RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2020-2024 DAN
POKOK-POKOKARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL TAHUN 2020
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Disampaikan pada:Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Timur
Surabaya, 9 April 2019
Sistematika
Pencapaian Pembangunan Nasional
Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024
Kerangka Ekonomi Makro dan Target Pembangunan 2020
Pokok-Pokok RKP 2020
Isu Strategis Provinsi Jawa Timur Tahun 2020
Kerangka Pendanaan
Penutup
1
2
3
4
5
6
2
7
PencapaianPembangunan Nasional1
3
Pertumbuhan Ekonomi terus Menguat dengan Stabilitas Ekonomi Terjaga
4,7
4,8
4,9
5,0
5,1
5,2
5,3
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2016 2017 2018
Komponen Pengeluaran 2017 2018 2018Tw I Tw II Tw III Tw IVKonsumsi Rumah Tangga 4,94 4,94 5,16 5,00 5,08 5,05
Konsumsi LNPRT 6,93 8,10 8,75 8,59 10,79 9,08
Konsumsi Pemerintah 2,13 2,71 5,20 6,27 4,56 4,80
PMTB/Investasi 6,15 7,94 5,85 6,96 6,01 6,67
Ekspor 8,91 5,94 7,65 8,08 4,33 6,48
Impor 8,06 12,64 15,17 14,02 7,10 12,04
PDB 5,07 5,06 5,27 5,17 5,18 5,17
Pertumbuhan ekonomi meningkat didorong oleh penguatan investasi dan konsumsi RT
5,03 5,07 5,173,13
(2,0) -
2,0 4,0 6,0 8,0
10,0 12,0
Janu
ari
Mar
et
Mei Juli
Sept
embe
r
Nov
embe
r
Janu
ari
Mar
et
Mei Juli
Sept
embe
r
Nov
embe
r
Janu
ari
Mar
et
Mei Juli
Sept
embe
r
Nov
embe
r
2016 2017 2018
Pers
en
Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak
1200013000140001500016000
17/0
5/20
17
17/0
6/20
1717
/07/
2017
17/0
8/20
17
17/0
9/20
1717
/10/
2017
17/1
1/20
1717
/12/
2017
17/0
1/20
18
17/0
2/20
1817
/03/
2018
17/0
4/20
1817
/05/
2018
17/0
6/20
1817
/07/
2018
17/0
8/20
18
17/0
9/20
1817
/10/
2018
17/1
1/20
1817
/12/
2018
17/0
1/20
19
Inflasi stabil pada tingkat yang rendah
Rupiah menguat terhadap dolar AS
(persen, yoy)
(persen, yoy)
(Rupiah thd USD)
4
Sumber: Publikasi Sakernas periode Agustus
121,
87
122,
38
125,
44
128,
06
131,
01
114,
63
114,
82
118,
41
121,
02
124,
00
7,24
7,56
7,03
7,04
7,00
4,80%
5,94%
6,18%
5,61%5,50%
5,34%5,20%
4,0%
4,5%
5,0%
5,5%
6,0%
6,5%
-
20
40
60
80
100
120
140
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Juta
Ora
ng
Angkatan Kerja Pekerja Pengangguran Terbuka TPT
1,87
0,19
3,592,61
2,98 2,60–2.90
0,370,04
0,71 0,52 0,58
5,01
4,88
5,03 5,075,17
5,30
4,2
4,4
4,6
4,8
5
5,2
5,4
0
1
2
3
4
5
6
2014 2015 2016 2017 2018 2019
%
Juta
Ora
ngTambahan KKKesempatan Kerja per 1% Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Tingkat Pengangguran Berhasil Diturunkan SeiringMeningkatnya Penciptaan Kesempatan Kerja
• Pada 2018 lapangan kerja meningkat 2,98 juta. Jumlah pengangguran turun 39 ribu orang sehingga tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,34%.
• Penciptaan kesempatan kerja tinggi dan dapat melampaui target RKP dan RPJMN 2015-2019 yang sebesar 10 juta orang. Jumlah penciptaan lapangan kerja 2015-2018 telah mencapai 9,38 juta.
• Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3% pada 2019, diperkirakan akan tercipta 2,6–2,9 juta lapangan kerja sehingga TPT diperkirakan akan turun menjadi 4,8–5,2%.
5
Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan Terus Menurun
0,428 0,433 0,4280,419
0,41 0,409 0,407 0,404 0,4010,391
0,319
0,336 0,334 0,329 0,3270,316 0,32 0,32 0,324 0,319
0,4060,414
0,4080,402 0,397 0,394 0,393 0,391 0,389 0,384 0,380
0,385
0,3
0,32
0,34
0,36
0,38
0,4
0,42
0,44
Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 Mar-18 Sep-18 2019
Inde
ks
Perkotaan Perdesaan Nasional Target RKP
Rasio GiniTingkat Kemiskinan
• Rasio Gini menurun bertahap dari 0,414 menjadi 0,384 dalam 4 tahun terakhir.
• Rasio Gini tersebut diperkirakan dapat mencapai target tahun2019, pada kisaran 0,380-0,385.
• Penurunan Rasio Gini nasional terutama disumbang oleh penurunan Rasio Gini di perkotaan.
Sumber: BPS, 2018
• Pada Maret 2018, tingkat kemiskinan berhasil diturunkan hingga 1 digit (9,82 persen) dan kembali turun menjadi 9,66 persen pada September 2018.
• Tingkat kemiskinan diperkirakan berada pada kisaran 8,5-9,5 persen di tahun 2019.
• Dengan pertumbuhan ekonomi dapat lebih menjangkau kelompok miskin dan rentan, tingkat kemiskinan akan lebih cepat turun.
