Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 1
Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id
PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER III
TAHUN 2016/2017
MATA KULIAH HUKUM ISLAM II
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
Muh_Nur_Jamal
D070AF70
081223956738
16jamal
muh.jamal08
muh.nurjamaluddin
UNIVERSITY
KADER HmI KOMHUK
UNPAS-BANDUNG
KETUPLAK LK I/2016-II
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 2
Silakan follow ya
muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id
SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Muhammad Nur Jamaluddin
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 3
Renungan
Ya Tuhan, saya lupa
Saya benar-benar lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya
Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?
Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone
Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini
Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?
Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?
Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang
lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini
Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?
Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?
Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan
Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu
Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 4
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2016/2017
MATA KULIAH : HUKUM ISLAM II
HARI, TANGGAL : KAMIS, 26 JANUARI 2017
KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H/I
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : OPEN BOOK
Petunjuk:
1. Tuliskan Basmallah di awal dan Hamdalah di akhir.
2. Dikerjakan lima soal.
3. Menyontek dan bekerjasama dalam ujian, merupakan stadium awal perbuatan korupsi, maka demi
Allah perbuatan tersebut tidak akan saya lakukan dalam mengerjakan soal ini.
SOAL
1. Ada seorang jejaka bernama Amin menikah dengan seorang gadis bernama Aminah. Dalam
pernikahannya dikaruniai seorang anak laki-laki diberi nama Ali. Setelah dewasa Ali menikah
dengan gadis bernama Aliyah dan dikaruniai dua anak laki-laki Anwar dan Anhar. Setelah
Anwar dewasa menikah dengan seorang gadis bernama Saidah. Begitu juga setelah Anhar
dewasa menikah dengan gadis bernama Nurrohmah. Pernikahan Anwar dengan Saidah
dikaruniai tiga orang anak. Pertama laki-laki diberi nama Latif, kedua perempuan diberi nama
Ani dan ketiga laki-laki diberi nama Muhammad.
Setelah Latif dewasa dia menikah dengan gadis bernama Sita dan dikaruniai dua anak perempuan
diberi nama Wahidah dan Isnaini. Setelah Ani dewasa dia menikah dengan jejaka bernama
Tatang dan dikaruniai dua anak perempuan diberi nama Ainun dan Aini. Setelah Muhammad
dewasa menikah dengan gadis bernama Siti dan dikaruniai satu anak laki-laki diberi nama
Mahmud. Pada waktu Mahmud berusia dua tahun pada Mei 1980 ayahnya (Muhammad)
meninggal dunia, dua tahun kemudian Siti menikah dengan jejaka bernama Dewa dan dikaruniai
satu anak laki-laki diberi nama Parman.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 5
Pada tahun 2000 Ali meninggal dunia, pada tahun 2011 Latif meninggal dunia, pada tahun 2012
Ani meninggal dunia dan pada juni 2014 Anwar meninggal dunia yang meninggalkan harta
berupa:
a. Rumah dan tanah seharga Rp. 110.000.000,-
b. Tanah pekarangan seharga Rp. 90.000.000,-
c. Tabungan di Bank X sebesar Rp. 50.000.000,-
d. Mobil Xenia seharga Rp. 120.000.000,-
e. Hutang ke bank untuk beli tanah Rp. 90.000.000,-
Ahli waris almarhum Anwar meminta bantuan saudara untuk menyelesaikan kewarisan almarhum
Anwar berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI).
PERTANYAAN:
Siapa ahli waris almarhum Anwar yang berhak mendapatkan warisannya berdasarkan Kompilasi
Hukum Islam (KHI) dan berapa bagiannya masing-masing?
Jawaban:
Ahli waris almarhum Anwar yang berhak mendapatkan warisannya yaitu Ibu (Aliyah), Istri
(Saidah), empat cucu perempuan (Wahidah, Isnaini, Ainun dan Aini), dan seorang cucu laki-laki
yakni Mahmud.
