Download docx - REFERAT ROKOK

Transcript

BAB IPENDAHULUAN

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak ahli. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronchitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Sekitar setengah dari semua orang merokok secara teratur pada akhirnya akan terbunuh oleh kebiasaan merokok mereka, dan banyak dari kematian terjadi pada usia pertengahan. Selain menyebabkan kematian dini, konsumsi tembakau sangat mengurangi kualitas hidup, dan mempengaruhi keluarga, teman dan kolega, serta perokok sendiri. Tidak ada tingkat yang aman dari penggunaan tembakau dan merokok adalah sangat adiktif. Mayoritas perokok dewasa berharap bahwa mereka tidak pernah mulai merokok dan sebagian besar ingin berhenti merokok. Merokok merugikan tidak hanya perokok, tetapi juga kesehatan orang di sekitar yang terpapar asap tembakau. Merokok dianggap sebagai faktor risiko utama dalam perkembangan kanker paru paru, yang juga merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria dan wanita di Amerika Serikat dan dunia. 16Indonesia merupakan surga bagi industri rokok. Sebaliknya, ini merupakan ancaman besar bagi generasi anak bangsa. Jika tidak dikendalikan, biaya kesehatan dan biaya kematian yang ditanggung akan besar sekali. Hitungan para ahli ekonomi kesehatan, kematian akibat rokok di Indonesia tahun 2010 mencapai 12,7 persen dari seluruh kematian. Pengeluaran untuk pembelian rokok dan biaya pengobatan akibat rokok pada tahun 2010 yaitu Rp. 231,47 triliun padahal cukai rokok pada tahun itu hanya Rp. 62 trilun. 10 Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dan terdapat 43 bahan penyebab kanker yang telah diketahui. Oleh karena itu, rokok dan lingkungan yang tercemar asap rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit. Menurut Prof. Samsuridjal, pada prinsipnya merokok dapat meningkatkan resiko kanker, penyakit jantung, paru, impotensi, dan gangguan kehamilan. Resiko kematian pada perokok 14 kali akibat penyakit kanker paru dibandingkan dengan bukan perokok, sedangkan resiko kematian akibat kanker esofagur 4 kali lipat dan kanker kandung kemih 2 kali lipat. Indonesia merupakan satu dari 41 negara di Asia Pasifik dan satu-satunya Negara anggota organisasi Kerjsama Islam yang tidak menandatangani konvensi pengendalian tembakau international (WHO-FCTC). Indonesia tersandera anggapan pembatasan rokok, bisa mengurangi pajak rokok yang mencapai Rp. 60 triliun per tahun, padahal kerugian yang ditanggung masyarakat mencapai Rp.245 triliun berupa biaya perawat kesehatan dan penurunan produktivitas. 11World Health Organization ( WHO ) memperkirakan bahwa tembakau menyebabkan 5,4 juta kematian pada tahun 2004 dan 100 juta kematian selama abad ke - 20. Demikian pula, Centers for Disease Control and Prevention ( CDC ) menjelaskan penggunaan tembakau sebagai risiko paling penting dicegah bagi kesehatan manusia di negara negara maju dan penyebab penting kematian dini di seluruh dunia. Beberapa Negara telah mengambil langkah langkah untuk mengontrol konsumsi tembakau dengan pembatasan penggunaan dan penjualan serta pesan peringatan dicetak pada kemasan. 17

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. 8

B. KANDUNGAN ROKOK Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya. 8

Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :

1. Karbon Monoksida (CO)Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat disbanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari - ari pada wanita hamil.

2. Nikotin Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0,5 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 50 ng/ml. Nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok sudah untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormone kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan mengumpul dan akhirnya akan menyumbang pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.

Nikotin juga memainkan peran dalam beberapa episode akut penyakit (termasuk stroke, impotensi, dan penyakit jantung) dengan menstimulasi produsi adrenalin, yang meningkatkan tekanan darah, laju denyut jantung dan laju respirasi serta asam lemak bebas. Efek jangka panjang yang paling serius adalah hasil dari produk pembakaran rokok. Hal ini menyebbkan timbulnya berbagai system pengiriman nikotin, seperti patch nikotin atau permen karet nikotin, yang dapat memenuhi keinginan adiktif dengan memberikan nikotin tanpa adanya produk pembakaran yang berbahaya. Hal ini dapat membantu perokok yang sangat tergantung untuk berhenti secara bertahap, dan menghentikan kerusakan lebih lanjut terhadap kesehatan. Kecanduan nikotin dapat terjadi segera setelah lima bulan merokok. Merokok tembakau meningkatkan pelepasan dopamine di otak, khusunya di jalur mesolimbik. 17

3. TarTar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.

4. KadmiumKadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.

5. Akrolein Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.6. Amoniak Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikitpun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

7. Asam Format Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sanga tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.

8. Hidrogen Sianida / HCN Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.

9. Nitrous Oxid Nitrous Oxid merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous Oxid ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter.

