PROFIL PELAKSANAAN
KEGIATAN REFORMASI
BIROKRASI 2015
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TIM ASISTENSI MANAJEMEN PERUBAHAN
Gedung Ali Wardhana Lantai 6 Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat 10710
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Kata Pengantar
Dasar pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian/Lembaga (K/L) adalah
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019.
Pada tahun 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah
berupaya melakukan perbaikan kualitas reformasi birokrasi ke arah yang lebih baik.
Pelaksanaan program reformasi birokrasi masih tetap melanjutkan kegiatan-kegiatan
yang sedang dalam proses upaya perbaikan/peningkatan kualitas reformasi birokrasi
khususnya komitmen mengawal rekomendasi hasil evaluasi dari Tim Quality
Assurance atau Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi. Tiga rekomendasi hasil
evaluasi Tim Quality Assurance dengan komponen penilaian yang masih rendah dan
mesti diperbaiki, dilaksanakan dan ditingkatkan kualitas reformasi birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu penataan dan penguatan
organisasi, penataan sistem manajemen SDM, dan penguatan pengawasan.
Untuk memenuhi harapan stakeholders, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dituntut pula dapat memerankan peran strategis dalam mengelola isu
perekonomian atas tantangan ke depan menghadapi persaingan kawasan yang
semakin berat dan mempercepat pembangunan melalui pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, seluruh aparatur Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya perubahan
dan perbaikan untuk membentuk birokrasi yang bersih, efisien, efektif dan produktif,
transparan, melayani, dan birokrasi yang akuntabel.
Semoga Allah SWT meridhoi langkah reformasi yang dilaksanakan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Jakarta, Januari 2016
Tim Asistensi Manajemen Perubahan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
BAGIAN PERTAMA : PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….... 1
B. Dasar Pembentukan ………………………………………………………….. 3
C. Tujuan ………………………………………………………………………….. 3
D. Sasaran ………………………………………………………………………... 3
E. Tim Kerja Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian …………………………………………………………
4
F. Garis Besar Pelaksanaan Reformasi Birokrasi …………………………….. 4
BAGIAN KEDUA : AREA OF INPROVEMENT REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN …………………………………………
7
BAGIAN KETIGA : IMPLEMENTASI PROGRAM DAN KEGIATAN
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ………….
9
A. Manajemen Perubahan ……………………………………………………….. 9
1. Nilai-Nilai Kementerian …………………………………………………… 10
2. Program Percepatan (Quick Wins) ……………………………………… 11
3. Sosialisasi dan Internalisasi ……………………………………………... 15
B. Penataan dan Penguatan Organisasi ……………………………………….. 18
1. Redefinisi Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian ………………. 18
2. Restrukturisasi Organisasi Baru ………………………………………… 19
3. Analisa Beban Kerja ……………………………………………………… 21
4. Perbaikan Sarana dan Prasarana ……………………………………… 22
C. Penataan Tata Laksana ……………………………………………………… 23
2 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP AP) ………………………………………………….
23
2. Pengembangan E-Government …………………………………………. 28
D. Penataan Peraturan Perundang-undangan ………………………………… 31
E. Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur ………………………………… 32
1. Pengangkatan dan Penempatan CPNS Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Tahun 2014 ……………………………………..
32
2. Analisa Jabatan …………………………………………………………… 33
3. Evaluasi Jabatan ………………………………………………………….. 34
4. Assessment Kompetensi Individu Bagi Pegawai/Tenaga Ahli ………. 35
6. Penilaian Kinerja Individu ………………………………………………... 37
7. Promosi dan Mutasi Pegawai …………………………………………… 38
8. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ………………………………………. 39
9. Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi ……………………………………….. 40
10. Pembinaan Disiplin Pegawai ……………………………………………. 41
11. Pemberian Penghargaan Satya Lancana ……………………………… 42
12. Urusan Kesejahteraan Pegawai ………………………………………… 42
13. Pencatatan dan Penyajian Informasi Kepegawaian dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ……………………….
42
G. Penguatan Pengawasan ……………………………………………………… 44
1. Penerapan SPIP & Peningkatan Peran APIP …………………………. 44
2. Menegakan Disiplin Pegawai ……………………………………………. 45
3. Menegakkan Kode Etik …………………………………………………... 48
H. Penguatan Akuntabilitas Kinerja …………………………………………….. 49
1. Keterlibatan Pimpinan ……………………………………………………. 50
2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja ……………………………………… 52
a. Perencanaan Kinerja …………………………………………………. 54
b. Pengukuran Kinerja …………………………………………………... 54
c. Pelaporan Kinerja …………………………………………………….. 54
d. Evaluasi Kinerja ………………………………………………………. 55
e. Capaian Kinerja ……………………………………………………….. 55
3 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
I. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ……………………………………. 59
1. Penyelenggaraan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ………...
59
2. Penyelenggaraan pelayanan pemberian informasi dan dokumentasi
publik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
61
J. Hasil Assessment PMPRB …………………………………………………… 62
K. Alokasi Anggaran Kegiatan Reformasi Birokrasi Tahun 2015 …………… 63
L. Monitoring dan Evaluasi ……………………………………………………… 64
BAGIAN KEEMPAT: PENUTUP …………………………………………………. 65
LAMPIRAN :
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi 2015-2019 Tingkat
Mikro Yang Harus Mengikuti Beberapa Prioritas Nasional …….
5
Tabel 2. Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun 2014-2015 …………………………………
7
Tabel 3. Rekapitulasi Informasi Jabatan Berdasarkan Unit Kerja ………. 34
Tabel 4. Kamus Kompetensi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian ……………………………………………………….
35
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Pelantikan Pejabat ……………………….. 39
Tabel 6. Rekapitulasi Diklat Tahun 2015 …………………………………... 40
Tabel 7. Penerima Penghargaan Satyalancana …………………………... 42
Tabel 8. Perbandingan Revisi Rencana Kerja Tahun 2015 ……………… 50
Tabel 9. Perkembangan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014
s.d. 2015 ……………………………………………………………..
52
Tabel 10. Sasaran Strategis Kementerian Koordiantor Bidang
Perekonomian ……………………………………………………….
56
Tabel 11. Pengelompokan Penataan Peraturan Teknis …………………… 58
Tabel 12. Realisasi Capaian Kinerja 2015 Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian ……………………………………………...
59
Tabel 13. Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa dengan E-Procurement …… 60
Tabel 14. Jumlah pelayanan informasi dan dokumentasi publik Kemenko
Bidang Perekonomian pereode Januari – Desember 2015 …..
61
Tabel 15. Hasil PMPRB Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian
Tahun 2015 ………………………………………………………….
62
Tabel 16. Alokasi Anggaran Untuk Reformasi Birokrasi …………………… 63
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Delapan Area Perubahan ………………………………………. 2
Gambar 2. Rapat Pembahasan Grand Design Birokrasi Tahun 2015 -
2019 ……………………………………………………………….
16
Gambar 3. Circumplex Organization Culture Index (OCI) ……………….. 17
Gambar 4. Peta Strategi Kinerja Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian 2015 – 2019 …………………………………….
18
Gambar 5. Struktur Organisasi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian ……………………………………………………
20
Gambar 6. Penambahan Ruang Kerja dan Ruang Rapat serta CCTV … 23
Gambar 7. Alat Pengolah Data / Server …………………………………… 23
Gambar 8. Data Bloomberg …………………………………………………. 23
Gambar 9. Konsep Peta Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian ……………………………………………………
25
Gambar 10. Konsep Peta Hubungan Bisnis Proses Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian
Koordinator lainnya ……………………………………………...
25
Gambar 11. Rapat Pembahasan Surat Edaran Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan/Rapat Di Luar
Kantor ……………………………………………………………..
27
Gambar 12. Sharing Knowledge Pembahasan Mekanisme Pemberian
Tambahan Tunjangan Tahunan Terbatas …………………….
27
Gambar 13. Tampilan Konten Fitur Aplikasi dalam Website
www.ekon.go.id ………………………………………………….
30
Gambar 14. Tampilan SIMKEU dalam Website www.simkeu.ekon.go.id .. 30
Gambar 15. Tampilan Konten Web Kumpulan Peraturan Perdagangan
Indonesia dalam traderulebook.ekon.go.id …………………...
30
Gambar 16. Tampilan one-stop shop yang menyediakan akses terhadap
berbagai data-data ekonomi dan pembangunan di Indonesia
dalam Website www.datamenko.ekon.go.id ………………….
30
2 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 17. Tampilan Konten Fitur Beranda e-SKP ………………………. 38
Gambar 18. Tampilan Konten Fitur Dashboard e-SKP ……………………. 38
Gambar 19. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam web
simpeg.ekon.go.id ……………………………………………….
43
Gambar 20. Sistem Absensi On-line Dengan Finger Print. ……………….. 46
Gambar 21. Rekapitulasi Absensi Real Time di intranet.ekon.go.id. …….. 47
Gambar 22. Rekapitulasi Laporan Bulanan Kehadiran Pegawai Pada
Unit Kerja Biro Perencanaan, November 2014 ………………
47
Gambar 23. Bukti Keterlibatan Pimpinan pada Dokumen Kinerja ………... 51
Gambar 24. Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang
Perekonomian (SS 1 – IKU 1) ………………………………….
57
Gambar 25. Pelaksanaan Survey dan Evaluasi Reformasi Birokrasi
Bersama Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB Di Ruang
Grahasawala tanggal 1 Oktober 2015 ………………………..
63
1 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN PERTAMA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian 2010-2014 merupakan salah satu bentuk komitmen nyata
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk terus melaksanakan
perbaikan kualitas reformasi birokrasi. Tekad dan komitmen menjaga/memelihara
kelangsungan program dan kegiatan reformasi birokrasi pada implementasinya
bersifat berkelanjutan, memerlukan waktu yang panjang dan lingkungan organisasi
yang mendukung.
Masa transisi Pemerintahan Republik Indonesia di tahun 2015 menjadi salah
satu alasan belum adanya ketetapan tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019. Hal ini dikarenakan
kesesuaian arah kebijakan reformasi birokrasi instansi dengan arah kebijakan
reformasi birokrasi nasional. Melalui Tim Asistensi Manajemen Perubahan (Tim
AMP) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pelaksanaan kegiatan
reformasi birokrasi secara terus menerus dimonitor, dijaga, dan didorong agar
pelaksanaannya sesuai sasaran reformasi birokrasi nasional khususnya terkait
delapan area perubahan. Delapan area perubahan tersebut adalah, sebagai
berikut:
1. Organisasi. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing);
2. Tata laksana. Sistem, proses dan prosedur kerja di Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian menjadi lebih jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai
dengan prinsip-prinsip good governance;
3. Peraturan perundang-undangan. Regulasi yang diterbitkan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian menjadi lebih tertib, tidak tumpang tindih
dan kondusif;
4. Sumber daya manusia aparatur. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian memiliki SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten,
capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera;
5. Pengawasan. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
dapat meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN;
6. Akuntabilitas. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
dapat meningkatkan kapasitas dan akuntabiitas kinerja birokrasi, yang meliputi
2 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
hasil atas aspek kepemimpinan, aspek organisasi, aspek manajemen SDM,
aspek penganggaran, dan aspek manajemen proses;
7. Pelayanan publik. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
memberikan pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan para pemangku
kepentingan, khususnya stakeholders atau kementerian/ lembaga yang
dikoordinasikan; dan
8. Pola pikir dan budaya kerja aparatur. Diharapkan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian menjadi organisasi birokrasi dengan integritas yang
tinggi dan mendorong peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik.
Gambar 1. Delapan Area Perubahan
Pada tahun 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
melanjutkan kegiatan-kegiatan yang sedang dalam proses upaya
perbaikan/peningkatan kualitas reformasi birokrasi khususnya komitmen mengawal
rekomendasi hasil evaluasi dari Tim Quality Assurance atau Kementerian PAN dan
Reformasi Birokrasi. Tiga rekomendasi hasil evaluasi Tim Quality Assurance
dengan komponen penilaian yang masih rendah dan mesti diperbaiki, dilaksanakan
dan ditingkatkan kualitas reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, yaitu:
1. Penataan dan Penguatan Organisasi;
2. Penataan Sistem Manajemen SDM; dan
3. Penguatan Pengawasan.
3 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
B. Dasar Pembentukan
1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025.
2. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2015 – 2019.
3. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PER-
03/M.EKON/08/2008 tentang Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian.
4. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PER-
09/M.EKON/12/2011 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
5. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
6. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 68 Tahun 2014
tentang Tim Manajemen Perubahan Kementerian Koordiantor Bidang
Perekonomian.
7. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 178 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 136 Tahun 2015 tentang Tim Asistensi Manajemen Perubahan
Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian.
C. Tujuan
Tujuan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian adalah:
1. Membangun/membentuk sumber daya manusia Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian yang bersih (integritas tinggi), berkualitas,
profesionalisme dan bertanggung jawab; dan
2. Menciptakan birokrasi yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel, dalam
rangka membangun tata kelola pemerintahan yang baik yang berbasis kinerja
dan mengacu pada pelaksanaan sinkronisasi dan koordinasi kebijakan di
bidang perekonomian.
D. Sasaran
Sasaran reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015
– 2019, yaitu:
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel.
4 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Birokrasi yang efektif dan efisien.
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
E. Tim Kerja Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
Untuk memastikan dan menjadikan pelaksanaan reformasi birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian lebih fokus dan tertib, maka
asistensi mengawal pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi
dilakukan oleh Tim Asistensi Manajemen Perubahan. Tim ini mempunyai tugas
menginformasikan, membangun dan menciptakan komitmen dan support semua
komponen dalam organisasi agar reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik.
Keanggotaan Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, terdiri dari:
1. Ketua : Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah
2. Wakil Ketua : Kepala Biro Perencanaan
3. Sekretaris : Ir. Andi Novianto, M.A., Ph.D.
4. Kelompok Kerja Design Management
5. Kelompok Kerja Penjaminan Mutu
6. Kelompok Kerja Perubahan Perilaku
Setiap kelompok kerja (Pokja) terdiri dari Ketua dan Anggota.
Tim Asesor PMPRB Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam
pelaksanaan tugasnya dilakukan oleh Asesor yang dikoordinasikan Inspektorat
dibantu oleh anggota Tim Kerja dari Sekretariat dan diklarifikasi oleh Tim Kerja dari
Kementerian PAN dan RB.
F. Garis Besar Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi, dapat digaris bawahi bahwa
“Keberlanjutan pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki peran penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Hasil-hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010-2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahapan selanjutnya (2015-2019). Karena itu, pelaksanaan reformasi birokrasi 2015-2019 merupakan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya”
Program Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian meliputi sembilan program, sebagai berikut:
1. Manajemen Perubahan
2. Penguatan Sistem Pengawasan
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
5 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
4. Penguatan Kelembagaan
5. Penguatan Tatalaksana
6. Penataan Sistem Manajemen SDM ASN
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
9. Quick Wins
Dalam pelaksanaan reformasi birokrasi instansi terdapat beberapa kegiatan yang
harus mengikuti prioritas nasional, sebagaimana Tabel 1 berikut.
Tabel. 1 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi 2015-2019 Tingkat Mikro Yang Harus Mengikuti
Beberapa Prioritas Nasional
Program Kegiatan
a. Manajemen Perubahan 1) Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas 2) Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong
terjadinya perubahan pola pikir
b. Penguatan Pengawasan 1) Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju WBK/WBBM;
2) Pelaksanaan pengendalian Gratifikasi;
3) Pelaksanaan whistleblowing system; 4) Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; 5) Pembangunan SPIP di linkungan unit kerja; dan 6) Penanganan pengaduan masyarakat.
c. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja
d. Penguatan Kelembagaan Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan ASN
f. Penguatan Tatalaksana 1) Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;
2) Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan; 3) Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi
Publik; 4) Penerapan sistem kearsipan yang handal.
g. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur
1) Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan pegawai ASN;
2) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi
3) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka
4) Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center
5) Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai
6) Peumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja
7) Pembangunan/ pengembangan sistem informasi ASN 8) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem
pengkaderan pegawai ASN
6 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Program Kegiatan
9) Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN
10) Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat
11) Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
12) Menyusun dan menetapkan pola karier pegawai ASN 13) Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan
dan syarat kompetensi jabatan 14) Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan
pelatihan untuk mendukung kinerja
h. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
1) Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang diberlakukan;
2) Menyempurnakan/ mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih, atau disharmonisasi dengan peratura perundang-undangan lain;
3) Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.
i. Peningkatan Kualitas Pelayana Publik
1) Penerapan pelayanan satu atap; 2) Percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari 3) Deregulasi dalam rangka mempercepat proses
pelayanan 4) Pembangunan/ pengembangan penggunaan teknologi
informasi dalam pelayanan
j. Quick Wins Percepatan pelayanan
7 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN KEDUA
AREA OF INPROVEMENT REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Penajaman kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi nasional untuk setiap K/L
bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan program dan hasil reformasi
birokrasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja, mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, serta meningkatkan kualitas pelayanan
publik. Pada tahun 2014 berdasarkan hasil penilaian Tim Quality Assurance (BPKP dan
Kementerian PAN dan RB) melalui surat Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi
Nomor B/1538/WMPAN-UPRBN/4/2014 tanggal 22 April 2014, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian mendapatkan nilai 63,39. Sedangkan pada tahun
2015 hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim dari Kementerian PAN dan Reformasi
Birokrasi melalui surat nomor B/09/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 tanggal 22 Desember
2015 mendapatkan nilai 69,01. Rincian hasil penilaian sebagaimana Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Indeks Reformasi Birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014-2015
Sumber : Surat Kementerian PAN dan RB Nomor B/09/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 tanggal 22
Desember 2015.
8 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 2 di atas, apresiasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi
periode tahun 2015 menunjukkan penguatan khususnya pada komponen penataan
sistem manajemen SDM yang dari sebelumnya memperoleh nilai 6,74 di tahun 2014
dan pada tahun 2015 memperoleh nilai 13,8 dalam artian proses penataan sistem
manajemen SDM sudah mencapai 87,88% dari bobot 15. Sedangkan untuk penguatan
organisasi dengan pelaksanan penataan organisasi memperoleh kenaikan nilai dari
sebelumnya 1,80 menjadi 3,84 di tahun 2015.
Apresiasi dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi melalui Surat Deputi
Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Selaku Ketua Unit
Pengelola Reformasi Birokrasi Kementerian PAN dan RB Nomor B/09/D.I.PANRB-
UPRBN/12/2015 tanggal 22 Desember 2015, atas capaian kemajuan dari Kemenko
Bidang Perekonomian, yaitu sebagai berikut:
a. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mampu menerapkan secara
sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja
(culture set) individu pimpinan dan pegawai menjadi lebih baik;
b. Telah melakukan penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dengan melakukan revisi terhadap Peraturan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2002 menjadi
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015;
c. Draft Roadmap Reformasi Birokrasi periode 2015-2019 telah disusun dan memuat
strategi pelaksanaan reformasi birokrasi lima tahun mendatang pada masing-
masing area perubahan.
Menimbang perolehan nilai capaian reformasi birokrasi Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi
memberikan rekomendasi sebagai dasar untuk kemajuan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bidang Perekonomian di
masa yang akan datang, yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas penanganan terhadap pengaduan masyarakat sehingga
dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan;
b. Memastikan terlaksananya standar pelayanan, alur dan prosedur pelayanan, dan
budaya pelayanan prima serta memperhatikan hasil survei atas kualitas pelayanan
publik yang dilakukan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi;
c. Menindaklanjuti pencanangan Zona Integritas dengan melakukan pembangunan
unit kerja menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
9 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN KETIGA
IMPLEMENTASI PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
A. Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian mencakup tahapan sebagai berikut:
1. Meningkatkan efektivitas kinerja Tim melalui peran serta aktif setiap kelompok
kerja Tim Asistensi Manajemen Perubahan di dalam mengawal pelaksanaan
kegiatan; monitoring dan evaluasi delapan area perubahan;
2. Penyesuaian perencanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi melalui
road map refomasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Pembangunan komitmen didalam merumuskan dan menerapkan nilai-nilai
Kementerian sebagai dasar pengembangan budaya kerja dan penegakan kode
etik, serta disiplin kerja pegawai (Permenko Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari
dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian);
4. Menjaga dan memelihara momentum perubahan melalui pengelolaan
resistensi perubahan. Misalnya, sosialisasi dan internalisasi perencanaan
sumber daya manusia aparatur terkait seleksi terbuka calon Jabatan Pimpinan
Tinggi (JPT) dan penataan tenaga pendukung, serta penegakan disiplin dalam
pelaksanaan pemberian tunjangan kinerja pegawai di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian; dan
5. Mendorong peningkatan budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi
serta tata kelola organisasi yang baik.
