RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )
Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia
Kompetensi Dasar :1.1 Mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 pertemuan )
A. Indikator :
Pertemuan 1
1.1.1 Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial
Pertemuan 2
1.1.1 Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial
Pertemuan 3
1.1.2 Menjelaskan pengertian interaksi sosial berdasarkan pengertiannya
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial
Pertemuan 2
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial
Pertemuan 3
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan pengertian interaksi sosial berdasarkan pengertiannya
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
C. Materi Pembelajaran
- Manusia sebagai makhluk individu
- Manusia sebagai makhluk sosial
- Interaksi sosial
D. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
E.Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
konsep dasar manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial
a. Guru memancing peserta didik menganalisa perbedaan
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
dalam kehidupan sehari - hari
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang proses interaksi sosial
manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai
makhluk sosial
b. Guru menjelaskan definisi dan ciri – ciri manusia
sebagai makhluk individu
c. Guru menjelaskan definisi dan ciri – ciri manusia
sebagai makhluk sosial
d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
e. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
60 menit
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
a. Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
b. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang
metode pembelajaran ceramah tanya jawab serta mereview
pelajaran pertemuan lalu secara singkat
c. Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang
akan dipelajari
15 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik proses
interaksi sosial manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial
2. Elaborasi
a. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi secara
kelompok. Adapun pembentukan kelompok
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
berdasarkan urutan presensi. Masing – masing
kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Dalam diskusi
kelompok, masing – masing kelompok mengerjakan
tugas guru. Dalam kegiatan kelompok, peserta didik
diberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi
proses sosialisasi manusia sebagai makhluk individu
dan manusia sebagai makhluk sosial, mengidentifikasi
perbedaan manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial dalam kehidupan sehari – hari.
b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
c. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
3. Konfirmasi
a. Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
b. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil
diskusi kelompok
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan
menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
15menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Pertemuan ke 3 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
a. Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai
pada pertemuan ini).
b. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang
metode pembelajaran ceramah tanya jawab serta mereview
pelajaran pertemuan lalu secara singkat
c. Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang
akan dipelajari
15 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
interaksi sosial
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang interaksi sosial
b. Guru menjelaskan syarat terjadinya interaksi sosial
c. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
d. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal
penting ( penguatan materi ) selama awal
pembelajaran maupun akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas
berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta
didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi
tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
15menit
F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
- Ruswanto. (2009). BSE Sosiologi: SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
- Waluya, Bagja.( 2009). BSE Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial Di
Masyarakat untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta :
Phibeta Aneka Gama
- Widianti, Wida.(2009). BSE Sosiologi 1 : untuk SMA dn MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2. Alat Belajar :
- Laptop
- White board / papan tulis
G. Penilaian
Penilaian Teknik penilaian
Bentuk instrumen
Lembar instrumen
Keterangan
Sikap
Tugas kelompok
Non Tes
Tertulis
Observasi
Tertulis
Lembar observasiTertulis
Terlampir
terlampir
Instrumen Penilaian Kegiatan Kelompok
Diskusikan dengan kelompok anda pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasil
diskusi kelompok anda di depan kelas.
No Ciri – ciri manusia sebagai
makhluk Individu
Ciri – ciri manusia sebagai
makhluk sosial
1
2
3
4
dst
Instrumen Penilaian Kegiatan Presentasi Kelompok
Aspek penilaian : Penilaian Sikap Kelompok
Judul kegiatan :
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No KelompokNama Peserta
didik
Aspek yang dinilai
SkorNilaiMateri
presentasi
Kerja sama
dalam
kelompok
Keaktifan
Ketrampilan
dalam
mengemukakan
pendapat
1
Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Lampiran : Materi Pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
A. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Pengertian manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada karakteristik khas
yang dimiliki manusia sebagai makhluk hidup yang membedakan dirinya dengan
makhluk hidup yang lain, serta dengan manusia yang lain. Karakter khas yang
dimiliki setiap manusia, dan berbeda dengan manusia yang lain ini meiliputi fisik,
kepribadian, yaitu sifat khas yang dimiliki seseorang, sifat, sikap, temperamen, watak
(karakter), tipe, dan minat. Dalam hal tertentu, setiap manusia adalah sama seperti
semua manusia yang lain, sama seperti beberapa manusia lain dan berbeda dengan
manusia lain. Bilamana diperhatikan, dalam kondisi normal kelengkapan fisik dan
fungsinya dari setiap manusia adalah sama, diantaranya setiap manusia mempunyai
hidung, mulut, telinga, rambut, mata dan sebagainya.
Namun diketahui pula bahwa hidung, mulut, telinga, rambut, mata setiap manusia
berbeda, walaupun yang bersangkutan adalah bersaudara kandung atau saudara kembar
sekalipun. Demikian halnya dengan kepribadian, ditinjau dari segi fisik, masih
sering ditemukan adanya kesamaan antar manusia, tetapi dari kepribadian, tidak ada
manusia yang mempunyai kepribadian sama, walaupun yang bersangkutan dilahirkan
kembar. Keberbedaan yang dimiliki oleh setiap manusia, menjadi kekhasan yang
melekat pada diri manusia yang bersangkutan, dan menjadi identitas dari yang
KEGIATAN PEMBELAJARAN I-III
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
- Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial
- Menjelaskan pengertian interaksi sosial berdasarkan pengertiannya
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
bersangkutan, serta yang membedakan dengan manusia yang lainnya. Karakter yang
khas ini mempengaruhi kebutuhan manusia dan cara-cara yang dilakukan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya. Karakteristik khas ini dimiliki oleh setiap manusia,
tetapi tiap manusia memiliki kekhasan yang berbeda. Misalnya saja, setiap manusia
membutuhkan makanan, tetapi tidak setiap manusia memerlukan nasi untuk memenuhi
kebutuhan makanannya, karena ada manusia makanannya dari roti, sagu, dan jagung,
bahkan dari umbi-umbian. Demikian halnya dengan jumlahnya.
Sebagai makhluk individu, manusia mempunyai keinginan, kebutuhan, kebiasaan,
cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun mereka saudara
kandung, bertempat tinggal di lokasi yang sama, dan tidur atau sekolah di tempat yang
sama. Oleh karena itu, mereka mempunyai kebiasaan, keinginan, kebutuhan, serta sikap
dan perilaku yang berbeda dengan kita dalam suatu hal, tetapi sama dalam hal yang lain.
B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk
sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini
berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga
dengan zoon politicon.
Istilah manusia sebagai zoon politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles
yang artinya manusia sebagai binatang politik. Manusia sebagai insan politik atau
dalam istilah yang lebih populer manusia sebagai zoon politicon, mengandung
makna bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia
yang lain dalam suatu organisasi yang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas,
seperti negara. Sebagai insan politik, manusia memiliki nilai-nilai yang bisa
dikembangkan untuk mempertahankan komunitasnya. Aktualisasi manusia sebagai
makluk sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok. Manusia selalu berkelompok
dalam hidupnya.
Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan, bahkan bertujuan.
Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia
berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui
kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan
cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai. Manusia merupakan makluk
individu dan sekaligus sebagai makluk sosial. Sebagai makluk sosial manusia selalu
hidup berkelompok dengan manusia yang lain.
C. Interaksi Sosial
Ditinjau dari istilahnya, interaksi terdiri dari dua suku kata, yaitu inter yang berarti
hubungan timbal balik dan action yang berarti tindakan. Secara harfiah interaksi berarti
tindakan (action) yang berbalasan antarindividu atau antarkelompok. Tindakan saling
mempengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep-
konsep. Sehingga pengertian interaksi sosial, merupakan hubungan timbal balik yang
dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara
kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.
Interaksi sosial melibatkan proses-proses sosial yang bermacam -macam, yang
menyusun unsur-unsur dinamis dari masyarakat, yaitu proses proses tingkah laku yang
dikaitkan dengan struktur sosial. Interaksi sosial ini dapat terjadi di pasar, di ladang,
dalam rapat, atau dimana saja karena memang di dalam interaksi sosial, lokasi
terjadinya tidak penting.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu proses
fundamental dalam masyarakat. Tipe-tipe interaksi itu sangat mempengaruhi ciri-ciri
masyarakat, tetapi interaksi itu juga dipengaruhi oleh norma-norma sosial yang ada di
masyarakat.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa di dalam interaksi sosial terdapat beberapa
ciri sebagai berikut:
1. jumlah pelakunya lebih dari satu orang,
2. terjadi komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial,
3. memiliki maksud dan tujuan yang jelas, dan
4. dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.
Kontak sosial dan komunikasi antara dua pihak atau lebih itulah yang
memungkinkan terjadinya interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )
Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia
Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan
kepribadian
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan )
A. Indikator :
Pertemuan 1
1.2.1 Mendeskripsikan proses sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan
kepribadian
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Mendeskripsikan proses sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan
kepribadian
C. Materi Pembelajaran
- Pengertian kepribadian
- Unsur – unsur kepribadian
- Faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian
- Peran media sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
D. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
10 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
konsep dasar pembentukan kepribadian dalam proses
sosialisasi
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang proses sosialisasi
sebagai proses dalam pembentukan kepribadian
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
b. Guru menjelaskan definisi kepribadian
c. Guru menjelaskan unsur – unsur kepribadian
d. Guru menjelaskan faktor yang berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian
e. Guru menjelaskan peran media sosialisasi dalam
pembentukan kepribadian
f. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
g. Guru memberikan tugas terstruktur dengan beberapa
soal pertanyaan tertulis kepada peserta didik berkaitan
dengan pemahaman konsep kepribadian dalam proses
sosialisasi
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Ruswanto. (2009). BSE Sosiologi: SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
- Waluya, Bagja.( 2009). BSE Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial Di
Masyarakat untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta :
Phibeta Aneka Gama
- Widianti, Wida.(2009). BSE Sosiologi 1 : untuk SMA dn MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Alat Belajar :
- Laptop
- White board / papan tulis
G. Penilaian
Penilaian Teknik penilaian
Bentuk instrumen
Lembar instrumen
Keterangan
Sikap
Tugas individu
Non Tes
Tertulis
Observasi
tertulis
Lembar observasi
tertulis
Terlampir
terlampir
Instrumen Tugas Terstruktur :
1. Tulislah di selembar kertas dengan benar :
a. Bagaimana kebiasaanmu ketika belajar ?
b. Apa yang menjadi kebutuhanmu saat ini dalam kegiatan belajar ?
c. Apa keinginanmu saat nanti kamu lulus sekolah ?
2. Berdasarkan bentuk – bentuk kepribadian, mana saja yang dominan yang sesuai
dengan kepribadianmu ?
3. Di dalam faktor – faktor pembentuk kepribadian terdapat faktor kebudayaan.
Jelaskan kebudayaan yang ada di tempat tinggalmu !
Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia
Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses
pembentukan kepribadian
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Lampiran : Materi Pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian merupakan ciri perwatakan seseorang yang khas dan konsisten
yang memberikan identitas tertentu sehingga berbeda dengan orang lain. Seperti
yang telah diuraikan dalam pembahasan di atas, kepribadian terbentuk melalui proses
panjang karena berlangsung melalui fase-fase sosialisasi yang melibatkan unsur-
unsur fisik, psikologis, dan sosiologis. Ketiga unsur tersebut secara simultan akan
membentuk kebiasaan, sifat, dan sikap yang secara khas dimili oleh seseorang.
Kepribadian juga diartikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap
dan perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain.
B. Unsur-Unsur Kepribadian
Menurut Koentjaraningrat (1986) unsur-unsur dari kepribadian meliputi:
pengetahuan, perasaan dan dorongan hati.
a. Pengetahuan
Pengetahuan sebagai salah satu unsur kepribadian memiliki aspek-aspek sebagai
berikut: penggambaran, apersepsi, pengamatan,konsep, dan fantasi yang berada di
alam sadar manusia.
KEGIATAN PEMBELAJARAN IV
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
- mendeskripsikan proses sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan
kepribadian
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
b. Perasaan
Koentjaraningrat (1986) menyatakan bahwa perasaan adalah suatu keadaan dalam
kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai
keadaan positif atau negatif. Suatu perasaan yang selalu bersifat subyektif karena
adanya unsur penilaian, yang biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam
kesadaran seorang individu. Kehendak itu bisa juga positif, artinya individu tersebut
ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan
kenikmatan kepadanya, atau bisa juga negatif, artinya ia hendak menghindari hal
yang dirasakannya sebagai hal yang akan membawa perasaan tidak nikmat
kepadanya.
c. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan
lain yang tidak ditimbulkan karena pengaruh pengetahuannya, melainkan karena
sudah terkandung dalam organismanya, dan khususnya dalam gennya (dirinya)
sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap makhluk manusia
tersebut, disebut dorongan (drive).
C. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Pembentukan Kepribadian
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian sebagai proses
sosialisasi mencakup: (1) warisan biologis, (2) lingkungan fisik, (3) kebudayaan, (4)
pengalaman kelompok, dan (5) pengalaman unik (Horton, 1993).
a. Warisan Biologis
Semua manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu,
seperti mempunyai dua tangan, panca indera, dan otak yang rumit. Persamaan
biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan
perilaku semua orang. Setiap warisan biologis seserang juga bersifat unik, yang
berarti, bahwa tidak seorang pun (kecuali anak kembar) yang mempunyai
karakteristik fisik yang hampir sama.
b. Lingkungan Fisik
Pada umumnya diakui bahwa lingkungan fisik mempengaruhi kepribadian. Jelaslah
bahwa lingkungan fisik mempengaruhi kepribadian dan perilaku. Namun, dari lima
faktor tersebut di atas, lingkungan fisik merupakan faktor yang paling tidak penting,
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
jauh kurang pentingnya dari faktor kebudayaan, pengalaman kelompok, atau
pengalaman unik.
c. Kebudayaan
Beberapa pengalaman umum bagi seluruh kebudayaan, dimana bayi dipelihara atau
diberi makan oleh orang yang lebih tua, hidup dalam kelompok, belajar
berkomunikasi melalui bahasa, mengalami hukuman dan menerima imbalan/pujian
dan semacamnya, serta mengalami pengalaman lain yang umum dialami oleh jenis
manusia.
d. Pengalaman Kelompok
Pengalaman sosial merupakan suatu hal penting untuk pertumbuhan manusia.
Perkembangan kepribadian bukanlah hanya sekedar pembukaan otomatis potensi
bawaan. Tanpa pengalaman kelompok, kepribadian manusia tidak berkembang.
