Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur i
REFORMASI BIROKRASI
KATA PENGANTAR
umber Daya Manusia (SDM) Aparatur merupakan elemen terpenting bagi instansi
pemerintah yang berperan sebagai penggerak utama dalam mewujudkan visi dan
misi serta tujuan organisasi pemerintah. Mengingat begitu pentingnya SDM
Aparatur, maka manajemen SDM diperlukan untuk mengelolanya secara sistematis,
terencana dan terpola agar tujuan yang diinginkan organisasi pada masa sekarang
maupun yang akan datang dapat tercapai secara optimal. Oleh karena itu pula dalam
Reformasi Birokrasi aspek SDM Aparatur menjadi aspek penting, sehingga perlu
dilakukan penataan secara sistematis.
Memperhatikan kebijakan tentang Reformasi Birokrasi, perkembangan konsep
dan praktek manajemen SDM saat ini serta adanya kebutuhan untuk
menyelaraskan manajemen SDM dengan Rencanan Stratejik Lembaga
Administrasi Negara, maka perlu dilakukannya penataan sistem manajemen
SDM Aparatur Lembaga Administrasi Negara. Penataan Sistem Manajemen SDM
Lembaga Administrasi Negara bertujuan untuk melakukan penyesuaian dan
penyempurnaan filosofi, prinsip, komponen, metode, instrumen, dan sistem
informasi manajemen kepegawaian selaras dengan sasaran dalam RPJMN,
sasaran stratejik Lemabaga Administrasi Negara sehingga mampu meningkatkan
profesionalisme dan kinerja SDM Lembaga Administrasi Negara. Sedangkan
sasaran yang ingin dicapai adalah terbangunnya dan diaplikasikannya sistem
manajemen SDM berbasis kompetensi yang selaras dengan Rencana Stratejik
Lembaga Administrasi Negara, Grand Design Reformasi Birokrasi dan Roadmap
Reformasi Birokrasi Nasional.
Adapun ruang lingkup Penataan sistem manajemen SDM mencakup seluruh
dimensi dalam manajemen SDM, mulai dari Perencanaan SDM, manajemen
kompetensi, sistem rekrutmen, penilaian kinerja, sistem kompensasi/remunerasi,
S
ii Penataan Sistem Manajemen SDM LAN
hingga sistem informasi manajemen SDM. Secara lebih rinci ruang lingkup
penataan sistem manajemen SDM Aparatur Lembaga Administrasi Negara dan
hasil yang diharapkan sebagaimana terlampir dalam dokumen ini yang didasarkan
pada Permenpan dan RB No. 20 tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi
2010-2014 adalah sebagai berikut:
RUANG LINGKUP PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM LAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
NO. KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Penataan sistem rekrutmen pegawai
Sistem rekrutmen dan seleksi yang terbuka, transparan dan akuntabel
2. Analisis Jabatan Dokumen peta dan uraian jabatan
3. Evaluasi Jabatan Peringkat (job grade) dan harga jabatan (job price)
4. Penyusunan standar kompetensi jabatan
Dokumen kualifikasi jabatan
5. Assessmen individu berdasarkan kompetensi
Peta profil kompetensi individu
6. Penerapan sistem penilaian kinerja individu
Kinerja individu yang terukur (sistem penilaian dan hasil penilaian kinerja)
7. Pembangunan/pengembangan database pegawai
Ketersediaan data pegawai yang mutakhir dan akurat
8. Pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
Pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi (sistem dan hasil analisis kebutuhan diklat, dan terlaksana
Dengan telah disusunnya dokumen penataan sistem manajemen SDM Aparatur
Lembaga Administrasi Negara ini, maka seluruh penyelenggaraan atau praktek
manajemen SDM di lingkungan Lembaga Administrasi Negara harus berdasarkan
Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur iii
REFORMASI BIROKRASI
pada dokumen ini sehingga akan tercapai profesionalisme dan kinerja SDM
Lembaga Administras Negara.
Jakarta, April 2011
Kepala Lembaga Administrasi Negara
Asmawi Rewansyah
Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 1
REFORMASI BIROKRASI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi birokrasi telah menjadi salah
satu prioritas dalam RPJMN 2010-2014,
dengan sasaran akhir tercapai kinerja
dan akuntabilitas dalam penyelenggara-
an pemerintahan. Selaras dengan
komitmen tersebut maka telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor. 14 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2009-2025. Sebagai tindak lanjut,
telah diberlakukan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor. 20 tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi
2010-2014. Roadmap tersebut dimaksudkan untuk memberikan arah pelaksanaan
reformasi birokrasi di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah agar berjalan
secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan
berkelanjutan.
