RANCANGAN SISTEM INTEGRASI NASIONAL DALAM BIDANG PERBANKAN DAN PENDATAAN
Karya Tulis ditulis sebagai peran masyarakat untuk kemajuan bangsa dan negara
Republik Indonesia
Oleh Nama :Samuel Liputra,S.Sn
Email : [email protected]
Samora Research Idea of Social Development Bagian dari Samora I3
Jakarta 2015
Kata Pengantar
Haleluya, Puji Syukur Kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan berkat serta karuniaNya kepada penulis. Sehingga Penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir tepat pada waktunya yang berjudul “ Rancangan SISTEM INTERGRASI NASIONAL DALAM BIDANG PERBANKAN DAN PENDATAAN “ Laporan ini berisi tentang rancangan sistem intergrasi nasional untuk pendataan dan perbankan. Pada bagian ini penulis membataskan masalah pada pendataan dan pendataan perbankan.. Diharapkan tugas akhir ini dapat membantu pemerintah untuk pendataan dan pendataan perbankan. Di mana menurut penulis pendataan dan pendataan perbankan adalah hal dasar yang harus dipikirkan untuk masuk mengambil sebuah keputusan dan kebijakan terutama untuk menjalankan sistem jenjang selanjutnya. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. akhir kata , penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa memberikan segala usaha kita. Amin Jakarta, 31 Oktober 2015
‘
Penulis
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 1
ABSTRAKSI Di era yang sangat maju dan berkembang, Sistem integrasi merupakan salah satu jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam sebuah organisasi atau kelompok atau hal lainnya yang memiliki kapasitas orang yang besar. Dengan adanya sistem tersebut memudahkan manusia untuk mengetahui jumlah data yang ada untuk mengambil sebuah kebijakan maupun menjalankan sebuah peraturan. Tetapi terkadang sistem yang diciptakan saling bersinggungan, sehingga program yang telah dibuat untuk mendukung sistem sangat tidak efektif. berdasarkan hal tersebut, pada jaman sekarang sistem yang terintegrasi dapat membantu serta program tersebut dapat saling mendukung dan mengurangi persinggungan sistem yang tidak diperlukan.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 2
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Dalam Perkembangan dunia sekarang ini, kecepatan dan penyatuan informasi dalam pengembangan data sangat cepat. Dimana sekarang dengan sangat mudah seseorang mendapatkan informasi untuk digunakan untuk pengembangan dan pendataan user atau penguna. seperti yang diberitakan dalam metrotvnews.com pada tanggal 23 Februari 2015, dimana penggunaan sistem EKtp digunakan untuk pengembangan dan pengunaan dalam pembuatan identitas nasabah perbankan. Dalam perkembangannya, sistem informasi akan terus memiliki data yang sangat besar. sehingga sangat diperlukan untuk intergrasi sistem nasional terutama dalam bidang pendataan dan penataan data kependudukan. seperti yang dilakukan oleh bapak Gubenur DKI Jakarta 2014 sampai 2017,untuk mengintergarsikan KJP, Dinas kependudukan dengan Bank DKI seperti yang menggabungkan sistem untuk mendata dan memberikan subsidi supaya tetap sasaran seperti yang tempo.co pada 3 Agustus 2015. Begitu pula dalam sistem perbankan, dimana bank bank pemerintah dibawah satu naungan BUMN dapat mengunakan 1 sistem perbankan yang terintergrasi. seperti rancangan yang diberitakan oleh kompas.com 14 April 2015, melalui sistem intergrasi dalam bentuk kerjasama dalam pengadaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). dimana sistem anjungan tunai mandiri bersama yang digunakan satu atap yang menjadi projek percontohan dalam pembuatan intergrasi bank nasional. Dalam pembuatan ini sistem intergrasi bersakala nasional tidaklah mudah, karena mengabungan ini merupakan pengabungan dari beberapa kepentingan sosial, kepentingan perusahaan dan kepentingan bagi penguna sistem itu sendiri. Maka dari pada itu penulis mencoba membuat rancangan sistem intergrasi nasional dalam bidang perbankan dan pendataan. Rumusan Masalah Bagaimana merancang sistem intergrasi nasional dalam bidang perbankan dan pendataan ? Batasan Masalah Membahas konsep pengabungan perbankan dan pendataan
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 3
Tujuan Pembuatan Merancang sistem intergrasi nasional yang memudahkan untuk melakukan transaksi dan pengolahan data dengan cepat Manfaat Perancangan untuk membantu para pembuat kebijakan agar dapat menyatukan sistem yang ada, agar lebih memudahkan masyarakat dalam transasi dan pendataan. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam pembuatan proyek ini: 1. Studi Pusaka, salah satu yang diambil untuk mendapatkan informasi tentang proyek ini 2. Observasi Sistematika penulisan BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini terdapat bahasan mengenai masalah yang melatar belakangi proyek ini yang dilakukan oleh penulis. kemudian mencari dasar masalah dari proyek ini, ditentukan juga tujuan dan manfaat proyek ini serta metologi yang digunakan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori yang mendasari proyek ini yang dilakukan melalui studi pusaka. teori ini digunakan sebagai dasar untuk membuat proyek ini BAB III : METODE Pembahasan dari bab ini mengenai metode yang digunakan untuk melengkapi penelitian BAB IV : ANALISA bab ini membahas tentang perancangan intergrasi sistem dalam proyek ini BAB V : KESIMPULAN bab iniakan membahas mengenai kesimpulan dan saran dari perancangan proyek ini .
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 4
BAB 2 Landasan Teori
Pengertian Sistem Sistem berasal dari kata latin (systēma) yang berarti berhubungan. Sistem menurut Bertalanffy dalam pembelajaran “ General systems theory” dalah kumpulan komponen dari berbagai ilmu pengetahuan yang terikat di dalam tempat, yang berinteraksi dan berfungsi untuk menjalankan sesuatu agar menghasilkan sesuatu. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Menurut Shlomo Avineri dalam buku Reason and Revolution dikatakan bahwa teori Hegel yang menjelaskan sistem adalah pengabungan beberapa unsur yang saling berkaitan dan bukan menyatukan unsur yang ada, sehingga adanya pergerakan atau interaksi yang menjalankan sebuah sistem yang hidup atau bergerak. sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah kumpulan/ komponen benda yang memiliki fungsi untuk bekerjasama yang menghasilkan sebuah hasil. Elemen Dasar Sistem Didalam sebuah sistem itu terdiri terdapat beberapa dasar. Menurut Francis Heylighen and Cliff Joslyn dalam Jurnal Cambridge University yang berjudul “What is Systems Theory?”, Elemen dasar sebuah sistem berfungsi sebagai prinsip dasar dalam sistem itu sendiri, yaitu:
1. mengidentifikasi masalah ( Identifikasi ) memisahkan sebuah permasalahan yang ada menjadi beberapa bagian dan sederhana
2. menyusun permasalahan (memahami permasalahan)
mengidentifikasi masalah dalam satu kelompok sehingga mudah dipecahkan/ persempit cakupanya.
3. Memanfaatkan/ mengoptimalkan (menganalisa)
memecahkan masalah yang ada/ mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada.
