Download ppt - Progress 100 Hari Kemsos

Transcript
Page 1: Progress 100 Hari Kemsos

PROGRAM PENANGANAN MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

Jakarta, 25 Januari 2010

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

Page 2: Progress 100 Hari Kemsos

PROGRAM 100 HARI

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

2

Page 3: Progress 100 Hari Kemsos

CAPAIAN KERJA KEMENTERIAN SOSIAL DALAM PROGRAM KERJA 100 HARI KABINET INDONESIA BERSATU

1. Tersalurkannya dana PKH Tahap III TA 2009 sebesar Rp.299.296.921.000 melalui PT Pos Indonesia kepada 726,000 RTSM di 13 provinsi, dan teridentifikasinya data RTSM sebanyak 90.000 RTSM berdasarkan by name by address di 5 prov. baru (18 Kab, 175 Kec).

2. Pemberian Bantuan dan Jaminan Sosial bagi 10.000 lanjut usia terlantar di 28 Provinsi, dan pemberian Bantuan dan Jaminan Sosial bagi 17.000 orang penyandang cacat berat di 31 Provinsi.

3. Penyelesaian pemulangan pekerja migran bermasalah dari Malaysia ke Prov. Asal melalui Debarkasih (Tanjung Pinang, Tanjung Priok, Batam, Entikong) sebanyak 29.818 orang, dan Penampungan dan penanganan Psikososial Pekerja Migran bermasalah dari Timur Tengah sebanyak 259 orang.

4. Penyaluran Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) kepada 3.907 KUBE di 80 Kab/Kota di 32 Provinsi.

5. Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS RTLH) sebanyak 2.346 unit serta Sarana Lingkungan (SARLING) 40 unit di 13 Provinsi, 22 Kab/Kota.

3

Page 4: Progress 100 Hari Kemsos

6. Penyaluran dana stimulan program lanjutan KUBE-LKM di 15 Kab/Kota pada 11 provinsi.

7. Pembentukan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) di 33 provinsi, 465 Kab/Kota di seluruh Indonesia.

8. Penyerahan bantuan pemberdayaan keluarga anak jalanan di DKI Jakarta. Dalam rangka mendukung Jakarta bebas anak jalanan (program perlindungan sosial anak jalanan menuju kehidupan yang lebih baik) pada 9 Desember 2009 di TMII.

9. Pemberdayaan KAT melalui pembangunan perumahan/permukiman warga KAT tahun 2009.

10. Pembentukan Tenaga Kesejahteran Sosial Kecamatan (TKSK) di seluruh kecamatan di Indonesia (5.267 TKSK) di Provinsi Kepulauan Riau.

11. Karang Taruna Expo 2009 di Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

12. Pertemuan Forum CSR dengan Pemerintah di Hotel Sunan, Solo Jawa Tengah.

13. Anjangsana kepada keluarga Pahlawan Nasional alm. Mayjen TNI. (Purn) Prof Dr. Moestopo.

14. Lomba cerdas tangkas kepahlawanan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan tahun 2009.

4

Page 5: Progress 100 Hari Kemsos

15. Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada 3 orang putra terbaik bangsa yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan tahun 2009.

16. Ziarah Wisata (ZW) dalam rangka pengenalan, penanaman dan pelestarian nilai kepahlawanan kepada generasi muda sebanyak 750 siswa.

17. Rehabilitasi rumah tidak layak huni dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional sebanyak 1.000 unit dan sarana lingkungan 72 desa/ kelurahan pada tanggal 20 Desember 2009.

18. Pengobatan Massal dan Pemberian Obat-Obatan Kepada 1.225 Orang.

19. Donor darah dilaksanakan di sikuit sentul-bogor dan TMPN Kalibata Jakarta yang diikuti oleh 600 orang pada tanggal 10 Desember 2009.

20. Seminar Nasional KSN Dilaksanakan di TVRI Jakarta dihadiri Sebanyak 600 Peserta.

21. Anjangsana Ke Panti Sosial Milik Masyarakat Sekaligus Pemberian Bantuan Kepada 11 Panti Sosial Di Provinsi Sumatera Barat Sebesar Rp. 5.000.000/Panti.