Keberadaan suatu Kementerian/Lembaga Non Kementerian tidak lepas
dari tujuan pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN, tidak terkecuali
Lembaga Administrasi Negara (LAN) juga melakukan berbagai penataan sistem.
Pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan negara diperlukan administrasi negara
yang tidak hanya efisien dan efektif, tetapi juga menjunjung tinggi etika, dan
mampu bersikap dan bertindak secara tepat dalam kaitannya dengan lingkungan
yang kompleks dan dinamis.
LAN sejak didirikan pada tahun 1957 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 1957. Pada saat, ketentuan tentang LAN diatur
2 Penataan Sistem Manajemen SDM LAN
dalam Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja LPND, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Perpres Nomor 64 Tahun 2005. LAN
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas LAN menyelenggarakan fungsi :
1. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional tertentu di bidang administrasi
negara;
2. pengkajian kinerja kelembagaan dan sumber daya aparatur dalam rangka
pembangunan administrasi negara dan peningkatan kualitas sumber daya
aparatur;
3. pengkajian dan pengembangan manajemen kebijakan dan pelayanan di bidang
pembangunan administrasi negara;
4. penelitian dan pengembangan administrasi pembangunan dan otomasi
administrasi negara;
5. pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur negara;
6. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAN;
7. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
administrasi negara;
Lebih lanjut, wewenang sebagaimana ditegaskan dalam Keppres
Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja LPND, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Perpres Nomor 64 Tahun 2005, LAN mempunyai kewenangan :
1. penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
2. perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro;
3. penetapan sistem informasi di bidangnya;
Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 3
REFORMASI BIROKRASI
4. kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yaitu :
a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang administrasi
negara;
b. penyusunan standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan
c. fungsional dan penjenjangan tertentu serta pemberian akreditasi dan
sertifikasi di bidangnya.
Memperhatikan kedudukan dan peran administarsi negara dalam
penyelenggaraan negara dan dalam pencapaian tujuan negara dan tujuan
pembangunan nasional, serta memperhatikan tugas dan fungsi serta kewenangan
yang dimiliki, maka LAN diharapkan mampu berperan dalam memastikan
terwujudnya administrasi negara Indonesia yang tepat, berkualitas dan berkinerja
tinggi, yaitu melalui:
1. Perumusan kebijakan dalam bidang administrasi negara;
2. Pengkajian, penelitian, dan pengembangan dalam bidang administrasi negara;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur negara;
4. Pembinaan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan aparatur negara;
5. Perkonsultasian dan advokasi dalam bidang administrasi negara;
6. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi administrasi;
7. Peningkatan kapasitas organisasi LAN.
Pelaksanaan misi dan
perwujudan kontribusi LAN dalam rangka
membangun administrasi negara Indonesia
secara umum dan pencapaian sasaran
reformasi birokrasi nasional tidak lepas dari
sumberdaya manusia (SDM) yang
4 Penataan Sistem Manajemen SDM LAN
berkualitas, baik dari aspek jumlah, kompetensi (hard competencies dan soft
competencies) maupun integritas; termasuk pula manajemen sumberdaya
manusia yang mampu memastikan diperolehnya dan dikembangkannya SDM
sebaik mungkin, diberlakukannya sistem manajemen kinerja, diberlakukannya
sistem remunerasi yang adil (fair), dan ditingkatkannya kualitas iklim kerja dalam
rangka tercapai saling percaya (mutual trust), aktualisasi potensi SDM sebaik
mungkin, dan kinerja SDM yang tinggi.
Sebagaimana diketahui dan telah diyakini bahwa sumberdaya
manusia merupakan faktor sangat penting bagi suatu organisasi. Lebih jauh,
manusia (pegawai) lebih diposisikan sebagai aset sehingga telah berkembang
disiplin/bidang ilmu yaitu Human Capital Management dan juga Talent
Management. Selain itu, konsep dan praktek manajemen pegawai, termasuk
pada sektor publik/pemerintah, telah berkembang ke arah Strategic Human
resource Management dan penekanan kompetensi sebagai basis sehingga
dikenal Competency-based Human Resorce
Management (CB-HRM).
