PROSEDUR PROKSIMAT
UJI KUALITATIF KARBOHIDRATA. Tujuan : Siswa dapat menuliskan reaksi-reaksi dengan baik dan benar. Siswa dapat menentukan jenis karbohidrat dalam bahan yang dianalisa. Siswa dapat membuat laktosa dari susu.
B. Alat dan Bahan :1) Alat Corong Gelas ukur 25 ml Gelas kimia 100 ml Batang Pengaduk Botol Semprot Pipet Tetes Penjepit Tabung Kaki Tiga Kassa Asbes Lumpang Alu
2) Bahan Sampel Karbohidrat Standar Karbohidrat (Larutan
Glukosa, Fruktosa, Sukrosa, Laktosa,Amilum 5%, Kertas Saring) Susu Tawar
3) Pereaksi Molish (α Naphtol dan H2SO4 Pekat) Fehling A (Larutan CuSO4) Fehling B (Ka-Na-Tartrat+KOH+Air) Seliwanof (Resorcinol dalam HCl Pekat) Barfoed Fenil Hidrazin Benedict HCl Pekat NaOH 2 M H2SO4 2 M H2SO4 Pekat
CH3COOH 2 M H2SO4 encer Lakmus Merah Lakmus Biru
C. Keselamatan Kerja : Gunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan percobaan (APD) Hati-hati dalam bekerja dan rapikan kembali meja kerja Anda. Ketika memanaskan tabung ,pada uji seliwanof pakai kacamata geogle
D. Prosedur Percobaan : Uji Molish1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Isilah tabung reaksi tersebut masing-masing dengan 1 ml larutan
Karbohidrat.3. Tambahkan 0,5 ml Pereaksi Molish, lalu kocok.4. Tambahkan H2SO4 pekat (Lewat dinding tabung)5. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
Uji Seliwanof1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Isilah ke 5 tabung reaksi tersebut masing-masing dengan 1 ml
larutan Karbohidrat.3. Tambahkan masing-masing 1 ml Pereaksi Seliwanof.4. Panaskan pada api secara langsung.5. Terbentuknya warna merah tua, menunjukan adanya (Fruktosa dalam
sampel).
Uji Barfoed1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Isilah ke 5 tabung reaksi masing-masing dengan 1 ml
larutanKarbohidrat.3. Tambahkan masing-masing 1 ml Pereaksi Barfoed.4. Masukkan tabung reaksi secara bersamaan ke dalam penangas air.5. Catat waktu masing-masing tabung tersebut sehingga terbentuk
endapan.
Uji Fehling1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Isilah ke 5 buah tabung reaksi tersebut dengan 1 ml larutanKarbohidrat.
3. Sebelumnya, campurkan terlebih dahulu larutan Fehling A danFehling B pada tempat lain dengan volume yang sama.
4. Isi masing-masing tabung reaksi yang berisi larutan Karbohidrat dengan 1 ml larutan campuran Fehling tersebut.
5. Masukkan semua tabung kedalam penangas air secara bersamaan.6. Catat waktu saat tabung di masukkan kedalam penangas air hingga
terbentuknya endapan berwarna merah.
Uji Fenil Hidrazin1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Tuangkan kedalam tabung reaksi masing-masing larutanKarbohidrat.3. Tambahkan masing-masing 0,5 ml Pereaksi Fenil Hidrazin.4. Masukkan tabung reaksi secara bersamaan kedalam penangas air
sampai terbentuk endapan.5. Ambil sedikit endapan dan letakkan diatas kaca arloji.6. Amati dengan mikroskop.7. Gambarkan bentuk kristal yang terbentuk.
Uji Benedict1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Tuangkan kedalam tabung tersebut masing-masing 1 ml
larutanKarbohidrat.3. Tambahkan masing-masing 1 ml Pereaksi Benedict.4. Masukkan tabung reaksi secara bersamaan kedalam penangas air.5. Catat waktu masing-masing tabung hingga terbentuknya endapan.
Hidrolisis Sukrosa1. Siapkan 1 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Tuangkan kedalam tabung tersebut 1 ml larutan Sukrosa,tambahkan
1ml Pereaksi Fehling kemudian panaskan dalam penangas air selama 2 menit.Amati dan catat perubahan yang terjadi
3. Ambillah 1 ml larutan sukrosa, tambahkan 10 tetes H2SO4 encer, lalu panaskan dalam penangas air selama 5 menit, kemudian dinginkan dan tambahkan beberapa ml larutan NaOH encer sampai netral. (Uji dengan menggunakan Kertas Lakmus).
4. Setelah netral, tambahkan 1 ml Pereaksi Fehling kemudian panaskan lagi didalam penangas air selama 2 menit.
5. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
Hidrolisis Am i lum 1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ambillah 2 ml larutan Amilum lalu tambahkan Pereaksi Fehling sebanyak 1 ml kemudian panaskan dalam penangas air.Amati perubahan yang terjadi
3. Ambillah 2 ml larutan Amilum, lalu tambahkan 1ml larutanH2SO4 2 M kemudian panaskan dalam penangas air selama 5 menit kemudian dinginkan dan tambahkan beberapa tetes larutanNaOH 2 M sampai netral.
4. Setelah netral, tambahkan 1 ml Pereaksi Fehling kemudian panaskan lagi dalam penangas air selama 2 menit.
5. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
Hidrolisis Selulosa1. Masukkan kedalam mortir, potongan kertas saring yang kecil,ditambah
H2SO4 pekat (1-2 tetes),kemudian gerus .Ulangi pekerjaan tersebut beberapa kali sampai kertas menjadi halus.(warna zat tidak hitam)
2. Masukkan zat tersebut kedalam gelas kimia 100 ml yang berisi 10 ml aquadest, panaskan selama 30 menit.
3. Ambil 2 ml larutan tersebut kemudian tambahkan 2 ml Pereaksi Fehling dan panaskan lagi dengan penangas air.
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
Hidrolisis Laktosa1. 10 ml susu encerkan dengan volume yang sama.2. Kemudian tambahkan 5 ml larutan CH3COOH 2 M sampai tidak
terbentuk endapan kembali kemudian saring.3. Filtrat yang diperoleh di uji sebanyak 2 ml dengan
menggunakanPereaksi Fehling 1 ml dan panaskan secara tidak langsung.