4. mengendalikan ( Menganalisa) menjaga agar sistem yang ada dapat berjalan dengan baik dan optimal.
5. menetapkan tujuan ( Laporan)
menganalisa dan membuat tujuan yang baru/ mengembangkan sistem agar lebih optimal.
6. Anggaran
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 5
menganalisa dan menganggarkan keuangan diperuntukkan untuk pengembangan sistem.
7. Sumber daya
menganalisa dan memilih sumber daya manusia dan alam untuk memperkokoh sistem . Pelayanan Publik Nasional Indonesia merupakan 13 besar negara terbesar di dunia, dimana terdapat manusia dan sumber daya alam yang sangat banyak. menurut CIA world factbook, Indonesia mempunyai luas 1.990.250 KM2 dan memiliki penduduk 253.609.643 ( perkiraan pada tahun 2014). sehingga cukup sulit untuk melakukan sebuah pelayanan publik terutama dalam hal perbankan dan pendataan. sesuai dengan undang undang no 25 tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayanan publik dikatakan bahwa undang undang ini mengatur tentang layanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undangundang. undang undang ini dibuat agar:
1. Adanya kepastian hukum, 2. Adanya kesamaan hak, 3. Adanya keseimbangan hak dan kewajiban 4. keprofesionalan 5. Partisipatif 6. Persamaan dalam perlakuan/tidak diskriminatif 7. Keterbukaan 8. Akuntabilitas, 9. Fasilitas
Sesuai dengan Undang Undang no 22 tahun 1999 dijelaskan bahwa pelayanan publik yang dilakukan secara desentralisasi dan otonomi daerah yang bersifat kontinum . Dimana sebelumnya pelayanan publik terpusat kepada pusat pemerintahan, sekarang dipecah/ diberikan kepada kepala daerah tersebut. Dengan adanya Undang Undang no 22 tahun 1999 dan Undang Undang no 25 tahun 2009, sangat diharapkan agar pemerintahan dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada. Pendataan penduduk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendataan penduduk adalah proses atau pembuat data kependudukan suatu wilayah. Di Indonesia, Tugas ini dilakukan oleh beberapa badan pemerintahan diantara lain :
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 6
1. Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik yang memiliki salah satu tugas untuk penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar. Ini diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. Nantinya hasil dari Badan Pusat Statistik akan dijadikan dasar perancangan ekonomi makro dan kebijakan umum lainnya
2. Mendagri (Menteri Dalam Negeri) Mendagri atau Menteri dalam Negeri adalah salah satu institusi yang langsung berada di bawah presiden untuk mengurus permasalahan dan PNS di pemerintahan. salah satu tugas dibawah wewenang Menteri Dalam Negeri yaitu tentang data kependudukan. Ini diperkuat dengan UU No.24 Tahun 2013 pasal 1 point 9 dan UU Nomor 24 Tahun 2013 yang mengatur tentang pendataan penduduk,catatan Sipil, serta pengelompokan data kependudukan tersebut.
Dalam Undang Undang no 24 tahun 2013 pembagian data kependudukan dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Data Pribadi (pasal 1 point 22) 2. Database (pasal 1 point 29 PP No. 37 Tahun 2007) 3. Data Kependudukan (pasal 58 ayat 2) 4. Data Agregat (penjelasan pasal 58 ayat 3 UU No. 24 Tahun 2013)
melalui pembagian tersebut, sesuai dengan pasal 58 UU No. 24 Tahun 2013 maka data kependudukan dapat digunakan untuk keperluan pembuatan surat dan penegakan hukum. Perbankan Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, perbankan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha bidang keuangan yang mengeluarkan dan menarik uang dari masyarakat. sesuai dengan Undang undang Nomor 23 tahun 2009 tentang Bank Indonesia, menjelaskan bahwa Perbankan adalah lembaga yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang mempunyai fungsi untuk mengatur arus dana keluar dan masuk (menyimpan dan pendanaan kredit) bagi perekonomian dan keuangan masyarakat . Dalam laman website Otoritas Jasa keuangan dijelaskan bahwa ada subsistem yang digunakan bank yang terintergrasi dengan Bank Indonesia :
1. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan 2. Sistem Informasi Bank dalam Investigasi 3. Data Mart Data Pokok Bank
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 7
4. Sistem Informasi Debitur Menurut Peraturan bank Indonesia dalam dunia perbankan dikenal ada 2 macam sistem yaitu :
1. Prabayar / prepaid Jenis pembayaran yang menggunakan instrumen stored value. Hanya diawasi oleh level merchant (point of sale) tanpa harus online ke komputer issuer.Contoh : EToll dan sebagainya
2. Akses (APMK) Jenis Pembayaran yang sepenuhnya dikelola oleh bank. Diawasi ketat oleh otoritas keuangan dan bank yang dilakukan secara online. contoh Kartu Kredit dan kartu debit
Integrasi Integrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yg utuh atau bulat. Integrasi juga dapat dikatakan bahwa suatu keadaan di mana kelompok kelompok etnik beradaptasi dan bersikap selaras terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masingmasing. Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Integrasi Nasional menerangkan bahwa proses penyatuan yang mencakup aspek kehidupan yang penting, Sistem yang terintergrasi Menurut Rizky Prihanto dalam laman yang berjudul Konsep sistem terintergrasi mengatakan bahwa sistem yang terintergrasi merupakan rangkaian proses yang menghubungkan beberapa sistem lainnya secara fisik atau dan fungsional sehingga menghasilkan sebuah sistem yang saling mendukung satu dengan lainnya. Menurut Darwin Widjaja, praktisi teknologi dari PT IRIS Sistem Inforindo dalam wawancara dengan Antara news tanggal 23 Oktober 2014 menjelaskan bahwa sistem yang terintergrasi dapat memotong banyak biaya yang dilakukan berulang ulang, sehingga mempermudah penyampaian informasi dengan lengkap. sistem ini juga dikenal sebagai Enterprise Resource Planning. Menurut Josua M. Sinambela,M.Eng dalam presentasi yang berjudul Intergrasi Sistem Informasi dijelaskan bahwa ada 2 pendekatan yang digunakan dalam sistem informasi, yaitu:
● Pendekatan total dan homogenas Intergrasi yang dilakukan secara serempak dan kerangka yang standart. mudah dalam pengintergrasi tetapi memiliki biaya yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang lama. contoh:
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 8
Gambar 2.1 Sistematis Pendekatan Total
Sumber Slide Bapak Josua M Sinambela
● Pendekatan Bertahap
Intergrasi yang memanfaatkan informasi existing. membutuhkan waktu yang lama, konsisten dan membutuhkan strategi khusus. tetapi sistem ini membutuhkan biaya lebih murah. contoh:
Gambar 2.2 Sistematis Pendekatan Bertahap
Sumber Slide Bapak Josua M Sinambela Sistem integrasi dalam perbankan Menurut Wimboh Santoso, Direktur Penelitian Regulasi Perbankan di bank Indonesia pada majalah SWA menjelaskan bahwa sistem perbankan Indonesia bekerjasama dengan beberapa negara melalui beberapa penandatanganan MOU di sejumlah negara . Sistem pembayaran dan pengiriman uang terhubung dengan pihak ketiga dan sistem pembayaran dan penyelesaian suatu kawasan.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 9
BAB 3 Metode
Gambaran Umum Dalam perkembangan dunia sekarang ini, pengembangan sebuah sistem sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan bahkan sebuah negara. Dengan adanya sebuah sistem, maka data akan menjadi lebih akurat dan mudah di akses untuk pengembangan sistem itu sendiri dan membuat sebuah kebijakan. Dari gambaran umum tersebut , maka penulis merancang sistem intergrasi nasional dalam bidang perbankan dan pendataan. Langkah Kerja
Gambar 3.1 Langkah Kerja penulisan
Sumber Dokumen pribadi Pra Produksi Dalam hal ini, penulis mengumpulkan data untuk mengetahui tentang sistem yang dipakai dalam pemerintahan untuk jaringan perbankan antar bank dan pendataan jumlah penduduk di suatu daerah sampai tingkat nasional. Adapun metode yang digunakan adalah :
1. Observasi sistem EKTP 2. Observasi sistem pembayaran Emoney 3. Observasi sistem Jaringan Prima (debit card) 4. Observasi sistem Pelayanan terpadu satu pintu
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 10
Observasi terhadap sistem EKTP Dalam langkah ini penulis mencari tahu tentang sistem pencatatan kependudukan oleh pemerintah. Dengan melakukan observasi terhadap sistem EKTP. Menurut situs resmi kementerian dalam negeri, situs EKTP, pengamatan dan pengertian penulis bahwa sistem Ektp sebenarnya sistem dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) supaya masyarakat Indonesia memiliki satu identitas diri. EKTP memiliki fungsi sebagai data primer/ data tingkat pertama, dimana data tersebut sebagai data Tunggal.
