Program Jaminan Pensiun Di Masa Datang
dan
Implikasinya bagi Pasar Kerja di Indonesia
Disampaikan Oleh :
Drs. Wahyu Widodo, MM
Direktur Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
DASAR IMPLEMENTASI
JAMINAN SOSIAL
UU No. 3 Tahun1992
Ttg. JAMSOSTEK
UU No. 40 Tahun2004
Ttg SJSN
UU No. 24 Tahun2011
Ttg. BPJSUUD 1945
Psl 28 H (3)Psl 34 (2)
JAMINAN SOSIAL ADALAH HAK
SETIAP WARGA NEGARA
JAMINAN BAGI TENAGA KERJA-DHK (Wajib)-LHK (Sukarela)
DASAR PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL BAGI SELURUH MASYARAKAT
IMPLEMENTASI SJSNMembentuk 2 BPJS :
BPJS KesehatanProgram: JKSasaran: SeluruhRakyat
BPJS KetenagakerjaanProgram: JKK, JHT, JP, JKmSasaran: SeluruhPekerja
4 Program:- JKK (pengusaha)- JHT (TK dan Peng)- JK (Peng)- JPK (peng)
5 Program:- JK- JKK- JHT- JKm- JP
2
DATA POTENSIAL
KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL
JAMINAN SOSIAL MERUPAKAN HAK SETIAP WARGA NEGARA
SAAT INI
PENYELENGGARA
JAMKESMAS & JAMPERSAL
PEMDA => JAMKESDA
PESERTA
PNS = 4.637.999
TNI = 412.379
Polri = 464.340
Peserta Jamsostek
DHK : 11.821.641 (AKTIF)
LHK: 809.289
Bekerja : 110.800.000
Paruh Waktu : 25.920.000
1/2 Penganggur : 10.890.000
Jumlah 18.145.648
PESERTA JAMSOS
Jumlah 147.610.000
3
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL(Undang-Undang No. 40 Tahun 2004)
ASAS
KEMANUSIAAN
KEADILAN SOSIAL
MANFAAT
TUJUAN :Memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi peserta dan atau anggota keluarganya
SUSTAINABILITASdan
PERLINDUNGAN
PRINSIP PENYELENGGARAAN( Pasal 4 UU 40/2004 ttg SJSN )
KEGOTONGROYONGAN NIRLABA KETERBUKAAN
DANA AMANATAKUNTABILITAS PORTABILITAS
KEHATI-HATIAN
HASIL PENGELOLAAN DANA JAMINAN SOSIAL DIPERGUNAKAN SELURUHNYA UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM & UNTUK SEBESAR-BESARNYA KEPENTINGAN PESERTA
KEPESERTAAN BERSIFAT WAJIB
ASURANSISOSIAL
( Pasal 39 UU 40/2004 ttg
SJSN )
TABUNGANWAJIB
( Pasal 39 UU 40/2004 ttg
SJSN )
SUSTAINABILITYKEBERLANJUTAN
AFFORDABILITYTERJANGKAU
ADEQUACYKECUKUPAN
Actuarial Fund Life
Reserve Ratio
Daya beli kontributor
Tingkat pengeluaran rumah tangga
Tingkat kemampuan menabungTarget Replacement Rate/Relative Pension Level
Derajat kehidupan yg layak → kebutuhan pokok pekerja & kel nya
Control of Risk
Redistribution
Fairness
5
PRINSIP
KESEIMBANGAN & KESINAMBUNGAN
•Program SJSN, dengan
mempertimbangkan
• Reformasi Program Pesangon
Program tambahan sukarela:
MP atau IP
• DPPK
• DPLK
• Program Pensiun Sukarela lainnya
PILAR IIITABUNGAN
INDIVIDU
PILAR IIPROGRAM PENSIUN
SUKARELA
PILAR IPROGRAM PENSIUN WAJIB
6
MULTIPILAR
MODEL SYSTEM
JAMINAN PENSIUN
JPMANFAAT IURAN
PESERTA
Iuran ditanggung bersama oleh pekerja & pemberi kerja :- % dari
upah/penghasilan- Nominal( Pasal 42 UU 40/2004 ttgSJSN )