4. Amati perubahan yang terjadi
UJI KUALITATIF PROTEINA. Tujuan : Siswa dapat menuliskan reaksi-reaksi dengan baik dan benar. Siswa dapat menentukan Jenis Protein dalam bahan yang dianalisa.B. Alat dan Bahan :
1. Alat Corong Gelas Ukur 25 ml Gelas Kimia 100 ml Batang Pengaduk Botol Semprot Pipet Tetes Penjepit Tabung Kaki Kiga Kassa Asbes Lumpang Alu
2. Bahan Alkohol 70% (NH4)2SO4
CuSO4 0,01 N Formaldehid 10% HNO3 pekat H2SO4
NaOH 40% MSG Gelatin Susu Tawar Putih Telur Pereaksi Millon (Hg dalam HNO3 Pekat berasap) (CH3COO)2Pb
Sampel Protein
C. Keselamatan Kerja : Gunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan percobaan (APD) Hati-hati dalam bekerja dan rapikan kembali meja kerja anda.
D. Prosedur Kerja Uji Biuret 1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Tuangkan 2 ml sampel protein kedalam tabung reaksi,
kemudiantambahkan 1 ml larutan NaOH 40%, kocok.3. Tambahkan 3 tetes CuSO4 0,01
N sampai larutan berubah menjadiwarna ungu.4. Ulangi percobaan diatas dengan MSG, Susu, Putih Telur dan Gelatin.
Uji Xantho Protein 1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Masukkan larutan protein kedalam tabung reaksi dan tambahkan 1 ml
larutan HNO3 pekat.3. Bila dipanaskan endapan putih akan berubah menjadi larutan kuning
karena adanya reaksi nitrasi gugus fenol.4. Ulangi percobaan diatas dengan MSG, Susu, Putih Telur dan Gelatin.
Percobaan MillonLarutkan kedalam tabung reaksi 2 ml larutan protein dan 1 ml larutan Pereaksi Millon akan menghasilkan endapan putih yang lambat laun akan berubah menjadi merah.(Lebih cepat bila dipanaskan).
Percobaan T erhadap A danya U nsur B elerang Larutkan kedalam tabung reaksi 2 ml larutan protein dan 2ml larutan NaOH 40%, tambahkan beberapa tetes larutan (CH3COO)2Pbakan terbentuk endapan hitam.
Reaksi Pengendapan oleh G aram N etral 1. Larutkan 5 ml larutan protein dengan (NH4)2SO4 jenuh berlebih akan
terjadi endapan protein.2. Kemudian tambahkan 2 ml larutan alkohol akan membentuk endapan
putih yang larut bila ditambah air atau ammonia.
Reaksi Hopkins Kole
Larutkan 1 ml larutan protein dalam 1 ml larutan formaldehid 10%,kemudian tambahkan 1 ml H2SO4 melalui dinding, maka akan terbentuk 2 lapisan dan amati perubahan cincin.
ANALISA KADAR PROTEIN METODE KJELDAHLA. Tujuan : Siswa dapat menentukan proses Nitrogen dalam sample yang
mengandung unsur Nitrogen dengan cara Kjedahl.
B. Alat dan Bahan
1. Alat :- Labu kjedahl- Neraca- Labu Erlenmeyer 300 ml- Buret- Adaptor- Bola kjedahl- Pendingin Liebig- Gelas kimia 600 ml- Corong Tetes (Corong pisah )- Corong- Klem dan Statif- Pembakar Bunsen- Kaki tiga dan Kasa asbes- Cawan Porselin- Tang Krus- Oven- Neraca Analitik- Spatula- Botol Timbang- Gelas Kimia 100 ml- Alu
2. Bahan :- ± 1 gram senyawa sample ( ditimbang secara analitis )- 2 x 40 ml Asam Sulfat pekat- 2 x 10 gram Kalium Sulfat- 2 x ± 3 gram Tembaga Sulfat- Larutan Asam Klorida ± 0,1 N
- Larutan Kalium Hidroksida yang pekat- Larutan Natrium Hidroksida ± 0,1 N- Larutan Asam Oksalat ± 0,1 N- Kertas lakmus- Indikator Metil Merah 0,1%- Aluminium Foil
C. Keselamatan Kerja :- Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium- Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Cara Kerja :1. Penentuan Kadar Air Timbang sampel yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah di
haluskan sebanyak 1 – 2 gr dalam botol timbang yang yang telah diketahui beratnya.
Kemudian keringkan dalam oven pada suhu 100 – 1050C selama 3 – 5 jam tergantung pada sampelnya.
Dinginkan didalam desikator selama ± 5 menit Kemudian timbang beratnya di neraca analitik, catat hasilnya. Panaskan kembali didalam oven pada suhu 100 – 1050C selama 30 menit. Dinginkan didalam desikator selama ± 5 menit Kemudian timbang lagi beratnya di neraca analitik, catat hasilnya.
Perlakuan ini
diulangi sampai tercapai berat konstan (selisih penimbangan berturut-turut adalah 0.02 gr)
Pengurangan berat merupakan banyaknya air yang hilang dalam bahan.
Keterangan :
A = Berat Sampel yang ditimbang
Kadar Air %= B-CA
B = Berat Cawan + Sampel sebelum dipanaskan C = Berat Cawan + Sampel setelah dipanaskan
2. Destruksi Dan Destilasi Masukkan ± 1 gram sample yang telah dihaluskan ke dalam labu
kjedahl, serta tambahkan 7,5 gram Kalium Sulfat, ± 0.35 gramTembaga Sulfat dan 15 ml Asam Sulfat pekat.
Pasang labu kjedahl dengan sudut kemiringan ± 60o,panaskan sampai jernih (tak berasap). Kemudian dinginkan hasil destruksi.
