Download pdf - Proposal PKM KC

Transcript
Page 1: Proposal PKM KC

1

A. JUDUL

Smart Sensor Healthy Television : Alat pendeteksi jarak pandang televisi

otomatis sebagai upaya menjaga kesehatan mata

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Kenyamanan dalam menonton televisi memang menjadi peranan penting

yang membuat kita betah lama-lama menonton televisi. Tetapi prilaku

masyarakat di Indonesia yang menonton televisi dan tidak memerdulikan

posisi mereka menonton televisi, dapat membahayakan kondisi kesehatan

mata. Dalam menonton televisi anak-anak atau orang dewasa saat ini tidak

memperhatikan jarak menonton dan sudut menonton televisi.

Menonton televisi dengan jarak yang dekat dapat berakibat buruk terhadap

kesehatan mata seperti rabun jauh (miopi) dan menonton televisi dengan

posisi pandangan terlalu menghadap keatas atau lebih dari 25° (25 derajat)

akam mempercepat terjadinya kerusakan pada otot leher. Sedangkan jarak

sudut yang ideal menonton televisi adalah 0o – 25

o, jika lebih 25

o otot leher

akan tegang dan dapat mengakibatkan aliran darah ke otak menjadi kurang

lancar dan mengakibatkan kepala pusing dan nyeri tekuk pada leher bila

dilakukan berulang-ulang bisa mengakibatkan sakit migran dan pusing

kepala.

Mata memiliki peran penting bagi perkembangan kecerdasan manusia.

Ketika bayi dilahirkan, lensa matanya masih bening. Kemudian secara

bertahap akan berubah menjadi kuning, sejalan dengan usianya. Perubahan

warna lensa itulah yang menghambat secara progresif sinar biru yang

melewati lensa. Maka, semakin bertambah usia manusia, semakin kecil risiko

terganggunya lensa akibat sinar biru. Sebagai perbandingan, secara

prosentase sinar biru yang mencapai retina pada usia 0-2 tahun sebesar 70-

80%, sedangkan pada usia 60- 90 tahun hanya 20%. Jadi memang risiko

terbesar terjadi pada anak usia balita.

Sinar biru adalah sinar dengan panjang gelombang 400-500 nm

(nanometer). Sumber terdekatnya adalah lampu layar televisi serta komputer.

Risiko kerusakan terjadi tergantung dari panjang cahaya, intensitas serta

Page 2: Proposal PKM KC

2

durasi paparan. Misalnya jika seorang anak terlalu lama nonton televisi dari

jarak yang dekat maka risiko kerusakannya akan lebih besar. Pada anak-anak,

sinar biru ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti myopia

(rabun jauh), hipermetropia, dan astigmatisme. Jika hal ini terjadi pada anak

ketika ia mulai bersekolah, tentunya ia akan mengalami kesulitan membaca.

Prestasinya pun bisa dipastikan akan terganggu.

Oleh karena itu melihat dari permasalahan diatas, penulis mengusulkan

proposal berjudul “Smart Sensor Healthy Television : Alat pendeteksi jarak

pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga kesehatan mata”. Pada

dasarnya alat ini berfungsi sebagai sensor jarak pandang yang sehat dalam

menonton televisi. Diharapkan dengan adanya inovasi alat ini dapat

mengurangi pengaruh yang tidak baik dari radiasi televisi yang dapat

menyebabkan kerusakan mata pada orang yang menonton televisi.

C. PERUMUSAN MASALAH

Ada beberapa masalah yang akan dipecehkan pada program ini:

1. Bagaimanakah desain Smart Sensor Healthy Television : Alat pendeteksi

jarak pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga kesehatan mata?

2. Bagaimana cara kerja dari Smart Sensor Healthy Television : Alat

pendeteksi jarak pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga

kesehatan mata?

3. Bagaimana unjuk kerja dari Smart Sensor Healthy Television : Alat

pendeteksi jarak pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga

kesehatan mata?

D. TUJUAN

Ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam program ini:

1. Mengetahui desain Smart Sensor Healthy Television : Alat pendeteksi

jarak pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga kesehatan mata.