28,2
8
27,7
3
28,5
9
28,5
1
28,0
1
27,7
6
27,7
7
26,5
8
25,9
5
25,6
7
11,2510,96 11,22 11,13
10,86 10,7 10,6410,12
9,82 9,66
8,5
9,5
5
6
7
8
9
10
11
12
23
24
25
26
27
28
29
30
Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sept-15 Mar-16 Sept-16 Mar-17 Sept-17 Mar-18 Sept-18 2019
Pers
enta
se (%
)
Jum
lah
Pend
uuk
Misk
in (J
uta
Jiwa)
Jumlah penduduk miskin (juta jiwa) Tingkat Kemiskinan (%) Target RKP
6
IPM Indonesia Terus Meningkat dan Sudah Masuk Kategori Tinggi
Sumber: Bappenas dan BPS (perhitungan dengan metode baru)
Perkembangan Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia 2014-2017 & Target 2018-2020
Capaian Komponen Pembentuk IPMTahun 2017 & Target 2019-2020
Angka Harapan Hidup Saat Lahir meningkat
71,06 tahun(Capaian 2017)
Rata-rata Lama Sekolah penduduk 25+ tahun meningkat8,10 tahun
(Capaian 2017)
Pengeluaran per kapita meningkat(dalam ribu rupiah)
10.664(Capaian 2017)
Harapan Lama Sekolah penduduk 7 tahun meningkat
12,85 tahun(Capaian 2017)
71,30 tahun(Target 2019)
71,47 tahun(Target 2020)
8,30 tahun(Target 2019)
11.131 (Target 2019)
13,21 tahun(Target 2019)
8,39 tahun(Target 2020)
13,41 tahun(Target 2020)
11.283(Target 2020)
7
RancanganTeknokratikRPJMN 2020-20242
8
REPUBLIK INDONESIA
Sasaran Pokok Pembangunan JangkaPanjang Nasional diupayakan secara
bertahap melalui RPJMN lima tahunansebagai berikut:
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnyastruktur perekonomian yang kokoh berlandaskankeunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidangdengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomianberlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusiaberkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat
Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang denganmenekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasukpengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan dayasaing perekonomian
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adildan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
ARAHAN RPJPN 2005-2025 UNTUK RPJMN 2020-2024 (TAHAP IV)
Visi Pembangunan 2005-2025INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN MAKMUR
I
II
III
IV
TIGA KATA KUNCI:a. Struktur Perekonomian
yang Kokohb. Keunggulan Kompetitif
Wilayahc. SDM Berkualitas
9
RPJMN 2020 - 2024
RPJMN 2015 - 2019
RPJMN 2010 - 2014
RPJMN 2005 - 2009
10KERANGKA PEMBANGUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
Berdaulat, Maju, Adil Dan MakmurVISI 2045
Development Constraints : Kondisi Pembiayaan Kondisi Sumber Daya Alam
2020-2024
Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan BerkesinambunganTEMA
PENGARUSUTAMAAN
Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjaga KeberlanjutanMenjamin Keadilan
Pembangunan Berkelanjutan
Tata Kelola (Governance)
Kesetaraan Gender Modal Sosial Budaya
10
Pariwisata, Ekonomi Kreatifdan Digital
FOKUS PEMBANGUNAN MANUSIA
FOKUS PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN
FOKUS PEMBANGUNAN EKONOMI
Pelayanan Dasar danPerlindungan Sosial
Pangan Sentra-Sentra Pertumbuhan
SDM Berkualitas danBerdaya Saing
FOKUS PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
Transportasi
TelekomunikasiHukum dan Regulasi
Pertahanan dan Keamanan
Politik
1
2
1
Energi2
3
Industri Manufaktur4
Komoditas Unggulan Daerah
Pertumbuhan Perkotaan
1
2
3
1
21
2
3
Kelautan dan Kemaritiman 5
Sumber Daya Air3
Perumahan dan Pemukiman4
FOKUS PEMBANGUNAN POLITIK,HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
Pembangunan KarakterBangsa3
Transformasi Digital
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Suku Bunga AS Suku Bunga Eropa
00
01
02
03
04
05
06
3,03,13,23,33,43,53,63,73,8
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan Ekonomi Volume Perdagangan - RHS
80
90
100
110
120
130
140
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023Indeks Harga Komoditas (Termasuk Energi)Indeks Harga Komoditas (Non Energi)
Kondisi Ekonomi Global Dalam 5 Tahun Ke Depan
11
Pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan duniacenderung melambat
2019
2,520231,4
20196,2
2023
5,620192,4
20232,2
20190,9
20230,5
20191,9
20231,4
Harga komoditas internasional cenderung menurun Tekanan normalisasi kebijakan moneter beralihdari AS ke kawasan Eropa
Perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama
(persen)
(persen)
(indeks 2016=100)
(persen)
20192,8
20232,6
Sumber : WEO Database Oktober 2018 dan WEO Update Januari 2019 Sumber : WEO Database Oktober 2018 dan WEO Update Januari 2019
Sumber : WEO Database Oktober 2018 dan WEO Update Januari 2019 Sumber : Oxford Economics
5,3(4.352)
5,4(4.707) 5,4
(5.072)
5,5(5.473)
5,5(5.907)
5,4(4.356)
5,5(4.727)
5,7(5.128)
5,9(5.573)
6,1(6.069)
5,5(4.360)
5,7(4.747)
5,9(5.176)
6,2(5.659)
6,5(6.206)
2020 2021 2022 2023 2024Rendah Sedang Tinggi
14.400 14.350 14.300 14.300 14.300
13.700 13.650 13.600 13.600 14.600
2020 2021 2022 2023 2024
14.05014.000 13.950 13.950
4,54,0 4,0 4,0 4,0 4,0
2,52,0 2,0 2,0 2,0 2,0
2019 2020 2021 2022 2023 2024
12Highlight Asumsi Makro 2020-2024Nilai tukar stabil pada tingkat fundamentalnya untukmenjaga daya saing ekspor
Inflasi dijaga pada tingkat jangka panjangnya melalui penyelesaianpermasalahan struktural, pengelolaan ekspektasi, dan penguatankoordinasi
Pertumbuhan Ekonomi, Persen(PDB Per Kapita – USD Harga Berlaku)
Range Rendah - Tinggi(Persen)
Range Rendah - Tinggi(IDR/USD)
Kunci peningkatan pertumbuhan1:1. Peningkatan produktivitas2. Peningkatan investasi3. Perbaikan kualitas SDM 4. Perbaikan pasar tenaga kerja
Skenario Baseline2
4,9% (Rata-rata 2020-2024)
1Berdasarkan simulasi pertumbuhan potensial model Growth Accounting Bappenas2Tanpa adanya reformasi struktural sepanjang 2020-2024
Gambaran Pertumbuhan Ekonomi 2020 - 2024
13
13
Pertanian: 3,87 – 3,93
Pertambangan: 2,08 – 2,48
Industri: 5,34 – 6,74
Listrik:4,43 – 4,81
Perdagangan:5,64 – 6,13
Konstruksi:5,69 – 5,98
Infokom:7,43 – 8,17
Jasa Keuangan:5,85 – 7,20
Transportasi:7,19 – 7,31
C: 5,16 – 5,38*
G: 4,32 – 4,76
