REQUIREMENT SOFTWARE
Client tahu apa yang dibutuhkan
Client dapat mengungkapkan apa yang diinginkannya.
Client memiliki pemahaman yang baik mengenai fitur-fitur dan fungsi2 yang akan dirancang.
Apa yang diinginkan client bukan merupakan hal yang dibutuhkan client
Kebutuhan client dapat berubah selama pengerjaan proyek
Requirement Engineering is hard !
Seringkali, pencatatan requirements tidak diorganisasikan dengan baik.
Jarang dilakukan verifikasi Proyek dikendalikan oleh ‘perubahan’
Requirements Engineering membantu s/w engineering untuk memahami masalah yang akan diselesaikan.
Requirements Engineering menyediakan mekanisme untuk memahami keinginan client, menganalisa kebutuhan, menilai fisibilitas solusi, melakukan negosiasi pemilihan solusi yang tepat, menghilangkan ambigu, memvalidasi solusi, “mengelola” kebutuhan agar dapat diubah ke bentuk sistem operasional.
Inception (Permulaan) Elicitation Elaboration (Perluasan) Negotiation Specification Validation Management
Mengidentifikasi stakeholder◦ Siapa yg menginginkan sistem/program?◦ Siapa yg menggunakan solusi?◦ Apa keuntungan ekonomis dari suatu solusi yang
sukses ?◦ Apakah dibutuhkan sumber yang lain?
Memahami masalah◦ Bagaimana karakteristik solusi yg baik ?◦ Masalah apa yang dipecahkan oleh solusi tsb?◦ Bagaimana kondisi business environment dimana
solusi tersebut diimplementasikan?◦ Apakah ada masalah dan batasan tertentu yag
mempengaruhi pendekatan solusi ?
Problems of scope Problems of understanding Problems of volatility
Product Request 1.Membuat daftar semua objek yang
merupakan bagian dari sistem.2.Membuat daftar semua obyek yg dihasilkan
oleh sistem3.Membuat daftar semua obyek yg
digunakan oleh sistem.4.Membuat daftar fungsi/piranti/proses yg
berinteraksi dg obyek2 tersebut.5.Membuat batasan dan kriteria performa.
Negosiasi bukanlah suatu kompetisi Buat suatu strategi (Apa yg kita inginkan? Apa yg
client inginkan ?) Mendengarkan secara aktif. Fokus pada apa yg menjadi keinginan client. Jangan anggap ‘personal’ Jadilah kreatif Komitmen terhadap keputusan yg diambil.
Gunakan priority points !!!
Examines the specification to ensure that all softwarerequirements have been stated unambiguosly; thatinconsistencies, omissions and errors have beendetected and corrected
Wawancara – Pada awal fase, anggota dari requirements team bertemu dgn anggota dari organisasi / perusahaan untuk menentukan apa saja yang menjadi target pembuatan PL.
Jika pada pertemuan pertama dirasa kurang, maka dapat dibuat pertemuan2 selanjutnya.
Terdapat 2 bentuk wawancara yg dapat dilakukan, yaitu :◦ Structured interview◦ Unstructured interview
• Setelah sesi wawancara selesai, maka dibuat ringkasan hasil pertemuan yang ditunjukkan pula kepada pihak perusahaan agar diversifikasi jika ada kesimpulan yg salah.
Kuesioner – dilakukan untuk memperoleh pendapat dari orang banyak.
Form – menganalisis berbagai bentuk formulir yang digunakan klien.
Dokumen – menganalisis dokumen2 yg ada pada perusahaan, misalnya dokumen mengenai pembagian tugas (job desc,manual book, dll)
Benchmarking – melihat sistem / organisasi lain yang memiliki permasalahan yg sama.
Pengamatan lapangan – dilakukan dgn mengamati langsung keadaan di lapangan.
Skenario – membuat skenario dari hal-hal yg mungkn terjadi dg membuat serangkaian daftar kegiatan atau dgn menggambar suatu storyboard.Skenario memiliki beberapa kelebihan : ◦ Mendemonstrasikan bagaimana sifat produk dg cara
yg dapat dipahami oleh user.◦ Klien dan pengguna turut terlibat aktif.◦ Skenario sangat berperan dlm tahap analisa
berorientasi objek.