2. Mengetahui cara kerja dari Smart Sensor Healthy Television : Alat

pendeteksi jarak pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga

kesehatan mata.

Page 3: Proposal PKM KC

3

3. Mengetahui unjuk kerja dari Smart Sensor Healthy Television : Alat

pendeteksi jarak pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga

kesehatan mata.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dapat dibuat suatu alat

yang efektif dan efisien yaitu Smart sensor healthy television yang dapat

dimanfaatkan dimasyarakat, serta tidak menimbulkan efek samping.

F. KEGUNAAN

Dari program ini diharapkan nantinya dapat digunakan untuk:

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai penerapan teori yang telah diperoleh di perkuliahan.

b. Memacu kreativitas dan pengembangan daya pikir mahasiswa.

c. Menciptakan ide unik, kreatif dan inovatif

2. Bagi Perguruan Tinggi

a. Mengetahui sejauh mana mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang

diajarkan selama kuliah.

b. Menjadi ajang pencarian bakat mahasiswa, sebagai panduan

pemilihan mahasiswa berprestasi.

3. Bagi Masyarakat

a. Sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kesehatan mata

masyarakat.

b. Mengetahui sejauh mana respon masyarakat terhadap alat ini.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pyroelectric Infrared ( PIR ) Motion Detector

Sensor ini terbuat dari bahan Crystalline yang dapat

membangkitkan sinyal elektrik ketika terdapat energi panas pada radiasi

inframerah, energi panas tersebut dapat berasal dari panas tubuh manusia

.

Page 4: Proposal PKM KC

4

Untuk membantu kinerja dari sensor ini diperlukan Fresnel Lens yang

dimana fungsi dari lensa tersebut adalah untuk mempertajam jarak fokus

dari sensor. Jika tanpa lensa, jarak maksimum dari deteksi sensor hanya

dapat mencapai beberapa centimeter, akan tetapi jika dipasang dengan

lensa maka jarak maksimum dari deteksinya adalah 5 meter pada sudut 0

derajat.

Gambar 1. Fresnel Lens

(Sumber: Wappingers Falls New York, 2003)

Didalam Sensor Pyroelectric memiliki 2 buah elemen yang dapat

mendeteksi pergerakan dari arah kiri atau kanan. Jika sumber panas

berasal dari kanan ke kiri maka elemen yang kanan mendeteksi terlebih

dahulu dan sinyal keluaran yang dihasilkan adalah sinyal plus (+) terlebih

dahulu dan di lanjutkan dengan sinyal minus (+) namun ketika elemen

kiri mendeteksi adanya pergerakan terlebih dahulu maka sinyal yang

keluar adalah minus terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan sinyal plus.

Pendeteksi pergerakan ini dapat digunakan sebagai alat yang

mendeteksi orang yang masuk atau keluar dari suatu gedung ataupun

pada beberapa aplikasi robotik.

Gambar 2. Rangkaian Sensor Pyroelectric

(Sumber: Wappingers Falls New York, 2003)

Page 5: Proposal PKM KC

5

Gambaran umum dari cara kerja sensor pyroelectric dapat dilihat

pada gambar 3.

Gambar 3. Cara Kerja Sensor Pyroelectric

(Sumber: Wappingers Falls New York, 2003)

2. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sistem komputer lengkap dalam satu chip.

Lengkap dalam artian memiliki unit CPU, port I/O (paralel dan serial),

timer, counter, memori RAM untuk penyimpanan data saat eksekusi

program, dan memori ROM tempat dari mana perintah yang akan

dieksekusi. komponen elektronik kecil yang mengendalikan operasi

komponen elektronik lain pada suatu sirkuit elektronik. Micro- Controller

bisa disamakan dengan menara kontrol kecil disuatu bandara yang

mengkoordinir operasi peralatan pengendali penerbangan.

Pada sistem keamanan ini digunakan mikrokontroler dari jenis

AVR (Advanced Versatile Reduce Instruction Set Computer) dengan jenis

ATMega8535 yang mempunyai beberapa fitur dan fungsi khusus.

