8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
1/63
1
PENERAPAN PENDEKATANBRAIN BASED LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI KELAS VII SMPN 2 IV KOTO
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Metodologi
Pendidikan
Disusun Oleh :
Putri Wahyu Annisa
2!""#$2%&
D'sen Pe()i()in*:
M#IMMAM+DDIN,M#P-
PRO.RAM ST+DI PENDIDIKAN MATEMATIKA J+R+SAN TARBI/A0
SEKOLA0 TIN..I A.AMA ISLAM NE.ERI STAIN&
SJE10 M# DJAMIL DJAMBEK B+KITTIN..I
2$" M3 "!! 0
BAB I
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
2/63
2
PENDA0+L+AN
A# Latar Bela4an* Masalah
Pendekatan pembelajaran merupakanaspek yang sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat keberhasilan suatupembelajaran di kelas akan sangat
tergantung dari pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru. Untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran di kelas perlu diupayakan suatu
pendekatan pembelajaran yang sesuai, yang mana dengan menerapkan
pendekatan itu, siswa merasa nyaman dalam belajar dan menjadikan
pembelajaran sebagai suatu proses yang menyenangkan.
Begitu juga dalam pembelajaran matematika demi mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal, hal utama yang harus diperhatikan guru
adalah siswa merasa nyaman dan senang belajar matematika, tentunya
seorang guru harus menggunakan pendekatan pembelajaran matematika yang
menyenangkan dan sesuai dengan aspek-aspek ruang lingkup matematika
pada materi yang akan diajarkan, misalnya di satuan pendidikan SMP/MS
ruang lingkupnya yaitu bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, serta
statistik dan peluang.
!al ini berbeda sekali dengan pembelajaran matematika yang
dilakukan oleh guru SMP" # $% &'' saat peneliti melakukan obser(asi
dan wawancara pada hari Senin tanggal ) September #*)+ di sekolah
tersebut. Pada saat obser(asi terlihat bahwa guru belum menciptakan proses
yang menyenangkan dalam pembelajarannya. uru masih menggunakan
pembelajaran kon(ensional, dimana pada awal pembelajaran guru hanya
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
3/63
3
menanyakan kesiapan siswa untuk belajar, kemudian guru menerangkan
materi pelajaran secara lisan dengan diselingi tanya jawab. Setelah itu guru
memberikan contoh soal dan latihan kepada siswa. ika diberikan soal latihan
yang hampir sama dengan contoh soal sebelumnya siswa dapat
menyelesaikannya, namun jika diberi soal yang agak berbeda dengan contoh
soal sebelumnya siswa kesulitan dalam menyelesaikannya. ari sini terlihat
bahwa siswa belum mampu mengaitkan konsep-konsep yang telah mereka
pelajari. $ni terjadi karena, siswa tidak terlibat akti dalam belajar, atau
dengan kata lain siswa tidak mampu membangun pengetahuannya karena
siswa tidak memiliki pengalaman sendiri dalam belajar sehingga siswa
tersebut tidak dapat menyelesaikan soal yang berbeda dari contoh yang
diberikan guru.
ari paparan di atas terlihat sekali kegiatan proses pembelajarannya
terokus pada guru, kurang bermakna, dan guru lebih menokuskan pada kerja
otak kiri siswa, yaitu mengajarkan materi saja. i sini guru belum menuntun
siswa mencari pengalaman belajar sendiri dalam proses pembelajaran,
sehingga siswa cendrung menjadi pasi dan tidak mampu membangun
pengetahuannya sendiri. !al-hal seperti inilah yang membuat siswa
menganggap pelajaran matematika ini pelajaran yang membosankan dan sulit
diterima oleh otak siswa, sehingga siswa menganggap matematika adalah
pelajaran yang sangat menakutkan.
engan begitu hasil belajar siswa juga tidak akan memuaskan.
Sebagaimana terlihat hasil ujian tengah semester # siswa pada abel ) 0
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
4/63
4
Ta)el " : Persentase Nilai +5ian Ten*ah Se(ester 2 Mata Pela5aran
Mate(ati4a Kelas VII SMPN 2 IV KOTO Tahun A5aran
2$"32$"!
"o &elas umlah
Siswa
Persentase ketuntasan
tuntas 1nilai 2 3* 4 tidak tuntas 1nilai 5 3*4
).
#.
+.
6.
%$$.)
%$$.#
%$$.+
%$$.6
+*
#7
#7
#3
++.+
6).6
#3.8
6*.3
88.3
9:.8
3#.6
97.+
1Sumber 0 uru matematika kelas %$$ SMP" # $% &''4
ari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran matematika yang
telah diberikan belum sesuai dengan apa yang diinginkan, karena masih
banyak siswa yang nilainya belum mencapai &&M 1&riteria &etuntasan
Minimal4 yang ditetapkan oleh SMP" # $% &'' yaitu 3*.
Untuk itu, demi menciptakan suasana pembelajaran matematika yang
eekti dan menyenangkan serta meningkatkan kualitas dan hasil belajar
matematika siswa maka salah satu solusi yang dapat memecahkan masalah
yang ada di SMP" # $% &'' adalah dengan menerapkan pendekatan brain
based learning.
Pendekatan brain based learning ini juga pernah diterapkan dalam
penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian tersebut pendekatan brain
based learning merupakan suatu pendekatan yang menyenangkan dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.Pendekatan brain based learning iniadalah
pendekatan pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
5/63
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
6/63
6
membentuk jaringan-jaringan yang membuat kita mampu
mengidentiikasikan objek dengan lebih cepat ketika objek-objek tersebut
berbeda dari kelompok objek yang sama. Perbedaan properti dapat
menggunakan warna, bentuk dan berat. !al ini membuat pembelajaran
produkti dan otak yang bahagia, &arena kita dapat mengingat dengan baik
(isual-(isual konkret yang dapat kita sentuh dan kita manipulasi>.#
Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti memilih materi segitiga dan
segiempat.
Pada materi segitiga dan segiempat siswa dituntut untuk dapat
mengingat dan membayangkan jenis-jenis serta rumus yang dapat digunakan
pada materi tersebut. entunya pada materi ini yang harus berperan akti
yaitu otak kiri dan otak kanan siswa, karena di sini siswa dituntut untuk
meningkatkan imajinasi dan keterampilan serta pengetahuannya. 'leh sebab
itu, otak kiri dan otak kanan siswa harus seimbang, sehingga pendekatan
brain based learning ini merupakan suatu pendekatan yang sangat tepat untuk
diterapkan.
Selain itu pendekatan brain based learningjuga mempunyai beberapa
tahap-tahap pembelajaran yang lebih komplek yaitu tahap pra pemaparan,
pesiapan, inisiasi dan akuisisi, elaborasi, inkubasi dan memasukkan memori,
(eriikasi dan pengecekan, serta tahap perayaan dan integrasi. +ari tahap-
tahap yang ada pada pendekatan brain based learning ini tampak sekali
bahwa proses pembelajarannya dikemas sedemikian rupa sehingga
#
!bid, h. 7#+!bid, h. 6:6
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
7/63
7
pendekatan ini dapat berpengaruh besar dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan teori-teori tersebut, pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan brain based learning ini akan dapat memacu prestasi akademik.6
Sehingga secara otomatis dengan menerapkan pendekatan ini hasil belajar
siswa juga akan meningkat.
'leh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul 6Penera7an Pen-e4atan Brain Based Learning -ala(
Pe()ela5aran Mate(ati4a -i Kelas VII SMPN 2 IV KOTO8#
B# I-enti9i4asi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentiikasi
masalah sebagai berikut0
). uru masih menggunakan pendekatan pembelajaran kon(ensional dan
hanya memperhatikan cara kerja otak kiri siswa yaitu mengajarkan
materi saja, yang mana siswa belum diberi kesempatan untuk
membangun pengetahuannya sendiri.
#. Siswa tidak mampu mengaitkan konsep-konsep yang telah didapatnya
dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak bisa menyelesaikan soal
yang berbeda dari contoh yang diberikan guru.
+. Pembelajaran yang dilaksanakan guru belum bermakna dan siswa
cendrung pasi dalam kegiatan pembelajaran.