5

Page 6: Progress 100 Hari Kemsos

22. Ziarah Ke TMPN Kalibata Jakarta diikuti Oleh 2.000 Orang.

23. Acara Puncak HKSN 2009 yang akan dihadiri Peserta Sebanyak 10.000 Orang.

24. Peresmian TMPN Utama Kalibata berstandar Internasional pada tanggal 10 Januari 2010.

25. Apel Nasional Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Tahun 2009 dalam rangka kesiapsiagaan bencana.

26. Penambahan alokasi buffer stock Penanggulangan Bencana Alam dalam rangka kesiapsiagaan bencana.

27. Pendistribusian kendaraan operasional Penanggulangan Bencana kesiapsiagaan /Pra bencana.

28. Bantuan Stimulan Bahan Bangunan Rumah (BBR) bagi Korban Bencana Alam Pasca Bencana.

29. Bantuan keserasian sosial masyarakat pada Pra bencana sosial.

30. Penyerahan pembangunan rumah tumbuh bagi eks pengungsi tim-tim pada pasca bencana sosial.

6

Page 7: Progress 100 Hari Kemsos

31. Pemantapan masyarakat multi etnis.

32. Pemantapan bela negara tenaga pelopor perdamaian.

33. Bantuan Reintegrasi Aceh.

34. Kegiatan Terpadu

- Forum Partisipasi Anak dalam rangka Perlindungan Khusus pada Situasi Darurat (Korban Gempa di Provinsi Sumatera Barat).

- Percepatan Bantuan dan Jaminan Sosial kepada lanjut Usia Terlantar dan Bantuan Jaminan Sosial Paca berat di Sumatera Barat

- Perlindungan Lansia Korban Kekerasan, Penipuan dan penelantaran Serta Peninjauan TC LU Korban Gempa di Provinsi Sumbar

35. Acara Puncak HIPENCA 2009.

36. Workshop dalam rangka Pengembangan Jaringan Lintas Sektor, LSM dan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Trafiking Perempuan dan Anak.

37. Peringatan Hari AIDS Sedunia.7

Page 8: Progress 100 Hari Kemsos

38. Kesepakatan Bersama ttg Perlindungan dan Rehabsos Anak Berhadapan Hukum antara Depag, Dep HUK & HAM, Depdiknas, Depkes & Kepolisian.

39. Refleksi Atas Implementasi Inpres No. 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Tipikor

40. Evaluasi Hasil Pengawasan Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial Tahun 2009

41. Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Itjen, BPKP, BPK RI Serta Pengaduan Masyarakat Tahun 2009 dan Tahun-Tahun Sebelumnya.

42. Pemetaan 50 Kabupaten Daerah Tertinggal (Sesuai Dengan Kontrak Kinerja Menteri Sosial RI Dengan Presiden RI).

43. Musrenbang Kesos RKA Departemen Sosial Tahun 2010.

44. Pertemuan Kepala Panti Sosial Pusat Dan Daerah.

8

Page 9: Progress 100 Hari Kemsos

45. Pertemuan Koordinasi Antara NGO Internasional dengan Instansi Terkait.

46. Renstra Departemen Sosial RI Tahun 2010-2014.47. Persiapan KSN EXPO 2010.48. Peliputan Media Dalam Berbagai Kegiatan Departemen Sosial.49. Talkshow Berbagai Kegiatan Antara Lain : Harwan, HKSN,

HIPENCA Dan Kegiatan Lainnya.50. Pertemuan Silaturrahmi Mensos Dengan Pemimpin Redaksi Media

Massa.51. Pertemuan Pemantapan Dan Pengembangan Tenaga Penyuluh

Sosial Sukarela Dari Unsur Masyarakat (5 Kabupaten/Kota) Yang Menangani Daerah Rawan Konflik Di Provinsi NTB.

52. Penyusunan RPP tentang Penyelenggaraan Kesos (Sebagai Pelaksanaan Dari Pasal 8, Pasal 11, Pasal 13, Pasal 18, Pasal 35, Pasal 45 Dan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesos).

9

Page 10: Progress 100 Hari Kemsos

53. Penyusunan RPP tentang Penanggulangan Kemiskinan (sebagai pelaksanaan dari pasal 23 UU. Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesos).