Bahkan dapat dikatakan bahwa manusia membutuhkan pengalaman kelompok yang
intim bila mereka ingin berkembang sebagai makluk dewasa yang normal.
Keberadaan kelompok dalam masyarakat merupakan suatu hal penting dalam
perkembangan kepribadian seseorang, karena kelompok-kelompok ini merupakan
model untuk gagasan atau norma-norma perilaku seseorang
e. Pengalaman yang Unik
Pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Kepribadian tidaklah
dibangun dengan menyusun suatu peristiwa di atas peristiwa lainnya sebagaimana
membangun tembok bata. meniru satu sama lainnya, akan tetapi mereka juga
berusaha untuk memiliki identitas sendiri
D. Peran Media Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian
Proses sosialisasi tidak dapat berlangsung secara otomatis. Sosialisasi dalam terjadi
manakala terdapat media yang menjembatani seseorang dalam mengenal sistem nilai
dan sistem norma yang ada dalam kehidupan nyata. Beberapa media yang berperan
dalam membantu proses sosialisasi seseorang adalah keluarga, teman sepermainan,
sekolah, media massa, dan lain sebagainya. Sosialisasi dalam terjadi manakala terdapat
media yang menjembatani seseorang dalam mengenal sistem nilai dan sistem norma
yang ada dalam kehidupan nyata. Beberapa media yang berperan dalam membantu
proses sosialisasi seseorang adalah keluarga, teman sepermainan, sekolah, media massa,
dan lain sebagainya.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
a. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi manusia yang terdiri ayah, ibu, anak, dan mungkin
juga kerabat lain yang menjalankan fungsi dan perannya secara konstan. Keluarga
merupakan organisasi masyarakat yang terkecil. Dalam lingkungan keluarga inilah
seseorang untuk pertama kalinya mengenal sistem nilai dan sistem norma yang
mengatur peri kehidupan melalui pergaulan hidup yang berlangsung sehari-hari.
Tidak salah jika dikatakan bahwa keluarga merupakan tempat proses sosialisasi yang
pertama dan utama
b. Teman Sepermainan
Teman sepermainan merupakan sekelompok orang dekat yang memiliki tingkat umur
yang sebaya dan di antara mereka sering terlibat dalam sebuah interaksi yang
intensif. Pada dasarnya teman sepermainan merupakan salah satu media sosialisasi
yang sangat penting. Namun demikian lingkungan keluarga harus memberikan
perhatian secara bijaksana karena disamping memberikan dampak positif teman
sepermainan juga bisa memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak.
Dampak positif dari teman sepermainan dapat diperhatikan pada interaksi yang
melibatkan potensi intelektual, emosional, dan bahkan spiritual sehingga
perkembangan jiwa, semangat mandiri, aktivitas, dan kreativitas seseorang akan
terpacu dengan baik. Namun demikian, jika karakter negatif lebih mendominasi
lingkungan teman sepermainan tersebut kita harus mewaspadai timbulnya dampak
negatif bagi perkembangan anak.
c. Sekolah
Sekolah merupakan sebuah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan
secara formal. Di sekolah pula terdapat beberapa komponen yang memungkinkan
terselenggaranyaproses pendidikan, yakni pelajar, pengajar, media belajar,
lingkungan belajar, dan tujuanpembelajaran. Sedangkan pendidikan merupakan
usaha sadar untuk mengembangkan segenap potensi, bakat, dan minat seseorang
sehingga dapat berkembang menjadi manusia yandewasa. Dalam hubungannya
dengan proses sosialisasi setidak-tidaknya sekolah mengemba dua peranan yang
sangat penting, yaitu: (1) memperkenalkan sistem nilai dan sistem norma yang
berlaku di masyarakat sehingga terbentuk kepribadian seperti yang diharapkan, dan
(2) mengembangkan potensi para pelajar sehingga para pelajar memiliki
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
pengetahuanketrampilan, dan pemahaman yang sangat diperlukan dalam kehidupan
nyata.
d. Media Massa
Seperti istilahnya, media massa merupakan sebuah media yang mengundang
perhatian orang banyak. Secara garis besar media massa dibedakan atas dua bagian,
yaitu media cetak seperti buku, koran, tabloit, majalah dan media elektronik seperti
radio, internet, film, dan TV. Media massa merupakan alat komunikasi yang sanggup
menjangkau masyarakat luas. Apa yang dilihat, dibaca, dan didengar dari media
massa membawa pengaruh bagi perkembangan intelektual, pengetahuan, dan bahkan
kepribadian seseorang. Sesuai dengan daya jangkaunya yang amat luas, seseorang
harus memiliki daya saring yang tangguh sebab tidak semua informasi yang disadap
bersifat positif. Misalnya, berita dan tayangan yang bersifat liberalis sekuler tentu
tidak akan sesuai bagi masyarakat yang memegang teguh tradisi religius. Namun
secara umum media massa memegang tiga fungsi utama, yakni fungsi informasi,
fungsi hiburan, dan fungsi pendidikan. dengan tiga fungsi seperti ini kehadiran media
massa sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )
Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia
Kompetensi Dasar :1.3 Mengidentifikasi bentuk – bentuk interaksi sosial
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan )
A. Indikator :
Pertemuan 1
1.3.1 Mengidentifikasi proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika
kehidupan
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Mengidentifikasi proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika
kehidupan
C. Materi Pembelajaran
- Bentuk – bentuk interaksi sosial
- Terjadinya konflik dan kerjasama dalam proses interaksi sosial
E. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika
kehidupan
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan bentuk – bentuk interaksi sosial
b. Guru menjelaskan terjadinya konflik dan kerjasama
dalam proses interaksi sosial
c. Guru melibatkan peserta didik dalam diskusi kelompok
untuk mengidentifikasi bentuk interaksi sosial yang
berkembang di masyarakat sekitar. Hasil diskusi
kelompok dipresentasikan di depan kelas.
d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
d. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
3. Konfirmasi
a. Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
b. Guru memberikan umpan balik positif terhadap
hasil diskusi kelompok
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10 menit
F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
- Ruswanto. (2009). BSE Sosiologi: SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
- Waluya, Bagja.( 2009). BSE Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial Di
Masyarakat untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta :
Phibeta Aneka Gama
- Widianti, Wida.(2009). BSE Sosiologi 1 : untuk SMA dn MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Alat Belajar :
- Laptop
- White board / papan tulis
G. Penilaian
Penilaian Teknik penilaian
Bentuk instrumen
Lembar instrumen
Keterangan
Sikap
Tugas kelompok
Non Tes
Tertulis
Observasi
Tertulis
Lembar observasiTertulis
Terlampir
terlampir
Instrumen diskusi kelompok
Amatilah bentuk bentuk interaksi sosial yang berkembang di masyarakat sekitar
anda. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas !
No Bentuk Interaksi Contoh
1 Kerjasama
2 Akomodasi
3 Asimilasi
4 Akulturasi
Instrumen Penilaian Sikap
Materi :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
No Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran KepedulianTanggung
jawabSkor Nilai
1
Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia
Kompetensi Dasar : 1.3 Mengidentifikasi bentuk bentuk interaksi sosial
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Lampiran : Materi Pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
A. Bentuk – bentuk Interaksi Sosial
Interaksi yang mendorong terciptanya keteraturan sosial adalah interaksi yang
bersifat asosiasif, yakni interaksi yang mengarah pada bentuk-bentuk asosiasi, seperti
kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
a. Kerjasama
Kerja sama adalah usaha bersama antar manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian jumlah sumbangan interaksi para partisipan kurang penting
dalam memahami kooperasi sebagai proses sosial. Ditinjau dari pelaksanaannya,
menurut James D. Thomson dan William J. Mc Ewen, kerjasama dapat
dibedakan atas lima bentuk, yaitu:
1. Kerukunan yang meliputi gotong royong dan tolong menolong.
2. Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan atas dasar perjanjian
mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3. Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam
stabilitas organisasi yang bersangkutan.
4. Koalisi, yaitu kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih
yang memiliki tujuan yang sama.
KEGIATAN PEMBELAJARAN V
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
- Mengidentifikasi proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika
kehidupan
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
5. Joint-Venture, yakni kerja sama saling berpatungan yang dilaksanakan karena
adanya pengusahaan proyek-proyek tertentu.
b. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian yang terjadi melalui proses
interaksi, baik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok,
maupun antara kelompok dengan kelompok untuk meredakan ketegangan.
Akomodasi didahului oleh adanya dua pihak atau lebih yang saling bertikai, untuk
Kemudian pihak-pihak yang saling bertikai tersebut berusaha untuk mengadakan
akomodasi agar pertikaian dapat mereda. Adapun tujuan dari akomodasi antara
lain adalah: (1) mengurangi perbedaan paham, pertentangan, atau permusuhan, (2)
mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan pola pikir
atau bahkan benturan fisik, dan (3) mengupayakan terjadinya akomodasi di antara
pihak-pihak yang saling bertikai.
c. Asimilasi
Asimilasi sebagai suatu proses difusi budaya melalui individu- individu dan grup-
grup secara budaya menjadi sama. Proses ini terjadi bila dua kebudayaan yang
berbeda bertemu dan kebudayaan yang dominan berasimilasi dengan kebudayaan
yang lain. Proses asimilasi menunjuk suatu proses yang ditandai adanya usaha
mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok
serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan
bersama. Oleh karenanya, proses ini termasuk dalam proses asosiatif. Di mana
masing - masing pihak saling memerlukan dengan tujuan membentuk kehidupan
baru yang saling menguntungkan serta membentuk corak kehidupan yang
berbeda.
Menurut Prof. Koentjaraningrat terdapat beberapa syarat terjadinya asimilasi.
Syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Adanya kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.
2. Adanya interaksi yang langsung dan intensif untuk waktu yang lama dalam
kelompok tersebut.
3. Sebagai akibatnya maka kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah
dan saling menyesuaikan.
Contoh dari asimilasi, misalnya keluarga pendatang yang setelah beberapa
generasi menyerap budaya penduduk asli, dan sekaligus memberi sedikit unsur
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
budayanya kepada penduduk asli.Jika tidak ada perbedaan ras dan agama yang
mencolok, biasanya para pendatang akan terasimilasi secara budaya dan diterima
secara sosial
d. Akulturasi
Akulturasi merupakan bergabungnya antara dua kebudayaan tanpa melenyapkan
sifat asli dari kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi sering terjadi di antara dua
kebudayaan yang saling berdekatan, di mana kehidupan masyarakat kedua belah
pihak terjalin secara akrab dalam berbagai bidang, baik bidang sosial, bidang
ekonomi, bidang politik, maupun bidang kebudayaan. Melalui hubungan seperti
itu, unsur-unsur kedua belah pihak saling menyerap.
Salah satu contoh proses akulturasi yang baik adalah akulturasi antara unsur-unsur
kebudayaan Jawa dengan unsur-unsur kebudayaan Islam pada saat proses
masuknya agama Islam di Pulau Jawa, di mana unsur-unsur kebudayaan Jawa
masih bertahan dan bahkan diperkaya dengan unsur-unsur kebudayaan Islam.
Pertemuan antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Islam telah memunculkan
satu bentuk kebudayaan baru, yakni kebudayaan Islam Jawa.
B. Terjadinya konflik dan kerjasama dalam proses interaksi sosial
Manusia dalam berinteraksi sosial akan terjadi suatu keadaan yang disebut situasi
sosial. Di samping itu juga terdapat rangkaian proses-proses yang tidak ada batasnya
terdiri atas penyatuan dan perikatan yang disebut suasana sosial. Ada pula interaksi
sosial yang disebut asosiatif dan ada pula yang disebut disasosiatif.
Asosiatif adalah suatu kehidupan di mana pihak-pihak yang berhubungan dalam
tingkat yang sejajar saling ketergantungan, koordinasi, dan kerja sama. Yang
dimaksud bentuk-bentuk interaksi sosial, yaitu bentuk-bentuk yang tampak apabila
orang perorang atau kelompok-kelompok manusia, mengadakan hubungan satu sama
lainnya. Dalam hubungan orang perorang atau kelompok kemungkinan terjadi kerja
sama (cooperation), persaingan (competition), dan dapat pula terjadi pertentangan
(pertikaian) atau konflik. Baik kerja sama, persaingan, dan pertentangan termasuk
bentuk-bentuk interaksi sosial.
1. Terjadinya Konflik Dalam Proses Interaksi Sosial
Pertentangan atau konflik adalah proses sosial, di mana orang perorang atau
kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
lawan, dengan menggunakan ancaman atau kekerasan. Dalam pertikaian unsur
perasaan memegang peranan penting dalam mempertajam perbedaan-perbedaan yang
ada sehingga masing-masing pihak berusaha saling menghancurkan.
a. Sebab-sebab Terjadinya Pertikaian
1) Adanya perbedaan pendirian dan perasaan orang seorang yang semakin tajam
sehingga timbul bentrokan perseorangan.
2) Adanya perubahan-perubahan sosial yang terlalu cepat di dalam masyarakat
sehingga menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian
mengenai reorganisasi dari sistem nilai-nilai baru.
3) Adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran dan
tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan.
Hal ini akan menimbulkan pertentangan kelompok.
4) Adanya bentrokan mengenai kepentingan-kepentingan, baik perseorangan
maupun kelompok, misalnya: kepentingan ekonomi,sosial, politik, ketertiban,
dan keamanan.
Contoh: Pertikaian antara buruh dan majikan.
2. Terjadinya Kerja Sama Dalam Proses Interaksi Sosial
Yang dimaksud kerja sama di sini adalah kerja sama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kerja sama timbul kalau
orang-orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang
sama. Pada masyarakat Indonesia bentuk kerja sama telah dikenal sejak zaman
purba, terkenal dengan nama gotong royong. Manusia dalam kehidupan sosial, sejak
kecil sudah ditanamkan pola perilaku untuk hidup rukun dengan keluarga dan
masyarakat sekitarnya. Hal ini didasarkan pada pandangan hidup, bahwa seseorang
tidak mungkin hidup sendiri tanpa kerja sama dengan orang lain. Dengan semangat
gotong royong, sering kali diterapkan untuk mengusahakan kepentingan umum.