Harta Waris :
Rumah dan tanah : Rp110.000.000,00
Tanah pekarangan : Rp 90.000.000,00
Tabungan di bank : Rp 50.000.000,00
Mobil Xenia : Rp120.000.000,00 +
Harta Waris Kotor : Rp370.000.000,00
Hutang ke bank : Rp 90.000.000,00 -
Harta Waris Bersih : Rp280.000.000,00
Bagian masing-masing :
Ibu (Aliyah) : 1/6 x 24 = 3 3/24 x Rp280.000.000,00 = Rp 35.000.000,00
Istri (Saidah) : 1/8 x 24 = 4 4/24 x Rp280.000.000,00 = Rp 46.666.666,00
4 cucu perempuan :
Seorang cucu laki-laki :
Bagian 4 cucu perempuan + 1 cucu laki-laki (= 2 cucu perempuan) = 6 cucu perempuan
1/6 x Rp198.333.333,00 = Rp 33.050.000,00 untuk perorang cucu perempuan
Cucu laki-laki = 2 X Rp 33.050.000,00 = Rp66.1000.000,00
24 – 7 = 17 17/24 x Rp280.000.000,00 = Rp198.333.333,00
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 6
2. Dua orang bersaudara yaitu B dan C mengadakan perjalanan menggunakan pesawat dengan
Bapaknya yaitu A. Kemudian pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan dua
orang saudara tersebut dan Bapaknya meninggal dunia. Salah seorang dari keduanya yaitu B
meninggalkan istri dan seorang anak perempuan, sedangkan seorang lagi yaitu C meninggalkan
2 anak perempuan dan seorang anak laki-laki. Harta Waris A Rp240.000.000,00, harta waris B
Rp120.000.000,00 dan harta waris C Rp120.000.000,00.
Pertanyaan:
Siapa ahli waris almarhum A, B dan C yang berhak mendapatkan warisannya berdasarkan
Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan berapa bagiannya masing-masing?
Jawaban:
Ahli waris A adalah 3 cucu perempuan dan 1 cucu laki-laki, ahli waris B istri dan 1 anak
perempuan, dan ahli waris C 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki.
Pembagian Harta Waris A
3 cucu perempuan yakni dari B & C dan 1 cucu laki-laki dari anak C adalah ashobah.
Bagian 3 cucu perempuan + 1 cucu laki-laki (= 2 cucu perempuan) = 5 cucu perempuan
Bagian per-1 cucu perempuan = 1/5 x Rp240.000.000,00 = Rp48.000.000,00
Bagian 1 cucu laki-laki = 2 x Rp48.000.000,00 = Rp96.000.000,00
Pembagian Harta Waris B
Istri = 1/8 x 24 = 3 3/15 x Rp120.000.000,00 = Rp24.000.000,00
1 anak perempuan = 1/8 x 24 = 12 12/15 x Rp120.000.000,00 = Rp96.000.000,00
Pembagian Harta Waris C
2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki adalah ashobah.
Bagian 2 anak perempuan + 1 anak laki-laki (= 2 anak perempuan) = 4 anak perempuan
Bagian per-1 anak perempuan = 1/4 x Rp120.000.000,00 = Rp30.000.000,00
Bagian 1 anak laki-laki = 2 x Rp30.000.000,00 = Rp60.000.000,00
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 7
3. Jelaskan perintah Islam tentang mencari penghidupan (mencari rezeki)! Mengapa harus halal dan
bersih? Sebutkan 4 (empat) kelompok penghidupan dan keunggulan masing-masing!
Jawaban:
Mencari rezeki merupakan tuntutan kehidupan yang tak mungkin seseorang menghindar darinya.