I: 7,41 – 8,14
X: 6,01– 7,40
M: 6,80 – 7,67
PERTUMBUHAN EKONOMI
5,4 – 6,0
Perhitungan Bappenas (sangat sementara)
* Termasuk konsumsi LNPRT
RATA-RATA 2020-2024 (SKENARIO RENDAH DAN TINGGI)
PDB SISI PRODUKSI
PDB SISI PENGELUARAN
Target Tahun 2024
Tingkat Kemiskinan
TingkatPengangguran
TerbukaRasioGini IPM
0,370-0,3744,0-4,6%6,5-7,0% 75,35
14
15Sumber: Perhitungan Bappenas*angka proyeksi sangat sementara*hasil exercise tim DitPMAS dan PWK setelah temu Tw I-2019 Bappeda seluruh Indonesia
Pertumbuhan PDRB per provinsi 2020-2024 (persen)Skenario Moderat*
ISU STRATEGIS KEWILAYAHAN
16
PENURUNAN KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH• Kemiskinan di KTI (12,3%), KBI (8,5%),
perdesaan (13.1%) dan perkotaan (7,02%) yang tinggi (BPS, 2018)
• Ketimpangan Pendapatan Perdesaan(0,324) -Perkotaan (0,4)
• Konsentrasi kegiatan ekonomi di KBI terutama Pulau Jawa
PENGUATAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
• Tingkat keberhasilan Pusat PertumbuhanBaru yang rendah (10 dari 12 KEK, 4 dari 14 KI, 2 dari 4 KPBPB, dan 10 Destinasi Wisata)
• Konektivitas dari dan menuju Pusat-PusatPertumbuhan yang lemah
• Kawasan Strategis Kabupaten yang belumberkembang
PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH
• Akses dan kualitas pelayanan dasar yang terbatas (perumahan layak baru 37,8%, air minum 72%, sanitasi layak 67,5%, dsb) (BPS, 2017• Ketergantungan APBD terhadap Dana Transfer yang tinggi (rata-rata >70% APBD Kab/Kota dan >50% APBD Provinsi dari Pusat) serta
sumber Pendanaan Non APBN yang kurang optimal• Peraturan Perundangan yang belum harmonis serta Kerjasama dan Inovasi Daerah yang belum berkembang• Proses perizinan yang lama dan berbiaya tinggi (118 Hari Papua)
PENGELOLAAN URBANISASI• Penduduk perkotaan yang akan mencapai 60% dan
bonus demografi 2030• Kontribusi urbanisasi terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional yang rendah (1% urbanisasi menghasilkanhanya 4% PDB, di India 13% PDB)
PEMANFAATAN RUANG• Konflik ruang) yang semakin meningkat (15.525 kasus
periode 2015-2018)• Desa-desa dalam kawasan hutan dan perkebunan besar
tidak dapat melaksanakan kewenangannya tertamauntuk pembangunan infrastruktur (20.000 desa)
• Kejadian Bencana akibat pemanfaatan ruang yang belum sesuai semakin meningkat (sekitar 2.000 kasuskejadian Banjir, Longsor, Kebakaran Hutan,dsb)
REPUBLIK INDONESIA
STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH INKLUSIF DAN BERDAYA SAING
Stra
tegi
Pem
erat
aan
Stra
tegi
Pert
umbu
han
Pusat PertumbuhanEkonomi Nasional
KerangkaEkonomi Makro
• Manufaktur• Pariwisata, dsb
SektorUnggulan
• PKN, KEK, KSPN
KawasanStrategis
• Transportasi• Energi, dsb.
ArahanSektor
Pusat PertumbuhanEkonomi Lokal
PemerataanPembangunan
• Sektor utama• Sektor
pendukung
ArahanSektor
Mitigasi Bencana Tata Kelola
STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH INKLUSIF DAN BERDAYA SAING*
• PKW, PKL• Kota-Desa
Kawasan Strategis
*Pemenuhan pelayanan dasardilakukan di seluruh wilayahnasional dan tidak mengikutistrategi ini
REPUBLIK INDONESIA
ILUSTRASI PENGEMBANGAN WILAYAH INKLUSIF DAN BERDAYA SAING
Strategi Pertumbuhan Ekonomi Wilayahcontoh menggunakan Provinsi Jawa Timur
Merupakan pusat pertumbuhan wilayah utamadan strategis, umumnya berstatus PKN/KSN ekonomi/metropolitan, dan berfungsi sebagaipusat industri pengolahan, jasa danperdagangan.
Merupakan pusat pertumbuhan wilayahsekunder namun strategis, umumnya berstatusPKW/KSN ekonomi, dan berfungsi sebagaipusat koleksi dan industri pengolahan.
Gerbangkertosusila
Malang Raya
PKW Tuban
PKW Pasuruan-Probolinggo
PKW Situbondo
Merupakan koridor pertumbuhan ekonomiwilayah yang menghubungkan (dengankonektivitas tinggi) pusat-pusat pertumbuhanutama dan sekunder. Koridor inimemperhatikan koridor ekonomi MP3EI.
Merupakan pusat pertumbuhan wilayah sekunderatau tersier, berperan untuk mendorongpertumbuhan wilayah kurang berkembang. Umumnya berstatus PKW, dan berfungsi sebagaipusat koleksi produk primer, namun bisa juga sebagaipusat pertumbuhan lainnya (KSPN, KI, dsb).
Strategi Pemerataan Ekonomi Wilayah [contoh: Provinsi Jawa Timur]Merupakan koridor pemerataanekonomi wilayah, yang menghubungkanwilayah wilayah kurang berkembang kekoridor pertumbuhan ekonomi wilayahdengan konektivitas yang cukup tinggi.
PKWBanyuwngi
PKW Jember
PKW Kediri
Investasi Pemb. Infrastruktur, R&D, Kelembagaan,
SDMInvestasiPembangunan Manusia(pendidikan, kesehatan, sanitasi)
KI Gresik
KSPN Bromo
Diterapkan StrategiLayanan Perkotaan
Diterapkan StrategiLayanan PusatPertumbuhan
Diterapkan StrategiLayanan Perdesaan &
sosial-kewilayahan
Kerangka Ekonomi Makro dan Target Pembangunan 20203
19
INDIKATOR 20192020
APBNPertumbuhan Ekonomi (%) 5,3 5,3 – 5,5
Inflasi (%) 2,5 – 4,5 2,0 – 4,0
Nilai Tukar (Rp/USD) 15.000 14.000 – 14.400
Harga minyak mentah Indonesia (USD/barrel)
70 60 - 70
Lifting Minyak Bumi (Rb barel/hr) 775 695 – 840
Lifting Gas (Rb barel/hr) 1.250 1.191 – 1.300
PERTUMBUHAN EKONOMI MENINGKAT DENGAN STABILITAS MAKROEKONOMI YANG TERJAGA
Asumsi Makro 2020
20
Pembangunan Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan
Arah Kebijakan Makro 2020
21
Menjaga stabilitas Harga, Eksternal, dan Sektor Keuangan
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN POTENSIAL INDONESIA
Transformasi Struktural untukPeningkatan Kesejahteraan
Penguatan Permintaan Domestik dan Peningkatan Kinerja Perdagangan Internasional
Mendorong investasi sebagai ujung tombakpertumbuhan ekonomi
Diversifikasi Ekspor demi Penguatan StabilitasEksternal
Menjaga keberlanjutan fiskal dengan tetapmemberikan stimulus terhadap perekonomian
Revitalisasi Industri Pengolahan
Modernisasi Pertanian
Hilirisasi Pertambangan
Transformasi Sektor Jasa
Peningkatan SDM, Pembangunan Infrastruktur, Perbaikan Regulasi Dan Institusi, Pendalaman Pasar Keuangan
MENJAGA STABILITAS MAKROEKONOMI
Mendorong pemerataan antar wilayah dantingkat pendapatan
Memperluas akses dan kesempatan
Mendorong penurunan tingkat kemiskinan Mempertahankan keseimbangan lingkungan