6. ?endahnya hasil belajar siswa yang ditandai dengan banyaknya siswa
yang belum mencapai &&M.
6!bid" h. :*
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
8/63
8
1# Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan teori-teori yang
mendukung serta luasnya cakupan permasalahan maka peneliti membatasi
masalah ini pada hasil belajar siswa yang masih rendah.
D# Ru(usan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
skripsi ini adalah
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
9/63
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
10/63
10
Pembelajaran kon(ensional adalah cara penyajian materi yang
menggunakan metode ceramah dan disertai dengan pemberian tugas yang
dikerjakan secara indi(idu.
0asil Bela5ar
!asil belajar adalah hasil akhir yang diperoleh siswa setelah
melaksanakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan brain based
learning.
0# Tu5uan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah 0 >Untuk mengetahui hasil belajar
matematika siswa pada penerapan pendekatan brain based learning lebih
tinggi daripada hasil belajar siswa pada pembelajaran kon(ensional pada
kelas %$$ SMP" # $% &''>.
I# Man9aat Penelitian
Penulisan skripsi ini diharapkan bermanaat0
). Ba*i 7eneliti 0 Peneliti mendapatkan bekal pengetahuan dan wawasan
baru sebagai calon guru matematika, dan dapat menerapkan serta
mengembangkan pendekatan ini.
#. Ba*i sis
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
11/63
11
+. Ba*i *uru 0 Sebagai masukan bagi guru untuk dapat menerapkan
pendekatan brain based learning ini dalam pembelajaran matematika di
kelas.
BAB II
KAJIAN TEORI
A# Pen-e4atanBrain Based Learning
). eori 'tak
'tak adalah organ yang luar biasa, bekerja mengkoordinasikan
seluruh yang terjadi di dalam tubuh kita, kepribadian, metabolisme,
tekanan darah, emosi, hormon, ingatan, bekerja melebihi komputer
manapun di dunia ini. &elainan kecil pada otak akan mempengaruhi
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
12/63
12
akti(itas tubuh, karenanya kita harus selalu menjaga nutrisinya dan
menjaga kesehatannya dan mengembangkannya.5 'tak manusia terdiri
atas tiga bagian yaitu otak belakang, otak tengah, dan otak depan. 'tak
depan juga terdiri dari dua belahan otak yaitu otak kiri dan otak kanan.
Secara umum otak kiri manusia berungsi dalam berikir rasional,
logis, kritis, linear, analitis, reerensial, dan juga berkaitan dengan
kemampuan belajar membaca, berhitung 1matematika4, dan bahasa.
Sedangkan otak kanan manusia berungsi dalam berikir non (erbal,
kearah perasaan dan emosi, kesadaran berkenaan dengan perasaan,
pengenalan bentuk, pola, gambar, musik, irama, kepekaan warna,
imajinasi, kreatiitas, dan (isualisasi.6 engan keseimbangan otak kiri dan
otak kanan ini pembelajaran akan lebih bermakna, terutama pembelajaran
matematika. Pembelajaran matematika merupakan suatu alat untuk
mengembangkan cara berikir siswa, karena pada hakekat matematika
sasarannya telah diketahui sehingga dapat diketahui pula bagaimana cara
berpikir matematika itu. alam mengembangkan cara berikir tersebut ada
siswa yang dominan pada otak kiri 1penalaran indukti4dan ada pula yang
dominan pada otak kanan 1penalaran dedukti4.
Siswa yang dominan pada otak kiri, biasanya akan 0 3
5 iCa. #**3. Otak. ersedia 0 1http0//id.wikipedia.org/wiki/SistemDsaraDpusat4. E#9
Februari #*))G.
8ordon ryden,#e$olusi %ara Belajar the Learning #e$olution" 1Bandung 0 MiCon Media
Utama, #***4 h. )#9
3;ric ensen, op. &it. h. ++
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
13/63
13
a. Memilih sesuatu yang berurutan.
b. Belajar lebih baik dari bagian-bagian, kemudian keseluruhan.
c. Menyukai kata-kata.
d. ebih memilih subjeknya terlebih dahulu.
Sedangkan siswa yang dominan otak kanan, biasanya akan 0
a. Merasa lebih aman dengan sesuatu yang acak.
b. Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian.
c. Menyukai gambar, graik, dan diagram.
d. ebih memilih melihat atau mengalami subjeknya terlebih dahulu.
ari kutipan tersebut tampak perbedaan siswa dalam belajar antara
siswa yang dominan otak kiri 1penalaran indukti4 yang mana dalam
mengerjakan sesuatu bermulai dari yang bersiat lebih khusus baru ke
umum dengan siswa yang dominan dengan otak kanan yang bekerja
mulai dari yang bersiat umum ke khusus. ilip Mukerjea
mengungkapkan bahwa otak yang kreati adalah otak kiri dan otak kanan
yang bekerja sinergis. alam pembelajaran, hendaknya penggunaan otak
kiri dan otak kanan diseimbangkan agar pembelajaran menjadi lebih
bermakna. : adi dalam sebuah pembelajaran seseorang yang dapat
:
!ernowo. 1#**:4. Menulis Feature di unia %enus. EonlineG. https0//internalmedia.Hordpress.com/#**:/*#/)7/menulis-eature-di Idunia-(enus/. E#9 Februari #*))G.
https://internalmedia/https://internalmedia/https://internalmedia/8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
14/63
14
menyeimbangkan antara kedua belahan otaknya maka ia dapat menjadi
seorang yang cerdas, karena ia akan dapat mengingat sesuatu lebih lama.
Selain itu, otak juga sangat berperan dalam pembentukan memori.
Berdasarkan kamus umum bahasa $ndonesia, memori adalah ingatan atau
daya ingat.7Memori ini sangat penting dalam pembelajaran, semua yang
telah kita pelajari, baik secara sadar maupun tidak sadar, akan tersimpan
di dalam memori.
ari penjelasan di atas dapat disimpulkan otak dan memori sangat
penting dalam pembelajaran. adi seseorang yang dapat
menyeimbangkan antara kedua belahan otaknya maka ia dapat menjadi
seorang yang cerdas. !al ini terjadi karena seseorang itu dapat
menyeimbangkan cara kerja otaknya sehingga materi yang telah ia terima
dalam pembelajaran akan tersimpan di memori jangka panjang 1belahan
otak kanan4, sehingga ia dapat mengingat materi lebih lama.
#. PendekatanBrain Based Learning
Pendekatan brain based learning adalah pembelajaran yang
diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk
belajar.10 alam menerapkan pendekatan brain based learning, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan karena akan sangat berpengaruh
pada proses pembelajaran, yaitu lingkungan, gerakan dan olahraga,
musik, permainan, peta pikiran 1mind map4, dan penampilan guru.
7
Badudu,Kamus Umum Bahasa !ndonesia, 1akarta0 Pustaka Sinar !arapan4h.83)* ;rik ensen, op. &it" h. ))
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
15/63
15
Senada dengan pendapat di atas, SapaJat juga mengungkapkan
bahwa brain based learning menawarkan sebuah konsep untuk
menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada upaya pemberdayaan
potensi otak siswa.11 adi dari dua ungkapan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendekatan brain based learning merupakan suatu
pembelajaran yang dirancang sesuai dengan cara kerja otak, yang mana
dengan penerapan brain based learning ini pembelajaran akan lebih
bermakna dan dapat meningkatkan kualitas, serta hasil belajar siswa.
B# Pe()ela5aran Mate(ati4a
Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses akti dalam
memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru, sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku, misalnya setelah belajar matematika siswa itu
mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan matematika yang
dimiliki siswa tersebut, yang mana sebelumnya mereka tidak dapat
melakukannya.12Selanjutnya, Slameto mengemukakan belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan indi(idu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
indi(idu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
ari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang
)) SapaJat, A. #**7. Brain Based Learning. ersedia 0.
1http0//matematika.upi.edu/indeK.php/brain-based-learning/4.E#9ebruari #*)*G.)#
!erman !udoyo,Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran Matematika" 1Malang 0 Uni(ersitas"egeri Malang, #**)4, h. :+
http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B25http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B258/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
16/63
16
menghasilkan perubahan tingkah laku, dimana perubahan yang terjadi itu,
tidak semuanya dapat dikategorikan pada perubahan akibat belajar. Belajar
ini tidak terlepas sebagai suatu proses sehingga prosesnya sering disebut
pembelajaran.