54. Penanganan kasus asset Depsos yang masih berperkara di Pengadilan :

- Wisma Abimanyu, Jl. Kolam No. 12 Ciumbuleuit Bandung. No. Rek. 217/PK/2009/MA;

- Kasus rumah dinas PSBN Wiyata Guna Bandung. No. Rek. 249/Pdt.G/2007/PN BDG;

- Kasus Tanah di Jl. Mini III Bambu Abus, Jakarta Timur. No. Rek. 1138/Pdt.G/2009/PN. JKT SEL.

- Kasus gugatan terhadap aset yang berupa tanah di Jl. Pajajaran No. 50 dan No. 52 Bandung. No. Rek. 162/Pdt.G/2009/PN BDG.

55. Penerapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

56. Pemilihan Pekerja Sosial Teladan Tahun 2009.

57. Penyempurnaan SOTK Departemen Sosial Sesuai UUNomor 11 Tahun 2009.

 

10

Page 11: Progress 100 Hari Kemsos

Pelaksanaan Program 100 Hari Kementerian Sosial dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan tidak mengalami hambatan yang berarti.

11

Page 12: Progress 100 Hari Kemsos

Program Prioritas Kementerian Sosial setelah Program 100 Hari:

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS Lainnya, meliputi kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin 92.841 KK; Bantuan Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh 6.000 Unit; Pemberdayaan KAT 9.948 KK; Pemberdayaan keluarga Miskin melalui bimbingan kesejahteraan sosial keluarga 18.420 KK; dan Pemberdayaan Keluarga melalui Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) 465 LK3.

12

Page 13: Progress 100 Hari Kemsos

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial meliputi kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Sosial dalam panti, luar panti dan pemenuhan kebutuhan dasar (subsidi panti) 8.036 orang; Pelayanan dan Rehabilitasi Korban Napza 3.966 orang; Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat 32.285 orang; Pelayanan dan Perlindungan Lanjut Usia 21.588 orang; dan Pelayanan dan Perlindungan Anak 158.406 anak.

13

Page 14: Progress 100 Hari Kemsos

Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial meliputi kegiatan penyempurnaan pelaksanaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin yang memenuhi persyaratan bagi 816.000 RTSM di 18 Provinsi; penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial (pemenuhan kebutuhan darurat korban bencana alam dan sosial, bantuan BBR, santunan korban bencana, bantuan keserasian sosial eks pengungsi, bantuan korban tindak kekerasan di Rumah Perlindungan/Trauma Centre (RPTC), bantuan UEP bagi korban tindak kekerasan).

14

Page 15: Progress 100 Hari Kemsos

PENANGANAN BENCANA ALAM

15

Page 16: Progress 100 Hari Kemsos

16

1. KEBIJAKAN UMUM

A. MENJAMIN EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM.

B. PERENCANAAN DAN ANGGARAN DIDASARKAN KEPADA: PERFORMANCE BUDGET (KINERJA), UNIFIED BUDGET (TERPADU), MID TERM EXPENDITURES BUDGET (RPJM)

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Page 17: Progress 100 Hari Kemsos

17

2. KEBIJAKAN TEKNIS, PENANGGULANGAN BENCANA MELIPUTI;

A. PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM DIPRIORITASKAN BAGI MASYARAKAT YANG BERMUKIM DI DAERAH RAWAN BENCANA.

B. PENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI PELATIHAN DI TINGKAT PUSAT, PROVINSI, KABUPATEN/KOTA DAN KECAMATAN SERTA DESA.

C. PENATAAN DAN PERLUASAN SYSTEM JARINGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENANGGULANGAN BENCANA.

D. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA DI SETIAP DAERAH.

E. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS BANTUAN SOSIAL KORBAN BECANA

F. PENINGKATAN KERJASAMA DENGAN ORGANISASI DALAM NEGERI MAUPUN LUAR NEGERI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA.

Page 18: Progress 100 Hari Kemsos

18

3. STRATEGI BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM MELIPUTI;

A. PENINGKATAN MUTU DAN JENIS BANTUAN DARURAT SERTA PERALATAN EVAKUASI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DI LOKASI BENCANA.

B. PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM, MELIPUTI SISTEM JARINGAN KERJA, LOGISTIK, KOMUNIKASI, PERSONIL, TRANSPORTASI DAN POSKO BENCANA BERBASIS MASYARAKAT.

C. PERLUASAN JANGKAUAN PELAYANAN PENANGGULANGAN BIDANG BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM SAMPAI PADA LOKASI TERDEKAT LOKASI BENCANA DENGAN MENYESUAIKAN SEMANGAT DESENTRALISASI PEMERINTAHAN.

D. PENGGALIAN POTENSI DAN SISTEM SUMBER SOSIAL KEMASYARAKATAN YANG DAPAT DIDAYAGUNAKAN UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM.

Page 19: Progress 100 Hari Kemsos

19

1.PRA BENCANA / KESIAPSIAGAAN MERUPAKAN LANGKAH ANTISIPASI MENGHADAPI BENCANA ALAM YANG AKAN TERJADI DI SELURUH INDONESIA DENGAN MENYIAPKAN MASYARAKAT AGAR MEMAHAMI, TERLATIH DAN SIAP SIAGA DENGAN UPAYA MEMBERIKAN PEMAHAMAN, PELATIHAN DAN DISIAPKAN SARANA. KOMPONEN KESIAPSIAGAAN, BERUPA;

a. LOGISTIK, SEPERTI: BERAS, LAUK-PAUK (MIE INSTAN, KECAP, SAMBAL, SARDENCIS DAN LAUK-PAUK LOKAL), SANDANG, ALAT DAPUR KELUARGA, FAMILY KIT, KIDWARE, FOODWARE, MAKANAN TAMBAHAN.

b. EVAKUASI KIT SEPERTI : TENDA PLETON, PERAHU EVAKUASI, PERAHU KARET, TENDA REGU, TENDA GULUNG, VELTBED, PERALATAN DAPUR UMUM LAPANGAN, TENDA KELUARGA, TENDA POSKO, PELAMPUNG, WATER CLOSED BERGERAK DAN GENSET.

Page 20: Progress 100 Hari Kemsos

20

c. KENDARAAN SIAGA BENCANA SEPERTI : MOBIL DAPUR UMUM LAPANGAN (DUMLAP), RESCUE TACTICAL UNIT (RTU), TRUK, TANGKI AIR, MOBILE WATER TREATMENT.

d. PERSONIL PENANGGULANGAN BENCANA/ SUMBER DAYA MANUSIA SEPERTI TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) YANG JUMLAHNYA SAMPAI DENGAN SAAT INI SEBANYAK 27.000 ORANG YANG TERSEBAR DI 33 PROVINSI, INSTRUKTUR PENANGGULANGAN BENCANA, TIM REAKSI CEPAT (TRC), SATUAN PETUGAS SOSIAL PENANGGULANGAN BENCANA (SATGASSOS PB) DAN PETUGAS POSKO.

e. PENDATAAN DAERAH RAWAN BENCANA; HASIL PENDATAAN MENUNJUKAN BAHWA DARI 469 KABUPATEN/KOTA YANG ADA DI TANAH AIR SEBANYAK 383 KABUPATEN/KOTA RAWAN BENCANA DAN TIAP DAERAH DIHARAPKAN MEMILIKI PETA RAWAN BENCANA SEHINGGA TERCIPTANYA EARLY WARNING SYSTEM (SISTEM PERINGATAN DINI).

Page 21: Progress 100 Hari Kemsos

21

2. TANGGAP DARURAT MERUPAKAN LANGKAH PENYELAMATAN KORBAN SAAT BENCANA UNTUK MEMINIMALISIR JUMLAH KORBAN YANG LEBIH BANYAK DAN DAMPAK BENCANA YANG LEBIH LUAS. PADA SAAT AWAL BENCANA MASYARAKAT DIHARAPKAN DAPAT MENOLONG DIRINYA SENDIRI SEBELUM MENDAPAT BANTUAN DARI PIHAK LAIN DENGAN CARA;

a. MENETAPKAN POLA TINDAKAN SESUAI DENGAN KAPASITAS, POTENSI, BUDAYA DI LINGKUNGAN MASING-MASING.

b. MENENTUKAN PRIORITAS KEBUTUHAN YANG MENDESAK.

