Hal. 1 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
PUTUSAN
No. 02 P/KPUD/2007
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Mahkamah Agung Republik Indonesia yang memeriksa dan mengadili perkara
keberatan terhadap Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah dalam tingkat
pertama dan terakhir, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
antara:
1. H. M. AMIN SYAM, bertempat tinggal di Jalan Bau Mangga II
No. 10, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan;
2. PROF. DR. MANSYUR RAMLY , bertempat tinggal di Jalan
Racing Centre No. A33, Kelurahan Karampuang, Kecamatan
Panakkukang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,
selanjutnya disebut sebagai Pemohon Keberatan ;
melawan :
KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) PROVINSI
SULAWESI SELATAN, berkedudukan di Jalan Andi Pangerang
Petta Rani No. 102, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,
selanjutnya disebut sebagai Termohon Keberatan ;
Mahkamah Agung tersebut;
Telah membaca dan meneliti berkas perkara dan surat-surat yang
berkaitan dengan perkara ini;
Telah mendengar kedua belah pihak yang berperkara beserta saksi-saksi
yang diajukan di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pemohon Keberatan dengan surat permohonan
tanggal 16 November 2007 yang dicatat dalam register di Kepaniteraan
Mahkamah Agung dengan No. 02 P/KPUD/2007 telah mengajukan keberatan
atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Sulawesi
Selatan No. 086/P.KWK-SS/XI/2007 tanggal 16 November 2007 tentang
Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Kepala Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan 2007 dengan mendasarkan pada alasan-alasan sebagai
berikut:
1. Bahwa Pemohon adalah Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan Peserta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2008 - 2013 yang
Hal. 2 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
terdaftar pada Komisi Pemilihan Umum Daerah (selanjutnya di singkat
dengan KPUD) Sulawesi Selatan dengan nomor Urut 1 (satu);
2. Bahwa permohonan keberatan ini bukanlah suatu indikasi adanya
pergeseran komitmen dari Pemohon yang lebih populer dan dikenal "siap
kalah dan siap menang" pada proses penyelenggaraan PILKADA Gubernur
Sulawesi Selatan periode 2008 - 2013, tetapi harus dipahami sebagai
sebuah partisipasi dan kontribusi nyata terhadap penyehatan etika politik,
hukum dan demokrasi, sehingga penyelenggaraan PILKADA sekarang ini
maupun pada penyelenggaraan berikutnya bisa lebih berkualitas;
3. Bahwa Pemohon sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
telah berupaya bersaing secara konpetitif dan konstruktif tetapi institusi
penyelenggara PILKADA yaitu KPUD Provinsi (Termohon), beserta seluruh
perangkatnya dipandang belum berperan secara optimal sehingga belum
mampu mempersempit ruang penyimpangan serta berbagai bentuk
kecurangan lainnya baik yang bersifat teknis prosedural, administratif
maupun ketimpangan pemungutan dan penghitungan suara sehingga tidak
menjamin tegaknya hukum (law inforcement). Hal ini ditandai lemahnya
respons Termohon untuk mengakomodir serta menyelesaikan secara tuntas
penyimpangan-penyimpangan yang telah diajukan melalui PANWAS,
dimana akibatnya merugikan perolehan suara Pemohon;
4. Bahwa kemudian ketimpangan lebih menajam pada saat Temohon
menjalankan kewenangan atributif yang bersifat distorsif yaitu disatu sisi
telah mengakselarasi tahapan-tahapan PILKADA, tetapi disisi lain telah
mengabaikan berbagai macam pelanggaran yang terjadi didalamnya,
sementara hal itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari lingkup
kompetensinya;
5. Bahwa berdasarkan kecenderungan dan berbagai perilaku Termohon, maka
Pemohon keberatan terhadap penetapan KPUD Sulawesi Selatan dengan
Surat Penetapan No. 086/P.KWK-SS/XI/2007 tertanggal 16 November 2007
tentang Penetapan Calon Terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Sulawesi Selatan dalam PILKADA Provinsi Sulawesi Selatan pada hari
Senin, 5 November 2007 yang hasil penghitungannya dipandang keliru
seperti berikut:
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENTASE
(%)
1
H.M.AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.404.910
38,76%
Hal. 3 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
2
H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR DAN
IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
21,71%
3 H.SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H
DAN IR.H.AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S
1.432.572
39,53 %
JUMLAH
3.624.274
100%
6. Bahwa penghitungan tersebut di atas adalah tidak benar karena adanya
kekeliruan dari pihak Termohon di beberapa daerah pemilihan antara lain
Kabupaten Gowa, Kota Makassar dan Kabupaten Bone. Untuk lebih
jelasnya diuraikan dibawah ini:
KABUPATEN GOWA Kecamatan Tompobulu:
SUARA
SUARA PEROLEHAN
CALON
N0
DESA/
KELURAHAN
TPS
1 2 3
Sah
Tdk Sah
DPT
SELI SIH
1 Datara 1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 6 7
33 31 17 1 6 5
3 5
24 18 16 8 0 6 4
273 205 201 384 231 217 251 223 206
284 216 237 435 278 242 252 235 215
3 0 2
10 16 3 1 0 1
232 199 229 422 255 249 240 215 186
52 17 8
13 23 4
12 20 29
2
Rappolemba 3 8 30 199 237 0 232 5
3 Rappoala 1 2 3 5 9
10
14 26 31 31 26 11
12 6 4
24 19 8
170 197 236 65
139 250
198 229 271 120 184 269
3 4 1 2 1 8
190 226 261 115 150 192
6 3
10 5
34 77
Kecamatan Perigi :
1 Majannang 2 1 0 222 223 0 220 3 2 Manimbahoi 3
4 5 6 7
42 29 19 19 22
4 26 9 3 7
243 186 272 210 164
289 241 300 232 193
7 5
20 4
11
260 154 270 202 179
29 87 30 30 14
3 Bilanrengi 2 3 4 5
2 0 1
25
1 0 1 7
278 273 279 260
281 273 281 292
0 8 1 1
266 260 248 261
15 13 33 31
Kecamatan Biring Bulu :
1 Taring 6 8 9
44 74 15
13 35 1
90 170 211
147 279 227
- 6 4
143 188 195
4 97 36
2 Parangloe 5 7 8 347 362 - 344 18 3 Batu Matonro 2
3 7
17 1 3
4 1934
285 195 424
306 199 431
3 - 1
301 192 427
8 7 5
Hal. 4 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Kecamatan Bontonompo Selatan : 1 Sengka 2 7 2 519 528 5 424 104 2 Tanrara
1 2 4
14 17 14
3 18 6
506 462 389
523 497 409
22 5
24
520 498 412
3 1 3
3 Satejengki
1 3 4
4 1 -
2 1 -
602 574 395
608 576 395
- 1 -
560 556 387
48 20 8
Kecamatan Bontonompo: 1 Bontolangkasa
Utara 1 25 8 530 563 2 538 25
2 Manjapai
1 4
1 8
4 8
508 485
513 501
- -
500 480
13 21
3 Katangka
1 2
29 34
12 9
516 545
557 588
5 4
550 587
7 1
4 Kalebarembeng 1 201 13 321 535 6 578 17
Kecamatan Tombolopao:
1 Erenglembang 5 0 0 0 205 1 203 3 2 Kanrapia 1
2 2 2
2 2
2 0
319 361
3 5
312 340
10 26
3 Tonasa 3 3 21 7 130 0 130 14
Kecamatan Bungaya:
1 Je'nebatu 2 0 1 201 202 0 201 1 2 Bontomanai 2 56 2 270 328 4 323 5 3 Bissoloro 2 28 4 275 307 0 300 7 4 Rannaloe
3 4
17 2
6 2
142 169
165 173
0 0
163 172
2 1
Kecamatan Bajeng:
1 Pabbentengan 3 6 1 595 602 2 599 3 2 Panciro 2 18 16 461 495 2 464 31 3 Pannyangkalan 4 25 6 463 494 2 252 242
Kecamatan Tinggimoncong:
1 Gantarang 1 2 0 236 238 0 237 1 2 Pattapang 1 126 6 183 315 0 219 94 3 Bontolerung 5 4 5 236 245 0 215 30
Kecamatan Somba Opu:
1 Pandang-Pandang
6 70 54 374 498 8 463 35
2 Tompobulu 1 25 10 386 421 5 253 168
Kecamatan Bontolempangan:
1 Bontoloe 4 5
11 12
4 6
176 236
190 254
0 0
188 253
2 1
Kecamatan Barombong:
1 Mancobalang 6 44 22 306 372 2 318 4 2 Tamanyeleng 4 39 18 229 286 9 326 50
Kecamatan Parangloe:
1 Bontoparang 7 31 31 240 284 1 259 26 2 Borisallo 1 14 3 257 274 4 272 6
Kecamatan Manuju:
1 Manuju 1 1 1 169 171 1 171 1 2 Tajjessi 1 1 0 264 265 0 254 1
Hal. 5 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Kecamatan Patallassang: 1 Timbuseng 4
7 76 55
12 43
240 152
328 250
8 3
331 142
8 111
Kecamatan Bontomarannu:
1 Romangloe 1 84 51 299 364 5 595 70
Kecamatan Palangga:
1 Julubori 5 69 13 258 440 8 431 17 Jumlah 2.161
KOTA MAKASSAR Kecamatan Manggala:
SUARA
SUARA PEROLEHAN
CALON
N0
KELURAHAN
TPS
1 2 3
Sah
Tdk Sah
DPT
SELI SIH
1 Antang 2 4
13 21
138 83 92 93
53 34 62 53
178 123 89
119
365 240 243 265
- - 1 1
578 310 250 268
213 70 6 2
2 Manggala
1 8
10
107 127 88
96 114 59
70 91
233
273 332 380
3 5 5
279 524 384
3 187
1 3 Batua 6
11 15 22
49 103 79
107
80 74 65
112
138 100 124 124
267 277 268 343
3 1 1 5
272 280 298 349
2 2
29 1
4 Bangkala 11 122 101 146 369 3 367 5
Kecamatan Rappocini:
1 Mappala 1 100 121 173 394 3 398 1 2 Gunung Sari 1
2 32
61 131 75
27 116 69
171 151 102
259 398 246
5 2 -
270 402 258
6 2
12 3 Kassi-Kassi 16 56 78 88 222 3 227 2
Kecamatan Tallo:
1 Pannampu 1 4
144 165
141 93
63 99
348 357
4 8
350 373
2 8
2 Kalukuang 7 99 106 109 314 1 312 3 3 Rappojawa 4 116 115 100 331 4 331 4 4 Rappokalling
5 7
139 87
131 111
104 77
374 275
3 2
274 275
103 2
5 Tallo 2 145 103 129 377 5 282 100 6 Tammua 9 64 152 43 259 9 258 10 7 Selangga 6 114 97 99 316 • 315 1
Kecamatan Mariso:
1 Kampung Buyang
2 3 4
58 62
105
76 46 80
178 148 182
312 256 367
3 2 3
322 263 373
7 5 3
Jumlah 792
KABUPATEN TANA TORAJA Kecamatan Kesu:
PEROLEHAN
SUARA
SUARA PEROLEHAN
CALON NOMOR URUT
N0
DESA/
KELURAHAN
1 2 3
Sah
Tdk Sah
DPT
SELI SIH
1 Ba'tang 144 23 879 1046 21 1.508 -423 2 Penta'nakalolo 122 59 897 1.220 20 1.588 -348 3 Lembang Tallulolo 87 69 1.039 1.020 10 1.407 -377
Hal. 6 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
4 Angin-angin 51 11 864 754 12 990 -299 5 Sang Bua 37 15 692 414 2 582 -166 6 Tadongkong 75 25 362 750 10 1.148 -388 7 Rinding Batu 180 45 650 1,347 8 1.829 -474
Kecamatan Rembong:
1 Talion 168 40 721 929 11 935 -5 2 Banga 134 55 480 669 10 683 -4 3 Ullin 154 27 349 530 12 545 -3 4 Maroson 118 44 425 587 18 610 -5 5 135 17 301 453 9 464 -2
Kecamatan Balusu:
1 Tagari 34 13 347 394 1 397 -2 2 Polengi 22 15 536 573 4 581 -4 3 Awakawasih 32 8 251 291 2 295 -3 4 Karna 187 41 316 544 7 553 -9 5 Bangulipu 52 6 762 820 5 831 -6
Kecamatan Sangala Selatan:
1 Batu Alu 178 34 292 504 5 510 -1 2 Batu Alu Selatan 274 35 409 718 18 738 -2 3 Tokesan 194 40 749 981 19 1.005 -5
Kecamatan Mangkengdek:
1 Marinding 253 84 900 1.224 30 1.257 -3 2 6asing 83 47 1.322 1.452 22 1.483 -9 3 Buntu 118 103 400 621 6 928 -301
Kecamatan Makale: 1 Ariang 289 56 826 1.171 14 1.188 -3 2 Manggau 66 18 565 649 12 662 -1
Kecamatan Malimbong:
1 Leppon 155 18 488 512 7 525 -6 2 Galepe 123 8 466 597 21 625 -7
Kecamatan Denpina:
1 Dende 186 14 254 454 5 460 -1 2 Buntu Tobari 118 12 266 396 6 400 -4
Kecamatan Awan Rante Karua:
1 Awanti 57 13 240 310 8 317 -1
2 B. Lotong 89 31 222 253 9 351 -89
Kecamatan Sopai:
1 Nomongan 140 58 901 1.099 11 1.266 -156 2 Satu 137 34 615 836 38 876 -2
Jumlah 3.108
Kabupaten Bone :
KPU PROVINSI
PEMOHON
NO
KECAMATAN
1 2 3 JUM
LAH
1 2 3 JUM
LAH
SELE
SIH
1 T. RIATTANG 13.828 2.230 4.306 20.364 15.648 2.230 4.306 22.184 1820
2 TR.TIMUR 12.252 3.017 1.995 17.264 13.230 3.017 1.995 18.242 778
3 TR, BARAT 11.707 2.800 2.607 17,114 12.497 2.800 2.607 17.904 790
4 PALAKKA 8,958 1.103 902 11.041 9.653 1,103 982 11,T3S 695
5 AWANG 10.936 2.047 1.095 14.078 11,861 2.047 1.095 15.003 925
Hal. 7 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
PONE
6 TL.SIAT
TINGE
14.235 4.162 1.375 19.772 16.704 4,162 1.375 22.241 2.469
7 CENRANA 9.220 1.564 889 11,673 10.860 1.564 889 13.313 1.640
8 DUA
BOCCOE
12.125 1.632 1.436 15.193 15,249 1.632 1.436 18.327 3.134
9 AJANGALE 12.778 1.108 816 14 702 13.978 1.108 816 15.902 1.20Q
10 AMALI 9.647 1.469 433 11.549 10.779 1.469 433 12,681 1.132
11 ULAWENG 7.548 1.552 4.349 13.449 8.998 1.552 4.349 14.063 1,450
12 BENGO 8.477 2.766 1.220 12,463 10.077 2.766 1.220 13.399 1.600
13 LAPPARIAJA 8.253 2.271 1.051 11.575 9.778 2.Z71 1,051 12.914 1.525
14 UJUN
LAMARU
9.217 1.717 1.419 12,353 10.317 1.717 1.419 10.821 1.100
15 TELLULIM
POE
7.383 174 330 7.887 7.828 174 330 10.145 445
16 BAREBBO IO.457 1.316 1.001 12.774 12.2B7 1.316 1.001 14.145 1.830
17 PONRE 5,040 1.396 462 6.898 6,940 1.396 462 9.535 1.900
18 SIBULUE 14.713 1.797 708 17.308 16 213 1.797 798 18.808 1.500
19 CIN 8.895 1.881 I.492 12.268 10.267 1.881 1.492 12.310 1.392
20 MARE 8.450 2.390 955 11.795 9.061 2.390 955 12.446 611
21 TONRA 4.748 640 884 6, 272 5.298 640 884 6,822 550
22 SALOMEKKO 4.407 I.391 1.207 7.005 4.586 1.391 1.207 7.184 179
23 KAJUARA 10,388 2.818 2.875 16.081 12.089 2.818 2.875 17.782 1.601
24 PATIMPENG 5.295 1.892 5.334 7.521 6.165 1.892 5.334 13.391 870
25 KAHU 10.840 5.795 1,857 18.492 12.440 5.795 1,857 20.072 1.580
26 LlBURENG 11.235 2.412 1.172 14.819 12.61D 2.412 1.172 16.194 1.475
27 BONTOCANI 4.789 1.617 1.273 7.679 5.889 1.617 1.273 17,558 1.100
JUMLAH 255.801 54.957 38.613 349.391 291.302 54.957 38.613 395.124 35.291
7. Bahwa total selisih penghitungan suara (penambahan dan pengurangan)
oleh pihak Termohon meliputi daerah Gowa, Makassar dan Tana Toraja
sebesar 6.061 suara. Kecenderungan serta pergerakan grafik selisih suara
yang dimaksud adalah menambah serta menguntungkan perolehan suara
pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yaitu Syahrul Yasin
Limpo - Agus Arifin Nu'mang. Oleh karena suara tersebut adalah tidak sah
(suara siluman) maka konsekuensinya harus ditiadakan/dibatalkan sehingga
harus terjadi pengurangan terhadap perolehan suara calon nomor urut 3
dengan perincian yaitu 1.426.656 - 6.061 suara = 1.426.656 suara.
Sementara pasangan calon nomor urut 1 yaitu H. M. Amin Syam – Prof. Dr.
Mansyur Ramly kehilangan/dihilangkan perolehan suaranya di Kabupaten
Bone sebesar 35.291 suara. Dengan demikian, seharusnya suara riil yang
diperoleh adalah sebesar 1.440.201 suara dengan kalkulasi dan
penghitungan yaitu 1.404.910 + 35.291 suara;
8. Bahwa berdasarkan fakta-fakta, hasil penghitungan suara yang benar untuk
perolehan suara Pemohon adalah sebanyak 1. H. M. Amin Syam - Prof. Dr.
Mansyur Ramly 1.440.201 suara dan perolehan suara untuk nomor urut 2.
H. Abd Aziz Kahhar Mudzakkar - IR. H. Mubyl Handaling 786.792 suara dan
perolehan suara nomor urut 3. H. Syahrul Yasin Limpo - lr. H. Agus Arifin
Hal. 8 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Nu'mang menjadi sebanyak 1.426.656 suara. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat melalui peragaan tabel berikut ini :
No
NAMA PASANGAN CALON
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENTAS
E (%)
1
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.440.201
39,42 %
2
H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
21,53 %*
3
H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H.
DAN IR. AGUS ARIFIN UN'MANG, M.S
1.426.511
39,05 %
JUMLAH
3.653.504
100%
9. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut di atas, akibatnya perolehan suara
Pemohon menempati urutan kedua yang seharusnya menempati urutan
pertama dalam perolehan suara pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 5 November 2007. Hal ini
berdasarkan fakta-fakta yang ada dan bersumber dari keterangan saksi
maupun bukti surat (bukti telampir);
10. Bahwa selain dan pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan perolehan
suara dalam pemilihan calon Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi
Selatan, perlu kami tegaskan bahwa permohonan ini diajukan secara
khusus dan bertujuan memaparkan kenyataan yang lebih prinsip atau
mendasar atas pelanggaran nilai-nilai hukum, demokrasi serta azas jujur
dan adil sebagai prinsip dalam pelaksanaan PILKADA. Lebih dalam
maknanya dari pada itu, adalah untuk membangun tatanan demokrasi yang
akan menentukan pembentukan karakter bangsa (Nation Coracter Building)
dan pembangunan tatanan pemerintahan yang baik dan bersih (Clean
Goverment dan Good Governance) serta tegaknya supremasi hukum;
Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana disebutkan di atas, maka
Pemohon Keberatan memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini kiranya dapat memutuskan dengan amar putusan sebagai
berikut:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon secara seluruhnya;
2. Menyatakan hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh KPU Provinsi
Sulawesi Selatan (Termohon) Nomor: 086/P.KWK-SS/XI/2007 adalah tidak
Hal. 9 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
benar sebagaimana dalam tabel berikut:
No
NAMA PASANGAN CALON
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENTASE
(%) 1 H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.404.910
38,76 %
2 H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR DAN
IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
21,71 %*
3 H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H. DAN
IR. AGUS ARIFIN UN'MANG, M.S
1.432.572
39,53 %
JUMLAH
3.624.274
100%
3. Menyatakan membatalkan Penetapan Komisi Pemilihan Umum Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor: 086/P.KWK-SS/XI/2007 tanggat 16
November 2007 Tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007;
4. Menetapkan hasil penghitungan suara yang benar untuk pasangan calon
nomor urut 1 atas nama H. M. Amin Syam - Prof. Dr. H. Mansyur Ramly,
nomor urut 2 atas nama H. Abd Aziz Qahhar Mudzakkar - lr. H. Mubyl
Handaling dan nomor urut 3 atas nama H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si.,
M.H. - lr. H. Agus Arifin Nu'mang dengan jumlah perolehan suara
sebagaimana dalam tabel berikut;
No
NAMA PASANGAN CALON
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENTASE
(%) 1 H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.440.201
39,42 %
2 H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR DAN
IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
21,53 %*
3 H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H. DAN
IR. AGUS ARIFIN NU'MANG, M.S
1.426.556
39,05 %
JUMLAH
3.653.649
100%
5. Menyatakan pasangan calon nomor urut 1. H. M. Amin Syam - Prof.
Mansyur Ramly adalah pasangan Gubernur - Wakil Gubernur terpilih dalam
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi
Setatan periode 2008 - 2013;
6. Memerintahkan kepada Termohon untuk menetapkan pasangan calon
nomor urut 1. H. M. Amin Syam - Prof. Mansyur Ramly sebagai Gubernur -
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2008 - 2013;
Hal. 10 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Bahwa sebelum Termohon Keberatan mengajukan jawabannya,
Pemohon Keberatan memberikan tambahan dan/atau perubahan sebagai
berikut:
1. Bahwa Pemohon adalah Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan Peserta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2008 - 2013 yang
terdaftar pada Komisi Pemilihan Umum Daerah (setanjutnya di singkat
dengan KPUD) Sulawesi Selatan dengan nomor urut 1 (satu);
2. Bahwa pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Calon Gubernur
dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan telah dilaksanakan
oleh Termohon pada hari Senin tanggal 5 November 2007;
3. Bahwa Pemohon mengajukan keberatan dan permohonan penyelesaian
perselisihan atas Penetapan Rekapitulasi Hasil Akhir Peghitungan Suara
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Periode
2008 - 2013 yang ditetapkan oleh Termohon dengan Surat Penetapan No.
086/P.KWK-SS/XI/2007, tertanggal 16 November 2007 tentang Penetapan
Calon Terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan
dalam PILKADA Provinsi Sulawesi Selatan pada Hari Senin 16 November
2007 juncto Berita Acara Termohon No. 353/P.KWK-SS/XI/2007, tertanggal
16 November 2007 Tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 - Tahun
2013 Terpilih tertanggal 16 November 2007 juncto Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2006 - 2011 tertanggal 14 November
2007 (model DC-KWK);
4. Bahwa berkenaan dengan pengajuan permohonan keberatan yang diajukan
oleh Pemohon, dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 94 ayat (1)
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan,
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah juncto Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005 tentang
Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah (“Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005"),
diatur secara tegas bahwa pengajuan permohonan keberatan Pemohon
paling lambat harus telah diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari terhitung
sejak penetapan hasil pemilihan, sedangkan menurut ketentuan Pasal 1
angka 3 PERMA No. 02 Tahun 2005 Pengertian hari adalah hari kerja,
Hal. 11 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
sedangkan pada tanggal 17 November 2007 dan tanggal 18 November
2007 jatuh pada hari libur (bukan hari kerja bagi instansi peradilan di
Sulawesi Selatan), sehingga jangka waktu pengajuan keberatan Pemohon
berakhir pada tanggal 21 November 2007, dengan demikian mengingat
pengajuan Permohonan Keberatan ini Pemohon telah ajukan ke Mahkamah
Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Tinggi Makassar pada
tanggal 16 November 2007, dengan demikian PENGAJUAN
PERMOHONAN KEBERATAN INI MASIH DALAM TENGGANG WAKTU
YANG DITETAPKAN UNDANG UNDANG, DAN OLEH KARENANYA DEMI
HUKUM MOHON PERKENAN MAJELIS HAKIM AGUNG PEMERIKSA
PERKARA AQUO BERKENAN UNTUK MENERIMA, MEMERIKSA DAN
MEMUTUS PERKARA AQUO;
5. Bahwa Termohon telah menetapkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
periode tahun 2008 - 2013 adalah pasangan calon Gubernur dan Wakil
Gubernur nomor 3 berdasarkan Surat Penetapan No. 086/P.KWK-
SS/XI/2007, tertanggal 16 November 2007 tentang Penetapan Calon
Terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dalam
PILKADA Provinsi Sulawesi Selatan pada hari Senin, 5 November 2007.