Menurut rianto, pengertian pembelajaran yaitu interaksi dua arah
dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi
komunikasi 1transer4 yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang
telah ditetapkan sebelumnya.13 Selanjutnya menurut !erman Suherman,
pembelajaran adalah suatu upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa
agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.14 adi
pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam akti(itas pendidikan di
sekolah, dari pembelajaran inilah siswa memperoleh hasil belajar yang
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar. engan demikian dapat
disimpulkan pembelajaran matematika adalah suatu proses yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh
ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika.
1# Pen-e4atan Brain Base- Learnin* -ala( Pe()ela5aran Mate(ati4a
Pendekatan brain based learning dalam pembelajaran matematika
yaitu suatu proses pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang
)+ rianto, Mendesain Model Pembelajaran !no$ati'Progresi'" 1akarta 0 &encana Prenada Mediaroup, #**74, h. )3)6
;rman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer" 1Bandung 0 UP$, #**+4,h.3
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
17/63
17
didesain secara alamiah untuk membelajarkan siswa, guna memperoleh ilmu
pengetahuan dan keterampilan matematika.
ahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan brain
based learningdalam pembelajaran matematikayaitu0
"# Pra=Pe(a7aran
Pra pemaparan merupakan tahap yang dapat memberikan ulasan
kepada otak tentang pembelajaran baru sebelum benar-benar menggali
pembelajaran lebih jauh. 15Pemaparan 1 pengantar 4 terhadap inormasi
dapat membuat pelaksanaan selanjutnya menjadi lebih cepat, karena otak
mempunyai cara tertentu dalam menempatkan inormasi ke ruang tunggu
kogniti untuk dapat diakses cepat. ika inormasi tidak digunakan maka ia
akan tergeletak tak terhubungkan dan teracak. "amun jika diberikan
pertanyaan atau guru mengingatkan kembali dengan cara apapun maka
pemahaman tentang materi akan lebih cepat. 16Maksudnya di sini pada
tahap pra pemaparan seorang guru harus mampu mengambil kembali
materi atau konsep matematika siswa yang sudah ia pelajari, yang berada
di ruang tunggu kogniti siswa.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru matematika pada
tahap pra pemaparan ini supaya pembelajaran menjadi lebih cepat, yaitu 0
)9;ric ensen, op.&it. h. 6:6)8
;ric ensen, ibid. h. )#7
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
18/63
18
a. Bangun hubungan yang positi dengan siswa dan buat siswa tertarik
belajar matematika dengan menciptakan kelas yang kondusi.17
Menciptakan suatu hubungan yang positi dengan siswa adalah
dasar untuk membangun suatu lingkungan dan suasana belajar kondusi
guna mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. i sini siswa perlu
merasa aman secara isik, mental, dan emosional serta merasa menjadi
bagian dari keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menciptakan rasa
aman bagi siswa, guru harus membangun hubungan yang positi dengan
siswa.18
!ubungan yang positi ini dapat dibangun dengan menetapkan
suatu hubungan yang bersiat pribadi antara guru dan setiap peserta
didik. Misalnya, guru berdiri di depan pintu kelas menyambut
kedatangan siswa dan bersalaman dengan siswanya satu per satu dan
sapa siswa dengan menggunakan namanya masing-masing.
b. unakan mind mappingtentang pembelajaran yang akan diajarkan.
Mind mapping merupakan display (isual grais dari subjek dari
subjek yang melukiskan hubungan kunci dengan simbol-simbol, warna,
dan kata-kata menarik, sehingga mampu menciptakan makna bagi
pembelajar.19 Menurut Michael Michalko, dalam buku terlarisnya
%ra&king %reati$it)" mind mapakan 0
)4 Mengaktikan seluruh otak
)3;ric ensen, ibid, h. 6:9):Adi H. unawan, *enius Learning Strateg)" 1akarta 0 P ramedia Pustaka Utama,
#**34, h. +#))7;ric ensen, op. &it. h. )++
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
19/63
19
#4 Membereskan akal dari kekusutan mental
+4 Memungkinkan kita berokus pada pokok bahasan
64 Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian inormasi
yang saling terpisah
94 Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
84 Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita
membandingkannya
7) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok
bahasan yang membantu mengalihkan inormasi tentangnya dari
ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.20
Menurut eorgi oCano(, penemu pembelajaran yang diakselerasi,
menggunakan pra pemaparan menggunakan alat (isual positi 1mind
mapping4 yang menampilkan poin-poin kunci dengan kode warna . ia
melaporkan 1)7374 bahwa lima ratus yang subjek dipaparkan pada
teknik ini memperlihatkan ingatan lebih baik daripada subjek-subjek
yang tidak menggunakan materi dengan kode warna.21 adi dengan
adanya pra pemaparan seperti yang dipaparkan akan dapat mendorong
pembelajaran.
c. Bimbing pembelajar dalam melakukan senam otak 1 brain g)m4
#*ony BuCan,Buku Pintar Mind Map" 1akarta 0 P ramedia Pustaka Utama, #*)*4, h.
8 #);ric ensen, op. &it. h. )+6
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
20/63
20
Brain g)m adalah serangkaian gerakan tubuh yang sederhana yang
digunakan untuk memadukan semua bagian otak untuk meningkatkan
kemampuan belajar, mambangun harga diri dan rasa kebersamaan.
Brain g)m sangat baik dilakukan pada awal proses pembelajaran,
terlebih lagi bila diiringi dengan lagu atau musik yang bersiat riang dan
gembira.Brain g)m juga bisa dilakukan untuk menyegarkan isik dan
pikiran murid setelah menjalani proses pembelajaran yang
membutuhkan konsentrasi tinggi yang mengakibatkan kelelahan pada
otak.22 Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang
membutuhkan konsentrasi yang tinggi yang mengakibatkan kelelahan
pada otak, untuk itu brain g)m sangat bermamaat jika dilakukan pada
pembelajaran matematika.
2# Persia7an
ahap ini merupakan ase dimana guru menciptakan keingintahuan
dan kesenangan siswa. !al yang dilakukan guru pada tahap persiapan
yaitu 0
a. uru menghubungkan materi matematika yang akan diajarkan dengan
pengalaman nyata23, misalnya sebelum mempelajari materi tentang
himpunan hendaknya guru memberikan contoh nyatanya dalam
kehidupan, seperti kumpulan bunga-bunga di taman termasuk ke dalam
himpunan. Menghubungkan materi ini dengan kehidupan nyata sangat
##
Adi H. unawan, op. &it. h. #3*#+;ric ensen, ibid. h. 6:8
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
21/63
21
membantu sekali dalam proses pembelajaran karena otak dapat belajar
paling baik khususnya dari pengalaman konkrit terlebih dahulu.
b. Berikan hal-hal baru untuk melibatkan emosi siswa.
Menurut Sarlito Hirawan Sarwono emosi adalah setiap keadaan
pada diri seseorang yang disertai warna aekti baik pada tingkat lemah
1dangkal4, maupun pada tingkat luas 1mendalam4.24 =ang dimaksud
warna aekti yaitu perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat
pada saat menghadapi situasi tertentu, seperti gembira, bahagia, putus
asa, benci, dan lainnya.
alam pembelajaran emosi positi siswa dalam belajar sangat
diperlukan. Sebagaimana ahli memori dan neurobiologist dari
Uni(ersity o Laliornia, san iego arry Suire1)7:3, )77#4,
mengatakan bahwa emosi itu sangat penting, ia memiliki jalur memori
sendiri. 'leh sebab itu siswa akan lebih lama mengingat peristiwa yang
berkesan dari pada peristiwa yang biasa saja.25
adi dalam pembelajaran matematika emosi positi ini sangat
penting, karena selama ini sebagian besar pembelajar memperlihatkan
emosi yang negati terhadap pembelajaran matematika sehingga
pembelajar tidak suka belajar matematika. Untuk itu seorang guru harus
mampu memberikan hal-hal yang baru dan menarik dalam
#6Syamsu =usu, Psikologi Perkembangan +nak dan #emaja" 1Bandung 0 P ?emaja
?osdakarya, #**74, h. ))9#9;ric ensen, op. &it. h. +#9
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
22/63
22
pembelajaran matematika. Misalnya pada materi himpunan, untuk
menentukan apakah kumpulan cowok ganteng merupakan himpunan
atau tidak, di sini guru bisa mencontohkan oto-oto cowok ganteng
tersebut. adi nantinya siswa bisa menyimpulkan apakah kumpulan
tersebut himpunan atau tidak serta siswa akan lebih lama mengingat
karena mereka langsung melihat contohnya tidak hanya sekedar
haalan.