Setelah dingin pindahkan labu, lengkapi dengan pendingin untuk destilasi dan corong tetes/corong pisah untuk menambah Kalium Hidroksida yang pekat.
Teteskan larutan Natrium Hidroksida dalam corong pisah,tetes demi tetes sampai berlebih!
Diamkan sampai dingin. Selanjutnya panaskan dengan api yang rata. Tampunglah Destilat yang dihasilkan pada gelas kimia yang berisi larutan Asam Klorida 0,1000 N. Apa fungsi Asam Klorida pada percobaan ini?
Ujilah adanya gas Amoniak yang keluar dengan kertas lakmus yang ditempelkan pada permukaan dalam corong.
3. Titrasi Isilah buret dengan larutan Natrium Hidroksida 0,1000 N yang telah
distandarisasi. Ambilah Erlenmeyer yang dipergunakan untuk menampung
destilat, Tambahkan indikator metil merah,dan lakukan titrasi! Sebelumnya standarisasi dulu NaOH oleh H2C2O4.2H2O
% N= VNaOH × Vblako-Vsampel × NNaOH × BE Nmassa sampel ×1000 × 100%
% Protein=% N x faktor protein
PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL METODE SEMIMIKRO KJELDAHL
A. Tujuan : Siswa dapat menentukan kadar N dalam sampel
B. Alat dan Bahan :1. Alat : Labu Ukur 100 ml Labu Kjeldahl 250 ml Labu Destilasi Pendingin Liebig Labu Erlenmeyer Gelas Ukur 250 ml Gelas Kimia 100 ml Buret 100 ml Corong saring Pipet Ukur 10 ml Batang pengaduk Statif+Klem Buret+Klem 3 jari Botol Semprot
2. Bahan : Susu H2SO4 93-98 % bebas N Na2SO4
HgO NaOH Na2S2O3
H3BO3
Metil merah/Metil biru Zink HCl Aquadest
C. Keselamatan Kerja:
Selalu menggunakan APD saat melakukan percobaan Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Prosedur Kerja : Ambil 10 ml susu atau larutan protein dan masukan dalam labu ukur 100
ml dan encerkan dengan aquadest sampai tanda batas. Ambil 10 ml dari larutan tersebut dan masukkan ke dalam labu Kjeldahl
250 ml dan tambahkan 10 ml H2SO4, tambahkan 5 gram campuran Na2SO4 : HgO (20 : 1) untuk katalisator.
Didihkan sampai jernih dan lanjutkan pendidihan 30 menit lagi. Setelah dingin cuci dinding labu kjeldahl dengan aquadest dan didihkan lagi selama 30 menit.
Setelah dingin tambahkan 140 ml aquadest dan tambahkan 35 ml larutan NaOH-Na2S2O3 dan beberapa butiran Zink.
Kemudian lakukan destilasi, destilat ditampung sebanyak 100 ml dalam Erlenmeyer yang berisi 25 ml larutan jenuh asam borat dan beberapa tetes indikator metil merah/metil biru.
Titrasilah larutan yang diperoleh dengan HCl 0,02 N. Hitung total N atau % Protein dalam contoh. Perhitungan jumlah total N.
PERHITUNGAN
Jumlah N total= mlHCl × NHCl ×14,008 ×f mg/mlmllarutan contoh
Keterangan : f = faktor prngrnceran dalam contoh ini besarnya f = 10
LAMPIRAN1. Larutan NaOH-Na2S2O3
500 gram NaOH + 500 ml H2O + 125 gram Na2S2O3, kocok sampai larut semua.
2. Larutan metal merah/biru
100 mg metil merah + 30 mg metil biru dilarutkan dalam 60 ml alkohol 95 %.
3. Untuk membuat 10 L larutan HCl dalam berbagai Normalitas dapat dilihat pada daftar dibawah ini:
Normalitas (N) ml HCl pekat dilarutkan menjadi 10 liter
0,01 8,9
0,02 17,8
0,05 44,5
0,10 89,0
0,50 445,0
1,00 890,0
ANALISIS SIFAT FISIS DAN KIMIA MINYAK ATAU LEMAK
A. Tujuan : Siswa dapat mengetahui cara-cara untuk menganalisa sifat fisik dan sifat
kimia dari minyak/lemak.B. Alat dan Bahan :1. Alat : Piknometer Labu Erlenmeyer Asah Alat Refluks Kondensor Klem Statif Buret Botol semprot Gelas kimia 250 ml2. Bahan : Minyak/Lemak
Larutan KOH dalam Alkohol 0,5 N Larutan HCl 0,5 N
Larutan CCl4
Larutan Hanus Larutan KI 10 % Larutan Kanji Indikator Phenolptalein
C. Keselamatan Kerja : Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Cara Kerja :1. Penentuan Spesifik Gravity Minyak Membersihkan piknometer dan tempatkan didalam desikator sekitar 10
menit Menimbang piknometer kosong Menimbang picnometer yang berisi air Menimbang picnometer yang berisi minyak Menghitung spesifik gravity
2. Penentuan Angka Penyabunan Tambahkan KOH alkoholik 0,5 N sebanyak 25 ml kedalam labu yang berisi
2 gram minyak Merefluks campuran tersebut diatas penangas air (jangan memakai api
langsung) sekitar 1 jam Dinginkan campuran tersebut, kemudian tambahkan 0,5 ml indikator Pp 1
% Titrasi dengan larutan standar HCl 0,5 N Lakukan titrasi blanko (KOH Alkoholik) dengan HCl 0,5 N Hitung angka penyabunan
3. Penentuan Bilangan Iodium Buat campuran larutan dalam sebuah labu Erlenmeyer yang terdiri dari 5
ml larutan CCl4 + 10 ml larutan Hanus + 0.24 gram minyak Tutup Erlenmeyer dengan tutup yang dibasahi sedikit larutan KI Kocok campuran tersebut, kemudian diamkan selama 30 menit dalam
tempat gelap Tambahkan 10 ml larutan KI 10 %, dan 50 ml air lalu kocok lagi Titrasi campuran dengan Na2S2O3 0,1 N sampai larutan berubah menjadi
