1

NonoSamponoTegaskanTNIHarusTetapMenjadiTentaraRakyat,TentaraPejuang,danTentaraProfesional

Jakarta, Mabes TNI Cilangkap (28/10)—Dalam Sarasehan di Markas Besar TentaraNasional Indonesia (Mabes TNI), mantan Komandan Korps Marinir TNI AL, Letjen TNI(Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si menyampaikan bahwa dalam sejarahkebangsaanIndonesiadimanaTentaraNasionalIndonesia(TNI)terlahirdarirahimrakyatyaitu Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan laskar-laskar raktyat harus tetap menjaditentararakyat,tentarapejuang,dantentaraprofesional.

“Saya menegaskan sebagai kekuatan yang terlahir dari perjuangan rakyat, TNI tetapharusmenjadi tentara rakyat, tentarapejuang, dan tentaraprofesional.”UngkapNonoSamponodalamorasinyadidepanparapesertaSarasehan

Lebih lanjut,MantanKomandanPaspampres inimengingatkanbahwadi eraglobalisasisaat ini, bangsa-bangsa bersatu secara mengglobal, tetapi lahir pula rasa kebangsaanyang berlebih-lebihan (chauvinisme). Dalam menghadapi kondisi seperti ini posisi TNIdalam mengambil peran sangat sulit, karena bisa diartikan lain. Namun sebagaikomponen bangsa yang ikut andil dalammendirikan NKRI serta peran abadinya untukmenjaga keutuhan dan kelestarian bangsa dan dan negara, tentu harus ikut terlibatsecaratepattanpakeluardarikoridorundang-undangsertaspiritReformasi1998.“Dieraglobalisasisaatini,berbagairongronganterhadapideologikitadalamberbangsadan bernegara. Oleh karena itu, TNI harus ikut andil dalam menjaga keutuhan dankelestarianbangsadannegaraIndonesiasesuaiUUdansemnagatreformasi1998.”TegasNonosamponoSelain itu,JenderalBintangtiga ini jugamenyampaikanbahwaberbagaipandangandandiskusitelahbermunculanseiringdenganberlangsungnyaEraReformasi1998,danpadakenyataannya TNI telah dan dan sedang melakukan reposisinya sesuai kehendakreformasitersebut.Namunpadakenyataannyakondisinegarasaatinitelahmenimbulkanberbagaigejolaksosialbudaya,ekonomidanpolitikdanpadaakhirnyadapatberimplikasikepada masalah keamanan. Maka TNI harus mengambil posisi dan berperan bukansebagaipemadamkebakaran.Memangbukanhalyangmudah,karenatraumamasalaludimasaOrdeBaru posisi TNI terkesan terlalu di depandan telahmengambil posisi sipildalamkehidupanberbangsadanbernegaradenganperanDwiFungsiABRI.“Erareformasi1998sedangmelakukanreposisisesuaikehendakreformasi.Namunsayamemandangkondisi saat ini rentanterjadiberbagaigejolaksosialbudaya,ekonomidanpolitik dan bisa membahayakan masalah keamanan. Oleh karena itu, TNI harusmengambil posisi bukan sebagai pemadam kebakaran. Walaupun trauma masa laluditengah-tengahmasyarakatIndonesiadimanadominasiTNIterlaludidepanmengambilposisisipil.”UjarNonoSamponoTerkakhir, Nono Sampono menggarisbawahi bahwa posisi Tentara Nasional IndonesiasebagaiTentaraRakyatdansekaligusTentaraPejuang.DalamkonteksmembelaNegaraKesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila danUUD 1945 serta nilai-nilai

2

ke-IndonesiaandankebangsaantelahditegaskandalamSumpahPrajuritdanSaptaMargasebagai jiwadan semangatperjuanganTNI.Olehkarena itu, TNI tidakmengenalpolitikapapun kecuali politik negara, sebagai landasanuntukmengabdi danbertugas. Bahkansaat iniharussecaratepatdanbenarsertatidakmasukpadatataranpolitikpraktis,TNIharus tetap dapat berperan dalammenjaga stabilitas dan tetapmenjaga kelangsunganpembangunannasionaltermasukberlangsungnyaprosesdemokrasi.“TNI Sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang, dalam membela negara NKRIberdasarkan pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan Sumpah Prajurit dan SaptaMargasebagai jiwa dan semangat perjuangan TNI. Dalam menjalan tugas mengabdi danbertugas TNI tidakmengenal politik, kecuali politik negara.” Demikian Nono Samponomenutuppembicaraan.LetjenTNIMarinir(Purn)Dr.NonoSampono,M.Si

AnggotaDPDRIDapilMaluku2014-2019;KetuaKaukusIndonesiaTimurDPDRI;MantanKomandan Korps Marinir; Mantan Komandan Paspampres, Mantan Gubernur AAL,MantanKepalaBasarnasRI