# Inisiasi -an a4uisisi
Fase ini merupakan ase penanaman konsep yang mana di sini guru
dapat memberikan proyek kelompok yang meliputi pembangunan,
penemuan, eksplorasi atau perancangan kepada siswa. Pada tahap ini
ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang bersiat mayoritas.26
adi dalam pembelajaran matematika pada tahap ini guru dapat
memberikan tugas kepada pembelajar yang mana pembelajar tersebut
mengerjakan tugas secara berkelompok, sehingga mereka bisa berdiskusi
dan saling membantu antar anggota kelompok sehingga nantinya,
pembelajar menemukan sendiri tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran matematika tersebut. engan begitu mereka akan mampu
menciptakan pengetahuannya sendiri sehingga pembelajar akan lebih lama
mengingat konsep matematika yang telah dipelajarinya.
!# Ela)'rasi
ahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk
menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam
#8;ric ensen, ibid.h. 6:3
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
23/63
23
pembelajaran27. Fase ini merupakan ase pemprosesan yang membutuhkan
kemampuan siswa, di sini saatnya guru membuat kesan intelektual tentang
topik yang dipelajarinya.
&euntungan yang diperoleh pembelajar dalam proses ini adalah
mereka belajar meninjau dan menge(aluasi hasil karya mereka sendir dan
temannya, serta mereka bisa menerima umpan balik yang membangun
dengan sebuah cara yang produkti.28
Lara yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran matematika
pada tahap ini yaitu guru menyuruh salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya di depan kelas dan
kelompok lain memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap pendapat
yang dikemukan oleh kelompok yang presentasi. i sini guru harus dapat
mengkondisikan kelas dan membimbing pembelajar dalam berdiskusi,
sehingga pembelajar mendapatkan inormasi yang akurat, serta pembelajar
dapat membuat kesan intelektual tentang materi matematika yang sedang
dipelajari.
># In4u)asi -an (e(asu44an (e('ri
ahap ini menekankan bahwa waktu istirahat dan waktu untuk
mengulang kembali merupakan suatu hal yang penting, karena otak belajar
paling eekti dari waktu ke waktu bukan langsung pada suatu saat.29
#3;ric ensen, ibid.h. 9:#:
;ric ensen, ibid.h. 8*#7;ric ensen, ibid.h. 6::
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
24/63
24
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang butuh
konsentrasi yang tinggi dan ini akan membuat otak menjadi lelah, untuk
itu waktu untuk istirahat sangat diperlukan di sela-sela pembelajaran. Pada
tahap ini guru menyediakan waktu untuk perenungan tanpa bimbingan dan
di sini guru bisa memutarkan (ideo moti(asi yang dapat memoti(asi
pembelajar untuk belajar matematika. Setelah itu berikan soal latihan
sederhana tanpa bimbingan dari guru, biarkan pembelajar mendiskusikan
dengan teman sebangkunya.
?# Veri9i4asi -an 7en*e@e4an 4eya4inan
alam tahap ini, guru mengecek apakah siswa sudah paham
dengan materi yang telah dipelajari atau belum. Siswa juga perlu tahu
apakah dirinya sudah memahami materi atau belum. Fase ini perlu untuk
mengkonirmasi tentang topik yang sudah dipelajari.30
Lara yang dapat dilakukan guru pada tahap ini yaitu buatlah siswa
menyampaikan apa yang mereka pelajari kepada orang lain. Para siswa
hendaknya saling bertanya satu sama lain atau bekerjasama. i sini guru
memberikan sebuah soal yang setingkat lebih rumit dan siswa
mengerjakan dengan teman sebangku, serta guru membimbing siswa
dalam mengerjakan latihan. uru beserta siswa lain mengecek jawaban
yang didapatkan oleh siswa tersebut.
# Perayaan -an inte*rasi
+*;ric ensen, ibid.h. 6:7
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
25/63
25
Fase perayaan sangat penting untuk melibatkan emosi, buat ase ini
mengasyikkan dan menyenangkan. ahap ini menanamkan semua arti
penting dari kecintaan terhadap belajar, yang mana dapat dilakukan
dengan cara berikut 0
a. Sediakan waktu untuk tiap kelompok menampilkan bakat atau yel-yel
tentang pelajaran matematika setelah mereka menyimpulkan tentang
materi pembelajaran.
b. Berikan re,ard atau hadiah kepada kelompok atau indi(idu yang
berhasil menyelesaikan soal kuis dengan sempurna
c. &aitkan materi dengan yang akan dipelajari selanjutnya, di sini bisa
dilakukan dengan membuat mindmappingatau peta ikiran.31
D# Pe()ela5aran K'n;ensi'nal
Pembelajaran kon(ensional merupakan pembelajaran yang
dilakukan secara klasikal dengan metode ceramah atau ekspositori dan
pemberian tugas secara indi(idu. Pembelajaran ini adalah pembelajaran
yang menggunakan komunikasi satu arah.
Menurut "asution, ciri-ciri pembelajaran kon(ensional adalah032
a4 ujuan tidak dirumuskan secara spesiik
b4 &egiatan intruksional kebanyakan berbentuk ceramah
c4 Pengalaman belajar kebanyakan benbentuk ceramah
+)
;ric ensen, ibid. h. 67*+#"asution S, Didaktik +sas+sas Mengajar" (akarta0 Bumi Aksara, #***4, h.#*7
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
26/63
26
d4 Partisipasi murid kebanyakan pasi
e4 &ecepatan belajar ditentukan oleh kecepatan guru mengajar
4 Penguasaan tidak menyeluruh
g4 &eberhasilan siswa dinilai secara subjekti.
adi dapat dikatakan bahwa pembelajaran kon(ensional lebih
menitik beratkan pada keaktian guru. Pembelajaran kon(ensional yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran biasa yang
dilaksanakan dengan metode ekspositori dan sesuai dengan cirri-ciri
pembelajaran kon(ensional di atas.
Sebagaimana yang dikemukan oleh ;rman Suherman0 Pada
metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang, karena tidak terus
menerus bicara, ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan
contoh soal pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Siswa tidak hanya
mendengar dan membuat catatan tetapi juga membuat soal latihan dan
bertanya kalau tidak mengerti, guru dapat memeriksa pekerjaan siswa
secara indi(idu, menjelaskan kembali secara indi(idu atau kelompok. 33
adi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kon(ensional adalah
pembelajaran yang sudah di biasa dilaksanakan di sekolah-sekolah.
Pembelajaran kon(ensional ini merupakan pembelajaran yang paling
mudah dilaksanakan dan paling dominan dilaksanakan oleh guru-guru.
Pelaksanaan pembelajaran ini meliputi pembelajaran dengan cara metode
33;rman Suherman, dkk, 'p. Lit. hal.#*+
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
27/63
27
ceramah, tanya jawab, latihan dan pemberian tugas. Siswa belum
diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri karena
pembelajaran kon(ensional ini cendrung memokuskan siswa kepada
belajar mendengar, membuat latihan mempersiapkan ujian harian atau
semester dan naik kelas saja.
E# 0asil Bela5ar
!asil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami proses belajar, yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri siswa. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berupa
bentuk hal yang baru atau penyempurnaan terhadap hasil yang diperoleh
sebelumnya.