3. Fitur AVR ATMega8535

ATMega8535 adalah mikrokontroler keluaran dari Atmel yang

mempunyai jenis RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana

setiap instruksi akan diinput hanya dengan menggunakan satu clock cycle

sehingga proses input data lebih cepat dari pada jenis CISC (Completed

Instruction Set Computer). Mikrokontroler ini mempunyai beberapa fitur

Page 6: Proposal PKM KC

6

antara lain yaitu 130 instruksi, 32 register umum, Nonvolatile Program

dan Data memories yang dimana data dan program akan tersimpan

walaupun tidak ada tegangan yang dialirkan ke mikrokontroler tersebut,

8-KByte Flash Memory yang dapat dihapus dan diprogram sampai

10.000 kali, 512-Byte EEPROM ( Electronic Erasable Programable

Read Only Memory ) yang dapat ditulis dan dihapus sebanyak 100.000

kali, 512-Byte internal SRAM ( Static Random Access Memory ), RTC

(Real Time Clock ) dengan osilator terpisah, 4 jalur PWM ( Pulse Width

Modulation ), 10 bit ADC ( Analog to Digital Converter ), 32 jalur input

atau output yang dapat diprogram menjadi 4 buah port yaitu port A, port

B, port C dan port D.

4. Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip

kerja Buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri

dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan

tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tersebut

akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas

magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap

gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik

sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

Frekuensi suara yang di keluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz.

Gambar 4. Buzzer

(Sumber: IEEE as part of Try Engineering, 2007)

5. Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata

televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-

Page 7: Proposal PKM KC

7

masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau

dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan

penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban

dunia. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan

dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph

Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era

komunikasi elektronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar

katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi warna.

Gambar 5 . Televisi

(Sumber: Buku Panduan Groovia TV)

6. Standar Jarak Melihat Televisi

Menonton tv terdapat beberapa aturan-aturan yang harus kita taati

jika kita tidak ingin efek buruk menghampiri kita. Salah satunya adalah

jarak layar monitor televisi ke mata harus mengikuti perhitungan standar

yang berlaku. Rumus jarak layar televisi ke mata penonton adalah 5 kali

diagonal layar.

Jika aturan jarak tersebut dilanggar maka kesehatan mata bisa

terancam. Terutama pada anak-anak kita, jangan sampai mereka

memakai kacamata minus miopi hanya karena kita sebagai orang tua atau

yang lebih tua tidak melakukan larangan yang seharunya. Jika bermain

game sebaiknya jangan di rental karena layarnya besar tetapi jarak

bermain kurang lebih hanya 1 meter.

Rumus Hitungan Jarak Layar TV Ke Mata Penonton :

1. 14 inchi = 1,78 meter

2. 17 inchi = 2,16 meter

3. 20 inchi = 2,54 meter

Page 8: Proposal PKM KC

8

4. 21 inchi = 2,67 meter

5. 29 inchi = 3,67 meter

6. 32 inchi = 4,07 meter

7. 50 inchi = 6,35 meter

( sumber : http://budiari.student.umm.ac.id )

H. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dilakukaan melalui beberapa tahapan, antara lain:

1. Perancangan Desain Alat

Dalam tahap ini perancangan desain alat dimulai dengan

mengumpulkan dasar teori masing-masing komponen, langkah berikutnya

adalah membuat rancangan bentuk fisik.

2. Perakitan dan Pengembangan Alat

Perakitan alat dikerjakan secara bertahap pada setiap bagian.

Dalam tahapan perakitan dilakukan uji coba untuk tujuan pengembangan.

Setiap bagian yang lolos pengujian kemudian digabungkan menjadi satu

kesatuan untuk konfigurasi setingan alat agar bekerja dengan maksimal.