10. Formaldehid Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.

11. FenolFenol adalah campuran dari Kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.

12. Asetol Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alkohol.

13. Hidrogensulfida Hidrogen sulfide adalah sejenis gas yang beracum yang gambang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).

14. Piridin Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.

15. Metil Klorida Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organik yang beracun.

16. Metanol Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Minuman atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.

C. EPIDEMIOLOGI Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa dalam 12 tahun antara tahun 1995-2007 terjadi peningkatan enam kali lipat jumlah orang yang meninggal akibat merokok. Pada tahun 1995 terdapat 71.126 orang meninggal dipicu konsumsi rokok. Pada tahun 2007, jumlahnya meningkat enam kali lipatnya menjadi 426.214 orang. Kemudian sekitar 11 juta bayi pada usia 0-4 tahun sudah mengalami gangguan kesehatan akibat asap rokok dari orang lain. 11,15

Berdasarkan organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global konsumsi tembakau dan dampak ikutannya menjadi penyebab 8,8 persen kematian. Hasil riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2010 menyebutkan, asap rokok memberi kontribusi paling besar sebagai polutan di dalam gedung. Dari hasil riset tersebut, sekitar 62 juta perempuan dan 30 juta laki-laki menjadi perokok pasif. Adapun 11,4 juta bayi usia 0-4 tahun terpapar rokok. Di dunia perokok pasif di perkirakan menimbulkan 600.000 kematian pada usia dini setiap tahunnya. Persentase korbannya sebesar 31 persen anak-anak dan 64 persen perempuan. 11

Penjualan rokok rokok dan jumlah perokok aktif di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data riset kesehatan dasar 2010, jumlah perokok di Indonesia sebanyak 82 juta jiwa atau 34 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2007 (60 juta) dan tahun 1995 (34,5 juta). Lebih menyedihkan lagi, kelompok masyarakat miskin yang merokok jauh lebih tinggi disbanding masyarakat kaya yaitu 57 pesen. Umumnya mereka yang hidup di pedesaan dan pendidikannya hanya tamat SD. Bahkan pengeluaran untuk membeli rokok menempati peringkat kedua (19 persen) dari semua pengeluaran keluar setelah membeli beras. Angka ini jauh lebih tinggi daripada untuk membeli daging, susu (7 persen) dan pengobatan (2,5 persen). 6

D. MEKANISMABenzopyrene diol epoxide, merupakan metabolit benzopyrene yang sangat karsinogenik, yaitu polycyclic aromatic hydrocarbon yang dihasilkan oleh pembakaran tembakau. Benzopyrene ialah mutagen utama dalam asap tembakau. 17

Asap, atau sebagian bahan organik yang dibakar, mengandung benzopyrene. Dampak merokok, seperti kanker paru paru, bisa memakan waktu hingga 20 tahun untuk muncul. Asap mengandung beberapa produk pirolitik karsinogenik yang mengikat DNA dan menyebabkan mutasi genetik. Karsinogen kuat yang utama adalah polycyclic aromatic hydrocarbon ( PAH ), yang bersifat toksik terhadap epoxide. PAH pertama yang diidentifikasi sebagai karsinogen dalam asap tembakau adalah benzopyrene, yang telah terbukti toksik terhadap epoxide dan secara ireversibel menempel pada DNA nuklir sel, yang mungkin dapat membunuh sel atau menyebabkan mutasi genetik. Jika mutasi menghambat kematian sel terprogram ( apoptosis ), sel dapat bertahan hidup menjadi sel kanker. Demikian pula, akrolein, yang banyak dalam asap tembakau, juga secara ireversibel mengikat DNA, menyebabkan mutasi dan juga kanker. Namun, ia tidak perlu diaktivasi untuk menjadi karsinogenik. 17

