5/28/2018 Psikogeriatri Depresi
1/3
Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah
kesehatan jiwa pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia. Keadaan gaduh gelisah,
gangguan tidur, dan gangguan kognitif adalah beberapa contoh keadaan yang termasuk ranah
psikogeriatri.
Penyakit mental yang paling sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun adalah
depresi. Depresi merupakan contoh penyakit yang paling umum dengan gejala yang kurang
khas atau spesifik pada populasi geriatri. Depresi perlu dibedakan dengan fase duka cita yang
terjadi akibat kehilangan seseorang yang dicintai, fase duka cita secara normal maksimal
dialami seseorang selama 2 bulan. Jika setelah 2 bulan seseorang atau lansia belum bebas dari
kesedihan dan menunjukkan gejala-gejala depresi, maka lansia/seseorang itu boleh
didiagnosis depresi.
1. Faktor-Faktor dan EtiologiTerdapat beberapa faktor biologis, fisik, psikologis, dan sosial yang membuat
seorang usia lanjut rentan terhadap depresi. Perubahan bilogis yang terjadi contohnya adalah
meningkatnya aktivitas monoamin oksidase dan berkurangnya konsentrasi neurotransmitter,
terutama neurotransmitter katekolaminergik. Faktor fisik yang seringkali berperan pada
geriatri adalah kondisi multipatologi dengan berbagai penyakit kronik.
Faktor-faktor psikologis dan sosial juga sering kali berperan sebagai faktor
predisposisi depresi. Contoh dari faktor psikososial pemicu depresi ialah kehilangan orang-
orang yang dikasihinya, kehilangan jabatan dan kebebasan, kemiskinan sosial, kehilangan
rasa aman, dan lain-lain.
Selain faktor-faktor tersebut di atas, terdapat beberapa golongan obat yang dapat
menimbulkan depresi, antara lain :
a. Analgetika : kodein, morfinb. OAINS : ibuprofen, naproksen, indometasinc. Antihipertensi : klonidin, propranolol, kaptoprild. Antipsikotik : haloperidol, klorpromazine. Ansiolitika : diazepamf. Antikanker : vinkristing. Sedativa : fenobarbital, triazolam, pentobarbitalSelain itu ada beberapa kondisi medik umum yang berhubungan dengan depresi,
seperti :
5/28/2018 Psikogeriatri Depresi
2/3
a. Tumor otak (terutama lobus frontalis)b. Hipotiroidismec. CVD hemisfer kanan, Alzheimer, Parkinson, demensia vaskulard. SLEe. Defisiensi vitamin B12, defisiensi folat
2. Gejala dan DiagnosisAda beberapa cara untuk menegakkan diagnosis depresi, menurut DSM-IV atau
menurut ICD-10. Menurut DSM-IV kriteria depresi berat mencakup 5 atau lebih gejala
berikut, dan telah berlangsung 2 minggu atau lebih, yakni :
a. Perasaan depresib. Hilangnya minta atau rasa senang, hampir setiap haric. Berat badan menurun atau bertambah dan bermaknad. Insomnia atau hipersomnia, hampir setiap harie. Agitasi (gaduh gelisah) atau retardasi psikomotor, hampir setiap harif. Kelelahan (rasa lelah atau hilangnya energi), hampir setiap harig. Rasa bersalah atau tidak berharga, hampir tiap harih. Sulit konsentrasii. Pikiran berulang tentang kematian atau gagasan bunuh diriDalam penegakkan diagnosis, gejala perasaan depresif dan atau hilangnya minat
harus ada. Pengguaan DSM-IV mungkin tidak spesifikdan dianjurkan untuk menggunakan
skala Depresi Khusus Usia Lanjut (Geriatric Depression Scale).
Menurut ICD-10, gejala depresi terdiri dari gejala utama dan gejala lain. Gejala
utamanya adalah :
a. Perasaan depresifb. Hilangnya minat dan semangatc. Mudah lelah dan tenaga hilangSedangkan, gejala lainnya :
a. Konsentrasi menurunb. Harga diri menurunc. Perasaan bersalahd. Pesimis terhadap masa depane. Gagasan membahayakan diri (self harm) atau bunuh dirif. Gangguan tidur
5/28/2018 Psikogeriatri Depresi
3/3
g. Gangguan nafsu makanh. Menurunnya libido
Penderita digolongkan depresi ringan jika dengan 2 gejala utama dan 2 gejala lain,
digolongkan depresi sedang bila memenuhi 2 gejala utama dan 3-4 gejala lain, atau depresi
berat jika memenuhi 3 gejala utama dan lebih dari atau sama dengan 4 gejala lain.
Depresi pada usia lanjut dapat muncul dalam bentuk keluhan fisis seperti insomnia,
kelemahan umum, kehilangan nafsu makan, masalah pencernaan, dan sakit kepala. Ciri khs
depresi pada usia lanjut antara lain :
a. Terdapat fluktuasi yang jelas dari gejalab. Gejala depresi mungkin tertutup keluhan somatikc. Adanya depresi yang bebarengan dengan demensia mengganggu pengenalandan pelaporan depresi
d. Terdapat hubungan yang erat antara penyakit fisik dan depresi
3. PrognosisDepresi pada usia lanjut sering berlangsung kronik dan kambuh-kambuhan. Pasien
dengan depresi mempunyai resiko lebih tinggi untuk bunuh diri dan mempunyai
kemungkinan komplikasi malnutrisi, pneumonia, serta akibat-akibat sampingan dari
pemberian obat anti depresi.