DISKUSI TERBUKA PENANGANAN INTERNET BERMUATAN
NEGATIF
Ops Room Kemkominfo
5 Desember 2013
Cyber Space Real Space
Internet Sehat dan Aman
DuniaMaya yang
semakinmembesar
Memfasilitasiterbentuknyajejaring danekosistemcyberspace yang konstruktif danproduktif
Mendorongtransformasi dari Real space ke Cyberspace
1
2
3
4
Membawa added value dalam
dunia nyata dan semakin
membesar
5
Peningkatankualitashidup
masyarakatdan bangsa
2
Transformasi: REALSPACE ke
CYBERSPACE
Paragraph 43 : our commitments to the positive uses of the Internet and other ICTs and to take appropriate actions and preventive measures, as determined by law against abusive uses of ICTs as mentioned under the Ethical Dimensions of the Information Society of the Geneva Declaration of Principles and Plan of Action
Indonesia telah mengusulkan pemanfaatan Internet secara positif dan menjadi bagian dari dokumen Tunis Agenda untuk WSIS 2005
Paragraph 90 : incorporating regulatory, self-regulatory, and other effective policies and frameworks to protect children and young people from abuse and exploitation through ICTs into national plans of action and e-strategies
Tunis Agenda WSIS 2005 TUNIS AGENDA WSIS 2005
C10. Ethical dimensions of the Information Society
25. The Information Society should be subject to universally held values
and promote the common good and to prevent abusive uses of ICTs.
a. Take steps to promote respect for peace and to uphold the fundamental
values of freedom, equality, solidarity, tolerance, shared responsibility, and
respect for nature.
b. All stakeholders should increase their awareness of the ethical dimension of
their use of ICTs.
c. All actors in the Information Society should promote the common good,
protect privacy and personal data and take appropriate actions and
preventive measures, as determined by law, against abusive uses of ICTs
such as illegal and other acts motivated by racism, racial discrimination,
xenophobia, and related intolerance, hatred, violence, all forms of child
abuse, including paedophilia and child pornography, and trafficking in, and
exploitation of, human beings.
d. Invite relevant stakeholders, especially the academia, to continue research
on ethical dimensions of ICTs.
Landasan Hukum
UU ITE No. 11/2008
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik : 1) yang memiliki muatan yang
melanggar kesusilaan.
2) yang memiliki muatan perjudian.
3) yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik
4) yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman
dipidana dengan
pidana penjara
paling lama 6
(enam) tahun
dan/atau denda
paling banyak
Rp1.000.000.000,0
0 (satu miliar
rupiah)
Sanksinya :
PASAL 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja
dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam Transaksi
Elektronik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja
dan tanpa hak menyebarkan
informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu
dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras, dan antargolongan
(SARA).
PASAL 28
dipidana dengan
pidana penjara
paling lama 6
(enam) tahun
dan/atau denda
paling banyak
Rp1.000.000.000,0
0 (satu miliar
rupiah)
Sanksinya :
(Setiap Orang dengan sengaja dan
tanpa hak mengirimkan Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang berisi ancaman
kekerasan atau menakut-nakuti yang
ditujukan secara pribadi.
Sanksinya :
PASAL 29
dipidana dengan
pidana penjara
paling lama 12
(dua belas) tahun
dan/atau denda
paling banyak
Rp2.000.000.000,0
0 (dua miliar
rupiah)
Sanksinya :
Pasal 25 “Informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik yang disusun
menjadi karya intelektual, situs
internet, dan karya intelektual
yang ada didalamnya dilindungi
sebagai Hak Kekayaan
Intelektual berdasarkan
ketentuan Peraturan Perundang-
undangan”
Pasal 32 Ayat (2) “Setiap Orang dengan sengaja dan
tanpa hak atau melawan hukum
dengan cara apa pun
memindahkan atau mentransfer
Infromasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik kepada
Sistem Elektronik Orang lain yang
tidak berhak
ASPEK HAK ATAS KEKAYAAN
INTELEKTUAL
dipidana dengan
pidana penjara
paling lama 7
(tujuh) tahun
dan/atau denda
paling banyak
Rp700.000.000,00
(tujuh ratus juta
rupiah)
Sanksinya : Pasal 46 ayat (2)
Pasal 40 ayat (1)
“Pemerintah memfasilitasi pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik
sesuai dengan Perundang – undangan.”
Pasal 40 ayat (2)
“Pemerintah melindungi kepentingan umum
dari segala jenis gangguan sebagai akibat
penyalahgunaan Informasi Elektronik dan
Transaksi Elektronik yang mengganggu
ketertiban umum, sesuai dengan ketentuan
peraturan Perundang-undangan.”