Penetapan dan hasil rekapitulasi penghitungan Termohon yang dimohonkan
untuk dibatalkan adalah sebagai berikut :
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENT
ASE (%)
1
H.M.AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.404.910
38,76%
2
H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR DAN
IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
21,71%
3 H.SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H DAN
IR.H.AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S
1.432.572 39,53 %
JUMLAH
3.624.274
100%
6. Bahwa Penghitungan Termohon dalam pain 5 tersebut di atas tidak sesuai
dengan fakta yang ada karena adanya perbedaan penghitungan yang
signifikan di daerah Kabupaten Gowa disebabkan adanya pengurangan dan
penggelembungan perolehan pasangan tertentu sebagai berikut :
Kabupaten Gowa
Lihat Tabel berikut :
Hal. 12 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
JANGAN LUPA
LAMPIRANNYA
Hal. 13 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Berdasarkan tabel penghitungan tersebut di atas ditemukan fakta sebagai
berikut:
1. Bahwa adanya pencoblosan yang dilakukan oleh Petugas PPS lebih dari
satu lembar surat suara sampai dengan 50 lembar surat suara, jelas adanya
Penggelembungan perolehan suara pasangan nomor 3 sebesar 26.027
suara dari penghitungan Termohon sehingga perolehan suara Pasangan
nomor 3 seharusnya dikurangi sebesar 26.027 sehingga menjadi 266.025 -
26.045 = 239.980 (dua ratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus
delapan puluh);
2. Bahwa selisih dari Hasil Penghitungan suara antara versi Pemohon dan
Termohon disebabkan oleh karena adanya penyimpangan dan
Penggelembungan suara yang dilakukan oleh Termohon untuk kepentingan
pasangan calon nomor Urut 3 dengan cara sebagai berikut :
a. Bahwa Pemohon menemukan adanya pengelembungan suara untuk
pasangan calon nomor urut 3 (tiga). Hal ini dapat dilihat dari adanya
kertas suara yang dicoblos lebih dari 1 satu surat suara sampai 50 surat
suara oleh Petugas KPPS dan Pemilih yang lain telah memilih
pasangan nomor 3 yang terdapat di :
Kecamatan Somba Opu :
Desa Sungguminasa TPS 9 berjumlah 93 suara
Desa Paccinongan TPS 3 berjumlah 72 suara
Desa Batang Kaluku TPS 10 berjumlah 61 suara
Desa Tamarunang TPS 5 berjumlah 50 suara
TPS 8 berjumlah 63 suara
TPS 9 berjumlah 77 suara
Jumlah Suara berjumlah 411 suara
Kecamatan Palangga:
Desa Tetebatu
TPS
TPS
TPS
2
5
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
72
63
111
suara
suara
suara
Desa Pangkabinanga TPS
TPS
1
2
berjumlah
berjumlah
88
66
suara
suara
Desa Parangbanoa TPS 2 berjumlah 65 suara
Desa Manggali TPS 9 berjumlah 60 suara
Hal. 14 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Desa Bontoala TPS 14 berjumlah 1 suara
Desa Julubori TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
3
5
6
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
76
96
99
77
62
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Panakkukang TPS
TPS
5
6
berjumlah
berjumlah
86
66
suara
suara
Desa Julukanaya TPS 3 berjumlah 69 suara
Desa Julupamai TPS
TPS
3
4
Berjumla
h
berjumlah
55
78
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 1.248 suara
Kecamatan Barombong:
Desa Benteng Somba
Opu
TPS 1 berjumlah 78 Suara
Desa Moncobalang TPS
TPS
TPS
2
5
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
98
47
77
Suara
suara
suara
Desa Lembangparang TPS
TPS
2
3
berjumlah
berjumlah
73
67
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 440 suara
Kecamatan Bajeng:
Desa Pabbentengang
TPS
TPS
3
4
berjumlah
berjumlah
138
72
suara
suara
Desa Tangkebajeng TPS 1 berjumlah 85 suara
Desa Pancito TPS 2 berjumlah 78 suara
Desa Lempangang TPS 1 berjumlah 70 suara
Desa Bone TPS
TPS
TPS
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
64
67
57
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 631 suara
Hal. 15 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Kecamatan Bajeng Barat:
Desa Mandalle
TPS
TPS
3
5
berjumlah
berjumlah
47
43
suara
suara
Desa Manjalling TPS
TPS
1
3
berjumlah
berjumlah
88
89
suara
suara
Desa Gentungang TPS 4 berjumlah 78 suara
Desa Tanabangka TPS 2 berjumlah 80 suara
Desa Kalemandalle TPS 1 berjumlah 64 suara
Jumlah Suara berjumlah 489 suara
Kecamatan Bontonompo:
Desa Bontonompo
TPS
TPS
TPS
1
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
87
55
98
suara
suara
suara
Desa Tamallayang TPS
TPS
1
3
berjumlah
berjumlah
62
57
suara
suara
Desa Kalaserena TPS
TPS
2
4
berjumlah
berjumlah
69
67
suara
suara
Desa Bontolangkasa
Utara
TPS
TPS
TPS
1
2
3
berjumlah
berjumlah
berjumlah
103
84
91
suara
suara
suara
Desa Bontolangkasa
Selatan
TPS
TPS
TPS
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
83
67
80
suara
suara
suara
Desa Barembeng TPS
TPS
TPS
1
3
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
72
59
50
suara
suara
suara
Desa Manjapai TPS
TPS
TPS
1
2
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
107
82
108
suara
suara
suara
Desa Romanglasa TPS 3 berjumlah 66 suara
Desa Katangka TPS
TPS
1
2
berjumlah
berjumlah
127
124
suara
suara
Desa Bategulung TPS
TPS
1
2
berjumlah
berjumlah
113
121
suara
suara
Desa Kalabarembeng TPS 2 berjumlah 95 suara
Hal. 16 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS
TPS
3
4
berjumlah
berjumlah
113
72
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 2.312 suara
Kecamatan Bontonompo Selatan:
Desa Sengka
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
6
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
375
102
83
83
87
74
80
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Tanrara TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
114
105
65
82
122
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Tindang TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
97
99
120
165
suara
suara
suara
suara
Desa Pa’bundukang TPS
TPS
1
3
berjumlah
berjumlah
65
93
suara
suara
Desa Bontosunggu TPS
TPS
2
3
berjumlah
berjumlah
54
60
suara
suara
Desa Salajengki TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
237
108
201
138
suara
suara
suara
suara
Desa Jipang TPS 7 berjumlah 65 suara
Desa Bonto Ramba TPS
TPS
TPS
1
2
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
106
78
76
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 3.134 suara
Hal. 17 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Kecamatan Bonto Marannu:
Desa Romangloe TPS 2 berjumlah 84 suara
Desa Sokkolia TPS 4 berjumlah 83 suara
Jumlah Suara berjumlah 167 suara
Kecamatan Patallassang:
Desa Timbuseng TPS
TPS
TPS
4
5
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
71
43
111
suara
suara
suara
Desa Sungguminasa TPS 1 berjumlah 34 suara
Jumlah Suara berjumlah 259 suara
Kecamatan Pangloe:
Desa Lanna TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
4
5
6
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
61
40
51
50
38
39
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Bontoparang TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
49
57
48
98
suara
suara
suara
suara
Desa Lonjoboko TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
44
43
48
33
suara
suara
suara
suara
Desa Barisallo TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
3
4
5
6
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
136
55
51
48
41
91
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Belapunranga TPS
TPS
TPS
1
2
3
berjumlah
berjumlah
berjumlah
34
139
44
suara
suara
suara
Hal. 18 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS 5 berjumlah 39 suara
Desa Bontokassi TPS
TPS
TPS
1
2
3
berjumlah
berjumlah
berjumlah
233
86
87
suara
suara
suara
Desa Belabori TPS
TPS
TPS
1
2
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
48
39
45
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 1.916 Suara
Kecamatan Manuju:
Desa Manuju TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
68
112
67
169
79
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Tamalatea TPS
TPS
TPS
2
3
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
93
55
75
suara
suara
suara
Desa Tassese TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
132
153
106
124
suara
suara
suara
suara
Desa Tanakaraeng TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
117
78
70
85
suara
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 1.583 suara
Kecamatan Bungaya:
Desa Sapaya TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
73
28
114
51
56
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Je’nebatu TPS
TPS
1
2
berjumlah
berjumlah
48
42
suara
suara
Hal. 19 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS
TPS
TPS
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
26
60
69
suara
suara
suara
Desa Bontomanai TPS
TPS
TPS
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
71
61
56
suara
suara
suara
Desa Buakkang TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
47
55
71
37
suara
suara
suara
suara
Desa Bissoloro TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
34
66
22
65
suara
suara
suara
suara
Desa Mangempang TPS
TPS
TPS
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
61
45
29
suara
suara
suara
Desa Rannaloe TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
48
52
34
36
suara
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 1.455 suara
Kecamatan Bontolempangang:
Desa Julumate’ne
TPS
TPS
2
4
berjumlah
berjumlah
48
42
suara
suara
Desa Bontolempangang TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
35
74
100
38
30
29
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Lassa’ Lassa’ TPS 1 berjumlah 63 suara
Desa Bontoloe TPS
TPS
TPS
1
2
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
74
53
39
suara
suara
suara
Hal. 20 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS 5 berjumlah 53 suara
Desa Parang Lompoa TPS
TPS
TPS
5
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
29
107
suara
suara
suara
Desa Ulu Jangang TPS
TPS
TPS
1
2
3
berjumlah
berjumlah
berjumlah
50
80
288
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 1.232 suara
Kecamatan Tinggimoncong:
Desa Malino
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
3
4
5
6
11
12
13
14
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
55
55
67
62
57
41
32
48
28
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Bulutana TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
34
50
42
59
33
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Gantaran TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
50
38
50
37
suara
suara
suara
suara
Desa Pattapang TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
44
39
62
48
57
39
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Bontolerung TPS
TPS
1
3
berjumlah
berjumlah
44
54
suara
suara
Hal. 21 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS
TPS
4
5
berjumlah
berjumlah
41
75
suara
suara
Desa Garassi TPS 1 berjumlah 64 suara
Desa Parigi TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
34
51
35
32
36
suara
suara
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 1.613 suara
Kecamatan Parigi:
Desa Majannang
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
2
3
4
5
6
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
88
76
93
69
42
71
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Jonjo TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
44
56
57
39
75
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Manimbahoi TPS
TPS
TPS
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
65
56
71
suara
suara
suara
Desa Sicini TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
2
3
4
5
6
8
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
61
69
49
48
46
27
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Bilanrengi TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
65
105
103
106
74
suara
suara
suara
suara
suara
Hal. 22 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Jumlah Suara berjumlah 1.655 suara
Kecamatan Tambolo Pao:
Desa Tamaona
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
3
4
6
7
8
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
46
80
42
44
74
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Tabbinjai TPS 5 berjumlah 56 suara
Desa Erelembang TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
3
4
5
6
7
8
9
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
89
38
102
161
116
94
81
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Kareapia TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
4
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
125
142
68
51
suara
suara
suara
suara
Desa Pao TPS 4 berjumlah 48 suara
Desa Balassuka TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
2
3
4
5
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
59
74
52
73
59
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Mamampang TPS
TPS
TPS
2
4
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
40
61
57
suara
suara
suara
Desa Tonasa TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
3
6
7
8
9
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
43
31
56
53
41
51
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Bolaromang TPS 1 berjumlah 50 suara
Hal. 23 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS
TPS
2
3
berjumlah
berjumlah
59
76
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 2.392 suara
Kecamatan Tompobulu:
Desa Malakaji
TPS
TPS
TPS
2
7
9
berjumlah
berjumlah
berjumlah
68
37
24
suara
suara
suara
Desa Cikoro TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
3
4
6
7
8
10
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
50
46
35
44
125
41
26
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Garing TPS 1 berjumlah 29 suara
Desa Datara TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
7
8
9
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
58
44
49
112
117
100
59
55
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Rappolemba TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
6
9
10
11
12
13
14
15
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
39
39
94
31
46
44
44
33
39
30
38
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Rappoala TPS 1 berjumlah 41 suara
Hal. 24 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
2
3
4
5
6
8
10
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
93
50
31
34
5
40
49
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Tanete TPS
TPS
TPS
TPS
3
8
9
10
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
48
40
33
30
suara
suara
suara
suara
Desa Bottobuddung TPS
TPS
TPS
TPS
1
3
4
5
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
60
40
50
45
suara
suara
suara
suara
Jumlah Suara berjumlah 2.285 suara
Kecamatan Biring Bulu:
Desa Lauwa
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
46
43
36
49
63
63
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Taring TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
2
3
5
6
8
9
11
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
80
51
38
29
94
68
99
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Tonrorita TPS 8 berjumlah 94 suara
Desa Pencong TPS
TPS
TPS
TPS
2
3
5
6
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
53
31
58
61
suara
suara
suara
suara
Hal. 25 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TPS
TPS
7
8
berjumlah
berjumlah
59
42
suara
suara
Desa Berrutallasa TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
8
10
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
50
46
69
34
56
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Parangloe TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
6
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
30
55
26
46
86
34
46
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Baturappe TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
7
8
9
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
51
57
56
35
36
56
53
65
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Batumalonro TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
TPS
1
2
3
4
5
6
7
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
berjumlah
62
66
42
54
47
50
90
suara
suara
suara
suara
suara
suara
suara
Desa Borimassunggu TPS 1 berjumlah 32 suara
Desa Lembangloe TPS
TPS
TPS
1
3
4
berjumlah
berjumlah
berjumlah
27
81
40
suara
suara
suara
Desa Julukanaya TPS 5 berjumlah 35 suara
Jumlah Suara berjumlah 2.805 suara
Hal. 26 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
JUMLAH TOTAL = 26.027 SUARA;
Total keseluruhan penggelembungan suara karena dicoblos oleh
Petugas KPPS dan pemilih yang memilih pasangan nomor 3 lebih dari
satu kali sampai 50 lembar hádala sebesar : 26.027 suara;
3. Bahwa selain salah penghitungan, ternyata Termohon juga melakukan
banyak kecurangan-kecurangan dan pelanggaran yang dapat merubah hasil
penghitungan yang diperoleh bagi para calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Sulawesi Selatan. Kesalahan dan kecurangan yang terjadi di Kabupaten
Gowa tersebut dilakukan oleh Termohon dengan jajaran strukturalnya
dalam berbagai bentuk, antara lain:
I. Penggelembungan Suara;
a. Di TPS 1 Dusun Karamasa Desa Beruttallasa Kecamatan Biring Bulu
Kabupaten Gowa terjadi Kecurangan oleh anggota KPPS-nya,
dimana kecurangan itu di lakukan dengan cara anggota KPPS
bernama Basir memerintahkan kepada Mansa dan Abd. Majid untuk
mencoblos sisa kertas suara pada TPS 1 sebanyak 50 lembar untuk
pasangan calon nomor urut 3 H. Syahrul Yasin Limpo - H. Agus Arifin
Nu'mang;
b. Di TPS 13 Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa,
suami-isteri bernama Abd. Jabbar dan isterinya datang ke TPS 13
untuk memilih dengan menggunakan undangan dan Kartu Pemilih
atas nama Muhammad Ridwan dan isterinya, isteri Abd. Jabbar
sempat memilih sedangkan Abd. Jabbar sendiri tidak sempat
mencoblos karena tertangkap tangan oleh saksi pasangan calon
nomor urut 1, setelah ditanya oleh saksi pasangan calon nomor urut
1 dan KPPS, Abd. Jabbar menerangkan bahwa Kartu Pemilih beserta
dengan undangannya di peroleh dari lelaki bernama Munir yang juga
merupakan Ketua RT. Nusa Indah Desa Bontoala, Kecamatan
Pallangga, Kabupaten Gowa yang bersangkutan diberikan kartu dan
undangan pemilih tersebut dengan pesan agar yang bersangkutan
datang ke TPS 13 untuk memilih pasangan calon nomor urut 3 H.
Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang;
c. Di TPS 5 Desa Rappoala, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Gowa
terjadi penggelembungan suara sebanyak 6 suara untuk pasangan
calon nomor urut 3, dimana pada TPS 5 tersebut wajib pilih hanya
115 orang sehingga kertas suara berjumlah 139 lembar setelah
ditambah kertas suara cadangan sebesar 2,5%, akan tetapi ketika
Hal. 27 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
proses pemungutan suara berlangsung pada hari Senin, 5 November
2007, seorang bernama Kamaluddin mengambil kertas suara dari
TPS 5 sebanyak 11 lembar tanpa Berita Acara, sehingga kertas
suara yang tersisa pada TPS 5 sebanyak 128 lembar, namun
ternyata hasil perolehan suara setelah dihitung adalah pasangan
nomor 1 memperoleh 31 suara, pasangan nomor 2 memperoleh 24
suara dan pasangan nomor 3 memperoleh 65 suara dan suara batal
sebanyak 2 suara, dan jumlah suara sah adalah 120 suara, sehingga
terdapat kelebihan surat suara yang tidak jelas asal-usulnya
sebanyak 6 lembar;
d. Di TPS 3 Dusun Pa'lambarang, Desa Sengka, Kecamatan Bonto
Nampo Selatan, Kabupaten Gowa Petugas KPPS mencoblos sendiri
surat suara sebanyak 38 lembar untuk pasangan calon nomor urut 3,
dan saksi pasangan calon nomor urut 1 tidak diberi salinan Berita
Acara dan Sertifikat Penghitungan suara pada TPS tersebut padahal
saksi pasangan calon nomor urut 1 telah memenuhi segala ketentuan
sebagai persyaratan untuk jadi saksi;
e. Di TPS 5 Dusun Camba Jawaya, Desa Sengka, Kecamatan Bonto
Nompo Selatan, Kabupaten Gowa, ketua KPPS nya bernama Kadir
Dg. Liwang ketika melakukan penghitungan suara tidak membuka
lipatan kertas suara dengan baik dan transparan terhadap kertas
suara yang telah di coblos oleh pemilih, akan tetapi semua kertas
suara yang diambil oleh Kadir Dg. Liwang dari tempat surat suara
langsung di bacakan sebagai perolehan untuk pasangan calon nomor
3, padahal dalam kertas suara tersebut sangat besar
kemungkinannya merupakan kertas suara perolehan suara untuk
pasangan calon lainnya terutama untuk pasangan calon nomor urut
1, saksi pasangan calon nomor urut 1 mengajukan keberatan kepada
petugas KPPS bersangkutan, akan tetapi semua keberatan yang
diajukan oleh saksi tidak diindahkan oleh petugas KPPS dan saksi
tidak diberikan lembaran pernyataan keberatan sebagaimana yang
seharusnya menurut ketentuan;
f. Di TPS 4 Dusun Tamalote, Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Bonto
Nompo Selatan, Kabupaten Gowa, Kepala Dusun Tamalate bernama
B. Nai bersama dengan Dg. Ngunjung memilih beberapa kali untuk
pasangan calon nomor 3, selain itu B. Nai juga berdiri di TPS sambil
meminta secara terang-terangan kepada setiap pemilih agar
Hal. 28 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
mencoblos nomor urut 3 dengan ancaman bila tidak mencoblos
nomor urut 3 maka tidak akan diberi pembagian sembako;
g. Di TPS 9 dan TPS 10 Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan
Somba Opu, Kabupaten Gowa, Lel. Baso Dg. Tarra memilih secara
berulang-ulang kali di kedua TPS tersebut untuk pasangan calon
nomor urut 3, Baso Dg. Tarra dapat melakukan tindakan tersebut
karena dibantu oleh Tim Pendukung dan Pemenangan Syahrul Yasin
Limpo bernama Syahrir Dg. Solong dengan cara memberikan kartu
dan undangan pemilih, sehingga dengan kartu dan undangan pemilih
palsu tersebut menyebabkan Lel. Baso Dg. Tarra berhasil memilih
beberapa kali untuk pasangan calon nomor urut 3;
h. Bahwa di TPS 5 Desa Tindang Kecamatan Bonto Nompo Selatan
Kabupaten Gowa, perolehan suara pasangan calon nomor urut 1 di
hilangkan atau di manipulasi oleh petugas KPPS, hal ini dapat di
ketahui karena pada saat pencoblosan ada 4 orang yang jelas-jelas
mencoblos pasangan calon nomor urut 1 (satu) dengan cara yang
benar yaitu masing-masing bernama Abd. Rahim Dg. Ngimi bin Dg.
Jarre, Suriani, Dg. Se're dan Rasyid, namun pada saat penghitungan
suara oleh Petugas KPPS ternyata perolehan suara pasangan calon
nomor urut 1 hanya 1 suara saja, sehingga dengan demikian jelas
bahwa petugas KPPS tidak bekerja secara jujur, adil, transparan dan
independen, melainkan petugas KPPS bekerja untuk menguntungkan
salah satu pasangan calon saja;
i. Di TPS 2 Desa Tanrara, Kecamatan Bonto Nompo Selatan,
Kabupaten Gawa terjadi penggelembungan suara untuk pasangan
calon nomor urut 3, hal ini dapat dilihat dari jumlah suara pemilih
yang datang memilih di TPS 2 sebanyak 597 orang padahal jumlah
Daftar Pemilih Tetapnya hanya 498 orang saja, dengan demikian
terjadi penggelembungan suara untuk pasangan calon nomor urut 3
sebanyak 99 suara;
j. Di TPS 1 Desa Salajengki, Kecamatan Bonto Nompo Selatan,
Kabupaten Gowa terjadi penggelembungan suara untuk pasangan
calon nomor urut 3, hal ini dapat dilihat dari jumlah suara pemilih
pada TPS 1 sebesar 608 suara sedangkan DPT nya hanya berjumlah
560 wajib pilih saja, dengan demikian telah terjadi penggelembungan
suara perolehan untuk pasangan calon nomor urut 3 sebesar 48
suara;
Hal. 29 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
k. Di TPS 6 Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa
terjadi penggelembungan suara untuk pasangan calon nomor urut 3,
hal ini dapat dilihat dari jumlah suara pemilih pada TPS 6 sebanyak
783 suara sedangkan jumlah DPT nya hanya 513 wajib pilih saja,
dengan demikian telah terjadi penggelembungan suara untuk
pasangan calon nomor urut 3 sebesar 270 suara;
l. Di TPS 5 Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa, seorang anggota Pengamanan (PAM) TPS
bernama Dg. Tiro mengaku mencoblos sebanyak 10 kali untuk
pasangan calon nomor urut 3 atas perintah ketua KPPS bernama M.
Darwis, S.Ag.;
m. Di TPS 14 Desa Bonto Ala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa,
seorang bernama Nursiah datang ke TPS 14 memilih untuk
pasangan calon nomor 3 dengan menggunakan kartu dan undangan
pemilih bukan atas nama dirinya, melainkan atas nama Rosdiana,
saksi pasangan calon nomor urut 1 telah mengajukan keberatan
namun tidak ditanggapi dan tidak dapat mengajukan keberatan
tertulis di sebabkan ketua KPPS tidak memberikan formulir
pernyataan keberatan;
4. Bahwa adanya kelebihanIpenggelembungan Jumlah Daftar Pemilih Tetap
yang mengakibatkan kelebihan suara dari pasangan calon tertentu yaitu
calon dari pasangan calon nomor 3 yaitu sebagai berikut :
a. Jumlah Dafttar Pemilih Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam wilayah
KPU Kabupaten Gowa ditambah dengan jumlah pemilih yang tidak
menggunakan hak pilihnya berdasarkan Dattar Pemilih Tetap (DPT)
untuk TPS dalam wilayah KPU Kabupaten Gowa ditambah jumlah
pemilih dari TPS lain dalam wilayah KPU Kabupaten Gowa;
b. Bahwa ternyata pada Rekapitulasi Pemilihan pada Daerah Pemilian
Kabupaten Gowa (formulir DB.I KWK) disebutkan sebagai berikut:
- Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam
wilayah KPU Kabupaten Gowa = 341.942;
- Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan
Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS dalam wilayah KPU
Kabupaten Gowa = 58.645;
- Jumlah pemilih dari TPS lain dalam wilayah KPU Kabupaten Gowa
Hal. 30 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
= 2.248;
- Jumlah Pemilih terdaftar adalah (1 + 2 + 3) = 341.942 + 58.645 +
2.248 = 402.831;
- Daftar Pemilih Tetap untuk seluruh Kabupaten Gowa adalah
400.585, sebagaimana yang termuat dalam lampiran Formulir DB.1
KWK yaitu Persentase Pemilih yang menggunakan hak pilihnya dan
tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten
Gowa, sehingga dari jumlah poin 4 di atas ternyata ada selisih
sebesar 2.248 suara;
- Bahwa kelebihan sebesar 2.248 suara yang sudah dapat dipastikan
untuk kemenangan calon pasangan nomor 3 karena untuk daerah
pemilihan Kabupaten Gowa rata-rata partisipasinya adalah 85 %
dan kemenangan untuk pasangan calon nomor 3 pada daerah
pemilihan tersebut adalah sebesar 78.54 % dan malahan ada
daerah-daerah tertentu utamanya pada daerah Pemilihan
Pegunungan yang nota bene jarak tempuhnya antara satu desa
dengan desa lain jaraknya sangat jauh melewati pegunungan,
kemenangan pasangan calon nomor 3 mencapai 100 %;
- Bahwa dari fakta tersebut di atas telah terjadi penggelembungan
untuk pasangan calon nomor 3 sebesar 2.248 suara yang harus
dikurangkan sepenuhnya dari perolehan suara pasangan calon
nomor 3;
Sehingga jumlah secara keseluruhan penggelembungan suara yang
terjadi di daerah Pemilihan Kabupaten Gowa berjumlah 28.545 suara;
5. Bahwa kecurangan dan penggelembungan suara secara sistematis terjadi
pula di Kabupaten Bantaeng di lakukan oleh Termohon dengan jajaran
strukturalnya dalam berbagai bentuk, antara lain:
a. Bahwa terdapat wajib pilih terdaftar berulangkali yaitu :
- Terdaftar dengan nama dan alamat yang sama sebanyak 6 kali
sebesar 3 orang, sehingga menggelembungkan suara sebanyak 15
suara;
- Terdaftar dengan nama dan alamat yang sama sebanyak 5 kali
sebesar 10 orang, sehingga menggelembungkan suara 40 suara;
- Terdaftar dengan nama dan alamat yang sama sebanyak 4 kali
sebesar 36 orang sehingga menggelembungkan suara 148 suara;
- Terdaftar dengan nama dan alamat yang sama sebanyak 3 kali
Hal. 31 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
sebesar 326 sehingga menggelembungkan suara sebanyak 652
suara;
- Terdaftar dengan nama dan alamat yang sama sebanyak 2 kali
sebesar 3.341 sehingga menggelembungkan suara sebanyak 3.341
suara;
Sehingga total penggetembungan suara karena terdaftar lebih dari 1 kali
adalah sebesar 4.196 suara;
b. Beberapa Petugas KPPS di TPS memilih secara berulang-ulang kali
untuk pasangan caton nomor urut 3;
c. Terdapat fakta bahwa wajib pilih yang tidak datang menggunakan hak
pilihnya digantikan oleh orang lain dan atau petugas KPPS untuk
mencoblos kertas suara untuk pasangan calon nomor urut 3;
d. Terdapat fakta bahwa wajib pilih yang datang menggunakan hak pilihnya
di TPS hanya berjumlah 84.524 orang sedangkan jumlah surat suara
yang terpakai sebanyak 91.526, sehingga terjadi penggelembungan
suara dan kelebihan surat suara yang terpakai secara illegal dan tidak
berluang sebanyak 7. 000 suara, dengan demikian perolehan suara untuk
Kabupaten Bantaeng jelas tidak bersih dan cacat hukum;
e. Bupati Bantaeng, bernama H. Azikin Sultan melakukan kampanye di luar
jadwal untuk pasangan calon nomor urut 3 di Kabupaten Bantaeng,
dimana H. Azikin Sultan berkampanye pada saat masa tenang sebelum
pemilihan Senin 5 November 2007 yaitu pada hari Minggu, 4 November
2007, sehingga dengan demikian Azikin Sultan selain melanggar
ketentuan perundang-undangan karena yang bersangkutan adalah
seorang pejabat negara (Bupati), Azikin Sultan juga dalam kampanyenya
menggunakan fasilitas pemerintah daerah yaitu menggunakan mobil
dinas Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Bantaeng DD 80 F dan
mobil dinas lainnya terdiri dari mobil dinas DD 86 F dan DD 124 F serta
dengan memasang gambar dan logo pasangan calon nomor urut 3 pada
mobil dinas tersebut, selain itu, Azikin Sultan dalam Kampanye
terselubungnya juga melibatkan aparat birokrasi (PNS) dalam jajaran
pemerintahannya, dimana aparat PNS yang dilibatkan adalah antara lain
Kepala Bagian Humas Pemkab Bantaeng bernama Amir Arfa, Kabag
Pemerintahan bernama M. Asir, Camat Uluere bernama Asruddin, Lurah
Tappajeng bernama Syamsul Bahri dan seorang anggota Satpol PP
bernama Rudy Ramlan;
f. Di TPS 1 Desa Bonto Manai, Kecamatan Bissappa, Kabupaten
Hal. 32 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Bantaeng, seorang Petugas KPPS pada TPS 1 bernama Talibi
mencoblos sebanyak 2 (dua) kali, dengan jumlah kertas suara yang
dicoblos setiap kali mencoblos adalah sebanyak 5 lembar, sehingga
untuk dua kali coblos, Talibi mencoblos kertas suara sebanyak 10 lembar
untuk pasangan calon nomor 3, selain itu, Talibi juga mengantar pemilih
sampai ke bilik suara, serta terjadi penggunaan surat panggilan pemilih
yang telah diregister secara berulang-ulang oleh orang yang berbeda-
beda sehingga perolehan suara sangat merugikan pasangan calon
