b) Trikomata
Trikomata merupakan derivat epidermis yang membentuk struktur beragam
seperti rambut, sisik, rambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain. Trikomata
terdapat hampir pada semua organ tumbuhan. Terkadang trikomata
berbentuk pendek yang tampak berupa penonjolan-penonjolan (seperti
bukit-bukit kecil) pada permukaan epidermis. Perhatikan Gambar 2.7.
Trikomata seperti ini disebut papilla.
Gambar 2.7
Letak trikomata di lapisan epidermis
Papilla merupakan alat sekresi yang mengeluarkan semacam lendir. Papilla
yang tidak mengeluarkan sejenis lendir, tetapi hanya mengeluarkan air
disebut papullae. Trikomata mempunyai fungsi sebagai berikut.
(1) Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung terutama
mencegah penguapan yang berlebihan. Misalnya trikomata pada daun,
tulang daun, dan batang.
(2) Sebagai alat pengisap air dan garam-garam tanah, misalnya bulu akar.
(3) Membantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
(4) Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut
penyengat (pneumatokist).
(5) Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar. Misalnya trikomata
pada daun tembikar.
(6) Sebagai alat sekresi.
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekret, trikomata dapat dibedakan menjadi
dua sebagai berikut.
(1) Trikomata yang tidak menghasilkan sekret (trikomata nonglandular).
Beberapa macam trikomata nonglandular sebagai berikut.
(a) Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih, contohnya pada
Lauraceae dan Moraceae.
(b) Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, contohnya pada daun
durian (Durio zibetinus).
(c) Rambut bercabang dan bersel banyak, contohnya pada daun waru
(Hibiscus tiliaceus).
(2) Trikomata yang menghasilkan sekret (trikomata glandular).
Trikomata pada daun tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan trikomata
glandular yang sederhana, memiliki tangkai dengan kepala bersel satu atau
bersel banyak. Pada tumbuhan sering dijumpai berbagai macam trikomata
glandular, yaitu sebagai berikut.
(a) Trikomata hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan
mengeluarkan larutan. Misalnya pada keluarga keladi (Araceae).
(b) Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai
yang pendek, misalnya pada tumbuhan bakau.
(c) Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma
yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel, misalnya
pada tanaman pisang.
(d) Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung
dan ujung runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal. Misalnya pada rambut
sengat kemaduh (Laportea stimulans).
Urticaceae (jelatang-jelatangan) adalah famili yang memiliki karakter spesifik
yaitu herba atau setengah perdu, memanjat atau liana, kadang pohon kecil
berkayu lunak, sering dilengkapi dengan rambut–rambut jelatang, tidak
bergetah. Sedangkan deskripsi dari Urticaceae sendiri adalah perdu pohon.
Daun berhadapan atau tersebar, umumnya dengan stipula dan dilengkapi
dengan rambut kelenjer. Bunga kecil, dalam simosa atau kapitulum atau
tereduksi menjadi bunga tunggal; umumnya uniseksual, aktinomorf, sangat
tereduksi; dioseus; calix 4-5, lepas atau bersatu, atau tidak ada; corolla tidak
ada; bunga jantan dengan stamen jumlahnya sebanyak lembar corolla,
letaknya berhadapan dengan calix, filament melengkung ke dalam ketika
kuncup dan ketika antesis melengkung keluar secara elastis melepaskan
pollen dengan serentak; bunga betina dengan 1 pistilum, 1 bakal buah yang
superus, 1 ruang, 1 bakal biji, kadang–kadang terdapat staminodia
berbentuk sisik berhadapan dengan corolla. Buah achene atau drupa; biji
dengan embrio yang tegak, spatulata dikelilingi endosperm yang berminyak
atau berpati biasanya tidak berendosperm (Syamsuardi, dkk, 2006)
Genus yang paling terkenal pada famili ini adalah Laportea karena
mempunyai rambut jelatang pada daunnya. Boehmeria nivea Gaudich.
(rami) bahan dasar pembuat tali rami; Elatostema repens (Lour) Hall banyak
ditanam sebagai tanaman hias; Laportea stimulan Miq. (Jilatang api),
Laportea sinuata, batangnya digunakan sebagai kayu bakar, daun dan
akarnya digunakan untuk mengobati kebutaan, Laportea sinuata (jilatang
niru); Pilea microphylla (katumpangan), dicampur dengan sedikit bawang
putih dan garam, tanaman ini digunakan untuk mengobati luka pada perut
anak bayi; Pilea melastomoides Blume, daunnya beraroma dan digunakan
sebagai bumbu masakan. Pada Urtica ini ternyata juga sangat efisien dalam
penyaringan dari logam, mineral dan limbah bahan dari kejangkitan air,
penyimpanan bahan ini dalam tanaman serat dan pembersihan air. Ia adalah
calon yang sangat baik untuk sampah organik dan perawatan sistem
detoxification. (Syamsuardi, dkk, 2006)
Pada daun famili Urticaceae terdapat trikom yang berkelenjar (rambut-
rambut jelatang). Apabila tersentuh oleh kulit akan menyebabkan iritasi kulit
berupa gatal-gatal dan menimbulkan bercak merah pada kulit.
Untuk hubungan kekerabatan famili ini berkerabat dekat dengan
Ulmaceae, Cannabinaceae dan Moraceae dan merupakan famili yang sering
berevolusi dalam ordo Urticales terlihat pada keberadaan carpel kedua yang
sama sekali sudah hilang, terjadinya penyeringan dalam bakal biji dari posisi
terminal hingga basal dan perkembangan pada habit; herbaceous menjadi
arborescent. (Syamsuardi, dkk, 2006)