Strategi perubahan sebagai bentuk nyata komitmen pimpinan, dilakukan
melalui pendekatan direktif, edukatif, dan partisipatif. Media komunikasi yang
dilakukan sesuai pendekatan tersebut, sebagai berikut:
Pendekatan Perubahan
Direktif Edukatif Partisipatif
Str
ate
gi K
om
un
ikasi
Internal 1. Rapat kick off Tim Asistensi di awal tahun
2. Rapat pleno 3. Rapat unit kerja 4. Briefing saat
pelantikan pejabat
1. Sosialisasi 2. Pelatihan 3. Capacity building
(kegiatan out bond) 4. Sebaran Bahan
Reformasi Birokrasi: Memahami untuk Berubah
1. Forum komunikasi internal
2. Mailing list ekon.oke
3. Intranet
Eksternal Arahan langsung pimpinan terhadap K/L yang dikoordinasi, untuk peningkatan sinergi dan penyederhanaan aturan
1. Memberikan informasi melalui website
2. Seminar/FGD 3. Kotak saran dan
pengaduan melalui website
10 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Upaya yang telah dilakukan oleh agen-agen perubahan dalam mengelola
dan mengatasi resistensi atas dinamika perubahan kebijakan organisasi khususnya
terkait persiapan dan implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN)
dan perubahan organisasi baru, inisiatif perubahan yang dilakukan adalah terus
memelihara, menegakkan, dan mengembangkan budaya kerja berbasis kinerja
melalui nilai-nilai kementerian, serta penguatan motivasi kerja melalui kegiatan
capacity building.
1. Nilai-Nilai Kementerian
Nilai-nilai adalah serangkaian prinsip yang diyakini sebagai panduan
moral dalam berperilaku, bertindak dan mengambil keputusan. Nilai-nilai dasar
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan tata nilai yang
harus dipedomani oleh seluruh pegawai dalam bersikap dan berperilaku
sebagai aparatur pemerintah selama menjalankan tugas kedinasan. Nilai-nilai
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ditetapkan melalui Peraturan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2014. Nilai-nilai
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, meliputi:
a. Profesional. Melaksanakan pekerjaan atas dasar pengetahuan dan
keahlian khusus untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi.
Diwujudkan dalam kaidah-kaidah perilaku utama berikut:
1) berorientasi pada out come kerja;
2) berpikir analitis dan konseptual;
3) memberikan pelayanan terbaik terhadap stakeholder ;
4) menyelesaikan tugas sesuai target yang ditentukan;
5) memahami tugas, kewajiban dan wewenang jabatan; dan
6) melaksanakan tugas sesuai prosedur kerja.
b. Integritas. Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap
kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku
melalui loyalitas profesi dalam memperjuangkan tujuan organisasi.
Diwujudkan dalam kaidah-kaidah perilaku utama berikut:
1) memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku;
2) mendahulukan kepentingan organisasi;
3) melaksanakan tugas dengan bersungguh-sungguh;
4) menghayati norma dan etika birokrasi;
5) menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya kerja organisasi; dan
6) memberikan informasi/ laporan dengan benar.
c. Kerja sama. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama
dengan menjadi bagian dari suatu kelompok untuk menciptakan sinergi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Diwujudkan dalam kaidah-
kaidah perilaku utama berikut:
1) menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan;
11 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2) mengembangkan komunikasi yang efektif;
3) membuka diri terhadap perbedaan pendapat;
4) menghargai perbedaan pendapat;
5) menyamakan persepsi terkait tujuan; dan
6) mensinergikan kepentingan stakeholder.
d. Inovasi. Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan
gagasan baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki
kualitas proses dan hasil kerja di atas standar. Diwujudkan dalam kaidah-
kaidah perilaku utama berikut:
1) memunculkan adanya alternatif gagasan baru;
2) mengembangkan ide yang baru, berbeda, dan orisinal;
3) mengidentifikasi gagasan untuk perbaikan kinerja;
4) membuka peluang untuk perbaikan di tempat kerja;
5) memberikan berbagai alternatif solusi permasalahan; dan
6) mengembangkan perbaikan prestasi kerja berkelanjutan.
e. Tanggung jawab. Menjalankan tugas dan kewajiban yang dibebankan
secara sungguh-sungguh dan tuntas serta memikul konsekwensi atas hasil
yang telah disepakati. Diwujudkan dalam kaidah-kaidah perilaku utama
berikut:
1) menyelesaikan tugas tepat waktu dan tepat mutu;
2) mengambil resiko atas pelaksanaan tugas;
3) menerima pembagian tugas dengan jelas;
4) memprediksi potensi masalah yang mungkin timbul;
5) melaksanakan tugas secara serius dan konsisten; dan
6) mempertanggungjawabkan hasil kerja.
2. Program Percepatan (Quick Wins)
Program ini dimaksudkan untuk membangun kepercayaan masyarakat,
yang mempunyai daya ungkit yang terkait dengan perbaikan pada produk
utama, dan memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kualitas
produk utama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk tahun
2015, telah ditetapkan Quick Wins Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian yaitu optimalisasi koordinasi dalam pencapaian 3 (tiga) program
kerja utama, yang meliputi:
a. Koordinasi ketersediaan dan stabilitas harga beras;
b. Koordinasi percepatan pemenuhan infrastruktur prioritas; dan
c. Koordinasi penguatan daya saing industri nasional.
Adapun capaian pelaksanaan Quick Wins Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian tahun 2015, sebagai berikut:
12 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
a. Kemajuan yang telah dicapai melalui koordinasi ketersediaan dan stabilitas
harga beras, meliputi;
1) Menurut data Aram II BPS Tahun 2015, luas panen, produktivitas serta
produksi beras mengalami kenaikan (dibandingkan tahun 2014)
masing-masing sebesar 2,76%, 3,00%, dan 5,85%.
2) Telah dilaksanakan/disalurkan Raskin perdana di tahun 2015 yang
ditandai dengan launching oleh Menko PMK tanggal 28 Januari di
Bandung, namun dengan perbaikan-perbaikannya ke depan untuk
mencapai 6 Tepat, karena Program Raskin sempat stagnan antara
dilanjutkan atau dihapuskan di tahun 2015.
3) Telah dilaksanakan penyaluran tambahan 2 kali Raskin, dengan
realisasi s/d Desember 2015 terhadap pagu 1 tahun sebesar 98,17%
4) Telah diterbitkan/ditetapkan Inpres No 5 Tahun 2015 tentang
Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah
tanggal 17 Maret 2015.
5) Telah diterbitkan Permentan No. 21 Tahun 2015 tentang Pedoman
Harga Pembelian Untuk Gabah dan Beras di Luar Kualitas Oleh
Pemerintah tanggal 8 April 2015 sebagai alternatif pelaksanaan dari
Inpres 5/2015
6) Telah dikeluarkan rekomendasi impor sebesar 1,5 juta ton, periode
pelaksanaan sampai dengan Maret 2016 dan dilaksanakan oleh Perum
BULOG. Sampai dengan akhir Desember 2015 telah terealisasi 700
ribu ton.
7) Telah dideregulasi Permendag No.19 Tahun 2014 tentang Ketentuan
Ekspor dan Impor Beras menjadi Permendag No.103 Tahun 2015 yang
ditetapkan tanggal 8 Desember 2015
8) Terbentuk rencana aksi dari masing-masing Kementerian/Lembaga
terkait sesuai tugas dan fungsinya. Batas waktu sampai dengan tahun
2017 untuk melaksanakan rekomendasi KPK
9) Telah diterbitkan/ditetapkan Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang
Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting, telah diundangkan tanggal 15 Juni 2015.
10) Telah dimonitor secara intensif pergerakan harga pada menjelang, saat
dan setelah Hari Besar Keagamaan Negara (Puasa, Idul Fitri, dan
Natal), untuk menjaga tingkat inflasi, diwujudkan baik secara informal
(komunikasi via sms, email dlsb) maupun formal (Rakor Tingkat
Menteri, Rakor Tingkat Eselon 1).
11) Telah dilakukan Operasi Pasar Murah oleh K/L yang dikoordinir oleh
Kemendag dan Pengaturan Distribusi Barang dikoordinir oleh
Kemenhub serta instruksi ke Pemda oleh Kemendagri dalam rangka
menjaga kestabilan harga menjelang, saat dan setelah HBKN (Puasa,
Idul Fitri dan Natal).
13 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
12) Telah dicairkan dana CBP sebesar Rp1,5 Trilliun untuk Penguatan
Cadangan Beras Pemerintah setara 180 ribu ton oleh KPA Dana CBP
(Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu).
b. Kemajuan yang telah dicapai melalui koordinasi percepatan pemenuhan
infrastruktur prioritas, meliputi:
1) Telah di terbitkannya Keputusan Menko Perekonomian No 127/2015
tentang struktur Tim Pelaksana;
2) Telah diterbitkannya Keputusan Menko Perekonomian No 129/2015
tentang pembentukan Tim Kelistrikan (UP3KN);
3) Telah diterbitkannya Keputusan Menko Perekonomian No 159/2015
tentang pembentukan Tim Kilang Minyak Bontang;
4) Telah disusunnya dan disetujuinya Kerangka Acuan Prosedur
(Standard Operational Procedure) dalam mekanisme pengusulan dan
penetapan proyek prioritas. Persetujuan diberikan oleh Tim Pelaksana;
5) Telah disusunnya OBC quality guidelines;
6) Telah terbitnya Permenko No. 12 Tahun 2015 tentang daftar
Infrastruktur Prioritas Tahun 2015-2019;
7) Telah mengadakan konsultan untuk review proposal High Speed
Railway (HSR) JakartaBandung dari Jepang dan RRT;
8) Telah terbitnya Permenko No. 12 Tahun 2015 tentang daftar
Infrastruktur Prioritas Tahun 2015-2019;
9) Telah diterbitkannya Perpres tentang Percepatan
Pembangunan Kilang Minyak;
10) Telah disusunnya Pra-Studi Kelayakan/outline Business Case (OBC)
Kilang Minyak Bontang, yang memberikan informasi mengenai aspek
teknis, aspek lingkungan aspek ekonomi, aspek keuangan berikut
dengan skema-skema pendanaan serta analisa dukungan dan atau
dukungan pemerintah;
11) Telah disusunnya kajian Value for Money untuk Jalan Tol Panimbang-
Serang sebagai dasar penentuan skema pembiayaan;
12) Telah diterbitkannya Permenko Ekon No. 3/2015 tentang Komposisi
Pinjaman untuk MRT Jakarta;
13) Telah diterbitkannya Perpres No. 38/2015 tentang KPBU;
14) Telah dilakukan penyelesaian OBC pendukung untuk Jakarta
Sewerage System;
15) Telah diterbitkannya surat persetujuan hibah lahan untuk kebutuhan
MRT Jakarta;
16) Telah diterbitkannya PermenATR No.6/2015 tentang Pengadaan
Tanah;
17) Perpanjangan tenggat waktu bid submission untuk lelang PLTU MT
Sumsel 9 & 10 Juni 2015;
14 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
18) Penerbitan Izin Lingkungan PLTU Indramayu;
19) Perpres No. 82/2015 tentang Direct Lending;
20) Kajian strategis proposal HSR Jakarta Bandung;
21) Pelelangan investasi Jalan Tol Manado – Bitung dan Jalan Tol
Balikpapan – Samarinda;
22) Terbitnya Perka LKPP No. 19/2015 tentang Pengadaan Badan
Usaha dalam KPBU;
23) Penetapan Konsultan untuk studi Value for Money dan AMDAL untuk
kelayakan jalan tol Panimbang Serang;
24) Penetapan skema pendanaan LRT Jabodetabek;
25) Penetapan Konsultan untuk studi Prastudi kelayakan Kilang Minyak
Bontang;
26) Penanda tanganan loan agreement MRTJ (Utara Selatan);
27) Telah terbitnya PMK No. 190/2015 tentang Availability Payment;
28) Penetapan skema pendanaan LRT Palembang;
29) Telah disusunnya Pra-Studi Kelayakan/Outline Business Case (OBC)
Kilang Minyak Bontang, yang memberikan informasi mengenai aspek
teknis, aspek lingkungan aspek ekonomi, aspek keuangan berikut
dengan skema-skema pendanaan serta analisa dukungan dan atau
dukungan pemerintah;
30) Telah disusunnya AMDAL Jalan Tol PanimbangSerang agar
pengadaan tanah dapat dilakukan di 2016;
31) Telah terbitnya Penetapan Lokasi PLTU Batang;
32) Telah terbitnya Permen ATR/Kepala BPN No.6/2015 tentang
Pengadaan Tanah untuk menyesuaikan dengan revisi Perpres;
c. Kemajuan yang telah dicapai melalui koordinasi penguatan daya saing
industri nasional, meliputi:
1) Telah diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Peningkatan Daya Saing Industri, Kemandirian Industri, dan Kepastian
Usaha;
2) Telah diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Fasilitasi Perdagangan di Dalam Negeri (Inland Free Trade
Agreement/Inland FTA);
3) Telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015
tentang Kawasan Industri
Melalui tiga ketetapan tersebut, diharapkan setiap K/L terkait dapat
lebih mudah berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah strategis
sesuai tugas dan fungsi serta kewenangannya masing-masing untuk
meningkatkan daya saing industri dalam rangka:
a) Pemulihan dan peningkatan kegiatan industri/utilisasi kepastian
industri;
15 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
b) Menghilangkan distorsi industri yang membebani konsumen
dengan melepas tambahan beban regulasi dan birokrasi bagi
industri;
c) Mempercepat penyelesaian ketimpangan (gap) daya saing
industri; dan
d) Menciptakan inisiatif baru agar industri mampu bertahan di pasar
domestik dan berekspansi ke pasar ekspor.
3. Sosialisasi dan Internalisasi
Proses sosialisasi pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian adalah mengkomunikasi perubahan-
perubahan apa saja dan tahapan/kegiatan reformasi birokrasi yang sudah dan
akan dilaksanakan, baik kepada pegawai maupun kepada pihak eksternal.
Tujuan sosialisasi dan internalisasi adalah untuk memperoleh pemahaman
yang sama, mengurangi resistensi dari internal organisasi dan membangun
komitmen serta memastikan partisipasi seluruh pejabat/pegawai dalam
mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik. Tahapan kegiatan ini
meliputi :
a. Penyebaran informasi;
b. Menanamkan pemahaman;
c. Mendorong komitmen; dan
d. Menggerakan partisipasi.
Kegiatan sosialisasi dan internalisasi ini dilakukan secara berkelanjutan
baik melalui rapat-rapat internal (rapat kick off, rapat pleno, rapat unit kerja),
briefing disaat pelantikan pejabat, melalui intranet, email dan mailing list
ekon.oke, dengan penekanan menginformasikan dan menanamkan
pemahaman seluruh pejabat/pegawai tentang informasi terkini terkait reformasi
birokrasi nasional kepada para pegawai dan khususnya anggota Tim Asistensi
Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pada tahun 2015, informasi perkembangan terkini terkait pelaksanaan
kegiatan reformasi birokrasi yang dikomunikasikan, adalah sebagai berikut:
1) Restrukturisasi organisasi. Terbangunnya komunikasi dan peran serta aktif
Pimpinan maupun pejabat/pegawai yang mewakili unit organisasinya
dalam pelaksanaan asesmen perubahan organisasi. Kegiatan ini
diselenggarakan dalam bentuk rapat - rapat teknis dengan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi khususnya
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana mengenai perubahan
organisasi dan tata kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
16 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2) Sosialisasi Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
3) Penyusunanan Rencana Strategis yang dilakukan Sekretariat dengan
Kedeputian sebagai tindak lanjut penataan organsasi dengan nomenklatur
baru.
4) Penyusunan Peta Bisnis Proses dan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan (SOP AP);
5) Sharing knowladge bersama dengan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka Konsolidasi
Internal Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Grand Design Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Tahun 2015 – 2019 pada tanggal 3 Maret 2015 di
Ruang Rapat Mahakam lantai 3, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi serta jajaran Pimpinan (Eselon I) dan anggota Tim
Reformasi Birokrasi internal.
6) Terlenggaranya survey analisis budaya kerja Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian. Kegiatan survey ini dilaksanakan dalam dua tahap
kegiatan, yaitu tahap I (pada tanggal 25 Mei – 5 Juni 2015) dengan
responden eselon I dan II yang menilai budaya kerja pegawai/staf,
sedangkan tahap II (pada tanggal 3-4 Juni 2015) dengan responden
perwakilan eselon III dan IV masing-masing sebanyak 5 pegawai dari setiap
unit kerja yang menilai budaya kerja pimpinan.
Pendekatan survey analisis budaya kerja ini menggunakan Metode
Organization Culture Index (OCI) oleh Rober A. Cooke & J Clayton Laffery.
Gambar 2.
Rapat Pembahasan Grand Design Birokrasi Tahun 2015 -2019
17 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 3. Circumplex Organization Culture Index (OCI)
Metode ini menjelaskan bahwa budaya kerja dibedakan menjadi tiga tipe
yaitu tipe budaya konstruktif, budaya pasif-defensif, dan tipe budaya
agresif-ofensif. Hasil survey ini menunjukan bahwa budaya kerja di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian relatif baik
dengan beberapa catatan sebagai berikut :
a. Lebih mementingkan aturan dibandingkan kinerja;
b. Tidak menyukai kompetisi; dan
c. Walau sudah ada SOP, kadang – kadang masih menunggu arahan
terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil survey dua tahap ini mengindikasikan bahwa tipe
budaya kerja yang sering diterapkan di Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian adalah Constructive Culture. Hasil survey analisis budaya
kerja secara lengkap dapat dilihat pada lampiran VI.
7) Internalisasikan nilai-nilai Kementerian melalui pelatihan capacity building
pada tanggal 4 s.d. 5 September 2015 di Anyer, Propinsi Banten dengan
tema “Percepat Kerja Dengan PIKIR: Profesional, Integritas, Kerja sama,
Inovasi, dan Responsibility”.
8) Sharing Knowladge bersama Ary Ginanjar (ESQ Group) dalam acara
“Revolusi Mental ASN”. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter
ASN yang memiliki integritas, etos kerja, dan gotong royong. Kegiatan ini
18 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
dilakukan di Jakarta; dan
9) Perkembangan terkini terkait pelaksanaan reformasi birokrasi.
B. Penataan dan Penguatan Organisasi
1. Redefinisi Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian
Redefinisi tujuan dan sasaran strategis melalui pengembangan dan
perbaikan peta strategi kinerja “Menko Wide” merupakan upaya pemetaan
kembali atas visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian sesuai kondisi terkini dan ke depan. Dengan pemetaan
tersebut, kinerja organisasi akan sangat terbantu dan dapat memberikan
informasi menyeluruh atas capaian kinerja organisasi ke arah yang lebih baik.
Peta Strategi Kementerian ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019 dengan tujuan intinya adalah
“terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan”
sebagaimana Gambar 4 berikut.
Gambar 4. Peta Strategi Kinerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015 - 2019
19 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Restrukturisasi Organisasi Baru
Sebagai tindak lanjut pembentukan struktur Kabinet Kerja 2014-2019 dan
Visi, Misi dan Program Aksi Presiden RI 2014-2019 yakni “Nawa Cita 9 Agenda
Prioritas”, penataan organisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Berdasarkan Perpres 8 Tahun 2015, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mengkoordinasikan sebanyak 10 kementerian dan instansi lain
yang dianggap perlu. Pendekatan komprehensif yang difasilitasi Kementerian
PAN dan Reformasi Birokrasi dalam proses evaluasi organisasi
kementerian/lembaga khususnya kementerian koordinator saat ini, dipetakan
melalui pendekatan isu atau objek permasalahan perekonomian yang mesti
dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini
akan sangat penting sekali didukung business process yang jelas, sinergitas
koordinasi kebijakan dan berkesinambungan, serta menghindari ego sektoral
dan berorientasi pada outcome. Melalui pendekatan isu seperti ini, masing-
masing kementerian koordinator dapat mengkoordinasikan kementerian yang
ada di luar koordinasinya dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi yang
terkait isu masing-masing kementerian koordinator.
Struktur organisasi baru Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
sebagaimana terlihat pada Gambar 5 berikut.
20 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 5. Struktur Organisasi Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
21 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
3. Analisa Beban Kerja
Analisis beban kerja (ABK) merupakan suatu teknik manajemen yang
dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat
efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan beban kerja. Tahapan
kegiatan analisis terhadap data atas beban kerja suatu unit kerja atau
pemangku jabatan akan menghasilkan informasi terkait beban kerja suatu
jabatan, kebutuhan pegawai menduduki jabatan (untuk jabatan pelaksana),
tingkat efisiensi kerja dan prestasi kerja (baik unit atau jabatan). Informasi
tersebut akan sangat berguna sebagai bahan pertimbangan penataan dan
pengembangan organisasi, serta penilaian prestasi kerja.
