Transcript

PROFIL KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN KENDALI. Gambaran Umum Kabupaten Kendal

A.Kondisi Geografis

Kabupaten Kendal merupakan salah satu dari 35 (tiga puluh lima) kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Kendal terletak pada posisi 10940-110 18 Bujur Timur dan 6 32-7 24 Lintang Selatan dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 1.002,23 km2 atau 100.223 hektar dan ketinggian diatas permukaan laut berkisar antara 4 641 meter. Batas wilayah Kabupaten Kendal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Kota Semarang Sebelah Selatan: Kabupaten Semarang dan Sebelah Barat : Kabupaten BatangJarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.

B. Kondisi Topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (perbukitan hingga pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah perbukitan hingga pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, meliputi Kaliwungu Selatan; Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja dan Limbangan.Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut mempengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 270 C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 250 C.

Musim kemarau di Kendal terjadi sekitar bulan Juni s/d Oktober karena pada saat itu arus angin tidak banyak mengandung uap air. Sebaliknya mulai bulan Nopember hingga Mei arus angin banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan. Selain dipengaruhi oleh musim, curah hujan di suatu tempat juga dipengaruhi oleh keadaan iklim, peputaran/pertemuan arus udara dan keadaan geografis. Rata-rata curah hujan selama tahun 2004 sekitar 2.799 mm dengan rata-rata hari hujan selama satu tahun adalah 105 hari. Curah hujan tetinggi terjadi pada bulan Maret 767 mm.

C. Pemanfaatan Lahan

Pemanfaatan lahan merupakan salah satu aspek dalam perencanaan pembangunan suatu daerah / wilayah yang dapat menggambarkan pola keruangan suatu wilayah. Jenis-jenis pemanfaatan lahan pada suatu wilayah dapat merupakan suatu gambaran bagi aktivitas penduduk dan perekonomiannya. Adapun jenis-jenis pemanfaatan lahan/tanah di Kabupaten Kendal meliputi: tanah sawah, tanah tegalan/kebun, perkebunan, hutan rakyat, tambak dan kolam, padang rumput, hutan Negara, pekarangan dan lain-lain dengan luas masing-masing sebagai berikut :No.PenggunaanLuas

( Km-2)Prosentase

( % )

1.Tanah Sawah26.21326,15

2.Tanah Pekarangan14.91014,88

3.Tanah Tegalan22.76922,72

4.Tambak dan kolam3.1583,15

5.Hutan15.98915,95

6.Perkebunan78,647,85

7.Lain-lain9.3209,30

Jumlah100.223100,00

II. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dipimpin oleh seorang Kepala yang memiliki tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Selain menyelenggarakan tugas Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal juga mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka pelaksanaan tugas pertanahan;

b. pelayanan, perizinan, dan rekomendasi di bidang pertanahan;

c. pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan dasar, pengukuran dan pemetaan bidang, pembukuan tanah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah;

d. pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan wilayah tertentu;

e. pengusulan dan pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran hak tanah, pemeliharaan data pertanahan dan administrasi tanah aset Pemerintah;

f. pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengolahan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat;

g. penanganan konflik, sengketa, dan perkara pertanahan;h. pengkoordinasian pemangku kepentingan pengguna tanh;

i. pengolahan Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS);

j. pemberian penerangan dan informasi pertanahan kepada masyarakat, Pemerintah, dan swasta;

k. pengkoordinasian penelitian dan pengembangan;

l. pengkoordinasian pengembangan sumberdaya manusia pertanahan;

m. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, perundang-undangan serta pelayanan pertanahan.

III. Potensi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut diatas diperlukan sarana dan prasarana yang potensial dan memadai, adapun potensi yang dimiliki Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah :

1.Gedung Kantor

Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal terletak di Jl. Soekarno Hatta Nomor 333 Kendal, yang memiliki luas tanah 1.263 m dan Luas bangunan 886 m dengan bukti kepemilikan Sertipikat Hak Pakai No. 5 Kelurahan Langenharjo Kecamatan Kota Kendal tanggal 5-11-1997

2.Sumber Daya Manusia (SDM).

Jumlah Karyawan Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal sebanyak 65 orang yang terdiri dari 19 orang pejabat struktural, 9 orang pejabat fungsional, 37 orang staf dan 17 orang tenaga bantu.3.Peralatan dan Teknologi.

Dalam rangka peningkatan pelayanan pendaftaran kepada masyarakat, Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal telah dilengkapi dengan sistem Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) yang berbasis teknologi informasi (TI). Disamping dapat memberikan manfaat secara sistematis perhadap proses administrasi dan pendaftaran tanah, KKP yang merupakan implementasi dari Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS) sangat membantu masyarakat/pemohon dalam memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Selain itu Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal juga telah dilkengkapi dengan GNSS Cors untuk membantu pekerjaan survey, pengukuran dan pemetaan terutama dalam hal penentuan posisi dan koordinat yang lebih presisi. IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.

1. Visi dan Misi.

Visi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah: Terselenggaranya pengelolaan pelayanan pertanahan yang berkualitas dengan mengutamakan pemberdayaan dan kemitraan masyarakat.

