OC-2 KMW LAMPUNG
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
• Angka kemiskinan Indonesia cenderung terus menurun sejak tahun 2004-2012. Penurunan tersebut tidak terlepas dari upaya keras pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan melalui berbagai program yang berpihak kepada rakyat. Meskipun belum bisa dikatakan optimal, akan tetapi tren penurunan tersebut menunjukkan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan pemerintah telah memberikan efek positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
• RPJM Nasional 2010-2014 telah menetapkan sasaran, diantaranya adalah penurunan angka kemiskinan 8-10 % pada akhir tahun 2014
• Sesuai dengan skenario percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan Indonesia (P3KI) yang disusun Bappenas, angka kemiskinan diharapkan turun menjadi 6-7 % pada tahun 2020 dan pada tahun 2025 angka kemiskinan menjadi sekitar 4-5 %.
• Untuk memaksimalkan manfaat MP3EI dan untuk mendorong terwujudnya pembangunan yang inklusif dan berkeadilan, Pemerintah telah menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI)
Tujuan program ini adalah meningkatkan akses infrastruktur permukiman warga miskin di wilayah perkotaan
Untuk mencapai tujuan, strategi yang dilaksanakan sebagai berikut :
• Melibatkan masyarakat, khususnya masyarakat miskin dalam proses perencanaan partisipatif, pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur dasar;
• Melibatkan pemerintah kota/kabupaten dalam sinergi dan integrasi berbagai program/kegiatan melalui jejaring kerja (network), linkage dan kemitraan untuk mendorong aktifitas kegiatan usaha masyarakat miskin
TUJUAN
STRATEGI
Ada 2 (dua) jenis program MP3KI Tahun 2014 :
1.Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dengan lokasi di 14 Kecamatan yang tersebar di 11 Kab/Kota dan 8 Provinsi
2.Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan dengan lokasi di 27 Kecamatan yang tersebar di 10 Kab/Kota dan 7 Provinsi
Untuk wilayah Provinsi Lampung termasuk wilayah kategori 2 yaitu : “Lokasi Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Perkotaan”.
Berdasarkan Surat Menteri PPN No. 0309/M.PPN/11/2013 tanggal 14 Nopember 2013, perihal Daftar Lokasi dan Alokasi Dana Percepatan Penurunan Kemiskinan dan Penghidupan Berkelanjutan MP3KI TA 2014 Kecamatan yang mendapatkan kegiatan tersebut untuk Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANJML KEL.
ALOKASI DANA (Rp.)
1 Bandar Lampung Teluk Betung Barat 8 328.000.000
2 Bandar Lampung Teluk Betung Selatan
11 475.000.000
3 Lampung Utara Kota Bumi 13 307.000.000
32 1.110.000.000
SELEKSI LOKASI DAN KEGIATAN
1. Membentuk Tim Seleksi (terdiri dari unsur TKPK Kota/Kab, Camat dan Forum LKM Kecamatan) : Melakukan perangkingan Kelurahan berdasarkan tingkat kemiskinan
2. Dimulai dari Kelurahan dengan tingkat kemiskinan tertinggi, melakukan prioritas kegiatan yang diusulkan. (Jenis kegiatan sesuai dengan PJM Pronangkis / Renta Pronangkis.
3. Prioritas Kegiatan dilakukan berdasarkan :
Untuk lokasi Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan, langkah-langkah Persiapan yang harus dilakukan :
a. Jumlah penerima manfaat, khususnya warga miskin dan rentan
b. Cakupan lokasi yang berpotensi memiliki dampak besar dalam mengurangi kemiskinan
c. Tingkat kemendesakan
d. Ditambah kriteria yang disepakati oleh Tim Seleksi
4. Hasil prioritas (Jenis kegiatan dan biaya yang dibutuhkan), masing-masing kelurahan dalam satu kecamatan direkap, kemudian disandingkan dengan pagu maksimal dalam kecamatan tersebut.
5. Penetapan Kelurahan sasaran yang didanai Program Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan oleh TKPK Kab/Kota
GAMBAR DIAGRAM SELEKSI KEL/DESA DAN KEGIATANPENGUATAN KECAMATAN KANTONG KEMISKINAN
Kel/Desa sasaran dalam 1 Kecamatan
(dirangking)
Prioritasi Jenis Kegiatan berikut
biayanya di Kel/Desa
Mengacu Daftar Jenis Kegiatan
dalam PJM Pronangkis/Rent
a
Penetapan Kel/Desa
sasaran dan jenis
kegiatan yang di
danai, oleh TKPK
Kab/Kota
Penetapan Bappenas
PENGUATAN KECAMATAN KANTONG KEMISKINAN
KEL/DESA % KEM ISKINAN RANGKING
KECAMATAN : ...........................KAB/KOTA : ...........................
