Transcript
Page 1: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

PSAK 1(Revisi 2009)

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Page 2: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan

Page 3: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan…Lanjutan

Page 4: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan…Lanjutan

Page 5: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan…Lanjutan

Page 6: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements

ED PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements, kecuali untuk paragrafparagraf berikut:1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 2 mengenai ruang lingkup, yang

mana ditambahkan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

2. IAS 1 paragraf 5, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas nirlaba dan entitas sektor publik, dihilangkan. Karena pelaporan keuangan entitas nirlaba diatur dalam PSAK 45: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan entitas sektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan standar akuntansi keuangan.

3. IAS 1 paragraf 6, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas tanpa ekuitas (misalnya reksa dana) dan entitas yang modalnya bukan ekuitas (misalnya koperasi), dihilangkan. Karena penyajian laporan keuangan reksa dana diatur dalam PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana dan koperasi diatur dalam PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian.

4. Implementation Guidance dari IAS 1 tentang ilustrasi penyajian laporan posisi keuangan disesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama ini berlaku di Indonesia.

Page 7: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 01• Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi

penyajian laporan keuangan bertujuan umum yang selanjutnya disebut “laporan keuangan” agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.

TUJUAN

Page 8: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 02Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.

RUANG LINGKUP

Page 9: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 03PSAK lainnya mengatur persyaratan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan tertentu dan peristiwa lain.

Paragraf 04Pernyataan ini tidak diterapkan bagi strukstur dan isi laporan keuangan interim ringkas yang disusun sesuai dengan PSAK 3. namun, paragraf 17-33 diterapkan bagi laporan keuangan interim tersebut. Pernyataan ini berlaku bagi seluruh entitas, termasuk entitas yang menyajikan laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri sebagaimana diatur dalam PSAK 4.

Ruang lingkup…Lanjutan

Page 10: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 05Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang berorientasi laba, termasuk entitas bisnis sektor publik. Jika entitas tidak berorientasi laba menerapkan pernyataan ini, maka entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan istilah laporan keuangan itu sendiri.

Paragraf 06Hal yang sama, entitas yang tidak memiliki ekuitas sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 50 (misalnya : reksa dana) dan entitas yang modalnya bukan ekuitas (misalnya : koperasi) mungkin perlu mengadaptasi penyajian laporan keuangan kepentingan peserta atau pemegang unit.

Ruang lingkup…Lanjutan

Page 11: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 07• Catatan atas Laporan Keuangan (LK) berisi

informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.

• Laba rugi adalah total pendapatan kurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif lain.

DEFINISI

Page 12: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 07• Material merupakan kelalaian untuk mencantumkan

atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah material jika, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Materialitas bergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memperhatikan kondisi terkait,. Ukuran datau sifat dari pos laporan keuangan tersebut, atau gabungan dari keduanya, dapat menjadi faktor penentu materialitas.

Definisi…Lanjutan

Page 13: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 07• Pemilik adalah pemegang instrument yang diklasifikasikan

sebagai ekuitas.• Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan

dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi dari pelaporan pendapatan komprehensif.

• Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang direklasifikasi ke bagian laba rugi periode berjalan yang sebelumnya diakuidalam pendapatan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode sebelumnya.

Definisi…Lanjutan

Page 14: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 07• Standar akuntansi keuangan (SAK) adalah pernyataan dan

interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bwah pengawasannya.

• Tidak praktis merupakan penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika entitas tidak dapat menerapkannya setelah melakukan segala upaya yang rasional.

• Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

Definisi…Lanjutan

Page 15: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 08• Meskipun pernyataan ini menggunakan istilah

“pendapatan komprehensif lain”, “laba rugi”, dan “total laba rugi komprehensif”, entitas dapat menggunakan istilah lain untuk menjelaskan jumlah-jumlah tersebut sepanjang maksudnya jelas. Misalnya, entitas dapat menggunakan istilah “laba neto” untuk menggambarkan laba rugi.

Definisi…Lanjutan

Page 16: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 09Istilah-istilah di bawah ini dijelaskan dalam PSAK 50 dan digunakan dalam pernyataan ini dengan pengertian yang diatur dalam PSAK 50 :

a. Instumen keuangan yang mempunyai fitur opsi jual diklasifikasi sebagai instrumen ekuitas;

b. Suatu instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian prorata aset neto entitas hanya pada saat likuidasi dan diklasifikasi sebagai instrumen ekuitas.

Definisi…Lanjutan

Page 17: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Laporan keuangan

Page 18: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Paragraf 10Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.tujuan laporan keuangan adalah memberikan Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuanan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi

Page 19: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 10• Untuk mencapai tujuannya, LK menyajikan informasi

mengenai entitas yang meliputi:– Aset– Liabilitas– Ekuitas– Pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan

kerugian– Kontribusi dari dan distribusi pemilik– Arus kas

Tujuan laporan keuangan…Lanjutan

Page 20: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN LENGKAP

Paragraf 11Terdiri dari:• Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir

periode;• Laporan laba rugi komprehensif selama periode;• Laporan perubahan ekuitas selama periode;• Laporan arus kas selama periode;• Catatan atas laporan keuangan;• Laporan posisi keuangan pada awal periode

komparatif.

Page 21: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Komponen laporan keuangan lengkap… Lanjutan

Paragraf 12Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama.

Paragraf 13Sebagaimana diperkenankan di paragraf 80, entitas dapat menyajikan komponen laba rugi baik sebagaik bagian dari laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah. Jika laporan laba rugi disajikan, maka laporan tersebut merupakan bagian dari komponen laporan keuangan yang lengkap dan disajikan sebelum laporan laba rugi komprehensif.

Page 22: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Komponen laporan keuangan lengkap… Lanjutan

Paragraf 14Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, suatu kajian keuangan oleh manajemen yang menggambarkan dan menjelaskan karakteristik utama dari kinerja keuangan dan posisi keuangan, dan kondisi ketidakpastian utama yang dihadapi laporan tersebut dapat meliputi kajian mengenai :

a. Faktor dan pengaruh-pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat entitas beroperasi, tanggapan terhadap perubahan dan pengaruhnya, dan kebijakan investasi untuk memelihara serta meningkatkan kinerja keuangannya, termasuk kebijakan dividen;

b. Sumber pendanaan entitas dan target rasio liabilitas terhadap ekuitas; dan

c. Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan SAK.

Page 23: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Komponen laporan keuangan lengkap… Lanjutan

Paragraf 15Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri di mana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar Standar Akuntansi Keuangan.

Page 24: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

Paragraf 16• Manajemen entitas bertanggung jawab atas

penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas.