nomor urut 1 dan menguntungkan pasangan calon nomor 3 disebabkan
karena yang memperbolehkan penggunaan surat panggilan pemilih
tersebut adalah petugas KPPS yang jelas sangat mendukung
pemenangan pasangan calon nomor urut 3;
g. Di PPK Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, kotak suara dirusak
baik segel kotak suara maupun amplop dan segel surat suaranya,
bahkan amplop dan dokumen perolehan suara untuk masing-masing
pasangan calon tidak tersimpan di dalam kotak suara sebagaimana
ketentuannya melainkan disimpan dan dikuasai oleh ketua PPK secara
pribadi, kotak suara telah di buka di PPK sebelum waktu pelaksanaan
rekapitulasi perolehan suara untuk masing-masing pasangan calon dan
kunci kotak suara disimpan terletak jauh dari tempat kotak suara, selain
itu isi kotak suara berupa dokumen pemilihan tidak lagi menggunakan
amplop dan segel sebagaimana seharusnya menurut peraturan
perundangundangan dan ketentuan KPUD;
h. Terdapat pencatatan wajib pilih pada DPT Kabupaten Bantaeng yang
menyimpang dari ketentuan perundang-undangan, hal ini dapat dilihat
dari DPT Kabupaten Bantaeng dengan perincian antara lain wajib pilih
yang tidak jelas status perkawinannya sebanyak 40 pemilih, wajib pilih
yang tidak ada tempat kelahiran sebanyak 780 pemilih, wajib pilih yang
tldak ada tanggal kelahiran sebanyak 237 pemilih, wajib pilih yang tidak
jelas tempat tinggalnya sebanyak 3.635 pemilih, terdapat data pemillh
dengan tanggal lahir yang sama yaitu tanggal 1 Juli sebanyak 77.035
pemilih. Kesemua ini jelas adalah hasil rekayasa data dari Termohon
untuk membuka peluang kecurangan guna peningkatan hasil perolehan
suara salah satu pasangan calon Gubernur - Wakil Gubemur;
i. Beberapa Petugas KPPS di TPS memilih secara berulang-ulang kali
untuk pasangan calon nomor urut 3;
j. Terdapat fakta bahwa wajib pilih yang tidak datang menggunakan hak
Hal. 33 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
pilihnya digantikan oleh orang lain dan atau petugas KPPS untuk
mencoblos kertas suara untuk pasangan calon nomor urut 3;
Sehingga penggelembungan suara melalui penggelembungan wajib pilih
dari Daftar Pemilih Tetap Suara di daerah pemilihan Kabupaten Bantaeng
sebanyak 88.231 Pemilih;
6. Bahwa kecurangan dan pelanggaran yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja
di lakukan oleh Termohon beserta jajaran strukturalnya dalam berbagai
bentuk, antara lain:
a. Bahwa adanya kelebihan/penggelembungan jumlah Daftar Pemilih Tetap
yang mengakibatkan kelebihan suara dari pasangan calon tertentu yaitu
calon dari pasangan calon nomor 3 yaitu sebagai berikut:
- Jumlah Daftar Pemillh Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam
wilayah PPK Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana Toraja ditambah
dengan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya
berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS dalam wilayah
PPK Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana Toraja ditambah jumlah
pemilih dari TPS lain dalam wilayah PPK Kecamatan Kesu, Kabupaten
Tana Toraja;
- Bahwa ternyata pada Rekapitulasi Pemilihan pada Daerah Pemilihan
PPK Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana Toraja (formulir DA.I KWK)
disebutkan sebagai berikut:
1. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam
wilayah PPK Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana Toraja = 8.921;
2. Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan
Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS dalam wilayah PPK
Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana Toraja = 2.402;
3. Jumlah pemilih dari TPS lain dalam wilayah PPK Kecamatan Kesu,
Kabupaten Tana Toraja = 130;
4. Jumlah Pemilih Terdaftar PPK Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana
Toraja adalah (1 + 2 + 3) = 8.921 + 2.402 + 130 = 11.453;
5. Daftar Pemilih Tetap untuk seluruh PPK Kecamatan Kesu,
Kabupaten Tana Toraja adalah 8.921 sebagaimana yang termuat
dalam lampiran Formulir DB.1 KWK yaitu Persentase Pemilih yang
menggunakan hak pilihnya dan tidak menggunakan hak pilihnya
pada Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi
Hal. 34 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Sulawesi Selatan di PPK Kecamatan Kesu Kabupaten Tana Toraja
sehingga dari jumlah poin 4 di atas ternyata ada selisih sebesar
2.532 suara;
6. Bahwa kelebihan sebesar 2.532 suara yang sudah dapat dipastikan
untuk kemenangan calon pasangan nomor 3 karena untuk daerah
pemilihan PPK Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana Toraja rata-rata
partisipasinya adalah 85 % dan kemenangan untuk pasangan calon
nomor 3 pada daerah pemilihan tersebut adalah sebesar 78.54%
dan malahan ada daerah-daerah tertentu utamanya pada daerah
Pemilihan Pegunungan yang nota bene jarak tempuhnya antara
satu desa dengan desa lain jaraknya sangat jauh melewati
pegunungan kemenangan pasangan calon nomor 3 mencapai 100
%;
- Bahwa dari fakta tersebut di atas telah terjadi penggelembungan untuk
pasangan calon nomor 3 pada di Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana
Toraja sebesar 2.532 suara yang harus dikurangkan sepenuhnya dari
perolehan suara pasangan calon nomor 3;
b. Bahwa adanya kelebihan/penggelembungan Jumlah Daftar Pemilih Tetap
yang mengakibatkan kelebihan suara dari pasangan calon tertentu yaitu
calon dari Pasangan Calon Nomor 3 yaitu sebagai berikut:
- Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam
wilayah PPK Kecamatan Balusu, Kabupaten Tana Toraja ditambah
dengan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya
berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS dalam wilayah
PPK Kecamatan Balusu, Kabupaten Tana Toraja ditambah jumlah
pemilih dari TPS lain dalam wilayah PPK Kecamatan Balusu,
Kabupaten Tana Toraja;
- Bahwa ternyata pada Rekapitulasi Pemilihan pada Daerah Pemilihan
PPK Kecamatan Balusu, Kabupaten Tana Toraja (formulir DA.I KWK )
disebutkan sebagai berikut:
1. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam
wilayah PPK Kecamatan Balusu, Kabupaten Tana Toraja = 3.591;
2. Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan
Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS dalam wilayah PPK
Kecamatan Balusu, Kabupaten Tana Toraja = 1.790;
Hal. 35 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
3. Jumlah pemilih dari TPS lain dalam wilayah PPK Kecamatan
Balusu, Kabupaten Tana Toraja = 18;
4. Jumlah Pemilih Terdaftar adalah (1 + 2 + 3) = 3.591 + 1.702 + 18 =
5.399;
5. Daftar Pemilih Tetap untuk seluruh Kecamatan Balusu, Kabupaten
Tana Toraja adalah 5.378. sebagaimana yang termuat dalam
lampiran Formullr DB.1 KWK yaitu persentase pemilih yang
menggunakan hak pilihnya dan tidak menggunakan hak pilihnya
pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan di Kecamatan Balusu, Kabupaten Tana Toraja,
sehingga dari jumlah poin 4 di atas ternyata ada selisih sebesar 21
suara;
6. Bahwa kelebihan sebesar 21 suara yang sudah dapat dipastikan
untuk kemenangan calon pasangan nomor 3 karena untuk daerah
pemilihan PPK Kecamatan Balusu, Kabupaten Tana Toraja rata-
rata partisipasinya adalah 85 % dan kemenangan untuk pasangan
calon nomor 3 pada daerah pemilihan tersebut adalah sebesar 80
% dan malahan ada daerah-daerah tertentu. utamanya pada daerah
Pemilihan Pegunungan yang nota bene jarak tempuhnya antara
satu desa dengan desa lain jaraknya sangat jauh melewati
pegunungan kemenangan pasangan calon nomor 3 mencapai 100
%;
- Bahwa dari fakta tersebut di atas telah terjadi penggelembungan untuk
pasangan calon nomor 3 sebesar 21 suara yang harus dikurangkan
sepenuhnya dari perolehan suara pasangan calon nomor 3;
c. Bahwa adanya kelebihan/penggelembungan Jumlah Daftar Pemilih Tetap
yang mengakibatkan kelebihan suara dari pasangan calon tertentu yaitu
calon dari pasangan calon nomor 3 yaitu sebagai berikut:
- Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam
wilayah PPK Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja ditambah
dengan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya
berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS dalam wilayah
PPK Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja ditambah jumlah
pemilih dari TPS lain dalam wilayah PPK Kecamatan Rembon,
Kabupaten Tana Toraja;
- Bahwa ternyata pada Rekapitulasi Pemilihan pada Daerah Pemilihan
Hal. 36 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
PPK Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja (formulir DA.I
KWK) disebutkan sebagai berikut:
1. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) = (jumlah pemilih yang
menggunakan hak pilihnya berdasarkan DPT untuk TPS dalam
wilayah PPK Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja =
7.611;
2. Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya
berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS dalam
wilayah PPK Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja =
3.585;
3. Jumlah pemilih dari TPS lain dalam wilayah PPK Kecamatan
Rembon, Kabupaten Tana Toraja = 51;
4. Jumlah Pemilih Terdaftar adalah (1 + 2 + 3) = 7.611 + 3.585 + 51
= 11.247;
5. Daftar Pemilih Tetap untuk seluruh Kecamatan Rembon,
Kabupaten Tana Toraja adalah 11.146 sebagaimana yang
termuat dalam lampiran Formulir DB.1 KWK yaitu persentase
pemilih yang menggunakan hak pilihnya dan tidak menggunakan
hak pilihnya pada Pemllihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Kecamatan Rembon,
Kabupaten Tana Toraja, sehingga dari jumlah poin 4 di atas
ternyata ada selisih sebesar 11.247 - 11.146 = 101 suara;
6. Bahwa kelebihan sebesar 101 suara yang sudah dapat
dipastikan untuk kemenangan calon pasangan nomor 3 karena
untuk daerah pemilihan PPK Kecamatan Rembon, Kabupaten
Tana Toraja rata-rata partisipasinya adalah 85 % dan
kemenangan untuk pasangan calon nomor 3 pada daerah
pemilihan tersebut adalah sebesar 80 % dan malahan ada
daerah-daerah tertentu utamanya pada daerah pemilihan
pegunungan yang nota bene jarak tempuhnya antara satu desa
dengan desa lain jaraknya sangat jauh melewati pegunungan,
kemenangan pasangan calon nomor 3 mencapai 100 %.;
- Bahwa dari fakta tersebut di atas telah terjadi penggelembungan
untuk pasangan calon nomor 3 sebesar 101 suara yang harus
dikurangkan sepenuhnya dari perolehan suara pasangan calon
nomor 3;
Sehingga dengan demikian terjadi penggelembungan suara yang
Hal. 37 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
dilakukan oleh Termohon dan jajaran strukturalnya di Kabupaten Tana
Toraja untuk kepentingan pasangan calon nomor 3 sebanyak 2.654
suara dan harus dikurangkan sepenuhnya pada perolehan suara
pasangan calon nomor 3;
7. Bahwa selain di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Tana Toraja
penggelembungan suara Termohon juga dilakukan di Kabupaten Bone yaitu
dengan cara melakukan pengurangan suara Pemohon secara sistimatis dan
terencana sebesar 35.501 versi Desk PILKADA atau setidak-tidaknya
sebesar 28.794 suara versi PANWAS PILKADA Kabupaten Bone dengan
secara kronologis sebagai berikut:
a. Bahwa menurut versi desk PILKADA yaitu lembaga yang dibentuk
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai jaringan
sampai ketingkat RT/RW (jajaran eksekutif) yang bertugas untuk
melakukan pemantauan terhadap tahapan PILKADA termasuk
memberikan informasi atau laporan kepada Pemerintah Daerah
mengenai pelaksanaan PILKADA termasuk hasilnya dari setiap TPS
pada kesempatan pertama;
b. Bahwa hasil pemantauan dan penghitungan suara/perolehan suara
pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang
dilakukan oleh desk PILKADA sebagai berikut:
- dengan keadaan tanggal 6 November 2007 jam 12.00 wita perolehan
suara untuk masing-masing pasangan calon Gubernur - Wakil
Gubernur untuk Kabupaten Bone yaitu:
H. M. Amin Syam - Mansyur Ramly 291.302 suara;
H. Azis Qahhar Mudzakkar - Ir.H. Mubyl Handaling 58.910 suara;
H. Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang 41.201 suara;
- keadaan tanggal 6 November 2007 jam 24.00 wita perolehan suara
untuk masing-masing pasangan calon Gubernur - Wakil Gubernur
untuk Kabupaten Bone yaitu :
H. M. Amin Syam-Mansyur Ramly 291.302 suara;
H. Azis Qahhar Mudzakkar- Ir.H. Mubyl Handaling 58.910 suara;
H. Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang 41.201 suara;
- keadaan tanggal 7 November 2007 jam 14.00 wita perolehan suara
untuk masing-masing pasangan calon Gubernur - Wakil Gubernur
untuk Kabupaten Bone yaitu:
H. M. Amin Syam - Mansyur Ramly 291. 302 suara;
H. Azis Qahhar Mudzakkar - Ir.H. Mubyl Handaling 58.910 suara;
Hal. 38 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
H. Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'man 41.201 suara;
- Bahwa hasil pemantauan perolehan suara yang dilakukan oleh Desk
PILKADA telah dilaporkan kepada aparat eksekutif sampai tingkatan
yang teratas yaitu Ke Menteri Dalam Negeri sebagaimana termuat
dalam suratnya tertanggal 6 November 2007 No. 121.04/6083/Otoda
Perihal Laporan Perkembangan Sementara Perolehan Suara
PILKADA Tahun 2007 di Prov. Sut-Sel;
- Berdasarkan penghitungan tersebut di atas, jelas adanya perbedaan
nilai perolehan Pemohon berkurang sebesar 35.501 dari
penghitungan Termohon yaitu perolehan Pemohon menurut
Termohon adalah 255.801, sedangkan perolehan Pemohon menurut
desk PILKADA Sulawesi Selatan adalah 291.302;
c. Bahwa dari fakta yang diperoleh Pemohon tersebut di atas telah terjadi
perbedaan penghitungan yang signifikan hal mana perbedaan
penghitungan suara perolehan Pemohon oleh Termohon tersebut sangat
merugikan Pemohon. Perolehan suara Pemohon di Kabupaten Bone
yang benar adalah sebesar 291.302 suara, bukan 255.801 suara
sebagaimana penetapan Termohon;
d. Bahwa selain itu terdapat fakta Hukum yang membuktikan adanya
perbedaan peroleh suara yang dilakukan oleh Termohon dengan
berbagai lembaga resmi yang mempunyai kewenangan Pengawasan
yaitu PANWAS PILKADA Kabupaten Bone yang mempunyai dan
melakukan rekapitulasi melalui jajarannya masing-masing telah diperoleh
hasil perolehan suara sebagai berikut:
H. M. Amin Syam - Mansyur Ramly 284.585 suara;
H. Azis Qahhar Mudzakkar - Ir.H. Mubyl Handaling 54.778 suara;
H. Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang 38.151 suara;
- Dari Hasil Rekapitulasi penghitungan perolehan suara oleh masing-
masing pasangan calon yang dilakukan oleh Panitia Pengawas
Pemilihan Umum (PANWASLU) Kabupaten Bone terdapat selisih
suara dengan Penghitungan Termohon sebesar 284.585 - 255.801 =
28.794 Suara;
Bahwa keseluruhan fakta hukum tersebut di atas memperlihatkan adanya
kesalahan penghitungan suara yang sangat fatal oleh Termohon
terhadap suara perolehan Pemohon di Kabupaten Bone, kesalahan
penghitungan mana menimbulkan perbedaan yang sangat signifikan dan
sangat mempengaruhi penetapan Pasangan Calon Terpilih pada
Hal. 39 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
PILKADA Gubernur - Wakil Gubemur Sulawesi Selatan tahun 2007;
8. Bahwa dari fakta hukum tersebut telah terjadi Penggelembungan suara
pasangan calon nomor 3 untuk daerah Pemilihan Kabupaten Gowa,
Banteang, Tana Toraja dan Kabupaten Bone sebagai berikut:
a. Untuk Daerah Pemilihan Kabupaten Gowa terjadi penggelembungan
suara sebesar 28.545 suara;
b. Untuk Daerah Pemilihan Kabupaten Bantaeng terjadi Penggelem-
bungan suara sebesar 88.231 Pemilih;
c. Untuk Daerah Pemilihan Kabupaten Tana Toraja terjadi penggelem-
bungan suara sebesar 2.654 Pemilih;
Total penggelembungan 119.430;
Total penggelembungan sebesar 119.430 sehingga harus dikurangkan
seluruhnya dari perolehan suara pasangan calon nomor 3;
9. Bahwa selain itu telah terjadi pengurangan suara perolehan Pemohon
untuk daerah Pemilihan Kabupaten Bone sebesar 35.501 suara versi
desk PILKADA atau setidaknya 28.794 suara yang harus ditambahkan
kepada perolehan suara pasangan calon nomor 1 sehingga hasil
rekapitulasi perolehan suara PILKADA Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai berikut:
- H. M. Amin Syam - Mansyur Ramly 1.404.910 + 35.501 =
1.440.411 suara;
- H. Azis Qahhar Mudzakkar - Ir. H. Mubyl Handaling = 786.792
suara;
- H. Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang = 1.432.572 -
119.430 = 1.313.142 suara;
sehingga dengan perbedaan suara perolehan yang sangat signifikan
tersebut menurut hukum hasil perolehan yang benar adalah hasil yang
dilakukan oleh Pemohon, untuk itu demi hukum Termohon harus
menetapkan hasil suara perolehan Pemohon untuk masing-masing
pasangan calon yang benar adalah sebagai berikut:
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENTASE
(%) 1
H.M.AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.440.411
40,69%
2
H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR DAN
IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
22,22%
Hal. 40 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
3 H.SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H DAN
IR.H.AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S
1.313.142
37,09 %
JUMLAH
3.540.345
100%
10. Bahwa selain penggelembungan juga terjadi kecurangan/pelanggaran
prosedur yang terjadi di daerah Pemilihan Kabupaten Gowa, Bantaeng,
Takalar, dan Tana Toraja sebagai berikut:
a. Di TPS 3 Dusun Sanrangan, Desa Beruttallasa, Kecamatan Biring
Bulu, Kabupaten Gowa, terjadi kecurangan oleh penyelenggara
dalam hal ini Petugas KPPS nya dengan cara anggota KPPS
bernama Abd. Majid yang juga bersatus PNS (Guru SD) berdiri di
depan bilik suara dan memaksa setiap wajib pilih yang memilih di
TPS tersebut agar mencoblos pasangan calon nomor urut 3 H.
Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang;
b. Di Desa Beruttallasa, Kecamatan Biring Bulu, Kabupaten Gowa,
ada sebanyak 150 orang pendukung pasangan calon nomor urut 1
H. M. Amin Syam - Prof. Dr. Mansyur Ramly tidak datang memilih
karena tidak diberi undangan pemilih oleh Petugas PPS disebabkan
karena sebelumnya masyarakat pendukung pasangan calon nomor
urut 1 mengikuti kampanye pasangan calon nomor urut 1 di
Lapangan Syech Yusuf Sungguminasa Kabupaten Gowa;
c. Di TPS 1 Kelurahan Lauwa, Kecamatan Biring Bulu, Kabupaten
Gowa anak berumur 9 tahun diberikan undangan pemilih agar
datang di TPS bersangkutan untuk mencoblos pasangan calon
nomor urut 3;
d. Di TPS 1 Dusun Karamba, Desa Beruttallasa, Kecamatan Biring
Bulu, seorang wajib pilih bernama H. M. Nursin dicobloskan oleh
Anggota KPPS nya bernama M. Basir;
e. Di Desa Toddo Toa, Desa Julu Bori dan Desa Pallangga,
Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Ketua KPUD Kabupaten
tidak memberikan Daftar Pemilih Tetap kepada semua TPS
sehingga saksi pasangan calon nomor urut 1 tidak dapat
membedakan antara pemilih terdaftar dengan pemilih tidak
terdaftar, sehingga keakuratan data pemilih yang datang
memberikan hak suaranya di semuaTPS sangat diragukan, hal ini
juga sangat berpotensi untuk menimbulkan kecurangan antara lain
pemilih dari tempat lain atau bahkan Provpinsi lain dapat
Hal. 41 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
memberikan suaranya di semua TPS dalam wilayah desa-desa
tersebut di atas, dan hal ini sangat menguntungkan pasangan calon
nomor urut 3 karena Bupati Kabupaten Gowa mempunyai hubungan
emosional yang sangat dekat (saudara kandung) dengan Calon
Gubernur nomor urut 3, sehingga pejabat pemerintah daerah
Kabupaten Gowa dengan leluasa menggunakan kekuasaannya
untuk menekan aparat yang merupakan jajarannya kebawah
termasuk Termohon guna memenangkan pasangan calon nomor
urut 3 dengan menghalalkan segala macam cara. Hal ini terbukti
sebagaimana uraian peristiwa pelanggaran tersebut di atas;
f. Di TPS 3 Dusun Camba Jawaya, Desa Sengka, Kecamatan Bonto
Rompo, Kabupaten Gowa, petugas KPPS yang memberikan kertas
suara kepada wajib pilih bernama H. Daud Dg. Sija' dimana H. Daud
Dg. Sija' dalam memberikan kertas suara kepada pemilih juga
meminta secara terang-terangan kepada pemilih, agar pemilih
bersangkutan memilih pasangan calon nomor 3, H. Daud Dg Sija
menyatakan kepada semua pemillh di TPS 3 “Pilih saja Nomor 3",
perkataan H. Daud Dg Sija' ini didengar oleh semua orang yang ada
di TPS 3, setelah pemilih di beri kertas suara serta dipesan agar
memilih pasangan nomor urut 3, kemudian pemilih menuju bilik
suara dengan diantar oleh petugas KPPS lainnya bemama Dg.
Naro, dimana Dg. Naro dalam mengantar pemilih ke bilik suara
sambil membukakan lipatan kertas suara dan meminta kepada
pemillh agar memilih pasangan nomor 3 dengan mengatakan
kepada pemilih “Coblos Nomor 3". Anggota KPPS lainnya di TPS 3
bernama Hj. Sittiama juga melakukan hal yang sama dengan Dg.
Naro, yaitu secara terang-terangan mempengaruhi dan meminta
pemilih agar memilih pasangan nomor urut 3;
g. Di TPS 5 Dusun Camba Jawaya, Desa Sengka, Kecamatan Bonto
Nompo Selatan, Kabupaten Gowa, penghitungan suara oleh
petugas KPPS di mulai sejak pukul 12.00 Wita dan di lakukan di luar
dari tempat TPS nya yaitu kotak suara tanpa alasan yang jelas dan
tanpa meminta persetujuan saksi pasangan calon yang ada,
membawa kotak suara dari tempat TPS semula menuju tempat lain
yaitu di bawah kolom rumah milik Dg. Gau, saksi pasangan calon
nomor urut 1 mengajukan keberatan lisan karena tidak diberi
formulir pernyataan keberatan oleh Petugas KPPS, akan tetapi
Hal. 42 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
petugas KPPS justru mengusir saksi dari TPS dan mengatakan
"Kaukah yang panitia?";
h. Di TPS 6 Dusun Liku Boddong, Desa Sengka, Kecamatan Bonto
Nompo Selatan, Kabupaten Gowa, Ketua KPPS bernama Abd.
Kadir Dg. La'lang menolak saksi pasangan calon nomor urut 1
bernama Muhajir, padahal Muhajir datang ke TPS 6 dengan
membawa surat mandat resmi dari Tim Kampanye Pemenangan
Pasangan Calon Nomor Urut 1 Kabupaten Gowa dan datang ke
TPS bersangkutan pada saat sebelum jam 07.00 Wita sebelum
rapat pemungutan suara oleh KPPS di mulai, penolakan KPPS
terhadap saksi pasangan calon nomor urut 1 tanpa alasan yang
berdasar hukum sangat merugikan kepentingan hukum pasangan
calon nomor urut 1 pada TPS tersebut, selain itu nampak sangat
jelas keberpihakan penyelenggara pada salah satu pasangan calon
sehingga pihak penyelenggara sangat tidak independen dalam
PILKADA ini;
i. Di TPS 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Desa Sengka, Kecamatan Bonto Nompo
Selatan, Kabupaten Gowa, saksi pasangan calon nomor urut 1 tidak
diberikan Salinan formulir Model C oleh Petugas KPPS, hal ini
sangat bertentangan dengan kewajiban hukum pihak KPPS sebagai
penyelenggara terhadap saksi pasangan calon terutama terhadap
saksi pasangan calon nomor urut 1;
j. Di TPS 2 Dusun Allu, Desa Sengka, Kecamatan Bonto Nompo
Selatan, Kabupaten Gowa, petugas KPPS bernama Dg. Asa
mengantar setiap pemilih masuk ke bilik suara kemudian di dalam
bilik suara Dg. Asa mengarahkan tangan pemilih agar mencoblos
pasangan calon nomor 3, perbuatan Dg. Asa ini dilihat oleh semua
orang yang ada di TPS 2, saksi pasangan calon nomor 1
mengajukan keberatan secara lisan namun tidak diindahkan, dan
tidak dapat mengajukan keberatan secara tertulis karena petugas
KPPS tidak memberikan formulir pernyataan keberatan, tindakan
petugas KPPS tersebut jelas merupakan tindakan pelanggaran azas
PILKADA yakni azas jujur, bebas dan adil;
k. Sedangkan pada saat penghitungan suara di TPS 2 Dusun Allu,
Desa Sengka, Kecamatan Bonto Nompo Selatan, Kabupaten Gowa,
anggota KPPS merusak kertas suara apabila pada kertas suara itu
terdapat coblosan untuk pasangan calon nomor urut 1 dengan cara
Hal. 43 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
melubangi kertas suara dengan menggunakan kuku jari jempol
tangan yang memang sengaja diruncingkan ke atas bagian kertas
suara lainnya sehingga mengakibatkan perolehan suara untuk
pasangan calon nomor urut 1 menjadi batal, tindakan petugas
KPPS tersebut sangat merugikan pasangan calon nomor urut 1
serta merupakan tindakan sewenang-wenang dan mencederai hak
konstitusi dan suara rakyat dengan cara tidak independen dan nyata
memihak kepada salah satu pasangan calon;
l. Di TPS 12 Desa Bonto Ala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten
Gowa, banyak anak di bawah umur yang datang memilih dengan
menggunakan kartu dan undangan pemilih atas nama orang lain,
dilain pihak, banyak orang dewasa yang terdaftar sebagai wajib pilih
malah tidak diberi undangan memilih oleh petugas PPS, ketika
pemungutan suara petugas KPPS hanya memanggil pemilih
dengan menggunakan nomor urut saja, tidak menyebut nama
sehingga banyak orang yang bukan namanya masuk mencoblos di
TPS 12 tersebut. Ketika penghitungan suara, petugas KPPS
mengesahkan surat suara yang menurut aturan harusnya batal
karena adanya bekas tusukan pada beberapa kotak berbeda namun
oleh petugas KPPS suara batal tersebut tetap di bacakan sebagai
perolehan suara sah untuk pasangan calon nomor urut 3, ketika
pemungutan suara, petugas KPPS yang memang pendukung
pasangan calon nomor urut 3 sengaja mengintip kebilik suara untuk
melihat dan memastikan bahwa pemilih mencoblos pasangan calon
nomor urut 3;
m. Bahwa tim pemenangan Syahrul Yasin Limpo Kecamatan
Tompobulu, Kabupaten Gowa melibatkan aparat pemerintah dalam
kegiatan kampanyenya, terbukti dengan adanya undangan kepada
para Desa dan Lurah di Kecamatan Tompo Bulu oleh Tim Syahrul
Yasin Limpo dengan Nomor Surat Undangan 01/TIM-IP/SYL/
IV/2007, tertanggal 2 mei 2007. dengan demikian jelas Tim Syahrul
Yasin Limpo telah menyalahi ketentuan PILKADA dimana dalam
segala aturannya, aparat pemerintah termasuk Desa dan Lurah
dilarang secara aktif terlibat dalam kampanye pemenangan salah
satu pasangan calon;
n. Terdapat fakta bahwa di Kabupaten Gowa terdapat satu kelompok
masyarakat terdiri dari satu Rukun Warga (RW) yang tidak
Hal. 44 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
memperoleh undangan pemilih dengan jumlah anggota atau
warganya adalah sekitar 400 orang;
o. Di TPS 1 Dusun Allu, Desa Sengka, Kecamatan Bonta Nampa
Selatan, Kabupaten Gowa, saksi pasangan calon nomor urut 1
bernama Agus Yopu tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya
selaku saksi dan pasangan calon nomor urut 1 di TPS 1 disebabkan
karena Ketua KPPS menolaknya dengan alasan terlambat,
sedangkan saksi Agus Yopu telah menyerahkan surat mandatnya
kepada Ketua KPPS di rumah ketua KPPS pada jam 06.00 Wita
Senin, 5 November 2007, kemudian Agus Yopu pulang kerumahnya
untuk ganti pakaian lalu menuju TPS 1 tempatnya akan bertugas
sebagai saksi pasangan calon nomor urut 1, namun setelah tiba di
lokasi TPS 1, ketua KPPS menolaknya dengan alasan terlambat
padahal Agus Yopu tiba di TPS sebelum jam 07.00 WITA dan rapat
pemungutan suara belum di buka oleh Petugas KPPS, anehnya
lagi, Formutir Model C dari TPS 1 tersebut terdapat tandatangan
saksi Agus Yopu selaku saksi pasangan calon nomor urut 1 padahal
Agus Yopu tidak pernah menandatangani Formulir Model C
tersebut;
p. Bahwa banyaknya kecurangan yang terjadi di Kabupaten Gowa
selama dalam proses PILKADA Gubernur dan Wakil Gubernur
dilakukan dengan sangat tersistematis oleh Termohon untuk
menguntungkan dan atau memenangkan pasangan calon tertentu,
hal ini dapat dilihat ketika Pemohon ingin mengungkap segala
bentuk kecurangan tersebut tiba-tiba pada bulan November 2007,
pihak Termohon in casu KPUD Gowa menghilangkan dokumen
PILKADA Gubernur dan Wakil Gubernur dengan motif pencurian,
hilangnya hardisk komputer milik KPUD Gowa tersebut merupakan
upaya tersistematis Termohon untuk menghilangkan bukti akan
kecurangannya;
q. Bahwa selain penggelembungan suara yang dilakukan Termohon
untuk pasangan nomor 3, Termohon tidak memberikan sanksi atau
membiarkan begitu saja terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh
oknum tokoh agama di Kabupaten Tana Toraja bemama Pendeta
Dr. Ishak P. Lambe yang melakukan kampanye untuk pasangan
calon nomor urut 3 dengan cara:
- Menggunakan fasilitas dan sarana agama (Gereja) untuk
Hal. 45 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
mengkampanyekan pasangan calon nomor urut 3;
- Kampanye yang dilakukan dengan menggunakan cara
menyebarkan selebaran berlogo pasangan calon nomor urut 3
yang pada prinsipnya mengandung isu dan sentimen agama
yang sangat berpotensl menjadi pemicu konftik antar ummat
pemeluk agama;
- Bahwa kampanye yang dilakukan Pendeta Dr. lshak P. Lambe
tersebut di lakukan pada saat minggu tenang dan di luar jadwal
kampanye pasangan calon nomor urut 3;
r. Kotak suara pada PPK Kecamatan Sangalla, Kabupaten Tana
Toraja di buka secara pribadi oleh petugas PPK dengan tujuan
untuk membantu menaikkan perolehan suara dan guna
memenangkan pasangan calon nomor urut 3, hal ini diketahui oleh
karena penghitungan untuk rekapitulasi pada tingkat PPK
Kecamatan Sangalla Kabupaten Tana Toraja nanti akan dilakukan
pada tanggal 8 November 2007, namun kotak suara telah dibuka
terlebih dahulu oleh petugas PPK pada tanggal 6 November 2007;
s. Bahwa kecurangan dan pelanggaran yang terjadi di Kabupaten
Takalar dilakukan oleh Termohon beserta jajaran strukturalnya
dengan cara di mana pada saat Termohon melakukan rapat pleno
untuk melakukan Rekapitulasi Perolehan Suara untuk masing-
masing pasangan calon Gubernur - Wakil Gubernur Sulawesi
Selatan tahun 2007 pada Hari Rabu 14 November 2007, terdapat
fakta yang merupakan persoalan hukum yang sangat fatal oleh
karena menyangkut persyaratan formil dari suatu kelengkapan dan
keabsahan dokumen PILKADA namun di abaikan begitu saja oleh
Termohon tanpa mengindahkan keberatan saksi pasangan calon
nomor urut 1. Fakta dimaksud adalah:
- Sampul surat suara (amplop) yang berisi dokumen Formulir
Model D berupa Berita Acara dan Sertifikat Hasil Penghitungan
suara pada KPUD Kabupaten Takalar tidak disegel sehingga
amplop surat/dokumen tersebut terbuka begitu saja, hal ini selain
menyalahi ketentuan perundang-undangan, juga melanggar
ketentuan Pasal 7 ayat (9) SK Termohon No. 024/P-KWK-
SS/VII/2007;
- Sampul surat (amplop) tersebut tidak menggunakan sampul surat
yang disediakan olek KPUD dengan Logo II. S. 1 sebagaimana
Hal. 46 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
diatur dan dimaksud pada Pasal 10 ayat (6) SK Termohon No.