MEMASTIKAN INKLUSIVITAS DAN KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
(nilai)
Tingkat Kemiskinan(persen)
Pertumbuhan Ekonomi(persen)
72,5
8,5 – 9,0
5,3 - 5,5
Target Pembangunan Tahun 2020
Tingkat PengangguranTerbuka (TPT)
(persen)
4,8-5,1
Gini Rasio(indeks)
0,375 – 0,380
22
5,3 - 5,5PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertanian: 3,77 – 3,79
Pertambangan: 1,03 – 1,17
Industri: 5,00 – 5,40
Listrik:4,25 – 4,45
Perdagangan:5,46 -5,58
Konstruksi:5,68 – 5,72
Infokom:7,26 – 7,54
Jasa Keuangan:5,72 – 6,60
Transportasi:7,04 – 7,12
C: 5,09 – 5,15
G: 4,07 – 4,21
I: 7,00 – 7,32
X: 5,26 – 6,61
M: 6,05 – 6,95
LNPRT: (0,37) – 0,41
*Angka exercise internal Bappenas(Angka sementara)
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2020
23
Pokok-PokokRKP 20204
24
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020
25
Infrastrukturdan
PemerataanWilayah
Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan
Nilai Tambah Sektor Riil,
Industrialisasi dan
Kesempatan Kerja
PN1
PN 2
PN 3
PN 4
Ketahanan Pangan, Air, Energi dan
Lingkungan Hidup
StabilitasPertahanan dan
KeamananPN 5
Kesetaraan Gender Tata Kelola Kerentanan Bencanadan Perubahan Iklim
Modal SosialBudaya
TransformasiDigital
Pengarusutamaan
RKP 2020
TEMA: “Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas”
PN 1 Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan
PP3
Pembangunan Budaya, Karakter, dan Prestasi Bangsa
PengentasanKemiskinan
Perlindungan Sosialdan Tata KelolaKependudukan
Peningkatan Aksesdan KualitasPelayanan Kesehatan
PemerataanLayanan Pendidikan Berkualitas
PP1
PP2
PP4
PP5
Kebijakan dan Program Prioritas PN 1: Pembangunan Manusia dan PengentasanKemiskinan
26
Kebijakan dan Program Prioritas PN 2:Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah
27
PenguatanKewirausahaan dan UMKM
Peningkatan Nilai Tambah dan Investasidi Sektor Riil
Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Penciptaan Lapangan Kerja
Peningkatan Ekspor BernilaiTambah Tinggi dan PenguatanTingkat Komponen DalamNegeri (TKDN)
Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi
PP3
PP1
PP2
PP4
PP5
PN 3 Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja
Kebijakan dan Program Prioritas PN 3: Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasidan Kesempatan Kerja
28
PN 4 Ketahanan Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan Hidup
Peningkatan Ketersediaan, Akses dan KualitasKonsumsi Pangan
PeningkatanKuantitas, Kualitasdan Aksesibilitas Air
Pemenuhan Kebutuhan Energi melalui Peningkatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT)
Peningkatan DayaDukung SDA dan DayaTampung Lingkungan
PP3
PP1
PP2
PP4
PP5
Penguatan Ketahanan Bencana
Kebijakan dan Program Prioritas PN 4: Ketahanan Pangan, Air, Energi dan Lingkungan
29
Penanggulangan Terorisme,Peningkatan Keamanan Siber, dan Penguatan Keamanan Laut
PP4
Penguatan Kemampuan Pertahanan
PP1
Peningkatan DiplomasiPolitik dan Kerjasama Pembangunan Internasional
PP2
Penanggulangan Narkotikadan Penguatan Kamtibmas
PP5
Penguatan SistemPeradilan dan Upaya Anti Korupsi
PP3
PN 5 Stabilitas Pertahanan dan Keamanan
Kebijakan dan Program Prioritas PN 5: Stabilitas Pertahanan dan Keamanan
30
Isu StrategisProvinsi Jawa TimurTahun 20205
31
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur
• Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Timur dalam lima tahun terakhir selalu tumbuh di atas LPE Nasional.
• Sektor dengan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur: sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor konstruksi, sektor informasi dan komunikasi, dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
Sumber Pertumbuhan Utama Ekonomi Provinsi Jawa TimurTahun 2014-2018
32
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur dan NasionalTahun 2014-2018
5,86
5,445,57
5,46 5,50
5,014,88
5,02 5,075,17
4,004,204,404,604,805,005,205,405,605,806,00
2014 2015 2016 2017 2018
Jawa Timur Nasional
Peranan dan Pertumbuhan Sisi Produksi
33
Peranan dan pertumbuhan sektor pertanian cenderung menurun selama periode 2014-2018. Sebaliknya untuk
peranan dan pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan cenderung meningkat pada periode yang
sama.
7,67
5,63
4,44
5,69
7,55
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
28,40
28,60
28,80
29,00
29,20
29,40
29,60
29,80
2014 2015 2016 2017 2018
Pert
umbu
han
(%)
Kont
ribus
i (%
)
Industri Pengolahan3,54 3,28
2,41
1,58
-2,10
-3,00
-2,00
-1,00
-
1,00
2,00
3,00
4,00
11,00
11,50
12,00
12,50
13,00
13,50
14,00
2014 2015 2016 2017 2018
Pert
umbu
han
(%)
Kont
ribus
i (%
)
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
5,01 5,55 5,81
6,26 6,29
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
16,80
17,00
17,20
17,40
17,60
17,80
18,00
18,20
18,40
2014 2015 2016 2017 2018
Pert
umbu
han
(%)
Kont
ribus
i (%
)
Perdagangan Besar dan Eceran
Peranan dan Pertumbuhan Ekonomi dari SisiPengeluaran Tahun 2014-2018
34
RATA-RATA PERANAN PENGELUARAN TAHUN 2014-2018
RATA-RATA PERTUMBUHAN TAHUN 2014-2018
Perekonomian Jawa Timur dari sisi pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga, investasi, serta impor danekspor.
KONSUMSI PEMERINTAH
PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO
EKSPOR BARANG DAN JASA
IMPOR BARANG DAN JASA
KONSUMSI RUMAH TANGGA 64,85 %
6,19 %
25,05 %
37,05 %
38,34 %
KONSUMSI PEMERINTAH
PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO
EKSPOR BARANG DAN JASA
IMPOR BARANG DAN JASA
KONSUMSI RUMAH TANGGA 5,10 %
3.91 %
5,60 %
7,55 %
5,63 %
KONSUMSI LEMBAGA SWASTA NIRLABA 0,19 % KONSUMSI LEMBAGA SWASTA NIRLABA 4,40 %
PERUBAHAN INVENTORI 4,14 % PERUBAHAN INVENTORI -3,70 %
Tingkat Kemiskinan Di Atas Rata-rata NasionalAngka Kemiskinan Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014 – 2018 (September)
Angka Kemiskinan Prov Jawa Timur lebih tinggi dari kemiskinan nasional. Di tingkat kab/kota, terdapat 16 kab
dengan kemiskinan di atas kemiskinan nasional denganangka kemiskinan paling tinggi di Kab Pamekasan.