TUGAS DAN PERAN PEMERINTAH
PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF
PRINSIP-PRINSIP PENANGANAN
Pada prinsipnya yang melanggar harus menerima sanksi hukum
sesuai perundang-undangan.
Pada kenyataannya, muatan negatif mayoritas berada pada
server di LN dan belum tentu di Indonesia. Pelanggar belum
tentu dari Indonesia. Kenapa harus ada pemblokiran?
bahwa Pemerintah melindungi kepentingan umum dari segala
jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan informasi
elektronik yang mengganggu ketertiban umum.
bahwa Pemerintah melindungi industri nasional, kreatifitas anak
bangsa.
bahwa Pemerintah melindungi kepentingan Nasional. Tujuan penanganan pemblokiran?
memberikan acuan bagi Pemerintah dan masyarakat terhadap
pemahaman situs internet bermuatan negatif dan peran
bersama dalam penanganannya;
melindungi kepentingan umum dari konten internet yang
berpotensi memberikan dampak negatif dan atau merugikan
2. LINGKUP PENANGANAN
Catatan: Kegiatan ilegal lainnya, antara lain:
Kekerasan/Sadisme
SARA
Perjudian
Perdagangan ilegal (obat/makanan ilegal/ bursa komoditi ilegal/ investasi
ilegal/ jual beli saham ilegal)
Terorisme & Narkoba
Musik ilegal/pelanggaran Hak Cipta.
Lingkup Situs Bermuatan Negatif yaitu:
1. Pornografi
2. Kegiatan ilegal lainnya
Penanganan Situs meliputi:
1. Pemasukan ke dalam daftar TRUST+Positif
2. Normalisasi yaitu pengeluaran dari daftar
TRUST+Positif.
3. Koordinasi dan komunikasi dengan penyedia
server/konten/blog
3. MEKANISME FASILITASI (PELAPOR)
Pornografi
Kegiatan
Ilegal
Lainnya
Situs yang bermuatan pornografi dapat
dilaporkan oleh:
- Masyarakat
- Kementerian/Lembaga
Situs yang bermuatan kegiatan ilegal lainnya
dapat dilaporkan oleh Kementerian/Lembaga
terkait, institusi penegak hukum, institusi
peradilan sesuai dengan bidang
kewenangannya.
4. PROSEDUR PENYAMPAIAN LAPORAN
LAPORAN MUATAN NEGATIF OLEH MASYARAKAT DAN K/L
Pengguna
Internet
menyampaikan
laporan melalui
sarana e-mail
dan pelaporan
berbasis web
• Memberikan Jawaban
awal
• Melakukan
pemberkasan
• Meninjau ke situs yang
dituju dan mengambil
beberapa sampel
(image) situs.
• Menempatkan ke
TRUST+Positif jika
konten bermuatan
negatif
Mengirimkan e-
mail notifikasi
kepada seluruh
ISP untuk
perbaharuan
data Pimpinan K/L
memberikan
surat resmi
kepada Menteri
Kominfo
4. PROSEDUR PENYAMPAIAN LAPORAN
LAPORAN NORMALISASI SITUS
Pengelola situs
atau masyarakat
melaporkan
melalui sarana
e-mail dan
pelaporan
berbasis web
• Memberikan Jawaban
awal
• Melakukan
pemberkasan
• Meninjau ke situs yang
dituju dan mengambil
beberapa sampel
(image) situs.
• Mengeluarkan dari
TRUST+Positif jika
bukan konten
bermuatan negatif.
Mengirimkan e-
mail notifikasi
kepada seluruh
ISP untuk
perbaharuan
data
5. KOORDINASI DENGAN ISP
TRUST+positif menyediakan dan mengelola database blacklist sebagai acuan/rujukan.
Teknis pemblokiran dilakukan di masing-masing penyelenggara jasa akses internet (ISP).
Kementerian Kominfo dan ISP secara rutin berkoordinasi untuk menyesuaikan database blacklist.
6. SOSIALISASI DENGAN MASYARAKAT
TRUST+positif bukan merupakan national single gateway atau server filtering aktif. Secara teknis, pemblokiran dilakukan pada level ISP (internet service provider/penyelenggara jasa akses internet).
Koordinasi dilakukan juga dengan penyelenggara pemblokiran yang dilakukan masyarakat. Misal: NAWALA.
Koordinasi
Yayasan Nawala Nusantara, pengelola sistem filtering aktif Nawala, terkait dengan penyesuaian database blacklist.
Asosiasi industri musik, terkait dengan situs-situs yang menyediakan konten musik ilegal di internet
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, terkait dengan situs-situs perdagangan berjangka komoditi tanpa ijin (ilegal).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), terkait situs-situs yang mengedarkan obat dan atau pangan ilegal.
Google, terkait dengan konten video negatif pada layanan YouTube