Seorang muslim tidak melihatnya sekadar sebagai tuntutan kehidupan. Namun seorang Muslim
pun mengetahui bahwa itu juga merupakan tuntutan agamanya, dalam rangka menaati perintah
Allah untuk memberikan kecukupan dan ma’isyah kepada diri dan keluarganya, atau siapa saja
yang berada di bawah tanggung jawabnya. Dari sinilah seorang muslim bertolak dalam mencari
rezeki yang halal. Sebagaimana dasar hukumnya terdapat dalam Qs. Al-Baqarah Ayat 58, 60,
172, 212, dan 254, Qs. Al-Imran Ayat 27 dan 37, Qs. An-Nisa ayat 5, dan lain-lain
Salah satu ayat Alquran yang menjadi dasar hukum mencari rezeki, yaitu:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan
kepada kalian.” (QS Al-Baqarah [2]: 127).
Kemudian yang menjadi dasar hukum mencari rezeki, yaitu:
“Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram.” (Shahih
Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi,
dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730)
“Wahai anakku! Berusahalah untuk menghilangkan kemiskinan dengan usaha yang halal,
sesungguhnya orang yang berusaha dengan jalan yang halal itu tidaklah akan mendapat
kemiskinan, kecuali apabila dia telah dihinggapi oleh tiga macam penyakit yaitu tipis
kepercayaannya, lemah akalnya, dan hilang kesopanannya.” (Nasihat Luqmanul Hakim)
Selanjutnya harus halal dan bersih karena setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh manusia
akan memengaruhinya, baik secara fisik, emosional, psikologis, maupun spiritual. Rezeki yang
halal menghadirkan ketenangan jiwa, hidup akan lebih terarah dan menjadikan pintu-pintu
keberkahan terbuka semakin lebar, menciptakan tatanan masyarakat dan bangsa yang kuat,
menjadi penyebab diterimanya amal dan dapat mencegah serta menjadi penawar berbagai
penyakit.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 8
Adapun yang termasuk dalam 4 (empat) kelompok penghidupan (rezeki) dan keunggulannya,
yaitu:
a. Rezeki yang dijamin oleh Allah untuk semua makhluknya. Rezeki ini dapat dikelompokan
menjadi rezeki tingkat pertama, sebagaimana terdapat dalam Qs. Huud ayat 6. Ayat ini
mengandung arti bahwa setiap makhluk Allah SWT di dunia ini akan diberi rezeki oleh Allah
SWT. Rezeki dalam arti yang luas, baik berupa kesehatan, makan, minum untuk seluruh
makhluk hidup di dunia ini. Allah melalui sifatnya yang Ar-rahman (Maha Pengasih) dan Ar-
rahim (Maha Penyayang) akan menjamin semua rezeki itu.
b. Rezeki yang diupayakan oleh makhluknya. Ini adalah kategori rezeki kedua yang merupakan
lanjutan dari rezeki tingkat pertama. Ketika semua makhluk tanpa berikhtiar pun telah
dijamin oleh Allah karena Ar-rahman dan Ar-rahimnya, maka Allah juga menjamin rezeki
setiap makhluknya yang telah berusaha, hal ini merupakan sunatullah. Sudah ada merupakan
hukum ketetapan Allah bahwa setiap makhluknya akan mendapat rezeki baik yang
bersyukur atau tidak, yang beragama Islam atau tidak namun apabila mereka berusaha tetap
Allah jamin rezekinya sejauh apa yang telah dilakukannya. Sebagaimana terdapat dalam Qs.
An-Najm ayat 39.
c. Rezeki makhluk yang bersyukur. Inilah tingkatan rezeki yang selanjutnya. Tingkatan ini
lebih tinggi daripada yang pertama dan kedua tadi. Rezeki pada tahapan ini tidak semua
makhluk mendapatkannya. Bila setiap makhluk hidup sudah dijamin rezekinya pada
tingkatan pertama, maka kemudian ia berhak mendapatkan rezeki tambahannya atas segala
hal yang ia kerjakan pada tingkatan kedua tetapi rezeki yang mereka dapatkan tidak akan
ditingkatkan atau lebih banyak bila mereka tidak termasuk kelompok orang yang bersyukur.