024/P.KWK-SS/VIl/2001, melainkan hanya menggunakan sampul
surat yang di perjual-belikan secara umum di pasar tanpa
mengindahkan dan tanpa mmperhatikan aspek formal dari suatu
dokumen pemilihan sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang-
Undang No. 32 Tahun 2004 Jo. PP No. 6 Tahun 2006 beserta
Surat Keputusan Termohon No. 024/P.KWK-SS/VII/2007, tentang
Tata Cara Rekapitulasi Penghitungan suara di Tingkat PPK, KPU
Provinsi Sulawesi Selatan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007;
- Lembaran Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara untuk
masing-masing pasangan calon tidak diparaf dan tidak distempel
oleh Termohon sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (3), Pasal
10 ayat (3), SK Termohon No. 024/P.KWK-SS/VIl/2007;
11. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut di atas, mengakibatkan perolehan
suara Pemohon menempati urutan kedua yang seharusnya menempati
urutan pertama dalam perolehan suara pada pemilihan Kepala Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 5 November 2007. Berdasarkan fakta-
fakta yang ada dan bersumber dari keterangan saksi maupun bukti surat
menunjukkan adanya perolehan suara secara tidak proporsional yang
menguntungkan pasangan calon terpilih yakni pasangan Syahrul Yasin
Limpo - Agus Arifin Nu'mang di beberapa daerah Kabupaten/Kota seperti
Gawa, dan Bone;
12. Bahwa selain dari pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan
perolehan suara dalam Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan, perlu kami sampaikan bahwa permohonan ini
diajukan secara khusus juga bertujuan memaparkan kenyataan yang
lebih prinsip atau mendasar atas pelanggaran nilai-nilai hukum, dan
demokrasi serta azas jujur dan adil sebagai prinsip dalam pelaksanaan
PILKADA;
13. Bahwa Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara
langsung bukanlah semata-mata bertujuan membuat prosedur bagi
kemenangan salah satu pasangan calon atau bertujuan akhir terpilihnya
seorang Gubernur dan Wakil Gubernur, akan tetapi jauh lebjh dalam
maknanya dari pada itu yaitu untuk membangun tatanan demokrasi yang
akan menentukan pembentukan karakter bangsa (Nation Character
Building) dan pembangunan tatanan pemerintahan yang baik dan bersih
Hal. 47 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
(Clean Government and Good Governance) serta tegaknya supremasi
hukum;
14. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diuraikan oleh Pemohon maka telah
terbukti adanya kesalahan penghitungan suara di Kabupaten Bone dan
kecurangan-kecurangan dari Kabupaten Gowa, Kabupaten Bantaeng
secara signifikan serta pelanggaran yang terjadi di Kabupaten Takalar
dan Kabupaten Toraja;
15. Bahwa dengan adanya pengurangan perolehan suara untuk Pemohon di
Kabupaten Bone dan kecurangan di Kabupaten Gowa, Takalar,
Bantaeng dan Kabupaten Tana Toraja maka perlu dilakukan
Pengulangan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Sulawesi Selatan di Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten
Bantaeng dan KabupatenTana Toraja;
Perbaikan Petitum:
PRIMAIR:
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh KPU Provinsi
Nomor: 086/P.KWK-SS/XI/2007 adalah tidak benar sebagaimana dalam
tabel berikut:
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENTASE
(%)
1
H.M.AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.404.910
38,76%
2
H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
21,71%
3
H.SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H
DAN IR.H.AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S
1.432.572
39,53 %
JUMLAH
3.540.345
100%
3. Membatalkan Penetapan Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Nomor: 086/P.KWK-SS/XI/2007, tanggal 16 November
2007 Tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007;
Hal. 48 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
4. Menetapkan hasil penghitungan suara yang benar untuk pasangan calon
nomor urut 1 atas nama H. M. Amin Syam - Prof. Dr. H. Mansyur Ramly
dengan jumlah perolehan suara sebagaimana dalam tabel berikut:
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PEROSENTASE
(%)
1
H.M.AMIN SYAM
DAN PROF. DR. MANSYUR RAMLY
1.440.411
40,69%
2
H. ABD AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN IR. H. MUBYL HANDALING
786.792
22,22%
3
H.SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.SI., M.H
DAN IR.H.AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S
1.313.142
37,09 %
JUMLAH
3.540.345
100%
5. Menyatakan pasangan calon nomor urut 1 H. M. Amin Syam - Mansyur
Ramly adalah pasangan Gubernur - Wakil Gubernur terpilih dalam
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2007;
6. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menetapkan pasangan calon nomor
urut I H.M. Amin Syam - Mansyur Ramly sebagai Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2008 - 2013;
SUBSIDAIR:
1. Mengabulkan permohonan keberatan Pemohon Keberatan H. M. Amin
Syam dan Prof. Dr. H. Mansyur Ramly;
2. Memerintahkan kepada Termohon untuk mengulang pelaksanaan Pemilihan
Kepala Daerah Sul-Sel untuk daerah pemilihan Kabupaten Gowa, Bantaeng
dan Tana Toraja;
3. Menentukan bahwa pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Sulawesi
Selatan Ulang tersebut di atas harus dilaksanakan selambat-lambatnya
dalam waktu 30 hari terhitung sejak putusan ini diucapkan;
4. Membebankan biaya perkara kepada Termohon Keberatan atau apabila
Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (et aequo
et bono);
Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditentukan Pemohon
Keberatan hadir kuasanya yaitu: 1. NASIRUDDIN PASIGAI, S.H., M.H., 2.
SYAHRIR CAKKARI, S.H., dan 3. A. MAYNATO MASDA, S.H., Advokat dari
Hal. 49 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
“Badan Hukum, HAM dan Otonomi Daerah” (BAKUMHAM & OTDA) Dewan
Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) Partai GOLKAR Sulawesi Selatan, berkantor
di Jalan Amannagappa No. 2, Makassar, 4. Hj. ELZA SYARIF, S.H., M.H., 5.
ZUJAN MARFA, S.H., 6. HERLINA, S.H., 7. SYAMSUL HUDA, S.H., dan 8.
REZA SUKRI ARIEF, SH., Advokat, berkantor di Jalan Kramat Sentiong No. 38
A, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus masing-masing tanggal 16
November 2007, sedangkan Termohon Keberatan hadir kuasanya yaitu : 1.
MUH. ASFAH A. GAU, S.H., 2. SOLIHIN JAMAIN, SH., 3. YASSER S. WAHAB,
S.H., Advokat, berkantor di Jalan Andi Pangerang Pettarani, Perkantoran New
Zamrud D 19, Makassar, 4. BAMBANG WIDJOJANTO, S.H., LLM, dan 5.
ISKANDAR SONHADJI, S.H., Advokat, berkantor di Gedung Manggala
Wanabakti Blok IV Lt. 7 Ruang 721 C Suite Jalan. Gatot Subroto Senayan,
Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Desember 2007;
Menimbang, bahwa oleh karena perkara permohonan keberatan ini tidak
mungkin lagi didamainkan antara kedua belah pihak yang berperkara, maka
pemeriksaan persidangan diawali dengan pembacaan permohonan keberatan
yang telah diperbaiki Pemohon Keberatan tersebut dan isinya tetap
dipertahankan oleh Pemohon Keberatan;
Menimbang, bahwa atas Permohonan Keberatan tersebut, Termohon
Keberatan mengajukan tanggapan tertulis bertanggal 10 Desember 2007 pada
pokoknya sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI:
1. Bahwa permohonan keberatan dari Pemohon didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada Hari Jum’at
tanggal 16 November 2007 sesaat setelah Rapat Pleno KPU Provinsi
Sulawesi Selatan tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No: 086/P.KWK-SS/XI/2007,
tertanggal 16 November 2007 Terhadap keberatan Pemohon, Pengadilan
Tinggi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat meregister sementara dalam
buku khusus untuk itu dan diberi No 01/PILKADA/XI/2007 dimana
Pasangan Calon Gubernur dan wakil Gubernur No. Urut 1 atas nama :
H.M. AMIN SYAM dan Prof. DR. MANSYUR RAMLY disebut sebagai
Pemohon, dan KPU Provinsi SULSEL disebut sebagai Termohon;
2. Bahwa keberatan Pemohon tersebut tidak dapat disebut keberatan yang
sah menurut hukum karena tidak memuat syarat-syarat sebagaimana
ditentukan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan
Hal. 50 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Pemerintah No. 06 Tahun 2005 serta PERMA 02 Tahun 2005;
- dalam ketentuan-ketentuan tersebut diatas dengan jelas dan tegas
disebutkan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Pemohon
untuk melakukan keberatan. Terhadap syarat-syarat tersebut hampir
tidak ada satu pun yang diuraikan atau dijelaskan secara rinci oleh
Pemohon sebagai alasan permohonan yang berdasarkan ketentuan
tersebut di atas adalah merupakan kewajiban bagi Pemohon. Dengan
tidak dipenuhinya kewajiban Pemohon tersebut maka jelaslah
permohonan bagi Pemohon dianggap tidak pernah ada atau sudah
lewat waktu yang telah ditentukan. Olehnya itu dimohon kepada majelis
Hakim yang terhormat agar permohonan keberatan Pemohon
dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);
3. Bahwa hingga tiga hari dimungkinkannya keberatan terhadap hasil
penyelenggaran PILKADA baik terhadap rekapitulasi dan penetapan calon
Gubernur dan Wakil gubernur terpilih. Pemohon tidak mencukupkan
permohonannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum seperti terurai
di bawah ini yaitu :
3.1. Pasal 106 ayat (2) UU No. 32 tahun 2004, yang menyatakan:
”Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya
berkenaan dengan hasil perhitungan suara yang mempengaruhi
terpilihnya pasangan calon”;
3.2. Pasal 94 ayat (2) PP. No. 6 tahun 2005, yang menyatakan:
”Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya berkenaan
dengan hasil perhitungan suara yang mempengaruhi terpilihnya
calon”;
3.3. Ketentuan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 2 tahun 2005, pada:
pasal 2 ayat (1) dinyatakan:
”Mahkamah Agung berwenang memeriksa keberatan terhadap
penetapan hasil perhitungan suara tahap akhir dari KPUD tentang
pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi”;
pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) serta ayat (5) masing-masing ditentukan:
Ayat (1):
”Keberatan terhadap penetapan hasil pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota hanya dapat
diajukan berkenaan dengan hasil perhitungan suara yang
mempengaruhi terpilihnya pasangan calon’;
Ayat (2):
Hal. 51 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
”Keberatan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) diajukan
kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi paling lambat
3(tiga) hari setelah penetapan hasil pemilihan kepala daerah dan
wakil kepala daerah propinsi”;
Ayat (5) :
”Keberatan yang diajukan oleh Pemohon atau kuasa hukumnya wajib
menguraikan dengan jelas dan rinci tentang:
a. Kesalahan dari penghitungan suara yang diumumkan oleh KPUD
dan hasil perhitungan suara yang benar menurut Pemohon;
b. Permintaan untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang
diumumkan KPUD dan menetapkan hasil penghitungan suara
yang benar menurut Pemohon”;
- Bahwa oleh karena alasan keberatan Pemohon tidak memenuhi syarat
formil yang ditentukan secara limitatif dalam Undang-Undang No. 32
Tahun 2004 dan PP No. 6 Tahun 2005, serta PERMA No. 2 Tahun
2005, maka permohonan Pemohon haruslah dinyatakan ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke
verklaard);
4. Bahwa Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dengan tegas menyebutkan
KPU sebagai penyelenggara PILKADA dan oleh karena itu segala
rangkaian tahapan PILKADA adalah merupakan kewenangan yang
melekat terhadap KPU, termasuk pula segala kewenangan (bevoegheid)
yang melekat dan sah telah diberikan oleh UU untuk membuat dan
menandatangani (authentificatie) segala proses dan dokumen, sehingga
dapat dianggap sebagai suatu dokumen yang sah dan resmi Dalam hal
penyelenggaraan PILKADA salah satu kewenangannya adalah melakukan
rekapitulasi terhadap data-data resmi sebagai bahagian dari semua
tahapan pemilihan tepat waktu;
5. Segala hal yang merupakan catatan mengenai angka-angka dalam hal
penyelenggaraan PILKADA yang dibuat dan disusun oleh pihak manapun
juga tidak dapat disebut sebagai data PILKADA melainkan hanyalah
sebagai catatan biasa. Terlebih lagi kalau catatan yang demikian tersebut
dibuat berdasarkan rekayasa semata atau berdasarkan asumsi semata
yang tidak memiliki kekuatan sebagai alat bukti dan tidak mengikat
terhadap siapapun juga. Olehnya itu kepada Majelis Hakim yang terhormat
mohon kiranya permohonan Pemohon yang tidak didukung dengan data
autentik dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);
Hal. 52 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
6. Bahwa karena Penetapan Komisi Pemilihan Umum Daerah Sulawesi
Selatan telah sesuai dengan tahapan PILKADA yang ditentukan oleh
ketentuan-ketentuan undang-undang dan telah pula dengan nyata dan
tegas diakui oleh Pemohon bahwa materi gugatannya berkaitan erat
dengan tugas-tugas PANWAS yang tahapannya sudah selesai maka dari
itu permohonan yang demikian haruslah dikesampingkan dan untuk
seterusnya dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);
7. Bahwa kuasa hukum Pemohon sangatlah tidak konsisten dalam
permohonannya oleh karena jangankan materi perkaranya subjek Pemberi
Kuasanya saja seolah tidak dikenal secara baik oleh kuasa hukumnya.
Bandingkan antara nama yang tertera sebagai Pemberi Kuasa dalam surat
kuasanya dengan nama yang diwakilinya dalam Permohonan
Keberatannya. Oleh karena salah mewakili pihak dalam permohonannya
maka haruslah dipandang hal tersebut error in subjecto;
Bahwa surat kuasa yang dapat dijadikan dasar untuk mewakili dalam
sidang perkara ini adalah surat kuasa khusus sedangkan dalam surat
kuasa Pemohon yang mendasari permohonannya hanyalah surat kuasa
umum yang bertuliskan kata khusus. Padahal yang dimaksudkan dengan
surat kuasa khusus adalah surat kuasa yang Subjek hukumnya jelas,
materi kuasanya jelas yang menggambarkan kekhususan. Sedangkan
dalam kuasanya tersebut keluar dari jalur proses hukum sengketa
PILKADA dan oleh karena itu kuasa yang demikian itu tidak dapat
dijadikan dasar hukum bagi Pemohon Prinsipal untuk diwakili
kedudukannya dalam sidang ini. Dengan demikian surat kuasa tersebut
adalah cacat hukum dan haruslah dinyatakan tidak pernah ada;
7.1. EXCEPTIO OBSCURRI LIBELLI
Pada dalil angka 6 permohonan Pemohon, dinyatakan adanya tabel-
tabel, dimana pada kolom ke-sepuluh atau kolom yang paling kanan
dinyatakan sebagai kolom “selisih”. Namun kolom ini tidak jelas
menguraikan selisih antara angka apa dengan angka apa;
Pada dalil angka 7 terdapat dalil Pemohon yang secara tegas
menyatakan “kecenderungan” dengan kata lain Pemohon tidak
menguraikan secara pasti dan kongkrit hasil perhitungannya.
Sedangkan sebagaimana maksud dari ketentuan PERMA No. 02
Tahun 2005 ayat (5) huruf a Pemohon diwajibkan untuk
mengemukakan angka penghitungan suara yang kongkrit, bukan
angka “kecenderungan” atau estimasi sebagaimana dalil pada angka
Hal. 53 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
7 tersebut;
Demikian pula pada uraian selanjutnya, tidak diuraikan secara jelas
hal-hal apa yang menyebabkan sehingga Pemohon menyatakan
kalimat “angka siluman”, serta selanjutnya jika suara yang dimaksud
tidak hilang maka seharusnya suara tersebut adalah suara yang
memilih Pemohon. Seandainyapun ada suara yang hilang (quod-non),
namun belum tentu suara itu memilih Pemohon karena terdapat 3
(tiga) pasangan calon dalam Pilkada ini. Kecuali apabila hal ini
memang menunjukkan bahwa Pemohon pernah memaksa sebanyak
35.291 orang tersebut untuk memilih dirinya;
Selain itu, terdapat pula dua petitum permohonan yaitu petitum angka
5 dan angka 6 yang sama dan serupa namun dimohonkan terhadap
dua institusi yag berbeda. Dimana pada petitum angka 5 agar Majelis
Hakim Agung menyatakan Pemohon sebagai pasangan terpilih,
sedangkan di petitum 6 agar Termohon yang menetapkan sebagai
pasangan terpilih. Kedua maksud dari petitum ini tentunya
bertentangn satu dengan lainnya;
Secara formil tentu inilah dalil permohonan yang dimaksud dalam
Hukum Acara Perdata sebagai dalil yang tidak lengkap, tidak jelas
dan tidak cermat (obscuur libel). Karena sifat surat permohonan
Pemohon sebagai suatu tuntutan hak (rechtsvordering) yang akan
menjadi kerangka dasar pemeriksaan perkara ini, akan membawa kita
pada kesesatan penafsiran dengan obscuur libelnya uraian
permohonan tersebut, maka sudah seharusnya bila surat
permohonan tersebut dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvanklijke
verklaard);
7.2 EXCEPTIO VAN ONBEVOEGHEID
Bahwa dalil permohonan Pemohon telah mengakui sendiri secara
jelas dan tegas (vergelijking bekentenis) terhadap pokok masalah
perkara ini yaitu:
7.2.1. Pada angka 3 terdapat dalil : “berbagai bentuk kecurangan
yang bersifat teknis prosedural, administratif, maupun
ketimpangan pemungutan dan penghitungan suara sehingga
tidak menjamin tegaknya hukum (Law inforcement)” -- mungkin
maksud Pemohon adalah Law Enforcement – Hal ini ditandai
dengan lemahnya respons Termohon untuk mengakomodir
serta menyelesaikan secara tuntas penyimpangan-
Hal. 54 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
penyimpangan yang telah diajukan melalui PANWAS…. dst”;
7.2.2. Pada angka 7 terdapat dalil : “oleh karena suara tersebut
adalah tidak sah (suara siluman)….”;
Dimana selain secara sadar sudah diakui sendiri oleh Pemohon,
serta berdasarkan ketentuan yang ada, bahwa hal-hal yang didalilkan
oleh Pemohon tersebut seharusnya merupakan kewenangan
(competentie) dari PANWAS dan/ataupun penyidik pidana yang
berwenang. In casu, Majelis Hakim Agung sengketa Pilkada tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili dalil-dalil “kecurangan”
dan “angka siluman” yang diajukan oleh Pemohon tersebut;
7.3. EXCEPTIO VAN ONBEKWAAMHEID
Bahwa mencermati Surat Kuasa Pemohon yang menyatakan adanya
hal-hal yang tidak termasuk dalam lingkup acara peradilan ini, yaitu :
- Menghadap pada instansi kepolisian;
- Menghadap pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK);
Dimana hal-hal tersebut sama sekali tidak diatur dan tidak termasuk
lingkup acara pemeriksaan sengketa pilkada sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 106 UU No.32 Tahun 2004 jo. Pasal 94 PP No.6 Tahun
2005 jo. PERMA No.02 Tahun 2005;
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu syarat berdasarkan Pasal 6
PERMA No. 02 Tahun 2005 jo. Pasal 123 ayat (1) HIR, Pasal 147
ayat (1) RBg, seorang kuasa yang sah (legitima persona standi in
judicio) untuk mewakili seseorang di depan persidangan pengadilan
ialah bilamana ia menunjukkan surat kuasa khusus yang isinya tidak
bersifat umum atau tidak mencakup segala hal-hal`selain dari
tindakan-tindakan yang dibenarkan dalam hukum acara peradilan
tempat ia akan mewakili orang tersebut;
Dengan demikian, amat jelas bahwa Surat Kuasa tanggal 16
November 2007 yang menjadi dasar Rekan Nasiruddin Pasigai dkk
merupakan suatu surat kuasa umum yang tidak`dibenarkan dalam
Hukum Acara peradilan ini. Satu dan lain hal, surat kuasa tersebut
juga hanya menunjukkan ketidakseriusan atau ketidakyakinan
Pemohon dalam mengajukan permohonan keberatan dalam perkara
ini, sebab bisa saja maksudnya semula akan mengajukan suatu
laporan pidana korupsi kepada KPK namun ternyata “kesasar” ke
hadapan Majelis Hakim Agung yang mulia;
Hal. 55 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
8. Bahwa dalam surat kuasa tanggal 16 November 2007 tersebut, maupun
pada surat permohonan tanggal 16 November 2007, amat jelas dan tegas
bahwa yang dijadikan sebagai obyek ialah:
”Penetapan No. 086/P-KWK-SS/XI/2007 tertanggal 16 November 2007”
Obyek gugatan dan pokok kewenangan dalam surat kuasa Pemohon
tersebut di atas, sama sekali bukan mengenai hasil perhitungan suara
(rekapitulasi), melainkan PENETAPAN PASANGAN CALON KEPALA
DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH PEMILIHAN UMUM
KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI SULAWESI
SELATAN TAHUN 2007;
Sebab hasil perhitungan suara (rekapitulasi) ditetapkan dengan BERITA
ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILU
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SULAWESI SELATAN TAHUN
2007 tanggal 14 November 2007. Dengan demikian, berdasarkan
ketentuan Pasal 106 ayat (2) UU No. 32 Tahun 2004, Pasal 94 ayat (2) PP
No. 6 Tahun 2005, Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1) dan ayat (5) PERMA
No. 02 Tahun 2005, maka permohonan Pemohon yang sama sekali bukan
mengenai penetapan hasil perhitungan suara tertanggal 14 November
2007 tersebut, tentunya harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard);
9. Bahwa Termohon telah mengetahui adanya keberatan dari Pemohon sejak
tanggal 16 November 2007 berupa surat tembusan yang ditujukan kepada
Ketua Mahkamah Agung tanpa dilampiri dengan gugatan atau
permohonan keberatan namun dalam surat tersebut tertulis lampiran satu
bundel gugatan namun tidak diberikan lampiran tersebut kepada
Termohon. Dan untuk seterusnya pada hari Senin tanggal 3 Desember
2007 Termohon menerima undangan sidang dari Mahkamah Agung juga
tidak disertai dengan lampiran gugatan atau Permohonan keberatan
dimaksud. Kemudian pada hari Rabu tanggal 5 Desember 2007 Termohon
baru memperoleh salinan gugatan atau permohonan keberatan tersebut.
Majelis Hakim Agung yang terhormat kami menyadari bahwa hal tersebut
bukanlah kehendak Mahkamah Agung Republik Indonesia melainkan dari
fakta tersebut terlihat/tersirat adanya oknum-oknum tertentu yang
kemungkinan besar di lingkungan Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat yang memiliki ikatan kepentingan dengan pihak-pihak
terkait dalam perkara ini sehingga Termohon tidak memiliki waktu yang
cukup untuk mempertahankan diri dari gugatan atau permohonan
Hal. 56 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
keberatan Pemohon;
TAMBAHAN EKSEPSI ATAS PERBAIKAN/PERUBAHAN PERMOHONA N
KEBERATAN PEMOHON:
10. Bahwa Yurisprudensi MA-RI No. 359/Pdt/1992, tanggal 10 Maret 1994 :
Bahwa judex-facti telah salah menerapkan hukum, Surat gugatan Tergugat
dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tertanggal 3 Desember 1988,
dengan demikian pada tanggal 3 Desember 1988 yang bersangkutan
belum menjadi kuasa hukumnya, sehingga ia tidak berhak
menandatangani surat gugatan tersebut;
Yurisprudensi tersebut di atas relevan dengan apa yang dilakukan oleh
Pemohon didalam Perbaikan/Perubahan Permohonan Keberatan yang
telah dibacakan didepan persidangan tanggal 7 Desember 2007, dimana
sangat jelas tertulis didalam perubahan tersebut tanggal 7 November 2007
adalah saat penandatanganan perbaikan/perubahan permohonan
keberatan yang ditandatangani oleh para kuasa hukum Pemohon (vide
perbaikan/perubahan permohonan keberatan). Padahal tanggal 7
November 2007 yang bersangkutan incasu para penandatangan
Perbaikan/Perubahan Permohonan Keberatan belum menjadi kuasa
hukum dari pemberi kuasa (H. AMIN SYAM dan PROF. DR. MANSYUR
RAMLY), bahkan KPU belum melakukan rekapitulasi pada saat itu;
Oleh karena itu para penerima kuasa yang telah bertandatangan pada
tanggal 7 November 2007 sesuai dengan perbaikan/perubahan
permohonan keberatan yang telah dibacakan didepan persidangan pada
tanggal 7 Desember 2007. tidak berhak menandatangani surat gugatan
tersebut. Karena pemberian kuasa baru terjadi pada tanggal 16 November
2007, itu artinya perbaikan/perubahan permohonan keberatan telah lahir
sebelum pemberi kuasa memberi kuasa kepada para Kuasa Hukum yang
menandatangani perbaikan/perubahan permohonan keberatan oleh karena
itu berdasar fakta riil dan fakta yuridis jika surat perbaikan/perubahan
permohonan keberatan yang telah ditandatangani dan dibacakan oleh
Pemohon didepan perisidangan tanggal 7 Desember 2007 harus
dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk verklaard);
11. Bahwa berdasarkan perbaikan/perubahan permohonan keberatan yang
telah di bacakan pada persidangan tanggal 7 Desember 2007 Pemohon
telah melampaui batas-batas materi pokok dalam posita maupun
petitumnya sehingga dapat menimbukan kerugian pada hak pembelaan
Hal. 57 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Termohon hal itu sesuai dengan YURISPRUDENSI MA-RI No.
434.K/Sip/1970, tanggal 11 Maret 1971: ”Perubahan gugatan dapat
dikabulkan asalkan tidak melampaui batas-batas materi pokok yang dapat
menimbulkan kerugian pada Hak Pembelaan para tergugat”;
12. Bahwa dari apa yang diuraikan didalam perbaikan/perubahan permohonan
keberatan pada persidangan tanggal 7 Desember 2007 adalah mengenai
pokok gugatan sebagaimana yang tertuang pada gugatan tertanggal 16
November 2007 halaman 9 (sembilan) yang menyebutkan Perolehan suara
versi Pemohon adalah 1.440.201 suara atau 39,42 % sementara pada
perbaikan/perubahan permohonan keberatan Pemohon tertanggal 7
November 2007 halaman 39 adalah 1.440.411 atau 40,69 % hal itu jelas
mengkibatkan perbaikan/perubahan permohonan keberatan harus ditolak
sebagaimana YURISPRUDENSI MA-RI No. 209.K/Sip/1973, tanggal 17
Desember 1975;
”Perubahan Gugatan Penggugat Terbanding pada persidangan 11
Februari 1969 adalah mengenai pokok gugatan, maka perubahan itu harus
ditolak”;
Terkhusus bagi penambahan objek perkara sengketa PILKADA ini yang
dilakukan oleh Pemohon sehubungan dengan dimasukkannya daerah
pemilihan Kabupaten Bantaeng maka sudah nyata dan jelas bahwa
Pemohon tidak melakukan perbaikan maka lebih tepatnya Pemohon
melakukan penggantian materi gugatan;
Bahkan hal yang paling nyata bahwa perubahan gugatan tersebut adalah
suatu GUGATAN BARU, ialah :
- Pada permohonan tanggal 16 November 2007 mencakup daerah
pemilihan yang dipermasalahkan ialah : Makassar, Gowa, Tana Toraja
dan Bone;
- Pada permohonan tanggal 7 November 2007, daerah pemilihan yang
dipermasalahkan ialah : Gowa, Tana Toraja, Bone dan Bantaeng;
Dengan demikian terdapat daerah pemilihan yang tiba-tiba hilang begitu
saja yaitu MAKASSAR. Serta terdapat satu daerah pemilihan yang tiba-tiba
muncul yaitu BANTAENG;
Sehingga dengan adanya ”fitnah” berupa kecurangan di Makassar (karena
akhirnya dicabut), dalam permohonan tanggal 16 November 2007, dapat
dipastikan bahwa pembuatan dan pengajuan permohonan keberatan
tanggal 16 November 2007 yang menjadi dasar dan kerangka dari perkara
ini telah dibuat dengan tidak sungguh-sungguh, serta hanya dipaksakan
Hal. 58 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
dan sekedar mencari-cari kesalahan, sebagai tendensi yang ambisius
karena tidak menerima kekalahan dari pemilihan yang sah;
13. Bahwa Pemohon senyatanya telah merubah atau menyimpang dari
kejadian materil dengan apa yang dilakukannya pada perbaikan/perubahan
permohonan keberatan yang telah dibacakannya pada 7 Desember 2007
hal itu bersesuaian dengan Yurisprudensi MA-RI No. 209.K/Sip/1970,
tanggal 6 Maret 1971: ”Suatu perubahan tuntutan tidak bertentangan
dengan azas-azas Hukum Acara Perdata asal tidak merubah atau
menyimpang dari kejadian materiil walaupun tidak ada tuntutan subsidair:
”untuk peradilan yang adil”;
DALAM POKOK PERKARA:
1. Bahwa apa yang Termohon uraikan pada bagian eksepsi di atas
dinyatakan sebagai satu kesatuan atau bagian yang tidak terpisahkan
dengan uraian-uraian tentang pokok perkara;
2. Bahwa Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan Pemohon dalam permohonan keberatannya, kecuali apa
yang secara tegas di akui oleh Termohon dalam persidangan;
3. Bahwa benar pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan telah dilaksanakan oleh
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulawesi Selatan (in casu
Termohon) pada hari Senin tanggal 5 November 2007;
4. Bahwa benar Pemohon adalah pasangan calon Gubernur dan Wakil
Gubernur peserta Pemilihan Kepala Daerah dalam Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2008-2013 yang
sah;
5. Bahwa Termohon telah mengeluarkan Penetapan Pasangan Calon Kepala
Daerah Dan Wakil Kepala Darerah Terpilh Pemilihan Umum Kepala dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007 tanggal 16
November 2007 berdasarkan BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN SUARA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR DI TINGKAT PROVINSI OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI SULAWESI SELATAN tanggal 14 November 2007 yang daftar
penghitungannya sebagai berikut dalam Tabel (1) yaitu:
Hal. 59 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Tabel1: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
PEROLEHAN SUARA SAH No. Urut Nama Pasangan Calon Makas
sar Sop peng Pinrang Barru Jene
ponto
Jumlah Dipin
dahkan
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. Dr. H. MANSYUR
RAMLY
145.587 64.661 70.974 29.481 82.781 393.484
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR
MUDZAKKAR DAN
Ir. H. MUBYL HANDALING
130.517
25.200
47.557
22.772
9.368
235.414
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO,
S.H.,M.Si.,M.H. DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
218.641
28.260
37.010
30.531
76.071
390.513
JUMLAH
494.745
118.121
155.541
82.784
168.220
1.019.411
PEROLEHAN SUARA SAH No. Urut Nama Pasangan Calon
Jml Pinda han
Enre kang
Bulu kumba
Ban taeng Palopo
Jumlah Dipin
dahkan
1 2 8 9 10 11 12 13
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. Dr. H. MANSYUR
RAMLY
393.484 42.445 62.385 28.824 17.871 545.009
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR
MUDZAKKAR DAN
Ir. H. MUBYL HANDALING
235.414
21.941
37.742
14.196
27.388
336.681
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO,
S.H.,M.Si.,M.H. DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
390,513
18.363
69.006
43.311
19.878
541.071
JUMLAH
1,019.411 82.749
169.133
86.331
65.137
1.422.761
PEROLEHAN SUARA SAH No. Urut Nama Pasangan Calon
Jml Pinda han Sidrap Pare
pare Maros Wajo
Jumlah Dipindah
kan
1 2 13 14 15 16 17 18
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. Dr. H. MANSYUR
RAMLY
545.009 59.497 24.100 62.211 96.011 786.828
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR
MUDZAKKAR DAN
Ir. H. MUBYL HANDALING
336.681
24.342
15.168
26.911
45.129
448.231
Hal. 60 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO,
S.H.,M.Si.,M.H. DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
541.071
43.382
13.456
49.654
38.364
685.927
JUMLAH
1.422.761
127.221
52.724
138.776
179.504
1.920.986
PEROLEHAN SUARA SAH No. Urut Nama Pasangan Calon
Jml Pinda han
Pang kep Sinjai Gowa Takalar
Jumlah Dipindah
kan
1 2 18 19 20 21 22 23
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. Dr. H. MANSYUR
RAMLY
786.828 42.425 58.663 46.880 26.948 961.744
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR
MUDZAKKAR DAN
Ir. H. MUBYL HANDALING
448.231
43.165
26.456
25.803
16.127
559.782
3.