Proses penyusunan ABK pada tahun 2015 dilakukan sebagai tindak
lanjut penyesuaian dengan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun
2015 dan seiring pemenuhan salah satu persyaratan pengajuan usulan formasi
kebutuhan Tenaga Pendukung tahun anggaran 2016. Proses ABK meliputi unit
organisasi Sekretariat, 7 Deputi, dan Inspektorat. Berdasarkan hasil ABK untuk
proyeksi kebutuhan PNS selama 5 (lima) tahun 2015-2019, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian membutuhkan pegawai sejumlah 623
orang. Jumlah Pegawai saat ini mencapai 369 orang. Dari jumlah tersebut
terdapat 30 orang masih berstatus CPNS. Sehingga total 254 orang pegawai
yang dibutuhkan untuk mengisi pos jabatan yang saat ini masih kosong.
Di dalam tahapan pelaksanaan ABK, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian menggunakan standar norma waktu kerja efektif sesuai dengan
Permenko Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari dan Jam
Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jam kerja
formal yang berlaku pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
sebagai berikut:
a. Jam Kerja Formal Per Minggu
Senin – Kamis 07.30 - 12.00 4 jam 30 menit x 4 = 18 jam
13.00 – 16.00 3 jam x 4 = 12 jam
Jumat 07.30 – 11.30 4 jam = 4 jam
13.00 – 16.30 3 jam 30 menit = 3 jam 30 menit
Total = 37 jam 30 menit
= 2.250 menit/minggu
Jam kerja efektif per minggu dengan allowance (waktu luang) 29 %:
= 71/100 x 2.250 menit
= 1.597,5 = 1.560 menit
= 26 jam
b. Jam Kerja Effektif Per Hari (5 hari kerja)
= 1.560 menit : 5
22 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
= 319 menit
= 5 jam 19 menit/hari
c. Jumlah Hari Kerja Per Tahun :
Jumlah hari per tahun = 365 hari
Libur Sabtu – Minggu = 104 hari
Libur resmi = 14 hari
Hak cuti = 12 hari ---------- (+) = 130 hari ---------------- (-)
= 235 hari
d. Jam Kerja Effektif Per Tahun (5 hari kerja)
= 235 x 319 menit
= 74.965 menit
= 1.250 jam
Jam Kerja Efektif per tahun di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian sebesar 1.250 jam atau 75.000 menit per tahun.
4. Perbaikan Sarana dan Prasarana
Penataan sarana dan prasarana kantor di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian secara bertahap selalu dilakukan
pembenahan, antara lain:
1. Modernisasi peralatan kerja, yang meliputi pengadaan alat pengolah data
seperti komputer, printer, notebook, proyektor, server, meja dan kursi kerja,
kendaraan dinas dan operasional kantor;
2. Perbaikan fasilitas pendukung dalam rangka memenuhi ruang kerja dan
ruang rapat yang aman, nyaman dan representative bagi pegawai dan
peserta rapat baik dari dalam maupun luar kantor;
3. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka
mendorong peningkatan efektivitas implementasi pengembangan e-Gov
yang sudah dilakukan, antara lain sebagai berikut:
a. Pengembangan website www.ekon.go.id dan penyediaan email
mail.ekon.go.id bagi semua pegawai;
b. Peningkatan infrastruktur/sarana dalam hal Teknologi, Informasi dan
Komunikasi dilakukan pada bulan September – Oktober 2015. Adapun
perangkat yang ditambah yaitu :
Penambahan Server
Penambahan Swicth Security
Pemasangan Closed Circuit Television (CCTV)
23 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Beberapa kegiatan perbaikan sarana dan prasarana kantor seperti
terlihat pada Gambar 6, 7 dan 8.
Gambar 6. Penambahan Ruang Kerja dan Ruang Rapat serta CCTV
Gambar 7.
Alat Pengolah Data / Server
Gambar 8.
Data Bloomberg
C. Penataan Tata Laksana
1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
(SOP AP)
Ketentuan penyusunan SOP AP mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB)
Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan.
Penyusunan SOP merupakan suatu siklus yang terus menerus dilakukan
untuk mendapatkan prosedur yang efektif dan efisian. Siklus penyusunan SOP
melalui empat tahapan, yaitu:
24 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tahap I : Analisis kebutuhan SOP
Tahap II : Pengembangan SOP
Tahap III : Penerapan SOP
Tahap IV : Monitoring dan evaluasi SOP
Pada tahun 2015 ada sebanyak 608 SOP AP. SOP yang ada secara
terus menerus direviu dan diupayakan kesesuaiannya dengan format SOP AP
yang dianjurkan di Permen PAN dan RB Nomor 35 Tahun 2012.
Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun
2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (pasal 36) dan
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja (pasal 521) Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, telah dibangun Peta Bisnis Proses Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian. Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian terdiri atas bisnis proses inti, bisnis proses manajemen dan
bisnis proses pendukung. Bisnis proses inti terdiri atas:
1) Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan di Bidang Perekonomian
dengan Kementerian/Lembaga (perumusan, penetapan dan
pelaksanaan kebijakan); dan
2) Pengelolaan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Bidang
Perekonomian.
Bisnis proses manajemen terdiri atas:
1) Manajemen kinerja dan anggaran;
2) Reformasi Birokrasi dan Penataan Organisasi;
3) Manajemen Aparatur Sipil Negara; dan
4) Penguatan Pengawasan.
Bisnis proses pendukung terdiri atas:
1) Layanan hukum;
2) Layanan Hubungan Masyarakat;
3) Layanan Administrasi dan Umum; dan
4) Layanan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi.
25 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 9. Konsep Peta Bisnis Proses
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sedangkan gambaran hubungan bisnis proses Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dengan Kementerian Koordinator lainnya dapat
diilustrasikan dalam Gambar 10 dibawah ini.
Gambar 10. Konsep Peta Hubungan Bisnis Proses Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dengan Kementerian Koordinator lainnya
26 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Dari hasil pemetaan dan analisis tata laksana (bisnis proses) sebagaimana
tersebut di atas, maka telah dilakukan kesesuaian terhadap beberapa SOP
AP baik maupun membuat SOP AP baru. Khususnya di lingkup Deputi,
SOP disesuaikan berdasarkan klasifikasi bidang pada setiap Asisten
Deputi, yang terdiri atas (template SOP) sebagai berikut:
a. Prosedur penyusunan rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi
perumusan dan penetapan kebijakan di bidang ...
b. Prosedur penyusunan rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan di bidang ...
c. Prosedur penyusunan rekomendasi hasil pengendalian pelaksanaan
kebijakan di bidang ...
d. Prosedur penyelenggaraan analisis terkait dengan masalah dan
kegiatan di bidang ...;
e. Prosedur penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi terkait dengan
masalah dan kegiatan di bidang ...;
f. Prosedur pembuatan laporan terkait permasalahan dan pelaksanaan
kegiatan di bidang....;
g. Prosedur penyelenggaraan rapat koordinasi antara Deputi … dengan
Kementerian/Lembaga terkait isu di bidang …; dan
h. Prosedur penyelenggaraan sosialisasi kebijakan di bidang …
Selain SOP, terdapat juga beberapa keluaran kegiatan penataan tata
laksana di tahun 2015, sebagai berikut:
a. Penetapan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7
Tahun 2015 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, tanggal 18 September 2015. Pengaturan tersebut
sebagai tindak lanjut perubahan beberapa nomenklatur jabatan
berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
b. Penetapan Surat Edaran (SE) Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 2 Tahun 2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Format Laporan Perjalanan dinas. SE ini dimaksudkan sebagai acuan
pengaturan terkait pelaksanaan perjalanan dinas yang mengharuskan
menyertakan laporan setelah pelaksanaan tugas;
c. Penetapan Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 06 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor. Surat edaran
ini merupakan revisi Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor 05 Tahun 2015 dan kesesuaian dengan
27 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 6 Tahun 2015
tentang Pedoman Pembatasan
Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor
Dalam Rangka Peningkatan
Efisiensi dan Efektivitas Kerja
Aparatur.
Dalam petunjuk teknis tersebut,
diatur mekanisme penyelenggara-
an kegiatannya berdasarkan SOP
yang terdiri atas:
1) SOP Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi di Luar Kantor/
Konsinyering (SOP-01/SES.M.EKON/04/2015);
2) SOP Pembuatan Laporan Rapat di Luar Kantor/Konsinyering (SOP-
02/SES.M.EKON/04/2015).
d. Penetapan Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 11 Tahun 2015 tentang Penetapan Kembali Kode
Unit Kerja Dalam Tata Persuratan Dinas di Lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
e. Penetapan Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 14 Tahun 2015 tanggal 30 Oktober 2015 tentang
Ketentuan dan Kelengkapan Surat Tugas Perjalanan Dinas Para Pejabat
dan Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
f. Sharing knowledge bersama dengan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
mengenai pembahasan mekanisme
pemberian tambahan tunjangan
tahunan terbatas di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 30 Juni
2015 dengan nara sumber Asisten
Deputi Kesejahteraan Sumber Daya
Manusia Aparatur dan dihadiri
pejabat/staf perwakilan dari masing-
masing unit eselon I.
Gambar 12
Sharing Knowledge Pembahasan
Mekanisme Pemberian tambahan
Tunjangan Tahunan Terbatas
Gambar 11
Rapat Pembahasan Surat Edaran
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar
Kantor
28 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Pengembangan E-Government
Pengembangan dan pengelolaan e-Gov di Kementerian Korodinator
Bidang perekonomian pada implementasinya mengacu pada Instruksi Presiden
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
e-Government.
Elektronic Government atau e-Gov merupakan salah satu solusi untuk
menjawab tantangan akan kebutuhan dan peningkatan layanan birokrasi
khususnya mekanisme otomatisasi yang teritegrasi, memastikan ketersediaan
data dan informasi secara cepat, akurat, dan aman. Kriteria keberhasilan atau
kegagalan implementasi e-Gov dapat dilihat atau ditinjau dari lima dimensi,
apakah sudah terwujud sedang berjalan atau belum sama sekali dilakukan,
yaitu: kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi dan perencanaan.
Pada tahun 2015, upaya yang dilakukan untuk mendorong peningkatan
intensitas pengelolaan dan pengembangan sistem informasi menuju e-Gov,
dan khususnya sebagai bentuk komitmen dan partisipasi memperbaiki
pemeringkatan e-Government 2015, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian telah melakukan berbagai upaya, sebagai berikut:
a. Up date konten berita website www.ekon.go.id.
b. Pengembangan website resmi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian www.ekon.go.id. Dilihat dari segi manajemen hosting
adalah melakukan migrasi kedalam manajemen hosting sendiri dengan
mengutamakan kemudahan (user friendly) interface dan keamanan, yaitu
dengan menggunakan aplikasi cPanel. Pada proses pengembangannya di
tambah beberapa fitur pada menu administrator, menambahkan beberapa
menu utama, menambahkan fitur video, mendesain grafis lebih dinamis,
dan memberikan fitur agar bisa diakses dari smartphone.
c. Website www.ekon.go.id dan beberapa aplikasi menjadi adaptive pada
tampilan mobile device. Beberapa aplikasi yang dikembangkan meliputi:
1) mail.ekon.go.id (email Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian);
2) intranet.ekon.go.id (portal intranet Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian). Melalui portal intranet ini sudah dibangun dan
dikembangan sistem informasi interaksi antar pegawai Menko
Perekonomian berbasis web;
3) eiti.ekon.go.id (Web EITI);
4) kek.ekon.go.id (Web Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi
Khusus);
29 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
5) dashboard.ekon.go.id (Dashboard Sistem Informasi Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian);
6) traderulebook.ekon.go.id (Website Kumpulan Peraturan Perdagangan
Indonesia);
7) http://lpse.lkpp.go.id. (e-procurement untuk seluruh pengadaan
barang dan jasa menggunakan LPSE LKPP)
8) simpeg.ekon.go.id (Web Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian);
9) simkeu.ekon.go.id (Web Sistem Informasi Manajemen Keuangan
Satuan Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian);
10) pkln.ekon.go.id (Web Sistem Informasi Pinjaman Komersial Luar
Negeri);
11) arsip.ekon.go.id (pembaharuan model aplikasi persuratan dan
integrasi dengan aplikasi arsip ANRI);
12) http://rekrutmentp.ekon.go.id (web sebagai wadah informasi dan
pengolahan database pengadaan jasa tenaga pendukung di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian);
13) http://sipp.ekon.go.id (web aplikasi berbasis web ini sebagai informasi
bagi PNS mengenai info gaji, tunjangan kinerja, potongan penghasilan
dan slip gaji);
14) http://datamenko.ekon.go.id (web one-stop shop yang menyediakan
akses terhadap berbagai data-data ekonomi dan pembangunan di
Indonesia bagi para peneliti dan pengambil kebijakan di Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian. Data-data yang disajikan di
website ini mencakup data dari berbagai survey rumah tangga di
Indonesia, beserta juga indikator-indikator sosial dan ekonomi yang
disajikan dalam bentuk tabular dan visual);
d. Membangun aplikasi e-Disposisi (sampai saat ini masih dalam tahap
percobaan);
e. Membangun aplikasi barang persediaan (masih tahap pengembangan).
Aplikasi ini memfasilitasi kebutuhan permintaan atas barang persediaan
unit Organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
f. Membangun aplikasi e-Purchasing dalam rangka pengadaan barang/jasa
di lingkungan Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian.
g. Monitoring surat masuk dan surat keluar melalui Aplikasi Persuratan
dilaksanakan di TU Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
h. Penerapan aplikasi rekrutmen online seleksi terbuka Calon Jabatan
Pimpinan Tinggi melalui rekrutmen.ekon.go.id;
i. Menjaga dan memelihara pengelolaan sistem kehadiran melalui absensi
elektronik (finger print) dan terintegrasi dengan fasilitas reporting pada
intranet.ekon.go.id.
30 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Fitur website www.ekon.go.id, email, dan intranet seperti terlihat pada
Gambar 13, 14, 15, dan 16.
Gambar 13. Tampilan Konten Fitur Aplikasi
dalam Website www.ekon.go.id Gambar 14. Tampilan SIMKEU dalam Website
www.simkeu.ekon.go.id
Gambar 15. Tampilan Konten Web
Kumpulan Peraturan Perdagangan Indonesia
dalam traderulebook.ekon.go.id
Gambar 16. Tampilan one-stop shop yang
menyediakan akses terhadap berbagai data-data
ekonomi dan pembangunan di Indonesia dalam
Website www.datamenko.ekon.go.id
31 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
D. Penataan Peraturan Perundang-undangan
Dalam rangka menjamin terlaksananya tahapan reformasi birokrasi pada
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diperlukan suatu aturan atau
regulasi yang kondusif dalam arti mendorong berjalannya sistem yang dihasilkan
dalam proses reformasi birokrasi. Pemetaan regulasi yang sudah ada, dan
penyusunan regulasi yang baru dibuat merupakan suatu proses yang selalu
dilakukan sebagai berikut:
1. Inventarisasi peraturan yang diperlukan dalam rangka reformasi birokrasi di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Inventarisasi peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian,
khususnya yang berkenaan dengan koordinasi harmonisasi kebijakan yang
dilakukan oleh Menko Bidang Perekonomian, yang meliputi: Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Instruksi
Presiden, dan lain-lain;
3. Koordinasi harmonisasi peraturan perundang-undangan dalam rangka
pengendalian pelaksanaan kebijakan K/L di bidang perekonomian melalui
penetapan dan sosialisasi berbagai paket (deregulasi) kebijakan ekonomi
(Lampiran V). Deregulasi adalah kebijakan untuk mengurangi/meniadakan
aturan administrasi yang dinilai menghambat tercapainya suatu tujuan. Dalam
hal paket kebijakan ini, deregulasi dilakukan dengan cara merasionalisasi
peraturan dengan menghilangkan duplikasi/redundansi/irrelevant regulations,
dan melakukan keselarasan antar peraturan serta melakukan konsistensi
peraturan terkait bidang perekonomian. Hingga September 2015, terdapat 8
paket kebijakan ekonomi;
4. Sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
5. Arsip dan indeks peraturan telah dikelola secara tertib, lengkap, dan informatif
melalui:
a. Klasifikasi peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian dan
penyusunan indeks penyajiannya telah dilakukan;
b. Peraturan perundangan telah tersampaikan pada stakeholders, melalui
pendistribusian salinan peraturan dan sosialisasi melalui website
www.ekon.go.id;
c. Telah tersedianya fasilitas website traderulebook.ekon.go.id untuk
memudahkan dan mempercepat askes informasi produk hukum khususnya
di bidang perdagangan
d. Pertanggungjawaban kegiatan penyusunan peraturan perundangan telah
dituangkan hasilnya ke dalam Laporan Daftar Peraturan Tahunan; dan
e. Pendokumentasian peraturan perundang-undangan telah dilakukan baik
dalam bentuk soft copies maupun hard copies (kompilasi peraturan), dan
secara terintegrasi telah dilakukan melalui website ekon.go.id
32 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Pada tahun 2015, harmonisasi regulasi yang penyelesaianya
dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama K/L
dan daerah adalah sebanyak 76 regulasi, yang terdiri atas: 1 Undang-Undang, 47
Peraturan Pemerintah, 22 Peraturan Presiden, 3 Keputusan Presiden, dan 3
Instruksi Presiden.
Sedangkan Regulasi yang ditetapkan internal Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian pada tahun 2015 adalah sebanyak 72 regulasi, yang terdiri
atas: 11 Peraturan Menko, 24 Keputusan Menko dan 37 Keputusan Sesmenko,
serta 14 Surat Edaran Sesmenko. Adapun pengaturan yang terkait langsung
dengan kegiatan pelaksanaan reformasi birokrasi adalah sebanyak 20 regulasi,
yang terdiri atas: 5 Peraturan Menko, 9 Keputusan Menko dan 7 Keputusan
Sesmenko, serta 8 Surat Edaran Sesmenko;
Hasil inventarisasi dan pemetaan beberapa peraturan atau regulasi di atas,
dapat dilihat dalam lampiran III dan Lampiran IV.
E. Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur
1. Pengangkatan dan Penempatan CPNS Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun 2014
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerjasama dengan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan
Badan Kepegawaian Negara, telah menyelesaikan proses seleksi CPNS pada
Tahun 2014 secara terbuka dan efektif. Peserta yang lulus seleksi dan diterima
menjadi CPNS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebanyak 30
formasi, yang terdiri: 23 pelamar umum, 2 kebutuhan disabilitas, 2 putra-putri
potensial Papua, dan 3 putra-putri terbaik dari universitas. CPNS ini telah
ditempatkan di masing-masing unit organisasi/unit kerja sesuai dengan bidang
kompetensi mereka. CPNS ini memiliki latar belakang akademik sesuai
kebutuhan organisasi, gelar S1 dan S2 dari universitas negeri maupun swasta
ternama dengan IPK rata-rata 3,52 diharapkan mereka dapat membantu dan
mendorong kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke arah
yang lebih baik.
Seiring proses administrasi kepegawaian selama dua bulan di awal
tahun 2015 (Januari s.d. Februari), seluruh CPNS terlebih dahulu mengikuti
program orientasi pegawai. Tujuan dari program tersebut adalah untuk
mengenalkan struktur organisasi, peran masing-masing unit Deputi, Sekretariat
dan Inspektorat serta tugas-tugas pokok CPNS kepada peserta. Selain
33 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
program orientasi pegawai, semua CPNS baru telah mengikuti beberapa
pelatihan dan ujian sertifikasi, berikut:
1. Sosialisasi pembekalan tentang kearsipan dan tata naskah dinas,
dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2015;
2. Pelatihan Perpajakan bertujuan memberikan penjelasan dan pemahaman
kepada CPNS mengenai sistem dasar perpajakan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2015;
3. Pelatihan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga
(RKA-KL) oleh Biro Perencanaan, Bagian Program dan Anggaran.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2015;
4. Diklat analisis Makro Ekonomi Tingkat Dasar oleh Deputi Bidang Koordinasi
Ekonomi Makro dan Keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9
Februari 2015;
5. Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa oleh Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang dilaksanakan pada
tanggal 11 – 13 Februari 2015;
6. Diklat workshop capacity building dalam rangka membangun budaya
organisasi dan integritas, tim building, dan leadhership seluruh CPNS.
Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2015; dan
7. Diklat prajabatan yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Kementerian
Keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 28 Oktober s.d. 10 Desember
2015 di Jakarta dan diikuti sebanyak 24 orang CPNS.