Ada lebih dari 19 karsinogen dikenal dalam asap rokok. Berikut ini adalah beberapa karsinogen yang paling poten : 17 Polycyclic Aromatic Hydrocarbon adalah komponen tar yang dihasilkan oleh pirolisis dalam membakar bahan organik dan dilepaskan sebagai asap. Beberapa dari PAH ini sudah bersifat toksik dalam bentuk normal mereka, namun banyak dari PAH ini menjadi lebih toksik dalam hepar. Karena sifat hidrofobik dari PAH, mereka tidak larut dalam air dan sulit untuk disingkirkan dari tubuh. Untuk membuat PAH lebh mudah larut dalam air, hepar memproduksi enzim yang disebut sitokrom P 450 yang menambahkan oksigen tambahan pada PAH, mengubahnya menjadi epoksida mutagenik, yaitu bentuk yang lebih mudah larut, tetapi juga lebih reaktif. Akrolein adalah produk pirolisis yang banyak dalam asap rokok. Ini memberi merokok bau tajam dan mengiritasi. Seperti metabolit PAH, akrolein juga merupakan agen alkylating eletrofilik dan permanen mengikat guanin basa DNA, dengan penambahan konjugat diikuti oleh siklisasi menjadi hemiaminal. Adisi akrolein guanin menginduksi mutasi saat menyalin DNA dan dengan demikian menyebabkan kanker dengan cara yang mirip dengan PAH. Namun, akrolein adalah 1.000 kali lebih banyak daripada PAH di asap rokok, dan mampu bereaksi, tanpa aktivasi metabolik. Akrolein telah terbukti merupakan mutagen dan karsinogen dalam sel manusia. Karsinogenitas akrolein sangat sulit untuk dipelajari menggunakan hewan eksperimen karena memiliki toksisitas yang tinggi, sehingga cenderung untuk membunuh hewan sebelum mereka mengembangkan kanker. 17E. SECOND - HAND SMOKESecond hand smoke adalah campuran asap dari ujung rokok yang terbakar dan asap yang dihembuskan dari paru paru perokok. Hanya diinhalasi secara tidak sengaja, tetap berada dalam udara setelah rokok dipadamkan, dan dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan yang merugikan, termasuk kanker, infeki pernafasan dan asma. Perokok pasif di rumah atau tempat kerja meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar 25 30 % dan risiko kanker paru paru sebesar 20 30 %. Second hand smoke diperkirakan telah menyebabkan 38.000 kematian per tahun, dimana 3.400 adalah kematian akibat kanker paru paru di kalangan non perokok.

Second hand smoke, atau asap rokok yang dihembuskan, sangat berbahaya. Karena asap dihembuskan wujud di suhu lebih rendah dari asap yang dihirup, senyawa kimia mengalami perubahan yang dapat menyebabkan mereka untuk menjadi lebih berbahaya. Selain itu, asap mengalami perubahan sesuai waktu, menyebabkan transformasi senyawa NO ke NO2 yang lebih beracun. Selanjutnya, penguapan menyebabkan partikel asap menjadi lebih kecil, sehingga lebih mudah masuk jauh ke dalam paru paru orang yang bernafas udara tersebut. 17

Eksposur singkat terhadap second hand smoke diyakini menyebabkan trombosit darah menjadi pekat, merusak lapisan pembuluh darah, menurunkan kecepatan aliran darah koroner dan mengurangi variabilitas denyut jantung, serta berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung. 16,17,18

F. PENGARUH ASAP ROKOK 1,4Rokok dan asapnya diketahui bisa menyebabkan berbagai macam penyakit yang beberapa diantaranya bahkan terbilang mematikan. Ini dia 15 daftar penyakit yang disebabkan oleh rokok. Umumnya tidak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak terpengaruh oleh asap rokok, karenanya hampir semua bagian tubuh bisa rusak oleh rokok. Hal ini karena ini dalam satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa kimia yang 40 diantaranya termasuk racun (toksik) atau kursinogenik (bisa menyebabkan kanker). Berikut ini daftar 15 penyakit yang disebabkan oleh rokok, seperti dikutip dari Netdoctor.co.uk dan Buzzle, Kamis (7/7/2011) yaitu :

1. Kanker Paru Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi kedalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.

2. Kanker Kandung Kemih Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa 2 naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.

3. Kanker Payudara Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

4. Kanker Serviks Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.

5. Kanker Kerongkongan Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esophagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esophagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker PencernaanMeskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).

7. Kanker Ginjal Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbon monoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan serusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

8. Kanker Mulut Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipa lebih besar.

9. Kanker Tenggorokan Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok. 10. Serangan Jantung Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.

11. Penyakit Jantung Koroner (PJK) Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes mellitus.

12. Aterosklerosis Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.

13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronchitis kronis (batuk dengan banyak lender yang terjadi terus menerus selama 3 bulan). 3

14. Impotensi Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

15. Infertilitas pada WanitaMerokok berbahaya bagi ovarium, berpotensi menyebabkan infertilitas pada wanita, dan tingkat kerusakan tergantung pada jumlah dan lamanya waktu seorang wanita merokok. Nikotin dan bahan kimia berbahaya lain dalam rokok mengganggu kemampuan tubuh untuk memproduksi estrogen, hormon yang mengatur folikulogenesis dan ovulasi. Merokok juga mengganggu folikulogenesis, transportasi embrio, implantasi pada endometrium, angiogenesis endometrium, aliran darah uterus dan miometrium uterus. Beberapa kerusakan bersifat ireversibel, tetapi berhenti merokok dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Perokok 60 % lebih mungkin untuk menjadi infertile, dibandingkan non perokok. Merokok mengurangi kemungkinan in vitro fertilization (IVF) dan menghasilkan kelahiran hidup sebesar 34 % dan meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan IVF sebesar 30 %. 17,19,20

16. KehamilanSejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tembakau merupakan faktor penting dalam keguguran pada perokok hamil. Dan ia memberikan sejumlah kontribusi untuk ancaman lain terhadap kesehatan janin. Paparan asap tembakau di lingkungan dan ibu yang merokok selama kehamilan telah terbukti menyebabkan berat bayi lahir rendah. Penelitian menunjukkan hubungan antara paparan pralahir dengan asap tembakau di lingkungan dan gangguan perilaku pada anak anak. Selain itu, paparan asap tembakau pasca persalinan dapat menyebabkan masalah perilaku yang sama pada anak anak. 17,18,19

17. InfeksiTebakau juga terkait dengan kerentanan terhadap penyakit infeksi, terutama di paru paru. Merokok lebih dari 20 rokok sehari meningkatkan risiko dua sampai empat kali, dan menjadi seorang perokok saat ini telah dikaitkan dengan empat kali lipat peningkatan risiko penyakit pneumokokus yang invasif. Diyakini bahwa merokok meningkatkan risiko infeksi saluran paru dan penyakit pernafasan lain baik melalui kerusakan struktural atau melalui efek pada sistem imunitas tubuh. Efek pada sistem imunitas tubuh termasuk peningkatan produksi sel CD 4 +, disebabkan nikotin, yang sementara dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap HIV. Penggunaan tembakau juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi, seperti : rhinitis, bronkhitis, penyakit paru obstruktif kronik, emfisema dan bronkhitis kronis. 17

18. StresPerokok melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi sehari hari. Beberapa studi telah memantau perasaan stres dari waktu ke waktu dan ditemukan stres berkurang setelah berhenti merokok. Studi terbaru menunjukkan hubungan positif antara tekanan psikologis dan paparan asap rokok yang dapat menyebabkan tingkat stress mental yang tinggi. 17

19. Efek SegeraPerokok melaporkan perasaan relaksasi, ketajaman, ketenangan dan kewaspadaan. Mereka yang baru mulai merokok mungkin mengalami mual, pusing, tekanan darah meningkat, pembuluh darah menyempit dan jantung berdetak cepat. Secara umum, tidak menyenangkan. Gejala akhirnya akan hilang dari waktu ke waktu, dengan pengunaan berulang karena tubuh membangun toleransi terhadap bahan kimia dalam rokok, seperti nikotin. 17,18

20. Gangguan Medis lainnya Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi macula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.

Selain itu, asap rokok berdampak besar kepada kesehatan perempuan, terutama bagi perempuan hamil. Elastisitas pembuluh darah menuju plasenta berkurang, akibatnya berat badan hadir bayi rendah. Batuk-batuk pada itu juga mengganggu proses persalinan. Terdapat pula risiko congenital pada anak, kematian mendadak bayi, kecenderungan anak menjadi perokok dini, gangguan perkembangan, anak menjadi hiperaktif, dan kanker pada alat reproduksi. 7,15

PENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN 1,2,10 Indonesia merupakan surga bagi industri rokok. Sebaliknya ancaman besar bagi anak bangsa. Jika tidak segera dikendalikan, biaya kesehatan yang ditanggung akan besar sekali. Demikian juga kematian. Hitungan para ahli ekonomi kesehatan, kematian akibat rokok di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 12,7 persen dari seluruh kematian. Pengeluaran untuk pembelian rokok dan biaya pengobatan akibat rokok pada tahun yang sama yaitu Rp. 231,27 trilyun. Padahal cukai yang masuk ke Negara hanyalah Rp. 62 trilyun.

Dari sudut ekonomi, di satu pihak memang jelas penjualan rokok akan meningkatn devisa negara. Tetapi para ahli Bank Dunia memperkirakan kerugian bersih akibat konsumsi rokok di dunia mencapai angka 200 triliun dollar AS per tahun. Separuh dari kerugian ini terjadi di negara berkembang. Biaya yang hilang ini berasal dari biaya pengobatan serta untuk kerugian hilangnya produktivitas kerja akibat sakit atau meninggal dan untuk kematian tidak langsung pada anak-anak.

Biaya yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok juga ternyata amat tinggi. WHO memperkirakan bahwa di negara-negara berkembang para perokok dapat menghabiskan sampai seperempat penghasilannya untuk membeli rokok. Kalau saja 60% pria di Indonesia merokok, dan masing-masing menghabiskan seperempat penghasilannya untuk membeli rokok, maka uang yang terbakar disektor ini tentu amat besar sekitar Rp. 12,6 trilyun.

Sumber dana termudah untuk menutupi iuran JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional ) adalah dengan menaikkan tarif cukai dan harga rokok, menurut Guru Besar Asuransi Kesehatan dan Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany.

Pemerintah selama ini membayarkan iuran JKN bagi 86,4 juta penerima bantuan iuran ( PBI ) Rp 19.225 per orang per bulan. Itu berarti pemerintah harus menyediakan Rp 19,9 triliun dalam setahun. Nyatanya, layanan kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan belum memuaskan.

Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI, Abdillah Ahsan, menyepakati usulan cukai hasil tembakau untuk membayar iuran JKN peserta PBI secara layak. Kenaikan iuran JKN bisa ditutupi dengan kenaikan tarif cukai rokok yang meningkatkan harga rokok. Ini kebijakan triple win. Iuran JKN naik, layanan kesehatan lebih baik, kesehatan warga dan penerimaan negara membaik. Tak memadainya layanan kesehatan pada JKN membuat sejumlah pihak mengusulkan kenaikan iuran JKN bagi PBI. Dewan Jaminan Sosial Nasional ( DJSN ) mengusulkan iuran bagi PBI pada APBN 2016 dinaikkan menjadi Rp 40.000 Rp 50.000 per orang per bulan. Dengan usulan tersebut dan jumlah penerima bantuan tetap, pemerintah butuh Rp 41,5 triliun Rp 51,8 triliun. Jumlah itu kurang dari separuh dari target penerimaan pemerintah dari cukai hasil tembakau pada 2015 yang mencapai Rp 126 triliun. Pemerintah menetapkan iuran JKN untuk PBI Rp 19.225 pada 2013. Padahal, DJSN saat itu sudah mengusulkan Rp 27.500 per orang per bulan. Usulan besaran iuran JKN baru Rp 40.000 Rp 50.000 telah disesuaikan kondisi dan kebutuhan sekarang.Dengan subsidi BBM dikurangi, pemerintah memiliki dana lebih besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, selain dari cukai hasil tembakau. Namun dana pengalihan subsidi BBM itu banyak dipakai untuk pembangunan infrastruktur. 21

G. UPAYA PENANGGULANGAN ROKOK 1,2,9,12,13Upaya pemerintah melindungi generasi muda antara lain lewat regulasi. Saat ini sedang dipersiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau. Penyusunan RPP mendekati tahap akhir. Daerah juga diimbau mempunyai peraturan terkait kawasan tanpa rokok. Dari 470 kabupaten/kota, baru 25 kabupaten/kota yang mempunyai peraturan kawasan tanpa rokok. Melalui siaran pers, Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara Samlee Plianbangchang mengatakan, hampir 6 juta orang meninggal dunia karena mengonsumsi tembakau atau terkena paparan asap rokok. Diperkirakan kematian akibat konsumsi tembakau mencapai 8 juta orang pada 2030. 9

Untuk menolong orang yang ingin berhenti merokok tersedia klinik henti rokok di antaranya di RS Jantung Harapan Kita serta di Layanan Paru RS Persahabatan Jakarta. Klinik ini membantu perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan dukungan psikologis serta obat obat pembantu untuk mengurangi kecanduan nikotin. Dokter praktik juga sudah terbiasa memasukkan nasihat menghentikan kebiasan merokok kepada pasien pasien yang masih merokok. 23

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menghimbau lembaga penyiaran televisi dan radio agar tidak menyiarkan iklan rokok pada 31 Mei 2011. Imbauan disampaikan oleh KPI kepada asosiasi lembaga penyiaran. 9 Cecaran iklan, promosi, dan sponsorship rokok tanpa disadari telah memersuasi masyarakat khalayak sehingga muncul kesadaran palsu ataupun simulacra bahwa rokok adalah produk legal yang tidak perlu diatur-atur. Kondisi ini yang terjadi di Indonesia. Rokok kretek di konstruksikan sebagai warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dilindungi pemerintah, serta dibela para perokoknya. Pemerintah tidak konsisten melindungi kepentingan masyarakat agar tidak terpapar zat adiktif dalam rokok. Pasal 46 B Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran hanya melarang alkohol sebagai zat adiktif untuk di iklankan ke publik. Pemerintah dan parlemen melakukan pembiaran terhadap gencanya iklan dan sponsor rokok, sehingga terjadi peningkatan belanja iklan rokok menjadi 2 triliun rupiah, membuat konsumsi rokok meningkat 10 tahun terakhir dari 30 miliar batang menjadi 300 miliar batang.

Iklan adalah srategi jitu menjerat remaja menjadi rokok pemula. Itu diakui oleh Phillip Morris penguasa saham industri rokok besar di Indonesia. Hal ini akan membuhun masa depan anak Indonesia, karena itu Kompas PA segera menuntut pemerintah agar segera menghadirkan regulasi melarang total publikasi dari produsen rokok. Wakil ketua komisi Penyiaran Ezki Tri Rejeki mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada DPR untuk mengubah aturan menampilkan iklan rokok dari jam 21.30 sampai jam 05.00 menjadi larang total. 12

Faktor psikososial amat memengaruhi perilaku merokok di kalangan masyarakat. Untuk itu, penetapan faktor psikososial perlu menjadi prioritas utama dalam pengembangan intervensi berhenti merokok. Hal itu diharapkan menekan jumlah perokok dalam tiga dekade ke depan.22

Psikososial terkait ciri ciri psikologis individu, struktur sosial, tindakan kelompok sosial dan interaksi antar kelompok individu. Dengan demikian, faktor budaya menetapkan peran individu dan mengatur bagaimana seseorang mengekspresikan dan bertindak dalam situasi sosial tertentu.