H. SYAHRUL YASIN
LIMPO, S.H.,M.Si.,M.H. DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
685.927
47.074
20.316
266.025
97.787
1.117.129
JUMLAH
1.920.986
132.664
105.435
338.708
140.862
2.638.665
PEROLEHAN SUARA SAH No. Urut Nama Pasangan Calon
Jml Pinda han
Tana Toraja Luwu Bone Sela
yar
Jumlah Dipindah
kan
1 2 23 24 25 26 27 28
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. Dr. H. MANSYUR
RAMLY
961.744 33.827 44.971 255.801 23.868 1.320.211
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR
MUDZAKKAR DAN
Ir. H. MUBYL HANDALING
559.782
9.247
85.106
54.957
15.606
724.698
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO,
S.H.,M.Si.,M.H. DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
1.117.129
138.204
24.870
38.653
24.653
1.343.509
JUMLAH
2.638.655
181.278
154.947
349.411
64.127
3.388.418
PEROLEHAN SUARA SAH No. Urut Nama Pasangan Calon
Jml Pinda han
Luwu Utara
Luwu Timur
Jumlah Akhir
1 2 23 24 25 26 27 28
1.
H. M. AMIN SYAM DAN
PROF. Dr. H. MANSYUR RAMLY
1.320.211 35.662 49.037 1.404.910
Hal. 61 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN Ir. H. MUBYL HANDALING
724.698
38.194
23.900
786.792
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO,
S.H.,M.Si.,M.H. DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
1.343.509
60.717
28.346
1.432.572
JUMLAH
3.388.418
134.573
101.283
3.624.274
6. Bahwa Termohon menolak dengan tegas keberatan Pemohon pada poin 3
karena Pelaksanaan Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di
Provinsi Sulawesi Selatan telah Termohon laksanakan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan langsung, umum,
bebas dan rahasia serta jujur,adil dan fair, transparan dan tidak ada
rekayasa atau kecurangan-kecurangan untuk memenangkan salah satu
pasangan calon, semua pasangan diperlakukan sama, sehingga jika
penilaian penyelenggara pemilihan Pilkada dilihat dari jumlah partisipasi
masyarakat yang menggunakan hak pilihnya dan amannya
penyelenggaraan Pilkada yang dilakukan oleh Termohon dapatlah
dikategorikan sangat baik oleh karena jumlah masyarakat Sulawesi
Selatan yang menggunakan hak pilihnya sebesar 70 % (tujuh puluh
persen) dan terlaksana dengan tertib dan lancar serta aman, sehingga dalil
Pemohon yang menyatakan bahwa Termohon tidak tidak berperan secara
optimal (poin 3) tidak beralasan dan tidak benar sama sekali;
7. Bahwa Termohon menolak dengan tegas dalil Pemohon dalam poin 4 oleh
karena Termohon telah dengan segala upaya melakukan segala tahapan-
tahapan dalam PILKADA sesuai dengan ketentuan hukum yang ada yang
tetap memperlakukan semua pasangan calon sama. Karena pada
prinsipnya yang menentukan pemenang dalam keputusan Termohon di
atas hanyalah legitimasi dari kehendak masyarakat Sulawesi Selatan;
8. Bahwa Termohon sangat keberatan dengan keberatan Pemohon dalam
poin 5 oleh karena disamping tidak sesuai dengan data Termohon juga
cenderung mengada-ada. Lihat Tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2 : Versi Termohon sebagai berikut:
NO NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PROSEN
TASE (%)
1. H. M. AMIN SYAM
DAN
PROF. Dr. H. MANSYUR RAMLY
1.404.910 38,76 %
Hal. 62 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
2. H. ABD. AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN
Ir. H. MUBYL HANDALING
786.792 21,71 %
3. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H.,M.Si.,M.H.
DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
1.432.572 39,53 %
JUMLAH 3.624.274 100%
Terhadap data tersebut di atas adalah merupakan hasil akhir dari segala
tahapan PILKADA sampai dengan REKAPITULASI yang dihitung
berdasarkan fakta yang sebenar-benarnya sesuai dengan data yang dapat
dipertanggung jawabkan keabsahannya oleh Termohon sebagai
penyelenggara;
9. Bahwa Termohon menolak dengan tegas bahwa terdapat kekeliruan dalam
penghitungan di Kabupaten Gowa, Kota Makassar, dan Kabupaten Tana
Toraja serta Kabupaten Bone oleh karena penghitungan tersebut dilakukan
dalam banyak tingkatan penghitungan mulai dari tingkat KPPS di tingkat
TPS kemudian PPK di tingkat Kecamatan Dan KPU Kabupaten/Kota
ditingkat Kabupaten/Kota. Hasil resmi dari penghitungan tersebut seperti
terurai dalam tabel berikut ini:
Tabel 3: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di empat
Kabupaten/Kota yang dipersoalkan hasilnya oleh Pemohon
Jumlah No.
Urut Nama Pasangan Calon Makas
sar Gowa
Tana
Toraja Bone
Jumlah
1 2 3 4 5 6 8
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN
PROF. Dr. H. MANSYUR
RAMLY
145.587 46.880 33.827 255.801 482.095
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR
MUDZAKKAR
DAN
Ir. H. MUBYL HANDALING
130.517
25.803
9.247
54.957
220.524
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO,
S.H.,M.Si.,M.H.
DAN
218.641
266.025
138.204
38.653
661.523
Hal. 63 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG,
M.S.
JUMLAH
494.745
338.708
181.278
349.411
1.364.142
Dan oleh karena keberatan Pemohon dalam poin 6 khusus daerah
pemilihan kabupaten Bone menurut daftar yang diajukan Pemohon dapat
mempengaruhi hasil penghitungan akhir maka adalah wajib bagi Termohon
untuk melampirkan daftar rekapitulasi yang telah dihitung berulang-ulang
sebagai data resmi yaitu dalam Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone
versi KPU Kabupaten Bone yang telah direkap dalam rekapitulasi
KPU Provinsi Sulawesi Selatan
PEROLEHAN SUARA NO KECAMATAN
1 2 3 JUMLAH
1. Tanete Riattang 13.828 2.230 4.306 20.364
2. Tanete Riattang Timur 12.252 3.017 1.995 17.264
3. Tanete Riattang Barat 11.707 2.800 2.607 17.114
4. Palakka 8.958 1.103 982 11.043
5. Awampone 10.936 2.047 1.095 14.078
6. Tellu Siattinge 14.235 4.162 1.375 19.772
7. Cenrana 9.220 1.564 889 11.673
8. Dua Boccoe 12.125 1.632 1.436 15.193
9. Ajangale 12.778 1.108 816 14.702
10. Amali 9.647 1.469 433 11.549
11. Ulaweng 7.548 1.552 4.389 13.489
12. Bengo 8.477 2.766 1.220 12.463
13. Lappariaja 8.253 2.271 1.051 11.575
14. Lamuru 9.217 1.717 1.419 12.353
15. Tellulimpoe 7.383 174 330 7.887
16. Barebbo 10.457 1.316 1.001 12.774
17. Ponre 5.040 1.396 462 6.898
18. Sibulue 14.713 1.797 798 17.308
19. Cina 8.875 1.881 1.492 12.248
20. Mare 8.450 2.390 955 11.795
21. Tonra 4.748 640 884 6.272
22. Salomekko 4.407 1.391 1.207 7.005
23. Kajuara 10.388 2.818 2.875 16.081
24. Patimpeng 5.295 1.892 334 7.521
25. Kahu 10.840 5.795 1.857 18.492
26. Libureng 11.235 2.412 1.172 14.819
27. Bontocani 4.789 1.617 1.273 7.679
JUMLAH 255.801 54.957 38.653 349.411
Hal. 64 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Tabel 5: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone
versi Pemohon
PEROLEHAN SUARA NO KECAMATAN
1 2 3 JUMLAH
1. Tanete Riattang 15.648 2.230 4.306 22.184
2. Tanete Riattang Timur 13.230 3.017 1.995 18.242
3. Tanete Riattang Barat 12.497 2.800 2.607 17.904
4. Palakka 9.653 1.103 982 11.738
5. Awampone 11.861 2.047 1.095 15.003
6. Tellu Siattinge 16.704 4.162 1.375 22.241
7. Cenrana 10.860 1.564 889 13.313
8. Dua Boccoe 15.249 1.632 1.436 18.327
9. Ajangale 13.978 1.108 816 15.902
10. Amali 10.779 1.469 433 12.681
11. Ulaweng 8.998 1.552 4.349 14.063
12. Bengo 10.077 2.766 1.220 13.399
13. Lappariaja 9.778 2.271 1.051 12.914
14. Lamuru 10.317 1.717 1.419 10.821
15. Tellulimpoe 7.828 174 330 10.145
16. Barebbo 12.287 1.316 1.001 14.145
17. Ponre 6.940 1.396 462 9.535
18. Sibulue 16.213 1.797 798 18.808
19. Cina 10.287 1.881 1.492 12.310
20. Mare 9.061 2.390 955 12.446
21. Tonra 5.298 640 884 6.822
22. Salomekko 4.586 1.391 1.207 7.184
23. Kajuara 12.089 2.818 2.875 17.782
24. Patimpeng 6.165 1.892 5.334 13.391
25. Kahu 12.440 5.795 1.857 20.072
26. Libureng 12.610 2.412 1.172 16.194
27. Bontocani 5.889 1.617 1.273 17.558
JUMLAH 291.302 54.957 38.613 395.124
Berdasarkan catatan Pemohon dalam bentuk tabel diatas terdapat
kekeliruan yang nyata dan sangat tidak masuk akal antara lain :
1. Jumlah suara sah disebutkan Pemohon sebanyak 395.124 sedangkan
surat suara terpakai hanyalah sebanyak 356.905 dan surat suara yang
sah hanya sebesar 349.411, makanya dapatlah terlihat dengan jelas
kekeliruan itu sesungguhnya telah dilakukan oleh Pemohon dan bukan
sama sekali Termohon;
2. Beberapa item angka yang saling bertentangan dan atau saling tidak
bersesuaian;
Hal. 65 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
10. Demikian pula dengan keberatan Pemohon dalam poin 6 perubahan
permohonannya khusus daerah pemilihan kabupaten Gowa menurut daftar
yang diajukan Pemohon dapat mempengaruhi hasil penghitungan akhir
maka adalah wajib bagi Termohon untuk melampirkan daftar rekapitulasi
yang telah dihitung berulang-ulang sebagai data resmi yaitu dalam Tabel 6
berikut ini:
Tabel 6: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Gowa
versi KPU Kabupaten Gowa yang telah direkap dalam rekapitulasi
KPU Provinsi Sulawesi Selatan
PEROLEHAN SUARA NO KECAMATAN
1 2 3 JUMLAH
1. Somba Opu 9.353 5.335 35.792 50.480
2. Pallangga 7.135 4.256 34.637 46.028
3. Barombong 2.009 1.530 14.015 17.554
4. Bajeng 5.361 2.198 25.750 33.309
5. Bajeng Barat 2.252 1.429 9.297 12.978
6. Bonto Marannu 2.687 1.392 10.487 14.566
7. Pattallassang 3.007 1.331 6.689 11.027
8. Bonto Nompo 1.765 992 20.487 23.244
9. Bonto Nompo Selatan 992 532 16.410 17.934
10. Parangloe 1.053 296 7.985 9.334
11. Manuju 747 173 7.377 8.297
12. Tinggi Moncong 1.394 398 10.003 11.795
13. Parigi 774 219 7.509 8.502
14. Tombolo Pao 989 739 12.701 14.429
15. Bungaya 737 237 8.718 9.692
16. Bonto Lempangan 829 471 8.664 9.961
17. Tompobulu 2.707 1.966 13.649 18.322
18. Biringbulu 3.092 2.309 15.855 21.256
JUMLAH 46.880 25.803 266.025 338.708
11. Demikian pula dengan keberatan Pemohon dalam poin 7 perubahan
permohonannya khusus daerah pemilihan kabupaten Bantaeng menurut
daftar yang diajukan Pemohon dapat mempengaruhi hasil penghitungan
akhir maka adalah wajib bagi Termohon untuk melampirkan daftar
rekapitulasi yang telah dihitung berulang-ulang sebagai data resmi yaitu
dalam Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten
Bantaeng versi KPU Kabupaten Bantaeng yang telah direkap dalam
rekapitulasi KPU Provinsi Sulawesi Selatan
Hal. 66 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
PEROLEHAN SUARA NO KECAMATAN
1 2 3 JUMLAH
1. Bisappu 4.962 2.772 8.114 15.848
2. Bantaeng 7.175 1.710 8.811 17.696
3. Eremerasa 3.592 1.173 3.869 8.634
4. Tompobulu 4.436 2.806 4.209 11.451
5. Pa’jukukang 3.744 2.022 6.943 12.709
6. Uluere 1.082 965 3.400 5.447
7. Gantarangkeke 2.305 1.369 4.442 8.116
8. Sinoa 1.528 1.379 3.523 6.430
JUMLAH 28.824 14.196 43.311 86.331
12. Bahwa Termohon menolak dengan tegas bahwa terdapat kekeliruan dalam
penghitungan di Kabupaten Gowa, Kota Makassar, dan Kabupaten Tana
Toraja serta Kabupaten Bone dan Kabupaten Bantaeng oleh karena
penghitungan tersebut dilakukan dalam banyak tingkatan penghitungan
mulai dari tingkat KPPS di tingkat TPS kemudian PPK di tingkat
Kecamatan Dan KPU Kabupaten / Kota ditingkat Kabupaten / Kota. Hasil
resmi dari penghitungan tersebut seperti terurai dalam Tabel 8 berikut ini :
Tabel 8: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Lima
Kabupaten/Kota yang dipersoalkan hasilnya oleh Pemohon
Jumlah No. Urut Nama Pasangan Calon Makass
ar Gowa Tana Toraja Bone Bantae
ng
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. Dr. H.
MANSYUR RAMLY
145.587 46.880 33.827 255.801 28.824
510.919
2.
H. ABD. AZIZ
QAHHAR MUDZAKKAR
DAN Ir. H. MUBYL HANDALING
130.517
25.803
9.247
54.957
14.196
234.720
3.
H. SYAHRUL YASIN
LIMPO, S.H.,M.Si.,M.H. DAN
Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
218.641
266.025
138.204
38.653
43.311
704.834
JUMLAH
494.745
338.708
181.278
349.411
86.331
1.450.473
13. Bahwa Termohon sangat keberatan dengan bahasa permohonan yang
digunakan Pemohon dalam poin 7 keberatannya yang menyebut angka
Hal. 67 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
siluman, pengurang dan penambahan oleh karena secara prinsip dan
kenyataannya tidak satupun angka yang tidak berdasar pada penghitungan
resmi dan transparan;
14. Bahwa keberatan Pemohon poin 8 dalam bentuk tabel adalah ditolak
dengan tegas oleh Termohon oleh karena tidak benar dan mendasar.
Bandingkan tabel Pemohon dan Tabel yang BENAR menurut Termohon;
Tabel 9: Versi Pemohon sebelum perubahan PERMOHONAN sebagai berikut:
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PROSENTA
SE (%)
1. H. M. AMIN SYAM DAN
PROF. Dr. H. MANSYUR RAMLY
1.440.201 39,42 %
2. H. ABD. AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN Ir. H. MUBYL HANDALING
786.792 21,53 %
3. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H.,M.Si.,M.H.
DAN Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
1.426.656 39,05 %
JUMLAH
3.653.649
100%
Tabel 10 : Versi Pemohon dalam PERUBAHAN PERMOHONANNYA sebagai
berikut:
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PROSENTA
SE (%)
1.
H. M. AMIN SYAM
DAN PROF. Dr. H. MANSYUR RAMLY
1.440.411
40,69 %
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN Ir. H. MUBYL HANDALING
786.792
22,22 %
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H.,M.Si.,M.H.
DAN Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
1.313.142
37,09 %
JUMLAH
3.540.345
100 %
Hal. 68 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Tabel 11. Versi Termohon sebagai berikut:
NO
NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
PEROLEHAN
SUARA
PROSENTA
SE (%)
1.
H. M. AMIN SYAM DAN
PROF. Dr. H. MANSYUR RAMLY
1.404.910
38,76 %
2.
H. ABD. AZIZ QAHHAR MUDZAKKAR
DAN Ir. H. MUBYL HANDALING
786.792
21,71 %
3.
H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H.,M.Si.,M.H.
DAN Ir. H. AGUS ARIFIN NU’MANG, M.S.
1.432.572
39,53 %
JUMLAH
3.624.274
100%
15. Bahwa keberatan Pemohon dalam poin 9 dan 10 hanyalah bersifat
himbauan moral, namun demikian Termohon juga menolak dengan tegas
oleh karena tanpa himbauan moral dari Pemohon, sebelumnya juga
Termohon telah melakukan tugas, fungsi dan kewenangannya yang
berdasarkan pada nilai-nilai aturan yang ada yang tentunya berdasar pada
etika dan moralitas yang tinggi sebagai bahagian dari kesadaran
Termohon akan tanggung jawabnya;
TAMBAHAN DALAM POKOK PERKARA ATAS ADANYA PERUBAHAN
PERMOHONAN :
1. Bahwa apa yang Termohon uraikan pada bagian sebelumnya, dinyatakan
sebagai satu kesatuan atau bagian yang tidak terpisahkan dengan uraian-
uraian tentang pokok perkara;
2. Bahwa Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan Pemohon dalam permohonan keberatannya, kecuali apa
yang secara tegas di akui oleh Termohon dalam persidangan;
3. Bahwa Termohon menolak dengan tegas dalil-dalil Pemohon dalam
perubahan permohonannya poin 6 baik mengenai angka-angkanya
maupun cara penyajiannya. Termohon sangat kecewa dengan apa yang
digambarkan oleh Pemohon yang nampaknya lebih mengarahkan
permohonannya kepada upaya pengrusakan pribadi dan atau
penyerangan kehormatan pribadi yang sesungguhnya tidak bersesuaian
dengan pokok perkara ini. Bahwa dari hampir semua dalil-dalil Pemohon
menyebutkan adanya kecurangan-kecurangan dan pelanggaran dan atau
mereka penyebut penggelembungan suara tanpa menyadari apa yang
dilakukan oleh Pemohon sebagai upaya menyerang kebenaran
Hal. 69 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
berdasarkan asumsi semata. Untuk lebih jelasnya oleh karena beban
pembuktian ada pada Pemohon tentang apa yang didalilkannya maka dari
itu tidak tertutup kemungkinan semua pihak yang terkait dalam pemberian
keterangan palsu didepan sidang akan diperhadapkan dengan perkara
baru dihadapan penyidik pidana yang berkompeten. Termohon menolak
hal-hal yang diuraikan Pemohon khususnya daerah pemilihan Kabupaten
Gowa dengan alasan:
a. Pemohon tidak mengerti tata cara penghitungan;
b. Pemohon mendasari uraian dan tabelnya dengan angka asumsi yang
tidak benar sama sekali. Mengenai tata cara panghitungan Termohon
KPU Provinsi SULAWESI SELATAN menuangkannya dalam sebuah
Surat Keputusan;
c. Pemohon dengan jelas dalam tabel dan uraiannya menempatkan
angka-angka yang berbeda. Contoh Pemohon menyebutkan angka
dalam tabel dan uraian yang tidak bersesuaian;
Untuk lebih jelasnya tentang apa yang dilakukan oleh Pemohon dalam hal
PENGGANTIAN permohonannya dapat terlihat pada tabel berikut ini. Oleh
karena perubahan tersebut dilakukan dalam batas waktu yang sudah lama
lewat maka permohonan yang demikian haruslah dinyatakan ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
DAFTAR GUGATAN KABUPATEN GOWA
GUGATAN LAMA
(Tgl. 16 Nov. 2007)
GUGATAN BARU
(Tgl. 7 Des. 2007) NO KECAMATAN
DESA/KEL. TPS DESA/KEL. TPS
KET.
1. Tompobulu Datara 1 Datara 1 Tetap
2 2 Tetap
3 3 Tetap
4 4 Tetap
5 5 Tetap
6 6 Tetap
7 7 Tetap
8 8 Tetap
9 9 Tetap
Rappolemba - Rappolemba 1 Baru
- 2 Baru
3 3 Tetap
- 6 Baru
- 9 Baru
- 10 Baru
- 11 Baru
- 12 Baru
Hal. 70 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- 13 Baru
- 14 Baru
- 15 Baru
Rappoala 1 Rappoala 1 Tetap
2 2 Tetap
3 3 Tetap
- 4 Baru
5 5 Tetap
- 6 Baru
- 8 Baru
9 - Dicabut
10 10 Tetap
- Malakaji 2 Baru
- 7 Baru
- 9 Baru
- Cikoro 1 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 6 Baru
- 7 Baru
- 8 Baru
- 10 Baru
- Garing 1 Baru
- Tanete 3 Baru
- 8 Baru
- 9 Baru
- 10 Baru
- Bontobuddung 1 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
2. Parigi Majannang 2 Majannang 2 Tetap
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- 7 Baru
Manimbahoi 3 Manimbaahoi 3 Tetap
4 4 Tetap
5 5 Tetap
6 - Dicabut
7 - Dicabut
Bilanrengi - Bilanrengi 1 Baru
2 2 Tetap
3 3 Tetap
4 4 Tetap
5 5 Tetap
Hal. 71 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- Jonjo 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- Sicini 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- 8 Baru
3. Biring Bulu Taring - Taring 2 Baru
- 3 Baru
- 5 Baru
6 6 Tetap
8 8 Tetap
9 9 Tetap
- 11 Baru
Parangloe - Parangloe 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
5 5 Tetap
- 6 Baru
- 7 Baru
Batu Malonro - Batu Malonro 1 Baru
2 2 Tetap
3 3 Tetap
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
7 7 Tetap
- Lauwa 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- Tonrorita 8 Baru
- Pencong 2 Baru
- 3 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- 7 Baru
- 8 Baru
- Berutallasa 1 Baru
- 2 Baru
Hal. 72 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- 3 Baru
- 8 Baru
- 10 Baru
- Batturappe 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 7 Baru
- 8 Baru
- 9 Baru
- Borimasunggu 1 Baru
- Lembangloe 1 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- Julukanaya 5 Baru
4. Bonto Nompo
Selatan
Sengka - Sengka 1 Baru
2 2 Tetap
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- 7 Baru
Tanrara 1 Tanrara 1 Tetap
2 2 Tetap
- 3 Baru
4 4 Tetap
- 5 Baru
Salajengki 1 Salajengki 1 Tetap
- 2 Baru
3 3 Tetap
4 4 Tetap
- Tindang 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 5 Baru
- Pa’bundukang 1 Baru
- 3 Baru
- Bontosunggu 2 Baru
- 3 Baru
- Jipang 7 Baru
- Bonto Ramba 1 Baru
- 2 Baru
- 4 Baru
5. Bonto Nompo Bontolangkasa 1 Bontolangkasa 1 Teta p
Hal. 73 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Utara Utara
- 2 Baru
- 3 Baru
Manjapai 1 Manjapai - Dicabut
- 2 Baru
4 - Dicabut
Katangka 1 Katangka 1 Tetap
2 2 Tetap
Kalebarembeng 1 Kalebarembeng - Dicabut
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- Bontonompo 1 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- Tamallayang 1 Baru
- 3 Baru
- Kelaserena 2 Baru
- 4 Baru
- Bontolangkasa
Selatan
2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- Barembeng 1 Baru
- 3 Baru
- 5 Baru
- Romanglasa 3 Baru
- Katangka 1 Baru
- 2 Baru
- Bategulung 1 Baru
- 2 Baru
6. Tombolopao Erelembag - Erelembang 3 Baru
- 4 Baru
5 5 Tetap
- 6 Baru
- 7 Baru
- 8 Baru
- 9 Baru
Kanrepia 1 Kanreapia 1 Tetap
2 2 Tetap
- 4 Baru
- 6 Baru
Tonasa - Tonasa 1 Baru
3 3 Tetap
- 6 Baru
- 7 Baru
- 8 Baru
Hal. 74 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- 9 Baru
- Tamaona 3 Baru
- 4 Baru
- 6 Baru
- 7 Baru
- 8 Baru
- Tabbinjai 5 Baru
- Pao 4 Baru
- Balassuka 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 7 Baru
- Mamampang 2 Baru
- 4 Baru
- 6 Baru
- Bolaromang 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
7. Bungaya Je’nebatu - Je’nebatu 1 Baru
2 2 Tetap
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
Bontomanai 2 Bontomanai 2 Tetap
- 3 Baru
- 4 Baru
Bissoloro - Bissoloro 1 Baru
2 2 Tetap
- 3 Baru
- 4 Baru
Rannaloe - Rannaloe 1 Baru
- 2 Baru
3 3 Tetap
4 4 Tetap
- Sapaya 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- Buakkang 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 5 Baru
- Mangempang 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
Hal. 75 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
8. Bajeng Pabentengan 3 Pabentengan 3 Tetap
- 4 Baru
Panciro 2 Panciro 2 Tetap
Pannyangkalan 4 - Dicabut
- Tangkebajeng 1 Baru
- Lempangang 1 Baru
- Bone 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
9. Tinggimoncong Gantarang 1 Gantarang 1 Tetap
- 2 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
Pattapang 1 Pattapang 1 Tetap
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
Bontolerung - Bontolerung 1 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
5 5 Tetap
- Malino 1 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- 11 Baru
- 12 Baru
- 13 Baru
- 14 Baru
- Bulutana 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- Garassi 1 Baru
- Parigi 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
10. Somba Opu Pandang-
Pandang
6 - Dicabut
Tompobulu 1 - Dicabut
- Sungguminasa 9 Baru
Hal. 76 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- Paccinongan 3 Baru
- Batang Kaluku 10 Baru
- Tamarunang 5 Baru
- 8 Baru
- 9 Baru
11. Bontolempangan Bontoloe - Bontoloe 1 Baru
- 2 Baru
4 4 Tetap
5 5 Tetap
- Julumate’ne 2 Baru
- 4 Baru
- Bontolempangan 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 7 Baru
- Lassa’ Lassa’ 1 Baru
- Parang Lompoa 5 Baru
- 6 Baru
- Ulu Jangang 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
12. Barombong - Benteng Somba
Opu
1 Baru
Moncobalang - Moncobalang 2 Baru
- 5 Baru
6 6 Tetap
- Lembangparang 2 Baru
- 3 Baru
Tamanyeleng 4 - Dicabut
13. Parangloe Bontoparang - Bontoparang 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 5 Baru
7 - Dicabut
Borisallo 1 Borisallo 1 Tetap
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- 7 Baru
- Lanna 1 Baru
- 2 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
Hal. 77 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- 7 Baru
- Lonjoboko 1 Baru
- 2 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- Belapunranga 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 5 Baru
- Bontokassi 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- Belabori 1 Baru
- 2 Baru
- 4 Baru
14. Manuju Manuju 1 Manuju 1 Tetap
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- 5 Baru
- Tamalatea 2 Baru
- 3 Baru
- 6 Baru
Tasesse 1 Tasesse 1 Tetap
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
- Tanakaraeng 1 Baru
- 2 Baru
- 3 Baru
- 4 Baru
15. Pattalassang Timbuseng 4 Timbuseng 4 Tetap
- 5 Baru
7 7 Tetap
- Sungguminasa 1 Baru
16. Bontomarannu Romangloe 1 Romangloe - Dicabut
- 2 Baru
- Sokkolia 4 Baru
17. Palangga - Tetabatu 2 Baru
- 5 Baru
- 6 Baru
- Pangkabinanga 1 Baru
- 2 Baru
- Parangbanoa 2 Baru
- Mangalli 9 Baru
- Bontoala 14 Baru
Julubori - Julubori 1 Baru
Hal. 78 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- 3 Baru
5 5 Tetap
- 6 Baru
- 7 Baru
- Panakukang 5 Baru
- 6 Baru
- Julukanaya 3 Baru
- Julupamai 3 Baru
- 4 Baru
18. Bajeng Barat - Mandalle 3 Baru
- 5 Baru
- Manjalling 1 Baru
- 3 Baru
- Gentungan 4 Baru
- Tanabangka 2 Baru
- Kalemandalle 1 Baru
4. Bahwa Termohon menolak dengan tegas dalil-dalil Pemohon dalam
perubahan permohonannya poin 7 baik mengenai angka-angkanya
maupun mengenai tata cara penyajiannya di Kabupaten Bantaeng seperti
contoh:
a. Pemohon mendalilkan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya
84.524 orang sementara surat suara terpakai 91.526 lembar berarti ada
penggelembungan suara menurut Pemohon sebesar 7000 lembar. Dari
uraian tersebut sudah terlihat bahwa Pemohon memang tidak memiliki
kecakapan menghitung dan memang benar dan wajar Pemohon salah
hitung oleh karena disatu sisi memang tidak cakap menghitung dan
disisi lain tidak memiliki kewenangan menghitung terlebih lagi membuat
rekapitulasi sendiri;
b. Pemohon dengan nyata-nyata menyerang kehormatan pribadi
H.AZIKIN SULTAN sebagai Bupati Bantaeng sedang Pemohon TAHU
BENAR bahwa H. AZIKIN SULTAN tidak memiliki kesempatan
membela diri. Olehnya itu uraian Pemohon haruslah dipertanggung
jawabkan oleh Pemohon;
c. Bahwa adalah sangat mengecewakan uraian Pemohon dalam tabelnya
dihalaman 21 oleh karena Pemohon SENDIRI sudah tidak konsisten
dengan tabelnya yang pada akhirnya menyebutkan bahwa tabel
tersebut dipindahkan ke halaman lampiran untuk mempercantik
permohonan. Hal tersebut menunjukkan akumulasi kelemahan-
kelemahan Pemohon dari permohonannya secara keseluruhan baik
dari sisi formeel maupun materiil;
Hal. 79 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
d. Pemohon mendalilkan adanya penggelembungan suara di Kabupaten
Bantaeng sebanyak 88.231 sedangkan DPTnya hanya 123.826 adalah
hal sangat mustahil karena suara sahnya hanya 86.331 dan suara tidak
sah 5218;
5. Bahwa tidak benar seluruh dalil-dalil Pemohon yang dinyatakan pada poin
8, 9, 10, 11 dan 12. Oleh karena :
- Tidak benar angka-angka dan perhitungan yang dinyatakan oleh
Pemohon;
- Tidak benar hal-hal yang diuraikan sebagai penggelembungan suara
bagi keuntungan salah satu calon. Bahkan salah satu perbuatan
penggelembungan suara (quod erat demonstrandum) yang sudah
terbukti dan sudah diproses oleh PANWAS ialah penggelembungan
suara di Kabupaten Tana Toraja yang dilakukan oleh pihak pasangan
calon No.1 (in casu Pemohon);
- Tidak benar jika penghitungan oleh Desk Pilkada yang dijadikan
sebagai acuan yang sah. Sebab selain desk pilkada, berbagai instansi
dan komponen masyarakat lainnya juga melakukan penghitungan
sendiri.Sebut saja misalnya hitungan yang dilakukan oleh Polda Sulsel,
PT. LSI, media massa, partai-partai politik, dll. Tentu saja hasil dari
semua perhitungan itu berbeda-beda satu sama lain;
- Uraian perbuatan-perbuatan pada poin 12 huruf a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,
k, l, m, n, o, p, q, r dan s, semuanya menguraikan perbuatan-perbuatan
yang merupakan pelanggaran Pemilu ataupun suatu tindak pidana.
