Transcript
Page 1: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

PRESENTASI MENGENAITEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

Disusun oleh :1. Anindya Kinasih (2013130009)2. Karolina Salvensilia (2013130100)3. Ni Made Arianita (2013130145)4. Ratu Cindy (2013130170)5. Shanty Kusnungdyah (2013130189)6. Shofi Miralda (2013130191)7. Virginia Larasati (2013130220)

Page 2: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen
Page 3: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

BAB 4A. Teori Nilai Guna (Utiliti)

Dalam membahas teori tingkah laku konsumen, dapat dibedakan menjadi 2 macam pendekatan nilai guna, yaitu menggunakan :A. 1. Nilai guna (utiliti) kardinal A. 2. Nilai guna (utiliti) ordinal (open)

B. Pengertian Nilai Guna (Utiliti)Berdasarkan pengertiannya, nilai guna

dibedakan menjadi 2, yaitu :B. 1. Nilai guna totalB. 2. Nilai guna marjinal (open)

Page 4: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

A.1. Nilai Guna (Utiliti) KardinalDalam pendekatan ini, manfaat atau

kegunaan yang dirasakan oleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuntitatif.

A.2. Nilai Guna (Utiliti) OrdinalSementara dalam pendekatan melalui

nilai guna ordinal, kita dapat mengetahui manfaat atau kegunaan yang dirasakan oleh seorang konsumen yang bersifat kualitatif.

Page 5: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

B. Berdasarkan Pengertian Nilai Guna

B.1. Nilai Guna (Utiliti) TotalNilai guna total dapat diartikan sebagai

jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.

B.2. Nilai Guna (Utiliti) MarginalBerbeda dengan nilai guna total, nilai guna

marginal diartikan sebagai penambhan atu pengurangan kepuasan akibat penmabhan atau penambhan atau pengurangan satu unit barang tertentu.

Rumus: MU = ∆ TU/ ∆ Q

Page 6: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

C. Hukum Teori Nilai GunaHukum nilai guna marginal yang menurun, menyatakan bahwa tambahan guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut.contoh…

Page 7: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

D. PEMAKSIMUMAN NILAI GUNASetiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan tingkat kepuasannya, tentunya dengan cara meningkatkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsi. Tingkat kepuasan tersebut akan dicapai ketika nilai guna total bernilai maksimum.

Bagaimana cara memaksimumkan nilai guna?Jika harga barang sama, tidak susah untuk menentukan pilihan dalam berbelanja, nilai guna akan mencapai titik maksimum apabila nilai guna marginal dari setiap barang tersebut adalah sama.Caranya adalah dengan memiilih alternatif barang yang dikehendaki oleh seorang konsumen dengan kriteria atau dengan nilai guna marginal yang sama namun dengan harga yang lebih minim.

Page 8: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Syarat Pemaksimuman Nilai GunaSeperti kita ketahui, harga barang yang satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Dengan demikian, syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin memaksimumkan nilai guna terhadap suatu barang adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.Contoh kasus : seorang gadis yang sedang bingung dengan pilihannya. Ia memiliki uang Rp. 100.000, kemudian ia akan membelanjakan uang tersebut untuk 2 macam barang. Makanan yang seharga Rp. 10.000 atau pakaian seharga Rp. 50.000. Nilai guna marginal atas makanan adalah sebesar 10, sementara untuk pakaian adalah 50.

Page 9: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Dari kasus tersebut, jelas bahwa gadis tersebut tidak perlu terlalu pusing untuk menentukan pilihannya. Karena apapun yang ia pilih, ia akan memperoleh kepuasan maksimum yang sama besar dari nilai guna kedua barang.Cara penghitungan :MU barang A MU barang B MU barang C Pa Pb Pc

Page 10: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

EFEK PENGGANTIANPerubahan harga suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dari barang yang mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nilai guna marjinal per rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah. Misalnya harga barang A bertambah tinggi, maka sebagai akibatnya sekarang MU (Marginal Utility) barang A/PA menjadi lebih kecil dari semula.

TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINTAAN

Page 11: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Kalau harga barang-barang lainnya tidak mengalami perubahan lagi maka perbandingan di antara nilai guna marjinal barang-barang itu dengan harganya (atau nilai guna marjinal per rupiah dan barang-barang itu) tidak mengalami perubahan. Dengan demikian untuk barang B misalnya, MU (Marginal Utility) barang B/PB yang sekarang adalah sama dengan sebelumnya. Berarti sesudah barang A naik, keadaan yang berikut berlaku :

MU Barang A ‹ MU barang B

P A P B

Page 12: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

MU Barang A ‹ MU barang B P A P B

Dalam keadaan seperti di atas, nilai guna akan menjadi bertambah banyak (maka kepuasan konsumen akan menjadi bertambah tinggi) sekiranya konsumen itu membeli lebih banyak barang B dan mengurangi pembelian barang A.Keadaan di atas menunjukan bahwa kalau harga naik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut akan menjadi semakin sedikit.

Page 13: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Jika pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil menjadi semakin sedikit.

Kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikan harga.

Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan riil bertambah, dari ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya.

Akibat dari perubahan harga kepada pendapatan ini, yang di sebut efek pendapatan, lebih memperkuat lagi efek penggantian di dalam mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah.

Uraian berikut menerangkan bagaimana teori utiliti dapat digunakan untuk membentuk kurva permintaan.

EFEK PENDAPATAN

Page 14: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Jika seorang konsumen hanya membeli 2 jenis barang, yaitu makanan (m) dan pakaian (k). Apabila ia mengguunakan 10 unit makanan, konsumen itu mencapai keseimbangan konsumen, yaitu :

Mu m = MU k

P m P kPada ketika keseimbanga itu dicapai, Pm (harga makan) Rp. 10.000. Perhatikan perubahan kuantitas permintaan makanan, maka kuantitas pakaian yang dibeli dan harga pakaian tidak perlu diketahui.Misal harga pakaian tidak berubah tapi harga makanan turun dari Rp.10.000 jadi Rp.5.000, maka :

MU m ‹ MU m atau MU m ‹ MU k P1 m Pm 5000 P k

MEWUJUDKAN KURVA PERMINTAAN

Page 15: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

MU m ‹ MU m atau MU m ‹ MU k P1 m Pm 5000 P k

Di mana P1m adalah harga makanan baru Rp.5.000 keadaan diatas menyebabkan konsumen menambah penggunaan makanan, misalnya dari 10 unit menjadi 15 unit. Pada kuantitas dan harga makanan yang baru keseimbangan konsumen dicapai kembali :Harga makanan naik Rp.15.000, harga pakaian tetap.

MU m ‹ MU m15000 10000

Maka perubahan itu menyebabkan :MU m ‹ MU k P1 m P k

Ketidakseimbangan ini menyebabkan pengguna mengurangi kuantitas makanan yang dibelinya. Misalkan konsumen mencapai keseimbangan kembali apabila ia membeli 5 unit makanan.

Page 16: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ciri permintaan konsumen itu ke atas makanan adalah :i. Pada harga Rp.15.000 sebanyak 5 unit akan dibeli.ii. Pada harga Rp.10.000 sebanyak 10 unit akan dibeli.iii. Pada harga Rp.5.000 sebanyak 15 unit akan dibeli.Keterangan : Titik A menggambarkan keadaan yang dinyatakan (i) Titik B menggambarkan keadaan dalam (ii) Titik C menggambarkan keadaan dalam (iii) Garis yang menghubungkan titik A,B,C adalah kurva

permintaan konsumen tersebut ke atas makanan. Ia menurun dari kiri ke kanan, dan sifat ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam hukum permintaan.

Page 17: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

GAMBAR Permintaan Seorang Konsumen ke atas makanan

5 10 15

15

10

5

0

C

B

A

Harg

a (

rib

u

rup

iah

)

Kuantitas

Page 18: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

PARADOKS NILAI

Paradoks Nilai adalah pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama (barang bernilai tukar tinggi harusnya bernilai pakai tinggi).

Sebagai contoh terdapat perbedaan yang mencolok antara harga air dan harga berlian. Air adalah barang yang sangat dibutuhkan bagi semua manusia utnuk kelangsungan hidup tetapi harganya sangat murah, sedangkan berlian benda yang tidak begitu penting bagi kehidupan sehari-hari memiliki harga yang jauh lebih mahal dari harga air.

Ada 2 alasan yang dapat menerangkan keadaan tersebut.Yang pertama adalah perbedaan biaya produksi. Air merupakan benda yang mudah di dapat sehingga untuk memperolehnya tidak membutuhkan biaya yang besar. Tetapi berlian merupakan barang yang sukar diperoleh dan biaya produksinya sangat tinggi. Teori nilai guna memberikan penjelasan lebih tepat mengenai sebabnya terdapat perbedaan yang sangat nyata antara harga air dan berlian. Perbedaan tersebut disebabkan oleh nilai guna marjinal mereka yang sangat berbeda. Oleh karena air sangat mudah diperoleh maka orang akan mengkonsumsi air sehingga pada tingkat dimana nilai guna marjinal air sangat murah. Nilai guna marjinalah yang menentukan apakah suatu barang itu punya harga tinggi atau rendah.