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa TimurTahun 2018 (Maret)
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
Pola Spasial Angka Kemiskinan Provinsi Jawa Timur 2018 (Maret)
35
12,28 12,28 11,8511,20 10,8510,96 11,13 10,70
10,12 9,66
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
2014 2015 2016 2017 2018
Pend
uduk
Mik
sin (%
)
JAWA TIMUR NASIONAL
16,00
11,77
10,64
0,002,004,006,008,00
10,0012,0014,0016,0018,00
Kota
Mal
ang
Kota
Bat
uKo
ta M
adiu
nKo
ta S
urab
aya
Kota
Moj
oker
toSi
doar
joKo
ta P
asur
uan
Kota
Pro
bolin
ggo
Kota
Blit
arTu
lung
agun
gKo
ta K
ediri
Bany
uwan
giBl
itar
Moj
oker
toPa
suru
anJo
mba
ngM
aget
anLu
maj
ang
Jem
ber
Mal
ang
Pono
rogo
Nga
njuk
Kedi
riM
adiu
nGr
esik
Tren
ggal
ekSi
tubo
ndo
Bojo
nego
roLa
mon
gan
Bond
owos
oN
gaw
iPa
cita
nPa
mek
asan
Persentase Penduduk Miskin Kab./Kota Persentase Penduduk Miskin ProvinsiPersentase Penduduk Miskin Nasional
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Perkembangan TPT Provinsi Jawa Timur dan Nasional 2014 – 2018 (Agustus)
TPT Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 (Agustus)
Pola Spasial TPT Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 (Agustus)
36
0,85
7,22
5,50
4,00
0,001,002,003,004,005,006,007,008,00
Ban
gkal
an M
adiu
n T
ulun
gagu
ng L
umaj
ang
Kota
Sur
abay
a B
ojon
egor
o T
reng
gale
k M
aget
an Jo
mba
ng B
ondo
wos
o L
amon
gan
Gre
sik P
amek
asan
Pac
itan
Sam
pang
Kota
Mad
iun
Blit
arKo
ta M
ojok
erto
Pro
bolin
ggo
Ban
yuw
angi
Kota
Blit
ar P
asur
uan
Tub
an S
idoa
rjoKo
ta P
asur
uan
Sum
enep
Situ
bond
o Je
mbe
rKo
ta M
alan
gKo
ta B
atu
Moj
oker
to M
alan
g N
ganj
uk N
gaw
i K
ediri
Pon
orog
oKo
ta P
robo
lingg
oKo
ta K
ediri
TPT Kabupaten/Kota TPT Nasional TPT Jawa Timur
4,194,47 4,21 4,00 3,99
5,94 6,185,61 5,50 5,34
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
2014 2015 2016 2017 2018
TPT
(%)
TPT Jawa Timur TPT Nasional
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
Tingkat pengangguran Prov Jawa Timur lebih baik dibandingkanrata-rata nasional. Begitu juga untuk tingkat pengangguran di
kab/kota sebagian besar berada di bawah TPT nasional. Tingkat pengangguran tertinggi terdapat di Kota Kediri.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Perkembangan IPM Provinsi Jawa Timur dan Nasional 2014 – 2017
IPM Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017
37
Pola Spasial IPM Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 (Agustus)
68,14
68,95
69,7470,27
68,9
69,55
70,18
70,81
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
66,567
67,568
68,569
69,570
70,571
71,5
2014 2015 2016 2017
Petu
mbu
han
IPM
IPM
IPM Jawa Timur IPM NasionalPertumbuhan IPM Provinsi Pertumbuhan IPM Nasional
81,07
59,90
70,2770,81
55,00
60,00
65,00
70,00
75,00
80,00
85,00
Kota
Sur
abay
aKo
ta M
alan
gKo
ta M
adiu
nSi
doar
joKo
ta K
ediri
Kota
Blit
arKo
ta M
ojok
erto
Gres
ikKo
ta P
asur
uan
Kota
Bat
uM
aget
anM
ojok
erto
Kota
Pro
bolin
ggo
Tulu
ngag
ung
Lam
onga
nJo
mba
ngN
ganj
ukKe
diri
Mad
iun
Bany
uwan
giBl
itar
Nga
wi
Pono
rogo
Mal
ang
Tren
ggal
ekBo
jone
goro
Tuba
nPa
suru
anPa
cita
nSi
tubo
ndo
Jem
ber
Pam
ekas
anBo
ndow
oso
Prob
olin
ggo
Sum
enep
Lum
ajan
gBa
ngka
lan
Sam
pang
IPM Kab./Kota IPM Jawa Timur IPM Nasional
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
IPM di Jawa Timur masih berada dibawah rata-rata IPM nasional, namun tumbuh dengan laju lebih cepat dibandingkan nasional.
Begitu juga untuk IPM di kab/kota sebagian besar di bawah rata-rata nasional. IPM tertinggi terdapat di Kota Surabaya dan
terendah di Kab Sampang
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)38
Isu Kesenjangan di Jawa Timur
• Rata-rata Gini rasio Provinsi Jawa Timur berada di atas angka Gini Rasio nasional, namun dapat menurun tajam pada tahun 2018 (Maret).
• Berdasarkan PDRB per Kapita, masih terdapat kesenjangan yang cukup jauhantara Kota Kediri dan kabupaten/kota lainnya.
Perkembangan Gini Rasio Jawa Timur dan Nasional 2014-2018 PDRB per kapita ADHB kab/kota di Jawa Timur tahun 2017 (Rp. ribu/Jiwa)
0,37
0,40
0,42
0,40 0,40 0,400,40
0,42
0,38
0,41
0,41
0,410,40
0,400,39 0,39 0,39
0,39
0,34
0,35
0,36
0,37
0,38
0,39
0,40
0,41
0,42
Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar
2014 2015 2016 2017 2018
JAWA TIMUR INDONESIA
408.658
16.96551.846
050.000
100.000150.000200.000250.000300.000350.000400.000450.000
Kab/Kota Rata-rata Kab/Kota
Ekspor Jawa Timur Meningkat
39
Nilai ekspor Jawa Timur meningkat tajam dari tahun2010 hingga tahun 2016 karena ekspor perhiasan.
Ekspor Jawa Timur masih didominasi oleh sayuran, bahan makanan, dan kayu
Kontribusi dari batu dan kaca meningkat antaratahun 2010 hingga 2016, namun kontribusi logammengalami penurunan pada periode yang sama
Sumber: Bappenas, diolah
Vegetables, foodstuffs and wood
Chemicals and plastics
Stone and glass
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
East Java
Rangkuman Provinsi Jawa Timur
Sasaran Indikator Makro Pembangunan Provinsi JawaTimur Tahun 2020
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
72,24
Tingkat Kemiskinan10,08%
Pertumbuhan Ekonomi5,60%
Tingkat PengangguranTerbuka (TPT)
3,55%
40
Hasil Pencapaian/Permasalahan1. Tingkat kemiskinan Jawa Timur dari tahun 2016 hingga 2018 mengalami
penurunan. Namun, angkanya masih lebih tinggi dibandingkan angkanasional dan masih berada dibawah target RKP Kewilayahan.