Dimana berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 jo. UU No. 22 Tahun 2007
dan PP No. 6 Tahun 2005, maka perbuatan-perbuatan yang diuraikan
Pemohon tersebut merupakan kewenangan PANWAS dan/atau
penyidik pidana. Dengan kata lain, sama sekali bukan hal yang dapat
diperiksa oleh peradilan sengketa hasil penghitungan suara Pilkada
sebagaimana yang kita laksanakan ini;
- Khususnya poin 12 huruf p, selain amat tidak benar asumsi subyektif
Pemohon, maka perlu kiranya kami ingatkan bahwa justru hasil
penyidikan Polda Sulsel (quod erat demosntrandum) mendudukkan
sebagai pelaku (Tersangka) pencurian harddisk tersebut ialah adik
kandung dari Sekretaris Tim Pemenangan pasangan calon No.1 (in
casu Pemohon). Sehingga apakah asumsi Pemohon pada angka 12
huruf p tersebut tidak keliru ?;
Hal. 80 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
6. Bahwa apa yang didalilkan Pemohon dalam poin 13, 14, 15, 16 dan 17
hanyalah merupakan akumulasi kekecewaan subyektif dari Pemohon akan
hasil PILKADA GUBRNUR DAN WAKIL GUBERNUR tanggal 5 November
2007, olehnya itu Termohon tetap mengharapkan kesadaran dari Pemohon
PRINSIPAL agar sudilah menerima hasil proses DEMOKRASI ini secara
baik oleh karena telah dilakukan secara langsung, umum, bebas dan
rahasia serta jujur dan adil demi bangsa dan tentunya DAERAH kita
bersama di SULAWESI SELATAN;
7. Bahwa petitum Pemohon nomor urut 1 adalah hal yang tidak benar sama
sekali oleh karena Surat Keputusan No. 086/P.KWK-SS/XI/2007 tertanggal
16 November 2007 adalah Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007 dan bukan
sama sekali mengenai rekapitulasi. Sedangkan yang dapat
dipersengketakan hanyalah sengketa hasil perhitungan suara yang termuat
dalam Berita Acara Rekapitulasi tertanggal 14 November 2007;
8. Bahwa oleh karena tidak satupun petitum dari Permohonan Pemohon
mengenai REKAPITULASI (penghitungan suara), maka dari itu haruslah
dipandang bahwa permohonan tidak sesuai dengan maksud dalam
PERMA 02 tahun 2005 pasal 3 ayat (5) ”Keberatan yang diajukan oleh
Pemohon atau kuasa hukumnya wajib menguraikan dengan jelas dan rinci
tentang:
a. Kesalahan dari penghitungan suara yang diumumkan oleh KPUD dan
hasil perhitungan suara yang benar menurut Pemohon;
b. Permintaan untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang
diumumkan KPUD dan menetapkan hasil penghitungan suara yang
benar menurut Pemohon;
Bahwa Pemohon tidak menyatakan dalam petitumnya meminta
pembatalan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Gubernur dan
Wakil Gubernur tertanggal 14 November 2007 secara umum dan
khususnya pada daerah pemilihan pada Kabupaten/Kota yang ditunjuk
pada posita Permohonan Pemohon baik yang lama maupun
perubahannya/penggantinya, namun yang diminta oleh Pemohon dalam
Petitumnya hanya meminta pembatalan Penetapan Komisi Pemilihan
Umum Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 086/P.KWK-SS/XI/2007,
tanggal 16 November 2007 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Pemilihan Umum Kepala Daerah
Hal. 81 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007;
Sehingga tentunya amat irrasional bilamana Penetapan Pasangan Calon
Terpilih dibatalkan, namun rekapitulasi perhitungan suara justru tidak
dibatalkan. Karena sepanjang tidak dibatalkan (karena tidak dimohonkan
dalam petitum), maka tentunya Berita Acara Rekapitulasi tersebut masih
mempunyai kekuatan yang sah dan mengikat;
9. Bahwa oleh karena Pemohon tidak meminta dalam Petitumnya yang
secara inti dalam hal yang dapat dipersengketakan dalam sengketa hasil
PILKADA dan sama sekali tidak menyinggung Rekapitulasi yang dibuat
oleh Termohon maka dari itu tidak satupun alasan hukum bagi MAJELIS
HAKIM AGUNG untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang
termuat dalam Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2007 tertaggal 14
November 2007 terlebih lagi tidak ada alasan hukum sama sekali untuk
dapat memenuhi tuntutan Pemohon dalam Petitum 4, 5 dan 6 dan
Subsidair Point 1, 2, 3 dan 4, oleh karena itu permohonan yang demikian
haruslah dipandang tidak pernah ada;
Demikianlah Eksepsi – Jawaban dan Sanggahan dari kuasa hukum
Termohon dan untuk itu sudilah kiranya Majelis Hakim Agung yang Mulia
memutus perkara ini dan menyatakan :
DALAM EKSEPSI :
1. Menerima eksepsi dari Termohon;
2. Mnyatakan menurut hukum keberatan Pemohon tidak dapat diterima;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak keberatan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Gubernur dan
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tanggal 14 November 2007 adalah sah
menurut hukum;
3. Menyatakan bahwa Keputusan Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan
No. 086/P.KWK-SS/XI/2007 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Pemilihan Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007 tanggal
16 November 2007 adalah sah menurut hukum;
4. Menghukum Pemohon membayar biaya Perkara;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan permohonannya Pemohon
Keberatan mengajukan bukti-bukti surat yang copynya telah dibubuhi meterai
sebagaimana ditentuan Undang-Undang Bea Meterai mengenai bukti-bukti
Hal. 82 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
surat, yaitu:
1. Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih Provinsi Sulawesi Selatan Pada PILKADA 2007. P-1;
2. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. P-2;
3. Berita Acara Penyerahan/Penerimaan Logistik Barang Cetakan Pemilihan
Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Kabupaten Gowa
tanggal 5 November 2007. P-3;
4. Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gowa No. 170/KPU-
GW/X/2007 dan Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gowa
Kecamatan Somba Opu No. /PPK-SO/X/2007 Perihal Formulir
Penghitungan Suara, tanggal 1 November 2007. P-3.1;
5. Surat Edaran Tim Independen Pemenangan SYL Kecamatan Tampobulu
Kabupaten Gowa, No. 01/TIMIP/SYL/IV/2007, Hal Undangan. P-3.2;
6. Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Kabupaten Gowa. P-4;
7. Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Kota Makassar. P-5;
8. Rekapitulasi Desk PILKADA Provinsi Sulawesi Selatan dan Rekapitulasi
Penghitungan Suara oleh PANWAS Kabupaten Bone. P-6;
9. Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Kabupaten Tana Toraja dan Daftar Pemilih Tetap
Kabupaten Gowa. P-7.1;
10. Daftar Pemilih Tetap Tana Toraja. P-7.2;
11. Pengaduan Dari Team Asmara Atas Pelanggaran-Pelanggaran Yang
Terjadi Selama PILKADA. P-8;
12. Daftar Pemilih Ganda di Kabupaten Bantaeng. P-9;
13. Daftar Pemilih Bulan dan Tanggal Yang Sama. P-10;
14. Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Bantaeng. P-11;
15. Keputusan Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan Tentang Tata Cara
Pemungutan Suara PILKADA Sulawesi Selatan. P-12;
Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat tersebut, Pemohon Keberatan
juga mengajukan saksi-saksi yang di bawah sumpah telah memberikan
keterangan sebagai berikut:
1. Drs. M. Zainal Bakri, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Kabupaten Bone sebagai
koordinator bidang penerimaan laporan penghitungan suara;
Hal. 83 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- Bahwa di Kabupaten Bone terdiri dari 27 kecamatan;
- Bahwa sebagai anggota PANWAS, saksi melakukan penghitungan
suara sebagai data pembanding;
- Bahwa saksi berinisiatif melakukan penghitungan suara dengan cara
cepat yang lebih cepat dari institusí penyelenggara PILKADA yaitu
KPUD Provinsi Sulawesi Selatan dengan melalui pesan singkat atau
SMS dan saksi mengintruksikan kepada semua anggota PANWAS
kecamatan untuk melakukan hal yang sama yaitu mengirim hasil
penghitungan suara di setiap kecamatan langsung melalui SMS dan
melalui phone call kepada PANWAS kabupaten, dalam hal ini saksi
sendiri sebagai yang menghimpun data;
- Bahwa saksi juga menginstruksikan kepada semua anggota PANWAS
kecamatan untuk menghitung dan menghimpun data hasil PILKADA
disetiap TPS dengan menggunakan tenaga relawan, teman atau
kelompok independen, tapi dalam pengumpulan data itu tidak ada
standar baku, karena PANWAS melakukan penghitungan bukan untuk
diumumkan ke publik, karena tidak ada hak PANWAS mengumumkan
hasil PILKADA, data itu hanya sebagai data pembanding;
- Bahwa hasil penghitungan dari tiap-tiap TPS itu oleh para relawan
dikirim melalui SMS dan/atau hand phone kepada PANWAS kecamatan,
kemudian PANWAS kecamatan meneruskan kepada saksi dan oleh
saksi kemudian hasilnya diinput ke dalam komputer;
- Bahwa saksi melakukan penghitungan hasil PILKADA itu pada tanggal 5
November 2007 sampai dengan tanggal 8 November 2007;
- Bahwa hasil akhir penghitungan suara yang dilakukan saksi itu adalah
pasangan nomor urut 1 memperoleh 224.595 suara, pasangan nomor
urut 2 memperoleh 54.776 suara dan pasangan nomor urut 3
memperoleh 38.151 suara. Data saksi di atas berbeda dengan hasil
rekapitulasi yang dilakukan oleh KPUD Kabupaten dan saksi tidak
pernah melakukan klarifikasi kepada KPUD Kabupaten Bone dan hanya
melaporkan kepada PANWAS Provinsi dan KPUD Kabupaten bahwa
ada pelanggaran administrasi dalam plaksanaan PILKADA di Kabupaten
Bone;
- Bahwa informasi yang saksi peroleh dari PANWAS Kecamaan Sibulue
bahwa di Desa Cinenung Kecamatan Sibulue ada kasus dua orang
anggota PPS di TPS 2 yang tidak bisa membedakan suara sah dan
suara yang tidak sah, juga di Desa Cilellang Kecamatan Awampone ada
Hal. 84 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Ketua KPPS menulis nama pada kertas suara ketika pemilih itu dipanggil
untuk mengambil kertas suara kemudian dibawa ke TPS;
- Bahwa saksi tahu ada instruksi dari KPUD Sulawesi Selatan untuk tidak
memberikan salinan atau Berita Acara hasil penghitungan kepada siapa
saja termasuk kepada PANWAS dan kepada saksi;
2. Nirwadi, ST, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS di Kecamatan Sibulue;
- Bahwa di Kecamatan Sibulue ada 45 TPS dan 45 orang relawan untuk
ditempatkan disetiap TPS yang ada masing-masing satu orang. Para
relawan itu bertugas melakukan penghitungan suara di masing-masing
TPS yang kemudian relawan itu melalui SMS melaporkan data itu
kepada PANWAS kecamatan yaitu saksi sendiri, kemudian data dari
relawan itu saksi teruskan kepada PANWAS kabupaten yaitu saudara
Zainal melalui SMS;
- Bahwa keberadaan para relawan tersebut telah dilaporkan kepada
KPPS;
- Bahwa para relawan mengambil data hasil rekapitulasi di masing-
masing TPS itu dari papan tulis setelah penghitungan sudah final;
- Bahwa para relawan yang bertugas di masing-masing TPS itu tidak ada
yang menerima Berita Acara rekapitulasi penghtiungan suara walapun
sudah meminta kepada KPPS, yang katanya ada perintah secara lisan
dari KPUD Provinsi Sulawesi Selatan bahwa siapapun yang meminta
jangan diberikan;
- Bahwa di TPS 2 Desa Cinenung Kecamatan Sibuloe ada kasus dua
orang anggota PPS yang tidak bisa membedakan suara sah dan suara
yang tidak sah, dan kasus ini saksi laporkan kepada PANWAS
kabupaten;
3. Syamsul Bahri, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS di Kecamatan Cina;
- Bahwa di Kecamatan Cina ada 36 TPS dan 45 orang relawan yang
bertugas melakukan penghitungan suara di masing-masing TPS;
- Bahwa selanjutnya para relawan melaporkan hasil penghitungan suara
kepada PANWAS kecamatan yaitu saksi sendiri melalui SMS,
selanjutnya saksi teruskan laporan itu kepada PANWAS kabupaten
yaitu saudara Zainal melalui SMS juga;
Hal. 85 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
4. Drs. Amran, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota tim pejuang Aziz untuk Kabupaten Bone
dan juga sebagai saksi di Kabupaten Bone dari tim nomor urut 2, yang
bertugas antara lain menginput data perolehan suara dari kecamatan-
kecamatan;
- Bahwa data tersebut diperoleh melalui telepon atau SMS yang kemudian
dihimpun oleh saksi;
- Bahwa saksi tahu semua saksi dari kecamatan se Kabupaten Bone tidak
ada yang memperoleh Berita Acara rekapitulasi penghitungan suara, jadi
data yang dikirim kepada saksi diperoleh dari mencatat di papan tulis di
masing-masing TPS tanpa melihat yang tertulis dalam lembaran Berita
Acara;
- Bahwa saksi hadir pada rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara
tingkat kabupaten tapi saksi tidak menyetujui hasil penghitungannya. Hal
tersebut saksi lakukan karena tidak diberikannya Berita Acara kepada
saksi dan juga karena adanya perbedaan data perolehan suara yang
diperoleh saksi dari kecamatan-kecamatan yaitu 284.432 suara untuk
ASMARA dengan hasil penghitungan suara di KPUD Kabupaten Bone;
- Bahwa kecurigaan saksi atas hasil penghitungan suara di KPUD
Kabupaten Bone itu karena ada satu kecamatan yaitu Kecamatan
Awampone dimana data dari saksi tim ASMARA, suara untuk ASMARA
11 ribuan sementara data dari PPK Kecamatan Awampone turun
menjadi 10 ribuan, sementara perolehan tim SAYANG naik suaranya;
5. Sunardi Umar, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah seorang wartawan dari sebuah tabloid dan saksi
tertarik dengan PILKADA Provinsi Sulawesi Selatan karena sangat santer
di masyarakat Makassar bahwa pelaksanaan PILKADA di Sulawesi
Selatan ini terjadi banyak kecurangan dihampir banyak kabupaten, tapi
yang paling menonjol adalah kecurangan di Kabupaten Bone;
- Bahwa saksi tertarik dengan isu PILKADA Sulawesi Selatan ini untuk
kepentingan media dimana saksi bekerja;
- Bahwa saksi mencoba menelusuri adanya kecurangan PILKADA itu ke
Kabupaten Bone untuk mengetahui letak perbedaan itu, karena disatu
sisi ada informasi adanya pengelembungan suara dan disisi lain ada
pengurangan suara, dan yang berkembang di Bone ada pengurangan
perolehan suara, tetapi saksi tidak tahu di desa dan kecamatan mana.
Setelah sampai di Bone saksi bertemu dengan tim AZIZ yang
Hal. 86 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
memberikan angka perolehan suara tim ASMARA yaitu sekitar 284 ribu
sekian (tidak tahu persis), saksi juga menghubungi beberapa pihak
seperti PANWAS juga hampir sama dengan angka diatas, hanya
ratusannya yang berbeda;
- Bahwa kecurangan itu bisa saja terjadi karena berpisahnya lembaran
angka-angka dengan lembar yang ditanda tangani, bisa saja lembar
tanda tangannya itu tidak dirubah tapi lembar angkanya dirubah;
- Bahwa saksi juga memperoleh informasi bahwa rata-rata saksi PILKADA
tidak ada yang menerima Berita Acara hasil rekapitulasi penghitungan
suara karena ada perintah lisan dari KPUD Provinsi Sulawesi Selatan
untuk tidak memberikannya;
6. Amiruddin, SH., menerangkan:
- Bahwa saksi adalah tim pemenangan ASMARA dan sekaligus sebagai
pemantau di Kecamatan Biring Bulu Kabupaten Gowa;
- Bahwa saksi mengetahui dari saksi ASMARA saudara Sahabuddin
tentang adanya pencoblosan 50 lembar sisa kertas suara di TPS 1 Dusun
Karamasa Desa Berrutallasa Kecamatan Biring Bulu yang dilakukan oleh
Mansa dan Majid atas perintah Ketua KPPS 1 saudara Basir, di TPS 5
juga ada pencobolosan yang berulang-ulang atas perintah Darwis KPPS
5;
- Bahwa disamping di dua TPS tersebut, di TPS 3 kampung Sanrangan
Desa Berrutallasa Kecamatan Biring Bulu ada 150 orang wajib pilih yang
tidak diberi surat undangan karena mereka ikut kampanye Golkar/
pendukung ASMARA, disamping itu saksi melihat sendiri ada dua orang
wajib pilih yang mau masuk ke bilik pencoblosan dan setelah diberi kertas
suara, saudara Abdul Majid KPPS 3 ikut berdiri di bilik pencoblosan dan
mengarahkan untuk menconlos nomor urut 3, kemudian di TPS 6 hampir
semua keluarga saksi tidak diberi surat undangan karena pendukung
ASMARA;
- Bahwa saksi tidak mengikuti rekapitulasi suara, karena begitu saksi
mendapat laporan, saksi pergi ke Sungguminasa;
- Bahwa para saksi untuk nomor urut 1 dan 2 Kecamatan Biring Bulu
hampir semuanya tidak menerima Berita Acara rekapitulasi dan setelah
saksi tanyakan kepada anggota PPK Kecamatan, jawabannya jangan
tanyakan masalah rekap, ini semua anjuran KPUD Kabupaten Guwa;
- Bahwa saksi juga tahu di kecamatan lain di Kabupaten Gowa yaitu
Kecamatan Bontolimpangan, Tompok Bulu dan di Kecamatan Bungaya,
Hal. 87 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
kata koordinatornya kesulitan merekap suara karena tidak mendapatkan
model C1-KWK, jadi cuma membawa lembaran kertas dan menulis dari
papan tulis kemudian dikirim ke kabupaten melalui SMS;
7. Dg. Sahabuddin, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah saksi ASMARA di TPS 1 Dusun Karamassa Desa
Berrutallasa;
- Bahwa saksi tahu berdasarkan laporan dari Somba bahwa ada
pencoblosan 50 lembar kertas suara di TPS 1 Dusun Karamassa yang
kemudian oleh saksi dilaporkan kepada Amiruddin;
- Bahwa Somba melihat Mansa dan Majid disuruh KPPS bernama Basir
menusuk sebanyak 50 lembar dan kejadian itu banyak yang melihat yaitu
sekitar 10 orang;
8. Somba, menerangkan:
- Bahwa saksi tahu dan melihat ada pencoblosan 50 lembar sisa kertas
suara yang dilakukan oleh 2 orang yaitu saudara Majid dan Mansa. Atas
kejadian itu kemudian oleh saksi dilaporkan kepada saudara Sahabuddin;
9. Dg. Tiro, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah petugas keamanan pada TPS 5 Kelurahan
Tamarunang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa;
- Bahwa dalam PILKADA Sulawesi Selatan saksi menusuk berulang-ulang,
yang pertama menusuk satu lembar kertas suara, yang kedua menusuk 3
lembar kertas suara, yang ketiga menusuk 3 lembar kertas suara dan
yang terakhir 2 lembar kertas suara, itu semua saksi lakukan atas
perintah KPPS 5 saudara Darwis;
- Bahwa disamping saksi, ada 8 orang lagi yang menusuk lebih dari sekali
yaitu masing-masing mencoblos 6 lembar kertas suara. Atas kejadian
tersebut saksi melapor kepada PANWAS saudara Andi hakim;
10. Abd. Rahim, menerangkan:
- Bahwa saksi warga biasa berasal dari Desa Tindan Kecamatan
Bontonompo Selatan dan dalam PILKADA saksi mencoblos di TPS 5;
- Bahwa saksi tahu setelah penghitungan suara selesai sekitar jam 3 sore,
saksi melihat hasil perolehan suara untuk nomor urut 1 hanya
memperoleh satu suara saja, padahal dari keluarga saksi sekitar 20
orang yang berhak memilih mengaku kepada saksi bahwa mereka semua
mencoblos nomor urut 1;
Hal. 88 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
11. Ismail, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah warga Desa Senka, Kecamatan Bontonompo
Selatan yang dalam PILKADA Sulawesi Selatan 2007 yang lalu
mencoblos di TPS 5;
- Bahwa saksi tahu pelaksanann PILKADA di TPS 5 tersebut banyak
terjadi pelanggaran, karena pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara
di TPS 5 itu tidak dilakukan di TPS melainkan dihitung di bawah kolong
rumah Dg. Gauk, dan ini disaksikan oleh banyak orang;
12. Darmawan, menerangkan:
- Bahwa saksi dalam PILKADA Sulawesi Selatan bertugas sebagai saksi
tim ASMARA di TPS 2 Desa Sengka Kecamatan Bontonompo Selatan;
- Bahwa saksi tahu dalam pelaksanaan PILKADA di TPS 2 terjadi banyak
kecurangan pada saat pelaksanaan penghitungan suara, yaitu kalau
cobolosan nomor 1 itu dibentangkan ke atas dan kertas suaranya dirusak
dengan kuku, sehingga suara perolehan calon nomor urut 1 banyak yang
rusak yaitu sekitar 30 kertas suara;
- Bahwa saksi sudah memprotes KPPS atas tindakannya itu tapi tidak
diindahkan;
13. Mustari, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah warga Desa Salajengke, Kecamatan Bontonompo
Selatan yang dalam PILKADA Sulawesi Selatan mencoblos di TPS 4;
- Bahwa saksi tahu di TPS 4 itu Kepala Dusun bernama Daeng Naek dan
temannya Daeng Ngunjung masing-masing mencoblos 2 kali dan Kepala
Dusun selalu berkata kepada orang yang mau masuk ke bilik suara
bahwa yang tidak mencoblos nomor urut 3 tidak mendapat sembako;
14. Syamsuddin, menerangkan:
- Bahwa saksi dalam PILKADA Sulawesi Selatan bertugas sebagai
koordinator saksi nomor urut 1 yaitu tim ASMARA untuk Desa Sengka
Kecamatan Bontonompo Selatan mulai dari TPS 1 sampai TPS 7;
- Bahwa dalam rangka menjalankan tugas sebagai koordinator, saksi
selalu berkeliling TPS itu untuk mengontrol para saksi tim ASMARA;
- Bahwa dalam pelaksanaan PILKADA di 7 PPS itu terjadi banyak
pelanggaran karena di 7 TPS itu semua saksi dari pasangan nomor urut
1 tidak diberi formulir Berita Acara C1-KWK sehingga saksi-saksi itu
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya;
- Bahwa saksi pernah meminta kepada KPPS 5 tempat saksi mencoblos
agar semua saksi mulai dari pasangan nomor urut 1, pasangan nomor
Hal. 89 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
urut 2 dan pasangan nomor urut 3 diberi formulir C1, tapi KPPS tidak
mau memberi sampai akhir pemilihan dan ini menyulitkan tugas dari saksi
pasangan nomor urut 1 karena harus mencatat di lembar catatan kertas
biasa;
- Bahwa di TPS 6 di Desa Sengka saksi dari pasangan nomor urut 1
bernama Muhajir dilarang oleh KPPS bertugas sebagai saksi PILKADA di
TPS itu hanya karena terlambat satu menit datang ke TPS;
15. Ismail Nompo, menerangkan:
- Bahwa dalam PILKADA Sulawesi Selatan saksi bertugas sebagai
pemantau dari Provinsi mewakili LSM Kopyar dan posisi saksi netral;
- Bahwa dalam melakukan pemantauan, saksi bertugas di 10 TPS yaitu di
TPS 1 sampai TPS 10 Kelurahan Pandan-Pandan, Kecamakan Somba
Opu, Kabupaten Gowa;
- Bahwa dalam melakukan pemantauan, saksi selalu berkeliling ke 10 TPS
itu setiap 15 menit sekali;
- Bahwa setelah saksi melakukan pencoblosan di TPS 9, saksi ke TPS 8
dan TPS 1. Dalam perjalanan saksi melihat Sahril Dg. Solong tim nomor
urut 3 memberikan surat panggilan kepada Basso Dg. Tara untuk
mencoblos di TPS 10 padahal Basso Dg. Tara sudah mencoblos di TPS
9;
- Bahwa tiga hari setelah pencoblosan saksi bertemu Sahril Dg. Solong
dan bertanya berapa kali mencoblos, Sahril Dg. Solong mengatakan 5
kali melakukan pencoblosan;
16. Kaharuddin, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah koordinator saksi dari tim ASMARA untuk 16 TPS
Desa Bontoala, Kecamatan Palangga dan saksi untuk Kabupaten Gowa;
- Bahwa sebagai koordinator, saksi memperoleh laporan bahwa semua
saksi di TPS tidak mendapatkan Berita Acara penghitungan suara
beserta lampirannya, kemudian di TPS 13 KPPS dalam melakukan
pemanggilan tidak mau menyebutkan nama dan hanya menyebutkan
nomor urut saja, di TPS 14 ada seorang bernama Muhammad Ridwan
dan dua orang isterinya yang tidak mendapatkan panggilan pencoblosan
dan ternyata surat panggilan untuk mencoblos dipergunakan orang lain
yaitu Abdul Jabar tapi ketangkap tangan;
17. Budiati, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah saksi nomor urut 1 di Desa Bantoala Kecamatan
Palangga;
Hal. 90 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- Bahwa di TPS tempat saksi melaksanakan tugas ada salah seorang
pemilih yang bukan haknya menggunakan nama orang lain melakukan
pencoblosan;
- Bahwa sebelum pelaksanaan pencoblosan di TPS tempat saksi
melaksanakan tugas, saksi meminta kepada KPPS untuk menyebut
nomor urut dan nama pemilh. Pada saat itu dipanggil nama Rusdiana
nomor urut 389 yang setahu saksi adalah tetangga saksi, setelah diamati
ternyata bukan Rusdiana yang masuk tapi Nursiah;
- Bahwa terhadap kejadian itu saksi meminta kepada KPPS supaya
pencoblosan dihentikan, akan tetapi tidak dihiraukan. Kemudian saksi
melaporkan lewat telepon kepada koordinator saksi kecamatan;
18. Sehu Dg Tata, menerangkan;
- Bahwa saksi adalah anggota PPS di TPS 3 Desa Jenitalassa,
Kecamatan Palangga;
- Bahwa saksi disuruh oleh KPPS untuk mengedarkan kepada masyarakat
surat panggilan yang sudah tercoret atau sudah diganti namanya;
- Bahwa saksi menyadari bahwa mengedarkan surat panggilan yang
sudah tercoret itu termasuk pelanggaran, kemudian saksi menarik
kembali surat tersebut tapi tidak semuanya hanya sekitar 15 lembar
karena sudah larut malam;
19. S. La Jammu, SE., menerangkan:
- Bahwa saksi adalah pemilih biasa yang mencoblos di TPS 3 Desa
Jenitalassa, Kecamatan Palangga;
- Bahwa saksi termasuk salah satu yang mendapat undangan yang sudah
tercoret yang diedarkan oleh Sehu Dg. Tata;
20. Sahrul Mahmudin, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah sebagai koordinator saksi tim ASMARA Kecamatan
Bontolempangang, Kabupaten Gowa yang membawahi 38 TPS;
- Bahwa pada hari pencoblosan, saksi ditelepon seseorang/masyarakat
yang melaporkan bahwa saksi ASMARA di TPS 3 Desa Ulu Jangang
ditolak oleh KPPS 3 untuk menjadi saksi tim AMARA. Saksi kemudian
datang ke TPS 3, disana tidak bisa masuk karena banyak orang, jadi
saksi hanya ada diluar TPS menunggu sampai penghitungan selesai;
- Bahwa setelah penghitugan selesai, hasilnya ASMARA nomor urut 1
memperoleh 1 suara, AZIZ nomor urut 2 memperoleh 8 suara dan
SAYANG nomor urut 3 memperoleh 401 suara dan suara batal ada 8;
- Bahwa saksi tidak yakin atas hasil penghitungan tersebut, kemudian
Hal. 91 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
saksi mendata langsung daftar pemilih tetap di TPS 3 tersebut. Dan
ternyata dari data pemilih untuk Desa Ulu Jangang yang saksi lakukan,
daftar pemilih tetap berjumlah 126 orang dan yang datang memilih hanya
101 orang pemilih, kemudian saksi bertanya kepada KPPS sauadara
Dullah tentang hal tersebut, kata Dullah dia dan anggota PPS laninnya
disuruh Kepala Desa Musi Maulana untuk mencoblos semua sisa surat
suara;
- Bahwa hal yang sama juga terjadi di TPS 2 dimana jumlah pemilih
sebanyak 225 orang, tapi setelah penghitungan suara hasilnya ASMARA
nomor urut 1 memperoleh 13 suara, AZIZ nomor urut 2 memperoleh 42
suara dan SAYANG nomor urut 3 memperoleh 277 suara dan
penjelasannya sama atas perintah Kepala Desa disuruh mencoblos
semua sisa surat suara;
- Bahwa atas kejadian-kejadian tersebut saksi tidak mengajukan keberatan
kepada PPK atau kepada PANWAS, saksi hanya melaporkan kepada tim
Advokasi saksi;
21. Mariana, menerangkan:
- Bahwa saksi tahu pada tanggal 4 November 2007 bapak Bupati dan
rombongannya datang ke rumah saksi meminta supaya saksi dan orang-
orang yang berkumpul pada hari itu dalam PILKADA Sulawesi Selatan
nanti memilih pasangan nomor urut 3 dan Bupati pada waktu itu memberi
uang kepada ketua RK sebesar Rp 500.000,- dan mengeluarkan rokok
yang bergambar pasangan nomor urut 3;
22. Hendra Juming, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Kecamatan Uluere Kabupaten
Bantaeng;
- Bahwa saksi tahu Bupati Bantaeng H. Azikin Sultan telah melakukan
pelanggaran PILKADA karena pada tanggal 4 November 2007 yaitu pada
hari tenang telah melakukan kampanye disalah satu desa yaitu di Desa
Bontorannu dalam bentuk mengumpulkan massa dan membagi-bagikan
gula-gula serta amplop yang berisi uang. Ditempat itu berkumpul ratusan
warga beserta aparat desa dan pemerintah dari kabupaten, lurah dan
camat;
- Bahwa ditempat itu Bupati mengarahkan massa untuk memilih calon
nomor urut 3 dan pada waktu itu bapak Bupati dan rombongannya
datang menggunakan mobil dinas yang dirubah plat nomornya dengan
plat hitam;
Hal. 92 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
23. Rudianto, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Kecamatan Sinoa;
- Bahwa saksi mendapati Bupati pada tanggal 4 November 2007
melakukan kampanye dibeberapa desa di Kecamatan Sinoa dalam
bentuk mengumpulkan massa dan membagi-bagikan gula dan amplop
yang berisi uang. Ditempat itu berkumpul ratusan warga beserta aparat
desa dan aparat pemerintah dari kabupaten, kelurahan dan kecamatan;
- Bahwa ditempat itu Bupati mengarahkan massa untuk memilih orang
Makassar yaitu calon nomor urut 3;
24. Kasman Upa, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Kecamatan Uluere;
- Bahwa saksi tahu dirumah ibu Mariana berkumpul banyak orang dan
ternyata disana saksi mendapati Bupati dan rombongannya melakukan
kampanye dan mengarahakan massa supaya dalam PILKADA Sulawesi
Selatan nanti memilih pasangan nomor urut 3. Itu terjadi pada tanggal 4
November 2007;
25. H. Kr. Ismail Wahid K, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah pemilih di TPS 2 yang pada PILKADA Sulawesi
Selatan bertugas sebagai tim pemantau saksi cinta AMIN-SYAM di Desa
Bonto Nanai, Kecamatan Bissapo, Kabupaten Bantaeng untuk TPS 1;
- Bahwa ada beberapa kejadian ganjil yang saksi ketahui di TPS 1.