Akumulasi iuran + hasil pengembangannya untuk peserta
Peserta yang berhak mendapatkan manfaat pensiun anuitas adalah peserta yang telah memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun, kecuali ditetapkan lain( Pasal 41 UU 40/2004 ttg SJSN )
Diselenggarakan untuk mempertahankanderajat kehidupan yang layak pada saat
peserta kehilangan atau berkurangpenghasilannya karena memasuki usia
pensiun atau mengalami cacat total tetap
Terdapat batas atas dan batas bawah manfaat
Formula ditetapkan berdasarkan masa kerja dan upah terakhir
Manfaat pensiun anuitas → berkala
bulanan
Pelindungan berupa uang tunai terhadap resiko cacat total tetap, meninggal dunia atau memasuki usia pensiun
Diselenggaraan berdasarkan manfaat pasti( Pasal 39 UU 40/2004 ttg SJSN)
MANFAAT JP
(UANG TUNAI)
PENSIUN HARI TUAOLD AGE PENSION
PENSIUN CACATDISABILITY PENSION
PENSIUN JANDA/DUDASURVIVOR PENSION
PENSIUN ANAKSURVIVOR PENSION
PENSIUN ORANG TUASURVIVOR PENSION
Diterima peserta usia saat pensiun normal walau msh bekerja
Eligibilitas MP bulanan → masa iur min 15 thn
•Diterima ortu ahli waris peserta
lajang yg meninggal sebelum pensiun
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
•Diberikan plg lama 5 thn
•Diterima peserta saat mengalami cacat
total tetap sebelum usia pensiun normal
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
•Diterima anak ahli waris peserta/pensiunan
yg meninggal
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
•Diberikan sampai anak meninggal,
menikah, bekerja/ usia 23 thn (max 2 anak)
•Diterima janda/duda ahli waris peserta/pensiunan
meninggal
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
1
5
4 3
2
8
9
PENSIUN JAMINAN SOSIAL
• Jaminan Pensiun adalah hak pekerja yang pensiun setelah
memenuhi masa iur. Esensi Jaminan Pensiun adalah untuk
reduksi kemiskinan dalam jangka panjang sebagai bagian dari
Millenium Development Goals (MDG’s) atau Pencapaian Tujuan
Pembangunan Milenium (TPM)
• Pelaksanaan Jaminan Pensiun masa iur tidak harus 15 tahun,
bisa lebih karena pekerja belum usia 55 tahun; penetapan
manfaat Jaminan Pensiun perlu konservatif untuk tahap awal
tidak lebih dari 33% menyusul iuran minimal tidak kurang dari 8%
dan setelah itu harus ditinjau ulang.
10
• Agar tidak berisiko tinggi, maka perlu menunda usia pensiun dari 55
ke 60 tahun sebagai bagian dari solusi aging problem.
• Dalam kondisi perekonomian “krisis”, maka manfaat Jaminan
Pensiun perlu dikurangi dan agar tidak membebankan fiskal negara
kemudian setelah perekonomian pulih kembali dimana manfaat
Jaminan Pensiun dikembalikan seperti sebelumnya.
• Jangan sampai terjadi kemiskinan lansia di masa datang di
Indonesia, untuk itu perlu dilakukan regulasi preventif untuk reduksi
/ pencegahan kemiskinan.