!al ini sejalan dengan pendapat Hina Sanjaya bahwa,.34Selanjutnya
Mursell juga menyatakan bahwa hasil belajar tidak hanya terbatas pada
situasi dimana hasil diperoleh, tetapi dapat ditranser atau digunakan dalam
situasi-situasi lain.35&edua kutipan di atas menjelaskan bahwa hasil belajar
siswa menunjukkan sejauh mana siswa telah memahami apa yang dipelajari
dan sampai dimana mereka mampu untuk menggunakannya dalam
pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
ebih lanjut lagi, agne menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan
kapasitas terukur dari perubahan indi(idu yang diinginkan berdasarkan ciri-
+6 Hina sanjaya, Pembelajaran dalam !mplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, 1akarta 0
kencana, #**94, h. #3+9 Mursell,Mengajar dengan Sukses"1Bandung 0 ;MMA?S, )7774, h. #7
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
28/63
28
ciri atau (ariabel bawaannya melalui perlakuan pengajaran tertentu.
Pengukuran perubahan tingkah laku pada prinsipnya merupakan
pengungkapan hasil belajar ideal yang meliputi segenap ranah psikologis
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. "amun
demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu,
khususnya rasa siswa sangat sulit.36
'leh karena itu,dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud pada
hakekatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional
pembelajaran matematika. !asil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika merupakan hasil kegiatan dari belajar matematika dalam bentuk
pengetahuan sebagai akibat dari perlakuan atau pembelajaran yang dilakukan
siswa, atau dengan kata lain, hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika merupakan apa yang diperoleh siswa dari proses belajar
matematika. isini penulis mengunakan tes berbentuk uraian yang mana
berguna untuk melihat kemampuan kogniti siswa setelah diterapkannya
pendekatan brain based learning.
# Penelitian Rele;an
Suhendri Pratama, dengan judul >AplikasiBrain Based Learning
untu4 (enin*4at4an 7en*uasaan 4'nse7 sis. Penelitian ini mengaplikasikan brain based learning dalam
pembelajaran biologi, yang mana target yang akan ditingkatkan yaitu
penguasaan konsep dan hasil belajar siswa pada materi pelajaran biologi. ari
+8 Muhibbin Syah,Psikologi Belajar"1akarta0P. ?aja raindo Persada, #**64, h. #)+
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
29/63
29
hasil penelitian ini diperoleh bahwa penguasaan konsep dan hasil belajar
biologi siswa yang menerapkan pendekatan brain based learning lebih baik
daripada penguasaan konsep dan hasil belajar siswa yang menggunakan
pendekatan kon(ensional.
Selanjutnya ?inati rida Adiasih, > ;ksperimen Pembelajaran
Matematika Melalui Brain Based Learning pada Pokok Bahasan Matriks
itinjau dari &eaktian Siswa>. ari hasil penelitian ini pembelajaran melalui
pendekatan brain based learning pada pokok bahasan matriks dapat
meningkatkan keaktian siswa. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian di
atas adalah peneliti menerapkan pendekatan brain based learning pada
pembelajaran matematika, yang mana di sini peneliti ingin melihat apakah
hasil belajar matematika siswa dapat meningkat dengan penerapan brain
based learning ini.
.# Keran*4a K'nse7tual
alam pembelajaran matematika, banyak sekali aktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah anggapan siswa
bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami. Banyak
cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya
menciptakan suasana belajar yang memoti(asi dan mendorong siswa terlibat
akti dalam proses belajar. "amun kenyataannya siswa masih pasi dalam
belajar dan proses belajar mengajar didominasi oleh guru.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
menerapkan pendekatan brain based learning. Brain based learning
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
30/63
30
merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan pemikiran atau otak siswa,
dimana pembelajaran ini berguna untuk menyeimbangkan antara otak kiri
dengan otak kanan siswa. 'tak kiri siswa berungsi untuk pengetahuan
sedangkan otak kanannya berungsi dalam memicu emosi siswa tersebut,
sehingga dengan penyeimbangan antara otak kanan dengan otak kiri maka
siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat konsep matematika yang
telah diajarkan.
Pada brain based learning 1pembelajaran berbasis kemampuan otak4
ini siswa akan lebih akti dalam belajar, dan pembelajaran tidak didominasi
oleh guru, karena peran guru di sini hanya sebagai asilitator, moti(ator,
ino(ator dan mengkoordinir proses pembelajaran. Suasana belajar akan lebih
bermakna karena pembelajaran juga dikemas dengan hal-hal menarik
misalnya dengan penggunaan musik dan warna warni seperti halnya cara
kerja otak kanan sehingga materi yang dipelajari akan tersimpan lama dalam
memori siswa. !al ini akan menjadikan siswa termoti(asi untuk belajar,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
31/63
31
BAB III
METODOLO.I PENELITIAN
"# Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian eksperimen semu
1-uasi /perimental resear&h4.
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
32/63
32
penelitian eksperimen yang tidak memungkinkan untuk memanipulasi atau
mengontrol (ariabel-(ariabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib
dan ketat seperti pada penelitian eksperimen sungguhan 1True /perimental
resear&h4>+3. Penelitian eksperimen semu ini dapat dilakukan dengan
memberikan perlakuan 1treatment4 pada kelas eksperimen dengan
menerapkan pendekatan brain based learning sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan metode pembelajaran kon(ensional.
2# Ran@an*an Penelitian
?ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah #andomi0ed
%ontrol *roup Onl) Design. alam penelitian ini beberapa sampel yang
diambil dari populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Perlakuan yang diberikan pada eksperimen adalah menerapkan
pendekatan brain based learning sedangkan pada kelas kontrol menggunakan
metode pembelajaran kon(ensional. Menurut Suryabrata rancangan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini0
abel #. ?ancangan Penelitian+:
&elompok Perlakuan est
&elompok eksperimen N
&elompok kontrol =
&eterangan0
N O Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan brain based learning
+3uri,Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian, 1Padang0 U"P Press, #**34, h. 8#38
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, 1akarta0 P ?aja raindo Persada,#*))4, h. )):
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
33/63
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
34/63
34
probabilit) samplingtepatnya dengan tekniksimple random sampling.
>Probabilit) sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur 1anggota4 populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel>,6)sedangkan >simple random
samplingadalah cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak.
Artinya, setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih>.6#
Berdasarkan permasalahan, jenis penelitian dan populasi yang
akan diteliti, maka dibutuhkan dua kelas sebagai sampel yaitu untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan uraian sebagai berikut0
)4 &elompok eksperimen, pada kelompok ini akan diberikan suatu
treatment atau perlakuan yaitu penerapan pendekatan brain based
learning.
#4 &elompok kontrol, pada kelompok ini diberikan suatu treatment
atau perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kon(ensional.
angkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan sampel
adalah sebagai berikut0
)4 Mengumpulkan nilai ujian tengah semester genap matematika
&elas %$$ SMP" # $% &''.
#4 Melakukan uji
normalitas, homogenitas (ariansi, dan kesamaan rata-rata populasi.
6)
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan" 1 Bandung 0 Alabeta, #**34, h. )#*6# uri, op. &it." h. :#
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
35/63
35
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
36/63
36
alam graik yang diperoleh, terdapat sebuah garis lurus
sebagai indikasi bahwa data berasal dari distribusi
normal. ika semua pencaran titik-titik yang diperoleh
dekat dengan garis lurus, maka dikatakan data
berdistribusi normal, sebaliknya, jika pencaran titikItitik
jauh dari garis lurus maka dikatakan bahwa asumsi
kenormalan tidak dipenuhi oleh data tersebut.
1#4 $nterpretasiP$alue
P$aluemenyatakan besarnya peluang untuk melakukan
galat jenis $ 1menolak hipotesis nol jika sesungguhnya
hipotesis nol tersebut benar4. ikaP$alueyang diperoleh
lebih kecil dari tara nyata yang ditetapkan 1 4, maka
tolak1odan sebaliknya terima1o.
!asil pengujian menunjukkan bahwa titik menyebar
mengikuti garis kenormalan 1ampiran $$4 dan nilai P-$alue yang
diperoleh untuk masing-masing kelas populasi lebih besar daripada
tara nyata 1 4 yang telah ditetapkan yaitu *,*9. P-$alueuntuk kelas
%$$.) adalah *,:7) kelas %$$.# adalah *,*37 kelas %$$.+ adalah
*,99: dan kelas %$$.6 adalah *.89). adi dapat disimpulkan bahwa
data hasil belajar matematika semua kelas populasi berdistribusi
normal.