Pembuatan alat ini dilakukan dalam beberapa tahap atau proses yaitu:

Gambar 6. Blok diagram pembuatan alat

Survey Kondisi Lapangan

Penetapan Desain Alat

Pembuatan Bagian-Bagian Alat

Pembuatan

Unit sensor

Pembuatan

bagian sumber

energi

Membuat

box alat

Penyusunan Bagian-Bagian Alat

Pembuatan Unit

Pemroses (Sistem

Mikrokontroler)

Page 9: Proposal PKM KC

9

3. Gambaran Sistem Kerja Alat

Setelah selesai, hasil dari pembuatan alat adalah seperti pada

gambar 6. Alat ini terdiri dari berbagai bagian penting diantaranya adalah

unit sensor yang menggunakan sensor PIR sebagai pendeteksi jarak aman

seseorang yang sedang berada didepan televisi. Selanjutnya sinyal yang

dihasilkan oleh sensor PIR akan diproses oleh mikrokontroler yang akan

memberikan output pada indicator lampu LED dan akan membangkitkan

suara pada buzzer.

Gambar 7. Blok diagram bagian alat

4. Pengujian akhir Alat

Pengujian alat dilakukan dalam rangka mengetahui berfungsi

tidaknya alat tersebut. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik

Elektronika FT Universitas Negeri Yogyakarta. Selanjutnya dilakukan di

lapangan secara langsung yaitu melalui pengguna alat ini. Pengujian ini,

dibutuhkan dalam menentukan secara pasti (ideal) bagaimana susunan alat

dan bentuk alat. Hal yang dicari yaitu berfungsi tidaknya alat, dalam

proses pendeteksian jarak aman dalam menonton televisi.

a. Berfungsi tidaknya alat

Pengujian berfungsi tidaknya alat dilakukan dengan cara

menyalakan alat, dan pada jarak tertentu sensor dihalangi oleh

seseorang, sehingga dapat diketahui apakah alat dapat mendeteksi orang

tersebut pada jarak aman atau tidak. Apabila orang tersebut berada pada

Page 10: Proposal PKM KC

10

jarak yang tidak aman, alat akan mengeluarkan tanda peringatan berupa

indicator lampu yan menyala dan bunyi suara buzzer..

b. Pengaturan jarak pandang aman

Alat ini diperlukan pengaturan jarak deteksi yang tepat agar

berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pengaturannya

menggunakan program pada mikrokontroler. Pengujian ketepatan jarak

deteksi sangat penting dilakukan karena akan mempengaruhi efektifitas

dari alat ini.

c. Pengujian keamanan

Pengujian keamanan alat adalah hal yang paling utama, karena alat

ini dipakai dengan tujuan meningkatkan kesehatan mata dari pengguna

televisi. Pengujian selanjutnya adalah pengujian kelayakan pakai, yang

mencakup aspek efek samping, ergonomi desain betuk, dan ketahanan

alat dalam penggunaannya sehari-hari. Pada akhir sesi pengujian,

dilakukan evaluasi revisi pengembangan.

I. JADWAL KEGIATAN

Rencana Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan Proposal

Persiaan alat dan bahan

Pelaksanaan program

Pengujian alat

Evaluasi program

Penyempurnaan program

Penyusunan laporan

J. RENCANA BIAYA

1. Biaya Operasional PKM

No Komponen Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1 PCB Fiber 20x10cm 8 Rp. 6.000 Rp. 48.000