Suatu bentuk kerja sama akan berkembang, kalau orang yang terlibat dalam interaksi
dapat digerakkan untuk mencapai tujuan bersama disertai kesadaran, bahwa tujuan
tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semuanya. Di samping itu harus
ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang diterima.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
SMK NEGERI 1 ELIKOBEL
Alamat : Jalan Trans Irian Km 199 Sipias Distrik Elikobel Merauke
Soal Ulangan Harian Kelas X ATP
Waktu : 90 menit
Kerjakan soal berikut dengan benar dan jelas ! 1. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Manusia sebagai makhluk individub. Manusia sebagai makhluk sosial ( nilai max 20 )
2. Dalam pembentukan kepribadian sebagai proses sosialisasi terbentuk akibat adanya faktor warisan biologis, lingkungan fisik, dan kebudayaan. Jelaskan pengertian dan berikan contohnya ! ( nilai max 20 )
3. Indonesia negara yang majemuk dan berbhineka tunggal ika. Pada saat ini muncul konflik suku, agama, ras yang ada di setiap daerah. Menurut anda, apa saja solusi/ langkah yang tepat untuk mengatasi konflik ? ( nilai max 20 )
4. Salah satu interaksi sosial adalah kerjasama. Menurut anda apa yang dimaksud dengan kerjasama ? jelaskan dan berikan contohnya. ( nilai max 20 )
5. Menurut pendapat anda, apa saja dampak negatif adanya konflik ? ( nilai max 20 )
NILAI TOTAL = JUMLAH NILAI BENAR TIAP NOMOR = 100
Soal Ulangan Harian Kelas X ATR
Waktu : 90 menit
Kerjakan soal berikut dengan benar dan jelas !
1. Apakah yang dimaksud dengan :a. Manusia sebagai makhluk individub. Manusia sebagai makhluk sosial ( nilai max 20 )
2. Dalam pembentukan kepribadian sebagai proses sosialisasi terbentuk akibat adanya faktor warisan biologis, lingkungan fisik, dan kebudayaan. Jelaskan pengertian dan berikan contohnya ! ( nilai max 20 )
3. Indonesia negara yang majemuk dan berbhineka tunggal ika. Pada saat ini muncul konflik suku, agama, ras yang ada di setiap daerah. Menurut anda, apa saja solusi/ langkah yang tepat untuk mengatasi konflik ? ( nilai max 20 )
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
4. Salah satu interaksi sosial adalah kerjasama. Menurut anda apa yang dimaksud dengan kerjasama ? jelaskan dan berikan contohnya. ( nilai max 20 )
5. Menurut pendapat anda, apa saja dampak positif adanya kerjasama ? ( nilai max 20 )
NILAI TOTAL = JUMLAH NILAI BENAR TIAP NOMOR
= 100
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )
Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan
imperialisme barat yang ditimbulkannya di berbagai daerah
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 pertemuan )
A. Indikator :
Pertemuan 1
2.1.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat
masuk di Indonesia
Pertemuan 2
2.1.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat
masuk di Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat masuk
di Indonesia
Pertemuan 2
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat masuk
di Indonesia
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
E. Materi Pembelajaran
- Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke dunia Timur
- Masuknya kolonialisme dan imperialisme Barat ke wilayah Indonesia
F. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
E.Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
b. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang latar
belakang kedatangan bangsa Eropa ke Dunia Timur
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang proses perkembangan
kolonialisme dan imperialisme barat masuk di
Indonesia
b. Guru menjelaskan latar belakang kedatangan bangsa
Eropa ke Dunia Timur
c. Guru menjelaskan proses masuknya kolonialisme dan
Imperialisme Barat ke wilayah Indonesia
d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
e. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
60 menit
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal
penting ( penguatan materi ) selama awal
pembelajaran maupun akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas
berupa menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
d. Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
e. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang
metode pembelajaran ceramah tanya jawab serta mereview
pelajaran pertemuan lalu secara singkat
f. Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang
akan dipelajari
15 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik proses
perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat
masuk di Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi secara
kelompok. Adapun pembentukan kelompok
berdasarkan urutan presensi. Masing – masing
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Dalam diskusi
kelompok, masing – masing kelompok mengerjakan
tugas guru. Dalam kegiatan kelompok, peserta didik
diberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi
dampak positif dan negatif kedatangan bangsa barat di
Indonesia serta perkembangan kolonialisme
imperialisme yang dilakukan oleh bangsa barat
b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
c. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
3. Konfirmasi
a. Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
b. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil
diskusi kelompok
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan
menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
15menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
- M, Tarunasena.(2009).Sejarah 2 : SMA /MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2
Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Wardaya.(2009).Cakrawala Sejarah 2: Untuk SMA/MA Kelas XI ( Progra
Bahasa ). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Suwito, Triyono.(2009). Sejarah 2: SMA dan MA Program IPS Jilid 2 Kelas XI.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Alat Belajar :
- Laptop
- White board / papan tulis
G. Penilaian
Penilaian Teknik penilaian
Bentuk instrumen
Lembar instrumen
Keterangan
Sikap
Tugas kelompok
Non Tes
Tertulis
Observasi
Tertulis
Lembar observasiTertulis
Terlampir
terlampir
Instrumen Kegiatan Kelompok
Diskusikan dengan kelompok anda pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasil
diskusi kelompok anda di depan kelas.
No Dampak positif kolonialisme
imperialisme
Dampak negatif kolonialisme
imperialisme
1
2
3
Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan
imperialisme Barat serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
MATERI PEMBELAJARAN
A. Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke dunia Timur
Berakhirnya Masa Kegelapan (Dark Age) di Eropa dengan munculnya era
Renaissance ternyata membawa malapetaka bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
Hal ini dikarenakan kemajuan yang dicapai oleh orang-orang Eropa dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada berkembangnya kolonialisme dan
imperialisme. Bangsa-bangsa Timur, termasuk Indonesia, adalah negara yang kaya
akan sumber daya alamnya sehingga menjadi daya tarik untuk dijadikan daerah
koloni.
1. Dominasi Gereja Katolik Eropa terhadap Segala Aspek
Kehidupan ada rentang waktu akhir abad ke-4 sampai dengan awal abad ke-15,
Eropa mengalami Zaman Kegelapan (Dark Ages), masa ketika gereja memiliki
kekuasaan yang tidak tebatas, tidak hanya dalam urusan keagamaan, tetapi juga
dalam sisi kehidupan lainnya seperti, ilmu pengetahuan, urusan kenegaraan dan
teoriteori tentang alam. Dominasi gereja menjadikan manusia tidak memiliki
gairah hidup, karena gereja mendoktrin bahwa tugas manusia hanyalah berdoa
dan berdoa untuk selalu ingat akan kematian (momento mori),bahwa besok
mereka akan mati.
KEGIATAN PEMBELAJARAN VI-VII
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
- Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat
masuk di Indonesia
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2. Penemuan-Penemuan Baru pada Masa Renaissance
Abad Renaissance ditandai dengan bermunculan sejumlah ilmuwan dan filsuf
yang menentang doktrin gereja terutama tentang ilmu bumi. Mereka menganggap
bahwa pusat dunia bukan lagi Tuhan, melainkan manusia. Manusialah yang
berhak dan harus menentukan masa depannya sendiri dan tidak menyerah pada
takdir. Sebagai makhluk yang berakal, seyogyanya manusia harus mampu
menaklukkan dunia beserta isinya. Berikut adalah sejumlah penemu Eropa dan
gerakan-gerakan yang terkait dengan proses Renaissance yang di kemudian hari
mengantarkan orang-orang Eropa untuk menjelajahi dunia dan
membuka koloni-koloni dagang di penjuru benua Asia, Afrika, dan Amerika.
3. Semangat Gold, Gospel, and Gloryrempah
Latar belakang kedatangan orang-orang Eropa ke Dunia juga didasari oleh adanya
semangat 3G, Gold, Glory, dan Gospel semangat mencari kekayaan ekonomi
(emas), kejayaan politik, dan menyebarkan agama Kristen. Reconguesta adalah
semangat penaklukan terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan mereka.
elalui Renconguesta semangat gospel semakin kuat hingga semangat penaklukan
terhadap orang-bangsa yang menghalangi tujuan mereka. Dalam hal ekonomi,
bangsa-bangsa Barat memang membutuhkan barang-barang yang tidak terdapat di
negeri asalnya, dan itu adalah rempah-rempah. Rempah-rempah seperti merica,
lada, sangat diperlukan untuk kebutuhan dapur dan perut. Rempah- rempah ini
merupakan bahan pengawet makanan, terutama daging hewan, dan penghangat
tubuh bagi mereka yang bermusim dingin dan salju. Di samping fungsi
biologisnya, ternyata rempah-rempahpun sangat berfungsi ekonomis yang bila
diperjualbelikan bisa menghasilkan keuntungan yang melimpah ruah.
4. Adanya Sejumlah Penjelajah Samudera yang Menemukan
Adanya teori bahwa bumi ini bulat merangsang para pelaut dan pedagang untuk
lebih berani menjelajahi tempat-tempat yang asing. Seiring dengan perkembangan
teknologi perkapalan, muncullah sejumlah pelaut ulung yang dengan gagah berani
mengarungi samudera dan lautan luas yang sebelumnya tak pernah dilalui pelaut
atau pedagang lain. Banyak di antara mereka yang dibiayai oleh pihak kerajaan,
dan bila mereka datang dengan kabar gembira karena berhasil “menemukan benua
baru” maka raja atau ratu bersangkutan akan memberikan mereka hadiah dan
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
kedudukan karena dianggap berjasa telah membuat bangsa dan negaranya dikenal
dan disegani bangsabangsa Eropa lain.
B. Masuknya kolonialisme dan imperialisme Barat ke wilayah Indonesia
Kolonialisme adalah suatu bentuk penguasaan atau penjajahan yang dilakukan
oleh suatu negara (kolonialis) terhadap suatu daerah atau bangsa lain dalam rangka
memperluas wilayah kekuasaannya. Kolonialisme ditandai dengan adanya penguasaan
suatu daerah, kemudian disusul dengan pemindahan penduduk dari negara kolonial ke
wilayah yang telah dikuasainya tersebut. Sejak abad ke-15, proses kolonialisme yang
dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa dipusatkan ke suatu kawasan yang disebut Dunia
Timur.
Imperialisme berasal dari kata imperare atau imperium yang artinya daerah
pendudukan. Imperialisme mempunyai pengertian sebagai suatu perluasan wilayah
atau daerah kekuasaan/jajahan baik dengan cara halus (dengan kekuatan ekonomi,
budaya dan ideologi) ataupun dengan paksaan (dengan kekuatan bersenjata) yang
dipergunakan untuk kepentingan sendiri (negara atau imperiumnya).
Proses kolonialisme yang selalu dihubungkan dengan imperialisme yang terjadi di
beberapa kawasan, seperti di Asia, Afrika, dan Amerika dipelopori oleh Inggris,
kemudian disusul oleh Portugis dan Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis. Negara-
negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera dan
mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal itu. Dalam penjelajahan tersebut
Portugis mengirimkan para penjelajahnya, yaitu sebagai berikut.
1. Bartholomeus Diaz (1487-1488) yang diutus raja Portugis untuk mengatur
perjalanannya ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai
abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan
perjalanan inilah, Bartholomeus Dia akhirnya berhasil sampai ke ujung selatan
Afrika yang disebut Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope).
2. Vasco da Gama (1497-1498) yang diutus raja Portugis yang bernama Manuel I,
karena merasa penasaran atas hasil penjelajahan yang dilakukan oleh Columbus.
Perjalanan Vasco da Gama ini bertolak dari Lisabon menuju Kepulauan Tanjung
Varde dan akhirnya tiba di Tanjung Harapan Baik tahun 1497. Pada tahun 1498,
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Vasco da Gama beserta rombongannya berhasil berlabuh di Kalikut, pantai Malabar
India yang pada masa itu terkenal sebagai kota dagang.
3. Alfonso d’Albuquerque (1510-1515). Ia berhasil menaklukkan Goa di pantai barat
India pada tahun 1510 dan Malaka (1511). Dari Malaka ia meneruskan penguasaan
atas Myanmar. Dari Myanmar inilah ia menjalin hubungan dagang dengan Maluku.
Di pihak lain, Spanyol pun tidak mau ketinggalan untuk melakukan penjelajahan
samudera ke Dunia Timur yang terkenal dengan sumber rempah- rempah. Sama halnya
dengan Portugis, Spanyol segera mengirimkan para penjelajahnya seperti:
1. Ferdinand Magelhaens (1480-1521). Magelhaens yang dibantu oleh kapten Juan
Sebastian del Cano dan Pigafetta mulai berlayar ke arah Barat-daya dengan
mengikuti rute Christopher Columbus (orang Italia yang mengabdikan dirinya pada
Raja Spanyol dan berhasil sampai ke benua Amerika yang diyakininya sebagai India)
dengan melintasi Samudera Atlantik terus ke ujung selatan Amerika dan sampailah
di Kepulauan Filipina pada tahun 1521. Di Filipina (Pulau Cebu), Magelhaens tewas
terbunuh oleh suku Mactan.
Adapun kedatangan bangsa Barat ke Indonesia untuk:
. berdagang rempah-rempah untuk kekayaan (gold),
. mencari kejayaan (glory), dan
. menyebarkan agama (gospel).
