Download pdf - PSAK 1 Revisi Tahun 2009

Transcript
Page 1: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 1/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.1Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

NO. 1 (REVISI 2009)

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

  Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (revisi 2009)

  terdiri dari paragraf 1-138 dan Lampiran. Seluruh

 paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama.

 Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring ( bold

italic  ) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 1 (revisi 2009) harus dibaca dalam kontek tujuan pengaturan dan

 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

 Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk

unsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN

Tujuan

01. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian

laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial

statements) yang selanjutnya disebut ‘laporan keuangan’ agar dapat

dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya

maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan ini

mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur

laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan.

Ruang Lingkup

02. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam

 penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan

umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

 Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajianlaporan keuangan entitas syariah.

03. PSAK lainnya mengatur persyaratan pengakuan,

pengukuran, dan pengungkapan transaksi tertentu dan

peristiwa lainnya.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM1

Page 2: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 2/79

01.2 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

04. Pernyataan ini tidak diterapkan bagi struktur dan isi

laporan keuangan interim ringkas yang disusun sesuai dengan

PSAK 3:  Laporan Keuangan Interim. Namun, paragraf 13-

33 diterapkan bagi laporan keuangan interim tersebut.

Pernyataan ini berlaku bagi seluruh entitas, termasuk entitas

yang menyajikan laporan keuangan konsolidasian dan laporan

keuangan terpisah sebagaimana diatur dalam PSAK 4:

 Laporan Keuangan Konsolidasi.

Definisi

05. Berikut adalah istilah yang digunakan dalam

 Pernyataan ini:

 Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut

 sebagai ’laporan keuangan’) adalah laporan keuangan yang

 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian

 besar pengguna laporan.

 Ketidakpraktisan. Penerapan suatu persyaratan dianggap

  tidak praktis jika entitas tidak dapat menerapkannya

  setelah melakukan usaha yang memadai.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan

  dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan Standar

  Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, yang

  terdiri dari:

(a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK);

(b) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).

 Material. Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan

  dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah mate-

  rial jika, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-  sama, dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna

laporan keuangan. Materialitas tergantung pada ukuran

  dan sifat dari kelalaian dalam mencantumkan atau

 kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memerhatikan

  kondisi terkait. Ukuran atau sifat dari pos laporan

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM2

Page 3: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 3/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.3Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

  keuangan tersebut, atau gabungan dari keduanya, dapat

 menjadi faktor penentu.

Penilaian apakah suatu kelalaian dalam mencantumkan atau

kesalahan dalam mencatat dapat memengaruhi keputusan

ekonomi dari pengguna laporan, dan dengan demikian menjadi

material, membutuhkan pertimbangan mengenai karakteristik 

dari masing-masing pengguna laporan tersebut. Kerangka

  Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

paragraf 25 menyatakan bahwa ‘pengguna laporan keuangan

diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk 

mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.’ Oleh

karena itu, penilaian tersebut perlu memerhatikan bagaimana

pengguna laporan dengan karakteristik tersebut diharapkan

terpengaruh dalam membuat keputusan ekonomi.

Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan

  keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang

  disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan

 pendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika

 disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus

  kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan

 penjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam

laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pos-

 pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam

laporan keuangan.

 Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan

 dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak

  diakui dalam laba rugi dari laporan pendapatan

  komprehensif sebagaimana dipersyaratkan oleh SAK 

lainnya.

Komponen pendapatan komprehensif lain meliputi:

(a) perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset 

Tetap dan PSAK 19:  Aset Tidak Berwujud );

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM3

Page 4: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 4/79

01.4 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(b) keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat

pasti yang diakui sesuai dengan paragraf 94 PSAK 24:

  Imbalan Kerja;

(c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran

laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 11:

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang

 Asing);

(d) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset

keuangan yang dikategorikan sebagai ’tersedia untuk dijual’

(lihat PSAK 55:   Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran);

(e) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen

lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (lihat

PSAK 55:   Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran)

  Pemilik adalah pemegang instrumen yang diklasifikasikan

  sebagai ekuitas.

 Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidak

 termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif 

lain.

  Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang

  direklasifikasi ke bagian laba rugi periode berjalan yang

  sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain

 pada periode berjalan atau periode sebelumnya.

Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas

  selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan

 peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari

  transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai

 pemilik.

Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen “laba rugi”

dan “pendapatan komprehensif lain”.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM4

Page 5: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 5/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.5Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

06. Meskipun Pernyataan ini menggunakan istilah

“pendapatan komprehensif lain”, “laba rugi”, dan “total laba

rugi komprehensif”, entitas dapat menggunakan istilah lain untuk 

menjelaskan jumlah-jumlah tersebut sepanjang maksudnya

 jelas. Misalnya, entitas dapat menggunakan istilah “laba neto”

untuk menggambarkan laba rugi.

LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Laporan Keuangan

07. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur

dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan

laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan

dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga

menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan

menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:

(a) aset;

(b) laibilitas;

(c) ekuitas;

(d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan

kerugian;

(e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik;dan

(f) arus kas.

Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat

dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna

laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan,

khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kasdan setara kas.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM5

Page 6: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 6/79

01.6 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Komponen Laporan Keuangan Lengkap

08. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari

  komponen-komponen berikut ini:

(a) laporan posisi keuangan pada akhir periode;

(b) laporan laba rugi komprehensif selama periode

(c) laporan perubahan ekuitas selama periode;

(d) laporan arus kas selama periode;

(e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan

 kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan

lainnya; dan

(f) laporan posisi keuangan pada awal periode

 komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan

 suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau

  membuat penyajian kembali pos-pos laporan

 keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos

  dalam laporan keuangannya.

 Entitas diperkenankan menggunakan judul laporan selain

 yang digunakan dalam Pernyataan ini.

09. Entitas menyajikan semua komponen laporan

 keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama.

10. Sebagaimana diperkenankan dalam paragraf 79, entitas

dapat menyajikan komponen laba rugi baik sebagai bagian dari

laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah.

Jika laporan laba rugi disajikan, maka laporan tersebut

merupakan bagian dari komponen laporan keuangan yang

lengkap dan disajikan sebelum laporan pendapatan

komprehensif.

11. Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan

keuangan, suatu kajian keuangan oleh manajemen yangmenjelaskan karakteristik utama dari kinerja keuangan dan

posisi keuangan, dan kondisi ketidakpastian utama yang

dihadapi. Laporan tersebut dapat meliputi kajian mengenai:

(a). Faktor dan pengaruh-pengaruh utama yang menentukan

kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM6

Page 7: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 7/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.7Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

entitas beroperasi, tanggapan terhadap perubahan dan

pengaruhnya, dan kebijakan investasi untuk memelihara

serta meningkatkan kinerja keuangannya, termasuk 

kebijakan dividen;

(b). Sumber pendanaan entitas dan target rasio laibilitas

terhadap ekuitas; dan

(c). Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi

keuangan sesuai dengan`SAK.

12. Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan

keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai

tambah (value added statement ), khususnya bagi industri

dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting

dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok 

pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan

tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi

Keuangan.

Karakteristik Umum

  Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK 

13. Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi

  keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas.

  Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara

  jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain

  sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,

laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan  . Penerapan SAK, dengan pengungkapan

  tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan

 penyajian laporan keuangan secara wajar.

14. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh

  terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan

  tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebut

 dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh

  menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM7

Page 8: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 8/79

01.8 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

  terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah

 patuh terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK.

15. Dalam hampir semua kondisi, entitas mencapai

penyajian laporan keuangan secara wajar apabila memenuhi

SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas

untuk:

(a) memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai

dengan PSAK 25. PSAK 25 mengatur hirarki pedoman

otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal

tidak terdapat PSAK yang secara khusus mengatur suatu

pos tertentu.

(b) menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi,

sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi

yang relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah

dipahami.

(c) memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian

dengan persyaratan khusus dalam SAK tidak cukup bagi

pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh

dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain terhadap

posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.

16. Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan

  akuntansi yang tidak tepat baik dengan pengungkapan

 kebijakan akuntansi yang digunakan atau pengungkapan

  dalam catatan atas laporan keuangan atau materi

 penjelasan.

17. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika

  manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap

  suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan

  pemahaman yang salah yang akan bertentangan dengan

  tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KerangkaDasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan ,

 maka entitas menyimpang dari ketentuan tersebut dengan

 cara yang ditentukan dalam paragraf 18 jika peraturan

  yang relevan mensyaratkan atau tidak melarang

  penyimpangan tersebut.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM8

Page 9: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 9/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.9Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

18. Ketika entitas menyimpang dari ketentuan suatu

  PSAK sesuai dengan paragraf 17, maka entitas

 mengungkapkan:

(a) bahwa manajemen telah menyimpulkan bahwa

laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi

  keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas;

(b) bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK 

  terkait, kecuali pos yang menyimpang dari ketentuan

  tertentu untuk mencapai penyajian yang wajar;

(c) nama PSAK yang tidak diterapkan, sifat

  penyimpangan, termasuk perlakuan yang

  disyaratkan oleh PSAK tersebut, alasan mengapa

  perlakuan tersebut akan memberikan pemahaman

  yang salah dalam situasi tersebut sehingga akan

 bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang

  diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan  , dan perlakuan yang

 diterapkan; dan

(d) untuk masing-masing periode yang disajikan,

  pengaruh keuangan dari penyimpangan untuk

  masing-masing pos dalam laporan keuangan yang

  seharusnya dilaporkan sesuai dengan ketentuan

 tersebut.

19. Ketika entitas menyimpang dari suatu ketentuan

  dalam suatu PSAK pada periode sebelumnya, dan

 penyimpangan tersebut berpengaruh terhadap jumlah

  yang diakui dalam laporan keuangan pada periode

  berjalan, maka entitas membuat pengungkapan

 sebagaimana diatur pada paragraf 18 (c) dan (d).

20. Contoh implementasi paragraf 19 adalah ketika entitas

pada periode sebelumnya menyimpang dari suatu ketentuandalam suatu PSAK untuk pengukuran aset atau laibilitas dan

penyimpangan tersebut memengaruhi pengukuran atas

perubahan aset dan laibilitas yang diakui pada laporan keuangan

periode berjalan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM9

Page 10: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 10/79

01.10 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

 21. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika

  manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap

  suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan

 pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan

laporan keuangan yang diatur dalam K erangka Dasar

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan  , tetapi

 peraturan yang relevan melarang penyimpangan tersebut,

  maka entitas semaksimal mungkin mengurangi

 pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan:

(a) nama PSAK terkait, sifat ketentuan, dan alasan

  mengapa manajemen menyimpulkan bahwa

  kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan

  memberikan pemahaman yang salah yang

 bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang

  diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan ; dan

(b) untuk masing-masing periode yang disajikan,

 penyesuaian terhadap masing-masing pos dalam

laporan keuangan yang dipandang perlu oleh

  manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.

22. Untuk tujuan penerapan paragraf 17 – 21, informasi

tertentu dapat bertentangan dengan tujuan laporan keuangan

ketika informasi tersebut tidak menyajikan secara jujur

transaksi, peristiwa dan kondisi lain baik yang diminta untuk 

disajikan atau sewajarnya diharapkan untuk disajikan dan,

konsekuensinya, informasi tersebut dapat memengaruhi

keputusan ekonomi dari pengguna laporan keuangan. Ketika

menilai apakah kepatuhan terhadap ketentuan khusus dari suatu

PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang

bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan, manajemen mempertimbangkan:(a) alasan tujuan laporan keuangan tidak tercapai dalam kondisi

tersebut; dan

(b) bagaimana perbedaan kondisi entitas dengan kondisi entitas

lain yang mematuhi persyaratan. Jika entitas lain dengan

kondisi yang sama menerapkan persyaratan tersebut,

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM10

Page 11: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 11/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.11Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

maka akan muncul asumsi yang dapat diperdebatkan bahwa

kepatuhan terhadap persyaratan tersebut tidak akan

memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan

dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan.

.

  Kelangsungan Usaha

  23. Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen

  membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk

 mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun

laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan

usaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi

entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak

  mempunyai alternatif lainnya yang realistis selain

  melakukannya. Jika manajemen menyadari (dalam

  membuat penilaiannya) mengenai adanya ketidakpastian

 yang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi

  yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan

  tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan

  kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan

  ketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun laporan

 keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,

  maka entitas mengungkapkan fakta tersebut, bersama

 dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan

  keuangan dan alasan mengapa entitas tidak

  dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat

 menggunakan asumsi kelangsungan usaha.

24. Dalam mempertimbangkan apakah dasar asumsi

kelangsungan usaha adalah tepat, manajemen memerhatikan

semua informasi masa depan, paling sedikit (namun tidak dibatasi untuk) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan.

Tingkat pertimbangan tergantung pada fakta dari setiap kasus.

Jika selama ini entitas menghasilkan laba dan mempunyai akses

ke sumber pembiayaan, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi

kelangsungan usaha telah sesuai tanpa melalui analisis rinci.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM11

Page 12: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 12/79

01.12 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Dalam kasus lain, manajemen perlu memerhatikan faktor yang

memengaruhi profitabilitas masa kini maupun masa yang akan

datang, jadual pembayaran utang dan sumber potensial

pembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa

asumsi kelangsungan usaha telah sesuai.

 Dasar Akrual 

  25. Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar

  akrual, kecuali laporan arus kas.

26. Ketika akuntansi berbasis akrual digunakan, entitas

mengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas, ekuitas, pendapatan

dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos

tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur-

unsur tersebut dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan.

 Materialitas dan Agregasi

  27. Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos

 sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah

 pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali

  pos tersebut tidak material.

28. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan

sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang diklasifikasikan sesuai

sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses penggabungan

dan pengklasifikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan.

