i
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS III SD NEGERI GUNUNGSARI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI
METODE TALKING STICK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Disusun oleh :
Erwin Desi Lestari
PGSD/VIIB
NPM : 09.141.075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012
i
ii
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS III SD NEGERI GUNUNGSARI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI
METODE TALKING STICK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di IKIP PGRI Madiun
Dosen Pengampu : Drs. Edy Siswanto, M. Pd.
Disusun oleh :
Erwin Desi Lestari
PGSD/VIIB
NPM : 09.141.075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012
ii i
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian tindakan kelas ini dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa Kelas III SD Negeri Gunungsari Melalui Metode Talking Stick
Tahun Pelajaran 2012/2013”. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi, namun dengan
ketekunan dan kesabaran kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal
penelitian tindakan kelas ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan oleh sebab itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada:
1. Dr. Parji, M. Pd., rector IKIP PGRI Madiun yang telah member
kesempatan penulis dalam menyusun proposal penelitian tindakan
kelas ini.
2. Drs. Ibadullah Malawi, M. Pd., kepala Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar IKIP PGRI Madiun.
3. Drs. Edy Siswanto, M. Pd., dosen mata kuliah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) di IKIP PGRI Madiun.
4. Susila, S. Pd., Kepala SD Negeri Gunungsari yang telah member izin
untuk penelitian.
5. Tri Nurhayati, S. Pd., Wali kelas III yang telah membantu memberi
data untuk melengkapi penyusunan proposal penelitian tindakan kelas
ini.
iiiii
iv
6. Seluruh siswa kelas III SD Negeri Gunungsari yang bersedia untuk
untuk diteliti sehingga dapat memperoleh informasi dan data yang
sesuai bagi penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan proposal penelitian
tindakan kelas ini.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian tindakan kelas ini jauh dari
kriteria sempurna baik dalam penulisan maupun penyusunan, maka untuk itu
penulis mohon atas kritik dan saran yang membangun demi terciptanya
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan proposal penelitian
tindakan kelas ini.
Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya serta memberikan maaf atas segala kesalahan penulis dan semoga proposal
penelitian tindakan kelas ini ada guna dan manfaatnya bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin.
Madiun, 2012
Penulis
iviii
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL...............................................................................................................
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1..........................................................................................
B. Identifikasi Masalah........................................................................ 5
C. Batasan Masalah............................................................................. 6
D. Perumusan Masalah........................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian............................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian........................................................................... 7............................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskriptif Teori.............................................................................. 8
..........................................................................................
1. Pengertian Belajar................................................................... 8
2. Motivasi................................................................................... 9
a. Pengertian Motivasi (Motivation)..................................... 9
b. Macam-macam Motivasi................................................... 9
...........................................................................................
3. Pembelajaran Tematik............................................................. 10
v
vi
4. Metode Mengajar.................................................................... 11
.................................................................................................
5. Metode Talking Stick.............................................................. 11
a. Pengertian Metode Talking Stick...................................... 11
b. Langkah-langkah Pembelajaran Talking Stick.................. 13
B. Penelitian Relevan.......................................................................... 13
C. Kerangka Berfikir........................................................................... 13
D. Hipotesis......................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
A.Perencanaan Penelitian.................................................................... 16
..........................................................................................
1. Jenis Penelitian ......................................................................... 16
2. Objek Penelitian........................................................................ 16
3. Subjek Penelitian...................................................................... 16
4. Waktu Penelitian....................................................................... 16
.................................................................................................
B. Prosedur Penelitian ........................................................................ 17
1. Perencanaan ............................................................................ 17
.................................................................................................
2. Tindakan ................................................................................. 17
3. Observasi................................................................................. 18
vi
iv
vii
4. Refleksi.................................................................................... 18
.................................................................................................
.................................................................................................
C. Instrumen Penelitian ...................................................................... 19
............................................................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 19............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ v
vii
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang
merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang
yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan
teknologi. Guru SD dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan
pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan
siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering
terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran
yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk
mengajarkannya semua.
Menurut pengamatan penulis, dalam pelaksanaan pembelajaran
di kelas, penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat
rendah dan guru cenderung menggunakan model konvesional pada setiap
pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya
penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang ada, padahal
penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru, dan sangat sesuai dengan
kurikulum KTSP.