kuning
Tambahkan 2 ml larutan kanji, kemudian titrasi kembali dengan Na2S2O3 0,1 N (selama titrasi kocok terus dan usahakan sekali-kali menutup erlenmeyer)
Lakukan titrasi blanko (CCl4 + Hanus + Air). Hitung angka Iodium
4. Penentuan Kadar Asam Lemak/Minyak Timbang dengan teliti 10 gram sampel lemak atau minyak dan
suspensikan lemak leleh dalam 50 ml pelarut lemak Tambahkan 1 ml indikator Pp dan aduk baik-baik, kemudian titrasi dengan
larutan KOH sampai terjadi warna merah muda tetap. Catat volume ml KOH standar yang diperlukan dan hitunglah bilangan asam dari lemak atau minyak
ANALISIS KADAR LEMAK SECARA KUANTITATIFA. Tujuan : Siswa dapat menuliskan reaksi-reaksi dengan baik dan benar. Siswa dapat menentukan bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan
penyabunan dalam bahan yang dianalisa.B. Alat dan Bahan :1. Alat
Botol Timbang Pendingin Refluks Labu Erlenmeyer 250 ml Buret 50 ml Pipet seukuran 50 ml & 10 ml Pipet tetes Gelas Kimia 200 ml
2. Bahan Lemak/Minyak 20 gram C2H5OH 95 % Larutan KOH 0,1 N Larutan KOH Alkoholik 0,5 N Larutan KOH 40 % Indikator Phenolptalein Indikator Bromthymol Blue CHCl3
Larutan HCl 0,5 N Reagent Yodium-Bromida KI 15 % N2S203.5H2O 0,1 N
C. Keselamatan Kerja Gunakan sarung tangan dan masker ketika melakukan percobaan (APD) Hati-hati dalam bekerja dan rapikan kembali meja kerja anda.
D. Prosedur kerjaa) Penentuan Angka Asam Timbang ± 20 gr Lemak, masukkan kedalam Labu Erlenmeyer dan tambahkan 50 ml C2H5OH 95 % Netral.
Tutup dengan pendingin balik, setelah ditutup panaskan sampai mendidih dan dikocok kuat-kuat untuk melarutkan asam lemak bebasnya.
Setelah dingin larutan lemak dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N standarterhadap indikator Phenolptalein hingga terjadi perubahan warna dari tidak berwarna sampai berwarna merah muda yang tidak hilang selama 30 detik. Apabila cairan yang dititrasi berwarna gelap dapat ditambahkan larutan indikator Bromtimol Biru sampai berwarna biru.
Angka asam dinyatakan sebagi mg KOH yang dipakai untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram lemak atau minyak.
Angka Asam= mlKOH × NKOH ×56,1gr sampel PERHITUNGAN
Apabila sampel banyak mengandung asam lemak bebas, maka sampeldapat ditimbang ± 5 gram.
b) Penentuan Angka Penyabunan Timbang minyak atau lemak dengan teliti antara 1,5 – 5,0 gram dalam Erlenmeyer 200 ml. Tambahkan 50 ml larutan KOH yang dibuat dari 40 gram KOH dalam 1 Liter alkohol. Setelah itu ditutup dengan pendingin balik, didihkan dengan hati-hati selama 30 menit.
Selanjutnya dinginkan dan tambahkan beberapa indikator phenolptalein dan titrasilah kelebihan larutan standar dengan HCl 0,5 N. Untuk mengetahui kelebihan larutan KOH ini perlu dibuat titrasi blanko, yaitu dengan prosedur yang sama kecuali tanpa bahan lemak atau minyak.
Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan lemak secara sempurna dari 1 gram lemak atau minyak.
Angka Penyabunan= 28,05 ×(ti��rasi blako-titrasi sampel)grsampel PERHITUNGAN
c) Penentuan Angka Yodium Timbang minyak atau lemak dengan teliti antara 1,5 – 5,0 gram dalam Erlenmeyer. Tambah 10 ml CHCl3 atau CCl4 dan 25 ml reagent Yodium-Bromida dan biarkan ditempat gelap selama 30 menit dengan sesekali digojog.
Kemudian tambahkan 10 ml larutan KI 15 % dan tambahkan 50 -100 ml aquadest yang telah di didihkan, dan segera titrasi dengan larutanNa2S203.5H20 0,1 N sampai larutan berwarna kuning pucat, kemudian tambahkan 2 ml larutan Amilum, titrasi dilanjutkan sampai warna birumenjadi hilang.
Larutan blanko yang dibuat dari 25 ml larutan reagent Yodium-Bromidadan ditambah 10 ml KI 15% kemudian diencerkan dengan 100 ml aquadest yang telah di didihkan dan dititrasi dengan larutanNa2S203.5H20 0,1 N .
Banyaknya Na2S203.5H20 untuk titrasi blanko dikurangi titrasi sesungguhnya adalah equivalen dengan banyaknya yodium yang diikat oleh lemak atau minyak.PERHITUNGAN
Angka Yodium= ml titrasi Blako-Sampel×Ntio×12,691grsampel
ANALISIS ZAT WARNA PADA BAHAN MAKANANA. Tujuan : Siswa dapat menentukan jenis zat warna dalam bahan
makanan. Siswa dapat mengidentifikasi zat warna dalam makanan yang layak
konsumsi dan yang berbahaya untuk dikonsumsi.
B. Prinsip :Analisa zat warna sintetik dapat dilakukan dengan metoda
sederhana salah satunya dengan alat kromatografi kertas, dengan peralatan yang sederhana pula seperti gelas, air, dan kertas saring. Sehingga tidak diperlukannya adanya pelarut ataupun memerlukan tersedianya peralatan khusus. Keuntungan analisis sederhana ini adalah cara analisisnya tidak memerlukan ketersediaan zat pewarna-pewarna standar apapun.