Jika suatu klasifikasi pos tidak material, maka dapat

digabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam laporan

keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Suatu

pos mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalamlaporan keuangan tetapi cukup material untuk disajikan terpisah

dalam catatan atas laporan keuangan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM12

Page 13: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 13/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.13Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

29. Entitas tidak diperlukan untuk memberikan suatu

pengungkapan khusus yang diminta oleh suatu PSAK jika

informasi tersebut tidak material.

Saling Hapus

  30. Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas

 aset dan laibilitas atau pendapatan dan beban, kecuali

  disyaratkan atau diijinkan oleh suatu PSAK.

31. Entitas melaporkan secara terpisah untuk aset dan

laibilitas serta pendapatan dan beban. Saling hapus dalam

laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan

atau dalam laporan laba rugi terpisah (jika disajikan) mengurangi

kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk memahami

transaksi, peristiwa dan kejadian lain yang telah terjadi maupun

untuk menilai arus kas entitas di masa depan, kecuali jika saling

hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa.

Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan

penilaian (misalnya, penyisihan keusangan atas persediaaan

dan penyisihan piutang tak tertagih) tidak termasuk kategori

saling hapus.

32. PSAK 23: Pendapatan mendefinisikan pendapatan

dan mensyaratkan entitas untuk mengukurnya berdasarkan nilai

wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima, dengan

mempertimbangkan jumlah potongan dagang dan rabat volume

yang diperbolehkan. Dalam aktivitas normal, entitas juga

melakukan transaksi lain yang bukan merupakan penghasil

utama pendapatan dan bersifat insidentil. Entitas menyajikan

hasil dari transaksi tersebut dengan mengurangkan setiap

pendapatan dengan beban terkait yang timbul dari transaksi

yang sama sepanjang penyajian tersebut mencerminkansubstansi dari transaksi atau peristiwa lain. Misalnya:

(a) entitas menyajikan keuntungan dan kerugian atas

pelepasan aset tidak lancar, termasuk investasi dan aset

operasional, dilaporkan dengan mengurangkan penerimaan

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM13

Page 14: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 14/79

01.14 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

dari pelepasan dengan nilai tercatat dan beban yang timbul

dari pelepasan aset tersebut;

(b) entitas dapat mengurangkan pengeluaran yang terkait

dengan ketentuan yang diakui sesuai dengan PSAK 57

dan diganti berdasarkan perjanjian kontraktual dengan pihak 

ketiga (seperti perjanjian garansi dari pemasok) dengan

penggantian yang diterima.

33. Entitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang

timbul dari suatu kelompok transaksi yang sejenis secara neto,

misalnya keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang

asing atau keuntungan dan kerugian yang timbul dari instrumen

keuangan yang dikategorikan sebagai diperdagangkan. Namun,

entitas menyajikan keuntungan dan kerugian tersebut secara

terpisah jika keuntungan atau kerugian tersebut material.

  Frekuensi Pelaporan

  34. Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap

(termasuk informasi komparatif) setidaknya secara

 tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan

laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang

lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun,

  sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan

  keuangan, maka entitas mengungkapkan:

(a) alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih

  panjang atau lebih pendek; dan

(b) fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan

  keuangan tidak dapat diperbandingkan secara

 keseluruhan.

35. Umumnya entitas secara konsisten menyiapkan laporan

keuangan untuk periode satu tahun. Namun, untuk alasanpraktis, beberapa entitas lebih memilih untuk melaporkan,

sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidak 

menghalangi praktik seperti ini.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM14

Page 15: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 15/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.15Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

 Informasi Komparatif 

  36. Informasi kuantitatif diungkapkan secara

  komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh

 jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode

 berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi

  komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari

laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan

 kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan

  periode berjalan.

37. Entitas yang mengungkapkan informasi komparatif 

menyajikan minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporan

untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan

keuangan. Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara

retrospektif atau membuat penyajian kembali secara

retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau

mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitas

menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan, dua laporan

untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan

keuangan. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan pada:

(a) akhir periode berjalan,

(b) akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode

berjalan), dan

(c) permulaan dari periode komparasi terawal.

38. Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan

pada laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan

untuk diungkapkan pada periode berjalan. Misalnya, rincian

tentang sengketa hukum yang dihadapi dengan hasil akhirnya

belum diketahui secara pasti pada periode sebelumnya dan

masih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan kembali

pada periode berjalan. Pengguna akan memperoleh manfaatdari informasi adanya ketidakpastian pada akhir periode

pelaporan sebelumnya, dan langkah yang telah dilakukan selama

periode berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM15

Page 16: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 16/79

01.16 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

  39. Jika entitas mengubah penyajian atau

 pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, maka

entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali

  reklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika

entitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka entitas

 mengungkapkan:

(a) sifat reklasifikasi;

(b) jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa

 pos yang direklasifikasi; dan

(c) alasan reklasifikasi.

 40. Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis

untuk dilakukan, maka entitas mengungkapkan:

(a) alasan tidak mereklasifikasi jumlah tersebut, dan

(b) sifat penyesuaian yang akan dilakukan jika jumlah

  tersebut direklasifikasi.

41. Peniingkatkan komparabilitas informasi antar periode

membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi,

khususnya memungkinkan penilaian atas tren informasi

keuangan untuk tujuan prediksi. Dalam beberapa keadaan,

reklasifikasi informasi komparatif tidak praktis untuk dilakukan

terhadap periode sebelumnya untuk mencapai komparabilitas

dengan periode berjalan. misalnya entitas mungkin belum

mengumpulkan data dalam periode sebelumnya yang

memungkinkan untuk melakukan reklasifikasi, dan mungkin

tidak praktis untuk menyusun kembali informasi tersebut.

42. PSAK 25 mengatur penyesuaian terhadap informasi

komparatif yang dipersyaratkan ketika entitas melakukan

perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan

mendasar.

 Konsistensi Penyajian

 43. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan

  keuangan antar periode harus konsisten kecuali:

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM16

Page 17: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 17/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.17Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(a) setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap

  sifat operasi entitas atau review   atas laporan

 keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau

  pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk

 digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk

 penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam

  PSAK 25; atau

(b) perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK.

44. Misalnya, suatu akusisi atau pelepasan yang signifikan

atau review atas penyajian laporan keuangan, mungkin akan

menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus

disajikan secara berbeda. Namun demikian perubahan

penyajian dapat dilaksanakan jika perubahan tersebut

memberikan informasi yang andal dan lebih relevan bagi

pengguna atau struktur yang baru mempunyai kecenderungan

akan dipergunakan seterusnya. Jika dilakukan perubahan

penyajian laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasi

informasi komparatif sesuai dengan paragraf 39 dan 40.

STRUKTUR DAN ISI

Pendahuluan

45. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan khusus

dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi

komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau

laporan perubahan ekuitas dan mensyaratkan pengungkapan

dari pos-pos lainnya pada laporan keuangan tersebut atau

catatan atas laporan keuangan. PSAK 2:  Laporan Arus Kas

mengatur persyaratan untuk penyajian informasi arus kas.

46. Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah“pengungkapan” dalam arti luas, meliputi pos-pos yang disajikan

di dalam laporan keuangan. Pengungkapan juga dipersyaratkan

oleh SAK lain. Kecuali dinyatakan lain dalam Pernyataan ini

atau SAK lainnya, pengungkapan tersebut dapat dilakukan

dalam laporan keuangan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM17

Page 18: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 18/79

01.18 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Identifikasi Laporan Keuangan

  47. Entitas mengidentifikasikan laporan keuangan

  secara jelas dan membedakannya dari informasi lain

 dalam dokumen publikasi yang sama.

48. SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan tidak 

untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan,

dokumen yang disampaikan kepada regulator atau dokumen

lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pengguna dapat

membedakan laporan yang disusun sesuai SAK dengan

informasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna laporan.

 49. Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan

 keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Di samping

itu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas,

  dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga dapat

 dipahami:

(a) nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas

lain, dan setiap perubahan informasi dari akhir

 periode laporan sebelumnya;

(b) apakah merupakan laporan keuangan satu entitas

  atau suatu kelompok entitas;

(c) tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang

  dicakup oleh laporan keuangan atau catatan atas

laporan keuangan;

(d) mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan

  dalam PSAK 52; dan

(e) pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah

  dalam laporan keuangan.

50. Entitas telah memenuhi persyaratan paragraf 49 dengan

menyajikan judul yang tepat untuk halaman, laporan keuangan,catatan atas laporan keuangan, kolom dan sejenisnya.

Pertimbangan diperlukan untuk menentukan cara terbaik dalam

menyajikan informasi tersebut. Misalnya, ketika entitas

menyajikan laporan keuangan secara elektronik, maka halaman-

halaman terpisah tidak selalu digunakan; selanjutnya entitas

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM18

Page 19: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 19/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.19Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

menyajikan hal-hal di atas untuk memastikan bahwa informasi

yang dicakup dalam laporan keuangan dapat dipahami.

51. Agar lebih dapat dipahami, entitas pada umumnya

menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata

uang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini diperkenankan

sepanjang entitas mengungkapkan tingkat pembulatan dan tidak 

menghilangkan informasi yang material.

Laporan Posisi Keuangan

 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan

  52. Laporan posisi keuangan minimal mencakup

  penyajian jumlah pos-pos berikut:

(a) aset tetap;

(b) properti investasi;

(c) aset tidak berwujud;

(d) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan

 pada (e), (h) dan (i));

(e) investasi dengan menggunakan metode ekuitas;

(f) aset biolojik;

(g) persediaan;

(h) piutang dagang dan piutang lainnya;

(i) kas dan setara kas;

(j) total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang

 dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam

 kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang

 dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

(k) utang dagang dan terutang lainnya;

(l) kewajiban diestimasi;

(m) laibilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang

  disajikan dalam (k) dan (l));(n) laibilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana

 didefinisikan dalam PSAK 46;

(o) laibilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana

 didefinisikan dalam PSAK 46;

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM19

Page 20: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 20/79

01.20 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(p) laibilitas yang termasuk dalam kelompok yang

  dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang

  dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

(q) kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai

  bagian dari ekuitas; dan

(r) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan

 kepada pemilik entitas induk.

 53. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan

 subtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajian

  tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan

entitas.

  54. Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak

lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang

  sebagai klasfikasi yang terpisah dalam laporan posisi

  keuangan, maka aset (laibilitas) pajak tangguhan tidak

  boleh diklasifikasikan sebagai aset lancar (laibilitas

  jangka pendek).

55. Pernyataan ini tidak mengatur susunan atau format

penyajian pos-pos. Paragraf 52 menjelaskan daftar pos-pos

yang berbeda berdasarkan sifat atau fungsinya untuk menjamin

penyajian terpisah di dalam laporan posisi keuangan. Sebagai

tambahan:

(a) suatu pos disajikan terpisah jika ukuran, sifat atau fungsi

dari pos tersebut atau agregasi pos-pos yang sama

menyebabkan penyajian terpisah menjadi relevan untuk 

memahami laporan posisi keuangan entitas;

(b) penjelasan yang digunakan dan urutan dari pos-pos atau

agregasi pos-pos yang sama dapat diubah sesuai dengan

sifat entitas dan transaksinya, untuk memberikan informasi

yang relevan dalam memahami posisi keuangan entitas.Misalnya, institusi keuangan mungkin mengubah penjelasan

di atas dalam rangka memberikan informasi yang relevan

mengenai operasi institusi keuangan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM20

Page 21: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 21/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.21Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

56. Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan

disajikan secara terpisah didasarkan atas penilaian dari:

(a) sifat dan likuiditas aset;

(b) fungsi aset tersebut dalam entitas;

(c) jumlah, sifat dan jangka waktu laibilitas.

57. Penggunaan dasar pengukuran yang berbeda untuk 

kelompok aset yang berbeda menunjukkan bahwa sifat dan

fungsi aset tersebut berbeda dan, oleh karena itu, entitas

menyajikan kelompok aset yang berbeda secara terpisah.

Misalnya, kelompok aset tetap yang berbeda dapat dicatat

berdasarkan biaya perolehan atau jumlah yang direvaluasi

sesuai dengan PSAK 16.

 Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan Laibilitas

 Jangka Pendek dan Jangka Panjang

 58. Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar

 dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai

  klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan

  sesuai dengan paragraf 64-74, kecuali penyajian

  berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih

 relevan dan dapat diandalkan. Jika pengecualian tersebut

  diterapkan, maka entitas menyajikan seluruh aset dan

laibilitas berdasarkan urutan likuiditas.

 59. Apapun metode penyajian yang digunakan, entitas

  mengungkapkan jumlah yang diharapkan dapat

  dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas

  bulan untuk setiap pos aset dan laibilitas yang

  menggabungkan jumlah yang diharapkan akan

 dipulihkan atau diselesaikan:

(a) tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode  pelaporan; dan

(b) lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan

60. Ketika entitas menyediakan barang atau jasa dalam

siklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas, maka

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM21

Page 22: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 22/79

01.22 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta laibilitas jangka

pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan

memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan

aset neto yang digunakan secara terus menerus sebagai modal

kerja dari aset neto yang digunakan dalam operasi entitas jangka

panjang. Pengklasifikasian tersebut juga menunjukkan aset

yang diharapkan akan direalisasi dalam siklus operasi berjalan

dan laibilitas yang akan jatuh tempo pada periode yang sama.

61. Untuk beberapa entitas, seperti institusi keuangan,

penyajian aset dan laibilitas berdasarkan urutan likuiditas

memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan

dibandingkan penyajian berdasarkan lancar dan tidak lancar

atau jangka pendek dan jangka panjang karena entitas pada

industri tersebut tidak menyediakan barang atau jasa selama

siklus operasi entitas yang dapat diidentifikasi secara jelas.