Sebagaimana terdapat dalam Qs. Ibrahim ayat 7.
d. Rezeki untuk umat yang paling di sayang Allah yakni umat yang selalu beriman dan
bertaqwa. Inilah tingkatan tertinggi rezeki yang akan dijanjikan oleh Allah SWT. Pada
tingkatan ini, tidak semua makhluk akan mendapatkannya. Sebagaimana terdapat dalam Qs.
Ath-Thalaq ayat 2 s.d. 3.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 9
4. Jelaskan istilah-istilah Ekonomi Syariah di bawah ini dan berikanlah contoh kasusnya!
a. Mudharabah b. Musyarakah c.Murabahah d. Muzaraah e. Halal d. Barakah
Jawaban:
a. Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dengan ketentuan pemilik
modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian diawal.
Contohhnya:
Zaed menyerahkan modal kepada umar sebesar Rp. 1.000.000,- untuk diniagakan, disepakati
bahwa keuntungan akan dibagi 40% untuk Zaed dan 60% untuk Umar dan keuntungan
dibagikan setiap usaha setelah mendapatkan keuntungan per-1 kali produksi. Jika keuntungan
besih Rp. 500.000,- maka keuntungan masing masing:
Zaed 40% x 500.000 = 200.000
Umar 60% x 500.000 = 300.000
Jika rugi yang bukan diakibatkan oleh Umar, maka kerugian ditanggung oleh Zaed sebagai
pemilik modal.
b. Musyarakah adalah bentuk umum dari usaha bagi hasil dengan ketentuan dua orang atau
lebih menyumbangkan pembiayaan dan manajemen usaha, dengan proporsi bisa sama atau
tidak.
c. Murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dengan nasabah. Contohnya bank syariah
membeli barang yang diperlukan nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan
ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.
d. Muzaraah ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau ladang dengan imbalan
sebagian hasilnya, kemudian biaya pengerjaan dan benihnya ditanggung pemilik tanah.
e. Halal adalah segala objek atau kegiatan yang diizinkan untuk digunakan atau dilaksanakan
dalam agama Islam.
f. Barakah adalah bertambahnya kebaikan dalam setiap kejadian yang kita alami dari waktu ke
waktu.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 10
5. Apa, bagaimana dan untuk apa Ekonomi Syariah? Sebutkan lima peraturan perundang-undangan
berbasis Syariah?
Jawaban:
Ekonomi Syariah menurut peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2008 tentang Kompilasi
Hukum Ekonomi Syariah bahwa ekonomi syariah adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan
oleh orang perorang, kelompok orang, badan usaha yang berbadan hukum atau tidak berbadan
hukum dalam rangka memenuhi kebutuhan yang bersifat komersial dan tidak komersial menurut
prinsip syariah. Kemudian menurut Muhammad Abdullah Al-Arabi bahwa ekonomi syariah
merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang berdasarkan Alquran dan As-sunnah,
dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan sesuai dengan tiap lingkungan dan masa.
Selanjutnya tujuan ekonomi syariah selaras dengan tujuan dari syariat Islam itu sendiri
(maqashid asy syariah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah) melalui suatu
tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah), tujuan falah yang ingin dicapai oleh
ekonomi syariah meliputi aspek mikro ataupun makro, mencakup horizontal waktu di dunia atau
pun vertikal untuk di akhirat.
Adapun prinsip-prinsip ekonomi syariah menurut Zainuddin Ali, diantaranya:
1. Tidak melakukan penimbunan (ihtikar), secara umum ikhtikar dapat diartikan sebagai
tindakan pembelian barang dagangan dengan tujuan untuk menahan atau menyimpan barang
tersebut dalam jangka waktu yang lama, sehingga barang tersebut dinyatakan barang langka
dan berharga mahal.
2. Tidak melakukan monopoli, yakni kegiatan menahan keberadaan barang untuk tidak dijual
atau tidak diedarkan di pasar, agar harganya menjadi mahal. Kegiatan monopoli merupakan
salah satu hal yang dilarang dalam Islam, apabila monopoli diciptakan secara sengaja dengan
cara menimbun barang dan menaikkan harga barang.