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )
Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar :2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan
imperialisme Barat serta pengaruh yang ditimbulkannya di
berbagai daerah
Alokasi Waktu : 10 x 40 menit ( 5 pertemuan )
A. Indikator :
Pertemuan 1
2.1.2 Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di
Indonesia
Pertemuan 2
2.1.2 Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di
Indonesia
Pertemuan 3
2.1.3 Menunjukkan perkembangan sistem pemerintahan, struktur birokrasi, dan
sistem hukum pada masa kolonial
Pertemuan 4
2.1.4 Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia
Pertemuan 5
2.1.5 Mengidentifikasi pengaruh kehidupan kebudayaan dan sastra pada masa
kolonial
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di Indonesia
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Pertemuan 2
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di Indonesia
Pertemuan 3
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menunjukkan perkembangan sistem pemerintahan, struktur birokrasi, dan sistem
hukum pada masa kolonial
Pertemuan 4
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia
Pertemuan 5
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Mengidentifikasi pengaruh kehidupan kebudayaan dan sastra pada masa kolonial
B. Materi Pembelajaran
- Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Hindia Belanda
- Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Inggris
- Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang
- Perkembangan sistem pemerintah, sistem hukum pada masa kolonial Belanda,
Inggris, dan Jepang
- Perlawanan Rakyat Indonesia melawa Belanda
- Perlawanan Rakyat Indonesia melawan Jepang
- Kehidupan Kebudayaan dan Perkembangan Sastra pada masa Kolonial
F. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
10 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di
Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan
masyarakat Indonesia ada masa pendudukan Hindia
Belanda
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
b. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan
masyarakat Indonesia pada masa Pendudukan Inggris
c. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di
Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan
masyarakat Indonesia ada masa pendudukan Jepang
b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
60 menit
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Pertemuan ke 3 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
10 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang perkembangan sistem pemerintahan, struktur birorasi, dan sistem hukum pada masa kolonial
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang sistem pemerintah,
sistem hukum, pada masa kolonial Belanda
b. Guru menjelaskan materi tentang sistem pemerintah,
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
sistem hukum pada masa kolonial Inggris
c. Guru menjelaskan materi tentang sistem pemerintah,
sistem hukum pada masa kolonial Jepang
d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
- Pertemuan ke 4 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang perlawanan rakyat
Indonesia melawan Belanda
b. Guru menjelaskan materi tentang perlawanan rakyat
Indonesia melawan Inggris
c. Guru menjelaskan materi tentang perlawanan rakyat
Indonesia melawan Jepang
d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
60 menit
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
10menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
- Pertemuan ke 5 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
10 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang pengaruh kebudayaan dan sastra pada masa kolonial
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi kehidupan kebudayaan dan
perkembangan sastra pada masa kolonial
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
- M, Tarunasena.(2009).Sejarah 2 : SMA /MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2
Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Wardaya.(2009).Cakrawala Sejarah 2: Untuk SMA/MA Kelas XI ( Program
Bahasa ). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Suwito, Triyono.(2009). Sejarah 2: SMA dan MA Program IPS Jilid 2 Kelas XI.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Alat Belajar :
- Laptop
- White board / papan tulis
Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan
imperialisme Barat serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
MATERI PEMBELAJARAN
A. Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Hindia Belanda
Setelah bangsa Belanda berhasil menanamkan kekuasaan perdagangan dan ekonomi di
Indonesia maka pada tanggal 20 Maret 1602 Belanda membentuk kongsi dagang VOC
(Verenigde Oost Indische Compagnie) yang dianjurkan oleh Johan van Olden
Barnevelt yang mendapat izin dan hak istimewa dari Raja Belanda. VOC boleh
berdagang di Indonesia antara daerah Tanjung Harapan Afrika Selatan sampai Selat
Magelhaens di ujung Amerika Selatan, Pulau Formosa (Taiwan) sampai ke Benua
Australia, sedangkan bangsa lain dilarang berdagang di daerah tersebut. Untuk
mendapatkan keleluasaan usaha di Indonesia, VOC memiliki hak oktroi atau hak
istimewa. Akan tetapi, VOC harus tetap tunduk kepada pemerintah di Negara Belanda.
Adapun tujuan mendirikan VOC adalah menghindari persaingan dagang
antarpengusaha Belanda, mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, dan
bersaing dengan bangsa lain.
KEGIATAN PEMBELAJARAN VIII-XII
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
- Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan Jepang di Indonesia
- Menunjukkan perkembangan sistem pemerintahan, struktur birokrasi, dan sistem
hukum pada masa kolonial
- Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia
- Mengidentifikasi pengaruh kehidupan kebudayaan dan sastra pada masa kolonial
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Hak oktroi VOC meliputi:
1. hak monopoli perdagangan,
2. hak memiliki tentara,
3. hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja diIndonesia,
4. hak mencetak uang,
5. hak untuk mengumumkan perang, dan
6. hak mendirikan benteng.
Untuk itu VOC juga mendapat hak eksterpasi, yakni hak untuk menebang tanaman
rempah-rempah yang dianggap kelebihan jumlahnya dengan tujuan untuk
menstabilkan harga. VOC juga mendapat hak memungut pajak yang disebut:
a. Verplichte Leverantie, yaitu kewajiban bagi raja pribumi untuk membayar pajak
hasil bumi kepada Belanda, dan
b. Contingenten, yaitu pajak sewa tanah yang harus dibayar rakyat dengan hasil bumi.
Usaha VOC semakin berkembang pesat (1623) dan berhasil menguasai rempah- rempah
di Ambon dalam peristiwa Ambon Massacre. Selanjutnya tahun 1641, VOC berhasil
merebut Malaka dari tangan Portugis. Selain itu, VOC menjalankan politik devide et
impera, yakni sistem pemecah belah di antara rakyat Indonesia.
VOC mampu menguasai Indonesia pada masa itu disebabkan oleh:
a. VOC adalah organisasi dagang yang tertib dan para pengurusnya bekerja keras
sehingga maju dengan pesat,
b. banyak kerajaan di Indonesia yang mudah dikuasai VOC karena politik adu domba,
c. para pedagang di Nusantara belum memiliki kesatuan dan persatuan yang kuat.
Ada beberapa bukti politik adu domba VOC yang berhasil menguasai kerajaan
Nusantara. Misalnya:
a. VOC berhasil membantu Sultan Haji dalam merebut Banten dari tangan Sultan
Ageng Tirtayasa.
b. Dalam permusuhan antara Aru Palaka (Raja Bone) dan Hasanuddin (Sultan
Makassar),
c. VOC membantu Aru Palaka sehingga terjadilah Perjanjian Bongaya yang
menyebabkan Makassar jatuh ke tangan VOC.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
d. VOC berhasil memecah belah Mataram menjadi tiga.
Perjalanan kongsi dagang VOC lama kelamaan mengalami kemunduran, bahkan VOC
runtuh pada tanggal 31 Desember 1799. Kemunduran VOC disebabkan hal-hal berikut.
a. Perang-perang yang dilakukan membutuhkan biaya yang besar padahal hasil dari
bumi Indonesia telah terkuras habis dan kekayaan Indonesia sudah telanjur terkirim
ke negeri Belanda. VOC tidak kuat lagi membiayai perang-perang tersebut.
b. Kekayaan menyebabkan para pegawai VOC melupakan tugas, kewajiban, dan
tanggung jawab mereka terhadap pemerintah dan masyarakat. Untuk lebih
memperkaya diri, mereka melakukan tindak korupsi. Merajalelalah korupsi di
Indonesia maupun di negeri Belanda.
c. Terjadinya jual beli jabatan. Seorang VOC yang ingin pulang ke negerinya karena
sudah terlampau kaya atau pensiun dapat menjual jabatannya kepada orang lain
dengan harga tinggi. Hal ini akan menjadi sistem suap yang merajalela.
d. Tumbuhnya tuan-tuan tanah partikelir. Pemerintah yang kekurangan biaya untuk
membiayai pemerintahannya dan perang terpaksa menjual tanah-tanah yang luas
kepada orang-orang partikelir dengan hak pertuanan.
e. Kekurangan biaya tersebut tidak dapat ditutup dengan hasil penjualan tanah saja,
VOC harus juga mencari pinjaman. Akibatnya, hutang VOC semakin besar.
f. Pada akhir abad ke-18, VOC tidak mampu lagi memerangi pedagang-pedagang
Eropa
g. lainnya (Inggris, Prancis, Jerman) yang dengan leluasa berdagang di Nusantara,
sehingga monopoli VOC hancur.
Keberadaan VOC sudah tidak dapat dipertahankan lagi sehingga harta milik dan utang-
utangnya diambil alih oleh pemerintah negeri Belanda. Pemerintah kemudian
membentuk Komisi Nederburg untuk mengurusinya, termasuk mengurusi wilayah VOC
di Indonesia (1800 – 1907).
Tahun 1807 – 1811, Indonesia dikuasai oleh Republik Bataaf bentukan Napoleon
Bonaparte, penguasa di Prancis (Belanda menjadi jajahan Prancis). Napoleon Bonaparte
mengangkat Louis Napoleon menjadi wali negeri Belanda dan negeri Belanda diganti
namanya menjadi Konikrijk Holland. Untuk mengurusi Indonesia, Napoleon
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Indonesia (1808 –
1811). Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari serangan Inggris,
sehingga pusat perhatian Daendels ditujukan kepada pertahanan dan keamanan. Adapun
langkah –langkah yang ditempuh Daendels sebagai berikut.
a. Membentuk tentara gabungan yang terdiri atas orang-orang Bugis, Makassar, Bali,
Madura, dan Ambon.
b. Menjadikan kota Batavia sebagai benteng pertahanan.
c. Membuat galangan beserta kapalnya di Surabaya.
d. Membangun pelabuhan Cirebon, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Tanjung Merak.
e. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.000 km.
Dengan Perjanjian London, Belanda memperoleh kembali jajahannya atas Indonesia.
Kemudian Belanda membentuk Komisaris Jenderal yang akan melaksanakan kembali
kekuasaan di Indonesia yang beranggotakan Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.
Namun oleh Inggris, ada wilayah Indonesia yang tidak dikembalikan kepada Belanda,
yakni daerah Sumatra dan sekitarnya.
Pada bulan Maret 1816, Raffles menyerahkan kekuasaannya kepada John Fendall.
Setelah itu, Raffles segera menuju Singapura dan membangun kota Singapura (1819).
Singapura dijadikan pusat pertahanan Inggris sampai Perang Dunia II. Sementara itu,
daerah kekuasaan yang diserahkan Raffles, oleh John Fendall daerah tersebut
diserahkan kepada Komisaris Jenderal pada tanggal 19 Agustus 1816. Dengan
demikian, Indonesia sepenuhnya menjadi daerah kekuasaan Belanda dan diberi nama
Nederlandsch Indie (Hindia Belanda).
a. Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
Pada tahun 1830, pemerintah Belanda mengangkat gubernur jenderal yang baru untuk
Indonesia, yaitu Van den Bosch, yang diserahi tugas untuk meningkatkan produksi
tanaman ekspor, seperti tebu, teh, tembakau, merica, kopi, kapas, dan kayu manis.
Dalam hal ini, Van den Bosch mengusulkan adanya sistem Tanam Paksa.
Tujuan diadakannya tanam paksa adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya, guna menutupi kekosongan kas negara dan untuk membayar utang-utang
negara. Adapun pokok- pokok aturan tanam paksa sebagai berikut.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
a. Seperlima tanah penduduk wajib ditanami tanaman yang laku dalam perdagangan
internasional/Eropa.
b. Tanah yang ditanami bebas pajak.
c. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman perdagangan tidak boleh melebihi
pekerjaan untuk menanam padi.
d. Hasil tanaman perdagangan diserahkan kepada pemerintah dan jika harga yang
ditaksir melebihi pajak, kelebihan itu milik rakyat dan diberikan cultuur procenten
(hadiah karena menyerahkan lebih). Akibatnya, rakyat saling berlomba untuk
mendapatkannya.
e. Kegagalan tanaman/panen menjadi tanggung jawab pemerintah.
B. Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Inggris
Keberhasilan Inggris mengalahkan Prancis di Eropa menyebabkan kekuasaan Belanda
atas Indonesia bergeser ke tangah Inggris. Untuk itulah ditanda-tangani Kapitulasi
Tuntang (1811) yang isinya Belanda menyerahkan Indonesia ke tangan Inggris dari
tangan Jansens kepada Thomas Stamford Raffles, seorang Letnan Gubernur Jenderal
Inggris untuk Indonesia. Oleh karena itu, beralihlah Indonesia dari tangan Belanda ke
tangan Inggris.
Adapun langkah-langkah yang diambil Raffles adalah
a. membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan,
b. para bupati dijadikan pegawai negeri,
c. melaksanakan perdagangan bebas,
d. melaksanakan land rente (pajak sewa tanah) dan Raffles menjual tanah kepada
swasta,
e. menghapuskan perbudakan,
f. kekuasaan para raja dikurangi. Di Yogyakarta, Pangeran Notokusumo diangkat
sebagai Paku Alam (1813), akibatnya Mataram Yogyakarta pecah menjadi dua,
yakni Kasultanan Mataram di bawah HB III dan Paku Alaman di bawah Paku Alam
Pada tanggal 13 Agustus 1814, di Eropa ditandatangani Perjanjian London oleh
Inggris dan Belanda yang isinya Belanda memperoleh kembali sebagian besar daerah
koloninya termasuk Indonesia. Oleh karena itu pada tahun 1816, Raffles
meninggalkan Indonesia dan Belanda kembali berkuasa di Indonesia.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
C. Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang
1. Situasi Indonesia menjelang kedatangan Jepang
Pada tahun 1936, Sutarjo Kartohadikusumo, ketua Persatuan Pegawai Bestuur
(Pamong Praja) bumi putera, mengajukan surat permohonan kepada pemerintah
Hindia Belanda yang dikenal dengan Petisi Sutarjo. Isi petisi tersebut ialah
meminta diadakannya konferensi antara wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk
menyusun rencana pemerintahan sendiri bagi bangsa Indonesia meskipun masih
dalam lingkungan kekuasaan Belanda.
Pelaksanaan pemerintahan dijalankan dalam waktu 10 tahun atau sesuai dengan
hasil konferensi. Pada tahun berikutnya, Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
merumuskan usulan dalam slogan Indonesia Berparlemen. Kedua usulan tersebut
ternyata ditolak oleh pemerintah Belanda.
Setelah melalui perjuangan yang sangat gigih, akhirnya pemerintah kolonial
Belanda berjanji akan membentuk komisi yang bertugas mengumpulkan bahan-
bahan tentang perubahan ketatanegaraan yang diinginkan oleh bangsa Indonesia.
Pada tanggal 14 September 1940 dibentuk Commissie tot Berstudeering van
Staatsrechtelijke Hervormingen (Komisi untuk menyelidiki dan mempelajari
perubahan-perubahan ketatanegaraan). Komisi ini dikenal dengan nama Komisi
Visman, diketuai oleh Dr. F.H. Visman. Pembentukan komisi ini tidak mendapat
sambutan dari anggota-anggota Volksraad, bahkan anggota GAPI terang-terangan
menyatakan tidak setuju. Ketidaksetujuan di kalangan kaum pergerakan disebabkan
berdasarkan pengalaman, komisi-komisi yang dibentuk Belanda (contoh, komisi
sejenis pada tahun 1918) tidak akan membawa hasil yang menguntungkan bagi
Indonesia.