2 Kawat Nikelin 0,3x2mm 20 m Rp. 15.000 Rp.300.000

3 Televisi 14 inchi 1 Rp. 1.200.000 Rp.1.200.000

4 Baterai Lipolymer 2 Rp. 110.000 Rp. 220.000

Page 11: Proposal PKM KC

11

8 Dioda Bridge 5A 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000

9 IC 7805 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000

10 IC LM 324 3 Rp. 10.000 Rp. 10.000

12 Lampu LED super bright 1 set Rp. 15.000 Rp. 15.000

13 Push button Besar 1 Rp. 2.000 Rp. 2.000

14 Switch 4 Rp. 2.000 Rp. 8.000

15 Komponen (TR, R dan C) 2 set Rp. 20.000 Rp. 40.000

16 Speaker 3 Rp.60.000 Rp. 180.000

17 Mika tahan panas 0,5x1 m Rp 30.000 Rp. 15.000

18 Adaptor 1 A (charger) 1 Rp. 40.000 Rp. 40.000

19 Socket DC 2 pasang Rp. 4.000 Rp. 4.000

23 Kabel singe 10 m Rp. 1.000 Rp.10.000

24 Limit Switch 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000

25 Kawat Tembaga 10m Rp. 7.000 Rp. 70.000

26 Papan Plastik 5x1m Rp. 50.000 Rp. 250.000

27 Kaca Akrilik 2mm 1x1m Rp. 50.000 Rp. 50.000

28 Tool box (wadah peralatan) 1 Rp. 70.000 Rp. 70.000

29 Bor PCB 1 Rp. 35.000 Rp. 35.000

30 Adaptor Ajustable 3-12V 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000

31 Solder (standar) + Atractor 2 pasang Rp. 116.000 Rp. 232.000

32 Pinset 1 Rp. 3.000 Rp. 3.000

33 Tang Kombinasi 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000

34 Tang Lancip (kecil) 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000

35 Tang Potong 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000

36 Obeng 1 set Rp. 205.000 Rp. 205.000

37 Test Pen (kecil) 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000

38 Cutter dan gunting (kecil) 1 pasang Rp. 15.000 Rp. 15.000

39 Multimeter UX37TR 1 set Rp. 140.000 Rp. 140.000

40 AC-DC amperemeter 1 set Rp. 600.000 Rp. 600.000

41

Pyroelectric Infrared ( PIR )

Motion Detector

1 Rp. 125.000 Rp. 125.000

42 Grinda tangan (kecil) 1 set Rp. 300.000 Rp. 300.000

43 Hand Rivet 1 set Rp. 60.000 Rp. 60.000

44 Gergaji akrilik 1 set Rp. 350.000 Rp. 350.000

45 Palu 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000

46 Mata Bor 1mm dan 3mm 4 set Rp. 2.000 Rp. 16.000

47 Lem Silicon (tembak) 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000

48 Kikir 1 set Rp. 192.000 Rp. 192.000

50 Buzzer 2 Rp. 10.000 Rp. 20.000

51 ATMega 8535 1 Rp. 60.000 Rp. 60.000

Total Rp. 5.090.000

Page 12: Proposal PKM KC

12

2. Biaya Barang Habis Pakai

No Komponen Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1 Amplas 3 lembar Rp. 2.000 Rp. 6.000

2 Timah solder 2 Rol Rp. 60.500 Rp. 121.000

3 Pelarut Tembaga 2 bks Rp. 2.000 Rp. 4.000

4 Mata gergaji akrilik 2 Rp. 5.000 Rp. 10.000

5 Mata gerinda 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000

6 Isi lem silicon 3 Rp. 2.500 Rp. 7.500

7 Isolatip 2 Rp. 1.000 Rp. 2.000

8 Kertas A4 (paper one 70gr) 2 rim Rp. 30.000 Rp. 60.000

9 Pensil mekanik + isi 3 Rp. 5.000 Rp. 15.000

10 Penghapus (steadler) 3 Rp. 2.000 Rp. 6.000

11 Pulpen (standart AE) 5 Rp. 1.500 Rp. 7.500

12 Buku Kwarto (GK) 3 Rp. 10.000 Rp. 30.000

13 Tinta printer (Blue print) 4 warna Rp. 29.000 Rp. 116.000

14 CD + Box 2 set Rp. 5.000 Rp. 10.000

Total Rp. 415.000

3. Biaya Transportasi dan Telekomunikasi (selama 4 bulan masa

pelaksanaan program)

No Komponen Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1 Transportasi (bensin 2

motor)

8 lt/

bln/motor

Rp. 4.500 Rp. 288.000

2 Komunikasi (operator “3”) 20 rb/bln Rp. 21.000 Rp. 84.000

3 Akses Internet (Telkomsel

Flash Unlimited)

2 GB/bln Rp. 200.000 Rp. 800.000

4 Biaya Ongkos kirim

Pembeian peralatan Online

± 5

transaksi

Rp. 30.000 Rp. 150.000

Total Rp. 1.322.000

4. Biaya Publikasi dan Seminar

No Komponen Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1 Publikasi - Rp. 200.000 Rp. 200.000