3. Menghindari jual beli yang diharamkan, kegiatan jual beli yang sesuai dengan prinsip Islam,
adil, halal, dan tidak merugikan salah satu pihak adalah jual beli yang sangat diridai oleh
Allah SWT, karena sesungguhnya bahwa segala hal yang mengandung unsur kemungkaran
dan kemaksiatan adalah haram hukumnya.
Lima peraturan perundang-undangan berbasis syariah, yaitu:
1. Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang memposisikan bank syariah
sebagai bank umum dan bank pengkreditan rakyat.
2. Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan mengenai arah kebijakan regulasi
agar ada peningkatan bank nasional atas perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1992.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 11
3. Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, memberikan penjelasan
mengenai segala hal yang berhubungan dengan kegiatan bank berbasis syariah.
4. Undang-undang No. 6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia, telah menugaskan kepada Bank
Indonesia untuk mempersiapkan perangkat aturan dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya
yang mendukung kelancaran operasional bank syariah serta penerapan dual bank system.
5. PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan
dana serta pelayanan jasa bank syariah.
6. Jelaskan mengenai bank pengkreditan syariah!
Jawaban:
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah salah satu lembaga keuangan perbankan syariah,
yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip syariah ataupun muamalah Islam. Kemudian
fungsinya adalah untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dengan prinsip-prinsip
syariah ataupun muamalah Islam atas dasar kebaikan dunia dan akhirat. Adapun tujuannya, yaitu:
1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama kelompok masyarakat ekonomi
lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan.
2. Kehadiran BPRS bisa menjadi sumber permodalan bagi pengembangan usaha-usaha
masyarakat golongan ekonomi lemah, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahtertaan mereka.
3. Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga dapat mengurangi arus
urbanisasi. Kehadiran BPRS di kecamatan-kecamatan ikut memberikan kesempatan kerja
bagi masyarakat yang memiliki potensi perbankan, baik dalam permodalan maupun dalam hal
tenaga ahli.
4. Membina ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan
pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai. Hal ini mengandung makna
bahwa dalam BPRS ditumbuhkan nilai ta’awun (saling membantu) antara pemilik modal
dengan pemilik pekerjaan. Dengan nilai ta’awun inilah akan tumbuh kebersamaan antara bank
dan nasabah yang merupakan faktor terpenting dalam mewujudkan ukhuwah Islamiyah.
Melalui kebersamaan tersebut usaha-usaha yang yang dilakukan masyarakat dengan modal
yang diberikan oleh BPRS bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, maka pada tingkat
yang lebih tinggi akan pula meningkatkan perkapita baik lokal maupun nasional.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 12
7. Jelaskaan mengenai bank pengkreditan rakyat!
Jawaban:
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan
menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah
sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 Undang-undang Dasar 1945
yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight
liberalism, etatisme, dan monopoli). Kemudian fungsi BPR adalah penghimpun dan penyalur
dana masyarakat. Selanjutnya tujuan dari BPR adalah menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
8. Jelaskan perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah di Indonesia!
Jawaban:
Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional
Hukum
Syariah Islam berdasarkan
Alquran dan hadits dan telah
difatwakan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI)
Hukum positif yang berlaku di
Indonesia
Investasi Usaha yang halal saja Semua usaha
Orientasi
Keuntungan (profit oriented) dan
kemakmuran dan kebahagiaan
dunia akhirat
Keuntungan semata
(profit oriented)
Keuntungan Bagi hasil Bunga
Hubungan nasabah
dan bank Kemitraan Kreditur dan debitur
Keberadaan dewan
pengawas Ada Tidak ada
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 13
9. Mengapa ekonomi Islam harus bebas dari bunga (riba), judi (masyir), tipuan (gharar), dan batal
(bathil)?