Misi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah :

a. Melaksanakan dan menjabarkan reformasi kebijakan peraturan dan perundangan dari Pemerintah di bidang pertanahan sesuai kewenangan yang ada dalam lingkup Kabupaten Kendal.

b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan administrasi pertanahan.

c. Mengupayakan pengembangan dan penguatan kelembagaan pelayanan dan pengelolaan pertanahan di Kabupaten Kendal.

d. Melaksanakan penyediaan informasi pertanahan bagi keperluan masyarakat, pembangunan dan investasi di Kabupaten Kendal.

e. Meningkatkan pengaturan dan pelaksanaan penataan dan pengendalian, penguasaan, penggunaan, pemanfaatan dan pemilikan tanah di wilayah Kabupaten Kendal.

f. Meningkatkan penyelesaian sengketa dan permasalahan yang muncul ke permukaan di bidang pertanahan di wilayah Kabupaten Kendal.

2. Tujuan.

Tujuan Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah Terwujudnya Catur Tertib Pertanahan, yaitu Tertib Administrasi Pertanahan, Tertib Hukum Pertanahan Tertib Penggunaan Tanah dan Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup

3. Sasaran.

Sasaran yang ingin dicapai oleh Kantor Pertanahan pada tahun 2011 adalah :

a. Terciptanya landasan yang kokoh bagi pelaksanaan penataan dan pengendalian pertanahan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah sebagai fasilitator untuk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil dan transparan serta produktif dengan mengutamakan hak-hak rakyat setempat berdasarkan tata ruang wilayah yang serasi dan seimbang;b. Terwujudnya Kantor Pertanahan yang handal yang didukung oleh aparat professional dan sistem informasi pertanahan yang akurat untuk mengantisipasi dan mengembangkan iklim yang kondusif bagi pelayanan pertanahan yang prima bagi masyarakat,pemerintah dan dunia usaha.V. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal.Susunan organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 adalah sebagai berikut :

1. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha memiliki tugas memberikan pelayanan administratif kepada semua satuan organisasi Kantor Pertanahan, serta menyiapkan bahan-bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program, dan peraturan perundang-undangan. Subbagian Tata Usaha terdiri dari :

a) Urusan Perencanaan dan Keuangan

Urusan Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja Pemerintah, keuangan, dan menyiapkan bahan evaluasi.

b) Urusan Umum dan Kepegawaian

Urusan Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana dan prasarana, koordinasi pelayanan pertanahan serta pengelolaan data dan informasi.

2. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan

Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan, perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan terdiri dari :

a) Subseksi Pengukuran dan PemetaanSubseksi Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4, perapatan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah, kerjasama teknis surveyor berlisensi, pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, gambar ukur dan daftar-daftar lainnya di bidang pengukuran.

b) Subseksi Tematik dan Potensi Tanah

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik, survei potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan pejabat penilai tanah.

3. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Seksi ini mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan penetapan Hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas tanah hak, pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah terdiri dari :

a) Subseksi Penetapan Hak Tanah

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak, penetapan /rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan/pendaftaran hak tanah perorangan.

b) Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik dan Hak Pakai, Hak Guna Bangunan dan Hak Pengelolaan bagi instansi pemerintah, badan hukum pemerintah, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak, rekomendasi pelepasan dan tukar-menukar tanah Pemerintah.

c) Subseksi Pendaftaran Hak

Subseksi Pendaftaran Hak mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, pengakuan hak dan penegasan konversi hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis lainnya, data fisik bidang tanah, data komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan warkah serta daftar-daftar lainnya di bidang pendaftaran tanah.

d) Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah, pembebenan hak tanggungan dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian di bidang pendaftaran tanah.

4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan terdiri dari :

a) Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukkan, pemeliharaan dan penggunaan tanah, rencana penataan kawasan, pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan/zoning, penerbitan pertimbangan teknis penatagunaan tanah, penetapan penatagunaan dan pemanfaatan tanah, serta melaksanakan pengumpulan dan pengolahan, pemeliharaan data tekstual dan data spasial.

b) Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan bahan usulan penetapan/penegasan tanah menjadi obyek landreform, penguasaan tanahtanah obyek landreform, pemberian ijin peralihan hak atas tanah dan ijin redistribusi tanah luasan tertentu, usulan penerbitan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran tanah dari obyek landreform, monitoring dan evaluasi redistribusi tanah, ganti kerugian, pemanfaatan tanah bersama dan penerbitan administrasi landreform serta fasilitasi bantuan keuangan/pemodalan, teknis dan pemasaran, usulan penegasan obyek penataan tanah bersama untuk peremajaan permukiman kumuh, daerah bencana dan bekas konflik serta permukiman kembali, penyediaan tanah dan pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan dan pembimbingan masyarakat, kerja sama dan fasilitasi, pengelolaan basis data dan informasi, monitoring dan evaluasi serta koordinasi pelaksanaan konsolidasi tanah.

5. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

Seksi ini mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat. Seksi ini terdiri dari :

a) Subseksi Pengendalian Pertanahan

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan pengelolaan basis data, melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan sarana tindakan dan langkah penanganan, serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penerbitan dan pendayagunaan dalam rangka penegakan hak dan kewajiban pemegang hak, pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinerganian kebijakan, program pertanahan dan sektoral dalam pengolahan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis.

b) Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan bahan inventarisasi potensi, asistensi, fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan dan melaksanakan pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja teknis dalam peneglolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah kabupaten/kota, lembaga keuangan dan usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama perberdayaan.

6. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara terdiri dari:

a) Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan pengkajian hukum, sosial, budaya, ekonomi dan politik terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang dan/atau badan hukum dengan tanah, pelaksanaan alternative penyelesaian sengketa melalui mediasi, fasilitasi, dan koordinasi penanganan sengketa dan konflik.

b) Subseksi Perkara Pertanahan

Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara, koordinasi penanganan perkara, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang dan/atau badan hukum dengan tanah sebagai pelaksanaan putusan lembaga peradilan.Adapun nama-nama pejabat structural Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah sebagaimana table berikut ini :

Daftar Nama Pejabat Struktural Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

No.JabatanNamaPangkat/Gol.

1Kepala KantorJaya, SH, MMPembina (IV/a)

2Kasubag Tata Usaha--

3Kaur Perencanaan dan KeuanganPriyohadi, SH, MKnPenata Tk. I (III/d)

4Kaur UmumKhasoni, SHPenata Tk. I (III/d)

5Kasi Survei Pengukuran dan PemetaanPrasetyaningsih, ST, MSiPenata Tk. I (III/d)

6Kasubsi Pengukuran dan PemetaanDwi Ari Sugiarto, STPenata (III/c)

7Kasubsi Tematik dan Potensi TanahDerwin L Gaol, SHPenata Tk. I (III/d)

8Plt. Kasi Hak Tanah dan Pendaftaran TanahPrasetyaningsih, ST, MSiPenata Tk. I (III/d)

9Kasubsi Penetapan HakRokhedi Susanto, APtnhPenata Tk. I (III/d)

10Plt. Kasubsi PPH dan PPATKomsatun, S.SiTPenata (III/c)

11Plt. Kasubsi Pendaftaran HakMulyadi Suwarno, SHPenata (III/c)

12Kasi Pengaturan dan Penataan PertanahanIr. Akhmad TaufikPenata Tk. I (III/d)

13Kasubsi Landreform dan Konsolidasi TanahHaryono, BAPenata (III/c)

14Kasubsi PGT dan Kawasan TertentuSislani, SIPPenata (III/c)

15Kasi Pengendalian dan PemberdayaanChita Satyawati, SHPenata Tk. I (III/d)

16Kasubsi Pengendalian PertanahanAgus Widodo, SHPenata (III/c)

17Kasubsi Pemberdayaan MasyarakatM. Muslimin, APtnhPenata Tk. I (III/d)

19Kasi Sengketa Konflik dan Perkara--

20Kasubsi Perkara PertanahanWahana, SHPenata Tk. I (III/d)

21Kasubsi Sengketa & KonflikSlamet Widodo, SHPenata Tk. I (III/d)

Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal merupakan instansi vertikal yang mempunyai tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang pertanahan. Untuk mendayagunakan seluruh komponen, baik terkait dengan penyelenggaraan pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat dilaksanakan dengan pendekatan sistem (sistem approach).

Pendekatan ini pada prinsipnya memadukan dan memfungsikan seluruh komponen secara simultan sebagai suatu mata rantai dari sistem pembangunan dan pelayanan, sehingga setiap mata rantai dalam sistem tersebut merupakan rangkaian yang tak terpisahkan satu sama lain (integral). Kekompakan dan bekerjanya mata rantai (subsistem) secara baik akan menghasilkan senergi yang kuat. Dengan pendekatan ini pentahapan kegiatan pada setiap komponen dan keterkaitan antar komponen dapat diamati secara jelas, sehingga pemantauan dan evaluasi kerja sistem dapat dilakukan lebih mudah.

Sebagai aplikasi dalam pendekatan ini, maka Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dalam tugas pelayanan memnggunakan sistem loket. Secara keseluruhan untuk setiap pelayanan melalui 4 (empat) loket, yakni :

1. Loket I: memberikan pelayanan informasi, penerimaan permohonan danpemeriksaan berkas permohon. 2.Loket II : memberikan pelayanan pembuatan Surat Perintah Setor (SPS).

3.Loket III :memberikan penerimaan biaya pendaftaran dan penerimaan pemasukan ke Negara.

4.Loket IV:memberikan pelayanan penyerahan produk.

VI. Kondisi Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten KendalDalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kelancaran pelaksanaan tugas maka perlu adanya pembagian tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan program pengelolaan pertanahan di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Pelaksanaan kegiatan pelayanan diperlukan dukungan sumberdaya manusia yang profesional sesuai bidang tugasnya. Adapun kondisi jumlah pegawai Kantor Pertanahan Kendal sampai dengan bulan Juli 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.No.Bidang TugasJumlah PegawaiProsentase