Kejadian pertama saksi melihat ada petugas yang bernama Talibi
mengambil 5 lembar kertas suara kemudian masuk ke bilik suara
melakukan pencoblosan dan itu dilakukan oleh Talibi sebanyak dua kali.
Kejadian yang kedua nama pemilih Salmiyati dipakai kembali oleh
Salmah orang dari Jayaponto. Kejadian yang ketiga ada pemilih bisu
bernama Sunny yang diantar oleh Talibi kedalam bilik suara dan keluar
dari bilik suara bersama-sama;
26. Sudirman, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah sebagai pemilih pada PILKADA Sulawesi Selatan di
TPS 1 Desa Bonto Nanai, Kecamatan Bissapo, Kabupaten Bantaeng;
- Bahwa saksi juga melihat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh
saudara Talibi seperti yang dikemukakan oleh H. Kr. Ismail Wahid K
tersebut;
27. Idam Amiruddin, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah Konsultan tim Relawan Cinta Amin-Syam;
- Bahwa setelah saksi mendengar ada pelanggaran PILKADA di
Hal. 93 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Kecamatan Bissapo, Kabupaten Bantaeng itu, saksi kemudian berangkat
ke PPK Kecamatan Bissapo, dan disana saksi menemukan kotak suara
yang sudah diungkit dan kuncinya suda tidak ada, tidak seperti kotak
suara yang lain yang masih terkunci, kemudian saksi melaporkan temuan
itu kepada PANWAS Kabupaten Bantaeng;
- Bahwa disamping kejadian tersebut di atas, ada keganjilan yang saksi
temukan dari lembar DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang diperoleh dari
KPUD Bantaeng, yaitu terdaftarnya orang-orang yang tidak mempunyai
tanggal lahir sebanyak 237 orang, terdaftarnya orang-orang yang tidak
mempunyai alamat sebanyak 3.635 orang, terdaftarnya orang-orang
yang dibawah umur dan belum kawin sebanyak 101 orang, kemudian
terdaftarnya orang-orang yang tidak mempunyai status perkawinan
sebanyak 44 orang, terdaftarnya orang-orang yang tanggal dan bulan
kelahirannya sama sebanyak 84 ribu 500 lebih;
- Bahwa disamping itu saksi menemukan adanya pemilih ganda berjumlah
4.196 orang, juga ada orang yang terdaftar sampai 6 kali;
- Bahwa atas temuan itu saksi sudah melaporkan kepada Ketua PANWAS
Kabupaten, jawabannya akan tindak lanjuti;
Menimbang, bahwa Termohon Keberatan pada prinsipnya membantah
dalil-dalil Pemohon Keberatan dan untuk meneguhkan dan membuktikan
bantahannya tersebut Termohon Keberatan mengajukan bukti-bukti surat yang
telah dibubuhi meterai sebagaimana disyaratkan Undang-Undang Bea Meterai
untuk suatu surat bukti dipersidangan, surat-surat bukti tersebut yaitu:
1. SK KPU Sulawesi Selatan No. 086/P.KWK-SS/XI/2007 Tentang Penetapan
Pasangan Calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, tgl. 16
November 2007.T-1;
2. Berita Acara Pleno Nomor: 353/P.KWK-SS/XI/2007 Tentang Penetapan
Pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Terpilih
Untuk Periode 2008-2013, tgl. 16 November 2007.T-2;
3. Berita Acara RekapitulaiI Hasil Penghitungan Suara PEMILU Calon
Gubernur Dan Wakil Gubernur, tgl 14 November 2007.T-3;
4. Penetapan DPT.T-4;
5. Berita Acara NO. 065/P.KWK-SS/IX/2007 Tentang Penetapan Rekapitulasi
Jumlah Pemilih Terdaftar, tgl. 26 September 2007.T-4.1.1;
6. SK No. 066/P.KWK-SS/IX/2007 Tentang Penetapan Rekapitulasi Jumlah
Pemilih Terdaftar, tgl. 26 Sept. 2007.T-4.1.2;
Hal. 94 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
7. Berita Acara No. 271/P.KWK-SS/X/2007 Tentang Perbaikan Dan
Penyempurnaan Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar, tgl. 23 Okt.
2007.T-4.2.1;
8. SK No. 080/P.KWK-SS/X/2007 Tentang Perbaikan Dan Penyempurnaan
Pertama Atas SK No. 066/P.KWK-SS/IX/2007 Tentang Rekapitulasi
Jumlah Pemilih Terdaftar, tgl. 23 Okt. 2007.T-4.2.2;
9. Berita Acara No. 276/P.KWK-SS/X/2007 Tentang Perbaikan Dan
Penyempurnaan Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar, tgl. 24 Okt.
2007.T-4.3.1;
10. SK No. 081.a/P.KWK-SS/X/2007 Tentang Perbaikan Dan Penyempurnaan
Kedua Atas SK No. 066/P.KWK-SS/IX/2007 Tentang Rekapitulasi Jumlah
Pemilih Terdaftar, tgl. 24 Okt. 2007.T-4.3.2;
11. Berita Acara No. 317/P.KWK-SS/XI/2007 Tentang Perbaikan Dan
Penyempurnaan Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar, 2 Nov. 2007. T-
4.4.1;
12. SK No. 083/P.KWK-SS/XI/2007 Tentang Perbaikan Dan Penyempurnaan
Ketiga Atas SK No. 066/P.KWK-SS/IX/2007 Tentang Rekapitulasi Jumlah
Pemilih Terdaftar, tgl. 2 Nov. 2007. T-4.4.2;
13. Berita Acara No. 328/P.KWK-SS/XI/2007 Tentang Perbaikan Dan
Penyempurnaan Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar, tgl. 4 Nov. 2007.
T-4.5.1;
14. Berita Acara No. 085/P.KWK-SS/XI/2007 Tentang Perbaikan Dan
Penyempurnaan Ketiga Atas SK NO. 066/P.KWK-SS/IX/2007 Tentang
Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar, 4 Nov. 2007. T-4.5.2;
15. Rekapitulasi Kabupaten Gowa. T-5;
16. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Somba Opu. T-5.1;
17. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Pallangga. T-5.2;
18. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Barombong. T-5.3;
19. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bajeng.T-5.4;
20. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bajebg Barat. T-5.5;
21. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bontonompo. T-5.6;
22. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bontonompo Selatan. T-5.7;
23. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bontomarannu. T-5.8;
24. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Pattallassang. T-5.9;
25. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Parangloe. T-5.10;
26. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Manuju. T-5.11;
27. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tinggimoncong. T-5.12;
Hal. 95 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
28. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Parigi. T-5.13;
29. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tombolopao. T-5.14;
30. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bungaya. T-5.15;
31. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bontolempangang. T-5.16;
32. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tompobulu. T-5.17;
33. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Biringbulu. T-5.18;
34. Kota Makassar. T-6;
35. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Rappocini. T-6.1;
36. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Makassar. T-6.2;
37. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Ujung Pandang. T-6.3;
38. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Mariso. T-6.4;
39. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Mamajang. T-6.5;
40. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tamalate. T-6.6;
41. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Panakukang. T-6.7;
42. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Manggala. T-6.8;
43. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Wajo. T-6.9;
44. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bontoala. T-6.10;
45. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Ujung Tanah. T-6.11;
46. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tallo. T-6.12;
47. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Biringkanaya. T-6.13;
48. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tamalanrea. T-6.14;
49. Kabupaten Tana Toraja. T-7;
50. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Makale. T-7.1;
51. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bittuang. T-7.2;
52. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sangala. T-7.3;
53. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Rantetayo. T-7.4
54. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sesean. T-7.5;
55. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Nanggala. T-7.6;
56. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Rindingallo. T-7-7;
57. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Buntao. T-7.8;
58. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Saluputi. T-7.9;
59. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sa'dan. T-7.10;
60. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Simbuang. T-7.11;
61. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Mengkendek.T-7.12;
62. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bonggakaradeng. T-7.13;
63. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sanggalangi. T-7.14;
64. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Rantepao. T-7.15;
Hal. 96 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
65. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Gandang Batu Sillanan. T-7.16;
66. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Rembon. T-7.17;
67. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sopai. T-7-18;
68. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tikala. T-7-19;
69. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Balusu. T-7.20;
70. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tallunglipu. T-7.21;
71. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Makale Utara. T-7.22;
72. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Makale Selatan. T-7.23;
73. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Dende Piongan Napo. T-7.24;
74. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Buntu Pepasan. T-7.25;
75. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Baruppu. T-7.26;
76. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Kesu'. T-7.27;
77. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Masanda. T-7.28;
78. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tondon. T-7.29;
79. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bangkelekila'. T-7.30;
80. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sanggala Selatan. T-7.31;
81. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sanggala Utara. T-7.32;
82. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Rante Bua. T-7.33;
83. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Malimbong Balepe'. T-7.34;
84. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Mappak. T-7.35;
85. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sesean Suloara. T-7.36;
86. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Rano. T-7.37;
87. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Kurra. T-7.38;
88. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Kapala Pitu. T-7.39;
89. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Awan Rante Karua. T-7.40;
90. Kabupaten Bone. T-8;
91. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bonto Cani. T-8.1
92. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Kanu. T-8.2;
93. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Kajuara. T-8.3;
94. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Salomekko. T-8.4;
95. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tanro. T-8.5;
96. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Patimpeng. T-8.6;
97. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Libureng. T-8.7;
98. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Mare. T-8.8;
99. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Sibulue. T-8.9;
100. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Cina.T-8.10;
101. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Barebbo. T-8.11;
Hal. 97 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
102. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Ponre. T-8.12;
103. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Lappariaja. T-8.13;
104. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Lamuru. T-8.14;
105. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tellu Lumpoe. T-8.15;
106. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bengo. T-8.16;
107. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Ulaweng. T-8.17;
108. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Palakka. T-8.18;
109. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Awangpone T-8.19;
110. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tellu Siattinge. T-8.20;
111. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Amali. T-8.21;
112. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Ajangale. T-8.22;
113. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Dua Boccoe. T-8.23;
114. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Cenrana. T-8.24;
115. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tanete Riattang Barat. T-8.25
116. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tanete Riattang. T-8.26;
117. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tanete Riattang Timur. T-8.27;
118. SK KPU Sulsel No.001/P.KWK-SS/VII/2007 Tentang Tahapan, Program,
Dan Jadwal Waktu Penyelenggaraan PEMILU Kepala Daerah Dan Wakil
Kepala Daerah Prov. Sulsel Tahun 2007, tgl. 2 Juli 2007. T-9;
119. SK KPU Sulsel No. 023/P.KWK-SS/VII/2007 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemungutan Suara Dan Penghitungan Suara Di Tempat
Pemungutan Suara, tgl. 6 Juli 2007. T-10;
120. SK KPU Sulsel No. 024/P.KWK-SS/VII/2007 Tentang Tata Cara
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Di Tingkat Panitia Pemilihan
Kecamatan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan Pemilu
Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Prov. Sulsel Tahun 2007,
tanggal 6 Juli 2007. T-11;
121. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Bantaeng.
T-12.1;
122. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bisappu Kabupaten Bantaeng. T-12.1.1;
123. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. T-12.1.2;
124. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng. T-12.1.3;
125. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng. T-12.1.4;
126. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Pa'jukukang Kabupaten Bantaeng. T-12.1.5;
127. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng. T-12.1.6;
128. Rekapitulasi PPK/Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. T-
12.1.7;
Hal. 98 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
129. Rekapitulasi PPK/KECAMATAN Sinoa KABUPATEN Bantaeng. T-12.1.8;
130. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Maros. T-
12.2;
131. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Takalar. T-
12.3;
132. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Pangkep.
T-12.4;
133. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Sinjai. T-
12.5;
134. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Selayar.
T-12.6;
135. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Wajo. T-
12.7;
136. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Soppeng.
T-12.8;
137. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Barru. T-
12.9;
138. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Luwu
Timur. T-12.10;
139. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Luwu. T-
12.11;
140. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Sidrap. T-
12.12;
141. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Pinrang.
T-12.13;
142. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Luwu
Utara. T-12.14;
143. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten Palopo. T-
12.15;
144. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten
Jeneponto. T-12.16;
145. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten
Jeneponto. T-12.17;
146. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten
Bulukumba. T-12.18;
147. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kota Pare-Pare. T-
12.19;
Hal. 99 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
148. SK KPU Kabupaten Takalar No. 10 2007 Tentang Pengangkatan Panitia
Pemilihan Kecamatan. T-13;
149. SK KPU Makassar No. 15/KEP-KPU-MKS/2007 Tentang Pengangkatan
Aanggot Panitia Pemilihan Kecamatan. T-14;
150. SK KPU Kabupaten Bone No. 35 Tahun 2007 Tentang Pengangkatan
Ketua Dan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan. T-15;
151. Berita Acara Pendapat PANWAS Kabupeten Tana Toraja. T-16;
152. Berita Acara Pendapat PANWAS Kabupaten Gowa Atas Keberatan Tim
Pasangan Calon ASMARA. T-17;
153. Berita Acara Pendapat PANWAS Kabupaten Gowa Atas Keberatan Tim
Pasangan Calon Aziz--Mubyl. T-18;
154. Berita Acara Pendapat PANWAS Kabupaten Gowa Atas Keberatan Umum.
T-19;
155. Penjelasan Tentang Keberatan Saksi Pasangan nomor 1 (ASMARA) Pada
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Di Kabupaten Bone. T-20;
156. Keputusan Panitia PANWAS PEMILU Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No.10/PANWAS.PROV/XI/2007. T-21;
157. Daftar Saksi-Saksi Pasangan Calon Rekapitulasi Perolehan Suara Di PPK
DI Kabupaten Bantaeng. T-21.1;
158. Daftar Saksi-Saksi Pasangan Calon Rekapitulasi Perolehan Suara Di PPK
DI Kabupaten Takalar. T-22.2;
159. Daftar Saksi-Saksi Pasangan Calon Rekapitulasi Perolehan Suara Di PPK
Di Kabupaten Bone. T-22.3;
160. Daftar Saksi-Saksi Pasangan Calon Rekapitulasi Perolehan Suara Di PPK
Di Kota Makassar. T-22.4;
161. Daftar Saksi-Saksi Pasangan Calon Rekapitulasi Perolehan Suara Di PPK
Di Kabupaten Gowa. T-22.5;
162. Daftar Saksi-Saksi Pasangan Calon Rekapitulasi Perolehan Suara Di PPK
Di Kabupaten Tator. T-22.6;
163. Tembusan Surat Ke KPU Sulsel Tentang Keberatan Terhadap Keputusan
KPUD Atas Penetapan Hasil Perhitungan Suara Tahap Akhir Dari KPUD
Tentang Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. T-23;
164. Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah Oleh Panitia Pemilihan Kecamatan Se Kabupaten Gowa. T-24;
165. Daftar Nama Saksi Pasangan Calon Rekapitulasi Perolehan Suara Di TPS
Di Kabupaten Gowa. T-25;
Hal. 100 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
166. Berita Acara Penatapan Daftar Pemilih Terdaftar Di Kabupaten Bantaeng
No. 13/05.04/KPUD. T-26-1;
167. Berita Acara Penataran Daftar Pemilih Terdaftar Perbaikan Di Kabupaten
Bantaeng No. 14/05.04/KPUD. T-26.2;
168. Berita Acara Penetapan Daftar Pemilih Terdaftar Perbaikan Di Kabupaten
Bantaeng No. 15/05.04/KPUD. T-26.3;
169. Perolehan Suara Per TPS PEMILU Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah Provinsi Sulsel Se Kabupaten Bantaeng. T-27;
170. Rekapitulasi Pemilih Dari TPS Lain Se Kabupeten Gowa PEMILU Kepala
Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulsel Dalam Wilayah Kab.
Gowa. T-28;
171. Surat PANWAS Tentang Pelanggaran Sengketa PEMILU Kepala Daerah
Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Di Kab. Bantaeng. T-
29;
172. SK KPU Kabupaten Tana Toraja No. 02/VII/2007Tentang Pengangkatan
Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan. T-30;
173. Surat Pengantar Panita PANWAS PEMILU Kepala Daerah Dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selata Kabupaten Bone No.