Pada tanggal 8 Maret 1942, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letnan
Jenderal H. Ter Poorten, atas nama Angkatan Perang Sekutu di Indonesia,
menyerah tanpa syarat kepada pimpinan tentara Jepang Letnan Jenderal Hitoshi
Imamura. Penyerahan tanpa syarat tersebut ditandai dengan persetujuan Kalijati
yang diadakan di Subang, Jawa Barat. Isi persetujuan tersebut adalah penyerahan
hak atas tanah jajahan Belanda di
Indonesia kepada pemerintahan pendudukan Jepang. Artinya, bangsa Indonesia
memasuki periode penjajahan yang baru.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2. Propaganda Jepang
Meskipun kedatangannya, seperti juga Belanda, adalah untuk tujuan menjajah,
Jepang diterima dan disambut lebih baik oleh bangsa Indonesia. Berikut alasan yang
melatarbelakangi perbedaan sikap tersebut.
a. Jepang menyatakan bahwa kedatangannya di Indonesia tidak untuk menjajah,
bahkan bermaksud untuk membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu
penjajahan Belanda.
b. Jepang melakukan propaganda melalui Gerakan 3A (Jepang cahaya Asia, Jepang
pelindung Asia, dan Jepang pemimpin Asia).
c. Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang dengan
maksud hendak membebaskan rakyat Indonesia.
d. Adanya semboyan Hakoo Ichiu, yakni dunia dalam satu keluarga dan Jepang
adalah pemimpin keluarga tersebut yang berusaha menciptakan kemakmuran
bersama.
e. Pemimpin-pemimpin pergerakan pun mau bekerja sama dengan Jepang.
Contohnya, Moh. Hatta dan Ir. Soekarno. Meski keduanya terkenal sebagai tokoh
nonkooperatif yang gigih, namun mau bekerja sama dengan Jepang.
Pertimbangannya, seperti diungkapkan dalam biografi Soekarno yang ditulis
Cindi Adams, adalah bahwa saat itu Jepang sedang dalam keadaan kuat,
sedangkan Indonesia sedang dalam keadaan lemah. Untuk itu,Indonesia
membutuhkan bantuan Jepang agar dapat mencapai cita-cita.
3. Kebijakan Jepang dalam bidang politik dan pemerintahan
Pendudukan Jepang di Indonesia dibagi dalam tiga wilayah.
a. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-25 (Tentara Keduapuluhlima), wilayah
kekuasaannya meliputi Sumatra dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi.
b. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-16 (Tentara Keenambelas), wilayah
kekuasaannya meliputi Jawa dan Madura dengan pusat pemerintahan di Jakarta.
c. Pemerintahan Militer Angkatan Laut II (Armada Selatan Kedua), wilayah
kekuasaannya meliputi Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat
pemerintahan di Makassar.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Menurut Undang-Undang No. 27 tentang Perubahan Tata Pemerintahan Daerah,
seluruh Pulau Jawa dan Madura (kecuali kedua koci, Surakarta dan Yogyakarta) dibagi
atas enam wilayah pemerintahan.
a. Syu (karesidenan), dipimpin oleh seorang syuco.
b. Syi (kotapraja), dipimpin oleh seorang syico.
c. Ken (kabupaten), dipimpin oleh seorang kenco.
d. Gun (kawedanan atau distrik), dipimpin oleh seorang gunco.
e. Son (kecamatan), dipimpin oleh seorang sonco.
f. Ku (kelurahan atau desa), dipimpin oleh seorang kuco.
4. Kebijakan Jepang dalam bidang ekonomi dan sosial
Pada tahap penguasaan, Jepang mengambil alih pabrik-pabrik gula milik Belanda
untuk dikelola oleh pihak swasta Jepang, misalnya, Meiji Seilyo Kaisya dan
Okinawa Seilo Kaisya. Adapun dalam tahap restrukturisasi (menyusun kembali
struktur), Jepang membuat kebijakan-kebijakan berikut.
a. Sistem autarki, yakni rakyat dan pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan
sendiri untuk menunjang kepentingan perang Jepang.
b. Sistem tonarigumi, yakni dibentuk organisasi rukun tetangga yang terdiri atas 10 –
20 KK untuk mengumpulkan setoran kepada Jepang.
c. Jepang memonopoli hasil perkebunan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1942 yang
dikeluarkan oleh gunseikan.
d. Adanya pengerahan tenaga untuk kebutuhan perang.
Untuk membangun mentalitas, ditanamkan seiskin atau semangat serta bhusido
atau jalan ksatria yang berani mati, rela berkorban, siap menghadapi bahaya, dan
menjunjung tinggi keperwiraan.
Bentuk-bentuk organisasi kemiliteran yang dibentuk Jepang sebagai berikut.
a. Seinendan, yaitu barisan pemuda yang berumur 14 – 22 tahun.
b. Iosyi Seinendan, yaitu barisan cadangan atau seinendan putri.
c. Bakutai, yaitu pasukan berani mati.
d. Keibodan, yaitu barisan bantu polisi yang anggotanya berusia 23 – 35 tahun.
Barisan ini di Sumatra disebut Bogodan dan di Kalimantan disebut Borneo Konon
Hokokudan.
e. Hisbullah, yaitu barisan semimiliter untuk orang Islam.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
f. Heiho, yaitu pembantu prajurit Jepang yang anggotanya berusia 18– 25 tahun.
g. Jawa Sentotai, yaitu barisan benteng perjuangan Jawa.
h. uisyintai, yaitu barisan pelopor.
i. Peta atau Pembela Tanah Air,
j. Gokutokai, yaitu korps pelajar yang dibentuk pada bulan Desember 1944.
k. Fujinkai, yaitu himpunan wanita yang dibentuk pada tanggal 23 Agustus 1943.
Jabatan-jabatan militer yang dapat diperoleh setelah seseorang menamatkan
pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Daidanco (komandan batalyon), dipilih dari kalangan tokoh-tokoh masyarakat,
seperti pegawai pemerintah, pemimpin agama, pamong praja, politikus, dan
penegak hukum.
b. Cudanco (komandan kompi), dipilih dari kalangan mereka yang telah bekerja,
namun belum mencapai pangkat yang tinggi, seperti guru dan juru tulis.
c. Shodanco (komandan peleton), umumnya dipilih dari kalangan pelajar sekolah
lanjutan pertama atau sekolah lanjutan atas.
e. Budanco (komandan regu), dipilih dari kalangan pemuda yang lulus sekolah
dasar.
d. Giyuhei (prajurit sukarela), dipilih dari kalangan pemuda yang masih setingkat
sekolah dasar.
D. Perkembangan sistem pemerintah, sistem hukum pada masa kolonial Belanda,
Inggris, dan Jepang
1. Sistem pemerintahan kolonial
Kedatangan Belanda ke Indonesia yang pada awalnya hanya mencari rempah-rempah
ternyata berubah menjadi menyusun kekuatan untuk mendirikan kekuasaan di
Indonesia. Melalui lembaga dagang VOC, terbentuklah cita-cita mencari kekayaan di
Indonesia, serta memengaruhi berbagai hal di Indonesia, antara lain, lembaga dagang
VOC memiliki pengurus terdiri dari tujuh belas orang yang disebut De Heeren
Zeventien (Dewan Tujuh Belas) yang berpusat di negeri Belanda. Sebagai pelaksana
harian di Indonesia, Dewan Tujuh Belas mengangkat gubernur jenderal yang
didampingi Dewan Hindia. Dewan Hindia (Ideler) ini beranggotakan sembilan orang
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
yang sebagian menjabat gubernur di daerah seperti Banten, Cirebon, dan Surabaya.
Gubernur jenderal bersama Dewan Hindia mengemudikan pemerintahan VOC di
Indonesia yang kekuasaannya tidak terbatas. Selain gubernur jenderal, diangkat pula
seorang direktur jenderal yang bertugas mengurusi perniagaan serta mengurus
perkapalan.
Setelah VOC runtuh, Indonesia diperintah oleh Daendels, seorang yang pandai tetapi
diktator. Ia membagi Pulau Jawa menjadi sembilan karesidenan yang dikepalai oleh
seorang perfect. Ia juga mendirikan Pengawas Keuangan (Algemene
Rekenkamerotoriter Daendels menyebabkan banyak peperangan dengan raja-raja
daerah serta keburukan pemerintahannya sehingga ia ditarik kembali pulang ke
negeri Belanda.
Selanjutnya, Indonesia jatuh ke tangan Inggris di bawah Raffles yang memiliki
kepribadian yang simpati dan liberalis. Dalam menjalankan pemerintahannya di
Indonesia, Raffles didampingi oleh badan penasihat (advisory council). Adapun
tindakan yang diambilnya adalah :
a. membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan, setiap karesidenan dibagi dalam
distrik,
b. setiap distrik terdapat divisi (kecamatan);
c. mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi
menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat;
d. para penguasa pribumi, para bupati, dijadikan pegawai kolonial dan digaji.
2. Struktur birokrasi kolonial
Dalam rangka politik Pax Nederlandica, Belanda banyak menggunakan tenaga
pribumi yang mampu mengerjakan administrasi pemerintahan, yang memiliki
keterampilan dan latihan kerja yang memadahi dalam berbagai jenis kegiatan. Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga pribumi yang memiliki kemampuan dan keterampilan
maka didirikan sekolah untuk mendapat pendidikan yang terampil dan
berpengetahuan, agar nanti dapat dipekerjakan pada kantor-kantor milik pemerintah
kolonial. Pusat pemerintahan Belanda di Batavia membutuhkan banyak tenaga untuk
melaksanakan tugas guna mengikat hubungan dengan daerah-daerah di seluruh
wilayah Indonesia. Sementara itu, adanya perluasan hubungan antara pemerintah
kolonial di Batavia dengan negeri induknya, serta dengan daerah-daerah di seluruh
Nusantara menuntut adanya desentralisasi hubungan. Pemikiran yang demikian
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
itulah yang mendorong dibentuknya Volksraad pada tahun 1918, yaitu agar
hubungan dengan rakyat Indonesia semakin baik.
3. Sistem hukum
Pada tahun 1838, di negeri Belanda telah diundangkan hukum dagang dan hukum
perdata. Hal ini terdorong oleh adanya kegiatan perdagangan hasil bumi orang-orang
Belanda dengan perantara pedagang Cina. Politik hukum pemerintahan kolonial
Belanda dapat diperlihatkan dalam Pasal 131 Indische Staatsregeling yang
menyangkut hukum orang-orang Indonesia. Dalam pasal tersebut diatur bahwa
hukum perdata dan dagang serta hukum acara perdata dan pidana harus dimasukkan
dalam kitab undang-undang.
Pada tahun 1819 didirikan Hoog Gerechtschof (Mahkamah Agung), yang kemudian
memiliki kekuasaan untuk mengawasi pengadilan di Jawa. Pada tahun 1869
berdasarkan keputusan raja, para pegawai pamong praja dibebaskan dari pengadilan
pribumi. Pada tahun 1918 berlaku hukum pidana Hindia Belanda yang didasarkan
pada kitab undang- undang untuk pengadilan bagi orang Eropa dan pribumi tidak ada
perbedaan hukum.
E. Perlawanan Rakyat Indonesia melawan Belanda
Sementara itu di pihak Belanda, tanam paksa membawa keuntungan yang besar.Praktik
tanam paksa mampu menutup kas negara Belanda yang kosong sekaligus membayar
utang-utang akibat banyak perang.
Adapun tokoh-tokoh kaum humanis antitanam paksa sebagai berikut.
1) Eduard Douwes Dekker yang memprotes pelaksanaan tanam paksa melalui
tulisannya berjudul Max Havelaar. Dalam tulisan tersebut, ia menggunakan nama
samaran Multatuli, artinya aku yang menderita.
2) Baron van Hoevell, seorang pendeta di Batavia yang berjuang agar tanam paksa
dihapuskan. Usahanya mendapat bantuan Menteri Keuangan Torbecke.
3) Fransen van de Pute, seorang anggota Majelis Rendah yang mengusulkan tanam
paksa dihapuskan.
4) Van Deventer pada tahun 1899, menulis artikel berjudul Een Eereschuld (Utang
Budi) yang dimuat dalam majalah De Gids. Artikel tersebut berisi, antara lain,
Trilogi Van Deventer yang mencakup edukasi, irigasi, dan transmigrasi.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
1. Perlawanan Sultan Agung
Sultan Agung adalah Raja Mataram yang bergelar Sultan Agung Anyokrokusumo.
Pada masa kecilnya ia dipanggil Mas Rangsang. Ia bercita-cita untuk mempersatukan
tanah Jawa. VOC harus dilawannya sebab menjadi penghalang cita-citanya. Untuk
melawan Belanda di Batavia, Sultan Agung dibantu oleh Suro Agul-Agul dan
Adipati Ukur. Penyerangan dilakukan pada tahun 1628 dan 1629. Namun, akhirnya
mengalami kegagalan disebabkan oleh:
a. persediaan makanan dibakar oleh Belanda,
b. terjadinya wabah penyakit di kalangan tentara,
c. persenjataan yang tidak seimbang, dan
d. jarak Mataram – Batavia jauh sekali dan cukup melelahkan sehingga pertahanan
Mataram kurang memadai.
2. Perlawanan Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin diberi julukan Ayam Jantan dari Timur karena keberaniannya
dalam melawan penjajah. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Makassar
menjadi pelabuhan transito untuk daerah Indonesia Timur sehingga ramai dan sangat
menarik perhatian. Belanda yang selalu merugikan rakyat itu berusaha menguasai
daerah Maluku dan Makassar. Untuk kepentingan ini, Belanda melakukan politik adu
domba, yakni membantu Arupalaka, Raja Bone. Usaha Belanda ini berhasil sehingga
timbul perang saudara antara Makassar melawan Bone. Dalam hal ini, Belanda
membantu Bone.
Akibatnya, Hasanuddin gagal dalam menghadapinya sehingga harus menandatangani
Persetujuan Bongaya tahun 1667 yang isinya:
a. Hasanuddin memberi kebebasan VOC dalam melaksanakan perdagangan di
Makassar;
b. VOC memegang monopoli perdagangan di wilayah Indonesia Timur dengan pusat
di Makassar;
c. wilayah Bone yang pernah diduduki Hasanuddin dikembalikan kepada Arupalaka,
Raja Bone.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
3. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa (1650 – 1682)
Sultan Ageng Tirtayasa adalah Raja Banten yang terbesar dalam perlawanan
terhadap kekuasaan Belanda. Dalam rangka mengembalikan kejayaan Banten seperti
pada masa pemerintahan Hasanuddin dan Yusuf, Sultan Ageng berusaha memerangi
kekuasaan VOC. Namun, putra mahkotanya, Sultan Haji, justru terjerat kerja sama
dengan Belanda dan berbalik melawan ayahnya. Terjadilah perang saudara yang
dimenangkan Sultan Haji dengan dukungan Belanda. Dalam pertempuran tersebut,
Sultan Ageng ditangkap dan dibawa ke Batavia, sementara takhta Banten diserahkan
kepada Sultan Haji dengan campur tangan Belanda.