Page 25: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 17Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK:Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain, dan kondisi sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

KARAKTERISTIK UMUM

Page 26: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 18Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan. entitas tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap semua yang disyaratkan dalam SAK.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 27: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 19Dalam hampir semua kondisi, entitas mencapai penyajian laporan keuangan secara wajar dengan memenuhi SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas untuk:a. Memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK 25:

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. PSAK 25 mengatur hirarki panduan otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal tidak terdapat PSAK yang secara spesifik mengatur suatu pos tertentu.

b. Menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, sedemikan rupa sehingga dapat memberikan informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan mudah dipahami.

c. Memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian dengan persyaratan spesifik dalam SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh dari transaksi, peristiwa lain, dan kondisi tertentu terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 28: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 20Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat baik dengan pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan atau materi penjelasan.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 29: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 21Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, maka entitas semaksimal mungkin mengurangi pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan:a. Nama PSAK terkait, sifat ketentuan, dan alasan mengapa manajemen

menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan; dan

b. Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian terhadap masing-masing pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 30: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 22Untuk tujuan penerapan paragraf 21, informasi tertentu dapat bertentangan dengan tujuan laporan keuangan ketika informasi tersebut tidak menyajikan secara jujur transaksi, peristiwa lain, dan kondisi baik yang diminta untuk disajikan atau sewajarnya diperkirakan untuk disajikan dan, konsekuensinya, informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi dari pengguna laporan keuangan. ketika menilai apakah kepatuhan terhadap ketentuan spesfik dari suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, manajemen mempertimbangkan:

a. Alasan tujuan laporan keuangan tidak tercapai dalam kondisi tersebut; danb. Bagaimana perbedaan kondisi entitas dengan kondisi entitas lain yang

mematuhi persyaratan. Jika entitas lain dengan kondisi yang sama menerapkan persyaratan tersebut, maka akan muncul asumsi yang dapat diperdebatkan bahwa kepatuhan terhadap persyaratan tersebut tidak akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 31: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 23Kelangsungan Usaha

Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak mempunyai alternatif lain yang realistis selain melakukannya. Jika manajemen menyadari (dalam membuat penilaiannya) mengenai adanya ketidakpastian yang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut, bersama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan alasan mengapa entitas tidak dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat menggunakan asumsi kelangsungan usaha.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 32: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 24Kelangsungan Usaha…Lanjutan

Dalam mempertimbangkan apakah dasar asumsi kelangsungan usaha adalah tepat, manajemen memperhatikan semua informasi masa depan, paling sedikit (namun tidak dibatasi untuk ) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan. Tingkat pertimbangan bergantung pada fakta dari setiap kasus. Jika selama ini entitas menghasilkan laba dan mempunyai akses ke sumber pembiayaan, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha telah sesuai tanpa melalui analisis rinci. Dalam kasus lain, manajemen perlu memperhatikan faktor yang mempengaruhi profitabilitas masa kini maupun masa depan, jadwal pembayaran utang, dan sumber potensial pembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha telah sesuai.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 33: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 25Dasar Akrual

Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas.

Paragraf 26Ketika akuntansi berdasarkan akrual digunakan, entitas mengakui pos-pos sebagai aset, liabilitas, ekuitas, pendpatan, dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur-unsur tersebut dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 34: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 27Materialitas dan Agregasi

Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali pos tersebut tidak material.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 35: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 28Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang diklasifikasikan sesuai sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses agregasi dan pengklasifikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan. jika suatu klasifikasi pos tidak material, maka dapat diagregasikan dengan pos lain yang sejenis dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. suatu pos tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam laporan keuangan tetapi cukup material untuk disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 36: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 29Entitas tidak diperlukan untuk memberikan suatu pengungkapan spesifik yang disyaratkan oleh suatu PSAK jika informasi tersebut tidak material.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 37: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 30Saling Hapus

Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau pendapatan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK.

Paragraf 31Entitas melaporakan secara terpisah untuk aset dan liabilitas serta pendapatan dan beban. Saling hapus dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan atau dalam laporan laba rugi terpisah (jika disajikan) mengurangi kemampuan pengguna laporan keuangn baik untuk memahami transaksi, peristiwa dan kejadian lain yang telah terjadi maupun untuk menilai arus kas entitas di masa depan, kecuali jika saling hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa. Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan penilaian (misalnya, penyisihan keusangan atas persediaan dan penyisihan piutang tak tertagih) bukan termasuk kategori saling hapus.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 38: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 32PSAK 23: Pendapatan mendefinisikan pendapatan dan mensyaratkan entitas untuk mengukurnya berdasarkan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima, dengan mempertimbangkan jumlah potongan dagang dan rabat volume yang diperbolehkan. Dalam aktivitas normal, entitas juga melakukan transaksi lain yang bukan merupakan penghasil utama pendaptan dan bersifat insidentil. Entitas menyajikan hasil dari transaksi tersebut dengan mengurangkan setiap penghasilan dengan beban terkait yang timbul dari transaksi yang sama sepanjang penyajian tersebut mencerminkan substansi dari transaksi atau peristiwa lain tersebut, misalnya :a. Entitas menyajikan keuntungan dan kerugian atas pelepasan aset tidak

lancar, termasuk aset investasi dan aset operasional, sebesar hasil pelepasan dikurangi jumlah tercatat dan beban pelepasan terkait;

b. Entitas dapat mengurangkan pengeluaran yang terkait dengan provisi yang diakui sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi dan diganti berdasarkan perjanjian kontraktual dengan pihak ketiga (seperti perjanjian garansi dari pemasok) dengan penggantian yang diterima.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 39: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 33Entitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang timbul dari suatu kelompok transaksi yang sejenis secara neto, misalnya keuntungan dan kerugian dari transaksi valuta asing atau keuntungan dan kerugian yang timbul dari instrumenkeuangan sebagai diperdagangkan. Namun, entitas menyajikan keuntungan dan kerugian tersebut secara terpisah jika keuntungan atau kerugian tersebut material.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 40: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 34Frekuensi Pelaporan

Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap setidaknya secara tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek daripada periode satu tahun maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, entitas mengungkapkan:a. Alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih

panjang atau lebih pendek;b. Fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan

keuangan tidak dapat dibandingkan secara keseluruhan.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 41: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 35Umumnya entitas secara konsisten menyiapkan laporan keuangan untuk periode satu tahun. Namun, untuk alasan praktis, beberapa entitas lebih memilih untuk melaporkan, sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidak menghalangi praktik tersebut.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 42: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 36Informasi Komparatif

Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilkaporkan dalam periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi komparatif yang naratif deskriptif dari periode sebelumnya, diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman LK periode berjalan.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 43: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 37Entitas yang mengungkapkan informasi komparatif menyajikan minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan keuangan. jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali secara retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitas menyajikan minimla tiga laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan keuangan. entitas menyajikan laporan posisi keuangan pada:a. Akhir periode berjalan;b. Akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode

berjalan); danc. Permulaan dari periode komparatif terawal.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 44: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 38Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan untuk diungkapkan paa peride berjalan. Misalnya, rincian tentang sengketa hukum yang dihadapi dengan hasil akhirnya belum diketahui secara pasti pada periode sebelumnya dan masih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan kembali pada periode berjalan. Pengguna akan memperoleh manfaat dari informasi adanya ketidakpastian pada akhir periode pelaporan sebelumnya, dan langkah yang telah dilakukan selama periode berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 45: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 39Jika entitas mengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali reklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika entitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka entitas mengungkapkan :a. Sifat reklasifikasi;b. Jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa

pos yang direklasifikasi; danc. Alasan reklasifikasi.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 46: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 40Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis untuk dilakukan, maka entitas mengungkapkana. Alasan tidak mereklasifikasi jumlah tersebut; danb. Sifat penyesuaian yang akan dilakkan jika jumlah

tersebut direklasifikasi.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 47: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 41Meningkatkan daya banding informasi antar periode membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi, khususnya memungkinkan penilaian atas kecenderungan informasi keuangn untuk tujuan prediksi. Dalam beberapa keadaan, reklasifikasi informasi komparatif tidak praktis untuk dilakukan untuk periode tertentu sebelumnya untuk mencapai daya banding dengan periode berjalan. Misalnya, entitas mungkin belum mengumpulkan data dalam periode sebelumnya yang memungkinkan untuk melakukan reklasifikasi, dan mungkin tidak praktis untuk menyusun kembali informasi tersebut.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 48: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 42PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan mengatur penyesuaian terhadap informasi komparatif yang disyaratkan ketika entitas melakukan perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 49: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 43Konsistensi Penyajian

Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam LK antar periode dilakukan secara konsisten, kecuali:a. Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat

operasi entitas atau mengkaji ulang atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian dan pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; atau

b. Perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK.

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 50: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 44Misalnya, suatu akuisisi atau pelepasan yang signifikan, atau mengkaji ulang atas penyajian laporan keuangan, mungkin akan mengahasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan perlu disajikan secara berbeda. Namun demikian, perubahan penyajian dapat dilakukan jika perubahan tersebut memberikan informasi yang andal dan lebih relevan bagi pengguna atau struktrur yang baru mempunyai kecenderungan akan digunakan seterusnya. Jika dilakukan perubahan penyajian laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasi informasi komparatif sesuai dengan paragraf 39 dan 40

Karakteristik umum…Lanjutan

Page 51: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

STRUKTUR dan ISI

Page 52: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

PENDAHULUAN

Paragraf 45Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan spesifik dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau laporan perubahan ekuitas dan mensyaratakan pengungkapan dari pos-pos lain dalam laporan keuangan tersebut atau catatan atas laporan keuangan. PSAK 2: Laporan Arus Kas mengatur persyaratan untuk penyajian informasi arus kas.

Page 53: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

PENDAHULUAN

Paragraf 46Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah “pengungkapan” dalam arti luas, meliputi pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan. Pengungkapan juga disyaratkan oleh SAK lain. Kecuali dinyatakan lain dalam pernyataan ini atau SAK lainnya, pengungkapan tersebut dapat dilakukan dalam laporan keuangan.

Page 54: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

Paragraf 47Entitas mengidentifikasikan laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama.

Paragraf 48SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan tidak untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan, dokumen yang disampaikan kepada regulator, atau dokumen lain. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pengguna dapat membedakan antara informasi yang disusun sesuai SAK dengan informasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna.

Page 55: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

Paragraf 49Entitas mengidentifikasikan secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Di samping itu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas, dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga dapat dipahami:a. Nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas lain,

dan setiap perubahan informasi dari akhir periode laporan sebelumnya;

b. Apakah merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok entitas;

c. Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan;

d. Mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing; dan

e. Pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan keuangan.

Page 56: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Identifikasi laporan keuangan… Lanjutan

Paragraf 50Entitas telah memenuhi persyaratan paragraf 49 dengan menyajikan judul yang tepat untuk halaman, laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, kolom dan sejenisnya. Pertimbangan diperlukan untuk menentukan cara terbaik dalam menyajikan informasi tersebut. Misalnya, ketika entitas menyajikan laporan keuangan secara elekronik, maka halaman-halaman terpisah tidak tidak selalu digunakan; selanjutnya entitas menyajikan hal-hal di atas untuk memastikan bahwa informasi yang dicakup dalam laporan keuangan dapat dipahami.

Page 57: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Identifikasi laporan keuangan… LanjutanParagraf 51

Agar lebih dipahami, entitas pada umumnya menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata uang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini diperkenankan sepanjang entitas mengungkapkan tingkat pembulatan dan tidak menghilangkan informasi yang material.

Page 58: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

LAPORAN POSISI KEUANGANInformasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi KeuanganParagraf 52

Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut :a. Aset tetap;b. Properti investasic. Aset takberwujud;d. Aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (g). Dan (h));e. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas;f. Persediaan;g. Piutang dagang dan piutang lainnya;h. Kas dan setara kas;i. Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan

aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;

Page 59: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Paragraf 52j. Utang dagang dan terutang lain;k. Provisi;l. Liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (j)

dan (k));m. Liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam

PSAK 46: Pajak Penghasilan;n. Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan

dalam PSAK 46;o. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang

diklasifikasikan sebagai dimili untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;p. Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas;

danq. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk.

Page 60: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Laporan posisi keuangan.. LanjutanParagraf 53

Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan subtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan entitas.

Page 61: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Laporan posisi keuangan.. LanjutanParagraf 54

Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan liablitas jangka pendek sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan, maka aset (liabilitas) pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai aset lancar (liabilitas jangka pendek).

Page 62: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Paragraf 55Pernyataan ini tidak mengatur susunan atau format penyajian pos-pos. Paragraf 52 menjelaskan daftar pos-pos yang berbeda berdasarkan sifat atau fungsinya untuk menjamin penyajian terpisah di dalam laporan posisi keuangan. Sebagai tambahan :a. Suatu pos disajikan terpisah jika ukuran, sifat atau fungsi dari pos

tersebut atau agregasi pos-pos yang sama menyebabkan penyajian terpisah menjadi relevan untuk memahami laporan posisi keuangan entitas;

b. Penjelasan yang digunakan dan urutan dari pos-pos atau agregasi pos-pos yang sama dapat diubah sesuai dengn sifat entitas dan transaksinya, untuk memberikan informasi yang relevan untuk memahami posisi keuangan entitas. Misalnya, institusi keuangan mungkin mengubah penjelasan di atas dalam rangka memberikan informasi yang relevan mengenai operasi institusi keuangan.

Page 63: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Laporan posisi keuangan.. LanjutanParagraf 56

Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan disajikan secara terpisah didasarkan pada penilaian dari:a. Sifat dan likuiditas aset;b. Fungsi aset tersebut dalam entitas;c. Jumlah, sifat, dan jangka waktu liabilitas.

Page 64: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Laporan posisi keuangan.. LanjutanParagraf 57

Penggunaan dasar pengukuran yang berbeda untuk kelompok aset yang berbeda menunjukkan bahwa sifat dan fungsi aset tersebut berbeda dan, oleh karena itu, entitas menyajikan kelompok aset yang berbeda secara terpisah. Misalnya, kelompok aset tetap yang berbeda dapat dicatat berdasarkan biaya perolehan atau jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap.