.

62. Dalam menerapkan paragraf 58, entitas diperkenankan

untuk menyajikan beberapa aset menggunakan klasifikasi

lancar dan tidak lancar, dan laibilitas menggunakan jangka

pendek dan jangka panjang dan lainnya berdasarkan likuiditas

 jika hal tersebut memberikan informasi yang lebih relevan dan

dapat diandalkan. Kebutuhan untuk mengkombinasikan basis

penyajian dimungkinkan jika entitas memiliki operasi yang

beragam.

63. Informasi mengenai tanggal perkiraan realisasi aset

dan laibilitas berguna dalam penilaian likuiditas dan solvabilitas

entitas. PSAK 31 mensyaratkan pengungkapan tanggal jatuh

tempo aset keuangan dan laibilitas keuangan. Aset keuangan

termasuk piutang usaha dan piutang lainnya, dan laibilitas

keuangan termasuk utang usaha dan terutang lainnya. Informasi

tentang tanggal perkiraan pemulihan aset nonmoneter, sepertipersediaan, dan tanggal perkiraan dari penyelesaian laibilitas

seperti kewajiban diestimasi juga bermanfaat, terlepas dari

apakah aset diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak lancar

dan laibilitas sebagai jangka panjang dan jangka pendek.

Misalnya, entitas mengungkapkan jumlah persediaan yang

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM22

Page 23: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 23/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.23Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

diharapkan dapat dipulihkan lebih dari dua belas bulan setelah

periode pelaporan.

 Aset Lancar

64. Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset

lancar, jika:

(a) entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau

  bermaksud untuk menjual atau menggunakannya,

  dalam siklus operasi normal;

(b) entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;

(c) entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam

  jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan;

 atau

(d) kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam

  PSAK 2: Laporan Arus Kas  ) kecuali aset tersebut

  dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk

  menyelesaikan laibilitas sekurang-kurangnya 12

  bulan setelah periode pelaporan.

  Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk

  kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

65. Pernyataan ini menggunakan istilah "tidak lancar" untuk 

mencakup aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset keuangan

yang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak melarang

penggunaan istilah lainnya sepanjang pengertiannya jelas.

66. Siklus operasi entitas merupakan jangka waktu antara

perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk 

kas atau setara kas. Ketika siklus operasi normal entitas tidak 

dapat diidentifikasikan secara jelas, maka diasumsikan selama

12 bulan. Aset lancar mencakup aset (seperti persediaan dan

piutang dagang) yang dijual, dikonsumsi atau direalisasikansebagai bagian siklus operasi normal meskipun aset tersebut

tidak diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12

bulan setelah periode pelaporan. Aset lancar juga mencakup

aset yang dimiliki untuk diperdagangkan (aset keuangan dalam

kategori ini diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk 

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM23

Page 24: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 24/79

01.24 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55) dan bagian lancar

dari aset keuangan tidak lancar.

 Laibilitas Jangka Pendek

67. Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas

  jangka pendek jika:

(a) entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas

  tersebut dalam siklus operasi normalnya;

(b) entitas memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan

 diperdagangkan;

(c) laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan

  dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode

  pelaporan; atau

(d) entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk

  menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang-

  kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

 Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori

 tersebut sebagai laibilitas jangka panjang.

68. Beberapa laibilitas jangka pendek, seperti utang dagang,

beberapa akrual untuk biaya karyawan dan biaya operasi

lainnya, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam

siklus operasi normal. Entitas mengklasifikasikan laibilitas-

laibilitas tersebut sebagai laibilitas jangka pendek meskipun

laibilitas-laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan lebih

dari 12 bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi normal

yang sama diterapkan pada aset dan laibilitas entitas. Jika tidak 

dapat diidentifikasi secara jelas, maka siklus operasi normal

entitas diasumsikan 12 bulan.

69. Laibilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalam

siklus operasi normal, tetapi jatuh tempo untuk diselesaikandalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau

dimiliki untuk tujuan diperdagangkan. Misalnya, laibilitas

keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk 

diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55, cerukan bank, dan

bagian jangka pendek dari laibilitas keuangan jangka panjang,

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM24

Page 25: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 25/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.25Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

dividen terutang, pajak penghasilan terutang, dan terutang

nonusaha lainnya. Laibilitas keuangan yang merupakan

pembiayaan jangka panjang (bukan bagian dari modal kerja

yang digunakan dalam siklus operasi normal) dan tidak jatuh

tempo dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan

merupakan laibilitas jangka panjang, sebagaimana diatur dalam

paragraf 72 dan 73.

70. Entitas mengklasifikasikan laibilitas keuangan sebagai

laibilitas jangka pendek jika laibilitas tersebut akan jatuh tempo

dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan,

meskipun:

(a) kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu

lebih dari dua belas bulan; dan

(b) perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan

kembali pembayaran, atas dasar jangka panjang telah

diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum tanggal

penyelesaian laporan keuangan.

71. Jika entitas mengharapkan (dan memiliki hak) untuk 

melakukan pembiayaan kembali atau perpanjangan laibilitas

selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan

dengan menggunakan fasilitas pinjaman yang ada, maka entitas

mengklasifikasikan laibilitas tersebut sebagai laibilitas jangka

panjang, meskipun laibilitas tersebut akan jatuh tempo dalam

periode yang lebih pendek dari 12 bulan. Namun, jika

pembiayaan kembali atau perpanjangan kembali bukan

merupakan diskresi entitas (misalnya, tidak terdapat perjanjian

untuk pembiayaan kembali), maka entitas tidak 

mempertimbangkan kemungkinan pembiayaan kembali laibilitas

dan mengklasifikasikannya sebagai laibilitas jangka pendek.

72. Ketika entitas melanggar ketentuan perjanjian pinjaman jangka panjang pada saat atau sebelum akhir periode pelaporan

yang menyebabkan laibilitas tersebut harus segera dibayar

sesuai permintaan, maka entitas mengklasifikasikan laibilitas

tersebut sebagai laibilitas jangka pendek, meskipun pemberi

pinjaman menyetujui (setelah periode pelaporan dan sebelum

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM25

Page 26: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 26/79

01.26 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

tanggal penyelesaian laporan keuangan) untuk tidak 

mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas

pelanggaran tersebut. Entitas mengklasifikasikan laibilitas

tersebut sebagai laibilitas jangka pendek karena (pada akhir

periode pelaporan) entitas tidak memiliki hak untuk menunda

penyelesaian laibilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang-

kurangnya dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

73. Namun, entitas mengklasifikasikan laibilitas sebagai

laibilitas jangka panjang bila pemberi pinjaman menyetujui pada

akhir periode pelaporan untuk memberikan tenggang waktu

pembayaran yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulan

setelah periode pelaporan, selama periode dimana entitas dapat

memperbaiki pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian dan

pemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaran

segera.

74. Berkaitan dengan pinjaman yang diklasifikasikan

sebagai laibilitas jangka pendek, jika peristiwa-peristiwa berikut

ini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal

penyelesaian laporan keuangan, maka peristiwa-peristiwa

tersebut harus diungkapkan sebagai peristiwa yang tidak 

memerlukan penyesuaian (non-adjusting events) sesuai

dengan PSAK 8:

(a) pembiayaan kembali berbasis jangka panjang;

(b) perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang;

dan

(c) pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberi

pinjaman untuk memperbaiki pelanggaran perjanjian

pinjaman jangka panjang yang berakhir sekurang-

kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan

75. Entitas mengungkapkan di laporan posisi

  keuangan atau di catatan atas laporan keuangan, sub-

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM26

Page 27: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 27/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.27Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

  klasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan

  dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas.

76. Rincian yang tercakup dalam sub-klasifikasi, tergantung

pada persyaratan SAK serta ukuran, sifat, dan fungsi dari jumlah

dari masing-masing pos yang bersangkutan. Entitas juga

menggunakan faktor-faktor yang diuraikan pada paragraf 56 untuk 

menentukan dasar bagi subklasifikasi. Pengungkapan dapat

berbeda untuk setiap pos, misalnya:

(a) pos-pos aset tetap dipisahkan sesuai dengan PSAK 16;

(b) piutang dipisahkan ke dalam jumlah piutang dagang,

piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, pembayaran di muka dan jumlah lainnya;

(c) persediaan dipisahkan sesuai dengan PSAK 14:

Persediaan, ke dalam kelompok barang dagangan, barang

produksi, bahan baku, barang dalam proses, dan barang

 jadi;

(d) laibilitas diestimasi dipisahkan menjadi laibilitas diestimasi

untuk imbalan kerja dan laibilitas diestimasi lainnya; dan

(e) ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagai

kelompok seperti modal disetor, tambahan modal disetor

dan cadangan.

77. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam

laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas,

 atau catatan atas laporan keuangan:

(a) untuk setiap jenis saham:

(i) jumlah saham modal dasar;

(ii) jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh,

  dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh;

(iii) nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang

  tidak memiliki nilai nominal;

(iv) rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan  akhir periode;

(v) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat

  pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan

  atas dividen dan pembayaran kembali atas

 modal;

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM27

Page 28: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 28/79

01.28 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(vi) saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu

  sendiri atau oleh entitas anak atau entitas

 asosiasi; dan

(vii)saham yang dicadangkan untuk penerbitan

  dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham,

  termasuk jumlah dan persyaratan;

(b) penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos

  cadangan dalam ekuitas.

78. Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham,

 seperti persekutuan atau trust , mengungkapkan informasi

  yang setara sesuai dengan paragraf 77 (a), yang

  memperlihatkan perubahan selama suatu periode dari

  setiap jenis penyertaan, hak, keistimewaan dan

 pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan.

78A. Jika suatu entitas telah mengklasifikasikan:

(a) Suatu instrument keuangan yang dapat ditanam yang

diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas, atau

(b) Suatu instrument yang membebankan entitas suatu

kewajiban untuk menyerahkan kepada pihak lain suatu

bagian pro rata atas asset neto entitas hanya pada likuidasi

dan diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas

antara laibilitas keuangan dan ekuitas, maka harus

mengungkapkan jumlah yang direklasifikasikan ke dalam dan

keluar dari setiap kategori (laibilitas keuangan atau ekuitas)

dan waktu serta alasan klasifikasi tersebut

Laporan Laba Rugi Komprehensif 

79. Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan

  beban yang diakui dalam satu periode:

(a) dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, atau

(b) dalam bentuk dua laporan:

(i) laporan yang menunjukkan komponen laba rugi

(laporan laba rugi terpisah); dan

(ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM28

Page 29: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 29/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.29Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

  menunjukkan komponen pendapatan

  komprehensif lain (laporan pendapatan

 komprehensif).

  Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi

 Komprehensif 

80. Laporan laba rugi komprehensif, sekurang-

  kurangnya mencakup penyajian jumlah pos-posberikut

  selama suatu periode:

(a) pendapatan;

(b) biaya keuangan;

(c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan   joint ven-

tures yang dicatat dengan menggunakan metode

ekuitas;

(d) beban pajak;

(e) suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:

(i) laba rugi setelah pajak dari operasi yang

 dihentikan; dan

(ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang

 diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi

 biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau

 kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi

 yang dihentikan;

(f) laba rugi;

(g) setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain

  yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain

  jumlah dalam huruf (h));

(h) bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas

  asosiasi dan  joint ventures yang dicatat dengan

 menggunakan metode ekuitas; dan

(i) total laba rugi komprehensif.

81 Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah ini

 dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi laba

  rugi untuk periode:

(a) laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan

 kepada:

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM29

Page 30: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 30/79

01.30 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(i) kepentingan non-pengendali; dan

(ii) pemilik entitas induk

(b) total laba rugi komprehensif periode berjalan yang

  dapat diatribusikan kepada:

(i) kepentingan non-pengendali; dan

(ii) pemilik entitas induk

82. Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana

  dimaksud paragraf 80(a)-(f) dan pengungkapan

  sebagaimana dimaksud paragraf 81(a) dalam laporan

laba rugi terpisah (lihat paragraf 79).

83. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan

  sub jumlah lain dalam laporan laba rugi komprehensif 

  dan laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), jika

 penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja

  keuangan entitas.

84. Karena dampak dari berbagai kegiatan, transaksi, dan

peristiwa lain entitas berbeda dalam frekuensi, potensi

keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat diprediksi,

maka pengungkapan unsur-unsur kinerja keuangan membantu

pengguna laporan keuangan dalam memahami kinerja keuangan

yang dicapai dan dalam membuat proyeksi kinerja keuangan

masa depan. Entitas memasukkan pos-pos tambahan dalam

laporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah

(jika disajikan), perubahan istilah yang dipakai dan perubahan

urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk menjelaskan

elemen kinerja keuangan. Entitas mempertimbangkan faktor-

faktor termasuk materialitas, sifat dan fungsi dari berbagai

komponen pendapatan dan beban. Misalnya, suatu institusi

keuangan dapat mengubah istilah untuk memberikan informasi

yang relevan dengan operasinya. Entitas tidak diperkenankanmelakukan saling hapus pendapatan dan beban kecuali memenuhi

kriteria paragraf 30.

85. Entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pos

  pendapatan dan beban sebagai pos luar biasa dalam

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM30

Page 31: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 31/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.31Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi

  terpisah (jika disajikan), atau dalam catatan atas laporan

 keuangan.

  Laba Rugi Selama Periode

86. Entitas mengakui seluruh pos-pos pendapatan dan

  beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu

 PSAK mensyaratkan atau memperkenankan lain.