4. Perlawanan Kapitan Pattimura (1817)
Tindakan Belanda yang sewenang-wenang terhadap rakyat dan monopolinya yang
merugikan menyebabkan Pattimura merasa berkewajiban membebaskan rakyat
Saparua, Maluku. Penolakan Residen Van den Berg membayar harga perahu
menurut kesepakatan menambah kemarahan rakyat. Pattimura yang juga dikenal
dengan nama Thomas Matulessi menyerbu benteng Duurstede dan berhasil
menguasainya, sementara Residen Van den Berg terbunuh. Penggantinya ialah
Letkol Groot yang berpolitik licik serta berusaha memecah belah. Banyak pemimpin
yang ditangkapnya, sehingga kekuatan rakyat semakin lemah. Dalam pertempuran
selanjutnya, Pattimura beserta kawan-kawannya tertangkap dan pada tanggal 16
Desember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di benteng
Niew Victoria. Perjuangan Pattimura dibantu Christina Martha Tiahahu.
5. Perlawanan Padri (1821 – 1837)
Gerakan Padri didirikan oleh tiga orang ulama, yakni Haji Miskin, Haji Piambang,
dan Haji Sumanik sepulang dari tanah suci. Ketiga ulama tersebut sangat kecewa
melihat kebiasaan masyarakat Minangkabau yang telah sangat jauh dari ajaran Islam.
Usaha untuk memengaruhi masyarakat mendapat perlawanan keras kaum adat
hingga timbullah peperangan. Berikut sebab-sebab timbulnya perang.
a. Adanya perbedaan pendapat antara kaum ulama/padri dengan kaum adat. Kaum
ulama yang terpengaruh gerakan wahabi menghendaki pelaksanaan ajaran agama
Islam berdasarkan Quran dan hadis.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
b. Kaum ulama ingin memberantas kebiasaan buruk yang dilakukan kaum adat,
seperti berjudi, menyabung ayam, dan mabuk.
c. Perebutan pengaruh antara kaum adat dan kaum ulama.
Kaum ulama dipimpin oleh Imam Bonjol. Pertempuran semula terjadi pada tahun
1825 di Minangkabau antara kaum adat dan kaum ulama. Kaum adat kemudian
minta bantuan kepada Belanda. Namun, Belanda sedang terdesak akibat menghadapi
Pangeran Diponegoro. Maka, Belanda mengajak berunding saja dan mau mengakui
batas wilayah kekuasaan kaum Padri.
Sesudah tahun 1830, Belanda mengobarkan perang antara kaum adat melawan kaum
padri, dan Belanda membantu kaum adat. Semula pertempuran itu terjadi, tetapi
kemudian kaum adat sadar akan bahaya Belanda. Oleh karena itu, kaum adat
bergabung dengan kaum padri melawan Belanda sejak tahun 1832. Belanda di bawah
Van den Bosch menggunakan sistem benteng stelsel dan dikirimlah bantuan di
bawah pimpinan Sentot Ali Basa Prawirodirjo yang kemudian justru ikut memihak
kepada kaum padri. Karena membelot, Sentot dibuang ke Cianjur. Kemudian
Belanda menyerang kota Bonjol dan mengadakan Perjanjian Plakat Panjang (1833),
isinya:
a. penduduk dibebaskan pembayaran pajak/kerja rodi,
b. Belanda akan menjadi penengah jika timbul perselisihan antarpenduduk,
c. perdagangan dilakukan hanya dengan Belanda, dan
d. penduduk boleh mengatur pemerintahan sendiri.
Dengan siasat Benteng Stelsel, Belanda mengepung benteng Bonjol pada tanggal 25
Oktober 1837 sehingga Imam Bonjol tertangkap dan dibuang ke Cianjur. Pada tahun
1854, Imam Bonjol wafat di Manado.
6. Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825 – 1830)
Sejak awal abad ke-18 Belanda memperluas daerah kekuasaannya dan berhasil
menguasai sebagian besar wilayah Mataram pada tahun 1802. Pengaruh Belanda
mulai menyebar di kalangan istana dan mengancam kehidupan agama Islam. Sebagai
salah seorang pemimpin negara dan pemuka agama, Pangeran Diponegoro tergerak
untuk melakukan perlawanan.
Sebab-sebab umum
1) Rakyat menderita akibat pemerasan Belanda dengan menarik pajak.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2) Kaum bangsawan merasa dikurangi haknya, misalnya, tidak boleh menyewakan
tanahnya.
3) Campur tangan Belanda di istana, misalnya, dalam pengangkatan sultan,
mengubah tata cara istana, sajian sirih dihapus, dan orang-orang Belanda duduk
sejajar dengan sultan.
b. Sebab-sebab khusus
Pembuatan jalan melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin di
Tegalrejo merupakan penghinaan sehingga Pangeran Diponegoro mengangkat
senjata pada tanggal 20 Juli 1825
Akibat Perang Diponegoro
1) Wilayah Mataram Yogyakarta dan Surakarta menjadi sempit, Paku Buwono VI
yang ikut melawan Belanda akhirnya dibunuh di Ambon (1830).
2) Belanda memperoleh daerah Solo – Yogya sebagai daerah yang diperas
kekayaannya.
3) Adanya sebagian cukai yang dihapus untuk mengurangi kerusuhan.
7. Perlawanan Aceh (1873 – 1904)
Perang Aceh meletus pada tahun 1873 ketika terjadi pertentangan kepentingan
politik dan ekonomi antara Kesultanan Aceh dan pemerintah kolonial Belanda.
Belanda sudah memiliki keinginan untuk menguasai Aceh sejak tahun 1824, saat itu
Aceh terkenal sebagai penghasil separuh persediaan lada di dunia. Kesempatan
diperoleh ketika Inggris membiarkan Belanda menguasai Aceh daripada jatuh ke
tangan Amerika Serikat atau Prancis.
Pada masa ini, Tengku Tjik Di Tiro gugur. Karena itu, Teuku Umar mengubah cara
dengan berpura-pura menyerah kepada Belanda (tahun 1893). Belanda memberi
penghargaan berupa uang $18.000, 800 senjata, 250 tentara, dan Teuku Umar diberi
gelar Teuku Johan Pahlawan. Hal itu hanya merupakan siasat saja, Teuku Umar
kembali menyerang Belanda bersama istrinya, Tjoet Nja'Dien. Belanda merasa sulit
menundukkan Aceh sehingga memanggil Dr. C. Snouck Hurgronje untuk meneliti
budaya Aceh. Tersusunlah buku yang berjudul De Atjeher.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
8. Perlawanan Sisingamangaraja XII dari Tapanuli (1878 – 1907)
Sisingamangaraja XII melawan Belanda di daerah Tapanuli di tepi Danau Toba.
Penyebab perlawanan ini adalah daerah Batak diperkecil oleh Belanda. Belanda
melaksanakan Pax Nederlandica. Tahun 1878 Sisingamangaraja XII menyerang
Belanda di Tarutung (tahun 1894). Belanda menyerang dan membakar daerah pusat
Kerajaan Tapanuli (1907). Sisingamangaraja XII gugur bersama putra-putrinya
sehingga berakhirlah perjuangannya.
9. Perlawanan Banjar oleh Pangeran Antasari (1859 – 1863)
Pertempuran ini terjadi karena Belanda banyak campur tangan di istana, banyak
perkebunan yang dikuasai Belanda, Belanda berusaha menguasai Kalimantan, dan
disingkirkannya pewaris takhta, Pangeran Hidayatullah, membawa kemarahan rakyat
yang terus berusaha melawan Belanda di bawah pimpinan Pangeran Antasari.
Namun perlawanan ini tidak berlangsung lama, perjuangannya dilanjutkan oleh
putranya yang bernama Muhamad Seman.
10 Perlawanan Patih Jelantik dari Bali
Patih Jelantik adalah patih Kerajaan Buleleng yang melawan Belanda disebabkan
oleh:
a. hukum tawan karang adalah hak Raja Bali yang akan dihapus Belanda,
b. raja harus melindungi perdagangan Belanda di Bali, dan
c. Belanda diizinkan mengibarkan bendera di Bali.
Raja Bali merasa diinjak-injak kekuasaannya oleh Belanda, sehingga mengobarkan
perang anti-Belanda. Jalannya perang sebagai berikut.
F. Perlawanan Rakyat Indonesia melawan Jepang
Salah satu contoh pemberontakan bangsa Indonesia yang terbesar terhadap Jepang
adalah pemberontakan Peta Blitar tanggal 4 Februari 1945. Calon perwira Peta
mendapat latihan pertama kali di Bogor. Setelah mendapatkan latihan-latihan tersebut,
tentara Peta ditempatkan di daidan-daidan (batalyon) yang tersebar di Jawa, Madura,
dan Bali.
Semuanya berjumlah 66 daidan. Dalam perkembangannya, banyak anggota Peta yang
merasa kecewa terhadap pemerintah pendudukan Jepang. Mulai tahun 1944 terjadi
pemberontakan-pemberontakan, yang terbesar adalah pemberontakan Peta Blitar, Jawa
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Timur, pada tanggal 14 Februari 1945 yang diikuti oleh sekitar separuh dari seluruh
anggota daidan. Sayangnya, pemberontakan yang dipimpin oleh Supriyadi dan Muradi
tersebut dapat ditumpas Jepang. Peristiwa ini diabadikan sebagai hari Peta. Setelah
perlawanan tersebut, muncul perlawanan-perlawanan lainnya dari berbagai daerah,
seperti perlawanan rakyat Aceh dan perlawanan rakyat Sukamanah, Tasikmalaya.
G. Kehidupan Kebudayaan dan Perkembangan Sastra pada masa Kolonial
Surat kabar merupakan wahana komunikasi yang penting dalam perjuangan bangsa
Indonesia. Media komunikasi ini telah dikenal di Nusantara sejak awal abad ke-19.
Pada awalnya, penulisan surat kabar ditujukan untuk konsumsi orang-orang asing, yaitu
bangsa Belanda dan Cina. Seiring munculnya gerakan politik etis sebagai praktik dari
Trilogi Van Deventer, berita-berita asing dan berbagai wawasan banyak dibaca pula
oleh kalangan rakyat. Bangsa Cina pun mulai menerbitkan surat kabar untuk
kepentingan kalangannya sendiri.
Surat-surat kabar yang berbahasa Melayu berkembang sejak awal abad ke-20. Berikut
beberapa contoh surat kabar pribumi yang terbit pada masa itu.
1. Di Pulau Sumatra, berkembang surat kabar Sinar Soematra, Tjahaja Soematra,
Pemberita Atjeh, dan Partja Barat.
2. Di Pulau Jawa, berkembang surat kabar Bromatani, Pewarta Soerabaia, Khabar
3. Perniagaan, Pemberitaan Betawi, Pewarta Hindia, Bintang Pagi, Sinar Djawa,
Slompret Melajoe, dan Poetra Hindia.
4. Di Pulau Kalimantan, berkembang surat kabar Pewarta Borneo.
5. Di Pulau Sulawesi, berkembang surat kabar Pewarta Manado.
Pada masa penjajahan Belanda, terbitnya surat kabar mempunyai visi sosial untuk
memperluas pengetahuan para pembacanya, membentuk opini umum, dan menjadi
pendidikan sosial politik melalui tulisan-tulisan di dalamnya. Surat kabar merupakan
potensi cetak yang mempunyai kemampuan potensial dalam memuat berita, wawasan,
polemik, dan tukar menukar pikiran. Bahkan, berbagai bentuk ide dan pemikiran secara
struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luar melalui surat kabar.
Jepang sangat memedulikan pengembangan bidang sastra. Untuk menghapuskan
pengaruh Belanda, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan sebaliknya,
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
mengembangkan bahasa Indonesia dengan mendirikan Komisi Bahasa Indonesia. Tugas
komisi ini adalah mengembangkan dan memperbanyak perbendaharaan bahasa. Bahasa
Jepang dan bahasa Indonesia wajib digunakan di kantor-kantor dan sekolah-sekolah.
Nama-nama kota dan jalan diganti dalam bahasa Indonesia. Misalnya, Batavia diganti
Jakarta, Meester Cornelis diganti Jatinegara, Buitenzorg diganti Bogor. Nama-nama
jawatan diganti dalam bahasa bahasa Jepang. Lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo,
dinyanyikan bersama-sama dengan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya.