Penghentian merokok bukan kejadian tunggal, tetapi merupakan proses yang dipengaruhi faktor sosial, psikologis dan biologis. Mekanisme biologis yang kuat bisa menjelaskan bahwa seseorang akan mengalami ketegangan psikologis saat terputus dengan konsumsi nikotin secara tiba tiba. Sebaliknya, orang akan menemukan kesegarannya saat menerima kembali konsumsi nikotin dan suasana hati pun tenang. Pada titik itu psikososial berperan dalam intervensi penghentian merokok. 22

Implementasi kawsan tanpa rokok (KTR) yang diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 belum optimal. Saat ini baru 85 kabupaen/kota yang menjalankan itu. KTR adalah area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan mempromosikan, memproduksi dan menjual produk tembakau meliputi fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat beribadah, tempat kerja, tempat umum dan dalam transportasi umum. 13

Pada awalnya Badan Legislasi DPR setuju melarang total iklan rokok, namun dalam perjalanan terjadi perubahan sehingga tetap diperbolehkan. Sumarjati menegaskan agar RUU penyiaran yang baru segera memasukan larangan total terhadap iklan dan promosi rokok dalam bentuk apapun. Hal ini untuk mencegah remaja menjadi perokok pemula. Selama ini mereka terpengaruh melalui iklan media.

Akses mesyarakat terhadap rokok sangat tergantung dari peran pemerintah dalam upaya pengendaliannya. Bila upaya pengendalian dilakukan sangat keras, diyakini akses masyarakat pada rokok akan turun sehingga prevalensi merokok juga menurun. Beberapa faktor yang berperan terhadap akses masyarakat pada rokok adalah : 1. Harga dan pajak rokok 1Salah satu strategi dalam mengendalikan konsumsi rokok adalah melalui kenaikan harga rokok dan tariff cukai. Tujuan strategi ini adalah untuk mengurangi jumlah perokok pemula, perokok tidak tetap, remaja dan perokok miskin. Di Indonesia, harga rokok relative murah terjangkau oleh semua kalangan dan belum ada peraturan yang membatasi akses terhadap rokok.2. Iklan dan Promosi rokok 1,2,13,16Persaingan antar industri tembakau semakin agresif dalam merebut pangsa pasar khususnya ditujukan kepada kelompok usia remaja. Bentuk dan strategi rokok banyak mengandung taktik dengan tema seperti punya tanggung jawab sosial, kepahlawanan, kejantanan, dan keterampilan. Sementara itu pembangunan papan iklan rokok dengan ukuran besar semakin banyak terlihat di jalan protokol di kota besar. Iklan dan promosi rokok berlomba mengejar sasarannya, sedangkan intervensi pemerintah akan hal ini masih sangat lemah.Perlu adanya larangan iklan secara total sebagai upaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat khususnya anak-anak dan remaja karena merupakan sasaran utama produsen rokok. 3. Kawasan bebas rokok 1,13Penerapan kawasan tanpa rokok melindungi hak bukan perokok untuk menghirup udara yang bersih dan sehat bebas dari asap rokok. Larangan merokok perlu diterapkan di tempat-tempat umum, tempat kerja dan transportasi umum. Ini juga dapat membantu si perokok untuk dapat menahan dan menunda kebiasaan merokoknya dan sebagai langkah awal untuk berhenti merokok. Pelarangan merokok di tempat umum telah dikeluarkan melalui peraturan pemerintah no.19 tahun 2003, Perda No.2/2005 tentang pengendalian pencemaran udara dimana diselipkan pasal 13 yang mengatur kawasan bebas rokok. Berdasarkan sumber dari MenKes hingga Me 2011, hanya 8 dari 33 propinsi yang memiliki kawasan tanpa rokok dan 11 dari 497 kabupaten yang memiliki peraturan daerah tentang Kawasan Tana rokok. 4. Kemasan dan pelabelan rokok 1,2Peraturan pemerintah PP 19/2003 menyebutkan bahwa setiap bungkus rokok harus mencantumkan peringatan kesehatan tunggal dan tidak berganti-ganti menyebutkan rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin dan setiap iklan rokok harus mengalokasikan 15% dari luasnya untuk pesan kesehatan yang sama. Dalam kenyataannya, walaupun masyarakat telah melihat dan membaca iklan tersebut, yang terjadi adalah tingkat konsumsi rokok semakin meningkat, sehingga kesannya pesan tersebut tiada maknanya, suatu rutinitas yang tidak perlu diperhatikan.5. Kebijakan pengendalian tembakau 1,11Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengeluarkan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang merupakan perjanjian internasional, efektif berlaku sejak tanggal 27 Februari 2005. Pokok-pokok kebijakan FCTC mencakup : 1, peningkatan cukai rokok, 2. Pelarangan total iklan rokok, 3. Penerapan kawasan tanpa rokok yang komprehensif, 4. Pencantumkan peringatan kesehatan berupa gambar pada bungkus rokok. 5, membantu orang yang ingin berhenti merokok, 6. Pendidikan masyarakat. FCTC bertujuan melindungi generasi yang akan datang dari kehancuran kesehatan dan konsekuensi sosial dan lingkungan yang diakibatkan oleh rokok. Namun sampai saat ini Indonesia belum mau menandatangani hal ini merupakan tanda Tanya besar.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengeluarkan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang merupakan perjanjian internasional, efektif berlaku sejak tanggal 27 Februari 2005. Pokok-pokok kebijakan FCTC mencakup : 1, peningkatan cukai rokok, 2. Pelarangan total iklan rokok, 3. Penerapan kawasan tanpa rokok yang komprehensif, 4. Pencantumkan peringatan kesehatan berupa gambar pada bungkus rokok. 5, membantu orang yang ingin berhenti merokok, 6. Pendidikan masyarakat. FCTC bertujuan melindungi generasi yang akan datang dari kehancuran kesehatan dan konsekuensi sosial dan lingkungan yang diakibatkan oleh rokok. Namun sampai saat ini Indonesia belum mau menandatangani hal ini merupakan tanda Tanya besar.