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
37/63
37
b4 Uji homogenitas (ariansi
Uji homogenitas (ariansi bertujuan untuk melihat apakah
populasi memiliki keragaman yang sama atau tidak. Untuk
menguji homogenitas (ariansi digunakan uji-Bartlet dengan
bantuanSo't,areM$"$AB. !ipotesis yang diajukan adalah0
#6
#
+
#
#
#
)* 0 ===1
0)
1 Paling kurang ada satu pasang $ariansi )ang tidak
sama.
Untuk melakukan uji normalitas bentuk perintah dapat
dituliskan pada Session %ommandsebagai berikut0
MTB C Vartest 1" 12
ika menggunakan kotak dialog, urutan operasinya adalah0
Stat ANOVA Test for Equal Variance
Lara untuk menginterpretasikan uji ini adalah dengan
memperhatikan &hart yang dihasilkan. ika irisan selang
kepercayaan itu kosong, maka dikatakan bahwa kelompok
perlakuan tersebut tidak homogen, dan sebaliknya dikatakan
homogen jika garis-garis selang kepercayaan beririsan. Selain
itu, jika P-$alue Q berarti kelompok data memiliki (ariansi
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
38/63
38
yang homogen pada tingkat kepercayaan 1)-4 R. ara nyata 1
4 yang diterapkan yaitu *,*9.
!asil pengujian menunjukkan bahwa selang kepercayaan
bagi (ariansi untuk semua kelas populasi beririsan 1ampiran
$$$4 dan nilai P-$alueyang diperoleh adalah *,+#7. Artinya, nilai
P-$alue Q . adi dapat disimpulkan bahwa semua kelas
populasi homogen.
c4 Uji kesamaan rata-rata
Uji kesamaan rata-rata bertujuan untuk mengetahui
apakah populasi memiliki kesamaan rata-rata atau tidak. Uji ini
menggunakan teknik Ana(a Satu Arah 1One 5a)4 dengan
bantuan So't,areM$"$AB. !ipotesis yang diajukan adalah0
6+#)* 0 ===1 .
0)
1 Sekurangkurangn)a terdapat dua pasang populasi
)ang memiliki ratarata )ang tidak sama.
Spesiikasi perintah M$"$AB yang digunakan adalah
untuk input data perkolom adalah sebagai berikut0
MTB ANOVAOne
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
39/63
39
kesamaan rata-rata dan sebaliknya. "ilai yang digunakan
adalah *,*9.
!asil pengujian menunjukkan bahwa nilai P-$alueyang
diperoleh adalah *,#7+. Artinya, nilai P-$alue Q 1ampiran
$%4. adi dapat disimpulkan bahwa semua kelas populasi
mempunyai kesamaan rata-rata.
+4 Populasi yang
diperoleh telah berdistribusi normal, homogen dan memiliki
kesamaan rata-rata, maka sampel dapat diambil secara acak
lotting, yang terambil pertama yaitu kelas %$$.6 yang dijadikan
sebagai kelas eksperimen dan yang terambil kedua yaitu kelas
%$$.+ sebagai kelas kontrol.
!# Data
enis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah066
)4 ata primer yaitu data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan
atau laboratorium. ata primer dalam penelitian ini adalah hasil
belajar matematika siswa kelas sampel.
#4 ata sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber sekunder,
seperti dokumen-dokumen dari berbagai lembaga. ata sekunder
dalam penelitian ini adalah data siswa yang menjadi populasi dan
66uri, op. &it." h. 7:
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
40/63
40
sampel serta nilai ujian tengah semester genap matematika kelas %$$
SMP" # $% &''.
># Varia)el
%ariabel dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu069
a. %ariabel bebas adalah (ariabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya (ariabel terikat. %ariabel bebas
dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan brain based
learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran kon(ensional pada
kelas kontrol.
b. %ariabel terikat adalah (ariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya (ariabel bebas. %ariabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan
brain based learningdan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan
pembelajaran kon(ensional.
?# Instru(en Penelitian
a# Tes 0asil Bela5ar
$nstrumen penelitian ini yaitu tes hasil belajar matematika. Materi
yang diujikan dalam tes adalah materi yang diberikan selama penelitian.
es yang diujikan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian, karena melalui
tes bentuk uraian ini peneliti bisa melihat sejauh mana kemampuan otak
siswa dalam menyerap inormasi terhadap materi yang diajarkan. es ini
69Sugiyono, op. &it. " h. 8)
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
41/63
41
dibuat berdasarkan &SP yang dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
dosen yang berkompeten dan guru matematika kelas %$$ SMP" # $%
&''.
Untuk mendapatkan tes yang baik dilakukan beberapa langkah
sebagai berikut ini 0
1) Menyusun kisi-kisi soal tes
hasil, kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada ampiran %.
2) Menuliskan dan menyusun
butir-butir soal yang diujikan. Butir-butir soal yang diujikan dapat dilihat
pada ampiran %$ dan kunci jawaban pada ampiran %$$.
3) %aliditas soal tes 1(aliditas
instrumen4, >suatu instrumen dapat dikatakan (alid bila instrumen
tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan secara tepat.>68 alam
penelitian ini (aliditas yang digunakan adalah (aliditas isi, maksudnya isi
tes tersebut telah sesuai dengan kurikulum dan materi yang diajarkan.
#4 Melakukan Uji coba tes
Agar soal yang disusun memiliki kriteria soal yang baik, maka
soal tersebut perlu diujicobakan terlebih dahulu dan kemudian
dianalisis untuk mendapatkan mana soal yang memenuhi kriteria. Soal
ini akan diujicobakan di kelas %$$.) SMP" # $% &''.
Peneliti mengambil kelas %$$.) SMP" # $% &'' sebagai
tempat uji coba soal karena memiliki &&M yang sama dengan kelas
eksperimen dan kelas kontrol yaitu 3*. !asil tes uji coba tercantum
68uri op. &it." h. ))6
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
42/63
42
dalam proporsi jawaban soal uji coba tes hasil belajar matematika
1ampiran N4.
+4 Analisis butir soal tes
Untuk mendapatkan kualitas soal yang baik maka dilakukan
beberapa langkah sebagai berikut 0
)4 aya Pembeda
Soal
< Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai
kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai
kompetensi berdasarkan kriteria tertentu>.63
Untuk mengetahui daya pembeda soal, terlebih dahulu
dengan mencari indeks pembeda soal dengan cara sebagai berikut0
a4 ata diurutkan dari nilai tertinggi sampai nilai yang
terendah
b4 Membagi testee dalam dua kelompok yaitu kelompok
atas dan kelompok bawah.
c4 !itung degress o' 'reedom1d4 dengan rumus 0
d O 1n t - )4 1n r - )4
n t O n r O #3 R K " O n
63
Tainal Ariin,$aluasi Pembelajaran" 1 Bandung 0 P. ?emaja ?osda &arya, #*)*4, h.#3+
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
43/63
43
d4 Menghitung indeks pembeda soal
dengan rumus0
$ p O
4)1
##
+
nn
66
MM
rt
rt
&et 0
$ p 0 indeks pembeda soal
M r 0 ?ata-rata skor kelompok rendah
M t 0 ?ata-rata skor kelompok tinggi
t6#
0 umlah kuadrat de(iasi skor kelompok
tinggi
r6#
0 umlah kuadrat de(iasi skor kelompok
rendah
n 0 #3 R K "
" 0 Banyak peserta tes
Suatu soal mempunyai daya pembeda yang berarti
1signiikan4 jika $ p hitung $ p tabel pada d yang telah
ditentukan.6:
6:
Praktiknyo Prawironegoro,$aluasi Belajar Khusus +nalisis Soal Untuk Bidang StudiMatematika1akarta0 PPP&, )7:94, h. ))
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
44/63
44
Setelah dilakukan ujicoba dengan nilai $p tabel O #.7:
didapat daya pembeda soal sebagai berikut0
Ta)el !# 0asil Daya Pe()e-a S'al Setelah Dila4u4an
+5i@')a
N' S'al I7 Keteran*an
) )3.## Signiikan
# +.++ Signiikan
+ 9.3) Signiikan
6 +.79 Signiikan
9 +.:: Signiikan
8 +.## Signiikan
3 6.+9 Signiikan
: 9.:* Signiikan
Berdasarkan abel 6, semua soal memiliki daya
pembeda yang signiikan. !asil perhitungan daya pembeda soal
dapat dilihat pada ampiran N$.
