7/21/2019 Puisi Mimpi Anak Tanah
1/7
MIMPI ANAK TANAH
Semilir angin nan sejukTak lagi sekedar menghela panas sang surya
Mendorong kaki untuk melangkah
Menggiring hati untuk melepasMelepas pijakan kakiku dari tanahku
Menghalau aku ke tanah seberang
Dengan mimpi yang tergenggam
Sang burung tanpa napas dengan sayap yang tak pernah mengepakMenghantarku melesat membelah udara
Kaki tak lagi menginjak tanahku
Dalam diam kutatap tanahku
Oh aku ingin kembaliAku ingin kembali berjalan berlari melompat di atas tanahku
!asa takut menderaAku menatap kelam"ibir terkatup tak berbuka
Kini rasa takut membungkus raga
Takut tanah seberang tak ingin menjadi alas kakikuTakut begitu asing aku di tanah seberang
Kata orang
Tanah seberang sungguh ajaib adanya#uratan tangan $erdik sang anak tanah hadirkan
mahakarya %ujud seluruh daya dan karsa
kokoh berdiri menjulang tak sabar menggapai langitberbaris bangunan tak bergedik
Oh sungguh aku ingin kembali
"egitu asing aku di tanah ituAkal sehatku tak mampu melumpuhkan ruang gelisah hatiku
Diam aku
Hanyut dalam gempuran hati berke$amuk
Mataku terpejam
Namun rasanya belum sedetik mataku terkatup
Mataku kembali beradu dengan duniaMulutku tak beru$ap
Mataku tak mengedip
Tak bergetar jua gendang telingaku&utaan syara' di kepalaku serasa begitu giat men$ari seberkas memori
"uyar lamunanku ketika akalku berbi$ara
Aku mengenali tempat iniSungguh dahsyat kekuatan pikiran
!upanya yang Maha Mengetahui
Mengijinkan aku untuk pulang
7/21/2019 Puisi Mimpi Anak Tanah
2/7
#elisahku dija%abNya
!esahku dihapusNya
Kulihat tangan(tangan anak manusia bergandengan
Kaki(kaki bersentak beriringan
Senyum tulus menghiasi %ajahTatapan ramah menembus segala arah
Ini #a%i tarian adat khas tanah )nde
Nama sederhana penuh maknaDalam syair lantunan sang tokoh adat
* Du+a ,ulu -ula Ngga+e -ena Tana.
Tersimpan syukur pada sang Kuasa
#andengan tangan anak manusia dalam lingkaran tak putus"ak menggambarkan persatuan tulus
#erakan lembut %anita
#erakan tegas para pria
Satu dalam tari #a%iTak ada kata beda
Tak ada kata statusHanya kata manusia yang dipahami
Manusia yang lahir untuk barbagi
Manusia yang hadir untuk peduliMerajut kebahagiaan sejati dan abadi
Ssssssshhhhhhhhhh/Kurasakan angin yang dahsyat mengangkat tubuhku
Ku dengar pukulan gendang dan gong beradu
Tampak tubuh turunan AdamDengan dada tak berhias sehelaipun benang
Tampak $akap berbalut kain songke khas nan rupa%an
Pe$ut di tangan melambai membelah udara"ukan tanpa sasaran sang pe$ut berayun
Hasrat membara tubuh gagah $u$u adam tanah Manggrarai
Mengalir dalam susunan kulit kerbau * pe$ut * itu* Paki * sang penyerang membabi buta mengarahkan pe$utnya ke sosok Ta+ang
Ta+ang tampak gagah bagaikan #oliad dengan Perisai * Nggiling. bertahan mengehela
Pe$ut jua seolah tak lelah berayun sampai tubuh Ta+ang tak bergedik
*Natas Mbaru #endang. saksi bisu tarian adat tanah manggaraiPenuh ta%a penuh sorak anak tanah Manggarai
Menyaksikan dengan mata tak bergedik sang ka%an yang sedang beradu
Tak perlu alunan musik dengan sentuhan anak abad 01Tak perlu tubuh yang terlatih untuk bergerak
2a$i menjadi paket seni nan menarik penuh makna
Dalam gerakan Paki dan Taang tanpa komandoMelebur dalam nada khas gong gendang tanah Manggarai
Ohhhhh/pe$ut itu terasa mengena di kepalaku
Aku terhuyung di tengah keramaian
7/21/2019 Puisi Mimpi Anak Tanah
3/7
Kutatap %ajah(%ajah ramah itu di Natas Mbaru #endang
Perih kulitku terkena pe$ut
Terbaring lemas aku di tanah berumputSaat tampak di mataku ada tangan terulur
)ntah mengapa tangan itu tiba(tiba lenyap
Aku berbaring di tempat tanpa sekatSendiri mendadak senyap
Hati tak takut
&i%a tak gentarKarena aku di tanahku
Sejauh mata ini memandang
Tak satupun bangunan sentuhan modern berdiri di tempat ini"arisan rumah berbentuk keru$ut berdiri di atas tanah ini
Ini kampung adat -ae !ebo
Satu lagi hadiah perti%i pada tanah Manggarai "arat
Tak terkikis %aktuTak tergerus 3aman rumah keru$ut ini tetap berdiri
Tegak berdiri dalam diamNamun berbi$ara dalam keindahan
Arsitektur nan indah 45 tahun lalu
Terlukis jelas dalam karya nyata leluhurSungguh pandai leluhurku