2. Analisa Jabatan
Penyusunan Analisis Jabatan merupakan tahapan kegiatan yang harus
dilakukan setelah penetapan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Keluaran kegiatan analisis jabatan akan menghasilkan
informasi jabatan dan peta jabatan. Seluruh dokumen informasi jabatan yang
ada secara terus menerus telah diupayakan kesesuaiannya berdasarkan
nomenklatur jabatan baru. Kegiatan penyusunan informasi jabatan dan peta
jabatan pada tahun 2015, meliputi keluaran sebagai berikut:
a. Informasi Jabatan Struktural, meliputi lingkup unit organisasi Sekretariat, 7
Deputi, Staf Ahli, dan Inspektorat.
b. Informasi Jabatan Pelaksana, meliputi jabatan fungsional umum
(Pelaksana) dan jabatan fungsional tertentu/teknis. Inventarisasi usulan
jabatan pelaksana yang telah diajukan ke Kementerian PAN dan RB terdiri
dari 31 jenis jabatan yang tersebar ke seluruh unit kerja. Sedangkan jabatan
fungsional terdiri dari dua jenis jabatan yaitu Analis Kebijakan dan Auditor.
34 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Jumlah uraian jabatan yang telah disusun adalah sebanyak 582 yang
terdiri atas 332 informasi jabatan struktural dan 250 buah informasi jabatan
pelaksana.
Tabel 3. Rekapitulasi Informasi Jabatan berdasarkan Unit Kerja
No Unit Organisasi Uraian Jabatan
Jumlah Struktural Pelaksana
1. Sekretariat 52 74 126
2. Deputi I 39 25 64
3. Deputi II 39 25 64
4. Deputi III 39 25 64
5. Deputi IV 39 25 64
6. Deputi V 39 25 64
7. Deputi VI 39 25 64
8. Deputi VII 39 25 64
9. Stah Ahli 5 0 5
10. Inspektorat 2 1 3
Jumlah 332 250 582
Dari hasil inventarisasi informasi jabatan tersebut, diperoleh gambaran
peta jabatan sesuai unit organisasi. Peta jabatan berguna untuk memudahkan
organisasi di dalam menyiapkan data dan informasi terkait pengembangan
sumber daya manusia aparatur, dimana gambaran kompetensi dan jumlah
pegawai yang dimiliki dapat disajikan sebagai bahan pertimbangan
pelaksanaan pola rotasi, mutasi dan promosi. Dari 332 jabatan struktural yang
ada, jumlah jabatan yang sudah terisi sebanyak 204 jabatan struktural (61,4
persen) dan jabatan struktural yang belum terisi yaitu sebanyak 128 jabatan
struktural (38,6 persen). Untuk mengatasi kekosongan pemangku jabatan
struktural tersebut, diupayakan diisi oleh pelaksana tugas (Plt.) dan pelaksana
harian (Plh.). Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan membantu
pelaksanaan tugas atau pekerjaan teknis di lingkup Deputi dan/atau Sekretariat
dibantu Tenaga Pendukung (PTT).
3. Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan digunakan untuk menetapkan bobot tiap
jabatan/pekerjaan untuk menjadi dasar bagi peringkat jabatan. Evaluasi jabatan
dilakukan dengan menggunakan metode Factor Evaluation System (FES).
35 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Hasil dari evaluasi jabatan yang dilakukan adalah penetapan 17 peringkat
jabatan (job grading) pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sebagai tindak lanjut terbitnya Perpres Nomor 102 Tahun 2014 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dan penyesuaian nama jabatan dengan Permenko Nomor 5
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordiantor
Bidang Perekonomian, telah di atur kembali pengaturan penyesuaian kelas
jabatan dengan penetapan baru dan mencabut seluruh peraturan tetang kelas
jabatan sebelumnya diganti dengan ditetapkannya Permenko Nomor 7 Tahun
2015 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
4. Assessment Kompetensi Individu Bagi Pegawai/Tenaga Ahli
Assessment adalah suatu metode sistematik untuk menilai kompetensi
perilaku individu yang selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang
dipersyaratkan bagi keberhasilan
dalam pekerjaan. Salah satu kriteria
yang dipersyarakat di Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
yaitu pemenuhan atas Standar
Kompetensi Jabatan (SKJ). Kamus
Kompetensi pada Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
ada sebanyak 16 buah kompetensi.
Berdasarkan Standar Kompetensi
Jabatan, dari 16 kompetensi
tersebut terdiri dari 3 buah
kompetensi inti dan 13 buah
kompetensi khusus.
SKJ untuk eselon II
sebanyak 12-13 buah kompetensi,
eselon III sebanyak 10-11 buah
kompetensi, dan eselon IV
sebanyak 7-8 buah kompetensi,
serta SKJ untuk pelaksanaan TKB CPNS Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian sebanyak 6-7 buah kompetensi.
Dalam kamus kompetensi tersebut di atas, ada empat tingkat kemahiran
pada setiap kompetensi, yaitu :
a. Level 1 atau Entry Level = Dasar
b. Level 2 atau Proficient Level = Efektif
c. Level 3 atau Mastery Level = Menguasai
Tabel 4. Kamus Kompetensi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
36 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
d. Level 4 atau Expert Level = Ahli
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hingga tahun 2015 telah
bekerja sama dengan beberapa lembaga untuk melaksanakan assessment
pegawai. Pelaksanaan assessment untuk eselon II, III, dan IV pernah dilakukan
pada tahun 2006, 2009, 2010, 2012, dan 2013. Pada tahun 2014, secara
khusus proses assessment dilakukan sendiri, yaitu diperuntukkan bagi pegawai
pindah instansi ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan seleksi
penerimaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian tahun 2014.
Adapun pelaksanaan asesmen pada tahun 2015, meliputi kegiatan
sebagai berikut:
a. Asesmen pegawai dilakukan melalui penyedia jasa konsultan dari PT.
Quantum HRM Internasional. Peserta asesmen terdiri atas para pejabat
eselon IV dan pelaksana golongan III/a di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dengan total peserta sebanyak 172
peserta. Hasil asesmen ini digunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan bagi pelaksanaan pengembangan karir, mutasi, promosi, dan
penyusunan program pengembangan SDM.
b. Asesmen pegawai ASN yang telah mengajukan permohonan pindah
pegawai ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada kegiatan
asesmen ini, para peserta mengikuti tes kepribadian dan asesmen
kompetensi. Khusus untuk asesmen kompetensi, asesor menggali
kompetensi melalui berbagai instrumen di antaranya problem analysis, in-
tray exercise, dan behavioral interview. Pada tahun 2015, Kemenko
Perekonomian telah melaksanakan kegiatan asesmen kepada 5 (lima )
orang dan dinyatakan “disarankan” untuk diterima bekerja sebagai pegawai
Kemenko Perekonomian.
c. Asesmen bagi calon Tenaga Pendukung Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian tahun 2015. Kegiatan assessment terdiri dari seleksi TPA
(tes potensi akademik) dan wawancara. Wawancara dilaksanakan pada
tanggal 19 s.d. 20 Juni 2014 dengan jumlah peserta sebanyak 42 orang
(total pelamar sebanyak 1192 orang dan yang mengikuti tahapan seleksi
TPA sebanyak 68 orang). Dari hasil seleksi akhir terdapat 21 orang peserta
yang dinyatakan lulus seleksi dan telah menjadi Tenaga Pendukung
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
37 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
6. Penilaian Kinerja Individu
Indikator Kinerja Utama tingkat Kementerian, Eselon I, dan Eselon II
secara operasional diterjemahkan menjadi Kontrak Kinerja Individu. Integrasi
Penilaian Kinerja Individu dituangkan dalam Penilaian Prestasi Kerja (PPK)
Pegawai. PPK memiliki dua unsur penilaian yaitu: Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) merupakan kontrak kerja masing-masing pegawai dengan atasannya;
dan Perilaku Kerja Pegawai. Bobot masing-masing unsur tersebut adalah 60%
dan 40%.
Implementasi Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Strategi melalui
Penilaian Kerja Individu berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dan
Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil. PPK dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja PNS, yang
dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang berkepentingan dalam rangka
mengevaluasi kinerja unit dan organisasi. Hasil PPK PNS diarahkan sebagai
dasar pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pembinaan karier PNS
yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, pengangkatan dan penempatan,
pengembangan, penghargaan, dan disiplin pegawai.
PPK individu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah
difasilitasi secara elektronik melalui aplikasi berbasis web.skp.ekon.go.id.
Konten menu e-SKP meliputi: SKP Target, SKP Realiasi, Perilaku Kerja, dan
Penilaian Prestasi Kerja. Dengan aplikasi berbasis web ini masing-masing
pegawai dan atasannya dengan user yang berbeda-beda dapat memonitor,
mengevaluasi, dan melaporkan kinerjanya. Database e-SKP terintegrasi
dengan database Sistem Informasi Kepegawaian. Perencanaan kinerja individu
melalui SKP ditetapkan diawal tahun (Januari 2015). Realisasi kegiatan SKP
dimonitor capaiannya setiap bulan dan dilaporkan secara triwulanan. Fitur e-
SKP di website www.ekon.go.id seperti terlihat pada Gambar 17 dan 18.
38 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 17. Tampilan Konten Fitur Beranda e-SKP
Gambar 18. Tampilan Konten Fitur Dashboard e-SKP
7. Promosi dan Mutasi Pegawai
Pada tahun 2015, sebagai tindak lanjut penataan organisasi
berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melaksanakan penataan
SDM Aparatur dengan mereorganisasi PNS dan menempatkan pegawai
berdasarkan kompetensinya. Jumlah pegawai Kemenko Bidang Perekonomian
yang mengalami promosi dan mutasi melalui penetapan pelantikan pejabat
struktural Eselon I, II, III, dan IV adalah berjumlah 201 orang. Adapun jadwal
Pelantikan pejabat baru dan pejabat yang berubah nama jabatannya,
sebagaimana Tabel 5 berikut.
39 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Pelantikan Pejabat
No Tanggal Pelantikan
Pejabat Yang di Lantik
Menteri Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV
1 14 April 2015 6
2 19 Juni 2015 3
3 24 Juli 2015 39
4 4 Agustus 2015 86 67
5 12 Agustus 2015 1
Jumlah 1 9 39 86 67
8. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di tahun 2015 diawali dengan
melakukan analisis kebutuhan diklat dengan metode penyebaran nota dinas
terkait daftar program pendidikan dan pelatihan yang tersedia dan form
kebutuhan diklat kepada para pimpinan unit kerja serta pengisian form
Individual Development Plan (Rencana Pengembangan Individu) dari setiap
pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Berdasarkan usulan dari masing-masing unit kerja, Bagian Sumber Daya
Manusia menyusun kalender program pendidikan dan pelatihan (diklat) tahun
anggaran 2015.
Beberapa program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan
selama tahun 2015 adalah program diklat teknis dan fungsional, diklat
struktural, diklat capacity building dan kursus luar negeri. Total peserta
pelatihan selama tahun 2015 adalah 986 orang. Pegawai Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian yang ditargetkan untuk mengikuti diklat
tahun 2015 adalah 100% dari jumlah pegawai sebanyak 369 orang. Di akhir
tahun, capaian indikator ini telah melebihi target yaitu sebesar 295%. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat partisipasi pegawai untuk mengikuti diklat pada
tahun 2015 sangat besar.
Rekapitulasi diklat yang diikuti para pejabat dan pegawai 2015 seperti
terlihat pada Tabel 6 berikut.
40 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 6. Rekapitulasi Diklat Tahun 2015
No Jenis Diklat Jumlah
Diklat
Jumlah
Peserta
1. Diklat Teknis & Fungsional 85 685
2. Diklat Struktural (Diklat Prajabatan & Diklatpim) 2 28
3. Diklat Capacity Buliding 2 369
4. Short Course Luar Negeri 5 5
Total Peserta Pelatihan 1087
5. Program Beasiswa S2 (AAS dan STAR) 3
TOTAL PESERTA DIKLAT 1090
Untuk program kursus luar negeri, ada 5 (lima) ragam kursus yang diikuti
oleh 5 (lima) orang pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomiam. Program ini diselenggarakan oleh berbagai negara di
Asia, yaitu Singapura, Tiongkok, Jepang dan India dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian para pegawai sesuai dengan bidang
tugasnya.
Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pun telah
memberikan kesempatan para pegawai untuk melanjutkan pendidikan magister
dengan menggunakan beasiswa dari Australia Award Scholarship (AAS) dan
STAR BPKP kepada 3 (tiga) orang pegawai.
Rincian kegiatan pendidikan dan pelatihan selama tahun 2015
sebagaimana tertera pada Lampiran II.
9. Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi
Setelah dilaksanakan penataan organisasi (Perpres 8 Tahun 2015 dan
Permenko 5 Tahun 2015) yang berdampak pada kebutuhan jabatan pimpinan
tinggi, maka pada tahun 2015 Kemenko Perekonomian telah melakukan seleksi
terbuka jabatan pimpinan tinggi madya (Eselon I membutuhkan 3 orang pejabat
pimpinan tinggi) dan pratama (Eselon II membutuhkan 13 orang pejabat
pimpinan tinggi) pada. Pelaksanaan seleksi terbuka ini menggunakan fasilitas
aplikasi web yaitu rekrutmen.ekon.go.id.
Pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pejabat Eselon I
dimulai pada tanggal 23 Maret 2015 sampai dengan 24 April 2015. Dari 9
(sembilan) orang calon Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang diajukan Menko
Bidang Perekonomian kepada Presiden melalui surat nomor S-
41 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
112/M.EKON/5/2015 tanggal 8 Mei 2015, tepatnya tanggal 19 Juni 2015 dilantik
3 (tiga) orang Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang telah lulus seleksi, yaitu: 1)
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian; 2) Deputi Bidang Koordinasi
Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah; dan 3) Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman.
Pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pejabat Eselon II
dimulai pada tanggal 26 Juni 2015 sampai dengan 10 Juli 2015. Tepatnya
tanggal 24 Juli 2015, Menko Bidang Perekonomian telah melantik 13 orang
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang telah lulus seleksi.
Adapun rincian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik, sebagai
berikut:
1) Kepala Biro Umum
2) Asisten Deputi Monter dan Neraca Pembayaran
3) Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
4) Asisten Deputi Perkebunan dan Holtikultura
5) Asisten Deputi Agribisnis
6) Asisten Deputi Industri Ekstraktif
7) Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan
8) Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM
9) Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional
10) Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air
11) Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur
12) Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional
10. Pembinaan Disiplin Pegawai
Pembinaan disiplin pegawai yang diterapkan di Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Permenko Nomor 1 Tahun 2015
tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Pada pelaksanaannya, program pembinaan disiplin pegawai
dimulai dari pemberian pemahaman tentang disiplin pegawai melalui kegiatan
sosialisasi, monitoring hingga penindakan terhadap pelanggaran disiplin yang
dilakukan oleh pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
Sampai akhir tahun 2015, tidak ada pegawai yang dijatuhi hukuman
disiplin karena ketidakhadiran dalam bekerja. Adapun yang pernah terjadi
adalah penanganan kasus pelanggaran disiplin terkait perilaku PNS yang
diduga menyalahi PP Nomor 53 tahun 2010. Bagian Sumber Daya Manusia
bekerja sama dengan Unit Inspektorat dan atasan langsung dari pegawai yang
42 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
diduga melakukan pelanggaran disiplin telah melakukan pemeriksaan dan
hasil pemeriksaan merekomendasikan pegawai tersebut dijatuhi hukuman
disiplin sedang oleh unit induk pegawai tersebut.
11. Pemberian Penghargaan Satya Lancana
Pada tahun 2015, pejabat/pegawai yang menerima penghargaan Satyalancana
yang telah diusulkan pada tahun 2014 adalah sebanyak 31 orang dengan
rincian sebagaimana Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Penerima Penghargaan Satyalancana
No Penghargaan Jumlah
1. Satyalancana XXX 15 Orang
2. Satyalancana XX 13 Orang
3. Satyalancana X 16 Orang
12. Urusan Kesejahteraan Pegawai
Melalui Bagian Sumber Daya Manusia setiap bulannya mengelola data
absensi pegawai sebagai dasar untuk pembayaran Tunjangan Kinerja dan
Uang Makan. Laporan absensi untuk pembayaran Tunjangan Kinerja direkap
dengan berkoordinasi dengan petugas penanggung jawab absensi di setiap
unit, dan dilaporkan ke Sub Bagian Pengelolaan Belanja Pegawai setiap
tanggal 25 setiap bulannya. Untuk rekap absensi uang makan diserahkan pada
tanggal 10 bulan berikutnya, sehingga dalam satu tahun terdapat laporan
absensi sebanyak 24 laporan yang terdiri dari 12 laporan absensi Tunjangan
Kinerja dan 12 laporan absensi Uang Makan.
Selain itu, setiap triwulan terdapat pula laporan rekap kedisiplinan
pegawai yang pada akhir tahun selalu digunakan untuk melakukan evaluasi
disiplin pegawai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
13. Pencatatan dan Penyajian Informasi Kepegawaian dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian merupakan aplikasi manajemen data kepegawaian yang
berbasis web, sehingga aplikasi ini hanya dapat diakses melalui jaringan
internet.
43 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian tahun 2015, yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Terkait cuti telah dilakukan update data cuti hingga bulan Desember tahun
2015;
2. Terkait sistem pemindahan data telah adanya menu untuk export data
pegawai dari SIMPEG ke file excel;
3. Terkait Gaji Pokok telah dilakukan update kenaikan Gaji Pokok Tahun
2015; dan
4. Melaksanakan pembaharuan data pegawai seperti data kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala, jabatan, pendidikan, pelatihan, dan lain-lain secara
berkala;
Gambar 19. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam web
simpeg.ekon.go.id
44 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
G. Penguatan Pengawasan
1. Penerapan SPIP & Peningkatan Peran APIP
Berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi dari Tim Quality Assurance atau
Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, aspek penguatan pengawasan
merupakan satu di antara komponen penilaian yang masih rendah dan perlu
peningkatan dalam pelaksanaannya. Hal ini lebih dikarenakan minimnya peran
APIP dan terbatasnya sumber daya (2 orang) pada Tahun 2013. Upaya untuk
mengatasi keterbatasan SDM tersebut, pada tahun 2014 telah ditempatkan 2
orang CPNS dan pada tahun 2015 telah ditempatkan 3 orang CPNS. Sehingga
total jumlah SDM di Inspektorat adalah 6 orang (1 orang tugas belajar).
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berpedoman pada
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PER-
13/M.EKON/09/2012. Selanjutnya untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonmian, telah ditetapkan Keputusan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 150 Tahun 2014 tentang Satuan
Tugas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah DI
Lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian.
Seiring perkembangan organisasi dan sumber daya Inspektorat yang ada,
peran APIP senantiasa terus di dorong agar lebih berperan dalam melakukan
penguatan sistem pengendalian intern, quality assurance, dan konsultasi atas
pelayanan pemerintahan. Salah satu peningkatan peran APIP adalah dengan
telah ditetapkannya Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 151 Tahun 2014 tentang Verifikator dan Penelaah Whistleblowing
System Dalam Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perkonomian. Melalui optimalisasi peran APIP seperti ini
diharapkan capaian kinerja atas opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK
selama lima tahun berturut-turut dapat dipertahankan dan ditingkatkan kualitas
laporannya.
Adapun tugas rutin dan current issues yang dilakukan APIP dalam
kerangka penguatan pengawasan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Reviu RKA-K/L Tahun Anggaran 2016 dan reviu revisi Anggaran;
b. Reviu Laporan Keuangan Semester 1 TA 2015;
c. Reviu RKBMN Tahun Anggaran 2017;
d. Reviu Laporan Kinerja Kementerian Tahun 2014;
e. Evaluasi LAKIP Tingkat Eselon I Tahun 2014;
f. Audit Operasional Semester II Tahun Anggaran 2014;
g. Audit Operasional Semester I Tahun Anggaran 2015;
45 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
h. Penelusuran Rekam Jejak seleksi jabatan Pimpinan Tinggi Madya
(Eselon Ia dan Ib);
i. Penelusuran Rekam Jejak seleksi terbuka jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama (Eselon II);
j. Monitoring kegiatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
k. Monitoring Tindak Lanjut hasil pemeriksaan BPK terhadap Kemenko
Bidang Perekonomian yang ditindaklanjuti; dan
l. Monitoring implementasi penerapan Permenko Bidang Perekonomian
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penanganan Benturan
Kepentingan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
2. Menegakan Disiplin Pegawai
Penggunaan finger print (alat absensi elektronik) secara teknis
mendukung upaya kehadiran pegawai dengan tepat waktu. Kebijakan
penggunaan absensi elektronik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian sudah berlangsung penerapannya sejak tahun 2007. Secara on-
line (real time) setiap hari, bukti catatan kehadiran dan ketidakhadiran setiap
pegawai dapat dimonitor di intranet.ekon.go.id. Laporan tingkat kehadiran
pegawai dikonfirmasi dan diverifikasi setiap minggu dan bulanan melalui
koordinator dan penanggung jawab absensi pegawai di setiap unit organisasi.
Berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2015
tentang Hari dan Jam Kerja, bentuk hukuman/sanksi dalam penegakan disiplin
dilakukan melalui pemotongan tunjangan penghasilan, sebagai berikut:
a. Pegawai yang melanggar jam kerja akan dihitung secara kumulatif mulai
bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun berjalan dengan total
kumulatif 7,5 (tujuh setengah) jam atau sama dengan satu hari tidak masuk
kerja;
b. Pegawai yang melanggar ketentuan kehadiran kerja dikenakan
pemotongan tunjangan kinerja paling banyak 3% (tiga perseratus) untuk
tiap satu hari tidak masuk kerja dan paling banyak 100% (seratus persen)
jika selama satu bulan;
c. Pegawai yang mengalami keterlambatan dan pulang sebelum waktunya
dikenakan sanksi pemotongan tunjangan kinerja sesuai dengan waktu-
waktu yang sudah ditentukan;
d. Pemotongan tunjangan kinerja juga dilakukan pada saat pegawai
melaksanakan cuti, dengan persentase pemotongan tunjangan kinerja
sesuai dengan jenis cuti yang sudah ditentukan;
e. Pemotongan Tunjangan Kinerja Akibat Hukuman Disiplin memiliki kriteria
pemotongan berdasarkan jenjang hukuman disiplin yang didapat pegawai
yang dikenai hukuman disiplin. Jenis hukman disiplin dimaksud yaitu:
46 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
1) Hukuman disiplin ringan maksimal pemotongan sebesar 20% (dua
puluh perseratus);
2) Hukuman disiplin sedang maksimal pemotongan sebesar 30% (tiga
puluh perseratus); dan
3) Hukuman disiplin berat secara berjenjang jenis potongannya sebesar
50%, 75%, 90% dan 100%.
Berdasarkan rekapitulasi pemotongan tunjangan kinerja berkenaan
dengan penerapan absensi finger print pada tahun 2015 menunjukkan rata-rata
persentase pemotongan tunjangan kinerja penghasilan per bulan sebesar
0,08% (Rp 37.942.500,00) dari total pagu tunjangan kinerja Rp
44.662.431.000,00. Jumlah sanksi pemotongan tunjangan kinerja pegawai
pada tahun 2015 tersebut secara presentase lebih baik dibanding tahun
sebelumnya sebesar 2,11%. Total tunjangan kinerja pegawai yang dibayarkan
selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 37.164.491.667,00.
Gambar 20. Sistem Absensi On-line Dengan Finger Print.
47 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 21. Rekapitulasi Absensi Real Time di intranet.ekon.go.id.
Gambar 22: Rekapitulasi Laporan Bulanan Kehadiran Pegawai Pada Unit Kerja Biro Perencanaan, November 2014
48 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
3. Menegakkan Kode Etik
Penyelenggaraan kode etik pegawai Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian berpedoman pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor: PER-06/M.EKON/12/2008 tanggal 31 Desember 2008
tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Kode Etik Pegawai adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta pergaulan
hidup sehari-hari.
Kode etik menuntun pegawai dalam bersikap dan bertingkah laku.
Pegawai dikenakan sanksi moral apabila melanggar kode etik yang
penyampaiannya dilakukan secara tertutup atau terbuka. Pelanggaran kode
etik juga dapat dikenakan hukuman disiplin bersamaan dengan pemotongan
tunjangan penghasilan. Dalam kode etik tercantum kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh pegawai, sekaligus larangan yang tidak boleh dilakukan
pegawai. Terdapat 18 kewajiban pegawai yang harus dilaksanakan pegawai,
yakni :
a. Menghormati agama, kepercayaan, dan adat istiadat orang lain dalam
menjalankan tugas;
b. Bersikap jujur dan lugas, bekerja secara efisien dan profesional, serta dapat
dipercaya dalam melaksanakan tugas ;
c. Berpenampilan dan berbusana sesuai dengan tuntutan tugas ;
d. Bersikap sopan dan terbuka dalam berhubungan dengan instansi dan
lembaga terkait;
e. Bersikap netral dari pengaruh semua golongan dan parpol serta tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan;
f. Menjaga keselamatan dirinya dan rekannya;
g. Mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor;
h. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang bersangkutan;
i. Mempunyai NPWP;
j. Mengisi dan menyampaikan SPT dengan benar, lengkap, jelas dan
menandatangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
k. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya dan tidak mempunyai
tunggakan pajak;
l. Melaporkan secara tertulis kepada atasannya jika ada situasi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugas;
m. Melaporkan secara tertulis kepada atasan, apabila mengetahui adanya
pelanggaran/penyimpangan yang dapat merugikan Negara;
n. Bertanggungjawab atas hasil pelaksanaan tugas;
o. Bertanggungjawab dalam mengamankan semua dokumen dan peralatan
kantor;
p. Mengamankan informasi dan data yang dimiliki kementerian;
49 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
q. Menjaga tempat kerja dalam keadaan bersih, aman dan nyaman;
r. Memelihara, melindungi dan mengamankan barang inventaris milik
kementerian.
Sedangkan larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pegawai ada 10,
yakni:
a. Bersikap diskriminasi dalam melaksanakan tugas;
b. Menggunakan kewenangan jabatan baik langsung/tidak dan fasilitas
kantor untuk kepetingan diri sendiri maupun pihak ketiga;
c. Menerima segala pemberian/penghargaan dalam bentuk apapun termasuk
uang, saham, komisi, hadiah, cinderamata, hiburan, jamuan, perjalanan
wisata, sponsorship;
d. Memanfaatkan data dan/atau informasi kedinasan untuk memperoleh
keuntungan pribadi;
e. Memanfaatkan kewenangan jabatan dan pengaruhnya untuk kepentingan
pribadi;
f. Menggandakan sistem dan atau program aplikasi komputer milik
kementerian diluar kepentingan dinas;
g. Menyampaikan informasi Kementerian kepada pihak ketiga kecuali bagi
pegawai yang berwenang;
h. Membantu, melindungi, bekerja sama, menyuruh atau memberi
kesempatan pihak lain untuk melakukan tindak pidana;
i. Melakukan kesepakatan yang merugikan negara dengan sengaja dalam
pelaksanaan tugas;
j. Mengkonsumsi narkoba, obat terlarang, dan minuman keras yang dapat
merusak citra dan martabat pegawai.
Sedangkan kegiatan pengawasan dan penegakan pelaksanaan Kode
Etik Pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dilakukan oleh
Majelis Kode Etik (Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor: PER-07/M.EKON/12/2008 tanggal 31 Desember 2008). Tugas utama
Majelis Kode Etik adalah melaksanakan pemeriksaan atas pelanggaran kode
etik yang dilakukan para pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian. Pada implementasinya, selama tahun 2014 tidak
terdapat pegawai yang melanggar kode etik sampai pada proses siding Majelis
Kode Etik. Pelanggaran disiplin pegawai pada umumnya terkait tingkat
kehadiran pegawai yang dimonitor melalui penggunaan absensi elektronik.
H. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Penguatan akuntabilitas kinerja bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
akuntabilitas kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Implementasi
Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
50 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tahun 2015 berpedoman pada komponen–komponen sebagaimana yang
diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja yang meliputi Perencanaan Kinerja, Pengelolaa dan
pengkuran kinerja.
1. Keterlibatan Pimpinan
Perencanaan Kinerja merupakan point penting dalam implementasi
akuntabilitas Kinerja. Keterlibatan pimpinan secara langsung dalam proses
penyusunan perencanaan kinerja menjadi keharusan untuk dilaksanakan guna
mendapat kesepakatan dan komitmen bersama. Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian pada tahun 2015 telah menyusun dokumen
perencanaan kerja Kementerian seperti Rencana Strategis Kementerian 2015
- 2019, Rencana Kerja Tahun 2015, Perjanjian Kinerja Tahun 2015 serta
Sasaran Stategis Kementerian melalui rapat internal dengan melibatkan
pimpinan secara langsung.
Penyusunan Rencana strategis Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun 2015 – 2019 disesuaikan dengan RPJMN 2015 – 2019
dan prioritas Nawa Cita Prisiden Republik Indonesia. Proses Penyusunan ini
melalui rapat internal dengan melibatkan para pimpinan di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara langsung sehingga visi,
misi, tujuan serta sasasaran starategis Kementerian dapat tersusun
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015 – 2019.
Pada tahun 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
melakukan revisi dokumen Rencana Kerja (Renja). Revisi ini juga tidak terlepas
dari keterlibatan pimpinan yang disesuaikan dengan struktur organisasi baru.
Pada proses revisi ini terdapat perubahan pada program awal kementerian,
sasaran strategis serta alokasi sumber pendanaan.
Tabel 8. Perbandingan Revisi Rencana Kerja Tahun 2015
51 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Adanya perubahan Rencana Kerja ini berimplikasi pada adanya perubahan
Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Perjanjian Kinerja merupakan komitmen yang telah
ditandatangi oleh para pimpinan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Peekonomian. Perjanjian kinerja memuat indikator kinerja utama baik itu di tingkat
Eselon I dan Eselon II sebagai target yang ingin dicapai. Dalam hal ini, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian melalui keterlibatan pimpinan melakukan
pemantauan terhadap capaian IKU eselon I dan II sebanyak 2 kali setahun atau
secara semesteran sedangkan capaian Indikator Kinerja Individu dilakukan setiap
bulan atau pun triwulan.
Gambar 23.
Bukti Keterlibatan Pimpinan pada Dokumen Kinerja
52 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian dan Unit Eselon I pada tahun
2015 telah berpedoman pada Peraturan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Analisis Indikator
Kinerja Utama Organisasi mengacu pada Peraturan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perjanjian Kinerja dan
Indikator Kinerja Utama Kemenko Bidang Perekonomian dan Peraturan Menteri
Koodinator Bidang Perekonomian.
Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilakukan oleh masing-masing Unit
Eselon I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk lingkup Deputi
penyusunan laporan kinerja difasilitasi oleh Bagian Program dan Tata Kelola.
Guna menjamin kualitas laporan yang baik, setiap laporan kinerja baik tingkat
Kementerian maupun Unit Eselon I dilakukan direviu oleh Inspektorat. Sebelum
direviu Inspektorat, setiap laporan kinerja unit Eselon I terlebih dahulu direviu
dan dilakukan pembinaan oleh Biro Perencanaan.
Internalisasi peningkatan pemahaman proses penyusunan LAKIP ke arah
yang lebih baik, secara simultan dilakukan melalui strategi komunikasi di rapat
pleno pimpinan maupun rapat-rapat unit kerja. Predikat atas penilaian evaluasi
LAKIP Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk tahun 2015
berada pada tingkat akuntabilitas kinerja berkategori “B” (nilai 63,82). Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 atas LAKIP Tahun 2014 dilakukan oleh Tim
dari Kementerian PAN dan RB. Prestasi tersebut dapat dikatakan turun dari
tahun sebelumnya "B" (nilai 70,07).
Tabel 9.
Perkembangan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun 2014 s.d. 2015
No. Komponen Nilai 2014 2015
Bobot Nilai Bobot Nilai
a Perencanaan Kinerja 35 24,28 30 19,96
b Pengukuran Kinerja 20 13,08 25 15,45
c Pelaporan Kinerja 15 10,27 15 11,08
d Evaluasi Internal 10 7,44 10 6,00
e Capaian Kinerja 20 15,00 20 11,33
Nilai Hasil Evaluasi 100 70,07 100 63,82
Tingkat Akuntabilitas Kinerja B B
53 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Melalui surat Menteri PAN dan RB nomor B/3954/M.PANRB/12/2015
tanggal 11 Desember 2015 hal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, memberikan rekomendasi beberapa hal sebagai berikut :
a. Melaksanakan kembali tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi pada tahun
sebelumnya;
b. Menyempurnakan seluruh indikator kinerja yang masih bersifat output
dengan merumuskan kembali dan menambahkan indicator kinerja yang
diperlukan agar lebih spesifik dan terukur, serta dapat menggambarkan
pencapaian sasaran dan tujuan dengan lebih baik;
c. Menjabarkan dan menurunkan (cascading) indikator keberhasilan yang ada
dalam Renstra secara berjenjang sampai ke level individu;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala,
kemudian memanfaatkan hasilnya dalam penyusunan laporan kinerja dan
perbaikan perencanaan;
e. Meningkatkan kualitas IKU sehingga dapat menggambarkan capaian
kinerja lebih baik;
f. Meningkatkan kualitas analisis pada laporan kinerja dan memanfaatkannya
untuk perbaikan perencanaan berikutnya, baik untuk jangka pendek
maupun jangka menengah; dan
g. Hasil evaluasi internal perlu dijadikan masukan untuk mendorong
peningkatan perbaikan penerapan manajemen kinerja yang berorientasi
hasil.
Namun dari unsur perolehan komponen nilai, hasil penilaian LAKIP dari
tahun 2014 s.d. 2015 secara kualitas aspek perencanaan kinerja belum
mencerminkan harapan yang diinginkan. Aspek perencanaan ini, menjadi hal
yang serius untuk ditingkatkan kualitasnya dan menjadi fokus pertama
perbaikan kualitas LAKIP khususnya terkait perbaikan dan mencari Indikator
Kinerja Utama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang pas di
masa yang akan datang. Saat ini kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja
dilakukan melalui perencanaan penguatan SAKIP dan pengembangan kinerja
organisasi berbasis strategi. Fasilitasi kegiatan tersebut dilakukan melalui
penyusunan, pengembangan dan penerapan Peta Strategi Kinerja Menko Wide
yang baru tertuang pada Renstra Kemenko Bidang Perekonomian Tahun 2015-
2019.
Selain Perencanaan Kinerja ada aspek lain yang mengalami penurunan
nilai\dengan membandingkan nilai LAKIP tahun 2014 diantaranya adalah
pengukuran kinerja yang turun 3,6%, evaluasi internal turun 14,4% dan
capaian kinerja turun 18,4%. Beberapa komponen nilai tersebut menjadi fokus
bahan evaluasi berikutnya dengan berupaya memenuhi rekomendasi yang
diberikan oleh Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi.
54 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Proses penyusunan laporan kinerja tahun 2015 telah disesuaikan dengan
rekomendasi dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi di atas. Perbaikan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Kinerja
Bertepatan dengan periode perencanaan strategis baru,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan perubahan
pada Rencana Strategis. Perubahan Renstra mulai dari kejelasan visi,
misi, sasaran strategis (SS) dan IKU sebagaimana program pemerintahan
yang baru. Penyusunan SS dan IKU berorientasi pada perspektif
stakeholder guna kejelasan hasil atau outcome. Selain itu pemilik peta
strategi seperti pejabat eselon I dan II dibatasi memiliki IKU yang bersifat
aktivitas. Sebagaimana Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 yang
mengatur petunjuk teknis perjanjian kinerja, Kemenko Bidang
Perekonomian juga telah melakukan kontrak kinerja untuk semua pejabat
eselon I dan II sejak tahun 2011. Mekanisme penetapan sasaran kerja
individu selalu ditekankan agar mengikuti Permenko Bidang
Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 dan Renja Tahunan tiap-tiap unit
kedeputian. Uraian indikator dibuat sesuai dengan level tanggung jawab
pegawai.
b. Pengukuran Kinerja
Pada tahap ini Kemenko Bidang Perekonomian melakukan
pengukuran kinerja berdasarkan IKU sebagaimana kontrak kinerja pada
awal tahun. Kontrak kinerja berisi SS dan IKU yang sesuai dengan Tusi
dan kapasitas unit dalam mencapai target. Setiap IKU mempunyai manual
IKU yang memastikan IKU tersebut definitif, dapat diukur, obyektif, sesuai
dengan tugas dan fungsi, memiliki formula perhitungan, dan sumber data.
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun
2015 tentang PK dan IKU di Lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian
menjadi pedoman keselaran indikator dalam Renja, PK dan Penetapan
IKU. Melalui Permenko ini diatur pula tata cara pengukuran dan pelaporan
data kinerja pada tiap-tiap unit organisasi Eselon I dan II.
c. Pelaporan Kinerja
Hasil pelaksanaan kegiatan dan pengukuran rumpun-rumpun
indikator yang telah dikelola, selalu dimonitor oleh tiap level pimpinan
terutama pendekatan realisasi fisik kegiatan dan keuangan. Capaian
indikator kinerja dilaporkan setiap semester dan disampaikan pada Rapat
Pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hasil laporan
kinerja semester akan digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP). Pelaporan kinerja individu
55 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
bulanan disampaikan secara triwulanan pada bagian yang bertanggung
jawab dalam pembinaan pegawai (Bagian Sumber Daya Manusia).
d. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja dilaksanakan bersamaan dengan rapat
monitoring capaian kinerja setiap semester. Fokus evaluasi adalah pada
capaian kinerja yang rendah (warna kuning atau merah) yang
membutuhkan tindak lanjut segera. Pada level teknis, evaluasi juga
dilakukan oleh Inspektorat terhadap laporan kinerja unit. Hasil penilaian
dimanfaatkan untuk perbaikan periode selanjutnya agar capaian diakhir
tahun dapat sesuai target yang ditetapkan, serta umpan balik untuk
tahun berikutnya.
e. Capaian Kinerja
Pencapaian kinerja dihitung dengan membandingkan target dan
realisasi kinerja (IKU). Setiap capaian mempunyai data pendukung yang
didokumentasikan dengan baik sebagai bahan ketika dilakukan
pemeriksaan oleh Inspektorat. Hasil capaian kinerja ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang untuk digunakan sebagai bahan penilaian
prestasi kerja pegawai. Melalui penetapan indikator berjenjang sesuai
level tanggung jawab, sangat membantu Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dalam menjalankan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Penjenjangan Capaian indikator kinerja
memastikan setiap pegawai berkontribusi mendukung sasaran strategis
dan tujuan organisasi. Mulai dari penyusunan rencana kinerja sampai
pelaporan kinerja berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.
Sebagai media untuk memudahkan dalam menterjemahkan visi,
misi kementerian ke dalam rumusan ukuran kinerja organisasi, melalui
Peta Strategi Kinerja Menko Wide (Gambar 4 sebelumnya) diharapkan
proses penyusunan perencanaan kinerja khususnya unit eselon I atau
Deputi menjadi lebih baik dan selaras dengan perencanaan kinerja
Kementerian. Dalam perspektif strategic driver atau secara operasional,
mekanisme pelaksanaan sinkronisasi dan koordinasi kebijakan
mencakup sasaran kegiatan sebagai berikut:
1) Meningkatkan efektivitas telaahan dan kajian untuk mendukung
perumusan kebijakan;
2) Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perumusan dan pelaksanaan
kebijakan yang efektif;
3) Melakukan pengendalian pelaksanaan kebijakan yang efektif; dan
4) Meningkatkan efektivitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan.
56 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Pada Tahun 2015 Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah difokuskan untuk
menjawab sasaran strategis Kemenko Perekonomian, yaitu :
1) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian,
2) Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian, dan
3) Terwujudnya tata kelolah pemerintahan yang baik.
Indikator Kinerja Utama pengukur keberhasilan atau tercapainya
sasaran strategis tersebut dijelaskan pada Tabel 10 di bawah ini:
Tabel 10.
Sasaran Strategis Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian
Target Indikator kinerja dapat tercapai melalui berbagai kegiatan
koordinasi dan sinkronisasi, serta pengendalian kebijakan bidang
perekonomian yang menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk
mendorong atau ditindaklanjuti menjadi rancangan peraturan
perundang-undangan baru (IKU 1) atau perubahan (IKU 2). Tahun
2015 keberhasilan rekomendasi atas kegiatan koordinasi/sinkronisasi
yang terimplementasi (IKU 1) dihitung dari target 54 Rancangan
Peraturan per-UU-an Baru, terealisasi 57. Rancangan Peraturan
Perundang-Undangan Baru yang dihasilkan dikelompokkan kedalam 4
tema sebagai bagian menterjemahkan Nawa Cita butir 6 dan 7.
Keempat tema tersebut adalah guna memenuhi harapan stakeholders
dan telah ditetapkan dalam Peta Strategi Kemenko Bidang
Perekonomian. Rincian capaian IKU 1 berdasarkan rumpun tema
tampak pada Gambar 24 berikut.
57 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 24. Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang
Perekonomian (SS 1 – IKU 1)
Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian merupakan
implementasi fungsi pengendalian atas pelaksanaan kebijakan K/L di
bidang perekonomian yang menghasilkan rekomendasi yang
berimplikasi pada Rancangan perubahan Peraturan Perundangan
yang ada. Target 9 RPP (Perubahan) dapat terealisasi 19. Tingginya
realisasi disebabkan adanya amanat klusterisasi kebijakan
perekonomian berupa Paket Kebijakan Ekonomi I sampai dengan VIII.
