Rhinosinusitis Kronik
1. Definisi Sinusitis adalah peradangan pada
mukosa sinus paranasalis. Yang paling sering ditemukan ialah
sinusitis maksillaris dan sinusitis etmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sphenoid lebih jarang.
2. Anatomi
3. KlasifikasiKRITERIA SINUSITIS AKUT SINUSITIS KRONIK
Dewasa Anak Dewasa Anak
1. Lama Gejala dan
Tanda
< 8 mgg < 12
mgg
≥ 8 mgg ≥ 12 mg
2. Jumlah Episode < 4x / thn < 6x /
thn
≥ 4x / thn ≥ 6x / thn
Serangan akut, masing-masing
berlangsung minimal 10 hari
3. Reversibilitas mukosa Dapat sembuh sempurna Tidak dapat sembuh
sempurna
Dengan medikamentosa Dengan
medikamentosa
4. EtiologiKondisi dan faktor yang berperan pada sinusitis
kronik diantaranya : Kelainan anatomi yang mempengaruhi kompleks
osteomeatal Rhinitis alergi Nasal polip.
Nasal polip dapat menekan komplek osteomeatal sehingga menyebabkan terjadinya sinusitis kronis..
Pengobatan infeksi akut yang tidak sempurna. Faktor hormonal seperti kehamilan, pubertas
dimana gangguan hormonal dapat mengakibatkan terjadinya edema mukosa.
5. Patofisiologi Obstruksi Mekanis
Obstruksi persisten menyebabkan berkurangnya tekanan oksigen, menurunkan pH sinus, disfungsi silia dan menyebabkan tekanan negatif dalam kavum sinus. Bersin dan batuk menyebabkan bertambahnya tekanan negatif tersebut. Semua hal diatas menyebabkan sinus sebagai media yang baik untuk tumbuhnya bakteri.
Infeksi Saluran Nafas AtasBakteri : streptococcus pneumonia, Haemophillus influenza, Streptococcus group A, Staphylococcus aureus, Niesseria, Klebsiella, Basil gram -, Pseudomonas.Virus : Rhinovirus, Influenza virus, Parainfluenza virusBakteri anaerob : Fusobakteria
Sinusitis Kronik dan Asma Infeksi Gigi Polusi Udara Baro Trauma
6. Diagnosis1.Kriteria Mayor :
Sekret nasal yang purulen
Drenase faring yang purulen
Purulent Post Nasal Drip
Batuk
2.Kriteria Minor :
Edem periorbital Sakit kepala Nyeri di wajah Sakit gigi Nyeri telinga Sakit tenggorok Nafas berbau Bersin-bersin
bertambah sering Demam
Tes Diagnosa1. Kriteria mayor
Foto rontgeny (water’s radiograph atau air fluid level) : penebalan lebih 50% dari antrum
Coronal CT Scan : penebalan atau opaksifikasi dari mukosa sinus.
2. Kriteria minor Tes sitologi nasal
(smear) : neutrofil dan bakteri
Ultrasound
Kemungkinan terjadinya sinusitis jika :Gejala dan tanda : 2 mayor, 1 mayor dan ≥ 2
kriteria minor.
Pemeriksaan Penunjang Transiluminasi Rontgen Sinus Paranasalis CT-Scan Sinoscopy Pemeriksaan Mikrobiologi
7. Terapi Jika ditemukan faktor predisposisinya, maka
dilakukan tata laksana yang sesuai dan diberi terapi tambahan.
Selain antibiotik pengobatan tambahan juga diperlukan seperti dekongestan dan mukolitik.
Diatermi gelombang pendek di daerah sinus yang sakit.
Pada sinusitis maksila dilakukan pungsi dan irigasi sinus, sedang sinusitis ethmoid, frontal atau sfenoid dilakukan tindakan pencucian Proetz.
Pembedahan Radikal
• Sinus maksila dengan operasi Cadhwell-luc.• Sinus ethmoid dengan ethmoidektomi.• Sinus frontal dan sfenoid dengan operasi
Killian. Non Radikal
• bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF). Prinsipnya dengan membuka dan membersihkan daerah kompleks ostiomeatal.
8. Komplikasi Komplikasi Orbita Mukokel Komplikasi Intrakranial Osteomielitis dan abses subperiosteal