Gambar 3.2 E KTP dan sistem yang dirancang untuk EKTP Sumber http://www.ektp.com/2012/03/ektpgenerasikeduaperdanafasilitasehealth/
Dimana rakyat Indonesia memiliki satu Nomor Induk kependudukan (NIK), sebagai dasar pendoman identitas seseorang. Menurut Situs Satu Layanan dan observasi penulis di dalam eKTP/ EID terdapat beberapa informasi diantara lain:
1. Nama
2. Tempat/Tgl Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Alamat (RT/RW, Kel/Desa, Kecamatan)
5. Agama
6. Status Pekerjaan
7. Kewarganegaraan
8. Berlaku Hingga
9. Foto
10. Tanda Tangan
11. NIK
Tujuan pembuatan EID / EKTP agar tidak dapat digandakan, tidak dapat dipalsukan, dan sebagai data pemilih dalam Pemilu dan pilkada. digunakan juga pada saat
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 11
membuat sebuah sebuah Aplikasi perbankan, kartu member, sebagai informasi, dan sebagainya. Observasi terhadap sistem EMoney Penulis juga melakukan mencari tahu tentang sistem keuangan digital yang banyak digunakan oleh kebanyakan orang pada saat ini. ada beberapa sistem keuangan yang digunakan pada saat ini di antara lain kartu tap (E Money). menurut pengamatan penulis penggunaan Emoney oleh sudah banyak diadopsi oleh
1. Lingkup Kecil “Eat n Eat” Dimana pelanggan akan mengisi kartu tersebut dengan uang pada tempat yang telah ditentukan. Setelah itu baru kartu tersebut menjadi alat pembayaran yang sah di tempat tersebut.
Gambar 3.3 Emoney Eat and Eat
Sumber Eat and eat Indonesia
Dari pengamatan penulis, ada beberapa keuntungan dari penggunaan EMoney model ini yaitu
1. Adanya gaya hidup bersih 2. Adanya penghargaan atas uang kembalian 3. Mendapatkan data mana penjual yang sering melakukan transaksi
2. Lingkup Sedang “ Ezeelink Indonesia” Dimana pelanggan akan mengisi kartu tersebut dengan uang pada beberapa tempat yang telah disebar ke beberapa titik ( biasanya beberapa Mal) . Setelah itu baru kartu tersebut menjadi alat pembayaran yang sah di tempat yang memiliki / menyediakan sambungan ke server tersebut.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 12
Gambar 3.4 EmoneyEzeelink
Sumber dokumen ezzelink Dari pengamatan penulis, ada beberapa keuntungan dari pengunaan Emoney model ini, yaitu:
1. Adanya penghargaan berupa potongan harga dan poin 2. Adanya kemudahan bertransaksi di beberapa penjual yang sudah terhubung. 3. Adanya kebanggaan terhadap pelanggan atau anggota
3. Lingkup Nasional “ Emoney Mandiri” Dimana pelanggan akan mengisi kartu tersebut dengan uang pada beberapa tempat yang telah disebar ke beberapa titik ( biasanya beberapa toko ritel yang tersebar di Indonesia) . Setelah itu baru kartu tersebut menjadi alat pembayaran yang sah di tempat yang memiliki / menyediakan sambungan dengan alat yang menggunakan sistem pelayanan sendiri . Dari pengamatan penulis, ada beberapa keuntungan dari pengunaan Emoney model ini yaitu:
1. Dapat digunakan pada layanan bersistem mandiri . 2. Lebih banyak penjual dan transportasi publik yang terhubung 3. Dikelolah oleh Bank 4. Dapat dipindah tangan dengan cepat.
dari pengamatan penulis, penggunaan pada sistem Emoney terdapat kekurangan dimana tidak adanya identitas pada kartu tersebut. Sehingga jika kartu hilang maka uang yang ada didalam kartu pun akan hilang dan aliran dana tidak dapat diketahui informasi yang lebih memadai.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 13
Observasi sistem Jaringan Prima (debit card) Penulis juga mencari tahu tentang sistem jaringan Prima (debit card) sebagai alat pembayaran dengan menggunakan kartu debit. Dimana jaringan ini sebuah layanan pembayaran langsung mengurangi dana pada bank yang terdapat dalam jaringan prima. Dengan Jaringan ini, beberapa bank yang tergabung dalam jaringan secara langsung dapat melakukan pemotongan / pendebitan secara online. Dengan Jaringan ATM Prima maka nasabah suatu dapat mengecek saldo, mengambil uang dan transfer sesama atau antar bank dengan atau dari ATM bank yang berbeda Dari Pengamatan Penulis, banyak keuntungan dari penggunaan Jaringan Prima tersebut. antara lain :
1. Mudah dapat digunakan untuk membayar dalam jumlah yang banyak tanpa cash 2. Proses transaksi dengan cepat dengan menggunakan sistem jaringan 3. Terdapat pencatatan keuangan pada saat menggunakan sistem tersebut.