Sasaran Paket Kebijakan Ekonomi ini adalah: Peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi; Peningkatan Daya Beli Masyarakat;
Peningkatan daya saing industri dan perluasan basis produksi
nasional; dan Peningkatan Ekspor.
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dilihat dari IKU
tingkat kinerja manajemen Kementerian. Maksud dari Tingkat
manajeman kinerja Kementerian adalah upaya penataan kebijakan
teknis kementerian dalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian.
Upaya penataan tersebut melalui peraturan atau keputusan Menteri
Teknis di dalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian sebagai
tindak lanjut rekomendasi kebijakan perekonomian (deregulasi). Nilai
realisasi kinerja manajemen Kementerian adalah 80 yang termasuk
dalam klasifikasi tingkat 3 (Baik). Sementara target yang telah
ditetapkan adalah (sangat baik). Tidak tercapainya target 4 tersebut
dipengaruhi oleh adanya 28 peraturan yang masih dalam tahap
pembahasan dan akan diteruskan pada tahun 2016 seperti Tabel 11
berikut.
58 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 11. Pengelompokan Penataan Peraturan Teknis
Target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,6%, hanya dapat
tercapai 4.8% (YoY). Lemahnya kondisi perekonomian global, yang
diikuti penurunan kinerja neraca perdagangan, dan penurunan daya
beli masyarakat memberikan dampak pada kondisi perekonomian
secara umum. Namun demikian, melalui partisipasi aktif, koordinasi
Kemenko Bidang Perekonomian memberikan andil positif, sehingga
kondisi perekonomian tidak mengalami krisis yang parah, dan terhindar
dari keterpurukan yang dalam, walaupun adanya tekanan ‘tapering off’
Amerika, depresiasi nilai tukar Yen, yang diikuti dengan melemahnya
permintaan produk ekspor ke Eropa. Paket-paket kebijakan Ekonomi
tahun 2015 diyakini akan membawa perbaikan di tahun-tahun
mendatang, sehingga tujuan Kemenko Bidang Perekonomian untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,
dan mewujudkan kinerja organisasi yang baik, secara bertahap dapat
tercapai.
Berdasarkan penjelasan di atas, jika disimpulkan capaian target
Indikator Kinerja Utama Kinerja Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Pada Tahun 2015 sudah menunjukkan hasil positif,
walaupun ada salah satu indikator kinerja yang masih belum mencapai
tingkat yang diinginkan (IKU No. 3). Capaian kinerja Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015 disajikan dalam tabel
sebagai berikut :
59 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 12.
Realisasi Capaian Kinerja 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
SS Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Kinerja
(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/
(c)
Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian
Presentase program koordinasi kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi
100% 106% 106%
Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian
Presentase kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi
100% 211% 211%
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
Tingkat Kinerja Manajeman Kementerian 85≤n≤100 = 4 : Sangat Baik/Hijau 65≤n<85 = 3 : Baik/Hijau 45≤n<65 = 2 : Kurang/Merah n<45 = 1 : Sangat Kurang/Merah
4 3 Baik
I. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Penyelenggaraan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
E-procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah
yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet
dengan memanfaatkan fasilitasi teknologi komunikasi dan informasi melalui
pelelangan umum secara elektronik. Pengadaan barang/jasa secara
elektronik dilakukan dengan cara e-tendering atau e-purchasing. Tujuan e-
procurement adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas;
meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat; memperbaiki
tingkat efisiensi proses pengadaan; mendukung proses monitoring dan audit;
dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.
60 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Manfaat e-procurement bagi Panitia Pengadaan, yaitu: mendapatkan
penawaran yang lebih banyak, mempermudah proses administrasi, dan
mempermudah PPK/Panitia Pengadaan dalam mempertanggungjawabkan
proses pengadaan. Sedangkan manfaat e-procurement bagi Penyedia
Barang/Jasa, yaitu: menciptakan persaingan usaha yang sehat, memperluas
peluang usaha, membuka kesempatan pelaku usaha mengikuti lelang, dan
mengurangi biaya transportasi untuk mengikuti lelang.
Penyelenggaraan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dikoordinasikan
dan dikelola melalui Unit Layanan Pengadaan. Adapun mekanisme dan
prosedur dalam penyelenggaraan pelayanan berlandaskan Peraturan
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 2 Tahun
2014 tanggal 23 Juli 2014 tentang Standar Pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
Efisiensi PBJ dengan e-procurement pada tahun 2015 dari 63 lelang
yang diselesaikan adalah 23,71 persen. Gambaran pelaksanaan pelayanan
PBJ di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2015
sebagaimana Tabel 13 berikut.
Tabel 13.
Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa dengan E-Procurement
No. Deskripsi 2015
1 Jumlah Lelang 63
2 Nilai Pagu (Juta Rp) 74,544,778,280
3 Jumlah Lelang Selesai 37
4 Jumlah Lelang Gagal 24
5 Jumlah Lelang yang sedang Berjalan 2
6 Nilai Pagu Lelang Selesai (Juta Rp) 50,701,119,280
7 Nilai Hasil Lelang Selesai (Juta Rp) 38,681,218,230
8 Selisih Pagu dan Hasil Lelang (Juta Rp) 12,019,901,050
9 Selisih Pagu dan Hasil Lelang (%) 23.71
10 Jumlah PPK 13
11 Jumlah Pokja ULP 1 Pokja (5 orang)
61 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Penyelenggaraan pelayanan pemberian informasi dan dokumentasi publik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Pengelolaan informasi dan dokumentasi publik di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dikoordinasikan dan dikelola
melalui Unit Layanan Pengelolaan Informasi Publik / Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID). Adapun mekanisme dan prosedur dalam
penyelenggaraan pelayanan pemberian informasi publik berlandaskan
Peraturan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor
1 Tahun 2014 tanggal 4 Juli 2014 tentang Standar Pelayanan Pemberian
Informasi dan Dokumentasi Publik di Lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian.
Total Pemohon informasi publik Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian yang masuk / diterima melalui PPID selama periode Januari
s.d Desember 2015 adalah sebanyak 291 permohonan. Tabel 14
menunjukkan bahwa frekuensi permohonan yang paling banyak ada di bulan
Maret 2015. Respon atau tindak lanjut atas permohonan tersebut semuanya
dapat dipenuhi atau 100% dapat ditindaklanjuti, dikomunikasi dan terlayani
secara baik sesuai prosedur layanan yang berlaku.
Tabel. 14
Jumlah pelayanan informasi dan dokumentasi publik Kemenko Bidang
Perekonomian pereode Januari – Desember 2015
No Bulan Jumlah
Pemohon
Status
Dipenuhi Ditolak
1 Januari 25 25 -
2 Februari 30 30 -
3 Maret 50 50 -
4 April 32 32 -
5 Mei 25 25 -
6 Juni 22 22 -
7 Juli 19 19 -
8 Agustus 17 17 -
9 September 31 31 -
10 Oktober 25 25 -
11 November 15 15 -
12 Desember 19 19 -
Total 310 310
2530
50
3225 22 19 17
3125
1519
0
10
20
30
40
50
60
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
be
r
Okt
ob
er
No
vem
be
r
De
sem
be
r
Jumlah Pemohon Dipenuhi
62 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
J. Hasil Assessment PMPRB
Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor
1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 31 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara
online, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melakukan
assessment PMPRB online Tahun 2015 yang dikoordinasikan oleh Inspektur.
Laporan hasil PMPRB tersebut telah disampaikan kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tanggal 19 Juni 2015,
dengan perolehan nilai total indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian pada angka 79,81.
Untuk komponen “Hasil” dua di antaranya melalui survey, yaitu : 1) Survey
internal pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas penilaian
mandiri PMPRB, dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2015 (sesuai jadwal
instansi); dan 2) Survey eksternal kepada kementerian/lembaga (K/L) atas kondisi
dan kualitas pelayanan yang diberikan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
Tabel 15. Hasil PMPRB
Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian Tahun 2015
OMPONEN PENGUNGKIT/PROSES NILAI %
Manajemen Perubahan (5) 4.53 90.51%
Penataan Peraturan Perundang-Undangan (5) 2.71 54.25%
Penataan Dan Penguatan Organisasi (6) 4.18 69.61%
Penataan Tatalaksana (5) 4.46 89.28%
Penataan Sistem Manajemen Sdm (15) 14.55 97.02%
Penguatan Akuntabilitas (6) 5.12 85.27%
Penguatan Pengawasan (12) 9.84 82.04%
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) 4.59 76.54%
TOTAL PROSES (60) 49.98 83.31%
KOMPONEN HASIL POIN %
Kapasitas Dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi (20) 14.07 70.37%
Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas Kkn (10) 8.25 82.50%
Kualitas Pelayanan Publik (10) 7.5 75%
TOTAL HASIL (40) 29.82 74.56%
INDEKS RB (100) 79.81
63 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
K. Alokasi Anggaran Kegiatan Reformasi Birokrasi Tahun 2015
Alokasi anggaran yang disediakan dalam kerangka pelaksanaan kegiatan
reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun
anggaran 2015 adalah sebesar Rp 49,41 milyar.
Tabel 16. Alokasi Anggaran Untuk Reformasi Birokrasi
No. Jenis Kegiatan Tahun Anggaran (Rp)
2014 2015
1 Outbond 727.994.000 523.190.000
2 Diklat 1.157.366.000 1.379.570.000
3 Assessment Pegawai - 510.000.000
4 S-2 dan S-3 153.000.000 -
5 Organisasi dan tatat laksana 327.660.000 524.482.000
6 Sistem Informasi 1.786.590.000 1.655.340.000
7 Pengembangan Kinerja 309.175.000 139.900.000
8 Tunjangan Kinerja 38.891.332.000 44.678.431.000
Total 43.353.117.000 49.410.913.000
Gambar 25. Pelaksanaan Survey dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Bersama Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB Di
Ruang Grahasawala tanggal 1 Oktober 2015
64 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
L. Monitoring dan Evaluasi
Keberhasilan pencapaian sasaran 9 program reformasi birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diukur berdasarkan capaian
realisasi atas kondisi perkembangan indikator keberhasilan 26 kegiatan terkait
delapan area perubahan. Pada tahun 2015, laporan kinerja Tim Asistensi
Manajemen Perubahan sebagai pengawal pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, merupakan sumber data dan
informasi dalam evaluasi bulanan dan tahunan pelaksanaan reformasi birokrasi.
Dari hasil evaluasi pada tahun 2015 dapat diinventarisasi sesuai matriks kondisi
kemajuan dan perkembangan delapan area perubahan pelaksanaan kegiatan
reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Lampiran
I). Matriks inventarisasi atas 8 area perubahan tersebut, secara tidak langsung
bermanfaat dan berguna bagi perencanaan kinerja Tim Asistensi dalam
mendorong efektivitas kinerja monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi untuk tahun berikutnya.
65 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN KEEMPAT
PENUTUP
Upaya reformasi birokrasi ini tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan
yang dihadapi. Berbagai tantangan ke depan baik dari dalam dan luar negeri yang
semakin dinamis dan kompleks, menuntut suatu kerja yang secara sungguh-sungguh
dengan dasar konsepsi yang jelas serta berkesinambungan, untuk memanfaatkan
potensi dan kemampuan yang ada bagi pencapaian visi, misi dan tujuan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
Keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi membutuhkan dukungan,
kerjasama dan partisipasi baik dari intern Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian maupun dari pemangku kepentingan (stakeholders). Reformasi
birokrasi yang telah dan sedang dilaksanakan pada Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian merupakan suatu siklus perubahan yang berlangsung terus menerus,
sehingga harus tetap dikawal agar tetap konsisten. Berbagai perbaikan pada aspek
kelembagaan, budaya organisasi, ketatalaksanaan, regulasi/deregulasi birokrasi,
sumber daya manusia (SDM) dan beberapa perubahan yang lain telah terjadi ke arah
yang lebih baik.
Sesuai dengan rekomendasi Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi
sebagai dasar untuk kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenko Bidang
Perekonomian di masa yang akan datang, maka fokus kegiatan yang akan dilakukan
yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas penanganan terhadap pengaduan masyarakat sehingga
dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan;
b. Memastikan terlaksananya standar pelayanan, alur dan prosedur pelayanan, dan
budaya pelayanan prima serta memperhatikan hasil survei atas kualitas
pelayanan publik yang dilakukan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi;
c. Menindaklanjuti pencanangan Zona Integritas dengan melakukan pembangunan
unit kerja menuju Wialayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
Reformasi birokrasi tidak ada kata mundur dan hanya dengan tekad, kerja
keras serta komitmen yang tinggi dari seluruh pegawai akan melahirkan perubahan
yang lebih baik. Salah satu capaian terbaik dalam pelaksanaan program reformasi
birokrasi di tahun 2015 adalah penataan manajemen sumber daya manusia Aparatur
dengan persentase capaian 87,88%. Semoga dengan kualitas dan kompetensi
sumber daya manusia yang lebih baik dapat mempermudah dalam pencapaiam
kinerja organisasi.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk kegiatan reformasi
birokrasi di tahun 2016.
Lampiran I
Nama Program / Kegiatan Keluaran Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
A.
1. Penyusunan rencana dan
kegiatan asistensi manajemen
perubahan dalam rangka
pelaksanaan reformasi birokrasi
Kemenko Bidang Perekonomian
2. Pembentukan Tim Asistensi
Manajemen Perubahan
3. Penyusunan Road Map
Reformasi Birokrasi Tahun 2015 -
2019
4. Sosialisasi /sharing knowledge
3 Maret
a. Grand design Reformasi Birokrasi Nasional
4 Aprilb Pensiun PNS dan Pejabat Negara
22 Aprilc. Cuti dan Pensiun sebelum Masa Pensiun
4 Mei
Pola Karier, Promosi, Mutasi ASN & UPKP
5 Mei
Disiplin PNS & Pemberhentian
6 MeiGaji, Kenaikan Gaji Berkala, dan Impassing
19 Mei
Administrasi Kepegawaian : KARIS, KARSU,
KARPEG, & TASPEN dan Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegawaian
20 MeiPenilaian Kinerja ASN
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
Sharing knowledge grand design reformasi
birokrasi nasional bersama Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. Kegiatan ini dihadiri
Menko Bidang Perekonomian, pejabat eselon
I dan Tim Reformasi Birokrasi Internal
Nara Sumber: Direktorat Pensiun PNS dan
Pejabat Negara
MANAJEMEN PERUBAHAN
Tersusunnya rencana dan kegiatan asistensi
manajemen perubahan dalam rangka pelaksanaan
reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun Anggaran 2015
Penetapan Permenko Nomor 136 Tahun 2015
tentang Tim Asistensi Manajemen Perubahan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Konsep Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun 2015-2019
Tabel Implementasi Kegiatan Asistensi Manajemen Perubahan Dalam Rangka Pengelolaan Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Periode Januari s.d. Desember 2015
Nara Sumber: Direktorat Status dan
Kedudukan Kepegawaian
Nara Sumber: Direktorat Jabatan Aparatur
Sipil Negara & Biro Kepegawaian
Nara Sumber: Direktorat Peraturan
Perundang-Undangan & Badan
Pertimbangan Kepegawaian
Nara Sumber: Kepala Kantor KPPN II
Nara Sumber: Direktorat Pengolahan Data
dan Informasi Kepegawaian & Direktorat
Pengembangan Sistem Informasi
Kepegawaian
Nara Sumber: Direktorat Kinerja Aparatur
Sipil Negara
Tersampaikannya informasi dan meningkatnya
pemahaman seluruh pejabat/pegawai tentang
pelaksanaan proses reformasi birokrasi terkini,
yang meliputi:
Nama Program / Kegiatan Keluaran Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
4 - 5
Sept
Percepat Kerja dengan PIKIR (Capacity
Building Nilai-nilai Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian)
6-NovRevolusi Mental ASN
5 Terselenggaranya survey analisis
budaya kerja Kementerian
Koordinator Bidang
Perekonomian
Laporan hasil survey analisis budaya kerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6 Tersusunnya konsep survey
penerapan nilai - nilai
Kementerian Koordinator bidang
Perekonomian
Konsep pelaksanaan survey nilai - nilai
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Survey berdasarkan pada Permenko
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Nilai - nilai
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
B.
1. Menginventarisasi, mereview dan
melakukan verifikasi peraturan
perundang-undangan yang
dikeluarkan/diterbitkan.
Database peraturan yang berkaitan dengan
kebijakan di bidang perekonomian
2. Menyusun regulasi baru Laporan Daftar Peraturan Tahunan a. Peraturan Internal terkait reformasi
birokrasi
b. Pelaksanaan Deregulasi peraturan
perundang-undangan
terkait/berdasarkan Paket Kebijakan
Ekonomi (Paket Kebijakan Ekonomi I -
VIII)
3. Dokumentasi hukum Arsip
4. Pelayanan deregulasi Peraturan
Menteri Koordiantor
Konsep Peraturan Perundang-undangan
perekonomian yang diregulasikan
C.
1. Redifinisi, visi, misi, strategi a. Dokumen RENSTRA Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019
b. Peta Strategi Menko Wide
2. Restrukturisasi Organisasi a. Terbitnya Perpres Nomo 8 Tahun 2015 tentang
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Nara Sumber: Ary Ginanjar (ESQ Group)
Nara Sumber: Nanang Mubarok (Motivator)
PENATAAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Dokumen RENSTRA di antaranya berisi
visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis
Kementerian Koordinator yang dipetakan
kedalam Menko Wide
PENATAAN DAN PENGUATAN
ORGANISASI
Deregulasi dilakukan berdasarkan Paket
Kebijakan Ekonomi
Nama Program / Kegiatan Keluaran Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
b. Permenko No 5 Tahun 2015 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
3. Evaluasi Organisasi
4. Dokumen ABK a. Memenuhi kelengkapan e-FORMASI
b. Memenuhi kelengkapan pengadaan
tambahan tenaga pendukung di
lingkungan Sekretariat KPPIP
input
data e-
Formasi
c. Proses penginputan data ABK ke dalam
aplikasi e-Formasi (Kementerian PAN
dan RB)
C.
1. Penyusunan SOP
penyelenggaraan tugas dan
fungsi:
a. Penyusunan SOP baru
dan/atau prosedur kerja Pertunjuk
Teknis)
a. Konsep Template SOP di Lingkungan
Kedeputian
4/30/2015
b. SOP Penyelenggaraan Rapat Koordinasi di
Luar Kantor/ Konsinyering
b. Penyusunan Tata Naskah
Dinas 1/16/201
5
a. Penetapan Surat Edaran Sesmenko No 2
Tentang Format Laporan Perjalanan Dinas
b. Penetapan Surat Edaran Sesmenko No 2
Tentang Penetapan kembali kode unit kerja
dalam tata dinas
c. Perbaikan Konsep Permenko Tentang Tata
Naskah Dinas
c. Penyusunan konsep pemetaan,
analisis tata laksana dan
identifikasi SOP
a. Konsep pemetaan tata laksana
b. Konsep identifikasi SOP (lingkup Deputi)
Melakukan Analisis beban kerja
(ABK) berdasarkan beban kerja
PENATAAN TATA LAKSANA
Penyesuaian tugas dan Fungsi baru lingkup
kedeputian sesuai Permenko Nomor 5 Tahun
2015
Konsep disusun berdasarkan matriks fungsi
sesuai permenko nomor 5 Tahun 2015
Ditetapkan pada Tanggal 16 Januari 2015
Ditetapkan melalui Surat Edaran Sekretaris
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomer 6 Tahun 2015 pada tanggal 30 April
2015
Nama Program / Kegiatan Keluaran Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
c. Konsep analisis tata laksana
d. Penyusunan SOP
penyelenggaraan tugas dan
fungsi:
Konsep Tempate SOP di Lingkungan
Kedeputian
a. Penyelenggaran rapat internal pada tanggal 25
Juni 2015
b. Konsep peta bisnis proses kementerian
koordinator bidang perekonomian berdasarkan
pendekatan fungsi
2. Pengembangan e-government:
a. Pengembangan aplikasi a. Aplikasi e-disposisi
b. Web Pengadaan Jasa Tenaga Pendukung
Perorangan di bulan September 2015
c. Sistem Informasi Penghasilan Berbasis
Elektronik
d. Aplikasi Barang Persediaan
b. Sosialisasi pemanfaatan e-
Goverment 21-Apr
a. Terselenggaranya sharing knowledge dengan
PT Traspac terkait aplikasi e-HCM
11-Sep
b. Terselenggaranya sharing knowledge portal
data Indonesia (datamenko.ekon.go.id)
11-Sep
c. Terselenggaranya sharing knowledge e-
Purchasing dalam rangka pengadaan
barang/jasa di lingkungan kemenko
Perekonomian
c. Peningkatan Infrastruktur a. Penambahan Server
b. Penambahan Swicth Security
c. Pemasangan Closed Circuit Television (CCTV)
d. Melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan sistem
informasi
Terjaga dan terpeliharanya stabilitas website
ekon.go.id
D.
rekrutmentp.ekon.go.id
sipp.ekon.go.id
Aplikasi ini memfasilitasi kebutuhan
permintaan atas barang persediaan
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
APARATUR
e. Penyusunan konsep peta
bisnis proses kementerian
koordinator bidang perekonomian
Penyesuaian tugas dan Fungsi baru lingkup
kedeputian sesuai Permenko Nomor 5 Tahun
2015
Konsep disusun berdasarkan matriks fungsi
sesuai permenko nomor 5 Tahun 2015
Nama Program / Kegiatan Keluaran Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
KPPIP KP3EI
a. Dokumen Anjab Tenaga Pendukung lingkup
Sekretariat KPPIP dan KP3EI yang telah
diverifikasi Bagian Organisasi dan Tata
Laksana
b. Peta Jabatan
KPPIP c. Konsep dokumen Anjab Tenaga Pendukung
lingkup Sekretariat KPPIP
Memenuhi kelengkapan pengadaan
tambahan tenaga pendukung di
lingkungan Sekretariat KPPIP
2. Analisa Jabatan a. Dokumen Informasi Jabatan di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
b. Dokumen Peta Jabatan di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Evaluasi Jabatan a. Penetapan Permenko tentang Kelas Jabatan di
Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
4. Pengembangan dan Pelatihan
1. Diklat Teknis dan Fungsional
1 orang 2. Diklat Struktural
344
orang
3. Diklat Capacity Building
1 orang 1 orang 1 orang 1 orang
4. Diklat Course Luar Negeri
5. Pengangkatan dan penempatan
CPNS
a. TMT pengangkatan CPNS per 1
Februari 2014
685 orang
1 orang
3 orang (diklat PIM III) dan 24 Orang (diklat prajabatan)
Tindak lanjut administrasi kepegawaian bagi
CPNS
25 orang (CPNS Tahun 2014)
Meningkatnya kompetensi pegawai
Pengangkatan dan Penempatan Pegawai baru
Melakukan reviu dan verifikasi
dokumen analisa jabatan dalam
rangka pemenuhan persyaratan /
kelengkapan dokumen pengajuan
usulan Tenaga Pendukung
1.