Jawaban:
Ekonomi Islam harus bebas dari bunga (riba) karena sebagaimana telah disampaikan seorang
ekonom ternama Jhon Maynard Keynes menyimpulkan bahwa riba merupakan penghalang utama
kemajuan gerak ekonomi. Ia berkata, “suku bunga menghambat pertumbuhan ekonomi, karena
suku bunga menghalangi lajunya gerak modal menuju kebebasan. Jika suku bunga mungkin
dihapuskan, maka modal akan bergerak laju dan tumbuh dengan cepat”. Kemudian ekonomi
Islam harus bebas dari judi (masyir) karena hanya menguntungkan satu pihak saja. Selanjutnya
ekonomi Islam harus bebas dari tipuan (gharar) karena nampak adanya pertaruhan dan
menimbulkan sikap permusuhan pada orang yang dirugikan, yakni bisa menimbulkan kerugian
yang besar kepada pihak lain. Oleh karena itu dapat dilihat adanya hikmah larangan jual beli tanpa
kepastian yang jelas (gharar) ini. Dalam larangan ini mengandung maksud untuk menjaga harta
agar tidak hilang dan menghilangkan sikap permusuhan yang terjadi pada orang akibat jenis jual
beli ini. Begitupun ekonomi Islam harus bebas dari batal (bathil) karena hanya menguntungkan
satu pihak saja.
10. Jelaskan peluang pengembangan Bank Syariah dan tiga usaha agar masyarakat muslim menjadi
nasabah Bank Syariah!
Jawaban:
Yang termasuk peluang pengembangan Bank Syariah, yaitu:
a. Penyempurnaan dan perbaikan regulasi yang terus berjalan oleh pemerintah pusat semakin
menguatkan dan memudahkan operasional perbankan syariah dalam setiap
kegiatannya. Seperti halnya pemberlakuan Undang-undang No. 42 tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai (tax neutrality) atas transaksi murabahah yang dilakukan oleh perbankan
syariah karena membuat pembiayaan dengan akad murabahah menjadi lebih lebih mahal,
sementara pembiayaan murabahah mempunyai porsi yang dominan dengan rata-rata 56,8%
dalam lima tahun terakhir.
b. Melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah lainnya untuk memperkuat
likuiditas keuangan bank. Seperti halnya kerja sama dengan BMT, dengan ketentuan bank
syariah berperan sebagai penyimpan modal utama BMT atau sebagai lender of the last
resort dan kerja sama dengan lembaga reksadana syariah dan bank sebagai bank kustodian
dari lembaga reksadana syariah tersebut.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 14
c. Meningkatkan dan berinovasi pada pelayanan produk-produk syariah yang selama ini
dianggap kaku. Produk pembiayaan mudharabah misalnya, komposisinya perlu diimbangi
dengan produk-produk yang memungkinkan bank syariah melakukan repricing ketika terjadi
perubahan biaya dana (cost of fund). Salah satunya, dengan mengikat komposisi pembiayaan
melalui akad ijarah, mengingat akad ijarah ini memberikan fleksibilitas bagi bank syariah
dalam melakukan repricing atas pendapatan sewa yang dikenakan kepada nasabah dengan
mengikuti pola naik turunnya biaya dana.
d. Mengeksploitasi kegiatan-kegiatan rakyat Indonesia yang mayoritas Muslim dengan
menyediakan layanan yang sesuai dengan keperluan layaknya hajat seorang muslim. Seperti
menyediakan layanan tabungan Haji dan Umrah, atau juga dengan mendirikan lembaga
Ziswaf dibawah naungan bank untuk mengelola dana zakat, infak dan shadaqah.