Gambar 3.5 Debit Card
Sumber dokumen Pribadi Dengan adanya Jaringan tersebut, maka bank yang bekerjasama dengan jaringan tersebut bisa mendapatkan informasi dan melakukan pemotongan t atau mengambil uang dari Atm dari bank lain dengan dikenakan biaya yang telah ditentukan. Observasi sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penulis juga mencari tahu tentang sistem pelayanan satu pintu yang telah diterbitkan dan dijalankan oleh pemerintah DKI jakarta. Dari pelayanan satu pintu tersebut, pemerintah mengharapkan dalam hal perizinan agar lebih mudah untuk diurus. Dari pengamatan penulis, banyak izin yang diurus dalam satu tempat seperti Surat Izin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan, dan sebagainya. dari pengalaman yang dimiliki
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 14
penulis dalam mengurus surat surat tersebut sangat dimudahkan. Dimana penulis tidak perlu lagi mengurus ke berbagai kantor dan tidak perlu menunggu dengan waktu yang lama untuk mendapatkan legalitas atau perpanjangan surat usaha. Menurut Pengamatan penulis, ada beberapa keuntungan dari Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu:
1. Adanya alur pengurusan izin yang jelas dan tidak ada KKN 2. Dengan adanya Sistem tersebut dapat membantu warga dalam hal pengurusan 3. Uang yang dikeluarkan oleh warga akan langsung masuk ke Kas Pemda 4. kemudahan untuk mengawali kelengkapan izin dan pelunasan semua kewajiban 5. Mempermudah mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan sistem yang berlaku 6. Lebih nyaman dan menghemat banyak waktu yang dikeluarkan untuk mengurus izin 7. Adanya standarisasi yang jelas dari proses pendaftaran hingga pelayanan
Gambar 3.6 Suasana Pelayanan Satu Pintu
Sumber google.com Eksplorasi Setelah penulis melakukan observasi terhadap beberapa macam sistem penulis mendapatkan beberapa kesimpulan tentang dasar sistem yang telah ada yaitu
1. Sistem Regional / Bertahap Sistem Regional adalah alur data yang berfungsi untuk membagi data bertahap sesuai dengan fungsinya, hingga data hanya dapat dibuat oleh tingkat pertama (DP) berdasarkan filter atau pembagian tugas yang telah ditetapkan oleh data pusat(MD). Begitu pula dengan tingkat kedua (DS) berdasarkan filter pada tingkat pertama(DP). contoh Sistem Pelayanan terpadu satu pintu.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 15
Gambar 3.7 Sistem Regional
Sumber dokumen Pribadi
2. Sistem Tunggal / Total / Homogenas Sistem Tunggal adalah alur data yang berpegang peranan penting satu sumber dan semuanya mengambil peranan dalam data tersebut. sehingga data yang dibuat oleh tingkat dua (DS) berasal dari sumbernya langsung (MD) . contoh EKtp.
Gambar 3.8 Sistem Tunggal
Sumber dokumen Pribadi
3. Sistem Pembagian / Percampuran Sistem Pembagian adalah alur data yang membagi atau membelah data tersebut agar dapat mengerjakan atau dapat dikerjakan secara pembagian atau secara bersama sama. Sehingga data pusat (MD) semacam membuat salinan data yang sama tetapi saling terhubung. Dimana data pusat (MD) membagi tugas, dimana pusat sebagai inti dalam sistem regional dan sistem tunggal atau sistem regional dengan sistem regional dan sistem regional atau sistem tunggal dengan sistem tunggal. Contoh eMoney dan kartu debit.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 16
Gambar 3.9 Sistem Campuran
Sumber dokumen Pribadi Setelah penulis melakukan eksplorasi dasar dari observasi. Maka Penulis mengambil landasan alternatif untuk menghubungkan ketiga konsep dasar. Sebagai kerangka dasar untuk membuat sistem tersebut. Dimana ada 3 alternatif alur yang dibuat adalah
1. Sistem Tunggal Regional ( una ratio regionally)
Gambar 3.10 Sistem Tunggal Pribadi
Sumber dokumen Pribadi
Pada sistem ini, menjadikan pusat data akan menjadi sebuah dasar untuk membuat aplikasi / membuat sebuah sistem lainnya. dimana pusat data akan menampung banyak informasi dari berbagai sumber. Pusat data akan mengelompokkan data yang ada, sehingga data seseorang akan keluar secara sistematis dan tersusun dengan baik.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 17
Gambar 3.11 Contoh preview sistem terpadu
Sumber dokumen Pribadi sehingga fungsi sebuah Data pusat sebagai
1. Memberi nilai informasi yang sama 2. Dapat disambungkan oleh pihak tertentu dengan persetujuan 3. dapat dengan mudah mendapatkan data yang diperlukan
keuntungan dari sistem ini yaitu:
1. Mudah untuk melakukan tracking / pelacakan terhadap seseorang 2. Dengan mudah untuk melakukan perbaikan di segala hal (data maupun sistem) 3. Dapat dengan mudah melakukan pengawasan dan pencegahan 4. Dapat dengan mudah di akses dari berbagai tempat dan segera 5. Data dapat digunakan oleh siapa saja
Kekurangan dari sistem ini yaitu :
1. Membutuhkan pengamanan digital yang ketat sehingga tidak dapat diretas. 2. Sangat dibutuhkan jaring pengaman data /Backup data, jika mengalami
kerusakan. 3. Membutuhkan kapasitas yang cukup besar untuk server dan pemeliharaan
2. Sistem Partisi Regional (partition system regionally) Pada sistem ini, data pusat membagi / menyalin data menjadi beberapa bagian. Dalam sistem ini bertujuan menghindari kesalahan pada salah satu sistem dan agar dapat mengerjakan secara terpisah. Dengan adanya sistem yang terpisah maka pemasukan dan pencarian data bisa secara cepat karena sesuai pengelompokan.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 18
Gambar 3.14 Sistem partisi regional
Sumber dokumen Pribadi Sehingga fungsi sebuah data pusat sebagai
1. memberikan informasi yang lebih terperinci untuk beberapa hal tertentu 2. memberikan informasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
keuntungan dari sistem ini :
1. Lebih fokus kepada informasi yang dibutuhkan 2. jika mengalami kegagalan sistem, maka hanya bagian saja yang diperbaiki 3. tidak perlu menggunakan kapasitas yang cukup besar dan pemeliharaan
kekurangan dari sistem ini yaitu:
1. Cukup susah untuk melakukan pelacakan terhadap seseorang 2. Memerlukan sumber daya yang lebih untuk melakukan pengawasan 3. Data terbatas hanya pada kalangan tertentu.