1
2
Kurikulum KTSP yang mulai diberlakukan di sekolah dasar
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas
sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal
ini hanya dapat tercapai apabila proses pembelajaran yang berlangsung
mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa.
Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya,
dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan
memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan
sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui
proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang
mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil
belajar yang dicapai tidak optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya
minat siswa pada mata pelajaran tematik dikelas III SD Negeri
Gunungsari, Kabupaten Madiun, hal ini disebabkan oleh kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran yang kurang baik. Untuk mengetahui
mengapa minat siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu
merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidak
berhasilan siswa dalam pelajaran tematik di kelas III.
Tantangan guru dalam mengajar akan semakin kompleks. Siswa
saat ini cenderung mengharapkan gurunya mengajar dengan lebih santai
dan menggairahkan. Persoalannya adalah guru sering kali kurang
memahami bentuk-bentuk metode pembelajaran yang dapat digunakan
dalam proses mengajar. Ketidakpahaman itulah membuat banyak guru
2
3
secara praktis hanya menggunakan metode konvensional, sehingga
banyak siswa merasa jenuh, bosan atau malas mengikuti pelajaran.
Masih cukup banyak guru yang memakai metode konvensional
dalam melaksanakan pembelajaran. Tentu metode konvensional tersebut
bukan satu kesalahan, tetapi kalau terus-menerus dipakai maka dapat
dipastikan suasana pembelajaran berjalan secara monoton tanpa ada
variasi. Oleh karena itu, sudah sepantasnya guru mengembangkan metode
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, terlebih lagi
jika dikaitkan dengan upaya meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran tematik.
Pembelajaran tematik pada tingkat satuan Sekolah Dasar pada
dasarnya diarahkan pada pembelajaran yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Karena siswa kelas III cenderung
belum bisa untuk berfikir lebih luas/abstrak sehinggga perlu pembelajaran
yang menggunakan suatu tema tertentu dalam mengaitkan beberapa mata
pelajaran agar anak lebih mudah menangkap materi yang disampaikan,
sehingga apa yang disampikan guru bisa bermakna dan mudah diingat
oleh siswa.
Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa guru kelas
melaksanakan pembelajaran konvensional/klasikal tanpa
mengembangkannya. Dari metode tersebut, siswa merasa jenuh, tidak
bergairah dan bosan mengikuti pelajaran. Kondisi pembelajaran tersebut
3
4
tentu saja tidak bisa dibiarkan berlangsung terus menerus. Dengan
kondisi tersebut seharusnya guru mencari alternatif-alternatif metode
pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah
metode pembelajaran talking stick.
Pada prinsipnya, metode talking stick merupakan metode
pembelajaran interaktif karena menekankan pada keterlibatan aktif siswa
selama proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dilaksanakan guru
dengan berbagai pendekatan. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa,
guru menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan
talking stick. Talking stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir
pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran, guru meminta
siswa untuk melakukan penghafalan materi dengan terlebih dahulu
menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai talking stick akan
dilaksanakan. Setelah hal tersebut dilakukan, maka guru dan siswa
memulai talking stick. Guru terlebih dahulu memberikan tongkat kepada
salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa secara bersama
menyanyikan lagu tertentu sambil menyerahkan tongkat dari siswa
pertama ke siswa lainnya, begitu hingga lagu dinyatakan berhenti oleh
guru dengan tanda-tanda tertentu yang telah disepakati.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan utama pemilihan
metode talking stick karena selama proses pembelajaran berlangsung
sesudah guru menyajikan materi pelajaran, siswa diberikan waktu
4
5
beberapa saat untuk menghafal materi pelajaran yang telah diberikan,
agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking
stick berlangsung. Mengingat dalam talking stick, hukuman (punishmen)
dapat diberlakukan, misalnya siswa disuruh menyanyi, berpuisi, atau
hukuman-hukuman yang sifatnya positif dan menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran dengan metode talking
stick murni berorientasi pada aktivitas individu siswa yang dilakukan
dalam bentuk permainan.