C. Alat dan Bahan : 1. Alat : Kertas Kromatografi Gelas Kimia 200 ml
2. Bahan : Sampel yang mengandung zat warna Pelarut (air)
D. Prosedur Kerja : Larutkan sampel zat warna ke dalam air, sehingga didapat konsentrasi 1
gr/L Teteskan larutan tersebut pada ujung kertas ± 2 cm dari ujung kertas
saring yang berukuran 10 x 2,5 cm
Masukkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia 200 ml yang telah diisi air secukupnya (diletakkan 1 – 1,5 cm dari dasar gelaskimia tersebut)
Angkat kertas kromatografi dan keringkan di udara Amati warna yang terbentuk pada rembesan kertas
ANALISIS ZAT PENGAWET PADA MAKANANA. Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi jenis zat pengawet pada bahan makanan. Siswa dapat menentukan jenis zat pengawet pada bahan makanan.
B. Prinsip : Asam Benzoat atau Asam Salisilat
Asam Benzoat dalam sampel dipisahkan dengan diekstraksi menggunakan pelarut tertentu dalam suasana asam. Filtrat yang mengandung Asam Benzoat diuapkan dan dilarutkan, kemudian direaksikan dengan FeCl3 sehingga menimbulkan hasil yang khas (endapan berwarna merah).
Asam BoratSampel yang diasamkan menciptakan hasil yang khas dengan turmerik yaitu noda berwarna merah hasil reaksi turmerik dengan asam borat.
Formaldehid (Formalin)Formaldehid menciptakan larutan berwarna kuning dengan asam kromotropat dan dengan penambahan Mg-ribbon menghasilkan gas.
C. Alat dan Bahan :
1. Alat : Botol semprot Batang pengaduk Labu ekstraksi Corong panjang
2. Bahan : n-hexana atau eter FeCl3 5 % Kertas Turmerik NH4OH H3PO4 20 % Asam Kromotoprat 0,5 % Mg-Ribbon HCl 6 N Aquadest
Kertas saring
D. Cara Kerja :1. Asam Benzoat atau Asam Salisilat Larutkan 1 gr sampel dalam 10 ml aquadest kemudian asamkan
dengan beberapa tetes HCl 6 N Ekstraksi dua kali dengan 5 mL petroleum n-hexana atau eter
kemudian saring, lalu uapkan filtrat Tambahkan air pada residu, kemudian tambahkan 2 mL larutan FeCl3 5%
netral sampai terjadi endapan berwarna merah
2. Asam Borat Larutkan 1 gr sampel dalam 10 ml aquadest kemudian asamkan
dengan beberapa tetes HCl 6 N Saring, lalu celupkan kertas turmeric pada filtrate Amati perubahan yang terjadi, tambahkan NH4OH lalu HCl 6 N bila perlu Amati yang terjadi.
3. Formaldehid (Foemalin) Larutkan 1 gr sampel dalam 10 ml aquadest, asamkan dengan 5 mL
H3PO4 20%, lalu destilasi Dinginkan destilat, lalu tambah 2 mL pereaksi asam kromotoprat 5% Panaskan dalam waterbath selama 30 menit Amati perubahan yang terjadi Asamkan dengan 3 mL larutan HCl 6N jika formaldehid tidak ada Tambahkan Mg-Ribbon, lalu amati gas yang terbentuk
ANALISA ZAT PEMANIS PADA BAHAN MAKANANA. Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi zat pemanis pada makanan Siswa dapat menentukan jenis zat pemanis pada makanan
B. Prinsip : Siklamat
Siklamat dengan NO2 membentuk senyawa berwarna kuning. Sampel yang mengandung siklamat akan menghasilkan hasil yang sama dengan standar
SakarinSampel yang mengandung sakarin diekstraksi, kemudian didestruksi. Hasil destruksi direaksikan dengan H2O2 dan diasamkan. Hasil pemanasan direaksikan dengan BaCl2. Hasilnya akan menunjukan endapan putih.
C. Alat dan Bahan :1. Alat : Corong Kaki tiga Kassa asbes
2. Bahan : Sampel yang mengandung zat pemanis H3PO4 20% Petroleum eter Serbuk Tragakanth NaHCO3
H2SO4 70% NaOH 10% Pereaksi Nessler NaNO2
BaCl2 5%
D. Cara Kerja :1. Siklamat Basakan sampel dengan 1 mL larutan NaOH 10% Aduk sampel dan biarkan selama 5 menit Saring sampel, lalu tambahkan 2 mL larutan BaCl2 5%, 10 mL HCl 6N
dan 0,2 gr NaNO2
Amati perubahan yang terjadi
2. Sacharin 50 – 100 mL sampel diasamkan dengan H3PO4 25%, kocok. Kocok campuran (1:1) eter – minyak tanah (petroleum eter) untuk
sacharin dan campuran eter – kloroform untuk dulcin. Tambahkan 5 – 10 g serbuk tragakanth, kocok dengan kuat, pisahkan
antara larutan dengan padatannya (bentuk gel). Destilasi larutannya, dan tambahkan NaHCO3 ke dalam residunya, saring,
lalu uapkan sampai kering. Didihkan sebagian residu perlahan dengan beberapa tetes H2SO470%,
kemudian encerkan dengan air. Tambahkan NaOH hingga pH basa, lalu tambahkan pereaksiNessler, jika
larutan menjadi coklat, berarti baik sacharin adalah positif.