Tindak lanjut perubahan organisasi dan tata
kerja baru (Permenko Bidang Perekonomian
No. 5 Th 2015). Kesesuaian atas perubahan
nomenklatur jabatan struktural
Tindak lanjut perubahan organisasi dan tata
kerja baru (Permenko Bidang Perekonomian
No. 5 Th 2015). Kesesuaian atas persiapan
penerapan UU ASN dan e-FORMASI
Pengembangan dan pelatihan pegawai
meliputi:
Nama Program / Kegiatan Keluaran Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
6. Rekrutmen Pegawai Pendukung Laporan hasil seleksi PTT Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
Assessment Pegawai Pindah
Instansi
7 Lelang terbuka untuk pejabat
Eselon II
Laporan Kinerja Tim Seleksi Terbuka Eselon II
8 Sharing Knowledge penataan
Sumber Daya Apatur
9 Membangun / memperkuat
database pegawai
F.
1. Monitoring pelaksanaan
kebijakan penanganan benturan
kepentingan
2. Mendorong penegakan disiplin
kerja pegawai
a. Sistem pemantauan kehadiran secara on-line
dengan finger print
b. Laporan harian, mingguan dan bulanan
kehadiran pegawai
c. Pemotongan tunjangan bagi pegawai yang
terlambat/tidak masuk kerja
8-Jan
d. Permenko Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari
dan Jam Kerja
4-Feb
e Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Pakaian Kerja Pegawai
G.
1. Pengelolaan Informasi Publik
2. Penerapan standar pelayanan
pada unit kerja
H.
1. Monitoring pelaksanaan reformasi
birokrasi Internal
a. Laporan Kinerja Tim Asistensi
Manajemen Perubahan Periode Januari
s.d. Mei 2015
Pelaksanaan rapat sharing knowledge dengan
Badan Kepegawaian Negara
Jabatan Eselon II yang dilelang sebanyak 13
JPT Pratama (12 Asdep dan 1 Biro)
Kegiatan sharing knowledge dilakukan 9 kali
periode Mei - April 2015
Kegiatan dilaksanakan secara terbuka
melalui website www.ekon.go.id
PENGUATAN PENGAWASAN
Up date SIMPEG
Tindak lanjut administrasi kepegawaian bagi
CPNS
Penyempurnaan dan pengembangan aplikasi
SIMPEG
MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN
Termonitor di intranet.ekon.go.id secara real
time
PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
Pengelolaan website www.ekon.go.id
Ditetapkan pada tanggal 8 Januari 2015
Ditetapkan pada tanggal 4 Februari 2015
Penerapan Standar Pelayanan dan SOP
website www.ekon.go.id
Nama Program / Kegiatan Keluaran Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
b. Laporan Kinerja Tim Asistensi
Manajemen Perubahan Periode Juni s.d.
Juli 2015
2. Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi17-Apr
a. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
1-Sep
b. Entry Meeting Bersama Kementerian PAN dan
RB
1-Oct
c. Pelaksanaan Evaluasi Reformasi Birokrasi oleh
Kementerian PAN dan RB
3. a. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun 2014
b. Konsep Laporan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Tahun berjalan (2015)
Rencana Aksi Desember 2015
Hasil PMPRB yaitu 79,81 oleh inspektorat
Klarifikasi hasil dan exit meeting masih dalam
proses evaluasi dari Tim Evaluator
Kementerian PAN dan RB
Menyusun Laporan Pelaksanaan
Kinerja Pelaksanaan Reformasi
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
1Pelatihan Validasi/Verifikasi Proyek dalam Joint
Crediting Mechanism Teknis 26-28 Januari 2 Sekretariat Mekanisme Kredit Bersama Indonesia
2 Orientasi CPNS Teknis 2 - 3 Februari 2015 25 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3 Pelatihan Dasar Bahasa Arab Teknis 3 Februari - 29 April 2015 9 STIU Al Hikmah
4 Diklat Tata Naskah Dinas Teknis 4 Februari 2015 25 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5 Diklat Perpajakan Teknis 5 Februari 2015 25 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6 Diklat Penyusunan RKAKL dan Administrasi Keuangan Teknis 6 Februari 2015 25 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7 Diklat Analisis Makroekonomi Tingkat Dasar Teknis 9 Februari 2015 25 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
8 Diklat Audit Pengadaan Barang dan Jasa Teknis 9-13 Februari 2015 1 Pusdiklat KU, Kemenkeu
9 Workshop Etika dan Budaya Ke rja Teknis 10 Februari 2015 50 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
10 Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Teknis 11 - 13 Februari 2015 30 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian & LKPP
11 Diklat Penyusunan Laporan yang Efektif Teknis 16-20 Februari 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
12 Diklat Pembentukan Auditor Ahli Teknis 16 Februari-11 Maret 2015 1 Pusdiklat BPKP
13 Workshop Capacity Building Teknis 17 Februari 2015 25 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
14 Sosialisasi Anti Korupsi Teknis 18 Februari 2015 200 KPK
15 Diklat Audit Kinerja Teknis 23-27 Februari 2015 1 Pusdiklat KU, Kemenkeu
16 Diklat Dasar-Dasar Penelitian Teknis 2-6 Maret 2015 1 Pusdiklat KU, Kemenkeu, Kemenkeu
17 Diklat Manajemen Resiko Teknis 2-6 Maret 2016 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
18 Diklat Ahli Kepabeanan Teknis Maret - Juni 2015 1 Multipindo
19 Powerful Presentation Techniques Teknis 5 Maret 2015 10 VIP Developmental Centre
LAPORAN PERKEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIODE JANUARI S.D. DESEMBER 2015
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
NO NAMA DIKLAT JENIS DIKLAT JADWAL DIKLAT PENYELENGGARAREALISASI
PESERTA
NO NAMA DIKLAT JENIS DIKLAT JADWAL DIKLAT PENYELENGGARAREALISASI
PESERTA
20 Pelatihan Masa Persiapan Pensiun (MPP) Teknis 9 s.d. 13 Maret 2015 3 LP2ES
21 Balance of Payment Statistic Shortcourse 9 - 20 Maret 2015 1 IMF-Singapore Training Institute
22 Test IELTS Teknis Saturday, March 14, 2015 1 Uni Sandhu Guna
23 Diklat Certified Public Accountant Review Teknis 14 Maret s.d. 13 Juni 2015 1 UI
24 Diklat Prajabatan Gol II Struktural Maret 2015 1 PPMKP Ciawi
25 Integrated Risk Management Teknis 18-20 Maret 2015 1 PPM Manajemen
26 Diklat Administrasi Jaringan Komputer Teknis 19 - 27 Maret 2015 1 Pusdiklat KU, Kemenkeu
27 Audit Intern Tingkat Lanjutan II Teknis 23 Maret - 2 April 2015 1 YPIA
28 Diklat Desain Pengelolaan Database Teknis 6-24 April 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
29 Financial Statement Analysis Teknis 07-08 April 2015 2 PPM Manajemen
30 Diklat Teknik Intelijen Tingkat Dasar Teknis 20 April - 5 Mei 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
31 Training Program on FTA Policy and Strategy Shortcourse 27 - 30 April 2015 1 KOICA
32 Writing and Presentation Training Teknis28 -30 April, 5 - 7 Mei dan
11 - 13 Mei 201552 AIPEG
33 Diklat Legal Drafting Teknis 4-8 Mei 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
34 Diklat Teknik Invetigasi Tingkat Dasar Teknis 4-19 Mei 2018 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
35 Pelatihan Implementasi Internal Control (COSO) Teknis 7 - 8 Mei 2015 1 YPIA
36 Diklat Bahasa Inggris : General English Teknis 9 Mei s.d. 15 Agutus 2015 3 LBI Universitas Indonesia
37 Audit Intern Tingkat Lanjutan I Teknis 18 - 29 Mei 2015 1 YPIA
38 Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Teknis 20 - 22 Mei 2015 1 LEMINDO
39 Certified Risk Professional Teknis23 Mei, 30 Mei, 6 Juni & 13 Juni
2015 2 APPMI
40 Diklat Kebijakan Publik Tingkat Lanjutan Teknis 25-27 Mei 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
41 Competency Based Recruitment & Selection Teknis 26-28 Mei 2015 1 PPM Manajemen
42 Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Teknis 8 - 11 Juni 2015 1 LPKN
43 Training Character Building 4 : Total Action 6 ESQ Teknis 13- 14 Juni 2015 2 ACT Consulting
44 Diklat IELTS Preparation Course Teknis Sesuai Jadwal IALF 2 IALF
45 Diklat Desain Grafis dan Multimedia Teknis 1-16 Juni 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
46 Creative Thinking Technique Teknis 10-11 Juni 2015 2 PPM Manajemen
NO NAMA DIKLAT JENIS DIKLAT JADWAL DIKLAT PENYELENGGARAREALISASI
PESERTA
47 Diklat Kehumasan Teknis 15-19 Juni 2015 1 Pusdiklat KU, Kemenkeu
48 Diklat Ekonometrika Teknis 15-18 Juni 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
49 Diklat Hukum Beracara di Pengadilan Teknis 22-26 Juni 2015 1 Pusdiklat KU, Kemenkeu
50 Diklat Training Needs Analysis Teknis 22-26 Juni 2015 1 Pusdiklat KU, Kemenkeu
51 Writing and Presentation Training Teknis 10 - 12 Juni 2015 23 AIPEG
52 Diklatpim Tk. III Struktural 22 Juni - 5 November 2015 3 LAN
53 GRE Preparation Class Teknis Juli - September 2015 1 KAPLAN
54 Diklat Sekretaris Pimpinan Teknis 10-14 Agustus 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
55 Project Management Teknis 11-13 Agustus 2015 2 PPM Manajemen
56 Diklat Bussiness English Teknis 18-26 Agustus 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
57 Diklat Penerapan Disiplin & Prestasi Kerja PNS Teknis 19 - 20 Agustus 2015 5 LPKN
58 Supply Chain Management Teknis 19-21 Agustus 2015 2 PPM Manajemen
59 Assessment Center Assessor Certification Teknis 24 - 28 Agustus 2015 2 PPM Manajemen
60 Akses dan Survey Pasar Ekspor melalui Internet Teknis 25 - 27 Agustus 2015 3 BBPPEI, Kementerian Perdagangan
61 Diklat Data Center Teknis 31 Agustus - 3 September 2015 2 Pusdiklat KU, Kemenkeu
62 Negotiation Skill for Business Teknis 01-03 September 2015 2 PPM Manajemen
63 Workshop Capacity Building Teknis 4 - 5 September 2015 344 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
64 Diklat Bahasa Inggris : General English Teknis9 September s.d. 12 Desember
20156 LBI Universitas Indonesia
65 Pelatihan Bahasa Belanda Teknis9 September s.d. 12 Desember
20151 LBI Universitas Indonesia
66 Certified Risk Professional Teknis12 Sept 2015, 19 Sept 2015, 26
Sept 2015, & 3 Oktober 20151 APPMI
67 Assessment Center dan Pengembangan Manusia Teknis 15 - 17 September 2015 3 PASSTI
682015 Seminar on Economic Cooperation Project
Development for Pan-Beibu GulfShortcourse 15 - 29 Setember 2015 1 Pemerintah RRT
692015 Seminar on Economy and Finance
Administration for Developing CountriesShortcourse
25 September - 15 Oktober
20151 Pemerintah RRT
70 Strategic Decision Making Teknis 22-23 September 2015 2 PPM Manajemen
71Minaut Indonesia - Problem Solving and Decision
MakingTeknis 28 September - 2 Oktober 2015 1 PPM Manajemen
NO NAMA DIKLAT JENIS DIKLAT JADWAL DIKLAT PENYELENGGARAREALISASI
PESERTA
72 Marketing Management Teknis 29 September - 1 Oktober 2015 2 PPM Manajemen
73 Diklat Analisis Makroekonomi Tingkat Menengah Teknis 29 - 30 September 2015 15 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
74 Audit Intern Tingkat Dasar II Teknis 28 September - 9 Oktober 2015 1 YPIA
75 Diklat Photoshop Teknis 5 - 6 Oktober 2015 7 Telkom PDC
76Kongres XIII dan Seminar Ilmiah Pustakawan
IndonesiaTeknis 6 - 9 Oktober 2015 4 Ikatan Pustakawan Indonesia
77Marketing Plan For Suistainable Competitive
Advantage Teknis 07-09 Oktober 2015 2 PPM Manajemen
78 Effective Leadership Teknis 12 - 13 Oktober 2015 3 PPM Manajemen
79 Talent Management Teknis 12 - 13 Oktober 2015 2 PPM Manajemen
80Seminar on Trade Facilitation for Developing
CountriesShortcourse 16 Oktober - 5 November 2015 1 Pemerintah RRT
81 National Anti Fraud Conference Teknis 21 - 22 Oktober 2015 3 ACFE
82 Leader as A Coach Teknis 21 - 22 Oktober 2015 3 PPM Manajemen
83 Diklat Prajabatan Gol III Struktural28 Oktober s.d. 10 Desember
201524 BPPK, Kemenkeu
84 Audit Intern Tingkat Dasar I Teknis 2 - 13 November 2015 1 YPIA
85 Manajemen Ekspor Impor Plus Simulasi Teknis 3 - 11 November 2015 2 BBPPEI, Kementerian Perdagangan
86 Pelatihan C Panel dan Hosting Management Teknis 4 - 6 November 2015 9 TELKOM PCC
87 Workload Analysis Teknis 11 - 12 November 2015 4 PPM Manajemen
88 Audit Intern Tingkat Manajerial Teknis 16 - 25 November 2015 1 YPIA
89 Feasibility Study Teknis 18-20 November 2015 2 PPM Manajemen
90 Human Capital National Conference Teknis 18 - 19 November 2015 2 PPM Manajemen
91 Pelatihan Service Excellence Teknis 19 - 21 November 2015 15 DT Insani
92 Certified Risk Professional Teknis
21 November 2015, 28
November 2015, 5 November
2015. & 12 November 2015
2 APPMI
93 MC dan Protokoler Teknis 8 - 9 Desember 2015 8 Cerdas Training Centre
94 Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Teknis 14 - 17 Desember 2015 7 LPKN
1087
LAMPIRAN III
DAFTAR
REGULASI YANG DIKOORDINASIKAN DI KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN 2015
No Nomor Peraturan Tentang
Peraturan Pemerintah
1 Nomor 1 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Geo Dipa Energi
2 Nomor 3 Tahun 2015 Kewenangan Pemerintah yang bersifat Nasional di Aceh
3 Nomor 4 Tahun 2015 Pelaksanaan Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
4 Nomor 5 Tahun 2015 Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
5 Nomor 6 Tahun 2015 Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
6 Nomor 7 Tahun 2015 Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negera Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pusat Statistik
7 Nomor 8 Tahun 2015 Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pemuda dan Olah Raga
8 Nomor 9 Tahun 2015 Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pariwisata
9 Nomor 10 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
10 Nomor 11 Tahun 2015 Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan
11 Nomor 12 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Damri
12 Nomor 14 Tahun 2015 Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035
13 Nomor 15 Tahun 2015 Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Bahan Bakar
Minyak Untuk Kapal Angkutan Laut Luar Negeri
14 Nomor 18 Tahun 2015 Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di
Bidangbidang Usaha Tertentu Dan/Atau Di Daerah-Daerah Tertentu
No Nomor Peraturan Tentang
15 Nomor 19 Tahun 2015 Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang
Berlaku Pada Kementerian Agama
16 Nomor 20 Tahun 2015 Praktik Akuntan Publik
17 Nomor 21 Tahun 2015 Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia Dan Biaya Pembuatan Akta
Jaminan Fidusia
18 Nomor 22 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara
19 Nomor 23 Tahun 2015 Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak Dan Gas Bumi Di
Aceh
20 Nomor 24 Tahun 2015 Penghimpunan Dana Perkebunan
21 Nomor 25 Tahun 2015 Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan
Saham Baru Pada Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Kawasan
Berikat Nusantara
22 Nomor 27 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Hutama
Karya
23 Nomor 28 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Adhi Karya
Tbk
24 Nomor 29 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Waskita
Karya Tbk
25 Nomor 30 Tahun 2015 Perubahan Ketujuh Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
26 Nomor 39 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT PAL
Indonesia
27 Nomor 40 Tahun 2015 Penyerahan Air Bersih Yang Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai
28 Nomor 41 Tahun 2015 Pembangunan Sumber Daya Industri
No Nomor Peraturan Tentang
29 Nomor 42 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara
30 Nomor 44 Tahun 2015 Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan
Kematian
31 Nomor 45 Tahun 2015 Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun
32 Nomor 46 Tahun 2015 Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
33 Nomor 47 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa
34 Nomor 48 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
35 Nomor 49 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Bulog
36 Nomor 55 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2013
Tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
37 Nomor 56 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2013
Tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan
Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka
38 Nomor 60 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
39 Nomor 61 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana
Multi Infrastruktur
40 Nomor 62 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana
Multigriya Finansial
41 Nomor 63 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Geo Dipa
Energi
No Nomor Peraturan Tentang
42 Nomor 64 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009
Tentang Kepelabuhanan
43 Nomor 67 Tahun 2015 Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke
Dalam Modal Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
44 Nomor 68 Tahun 2015 Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang
Berlaku Pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha
45 Nomor 69 Tahun 2015 Impor Dan Penyerahan Alat Angkutan Tertentu Dan Penyerahan Jasa
Kena Pajak Terkait Alat Angkutan Tertentu Yang Tidak Dipungut
Pajak Pertambahan Nilai
46 Nomor 70 Tahun 2015 Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara
47 Nomor 74 Tahun 2015 Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Jasa
Kepelabuhanan Tertentu Kepada Perusahaan Angkutan Laut Yang
Melakukan Kegiatan Angkutan Laut Luar Negeri
Peraturan Presiden
1 Nomor 1 Tahun 2015 Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pembangunan Waduk Jatigede
2 Nomor 2 Tahun 2015 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019
3 Nomor 3 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
4 Nomor 4 Tahun 2015 Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
5 Nomor 5 Tahun 2015 Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor
6 Nomor 6 Tahun 2015 Badan Ekonomi Kreatif
7 Nomor 7 Tahun 2015 Organisasi Kementerian Negara
8 Nomor 8 Tahun 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
9 Nomor 30 Tahun 2015
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
No Nomor Peraturan Tentang
10 Nomor 31 Tahun 2015 Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara Di Kalimantan
11 Nomor 32 Tahun 2015 Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara Di Provinsi Papua
12 Nomor 33 Tahun 2015 Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi
Maluku
13 Nomor 34 Tahun 2015 Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi
Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat
14 Nomor 36 Tahun 2015 Rincian Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2015
15 Nomor 37 Tahun 2015 Tunjangan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
16 Nomor 38 Tahun 2015 Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur
17 Nomor 52 Tahun 2015
Pengesahan Protocol To Amend The Framework Agreement On
Comprehensive Economic Cooperation Between The Association Of
Southeast Asian Nations And The Republic Of India (Protokol
Perubahan Kerangka Kerja Persetujuan Kerja Sama Ekonomi
Menyeluruh Antara Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Dan
Republik India)
18 Nomor 60 Tahun 2015 Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016
19 Nomor 61 Tahun 2015 Penghimpunan Dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit
20 Nomor 69 Tahun 2015 Bebas Visa Kunjungan
21 Nomor 72 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 Tentang
Badan Ekonomi Kreatif
22 Nomor 107 Tahun 2015 Percepatan Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Kereta Cepat
Antara Jakarta Dan Bandung
No Nomor Peraturan Tentang
Keputusan Presiden
1 Nomor 5 Tahun 2015 Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Kalimantan
Timur
2 Nomor 14 Tahun 2015 Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah
3 Nomor 16 Tahun 2015 Tim Kajian Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam Bagi
Pembangungan Ekonomi Papua
Intruksi Presiden
1 Nomor 1 Tahun 2015 Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2 Nomor 4 Tahun 2015 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat Di Badan
Koordinasi Penanaman Modal
3 Nomor 5 Tahun 2015 Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras Dan Penyaluran Beras Oleh
Pemerintah
LAMPIRAN IV
Tabel Daftar Produk Peraturan Internal dalam rangka Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
NO NOMOR PERMENKO TENTANG
1. Nomor 1 Tahun 2015 Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2. Nomor 5 Tahun 2015 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Nomor 7 Tahun 2015 Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
4. Nomor 10 Tahun 2015 Quick Wins Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
5. Nomor 11 Tahun 2015 Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019
NO NOMOR KEPMENKO TENTANG
1. Nomor 4 Tahun 2015 Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 158 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
2. Nomor 60 Tahun 2015 Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Eselon Ia dan Ib) di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Nomor 136 Tahun 2015 Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
4. Nomor 137 Tahun 2015 Tim Penguatan Arsitektur Kinerja dan Restrukturisasi Kegiatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5. Nomor 139 Tahun 2015 Tim Pengelolaan Data Pokok Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6. Nomor 148 Tahun 2015 Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7. Nomor 160 Tahun 2015 Tim Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO NOMOR KEPMENKO TENTANG
8. Nomor 178 Tahun 2015 Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 136 Tahun 2015 tentang Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
9. Nomor 179 Tahun 2015 Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 137 Tahun 2015 tentang Tim Penguatan Arsitektur Kinerja dan Restrukturisasi Kegiatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO NOMOR KEPSESMENKO
TENTANG
1. Nomor 10 Tahun 2015 Tim Audit Operasional Tahun Anggaran 2015
2. Nomor 11 Tahun 2015 Tim Reviu Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015
3. Nomor 12 Tahun 2015 Tim Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015
4. Nomor 13 Tahun 2015 Tim Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5. Nomor 27 Tahun 2015 Tim Pengembangan Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6. Nomor 41 Tahun 2015 Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 27 Tahun 2015 tentang Tim Pengembangan Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7. Nomor 42 Tahun 2015 Tim Pembinaan Disiplin Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO NOMOR SURAT EDARAN SESMENKO
TENTANG
1.