Adapun usaha agar masyarakat muslim menjadi nasabah Bank Syariah diantaranya:
a. Langkah-langkah untuk mensosialisasikan keberadaan BPS, bukan saja produknya tapi juga
sistem yang digunakan perlu diperhatikan. Upaya ini dapat dilakukan melalui BPR syariah
sendiri dengan mengunakan pemasaran yang halal, seperti melalui informasi mengenai BPRS
di media media masa. Hal lain yang di tempuh adalah perlunya kerja sama BPRS dengan
lembaga pendidikan atau non pendidikan yang mempunyai relevansi dengan visi dan misi
BPRS untuk mensosialisasikan BPRS.
b. Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM dapat dilakukan melalui
pelatihan pelatihan megenai lembaga keuangan syariah serta lingkungan yang
mempengarurihinya. Untuk itu diperlukan kerjasama di antara BPRS dengan lembaga
pendidikan untuk membuka pusat pendidikan lembaga keuangan syariah atau kursus pendek
(shortcourse) lembaga keuangan syariah. Tujuan didirikan shortcourse untuk menyediakan
SDM yang siap kerja di lembaga keuangan syariah khusus BPRS.
c. Melalui pemetaan potensi dan optimasi ekonomi daerah akan di ketahui
berapa besar kemampuan BPRS dan lembaga keuangan syariah yang lain dalam mengelola
sumber sumber ekonomi yang ada. Dengan cara itu pula dapat dilihat kesinambungan kerja
di antar BPS, demikian juga kesinambungan kerja BPRS dengan bank syariah dan BMT
lainnya yang ada di Indonesia.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Islam II
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 15
11. Jelaskan Falsafah Zakat dari beberapa dimensi! Jelaskan tiga usaha membangun kesadaran
muslim berzakat!
Jawaban:
Menimbang fakta bahwa Islam tidaklah muncul dalam bentuk sebuah perguruan yang hanya
mengelola aspek-aspek akhlak, akidah ataupun filsafat, akan tetapi Islam telah menapakkan
kakinya sebagai sebuah “agama yang sempurna” di mana di dalamnya telah terantisipasi seluruh
kebutuhan material dan spiritual manusia serta Islam telah ada sejak zaman Rasululullah SAW
Islam mempunyai perhatian yang khusus terhadap orang-orang miskin. Islam senantiasa
memerangi perbedaan kasta dalam tingkatan sosial, maka jelaslah bahwa peran baitul mal,
khususnya zakat sebagai salah satu dari sumber baitul mal ini pastilah memegang peran yang
teramat krusial. Dengan dasar ini, di dalam Islam, persoalan zakat yang pada hakikatnya
merupakan sebuah bentuk “pajak penghasilan dan produksi” dan “pajak atas kekayaan yang tidak
bergerak”, mendapatkan perhatian yang khusus. Hal ini karena zakat berada dalam jajaran ibadah
paling penting dan dalam banyak hal, zakat telah disebutkan pula secara bersama-sama dengan
salat dan bahkan, termasuk salah satu syarat bagi terkabulnya saalat yang dilakukan oleh
seseorang. Orang-orang yang enggan dan mengingkari pemberian zakat dianggap sebagai orang-
orang yang murtad. Mereka harus dinasihati dengan cara yang baik dan lembut. Apabila dengan
menasihati tidak memberikan pengaruh yang nyata, maka dibenarkan kita meminta bantuan dari
pihak aparat keamanan. Berkaitan dengan hal ini, terdapat sebuah kisah terkenal tentang ashâb
ar-r’iddah (kelompok yang enggan menunaikan zakat) setelah wafatnya Rasul SAW. Khalifah
masa itu bangkit untuk melawan mereka, dan bahkan, Imam Ali bin Abi Thalib as
menandatangani perlawanan ini dan secara khusus beliau menjadi salah satu dari pemegang
bendera di medan perang. Adapun usaha membangun kesadaran muslim berzakat, yaitu:
a. Mengadakan sosialisasi pentingnya membayar zakat, bahwa zakat dapat mengatasi
kemiskinan, kemudian bahwa zakat tiada lain ditujukan untuk kesejahteraan umat dunia dan
bermanfaat kelak di akhirat.
b. Membuat regulasi atau undang-undang yang tegas terhadap orang yang tidak bayar zakat.
c. Meningkatkan profesionalisme amil atau lembaga zakat dalam mengelola dana zakat.