Perangkingan Tingkat Kemiskinan
PerangkinganTingkat Kemiskinan :1. %Tingkat Kemiskinan Kel/Desa menggunakan kriteria PPLS 20112. Masukkan% Kemisinan di setiap Kel/Desa di masing-masing Kecamatan3. Lakukan perangkingan berdasarkan tingkat kemiskinan (rangking teratas adalah Kel/Desa yang memiliki
tingkat kemiskinan tertinggi dan sebaliknya)4. Dimulai dari Kel/Desa Rangking teratas, identifikasi jenis kegiatan, jangkauan kegiatan, jumlah dana yang
dibutuhkan dll seperti formPK3 – 2 Demikian seterusnya sehingga semua Kel/Desa terisi
FORM : PK3-1
PENGUATAN KECAMATAN KANTORNG KEMISKINAN
KEL/DESA JENIS USULANJANGKAUAN KEGIATAN *)
KK M ISKIN PEM ANFAAT
TINGKAT KEM ENDESAKAN
CAKUPAN LOKASI PENGUNGKIT
PENGURANGAN KEM ISKINAN
LAINNYA
KECAMATAN : ...........................KAB/KOTA : ...........................
KK Miskin Penerima Manfaat :1. Masukkan jumlah KK Miskin penerima manfaat untuk
setiap jenis kegiatan yang diusulkan2. Dengan melihat jumlah KK Miskin penerima manfaat
“terendah” dan “tertinggi”, kemudian buat 3 kisaraninterval : Sedang; Tinggi dan Sangat Tinggi
3. Beri skor : Sedang = 1 Tinggi = 2 Sangat Tinggi = 3
Tingkat Kemendesakan:Menjunjukkan tingkat kemanfaatan dan/atau tingkatkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan
Skor : Sedang = 1 Tinggi = 2 Sangat Tinggi = 3
Cakupanlokasi pengungkit PenguranganKemiskinan:Menunjukkan cakupan lokasi &pemanfaat kegiatanSkor :Sedang = 1 (lokasi ≥ 1 Kel/desa & penerima manfaat Sedang)Tinggi = 2 (lokasi ≥ 1 Kel/Desa & penerima manfaat Tinggi)Sangat Tinggi = 3 (lokasi lokasi ≥ 1 Kel/Desa & penerima manfaat Sangat Tinggi
FORM : PK3-2
*) Satu Kel/Desa atau Lintas Kel/Desa
Tingkat Kemiskinan :Dengan melihat % kemiskinant“terendah” dan “tertinggi”,kemudian buat 3 kisaran interval :Sedang; Tinggi dan Sangat Tinggi
Skor : Sedang = 1 Tinggi = 2Sangat Tinggi = 3
NO KECAMATAN KELURAHAN
1 TELUK BETUNG BARAT 1. KOTA KARANG
2. SUKARAME II
3. BAKUNG
2 TELUK BETUNG SELATAN 1. KANGKUNG
2. BUMI WARAS
3. PECOH RAYA
4. GARUNTANG
NO KECAMATAN KELURAHAN
1 LAMPUNG UTARA 1. KOTA BUMI TENGAH BARAT
2. TALANG BOJONG
3. KOTA BUMI TENGAH
4. KOTA BUMI PASAR
5. KOTA BUMI ILIR
PENGENDALIAN KEGIATAN
1. Dipastikan progres fisik terpasang sudah mencapai 30 %, karena saat ini sudah masuk pencairan tahap 2 (30%)
2. Dipastikan target bulan penyelesaian program MP3KI sampai dengan LPJ, di bulan Desember 2014;
3. Kualitas dan kuantitas harus tetap diperhatikan
4. Dipastikan metode kerja yang terencana khususnya untuk kegiatan-kegiatan konstruksi jembatan
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. MEKANISME PENCAIRAN BLM
KPPNBank
Pelaksana
Korkot
Faskel
Dana stimulan BLM
BKM/LKM
PJOK(verifikasi)