3. Sistem Bertahap Tunggal (una ratio phased)
Gambar 3.15 Sistem Bertahap Tunggal
Sumber dokumen Pribadi
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 19
Dimana pada sistem ini, Data pusat secara tersendiri membagi diri menjadi 2 (Dual Processing) bagian dengan fungsi yang sama yaitu kedua saling membackup dan saling terhubung antara data yang satu dengan data kedua. Dengan adanya sistem tersebut, maka secara sistematis data pusat ini menggabungkan dua sistem sebelumnya. dimana sistem ini berjalan seperti sistem tunggal regional tetapi secara alur memiliki sifat dasar sistem partisi regional. sehingga fungsi sebuah data pusat sebagai :
1. Memberikan informasi data yang sama 2. Memberikan informasi yang lebih terperinci untuk hal tertentu 3. Lebih mudah menggabungkan dengan sistem lainnya dengan pengaman data
keuntungan sistem ini :
1. mudah untuk melakukan tracking /pelacakan terhadap seseorang 2. Jika mengalami kegagalan sistem, maka akan lebih mudah untuk diperbaiki 3. Dapat dengan mudah melakukan pengawasan dan pencegahan 4. Dapat dengan mudah di akses dari berbagai tempat dan segera
kekurangan dari sistem ini :
1. Membutuhkan biaya yang cukup besar 2. Diperlukan pengawasan yang cukup ketat dan teliti
Rancangan Dasar Sistem Pendataan Penduduk Setelah penulis melakukan observasi dan membuat konsep dasar tentang sistem yang digunakan. Penulis mencoba membuat rancangan dasar sebagai konsep dasar dari sistem pendataan dan perbankan. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara bahwa membuat rancangan yang besar harus didahului dari pendataan / pusat data yang benar. Untuk mendapatkan data yang akurat dimulai dari pembuatan pusat masuk data manusia secara digital.
Gambar 3.16 KTP
Sumber Google.com
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 20
Dalam sebuah data pusat biasanya terdiri dari :
1. Domisili : Sebagai identitas dimana pemilik mendaftarkan diri sebagai warga negara 2. Nomor Induk Kependudukan : sebagai nomor identitas diri dalam suatu negara 3. Nama : sebagai penunjuk identitas atau nama pemilik nomor 4. Jenis Kelamin : sebagai penunjuk jenis kelamin pemilik nomor 5. Golongan darah : sebagai informasi tentang golongan darah 6. Alamat: sebagai informasi tentang tempat pemilik nomor tinggal 7. Agama: Sebagai informasi tentang agama / keyakinan yang dianut 8. Status Perkawinan : Sebagai informasi tentang status perkawinan 9. Pekerjaan : sebagai Informasi tentang pekerjaan 10. Kewarganegaraan : Sebagai Informasi tentang warga negara 11. Tanda tangan: Sebagai Informasi tentang tanda tangan / pengesahan informasi 12. Foto : Sebagai Identitas / gambar pemiliki identitas tersebut 13. Sidik jari dan cornea mata : sebagai identitas dari pemilik dari anggota tubuh
Gambar 3.17 Skema rancangan EKTP
Sumber dokumen Pribadi Dari 13 bidang tersebut, penulis mencoba mengelompokkan dalam :
1. Sebagai Identitas diri : Nama, Jenis kelamin, tanda tangan, foto, sidik jari dan cornea mata, golongan darah
2. Sebagai pelengkap informasi : alamat, agama, status perkawinan, pekerjaan , kewarganegaraan
3. Sebagai penghubung informasi : Nomor Induk kependudukan Dari pengelompokan diatas, penulis mendapat kesimpulan dengan adanya sistem EKTP, sangat berguna untuk menginformasikan menghubungkan dari satu sitem ke sistem lainnya. Data penghubung adalah sistem dimana data kode seperti NIK yang hanya dapat dibuka oleh aplikasi tertentu yang telah mendapatkan izin untuk memverifikasi data.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 21
Dimana nomor NIK ( Data penghubung) merupakan identitas diri yang terhubung data pelengkap dan data diri. Data diri dan pelengkap informasi digunakan untuk kepentingan verifikasi data. sehingga jika melihat atau tertuju pada perancangan Sistem Bertahap Tunggal maupun Sistem Tunggal Regional dapat disimpulkan bahwa eKTP harus memiliki sistem dasar perpaduan sistem percampuran dan sistem tunggal. sehingga data yang dihasilkan dapat lebih optimal dan mudah untuk di akses serta dilakukan perbaikan. Pada bagian ini, sistem bersifat terbuka dapat diakses oleh semua orang dan semua aplikasi yang telah mendapatkan ijin dari kementrian terkait. sehingga diagram tersebut menjadi seperti :
Gambar 3.18 Rancangan pembagian data dalam EKTP
Sumber dokumen Pribadi Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa fungsi dari :
1. Data Penghubung : sebagai data pengembangan dari kepemilikan surat yang berhubungan dengan data pemilik pada tingkat pertama seperti membuat akun bank, membuat surat investasi, membuat surat penting, dan sebagainya.
2. Data Diri : Sebagai data spesifikasi diri pemilik yang berhubungan untuk verifikasi atau menyesuaikan data diri pemegang kartu dengan pembuka data tingkat pertama ‘
3. Data Lengkap : Sebagai data pelengkap untuk menyesuaikan data diri dan pelengkap data diri, Seperti Kartu keluarga, Domisili atau tempat tinggal, agama dan organisasi keagamaan, dan sebagainya.
Data penghubung adalah akses masuk ke data diri dan data pelengkap, dimana dari data
penghubung, dapat digunakan oleh orang sebagai pendataan pada tingkat pertama ( seperti membuat kartu member, pendaftaran peserta pemilu, SIM dan sebagainya Pendaftaran pada tingkat pertama)
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 22
Untuk perusahaan atau instansi pemerintah yang ingin mengakses data penghubung harus memiliki sertifikasi dan pengolahan data yang jelas yang telah disetujui oleh otoritas yang bersangkutan. Sistem Pendataan Perbankan Pada perancangan sistem dasar , penulis juga membuat sistem yang sama seperti untuk pendataan, tetapi dimaksudkan untuk perbankan. Tujuan dari pendataan perbankan adalah untuk pendataan investasi dan lalu lintas transaksi perbankan seseorang atau pemilik identitas tersebut. sistem ini bersifat sangat tertutup dan hanya dapat diketahui oleh pemilik dan hanya dapat dibuka oleh keputusan /otoritas peradilan. Sistem ini memiliki alur yang hampir sama dengan sistem pendataan, yang berbeda hanya konten atau isi dari sistem untuk melengkapi sistem pendataan. sistem ini diawasi ketat oleh beberapa lembaga seperti OJK, Menteri keuangan, Dirjen Pajak, Dirjen bursa Efek, dan sebagainya. sehingga diagram sistem menjadi seperti :
Gambar 3.19 Skema Perbankan
Sumber dokumen Pribadi
Dari diagram di atas dapat kita lihat fungsi dari : 1. Data penghubung: Sebagai data pengembangan dan terhubung antara sistem
pendataan penduduk dan sistem pendataan perbankan. Sehingga data yang ada saling melengkapi dan saling dikondisikan dengan baik.
2. Data Kepemilikan dan saham :sebagai data spesifikasi kepemilikan sebuah perusahaan dan kepemilikan saham di beberapa perusahaan. Data tersebut bersifat tertutup dan bisa terhubung dengan departemen terkait.
3. Data Tabungan, Investasi, dan Kredit: sebagai data spesifikasi kepemilikan tabungan, investasi, Reksadana, tabungan hari tua, dan sebagainya. Pada pos ini
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 23
melibatkan unsur otoritas jasa keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Data ini tidak mencantumkan nilai uang dan kepemilikan dan hanya berupa informasi kepemilikan.Untuk nilai dan jumlah harta yang dimiliki membutuhkan keputusan dari Pengadilan dan depatemen terkait.