Adapun untuk memperkuat pengaruh Jepang, diajarkan pula penggunaan aksara Kanji,
Hiragana, dan Katakana. Pengajarannya dilakukan di sekolah-sekolah, melalui koran
nasional berbahasa Jepang, dan dibukanya kursus-kursus berbahasa Jepang. Agar dapat
mendukung Nippon Seisin (Semangat Jepang) dalam berbahasa, diberikan tunjangan
istimewa kepada siapa yang dapat menunjukkan kecakapan berbahasa Jepang dalam
tingkatan dai-tji (dasar), dai-ni (menengah), dai-son (atas), dai-jon (tinggi), dai-go
(lanjut). Pada tanggal 1 April 1943, didirikan Pusat Kebudayaan Keiman Bunka
Shidosho.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )
Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar :2.2 Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional,
identitas Indonesia dan pergerakan kebangsaan Indonesia
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit ( 4 pertemuan )
B. Indikator :
Pertemuan 1
2.2.1 Menjelaskan paham – paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan di
Asia Afrika, khususnya Indonesia
Pertemuan 2
2.2.2. Mendeskripsikan proses munculnya pergerakan nasional Indonesia
Pertemuan 3
2.2.3 Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional
Indonesia
Pertemuan 4
2.2.4 Mengidentifikasi proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia
dan pergerakan kebangsaan Indonesia sesuai corak bangsa Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Menjelaskan paham – paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan di
Asia Afrika, khususnya Indonesia
Pertemuan 2
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
- Mendeskripsikan proses munculnya pergerakan nasional Indonesia
Pertemuan 3
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional
Indonesia
Pertemuan 4
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
- Mengidentifikasi proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia
dan pergerakan kebangsaan Indonesia sesuai corak bangsa Indonesia
C. Materi Pembelajaran
- Perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap
kesadaran dan pergerakan nasional di Indonesia
- Faktor pendorong munculnya pergerakan nasional Indonesia
- Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan Nasional di Indonesia
- Kesadaran Nasional
- Identitas Nasional
G. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan
pengaruhnya terhadap kesadaran dan pergerakan
nasional di Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan
perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan
pengaruhnya terhadap kesadaran dan pergerakan
nasional di Indonesia. Kebangkitan pergerakan nasional
di Cina, India, Pakistan, Turki berkaitan erat dnegan
pergerakan nasional di Indonesia
b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
dipelajari
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
proses munculnya pergerakan nasional di Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang proses munculnya
pergerakan nasional di Indonesia
b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
60 menit
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara keseluruhan
materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
- Pertemuan ke 3 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan:
disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
10 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang pertumbuhan dan perkembangan pergerakan Indonesia
b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
60 menit
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
10menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
- Pertemuan ke 4 ( 2 x 40 menit )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran ceramah yang akan
digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
dipelajari
10 menit
2. Kegiatan Inti : 60 menit
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas nasional dan pergerakan kebangsaan Indonesia
2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan materi tentang proses terbentuknya kesadaran nasional
b. Guru menjelaskan materi tentang identitas nasional
c. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
3 Penutup
a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting
( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
10menit
F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
- M, Tarunasena.(2009).Sejarah 2 : SMA /MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2
Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar : 2.2 Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional,
identitas Indonesia dan pergerakan kebangsaan Indonesia
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
MATERI PEMBELAJARAN
A. Perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap
kesadaran dan pergerakan nasional di Indonesia
Kebangkitan nasionalisme yang muncul di benua Asia dan Afrika secara tak langsung
berkaitan erat dengan kebangkitan nasional di Indonesia. Atas dasar kesamaan nasib,
sama-sama dijajah bangsa Barat, bangsa Cina, Mesir, India-Pakistan, Turki melalui
perjuangan masing-masing mampu memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Melihat
kenyataan tersebut, timbullah kesadaran dan rasa percaya diri untuk bangkit melawan
penjajahan melalui organisasi sosial-politik.
1. Kebangkitan Masyarakat India dan Pakistan
Pergerakan nasional India tidak hanya untuk mencapai kemerdekaan saja, melainkan
juga berkeinginan untuk mencapai pembaharuan manusianya. Muncullah pergerakan
yang condong pada bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan, di antaranya:
(a) Brahma Samadj, yaitu gerakan pembaharuan agama Hindu yang bertujuan untuk
mengajarkan monotheisme, menghilangkan sistem kasta, dan menghapuskan ajaran
kunonseperti Sutte; tokohnya adalah Ram Moohan Roy.
KEGIATAN PEMBELAJARAN XIII-XVI
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
- Menjelaskan paham – paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan di Asia
Afrika, khususnya Indonesia
- Mendeskripsikan proses munculnya pergerakan nasional Indonesia
- Mengidentifikasi proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia dan
pergerakan kebangsaan Indonesia sesuai corak bangsa Indonesia
- Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional Indonesia
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
(b) Rama Krisna, yaitu aliran yang menghendaki kembali pada agama Hindu yang
murni, lepas dari pengaruh Barat yang terlalu bersifat materialis; tokohnya adalah
Swami Vivekananda.
(c) Santiniketan, yaitu pembaharuan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan rasa cinta tanah air dan budaya India; tokohnya adalah Rabindranath
Tagore.
(d) Partai Kongres (All Indian National Congress, tahun 1885), yaitu kesatuan
gerakan-gerakan nasionalisme India untuk bersama-sama menuntut kemerdekaan
dari penjajah Inggris; didirikan oleh Allan Octavian Home, seorang Inggris yang
mencintai India pada tahun 1885. Pada awalnya Kongres bertindak kurang tegas dan
cenderung telalu berhati-hati. Setelah mendapat kritikan keras dari Tilak, Kongres
berubah sifatnya menjadi agresif. Tokoh-tokoh lainnya yang hadir dalam kongres
tersebut adalah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Banerjee, Mohammad Ali
Jinnah, Iskandar Mirsa, dan Liaquat Ali Khan.
Pada tahun 1906 golongan Islam keluar dari Kongres dan mendirikan Liga Muslim.
Sebabnya adalah bahwa Kongres dinilai lebih mementingkan persoalan Hindu saja.
Tokohnya adalah Muhammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan. Liga Muslim menjadi
cikal bakal terbentuknya negara Pakistan yang merdeka tahun 1947.
Sedangkan, Mahatma Gandhi terkenal dengan aksi-aksi penentangan terhadap Inggris
tanpa menggunakan kekerasan, yaitu:
1) Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk membuat dan memakai bahan buatan
dalam negeri sendiri.
2) Ahimsa, artinya melawan tanpa kekerasan (dilarang membunuh) artinya tidak berbuat
apa-apa.
3) Satyagraha, artinya gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan penjajah
(Inggris) sehingga disebut gerakan nonkooperatif.
4) Hartal artinya berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Berkabung sebagai
tanda protes (mogok).
5) Purnaswaray, yaitu merdeka penuh.
Hasil perjuangan rakyat India ialah pada tanggal 15 Agustus 1947 rakyat mendapatkan
status dominion dan berhak mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Pada tanggal 26
Januari 1950, negara India mendapat kemerdekaan penuh dengan Nehru sebagai
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
perdana menterinya. India dan Pakistan dimerdekakan oleh Inggris pada 15 Agustus
1947 dalam lingkup negara persemakmuran Commonwealth). Pada 26 Januari 1950
India memerdekakan diri secara penuh.
2. Kebangkitan Bangsa Turki
Gerakan nasional Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha. Sebelumnya, terjadi
Gerakan Turki Muda yang bertujuan untuk menyelamatkan Turki dari keruntuhan,
mengembangkan rasa nasionalisme, dan membulatkan semangat kebangsaan Turki.
Adapun Gerakan Turki Muda meliputi hal-hal berikut.
a. Modernisasi Turki yaitu membangun Turki secara modern.
b. Nasionalisme berarti menebalkan rasa kebangsaan Turki, sehingga rakyat berjuang
mempertahankan Turki dari rongrongan penjajahan.
c. Demokrasi berarti membentuk pemerintahan atas dasar kedaulatan rakyat dengan
UUD, sebab keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan memperkukuh negara.
Selanjutnya, Kemal Pasha mengambil tindakan, antara lain
a. memproklamasikan Turki menjadi republik pertama dengan Mustafa Kemal Pasha
sebagai presidennya pada tanggal 29 Oktober 1923,
b. melaksanakan pemerintahan modern, yakni pengesahan UUD, kota Ankara sebagai
ibu kota, modernisasi agama, dipakainya huruf Latin,
c. modernisasi ekonomi dengan cara mengadakan rencana pembangunan lima tahun,
modernisasi pertahanan dan persenjataan modern.
3. Kebangkitan Bangsa Cina
Sun Yat Sen, pelopor gerakan nasional Cina, mengajarkan Sun Min Chu I (tiga asas
kerakyatan), yaitu Min Chu (nasionalisme), Min Chuan (demokrasi), Min Shen
(sosialisme). Pada 10 Oktober 1911 mengumumkan berdirinya Republik Cina dengan
Nanking sebagai ibukotanya. Gerakan nasional Cina berhasil mengusir Inggris serta
melahirkan Republik Cina (1912).
4. Kebangkitan Bangsa Mesir
Pada 1882 muncul pemberontakan Arabi Pasha yang dipengaruhi paham Jamaludin Al
Afghani. Pemberontakan ini merupakan tonggak dari nasionalisme Mesir yang
menuntut agar segera diubahnya sistem pemerintahan di Mesir. Tuntutan tersebut
dianggap membahayakan posisi Inggris di Mesir. Sebagai antisipasinya, dengan cepat
Inggris segera mengirimkan pasukannya untuk menyerang Arabi Pasha. Desakan
tersebut membuat Arabi Pasha menyerahkan diri dan mengakui kekalahannya dari
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
pihak Inggris. Sejak saat itulah Inggris memegang kekuasaan penuh di Mesir. Walaupun
Arabi Pasha telah tertangkap namun cita-citanya sedikit demi sedikit terus
diperjuangkan oleh para tokoh nasionalis. Hal itu mulai nampak dari diadakannya
Kongres Nasional di bawah Mustafa Kamil dengan bertujuan untuk mencapai
kemerdekaan secara penuh. Lagi-lagi Inggris berkehendak lain, mereka mulai melucuti
tubuh kongres dengan menangkap dan membuang tokoh-tokohnya. Akan tetapi
tindakan Inggris tersebut tidak membuat takut dan jera para tokoh nasionalis.
Dengan munculnya Partai Wafd tahun 1919 di bawah pimpinan Saad Zaghul Pasha,
menandakan bahwa semangat nasionalisme di Mesir masih tetap berkobar. Pada
November 1918 di bawah pimpinan Saad Saglul, kaum nasionalis menuntut agar Mesir
diberikan kemerdekaan penuh. Dua kali Zaglul Pasha ditangkap dan diasingkan oleh
Inggris; pertama ke Malta dan yang kedua ke Gibraltar. Atas gerakan yang kontiyu,
akhirnya Inggris tidak mampu lagi menghadapi pemberontakan rakyat Mesir, sehingga
terpaksa mengeluarkan unilateral declaration pada 28 Februari 1922 yangisinya sebagai
berikut:
a. Inggris mengakui kedaulatan Mesir;
b. Inggris berhak atas terusan Suez, Mesir dijadikan daerah operasi militer dan
dipertahankan dari agresi bangsa asing;
c. status Sudan ditangguhkan.
Walaupun belum merdeka penuh pada 15 Maret 1922, Ahmad Fuad menyatakan dirinya
sebagai Raja Mesir. Sedangkan golongan nasionalis, menentang unilateral declaration,
karena mereka menuntut merdeka penuh. Barulah pada tahun 1936 Mesir menjadi
negara yang merdeka penuh.
B. Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
1. Faktor eksternal
a. Berbagai paham baru dunia
Munculnya paham liberalisme, sosialisme, pan-islamisme demokrasi, dan
nasionalisme.
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan
individu. Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang
disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Pan-Islamisme adalah paham yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam
sedunia. Dalam arti luas, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang
mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk ikut memengaruhi keputusan
politik baik langsung atau tidak langsung. Nasionalisme adalah suatu paham rasa
cinta terhadap bangsa dan tanah air yang ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang
berkaitan dengan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat
tinggal, dan keinginan untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisinya
sebagai milik bersama dari anggota bangsa itu sebagai kesatuan bangsa.
b. Munculnya Nasionalisme Asia
Timbulnya nasionalisme disebabkan oleh kenangan kejayaan pada masa lampau
menggugah kebangkitan melawan penjajah, penderitaan dan kesengsaraan rakyat
akibat penjajahan, lahirnya golongan terpelajar yang memelopori gerakan
antipenjajahan serta pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia 1901 – 1905 yang
memberi kepastian bahwa bangsa Asia mampu mengalahkan bangsa Barat.
2. Faktor internal
a. Pengaruh Pendidikan
Adanya Trilogi Van Deventer, khususnya dalam bidang edukasi, ternyata membawa
pengaruh lahirnya sekolah bagi rakyat Indonesia. Walaupun pada kenyataannya,
sekolah diperuntukkan anak-anak Barat namun rakyat pribumi juga mendapatkan
bagian dari usaha pendidikan tersebut. Bagi anak-anak pribumi, sekolah
diselenggarakan untuk mencapai lulusan rendah dan diangkat menjadi pegawai
rendahan. Namun dalam perkembangannya, sekolah mampu melahirkan kaum cerdik
pandai yang pada saatnya akan melahirkan kaum pelopor pergerakan nasional,
seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pendidikan juga mengubah masa depan bangsa
sebagai modernisasi yang mampu mempercepat tumbuhnya nasionalisme bangsa
Indonesia.
b. Diskriminasi
Perbedaan perlakuan yang dijalankan oleh penjajah terhadap rakyat membuat status
sosial rakyat semakin terpuruk. Rakyat pribumi ditempatkan pada golongan
terbawah, sedangkan bangsa Belanda menempatkan dirinya pada golongan teratas.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Penggolongan ini berkaitan dengan hak yang dimilikinya. Sadar akan perlakuan
semacam ini, para pemuda belajar ke luar negeri dan mengenyam pengaruh ide-ide
Barat. Mereka bangkit melawan ketidakadilan penjajah, sehingga lahirlah gerakan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
C. Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan Nasional di Indonesia
Lahirnya pergerakan nasional disebabkan oleh hal-hal berikut.
1. Faktor dari dalam negeri
a. Penderitaan rakyat akibat penjajahan yang memeras kekayaan rakyat.
b. Adanya perbedaan taraf hidup antara penjajah dan terjajah.
c. Adanya perasaan senasib akibat penjajahan sehingga bersama-sama merdeka.
d. Pengaruh kejayaan masa lalu (zaman Sriwijaya – Majapahit).
e. Adanya sikap anti-Eropanisasi.
f. Adanya kaum cerdik pandai (golongan terpelajar) yang memelopori gerakan
antipenjajahan.
2. Faktor dari luar negeri
a. Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia yang membangkitkan keyakinan bahwa
bangsa Asia mampu mengalahkan bangsa Eropa.
b.Pengaruh gerakan-gerakan nasional dari negara Asia lainnya, misalnya, India, Cina,
dan Filipina serta Afrika, yakni Gerakan Mesir Merdeka.Pergerakan nasional
ditandai oleh adanya organisasi yang sudah didukung dan didirikan oleh segenap
rakyat di Nusantara.
Ciri organisasi pergerakan nasional berbeda dengan pergerakan daerah, hal ini dapat
kita bedakan sebagai berikut.
1. Gerakan daerah bercirikan sebagai berikut.
a. Bentuk gerakannya belum diorganisasi, maka menggantungkan kepada pemimpin.
b. Sifatnya kedaerahan, maka bersifat insidental sementara.
c. Mengandalkan kekuatan senjata dan kekuatan gaib.
d. Belum ada tujuan yang jelas.
e. Gerakannya mudah bubar atau berakhir jika pemimpin mereka tertangkap.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
2. Gerakan nasional bercirikan sebagai berikut.
a. Gerakannya sudah diorganisasi secara teratur.
b. Bersifat nasional baik wilayah atau cita-cita kebangsaan.
c. Perjuangan menggunakan taktik modern dan organisasi modern.
d. Sudah memiliki tujuan yang jelas, yaitu Indonesia merdeka.
e. Gerakannya tangguh dan berakar di hati rakyat.