#4 $ndeks &esukaran
Soal
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
45/63
45
Sebuah butir soal dikatakan baik adalah apabila tingkat
kesukaran dapat diketahui tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
Sebab tingkat kesukaran item itu memiliki korelasi dengan daya
pembeda. Bila item memiliki tingkat kesukaran maksimal, maka daya
pembeda akan rendah, demikian pula bila item itu terlalu mudah juga
tidak akan memiliki daya pembeda.67
Untuk menentukan indeks kesukaran 1$ k 4 soal essay dapat
digunakan rumus sebagai berikut09*
$ k O R)**#
/mn
DDrt
+
&et 0
$ k 0 $ndeks kesukaran soal
t
0 umlah skor dari kelompok tinggi
r 0 umlah skor dari kelompok rendah
m 0 Skor setiap soal benar
n 0 Banyak peserta tes
n 0 #3R K n
67Asnelly $lyas,$aluasi Pendidikan" 1 Batusangkar 0 SA$" Batusangkar Press, #**84,
h. ))9 9*Praktiknyo Prawironegoro, op.&it., h. )6
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
46/63
46
engan kriteria sebagai berikut 0
Ta)el ># Kriteria In-e4s Kesu4aran S'al
"ilai $ k &riteria
$ k 5 #3R Soal sukar
#3 R k! R3+ Soal sedang
$ k Q 3+ R Soal mudah
Setelah dilakukan uji coba tes dan dilakukan perhitungan maka
didapatkan indeks kesukaran soal pada abel 8 0
Ta)el ?# 0asil In-e4s Kesu4aran S'al Setelah Dila4u4an
+5i 1')a
N' S'al I4 Keteran*an
) 9+.: R Sedang
# :9.8+ R Mudah
+ 3*.:+ R Sedang6 :6.+: R Mudah
9 ##.9 R Sukar
8 +*.6# R Sedang
3 9+.39R Sedang
: 6+.++R Sedang
Berdasarkan analisis indeks kesukaran soal, dinyatakan bahwa
semua soal dapat dipakai untuk soal tes akhir. adi soal uji coba ini
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
47/63
47
langsung dapat digunakan untuk soal tes akhir. Perhitungan indeks
kesukaran ini dapat dilihat pada ampiran N$$.
#4 &lasiikasi Soal
&lasiikasi soal atau item dapat ditentukan sebagai berikut09)
a4 $tem tetap dipakai jika $ p signiikan * R 5 $
k 5)** R
b4 $tem diperbaiki jika 0
$ p signiikan dan $ k O *R atau )**R
$ p tidak signiikan dan * R 5 $ k 5)** R
c4 $tem diganti jika $ p tidak signiikan dan $ k
O *R atau $ k O )**R.
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda dan indeks
kesukaran, soal dapat diklasiikasikan sebagai berikut0
9)ihat,!bid., h. )3
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
48/63
( )
= ##
)) ))t
i
n
n
r
4
4
//
=
#
#
#
48
Ta)el # Klasi9i4asi S'al
N'
S'al
I7 Keteran*an I4 Keteran*an Klasi9i4asi
) )3.## Signiikan 9+.: R Sedang ipakai
# +.++ Signiikan :9.8+ R Mudah ipakai
+ 9.3) Signiikan 3*.:+ R Sedang ipakai
6 +.79 Signiikan :6.+: R Mudah ipakai
9 +.:: Signiikan ##.9 R Sukar ipakai
8 +.## Signiikan +*.6# R Sedang ipakai
3 6.+9 Signiikan 9+.39R Sedang ipakai
: 9.:* Signiikan 6+.++R Sedang ipakai
!asil analisis soal uji coba ini ddapat dilihat pada lampiran N$$$.
+4 ?eliabilitas
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
49/63
49
#
i O umlah %ariansi skor tiap-tiap item
#
t O %ariansi otal
n
O Banyaknya butir soal
" O Banyaknya siswa9+
engan &riteria sebagai berikut 0
Ta)el %# Relia)ilitas Tes
Nilai r )) Kriteria
*.7* r)) 5 ).** ?eliabilitas tinggi sekali
*.3* r)) 5 *.7* ?eliabilitas tinggi
*.6* r)) 5 *.3* ?eliabilitas sedang
*.#* r)) 5 *.6* ?eliabilitas rendah
*.** r)) 5 *.#* ?eliabilitas sangat rendah sekali
!arga rhitungyang diperoleh adalah *.:+ yang berada pada inter(al
*.3* r)) 5 *.7* sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes uji
coba memiliki reliabel tinggi. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat
pada ampiran N$%.
)# 1atatan La7an*an
Pembuatan catatan lapangan berdasarkan hasil obser(asi tentang
masalah-masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran pada
penerapan pendekatan brain based learning. Latatan lapangan terdapat
pada lampiran N%.
9+
Suharsimi Arikunto,Dasardasar e$aluasi pendidikan, 1akarta0 Bumi Aksara, )7774 h.)**
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
50/63
50
# Pr'se-ur Penelitian
a# Taha7 Persia7an
)4 Meninjau sekolah tempat penelitian diadakan.
#4 Mengajukan surat permohonan penelitian.
+4 &onsultasi dengan guru bidang studi yang bersangkutan.
64 Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei #*)#. adwal pelaksanaan
penelitian dapat dilihat pada abel 7 0
Ke*iatan E4s7eri(en K'ntr'l
Pertemuan ) #: Mei #*)# #7 Mei #*)#
Pertemuan # #7 Mei #*)# +* Mei #*)#
Pertemuan + +* Mei #*)# ) Mei #*)#
Pertemuan 6 6 uni #*)# 9 uni #*)#
es akhir 9 uni #*)# 8 uni #*)#
94 Membuat rencana pembelajaran 1?PP4.
?PP yang digunakan dalan penelitian ini dapat dilihat pada
ampiran N%$ untuk kelas eksperimen dan ampiran N%$$ untuk kelas
kontrol.
Taha7 7ela4sanaan
Pada tahap pelaksanaan kelas eksperimen diterapkan pendekatan
brain based learning dengan langkah-langkah seperti contoh berikut ini0
Ke*iatan Lan*4ah=lan*4ah Pe()ela5aran Wa4tu
Pendahuluan uru mengucapkan salam dan)9 menit
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
51/63
51
memeriksa kehadiran siswa.
Taha7 7ra=7e(a7aran
). uru memajang peta pikiran
1mind map4 mengenai materi
yang akan dipelajari yaitu
segitiga dan segiempat.
#. Membangun hubungan yang
positi dengan siswa.
+. uru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
6. Siswa diminta untuk
menuliskan target yang harus
dicapai dalam pembelajaran
kali ini pada lembar target
masing-masing.
5. Siswa, dengan bimbingan guru,
melakukan senam otak 1brain
g)m4. Misalnya dengan cara
menyuruh siswa menulis atau
menggambar dengan dua
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
52/63
52
tangan.
8. Siswa diberikan beberapa
pertanyaan apersepsi oleh guru
dalam rangka mengaitkan
materi yang sudah dipelajari
dengan materi yang akan
dipelajari.
Taha7 7ersia7an
Siswa diberikan penjelasan awal
tentang materi segitiga dan segiempat
yang akan diajarkan. uru mengaitkan
materi tersebut dengan kehidupan
sehari-hari.
&egiatan $nti Taha7 inisiasi -an a4uisisi
). Siswa dikondisikan dalam
beberapa kelompok. iap
kelompok terdiri dari lima atau
enam orang siswa.
#. Masing-masing kelompok
diberi embar iskusi.
+. Siswa dipersilakan untuk
6* menit
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
53/63
53
mempelajari dan memahami
embar iskusi.
6. Siswa mulai diperdengarkan
musik klasik.
9. Siswa dengan bimbingan guru,
mendiskusikan materi sambil
menjawab serangkaian
pertanyaan pada embar
iskusi.