11
No Karakteristik Pensiun Privat Pensiun JS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Dasar hukum
Pendiri
Operator / Penyelenggara
Sifat kepesertaan
Orientasi
Penggunaan faktor
Rumusan manfaat
Iuran sbg proporsi upah
Rancangan manfaat
Besaran manfaat
Prinsip gotong royong
Batasan upah
Pembayaran manfaat
Penyebab defisit
Penanggung-jawab
UU tentang pendirian
Pemberi-kerja
DPPK / DPLK
Sukarela
Individual
Min-mak
1-2,5% x MK x GTT
1/8-1/4 12,5-25%
Konsumsi hari tua
Bervariasi
Tidak ada
Tidak berlaku
Diketeng mll Akun peserta
Masa kerja lalu
Pemberi-kerja
UU Jaminan Sosial
Negara / Pemerintah
BPJS
Wajib
Kolektif
Rata-rata
1% x 15 = 0,15
1/12 = 8,33% ~ 8%
Konsumsi dasar hari tua
Relatif sama
Ada
8 x PTKP Lajang
Sistem Pengalokasian
Penuaan usia penduduk
Pemerintah
PERBEDAAN
PENSIUN PRIVAT & PENSIUN JAMINAN SOSIAL
Iuran 8% (3% dibayar peserta pekerja) dan ditinjau secara berkala
Formula Manfaat Bulanan (FMB) → perhitungan manfaat pensiun tahun
pertama 1% x MI x PDP rata-rata 3 tahun terakhir x (Faktor Pengali)
Minimum MB 0,15 PTKP dan dapat ditinjau kembali
Maksimum MB 3,2 PTKP dan dapat ditinjau kembali
Batas atas PDP 8 PTKP dan dapat ditinjau kembali
Indeksasi MB sebesar 50% inflasi periode sebelumnya dan dapat ditinjau kembali → digunakan untuk perhitungan manfaat pensiun setelah tahun pertama
DESAIN PROGRAM
IURAN DAN FORMULA MANFAAT
Minimum masa iur untuk memperoleh manfaat bulanan adalah 15 tahun
ATAU 30 bulan iur dalam 36 bulan sebelum peserta meninggal atau cacat
total tetap KHUSUS untuk pensiun cacat, pensiun janda/duda, pensiun anak
atau pensiun orang tua
MB Pensiun Hari Tua ATAU MB Pensiun Cacat sebesar FMB
MB Pensiun Janda/Duda sebesar 70% dari FMB bagi Janda/Duda peserta
yang meninggal dunia ATAU 70% dari MB pensiunan yang meninggal dunia
Bagi peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat total
tetap, masa iur diperhitungkan sampai dengan peserta diasumsikan
mencapai usia pensiun
DESAIN PROGRAM
DESAIN MANFAAT JAMINAN PENSIUN
MB Pensiun Anak sebesar 50% dari FMB peserta yang meninggal
dunia dan tidak memiliki janda/duda ATAU 50% dari MB
pensiunan hari tua atau pensiunan cacat yang meninggal dunia da
tidak memiliki janda/duda ATAU 70% dari MB pensiunan
janda/duda yang meninggal dunia.
MB Pensiun Orangtua sebesar 20% dari FMB (Faktor Pengali
100%) peserta lajang yang meninggal dunia ATAU 20% dari MB
pensiunan hari tua lajan atau pensiunan cacat lajang yang meninggal
dunia
DESAIN PROGRAM
DESAIN MANFAAT JAMINAN PENSIUN
TRANSISI PELAKSANAAN
dan Penyesuaian
2015 2019 2029
• Mulai pelaksanaan
Jaminan Pensiun
• Target: Pekerja
formal usaha Besar
dan Menengah
• Peserta: seluruh
pekerja usaha Besar,
Menengah dan Kecil
• Stabilitas
Penyelenggaraan
Pensiun
• Peserta: seluruh
pekerja
• PNS, TNI/Polri menjadi
peserta Pensiun SJSN
• Penyelenggaraan yang
Baik, layak dan sustain
Sinkronisasi Peraturan perundang-
undangan
AdjustingIuran, Manfaat & Usia
Pensiun
Transisi I Transisi II
SINKRONISASI KEBIJAKAN
DALAM TRANSISI PENYELENGGARAAN JAMINAN PENSIUN