D. Kesadaran Nasional
1. Semangat Kebangsaan (Nasionalisme)
Semangat kebangsaan biasa disebut juga dengan nasionalisme. Nasionalisme berasal
dari kata “nation” (bangsa). Bangsa adalah sekelompok manusia yang hidup dalam
suatu wilayah tertentu dan memiliki rasa persatuan yang timbul karena pengalaman
sejarah yang sama serta memiliki cita-cita bersama yang ingin dilaksanakan di
dalamnegara yang berbentuk negara nasional. Nasionalisme adalah suatu gejala
psikologis berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan
kesadaran sebagai suatu bangsa. Nasionalisme merupakan hasil dari pengaruh faktor
politik, ekonomi, sosial dan intelektual, yang terjadi dalam lin(historis).
2. Sebab-sebab Timbulnya Nasionalisme
Semangat kebangsaan muncul tidak hanya di Indonesia, tetapi juga muncul di negara-
negara lain termasuk di Eropa dan Amerika serta Afrika. Namun demikian, faktor
penyebab timbulnya nasionalisme di Asia dan di Amerika atau Eropa berbeda.
Demikian halnya dengan bentuk dan tujuan dari nasionalisme.
Nasionalisme Eropa muncul disebabkan oleh faktor: (1) munculnya faham
rasionalisme dan romantisme; (2) munculnya faham aufklarung dan
kosmopolitanisme; (3) terjadinya revolusi Perancis; (4) muncul sebagai reaksi atas
agresi yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte.
Sedangkan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang terjadi di negara-negara Asia
muncul disebabkan oleh: (1) adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, (2)
imperalisme; (3) pengaruh faham revolusi Perancis; (4) adanya kemenangan Jepang
atas Rusia; (5) atlantic charter; (6) timbulnya golongan pertengahan (terpelajar).
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
3. Tujuan Nasionalisme
Pada dasarnya nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di banyak negara
memiliki tujuan untuk: (1) menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan
masyarakat nasional melawan musuh-musuh dari luar negara, sehingga melahirkan
semangat rela berkorban; (2) menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebih-
lebihan) dari warga negara (individu dan kelompok).
4. Akibat Nasionalisme
Nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di beberapa negara membawa
akibat beraneka ragam, bahkan kadang sangat bertentangan dengan tujuan
nasionalisme itu sendiri. Akibat dari munculnya semangat kebangsaan di beberapa
negara, pada umumnya adalah: (1) timbulnya negara nasional (national state); (2)
peperangan; (3) imperialisme; (4) nasionalisme ekonomi (proteksionisme); dan (5)
akibat social.
E. Identitas Nasional
1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas dapat
diartikan sebagai ciri khas yang menandai tentang sesuatu. Sedangkan nasional
berarti memiliki sifat kebangsaan. Identitas Nasional, mengambil pengertian kedua
kata tersebut, berarti ciri khas yang menandai keberadaan suatu bangsa. Setiap
bangsa yang menegara (nation state) memiliki identitas nasionalnya sendiri-
sendiri yang berbeda dengan identitas nasional bangsa lain. Identitas nasional bangsa
Indonesia berasal dari sejarah panjang pembentukan bangsa Indonesia dan kondisi
sosio-kultural yangmelingkupi bangsa Indonesia .
2. Proses Pembentukan Identitas Nasional
Identitas nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai masyarakat yang
memunculkan perasaan solidaritas sosial. Suatu identitas nasional menunjukkan
bahwa individu-individu setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui,
yakni kesadaran mengenai perbedaan mereka dengan orang lain dan suatu perasaan
akan harga diri bersama mereka (Charles F Andrain, 1992). Kesadaran akan
penghargaan diri diwujudkan dalam bentuk nilai, norma, dan simbol-simbol ekspresif
yang dianut bersama.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
3. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Identitas Nasional
Pembentukan bangsa sangat berkaitan dengan identitas yang ada dalam masyarakat.
Demikian halnya dengan pembentukan bangsa Indonesia. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, meliputi
primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal ika, konsep sejarah, perkembangan
ekonomi, dan kelembagaan
a. Primordial
Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah,
bahasa, dan adat-istiadat merupakan faktor-faktor primordial yang dapat
membentuk negara-bangsa. Primordialisme tidak hanya menimbulkan pola
perilaku yang sama, tetapi juga melahirkan persepsi yang sama tentang
masyarakat- negara yang dicita-citakan. Walaupun ikatan kekerabatan dan
kesamaan budaya itu tidak menjamin terbentuknya suatu bangsa (karena mungkin
ada faktor yang lain yang lebih menonjol), namun kemajemukan secara budaya
mempersulit pembentukan satu nasionalitas baru (negara bangsa) karena
perbedaan ini akan melahirkan konflik nilai.
b. Sakral
Kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideologi yang
kuat dalam masyarakat, juga merupakan faktor yang dapat membentuk negara-
bangsa. Namun kadang terjadi kesamaan agama dan ideologi suatu masyarakat
juga menjadi faktor yang mempersulit proses pembentukan negara-bangsa. Sebagai
contoh dapat disebutkan kesamaan agama Islam di beberapa negara Arab,
kesamaan agama Katholik di negara-negara Amerika Latin, dan sejumlah negara-
negara komunis.
c. Tokoh
Kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara luas oleh
masyarakat dapat menjadi faktor yang menyatukan suatu bangsa-negara.
Pemimpin ini menjadi panutan sebab warga masyarakat mengidentifikasikan diri
kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai "penyambung lidah" masyarakat.
d. Sejarah
Persepsi yang sama tentang asal-usul (nenek moyang) dan/atau tentang
pengalaman masa lalu, seperti penderitaan yang sama akibat dari penjajahan tidak
hanya melahirkan solidaritas (sependeritaan dan sepenanggungan), tetapi juga
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
tekad dan tujuan yang sama antar kelompok suku bangsa. Solidaritas, tekad,
dan tujuan yang sama itu dapat menjadi identitas yang menyatukan mereka sebagai
bangsa, sebab dengan membentuk konsep ke-kita-an dalam masyarakat. Sejarah
tentang asal usul dan pengalaman masa lalu ini biasanya dirumuskan dan
disosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat melalui media massa (film
dokumenter, film cerita, dan dramatisasi melalui televisi dan radio), misalnya
"Angling Dharma", “Jaka Tingkir” dan sebagainya.
e. Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu faktor
yang dapat membentuk bangsa-negara. Bersatu dalam perbedaan artinya kesediaan
warga masyarakat untuk bersama dalam suatu lembaga yang disebut Negara,
atau pemerintahan walaupun mereka memiliki suku bangsa, adat-istiadat, ras atau
agama yang berbeda.
Setiap warga masyarakat akan memiliki kesetiaan ganda sesuai dengan porsinya .
Walaupun mereka tetap memiliki keterikatan pada identitas kelompok, namun
mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang berwujud
dalam bentuk negara bangsa di bawah suatu pemerintahan yang sah.
f. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu
dan semakin bervarariasi kebutuhan masyarakat, semakin tinggi pula tingkat saling
bergantung di antara berbagai jenis pekerjaan. Setiap orang bergantung pada pihak
lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat suasana saling
bergantung antar anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, maka
semakin besar pula solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
g. Kelembagaan
Proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan politik,
seperti birokrasi, angkatan bersenjata, dan partai politik. Setidak-tidaknya terdapat
dua sumbangan birokrasi pemerintahan (pegawai negeri) bagi proses pembentukan
bangsa, yakni mempertemukan berbagai kepentingan dalam instansi pemerintah
dengan berbagai kepentingan di kalangan penduduk sehingga tersusun suatu
kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayanannya yang bersifat impersonal;
tidak saling membedakan untuk melayani warga negara. Angkatan bersenjata
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
berideologi nasionalistis karena fungsinya memelihara dan mempertahankan
keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, personilnya direkrut dari berbagai etnis
dan golongan dalam masyarakat. Selain soal ideologi, mutasi dan kehadirannya di
seluruh wilayah negara merupakan sumbangan angkatan bersenjata bagi pembinaan
persatuan bangsa
4. Simbol-Simbol Kenegaraan sebagai Identitas Nasional
Simbol-simbol yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah: bahasa
Indonesia, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lambang negara
garuda pancasila.
a. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, diangkat dari bahasa melayu. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan, artinya bahasa yang digunakan untuk
mempersatukan keberadaan bangsa Indonesia melalui pergaulan bersama secara
nasional.
b. Bendera Negara
UUD 1945 di pasal 35 menetapkan, bahwa bendera negara Indonesia ialah Sang
Merah Putih. Warna merah melambangkan sifat keberanian dari Bangsa Indonesia,
sedangkan warna putih melambangkan sifat kesucian atau kebenaran dari bangsa
Indonesia. Merah putih adalah simbol perbuatan yang berani karena benar.
Penggunaan warna merah dan putih sudah dikenal dalam sejarah kehidupan bangsa
Indonesia sejak lama dan turun temurun, misalnya adanya budaya pembuatan bubur
merah-putih untuk upacara pemberian nama seorang bayi atau pengibaran kain
merah-putih dalam mendirikan rumah. Dengan demikian Sang Merah Putih adalah
bagian dari identitas nasional Bangsa Indonesia.
c. Lagu Kebangsaan
Lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya. Lagu tersebut
diciptakan oleh W.R. Supratman. Penggunaan lagu kebangsaan Indonesia Raya
diatur dalam peraturan pemerintah No. 44/1958. Lebih lanjut setelah UUD 1945
diamandemen, lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya, ditegaskan dalam Pasal 36B
UUD 1945.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
d. Lambang Negara
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Lambang negara tersebut
diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 66/1951 tentang bentuk dan ukuran
lambang negara dan tata cara penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah
No. 43/1958. Setelah UUD 1945 diamandemen, lambang negara ditegaskan
dalam pasal 36A UUD 1945, bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKEDINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
SMK NEGERI 1 ELIKOBELAlamat : Jalan Trans Irian Km 199 Sipias Distrik Elikobel Merauke
Soal Ulangan Harian 2 Kelas ATP ATR
Waktu : 90 menit
Kerjakan soal berikut dengan benar dan jelas !
1. Kedatangan bangsa Barat di Indonesia untuk 3G,
yaitu..................., .........................., dan ...............
2. Hak istimewa terhadap VOC disebut hak ............
3. Pajak sewa tanah yang harus dibayar rakyat dengan hasil bumi pada masa Belanda
disebut ...............
4. Salah satu contoh bukti politik adu domba VOC dalam mengusasi kerajaan
Nusantara antara lain ......
5. Salah satu alasan kemunduran VOC antara lain ...................................
6. Langkah Daendels di Jawa dalah membangun jalan Anyer – Panarukan
sepanjang ..........km
7. Gubernur Jendral yang mengusulkan sistem tanam paksa ( cultuur stelsel )
adalah .............
8. Salah satu aturan pokok tanam paksa antara lain ..................................
9. Salah satu langkah yang diambil Raffles semasa pemerintahannya adalah
membagi Pulau Jawa menjadi ...... karisidenan
10. Jepang melakukan propaganda melalui gerakan 3 A
yaitu ...................., ....................................., dan ....................
11. Semboyan Jepang yang berarti dunia dalam satu keluarga dan Jepang adalah
pemimpin keluarga/ dunia disebut semboyan..........
12. Pemerintahan militer angkatan darat ke-25 Jepang wilayah kekuasaannya
meliputi .....
13. Pemerintahan militer angkatan laut II wilayah kekuasaannya meliputi Sulawesi,
Kalimantan, dan Maluku dengan pusat pemerintahannya di ......
14. Dalam masa pemerintahan Jepang, karisidenan ( Syu ) dipimpin oleh seorang.......
15. Kerja paksa pada zaman Jepang disebut dengan ..............
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
16. Sebab khusus terjadinya perlawanan Pangeran Diponegoro
adalah.................................
17. Trilogi Van De Venter mencakup tiga aspek yaitu ...................,................,
dan ...............
18. Pemimpin perlawanan rakyat terhadap Belanda di Saparua Maluku dipimpin
oleh................
19. Pemimpin perlawanan rakyat Padri Minangkabau dipimpin oleh .............
20. Perlawanan rakyat Blitar yang merupakan anggota PETA terhadap Jepang
dipimpin oleh ................
21. Surat kabar pribumi yang berbahasa melayu yang terbit di Kalimantan antara
lain ............
22. Pada masa pemerintahan Jepang kota Buitenzorg diganti menjadi kota ............
23. Gerakan pembaharuan India di bidang pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan rasa cinta nasionalise dan budaya India adalah ..........
24. Ajaran Mahatma Gandhi melawan tanpa kekerasan disebut ......................
25. Sedangkan ajaran mahatma Gandhi yang berarti rakyat India membuat dan
memakai bahan buatan dalam negeri disebut ...............................
26. Ajaran Sun Yat Sen “Sun Min Chu I” yang berisi Min chu
artinya .........................Min chuan artinya...................... dan Min Shen
artinya ..................
27. Gerakan nasional Turki dipelopori oleh ......................
28. PUTERA dipelopori oleh empat serangkai antara
lain........................,..............................., ...................... dan ...................
29. Pendiri organisasi Muhammadiyah adalah ................
30. Lambang negara Indonesia adalah .............
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |
Kunci jawaban1. Gold, glory dan gospel2. Octroi3. Contingenten4. Membantu Aru Palaka5. Pegawai banyak korupsi6. 1000 km7. Van den bosch8. 1/5 tanah yang ditanami merupakan tanaman internasioal, tanah bebas pajak9. 1610. Jepang cahaya asia, jepang pemimpin asia, jepang pelindung asia11. Hakko i chiu12. Sumatra13. Makasar 14. Syuco15. Romusha16. Pembuatan jalan untuk makam leluhur17. Edukasi,irigasi, transmigrasi18. Pattimura19. Imam Bonjol20. Supriadi21. Pewarta borneo22. Bogor23. Santiniketan24. Ahimsa25. Swadesi26. nasionalisme, demokrasi, sosialisme27. Mustafa kemal pasha28. Ir soekarno, Ki Hajar Dewantara, Moh. Hatta dan Mas Mansur29. Ahmad Dahlan30. Garuda pancasila
NILAI TOTAL = JUMLAH NILAI BENAR X 10
3
= 100