18/PANWAS KAB. BONE/XI/2007. T-31.1;
174. Lampiran Surat Pengantar Panita PANWAS PEMILU Kepala Daerah Dan
Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selata Kabupaten Bone Tanggal 6
November 2007. T-31.2;
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, Termohon
Keberatan juga mengajukan saksi-saksi yang di sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
1. Risma Niswaty, SS,Msi, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota KPUD Kabupaten Gowa;
- Bahwa saksi tahu untuk rekapitulasi penghitungan suara tingkat
kabupaten, KPUD Kabupaten Gowa menetapkan pada tanggal 11
November 2007 sesuai dengan tahapan yang dikeluarkan oleh KPUD
Provinsi Sulawesi Selatan, jam 19.30 dan berakhir pada jam 22.00;
- Bahwa semua saksi dari tim pemenangan pasangan calon malam itu
hadir, satu orang menjadi juru bicara dan satu orang lagi hadir sebagai
pendamping;
- Bahwa yang hadir pada rapat rekapitulasi penghitungan suara itu
adalah seluruh anggota PPK, PANWAS Kecamatan dan anggota
Hal. 101 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
MUSPIDA, dan untuk mempermudah akses informasi penghitungan
suara, KPUD Kabupaten Gowa melakukan dengan cara live
menggunakan radio lokal, sehingga semua bisa mengakses dan juga
supaya setelah selesai diadakan rekapitulasi semua saksi bisa
mendapatkan berita acaranya;
- Bahwa KPUD melakukan rekapitulasi itu dengan menggunakan
perangkat infokus, sehingga semua keberatan yang disampaikan oleh
para saksi saat itu langsung dicatat dan bisa disaksikan bersama dan
sekitar 10 menit kemudian hasilnya sudah bisa dicetak dan dan saat
itu Berita Acara rekapitulasi langsung diserahkan walaupun ada dua
orang saksi yang tidak mau tanda tangan;
- Bahwa ketika rekapitulasi dilakukan ada keberatan dari salah satu
pasangan calon, tapi keberatannya bukan berkaitan dengan nilai-nilai
tapi berkaitan dengan angka-angka;
- Bahwa sebelum rekapitulasi itu dilakukan kotak suara dalam keadaan
tersegel dan itu disaksikan oleh semua yang hadir termasuk para saksi
dan PANWAS dan pada saat rekapitulasi itu berlangsung semua
keberatan yang diajukan langsung dicek dan diklarifikasi;
2. Muh. Arfah, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah sekretaris PPK Bontonompo Selatan yang
bertugas menghimpun semua berkas yang masuk;
- Bahwa selama menjalankan tugas sebagai sekretaris PPK, saksi tidak
pernah mengetahui dan melihat ada saksi-saksi dari para pasangan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mengajukan keberatan
termasuk dari PANWAS;
- Bahwa saksi tahui ada satu TPS yang pada saat diadakan rekapitulasi
perhitungan suara tidak dilaksanakan di TPS, tetapi dilaksanakan dan
dipindahkan ke kolong rumah. Hal itu dilakukan karena pada saat itu
terjadi hujan deras dan pada saat itu saksi-saksi tidak ada yang
keberatan karena semua saksi menanda tangani Berita Acara;
3. Drs. H. Rahman Syah, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah tim pemenangan pasangan calon nomor urut 3
sekaligus saksi di KPUD Kabupaten Gowa dan Korwil Pemenangan
Wilayah Selatan meliputi Jeneponto, Bantaeng, Bulu Kumba, Sinjai
dan Selayar;
- Bahwa saksi atas undangan KPUD Kabupaten Gowa hadir mengikuti
rapat pleno rekapitulasi perolehan suara untuk Kabupaten Gowa
Hal. 102 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
tanggal 11 November 2007 jam 19.30 bertempat di Kantor KPUD
Kabupaten Gowa;
- Bahwa pada rapat pleno itu seluruh saksi pasangan peserta PILKADA
hadir;
- Bahwa pada pertemuan itu saksi nomor urut 1 yaitu Hakim dan
Kaharuddin datang dan menyatakan menerima hasil rekapitulasi tapi
tidak mau menanda-tangani Berita Acara karena ditelepon oleh tim
Advokasinya untuk tidak menanda-tangani Berita Acara, termasuk juga
saksi nomor urut 2 menyatakan tidak keberatan dengan hasil
rekapitulasi tapi tidak mau tanda tangan;
- Bahwa dalam rapat rekapitulasi tersebut ada beberapa protes dari
beberpa saksi yang hadir, tapi setelah di cross check dengan data
yang ada di KPUD, akhirnya masalah itu terselesaikan;
4. Abd. Majid, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah sebagai pemilih di TPS 1 Desa Berrutallasa
Kecamatan Biring Bulu;
- Bahwa tidak benar tuduhan terhadap saksi bahwa saksi mencoblos 25
kali yang benar saksi melakukan pencoblosan hanya satu kali;
- Bahwa sepengetahuan saksi di TPS 1 tersebut pemilihan berjalan
lancar dan tidak ada pelanggaran;
5. Muhiyyin, S.Pd, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah ketua POKJA penghtiungan suara;
- Bahwa saksi mengikuti proses rekapitulasi penghitungan suara yang
diadakan oleh KPUD Kabupaten Bone yang diadakan pada tanggal 11
November 2007 jam 8 malam;
- Bahwa pada malam itu semua saksi dari para pasangan calon hadir;
- Bahwa ketika ketua KPUD Kabupaten membuka rapat penghitungan
suara, saksi nomor urut 2 mengatakan bahwa kami tidak menghendaki
penghitungan suara ini diteruskan apabila laporan kami ke PANWAS
Bone belum diselesaikan;
- Bahwa ketika rekapitulasi berakhir, saksi nomor urut 1 keberatan atas
hasil rekapitulasi karena adanya perbedaan data di 6 kecamatan;
6. Andi Ahmad, MBE, menerangkan:
- Bahwa saksi mengikuti proses rekapitulasi penghitungan suara yang
diadakan oleh KPUD Kabupaten Bone yang diadakan pada jam 8.15
malam sampai jam 12.00 malam sebagai saksi dari calon nomor urut 3;
Hal. 103 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- Bahwa pada saat rekapitulasi penghitungan suara yang diadakan KPUD
Kabupaten Bone, hadir tiga saksi yaitu saksi dari ASMARA, saksi dari
pejuang nomor 2 dan saksi SAYANG yaitu saksi sendiri;
- Bahwa pada saat rekapitulasi dimulai, saksi dari pasangan nomor urut 2
meminta jangan dimulai dulu perhitungan suara sebelum ada
penjelasan mengapa orang-orang dari tim nomor urut 2 tidak mendapat
surat pencoblosan. KPUD mengatakan itu bukan yang akan dibicarakan
disini. Atas jawaban tersebut saksi dari nomor urut 2 marah dan
langsung meninggalkan ruangan;
- Bahwa pada malam penghitungan suara itu saksi dari tim ASMARA
bernama Andi Irwansyah keberatan terhadap jumlah suara dibeberapa
kecamatan yang tidak sesuai dengan yang dia catat, keberatan itu tidak
direspon KPUD karena data PPKnya tidak dibawa. Kemudian Andi
bilang tunggu dulu data PPK akan saya ambil, tapi sampai akhir
penghitungan suara tidak kembali lagi ke KPUD Kabupaten;
- Bahwa pada akhir penghitungan suara malam itu semua saksi yang
hadir tidak ada yang keberatan termasuk saksi dari nomor urut 1;
7. Alim Bahri L. Tana, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah Ketua KPUD Kabupaten Bantaeng;
- Bahwa DPT (Daftar Pemilih Tetap) berdasarkan rapat pleno terakhir
tanggal 4 adalah 123.826 orang dan yang menggunakan hak pilihnya
sebanyak 91.549 orang, jadi tidak benar ada penggelembungan 88.000
suara di Kabupaten ini;
- Bahwa pada saat diadakan rekapitulasi penghitungan suara di KPUD
Kabupaten Bantaeng, dihadiri banyak orang yaitu dari Muspida,
PANWAS dan semua saksi pasangan dan terhadap hasil rekapitulasi itu
semua saksi pasangan calon tidak ada yang keberatan;
8. Iskandar, A.Md, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PPK Kecamatan Sappu dan saksi hadir
pada rapat rekapitulasi PPK Kecamatan Sappu;
- Bahwa pada rapat pleno tersebut semua saksi yang hadir yaitu saksi
nomor urut 1 dan 3 tidak ada yang keberatan dan semuanya menanda
tangani Berita Acara;
9. Riswan Abdi NAS, menerangkan:
- Bahwa saksi mengikuti rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan
Pajukukkang;
Hal. 104 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- Bahwa proses rekapitulasi di kecamatan itu sesuai dengan aturan dan
ada keberatan dari saksi calon nomor urut 1, karena terjadi salah tulis,
tapi semuanya telah diselesaikan pada saat itu juga dan semua saksi
tanda tangan;
10. Dr. Juajir, SH., MH., menerangkan:
- Bahwa saksi adalah Ketua PANWAS Provinsi Sulawesi Selatan;
- Bahwa dalam pelaksanaan PILKADA Gubernur dan Calon Gubernur
Sulawesi Selatan tahun 2007 banyak temuan dan laporan yang di
tangani PANWAS Sulawesi Selatan;
- Bahwa dari laporan dan temuan itu yang menjadi kewenangan
PANWAS adalah persoalan-persoalan yang terkait dengan pelanggaran
peraturan perundang-undangan yang terindikasi pelanggaran pidana,
pelanggaran yang terkait dengan pelanggaran administrasi, dan
pelanggaran dalam kontek perbedaan persepsi antara pasangan calon
peserta;
- Bahwa saksi mendengar dan mendapat informasi dari PANWAS
Kecamatan Ludi Kabupaten Tana Toraja tentang adanya selebaran
yang mengatas-namakan Pendeta Lambay dan setelah dikonfirmasi
oleh PANWAS Kabupaten Tana Toraja ternyata tidak ada yang melihat
siapa yang menyebarkan selebaran itu dan tidak ada yang melihat
Pendeta Lambay mengedarkan selebaran secara langsung di tempat-
tempat Ibadan, sehingga oleh PANWAS Kabupaten laporan itu tidak
ditindak lanjuti;
11. Rahmiwati Agustini, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Provinsi sebagai koordinator
penyelesaian sengketa yang bertugas menyelesaikan sengketa yang
masuk ke PANWAS Provinsi;
- Bahwa saksi tahu tidak ada sengketa PILKADA yang masuk ke
PANWAS Provinsi karena sudah dislesaikan oleh PANWAS Kacamatan
dan Kabupaten;
12. Syamsul Bakir Hamid, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Provinsi sebagai koordinator
bidang Pers
- Bahwa saksi mempunyai tugas sosialisasi dan itu sudah dilakukan baik
melaui media cetak, elektronik, radio maupun lewat brosur yang
disebarkan kepada masyarakat yang berisi mengenai fungsi dan tugas
Hal. 105 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
pengawasan, termasuk tata cara menangani pengaduan masyarakat
tentang pelaksanaan PILKADA termasuk tehadap demonstran;
13. Drs. Syarifuddin Yusmar, M.Ag., menerangkan:
- Bahwa seperti yang dijelaskan oleh Ketua PANWAS Provinsi, saksi
sebagai Ketua PANWAS Kabupaten Bone sudah melaksanakan tugas
secara keseluruhan;
- Bahwa tidak ada kebijakan yang saksi lakukan untuk melakukan
penghitungan cepat dalam penghitungan suara, hanya saja saksi
berinisiatif meminta data kepada para PANWAS Kecamatan melalui
telepon dan SMS. Itu bukan untuk penetapan suara, tetapi untuk saksi
gunakan sebagai data pembanding didalam melakukan pengawasan
pada perhitungan rekapitulasi di tingkat kabupaten;
- Bahwa saksi sebagai Ketua PANWAS Kabupaten Bone tidak
menginstruksikan kepada para PANWAS di kecamatan-kecamatan
untuk mengangkat seorang relawan;
- Bahwa sebagai Ketua PANWAS Kabupaten, saksi pernah menerima
laporan dari tim pasangan nomor urut 1 tentang adanya sepanduk yang
tertulis cerdas, sehat dan kuat, dan tidak ditindak lanjuti karena
sepanduk itu tidak bertuan. Disamping itu ada laporan tentang adanya
pengedaran stiker, dan itu juga tidak ditindak lanjuti karena pengedaran
stiker tesebut tidak bertuan;
14. Mohammad Pahrun, SH., menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Kabupaten Bone sebagai
Koordinator penerima laporan dan tindak lanjut ;
- Bahwa selama saksi melaksanaklan tugas, laporan yang diterima oleh
saksi adalah seperti yang disampaikan oleh bapak Syafruddin tadi;
- Bahwa menurut pengamatan saksi, pelaksanaan PILKADA di
Kabupaten Bone ini berjalan dengan tertib dan baik, terbukti sampai hari
ini tidak ada laporan yang signifikan tentang adanya pelanggaran
PILKADA;
15. A. Asben Awaluddin, SH., menerangkan:
- Bahwa saksi adalah anggota PANWAS Kabupaten Gowa bidang
pengwasan;
- Bahwa saksi tahu ada laporan dalam bentuk pelanggaran-pelanggaran
yang dilaporkan oleh tim ASMARA maupun oleh tim AZIZ MUBYL
dalam bentuk surat;
Hal. 106 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
- Bahwa laporan tentang adanya pelanggaran itu kemudian dianalisa dan
dipilah mana yang termasuk pelanggaran administrasi, mana yang
termasuk pelanggaran tindak pidana serta mana yang masuk dalam
katagori sengketa mengenai perbedaan persepsi, dan hasilnya oleh
saksi ada yang ditindak lanjuti dan ada yang tidak karena secara
administratif tidak memenuhi regulasi yang ada;
- Bahwa selama saksi bertugas sebagai anggota PANWAS Kabupaten
Gowa, tidak pernah ada laporan atau temuan mengenai dugaan adanya
bagi-bagi uang, sembako dan janji-janji lainnya;
16. Luther Pongrekkun, menerangkan:
- Bahwa saksi adalah Ketua Pokja Kabupaten Tana Toraja;
- Bahwa di Kabupaten Tana Toraja terdiri dari 704 TPS, 310 Desa/
Kelurahan dan 40 Kecamatan. Pada tingkat TPS semua TPS ada saksi
pasangan calon dan semuanya bertanda tangan di Berita Acara;
- Bahwa pelaksanaan PILKADA tanggal 5 November 2007 berjalan
aman, akrab dan penuh kekeluargaan. Pada tingkat kecamatan
rekapitulasi yang dilaksanakan 38 kecamatan ditanda tangani oleh saksi
yang hadir dan ada 2 kecamatan yang tidak ditanda tangani oleh saksi
pasangan nomor urut 1 yaitu Kecmatan Massanda dan Kecamatan
Bettuang karena saksinya cepat kembali dan dalam catatan itu tidak
disebutkan alasan kenapa tidak tanda-tangan;
- Bahwa pada rekapitulasi tingkat kabupaten seluruh saksi pasangan
calon Gubernur dan Wakil gubernur hadir dan pada saat rapat
rekapitulasi ini tidak ada komplain tentang adanya perbedaan-
perbedaan perolehan suara antara catatan para saksi dengan data dari
PPK. Pada akhir acara penanda-tanganan Berita Acara, saksi pasangan
nomor urut 1 tidak mau menanda-tangani Berita Acara dengan alasan
tidak puas dengan penyelesaian kasus pengedaran selebaran yang
dilakukan oleh Pendeta Lambay di Kecamatan Bettuang yang
diselesaikan oleh PANWAS Kabupaten;
Menimbang, bahwa baik Pemohon Keberatan maupun Termohon
Keberatan mengajukan kesimpulan masing-masing pada tanggal 17 Desember
2007 sebagaimana terlampir dalam berkas perkara;
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan perkara sudah selesai dan
para pihak tidak mengajukan sesuatu apapun lagi, maka Majelis Hakim Agung
akan mengambil putusan dan untuk menyingkat uraian putusan ini menunjuk
segala hal yang termuat dalam Berita Acara sidang ;
Hal. 107 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
TENTANG HUKUMNYA
DALAM EKSEPSI :
Menimbang bahwa Termohon Keberatan telah mengajukan eksepsi pada
pokoknya berisi sebagai berikut :
1. Bahwa Pemohon Keberatan atau kuasa hukumnya tidak memiliki kwalitas
dan hak untuk mengajukan keberatan (legal standing) sebab surat kuasa
tanggal 16 November 2007 yang menjadi dasar Pemohon Keberatan dan
kawan-kawan merupakan suatu surat kuasa umum yang tidak dibenarkan
dalam hukum acara;
2. Bahwa perbaikan/perubahan permohonan keberatan yang telah ditanda
tangani dan dibacakan oleh Pemohon Keberatan didepan persidangan
tanggal 7 Desember 2007 harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima sebab perbaikan/perubahan permohonan keberatan
tersebut telah melampaui batas-batas materi pokok dalam posita maupun
petitumnya sehingga merupakan gugatan baru dan dapat menimbulkan
kerugian pada hak pembelaan Termohon Keberatan. Hal ini sesuai dengan
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 434 K/Sip/1970 tanggal 11 Maret
1971 bahwa perubahan gugatan dapat dikabulkan asalkan tidak melampaui
batas-batas materi pokok yang dapat menimbulkan kerugian pada hak
pembelaan para Tergugat;
3. Bahwa keberatan yang dilakukan oleh Pemohon Keberatan tidak jelas atau
kabur sebab tidak menguraikan secara jelas dan rinci penghitungan suara
yang dilakukaan oleh Pemohon Keberatan untuk masing-masing pasangan
calon terutama untuk pasangan calon Pemohon Keberatan sendiri. Demikian
pula keberatan Termohon Keberatan tersebut tidak dapat disebut sebagai
keberatan yang sah menurut hukum karena tidak memuat syarat-syarat
sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 2005 serta Perma No. 02 Tahun 2005
(Exceptio Obscurri Lebeli);
4. Bahwa permohonan Pemohon Keberatan seharusnya tidak diajukan karena
tidak tegas diakui oleh Pemohon Keberatan bahwa materinya berkaitan erat
dengan tugas-tugas PANWAS yang tahapannya sudah selesai dan
karenanya merupakan kewenangan PANWAS (Ekceptio Van
Onbevoegheid);
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi-eksepsi tersebut Majelis Hakim
Mahkamah Agung berpendapat sebagai berikut :
Hal. 108 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
1. Bahwa Surat Kuasa tanggal 16 November 2007 yang menjadi dasar
Pemohon Keberatan dan kawan-kawan pada dasarnya merupakan Surat
Kuasa Khusus, sebab dalam Surat Kuasa tersebut telah secara spesifik
menonjolkan apa obyek yang digugat atau dimohonkan keberatan dan
identitas siapa yang menerbitkan atau menetapkan obyek yang digugat atau
dimohonkan tersebut (in casu KPUD Sulawesi Selatan yang dengan
keputusannya berupa Surat Penetapan No. 086/P.KWK-SS/XI/2007
tertanggal 16 November 2007). Sehingga dengan demikian menurut hemat
Majelis Hakim Mahkamah Agung sudah memenuhi syarat minimal untuk
disebut sebagai Surat Kuasa Khusus ditambah lagi tindakan-tindakan apa
yang diberi wewenang untuk dijalankan dalam melaksanakan Surat Kuasa
Khusus itu;
2. Bahwa merubah suatu gugatan atau permohonan keberatan dipersidangan
pada dasarnya tetap diperbolehkan sepanjang pihak lawan, yaitu Tergugat
atau Termohon Keberatan masih belum memberikan atau mengemukakan
jawabannya atas gugatan atau permohonan tersebut, karena dalam hal
demikian tidak merugikan pihak lawan tersebut dalam menyusun
jawabannya. Lain halnya apabila perubahan itu dilakukan oleh Penguggat
atau Pemohon Keberatan sesudah pihak lawan yaitu Tergugat atau
Termohon Keberatan memberikan jawabannya, maka perubahan demikian
harus mendapat persetujuan dari pihak lawan tersebut sebab hal ini dapat
merugikan hak pembelaan dari pihak Tergugat atau Termohon Keberatan;
3. Bahwa gugatan atau permohonan keberatan yang diajukan oleh Pemohon
Keberatan cukup jelas dan tidak kabur sebab dari rangkaian kalimat-kalimat
dalam surat gugatan atau permohonan keberatan dimaksud sudah cukup
dipahami kaitannya satu sama lain, serta maksud tujuan diajukannya
gugatan atau permohonan keberatan juga sudah cukup jelas dalam posita
maupun petitumnya;
4. Bahwa dalam gugatan atau permohonan keberatan yang diajukan oleh
Pemohon Keberatan memang ada diuraikan hal-hal yang seharusnya
menjadi wewenang dan tugas-tugas PANWAS, tetapi menurut hemat Majelis
Hakim Mahkamah Agung pembahasan dan pertimbangan tentang hal-hal
tersebut pada pokoknya sudah menyangkut substansi atau materi pokok
perkara sehingga tidak bersifat eksepsi;
Menimbang bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas eksepsi yang diajukan oleh pihak Termohon Keberatan harus ditolak;
Hal. 109 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
DALAM POKOK PERKARA:
Menimbang bahwa fakta hukum yang tidak disangkal oleh kedua belah
pihak adalah:
1. Bahwa pelaksanaan Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Sulawesi Selatan telah dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan (Termohon Keberatan) pada hari Senin tanggal 5
November 2007;
2. Bahwa Pemohon Keberatan adalah salah satu pasangan Calon Gubernur
dan Wakil Gubernur peserta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan
periode 2008 – 2113 yang sah;
3. Bahwa Termohon Keberatan telah mengeluarkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan Nomor: 086/P.KWK-SS/XI/2007
tertanggal 16 November 2007 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Pemilihan Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007;
Menimbang bahwa Pemohon Keberatan mengajukan keberatan atas isi
Keputusan a quo yang isinya pada pokoknya dalam keputusan butir keduanya
telah menetapkan bahwa pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih adalah pasangan nomor urut 3 (tiga) yaitu H. Syahrul Yasin
Limpo SH, Msi, M.H dan Ir. H. Agus Arifin Nu’mang, M.S. dengan perolehan
suara sah 1.432.572 suara dengan prosentase 39,53 %, halmana menurut
Pemohon Keberatan disebabkan karena adanya selain salah penghitungan
hasil suara, juga karena Termohon Keberatan telah melakukan banyak
kecurangan dan pelanggaran yang dapat merubah hasil penghitungan suara
yang diperoleh bagi para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi
Selatan, terutama di daerah pemilihan Kabupaten Gowa, Bantaeng, Bone dan
Tana Toraja;
Menimbang bahwa sebaliknya Termohon Keberatan telah menolak dan
menyangkal adanya salah penghitungan hasil suara maupun kecurangan dan
pelanggaran, sebab penghitungan tersebut dilakukan dalam banyak tingkatan
perhitungan mulai dari tingkat KPPS di tingkat TPS kemudian PPK di tingkat
kecamatan dan KPU Kabupaten/Kota di tingkat Kabupaten/Kota;
Menimbang bahwa untuk membuktikan keberatan-keberatannya pihak
Pemohon Keberatan telah mengajukan bukti-bukti dan saksi-saksi di bawah
sumpah tersebut di atas untuk Kabupaten Bone, yaitu antara lain Drs. M. Zainal
Bakri yang menerangkan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan PILKADA di
Hal. 110 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Kabupaten Bone dan saksi mengetahui adanya instruksi dari KPUD Sulawesi
Selatan untuk tidak memberikan salinan atau Berita Acara hasil penghitungan
suara kepada siapa saja termasuk kepada PANWAS dan kepada saksi,
halmana dikuatkan juga oleh saksi-saksi lainnya, yaitu saksi Nirwadi S.T., saksi
Drs. Amran, saksi Sunardi Umar ; Sedangkan untuk Kabupaten Gowa, saksi-
saksi yang bernama Amiruddin S.H, saksi Somba, saksi Dg. Tiro, saksi
Darmawan, saksi Samsudin Dg. Nai, saksi Sehu Dg. Tata telah
mengungkapkan adanya kecurangan-kecurangan dan pelanggaran-
pelanggaran dalam proses PILKADA di Kabupaten Gowa sehingga
menimbulkan perbedaan-perbedaan dalam penghitungan hasil suara;
Untuk daerah Kabupaten Bantaeng, berbagai kecurangan dan pelanggaran
telah diungkapkan oleh saksi Mariana, yang bersesuaian dengan keterangan
saksi Hendra Jumaing, saksi Rudianto, Kasman Upa, yang masing-masing telah
melihat Bupati melakukan kampanye dengan menggunakan mobil dinas yang
ditempeli stiker calon nomor 3;
Sebaliknya para saksi yang diajukan oleh pihak Termohon Keberatan, yaitu baik
dari Kabupaten Gowa, dari Kabupaten Bone, dari Kabupaten Bantaeng, dari
Kabupaten Tana Toraja serta dari PANWAS Provinsi dan Kabupaten tersebut di
atas, pada pokoknya telah menyangkal keterangan-keterangan saksi pihak
Pemohon Keberatan dengan didasarkan pada ketentuan-ketentuan normatif-
legalistis dari peraturan-peraturan yang berlaku;
Menimbang bahwa setelah mempertimbangkan dasar-dasar argumentasi
kedua belah pihak, serta keterangan-keterangan saksi-saksi dibawah sumpah
dari kedua belah pihak dan alat-alat bukti masig-masing, mayoritas Majelis
Hakim Mahkamah Agung berpendapat sebagai berikut:
1. Bahwa secara formil permohonan keberatan dapat diterima, karena
diajukan dalam tenggang waktu sebagaimana ditentukan dalam Pasal 106
ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 juncto Pasal 94 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 juncto Pasal 3 ayat (2)
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2005;
2. Bahwa secara materiil/substansial harus disadari terlebih dahulu akan jiwa
Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 juncto Pasal 4
ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomer 6 Tahun 2005 mengandung prinsip-
prinsip yang harus ditegakkan dalam pelaksanaan PILKADA yang harus
dijunjung yaitu bahwa pemilihan harus dilaksanakan secara demokratis
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Apabila
ciri-ciri yang bersifat langsung, bebas rahasia, jujur, dan adil tidak ada,
Hal. 111 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
maka tidak akan tercapai pemilihan yang demokratis, padahal demokrasi
merupakan fondasi yang harus ditegakkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara;
3. Bahwa dari hasil pemeriksaan sidang, berdasarkan keterangan kedua belah
pihak, serta surat-surat bukti dan keterangan-keterangan saksi dibawah
sumpah tersebut di atas, memang terdapat fakta-fakta yang menunjukkan
bahwa dalam pelaksanaan PILKADA Gubernur dan Wakil Gubernur
Sulawesi Selatan telah terdapat masalah-masalah mengenai perhitungan
suara sebagai hasil akhir proses PILKADA Provinsi Sulawesi Selatan yang
terjadi di empat Kabupaten yaitu Kabupaten Gowa, Kabupaten Bone,
Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Tana Toraja;
Perhitungan suara di keempat Kabupaten tersebut pada dasarnya
diakibatkan oleh sebab-sebab tidak sepenuhnya dilaksanakan prinsip-
prinsip pemilu yang langsung, bebas rahasia, jujur dan adil pada proses
penghitungan suara maupun pada proses pentahapan sebelumnya sejak
dimulai kampanye, pendaftaran pemilih, panggilan untuk memilih, dan
seterusnya, sampai pada pemungutan suara/pencoblosan. Keseluruhan
proses tersebut jelas-jelas mempunyai hubungan sebab-akibat (kausalitas)
dengan penghitungan suara sehingga menuai berbagai protes dan
keberatan dari pasangan calon yang merasa dirugikan haknya;
4. Bahwa terhadap adanya masalah-masalah ini, yang berawal dari
kecurangan-kecurangan dan pelanggaran-pelanggaran pelaksanaan
PILKADA, pihak Termohon Keberatan walaupun menyangkalnya dan
menolaknya, tetapi secara implisit dapat dikatakan membenarkan, karena
ternyata bukti-bukti dan jawaban Termohon Keberatan cenderung bersifat
formalitis-legalistis, begitu pula saksi-saksi yang diajukan lebih banyak
menjelaskan berdasarkan kriteria-kriteria aturan formal, padahal
sesungguhnya salah satu fungsi KPUD adalah melakukan evaluasi dan
pelaporan atas terselenggaranya pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah (vide Pasal 66 huruf K Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004) yang tentunya dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
pemilihan tersebut di atas;
5. Bahwa perlu dipertimbangkan pula bahwa substansi maupun prosedur
bersengketa dalam masalah pemilu ini termasuk dalam ruang lingkup asas
Hukum Publik dan bukannya asas Hukum Privat;
Pada dasarnya dalam proses berperkara dan pembuktian dalam Hukum
Publik bersifat mencari kebenaran materiil, seperti halnya dalam Hukum
Hal. 112 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Pidana atau Hukum Tata Usaha Negara, dan bukannya cukup mencari
kebenaran formil seperti halnya dalam perkara Hukum Perdata;
Bahwa oleh karenanya, dalam kasus ini haruslah dikejar kebenaran materiil
dari fakta-fakta dan kejadiannya melalui pembuktian alat-alat buktinya, dan
tidak hanya sekedar mengejar kebenaran formil seperti dalam suatu perkara
perdata melalui bukti-bukti yang bersifat formal-legalistis;
6. Bahwa karenanya berdasarkan prinsip legal justice sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
maka adalah sangat beralasan bila tinjauan atas Pasal 106 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pasal 4 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005, serta Pasal 2 ayat (1) Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2005 dalam kasus ini (in casu) harus
dibaca dalam konteks dan hubungannya dengan kejadian-kejadian atau
peristiwa-peristiwa sebelumnya yang mendahuluinya karena bersifat sangat
kontekstual dan mempunyai hubungan sebab-akibat yaitu karena bermuara
pada hasil penghitungan suara tahap akhir. Sehingga akan dirasakan adil
dan bijaksana apabila hal-hal itu memperoleh perhatian dan menjadi bahan
pertimbangan;
7. Bahwa perolehan suara antara pasangan nomor 1 dan nomor 3
berdasarkan hasil penghitungan suara oleh KPUD Sulawesi Selatan, pada
dasarnya perbedaan sangat tipis, yaitu hanya 0,77 % atau 27.602 suara
untuk seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan, sehingga
kesalahan/kekeliruan yang diakibatkan oleh proses-proses tahapan
PILKADA sebelumnya, sangat mungkin terjadi. Oleh karenanya diperlukan
gambaran hasil PILKADA yang betul-betul memberikan gambaran yang riil
dari keinginan masyarakat tentang siapa yang mereka kehendaki menjadi
pimpinan di daerahnya, halmana dapat dilakukan melalui pemungutan suara
ulang yang benar-benar di bawah pengawasan PANWASLU, pejabat-
pejabat dan aparat keamanan serta pihak-pihak lain yang bersifat
independen, yang harus dilakukan dalam tenggang waktu selama 3 bulan
sampai 6 bulan sesudah putusan ini diucapkan;
Menimbang bahwa dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Agung di
Mahkamah Agung RI, terjadi adanya pendapat yang berbeda dari Hakim Agung
Prof. Dr. Paulus Effendie Lotulung S.H. dan Hakim Agung Djoko Sarwoko SH,,
M.H. yang berpendapat sebagai berikut :
- Bahwa meskipun dapat dibuktikan adanya kecurangan-kecurangan dan
pelanggaran dalam pelaksanaan PILKADA, namun Mahkamah Agung tetap
Hal. 113 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
hanya terbatas wewenang pada penghitungan suara, sesuai dengan
ketentuan undang-undang. Sehingga dalam hal terjadi adanya masalah-
masalah tersebut, maka Mahkamah Agung tidak berwenang memerintahkan
untuk melakukan pemungutan suara ulang, tetapi cukup hanya
memerintahkan kepada KPUD selaku Termohon Keberatan untuk
melakukan penghitungan ulang hasil suara di empat daerah Kabupaten
yang bermasalah tersebut di atas;
Menimbang bahwa sekalipun adanya dua pendapat yang berbeda
tersebut (dissenting opinion) tentang perihal akibat hukumnya. namun demi
terciptanya rasa keadilan dan ketentraman dikalangan masyarakat, permohonan
Pemohon Keberatan untuk petitum subsidairnya dapat dikabulkan, sedangkan
untuk permohonan primair dapat dinyatakan tidak diterima, dan membebankan
biaya perkara kepada pihak Termohon Keberatan;
Memperhatikan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004, dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005, serta Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2005, dan peraturan-peraturan lain yang
terkait ;
M E N G A D I L I :
DALAM EKSEPSI:
- Menolak eksepsi Termohon Keberatan;
DALAM POKOK PERKARA:
PRIMAIR:
- Menyatakan bahwa permohonan primair tidak dapat diterima;
SUBSIDAIR:
1. Mengabulkan permohonan subsidair Pemohon Keberatan;
2. Memerintahkan kepada Termohon Keberatan untuk mengulang
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Selatan untuk daerah
pemilihan Kabupaten Gowa, Bone, Bantaeng dan Tana Toraja;
3. Menentukan bahwa pelaksanaan Pemilihan Ulang Kepala Daerah Sulawesi
Selatan tersebut di atas harus dilaksanakan selambat-lambatnya dalam
waktu antara 3 bulan sampai 6 bulan terhitung sejak putusan ini diucapkan;
4. Membebankan biaya perkara sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)
kepada Termohon Keberatan;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Selasa, tanggal 18 Desember 2007 oleh Majelis Hakim yang
terdiri dari Prof. Dr. Paulus Effendie Lotulung, S.H., Ketua Muda Mahkamah
Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. H. M. Hakim Nyak Pha, S.H., DEA.,
Hal. 114 dari 114 hal. Put. No. 02 P/KPUD/2007
Djoko Sarwoko, S.H., M.H., Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H, S.IP., M.Hum. dan
Mansur Kartayasa, S.H., M.H., masing-masing sebagai Anggota Majelis, dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 19
Desember 2007 oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan
dibantu oleh Drs. H. Faisol, S.H.. M.H., sebagai Panitera Pengganti dengan
dihadiri oleh kedua belah pihak.
Hakim-Hakim Anggota : Ketua Majelis :
Ttd. Ttd.
Prof.Dr. H.M.Hakim Nyak Pha, S.H., DEA. Prof. Dr. Paulus Effendie Lotulung, S.H.
Ttd.
Djoko Sarwoko, S.H., M.H.
Ttd.
Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H, S.IP, M.Hum.
Ttd.
Mansur Kartayasa, S.H., M.H.
Biaya kasasi : Panitera Pengganti :
1. M e t e r a i Rp 6.000,- Ttd.
2. R e d a k s i Rp 1.000,- Drs. H. FAISOL, S.H., M.H.
3. Administrasi kasasi Rp 293.000,- Jumlah Rp 300.000,-
Untuk Salinan : MAHKAMAH AGUNG RI
Panitera,
SAREHWIYONO M, S.H., M.H. NIP.040014705