Page 65: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 58Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar serta Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka PanjangEntitas menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan paragraf 67-74, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka entitas menyajikn seluruh aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas.

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Page 66: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 59Apapun metode penyajian yang digunakan, entitas mengungkapkan jumlah yang diperkirakan dapat dipulihkan atau diselesaikan setelah elbih dari dua belas bulan untuk setiap pos aset dan liabilitas yang menggabungkan jumlah yang diperkirakan akan dipulihkan atau diselesaikan:a. Tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode

pelaporan; danb. Lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Page 67: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 60Ketika entitas menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset neto yang digunakan dalam ooperasi entitas jangka panjang. Pengklasifikasian tersebut juga menunjukan aset yang diperkirakan akan direalisasikan dalam siklus operasi berjalan dan liabilitas yang akan jatuh tempo pada periode yang sama.

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Page 68: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 61Ketika entitas menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset neto yang digunakan dalam ooperasi entitas jangka panjang. Pengklasifikasian tersebut juga menunjukan aset yang diperkirakan akan direalisasikan dalam siklus operasi berjalan dan liabilitas yang akan jatuh tempo pada periode yang sama.

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Page 69: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 62Dalam menerapkan paragraf 58, entitas diperkenankan untuk menyajikan beberapa aset menggunakan klasifikasi lancar dan tidak lancar, dan liabilitas menggunakan jangka pendek dan jangka panjang dan lainnya berdasarkan likuiditas jika hal tersebut memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Kebutuhan untuk mengkombinasikan dasar penyajian dimungkinkan jika entitas memiliki operasi yang beragam.

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Page 70: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 63Informasi mengenai tanggal perkiraan realisasi aset dan liabilitas berguna dalam penilaian likuiditas dan solvabilitas entitas. PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian mensyaratkan pengungkapan tanggal jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset keuangan termasuk piutang usaha dan piutang lain, dan liabilitas keuangan termasuk utang usaha dan terutang lain. Informasi tentagn tanggal perkiraan pemulihan aset nonmoneter, seperti persediaan, dan tanggal perkiraan dari penyelesaian liabilitas seperti provisi juga bermanfaat, terlepas dari apakah aset diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak lancar dan liabilitas sebagai jangka panjang dan jangka pendek. Misalnya, entitas mengungkapkan jumlah persedian yang diperkirakan dapat dipulihkan lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Laporan posisi keuangan.. Lanjutan

Page 71: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 64Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:a. Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau

bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal;

b. Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;c. Entitas mengperkirakan akan merealisasikan aset dalam

jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan;d. Kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam PSAK 2:

Laporan Arus Kas), kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

ASET LANCAR

Page 72: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 65Pernyataan ini menggunakan istilah “tidak lancar” untuk mencakup aset tetap, aset takberwujud, dan aset keuangan yang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak melarang penggunaan istilah lainnya sepanjang pengertiannya jelas.

Aset lancar…Lanjutan

Page 73: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 66Siklus operasi entitas merupakan jangka waktu antara perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk kas atau setara kas. Ketika siklus operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasikan secara jelas, maka diasummsikan selam dua belas bulan. Aset lancar mencakup asaet (seperti persediaan dan piutang dagang) yang dijual, dikonsumsi atau direalisasikan sebagai bagian siklus operasi normal meskipun aset tersebut tidak diperkirakan untuk direalisasikan dalam jangka waktu dua belas setelah periode pelaporan. Aset lancar juga mencakup aset yang dimiliki untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran) dan bagian lancar dari aset keuangan tidak lancar.

Aset lancar…Lanjutan

Page 74: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 67Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika :

a. Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal;

b. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;

c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan;

d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Page 75: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 68Beberapa liabilitas jangka pendek, seperti utang dagang, beberapa akrual untuk biaya karyawan dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal. Entitas mengklasfikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek meskipun liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi normal yang sama diterapkan pada aset dan liabilitas entitas. Jika tidak dapat diidentifikasikan secara jelas, maka siklus operasi normal entitas diasumsikan dua belas bulan.

Liabilitas jangka pendek… Lanjutan

Page 76: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 69Liabilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal, tetapi jatuh tempo untuk diselesaikan dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau dimiliki untuk tujuan diperdagangkan. Misalnya, liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, cerukan bank, dan bagian jangka pendek dari liabilitas keuangan jangka panjang, dividen terutang, pajak penghasilanterutang, dan terutang nonusaha lain. Liabilitas keuangan yang merupakan pembiayaan jangka panjang (bukan bagian dari modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal) dan tidak jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan merupakan liabilitas jangka panjang, sebagaimana yang diatur di paragraf 72 dan 73.

Liabilitas jangka pendek… Lanjutan

Page 77: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 70Entitas mengklasifikasikan liabilitas keuangan sebagai liabilitas jangka pendek jika liabilitas tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan, meskipun :a. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka

waktu lebih dari dua belas bulan;b. Perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan

kembali pembayaran, atas dasar jangka panjang telah diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk terbit.

Liabilitas jangka pendek… Lanjutan

Page 78: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 71Jika entitas mengperkirakan, dan memiliki diskresi, untuk melakukan pembiayaan kembali atau perpanjangan suatu kewajiban selama sekurang-kurangnya dua belas bula setelah periode pelaporan dengan menggunakan fasilitas pinjaman yang ada, maka entitas mengklasifikasikan kewajiban tersebut sebagai liabilitas jangka panjang, meskipun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam periode yang lebih pendek dari dua bela bulan. Namun, jika pembiayaan kembali atau perpanjangan kembali bukan merupakan diskresi entitas (misalnya, tidak terdapat perjanjian untuk pembiayaan kembali), maka entitas tidak mempertimbangkan kemungkinan pembiayaan kembali kewajiban, dan mengklasifikasikannya sebagai liabilitas jangka pendek.

Liabilitas jangka pendek… Lanjutan

Page 79: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 72Ketika entitas melanggar ketentuan perjanjian pinjaman jangka panjang pada saat atau sebelumnya akhir periode pelaporan yang menyebabkan liabilitas tersebut harus segera dibayar sesuai permintaan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun pemberi pinjaman menyetujui (setelah periode pelaporan dan sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan diotorisasi untuk terbit) untuk tidak mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut. Entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek karena (pada akhir periode pelaporan) entitas tidak memiliki hak untuk enunda penyelesaian liabilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Liabilitas jangka pendek… Lanjutan

Page 80: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 73Namun, entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka panjang bila pemberi pinjaman menyetujui pada akhir periode pelaporan untuk memberikan tenggang waktu pembayaran yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan, selama periode di mana entitas dapat memperbaiki pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian dan pemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaran segera.

Liabilitas jangka pendek… Lanjutan

Page 81: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 74Berkaitan dengan pinjaman yang diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika peristiwa berikut ini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal penyelesaian laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, maka peristiwa tersebut diungkapkan sebagai peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian sesuai dengan PSAK 8: Peristiwa Setelah Periode Pelaporan :a. Pembiayaan kembali di berbasis jangka panjang;b. Perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka

panjang; danc. Pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberi

pinjaman untuk memperbaiki pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Liabilitas jangka pendek… Lanjutan

Page 82: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 75Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas.

INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LAPORAN POSISI KEUANGAN ATAU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 83: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 76Rincian subklasifikasi bergantung pada ketentuan SAK, serta ukuran, sifat, dan fungsi jumlah yang terkait. Entitas juga menggunakan faktor-faktor yang diatur di paragraf 56 untuk menentukan dasar subklasifikasi. Pengungkapan berbeda untuk setiap pos, misalnya:a. Pos-pos tetap dipisahkan sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap;b. Piutang dipisahkan menjadi jumlah piutang dagang, piutang dari

pihak-pihak berelasi, pembayaran dimuka dan jumlah lain;c. Persediaan dipisahkan sesuai dengan PSAK 14: Persediaan menjadi

kelompok barang dagangan, barang produksi, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi;

d. Provisi dipisahkan menjadi provisi untuk imbalan kerja dan provisi lain; dan

e. Ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagai kelompok seperti modal disetor, tambahan modal disetor, dan cadangan.

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan…Lanjutan

Page 84: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 77Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas, atau catatan atas laporan keuangan:a. Untuk setiap jenis saham:

i. Jumlah saham modal dasar;ii. Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan

tetapi tidak disetor penuh;iii. Nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai

nominal;iv. Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode;v. Hak, keistimewaa, dan pembatasn yang melekat pada setiap jenis

saham, termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal;

vi. Saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau entitas asosiasi; dan

vii. Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjalan saham, termasuk jumlah dan persyaratan.

a. Penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas.

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan…Lanjutan

Page 85: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 78Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persekuan atau unit perwalian, mengungkapkan informasi yang setara sesuai dengan paragraf 77(a), yang memperlihatkan perubahan selama suatu periode dari setiap jenis kepentingan ekuitas, serta hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis kepentingan ekuitas.

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan…Lanjutan

Page 86: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 79Jika entitas mereklasifikasi:a. Instrumen keuangan yang mempunyai fitur opsi jual

diklasifikasi sebagai instrumen ekuitas, ataub. Suatu instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada

entitas untuk menyerahkan kapada pihak lain bagian prorata aset neto entitas hanya pada saat likuidasi dan diklasifikasi sebagai instrume ekuitas.

Antara liabilitas dan ekuitas keuangan, entitas mengungkapkan jumlah yang direklasifikasi masuk dan keluar setiap kategori (liabilitas atau ekuitas keuangan), dan waktu dan alasan reklasifikasi.

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan…Lanjutan

Page 87: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 80Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode:a. Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, ataub. Dalam bentuk dua laporan:

i. Laporan yang menunjukan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah); dan

ii. Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif).

Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif.

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Page 88: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 81Laporan laba rugi komprehensif minimla mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut untuk periode:a. Pendapatan;b. Biaya keuangan;c. Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat

dengan menggunakan metode ekuitas:d. Beban pajak;e. Suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:

i. Laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; danii. Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dari pengukuran

nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok lepasan dalam rangka operasi yang dihentikan;

f. Laba rugi;g. Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan

sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h));h. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura

bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; dan i. Total laba komprehensif

Laporan laba rugi komprehensif… Lanjutan

Page 89: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 82Entitas mengungkapkan pos-pos dibawah ini dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi laba rugi untuk periode :a. Laba rugi periode berjalan yang diatribusikan pada:

• Kepentingan non pengendali; dan• Pemilik entitas induk.

b. Total laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:• Kepentingan non pengendali; dan• Pemilik entitas induk.

Laporan laba rugi komprehensif… Lanjutan

Page 90: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 83Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana dimaksud di Paragraf 81 (a)-(f) dan pengungkapan sebagaimana dimaksud di paragraf 82 (a) dalam laporan laba rugi terpisah.

Paragraf 84Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan subtotal dalam laporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 91: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 85Karena dampak dari berbagai kegiatan, transaksi, dan peristiwa lain entitas berbeda dalam frekuensi, potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat diprediksi, maka pengungkapan unsur-unsur kinerja keuangan yang dicapai dan dalam membuat proyeksi kinerja keuangan masa depan. Entitas memasukkan pos-pos tambahan dalam laporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), perubahan istilah yang dipakai dan perubahan urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk menjelaskan unsur kinerja keuangan. entitas mempertimbangkan faktor-faktor termasuk materialitas, sifat, dan fungsi dari berbagai komponen pendapatan dan beban. Misalnya, suatu institusi keuangan dapat mengubah istilah untuk memberikan informasi yang relevan dengan operasinya. Entitas tidak diperkenankan melakukan saling hapus penghasilan dan beban kecuali memenuhi kriteria di paragraf 30.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 92: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 86Entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pos penghasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau catatan atas laporan keuangan.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 93: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 87Laba Rugi Selama Periode• Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan

beban pada suatu periode dalam laba rugi, kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau memperkenankan lain.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 94: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 88Beberapa SAK menentukan kondisi-kondisi kapan entitas mengakui pos-pos tertentu di luar laba rugi dalam periode berjalan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan menentukan dua kondisi tersebut: koreksi kesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi. SAK lainnya mensyaratkan atau memperkenankan suatu komponen pendapatan dan beban komprehensif lain yang memenuhi definisi pendapatan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dikeluarkan dari laba rugi (lihat paragraf 07).

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 95: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Pendapatan Komprehensif Lain Selama PeriodeParagraf 89

Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 96: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 90Entitas dapat menyajikan komponen penapatan komprehensif lain :a. Jumlah neto dari dampak pajak terkait, ataub. Jumlah sebelum dampak pajak terkait disertai dengan

total pajak penghasilan yang terkai dengan komponen tersebut.

Paragraf 91Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi yang terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 97: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 92SAK lainnya menjelaskan bagaimana dan kapan jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi. Reklasifikasi yang dimaksud pada pernyataan ini adalah penyesuaian reklasifikasi. Penyesuaian reklasifikasi dimasukkan dalam komponen pendapatan komprehensif lain yang terkait pada periode dimana penyesuaian direklasifikasikan ke laba rugi. Misalnya, keuntungan yang direalisasikan dari pelepasan aset keuangan yang dikategorikan sebagai “tersedia untuk dijual” dimasukkan dalam laba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui dalam pendapatan komprehensif sebagai keuntungan yang belum direalisasikan pada periode berjalan atau periode sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut dikurngkan dari pendapatan komprehensif lain pada periode ketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke laba rugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belum direalisasi tersebut dua kali dalam total laba rugi komprehensif.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 98: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 93Entitas dapat menyajikan penyesuaian reklasifikasi dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan. entitas yang menyajikan penyesuaian reklasifikasi dalam catatan atas laporan keuangan menyajikan komponen pendapatan komprehensif lain setelah penyesuaian reklasifikasi terkait.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 99: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 94Penyesuaian reklasifikasi terjadi, misalnya, dari pelepasan kegiatan usaha luar negeri (lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing) penghentian pengakuan aset keuangan “tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran) dan ketika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi menimbulkan laba atau rugi (lihat PSAK 55 paragraf 109 yang berhubungan dengan dengan lindung nilai atas arus kas).