Page 19: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Ada 2 alasan yang dapat menerangkan keadaan tersebut.Yang pertama adalah perbedaan biaya produksi. Air merupakan benda yang mudah di dapat sehingga untuk memperolehnya tidak membutuhkan biaya yang besar. Tetapi berlian merupakan barang yang sukar diperoleh dan biaya produksinya sangat tinggi.

Teori nilai guna memberikan penjelasan lebih tepat mengenai sebabnya terdapat perbedaan yang sangat nyata antara harga air dan berlian. Perbedaan tersebut disebabkan oleh nilai guna marjinal mereka yang sangat berbeda. Oleh karena air sangat mudah diperoleh maka orang akan mengkonsumsi air sehingga pada tingkat dimana nilai guna marjinal air sangat murah. Nilai guna marjinalah yang menentukan apakah suatu barang itu punya harga tinggi atau rendah.

Page 20: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Surplus Konsumen adalah utilitas untuk konsumen dengan mampu membeli produk dengan harga yang kurang dari harga tertinggi yang mereka akan bersedia membayar. Surplus Konsumen mencerminkansuatu keuntungan lebih atau surplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu yang terjadi karena terdapat selisih harga antara harga maksimum yang diminta produsen dan harga yang dapat dibayar konsumen (yang disebabkan oleh terjadinya keseimbangan harga dipasar).

Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga saat ini, maka mereka mendapatkan manfaat lebih dari produk yang dibeli dari mereka habiskan untuk membelinya. Sebuah contoh yang baik dengan surplus konsumen umumnya tinggi adalah air minum.

SURPLUS KONSUMEN

Page 21: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Asumsi seorang mahasiswa ingin membeli tiket konser. Kurve Demand menjelaskan pada kita kemampuan membeli mahasiswa untuk setiap pembelian tiket konser Pada tiket pertama bernilai $20 tetapi

harganya $14 sehingga mahasiswa mendapatkan surplus $6 worth of surplus.

Kita dapat mengukurnya untuk setiap tiket Total surplus adalah jumlah surplus dari

setiap pengeluaran tiket

CONTOH SURPLUS KONSUMEN

Page 22: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen
Page 23: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen
Page 24: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen
Page 25: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen
Page 26: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Kurva kepuasan samaUntuk menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seseorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja. Misalnya makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah cita rasa masyarakat tidak berubah dan konsumen bebas untuk menentukan kombinasi barang makanan dan pakaian yang diinginkannya.

Kombinasi Barang yang Mewujudkan Kepuasan SamaDalam tabel dibawah ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan sama besarnya kepada seorang konsumen. Gabungan manapun akan memberikan kepuasan yang sama, oleh karena itu maka dikatakanlah konsumen bersikap ”indifference”- yaitu bersikap acuh tak acuh dalam membuat pilihan tersebut.

Page 27: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Gabungan barang Makanan Pakaian Tingkat penggantian marginal antara

makanan dan pakaian

A

 

B

 

C

 

D

 

E

 

F

 

10

 

7

 

5

 

4

 

2,8

 

2

2

 

3

 

4

 

5

 

7

 

10

 

3/1 = 3,0

 

2/1 = 2,0

 

1/1 = 1,0

 

1,2/2 = 0,6

 

0,8 = 0,27

Gabungan Makanan dan Pakaian yang Memberi Kepuaasan Sama

Page 28: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Gambar kurva kepuasan sama

Page 29: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Tingkat Penggantian Marginal

Perhatikanlah perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar

gabungan barang yang dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B.

Perubahan ini menaikkan konsumsi pakaian dari 2 menjadi 3 unit, dan

kenaikan ini dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit

menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat

kepuasaan yang dinikmati konsumen tersebut maka kenaikan konsumsi satu

unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3 unit konsumsi makanan.

Page 30: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Peta Kurva Kepuasan Sama

Dari gambar diatas dibuat sekumpulan kurva kepuasan sama dari

seorang konsumen yang menkonsumsi makanan dan pakaian. Kurva U2

menggambarkan makanan dan pakaian yang terdapat dalam table 8.1.