Tidak dapat dipungkiri bahwa
manajemen SDM di LAN selama ini belum
mendasarkan dan menggunakan secara
komprehensif pada berkembangan terkini,
termasuk pula berbagai kebijakan baik terkait dengan manajemen SDM aparatur
pemerintah Indonesia secara umum maupun secara khusus terkait dengan
program reformasi birokrasi, dan menyangkut paradigma, prinsip, pendekatan
dan metode CB-HRM. Memperhatikan berbagai kebijakan tentang reformasi
birokrasi dan manajemen kepegawaian, perkembangan konsep dan praktek
manajemen SDM, kebutuhan untuk menyelaraskan manajemen SDM dengan
Rencanan Stratejik Lembaga Administrasi Negara perlu melakukan penataan
sistem manajemen SDM.
Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 5
REFORMASI BIROKRASI
B. Gambaran Singkat SDM Lembaga Administrasi Negara
No Unit Kerja Tingkat Pendidikan
S3 S2 S1 S0 Jml
1 Kepala LAN 1 1 0 0 2
2 Sekretariat Utama 0 27 49 120 196
3 Deputi Bid. Kajian Kinerja Kelembagaan & SDA 2 20 9 5 36
4 Deputi Bid. Kajian Mnj. Kebijakan & Pelayanan 0 12 6 2 20
5
Deputi Bid. Litbang Adm. Pemb. & Otomasi
Administrasi Negara 1 14 6 5 26
6 Deputi Bid. Pembinaan Diklat Aparatur 4 20 16 18 58
7 Deputi Bid. Diklat SPIMNAS 3 39 26 25 93
8 INSPEKTORAT 0 2 4 3 9
9 PKP2A I LAN Bandung 2 13 24 38 77
10 PKP2A II LAN Makassar 4 13 16 25 58
11 PKP2A III LAN Samarinda 2 5 21 8 36
12 PKP2A IV LAN Aceh 0 6 10 11 27
13 STIA LAN Jakarta 11 25 5 17 58
14 STIA LAN Bandung 2 18 11 11 42
15 STIA LAN Makassar 4 14 14 10 42
16 UNIT DIPEKERJAKAN 1 4 3 0 8
37 233 220 298 788
6 Penataan Sistem Manajemen SDM LAN
II. TUJUAN DAN SASARAN
Penataan Sistem Manajemen SDM LAN bertujuan untuk melakukan
penyesuaian dan penyempurnaan filosofi, prinsip, komponen, metode, instrumen,
dan sistem informasi manajemen kepegawaian selaras dengan sasaran dalam
RPJMN, sasaran stratejik LAN sehingga mampu meningkatkan profesionalisme
dan kinerja SDM LAN. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah terbangunnya
dan diaplikasikannya sistem manajemen SDM berbasis kompetensi yang selaras
dengan Rencana Stratejik LAN, Grand Design Reformasi Birokrasi dan Roadmap
Reformasi Birokrasi Nasional.
III. RUANG LINGKUP HASIL YANG DIHARAPKAN
Penataan sistem manajemen SDM pada dasarnya mencakup seluruh
dimensi dalam manajemen SDM, mulai dari Perencanaan SDM, manajemen
kompetensi, sistem rekrutmen, penilaian kinerja, sistem kompensasi/remunerasi,
hingga sistem informasi manajemen SDM. Lebih Rinci, ruang lingkup penataan
sistem manajemen SDM LAN dan hasil yang diharapkan didasarkan pada
Permenpan dan RB No. 20 tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi
2010-2014, sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 RUANG LINGKUP PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM LAN
DAN HASIL YANG DIHARAPKAN Berdasarkan Permenpan dan RB NO. 20 TAHUN 2010
tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2010-2014
Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 7
REFORMASI BIROKRASI
NO. KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Penataan sistem rekrutmen pegawai
Sistem rekrutmen dan seleksi yang terbuka, transparan dan akuntabel
2. Analisis Jabatan Dokumen peta dan uraian jabatan
3. Evaluasi Jabatan Peringkat (job grade) dan harga jabatan (job price)
4. Penyusunan standar kompetensi jabatan
Dokumen kualifikasi jabatan
5. Assessmen individu berdasarkan kompetensi
Peta profil kompetensi individu
6. Penerapan sistem penilaian kinerja individu
Kinerja individu yang terukur (sistem penilaian dan hasil penilaian kinerja)
7. Pembangunan/pengembangan database pegawai
Ketersediaan data pegawai yang mutakhir dan akurat
8. Pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
Pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi (sistem dan hasil analisis kebutuhan diklat, dan terlaksana
8 Penataan Sistem Manajemen SDM LAN
IV. METODOLOGI DAN KERANGKA KERJA
Kerangka kerja (framework) penataan sistem manajemen SDM LAN
disajikan dalam bagan alir sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka kerja dan bagan alir Penataan sistem manajemen SDM LAN
Adapun metode pelaksanaan kegiatan Penataan sistem manajemen
SDM LAN sebagai berikut:
1. Analisis Jabatan
Dilaksanakan dalam rangka menyusun peta jabatan dan uraian jabatan dengan
format standar. Pengumpulan data dilakukan secara sensus seluruh pegawai
LAN (pimpinan dan staf) dengan menggunakan instrumen berupa Formulir
Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 9
REFORMASI BIROKRASI
Informasi Jabatan yang diterbitkan oleh Kementerian PAN dan RB. Instrumen
tersebut juga dimanfaatkan untuk kegiatan Evaluasi Jabatan.