2 Pengadaan Proposal 3 Rp. 30.000 Rp. 90.000

3 Pengadaan Laporan 3 Rp. 30.000 Rp. 90.000

4 Seminar Proposal - Rp. 100.000 Rp. 100.000

5 Seminar Laporan PKM - Rp. 300.000 Rp. 300.000

Total Rp. 780.000

5. Lain-Lain

No Komponen Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1 [K3] Sarung tangan 3 Rp. 5.000 Rp. 15.000

2 [K3] Obat-obatan 1 set Rp. 50.000 Rp. 50.000

3 Pemakain listrik (uji coba

dan pemakaian komputer)

4 bln Rp. 50.000 Rp. 200.000

Page 13: Proposal PKM KC

13

6. Total Biaya Pelaksanaan PKM

No Komponen Jumlah

1 Biaya Operasi PKM Rp. 5.090.000

2 Biaya Barang Habis Pakai Rp. 415.000

3 Biaya Transportasi dan Telekomunikasi Rp. 1.322.000

4 Biaya Publikasi dan Seminar Rp.780.000

5 Biaya Lain-Lain Rp. 265.000

Total Rp. 7.872.000

Jumlah total sebesar Rp. 7.872.000, terbilang tujuh juta delapan ratus

duabelas ribu rupiah.

K. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2010). Pyroelectric Infrared ( PIR ) Motion Detector

Surwanto dan Saiful Anwar, (2007). Knowledge, Attitude and Practice Of

Elementary Students Mother’s On Refraction Disorders.

Noor Farhana Halil Bt Abdul Razak, (2010). A Simple Id Detection Using

Infrared Sensors.

Muhammad Ardhiyan Mukaffi, (2010). Rancang bangun jam digital dengan

Keluaran Suara Sebagai Alat bantu Tunanetra Menggunakan

Mikrokontroller

Wappingers falls new york, (2003). infrared parts Manual IEEE as part of

Try Engineering, (2008). Two Button Buzzer Circuit

PT. Telekomuniksi Indonesia, (2010). Buku Panduan Televisi

L. LAMPIRAN

Nama dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok.

a. Ketua Pelaksana Kegiatan.

1. Nama Lengkap : Arif Purnomo

NIM : 12510134044

Fakultas/ Prodi : FT/ Teknik Sipil

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Waktu Untuk Kegiatan : 10 jam/ minggu

Ketua Pelaksana

(Arif Purnomo)

Page 14: Proposal PKM KC

14

b. Anggota Pelaksana

1. Nama Lengkap : Catur Edi Widodo

NIM : 12504241027

Fakultas/ Prodi : FT/ Pend. Teknik Otomotif

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Waktu Untuk Kegiatan : 10 jam/ minggu

Anggota 1

(Catur Edi Widodo)

2. Nama Lengkap : Roy Fernando

NIM : 11510134023

Fakultas/ Prodi : FT/ Teknik

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Waktu Untuk Kegiatan : 10 jam/ minggu

Anggota 2

(Roy Fernando)

3. Nama Lengkap : Anggun Winursito

NIM : 10502241032

Fakultas/ Prodi : FT/ Pend. Teknik Mekatronika

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Waktu Untuk Kegiatan : 10 jam/ minggu

Anggota 3

(Anggun Winursito)

4. Nama Lengkap : Beny Abdurrahman

NIM : 10502241027

Fakultas/ Prodi : FT/ Pend. Teknik Mekatronika

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Waktu Untuk Kegiatan : 10 jam/ minggu

Anggota 4

(Beny Abdurrahman)

Nama dan Biodata Dosen Pendamping

Page 15: Proposal PKM KC

15

1. Nama Lengkap : Drs. H. Sutarto, M.Sc., Ph.D

NIDN : 0001095306

Fakultas/ Prodi : Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Waktu Kegiatan Penelitian : 6 jam / minggu

Dosen Pembimbing

(Drs. H. Sutarto, M.Sc., Ph.D)

Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkembangkan

a. Tampak Samping

b. Tampak Depan

Gambar 8. Desain Smart Sensor Healthy Television