Gambar Peta Kurva Kepuasan Sama

Page 31: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva yang dibawahnya. Tingkat kepuasan yang digambarkan oleh U4 adalah lebih besar daripada kurva-kurva lain. Yang digambarkan oleh kurva U3 lebih besar daripada U2 dan U1

Page 32: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Menunjukan berbagai gabungan barang – barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan.

Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh :1.Pendapatan yang dimiliki.2.Harga barang yang diinginkan.

GARIS ANGGARAN PENGELUARAN (BUDGET LINE)

Page 33: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Bila diandaikan bahwa ada dua barang yang dikonsumsi maka secara matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut:

 

Dimana :Px=Harga barang XPy=Harga barang YQx=Jumlah barang XQy=Jumlah barang YI=Gabungan barang

PxQx + PyQy = I

Page 34: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Contoh Kasus : Terdapat gabungan 10 unit pakaian dan 9 unit makanan. Jumlah yang

harus dibayar adalah lebih tinggi dari uang yang tersedia. Karena harga pakaian adalah Rp 9000 dan harga makanan adalah Rp 6000 maka gabungan barang yang ditunjukkan oleh titik Y memerlukan uang sebanyak?

Diketahui : **X=Pakaian Y=MakananPx = Rp 9000Py = Rp 6000Qx = 10Qy = 9 Ditanya :

a)Berapa harga gabungan barang tersebut?b) Jika konsumen hanya mempunyai uang sebanyak Rp 90000, berapa jumlah uang

yang diperlukan lagi untuk membeli gabungan barang tersebut? Jawab :a) PxQx + PyQy = I

(10xRp 9000+9xRp 6000)=Rp 144000Jadi, Harga gabungan barang tersebut adalah Rp 144000.

b) Rp 144000 – Rp 90000 = Rp 54000.Berarti diperlukan Rp 54000 lagi untuk membeli gabungan barang

tersebut.

Page 35: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

“Seseorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum, apabila marginal utility dari setiap rupiah dibelanjakan untuk berbagai jenis barang adalah sama.”

Marginal utility adalah sebuah konsep tentang tingkat kepuasan seseorang dalam konsumsi suatu barang. Atau, merupakan pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan/pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Marginal utility sangat bergantung dengan selera dan kepuasan konsumen.

SYARAT MENCAPAI KEPUASAN YANG MAKSIMUM

Page 36: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Secara matematis syarat tersebut dapat ditulis sebagai berikut :

MUX /PX = MUY /PY = . . . , dengan kendala, PX.QX + PY.QY + . . . = M

Dimana :M = Pendapatan uang individu utility per-periode waktu.MUx = Marginal utility barang X.MUy = Marginal utility barang Y.Px = Harga per unit barang X.Py = Harga per unit barang Y.

𝑀𝑈𝑥𝑃𝑥

=𝑀𝑈𝑦𝑃𝑦

Px Qx + Py Qy + … = M

Page 37: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

 Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Harga merupakan factor yang paling menarik dari suatu perubahan yang di hadapi oleh konsumen. Di sini, harga-harga barang yang kita bicarakan relatif berubah tetapi tidak ada variasi kompensasi pendapatan.

Oleh karena itu, pendapatan nyata konsumen bisa naik atau turun. Pendapatanya dalam bentuk uang memberikan kepuasan yang lebih besar atau lebih kecil daripada sebelumnya karena harga-harga telah berubah. 

Efek perubahan harga 

Page 38: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Perubahan harga satu barang (dengan pendapatan yang tidak berubah ) menyebabkan garis anggran berputar kira – kira satu perpotongan. Apabila harga makanan jatuh pakain jatuh maka garis anggaran berputar ke luar. Namun jika harga naik maka garis itu berputar ke dalam.

Page 39: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

 Untuk efek perubahan pendapatan maka jika pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendaptan riil menjadi semakin sedikit.

Dengan kata lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikan harga.

   EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN

Page 40: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan riil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya.

Page 41: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

EFEK PENGGANTIAN

Perubahan cita rasa konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apabila dibandingkan dengan

barang-barang lain sebagai akibat perubahan harga barang tersebut.

Page 42: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Pengaruh atau akibat perubahan harga sesuatu barang

terhadap pendapatan riil konsumen yang menggunakan

barang yang mengalami perubahan harga.

EFEK PENDAPATAN

Page 43: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Ceteris Paribus :Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya

HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Page 44: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Pergeseran Kurva Permintaan

Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri.

Page 46: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen

Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta Akibat Perubahan PendapatanApabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.

Page 48: PRESENTASI Teori Tingkah Laku Konsumen