2. Masih adanya ketertinggalan pembangunan di Kawasan Pulau Maduradan Tapal Kuda. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian IPM dan tingkatpendapatan yang terendah di Jawa Timur berada di kedua daerahtersebut.
3. Angka IPM Jawa Timur masih berada dibawah nasional. Hal inidipengaruhi oleh masih banyaknya masyarakat berpendidikan yangbelum tersentuh oleh pendidikan formal
Rekomendasi:1. Percepatan pembangunan kawasan industri diperlukan untuk memberi
jaminan kepastian investor 2. Perlu adanya perhatian khusus terkait kurikulum pesantren3. Terkait dengan pembangunan daerah Madura dan Tapal Kuda. Untuk
mencapai hasil yang optimal maka proses pembangunan di wilayah Madura dan Tapal Kuda perlu melibatkan kalangan Kiai sebagai tokoh sentral di masyarakat.
4. Pengembangan pariwisata di Jawa Timur.
Provinsi
Usulan yang Diajukan OPD Provinsisebanyak 416 usulan
38,9% Usulan Telah DiverifikasiBappeda Provinsi
Kabupaten/Kota
Usulan yang Diajukan OPD Kab./Kota sebanyak 2.762 Usulan
61,5 % Usulan Telah DiverifikasiBappeda Provinsi
30,0 % Usulan Telah DiverifikasiDitjen Bina Bangda Kemendagri
78 Usulan Dibahas dalamRakortekrenbang 2019 dan 16,7 %
diantaranya disetujui oleh K/L
2,6 % Usulan Telah DiverifikasiDitjen Bina Bangda Kemendagri
70 Usulan Dibahas dalamRakortekrenbang 2019 dan Belum Ada yang disetujui oleh K/L
Hasil Rekapitulasi Rakortekrenbang Provinsi Jawa Timur
Penambahan FTA Centre di 4 Kab/Kota di Jawa Timur
Pengembangan industri kecil dan menengahOptimalisasi reproduksi ternak sejumlah 1.650.000 Akseptor
Fasilitasi Sertifikasi Ekspor untuk Produk KUKM
Kementerian Perdagangan
Kementerian Pertanian Kementerian Perindustrian
Asuransi Usaha Ternak Sapi sejumlah 19.275 ekor
Fasilitasi sertifikasi produk KUKM (halal, SNI, ISO)
Peningkatan Standardisasi Mutu dan Sertifikasi Produk
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Fasilitasi Promosi Dalam Negeri bagi IKM Jawa Timur
Fasilitasi E-Smart bagi IKM Kayu
Fasilitasi Promosi Bagi IKM Kerajinan Jawa Timur
Highlight Hasil Rekapitulasi RakortekrenbangProvinsi Jawa Timur
43
Arahan DAK Fisik 2020 Provinsi Jawa Timur
Pemenuhan pelayanan dasar rangka peningkatan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta kesehatan melalui dukungan DAK Pendidikan dan Kesehatan
Peningkatan Konektivitas Wilayah dalam mendorongberkembangnya sektor ekonomi potensial melaluidukungan DAK Fisik Jalan
Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensialmelalui dukungan DAK Industri Kecil Menengah (IKM), Pasar, dan Pariwisata.
Pendidikan Kesehatan
Menurunkan angka pengangguran dan angka kemiskinanmelalui jaminan sosial dan dukungan DAK Sosial
DAK Kesehatan Penugasan DAK Kesehatan Afirmasi
KerangkaPendanaan6
44
Kerangka Pendanaan
RKP 2020 merupakan RKP transisi menuju RPJMN 2020 – 2024,untuk itu dilakukan :
Reviu efektivitas dan efisiensi program Reviu/Identifikasi kontribusi Masyarakat-Dunia Usaha-BUMN-
Pemerintah dalam pendanaan program
PemangkuKepentingan Mekanisme Keterangan
Masyarakat Melalui CSR, filantropis, waqaf, ZIS Mendukung prioritas pembangunan.
Dunia Usaha Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)
Infrastruktur ekonomi dan sosial yang memilikikelayakan ekonomi.
BUMN Penugasan kepada BUMN Mendorong pertumbuhan ekonomi Meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Pemerintah APBN : Memperkuat pengendalian melalui penyiapanProyek Prioritas (“satuan 3”)
APBD : Mengembangkan output based transfer melaluiDAK Penugasan dan Hibah Daerah untuk mengamankanprioritas pembangunan di daerah
Dirarahkan utamanya pada: Fungsi absolut pemerintah (antara lain politik,
hankam). Pelayanan dasar (antara lain pendidikan, kesehatan,
perumahan) dengan Standar Pelayanan Minimal.45
Penutup746
47
Penutup
• Pentingnya sinergi antara semua tingkat pemerintahan.• Pelaksanaan rangkaian Musrenbang di Provinsi Jawa Timur perlu difokuskan pada
pelaksanaan pertemuan multi sektor dan kewilayahan untuk mendukung upaya sinergiperencanaan antara pusat dan daerah.
• Pentingnya memastikan mitigasi dan adaptasi pengurangan risiko bencana dan perubahaniklim dengan melakukan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS).
• Dalam pembahasan dengan masing-masing Kabupaten/Kota perlu diperhatikan:• Penajaman program dan proyek dan Pendetailan perencanaan yang lebih fokus dan
terintegrasi dengan program/kegiatan prioritas nasional (lokus kegiatan/proyek berikutkesiapan yang diperlukan).
• Penguatan integrasi pendanaan, baik antara Anggaran Pendapatan dan PengeluaranDaerah (APBN) dengan APBD termasuk DAK, BUMN/BUMD, dan sumber-sumberpendanaan lainnya.
• Pentingnya memastikan program dan proyek yang mendukung pencapaian SDGs.
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
49
Sumber: Publikasi Sakernas periode Agustus
• Tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia muda berada di atas TPT nasional. TPT 15-19 tahun mencapai 26,67% dan 20-24 tahun16,73%.
• TPT lulusan SMK sebesar 11,24%. Besarnya TPT tersebut disusuloleh lulusan SMA 7,95%.
• Proporsi setengah penganggur 2018: 6,62% (8,21 juta orang), berhasil turun dari 8,45% di 2014. 39,02% setengah penganggurberusia 15-29 tahun (3,2 juta orang).
3,04% 2,43%
4,80%
9,55%7,95%
11,24% 11,24%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
2014 2015 2016 2017 2018
TPT Berdasarkan Pendidikan
SD SMP SMA SMK Diploma Universitas Nasional
26,67%
16,73%
6,99%3,47% 2,49%
1,81% 1,58% 1,40% 1,25% 0,61%0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
TPT Berdasarkan Kelompok Umur dan Nasional, 2018
TPT Nasional 5,34%
9,68 9,74 8,98 9,14 8,21
8,45% 8,48%
7,58% 7,55%
6,62%
4%
5%
6%
7%
8%
9%
0
10
20
30
40
50
2014 2015 2016 2017 2018
Juta
ora
ng
Setengah Penganggur
Setengah Penganggur / Pengangguran Terpaksa % Terhadap Total Pekerja
SMK
SMA
SD
SMPUniv
Dipl
TPT kaum muda dan lulusan SMK yang tinggi serta keberadaansetengah penganggur masih perlu menjadi perhatian
50
Pertumbuhan Ekonomi Terus Menguat dengan Penguatan Mitigasi
• Dalam World Risk Report (2016), Indonesia termasuk negara dengan tingkat risiko bencana yang tinggi.