ANALISA ZAT PENGASAM PADA MAKANAN ATAU MINUMAN
A. Tujuan : Siswa dapat melakukan analisa kualitatif dan kuantitatif terhadap
makanan atau minuman yang mengandung zat pengasam
B. Alat dan Bahan :1. Alat : Tabung reaksi Penangas air Corong Pipet tetes Botol semprot Rak tabung reaksi Gelas kimia Penjepit tabung
2. Bahan : Zat yang mengandung Asam sitrat Zat yang mengandung Asam laktat Zat yang mengandung Asam sorbat Bahan lain sesuai prosedur
C. Keselamatan Kerja: Selalu menggunakan APD saat melakukan percobaan Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Cara Kerja : Asam Sitrat1. Larutan zat (1 : 10) bereaksi asam2. Memberikan reaksi terhadap sitrata. Larutan garam sitrat (1 : 20), tambahkan raksa(II)sulfat LP
berlebih, panaskan sampai mendidih, dan tambahkan KMnO4 LP,larutan tidak berwarna dan terbentuk endapan putih.
b. Larutan garam sitrat yang diasamkan dengan larutan asam sulfat P(1:20), dengan sepertiga volume KMnO4 LP, dipanaskan sampai warna permanganat hilang, tambahkan Brom LP tetes demi tetes sampai terbentuk endapan putih.
c. Larutan netral garam sitrat (1 : 20), jika didihkan dengan CaCl2berlebih akan terbentuk endapan hablur putih yang tidak larut dalam NaOH, tetapi larut dalam HCl encer.
3. Penetapan kadar asam sitratLarutkan 1,5 gram zat yang ditimbang dalam air hingga 250 ml.Titrasi 25 ml larutan dengan NaOH 0,1 N menggunakan 2-3 tetesindikator phenolptalein sebagai indicator. Tiap ml NaOH 0,1 N setara dengan 7,005 mg C6H8O7.H2O
Asam Sorbat1. Suspensikan 0,1 gram zat dalam 10 ml air, larutan bereaksi asam
terhadap kertas lakmus.2. Pada 1 ml larutan zat (1 : 100) dalam aseton, tambahkan 1 ml air dalam
2 tetes brom, kocok, warna larutan segera hilang.3. Penetapan kadar asam sorbat
Larutkan ± 1 gram zat yang ditimbang dengan seksama dalam etanol netral hingga volume 100 ml. Titrasi 25 ml larutan dengan NaOH 0,1 N menggunakan 2 atau 3 tetes indikator phenolptalein. Tiap ml NaOH 0,1 N setara dengan 11,21 mg C6H8O2
Asam Laktat1. Larutan zat (1 : 10) bereaksi asam dengan kertas lakmus2. Zat memberikan reaksi terhadap laktat
Jika larutan garam laktat diasamkan dengan H2SO4 (1 : 20), ditambah KMnO4 dan dipanaskan akan tercium Asetaldehida
3. Penetapan Kadar asam laktatTimbang dengan teliti ± 3 gram sampel tambahkan 40 ml NaOH 1 N,panaskan campuran diatas penangas air selama 10 menit kemudian dititrasi dengan H2SO4 1 N. Sambil dipanaskan menggunakan 1-2 tetes phenolptalein sebagai indicator. Lakukan percobaan blanko dengan cara yang sama. Tiap ml NaOH 1 N setara dengan 90,08 mg C3H6O3.(CH3.CH(OH).COOH)
ANALISA ZAT PENGAWET PADA MAKANAN ATAU MINUMAN
A. Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi dan menentukan kadar zat pengawet
makanan dan minuman.B. Alat dan Bahan :1. Alat : Batang pengaduk Botol semprot Botol timbang Filler Lumpang + alu Pipet seukuran Neraca teknis Tabung reaksi
2. Bahan : Garam bezoat (1:20) HCl encer Air aquadest FeCl3
HCl pekat Eter HCL 0.5 N Sampel yang tidak mengandung zat pengawet Sampel yang bertuliskan mengandung Na-Benzoat
C. Keselamatan Kerja : Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Prosedur Kerja : Analisa kualitatif
1. Larutan Garam benzoate (1 : 20) jika diasamkan dengan HCl encer akan terbentuk endapan hablur. Hablur yang terbentuk jika dipisahkan dicuci dengan air dingin dan dikeringkan akan melebur pada suhu ± 122oC.
2. Larutan netral garam benzoat (1 : 20) dengan besi (III) klorida terbentuk endapan coklat kemerahan. dengan penambahan asam klorida akan terbentuk hablur putih.
Analisa Kuantitatif1. Timbang dengan teliti ± 1,5 gram zat yang sebelumnya telah
dikeringkan pada suhu 110oC selama 4 jam. Masukkan kedalam labu Erlenmeyer 300 ml, tambahkan 75 ml eter dan 5 tetes metil jingga. Titrasi dengan HCl 0,5 N, kocok baik-baik. Pada akhir titrasi terjadi warna merah jingga pada lapisan air. Tiap ml HCl 0,5 N setara dengan 72,05 mg C7H5NaO2.
ANALISA ZAT PENYEDAP PADA MAKANANA. Tujuan : Menentukan zat penyedap MSG secara kualitatif dan kuantitatif
B. Alat dan Bahan :1. Alat : Batang pengaduk Botol semprot Botol timbang Filler Lumpang + alu Pipet seukuran Neraca teknis Tabung reaksi
2. Bahan : Aquadest HCl 1N
C. Keselamatan Kerja : Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Prosedur Kerja : Uji kulitatif MSG
Kedalam 10 ml larutan MSG (1 : 10) tambahkan 5,6 mL HCl 1 N. Saat didiamkan terbentuk endapan kristal putih Asam glutamate. Bila kedalam larutan keruh tersebut ditambah HCl 1 N Asam glutamate larut dalam pengocokan.
ANALISA ZAT PENGASAM PADA MAKANAN DAN MINUMAN SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
A. Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi zat pengasam pada makanan
dan minuman secara kualitatif dan kuantitatif.B. Alat dan Bahan :1. Alat :
Batang pengaduk Botol semprot Botol timbang Buret Labu ukur Labu Erlenmeyer Filler Pipet seukuran Klem statif Neraca analitik
2. Bahan : Aquadest Larutan NaOH 0,1 N Hg2SO4
KMnO4
Etanol Kertas lakmus Indikator phenolptalein Sampel
C. Keselamatan Kerja : Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium
Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Prosedur Kerja : Uji Kualitatif Asam Sitrat
Larutan garam sitrat (1 : 20) tambah Hg2SO4 berlebih, panaskan sampai mendidih dan tambahkan KMnO4. Larutan tidak berwarna dan terbentuk endapan putih.