87. Beberapa SAK menentukan kondisi-kondisi kapan

entitas mengakui pos-pos tertentu di luar laba rugi dalam periode

berjalan. PSAK 25 menentukan dua kondisi tersebut: koreksi

kesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi. SAK

lainnya mensyaratkan atau memperkenankan suatu komponen

pendapatan komprehensif lain yang memenuhi definisi

pendapatan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan

dan Penyajian Laporan Keuangan dikeluarkan dari laba rugi

(lihat paragraf 5).

 Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode

88. Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan

  terkait dengan setiap komponen dari pendapatan

 komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi,

  baik dalam laporan pendapatan komprehensif atau

 catatan atas laporan keuangan.

89. Entitas dapat menyajikan komponen pendapatan

komprehensif lain:

(a) jumlah neto dari dampak pajak terkait, atau

(b) jumlah sebelum dampak pajak terkait disertai dengan to-

tal pajak penghasilan yang terkait dengan komponentersebut.

  90. Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi

 yang terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM31

Page 32: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 32/79

01.32 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

91. SAK lainnya menjelaskan bagaimana dan kapan jumlah

yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain

direklasifikasi ke laba rugi. Reklasifikasi yang dimaksud pada

Pernyataan ini adalah penyesuaian reklasifikasi. Penyesuaian

reklasifikasi dimasukkan dengan komponen pendapatan

komprehensif lain yang terkait pada periode dimana

penyesuaian direklasifikasi ke laba rugi. Misalnya, keuntungan

yang direalisasi dari pelepasan aset keuangan yang

dikategorikan sebagai "tersedia untuk dijual" dimasukkan dalam

laba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui

dalam pendapatan komprehensif lain sebagai keuntungan yang

belum direalisasi pada periode berjalan atau periode

sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut

dikurangkan dari pendapatan komprehensif lain pada periode

ketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke laba

rugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belum

direalisasi tersebut dua kali dalam total laba rugi komprehensif.

92. Entitas dapat menyajikan penyesuaian reklasifikasi di

dalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan atas

laporan keuangan. Entitas yang menyajikan penyesuaian

reklasifikasi pada catatan atas laporan keuangan menyajikan

komponen pendapatan komprehensif lain setelah penyesuaian

reklasifikasi terkait.

93. Penyesuaian reklasifikasi terjadi, misalnya, dari

pelepasan kegiatan usaha luar negeri (lihat PSAK 11),

penghentian pengakuan aset keuangan "tersedia untuk dijual"

(lihat PSAK 55) dan ketika suatu lindung nilai atas prakiraan

transaksi menimbulkan laba atau rugi (lihat paragraf 103 PSAK

55 yang berhubungan dengan lindung nilai atas arus kas).

94. Penyesuaian reklasifikasi tidak dilakukan padaperubahan surplus revaluasi yang diakui berdasarkan PSAK

16 (revisi 2007) atau PSAK 19 atau pada keuntungan dan

kerugian aktuarial yang diakui dalam program dana pensiun

manfaat pasti yang diakui berdasarkan paragraf 93A dari PSAK

24. Komponen tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif 

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM32

Page 33: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 33/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.33Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pada

periode berikutnya ketika aset tersebut digunakan atau

dihentikan pengakuannya (lihat PSAK 16 dan PSAK 19).

Keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan dalam saldo laba

pada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuarial

tersebut sebagai pendapatan komprehensif lain (lihat PSAK

24)

  Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi

  Komprehensif atau Catatan atas Laporan Keuangan

95. Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai mate-

rial, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara

terpisah.

96. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara

terpisah atas pos-pos pendapatan dan beban adalah sebagai

berikut:

(a) penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau

penurunan nilai aset tetap menjadi jumlah yang dapat

dipulihkan kembali, sebagaimana pemulihan atas penurunan

tersebut;

(b) restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan

untuk setiap laibilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi;

(c) pelepasan aset tetap;

(d) pelepasan investasi;

(e) operasi yang dihentikan;

(f) penyelesaian litigasi; dan

(g) pembalikan laibilitas diestimasi lain.

  97. Entitas menyajikan analisis beban yang diakui

  dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi  berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana

 yang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih

 relevan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM33

Page 34: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 34/79

01.34 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

98. Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis pada

paragraf 97 pada laporan laba rugi komprehensif atau pada

laporan laba rugi terpisah (jika disajikan).

99. Beban disubklasifikasikan menjadi komponen utama

dari kinerja keuangan yang dapat berbeda dalam frekuensi,

potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat

memprediksi. Analisis ini diberikan dalam satu dari dua bentuk.

100. Bentuk pertama analisis ini adalah metode "sifat

beban". Entitas mengabungkan beban dalam laba rugi

berdasarkan sifatnya (misalnya, penyusutan, pembelian bahan

baku, biaya transportasi, imbalan kerja, dan biaya iklan), dan

tidak merealokasikan menurut berbagai fungsi dalam entitas.

Metode ini mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya

alokasi beban menurut klasifikasi fungsional. Contoh dari

klasifikasi dengan menggunakan metode sifat beban adalah

sebagai berikut:

Pendapatan XXX

Pendapatan lainnya XXX

Perubahan atas persediaan

barang jadi dan barang dalam proses XXX

Bahan baku yang digunakan XXX

Beban imbalan kerja XXX

Beban penyusutan dan amortisasi XXX

Beban lainnya XXX

Total beban (XXX)

Laba sebelum pajak XXX

101. Bentuk kedua analisis ini adalah metode "fungsi

beban" atau "biaya penjualan" dan mengklasifikasikan beban

berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan atau,misalnya, biaya aktivitas distribusi atau administratif. Sekurang-

kurangnya entitas mengungkapkan biaya penjualan

berdasarkan metode ini secara terpisah dari beban-beban

lainnya. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih

relevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM34

Page 35: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 35/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.35Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun

pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan

pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang.

Contoh klasifikasi berdasarkan metode fungsi beban adalah

sebagai berikut:

Pendapatan XXX

Beban penjualan (XXX)

Laba bruto XXX

Pendapatan lainnya XXX

Beban distribusi (XXX)

Beban administratif (XXX)

Beban lainnya (XXX)

Laba sebelum pajak XXX

102. Entitas yang mengklasifikasikan beban

 berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan

  tentang sifat beban, termasuk beban penyusutan dan

  amortisasi, dan beban imbalan kerja.

103. Pemilihan antara metode fungsi beban dan sifat beban

tergantung pada faktor historis dan industri serta sifat entitas.

Kedua metode tersebut memberikan indikasi tentang biaya-

biaya tersebut yang mungkin berbeda, baik langsung maupun

tidak langsung, dengan tingkat penjualan atau produksi entitas.

Karena tiap metode penyajian memiliki manfaat untuk jenis

entitas yang berbeda, Pernyataan ini mensyaratkan manajemen

untuk memilih penyajian yang andal dan lebih relevan. Namun

demikian, karena informasi atas sifat beban bermanfaat dalam

memprediksi arus kas masa depan, maka pengungkapan

tambahan diperlukan ketika metode fungsi beban digunakan.

Dalam paragraf 102, "imbalan kerja" memiliki pengertian yang

sama seperti di PSAK 24.

Laporan Perubahan Ekuitas

104. Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas

 yang menunjukkan:

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM35

Page 36: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 36/79

01.36 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(a) total laba rugi komprehensif selama suatu periode,

 yang menunjukkan secara terpisah total jumlah yang

 dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan

  kepada kepentingan non-pengendali;

(b) untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan

  retrospektif atau penyajian kembali secara

  retrospektif yang diakui sesuai dengan PSAK 25;

(c) untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara

  jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara

  terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan

  yang timbul dari:

(i) laba rugi;

(ii) masing-masing pos pendapatan komprehensif 

lain; dan

(iii) transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya

  sebagai pemilik, yang menunjukkan secara

  terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi

  kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan

  pada entitas anak yang tidak menyebabkan

  hilang pengendalian.

105. Entitas menyajikan, baik dalam laporan

  perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan

  keuangan, jumlah dividen yang diakui sebagai distribusi

  kepada pemilik selama periode, dan nilai dividen per

 saham.

106. Pada paragraf 104, komponen ekuitas termasuk,

misalnya, masing-masing jenis modal disetor, saldo akumulasi dari

masing-masing jenis pendapatan komprehensif lain dan saldo laba.

107. Perubahan ekuitas entitas di antara awal dan akhir

periode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset netoentitas selama periode. Kecuali untuk perubahan yang timbul

dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai

pemilik (seperti kontribusi modal, akuisisi kembali instrumen

ekuitas entitas dan dividen) dan biaya transaksi yang secara

langsung berkaitan dengan tranksaksi tersebut, perubahan

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM36

Page 37: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 37/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.37Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

keseluruhan atas ekuitas selama periode yang menggambarkan

 jumlah total pendapatan dan beban (termasuk keuntungan dan

kerugian) yang diakibatkan oleh aktivitas entitas selama periode

tersebut.

108. PSAK 25 mensyaratkan penyesuaian retrospektif 

atas pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, sepanjang praktis,

kecuali jika ketentuan transisi pada PSAK lainnya

mensyaratkan lain. PSAK 25 juga mensyaratkan penyajian

kembali untuk mengoreksi kesalahan secara retrospektif,

sepanjang praktis. Penyesuaian retrospektif dan penyajian

kembali secara retrospektif bukan merupakan perubahan dalam

ekuitas tetapi merupakan penyesuaian atas saldo awal saldo

laba, kecuali jika suatu PSAK mensyaratkan penyesuaian

retrospektif atas komponen ekuitas lainnya. Paragraf 104 (b)

mensyaratkan pengungkapan pada laporan perubahan ekuitas,

total penyesuaian atas masing-masing komponen ekuitas yang

diakibatkan oleh perubahan kebijakan akuntasi dan, secara

terpisah, koreksi atas kesalahan. Penyesuaian ini diungkapkan

untuk masing-masing periode sebelumnya dan pada awal

periode.

Laporan Arus Kas

109. Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna

laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam

menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2 mengatur

persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.

Catatan atas Laporan Keuangan

Struktur

110. Catatan atas laporan keuangan:

(a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan

laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu

 yang digunakan sesuai dengan paragraf 115 – 122;

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM37

Page 38: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 38/79

01.38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK 

  yang tidak disajikan di bagian manapun dalam

laporan keuangan; dan

(c) memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian

  manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi

 tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

111. Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatan

 atas laporan keuangan secara sistematis. Entitas membuat

  referensi silang atas masing-masing pos dalam laporan

  posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif,

laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan

 perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk informasi

 yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.

112. Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporan

keuangan dengan urutan sebagai berikut, untuk membantu

pengguna memahami dan membandingkan dengan laporan

keuangan entitas lainnya:

(a) pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK (lihat par 14);

(b) ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan

(lihat par 115);

(c) informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam

laporan perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugi

komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan),

laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai

dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-

masing pos; dan

(d) pengungkapan lainnya, termasuk:

(i) laibilitas kontijensi (lihat PSAK 57) dan komitmen

kontraktual yang belum diakui; dan

(ii) pengungkapan informasi nonkeuangan, seperti tujuan

manajemen risiko keuangan dan kebijakan entitas.(lihat PSAK 31).

113. Dalam beberapa keadaaan, mungkin dibutuhkan atau

dikehendaki untuk membedakan urutan pos-pos tertentu dalam

catatan atas laporan keuangan. Misalnya, entitas dapat

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM38

Page 39: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 39/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.39Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

menggabungkan informasi perubahan nilai wajar yang diakui

dalam laba rugi dengan informasi tentang jatuh tempo instrumen

keuangan, meskipun pengungkapan pertama berhubungan

dengan laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi

terpisah (jika disajikan) dan yang kedua berhubungan dengan

laporan posisi keuangan. Namun demikian, entitas tetap

menjaga struktur yang sistematis untuk catatan atas laporan

keuangan sepanjang dapat diterapkan.

114. Entitas dapat menyajikan catatan atas laporan

keuangan yang memberikan informasi tentang dasar

penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu

sebagai bagian yang terpisah dalam laporan keuangan.

  Pengungkapan Kebijakan Akuntansi

115. Entitas mengungkapkan dalam ringkasan

 kebijakan akuntansi signifikan:

(a) dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun

laporan keuangan;

(b) kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yang

 relevan untuk memahami laporan keuangan.

116. Hal yang penting bagi entitas untuk menginformasikan

kepada pengguna mengenai dasar pengukuran yang digunakan

dalam laporan keuangan (misalnya, biaya historis, biaya

perolehan kini, nilai realisasi neto, nilai wajar atau jumlah yang

dapat dipulihkan kembali) karena dasar pengukuran yang

digunakan dalam penyusunan laporan keuangan memengaruhi

analisis pengguna secara signifikan Ketika entitas

menggunakan lebih dari satu dasar pengukuran dalam laporan

keuangan, misalnya ketika suatu kelompok aset direvaluasi,

maka hal tersebut adalah memadai dengan memberikan suatuindikasi unrtuk setiap kelompok aset dan laibilitas yang mana

setiap dasar pengukuran diterapkan.

117. Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansi

tertentu diungkapkan, manajemen mempertimbangkan apakah

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM39

Page 40: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 40/79

01.40 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

pengungkapan tersebut akan membantu pengguna untuk 

memahami bagaimana transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya

tercermin laporan kinerja keuangan dan posisi keuangan yang

dilaporkan. Pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu

bermanfaat bagi pengguna terutama ketika kebijakan akuntansi

tersebut dipilih dari beberapa alternatif yang diperkenankan

dalam SAK. Misalnya pengungkapan apakah venturer 

mengakui bagian partisipasinya dalam entitas yang dikendalikan

secara bersama dengan menggunakan konsolidasi proporsional

atau metode ekuitas (lihat PSAK 12). Beberapa SAK secara

khusus mensyaratkan pengungkapan kebijakan akuntansi

tertentu, termasuk pilihan yang dibuat oleh manajemen di antara

kebijakan akuntansi berbeda yang diperkenankan. Misalnya,

PSAK 16 (Revisi 2007) mensyaratkan pengungkapan dasar

pengukuran yang digunakan untuk mengelompokkan aset tetap.

118. Setiap entitas mempertimbangkan sifat kegiatan

operasi dan kebijakan yang diharapkan pengguna laporan

keuangan untuk diungkapkan oleh entitas yang berjenis seperti

itu. Sebagai contoh, pengguna akan mengharapkan suatu entitas

yang menjadi objek pajak penghasilan untuk mengungkapkan

kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan, termasuk 

kebijakan yang diterapkan atas aset dan laibilitas pajak 

tangguhan. Ketika entitas memiliki kegiatan usaha luar negeri

atau transaksi dalam mata uang asing yang signifikan, maka

pengguna akan mengharapkan pengungkapan kebijakan

akuntansi untuk pengakuan keuntungan dan kerugian mata uang

asing.

119. Suatu kebijakan akuntansi mungkin menjadi signifikan

karena sifat kegiatan operasi entitas meskipun jumlah pada

periode berjalan dan periode sebelumnya tidak material. Entitas

 juga dapat mengungkapkan setiap kebijakan akuntansi yangtidak secara khusus disyaratkan oleh SAK tetapi entitas memilih

dan menerapkannya sesuai dengan PSAK 25.

120. Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan

 kebijakan akuntansi signifikan atau catatan atas laporan

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM40

Page 41: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 41/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.41Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

  keuangan lainnya, pertimbangan (selain yang telah

  tercakup dalam estimasi (lihat paragraf 123)) yang telah

  dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan

  akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan

 terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

121. Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi,

manajemen membuat berbagai pertimbangan (selain yang telah

tercakup dalam estimasi) yang secara signifikan dapat

memengaruhi jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

Misalnya, manajemen membuat pertimbangan dalam

menentukan :

(a) apakah aset keuangan merupakan investasi yang

dikategorikan sebagai "dimiliki hingga jatuh tempo";

(b) kapan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang

signifikan dari kepemilikan aset keuangan dan aset sewa

akan dialihkan kepada entitas lain;

(c) apakah secara substansi penjualan produk tertentu

merupakan perjanjian pembiayaan dan dengan demikan

tidak meningkatkan pendapatan; dan

(d) apakah substansi hubungan antara entitas dan entitas

bertujuan khusus menunjukkan bahwa entitas tersebut

mengendalikan entitas bertujuan khusus.

122. Beberapa pengungkapan yang dibuat sesuai dengan

paragraf 120 disyaratkan oleh SAK lain. Misalnya, PSAK 4:

 Laporan Keuangan Konsolidasi mensyaratkan entitas untuk 

mengungkapkan alasan mengapa hak kepemilikan entitas tidak 

menimbulkan pengendalian, dalam hal investee bukan

merupakan suatu entitas anak meskipun lebih dari setengah

hak suara atau hak suara potensial dimiliki secara langsung

atau tidak langsung melalui entitas anak lain. PSAK 13 (Revisi

2007): Properti Investasi mensyaratkan pengungkapan kriteriayang dikembangkan oleh entitas untuk membedakan properti

investasi dari properti yang digunakan sendiri dan properti yang

dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, jika

pengklasifikasian properti sulit dilakukan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM41

Page 42: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 42/79

01.42 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Sumber Estimasi Ketidakpastian

123. Entitas mengungkapkan informasi tentang

  asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber

utama dari estimasi ketidakpastian lainnya pada akhir

 periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang

  mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah

  tercatat aset dan laibilitas dalam periode pelaporan

 berikutnya. Berkaitan dengan aset dan laibilitas tersebut,

 catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas:

(a) sifat; dan

(b) jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.

124. Penetapan jumlah tercatat dari beberapa aset dan

laibilitas mensyaratkan estimasi pengaruh ketidakpastian atas

peristiwa masa depan terhadap aset dan laibilitas tersebut pada

akhir periode pelaporan. Misalnya, dalam hal tidak tersedianya

harga pasar kini yang diobservasi, maka estimasi berorientasi

masa depan diperlukan untuk mengukur jumlah yang dapat

dipulihkan kembali atas kelompok aset tetap, dampak keusangan

teknologi atas persediaan, penyisihan yang tergantung pada

hasil masa depan dari proses litigasi yang masih berjalan, dan

laibilitas imbalan kerja jangka panjang seperti laibilitas pensiun.

Estimasi tersebut memasukkan asumsi tentang penyesuaian

risikoatas arus kas dan tingkat diskonto, perubahan gaji di masa

depan, dan perubahan harga di masa depan yang memengaruhi

biaya-biaya lainnya.

125. Asumsi dan sumber estimasi ketidakpastian lainnya

yang diungkapkan sesuai dengan paragaraf 123 terkait dengan

estimasi yang membutuhkan pertimbangan manajemen yang

paling sulit, subyektif atau kompleks. Dengan semakin

bertambahnya variabel dan asumsi yang memengaruhikemungkinan penyelesaian masa depan atas ketidakpastian,

maka pertimbangan tersebut menjadi semakin subyektif dan

kompleks, dan potensi dilakukannya penyesuaian material

terhadap jumlah tercatat aset dan laibilitas semakin meningkat.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM42

Page 43: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 43/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.43Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

126. Pengungkapan sebagaimana dimaksud pada paragraf 

123 tidak dipersyaratkan bagi aset dan laibilitas dengan risiko

signifikan dengan jumlah tercatat aset dan laibilitas tersebut

dapat berubah secara material selama periode tahun berikutnya

 jika, pada akhir periode pelaporan, aset dan laibilitas tersebut

diukur dengan menggunakan nilai wajar berdasarkan pada

harga pasar kini yang diobservasi. Nilai wajar tersebut dapat

berubah secara material selama periode pelaporan berikutnya

namun perubahan ini tidak berasal dari asumsi atau sumber

estimasi ketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan.

127. Entitas menyajikan pengungkapan pada paragraf 123

dalam suatu cara yang dapat membantu pengguna laporan

keuangan untuk memahami pertimbangan yang dibuat

manajemen tentang masa depan dan tentang sumber estimasi

ketidakpastian lainnya. Sifat dan luasnya informasi yang

diberikan bervariasi sesuai dengan sifat asumsi dan kondisi

lainnya. Contoh pengungkapan yang dibuat adalah:

(a) sifat asumsi atau estimasi ketidakpastian lainnya;

(b) sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode, asumsi dan

estimasi yang mendasari penghitungan jumlah tercatat

tersebut, termasuk alasan atas sensitivitas tersebut;

(c) penyelesaian yang diharapkan atas ketidakpastian dan

kisaran hasil yang mungkin selama periode pelaporan

berikutnya atas jumlah tercatat aset dan laibilitas yang

terpengaruh; dan

(d) penjelasan tentang perubahan yang dilakukan terhadap

asumsi sebelumnya yang terkait dengan aset dan laibilitas

tersebut, jika ketidakpastian tetap belum dapat

diselesaikan.

128. Pernyataan ini tidak mensyaratkan entitas untuk 

mengungkapkan informasi anggaran atau prakiraan dalammembuat pengungkapan pada paragraf 123.

129. Seringkali tidak praktis untuk mengungkapkan dampak 

yang mungkin timbul dari asumsi atau sumber estimasi

ketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan. Dalam

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM43

Page 44: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 44/79

01.44 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

kondisi tersebut, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki saat

itu, entitas mengungkapkan bahwa merupakan hal yang

mungkin terjadi bahwa hasil selama tahun buku berikutnya yang

berbeda dari asumsi akan membutuhkan penyesuaian material

terhadap jumlah tercatat dari aset atau laibilitas yang

terpengaruh. Dalam semua hal, entitas mengungkapkan sifat

dan jumlah tercatat dari aset atau laibilitas tertentu (atau

kelompok aset atau laibilitas) yang terpengaruh oleh asumsi

tersebut.

130. Pengungkapan dalam paragraf 120 mengenai

pertimbangan tertentu yang dibuat manajemen dalam rangka

menerapkan kebijakan akuntansi tidak terkait dengan

pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian pada paragraf 123.

131. SAK lainnya mensyaratkan pengungkapan dari

beberapa asumsi yang mungkin sebaliknya dipersyaratkan

sesuai dengan paragraf 123. Misalnya, PSAK 57 mensyaratkan

pengungkapan (dalam kondisi tertentu) mengenai asumsi utama

yang berhubungan dengan peristiwa masa datang yang

memengaruhi beberapa jenis laibilitas diestimasi. PSAK 31

mensyaratkan pengungkapan asumsi signifikan yang digunakan

entitas dalam mengestimasi nilai wajar dari aset dan laibilitas

keuangan yang dicatat pada nilai wajar. PSAK 16 (Revisi 2007)

mensyaratkan pengungkapan asumsi signifkan yang digunakan

dalam mengestimasi nilai wajar dari aset tetap yang direvaluasi.

 Modal 

132. Entitas mengungkapkan informasi yang

 memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

 mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam

  mengelola permodalannya.

133. Untuk mematuhi paragraf 132, entitas mengungkapkan

hal-hal berikut:

(a) informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan dan proses

entitas dalam mengelola permodalannya, termasuk:

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM44

Page 45: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 45/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.45Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(i) deskripsi tentang apa yang dikelola sebagai modal;

(ii) ketika entitas diharuskan untuk memenuhi persyaratan

permodalan eksternal, sifat persyaratan dan

bagaimana persyaratan tersebut diimplementasikan ke

dalam pengelolaan permodalan; dan

(iii) bagaimana entitas memenuhi tujuannya dalam

mengelola permodalannya.

(b) ringkasan data kuantitatif tentang apa yang diaturnya

sebagai modal. Beberapa entitas menganggap laibilitas

keuangan (misalnya beberapa bentuk utang subordinasi)

sebagai bagian dari modal. Entitas lain menganggap modal

tidak termasuk beberapa komponen ekuitas (misalnya

komponen yang timbul dari lindung nilai arus kas).

(c) setiap perubahan (a) dan (b) dari periode sebelumnya

(d) apakah selama periode entitas mematuhi setiap persyaratan

permodalan eksternal .

(e) ketika entitas tidak mematuhi persyaratan permodalan

eksternal tersebut, konsekuensi dari ketidakpatuhan

tersebut.

Entitas mendasarkan pengungkapan tersebut dari informasi

yang diberikan secara internal kepada personal manajemen

kunci.

134. Entitas dapat mengelola modal dalam beberapa cara

dan dapat tergantung pada persyaratan permodalan yang

berbeda. Misalnya, entitas konglomerasi mungkin mencakup

entitas yang melakukan kegiatan asuransi dan perbankan dan

aktivitas tersebut mungkin melakukan kegiatan operasi di

beberapa yurisdiksi. Ketika pengungkapan keseluruhan atas

persyaratan modal dan bagaimana modal dikelola tidak 

memberikan informasi yang berguna atau dapat mengacaukan

pemahaman pengguna laporan keuangan atas sumber

permodalan entitas, maka entitas mengungkapkan informasiterpisah untuk masing-masing persyaratan modal yang berlaku

bagi entitas.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM45

Page 46: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 46/79

01.46 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

  Instrumen Keuangan Puttable   yang Diklasifikasikan

  sebagai Ekuitas

134A. Instrumen keuangan yang memberi hak

  kepada pemegangnya untuk menjual instrumen itu

  kembali pada penerbitnya baik secara kas atau dengan

  aset keuangan lainnya (puttable financial instrument)

 yang diklasifikasi sebagai instrumen ekuitas diungkapkan

(jika tidak diungkapkan dimanapun):

(a) ikhtisar data kuantitatif mengenai jumlah yang

  diklasifikasikan sebagai ekuitas;

(b) tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan kewajiban

untuk membeli kembali atau menarik instrumen

 tersebut jika dipersyaratkan oleh pemegang instrumen,

  termasuk setiap perubahan dari periode sebelumnya;

(c) prakiraan arus kas keluar pada saat pembelian

  kembali atau penarikan instrumen tersebut; dan

(d) informasi tentang bagaimana penentuan prakiraan

 arus kas keluar pada saat pembelian kembali atau

 penarikan instrumen.

  Pengungkapan Lain

135. Entitas mengungkapkan di dalam catatan atas

laporan keuangan:

(a) jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan

 sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan

  tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik

  selama periode serta jumlah dividen per lembar

  sahamnya; dan

(b) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.

136. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika  tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi

  yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan:

(a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian,

  alamat kantor pusat entitas (atau lokasi utama

  kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM46

Page 47: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 47/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.47Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan

utama;

(c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir

  dalam kelompok usaha.

TANGGAL EFEKTIF

137. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode

  tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1

  Januari 2011. Penerapan lebih dini dianjurkan. Jikaentitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang

lebih dini, maka fakta tersebut harus diungkapkan.

PENARIKAN

138. Pernyataan ini menggantikan PSAK 1 (Revisi 1998):

Penyajian Laporan Keuangan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM47

Page 48: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 48/79

01.48 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

LAMPIRAN

 Lampiran ini melengkapi, tapi bukan bagian dari PSAK 1.

Ilustrasi struktur laporan keuangan

01. PSAK 1 mengatur komponen laporan keuangan dan

persyaratan minimum pengungkapan di dalam laporan posisi

keuangan, laporan laba rugi komprehensif, dan laporan

perubahan ekuitas. PSAK 1 juga mengungkapkan lebih lanjut

pos-pos yang disajikan baik dalam komponen laporan keuangan

yang relevan atau catatan atas laporan keuangan. Lampiran

ini memberikan contoh sederhana tentang bagaimana ketentuan

PSAK 1 terkait laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi

komprehensif, dan laporan perubahan ekuitas dapat terpenuhi.