• Penyebabnya adalah tingginya tingkat keterpaparan (exposure) dan kerentanan (vulnerability) terhadap bencana.
• Kejadian bencana 5 tahun terakhir didominasi oleh bencanahidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung..
• Dalam perencanaan, pemerintah daerah harus memastikan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi terhadap risiko bencana dan perubahan iklim, kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kawasan timur menghadapi keterbatasan infrastruktur dan sekaligus kerentanan bencana
51
Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh meningkat
• Penciptaan kesempatan kerja yang lebih berkualitas• Tingkat keyakinan ↑ pasca pemilu• Efektivitas Bansos• Stabilitas harga• Perkembangan E-commerce
Konsumsi pemerintah diarahkan pada belanja operasionaldan penguatan belanja produktif
Penguatan investasi dilakukan melalui peningkataninvestasi pemerintah (pusat dan daerah) serta swastamelalui perbaikan iklim investasi yang berkelanjutan
• Pendalaman pasar keuangan• Tingkat keyakinan ↑ pasca pemilu• Perbaikan iklim investasi yang berkelanjutan (penerapan OSS, insentif
fiskal)• Pembangunan infrastruktur terus belanjut dan mulai berdampak
Penguatan ekspor melalui diversifikasi produk ekspor, termasuk jasa pariwisata
• Pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas membaik tapiterbatas.
• Didorong oleh peningkatan investasi dan perbaikan sektor industripengolahan
• Peningkatan sektor pariwisata
I: 7,00 – 7,32
X: 5,26 – 6,61
M: 6,05 – 6,95
Impor meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitasekonomi domestik
C: 5,09 – 5,15 G: 4,07 – 4,21
Memperkuat Permintaan Domestik dan KinerjaPerdagangan Internasional
52
TRANSFORMASI SEKTOR JASA
8,87,26 – 7,54
2015-20182020
7,47,04 – 7,12
2015-20182020
4,05,46 – 5,58
2015-20182020
6,85,72 – 6,60
2015-20182020
TRANSPORTASI INFOKOM JASA KEUANGAN PERDAGANGAN
Mendorong sektor jasa dengan nilai tambah yang tinggi didorong oleh inovasi dan teknologi
REVITALISASI INDUSTRI MANUFAKTUR
4,35,00 – 5,40
2015-20182020
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
3,34,25 – 4,45
2015-20182020
Perbaikan enabling environmentuntuk persiapan menghadapi era
Industry 4.0
MODERNISASI PERTANIAN
3,73,77 – 3,79
2015-20182020
Meningkatkan produktivitasserta pendapatan petani dan
nelayan
Melanjutkan pembangunan infrastruktur terutamakonektivitas dan energi untuk mendukung ekspansi
ekonomi dan pertumbuhan inklusif
6,15,68 – 5,72
2015-20182020
INDUSTRI MANUFAKTUR PERTANIAN LISTRIK KONSTRUKSI
HILIRISASI PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
2015-20182020
Peningkatan nilai tambah pertambanganyang mendukung pengembangan
indutsri hilir
0,1 1,03 – 1,17
Transformasi Struktural untuk PeningkatanKesejahteraan
53
ACEHLPE: 4,64
SUMUTLPE: 5,21
SUMBARLPE: 5,16
BENGKULULPE: 5,04 LAMPUNG
LPE: 5,29
BANTENLPE: 5,85
DKI JAKARTALPE: 6,01
RIAULPE: 2,43 JAMBI
LPE: 4,77
KEP. RIAULPE: 4,65
SUMSELLPE: 6,03
KEP. BABELLPE: 4,60
KALBARLPE: 5,20
KALTARALPE: 6,05
KALTENGLPE: 5,65 KALSEL
LPE: 5,14
KALTIMLPE: 2,87
SULBARLPE: 6,27
SULTENGLPE: 6,32
GORONTALOLPE: 6,54
SULUTLPE: 6,01
SULSELLPE: 7,10
SULTRALPE: 6,44
MALUKU UTARALPE: 7,94
MALUKULPE: 5,96
PAPUA BARATLPE: 6,40
PAPUALPE: 7,47
JABARLPE: 5,65
JATENGLPE: 5,40
DIYLPE: 6,22
JATIMLPE: 5,60
BALILPE: 6,38
NTBLPE: 1,55
NTTLPE: 5,16
• Skenario pertumbuhan PDB nasional5,4 persen (titik tengah)
Sumber: Perhitungan Bappenas setelah rapat temu konsultasi Tw-I 2019*angka proyeksi sangat sementara
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Provinsi 2020
54
SUMATERALPE: 4,62
KALIMANTANLPE: 4,08
SULAWESILPE: 6,68
MALUKULPE: 6,88 PAPUA
LPE: 7,18
JAWA-BALILPE: 5,74
NUSTRALPE: 3,12
• Skenario pertumbuhan PDB nasional5,4 persen (titik tengah)
Sumber: Perhitungan Bappenas setelah rapat temu konsultasi Tw-I 2019*angka proyeksi sangat sementara
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah 2020
55
Share EkonomiProvinsiTerhadap Pulaudan Nasional
Rata-Rata ShareProvinsi Jawa Timur
2014-2018
Rata-rata 5 ShareSektor Tertinggi
Tahun 2014-2018
56
TerhadapPulau Jawa-Bali
24,62 %
Terhadap Nasional14,58 %
PerdaganganBesar danEceran
IndustriPengolahan
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan17,81%
13,01%
9,04%
Konstruksi
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5,57%
29,20%
Kontribusi dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten-Kota di Jawa Timur Tahun 2014-2017
Sumber: Badan
Pusat Statistik(diolah)
572,183,243,26
4,724,925,005,035,065,075,085,135,145,175,185,215,215,305,325,335,395,475,485,505,545,645,685,755,755,785,825,835,865,89
6,156,246,27
6,6912,98
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00
Kab. BangkalanKab. SumenepKab. Sampang
Kab. ProbolinggoKab. Lumajang
Kab. BondowosoKab. KediriKab. Blitar
Kab. TubanKab. Trenggalek
Kab. PacitanKab. Tulungagung
Kab. MagetanKab. Situbondo
Kab. NganjukKab. Ponorogo
Kab. NgawiKab. Madiun
Kab. PamekasanKab. Jombang
Kota KediriKab. JemberKab. Malang
Kota PasuruanKab. Banyuwangi
Kota MalangKab. Sidoarjo
Kota MojokertoKota Blitar
Kab. PasuruanKab. MojokertoKab. Lamongan
Kota ProbolinggoKota Madiun
Kab. GresikKota Surabaya
Kota BatuKab. Bojonegoro
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Tahun 2014-2017
0,280,290,350,470,600,680,680,720,800,810,810,850,870,870,880,891,121,171,421,501,571,621,671,691,711,78
2,813,053,073,313,473,52
4,345,685,906,15
8,5624,01
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00
Kota BlitarKota Mojokerto
Kota PasuruanKota Probolinggo
Kota MadiunKab. Pacitan
Kota BatuKab. PamekasanKab. Trenggalek
Kab. MagetanKab. Madiun
Kab. BondowosoKab. SitubondoKab. Ponorogo
Kab. NgawiKab. SampangKab. Nganjuk
Kab. BangkalanKab. Lumajang
Kab. ProbolinggoKab. Blitar
Kab. SumenepKab. Tulungagung
Kab. LamonganKab. Jombang
Kab. KediriKab. Tuban
Kota MalangKab. Bojonegoro
Kab. JemberKab. Mojokerto
Kab. BanyuwangiKab. Malang
Kota KediriKab. Gresik
Kab. PasuruanKab. Sidoarjo
Kota Surabaya
Rata-rata Kontribusi Kab/Kota terhadap PDRB Jawa TimurTahun 2014-2017 (%)
Republik IndonesiaKementerian PPN/
BappenasArahan DAK Fisik 2020 Provinsi Jawa Timur
• Revitalisasi dan Pembangunan Sentra IKM;• Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha
Skala Kecil• Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pokok
Pasar• Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat• Pemberdayaan pengelola sarana perdagangan dan
penerapan Teknologi Informasi• Pembangunan Gerai Maritim• Pembangunan Gudang dan Penyediaan Sarana Penunjang
Gudang • Pembangunan kawasan wisata bahari, tematik
(alam/budaya/buatan) serta track wisata alam• Pembangunan kawasan pondok penginapan wisata serta
fasilitas pendukungnya
Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial melalui dukungan DAK Industri Kecil Menengah (IKM), Pasar, dan Pariwisata.