Analisa Kuantitatif Asam SitratLarutkan 1,5 gr zat yang ditimbang dengan seksama dalam air hingga 250 ml. Titrasi 25 ml larutan dengan NaOH 0,1 N terhadap2-3 tetes indikator phenoltalein. Tiap ml NaOH 0,1 N setara dengan 7,005 mg C6H8O7.H20
Uji Kualitatif Asam SorbatSuspensikan 0,1 gr zat dalam 10 ml air, larutan bereaksi asam terhadap kertas lakmus.
Analisa Kuantitatif Asam SorbatLarutkan 1 gr zat yang ditimbang dengan seksama dalam etanol netral dalam hingga 100 ml. Titrasi 25 ml larutan NaOH 0,1 Ndengan indikator phenoltalein. Tiap ml NaOH 0,1 N setara dengan 11,21 mg C6H8O7
ANALISA ZAT PENGEMULSI SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
A. Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi dikalium Posfat Siswa dapat menentukan kadar dikalium Posfat Siswa dapat mengidentifikasi dan menentukan kadar trikalsiumPosfatB. Alat dan Bahan :1. Alat : Batang pengaduk
Buret Corong Gelas kimia Gelas ukur Neraca analitik Tabung reaksi Rak tabung Labu takar Labu Erlenmeyer Klem Statif2. Bahan : Aquadest CH3COOH (NH4)2C2O4
HCl KCl H2SO4
KMnO4 0,1 N Indikator phenolptalein Indikator metil jingga
C. Keselamatan Kerja : Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Prosedur Kerja : Uji Kualitatif dikalium Posfat
Pada larutan zat (1 : 20) tambahkan 1 tetes indikator phenolptalein,terjadi perubahan warna merah jambu
Analisa Kuantitatif dikalium PosfatTimbang dengan seksama ± 3 gr zat yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 105oC selama 4 jam. Larutkan dalam 50 ml air. Titrasi dengan HCl 1N pada suhu 15oC. Gunakan 3-4 tetes indikator metil jingga. Tiap ml HCl 1N setara sdengan 174,2 mg KH2PO4.
Uji Kualitatif dikalium PosfatPada larutan zat (1 : 20) tambahkan 1 tetes indikator phenolptalein, terjadi perubahan warna merah jambu.
Uji Kualitatif Gum Arab (Arabic Gum)1. Pada 10 ml larutan dingin zat (1 : 50), tambahkan 0,2 ml
timbal(II) asetat, segera terbentuk endapan putih.
2. Pada 10 ml larutan zat (2 : 100) tambahkan 0,2 ml larutan timbal(II) asetat (1 : 5) tidak terjadi endapan
3. Pada 100 mg serbuk zat, tambahkan 1 ml I2 0,02 N, tidak terjadi warna merah cerah/hijau zaitun.
mg dikalium Posfat=mlHCl × NHCl PERHITUNGAN
% dikalium Posfat= mg dikalium Posfatmg sampel×100 %
ANALISA KUALITATIF ZAT WARNA DALAM MAKANANA. Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi zat warna yang terdapat dalam makanan
B. Alat dan Bahan :1. Alat : Batang pengaduk Bunsen Gelas kimia 600 ml Gelas Ukur 10 ml Kaki tiga + Kassa asbes Pipet seukuran 10 ml Filler Plat tetes2. Bahan
Benang wol Aquadest Amonia 12 % HCl pekat H2SO4 pekat NaOH 10 % CH3COOH
C. Prosedur Kerja : Dalam gelas kimia 600 ml, masukkan 10 ml contoh sirup
pekat kemudianencerkan dengan 40 ml air. Tambahkan 5 ml asam asetat glacial, kemudian masukkan kedalamnya 10 cm benang wol bebas lemak dan didihkan selama 10 menit. Benang wol dikeringkan setelah dicuci dengan air panas.
Reaksi Identifikasi Benang wol dipotong menjadi 5 bagian Tiap potong ditaruh dalam lubang pada plat tetes Kemudian masing-masing ditetesi pereaksi HCl Pekat, Amonia 12
%,H2SO4 Pekat, NaOH 10 %. Dari perubahan warna yang terjadi pada masing-masing benang wol
yang diuji maka dapat diketahui zat warna yang dipakai pada contoh yang diperiksa, dapat dengan melihat daftar table zat warna.
PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM MAKANANA. Tujuan : Siswa dapat mengetahui dalam mengetahui kadar Ca dalam makananB. Alat dan Bahan :1. Alat : Neraca Botol timbang Spatula Labu Erlenmeyer 250 ml Gelas Ukur 50 ml
Kasa Asbes Buret 50 ml Klem buret Pipet tetes2. Bahan : Sampel 2 macam : Sampel yang sudah jelas kadar kalsiumnya. Sampel yang belum diketahui kadar kalsiumnya Aquadest Buffer NH3NH4Cl Indikator EBT EDTA
C. Keselamatan Kerja: Selalu menggunakan APD saat melakukan percobaan Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Prosedur Kerja : Timbang dengan tepat 0,4 gram sampel, masukkan kedalam Labu
Erlenmeyer. Kemudian larutkan dalam 50 ml Aquadest (bila perlu lakukan pemanasan).