Entitas dapat mengubah urutan penyajian, judul laporan dan

istilah yang digunakan untuk menjelaskan pos-pos jika

diperlukan untuk memenuhi kondisi tertentu.

02. Lampiran ini terbagi dalam 3 bagian. Paragraf 03-06

memberikan contoh penyajian laporan keuangan. Paragraf 07-

09 memberikan contoh penentuan penyesuaian reklasfikasi atas

aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual

sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran. Paragraf 10 dan 11

memberikan contoh pengungkapan permodalan.

03. Ilustrasi laporan posisi keuangan menunjukkan salah

satu cara bagaimana entitas dapat menyajikan laporan posisi

keuangan dengan membedakan pos aset lancar dan tidak lancar

dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang. Format lain

dapat digunakan sepanjang dapat menunjukkan perbedaan

tersebut secara jelas.

04 Ilustrasi-ilustrasi menggunakan istilah "pendapatan

komprehensif" untuk menunjukkan  seluruh  komponen

pendapatan komprehensif, termasuk laba rugi. Ilustrasi-ilustrasi

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM48

Page 49: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 49/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.49Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

menggunakan istilah "pendapatan komprehensif lain" untuk 

menunjukkan pendapatan dan beban yang temasuk dalam

pendapatan komprehensif tetapi tidak termasuk dalam laba rugi.

PSAK 1 tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan istilah

tersebut dalam laporan keuangannya.

05. Dua laporan laba rugi komprehensif diberikan, untuk 

mengilustrasikan alternatif penyajian pendapatan dan beban dalam

satu laporan atau dua laporan. Laporan laba rugi komprehensif 

tunggal mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan beban

dalam bagian laba atau rugi berdasarkan fungsi. Laporan laba

rugi terpisah (di dalam contoh ini adalah "laporan laba rugi")

mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan beban dalam

bagian laba atau rugi berdasarkan sifat.

06. Contoh-contoh tidak dimaksudkan untuk 

mengilustrsikan seluruh aspek dari SAK, atau menyajikan satu

set laporan keuangan lengkap, yang di dalamnya termasuk 

laporan arus kas, ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan

informasi penjelasan lainnya.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM49

Page 50: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 50/79

01.50 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Bagian I: Ilustrasi Penyajian Laporan Keuangan

Kelompok Usaha XYZ – Laporan posisi keuangan per 31 Desember 20X7

(dalam ribuan rupiah)

31 Des 20X7 31 Des 20X6

ASET

Aset lancar

Kas dan setara kas 312.400 322.900

Piutang usaha 91.600 110.800Persediaan 135.230 132.500

Aset lancar lainnya 25.650 12.540

Total aset lancar 564.880 578.740

Aset tidak lancar

Aset keuangan tersedia untuk dijual 142.500 156.000

Investasi dalam entitas asosiasi 100.150 110.770

Aset tetap 350.000 360.020

Aset tak berwujud lainnya 227.470 227.470

Goodwill 80.800 91.200

Total aset tidak lancar 901.620 945.460

Total Aset 1.466.500 1.524.200

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM50

Page 51: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 51/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.51Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

LAIBILITAS

Laibilitas jangka pendek

Utang usaha dan terutang lainnya 115.100 187.620

Pinjaman jangka pendek 150.000 200.000

Bagian pinjaman jangka panjang 10.000 20.000

Utang pajak jangka pendek 35.000 42.000

Laibilitas diestimasi jangka pendek 5.000 4.800

Total laibillitas jangka pendek 315.100 454.420

Laibilitas jangka panjang

Pinjaman jangka panjang 120.000 160.000

Pajak tangguhan 28.800 26.040

Laibilitas diestimasi jangka panjang 28.850 52.240

Total laibilitas jangka panjang 177.650 238.280

Total Laibilitas 492.750 692.700

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk

Modal saham 650.000 600.000

Saldo laba 243.500 161.700Komponen ekuitas lainnya 10.200 21.200

903.700 782.900

Kepentingan nonpengendali- 70.050 48.600

Total Ekuitas 973.750 831.500

Total Laibilitas dan Ekuitas 1.466.500 1.524.200

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM51

Page 52: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 52/79

01.52 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensif untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 20X7

(Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam satu

laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi berdasarkan

 fungsi)

(dalam ribuan rupiah)

20X7 20X6

Pendapatan 390.000 355.000

Beban pokok penjualan (245.000) (230.000)Laba bruto 145.000 125.000

Pendapatan lainnya 20.667 11.300

Biaya distribusi (9.000) (8.700)

Beban administrasi (20.000) (21.000)

Beban lain-lain (2.100) (1.200)

Biaya pendanaan (8.000) (7.500)

Bagian laba entitas asosiasi (a) 35.100 30.100

Laba sebelum pajak 161.667 128.000

Beban pajak penghasilan (40.417) (32.000)

Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan 121.250 96.000

Kerugian tahun berjalan dari operasi yang

dihentikan - (30.500)

LABA TAHUN BERJALAN 121.250 65.500Pendapatan komprehensif lain:

Selisih kurs karena penjabaran laporan

keuangan dalam mata uang asing (b) 5.334 10.667

Aset keuangan tersedia untuk dijual (b) (24.000) 26.667

Lindung nilai arus kas (b) (667) (4.000)

Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367

Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program

pensiun manfaat pasti (667) 1.333

Bagian pendapatan komprehensif 

lain dari entitas asosiasi (c) 400 (700)

Pajak penghasilan terkait (d) 4.667 (9.334)

Pendapatan komprehensif lain tahunberjalan setelah pajak (14.000) 28.000

TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 107.250 93.500

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM52

Page 53: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 53/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.53Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Lanjutan...

20X7 20X6

Laba yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 97.000 52.400

Kepentingan non pengendali 24.250 13.100

121.250 65.500

Jumlah laba rugi komprehensif yang dapat

diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 85.800 74.800

Kepentingan non pengendali 21.450 18.700107.250 93.500

Laba per saham (dalam satuan rupiah):

Dasar dan dilusian 0,46 0,30

Sebagai alternatif, komponen pendapatan komprehensif lain dapat

disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pajak:

Pendapatan komprehensif lain setelah pajak:

20X7 20X6

Selisih kurs penjabaran laporan

keuangan dalam mata uang asing 4.0000 8.000Aset keuangan tersedia untuk dijual (18.000) 20.000

Lindung nilai arus kas (500) (3.000)

Keuntungan revaluasi aset tetap 600 2.700

Keuntungan (kerugian) aktuarial

program pensiun manfaat pasti (500) 1.000

Bagian pendapatan komprehensif 

lain entitas asosiasi 400 (700)

Pendapatan komprehensif lain

tahun berjalan setelah pajak (14.000) 28.000

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM53

Page 54: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 54/79

01.54 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 20X7

(Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam

dua laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi

berdasarkan sifat)

(dalam ribuan rupiah)

20X7 20X6

Pendapatan 390.000 355.000

Pendapatan lainnya 20.667 11.300

Perubahan dalam persediaan

barang jadi dan barang dalam

proses (115.100) (107.900)

Pekerjaan dilaksanakan oleh entitas

dan dikapitalisasi 16.000 15.000

Bahan baku yang digunakan (96.000) (92.000)

Beban imbalan kerja (45.000) (43.000)

Beban penyusutan dan amortisasi (19.000) (17.000)

Penurunan nilai aset tetap (4.000) -

Beban lainnya (6.000) (5.500)

Biaya pendanaan (15.000) (18.000)

Bagian laba entitas asosiasi(e) 35.100 30.100

Laba sebelum pajak 161.667 128.000

Beban pajak penghasilan (40.417) (32.000)

Laba tahun berjalan dari

operasi yang dilanjutkan 121.250 96.000

Kerugian tahun berjalan dari

operasi yang dihentikan - (30.500)

LABA TAHUN BERJALAN 121.250 65.500

Laba yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 97.000 52.400

Kepentingan non pengendali 24.250 13.100121.250 65.500

Laba per saham (dalam rupiah)

Dasar dan dilusian 0.46 0.30

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM54

Page 55: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 55/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.55Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensif 

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7

(Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam

dua laporan)

(dalam ribuan rupiah)

20X7 20X6

Laba tahun berjalan 121.250 65.500

Pendapatan komprehensif lain:

Selisih kurs penjabaran laporan

keuangan dalam mata uang asing 5.334 10.667

Aset keuangan tersedia untuk dijual (24.000) 26.667

Lindung nilai arus kas (667) (4.000)

Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367

Keuntungan (kerugian) aktuarial

program pensiun manfaat pasti (667) 1.333

Bagian pendapatan komprehensif 

lain entitas asosiasi(f) 400 (700)

Pajak penghasilan terkait(g) 4.667 (9.334)

Pendapatan komprehensif lain

tahun berjalan setelah pajak (14.000) 28.000TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 107.250 93.500

Total laba rugi komprehensif 

yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 85.800 74.800

Kepentingan nonpengendali 21.450 18.700

107.250 93.500

Alternatif lainnya, komponen laporan pendapatan komprehensif lain dapat disajikan, bersih setelah pajak. Lihat laporan laba

rugi komprehensif yang mengilustrasikan penyajian pendapatan

dan beban dalam satu laporan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM55

Page 56: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 56/79

01.56 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Kelompok Usaha XYZ

Pengungkapan komponen pendapatan komprehensif lain(h)

Catatan atas laporan keuangan

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7

(dalam ribuan rupiah)

  2007 2006

Pendapatan komprehensif lain:

Selisih kurs penjabaran laporan

keuangan dalam mata uang asing (i) 5.334 10.667

Aset keuangan tersedia untuk dijual:

Keuntungan tahun berjalan 1.333 30.667

Dikurangi: penyesuaian

reklasifikasi atas keuntungan

termasuk dalam laba rugi (25.333) (24.000) (4.000) 26.667

Lindung nilai arus kas:

Keuntungan (kerugian) tahun berjalan (4.667) (4.000)

Dikurangi: penyesuaian

reklasifikasi atas keuntungan

yang termasuk dalam laba rugi 3.333 -

Dikurangi: penyesuaian atas

 jumlah yang di transfer kepada

nilai tercatat awal item lindung

nilai 667 (667) - (4.000)

Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367Keuntungan (kerugian) aktuarial

program pensiun manfaat pasti (667)  1.333

Bagian pendapatan komprehensif 

lain entitas asosiasi 400 (700)

Pendapatan komprehensif lain (18.667) 37.334

Pajak penghasilan terkait(j) 4.667 (9.334)

Pendapatan komprehensif lain

tahun berjalan (14.000) 28.000

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM56

Page 57: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 57/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.57Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38    K  e   l  o  m  p  o   k   U  s  a   h  a   X

   Y   Z

   P  e  n  g  u  n  g   k  a  p  a  n  p  e  n  g  a  r  u   h

  p  a   j  a   k   t  e  r   k  a   i   t  s  e   t   i  a  p   k  o  m  p  o  n  e

  n  p  e  n   d  a  p  a   t  a  n   k  o  m  p  r  e   h  e  n  s   i   f   l  a   i  n

   C  a   t  a   t  a  n  a   t  a  s   l  a  p  o

  r  a  n

   k  e  u  a  n  g  a  n

   U  n   t  u   k   t  a   h  u  n  y  a  n  g

   b  e  r  a   k   h   i  r  p  a   d  a   t  a  n  g  g  a   l   3   1   D  e  s  e  m   b  e  r

   2   0   X   7

   (   d  a   l  a  m

  r   i   b  u  a  n  r  u  p   i  a   h

   )

 

   2   0   0   7

   2   0   0   6

   J  u  m   l  a   h

   M  a  n   f  a  a   t

   J  u  m   l  a   h

   J  u  m   l  a   h

   M  a  n   f  a  a   t

   J  u  m   l  a   h

  s  e   b  e   l  u  m

    (   b  e   b  a  n   )

  n  e   t  o  s  e   t  e   l  a   h

  s  e   b  e   l  u  m

   (   b  e   b  a  n   )

  n  e   t  o  s  e   t  e   l  a   h

  p  a   j  a   k

   p  a   j  a   k

  p  a   j  a   k

  p  a   j  a   k

  p  a   j  a   k

  p  a   j  a   k

   S  e   l   i  s   i   h   k  u  r  s  p  e  n   j  a   b  a  r  a  n   l  a  p  o  r  a  n

 

   k  e  u  a  n  g  a  n   d  a   l  a  m  m

  a   t  a  u  a  n  g  a  s   i  n  g

   5 .   3

   3   4

   (   1 .   3

   3   4   )

   4 .   0

   0   0

   1   0 .   6

   7   7

   (   2 .   6

   7   7   )

   8 .   0

   0   0

   A  s  e   t   k  e  u  a  n  g  a  n   t  e  r  s  e   d   i  a  u  n   t  u   k   d   i   j  u  a   l  :

   (   2   4 .   0

   0   0   )

   6 .   0

   0   0

   (   1   8 .   0

   0   0   )

   2   6 .   6

   6   7

   (   6 .   6

   6   7   )

   2   0 .   0

   0   0

   L   i  n   d  u  n  g  n   i   l  a   i  a  r  u  s   k  a  s  :

   (   6   6   7   )

   1   6   7

   (   5   0   0   )

   (   4 .   0

   0   0   )

   1 .   0

   0   0

   (   3 .   0

   0   0   )

   K  e  u  n   t  u  n  g  a  n  r  e  v  a   l  u  a  s   i  a  s  e   t   t  e   t  a  p

   9   3   3

   (   3   3   3   )

   6   0   0

   3 .   3

   6   7

   (   6   6   7   )

    2 .   7

   0   0

   K  e  u  n   t  u  n  g  a  n   (   k  e  r  u  g   i  a  n   )  a   k   t  u  a  r   i  a   l  p  r  o  g  r  a  m