2. Evaluasi Jabatan
Dilaksanakan untuk menetapkan peringkat jabatan (job grade) dan harga
jabatan (job price) yang akan digunakan sebagai dasar utama pemberian
tunjangan kinerja setelah dipadu dengan hasil penilaian kinerja setiap bulan.
Evaluasi jabatan dilakukan dengan metode/pendekatan Factor Evaluation
system (FES) dengan instrumen yang ditetapkan oleh Kementerian PAN dan RB.
Hasil evaluasi jabatan telah dikonsultasikan kepada BKN dan Kementerian PAN
dan RB untuk kepentingan mendapatkan rekomendasi dari kedua instansi
tersebut.
3. Penyusunan standar kompetensi jabatan
Dilaksanakan untuk merumuskan model kompetensi dan standar kompetensi
jabatan struktur dan nonstruktural, dengan format standar dan dengan
menyebutkan tingkat kompetensi yang dipersyaratkan (Required Competency
Level – RCL) untuk setiap jabatan (kualifikasi kompetensi). Kualifikasi
nonkompetensi untuk setiap jabatan (kualifikasi/persyaratan formal) dapat
dirumuskan mengacu pada hasil analisis jabatan. Data yang digunakan dalam
penyusunan standar kompetensi mencakup data sekunder (dalam hal ini
uraian jabatan) dan data primer (hasil survai dan behavioral event interview –
BEI), termasuk pula referensi berupa competency dictionary. Dengan demikian,
kualifikasi jabatan tidak lagi hanya didasarkan pada persyaratan formal, tetapi
lebih penting adalah persyaratan kompetensi yang terumuskan dalam standar
kompetensi.
4. Asesment indovidu berdasarkan kompetensi
Dilaksanakan untuk mendapat data/profil kompetensi, yaitu menyangkut
sejauhmana kompetensi yang dimiliki setiap pegawai telah memenuhi standar
kompetensi untuk jabatan ybs. Asesmen dapat dilakukan secara internal (oleh
10 Penataan Sistem Manajemen SDM LAN
LAN) ataupun outsourching. Metode yang digunakan dapat menggunakan
metode “konvensional” ataupun metode assessment center. Assemen diawali
dengan pengembangan kerangka pengukuran dan instrumen pengukuran
kompetensi, yaitu sebagai kelanjutan dari penyusunan standar kompetensi.
5. Pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis
(CB-T&D)
Dilaksanakan untuk merumuskan sistem pengembangan pegawai dengan
didasarkan pada prinsip manajemen kompetensi (compeency management)
dan menyusun rencana pengembangan individual (Individual Development Plan
– IDP) untuk kurun waktu/periode tertentu, misalnya 5 atau 10 tahun. Hasil
dari kegiatan ini akan menjadidi dasar pelaksanaan pengembangan pegawai,
misalnya melalui pendidikan formal dan pelatihan maupun bentuk lain
(penugasan, dll).
6. Penerapan sistem penilaian kinerja individu
Dilaksanakan dalam rangka merumuskan pendekatan, metode, dan instrumen
untuk menilai kinerja pegawai. Hasil kegiatan ini sangat erat hubungannya
dengan penetapan dan pemberian tunjangan kinerja setiap bulannya.
Penyusunan sistem penilaian kinerja dapat dilakukan dengan metode kajian,
benchmarking, dan FGD serta lokakarya.
7. Penyusunan/penataan sistem pengadaan pegawai
Dilaksanakan diarahkan untuk menghasilkan sistem rekrutment yang sedapat
mungkin dengan basis kompetensi dan web/online. Kegiatan ini dilakukan
dengan metode kajian terhadap sistem yang ada untuk mengetahuai
kelemahan dan kelebihan serta permasalahan yang dihadapi, metode
benchmarking, dan FGD serta lokakarya.