Pada sistem ini terdapat pengamanan yang lebih ketat dan hanya dapat di akses untuk hal tertentu. Dengan ada sistem dasar tersebut, maka analisa yang dikeluarkan akan semakin akurat dan lebih mudah untuk pengambilan kebijakan. Dengan adanya sistem tersebut pula, maka beberapa lembaga pemerintahan akan terbantu diantara lain :
1. Badan Pusat statistik (BPS) : BPS akan lebih mudah untuk mengeluarkan laporan untuk data kependudukan di suatu daerah ( Sistem Pendataan Penduduk ) dan mengeluarkan data tentang pola atau gaya hidup di suatu daerah.
2. Dinas Tata kota dan Perizinan : Dinas tata kota akan lebih mudah mengatasi dan mengontrol izin pendirian banguan yang tidak sesuai dengan tata kota yang ada
3. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) : BPK akan lebih mudah untuk menelusuri keuangan pendapatan daerah dan pendapat pribadi aparat pemerintah secara online dan dapat diterbitkan secara Online (real time) .
4. Komisi Pemberantasan korupsi ( KPK) : KPK akan lebih mudah melakukan pencegahan terhadap Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN)
5. Kepolisian Republik Indonesia :Kepolisian dapat memblokir sementara aset secara online dengan keputusan pengadilan
Dengan adanya sistem dasar ini, maka pembagian kerja akan semakin jelas dan sangat diharapkan tidak adanya peraturan yang saling tumpang tindih. Rancangan Lanjutan Setelah penulis membuat merancang dasar, maka penulis pada tahap rancangan lanjutan. Dalam rancangan lanjutan penulis melihat banyak hal yang bisa dikembangkan dari rancangan dasar tersebut. Penulis membagi beberapa kelompok pekerja dalam rancangan lanjutan yaitu pada sistem pendataan penduduk:
1. Data diri : a. verifikasi data b. Riwayat kesehatan c. identifikasi diri d. asuransi diri ( BPJS,Asuransi kecelakaan, dan Asuransi jiwa)
2. Data Pelengkap : a. Penataan kota dan kependudukan b. Organisasi keagamaan c. Pekerjaan
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 24
d. Kewarganegaraan 3. Data Penghubung :
a. Surat Izin Mengemudi, b. Surat kepemilikan pribadi c. Data penghubung tingkat pertama d. Data penghubung dengan sistem Pendataan perbankan e. Surat sertifikasi pekerjaan
dari sistem pendataan penduduk seperti ini , maka akan ada intergrasi data yang terpadu. dan jika ada penerapan sistem terbaru atau kerusakan pada salah satu data, maka hanya memperbarui atau memperbaiki data tersebut. setelah rancangan lanjutan dari sistem pendataan penduduk, maka diperlukan juga rancangan lanjutan untuk sistem pendataan perbankan. Penulis pun membagi beberapa kelompok kerja pada sistem pendataan perbankan yaitu :
1. Data Penghubung a. Data penghubung dengan sistem pendataan kependudukan b. Data Identitas diri c. Data NPWP
2. Data kepemilikan dan saham a. Surat kepemilikan perusahaan b. Surat kepemilikan aset c. Surat kepemilikan Saham
3. Data Tabungan, Investasi, Kredit a. Informasi tentang jumlah tabungan dan transaksi keuangan b. Informasi tentang Investasi ( reksadana, Unit Link, Deposito, dan sebagainya) c. Informasi tentang pinjaman dan penggunaan dana
dengan adanya kedua rancangan lanjutan, maka akan semakin jelas mana yang bisa
dimasukkan ke dalam informasi publik dan informasi privasi. Seperti perancangan sistem pendataan perbankan, tidak semua instansi dapat mengakses data tersebut hanya orang orang yang berkepentingan, orang yang diberi kuasa, petugas dari Bank Indonesia. Dan hanya dibuka atau dibekukan sementara oleh pihak terkait dengan keputusan pengadilan yang berlaku. Intergrasi rancangan Setelah penulis membuat rancangan dasar dan lanjutan, penulis akan melanjutkan ke tahap selanjutnya dimana adanya pengabungan atau pengintergrasian rancangan tersebut. Dimana dengan adanya penggabungan tersebut, maka dua data dasar menjadi satu kesatuan besar sehingga dapat dengan mudah dilihat dan dapat dengan mudah menjadi sebuah data pribadi yang dapat di akses jika diperlukan. sehingga rancangan tersebut menjadi
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 25
Gambar 3.20 Skema rancangan sistem intergrasi nasional
Sumber dokumen Pribadi Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa
1. Sistem A terhubung dengan sistem B dimana sistem tersebut terdiri dari Sistem pencatatan penduduk (A) dan Sistem pendataan Perbankan (B). sehingga dapat dikatakan sistem A dan B sebagai dasar untuk mengetahui informasi yang lebih lanjut.
2. Sistem A memiliki sistem yang lebih terbuka dibandingkan dengan sistem b tetapi mempunyai nilai yang sama antara A dan B
3. Setiap sistem dapat mengakses data A’ dengan persyaratan memenuhi dasar data A, Sedangkan untuk mengakses data B’ maka diperlukan memenuhi syarat a dan syarat B dengan keputusan pengadilan dan otoritas terkait.
Adapun keuntungan dari intergrasi data tersebut yaitu:
1. Memiliki banyak sekali data cadangan yang terpisahpisah dan tidak mudah diakses oleh orang secara umum
2. Dana yang dikeluarkan pun dapat dibuat sesuai dengan departemen atau persub bidang 3. Walaupun data terpisahpisah, tetapi untuk mendapatkan sebuah laporan tentang data
seseorang sangat lengkap dan terperinci. 4. Dengan adanya sistem ini tidak ada kata tunggu, karena data yang sesuai dengan
bidang yang bersangkutan langsung dapat diakses dengan mudah. 5. Tidak membutuhkan banyak kertas atau takut kehilangan data data penting. karena data
tersebut dapat diakses dan dengan cepat. Adapun yang menjadi perhatian dari intergrasi data tersebut:
1. Diperlukan dana yang cukup besar untuk jasa untuk pemeliharaan yang dipegang oleh satu badan atau atau instansi khusus
2. Diperlukan pengadaan pembaca kartu dan sistem yang terhubung dengan data pusat. 3. Diperlukan undang undang atau keppres atau Pergub yang mengatur pelaksanaan
sistem tersebut.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 26
Penerapan Setelah penulis melihat dan membuat rancangan dasar untuk membuat sistem integrasi nasional dalam bidang perbankan dan pendataan. Maka penulis menyadari bahwa sistem yang baik adalah sistem yang dapat diterapkan dan dapat digunakan dan dapat berfungsi dengan baik dan sangat efisien. Adapun contoh yang dapat diambil dari intergrasi data yang ditemui oleh penulis selama penulisan ini berlangsung yaitu :
1. Integrasi antara KTP dengan Kartu Indonesia Sehat sesuai dengan berita pada halaman antaranews.com pada tanggal 12 November 2014 dikatakan bahwa adanya bantuan sistem yang terintergrasi maka pemerintah dapat lansung menyalurkan bantuan kepada orang yang benar benar membutuhkan. sehingga angaran pemerintah untuk menolong orang yang memiliki kehidupan di bawah rata rata.