H. ROKOK ELEKTRONIKRokok elektronik memang mulai populer di negeri kita. Rokok elektronik diharapkan dapat mengurangi pengaruh rokok terhadap kesehatan dan dapat membantu mengatasi ketergantungan nikotin pada mereka yang akan berhenti merokok.

Pada dasarnya rokok elektronik bermacam macam, dan sayangnya belum terstandar dengan baik. Sebuah artikel di majalah ilmiah kedokteran Tobacco Control edisi Februari 2014 mencoba merangkum berbagai penelitian mengenai pengaruh rokok elektronik terhadap kesehatan. Pada dasarnya rokok elektronik mengandung nikotin, glikol, pewangi, serta beberapa bahan kimia lain dalam bentuk larutan. Larutan ini diisap dalam bentuk aerosol. Penelitian ini menilai pengaruh rokok elektronik bagi pengisap dan juga orang disekitarnya.

Kesimpulan belum dapat ditarik secara jelas mengenai manfaat maupun bahaya rokok elektronik. Secara terbatas rokok elektronik mungkin membantu proses berhenti merokok, tetapi masih diperlukan penelitian yang lebih besar untuk mendukung kesimpulan yang lebih jelas. Rokok elektronik mengandung nikotin cair yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan baik terhadap saluran napas maupun saluran cerna. Kemungkinan terjadi penggunaan nikotin berlebihan melalui rokok elektronik juga perlu dipertimbangkan.

Kita tentu menunggu pendapat Badan POM dan Kementerian Kesehatan mengenai rokok elektronik ini. Memang Badan POM belum mengeluarkan izin untuk penggunaan rokok elektronik. Kemungkinan besar lembaga ini masih mengkaji secara mendalam pengaruh rokok elektronik terhadap kesehatan, apakah rokok elektronik lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Sementara ini sikap yag paling aman adalah bagi mereka yang tidak merokok terutama pelajar dan remaja agar jangan mulai merokok. Sementara bagi yang sudah merokok agar segera berhenti untuk menjaga kesehatan pribadi dan keluarga. 23

Perokok yang ingin berhenti merokok sangat memerlukan bantuan. Menurut dr. Mulawarman, bantuan yang diberikan bukan hanya dalam bentuk konseling atau dukungan moril, tetapi obat yang bisa membantu mengatasi keterikatan terhadap nikotin. Saat ini terdapat sejumlah obat yang dapat membantu kita untuk berhenti merokok seperti pengganti nikotin, vareniclin, bupropion. Obat ini tersediadalam bentuk permen karet, permen, supray dan koyo serta aman digunakan untuk jangka panjang. Dengan bantuan terapi ini, kemungkinan berhenti merokok adalah sebesar 19% - 26%. Vareniclin bekerja sebagai penghalang nikotin untuk berikatan dengan reseptor di otak. Memiliki efek withdrawal yang tidak terlalu berat dan terbukti berhasil menghentikan 33% perokok. Namun memiliki efek samping berupa gejala-gejala neuropsikiatrik. Bupropion merupakan obat anti depresan dapat mengurangi efek kecanduan nikotin. Mereka yang menggunakan bupropion memiliki peluang 24% untuk berhenti merokok. Tidak boleh digunakan pada pasien penderita gangguan neuropsikiatrik seperti depresi, epilepsi, dan penyalahgunaan alkohol. Efek samping berupa mulut kering dan sulit tidur. 1,14

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang berbahaya dan mengandung zat karsinogenik. Terdapat dua macam perokok yaitu perokok aktif dan perokok pasif dimana perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Berbagai dampak buruk yang dapat ditimbulkan melalui asap rokok terutama dampak terdahap kesehatan yaitu kanker, penyakit jantung, penyakit paru, gangguan pada alat reproduksi baik pada pria maupun wanita. Namun tidak kalah menjadi perhatian utama saat ini adalah dampak buruk terhadap anak-anak yang terpapar oleh asap rokok yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Rokok atau asap rokok dapat menyebabkan anak lebih sering terkena infeksi saluran napas atau alergi dan dapat mempengaruhi perkembangan serta perilaku anak.