Tambahkan 5 ml larutan Buffer NH3NH4Cl dan sedikit indicator EBT. Titrasi dengan larutan EDTA yang telah distandarisasi sampai warna
larutan berubah dari merah anggur menjadi biru. Lakukan percobaan 1 sampai 3 satu kali lagi, kemudian lakukan
percobaan tersebut dengan sampel yang lain.
mg Ca= VEDTA × MEDTA × Mr Cagrsampel PERHITUNGAN
% Kesadahan=mg Ca teoritis- mg Ca (Hasil Pegujian)mg Ca(teoritis)×100 %
ANALISIS KADAR VITAMIN C DALAM SUATU SAMPELA. Tujuan : Siswa dapat menentukan kadar vitamin C dalam suatu sampelB. Alat dan Bahan :1. Alat : Buret Klem Statif Labu Erlenmeyer Labu ukur Neraca Analitik Pipet seukuran 25 ml Batang pengaduk Corong kaca Pipet ukur 25 ml Spatula2. Bahan :
Sampel Larutan KI 1 % Larutan HCl 2 % Larutan KIO3 0,1 % Indikator Amylum 0,5 %
C. Keselamatan Kerja: Selalu menggunakan APD saat melakukan percobaan
Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Cara kerja : Pipet 25 ml larutan sampel, kemudian larutkan dalam labu ukur 50
ml, tanda bataskan Pipet 10 ml larutan sampel diatas kedalam labu Erlenmeyer,tambahkan
0,5 ml KI 1 %, dan larutan amilum 0,5 % dan 1 ml HCl 2 % Titrasi dengan larutan KIO3 0,1 N sampai terjadi perubahan warna biru Lakukan secara duplo
ANALISIS KUANTITATIF VITAMIN CA. Tujuan : Siswa dapat menentukan kadar vitamin C dalam
sampelB. Alat dan Bahan :1. Alat : Botol semprot Botol timbang Labu ukur 100ml Tabung reaksi Pipet tetes Pipet seukuran 25 ml Gelas ukur 10 ml Buret Labu Erlenmeyer Klem dan statif2. Bahan : Sampel Aquadest
Larutan indikator amilum 1% Larutan baku I2 0,01 NC. Keselamatan Kerja :
Selalu menggunakan APD saat melakukan percobaan Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Prosedur Kerja : Timbang 200 – 300 gram bahan dan hancurkan dalam blender sampai
diperoleh slurry. Timbang 10 – 30 gram slurry, masukkan kedalam labu ukur 100 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas. saring dengan sentrifugasi sampai diperoleh filtrat
Ambil 5 – 25 ml filtrat dengan pipet dan masukkan kedalam labu Erlenmeyer. Tambahkan beberapa tetes larutan indikator amilum 1 %, dan 25 ml aquadest bila perlu
Kemudian titrasi dengan larutan I2 0,01 NPERHITUNGAN
mg Vit.C=ml kemasanVpipet ×ml I2 ×0,88
PENENTUAN KADAR AIR DALAM SUATU SAMPELA. Tujuan : Siswa dapat menentukan kadar air yang ada dalam suatu sampel
sayuran dengan metode GravimetriB. Alat dan Bahan :1. Alat : Cawan Krus Penjepit crus Oven Neraca Analitik Desikator Bunsen2. Bahan : Sampel sayuran Kertas isap
C. Keselamatan Kerja : Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Cara Kerja : Persiapan Panaskan cawan krus kosong pada oven selama 30 menit pada suhu
115oC, Masukkan cawan krus kedalam desikator selama 15 menit dan timbang
Ulangi percobaan diatas sampai didapat berat konstan (bedanya tidak lebih dari 0.002 gr dari hasil penimbangan yang berurutan
Penentuan kadar air Potong secara homogen sampel sayuran kecil-kecil dan timbang ± 3 gr
sampel lalu masukkan kedalam cawan krus Panaskan cawan krus yang telah berisi sampel pada oven selama 30 menit
pada suhu 115oC Masukkan cawan krus kedalam desikator selama 15 menit dan timbang Ulangi langkah pemanasan hingga didapat hasil berat konstan
UJI KUALITATIF KANDUNGAN FORMALDEHID (FORMALIN) DALAM MAKANAN
A. Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi adanya formalin dalam makanan Siswa dapat menganalisa zat aditif dalam makanan
B. Alat dan Bahan :1. Alat : Gelas kimia Gelas ukur Pipet tetes Blender Sentripuge Batang pengaduk Tabung reaksi2. Bahan : Aquadest Natrium Nitroprusid 0,5 % Phenylhidrazin 0,5 % NaOH 10 %
C. Keselamatan Kerja :
Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Cara Kerja : Timbang 10 gram sample dalam gelas piala 250 ml Tambahkan 20 ml aquadest, lalu omogenkan Sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit Tambahkan 10 ml supernatant, 3 tetes Natrium Nitroprusid 0,5 %,2 tetes
phenylhidrazin 0,5%,dan 3 tetes NaOH 10 %, bila larutan tadi berubah menjadi biru maka formalin dalam sample positif
PENETAPAN KADAR SACHARINEA. Tujuan : Siswa dapat menganalisa kadar saccharine dalam sample Siswa dapat melakukan penetapan kadar saccharine dalam sampleB. Alat dan Bahan :1. Alat : Botol Timbang Gelas kimia 100 ml Kertas saring Penyangga corong Kassa asbes Cawan penguap Corong kaca
Labu Erlenmeyer Buret Statif dan klem2. Bahan : Larutan NaOH 1 : 20 Aqua DM HCl 3 N FeCl3
Ethanol p.a Larutan Baku NaOH Indikator phenolptalein SampelC. Keselamatan Kerja : Gunakan APD pada saat bekerja di laboratorium Kerjakan sesuai dengan prosedur
D. Cara kerja :1. Identifikasi
Larutkan ± 0,1 gram dalam 5 ml larutan NaOH 1 : 20, uapkan larutan hingga kering dan lelehkan diatas nyala api kecil hingga tidak berbau amoniak. Biarkan sisa hingga mendingin kemudian larutkan dalam 20 ml air dan netralkan larutan ini dengan HCl 3N dan saring, tambahkan 3 tetes FeCl3 dalam filtrat terjadi warna ungu
2. Penetapan Kadar (Kuantitatif)Timbang seksama ± 0,5 gram sampel larutkan dalam 40 ml Etanol p.a,tambahkan 40 ml air lalu tambahkan indikator phenolptalein, dantitrasi dengan NaOH 0,1 N. Lakukan titrasi blanko
Diposkan oleh Dena Handriana di 19.00