PAPERMENSPESIFIKASIKAN RENCANA
MATA KULIAH DESAIN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
DR. SESTUNINGSIH M. R, M. PD.
OLEH RONY BUDYANTONIM. 1305146290
PROGRAM PASCASARJANA KEPENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASARUNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA2014
Latar Belakang Masalah
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan
salah satu tugas penting guru dalam memproses pembelajaran
siswa. Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan
baik, maka seorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan
merumuskan rencana pembelajaran secara jelas dan tegas.
Oleh karena itu, melalui tulisan ini akan dikemukakan secara
singkat tentang apa saja komponen-komponen yang ada dalam
perencanaan pembelajaran.
Pengertian Perencanaan Pengajaran
1. Definisi
perencanaan pembelajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih.
2. Komponen Perencanaan Pembelajaran• Tujuan (Objective)• Bahan Pelajaran (Material)• Kegiatan pembelajaran • Metode (Method)• Alat (Media)• Evaluasi (Evaluation)
Lanjutan…3 Pentingnya Perencanaan Pembelajaran• Menurut Abdul majid (2007) beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:• Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.• Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.• Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.• Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.• Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.• Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Jenis – jenis perencanaan pengajarana. Menurut besaran atau magnitude, maka perencanaan dapat dibagi dalam
1. Perencanaan Makro, yakni perencanaan yang mempunyai telaah nasional, yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara yang dipakai dalam mencapai tujuan tersebut.
2. Perencanaan Meso. Kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro, kemudian dijabarkan lebih rinci kedalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil. Pada tingkat ini perencanaan sudah lebih bersifat operasional, disesuaikan dengan keadaan daerah, departemen atau unit-unit lainnya.
3. Perencanaan Mikro. Diartikan sebagai perencanaan tingkat institusional, dan merupakan jabaran lebih spesifik dari perencanaan tingkat meso. Dalam tahap ini, karakteristik-karakteristik lembaga diperhatikan, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang ditetapkan oleh perencanaan makro maupun meso.
b. Menurut Telaahnya, maka perencanaan dapat dibagi menjadi :
1. Perencanaan Strategis, yakni perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.
2. Perencanaan Manajerial, yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan Operasional, memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari rencana manajerial.
c. Ditinjau dari jangka waktu, maka perencanaan dibedakan dalam :
1. Perencanaan jangka panjang, yaitu rencana yang mencakup kurun waktu 10 sampai dengan 25 tahun.
2. Perencanaan jangka menengah, yaitu rencana yang mencakup kurun waktu antara 4 sampai dengan 10 tahun. Merupakan penjabaran operasional dari rencana jangka panjang.3. Rencana jangka pendek, yaitu rencana yang mencakup kurun waktu antara 1 sampai dengan 3 tahun dan merupakan jabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang.
PENUTUP
Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan dapat tercapai. untuk melaksanakan perencanaan pembelajaran itu harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan sesuai dengan komponen-komponen perencanaan.
Komponen-komponen perencanaan pembelajaran tersebut itu diantaranya terdiri dari:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Isi (materi pembelajaran).
3. Kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar)
4. Metode
5. Media dan sumber belajar
6. Evaluasi