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 100: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 95Penyesuaian reklasifikasi tidak dilakukan pada perubahan surplus revaluasi yang diakui berdasarkan PSAK 16: Aset Takberwujud atau pada keuntungan dan kerugian aktuaria yang diakui dalam program imbalan pasti yang diakui berdasarkan PSAK 24:Imbalan Kerja paragraf 99. komponen tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pada periode berikutnya ketika aset tersebut digunakan atau dihentikan pengakuannya (lihat PSAK 16 dan PSAK 19). Keuntungan dan kerugian aktuaria dilaporkan dalam saldo laba pada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuaria tersebut sebagai pendapatan komprehensif lain (lihat PSAK 24).

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 101: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuanganParagraf 96

Ketika pos-pos pendapatan atau beban adalah material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 102: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 97Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara terpisah atas pos-pos pendapatan dan beban adalah sebagai berikut:a. Penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau

penurunan nilai aset tetap menjadi jumlah terpulihkan, sebagaimana pembalikan atas penurunan tersebut;

b. Restrukturisasi aktivitas entitas dari pembalikan provisi biaya restrukturisasi;

c. Pelepasan aset tetap;d. Pelepasan investasi;e. Operasi yang dihentikan;f. Penyelesaian tuntutan hukum; dang. Pembalikan provisi lain.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 103: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 98Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 104: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 99Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis di paragraf 98 dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah (jika disajikan).

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 105: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 100Beban disubklasifikasikan menjadi komponen utama dari kinerja keuangan yang dapat berbeda dalam frekuensi, potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat memprediksi. Analisis ini diberikan dalam satu dari dua bentuk.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 106: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 101Bentuk pertama analisis ini adalah metode “sifat beban”. Entitas menggabungkan beban dalam laba rugi berdasarkan sifatnya (misalnya, penyusutan, pembelian bahan baku, biaya transportasi, imbalan kerja, dan biaya iklan), dan tidak merealokasikan menurut berbagai fungsi dalam entitas. Metode ini mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya alokasi beban menurut klasifikasi fungsional. Contoh dari klasifikasi dengan menggunakan metode sifat beban adalah sebagai berikut:Pendapatan xxxPendapatan lainxxxPerubahan atas persediaan barang jadidan barang dalam proses xxxBahan baku yang digunakan xxxBeban imbalan kerja xxxBeban penyusutan dan amortisasi xxxBeban lain xxxTotal beban(xxx)Laba Seblum pajak xxx

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 107: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 102Bentuk kedua analissi ini adalah metode “fungsi beban” atau “biaya penjualan” dan mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan atau, misalnya, biaya aktivitas distribusi atau administratif. Sekurang-kurngnya entias mengungkapkan biaya penjualan berdasarkan metode ini secara terpisah dari beban lain. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang. Contoh klasifikasi berdasarkan metode fungsi beban adalah sebagai berikut:Pendapatan xxxBeban penjualan (xxx)Laba bruto xxxPendapatan lain xxxBeban distribusi (xxx)beban administratif (xxx)beban lain ( xxx)Laba sebelum pajak xxx

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 108: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 103Entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan tentang sifat beban, termasuk beban penyusutan dan amortitas, dan beban imbalan kerja.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 109: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 104Pemilihan antara metode fungsi beban dan sifat beban bergantung pada faktor historis dan industri serta sifat entitas. Kedua metode tersebut memberikan indikasi tentang biaya-biaya yang mungkin berbeda, baik langsung maupun tidak langsung, dengan tingkat penjualan atau produksi entitas. Karena setiap metode penyajian memiliki mandaat untuk jenis entitas yang berbeda, Pernyataan ini mensyaratkan manajemen untuk memilih penyajian yang andal dan lebih relevan. Namun demikian, karena informasi atas sifat beban bermanfaat dalam memprediksi arus kas masa depan, maka pengungkapan tambahan diperlukan ketika metode fungsi beban digunakan. Dalam paragraf 10, “imbalan kerja” memiliki pengertian yang sama seperti di PSAK 24: Imbalan Kerja.

Laporan

laba rugi komprehensif…Lanjutan

Page 110: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

LAPORANPERUBAHAN EKUITAS Paragraf 105Entitas menyajikan Laporan Perubahan Ekuitas yang menunjukan:a. Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukan secara

terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dna kepada kepentingan non pengendali.

b. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diaku sesuai dengan PSAK 25:Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

c. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari:

i. Laba rugi;ii. Masing-masing pos pendapatan komprehensif lain; daniii. Transaksi dengan pemilik dalam kepastiannya sebagai pemilik, yang

menunjukan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hal kepemilikan pada entita anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian.

Page 111: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 106Entitas menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan, jumlah dividen yang diakui sebagi distribusi kepada pemilik selama periode, dan nilai dividen per saham.

Laporan perubahan ekuitas… Lanjutan

Page 112: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 107Pada paragraf 105, komponen ekuitas termasuk, misalnya, setiap jenis modal disector, saldo akumulasi dari setiap jenis pendapatan komprehensif lain dan saldo laba.

Laporan perubahan ekuitas… Lanjutan

Page 113: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 108Perubahan ekuitas entitas antara awal dan akhir periode palaporan mencerminkan naik turunnya aset neto entitas selama periode. Kecuali untuk perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (seperti konstribusi modal, perolehan kembali instrumen ekuitas entitas dan divinden) dan biaya transaksi yang secara langsung berkaitan dengan transaksi tersebut, perubahan keseluruhan atas ekuitas selama periode yang menggambarkan jumlah total penghasilan dan beban (termasuk keuntungan dan kerugian) yang diakibatkan olleh aktivitas entitas selama periode tersebut.

Laporan perubahan ekuitas… Lanjutan

Page 114: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 109PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan mensyaratkan penyesuaian retrospektif atas pengaruh perubahan kebijaksanaan akuntansi, sepanjang praktis, kecuali jika ketentuan transisi pada PSAK lainnya mensyaratkansebaliknya. PSAK 25 juga mensyaratkan penyajian kembali untuk mengoreksi kesalahan secata retrospektif, sepanjan praktis. Penyesuaian retrospektif dan penyajian kembali secara retrospektif bukan merupakan perubahan dalam ekuitas tetapi merupakan penyesuaian atas saldo awal saldo laba, kecuali jika suatu PSAK mensyaratkan penyesuaian retrospektif terhadap komponen ekuitas lainnya. Paragraf 105(b) mensyaratkan pengungkapan dalam laporan perubahan ekuitas, total penyesuaian atas masing-masing komponen ekuitas yang diakibatkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan, secara terpisah, koreksi atas kesalahan. Penyesuian ini diungkapkan untuk setiap periode sebelumnya dan pada awal periode.

Laporan perubahan ekuitas… Lanjutan

Page 115: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 110• PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas,

mengatur persyaratan penyajian dan pengungkapan laporan arus kas.

LAPORAN ARUS KAS

Page 116: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANStrukturParagraf 111a. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan

keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;

b. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan; dan

c. Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relenan untuk memahami laporan keuangan.

Page 117: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 112Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis. Entitas membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk informasi yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 118: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 113Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan sebagai berikut, untuk membantu pengguna memahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya a. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK (lihat paragraf 18);b. Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan (lihat paragraf 116);c. Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan

posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos; dan

d. Pengungkapan lainnya, termasuk:i. Liabilitas kontijensi (lihat PSAK 57:Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan

Aset Kontijensi) dan komitmen kontraktual yang belum diakui; danii. Pengungkapan informasi nonkeuangan, misalnya tujuan dan kebijakan

manajemen risiko keuangan (lihat PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan).

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 119: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 114Dalam beberapa keadaan, mungkin dibutuhkan atau dikehendaki untuk membedakan urutan pos-pos tertentu dalam catatan atas laporan keuangan. misalnya, entitas dapat menggabungkan informasi perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi dengan informasi tentang jatuh tempo instrumen keuangan, meskipun pengungkapan pertama berhubungan dengan laporan laba rugi kompehensif atau laporan laba rugi terpisah (jika disajikan) dan yang kedua berhubungan dengan laporan posisi keuangan. namun demikan, entitas tetap menjaga struktur yang sistematis untuk catatan atas laporan keuangan sepanjang dapat diterapkan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 120: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 115Entitas dapat meyajikan catatan atas laporan keuangan yang memberikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu sebagai bagian yang terpisah dalam laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 121: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Pengungkapan Kebijakan AkuntansiParagraf 116

Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan:a. Dasar pengukuran yang digunakan dalam

menyusun laporan keuangan;b. Kebijakan akuntansi lain yang diterapkan yang

relevan untuk memahami laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 122: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 117Hal yang penting bagi entitas untuk menginformasikan kepada pengguna mengenai dasar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan (misalnya, biaya historis, biaya perolehan kini, nilai realisasi neto, nilai wajar atau jumlah terpulihkan) karena dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan mempengaruhi analisis pengguna secara signifikan. Ketika entitas menggunakan lebih dari satu dasar pengukuran dalam laporan keuangan, misalnya ketika suatu kelompok aset direvaluasi, maka hal tersebut memadai dengan memberikan suatu indikasi untuk setiap kelompok aset dan liabilitas yang mana setiap dasar pengukuran diterapkan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 123: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 118Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansi tertentu diungkapkan, manajemen mempertimbangkan apakah pengungkapan tersebut akan membantu pengguna untuk memahami bagaimana transaksi, peristiwa lain, dan kondisi yang tercermin dalam laporan kinerja keuangan dan posisi keuangan yang di laporkan. Pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu bermanfaat bagi pengguna terutama ketika kebijakan akuntansi tersebut dipilih dari beberapa alternatif yang diperkenankan dalam SAK. Misalnya pengungkapan apakah venturer mengakui bagian partisipasinya dalam pengendalian bersama entitas dengan menggunakan konsolidasi prporsional atau metode ekuitas (lihat PSAK 12: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama). Beberapa SAK secara spesifik mensyaratkan pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu, termasuk pilihan yang dibuat oleh manajemen di antara kebijakan akuntansi berbeda yang diperkenankan. Misalnya, PSAK 16: Aset Tetap mensyaratkan pengungkapan dasar pengukuran yang digunakan untuk mengelompokan aset tetap.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 124: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 119Setiap entitas mempertimbangkan sifat kegiatan operasi dan kebijakan yang diperkirakan pengguna laporan keuangan untuk diungkapkan oleh entitas yang berjenis seperti itu. Misalnya, pengguna akan memperkirakan suatu entitas yang menjadi subjek pajak penghasilan untuk mengungkapkan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan, termasuk kegiatan usaha luar negeri atau transaksi dalam valuta asing yang signifikan, makan pengguna akan memperkirakan pengungkapan kebijakan akuntansi untuk pengakuan keuntungan dan kerugian selisih kurs valuta asing.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 125: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 120Suatu kebijakan akuntansi mungkin menjadi signifikan karena sifat kegiatan operasi entitas meskipun jumlah pada periode berjalam dan periode sebelumnya tidak material. Entitas juga dapat mengungkapkan setiap kebijakan akuntansi yang tidak secara spesifik disyaratkan oleh SAK tetapi entitas memilih dan menerapkannya sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 126: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 121Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan atau catatan atas lapiran keuangan lain, pertimbangan (selain yang telah tercakup dalam estimasi (lihat paragraf 124)) yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 127: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 122Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen membuat berbagai pertimbangan (selain yang telah tercakup dalam estimasi) yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah yang diakui dalam laporan kuangan. Misalnya, manajemen membuat pertimbangan dalam menentukan:a. Apakah aset keuangan merupakan investasi yang dikategorikan sebagai

“dimiliki hingga jatuh tempo”;b. Kapan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang signifikan dari

kepemilikan aser keuangan dan aset sewa dialihkan kepada entitas lain;c. Apakah secara substansial penjualan produk tertentu merupakan

perjanjian pembiayaan dan dengan demikian tidak meningkatkan pendapatan; dan

d. Apakah substansial hubungan antara entitas dan entitas bertujuan spesifik menunjukan bahwa entitas tersebut mengendalikan entitas bertujuan spesifik.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 128: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 123Beberapa pengungkapan yang dibuat sesuai dengan paragraf 121 disyaratkan oleh SAK lain. Misalnya, PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan alasan mengapa kepentingan kepemilikan entitas tidak menimbulkan pengendalian, dalam hal investee bukan merupakan suatu entitas anak meskipun lebih dari setengah hak suara atau hak suara potensial dimiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lain. PSAK 13: Properti Investasi, mensyaratkan pengungkapan kriteria yang dikembangkan oleh entitas untuk membedakan properti investasi dari properti yang digunakan sendiri dana properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, jika pengklasifikasian properti sulit dilakukan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 129: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Sumber Estimasi KetidakpastianParagraf 124

Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Berkaitan dengan aset dan liabilitas tersebut, catatan atas laporan keuangan memasukan rinican atas :a. Sifat; danb. Jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 130: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 125Penetapan jumlah tercatat dari beberapa aset dan liabilitas mensyaratkan estimasi pengaruh ketidakpastian atas peristiwa masa depan terhadap aset dan liabilitas tersebut pada akhir periode pelaporan. Misalnya, dalam hal tidak tersedianya harga pasar kini yang diobservasi, maka estimasi beriorentasi masa depan diperlukan untuk mengukur jumlah terpulihkan atas kelompok aset tetap, dampak keusangan teknologi atas persediaan, provisi yang bergantung pada hasil masa depan dari proses litigasi yang masih berjalan, dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang seperti kewajiban pensiun. Estimasi tersebut memasukkan asumsi tentang penyesuaian risiko atas arus kas dan tingkat diskonto, perubahan gaji di mas depan, dan perubahan harga di masa depan yang mempengaruhi biaya lain.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 131: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 126Asumsi dan sumber estimasi ketidakpastian lainnya yang diungkapkan sesuai dengan paragraf 124 terkait dengan estimasi yang membutuhkan pertimbangan manajemen yang paling sulit, subjektif atau kompleks. Dengan semakin bertambahnya variabel dan asumsi yang mempengaruhi kemungkinan penyelesaian masa depan atas ketidakpastian, maka pertimbangan tersebut menjadi semakin subjektif dan kompleks, dan potensi dilakukannya penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas semakin meningkat.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 132: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 127Pengungkapan sebagaimana dimaksud di paragraf 124 tidak disyaratkan bagi aset dan liabilitas dengan risiko signifikan bahwa jumlah tercatat aset dan liabilitas tersebut dapat berubah secara material selama periode tahun berikutnya jika, pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas tersebut diukir dengan menggunakan nilai wajar berdasarkan pada harga pasar kini yang diobservasi. Nilai wajar tersebut dapat berubah secara material selama periode pelaporan berikutnya namun perubahan ini tidak berasal dari asumsi atau sumber estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 133: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 128Entitas menyajikan pengungkapan di paragraf 124 dalam suatu cara yang dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami pertimbangan yang dibuat manajemen tentang masa depan dan tentang sumber estimasi ketidakpastian lain. Sifat dan luasnya informasi yang diberikan bervariasi sesuai dengan sifat asumsi dan kondisi lainnya. Contoh pengungkapan yang dibuat adalah:

a. Sifat asumsi atau estimasi ketidakpastian lain;b. Sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode, asumsi dan estimasi

yang mendasari penghitungan jumlah tercatat tersebut, termasuk alasan atas sensitivitas tersebut;

c. Penyelesaian yang diperkirakan atas ketidakpastian dan kisaran hasil yang mungkin selama periode pelaporan berikutnya atas jumlah tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh; dan

d. Penjelasan tentang perubahan yang dilakukan terhadap asumsi sebelumnya yang terkait dengan aset dan liabilitas tersebut, jika ketidakpastian tetap belum dapat diselesaikan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 134: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 129Pernyataan ini tidak mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi anggaran atau prakiraan dalam membuat pengungkapan diparagraf 124.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 135: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 130Seringkali tidak praktis untuk mengungkapkan dampak yang mungkin timbul dari asumsi atau sumber estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan. Dalam kondisi tersebut, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki saat itu, entitas mengungkapkan bahwa merupakan hal yang mungkin terjadi bahwa hasil selama tahun buku berikutnya yang berbeda dari asumsi akan membutuhkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat dari aset atau liabilitas yang terpengaruh. Dalam semua hal, entitas mengungkapkan sifat dan jumlah tercatat dari aset atau liabilias tertentu (atau kelompok aset atau liabilitas) yang terpengaruh oleh asumsi tersebut.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 136: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 131Pengungkapan di paragraf 121 tentang pertimbangan tertentu yang dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi tidak terkait dengan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian diparagraf 124.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 137: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 132SAK lainnya mensyaratkan pengungkapan dari beberapa asumsi yang mungkin sebaliknya disyaratkan sesuai dengan paragraf 124 misalnya, PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi mensyaratkan pengungkapan (dalam kondisi tertentu) mengenai asumsi utama yang berhubungan dengan peristiwa masa datang yang mempengaruhi beberapa jenis provisi PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan mensyaratkan pengungkapan asumsi signifikan yang digunakan entitas dalam mengestimasi nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar. PSAK 16:Aset Tetap mensyaratkan pengungkapan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar dari aset tetap yang direvaluasi.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 138: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 133Modal

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan, dan proses entitas dalam mengelola permodalan.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 139: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 134Untuk mematuhi paragraf 133, entitas mengungkapkan hal-hal berikut:a. Informasi kualitatif tentang tujuan, kebijkan, dan proses entitas dalam

mengola permodalannya, termasuk :i. Uraian tentang apa yang dikelola sebagai modal;ii. Ketika entitas diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan

eksternal, pengelolaan permodalan; danb. Ringkasan data kuantitatif tentang apa yang dikelolanya sebagai modal.

Beberapa entitas bagian dari modal.Entitas lain menganggap modal tidak termasuk beberapa komponen ekuitas (misalnya komponen yang timbul dari lindung nilai arus kas).

c. Setiap perubahan di (a) dan (b) dari periode sebelumnya.d. Apakah selama periode entitas mematuhi setiap persyaratan permodalan

eksternal. e. Ketika entitas tidak mematuhi persyaratan permodalan eksternal tersebut,

konsekuensi dari ketidakpatuhan tersebut. Entitas mendasarkan pengungkapan tersebut dari informasi yang diberikan secara internal kepada personal manajemen kunci.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 140: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 135Entitas dapat mengelola modal dalam beberapa cara dan dapat bergantung pada persyaratan permodalan yang berbeda. Misalnya, entitas konglomerasi mungkin mencakup entitas yang melakukan kegiatan asuransi dan perbankan dan aktivitas tersebut mungkin melakukan kegiatan operasi dibeberapa juridiksi. Ketika pengungkapan keseluruhan atas persyaratan modal dan bagaimana modal dikelola tidak memberikan informasi yang berguna atau dapat mengacaukan pemahaman pengguna laporan keuangan atas sumber permodalan entitas, maka entitas mengungkapkan informasi terpisah untuk setiap persyaratan modal yang berlaku bagi entitas.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 141: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 136Untuk instrumen keuangan yang mempunyai fitur opasi jual yang di klasifikasikan sebagai instrumen ekuitas, entitas mengungkapkan (sepanjang tidak diungkapkan di bagian lain) :a. Ringkasan data kuantitatif mengenai jumlah yang diklasifikasikan

sebagai ekuitas;b. Tujuan, kebijakan dan proses untuk mengelola kewajibannya

untuk membeli kembali atau menebus instrumen tersebut ketika diminta oleh pemegang instrumen, termasuk setiap perubahan dari periode sebelumnya’

c. Arus kas keluar ekspektasian dalam penebusan atau pembelian kembali kelompok instrumen keuangan tersebut; dan

d. Informasi mengenai bagaimana penentuan arus kas keluar ekspektasian dalam penebusan atau pembelian kembali.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 142: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 137Pengungkapan Lain:

a. Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode serta jumlah dividen perlembar saham.

b. Jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.Paragraf 138

Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan :

c. Domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat (atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);

d. Keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama;e. Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok

usaha; danf. Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang lama umur

entitas.

Catatan atas laporan keuangan.. Lanjutan

Page 143: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 139Entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

TANGGAL EFEKTIF

Page 144: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

Paragraf 140Pernyataan ini menggantikan :a. PSAK 1 (1998): Penyajian Laporan Keuangan;b. PSAK 6: Akuntansi dan Pelaporan Bagi

Perusahaan dalam Tahap Pengembangan

PENARIKAN

Page 145: PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan

TERIMA KASIH


Recommended