Taha7 ela)'rasi
). Siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
Sedangkan kelompok lain
memperhatikan,
mengemukakan pendapat, atau
mengajukan pertanyaan.
#. uru lebih akti
mengkondisikan kelas.
Penutup Taha7 in4u)asi -an (e(asu44an
(e('ri
#9 menit
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
54/63
54
). Siswa bersama-sama dengan
guru melakukan peregangan
sambil menonton (ideo yang
dapat memoti(asi siswa untuk
belajar.
#. Siswa mengerjakan soal-soal
latihan sederhana yang
berkaitan dengan materi yang
baru saja dipelajari, tanpa
bimbingan guru.
Taha7 ;eri9i4asi -an 7en*e@e4an
4eya4inan
). Siswa mengerjakan soal-soal
latihan yang setingkat lebih
rumit sebagai tugas indi(idu
sambil mendengarkan musik
yang sama seperti pada saat
berdiskusi kelompok.
#. Siswa, dengan bimbingan guru,
mengecek jawaban siswa.
Taha7 7erayaan -an inte*rasi
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
55/63
55
). Siswa, dengan bimbingan guru,
menyimpulkan materi yang
telah didiskusikan bersama.
2. Siswa diberi Pekerjaan ?umah
1P?4, yaitu membuat mind
mapdari apa yang telah
dipelajari dan mengerjakan
beberapa latihan soal, serta
mempelajari materi selanjutnya.
+. Siswa, dengan bimbingan guru,
mengecek lembar target siswa.
6. Siswa menuliskan kesan
terhadap pembelajaran
matematika yang baru saja
dilaksanakan serta harapan
untuk pertemuan selanjutnya
pada lembar karangan singkat
Siswa.
9. Siswa bersama dengan guru
melakukan perayaan kecil
sebagai penghargaan atas
pembelajaran yang telah
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
56/63
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
57/63
57
#. Siswa
diberi tugas mengerjakan latihan
yang ada pada buku. 1#* menit4
+. Siswa
ditunjuk untuk mengerjakan soal
tersebut pada papan tulis 1)9
menit4
Penutup 6. uru
bersama siswa merangkum materi
yang telah dipelajari pada hari itu.
9. uru
memberikan pekerjaan rumah
1P?4 dan tugas baca untuk materi
berikutnya kepada siswa.
)* menit
)# Taha7 Penyelesaian
Memberikan tes akhir pada kedua kelas, kemudian hasil tes dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah dan dianalisis untuk
menentukan apakah hasil belajar matematika dengan menerapkan
pendekatan brain based learning lebih baik dari pada hasil belajar
matematika dengan menggunakan pembelajaran kon(ensional.
%# Te4ni4 Analisis Data
es akhir dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. !asil
tes akhir dapat dilihat pada ampiran NN. Setelah itu diadakan pengujian
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
58/63
58
hipotesis secara statistik yaitu uji-t. untuk melakukan uji-t maka terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas (ariansi kedua
kelompok data sebagai berikut0
). Uji "ormalitas
Uji normalitas dilakukan dengan bantuan So't,are M$"$AB"
teknik yang digunakan yaitu Uji +nderson Darling. Untuk melihat apakah
data berdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan cara interpretasi
P$alueyaitu data berdistribusi normal jika P$aluelebih besar dari tara
nyata 14 yang telah ditetapkan yaitu *.*9.
alam hal ini, hipotesis yang diajukan adalah0
*1 O Sampelberdistribusi normal
)1 O Sampel tidak berdistribusi normal.
#. Uji !omogenitas %ariansi
Uji homogenitas (ariansi dilakukan menggunakan uji-F dengan
bantuan So't,are M$"$AB. Uji ini bertujuan untuk melihat apakah kedua
kelompok data mempunyai (ariansi homogen atau tidak.
alam hal ini, hipotesis yang diajukan adalah
#
#
#
)* 0 =1
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
59/63
59
#
#
#
))0 1
dimana#) adalah (ariansi dari kelas eksperimen dan
## adalah
(ariansi dari kelas kontrol.
+. Uji !ipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya
dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah
hasil belajar matematika siswa kedua kelas sampel berbeda secara uji satu
pihak, dengan hipotesis statistik #)* 0 =1 dan #))0 >1 . engan
uraian yaitu0
#)* 0 =1 !asil belajar matematika siswa pada penerapan
pendekatan brain based learning sama dengan
hasil belajar matematika siswa pada
pembelajaran kon(ensional.
#))0 >1 !asil belajar matematika siswa pada penerapan
pendekatan brain based learning lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar matematika
siswa pada pembelajaran kon(ensional.
Untuk menguji hipotesis digunakan uji-t satu arah dengan bantuan
So't,areM$"$AB. Pada So't,areM$"$AB, data yang telah inputkan
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
60/63
60
sebelumnya, dianalisis dengan Uji-t untuk dua kelas sampel 1T,osample
T 'or ksperimen $s Kontrol4. Apabila diperoleh nilai P-$alue5 maka
hipotesis penelitian diterima, dengan kata lain tolak *1 .
DATAR KEP+STAKAAN
Adi H. unawan. #**3. *enius Learning Strateg). akarta 0 P ramedia
Pustaka Utama
Asnelly $lyas. #**8. $aluasi Pendidikan. Batusangkar 0 SA$" Batusangkar
Press
Badudu.Kamus Umum Bahasa !ndonesia. akarta0 Pustaka Sinar !arapan
ryden ordon. #***.#e$olusi %ara Belajar the Learning #e$olution. Bandung 0
MiCon Media Utama
;rman Suherman, dkk. #**+.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung 0 UP$
!erman !udoyo. #**). Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang 0 Uni(ersitas "egeri Malang
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
61/63
61
ensen ;rik. #**:. Brain based Learning (Pembelajaran Berbasis Kemampuan
Otak. =okyakarta 0 Pustaka Belajar
uri. #**3.Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang0 U"P Press
Muhibbin Syah. #**6.Psikologi Belajar. akarta0P. ?aja raindo Persada
Mursell. )777.Mengajar dengan Sukses. Bandung 0 ;MMA?S
"asution S. #***. Didaktik +sas+sas Mengajar. akarta0 Bumi Aksara
Praktiknyo Prawironegoro. )7:9. $aluasi Belajar Khusus +nalisis Soal Untuk
Bidang Studi Matematika. akarta0 PPP&
Sugiyono. #**3.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung 0 Alabeta
Suharsimi Arikunto. )777. Dasardasar $aluasi Pendidikan. akarta0 Bumi
Aksara
Suharsimi Arikunto. #**8.Prosedur Penelitian. akarta 0 P ?ineka Lipta
Sumadi Suryabrata. #*)). Metodologi Penelitian. akarta0 P ?aja raindo
Persada
8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
62/63
62
Syariandi.+nalisis Statistika !n'erensial Dengan MenggunakanMinitab1Modul4
Syamsu =usu. #**7.Psikologi Perkembangan +nak dan #emaja. Bandung 0 P
?emaja ?osdakarya
ony BuCan. #*)*.Buku Pintar Mind Map. akarta 0 P ramedia Pustaka Utama
rianto. #**7. Mendesain Model Pembelajaran !no$ati'Progresi'. akarta 0
&encana Prenada Media roup
Hina sanjaya. #**9. Pembelajaran dalam !mplementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. akarta 0 kencana
Tainal Ariin. #*)*.$aluasi Pembelajaran. Bandung 0 P. ?emaja ?osda &arya
!ernowo. 1#**:4. Menulis Feature di unia %enus. EonlineG.
https0//internalmedia. Hordpress.com/#**:/*#/)7/menulis-eature-di I
dunia-(enus/. E#9 Februari #*))G.
iCa. #**3. Otak. ersedia 0 1http0//id.wikipedia.org/wiki/SistemDsaraDpusat4. E#9
Februari #*))G.
https://internalmedia/https://internalmedia/http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusathttps://internalmedia/http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat8/13/2019 Proposal Putri Wahyu Annisa (2411.028)
63/63
63
SapaJat, A. #**7. Brain Based Learning. ersedia 0.
1http0//matematika.upi.edu/indeK.php/brain-based-learning/4.E#9 ebruari
#*)*G.
http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B25http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/).%5B25