2. Integrasi antara rumah susun dan Bank, sesuai dengan berita pada halaman Merdeka.com pada tanggal 4 Sepetember 2015 dikatakan bahwa setiap pemilik rusun di rusun Jatinegara diwajibkan memiliki rekening Bank DKI. Dengan adanya hal yang demikian sebenarnya merupakan langkah awal adanya integrasi antara Sistem pendataan penduduk dan perbankan. Dimana dengan adanya sistem tersebut maka akan dapat dengan mudah untuk mengetahui tingkat ekonomi dalam sebuah rumah susun. Sehingga dapat dilakukan pemetaan ekonomi dan penduduk.
3. Wacana integrasi antara Komunikasi dengan bank sesuai dengan berita pada halaman detik.com tanggal 15 Oktober 2015 dikatakan bahwa Kementrian komunikasi dan informatika mewacanakan adanya kerjasama antara nomor selurel dengan bank sehingga dapat mempermudah dalam pengiriman uang dan mendukung pemerintah untuk mewujutkan gerakan non tunai.
Setelah penulis memperhatikan data data di atas dan melihat hal yang berkembang yang ada, maka penulis yakin hal diatas merupakan sistem yang sinergi dengan perkembangan yang ada. Penulis yakin jika hal ini diterapkan dengan baik dan dikukuhkan oleh keputusan kepala daerah atau keputusan presiden sehingga tidak dapat diubah dari rancangan yang ada dan hanya bisa dilakukan penyesuaian untuk pengembangan sistem yang ada. Dalam penerapan sistem tersebut alangkah baiknya jika dipersiapkan terlebih dahulu sistem yang akan digunakan dan mengkonversi data yang telah ada yaitu EKTP ke sistem yang baru. sehingga tidak diperlukan kembali pendataan secara manual. Hanya diperlukan pemisahan data menjadi 3 bagian atau bagian bagian yang berbeda seperti pada sistem A (Sistem Pendataan penduduk). Jika sesuai dengan perhitungan penulis, maka pada tahap ini akan menjadi banyak Try and Error ( percobaan) sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka dari pada itu Penulis menyarankan, untuk pembuatan sistem ini diperlukan dukungan dari beberapa lapisan programer dari pemerintah , Programer swasta dan perusahaan software. Penulis sangat menyarankan agar sistem ini dikerjakan secara terpisah menjadi 3 bagian yaitu
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 27
1. Linking/penyambung data : dikerjakan oleh perusahaan software, Programer Swasta dan Programer pemerintah yang sudah memiliki sertifikasi pemerintah.
2. Data program pusat : dikerjakan oleh orang programer pemerintah yang telah di sumpah dan telah terlatih
3. Hardware pusat : dikerjakan oleh perusahaan yang telah dipilih dan memiliki kemampuan yang telah diuji.
Walaupun sistem tersebut melibatkan banyak pihak, warga masyarakat akan hanya mengetahui pelayanan satu pintu untuk mengakses dan perbaikan data mereka. Pelayanan satu pintu mengakomodir seluruh keluhan masyarakat dan memasukkan data baru ke dalam sistem. Dengan adanya sistem tersebut, maka setiap layanan dan sistem dapat kontrol dengan baik dan terstruktur. Sehingga data yang dihasilkan lebih akurat, lebih cepat dan data yang di tampilkan lebih nyata. Sehingga data data tersebut dapat mempermudah untuk pengambilan keputusan dan memberikan bantuan dengan cepat dan tepat.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 28
Bab 4 Analisa
Menurut Librairie Hermann & Cie, and Cambridge, MA dalam bukunya yang berjudul Cybernetics: Or the Control and Communication in the Animal and the Machine dikatakan bahwa sistem yang baik adalah sistem yang saling berhubungan dan saling berbicara satu dengan yang lainnya. Sehingga sistem komunikasi data yang jelas dan lengkap dapat memudahkan pengambilan keputusan yang sesuai dengan kriteria dan syarat yang telah ditentukan. ini selaras juga dengan pendapat Shlomo Avineri dalam buku Reason and Revolution dikatakan bahwa teori Hegel yang menjelaskan sistem adalah pengabungan beberapa unsur yang saling berkaitan dan bukan menyatukan unsur yang ada, sehingga adanya pergerakan atau interaksi yang menjalankan sebuah sistem yang hidup atau bergerak. sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah kumpulan/ komponen benda yang memiliki fungsi yang sama dan terhubung sehingga menghasilkan sebuah hasil. dilihat dari fungsi dan kegunaan sebuah sistem maka Dikatakan bahwa fungsi dari sebuah sistem yaitu mempermudah manusia untuk mendapatkan segala informasi dan segala segala aktivitas manusia.Sistem yang baik dan efektif adalah sistem yang dapat berubah sesuai dengan keadaan dimana sistem itu ditempatkan dan waktu yang berbeda. Sistem harus menampung data dasar sehingga dapat digunakan secara optimal dan sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa ktp adalah dasar atau landasan utama dalam sebuah sistem atau menghitung jumlah penduduk. Sesuai dengan undangundang Nomor 23 Tahun 2006.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 29
Gambar 4.1 Skema Rancangan Sistem Intergasi Sumber dokumen Pribadi
Sistem yang dibuat harus memiliki kemampuan untuk menjalankan sistem secara real time. ini sesuai dengan pendapat Dr. Nazaruddin Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Integrasi Nasional. Sistem data yang besar sangat harus memiliki sistem yang terintegrasi agar mudah dalam mengambil data yang diperlukan dan memperingan jaringan kerja sistem itu sendiri. dengan sistem yang terintegrasi pula maka data kependudukan dan perbankan akan semakin semakin mudah dan lebih terkontrol antara satu dengan lainnya. Terutama dengan bantuan beberapa perusahaan yang telah terhubung dengan data data yang ada.
Gambar 4.2 Skema EKTP
Sumber dokumen Pribadi Sesuai dengan pendapat Francis Heylighen and Cliff Joslyn dalam Jurnal Cambridge University yang berjudul “What is Systems Theory?” dengan adanya sistem ini maka
1. mengidentifikasi masalah ( Identifikasi ) dengan ada pembagian tugas menjadi 3 bagian server data, maka pengidentifikasiaan masalah akan lebih cepat dan lebih mudah untuk mengidentifikasi masalah yang ada.
2. menyusun permasalahan (memahami permasalahan)
dengan adanya sistem itu maka dengan sangat mudah masalah dapat disusun dan dikelompokkan menurut permasalahan dan fungsinya.
3. Memanfaatkan/ mengoptimalkan (menganalisa)
dengan adanya sistem tersebut maka sangat mudah untuk memanfaatkan dan mengetahui potensi yang ada di dalam sistem atau kumpulan data tersebut.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 30
4. mengendalikan ( Menganalisa) dengan adanya sistem tersebut maka pengambil keputusan dapat dengan cepat untuk melakukan pengendalian terhadap hal yang dianggap penting dan mendesak.
5. menetapkan tujuan ( Laporan)
Dengan sistem yang terstruktur dengan baik, maka laporan yang dihasilkan lengkap dan dapat membuat laporan sesuai dengan porsi yang ditetapkan .
6. Anggaran
Dengan sistem tersebut, maka anggaran yang dianggarkan lebih murah dan anggaran pengadaan serta pemeliharaan dapat dibagi ke dalam beberapa sektor yang berkepentingan.
7. Sumber daya
Dengan sistem ini, maka pengambil keputusan dapat menyerap sumber daya alam dan manusia pun dapat diukur dengan grafik.
Demikian juga dengan pendapat Shlomo Avineri dalam buku Reason and Revolution , mengatakan bahwa sistem yang baik adalah sistem yang saling berkaitan menjadi satu kesatuan dan bukan menyatukan data menjadi satu. Sehingga dengan sangat mudah untuk di awasi dan di monitor dengan cepat. Dengan adanya sistem yang terpadu, maka sistem akan berjalan satu arah subjek perintah yang baku dalam satu kesatuan.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 31
Gambar 4.3 contoh dari pengabungan data yang dilihat pada layar kompuer
Sumber Google.com
sesuai dengan Wimboh Santoso, Direktur Penelitian Regulasi Perbankan di bank Indonesia pada majalah SWA yang mengatakan bahwa data yang besar dalam sebuah negara mencakup dalam pertimbangan data tentang perbankan yang perlu terhubung. sehingga negara dapat
mengetahui posisi makro dan mikro secara Real Time . Dengan adanya pendataan secara nasional dan perbankan akan mempermudah pengawasan pemerintah terhadap penyalahgunaan dana dan keuangan di kalangan tertentu dan masyarakat. Dengan adanya hal demikian maka alur keuangan dalam masyarakat dapat diketahui dan dapat dengan mudah mengaplikasikan data kependudukan dan sektor keuangan. Ini berhubungan juga dengan investasi dan kepemilikan seseorang dalam sebuah usaha. sehingga dapat diketahui jumlah dana secara umum yang dikelola di Indonesia dan jumlah perusahaan yang dapat menyerap anggaran kerja yang belum bekerja.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 32
Bab 5 kesimpulan
Kesimpulan Setelah mempelajari dan mencoba untuk merancang sebuah sistem intergrasi nasioanl dalam bidang pendataan dan perbankan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Membuat sebuah sistem yang saling terhubung, membutuhkan kerjasama dari semua pihak termasuk masyarakat itu sendiri dan peraturan secara umum. Sehingga data yang terhimpun memiliki kekuatan secara data agar dapat menghasilkan kebijakan yang lebih baik
2. membuat sebuah sistem membutuhkan perhatian penuh di beberapa sektor, antara lain :
a. teknisi, b. kekuatan perangkat keras, c. ancaman dari luar, d. kerusakan internal di dalam sistem sistem tersebut.
3. untuk data yang sangat banyak dan kompleks tidak pernah disarankan menggunakan satu server. melainkan membutuhkan beberapa server yang saling terhubung. sehingga
a. memudahkan dalam waktu pengerjaan b. jika terjadi pencurian data maka tidak semua data dapat diambil atau di akses c. untuk menggunakan data yang satu dengan data yang lain lebih mudah
Saran Setelah penulis mempelajari dan membuat rancangan dasar dalam berbentuk konsep. penulis memiliki beberapa saran yaitu
1. Alangkah baiknya jika ingin membuat sebuah sistem agar tidak saling bertumpuk fungsi. melainkan terhubung satu dengan lainnya.
2. Alangkah baiknya jika adanya kerjasama dengan beberapa perusahaan swasta untuk pengolahan data penghubung.
3. Alangkah lebih baik adanya kerjasama antara pemerintah dan anak yang menempuh bidang pendidikan tersebut untuk mengaudit / meneliti sistem yang sudah ada.
4. Diperlukan dana yang cukup besar dan waktu untuk pengembangan dan menyatukan data yang ada. maka penulis sangat menyarankan agar dapat dikerjakan secara paralel dan berkesinambungan ( 24 jam )
5. Sangat diperlukan pengembangan sistem tersebut, karena penulis merasa dan melihat bahwa sistem yang dirancang masih terlalu sederhana. membutuhkan data dan kondisi sebenarnya di lapangan.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 33
6. Sangat diperlukan kerjasama antara pemerintah, perusahaan Swasta, Perusahaan pemerintah, dan masyarakat sendiri untuk menjalankan sistem tersebut.
7. Sangat diperlukan pembentukan Tentara Nasional Indonesia di bidang cyber untuk menjaga keamanan data, terdiri dari anak anak yang mengikuti dan mendalami dunia maya dan data termasuk hacker dari Indonesia
Pemerintah Juga sangat disarankan untuk pro aktif dalam melakukan pendataan dengan cara pembuatan sistem disahkan dan dilindungi oleh undang undang maupun keputusan presiden yang mengikat. Dengan adanya hal yang demikian, maka sistem ini tidak dapat di salah gunakan dan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Penulis berharap rancangan ini bisa menjadi dasar untuk perancangan sistem yang lain di masa depan. Penulis sangat mengharapkan adanya tindak lanjut dan pengembangan untuk melanjutkan rancangan ini. karena suatu negara akan berjalan dengan baik bahkan menjadi negara maju, jika sistem dalam sebuah negara dapat berjalan dengan baik dan terorganisir secara tertulis/ tercatat serta terbukti.
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 34
Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik. (2015). Tugas, Fungsi dan Wewenang BPS. di akses tanggal 15 Agustus 2015 dari http://www.bps.go.id/index.php/masterMenu/view/id/1#masterMenuTab4 Bank Indonesia.(2009). UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 Burhani,Ruslan. (2014). Sistem terintegrasi akan tingkatkan efisiensi perusahaan. Antara.com diakses tanggal 20 Agustus.2015 Kementerian Dalam Negeri.(2014). Data kependudukan . diakses tanggal 16 Agustus 2015 http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/datakependudukan Nazwar, Akhria.(1996).Integrasi Nasional : Masalah Kita Bersama . Jakarta. Ghalia Indonesia Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Pengaturan Pengawasan Bank. di akses tanggal 16 agustus 2015 dari http://www.ojk.go.id/pengaturanpengawasanbank Pelayanan Satu pintu. (2012) E KTP. diakses tanggal 5 September 2015 dari http://satulayanan.id/layanan/index/17/ektp/kemendagri Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbut.(2014). SISTEM . Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI Daring) 10 Agustus 2015 dari http://kbbi.web.id/sistem Prihanto, Rizky. (2009). Konsep Sistem terintergrasi. blogger . diakses tanggal 2 September 2015 dari http://rizky.prihanto.web.id/2009/05/konsepsistemterintegrasi.html Sinambela, Josua M. (2005). Integrasi Sistem Informasi. Jokjakarta. Tim Integrasi Sistem Informasi UGM Zachra, Ellyzar. (2011). BI: Integrasi Perbankan demi Perekonomian ASEAN. diakses dari SWA.co.id diases tanggal 3 September 2015
Rancangan Sistem Integrasi Nasional dalam bidang perbankan dan Pendataan 35