 

  p  e  n  s   i  u  n  m  a  n   f  a  a   t  p

  a  s   t   i

   (   6   6   7   )

   1   6   7

   (   5   0   0   )

   1 .   3

   3   3

   (   3   3   3   )

   1 .   0

   0   0

   B  a  g   i  a  n  p  e  n   d  a  p  a   t  a  n   k  o  m  p  r  e   h  e  n  s   i   f   l  a   i  n

 

  e  n   t   i   t  a  s  a  s  o  s   i  a  s   i

   4   0   0

  -

   4   0   0

   (   7   0   0   )

  -

   (   7   0   0   )

   P  e  n   d  a  p  a   t  a  n

   k  o  m  p

  r  e   h  e  n  s   i   f   l  a   i  n

   (   1   8 .   6

   6   7   )

   4 .   6

   6   7

   (   1   4 .   0

   0   0   )

   3   7 .   3

   3   4

   (   9 .   3

   3   4   )

   2   8 .   0

   0   0

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM57

Page 58: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 58/79

01.58 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38 KelompokUsahaXY

Z–Laporanperubahanekuitasuntuktahunyangberakhirpadatanggal31D

esember20X7

(dalam

ribuanrupiah)

Modal

Saldo

Penjabaran

Aset

Lindung

Surplus

Total

Kepentingan

Totalekuitas

saham

laba

matauang

keuangan

nilai

revaluasi

non

darikegiatan

tersedia

arus

pengendali

usahalua r

untuk

kas

negeri

dijua l

Saldoper

1Januari20X6

600.000

118.100

(4.000)

1.600

2.000

-

717.70

029.800

747.500

Perubahankebijakan

akuntansi

-

400

-

-

-

-

400

100

500

Saldoyangdisajikan

kembali

600.000

118.500

(4.000)

1.600

2.000

-

718.10

029.900

748.000

Perubahan

ekuitas

padatahun20X6

Dividen

-

( 10.000)

-

-

-

-

(10.000)-

(10.000)

Totallabarugikompreh

ensif

tahunberjalan(k)

-

53.200

6.400

16.000

(2.400)

1.600

74.800

18.700

93.500

Saldoper

31Desember20X6

600.000

161.700

2.400

17.600

(400)

1.600

782.90

048.600

831.500

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM58

Page 59: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 59/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.59Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38 L   a    n 

     j     u     t    a    n 

 .  .  . 

Modal

Sa ldo

Penjabaran

Aset

Lindung

Surplus

Total

Kepentingan

Totalekuitas

saham

laba

matauang

keuangan

nilai

revaluasi

non

darikegiatan

tersedia

arus

pengendali

usahaluar

untuk

kas

negeri

dijual

Perubahan

ekuitas

padatahun20X7

Penerbitanmodalsaham

50.000

-

-

-

-

-

50.000

-

50.000

Dividen

-

(15.000)

-

-

-

-

(15.000)-

(15.000)

Totallabarugi

komprehensif

tahunberjalan(l)

-

96.600

3.200

(14.400)

(400)

800

85.800

21.450

107.250

Transferkesaldolab a

-

200

-

-

-

(200)

-

-

-

Saldoper

31Desember20X7

650.000

243.500

5.600

3.200

(800)

2.200

903.70

070.050

973.750

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM59

Page 60: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 60/79

01.60 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Bagian II: Contoh ilustrasi penentuan penyesuaian

reklasifikasi

07. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk 

mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan setiap

komponen pendapatan komprehensif lain.

08. Lampiran ini memberikan ilustrasi perhitungan

penyesuaian reklasifikasi untuk aset keuangan yang tersedia

untuk dijual yang diakui sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006).

09. Pada 31 Desember 20X5, Kelompok Usaha XYZ

membeli 1.000 saham (instrumen ekuitas) dengan harga Rp.

10 per saham, dan mengklasifikasikannya sebagai tersedia

untuk dijual. Nilai wajar instrumen tersebut pada 31 Desember

20X6 adalah Rp.12; pada 31 Desember 20X7, nilai wajarnya

meningkat menjadi Rp.15. Seluruh instrumen tersebut dijual

pada 31 Desember 20X7; tidak ada pembagian dividen yang

diumumkan selama instrumen tersebut dipegang oleh Kelompok 

Usaha XYZ. Tarif pajak yang dikenakan adalah 30%.

Perhitungan keuntungan

(dalam rupiah)

Sebelum Pajak Neto

pajak penghasilan setelah

pajak

Keuntungan yang diakui

pada pendapatan

komprehensif lain:

Tahun berakhir

31 Desember 20X6 2.000 (600) 1.400

Tahun berakhir

31 Desember 20X7 3.000 (900) 2.100

Total keuntungan 5.000 (1.500) 3.500

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM60

Page 61: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 61/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.61Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi dan pendapatan

komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada 31

Desember 20X6 dan 31 Desember 20X7

20X7 20X6

Laba atau rugi:

Keuntungan penjualan instrumen 5.000

Beban pajak penghasilan (1.500)

Keuntungan neto yang diakui

  dalam laba rugi 3.500

Pendapatan komprehensif lain:

Keuntungan selama tahun berjalan,

neto setelah pajak 2.100 1.400

Penyesuaian reklasifikasi,

neto setelah pajak (3.500) -

Keuntungan (kerugian) neto

yang diakui pada pendapatan

komprehensif lain (1.400) 1.4002.100 1.400

Alternatif lainnya, komponen pendapatan komprehensif 

lain dapat disajikan bruto sebelum pajak dengan

menambahkan pos terpisah untuk dampak perpajakan:

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM61

Page 62: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 62/79

01.62 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Bagian III: Contoh ilustrasi pengungkapan permodalan

(paragraf 132-134)

Entitas yang bukan merupakan institusi keuangan

10. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf 

132 dan133 untuk entitas bukan institusi keuangan dan bukan

subyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihak 

eksternal. Dalam contoh ini, entitas memonitor permodalan

dengan menggunakan rasio utang terhadap modal yang

disesuaikan (debt-to-adjusted capital ratio). Entitas lain

mungkin menggunakan metode yang berbeda untuk memonitor

permodalan. Contoh ini juga relatif sederhana. Entitas

menentukan sesuai dengan kondisinya, seberapa rinci

pengungkapan yang dilakukan dapat memenuhi persyaratan

dalam paragraf 132 dan 133.

Fakta

Kelompok Usaha A memproduksi dan menjual mobil.

Kelompok Usaha A mencakup entitas anak pembiayaan yang

menyediakan pembiayaan untuk pelanggan, terutama dalam

bentuk sewa. Kelompok Usaha A bukan subyek dari

persyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihak 

eksternal.

Contoh pengungkapan

Tujuan dari Kelompok Usaha dalam mengelola permodalan

adalah:

Untuk melindungi kemampuan entitas dalam

mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas

dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamdan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan

Untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada

pemegang saham dengan menentukan harga produk dan

 jasa yang sepadan dengan tingkat risiko.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM62

Page 63: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 63/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.63Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Kelompok Usaha menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi

terhadap risiko. Kelompok Usaha mengelola struktur modal

dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan

kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari.

Untuk menjaga atau menyesuaikan struktur modal, Kelompok 

Usaha mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar

kepada pemegang saham, pengembalian modal kepada

pemegang saham, penerbitan saham baru, atau menjual aset

untuk mengurangi utang.

Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Kelompok Usaha

memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal

yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto

dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto dihitung: total utang

(sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi

kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh

komponen ekuitas (misalnya modal saham, agio saham,

kepentingan non-pengendalai, saldo laba dan cadangan

revaluasi) selain jumlah akumulasi dalam ekuitas terkait dengan

lindung nilai arus kas, dan termasuk beberapa bentuk utang

subordiansi.

Selama 20X4, strategi Kelompok Usaha tidak berubah sejak 

20X3, yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal yang

disesuaikan pada batas bawah dari kisaran 6:1 sampai dengan

7:1, dalam rangka menjamin akses ke pembiayaan dengan biaya

yang wajar untuk mempertahankan peringkat kredit BB. Rasio

utang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember

20X4 dan 31 Desember 20X3 adalah sebagai berikut:

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM63

Page 64: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 64/79

01.64 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

31 Des 20X4 31 Des 20X3

Jutaan Rupiah Jutaan Rupiah

Total utang 1.000 1.100

Dikurang: kas dan setara kas (90) (150)

Utang neto 910 950

Total ekuitas 110 105

Ditambah: instrumen utang

subordinasi 38 38

Dikurang: jumlah akumulasi

dalam ekuitas terkait

lindung nilai arus kas (10) (5)

Modal disesuaikan 138 138

Rasio utang terhadap modal 6,6 6,9

Penurunan rasio utang terhadap modal disesuaikan selama 20X4

diakibatkan terutama dari pengurangan utang neto yang terjadi

dari penjualan entitas anak Z. Sebagai akibat dari pengurangan

utang neto, meningkatkan profitabilitas dan menurunkan tingkat

piutang yang dikelola, pembayaran dividen naik menjadi Rp.

2,8 juta untuk 20X4 (dari Rp. 2,5 juta untuk 20X3).

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM64

Page 65: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 65/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.65Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

Entitas yang belum memenuhi persyaratan permodalan

yang diwajibkan oleh pihak eksternal

11. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf 

133 (e) ketika entitas belum memenuhi persyaratan permodalan

yang diwajibkan secara eksternal selama periode berjalan.

Pengungkapan lain akan diberikan untuk memenuhi

persyaratan lainnya dalam paragraf 132 dan 133.

Fakta

Entitas A memberikan jasa keuangan kepada pelanggannya

dan subyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkan

oleh Regulator B. Selama tahun yang berakhir 31 Desember

20X7, Entitas A tidak memenuhi persyaratan permodalan

yang diwajibkan oleh Regulator B. Dalam laporan keuangan

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7, Entitas A

mengungkapkan hal-hal terkait dengan ketidakpatuhannya.

Contoh pengungkapan

Entitas A menyampaikan laporan kuartalan tentangpemenuhan permodalan yang dipersyaratkan per 30

September 20X7 pada tanggal 20 Oktober 20X7. Pada

tanggal tersebut, permodalan yang dipersyaratkan bagi Entitas

A berada di bawah persyaratan permodalan yang diwajibkan

oleh Regulator B sebesar Rp. 1 juta. Sebagai akibatnya,

Entitas A diwajibkan untuk menyampaikan suatu rencana

kepada regulator yang mengindikasikan bagaimana Entitas

A akan meningkatkan permodalan yang dipersyaratkan.

Entitas A menyampaikan rencana yang menjelaskan

penjualan sebagian dari portofolio ekuitas yang tidak dikuotasi

dengan nilai tercatat sebesar Rp. 11,5 juta dalam kuartal keempat tahun 20X7. Dalam kuartal ke empat, Entitas A

menjual portofolio investasi berbunga tetap sebesar Rp. 12,6

 juta dan memenuhi persyaratan permodalan yang ditentukan.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM65

Page 66: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 66/79

01.66 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(a ) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang

dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan

kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.

(b) Hal ini mengilustrasikan penyajian agregat, dengan pengungkapan atas

keuntungan atau kerugian dan penyesuaian reklasifikasi tahun berjalan disajikan

dalam catatan atas laporan keuangan. Sebagai alternatif, penyajian secara

bruto juga dapat digunakan.

(c ) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang

dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan

kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.

(d) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif 

lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

(e ) Hal ini berarti bagian dari laba entitas asosiasi yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan kepemilikan nonpengendali

dalam entitas asosiasi.

(f ) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang

dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan

kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.

(g) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif 

lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

(h ) Jika entitas memilih penyajian agregat dalam laporan laba rugi komprehensif,

maka jumlah penyesuaian reklasifikasi dan keuntungan atau kerugian tahun

berjalan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

(i) Tidak terdapat pelepasan kegiatan usaha luar negeri. Oleh karena itu, tidak 

ada penyesuaian reklasifikasi untuk tahun sajian.

(j) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif 

lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

(k) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X6 sebesar Rp.53.200menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar

Rp.52.400 ditambah keuntungan aktuarial dari program pensiun manfaat

pasti sebesar Rp.800 (Rp.1.333 dikurangi pajak Rp.333 dan kepentingan

nonpengendali Rp.200).

Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadangan

lindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuk 

setiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali,

yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersedia

untuk dijual pada tahun 20X6 sebesar Rp.16.000 (Rp.26.667, dikurangi

pajak Rp.6.667 dan kepentingan nonpengendali Rp.4.000).

Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.1.600

menunjukkan bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar

(Rp.700) ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.2.300

(Rp.3.367 dikurangi pajak sebesar Rp.667 dan kepentingan nonpengendali

sebesar Rp.400). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanya

terkait dengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM66

Page 67: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 67/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)

01.67Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

3334

35

36

37

38

(l) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X7 sebesar Rp.96.600

menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar

Rp.97.000 dikurang kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti

sebesar Rp.400 (Rp.667 dikurangi pajak Rp.167 dan kepentingan

nonpengendali Rp.100).

Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadangan

lindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuk 

setiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali,

yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersedia

untuk dijual pada tahun 20X7 sebesar Rp.3.200 (Rp.5.337, dikurangi pajak 

Rp.1.334 dan kepentingan nonpengendali Rp.800).

Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.800 menunjukkan

bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar Rp.400

ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.400 (Rp.933dikurangi pajak sebesar Rp.333 dan kepentingan nonpengendali sebesar

Rp.200). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanya terkait

dengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap.

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM67

Page 68: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 68/79

   E   X   P   O   S   U   R   E   D   R   A   F   T

EXPOSUREDRAFTPERNYATAAN STANDARAKUNTANSIKEUANGAN

PENYAJIAN LAPORAN

KEUANGAN

PSAK No. 1 21 April 2009

(Revisi 2009)

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Exposure draft ini diterbitkan oleh

 Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat 

diterima paling lambat tanggal 30 September 2009 oleh

 Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM68

Page 69: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 69/79

ED No.

1(Revisi 2009)

Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

PERNYATAAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PENYAJ IAN LAPORAN

KEUANGAN

Diterbitkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310

Telp. (021) 319 04232

Fax. (021) 724 5078

Homepage: www.iaiglobal.or.id

Email: [email protected], [email protected]

ii

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM69

Page 70: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 70/79

iiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

 Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran -

saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih

dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan

Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada

30 September 2009. Tanggapan dikirimkan ke:

Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia

Jl. Sindanglaya No.1,

Menteng,

Jakarta 10310

Fax: 62-21 724-5078

E-mail: [email protected]

Hak Cipta © 2009 Ikatan Akuntan Indonesia

 Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk

penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan

ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan

ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan

diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk

diperjualbelikan.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan

Indonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310.

Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 315-2139 & 724-5078

E-mail: [email protected] & [email protected]

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM70

Page 71: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 71/79

iv

Pengantar

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft  PSAK 1 (revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangandalam rapatnya pada tanggal 21 April 2009 untuk disebarluaskandan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK,Dewan Pengurus Nasional IAI, perguruan tinggi dan individu/ organisasi/lembaga lain yang berminat.

Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan

secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan.

 Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian LaporanKeuangan merevisi PSAK 1 (1998): Penyajian LaporanKeuangan.  Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009): PenyajianLaporan Keuangan merupakan adopsi dari IAS 1: Presentationof Financial Statements.

 Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipandokumen dalam majalah   Akuntan Indonesia, homepage IAI:

www.iaiglobal.or.id

Jakarta, 21 April 2009Dewan Standar Akuntansi Keuangan

M. Jusuf Wibisana KetuaJan Hoesada AnggotaDudi M. Kurniawan AnggotaSiddharta Utama AnggotaAgus Edy Siregar AnggotaEtty Retno Wulandari AnggotaRoy Iman Wirahardja AnggotaRiza Noor Karim AnggotaMerliyana Syamsul AnggotaMeidyah Indreswari AnggotaBudi Susanto Anggota

Ferdinand D. Purba AnggotaIrsan Gunawan AnggotaJumadi AnggotaL. Sensi Wondabio AnggotaRosita Uli Sinaga AnggotaSaptoto Agustomo AnggotaSetiyono Miharjo Anggota

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM71

Page 72: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 72/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)

Ikhtisar Ringkas

Secara umum perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian  Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Perihal ED PSAK 1 (Revisi 2009) PSAK 1 (Revisi 1998)

Referensi ED PSAK 1 (Revisi 2009) PSAK 1 (Revisi 1998)mengadopsi IAS 1 mengadopsi IAS 1Presentation of Financial Disclosure of 

Statements (2009)  Accounting Policies(1997)

Terjemahan Laibilitas Kewajibanuntuk liability

Definisi istilah Terdapat definisi istilah Tidak terdapatyang digunakan, yaitu definisi istilah yanglaporan keuangan untuk digunakan.tujuan umum, tidak praktis,standar akuntansikeuangan, material, catatanatas laporan keuangan,

penghasilan komprehensif lain, pemilik, laba atau rugi.

Informasi yang Informasi yang disajikan Informasi yangdisajikan dalam dalam laporan keuangan disajikan dalamlaporan meliputi: laporan keuangankeuangan a. Aset meliputi:

b. Kewajiban a. Asetc. Ekuitas b. Kewajiband. Pendapatan dan c. Ekuitas

beban d. Pendapatan dane. Kontribusi dari dan beban

distribusi kepada e. Arus kaspemilik dalam

kapasitasnya sebagaipemilik f. Arus kas

Tanggung jawab Tidak mengatur mengenai Manajemenatas laporan pihak yang bertanggung bertanggung jawabkeuangan jawab atas laporan atas laporan

keuangan. keuangan.

vHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM72

Page 73: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 73/79

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)

Komponen Komponen Komponen laporanlaporan keuangan yang lengkap: keuangan yangkeuangan a. Laporan posisi keuangan lengkap:yang lengkap (neraca) a. Neraca

b. Laporan laba rugi b. Laporan laba rugikomprehensif c. Laporan perubahan

c. Laporan perubahan ekuitas ekuitasd. Laporan arus kas d. Laporan arus kase. Catatan atas laporan e. Catatan atas

keuangan laporan keuanganf. Laporan posisi keuangan

awal periode komparatif 

sajian akibat penerapanretrospektif,penyajian kembali,atau reklasifikasi pos-poslaporan keuangan

Kepatuhan Entitas membuat Tidak diatur bahwaterhadap SAK pernyataan kepatuhan laporan keuangan

atas SAK dalam laporan yang memuatkeuangan. pernyataan

kepatuhan entitasatas SAK

Penyimpangan Penyimpangan dari suatu Tidak diatur adanya

dari suatu PSAK diijinkan jika penyimpangan dariPSAK kepatuhan atas PSAK suatu PSAKtersebut bertentangandengan tujuan laporankeuangan dalam KDPPLK..

Pemilihan dan Tidak diatur bagaimana Terdapat pengaturanpenerapan memilih dan menerapkan bagaimana memilihkebijakan kebijakan akuntansi dan menerapkanakuntansi ketika tidak diatur dalam kebijakan akuntansiketika tidak suatu PSAK. Hal tersebut ketika tidak diaturdiatur dalam akan diatur dalam PSAK dalam suatu PSAK.PSAK 25, jika PSAK 25 sudah

mengadopsi IAS 8 terkini.

Tepat waktu Tidak diatur kapan entitas Entitas sebaiknyasebaiknya mengeluarkan mengeluarkan laporanlaporan keuangan. keuangan paling lama

4 bulan setelahtanggal neraca.

viHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM73

Page 74: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 74/79

Pos-pos yang Pos-pos berikut termasuk Pos-pos minimalminimal disajikan yang minimal disajikan yang disajikan dalamdalam laporan dalam laporan posisi laporan keuanganposisi keuangan keuangan: tidak mencakup pos-

a. properti investasi pos tersebut.b. aset biolojik c. total aset yang

diklasifikasikan sebagai’dimiliki untuk dijual’(held for sale) danaset yang masuk dalamkelompok lepasan

(disposal groups) yangdiklasifikasikan sebagai’dimiliki untuk dijual’

d. kewajiban dan asetpajak kini

e. kewajiban pajak tangguhandan aset pajak tangguhan

f. kewajiban yang termasuk dalam kelompok lepasanyang diklasifikasikansebagai ’dimiliki untuk dijual’.

Klasifikasikan Laibilitas keuangan yang Laibilitas tersebut

laibilitas yang dibiayai kembali yang diklasifikasikandibiayai kembali akan jatuh tempo dalam sebagai laibilitas12 bulan setelah periode jangka panjang.pelaporan diklasifikasikansebagai laibilitas jangkapendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syaratuntuk membiayai kembali.

Klasifikasi Pelanggaran perjanjian Tidak diatur mengenailaibilitas yang utang yang mengakibatkan hal tersebut.terjadi kreditur meminta percepatanpelanggaran pembayaran, maka laibilitasperjanjian utang. tersebut disajikan sebagai

laibilitas jangka pendek,meskipun krediturmengijinkan penundaanpembayaran selama 12bulan setelah tanggalpelaporan tetapipersetujuan tersebut

viiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM74

Page 75: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 75/79

diperoleh setelahtanggal pelaporan.

Pos luar biasa Penggunaan istilah Penggunaan istilah“pos luar biasa” “pos luar biasa”tidak diperkenankan. diperkenankan.

Pos-pos yang Pos-pos berikut termasuk Pos-pos yang minimalminimal harus yang minimal disajikan disajikan dalamdisajikan dalam dalam laporan laba rugi laporan laba rugilaporan laba (bagian dari laporan laba tidak termasuk:rugi rugi komprehensif): a. Beban keuangan

komprehensif a. Beban keuangan b. Keuntungan ataub. Keuntungan atau kerugian dari

kerugian dari operasi operasi yangyang dihentikan. dihentikan

c. Bagian pendapatan c. Bagian pendapatankomprehensif lain dari komprehensif lainentitas asosiasi dari entitas asosiasidan joint ventures yang dan joint venturesmenggunakan metode yang menggunakanekuitas. metode ekuitas.

Kepentingan a. Istilah yang digunakan a. Istilah yangnon-pengendali adalah “hak non digunakan adalah(non- pengendali” “hak minoritas”.

controlling b. Dalam laporan posisi b. Dalam laporaninterest ) keuangan, hak non posisi keuangan,pengendali disajikan hak minoritasdalam ekuitas. disajikan secara

c. Dalam laporan laba rugi terpisah antaradan laporan laba rugi laibilitas dankomprehensif, laba neto ekuitas.dialokasikan ke pemilik c. Hak minoritasekuitas entitas induk atas laba ataudan hak nonpengendali. rugi disajikan

sebagai penguranglaba neto.

Pengungkapan Pengungkapan yang diatur Tidak mengatursecara eksplisit mengenai pengungkapan secarapertimbangan yang telah eksplisit.dibuat manajemen dalampenerapan kebijakanakuntansi, sumber estimasiketidakpastian, dan

permodalan.

viiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM75

Page 76: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 76/79

Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan

Keuangan dengan IAS 1 (2009): Presentation of Financial 

Statements

ED PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan

mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1 (2009):

Presentation of Financial Statements, kecuali untuk paragraf-

paragraf berikut:

1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 2

mengenai ruang lingkup, yang mana ditambahkan kalimat

yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk 

entitas syariah karena penyajian laporan keuangan syariah

diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan

Syariah.

2. IAS 1 paragraf 5, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas

nirlaba dan entitas sektor publik, dihilangkan. Karena

pelaporan keuangan entitas nirlaba diatur dalam PSAK

45: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan entitas

sektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah

bukan standar akuntansi keuangan.

3. IAS 1 paragraf 6, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas

tanpa ekuitas (misalnya reksa dana) dan entitas yang

modalnya bukan ekuitas (misalnya koperasi), dihilangkan.

Karena penyajian laporan keuangan reksa dana diatur

dalam PSAK 49:   Akuntansi Reksa Dana dan koperasi

diatur dalam PSAK 27:   Akuntansi Perkoperasian.

4. Implementation Guidance dari IAS 1 tentang ilustrasi

penyajian laporan posisi keuangan disesuaikan dengan

penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama

ini berlaku di Indonesia.  Implementation Guidancetersebut menyajikan laporan posisi keuangan sebagai

berikut:

xiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM76

Page 77: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 77/79

Aset Ekuitas

Aset tidak lancar Ekuitas yang dapat

diatribusikan ke pemilik 

entitas induk 

Aset lancar Hak non-pengendali

Laibilitas

Laibilitas jangka panjang

Laibilitas jangka pendek 

Sementara Lampiran dari ED PSAK 1 menyajikan laporan

posisi keuangan sebagai berikut:

Aset Laibilitas

Aset lancar Laibilitas jangka pendek  

Aset tidak lancar Laibilitas jangka panjang

EkuitasHak non-pengendali

Ekuitas yang dapat

diatribusikan ke pemilik 

entitas induk 

xHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM77

Page 78: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 78/79

DAFTAR ISI

Paragraf 

PENDAHULUAN ..................................................... 01-06

Tujuan ................................................................................ 01

Ruang Lingkup ................................................................... 02 - 04

Definisi ............................................................................... 05 - 06

LAPORAN KEUANGAN.............................................. 07 - 44

Tujuan Laporan Keuangan................................................. 07

Komponen Laporan Keuangan Lengkap ........................... 08 - 12

Karakteristik Umum .......................................................... 13 - 44

Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK . 13 - 22

Kelangsungan Usaha ................................................... 23 - 24

Dasar Akrual ............................................................... 25 - 26

Materialitas dan Agregasi ............................................ 27 - 29

Saling Hapus ................................................................ 30 - 33

Frekuensi Pelaporan .................................................... 34 - 35

Informasi Komparatif .................................................. 36 - 42Konsistensi Penyajian .................................................. 43 - 44

STRUKTUR DAN ISI .................................................... 45 - 109

Pendahuluan....................................................................... 45 - 46

Identifikasi Laporan Keuangan .......................................... 47 - 51

Laporan Posisi Keuangan .................................................. 52 - 78

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan ... 52 - 57

Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan

Laibilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang ......... 58 - 63

Aset Lancar ................................................................. 64 - 66

Laibilitas Jangka Pendek ............................................. 67 - 74

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi

Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan .... 75 - 78

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)

xiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM78

Page 79: PSAK 1 Revisi Tahun 2009

5/10/2018 PSAK 1 Revisi Tahun 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psak-1-revisi-tahun-2009 79/79

Laporan Laba Rugi Komprehensif .................................... 79 - 103

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba

Rugi Komprehensif .................................................. 80 - 85

Laba Rugi Selama Periode .......................................... 86 - 87

Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode ........ 88 - 94

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi

Komprehensif atau Catatan atas Laporan

Keuangan ................................................................ 95 - 103

Laporan Perubahan Ekuitas ............................................... 104 - 108

Laporan Arus Kas ............................................................. 109

Catatan atas Laporan Keuangan ....................................... 110 - 51

Struktur ........................................................................ 110 - 114

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi ........................... 115 - 122

Sumber Estimasi Ketidakpastian ................................. 123 - 131

Modal ........................................................................... 132 - 134

Pengungkapan Lain ..................................................... 135 - 136

TANGGAL EFEKTIF .................................................... 137

PENARIKAN .................................................................. 138

Lampiran

Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)

xiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 1 (2009).pmd 6/19/2009, 10:48 AM79