Selain berhubungan dengan kesehatan, rokok juga mempunyai kaitan erat terhadap perekonomian negara karena rokok merupakan salah satu sumber devisa negara terbesardi negara kita dan banyak membuka lapangan kerja yang besar bagi penduduk Indonesia. Namun sebenernya negara mengalami kerugian yang sangat besar dilihat dari biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh rokok yaitu Rp. 231,37 triliun sedangkan cukai yang masuk hanya Rp.62 triliun.

Upaya untuk menanggulangi para perokok harus di lakukan oleh setiap kalangan baik dari individu yang bersangkutan hingga pemerintah pusat untuk mengatur regulasi tentang peredaran rokok di Indonesia. Upaya penanggulangan dapat di wujudkan dengan mengoptimalkan regulasi-regulasi yang telah ada dalam RPP tentang pengamanan bahan yang mengandung zat psiko adiktif berupa produk tembakau, melarang total adanya iklan dan promosi rokok, serta diterapkannya kawasan bebas rokok ditempat-tempat namun dan juga segera menandatangani perjanjian dengan FCTC WHO.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aditama, TY. Masalah Merokok dan Penanggulangannya. Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, 2001, 10-31.2. Data dan Situasi Rokok Indonesia Terbaru. http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=143;data-dan-situasi-rokok-cigarette-indonesia-terbaru&catid=40:data&itemid=54 diakses pada 2 April 2015.3. Haas Francois, Sperber Sheila Haas. The Chronic bronchitis anda Emphysema Handbook. John Wiley & Sons, Inc. Canada, 2000, 22-43. 4. 15 Penyakit Akibat Rokok detik Health, http://health.detik.com/read/2010/07/07/174913/1676916/763/15-penyakit-kibat-rokok,diakses 2 April 2015.5. Rokok dan Wong Cilik, Kompas, 21 Juli 2012. 6. Dampak Asap Rokok pada perempuan di khawatirkan Membesar. http://nasional.kompas.com/read/2012/10/02/16163720/Dmpak.Asap.Rokok.pada.Perempuan,Dikhawatirkan.Membesar.7. Rokok dan Bahaya Kandungan Kimia http://teyhirafarm.wordpress.com Diakses 2 April 2015.8. 43 juta lebih Anak Indonesia Terpapar Bahaya Rokok.http://nasional.kompas.com/read/2011/06/01/04484849/43.juta.lebih.anak.indonesia.terpapar.bahaya.rokok, diakses 2 April 2015.9. Dibalik Manisnya Iklan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Kompas, 20 Juni 2012.10. Konsumsi Rokok 270 Milyar Setahun, Kompas, 6 September 2012. 11. Rokok, Iklan dan Ceceran Realitas Semu, Kompas, 29 Mei 2013.12. Larangan Iklan Masih Mendapat Pengecualian, Kompas, 30 Mei 2013.13. Perokok pun Tobat dalam Majalah dokter kita Edisi 4 April 2013.14. Rokok dan Alkohol Merusak Fisik dan Mental dalam Majalah Dokter Kita Edisi 2 Februari 2013.15. Larangan Total Iklan Rokok di Media, Kompas, 31 Mei 2013.16. Sibu PS, DK Bhalla, TF Whayne Jr, CG Giarola. Cigarette smoke and adverse health effects : An overview of research trends and future needs. Int J Angiol 2007 ; 16 (3) : 77 83.17. Health effects of tobacco. http://en.wikipedia.org/wiki/Health_effects_of_tobacco. diakses pada : 2 April 2015.18. Health Harms from Smoking and other Tobacco Use. www.tobaccofreekids.org. diakses pada : 2 April 2015.19. Health Effects of Cigarette Smoking. http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/ fact_sheets/health_effects/effects_cig_smoking/. Diakses pada : 2 April 2015.20. How Can Smoking Affect Your Health ? http://www.cancer.org/cancer/cancercauses/ tobaccocancer/womenandsmoking/women-and-smoking-health-effects. Diakses pada : 2 April 2015.21. Gunakan Cukai untuk Iuran JKN, Kompas, 6 April 2015, hal 13.22. Dukungan Psikososial, Kunci Berhenti Merokok, Kompas, 6 Januari 2015, hal 13.23. Berhenti Merokok, Kompas, 4 Januari 2015.

22