No. Bidang DAK Fisik APBN 2019 Proporsi 2019
1 Pendidikan Rp 1.313.916 29%
2 Kesehatan dan KB Rp 1.170.297 26%
3. Jalan Rp 972.774 21%
Total DAK Fisik Rp 4.525.028 100%
Alokasi DAK Fisik 3 bidang terbesar 2019 (Juta)
Pemenuhan pelayanan dasar rangka peningkatan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta kesehatan melalui dukungan DAK Pendidikan dan KesehatanPendidikanPembangunan, Rehabilitasi Prasarana dan PengadaanSarana Belajar SD, SMP, SMA, Sanggar Kegiatan Belajar(SKB), Sekolah Luar Biasa (SLB), dan Pendidikan Anak UsiaDini (PAUD)
DAK Kesehatan Penugasan• Penurunan angka kematian ibu• Penguatan intervensi stunting• Penguatan pengendalian penyakit• Penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat• Penguatan RS Rujukan, Non Rujukan, dan Khusus• Pembangunan RS Pratama
KesehatanDAK Kesehatan Reguler • Pelayanan Dasar• Pelayanan Rujukan• Pelayanan Kefarmasian
Pemeliharaan berkala / rehabilitasi, Peningkatan (struktur/ kapasitas) dan pembangunan Jalan dan Jembatan,
Peningkatan Konektivitas Wilayah dalam mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial melalui dukungan DAK Fisik Jalan
Rehabilitasi prasarana dan pengadaan sarana dan alat bantu panti sosial bagi penyandang disabilitas, anak terlantar, lanjut usia, dan tuna susila.
Menurunkan angka pengangguran dan angka kemiskinan melalui jaminan sosial dan dukungan DAK Sosial
REPUBLIK INDONESIA
ISU STRATEGIS DAN KOMODITAS UNGGULAN PROVINSI JATIMISU STRATEGIS
Pengembangan agropolitan didukung pariwisataPerlunya hilirisasi ekonomi (industr) untuk mengolah hasil produksi agropolitanDisparitas wilayah jatim, antara wilayah pantura jawa dengan wilayah selatan dan maduraMasih rendahnya IPM dan disparitas wilayah jatim dibanding nasionalMasih Kurang optimalnya daerah irigasi untuk mendukung pangan
FOKUS KAWASAN PERAN STRATEGISKawasan Gerbangkertosusila PKN, KSN (Gerbangkertosusila), Metropolitan, KI (28)Kawasan Malang dan Sekitarnya PKN, KSPN (Bromo)Kawasan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang PKW Probolinggo, KI (4)Kawasan Tuban-Bojonegoro PKW TubanKawasan Kediri-Tulung Agung-Blitar PKW KediriKawasan Situbondo-Bondowoso- Jember PKW JemberKawasan Banyuwangi dan Sekitarnya PKW BanyuwangiKawasan Madura dan Kepulauan Pamekasan-Sumenep
LAPANGAN USAHA KOMODITAS UNGGULANPertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Padi, jagung, kedelai, kacang tanah; perikanan budidaya laut; kelapa, kopi, kakao, tebu;
SapiPariwisata Selingkar Bromo Tenger Semeru, Selingkar Ijen, Batu-Malang, Majapahit-Trowulan
EKSPOR INDUSTRI PENGOLAHAN ($ juta) 2013 2014 2015 2016 2017Industri Makanan 3.149,0 3.299,7 3.448,4Industri Logam Dasar 1.675,3 1.893,2 2.528,4Industri Pengolahan Lainnya 2.928,6 3.755,6 2.382,1Industri Bahan Kimia dan Barang Dari Bahan Kimia 1.844,5 2.037,9 2.300,2
Koridor Pertumbuhan
Koridor Pemerataan
PKW Permerataan
PKNPKW Pertumbuhan/Kawasan Ekonomi
Pusat dan Koridor
PKN MALANG
PKWKediri
PKWProbolinggo
PKWJember
PKWPamekasan
PKWBanyuwangi
Kawasan Banyuwangi dansekitarnya. Sektorunggulan perikanan dan pertanian
PKWSitobondo
Kawasan Situbondo-Bondowoso-Jember. Sektor unggulan perkebunan, pertanian, industri, pariwisata, dan perikanan laut
Kawasan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang, Sektor unggulan pertanian, industri, pertambangan, perkebunan, pariwisata, dan perikanan
Kawasan Malang Raya. Sektorunggulan pertanian, perikanan, industri, perkebunan, dan pariwisata
PKWTuban
Kawasan Tuban-Bojonegoro. Sektorunggulan pariwisata, industri, perkebunan, pertanian, perikanan, dan pertambangan
PKN SURABAYA
Kawasan Gerbangkertosusila. Sektorunggulan pertanian, perikanan, industri,
perdagangan, jasa dan pariwisata
Pertanian secara luas (RCA>2.5)
Sektor Unggulan
Pertambangan (RCA>1)
Industri Pengolahan (RCA>1)
ARAH DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR
KI Gresik
KSPNBromo
Recommended