02 Tahun 2015 Format Laporan Perjalana Dinas
2.
03 Tahun 2015 Pakaian Kerja Pegawai Di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO NOMOR SURAT EDARAN SESMENKO
TENTANG
3.
04 Tahun 2015 Tenaga Pendukung Di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
4.
05 Tahun 2015 Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan /Rapat Di Luar Kantor Di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5.
06 Tahun 2015 Petunjuk Teknis Penyelenggara Kegiatan Pertemuan / Rapat di Luar Kantor
6. 08 Tahun 2015 Tata Cara Pegawai Negeri Sipil Yang Akan Pindah Tugas Ke Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7. 11 Tahun 2015 Penetapan kembali Kode Unit Kerja Dalam Tata Persuratan Dinas di Lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian
8. 14 Tahun 2015 Ketentuan dan Kelengkapan Surat Tugas Perjalanan Dinas Para Pejabat dan Pegawai di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
LAMPIRAN V
Paket-Paket Kebijakan Ekonomi di Tahun 2015
LAMPIRAN VI
Hasil Survey Analisis Budaya Kerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. Tujuan dilaksanakannya Survey analisis budaya kerja ini adalah untuk
mengetahui gambaran persepsi pegawai terhadap budaya kerja di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang berpengaruh terhadap
kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Survey analisis budaya kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
dilakukan dua Tahap. Tahap I dilakukan oleh para Eselon I dan Eselon II
untuk menilai budaya kerja para pegawai di lingkungan unit kerjanya,
sedangkan Tahap II dilakukan oleh perwakilan Eselon III dan Eselon IV yaitu
masing – masing 5 pegawai untuk menilai budaya kerja pimpinan di
lingkungan unit kerja Kementerian Koordinator bidang perekonomian.
3. Pendekatan Survey analisis budaya kerja ini menggunakan Metode
Organization Culture Index (OCI) oleh Rober A. Cooke& J Clayton Laffery.
Metode ini menjelaskan bahwa budaya kerja dibedakan menjadi tiga tipe yaitu
tipe budaya konstruktif, budaya pasif-defensif, dan tipe budaya agresif-ofensif.
4. Tipe budaya konstruktif merupakan tipe budaya yang dinilai mendorong
pegawai untuk berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan suatu tugas.
Tipe ini memiliki keyakinan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan,
aktualisasi diri, penghargaan, dan kerjasama tim. Tipe budaya pasif-defensif
memiliki keyakinan bahwa seorang pegawai berinteraksi dengan pegawai lain
jika tidak mengancam keamanan kerja sendiri. Budaya agresif-ofensif
memfokuskan pada kerja keras pegawai untuk mencapai tujuannya. Tipe
budaya seperti ini mempunyai keyakinan normatif yang mencerminkan
oposisi, kekuasaan, kompetitif, dan perfeksionis.
5. Hasil Survey Analisis Budaya Kerja Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian adalah sebagai Berikut :
A. Hasil Survey Analisis Budaya Kerja Tahap I
Nilai Rata-Rata penilaian Eselon I dan II terhadap budaya pimpinan di
lingkungan Kemenko Perekonomian adalah sebagai berikut :
1. Constructive Culture = 2,80
Dengan nilai rata – rata 2,80 mengindikasikan bahwa tipe culture ini cenderung
sering diterapkan oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian. Tipe ini ditunjukkan dari
beberapa indikator berikut ini :
a. Achievement : 2,71
Nilai rata – rata 2,71 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai mampu menetapkan
sasaran/taget, menerima dan berbagi tanggung jawab dengan baik, mempu
menerima isu/tugas yang menantang serta bersifat realistik ketika
menyelesaikan tugas.
b. Being the best : 2,75
Nilai rata – rata 2,75 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian sudah baik dalam
menunjukkan keinginan yang kuat untuk belajar, komitmen terhadap visi
organisasi, menerima perubahan, memecahkan masalah dengan kreatif serta
bersifat defensif.
c. Developing other : 2,76
Nilai rata – rata 2,76 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai mampu
mengembangkan pengetahuan mereka, menyelesaikan konflik secara
konstruktif, berani memberikan masukan dalam pengambilan keputusan
sertamampu memotivasi pimpinan dan pegawai lain untuk menyelesaikan
pekerjaan.
d. Teamwork : 2.96
Nilai rata – rata indikator ini mendapat nilai tertinggi yaitu 2.96, ini
mengidentifikasikan bahwa pegawai kementerian koordinator bidang
perekonomian sering mencerminkan sikap kooperatif, ramah, menunjukkan
perhatian yang tulus kepada pimpinan serta dinilai mampu merima
perubahan.
2. Agresive/Offensive Culture = 1,16.
Dengan nilai rata – rata 1,16 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai “hanya sekali” menerapkan
culture ini dalam melaksanakan tugasnya. Tipe ini ditunjukkan oleh beberapa
indikator berikut ini :
a. Oppotisional : 0,83
Nilai rata – rata 0,83 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai sangat jarang bersikap
oposisi. Pegawai dinilai jarang menentang ide baru, mencari kesalahan
pegawai lain dan bersikap kritis untuk melemahkan pegawai lain.
b. Power : 1,31
Nilai rata – rata 1.31 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian “hanya sekali” bersikap ingin
mengkontrol semuanya sesuai kehendaknya sendiri, percaya dalam
menggunakan kekuasaan dalam bertindak dan kurang mempercayai
pegawailain unyuk bekerja sama menyelesaikan tugas.
c. Competitif 1,06
Nilai rata – rata 1,06 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung hanya sekali
bersikap berkompetisi daripada bekerja sama, mempunyai keinginan kuat
untuk menang sendiri, konsisten membandingkan diri sendiri dengan orang
lain dan merendahkan pegawai.
d. Perfectionist : 1,45
Nilai rata – rata 1,45 mengindikasikan bahwa pegawau di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian cendrung “hanya sekali”
melakukan sikap tidak mau membuat kesalahan, menentukan sasaran yang
tidak realistik, secara pribadi memeriksa setiap detil bagian pekerjaan serta
menunjukkan stress kerja.
3. Passive /Defensive Culture = 1,91.
Dengan nilai rata – rata 1,91 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai masih cendrung “hanya
sekali” menerapkan culture ini dalam melaksanakan tugasnya. Tipe ini
ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut ini :
a. Approval: 1,96
Nilai rata – rata 1,96 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai cenderung kadang-
kadang menentukan sasaran untuk menyenangkan pegawai, mendukung
pejabat yang mempunyai kekuasaan tertinggi, setuju dengan semua orang
mengenai keamana, dan enggan menghadapi konflik.
b. Conventional : 2.70
Nilai rata – rata 2,70 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian kadang-kadang bersikap
memperlakukan aturan lebih penting daripada kinerja, mengikuti kebijakan dan
aturan, dapat diandalkan dan konstan dalam bertindak dan menentukan
sasaran/target.
c. Dependent : 1,79
Nilai rata – rata 1,79 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung kadang-kadang
bersikap bergantung pada orang lain untuk arahan kerja, tidak menantang
orang lain bahkan saat mengetahui tidak benar dan bertujuan untuk
menyenangkan semau orang dalam berbagai isu.
d. Avoidance : 1,20
Nilai rata – rata 1,20 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian hanya sekali melakukan sikap
bersembunyi ketika ada isu, menghindari konflik, mempunyai kesulitan dalam
mengambil keputusan serta tidak mempunyai komitmen dalam menghadapi
isu.
Hasil Tabulasi Survey Analisis Budaya Kerja Tahap I
( Penilaian Eselon I dan II Terhadap Budaya Pegawai)
Indikator Pertanyaan Unit Kerja
Total Ins Sekre D. I D. II D.III D.IV D.V D.VI D.VII
Constructive Culture
Achievement (pencapaian)
Jumlah Rata- rata 2,25 3,17 3,10 2,95 2,90 2,83 3,00 2,45 1,75 2,71
Being the best You can be (menjadi yang terbaik)
Jumlah Rata- rata 2,00 3,08 3,30 2,90 2,90 3,08 3,45 2,45 1,63 2,75
Developing other (memperkembangkan orang lain)
Jumlah Rata- rata 2,00 3,25 3,25 2,85 2,70 3,08 3,30 2,50 1,88 2,76
Teamwork (Kerja sama Tim)
Jumlah Rata- rata 3,00 3,67 3,75 3,15 3,20 3,33 3,65 2,65 0,25 2,96
Jumlah Rata - Rata 2,31 3,29 3,35 2,96 2,93 3,08 3,35 2,51 1,38 2,80
Agresive/Offensive Culture
Oppositional (Bersifat oposisi)
Jumlah Rata- rata 0,00 1,33 0,55 1,40 1,20 0,92 1,50 0,30 0,25 0,83
Power (Kekuasaan)
Jumlah Rata- rata 0,75 1,50 1,10 1,60 1,45 2,00 2,15 0,95 0,25 1,31
Competitive (Kompetitif)
Jumlah Rata- rata 0,50 1,40 1,40 1,30 1,40 0,67 1,60 1,00 0,25 1,06
Perfectionistic
Jumlah Rata- rata 0,75 1,50 1,50 1,85 1,55 1,75 2,55 1,10 0,50 1,45
Jumlah Rata - Rata 0,50 1,43 1,14 1,54 1,40 1,33 1,95 0,84 0,31 1,16
Passive/Defensive Culture
Approval (menyetujui)
Jumlah Rata- rata 2,00 2,00 1,50 2,50 2,00 2,25 2,45 1,65 1,25 1,96
Conventional
Jumlah Rata- rata 4,00 2,58 2,75 2,60 2,85 2,75 3,30 2,10 1,38 2,70
Dependent
Jumlah Rata- rata 2,25 2,33 1,50 2,45 1,45 1,92 1,50 1,55 1,13 1,79
Avoidance (menghindar)
Jumlah Rata- rata 1,00 1,42 1,15 2,00 1,35 1,25 1,20 0,90 0,50 1,20
Jumlah Rata - Rata 2,31 2,08 1,73 2,39 1,91 2,04 2,11 1,55 1,06 1,91
Survey Analisis Budaya Kerja Tahap I
(Penilaian Eselon I dan II Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian)
Skala penilaian (0 - 4)
2.712.75
2.76
2.96
0.83
1.311.061.45
1.96
2.7
1.791.2
Achievement
Being The Best
Developing
Teamwork
Oppositional
Power
Competitive
Perfectionistic
Approval
Conventional
Dependent
Avoidance
B. Hasil Survey Analisis Budaya Kerja Tahap II
Nilai Rata-Rata penilaian Eselon III dan IV terhadap budaya pimpinan di
lingkungan Kemenko Perekonomian adalah sebagai berikut :
1. Constructive Culture = 2,74.
Dengan nilai rata – rata 2,74 mengindikasikan bahwa tipe culture ini cenderung
sering diterapkan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugasnya di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian. Tipe ini ditunjukkan dari
beberapa indikator berikut ini :
a. Achievement : 2,74
Nilai rata – rata 2,74 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai mampu menetapkan
sasaran/taget, mampu menerima dan berbagi tanggung jawab, mempu
menerima isu/tugas yang menantang serta bertindak penuh pemikiran ketika
mendiagnosa permasalahan.
b. Being the best : 2,76
Nilai rata – rata 2,76 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian sudah baik dalam
menunjukkan komitmen terhadap visi organisasi, menerima perubahan,
memecahkan masalah dengan kreatif serta bersifat defensif.
c. Developing other : 2,63
Nilai rata – rata 2,63 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian cendrung sering mendorong
pegawai untuk mengembangkan pengetahuan mereka, membantu
menyelesaikan konflik secara konstruktif, melibatkan pegawai dalam
pengambilan keputusan serta memotivasi pegawai.
d. Teamwork : 2.82
Nilai rata – rata indikator ini mendapat nilai tertinggi yaitu 2.82, ini
mengidentifikasikan bahwa pimpinan kementerian koordinator bidang
perekonomian sering mencerminkan sikap kooperatif, ramah, menunjukkan
perhatian yang tulus kepada pegawai serta dinilai mampu merima perubahan.
2. Agresive/Offensive Culture = 1,84.
Dengan nilai rata – rata 1,84 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai masih cendrung “kadang-
kadang” menerapkan culture ini dalam melaksanakan tugasnya. Tipe ini
ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut ini :
a. Oppotisional : 1,36
Nilai rata – rata 1,36 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai hanya sekali bersikap
menentang ide baru, mencari kesalahan dan bersikap kirtis hanya karena
ingin saja.
b. Power : 2,27
Nilai rata – rata 2,27 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian kadang-kadang bersikap ingin
mengkontrol semuanya, percaya dalam menggunakan kekuasaan dalam
bertindak, kurang mempercayai pegawai dan jarang membuat kesalahan.
c. Competitif 1,58
Nilai rata – rata 1,58 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung hanya sekali
bersikap berkompetisi daripada bekerja sama, mempunyai keinginan kuat
untuk menang, konsisten membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan
merendahkan pegawai.
d. Perfectionist : 2,13
Nilai rata – rata 2,13 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian cendrung kadang – kadang
melakukan sikap tidak mau membuat kesalahan, menentukan sasaran yang
tidak realistik, secara pribadi memeriksa setiap detil bagian pekerjaan serta
menunjukkan stress kerja.
3. Passive /Defensive Culture = 2,04.
Dengan nilai rata – rata 2,04 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai masih cendrung “kadang-
kadang” menerapkan culture ini dalam melaksanakan tugasnya. Tipe ini
ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut ini :
a. Approval: 2,29
Nilai rata – rata 2,29 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai cenderung kadang-
kadang menentukan sasaran untuk menyenangkan pegawai, mendukung
pejabat yang mempunyai kekuasaan tertinggi, setuju dengan semua orang
mengenai keamana, dan enggan menghadapi konflik.
b. Conventional : 2.49
Nilai rata – rata 2,49 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian kadang-kadang bersikap
memperlakukan aturan lebih penting daripada kinerja, mengikuti kebijakan dan
aturan, dapat diandalkan dan konstan dalam bertindak dan menentukan
sasaran/target
c. Dependent : 1,93
Nilai rata – rata 1,93 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung kadang-kadang
bersikap bergantung pada orang lain untuk arahan kerja, tidak menantang
orang lain bahkan saat mengetahui tidak benar dan bertujuan untuk
menyenangkan semau orang dalam berbagai isu.
d. Avoidance : 1,44
Nilai rata – rata 1,44 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan
kementerian koordinator bidang perekonomian hanya sekali melakukan sikap
bersembunyi ketika ada isu, menghindari konflik, mempunyai kesulitan dalam
mengambil keputusan serta tidak mempunyai komitmen dalam menghadapi
isu.
Hasil Tabulasi Survey Analisis Budaya Kerja Tahap II
( Penilaian Eselon III dan IV Terhadap Pimpinan)
Indikator Pertanyaan Unit Kerja
Total Sekre D.I D.II D.III D.IV D.V D.VI D.VII Constructive Culture
Achievement (pencapaian)
Jumlah Rata- rata 2,93 2,65 2,75 2,65 2,81 2,60 2,95 2,55 2,74
Being the best You can be (menjadi yang terbaik)
Jumlah Rata- rata 3,03 2,40 2,70 2,75 2,63 3,30 2,70 2,60 2,76
Developing other (memperkembangkan orang lain)
Jumlah Rata- rata 3,02 2,20 2,75 2,05 3,13 3,00 2,35 2,55 2,63
Teamwork (Kerja sama Tim)
Jumlah Rata- rata 3,45 2,55 2,95 2,65 3,25 3,00 2,25 2,45 2,82
Jumlah rata -rata 3,11 2,45 2,79 2,53 2,95 2,98 2,56 2,54 2,74
Agresive/Offensive Culture
Oppositional (Bersifat oposisi)
Jumlah Rata- rata 0,75 1,55 1,15 1,45 1,75 1,45 1,50 1,30 1,36
Power (Kekuasaan)
Jumlah Rata- rata 1,88 2,25 2,40 1,95 2,94 2,25 2,35 2,15 2,27
Competitive (Kompetitif)
Jumlah Rata- rata 0,97 1,95 1,30 1,25 2,25 2,05 1,65 1,25 1,58
Perfectionistic
Jumlah Rata- rata 1,67 1,80 1,90 1,75 2,56 2,15 2,65 2,55 2,13
Jumlah rata - rata 1,32 1,89 1,69 1,60 2,38 1,98 2,04 1,81 1,84
Passive/Defensive Culture
Approval (menyetujui)
Jumlah Rata- rata 2,27 2,40 1,35 2,20 3,13 2,10 2,40 2,45 2,29
Conventional
Jumlah Rata- rata 2,35 2,30 2,30 2,90 2,56 2,85 2,25 2,40 2,49
Dependent
Jumlah Rata- rata 1,63 1,90 1,55 1,50 3,13 2,05 1,80 1,90 1,93
Avoidance (menghindar)
Jumlah Rata- rata 0,85 1,90 0,95 1,70 2,00 1,45 1,30 1,35 1,44
Jumlah rata - rata 1,78 2,13 1,54 2,08 2,70 2,11 1,94 2,03 2,04
Survey Analisis Budaya Kerja Tahap II
(Penilaian Eselon III dan IV Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian)
Skala penilaian (0 - 4)
2.742.76
2.63
2.82
1.36
2.271.582.13
2.29
2.49
1.93
1.44
Achievement
Being The Best
Developing
Teamwork
Oppositional
Power
Competitive
Perfectionistic
Approval
Conventional
Dependent
Avoidance
P I K
I R PROFESIONAL
INTEGRITAS
KERJA SAMA
INOVASI
RESPONSIBILITY
(Tanggung Jawab)