No Penyesuaian Keterangan Tahun
1 Sinkronisasi JP dengan Ketentuan Pesangon dalam Pasal 167 UU No. 13 Th. 2003
Perlu revisi UU Ketenagakerjaan (khususnya Pasal 167) agar tidak menimbulkan pembiayaan ganda bagi peserta
2015 - 2017
2 Sinkronisasi dengan UU No. 11 th. 1992 tentang Dana Pensiun
Penyesuaian UU Dana Pensiun (misal, melalui CoB antara BPJS dan DPPK/DPLK) atau melalui revisi UU 11/1992
2016 – 2019
3 Penyesuaian Iuran JP Disesuaikan dengan tingkat inflasi dan peningkatan standar minimum masy. Indonesia
Mulai 2019
4 Penyesuaian Manfaat JP Disesuaikan dengan perubahan tingkat iuran, angka harapan hidup, standar minimal hidup layak dan stabilitas finansial BPJS
Mulai 2019
5 Penyesuaian Usia Pensiun Setiap 3 tahun usia pensiun dinaikkan 1 tahun s.d 65 tahun
Mulai 2019
6 Perencanaan program Jaminan Pensiun untuk pekerja mandiri (Optional)
Penyusunan skema iuran dan manfaat bagi pekerja mandiri (mengacu pada mekanisme program Jamsos TK-LHK)
Mulai 2022
Model Pensiun Ideal di Indonesia(setelah transisi)
Tabungan
Individu
Pensiun Sukarela
Standard Protection Floor
Manfaat Maks Pensiun SJSN
Manfaat Pensiun SJSN
Standar Minimum Hidup Layak
• Pensiun SJSN merupakan jaminan pensiun dengan manfaat dasar dan layak dengan mekanisme manfaat pasti
• Kenaikan manfaat berdasarkan besaran iuran peserta
• Manfaat maksimal pensiun SJSN dihitung berdasarkan iuran maksimal (8 PTKP dapat ditinjau kembali) untuk
melindungi sustainability program jaminan pensiun
• Skema pensiun di Indonesia memungkinkan program dana pensiun mandiri dan skema tabungan individu tetap
berlangsung
IMPLIKASI PROGRAM PENSIUN
TERHADAP PASAR KERJA
PEKERJA
PEMBERI KERJA
Kewajiban Moral
Loyalitas
Kompetisi PasarKerja
Memberi rasa aman bagi pekerja
Menjamin ketenangan masadepan pekerja
Memberi rasa aman bagi pekerja
Memotivasi pekerja agar berdedikasi tinggi
Perusahaan berdaya saing & mempunyai nilai lebih
Mendapatkan pekerja yang berkualitas & professional
Sebagai penghargaan atas pengabdian pekerja
Meningkatkan citra perusahaan
Mendapat kompensasi yang baik
1
3
2
KEBIJAKAN JAMINAN PENSIUN
DALAM MENJAGA KELANGSUNGAN USAHA DAN
KETENANGAN BEKERJA
Melindungitingkat
penghasilan & standar hidup
pekerja
Menjaga daya belidari upah pekerja
Menjagapertumbuhan
lapangan kerja& pertumbuhan
ekonomi
KELANGSUNGAN USAHA DAN KETENANGAN BEKERJA
19
KEBIJAKAN JAMINAN PENSIUN
MENATA KEMBALI KEBIJAKAN-KEBIJAKANNASIONAL DAN MENERAPKAN KEBIJAKANSTRATEGIS YANG BERSIFAT LINTAS SEKTORALYANG DIARAHKAN UNTUK MENDORONG DANMENINGKATKAN DAYA SAING (COMPETITIVE)TENAGA KERJA BERBASIS KOMPETENSI.
UPAYA
YANG DILAKUKAN
MENDORONG PENGEMBANGAN INDUSTRINASIONAL YANG POTENSIAL DAN USAHAEKONOMI KREATIF.
MEMPERKUAT KEBIJAKAN & LANGKAH-LANGKAHYANG PRO - INVESTASI DAN PRO-TENAGAKERJA,
MENDORONG KEMANDIRIAN ALTERNATIFPENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA MELALUIKEWIRAUSAHAAN & KEMITRAAN USAHA
KEBIJAKAN JAMINAN PENSIUN
DALAM UPAYA PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
& KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN