PROGRESS REPORT CLINICAL PATHWAY
POKJA CLINICAL PATHWAY TIM CASEMIX
RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo2014
No NAMA DEPARTEMEN CP LAMAPENGIRIMAN CP
BARU JUMLAH CPSUDAH BELUM
1 Ilmu Penyakit Dalam 1 15 162 Ilmu Kesehatan Anak 16 163 Obstetri Ginekologi 1 9 104 Ilmu Bedah 10 105 Bedah Saraf 6 66 Ortopedi dan Traumatologi 20 207 Urologi 1 18 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 13 139 Mata 1 √ 1
10 Psikiatri 3 311 Neurologi 1 10 1112 Rehabilitasi Medik 14 1413 Gizi Klinik 6 614 THT 59 5915 Radioterapi 6 616 Gigi Mulut 9 917 Akupuntur 1 118 Forensik dan Medikolegal 1 119 PJT 1 √ 120 UPT HIV √ 0
Total CP 5 199 204
DAFTAR JUMLAH CLINICAL PATHWAY 2014
PROGRESS REPORT
• 199 CP baru yang telah dikumpulkan telah mendapatkan masukan dari unit – unit penunjang, yaitu :1. Departemen Gizi Klinik2. Departemen Patologi Klinik3. Instalasi Farmasi4. Instalasi Gizi
Lanjutan Progress Report
• Untuk tim tarif RSCM, merekomendasikan agar nama tindakan dalam cinical pathway tersebut dapat disesuaikan dengan nama-nama tindakan yang terdapat dalam buku tarif RSCM, sehingga dapat diketahui unit cot untuk tindakan tersebut.
• Direncanakan penyelenggaraan workshop/ pelatihan penyusunan Cost Of Treatment dari clinical pathway yang telah terkumpul pada bulan Mei 2014.
Evaluasi Clinical PathwayIndikator Outcome : LOS pasien rawat inap, Kunjungan pasien di poliklinik serta pelaksanaan Operasi dengan CP
NO
Judul Clinical Pathway
STANDAR (≤ HARI/
KUNJUNGAN)
CAPAIAN
1 Stroke Iskemik 8 Hari 7.28
2 AMI 7 Hari 8.46
3 TOF 8 Hari 9.99
4 Sectio Caesarea 4 Hari 3.45
5 Katarak Poliklinik 2 kali Kunjungan 1.83
6 Katarak OK 24 Jam 3.39
Formula : Jumlah total LOS atau Kunjungan pasien yang pengelolaannya menggunakan clinical pathway dibandingkan dengan Jumlah seluruh pasien yang pengelolaannya menggunakan clinical pathway
Evaluasi Clinical Pathway
NO
Judul Clinical Pathway
STANDAR (100%) CAPAIAN
1 Stroke Iskemik 100% 77.17%
2 AMI 100% 44.90%
3 TOF 100% 55.32%
4 Sectio Caesarea 100% 97.23%
5 Katarak Poliklinik 100% 76.83%
6 Katarak OK 100% 86.35%
Indikator proses : kesesuaian Implementasi CP
Evaluasi Penggunaan ObatPasien JKN
Kebijakan RSCM dalam peresepan pasien JKN
• Obat yang diresepkan adalah obat yang tercantum dalam Formularium Nasional (Fornas) dengan harga yang termurah. Jika tersedia produk generik maka digunakan obat generik.
• Obat di luar Fornas (Formularium RS) hanya dapat digunakan jika mempunyai bukti ilmiah yang kuat
• Pada masa transisi, pasien rawat jalan dapat diresepkan obat penyakit kronis (berdasarkan Formularium Nasional) sesuai indikasi medis sampai kontrol berikutnya apabila penyakit belum stabil, maksimum untuk 1 (satu) bulan.
Kebijakan RSCM dalam peresepan pasien JKN
ELECTRONIC PRESCRIBING
Manfaat:
• Meningkatkan keselamatan pasien• Mempercepat pelayanan• Mempercepat proses tagihan
Obat yang masuk dalam Fornas diberi logo “FORNAS”Untuk memudahkan dokter meresepkan obat Fornas
Restriksi dalam peresepan
• Antibiotika
• Obat mahal
• Obat baru dan tidak ada di Formularium RS
Peresepan Antibiotika
• Lini 1: dapat diresepkan oleh semua dokter
• Lini 2: resisten atau pasien alergi dengan antibiotika lini 1, tercantum dalam pedoman terapi dari Departemen Medik.
• Lini 3: dapat diresepkan setelah ada hasil kultur dan mendapat persetujuan tim PPRA
Formulir permintaan obat non formularium
PENYIAPAN (DISPENSING) OBAT • Dalam proses penyiapan obat oleh petugas farmasi
diberlakukan substitusi generik, artinya petugas farmasi diperbolehkan memberikan salah satu dari sediaan yang zat aktifnya sama dan tersedia di RSCM
contoh : dokter meresepkan Kaltrofen (isi: Ketoprofen), tetapi ketoprofen yang tersedia di RSCM saat itu adalah Pronalges, maka petugas farmasi dibolehkan memberikan Pronalges
• Substitusi terapeutik adalah penggantian obat yang sama kelas terapinya tetapi berbeda zat kimianya, dalam dosis yang ekuivalen, dapat dilakukan oleh petugas farmasi dengan terlebih dahulu minta persetujuan dokter penulis resep/konsulen.
PERSENTASE PENGGUNAAN OBAT FORNASPERIODE JANUARI-FEBRUARI 2014
Persentase
Persentase R/ Fornas dibandingkan R/ seluruh obat yang digunakan
86%
Persentase nilai rupiah obat Fornas dibandingkan nilai rupiah seluruh obat yang digunakan
70%
Kendala Pada Pasien Rawat Inap
• Dokter sulit untuk dihubungi saat akan kelengkapan administrasi yang kurang (acc Tim Pengendali, hasil lab, protokol terapi
• Penghentian terapi pasien tidak diinformasikan kepada petugas farmasi perbekalan farmasi menumpuk di ruangan retur menjadi tinggi / biaya perawatan menjadi tinggi
• Persetujuan tim pengendali terlambat untuk PF yang akan segera digunakan
Kendala Pada Pasien Rawat Jalan
• Masih ada resep yang dikosongkan tanggalnya• Tanggal resep tidak sesuai dengan tanggal SEP• Berkas administrasi belum lengkap, contoh:
protokol kemoterapi harus disertakan.• Produk herbal, vitamin kombinasi (kecuali vit B
kompleks) dan suplemen tidak ada di Fornas jangan diresepkan
• Pasien diberi informasi tentang obat merek tertentu yang lebih baik tidak sesuai dengan kebijakan RSCM tentang substitusi obat oleh farmasi