1Sub Bagian Tata Usaha1625

2Seksi Survey Pengukuran dan Pemetaan1929

3Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah1523

4Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan69

5Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan58

6Seksi Sengketa Konflik dan Perkara46

Total65100

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan jumlah pegawai sebanyak 19 orang. Sebagian besar pegawai ditempatkan pada Subbagian Tata Usaha dan Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan. Jumlah pegawai pada Subbagian Tata Usaha dan Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan lebih banyak dibandingkan pada Seksi lainnya. Pembagian ini berdasarkan kebutuhan dan kesibukan pada masingmasing seksi serta kompetensi pegawai didasarkan pada tingkat pendidikan formal atau jenis-jenis pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis yang pernah diikuti pegawai untuk mengantisipasi penyelesaian target pekerjaan terhadap berkas permohonan sertipikat yang masuk ke Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal.Penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis pegawai di bidang pertanahan yang dilaksanakan secara profesional merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya para pemohon yang datang ke Kantor Pertanahan, Penguasaan pengetahuan pertanahan dan keterampilan teknis yang dimiliki pegawai sangat diperlukan manakala ingin meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di bidang pertanahan yang dapat diwujudkan diantaranya melalui tingkat pendidikan. Kondisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan formal pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.No.Tingkat PendidikanJumlah PegawaiProsentase

1SD23

2SLTP12

3SLTA2437

4DIPLOMA I23

5DIPLOMA III58

6DIPLOMA IV812

7SARJANA (S1)1726

8PASCASARJANA (S2)69

Total65100

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan sebagian besar tingkat pendidikan pegawai Kantor Pertanahan Kota Gorontalo adalah lulusan SLTA sebanyak 24 orang atau sekitar 37%. Pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawai dalam menjalankan tugasnya, selain itu pendidikan sangat erat hubungannya dengan rasionalitas pemikiran pegawai dalam mengambil suatu kebijaksanaan. Pendidikan para pegawai tersebut diatas, diperoleh melalui jalur pendidikan formal secara berjenjang yang diberikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, baik Program Diploma I, Diploma IV, Strata 1 maupun Strata 2.Tingkat pendidikan pegawai sangat mutlak diperlukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tuntutan tugasnya dengan baik. Dengan penguasaan ilmu yang dimiliki diharapkan dapat memberikan suasana yang kondusif dalam mendukung penyelesaian pekerjaan berkas permohonan yang masuk ke Kantor Pertanahan Kota Gorontalo. Kondisi pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal berdasarkan tingkat golongan pegawai yang disesuaikan berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki para pegawai dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

No.Tingkat GolonganLaki-LakiPerempuanJumlah

1Golongan I/a2

2Golongan I/c1

3Golongan II/a3

4Golongan II/c1

5Golongan II/d4

6Golongan III/a5

7Golongan III/b16

8Golongan III/c19

9Golongan III/d11

8Golongan IV/a3

Total65

Tingkat golongan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal saat ini terdiri dari 3 orang setingkat Juru, 8 orang setingkat pengatur, 51 orang setingkat Penata, dan 3 orang setingkat Pembina. Kondisi pegawai berdasarkan tingkat golongan merupakan hasil penyesuaian berdasarkan tingkat pendidikan formal yang dimiliki oleh pegawai bersangkutan. Hal ini sangat berkaitan dengan tingkat pengalaman dalam melaksanakan tuntutan pekerjaan yang masuk ke Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dan pengalaman ini diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

VII. Jenis Pelayanan Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal..

Jenis pelayanan pertanahn yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah sebagaimana kelompok dan jenis pelayanan pertanahan sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan. Secara garis besar jenis pelayanan yang dilaksanakan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut :

1.Pelayanan Pendaftaran Tanah Pertama Kali

Kegiatan pelayanan pendaftaran tanah untuk pertama kali terdiri atas pelayanan pengakuan/penegasan hak dan pemberian hak. Pelayanan pendaftaran tanah pertama kali merupakan pelayanan pertanahan kepada masyarakat pemilik tanah yang belum bersertipikat. Sesuai dengan Peraturan Kepala BPN RI tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan, kegiatan pelayanan pendaftaran tanah pertama kali meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan pengolahan data fisik;

Untuk pengumpulan dan pengolahan data fisik, pertama-tama yang harus dilakukan adalah kegiatan pengukuran dan pemetaan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penerbitan sertipikat hak atas tanah. Kegiatan pengukuran dan pemetaan terdiri atas :

1. Pembuatan peta dasar pertanahan;

Dalam pendaftaran tanah secara sporadik, hal penting yang perlu dipersiapkan adalah tersedia peta dasar pendaftaran. Hal ini dimaksudkan dengan adanya peta dasar pendaftaran tersebut, maka bidang tanah yang didaftar dapat diketahui letaknya secara pasti terhadap bidang-bidang tanah lainnya, agar nantinya tidak terjadi penerbitan sertipikat ganda atas suatu bidang tanah yang sama. Peta dasar pendaftaran nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta pendaftaran.

2. Penetapan batas bidang tanah;

Bidang-bidang tanah yang akan dipetakan, diukur, ditetapkan letaknya, ditentukan batas-batasnya dan ditempatkan tanda-tanda batas pada setiap sudut bidang tanah yang bersangkutan menurut keperluannya untuk memperoleh data fisik yang diperlukan bagi pendaftaran tanah. Dalam penetapan batas bidang tanah harus berdasarkan kesepakatan para yang berkepentingan dan sedapat mungkin disetujui oleh para pemegang hak atas tanah yang berbatasan langsung untuk memperoleh penetapan batas bidang tanah yang sudah dimiliki suatu hak.

3. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran;

Peta pendaftaran adalah peta yang menggambarkan bidang atau bidangbidang tanah untuk keperluan pembukuan tanah. Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya diukur, selanjutnya dipetakan dalam peta dasar pendaftaran. Jika belum tersedia peta dasar pendaftaran, maka dapat digunakan peta lainnya sepanjang peta tersebut memenuhi persyaratan teknis untuk pembuatan peta pendaftaran.

4. Pembuatan daftar tanah;

Daftar tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat identitas bidang tanah dengan suatu sistem penomoran. Terhadap bidang-bidang tanah yang sudah diukur dan dipetakan atau telah dibukukan nomor pendaftarannya pada peta pendaftaran selanjutnya dibukukan dalam daftar tanah. Daftar ini sangat berguna sebagai sumber informasi yang lengkap mengenai nomor bidang, lokasi dan penunjukan nomor surat ukur bidangbidang tanah yang ada di wilayah pendaftaran.

5. Pembuatan surat ukur;

Untuk keperluan pendaftaran haknya, bidang tanah yang sudah diukur serta dipetakan dalam peta pendaftaran kemudian dapat dibuatkan surat ukur. Surat ukur adalah dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian, yang datanya diambil dari peta pendaftaran.

b. Pengumpulan dan pengolahan data yuridis serta pembukuan haknya.

Dalam kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data yuridis dilakukan perbedaan antara pembuktian hak-hak baru dan hak lama.

1. Hak-hak baru adalah hak-hak yang baru diberikan atau diciptakan sejak mulai berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Hak atas tanah baru dibuktikan dengan penetapan pemberian hak dari pejabat yang berwenang memberikan hak yang bersangkutan menurut ketentuan yang berlaku apabila pemberian hak tersebut berasal dari tanah negara atau tanah hak pengelolaan, sedangkan asli akta PPAT yang memuat pemberian hak tersebut oleh pemegang hak milik kepada penerima hak yang bersangkutan apabila mengenai hak guna bangunan dan hak pakai atas tanah hak milik.

2. Hak-hak lama adalah hak-hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak yang ada pada waktu mulai berlakunya UUPA dan hak-hak yang belum didaftar menurut Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah. Pembuktian hak lama dibedakan :

a) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama data yuridisnya dibuktikan dengan alat-alat bukti kepemilikan mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan, yang kadar kebenarannya dalam pendaftaran tanah secara sporadik oleh Kepala Kantor Pertanahan dianggap cukup, sebagai dasar untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak lain yang membebaninya.

b) Dalam hak tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat pembuktiannya, pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara berturut-turut dan secara terbuka oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu-pendahulunya, dengan syarat penguasaan tersebut dilakukan dengan itikat baik dan secara terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah dan penguasaan tersebut tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan ataupun pihak lainnya. Dalam menilai kebenaran alat bukti dilakukan pengumpulan dan penelitian data yuridis mengenai bidang tanah yang bersangkutan oleh Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh Panitia A dan penelitian alat-alat bukti dituangkan dalam suatu daftar isian.

Pengumuman data fisik, data yuridis dilaksanakan dengan melampirkan daftar isian beserta peta bidang atau bidang-bidang tanah sebagai hasil pengukuran yang diumumkan selama 60 (enam puluh) hari untuk memberi kesempatan kepada pihak yang berkepentingan mengajukan keberatan. Pengumuman dilaksanakan di Kantor Desa/Kelurahan letak tanah yang bersangkutan atau melalui media massa. Setelah jangka waktu pengumuman berakhir, data fisik dan data yuridis yang diumumkan oleh Kepala Kantor Pertanahan disahkan dengan suatu berita acara pengesahan data fisik dan data yuridis. Selanjutnya berita acara pengesahan data fisik dan data yuridis tersebut dapat menjadi dasar untuk keperluan lebih lanjut terutama :

i. pembukuan hak atas tanah yang bersangkutan dalam buku tanah melalui penegasan hak;

ii. pembukuan hak atas tanah yang bersangkutan dalam buku tanah melalui pengakuan hak;

iii. pemberian hak baru atas tanah kalau tanah yang bersangkutan berstatus tanah Negara.

Pembukuan hak atas tanah didaftar dengan membukukannya dalam buku tanah. Dalam buku tanah tercantum data yuridis dan data fisik bidang tanah yang bersangkutan, pembukuan hak dilakukan berdasarkan alat bukti dan berita acara pengesahan. Atas dasar alat bukti dan berita acara pengesahan hak atas bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya sudah lengkap serta tidak ada yang disengketakan, selanjutnya dilakukan pembukuan dalam buku tanah.

c. Penerbitan Sertipikat;

Sertipikat diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah.

d. Penyajian data fisik dan data yuridis;

Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar dengan mudah memperoleh keterangan yang diperlukan setelah mendapat persetujuan

dari Kepala Kantor Pertanahan.

e. Penyimpanan daftar umum dan dokumen.;

Dokumen yang merupakan alat pembuktian yang telah digunakan sebagai dasar pendaftaran dan daftar umum disimpan di Kantor Pertanahan.

2. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah

Pemeliharanaan data pendaftaran merupakan pelayanan yang diberikan oleh Kantor Pertanahan kepada masyarakat pemilik tanah yang telah bersertipikat. Adapun pelayanan pemerliharaan pendaftaran tanah sebagai berikut :

a. Peralihan Hak atas tanah, seperti jual beli, pewarisan/wasiat, tukar-menukar, hibah, pembagian hak bersama, lelang, pemasukan ke dalam perusahaan/ ibreng, dan merger.

b. Ganti nama Sertipikat Hak Atas tanah

c. Perpanjangan jangka waktu Hak Guna Usaha/Hak Guna Bangunan/Hak Pakai.

d. Perpanjangan hak milik atas satuan rumah susun

e. Pembaruan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai

f. Pembaruan Hak Guna Usaha

g. Wakaf untuk tanah yang sudah bersertipikat

h. Perubahan Hak Atas Tanah

i. Pemecahan/ Penggabungan/Pemisahan Hak

j. Sertpikat pengganti Hak atas tanah, Hak milik atas rumah susun dan hak tanggungan

k. Hak tanggungan

Sesuai dengan ketentuan standar pelayanan dan pengaturan pertanahan untuk peralihan hak atas tanah jangka waktu proses pelayanan selama 5 hari, Ganti nama sertipikat hak atas tanah selama 7 hari, Perpanjangan jangka waktu Hak Guna Usaha/Hak Guna Bangunan/Hak Pakai paling lama 110 hari, Perpanjangan hak milik atas satuan rumah susun paling lama 90 hari, Pembaruan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai paling lama 110 hari, Pembaruan Hak Guna Usaha paling lama 150 hari, Wakaf untuk tanah yang sudah bersertipikat selama 5 hari, Perubahan Hak Atas Tanah selama 5 hari, Pemecahan/Penggabungan/Pemisahan Hak selama 15 hari, Sertpikat pengganti Hak atas tanah, Hak milik atas rumah susun dan hak tanggungan paling lama 40 hari dan Hak tanggungan selama-lamanya pada hari ketujuh telah selesai.

3. Pelayanan Pencatatan dan Informasi Pertanahan

Pelayanan pencatatan yang diberikan oleh Kantor Pertanahan berupa blokir, sita dan pengangkatan sita. Untuk blokir dan sita proses pelayanannya selama 1 hari, sedangkan untuk pengangkatan sita selama 3 hari. Untuk informasi pertanahan pelayanan yang diberikan Kantor Pertanahan berupa pengecekan sertipikat, surat keterangan pendaftaran tanah, informasi titik dasar teknik dan informasi peta.

4. Pelayanan Pengukuran Bidang Tanah

Pengukuran bidang tanah juga berlaku kepada masyarakat pemilik tanah yang sudah bersertipikat, jenis pelayanannya berupa :

a) Pengukuran bidang tanah untuk keperluan pengembalian batas, pelayanan ini merupakan pelayanan pengukuran untuk memastikan kembali ukuran luas tanah yang ada di lapangan dan di sertipikat. Jangka waktu proses pelayanan ini adalah 12 hari untuk luasan tidak lebih dari 40 Ha, 30 hari untuk luasan lebih dari 40 Ha.

b) Pengukuran dalam rangka kegiatan Inventarisasi/Pengadaan Tanah, jangka waktu proses pelayanan ini selama 18 hari.

c) Pengukuran atas Permintaan Instansi dan/atau Masyarakat untuk mengetahui luas tanah, pelayanan ini merupakan pelayanan pengukuran kepada masyarakat/instansi pemerintah untuk kepentingannya, lama proses pelayanannya selama 18 hari.

d) Pengukuran Bidang Tanah dalam rangka Pembuatan Peta Situasi Lengkap (Topografi), lama proses pelayanan 18 hari.

5. Pelayanan Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Pelayanan pengaturan dan penataan pertanahan merupakan pelayanan yang ada pada Kantor Pertanahan berupa konsolidasi tanah swadaya serta pertimbangan teknis pertanahan dan penatagunaan. Pelayanan jenis konsolidasi biasanya permohonannya bukan inisiatif dari masing-masing individu melainkan secara kolektif.

6. Pengelolaan Pengaduan

Jenis pelayanan pertanahan berupa pengelolaan pengaduan adalah layanan pertanahan yang diberikan oleh Kantor Pertanahan kepada masyarakat dalam rangka pelaporan atau pengaduan yang berkaitan dengan masalah pertanahan baik teknis maupun administrasi pelayanan yang disampaikan secara tertulis baik yang disampaikan melalui loket, kotak pengaduan maupun website.

VIII. Layanan Masyarakat untuk Pensertipikatan Tanah (LARASITA).Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal telah meluncuran program LARASITA (Layanan Rakyat untuk Sertipikasi Tanah). ProgramLARASITA merupakan program jemput bola dengan mendatangi masyarakat di berbagai desa/kelurahan di wilayah Kabupaten Kendal guna mendukung pelayanan proses sertipikasi tanah. Tujuan LARASITA untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan pertanahan dan juga mengurangi beban biaya masyarakat dalam kepengurusan sertipikasi tanah

Pelaksanaan pelayanan melalui Larasita diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang Larasita. Program Larasita dikembangkan dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 bahwa tanah sebesesar-besarnya dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Pelayanan Larasita tidak saja mengenai sertipikasi ha katas tanah tetapi termasuk penyuluhan hukum pertanahan dalam rangka pelaksanaan :1. Reforma Agraria;

2. Penertiban tanah terlantar;

3. Penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan;

4. Percepatan legalisasi asset tanah masyarakat dan tanah pemerintah;

5. Kantor Pertanahan bergerak, Larasita; dan

6. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

Selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berlaku pada Kantor Pertanahan, Larasita juga mempunyai tugas :

a. Menyiapkan masyarakat dalam pelaksanaan pembaruan agrarian nasional (reforma agrarian);

b. Melaksanakan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan;

c. Melakukan pendeteksian awal atas tanah-tanah terlantar;

d. Melakukan pendeteksian awal atas tanah-tanah yang diindikasikan bermasalah.

e. Memfasilitasi penyelesaian tanah bermasalah yang mungkin dapat diselesaikan di lapangan;f. Menyambungkan program Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat; dang. Meningkatkan dan mempercepat legalisasi asset tanah masyarakat.

Larasita merupakan kantor pertanahan yang bergerak, maka biaya pelayanan melalui program Larasita sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pertanahan Nasional. Larasita dilaksanakan dengan dukungan kendaraan bermotor roda dua dan empat serta kapal bermotor, juga teknologi informasi dan komunikasi yang online dengan pelayanan di Kantor Pertanahan. Dengan Larasita, kantor pertanahan jadi mampu menyelenggarakan tugas-tugas pertanahan dimanapun target kegiatan berada. Pergerakan tersebut juga akan memberikan ruang interaksi antara aparat BPN RI dengan masyarakat sampai pada tingkat kecamatan, kelurahan/desa, dan tingkat komunitas masyarakat di seluruh wilayah kerjanya, terutama pada lokasi yang jauh dari kantor pertanahan. Disamping itu program Larasita juga bermanfaat :

1. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap Badan Pertanahan Republik Indonesia;

2. Mendekatkan pelayanan pertanahan terutama bagi masyarakat yang jauh dari Kantor Pertanahan;

3. Menghindari calo karena petugas langsung mendatangi pemilik tanah;

4. Percepatan target sertipikasi bidang tanah secara nasional;5. Memahamkan masyarakat terhadap hukum pertanahan; dan

6. Mewujudkan komitmen Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia untuk melayani masyarakat yang lebih baik, mudan dan terjangkau.

Pelaksanaan pelayanan pertanahan melalui program Larasita di Kantor Pertanahan didukung dengan sarana dan prasarana antara lain satu unit mobil Larasita dan dua unit kendaraan bermotor roda dua. Pelaksanaan program larasita sampai dengan bulan Agustus 2011 dapat dilihat pada table berikut ini :

No.KECAMATANPERMOHONANPENYELESAIANKet.

1BOJA9999

2BRANGSONG11

3CEPIRING44

4GEMUH22

5KALIWUNGU4848

6KALIWUNGU SELATAN1414

7KANGKUNG1414

8LIMBANGAN1717

9PAGERUYUNG5454

10PATEAN1212

11PATEBON66

12PEGANDON11

13PLANTUNGAN77

14RINGINARUM1414

15ROWOSARI1616

16SINGOROJO88

17SUKOREJO3636

18WELERI7272

JUMLAH425425

IX. Kegiatan Percepatan Pensertipikatan Tanah.Kegiatan Percepatan Pendaftaran Tanah melalui PRONA merupakan kegiatan sertipikasi tanah yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan tujuan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah yang kurang mampu dalam mensertipikatkan tanahnya, sekaligus mempercepat pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. Tahun Anggaran 2011 Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal memperoleh program percepatan pendaftaran tanah sebanyak 2.500 (dua ribu lima ratus) bidang dengan alokasi sebagai berikut :

No.DesaKecamatanJumlah

BidangKeterangan

1.TampingwinarnoSukorejo80

2.TrimulyoSukorejo140

3.MerbuhSingorojo100

4.TrayuSingorojo75

5.KorowelangkulonCepiring100

6.SidomulyoCepiring71

7.JuwiringCepiring50

8.KaliayuCepiring80

9.TirtomulyoPlantungan150

10.JurangagungPlantungan100

11.PlososariPatean100

12.SidodadiPatean150

13.SidokumpulPatean108

14.GetasblawongPageruyung100

15.KrikilPageruyung100

16.PageruyungPageruyung75

17.PeronLimbangan105

18.KedungbotoLimbangan80

19.TambahsariLimbangan100

20.PakisLimbangan100

21.LebanBoja149

22.KarangmanggisBoja134

23.MetesehBoja147

24.KrajankulonKaliwungu56Selesai

25.KutoharjoKaliwungu50Selesai

Jumlah2.500

X. Penerimaan Negara.Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan di bidang pertanahan, Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal juga bertugas menarik dan menyetorkan penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) dari jenis PNBP yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010, jenis penenrimaan bukan pajak (PNBP) yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional adalah penerimaan yang berasal :1. Pelayanan survey, pengukuran dan pemetaan.

Jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berasal dari pelayanan survey, pengukuran dan pemetaan meliputi :

a. Pelayanan survey, pengukuran batas kawasan atau batas wilayah, dan pemetaan;

b. Pelayanan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka penetapan batas, yang mrliputi :

1) Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah;

2) Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah secara masal;

3) Pelayanan pengembalian batas; dan

4) Pelayanan legalisasi gambar ukur surveyor berlisensi.

c. Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas ruang atas tanah, ruang bawah tanah, atau ruang perairan.2. Pelayanan pemeriksaan tanah, meliputi :

a. Pelayanan pemeriksaan tanah oleh Panitia A;

b. Pelayanan pemeriksaan tanah oleh Panitia B;

c. Pelayanan pemeriksaan tanah oleh Tim Peneliti Tanah;

d. Pelayanan pemeriksaan tanah oleh Petugas Konstatasi.

3. Pelayanan konsolidasi tanah secara swadaya, meliputi :a. Pelayanan konsolidasi tanah secara swadaya pertanian;

b. Pelayanan konsolidasi tanah secara swadaya non pertanian.

4. Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan, meliputi :

a. Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka izin lokasi;b. Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka penetapan lokasi;

c. Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka izin perubahan penggunaan tanah.

5. Pelayanan pendaftaran tanah, meliputi :a. Pelayanan pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang meliputi :

b. Pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah.

6. Pelayanan informasi pertanahan;

7. Pelayanan lisensi;

8. Pelayanan pendidikan;

9. Pelayanan penetapan tanah obyek penguasaan benda-benda tetap milik perseorangan warga Negara Belanda (P3MB) Presidium Kabinet Dwikora Nomor 5/Prk/1965; dan

10. Pelayanan di bidang pertanahan yang berasal dari kerja sama pihak lain.

Pada tahun anggaran 2010 penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) Kantor Pertanahan terealisasi sebesar 50,91 % atau Rp. 2.743.913.462,- (dua milyar tujuh ratus empat puluh tiga juta Sembilan ratus tiga belas ribu empat ratus enam puluh dua rupiah) dari total target sebesar Rp. 5.390.000.000,-, sedangkan realisasi belanja PNBP tahun 2010 sebesar Rp. Rp. 1.398.023.016,- (satu milyar tiga ratus Sembilan puluh delapan juta dua puluh tiga ribu enam belas rupiah). Adapun perincian penerimaan PNBP tahun 2010 adalah sebagaimana table berikut :Kode

Keg.Uraian KegiatanTarget

PendapatanResalisasi%

Ket.

5661Pelayanan Pemeriksaan tanah1.575.000.000,-446.094.687,-28,32

5662Pelayanan Pengukuran dan Pemetaan Bidang tanah2.750.000.000,-742.104.386,-26,98

5663Pelayanan Pendaftaran Tanah pertama kali250.000.000,-61.725.000,-24,69

5664Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah450.000.000,-1.087.114.027,-241,58

5665Pelayanan Informasi Pertanahan300.000.000,-406.050.000,-135,35

SK Hak 60.000.000,-178.774.000,-279,96

Jasa Giro5.000.000,-646.588,-12,93

Jumlah5.390.000.000,-2.743.913.462,-50,91

Selain menerima dan menyetorkan penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) ke kas Negara, Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal juga telah mencatat penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB) dari pelayanan peralihan hak atas tanah di Kabupaten Kendal. Selama kurun 6 (enam) tahun tercatat adanya peningkatan penerimaan BPHTB pada setiap tahun, sebagaimana tabel dibawah ini :No.TahunPenerimaan BPHTBKeterangan

120051.800.425.400

220061.801.517.900

320071.807.872.252

420081.803.202.952

520094.484.370.852

620105.023.699.068

720111.392.008.593s/d Juli 2011

XI. Program Kerja Tahun 2011. Untuk lebih fokus dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan pertanahan, maka Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal telah menetapkan program kerja tahun 2011 sebagai berikut :

1. Melakukan pembinaan pegawai melalui bimbingan, arahan, disiplin dan mengikutsertakan pegawai dalam pendidikan dan pelatihan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen guna meningkatkan kinerja pgawai.

2. Mengusulkan kenaikan pangkat pegawai, baik secara reguler maupun pilihan bagi pegawai yang memenuhi syarat dan atas prestasi kerjanya yang luar biasa.

3. Menyempurnakan makanisme pelayanan melalui sistem loket dan pembenahan dokumen pertanahan.

4. Melaksanakan survey, pengukuran dan pendataan bidang tanah, penggunaan, penguasaan dan pemilikan tanah.

5. Melaksanakan penyuluhan hukum pertanahan kepada masyarakat.

6. Menyelesaikan masalah perkara, sengketa dan konflik pertanahan.

7. Melaksanakan pensertipikatan tanah melalui PRONA, LARASITA, PPAN, TOL dan sertipikasi tanah nelayan.

8. Pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

9. Melaksanakan Inventarisasi dan Penertiban HGU serta tanah terlantar.

10. Penghapusan barang milik Negara yang sudah tidak dapat dimanfaatkan.

11. Pengadaan gudung arsip.

12. Mengusulkan pengisian jabatan yang kosong ke Kepala Badan Pertanahan Nasional RI melalui Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

XII. Penutup.Demikian Profil Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal ini disusun dengan tujuan untuk dapat membantu dalam memberikan gambaran mengenai Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal terkait dengan tugas pok dan fungi, potensi, program kerja pencapaian program kerja, dan lain sebagainya. 2029


Recommended