Me%arisi anak $u$u harta penuh makna
6ang tak lekang oleh masa
!umah ini saksi bisu adat leluhurPesan tanpa suara agar tradisi jangan lenyap
"ersama hembusan angin pesan ini diba%a sampai negeri orang
Sahabat kami dari negeri sebrang begitu takjubMelihat %arisan leluhur kami
Namun sedih pula terasa sahabat
Tanah ini begitu asing di negeri sendiriTak banyak kisah tanah ini pada sahabatku di perti%i
)ntah angin yang tak berbisik pada sahabatku
Ataukah telinga yang memilih menutup tak peduli
Aku terus melangkahMenapaki setiap jalan di depan mata
Hingga kaki ini serasa ditarik
Tubuhku terseret namun tak berasa sakitKarena ini tanah ku
Kali ini tak ada senyap yang menghampiri"unyi gong gendang kembali memenuhi telingaku
,antunan lagu adat selaras
bersama tarian anak tanah Ngada berbalut baju adat nan elok
Sadar lah aku ini !eba
7/21/2019 Puisi Mimpi Anak Tanah
4/7
Tradisi syukur anak Ngada pada leluhur dan sang )sa
-ajah ramah anak tanah di setiap rumah
Menunggu teman yana kan berkunjung,impahan makanan hasil usaha disuguhkan tanpa bayar
Kepada siapa pun yang datang
Menolak tak boleh bagi sahabat yang berkunjung"ukan pamer harta
"ukan pula menghabiskan hasil usaha
!ejeki bisa di$ariPersaudaraan mesra takkan sendiri menghampiri
Setidaknya ini pesan leluhur dalam upa$ara sederhana
!asa yakin rejeki bukan hanya atas kekuatan insani
!asa yakin sang )sa memberkati usaha!asa yakin leluhur mengahantar doa pada Maha Segala
Menjaga tradisi ini hadir di setiap penghujung tahun
Aku ingin terus melangkah)ntah mengapa serasa kembali ada yang menarik tubuh ini
Mengantarku ke bukit nan tinggi!iuh sorak anak manusia terdengar
Menyaksikan ka%an beradu dalam arena
Kini aku menyaksikan tinju adat Nagekeo * )thu.Tak ada sentuhan modern
Nuansa tradisional melekat erat
Dalam rumah tradisional Nagekeo
"erbalut kain adat dua $u$u adam beradu"ukan mengejar kata juara
"ukan ajang unjuk gigih
)thu hadir sebagai pesan moral leluhurPesan pada sang $u$u
Pesan untuk beradu men$apai hidup yang baik
Dalam ikatan saudara tak terputus
"aru sedikit doa kuu$apkanAtas syukurku pada 6ang Maha Segalanya
7ntuk semua budaya yang tanahku %arisi
Telingaku pun terusik
Terdengar suara menggetarkan gendang telingakuAku tersentak mataku terbuka
Ku palingkan %ajahku ke sisi kiri ku
tampak sayap burung yang tak mengepak berada di hadapankuAh aku hanya bermimpi
6ah mimpi anak tanah 8lores
Mimipi yang lahir dari hatiHati yang merindu tak ingin pergi
Namun tetap harus pergi
Kutarik napas sembari kutenangkan diriku
7/21/2019 Puisi Mimpi Anak Tanah
5/7
Kini bukan ke$e%a yang terasa
"ukan hati yang merana
Tapi kini ada semangat membaraMembakar mimpi yang masih kugenggam
6a aku pergi bukan untuk melupakan tanahku
Tapi aku pergi untuk kembali membangun tanahkuAku pergi untuk menyuarakan kekayaan tanahku pada tanah seberang
Akupun pergi untuk belajar
"elajar kekayaan budaya sahabatku di tanah seberang"agaikan oase di tengah gurun
Hadirku nanti nis$ahya mengahapus lara tanahku
Kupastikan kaki baru kan bertamu
Napas baru kan berhembus"ibir(bibir baru kan berde$ak kagum
"ulu kuduk baru kan merinding
Kala menatapmu %arna indah budaya kita
Ketahuilah sahabatkuTanahku tak dikenal bukan karena tak layak dikenal
Tanahku asing bukan karena menghindar
Tanahku tak bersuara bukan karena malu tak ada yang mendengarTanahku bukan anak tiri ibu perti%i
7ntuk diam dalam iri
Tanahku diam karena terkikis ego hati yang tak peduli
Terkikis pikiran yang tak ingin berbagiTangan kami mengulur tapi tak pernah disambut
Suara kami lenyap di telan raungan penguasa kota
Tapi ketahuilah tanahku tak kakuTanahku hidup
Tanahku bukan anak tiri ibu perti%i
6ang harus kalian jauhiNegeri orang kalian datangi
Tanah saudara kalian a$uhkan
Palingkan sedikit %ajahmu ke TimurKupastikan enggan %ajahmu berbalik lagi
Sahabat tanahmu(tanahku satu
Sahabat akan ada rasa(asa baru saat semuanya bersatu
Tak peduli beda bahasa adat sukuIngatlah kita satu
Anak sang perti%i
Ini mimipikuMimpi anak tanah 8lores
Mimpi memba%a pulauku merasuk dalam setiap memori anak perti%i
7/21/2019 Puisi Mimpi Anak Tanah
6/7
7/21/2019 Puisi Mimpi Anak Tanah
7/7