B. Identifikasi Masalah
Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks.
Segala sesuatunya berarti setiap kata, pikiran, tindakan. Model
pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang tepat
untuk diterapakan pada pelajaran tematik III, dikarenakan cara penyajian
pelajaran dengan melakukan suatu permainan, sehingga akan
menimbulkan minat anak dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut
dikarenakan siswa kelas III masih bersifat kekanak-kanakan dan masih
suka bermain. Sehingga akan mempermudah pemahaman siswa terhadap
materi yang disampikan oleh seorang guru dan tujuan pembelajaran akan
tercapai.
Penulis merasa yakin bahwa landasan teori model
pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran tematik III di Sekolah Dasar. Lingkungan yang
5
6
mendukung dan proses pembelajaran yang menyenangkan dapat
menciptakan serta meningkatkan minat siswa SD untuk belajar. Sehingga
keluhan-keluhan seperti bosan, jenuh, kurang menyenangkan dan tidak
menarik yang selama ini sering didengungkan dari siswa dalam proses
pembelajaran tematik III dapat teratasi melalui model pembelajaran ini.
C. Batasan masalah
Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran talking
stick terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik di SD
Negeri Gunungsari pada kelas III.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan
permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Apakah dengan
metode Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar pada
pembelajaran tematik kelas III di SD Negeri Gunungsari, Kabupaten
Madiun?
E. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah dengan metode talking stick dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Gunungsari
dalam pembelajaran tematik.
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Gunungsari
dalam pembelajaran tematik.
6
7
F. Manfaat
Manfaat bagi siswa :
a) Siswa lebih mudah memahami apa yang disampikan oleh
seorang guru serta meningkatkan ketrampilan dan kreatifitas
siswa.
b) Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dan bermakna dalam diri siswa.
Manfaat bagi guru :
a) Guru memperoleh informasai tentang mengajar tematik
menggunakan metode talking stick.
b) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar
c) Guru mengetahui tentang kekurangan dalam mengajarnya.
d) Menambah pengetahuan guru dalam mengajar.
Manfaat bagi Sekolah :
a) Menambah daftar pustaka disekolah
b) Ikut memajukan sekolah demi tercapainya proses belajar
mengajar yang efektif.
7
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskriptif Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tak dapat terpisahkan
dari kehidupan manusia sehingga tidak ada kata terlambat untuk
belajar. Demikian juga pengertian belajar sudah banyak dikemikakan
oleh para ahli dari sudut pandang masing-masing. Hal ini justru akan
menambah cakrawala dan pengetahuan belajar.
Menurut Morgan (Dalam M. Dalyono 2003:211) mengatakan
“belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman
Menurut Rochman Natawijaya (2001:13) mengatakan “belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
pengalaman individu itu sendiri dalam reaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Herman Hudoyo (2002:21) mendefinisikan “belajar
sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan
pengalaman”
Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu kegiatan mencari fakta-fakta dengan
8
9
berbagai macam metode dari pengalaman individu melalui latihan
dengan pendekatan yang konkrit.
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi (Motivation)
Menurut Sumadi Suryabrata ( 2001:70) Motivasi adalah
keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu.
Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang pasti didorong oleh
sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, yang disebut dengan
motivasi.
b. Macam-macam Motivasi
a) Penggolongan berdasarkan atas terbentuknya motifasi
dibedakan atas dua macam Menurut Sumadi Suryabrata
( 2001:71), yaitu :
Motivasi bawaan
Motivasi bawaan sejak lahir, jadi tanpa dipelajari misalnya
dorongan untuk makan dan minum.
Motivasi yang dipelajari
Motivasi yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan
untuk belajar sesuatu ilmu pengetahuan.
b) Penggolongan berdasarkan atas jalarannya, motivasi dibedakan
atas dua macam yaitu :
9
10
Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang berfungsi karena adanya rangasangan
dari luar, seperti misalnya orang belajar giat karena diberi
tahu bahwa sebentar lagi ujian.
Motivasi Instrinsik
Motivasi yang berfungsi tidak uasah dirangsang dari
luar. Memang dalam diri individu telah ada dorongan itu.
3. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah
dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang
menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan
pengetahuan dan struktur intelektual anak.
Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi
Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu
haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan
perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih
10
11
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing).
4. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Pengertian lain ialah
teknik penyajian yang dilakukan oleh seorang guru untuk mengajar
atau menyajikan bahan pelajaran di dalam kelas baik individu maupun
kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dengan baik oleh
siswa. Khusus metode mengajar didalam kelas efektifitas mengajar
dipengaruhi oleh faktor tujuan, situasi dan faktor guru itu sendiri.
Dengan memiliki pengetahua secara umum berbagai sifat metode
seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode manakah yang
paling sesuai untuk situasi dan kondisi pengajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka metode mengajar merupakan
hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan terutama bagi seorang
guru yanag akan mengajar anak didiknya.
5. Metode Talking Stick
a. Pengertian Metode Talking Stick
Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam
pembelajaran yang harus diketahui guru dapat dilakukan dengan
empat cara, yaitu: “a) Pembelajaran penerimaan (reception
11
12
learning), b) pembelajaran penemuan (discovery learning), c)
pembelajaran penguasaan (mastery learning), dan d)
Pembelajaran terpadu (unit learning). Keempat pendekatan
pembelajaran ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran”.
Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan
suatu metode sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran.
Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai
metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang
drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran
oleh murid dengan menggunakan media tongkat.
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang
dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian
ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada
terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang
diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat
guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan
pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka siswa
yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh
kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini
dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran
menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
12
13
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Talking Stick
Menurut Suherman (2006:84) langkah-langkah
pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan tongkat.
2) Guru menyajikan materi pokok.
3) Siswa menbaca materi lengkap pada wacana.
4) Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada
siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan
dari guru.
5) Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan
petanyaan lagi dan seterusnya.
6) Guru membimbing siswa.
7) Guru dan siswa menarik kesimpulan
8) Guru melakukan refleksi proses pembelajaran, dan
B. Penelitian Relevan
1. Upaya meningkatakan aktivitas siswa kelas III SD Negeri Gunungsari
dalam bidang studi tematik dengan metode talking stick.
C. Kerangka Berfikir
1. Keadaan Awal
Selama penulis melakukan penelitian, penulis banyak
menemukan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran.
13
14
Misalnya didalam proses pembelajaran banyak guru yang belum
menggunakan metode mengajar yang tepat. Sehingga banyak siswa
tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran,
siswa mengantuk dalam kegiatan pembelajaran, siswa sering ribut
dalam kelas.
2. Perlakuan
Dari masalah yang telah ditemukan peneliti, maka tindakan
yang akan dilakukan antara lain :
1. Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode talking
stick.
2. Memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar.
3. Keadaan Akhir
Setelah dilakukan penanganan atau perlakuan khusus
berdasarkan masalah-masalah yang di uraikan di atas, maka terjadilah
perubahan terhadap diri siswa. Siswa menjadi lebih aktif dan
termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga lebih
fokus terhadap materi yang disampaikan oleh seorang guru dengan
demikian suasana dalam kelas menjadi lebih menarik. Selain itu siswa
juga termotivasi karena dengan penggunaan metode yang menarik
menjadikan siswa lebih tertarik dan juga mmempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi.
14
15
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
“Jika siswa kelas III SD Negeri Gunungsari menerapkan metode
talking stick pada pembelajaran tematik maka motivasi belajarnya akan
meningkat”.
15
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Perencanaan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah PTK (Penelitian
tindakan Kelas).
2. Objek Penelitian
Obyek penelitian yang akan diteliti adalah Metode Talking
Stick.
3. Subjek penelitian
Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas III SD Negeri
Gunungsari, kecamatan madiun, kabupaten madiun, Propinsi Jawa
Timur, dengan jumlah siswa 19 orang ( 9 siswa laki-laki dan 10
siswa perempuan). Pertimbangan mengambil subyek penilitian
tersebut adalah, dimana perkembangan siswa kelas III sangat cocok
dengan metode talking stick dalam pembelajaran tematik. Selain
itu kondisi siswa kelas III SD Negeri Gunungsari berasal dari latar
belakang keluarga yang berbeda dan memiliki karakteristik yang
berbeda pula.
4. Waktu Penelitian
16
17
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu bulan
September 2012.
B. Prosedur Perencanaan
Penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus dengan tindakan
yang dilakukan beranjak dari kondisi awal. Langkah-langkah yang
akan kami lakukan adalah, sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam hal ini dijabarkan dalam bentuk perencanaan
(rencana) guru sebelum melakukan suatu tindakan. Rencana ini
meliputi:
a. Tujuan yang akan dicapai dalam proses kegiatan belajar
tematik.
b. Kegiatan yang akan dilakukan dalam proses kegiatan belajar
tematik.
c. Menentukan metode yang ingin dipakai dengan
mempertimbangkan kondisi siswa.
d. Menyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalam
kegiatan belajar
e. Menyiapkan materi yang akan diajarkan
2. Tindakan
Merupakan pelaksanaan tindakan yang dilakukan untuk
memotivasi siswa dalam belajar tematik. Upaya-upaya yang
17
18
dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi siswa dengan model
pembelajaran talking stick meliputi:
a. Menjalin kebersamaan dan saling memahami.
b. Memberikan pengalaman kepada siswa tentang pembelajaran
tematik.
c. Memberikan peluang untuk menterjemahkan dan menerapkan
pengetahuan mereka kedalam pembelajaran yang lain ke
dalam kehidupan mereka.
d. Memberikan umpan balik atas apa yang mereka lakukan
setelah mereka belajar.
3. Observasi
Observasi ini dilakukan terhadap proses maupun hasil dari
tindakan yang dilakukan guru terhadap pengaruh yang diperoleh
dari hasil / tindakan alat ukur, baik yang bersifat kualitatif.
4. Refleksi
Refleksi hasil dari tindakan baru dapat kita peroleh setelah
kita melakukan pengukuran terhadap proses maupun hasil dan
tindakan kita. Dari hasil pengukuran itu kita peroleh suatu
gambaran tentang seberapa besar pengaruh tindakan kita untuk
meningkatkan motivasi siswa khususnya dalam belajar tematik.
Selain itu kita juga akan dapat menemukan suatu kekurangan-
18
19
kekurangan yang ada dan memperoleh poin-poin penting tentang
unsur-unsur penting yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Dengan demikian, kita dapat melakukan suatu tindakan
yang akan kita lakukan pada siklus kedua, dan selanjutnya sampai
benar-benar kita nanti akan memperoleh hasil yang maksimal dari
tindakan atau usaha untuk meningkatakan motivasi siswa.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut.
1. Lembar observasi guru dan siswa
2. Lembar pengamatan
3. Pedoman wawancara
4. Lembar kerja siswa
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui
proses pelaksanaan dan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode talking stick. Observasi dilakukan oleh
peneliti agar keobyektifan data aktivitas guru dan siswa dicatat dan
direkam untuk melihat semua hal yang terjadi.
2. Wawancara
19
20
Dalam penelitian ini, metode wawancara dilakukan terhadap
guru yang bersangkutan dan siswa kelas 2 diamabil secara acak.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang
diperoleh, dokumen tersebut berupa rekaman aktivitas siswa berupa
foto.
4. Test
Test adalah suatu percobaan yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan yang harus dijawab atau perintah yang harus
dikerjakan, untuk mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang
atau golongan (Abu Ahmadi,2007: 21). Dalam hal ini tes yang
digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Jaya.
Dalyono, Max. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Depdiknas. 2000. Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Suplemen GBPP). Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hudoyo, Herman. (2002:21). Belajar Mengajar Tematik III. Jakarta: Depdikbud.
Natawijaya, Rohman. 2001. Motivasi Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Ruseffendi. 2005. Metode Talking Stick. Bandung: Tarsito.
Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Tematik Kontemporer.
Bandung : FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Sutikna. 2005. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas III Melalui Metode
Taling Stick: Skripsi Universitas Negeri Semarang.
21
22
Suryabrata, Sumadi. 2001. Pengertian Motivasi. Jakarta : Rajawali Pers.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Tematik III.
Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Winkel, W.S. 1995. Motivasi Belajar. Jakarta: PT Grasindo.
22
v
vi