Satker PBL Propinsi
4. SPM
1. Buka Rek.
2. Pemberkasan Proposal/Dokumen Pencairan
3. Verifikasi Dokumen Pencairan oleh Korkot
6. Transfer Dana
PROPINSI
KECAMATAN
KEL/DESA
5. SP2D
Keterangan :
Proses Pencairan
Fasilitasi
Koordinasi
Tahap Pencairan Syarat Pencairan
Tahap 1: 40 %, Alokasi peruntukan: 1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap I 2. Pelaksanaan kegiatan tahap I
Rencana Penggunaan Dana (RPD) senilai Pagu
yang disusun oleh BKM/LKM Proposal kegiatan seluruh KSM senilai pagu
dana, Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan (SPPB)
antara BKM/LKM dengan PJOK Kecamatan Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM,
Kwitansi, dll)
Tahap 2 : 30 % Alokasi peruntukan : 1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap II 2. Pelaksanaan kegiatan tahap II (lanjutan)
1. Surat pernyataan kemajuan pelaksanaan kegiatan
minimal sudah mencapai 30 % 2. Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM,
BAPPD, Kwitansi, dll) Tahap 3 : 30 % Alokasi peruntukan : 1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap III 2. Pelaksanaan kegiatan tahap III (lanjutan)
1. Surat pernyataan kemajuan pelaksanaan
kegiatan minimal sudah mencapai 60 % 2. Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM,
BAPPD, Kwitansi, dll)
1. Tahap 1 : Sebesar 40% dari nilai BLM Kegiatan KSM/Panitia, setelah proposal kegiatan KSM/Panitia dinyatakan layak oleh UPL dan diverifikasi oleh Korkot/Askot Mandiri
2. Tahap 2 : Sebesar 30% dari nilai BLM Kegiatan KSM/Panitia setelah kemajuan Pelaksanaan Kegiatan mencapai minimum 30% dan diverifikasi oleh UPL, Fasilitator Teknik dan Askot Infra
3. Tahap 3 : Sebesar 30% dari nilai BLM kegiatan KSM/Panitia setelah kemajuan Pelaksanaan Kegiatan mencapai minimum 60 % dan diverifikasi oleh UPL, Fasilitator Teknik, dan Askot Infra
1. Tingkat PropinsiPelaksana di tingkat propinsi ditunjuk Satker PBL Propinsi dengan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :1) Melaksanakan kegiatan teknis dan administratif untuk pelaksanaan kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan;2) Melakukan pembayaran gaji dan BOP;3) Melaksanakan Sosialisasi dan Koordinasi tingkat Propinsi;4) Menyalurkan dan mengadministrasikan dana stimulan BLM di Perkotaan, terutama laporan SP2D dan e-monitoring pencairan dana stimulan BLM;6) Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan;7) Mengelola tata pelaporan pelaksanaan kegiatan;8) Menindak lanjuti berbagai pengaduan terkait kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan sampai proses hukum/ke tangan penegak hukum dengan tetap mengutamakan penyelesaian secara kekeluargaan.
2. Tingkat Kabupaten/Kota
Pelaksana di tingkat Kabupaten/Kota dalam hal ini pemerintah Kabupaten/Kota adalah penanggung jawab pelaksanaan program di tingkat Kabupaten/Kota secara umum Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota :
1) Mengkoordinasikan penyelenggaraan MP3KI di wilayah kerjanya2) Membina dan mengendalikan penyelenggaraan MP3KI di wilayah
kerjanya
3. Tingkat Kecamatan
Pemerintah kecamatan, dalam hal ini adalah perangkat daerah kecamatan sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang dipimpin oleh camat, dengan tugasnya adalah:
1) Memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan rembug tingkat kecamatan;2) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya;3) Membina dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya;4) Melakukan pembinaan kepada pemerintahan kelurahan/desa, BKM/LKM.
4. Tingkat Kelurahan/Desa
1. Lurah/Kepala Desa
Secara umum peran utama Lurah/Kepala Desa adalah memberikan dukungan dan jaminan agar pelaksanaan kegiatan di wilayah kerjanya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Secara rinci tugas dan tanggung jawab Lurah/Kepala Desa dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
(a) Membantu sosialisasi tingkat kelurahan/desa;(b) Memfasilitasi terselenggaranya pertemuan pengurus RT/RW dan
masyarakat dengan Korkot/Askot Mandiri/Tim Fasilitator, dan relawan masyarakat dalam upaya penyebarluasan informasi dan pelaksanaan kegiatan;
(c) Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan;(d) Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator, relawan masyarakat dan BKM/LKM,
memfasilitasi penyelesaian persoalan dan konflik serta penanganan pengaduan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan.
2. BKM/LKMBKM/LKM dalam pelaksanaan kegiatan percepatan pengurangan
kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan BKM/LKM mempunyai tugas sebagai berikut :(a) Melaksanakan pencairan dana kepada KSM/PANITIA;(b) Membuat Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-L) dengan KSM/ Panitia selaku pelaksana kegiatan ; dan(c) Memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul ditingkat kelurahan, termasuk memberikan sanksi/peringatan kepada KSM/PANITIA atas pelanggaran pemanfaatan dana dan atau pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam SPPD-L.
3. Kelompok Swadaya Masyarakat/Panitia Kemitraan (KSM/PANITIA)
Peran KSM/PANITIA dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :(a) Menyusun proposal kegiatan yang sudah disepakati bersama jenis kegiatan
dan lokasinya; (b) Mengelola dan melaksanakan kegiatan secara transparan dan dapat
dipertanggung jawabkan, serta memastikan prasarana yang dibangun tidak boleh menimbulkan Dampak Infrastruktur dan Sosial;
(c) Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan dan mengarsipkannya;(d) Mendorong pelibatan partisipasi aktif masyarakat, laki-laki dan perempuan
dalam pelaksanaan kegiatan;(e) Aktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul akibat
pelaksanaan kegiatannya;(f) Membentuk Tim Oprasional dan Pemelihara untuk kegiatan infrastruktur.
4. Relawan MasyarakatRelawan masyarakat adalah pelopor-pelopor pengerak dari masyarakat yang mengabdi tanpa pamrih, ikhlas, peduli dan memiliki komitmen kuat pada kemajuan masyarakat di wilayahnya.Peran utama para relawan adalah :(a)Pengerak masyarakat dalam menjalani seluruh proses kegiatan kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan;(b) Mengawal proses partisipasi, transparansi, akuntabilitas, demokrasi dsb;(c)Mitra kerja BKM/LKM dalam kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan.
19