Page 22: Progress 100 Hari Kemsos

22

HAL-HAL YANG DILAKSANAKAN DALAM UPAYA TANGGAP HAL-HAL YANG DILAKSANAKAN DALAM UPAYA TANGGAP DARURAT, DARURAT,

SEPERTI;SEPERTI;

A. MENDIRIKAN TENDA POSKO/KOMANDO DI LOKASI BENCANA SEBAGAI POSKO PENANGGULANGAN BENCANA.

B. MELAKUKAN PROSES EVAKUASI KORBAN BENCANA KE TEMPAT YANG LEBIH AMAN.

C. PENYELENGGARAAN DAPUR UMUM LAPANGAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN POKOK PENGUNGSI.

D. PENYIAPAN SARANA AIR BERSIH

E. PENDIRIAN TENDA-TENDA PENAMPUNGAN SEMENTARA ATAU TENDA KELUARGA UNTUK MENAMPUNG DAN MELINDUNGI PENGUNGSI.

F. PERCEPATAN AKSELERASI BANTUAN DARURAT BERUPA BERAS, SANDANG, LAUK-PAUK, FAMILY KIT, KIDWARE, MAKANAN TAMBAHAN, DLL.

Page 23: Progress 100 Hari Kemsos

23

3. PASCA BENCANA/REHABILITASI SOSIAL MELALUI KEGIATAN INI MASYARAKAT DIHARAPKAN DAPAT MEMPERBAIKI SENDIRI PADA SAAT AWAL PROSES REHABILITASI SESUAI DENGAN KAPASITAS, POTENSI, BUDAYA DI LINGKUNGAN MASING-MASING DENGAN CARA;

A. MENYADARI KEKURANGAN YANG DIMILIKI

B. MENYADARI TINDAKAN REHABILITASI YANG HARUS DILAKUKAN SECARA BERLANJUT (TIDAK SKEPTIS, TIDAK PESIMIS, TIDAK KEHILANGAN SPIRIT DAN APRIORI

BENTUK KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN BERUPA;

a. PEMBANGUNAN KEMBALI RUMAH KORBAN BENCANA ALAM DENGAN MEMBEIKAN BANTUAN STIMULAN BAHAN BANGUNAN RUMAH (BBR) SEBAGAI EMBRIO RUMAH TUMBUH.

b. RELOKASI RUMAH KORBAN RUMAH KORBAN BENCANA MELALUI KERJASMA PUSAT (DANA), PROVINSI (DANA), DAN KABUPATEN/KOTA (LAHAN).

C. PEMBERIAN BANTUAN SANTUNAN SOSIAL BAGI AHLI WARIS YANG KELUARGANYA MENINGGAL AKIBAT BENCANA ALAM.

Page 24: Progress 100 Hari Kemsos

24

TAGANA (TARUNA SIAGA BENCANA) MERUPAKAN SALAH SATU ORGANISASI ATAU GUGUS TUGAS BERBASIS MASYARAKAT YANG BERORIENTASI DI BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA (PERMENSOS RI NO. 82 /HUK/ 2006 TTG TAGANA). DENGAN DIBENTUKNYA TAGANA DIHARAPKAN DAPAT MENDAYAGUNAKAN DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DALAM HAL INI KALANGAN GENERASI MUDA YANG PEDULI TERHADAP PENANGGULANGAN BENCANA DI TANAH AIR.

SEJAK DIBENTUKNYA TAGANA PADA TAHUN 2004 MASYARAKAT DI KALANGAN GENERASI MUDA CUKUP ANTUSIAS UNTUK MENJADI ANGGOTA TAGANA, TERBUKTI SAMPAI NOPEMBER 2008 JUMLAH TAGANA MENCAPAI 20.973 ORANG DAN HAL INI AKAN SEMAKIN MENINGKAT JUMLAHNYA.

UNTUK MEMBERDAYAKAN DAN MENGORGANISASIKAN TAGANA MAKA PADA TAHUN 2008 DIBENTUK MANAJEMEN TAGANA YANG BERKEDUDUKAN DI PUSAT SEDANGKAN DI DAERAH DIRENCANAKAN PADA TAHUN 2009 DIBENTUK KOORDINATOR TAGANA PROVINSI YANG DIDUKUNG ANGGARANNYA MELALUI DEKONSENTRASI.

Page 25: Progress 100 Hari Kemsos

25

PENANGANAN MASALAH ANAK

Page 26: Progress 100 Hari Kemsos

Sasaran dan Indikator Meningkatnya persentase anak yang mengalami masalah sosial yang memperoleh

pelayanan sosial anak sebesar 5% pertahun. Meningkatnya persentase orang tua / keluarga yang melaksanakan tanggung jawab

sosial dalam pengasuhan dan perlindungan anak sebanyak 5% pertahun. Menurunnya persentase anak yang mengalami masalah sosial sebanyak 2 % pertahun Meningkatnya persentase lembaga pelayanan sosial masyarakat yang berperan dalam

menangani anak bermasalah sosial rata-rata 5% pertahun Meningkatnya jumlah lembaga pelayanan sosial anak yang telah melaksanakan

standar operasional prosedur paling sedikit 2 kabupaten/kota pertahun di tiap provinsi.

Meningkatnya persentase tenaga kesejahteraan sosial yang terlatih di bidang pelayanan anak sebesar 15% per tahun.

Meningkatnya produk hukum yang sesuai dengan kebutuhan perlindungan hak anak

26

Page 27: Progress 100 Hari Kemsos

Tujuan

Meningkatkan jangkauan pelayanan sosial anak. Meningkatkan tanggung jawab sosial orang tua dan keluarga dalam

pengasuhan dan perlindungan anak Menurunkan jumlah anak yang mengalami masalah sosial Meningkatkan jumlah lembaga pelayanan sosial masyarakat yang

berperan dalam menangani anak bermasalah sosial Meningkatkan jumlah lembaga pelayanan sosial anak yang

melaksanakan standar operasional prosedur pada tiap provinsi. Meningkatkan jumlah tenaga kesejahteraan sosial yang terlatih di

bidang pelayanan anak. Meningkatkan produk hukum yang sesuai dengan kebutuhan

perlindungan hak anak

27

Page 28: Progress 100 Hari Kemsos

Strategi

- Sosialisasi dan promosi hak-hak anak- Penguatan keluarga dan pemberdayaan masyarakat- Fasilitasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan- Penguatan dan pengembangan kerjasama serta kemitraan

strategis- Pengembangan model pelayanan sosial anak berbasis ilmu

pengetahuan dan teknologi- Peningkatan kualitas manajemen dan sistem informasi

pelayanan sosial anak

28

Page 29: Progress 100 Hari Kemsos

Program 2009 -2014Isu strategis Tujuan Target

beneficiariesStrategi Komponen Program Indikator Kinerja

Masalah - Trend anak balita, di

luar asuhan keluarga, berhadapan dgn hukum, dgn disabilitas, perlindungan khusus

- Melemahnya tanggung jawab ortu/keluarga/ masyarakat

- Keterbatasan jangkauan dan mutu pelayanan

- Melemahnya kelembagaan perlindungan dan pelayanan sosial anak di era Otda

Potensi- Potensi dan sumber

mitra kerja (NGO, PBB, Dunia Usaha, PT, Komnas PA/ LPA)

- Potensi sarana prasarana, termasuk legislasi

- Meningkatkan tanggung jawab ortu/ keluarga dan masyarakat

- Meningkakan jangkauan dan mutu layanan

- Meningkatkan peran lembaga kesos anak

- Meningkatkan tenaga kesos/ peksos

- Meningkatkan produk kebijakan & hukum

- Anak - Orang tua,

keluarga, masyarakat

- lembaga kesos (lokal- nasional-international)

- Pemerintah daerah & lintas sektor

- Sosialisasi dan promosi hak anak

- Penguatan keluarga/ masyarakat

- Fasilitasi & peningkatan kapasitas kelembagaan

- Kemitraan strategis

- Pengembangan model –

- Peningkatan kualitas manajemen

- Penyusunan SPM & NSPK

- Sosialisasi & promosi Hak Anak

- Penguatan fungsi keluarga dan pemberdayaan masyarakat

- Standarisasi, Akreditasi & Sertifikasi

- Advokasi sosial & bantuan hukum

- Fasilitasi & peningkatan kapasitas kelembagaan

- Penguatan jaringan, pengembangan kerjasama serta aliansi kemitraan strategis

- Pengembangan model pelayanan berbasis IPTEK & terpadu berkelanjutan

- Pemutakhiran data base dan SIM pelayanan sosial anak

- Capacity building, technical assistance, pendidikan dan pelatihan

• % anak memperoleh pelayanan sosial anak 5%/ tahun

• % orang tua / keluarga bertanggung jawab pengasuhan/ perlindungan anak 5%/ tahun.

• % penurunan anak yang mengalami masalah sosial 2 %/ tahun

• % peningkatan lembaga yansos menangani anak 5% / tahun

• SOP lembaga yansos di 2 kabupaten/kota/ tahun/ provinsi

• % peningkatan tenaga kessos terlatih 15% per tahun.

• Meningkatnya produk hukum perlindungan hak anak

Page 30: Progress 100 Hari Kemsos

Sistem Pengasuhan Alternatif Berbasiskan Keluarga

1. Suatu kerangka kerja hukum dan kebijakan untuk penyediaan pengasuhan alternatif yang jelas harus dibuat dengan memprioritaskan pengasuhan berbasiskan keluarga untuk anak-anak tanpa asuhan keluarga yang meliputi pengasuhan berbasis kekerabatan, pengembangan sistem pengasuhan formal, dan bentuk-bentuk pengasuhan berbasis keluarga lainnya.

2. Bantuan khusus, termasuk dalam kontek penyediaan perlindungan sosial, seharusnya menargetkan keluarga yang menghadapi tantangan-tantangan pengasuhan termasuk keluarga dengan orangtua tunggal, janda dan duda, kerabat yang memberikan pengasuhan pada anak-anak tanpa asuhan keluarga, dan keluarga asuh) agar penempatan anak di panti asuhan bisa dicegah.

3. Suatu review menyeluruh terhadap skema bantuan pemerintah kepada panti asuhan seharusnya dilakukan terutama dalam kaitannya dengan sistem subsidi BBM dan bantuan keuangan kepada panti.

30

Page 31: Progress 100 Hari Kemsos

31

PENANGANAN LANJUT USIA

Page 32: Progress 100 Hari Kemsos

32

Dengan meningkatnya angka harapan hidup maka meningkat pula jumlah lanjut usia. Sebagian masyarakat ada yang beranggapan lanjut usia tidak produktif lagi, dan seringkali ditemui kasus penelantaran, tindak kekerasan serta ekploitasi terhadap lanjut usia.

Secara garis besar penanganan lanjut usia dilaksanakan melalui 2 sistem pelayanan yaitu pelayanan melalui system panti dan pelayanan melalui system luar panti.

PERMASALAHAN LANJUT USIAPERMASALAHAN LANJUT USIA

Page 33: Progress 100 Hari Kemsos

33

Pelayanan Lanjut Usia Dalam Panti melalui beberapa model sbb :

Pertama adalah: Pelayanan Reguler yaitu pelayanan kepada lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara wajar dalam kehidupan bermasyrakat yang dilaksanakan melalui tahapan pelayanan.

Kedua adalah: Pelayanan Harian Lanjut Usia (Day Care Services) yaitu pelayanan yang diberikan pada lanjut usia potensial pada siang hari di lokasi Institusi dan tidak menginap.

Page 34: Progress 100 Hari Kemsos

34

Ketiga adalah : Pelayanan Subsidi Silang yaitu pelayanan yang diberikan pada lanjut usia di institusi/menginap dengan memberikan konstribusi pada institusi.

Keempat adalah : Pelayanan Trauma Center yaitu pelayanan yang diberikan di institusi kepada lanjut usia yang mengalami trauma.

Kelima adalah : Pelayanan Home Care yaitu pelayanan dan perawatan lanjut usia yang diberikan oleh petugas institusi kepada keluarga lanjut usia terlantar yang berada di lingkungan institusi.

Page 35: Progress 100 Hari Kemsos

35

Pelayanan lansia luar panti meliputi

Home Care Services yaitu Pendampingan dan Perawatan Lanjut Usia di Lingkungan Keluarga. Foster Care yaitu pelayanan lanjut usia dititipkan pada keluarga orang lain.

Day Care Services yaitu pelayanan yang dilaksanakan oleh masyarakat pada siang hari atau waktu-waktu tertentu.

Page 36: Progress 100 Hari Kemsos

Sekian dan Terima Kasih

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA