Transcript

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)Satuan Pendidikan: SMA/ MA/ SMKMata Pelajaran: Bahasa JawaKelas/Semester: XI/IMateri Pokok: Karya Jurnaalistik ReportaseAlokasi Waktu: 6x45 Menit

A. Kompetensi Inti1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuanB. Kompetensi Dasar dan IndikatorKompetensi DasarIndikator Pencapaian

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisanbaik lisan maupun tulisan1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisanbaik lisan maupun tulis.

2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.Jujur2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.Disiplin2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran2.2.4Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaranTanggung jawab2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Karya Jurnalistik Reportase2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran Karya Jurnalistik ReportaseProaktif2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran

3.3. Memahami dan menganalisis karya jurnalistik reportase

Pertemuan 13.1.1 Menjelaskan hakikat Karya Jurnalistik Reportase3.1.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Karya Jurnalistik Reportase3.1.3 Mendeskripsikan struktur teks Karya Jurnalistik Reportase3.1.4 Menjelaskan kaidah kebahasaanKarya Jurnalistik Reportase

4.1. Menulis karya jurnalistik reportase

Pertemuan 24.1.1 Menjelaskan hakikat menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) teks Karya Jurnalistik Reportase4.1.2 Menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) (Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) teks Karya Jurnalistik ReportasePertemuan 34.1.3 Menulis Karya Jurnalistik Reportase

C. Tujuan PembelajaranPertemuan 11. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisanKarya Jurnalistik Reportase3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisanKarya Jurnalistik Reportase4. Setelah membaca contoh Karya Jurnalistik Reportase dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan isi, struktur, diksi dan kaidah penulisanKarya Jurnalistik Reportasesehagai hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.Pertemuan 21. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) dalam penulisan Karya Jurnalistik Reportase.3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi (Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) dalam penulisanKarya Jurnalistik Reportase. 4. Setelah memahami Karya Jurnalistik Reportase dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) dan penulisan Karya Jurnalistik Reportase

Pertemuan 31. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam penulisanKarya Jurnalistik Reportase.3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menulisKarya Jurnalistik Reportase. 4. Setelah memahami Karya Jurnalistik Reportase dan mendiskusikan, siswa dapat menulis Karya Jurnalistik Reportase

D. Materi PembelajaranPertemuan 11. Pemahaman Teks Karya Jurnalistik Reportasea. Pengertian Karya Jurnalistik Reportaseb. Struktur teks Karya Jurnalistik Reportasec. Kaidah dan metrum Karya Jurnalistik ReportasePertemuan 22. Penginterpretasian Teks Karya Jurnalistik Reportasea. Hakikat menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) Karya Jurnalistik Reportaseb. Interpretasi (Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) Karya Jurnalistik Reportase

Pertemuan 3 3. Cara penulisan Karya Jurnalistik Reportasea. Menulis Karya Jurnalistik Reportase dengan memperhatikan kaidah penulisan karya jurnalistik reportase.

E. Metode PembelajaranPendekatan : scientificMetode : diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar1. Media : LCD 2. Alat dan bahan: Teks Karya Jurnalistik Reportase 3. Sumber Belajar :a. LKS Kawuryanb. Teks Karya Jurnalistik Reportasec. Baoesastra Jawa

G. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan 1BagianKegiatan PembelajarnAlokasi Waktu

Pendahuluana. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar.b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi Karya Jurnalistik Reportase yang akan dipelajari.c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran.d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran10menit

Inti

Mengamatia. Siswa secara berkelompok mengamati teks Karya Jurnalistik Reportase dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang strukturKarya Jurnalistik Reportase dengan bertanggung jawab.10 menit

Menanyaa. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang strukturKarya Jurnalistik Reportase dari berbagai sumber serta tentang Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisandengan bertanggung jawab.10 menit

Mengksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisandengan proaktif dan bertanggung jawabb. Siswa secara individu mencoba menentukan Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisandengan jujur dan bertanggung jawab.c. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan Karya Jurnalistik Reportase15 menit

Mengasosiasia. Siswa secara berkelompok menyimpulkan Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisandengan jujur dan penuh tanggung jawab.b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng cara penciptaan Karya Jurnalistik Reportase15 menit

Mengomunikasikana. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisandengan jujur dan bertanggung jawabb. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab15 menit

Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisanberdasarkan struktur dan kaidah.b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan Karya Jurnalistik Reportase.d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisandari bebagai sumber.15 Menit

Pertemuan- 2BagianKegiatan PembelajaranAlokasi Waktu

Pendahuluana. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santunb. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisanyang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermatc. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawabd. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab10 menit

Inti

Mengamatia. Siswa secara berkelompok mengamati teks Karya Jurnalistik Reportasedari berbagai sumber dengan bertanggung jawabb. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral dalam menulisan tembang macapat) teks Karya Jurnalistik Reportasedari berbagai sumber dengan bertanggung jawab10 menit

Menanyaa. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) teks Karya Jurnalistik Reportase dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.10 menit

Mengksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) teks Karya Jurnalistik Reportase dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawabb. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi (Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) teks Karya Jurnalistik Reportase dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab

15 menit

Mengasosiasia. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi teks Karya Jurnalistik Reportase dari berbagai acara 15 menit

Mengomunikasikana. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi teks Karya Jurnalistik Reportase dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawabb. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab15 menit

Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral) teks Karya Jurnalistik Reportase dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawabb. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawabc. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan Karya Jurnalistik Reportase.d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.e. Siswa menerima tugas mencipta teks Karya Jurnalistik Reportase yang akan diskusikan pada pertemuan berikutnya.15 menit

Pertemuan- 3BagianKegiatan PembelajaranAlokasi Waktu

Pendahuluana. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santunb. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara Penulisan Karya Jurnalistik Reportase yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermatc. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawabd. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab10 menit

Inti

Mengamatia. Siswa secara berkelompok mengamati cara Menulisan Karya Jurnalistik Reportasedengan tepat dengan bertanggung jawabb. Siswa memperhatikan bagaimana cara Menulisan Karya Jurnalistik Reportasedengan tepat dengan bertanggung jawab10 menit

Menanyab. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara Menulisan Karya Jurnalistik Reportase dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.10 menit

Mengumpulkan dataa. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang cara Menulisan Karya Jurnalistik Reportase dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawabb. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara Menulisan Karya Jurnalistik Reportase dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab15 menit

Mengasosiasia. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara Menulisan Karya Jurnalistik Reportase dengan tepat 15 menit

Mengomunikasikana. Tiap individumenulisan Karya Jurnalistik Reportase dengan jujur dan bertanggung jawabb. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab15 menit

Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang cara Menulisan Karya Jurnalistik Reportase dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawabb. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawabc. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menulisan Karya Jurnalistik Reportase.d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks Karya Jurnalistik Reportase yang telah cipta terkait isi, struktur, pemilihan diksi dan kaidah penulisan karya Jurnalistik reportase di kumpul pada pada pertemuan berikutnya.15 menit

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasib. Bentuk instrumen : Lembar Observasic. Kisi-kisi :Lembar Observasi Sikap SpiritualNo.Sikap/NilaiIndikatorButir Pertanyaan

1Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan YangMaha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan dalam menulisan Karya Jurnalistik Reportasebaik baik lisan maupun tulisan

Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan dalam menulisan Karya Jurnalistik Reportasebaik baik lisan maupun tulis.

2. Penilaian Sikap1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasia. Teknik Penilaian : Observasib. Bentuk instrumen : Lembar Observasic. Kisi-kisi Lembar ObservasiSikap SpiritualNo.Sikap/NilaiIndikatorButir Pertanyaan

1JujurMenunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan

Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.

2DisiplinBerperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran

Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran

3Tanggung jawabBerperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Karya Jurnalistik Reportase

Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

4. proaktifBerperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran

Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran

b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diriNama:Kelas:Tanggal penilaian:Materi/topik:

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.No.Pernyataan

YaTidak

1.Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok

2.Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta

3.Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4.Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas

5.Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta DidikMata pelajaran : Bahasa JawaKelas/ semester : X/ GASAL Topik: memahami Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan dalam menulisan Karya Jurnalistik ReportaseIndikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, dan proaktif

1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No.PerilakuDilakukan/muncul

YaTidak

1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya

2.Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain

3.Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4.Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan

5.Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran

d. Jurnal Jurnal PenilaianNama:Kelas :

No. Hari, tanggal

KejadianKeterangan/ Tindak Lanjut

1.

2.

2. Pengetahuana. Teknik Penilaian : Tes Tertulisb. Bentuk instrumen : Uraianc. Kisi-kisi No.IndikatorButir Soal

1Merumuskan pengertian atau hakikat Karya Jurnalistik Reportase

2Mendeskripsikan strukur Karya Jurnalistik Reportase

3Menjelaskan kaidah kebahasaan Karya Jurnalistik Reportase

2. Keterampilana. Teknik Penilaian : Unjuk Kerjab. Bentuk instrumen :Produkc. Kisi-kisi

No.IndikatorButir Soal

1Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam Karya Jurnalistik Reportase.

2Mendeskripsikan makna bagian-bagian Karya Jurnalistik Reportase

3Mendeskripsikan isi Karya Jurnalistik Reportase dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.

Mengetahui Kepala SMA Yogyakarta, 1 Juli 2014

Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

LAMPIRAN 1: Bahan AjarKarya Jurnalistik ReportaseA. Pemahaman Karya Jurnalistik Reportase1. Hakikat Karya Jurnalistik ReportaseKarya Jurnalistik Reportase adalah teks yang merupakan jabaran tentang suatu objek dari hasil pengamatan. Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan.

Cermatilah Karya Jurnalistik Reportase berikut ini!JURNALISTIKTegesing junlaistik menika katah sanget, miturut etimologi jurnalistik menika saking tembung jurnal saha istik. Jurnal menika saking basa Prancis jounal ingkang tegesipun Catetan Harian, ananging ugi wonten ingkang ngendika juralistik saged ugi saking tembung diurnal ingkang tegesipun dinten menika. Tembung istik menika saking tembung estetika ingkang nggadahi teges ngelmu ngengingi kaindahan. Kanthi umum jurnalistik nggadahi teges seni saha keterampilan madosi, ngempalaken, ngolah, ngronce, saha nyajiaken pawartos ngengingi perkara utawi kadadosan ingkang dumadi saben dintenipun kanthi seratan ingkang endah, kanthi ancas maringi sedaya kabetahanipun ati nurani tiyang kathah, pramila ndadosaken ewahing sifat, watek, panyaruh, saha tumindak masyarakat miturut kekajenganipun jurnalis.Jinising seratan menika kaperang dados kalih inggih menika seratan fiski saha non fiksi. Sertan fiksi awujud seratan imajinatif utawi khayalan sanes kadadosan ingkang nyata. Umumipun seratan fiksi menika minangka karya sastra kados dene cerkak, novel, geguritan, saha drama/sandiwara. Seratan non fiksi inggih menika seratan ingkang adedasar fakta saha data. Tuladha seratan non fiksi inggih menika artikel, pawartos, feature, essay saha resensi.Naskah jurnalistik mlebet ing seratan non fiksi amargi seratan jurnalistik adedasar fakta saha data saking kadadosan ing saben dintenipun. Pramila menika ciri wancinipun naskah utawi karya jurnalistik inggih menika non fiksi, faktual, sanes khayalan. Naskah utwai karya jurnalistik kaperang dados tigang kelompok inggih menika Pawartos (News), opini (views) saha Karangan Khas (feature). Jenis-jenis Karaya Jurnalistik1. PawartosPawartos inggih menika palaporan ngengingi kadadosan arupi paparan fakta saha data ngengingi kadadosan kasebat. Unsur fakta ingkang wonten ing palaporan inggih menika 5W+1H, inggih menika Who (sinten), What (menapa), When (kapan), Where (teng pundhi), Why (kenging menapa), lan How (kepripun). Tegesipun inggih menika sinten ingkang ingkang tumindak, menapa ingkang dipun tindakaken, wonten pundhi papanipun, kenging menapa saged tumindak kados menika, saha kepripun caranipun. Wonten pinten-pinten jinis pawartos ingggih menika Pawartos Langsung (Srtaight news), Pawartos Mendalam (depth news), Pawartos Opini (opini news) saha pawartos photo. Struktur panyeratan pawartos menika awujud irah-irahan (head), baris tengah (dateline), teras pawartos (lead) saha wos pawatos (body). Prinsip panyeratanipun menika nengenaken fakta ingkang wigati piyambak, antawispun fakta saha opini boten dipuncampur saha seimbang. Wosing pawartos menika minangka faktaning saking kadadosan ingkang saged dipunsade wosipun, inggih menika aktual, faktual, wigati, saha narik kawigaten. 2. OpiniOpini menika minangka panyaruh ingkang sifatipun subjektif ngengingi salah satunggaling perkawis ingkang dipunolah dados seratan. Jinising opini inggih menika opini, kolom, esai, tajuk rencana, Surat pembaca, karikatur, pojok. Wosing seratan awujud pamanggihing panyerat piyambak saged adedasar fakta utawi pamanggih kemawon. Struktur seratan opini inggih menika irah-irahan, penyerat, pambuka seratan, kerangka penggalih utawi pengait, wos seratan saha panutup.3. FeatureFeature utawi karangan khas inggih menika palaporan jurnalistik ingkang emper kaliyan sastra ingkang mbabar perkawis utawi kadadosan. Wosipun nengenaken perangan tartemtu ing salebeting perkawis menika, adatipun unsur ingkang ngandut human interest inggih menika fakta-fakta ingkang saged nggugah rasa utawi emosi (trenyuh, simpati, remen, jengkel utawi nesu. Jinising feature inggih menika feature pawartos, feature artikel, tips, feature biografi, feature petualangan lsp.4. ResensiResensi inggih menika ngrembag wosing buku. Wosinpun ngengingi kirang saha langkungipun wos buku kasebat, undering perkawis utawi wosing buku menika narik kawigatisan menapa boten, kitik dumateng buku ingkang dipun resensi, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika. Struktur seratan resensi inggih menika pambuka (wosipun: identitas buku (irah-irahan buku, panyerat, penerbit, warsa terbitipun, cacahing kaca, saha regi), wos (wujudipun: ulasan ngengingi undering perkawis utawi irah-irahan buku menika, wosing buku, saha informasi ngengingi sebab musabab saha ancasipun buku menika dipun serat, gayanipun panyeratan, bandingan kaliyan buku sanes ingkang undering perkakawispun sami utawi buka sanes ingkang dipunanggit panyerat buku kasebat. Panutup (wosipun: kualitas saking buku kasebat, langkung saha kirangipun buku kasebat, paring kritik sara panyaruh dumateng panyerat saha penerbit, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika). Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani resentator (peresensi). 5. KolomKolom inggih manika rubric khusu para winasis ingkang wujudipun seratan cekak ingkang wosipun pamanggih subjektif panyerat nengingi salah satunggaling perkawis. Ing media massa kolom menika kadang kala anggenipun wastani boten sami wonten ingkang mastani resonansi, asal-usul lsp. Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani Kolomnis. Wosing kolom menika namung pamanggih/ panyaruh adedasar teori ngelmu ingkang saged dipundadosaken dasar seratan kolom menika. Seratan kolom menika boten nggadahi struktur tertemtu, wujudipun langsung wos saking seratan kasebat, inggih menika mbabar pokok pirembagan saha pamanggih panyerat ngengingi perkawis kasebat. Irah-irahannipun saged cekak kemawon kepara saged setunggal tembung. 6. Tajuk RencanaTajuk rencana utawi Tajuk langkung dipuntepan kanti unen-unen Induk Karangan ing media massa. Tajuk asring dipunwasatani Opini Redaksi, inggih menika pambijining redaksi salah satunggaling media massa ngengingi perkawis tartemtu. Tajuk menika ugi minangka Jati Dhiri media massa kasebut. Lumantar tajuk redasi media massa kasebat nuduhaken sikap utawi visi ngengingi salah satunggaling perkawis aktual ingkang wonten ing Masyarakat. Tajuk menika awujud serat cekak saha emper kaliyan kolom. Tajuk menika saged dipunserat dening Pimpinan Redaksi utawi redaktur senior ingkang saged paring paring panyaruh ngengingi sikap utawi visi media massa kasebat gegayutan kaliyan perkawis ingkang siweg aktual. 7. EsaiEsai bilih dipuntingali saking etimologis nggadahi teges Karangan, sastra saha Skripsi. Miturut KBBI esai inggih menika karangan prosa (karangan bebas) ingkang ngrembag perkawis kanthi cara spintas mawon saking objektifitas panyerat kemawon. Esai menika wonten ing ndunyaning Jurnalistik, Akademisi saha Sastra/ seni. Katingal saking jurnalistik esai inggih menika seratan cekak ingkang adatipun awujud pamanggih panyerat ngengingi subjek tartemtu. Bilih saking akademisi esai inggih menika komposisi prosa cekak minangka opini panyerat ngengingi subjek tartemtu. Struktur seratan esai inggih menika pambuka, subjek pirembagan saha pengantar subjek sertan, wosing seratan, saha panutup. Esai ing ndunyaning sastra uatwi seni inggih menika karya sastra awujud seratan cekak ingkang wosipun pambabaring ngengingi salah satungaling karya sastra saha seni. Sakirang-kirangipun esai wonten 3 jinisipun inggih menika naratif, deskriftif saha persuasif. 8. Seratan IlmiahSeratan Ilmiah langkung wisuwur minangka seratan akademis. Mbetahaken ukara tesis, premis, hipotesis saha Kerangka Berpikir supados dipunbabar malih kanthi detail ingkang dipun perang wonten ing pinten-pinten bab kanthi riset ingkang saestu. Metodologi saha deviasi kedah dipunbabar kanthi cetha. Jinising seratan ilmiah inggih menika skripsi, tesis, desertasi saha artikel-artikel ingkang wonten ing Jurnal ilmiah. 9. Seratan Ilmiah PopulerSeratan Ilmiah Populer inggih menika seratan Ilmiah ingkang wujudipun artikel popular utawi Jurnalistik ingkang nengenaken unsur informasi, kaumuman saha gampil dipunmangertosi. Prisipun nyerat artikel ilmiah sami kaliyan nyerat ilmiah popular kades dene adatipun. Bedanipun artikel kados dene adatipun kaliyan ertikel populer inggih menika ngengingi fakta saha teori. Ing artikel ingkang kados dene adatipun panyerat boten dipuntuntut ngawontenaken fakta utawi teori ing salebeting argumentasi utawi opinipun. Karateristik utama saking artikel ilmiah popular inggih menika opini subjektif panyerat dipunparingi fakta-data (adatipun minangka asiling riset) saha teorin ingkang paring panjurung ngengingi salah satunggaling perkawis utawi kadadosan. Setrukturipun panyeratan samikaliyan artikel opini. Jinising Seratan Jurnalistik Miturut Fungsinipun1. Cariyos (narasi)Nyariyosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara lan sanes-sanesipun. Tuladhanipun: dongeng, fable, mite, legenda, epos, sage, wiracarita.2. Gegambaran (deskripsi)Seratan ingkang wosipun nggambaraken kawontenaning barang, swasana, kedadosan lan sanes-sanesipun satemah ingkang maos kados mriksani piyambak kadosdene ingkang dipungambaraken. Tuladhanipun: seratan babpapanwisata (Pantai Parangtritis, Tawangmangu, Gua Gong).3. Paparan (eksposisi)Seratan ingkang wosipun ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud, ancas utawi samubarang sanesipun. Tuladhanipun: Caranipun Damel Tempe, Bandeng Presto lsp.4. Penggalihan (Argumentasi)Seratan ingkang wosipun ngandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantheni katrangan- katrangan, dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik menapa dene ngiyataken penggalihan utawi satunggaling gagasan. Tuladhanipun: Pengaruh Formalin ing Bakso.5. Ajakan (Persuasi)Seratan ingkang wosipun ajak-ajak dhateng tiyang sanes supados tuwuh keyakinanipun, satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat. Tuladha; Iklan, Pengaosan Agama.

Caranipun NyeratMenawi badhe damel seratan (karangan) prosa, kita kedah nggatosaken urut-urutan ingkang dipuntindakaken supados seratan saged runtut saha asilipun saged sae. Urut- urutanipun seratan inggih menika:1. Nemtokaken tema (topik) seratan2. Nemtokaken irah-irahan seratan3. Ngempalaken bahan-bahan4. Damel cengkorongan (kerangka) seratan5. Mekaraken cengkorongan seratan kasebat dados seratan ingkang jangkep.

Kejawi urut-urutan ing nginggil, babagan ingkang kedah dipungatosaken ugi inggih punika:1. Kertasipun ingkang sae2. Basanipun ingkang baku saha sae3. Ukaranipun runtut.4. Seratanipun cetha5. Pamilihing tembung ingkang mentes6. Temanipun manunggal.

Jinising ParagrafMiturut prenahing ukara baku/pokok lan ukara panerang, paragraph saged kaperang dados sekawan, inggih punika:1. Deduksi inggih menika paragraph ingkang ukara bakunipun wonten wiwitaning ukara.2. Induksi inggih menika paragarf ingkang ukara bakunipun wonten ing pungkasaning ukara.3. Campuran inggih menika paragraph ingkang ukara bakunipun wonten ing wiwitan lan pungkasaning ukara. Deskripsi inggih punika paragraph ingkang

a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Karya Jurnalistik ReportaseSaat kalian membaca Karya Jurnalistik Reportase ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa.Kata-kata sulit pada teks Karya Jurnalistik Reportase sebagai berikut

No.Kata SulitArti/Makna

1

2

3

4

5

Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK)A. LK Memahami Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan dalam menulisan Karya Jurnalistik Reportase

LK 1 : LK Hakikat Karya Jurnalistik Reportase

Cermatilah teks berikut ini!JURNALISTIKTegesing junlaistik menika katah sanget, miturut etimologi jurnalistik menika saking tembung jurnal saha istik. Jurnal menika saking basa Prancis jounal ingkang tegesipun Catetan Harian, ananging ugi wonten ingkang ngendika juralistik saged ugi saking tembung diurnal ingkang tegesipun dinten menika. Tembung istik menika saking tembung estetika ingkang nggadahi teges ngelmu ngengingi kaindahan. Kanthi umum jurnalistik nggadahi teges seni saha keterampilan madosi, ngempalaken, ngolah, ngronce, saha nyajiaken pawartos ngengingi perkara utawi kadadosan ingkang dumadi saben dintenipun kanthi seratan ingkang endah, kanthi ancas maringi sedaya kabetahanipun ati nurani tiyang kathah, pramila ndadosaken ewahing sifat, watek, panyaruh, saha tumindak masyarakat mituruk kekajenganipun jurnalis.Jinising seratan menika kaperang dados kalih inggih menika seratan fiski saha non fiksi. Sertan fiksi awujud seratan imajinatif utawi khayalan sanes kadadosan ingkang nyata. Umumipun seratan fiksi menika minangka karya sastra kados dene cerkak, novel, geguritan, saha drama/sandiwara. Seratan non fiksi inggih menika seratan ingkang adedasar fakta saha data. Tuladha seratan non fiksi inggih menika artikel, pawartos, feature, essay saha resensi.Naskah jurnalistik mebet ing seratan non fiksi amargi seratan jurnalistik adedasar fakta saha data saking kadadosan ing saben dintenipun. Pramila menika ciri wancinipun naskah utawi karya jurnalistik inggih menika non fiksi, faktual, sanes khayalan. Naskah utwai karya jurnalistik kaperang dados tigang kelompok inggih menika Pawartos (News), opini (views) saha Karangan Khas (feature). Jenis-jenis Karaya Jurnalistik1. PawartosPawartos inggih menika palaporan ngengingi kadadosan arupi paparan fakta saha data ngengingi kadadosan kasebat. Unsur fakta ingkang wonten ing palaporan inggih menika 5W+1H, inggih menika Who (sinten), What (menapa), When (kapan), Where (teng pundhi), Why (kenging menpa), lan How (kepripun). Tegesipun inggih menika sinten ingkang ingkang tumindak, menapa ingkang dipun tindakaken, wonten pundhi papanipun, kenging menapa saged tumindak kados menika, saha kepripun caranipun. Wonten pinten-pinten jinis pawartos ingggih menika Pawartos Langsung (Srtaight news), Pawartos Mendalam (depth news), Pawartos Opini (opini news) saha pawartos photo. Struktur panyeratan pawartos menika awujud irah-irahan (head), baris tengah (dateline), teras pawartos (lead) saha wos pawatos (body). Prinsip panyeratanipun menika nengenaken fakta ingkang wigati piyambak, antawispun fakta saha opini boten dipuncampur saha seimbang. Wosing pawartos menika minangka faktaning saking kadadosan ingkang saged dipunsade wosipun, inggih menika aktual, faktual, wigati, saha narik kawigaten. 2. OpiniOpini menika minangka panyaruh ingkang sifatipun subjektif ngengingi salah satunggaling perkawis ingkang dipunolah dados seratan. Jinising opini inggih menika opini, kolom, esai, tajuk rencana, Surat pembaca, karikatur, pojok. Wosing seratan awujud pamanggihing panyerat piyambak saged adedasar fakta utawi pamanggih kemawon. Struktur seratan opini inggih menika irah-irahan, penyerat, pambuka seratan, kerangka penggalih utawi pengait, wos seratan saha panutup.3. FeatureFeature utawi karangan khasinggih menika palaporan jurnalistik ingkang emper kaliyan sastra ingkang mbabar perkawis utawi kadadosan. Wosipun nengenaken perangan tartemtu ing salebeting perkawis menika, adatipun unsur ingkang ngandut human interest inggih menika fakta-fakta ingkang saged nggugah rasa utawi emosi (trenyuh, simpati, remen, jengkel utawi nesu. Jinising feature inggih menika feature pawartos, feature artikel, tips, feature biografi, feature petualangan lsp.4. ResensiResensi inggih menika ngrembag wosing buku. Wosinpun ngengingi kirang saha langkungipun wos buku kasebat, undering perkawis utawi wosing buku menika narik kawigatisan menapa boten, kitik dumateng buku ingkang dipun resensi, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika. Struktur seratan resensi inggih menika pambuka (wosipun: identitas buku (irah-irahan buku, panyerat, penerbit, warsa terbitipun, cacahing kaca, saha regi), wos (wujudipun: ulasan ngengingi undering perkawis utawi irah-irahan buku menika, wosing buku, saha informasi ngengingi sebab musabab saha ancasipun buku menika dipun serat, gayanipun panyeratan, bandingan kaliyan buku sanes ingkang undering perkakawispun sami utawi buka sanes ingkang dipunanggit panyerat buku kasebat. Panutup (wosipun: kualitas saking buku kasebat, langkung saha kirangipun buku kasebat, paring kritik sara panyaruh dumateng panyerat saha penerbit, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika). Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani resentator (peresensi). 5. KolomKolom inggih manika rubric khusu para winasis ingkang wujudipun seratan cekak ingkang wosipun pamanggih subjektif panyerat nengingi salah satunggaling perkawis. Ing media massa kolom menika kadang kala anggenipun wastani boten sami wonten ingkang mastani resonansi, asal-usul lsp. Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani Kolomnis. Wosing kolom menika namung pamanggih/ panyaruh adedasar teori ngelmu ingkang saged dipundadosaken dasar seratan kolom menika. Seratan kolom menika boten nggadahi struktur tertemtu, wujudipun langsung wos saking seratan kasebat, inggih menika mbabar pokok pirembagan saha pamanggih panyerat ngengingi perkawis kasebat. Irah-irahannipun saged cekak kemawon kepara saged setunggal tembung. 6. Tajuk RencanaTajuk rencana utawi Tajuk langkung dipuntepan kanti unen-unen Induk Karangan ing media massa. Tajuk asring dipunwasatani Opini Redaksi, inggih menika pambijining redaksi salah satunggaling media massa ngengingi perkawis tartemtu. Tajuk menika ugi minangka Jati Dhiri media massa kasebut. Lumantar tajuk redasi media massa kasebat nuduhaken sikap utawi visi ngengingi salah satunggaling perkawis aktual ingkang wonten ing Masyarakat. Tajuk menika awujud serat cekak saha emper kaliyan kolom. Tajuk menika saged dipunserat dening Pimpinan Redaksi utawi redaktur senior ingkang saged paring paring panyaruh ngengingi sikap utawi visi media massa kasebat gegayutan kaliyan perkawis ingkang siweg aktual. 7. EsaiEsai bilih dipuntingali saking etimologis nggadahi teges Karangan, sastra saha Skripsi. Miturut KBBI esai inggih menika karangan prosa (karangan bebas) ingkang ngrembag perkawis kanthi cara spintas mawon saking objektifitas panyerat kemawon. Esai menika wonten ing ndunyaning Jurnalistik, Akademisi saha Sastra/ seni. Katingal saking jurnalistik esai inggih menika seratan cekak ingkang adatipun awujud pamanggih panyerat ngengingi subjek tartemtu. Bilih saking akademisi esai inggih menika komposisi prosa cekak minangka opini panyerat ngengingi subjek tartemtu. Struktur seratan esai inggih menika pambuka, subjek pirembagan saha pengantar subjek sertan, wosing seratan, saha panutup. Esai ing ndunyaning sastra uatwi seni inggih menika karya sastra awujud seratan cekak ingkang wosipun pambabaring ngengingi salah satungaling karya sastra saha seni. Sakirang-kirangipun esai wonten 3 jinisipun inggih menika naratif, deskriftif saha persuasif. 8. Seratan IlmiahSeratan Ilmiah langkung wisuwur minangka seratan akademis. Mbetahaken ukara tesis, premis, hipotesis saha Kerangka Berpikir supados dipunbabar malih kanthi detail ingkang dipun perang wonten ing pinten-pinten bab kanthi riset ingkang saestu. Metodologi saha deviasi kedah dipunbabar kanthi cetha. Jinising seratan ilmiah inggih menika skripsi, tesis, desertasi saha artikel-artikel ingkang wonten ing Jurnal ilmiah. 9. Seratan Ilmiah PopulerSeratan Ilmiah Populer inggih menika seratan Ilmiah ingkang wujudipun artikel popular utawi Jurnalistik ingkang nengenaken unsur informasi, kaumuman saha gampil dipunmangertosi. Prisipun nyerat artikel ilmiah sami kaliyan nyerat ilmiah popular kades dene adatipun. Bedanipun artikel kados dene adatipun kaliyan ertikel populer inggih menika ngengingi fakta saha teori. Ing artikel ingkang kados dene adatipun panyerat boten dipuntuntut ngawontenaken fakta utawi teori ing salebeting argumentasi utawi opinipun. Karateristik utama saking artikel ilmiah popular inggih menika opini subjektif panyerat dipunparingi fakta-data (adatipun minangka asiling riset) saha teorin ingkang paring panjurung ngengingi salah satunggaling perkawis utawi kadadosan. Setrukturipun panyeratan samikaliyan artikel opini.

Jinising Seratan Jurnalistik Miturut Fungsinipun1. Cariyos (narasi)Nyariyosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara lan sanes-sanesipun. Tuladhanipun: dongeng, fable, mite, legenda, epos, sage, wiracarita.2. Gegambaran (deskripsi)Seratan ingkang wosipun nggambaraken kawontenaning barang, swasana, kedadosan lan sanes-sanesipun satemah ingkang maos kados mriksani piyambak kadosdene ingkang dipungambaraken. Tuladhanipun: seratan bab papanwisata (Pantai Parangtritis, Tawangmangu, Gua Gong).3. Paparan (eksposisi)Seratan ingkang wosipun ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud, ancas utawi samubarang sanesipun. Tuladhanipun: Caranipun Damel Tempe, Bandeng Presto lsp.4. Penggalihan (Argumentasi)Seratan ingkang wosipun ngandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantheni katrangan- katrangan, dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik menapa dene ngiyataken penggalihan utawi satunggaling gagasan. Tuladhanipun: Pengaruh Formalin ing Bakso.5. Ajakan (Persuasi)Seratan ingkang wosipun ajak-ajak dhateng tiyang sanes supados tuwuh keyakinanipun, satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat. Tuladha; Iklan, Pengaosan Agama.

Caranipun NyeratMenawi badhe damel seratan (karangan) prosa, kita kedah nggatosaken urut-urutan ingkang dipuntindakaken supados seratan saged runtut saha asilipun saged sae. Urut- urutanipun seratan inggih menika:1. Nemtokaken tema (topik) seratan2. Nemtokaken irah-irahan seratan3. Ngempalaken bahan-bahan4. Damel cengkorongan (kerangka) seratan5. Mekaraken cengkorongan seratan kasebat dados seratan ingkang jangkep.

Kejawi urut-urutan ing nginggil, babagan ingkang kedah dipungatosaken ugi inggih punika:1. Kertasipun ingkang sae2. Basanipun ingkang baku saha sae3. Ukaranipun runtut.4. Seratanipun cetha5. Pamilihing tembung ingkang mentes6. Temanipun manunggal.

Jinising ParagrafMiturut prenahing ukara baku/pokok lan ukara panerang, paragraph saged kaperang dados sekawan, inggih punika:1. Deduksi inggih menika paragraph ingkang ukara bakunipun wonten wiwitaning ukara.2. Induksi inggih menika paragarf ingkang ukara bakunipun wonten ing pungkasaning ukara.3. Campuran inggih menika paragraph ingkang ukara bakunipun wonten ing wiwitan lan pungkasaning ukara.4. Deskripsiinggihpunikaparagraphingkangbotenwontenukarabakunipunamargisampunsumebaringsedaya ukara.

LK 2 : LK Struktur Karya Jurnalistik ReportaseDeskripsikan struktur teksKarya Jurnalistik Reportase dengan data yang mendukung!NOSTRUKTUR TEKSPARAGRAF/KALIMAT

1Pernyataan umum/klasifikasi

..

2Data yang dilaporkan..

3Data yang dilaporkan

..

LK 3 : LK Metrum Karya Jurnalistik Reportase

Deskripsikan kaidahkebahasaan tekskarya jurnalistik reportase dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)!NOKEBAHASAANPARAGRAF/KALIMAT

1Kalimat Tunggal..

2Kalimat Majemuk..

3Konjungsi..

B. LK Menangkap Makna Karya Jurnalistik Reportase

Cermatilah sekali lagi Karya Jurnalistik Reportase dibawah ini!BAKDA KUPAT WULANG SEMBAH PAPAT

Tumrap wong Jawa, laku spiritual sing ana gayutan karo ibadah pasa ing sasi Pasa kaptung dawa. Kawiwitan nyadran ing sasi Ruwah nganti kupatan utawa bakda kupat ing sasi Sawal. Miturut gothking wong akh, tradhisi nyedhiyakak panganan kupat, panganan saka beras sing diwungkus janur lan ngathik persagi papat, kuwi wus lumebu ing tanah Jawa adoh sadurung bebrayan agung Jawa tepung lan wusana nampa agama Islam. Miturut Pangarsa Komite Museum Radyapustaka kang uga pamerdi budaya Jawa, Winarso Kalinggo, dina Slasa (29/9), kawitan bakda kupat utawa kupatan kuwi mujudak tradhisi kanggo sesaji mring arwah bocah. Miturut kapitayan wong Jawa jaman biyn, arwah bocah bakal bali ing omah wong tuwan. Hamula sing ana ing omah kasebut wajib mahargya tekan. Sabanjur, dning Sunan Kalijaga, miturut gothking wong akh, tradhisi kupatan kuwi mau diowahi kanggo nyengkuyung dhakwah Islam. Wusana, tumrap wong Jawa (Islam) banjur ana rong dina bakda, yakuwi bakda Ariyadi ing tanggal 1 Sawal lan bakda kupat ing dina seminggu sawis dina bakda Ariyadi. Wusana, bakda kupat iki dadi perangan pahargyan bakda Ariyadi.Gayutan, sawis sesasi nutug nglakoni ibadah pasa ing sasi Pasa, wong Jawa (Islam) rumangsa bakal bali ing kahanan fitrah, yakuwi kahanan suci, ing dina bakda Ariyadi tanggal 1 Sawal. Sawis kuwi, wong Jawa (Islam) mbacutak ibadah pasan kanthi pasa nenem dina ing sasi Sawal. Laku pasa nenem dina iki dipungkasi ing dina bakda kupat, seminggu sawis dina bakda Ariyadi. Tradhisi bakda kupat isih dileluri dning saprangan warga bebrayan Jawa. Ing tlatah Lamongan, Jawa Timur, dina bakda kupat dadi pahargyan sing ora kalah regeng kalawan dina bakda Ariyadi. Miturut Anas Asyhari, warga Lamongan kutha, nalika wawangunem kalawan Espos, dina Slasa (22/9), ing dina bakda kupat kuwi akh digelar acara kagunan ing papan-papan pariwisata. Dn ing omah warga sing isih ngugemi tradhisi iki mesthi cumepak suguhan kupat salawuhan, kayadn opor pitik lan sambel gorng ati kanggo nyepaki dhayoh sing bakal padha teka, kayadn tradhisi ujung ing dina bakda Ariyadi. Jumbuh budaya urip wong Jawa sing kebak pasemon lan pralambang, bakda kupat uga ngamot wulang luhur gegayutan kuwajiban manungsa murih tansah ngudi urip lan panguripan sing luwih becik. Nam-naman janur sing dadi kupat dadi gegambaran urip manungsa sing ora kalis saka luput lan salah. Werna putih nalika kupat disigar nggambarake resik lan sucining ati sawis ngakoni lepat (luput) lan diapura. Saprangan warga ing tlatah Kutha Semarang, Solo lan Yogyakarta uga akh sing ngleluri tradhisi bakda kupat iki. Malah ing tlatah Semarang Utara, miturut katrangan Dewi Kartikasari, Arif lan Subagyo, kabh warga Kutha Semarang, nalika wawangunem kalawan Espos, dina Setu (26/9), ing kalodhangan ngaso sinambi lungguhan ing city walk sakidul Ratan Slamet Riyadi Solo, isih ana saprangan warga sing ngadani acara kupatan sing mapan ing mushola utawa mesjid. Tradhisi Jawa iku pancn sugih pralambang lan sanpan. Ing bakda kupat ana pralambang ngakoni kabh luput utawa lepatipun. Lonthong ngemu sanpan ala-ala dadi kothong, kabh sing ala dadi ilang lan bali resik manh, Winarso ngandharak. Wujud kupat sing persagi papat uga ngamot wulang babagan laku utama kanggo nggayuh kamulyan. Laku utama kuwi kaprang dadi patang tataran sing karan sembah papat. Wulang iki warisan KGPAA Mangkunagara IV lan kamot ing Serat Wedhatama. Sembah papat kuwi, sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa lan sembah rasa. Pralambang lan sanpan sing kakandhut ing bakda kupat salaras temen kalawan wulang sembah papat iki. Tradhisi bakda kupat ngamot pralambang laku kanggo nuju kautaman, ora mung utama ing tumindak lan wicara ing urip padinan, nanging sing luwih utama ora liya kautaman jiwa lan kapribadn. Sembah papat warisan KGPAA Mangkunagara IV uga nuju marang kautaman jiwa lan raga.Wulang sembah raga kamot ing tembang sembah raga puniku / pakartining wong amagang laku / sesucin asarana saking warih / kang wus lumrah limang wektu / wantu wataking wawaton. Sembah cipta kamot ing tembang samengko sembah kalbu/ yn lumintu uga dadi laku/ laku agung kang kagungan narapati/ patitis teteging kawruh/ meruhi marang kang momong. Wulang sembah jiwa kamot ing tembang sayekti luwih perlu/ ingaranan pepuntoning laku/ kalakuan kang tumrap bangsaning batin/ sucin lan awas emut/ mring alaming lama amota. Lan wulang sembah rasa kamot ing tembang samengko ingsun tutur/ gantya sembah ingkang kaping catur/ sembah rasa karasa wosing dumadi/ dadi wus tanpa tuduh/ mung kalawan kasing batos. ( Copyright Solopos.net on Kamis, 01 Oktober 2009)

LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit

Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Karya Jurnalistik Reportase di atas!

NoKata SulitArti

1..

2..

3..

4..

LK2 : Menemukan Makna Bagian Karya Jurnalistik ReportaseTemukan makna pada bagian teks karya jurnalistik reportase (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)!

NoParagrafInterprestasi Makna

1

Pertama (Pernyataan pendapat)..

2

Kedua (Argumen)..

3

Ketiga (Penegasan ulang)..

Simpulan:.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

LK 3 : Menginterpretasi ( Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan) Makna

Setelah menginterprestasikan makna, kembangkan menjadi paragraf utuh dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!

.................................................................................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................. ..................................................................................................................................................................................................................................

Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasia. Teknik Penilaian : Observasib. Bentuk instrumen : Lembar Observasic. Kisi-kisi Lembar ObservasiSikap SpiritualNo.Sikap/NilaiIndikatorButir Pertanyaan

1JujurMenunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan

Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.

2DisiplinBerperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran

Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran

3Tanggung jawabBerperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Karya Jurnalistik Reportase

Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

4. proaktifBerperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran

Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran

e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diriNama:Kelas:Tanggal penilaian:Materi/topik:

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.No.Pernyataan

YaTidak

1.Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok

2.Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta

3.Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4.Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas

5.Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta DidikMata pelajaran : Bahasa JawaKelas/ semester:Topik: memahami Struktur karya jurnalistik reportase dan penulisan karya jurnalistik reportase sesuai kaidah penulisan dalam menulisan Karya Jurnalistik ReportaseIndikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, dan proaktif

1.Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran2.Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan3.Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumuNo.PerilakuDilakukan/muncul

YaTidak

1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya

2.Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain

3.melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4.Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan

5.Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran

g. Jurnal Jurnal PenilaianNama:Kelas :

No. Hari, tanggal

KejadianKeterangan/ Tindak Lanjut

1.

2.

2. PENGETAHUANTES URAIAN

Petunjuk1. Baca secara cermat Karya Jurnalistik Reportase berikut!2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!a. Berdasarkan Karya Jurnalistik Reportase yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Karya Jurnalistik Reportase!1.Menapaingkangdipunwastanikarya jurnalistik?...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanikarya jurnalistik reportase?...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................3.Kasebatnamaneka warna jinising karya jurnalistik!...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................4.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanikados pundhi caranipun nyerat karya jurnalistik?..................................................................................................................................................................................................................................................................................5.menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala nyerat karya jurnalistik reportase?...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

a. Berdasarkan Karya Jurnalistik Reportase, jelaskan struktur yang terdapat di dalam karya jurnalistik reportase tersebut!b. Berdasarkan Karya Jurnalistik Reportase, deskripsikan kaidah penulisan karya jurnalistik reportase tersebut !

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Karya Jurnalistik ReportaseNo.Aspek dan Kriteria Skor

1.Menapaingkangdipunwastanikarya jurnalistik?2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanikarya jurnalistik reportase?3.Kasebatnamaneka warna jinising karya jurnalistik!4. Kaandharnamenapaingkangdipunwastanikados pundhi caranipun nyerat karya jurnalistik?5.Kaandharna menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala nyerat karya jurnalistik reportase?2222

2

Total Skor 10

No.Aspek dan KriteriaSkor

Struktur Teks1. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap2. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkap3. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap4. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap4

32

1

Total Skor 12

No.Aspek dan KriteriaSkor

Unsur Kebahasaan1. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sesuai2. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sangat sesuai3. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) kurang mendukung atau kurang sesuai4. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) tidak mendukung atau tidak sesuai tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai4

3

2

1

Total Skor 12

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN

SoalParagraf/Kalimat

1Tegesing junlaistik menika katah sanget, miturut etimologi jurnalistik menika saking tembung jurnal saha istik. Jurnal menika saking basa Prancis jounal ingkang tegesipun Catetan Harian, ananging ugi wonten ingkang ngendika juralistik saged ugi saking tembung diurnal ingkang tegesipun dinten menika. Tembung istik menika saking tembung estetika ingkang nggadahi teges ngelmu ngengingi kaindahan. Kanthi umum jurnalistik nggadahi teges seni saha keterampilan madosi, ngempalaken, ngolah, ngronce, saha nyajiaken pawartos ngengingi perkara utawi kadadosan ingkang dumadi saben dintenipun kanthi seratan ingkang endah, kanthi ancas maringi sedaya kabetahanipun ati nurani tiyang kathah, pramila ndadosaken ewahing sifat, watek, panyaruh, saha tumindak masyarakat mituruk kekajenganipun jurnalis

2Reportase inggih menika pawarta, palapuran, teknik palaporan kadadosan adedasar pengamatan saha sumber katulis.

31. PawartosPawartos inggih menika palaporan ngengingi kadadosan arupi paparan fakta saha data ngengingi kadadosan kasebat. Unsur fakta ingkang wonten ing palaporan inggih menika 5W+1H, inggih menika Who (sinten), What (menapa), When (kapan), Where (teng pundhi), Why (kenging menpa), lan How (kepripun). Tegesipun inggih menika sinten ingkang ingkang tumindak, menapa ingkang dipun tindakaken, wonten pundhi papanipun, kenging menapa saged tumindak kados menika, saha kepripun caranipun. Wonten pinten-pinten jinis pawartos ingggih menika Pawartos Langsung (Srtaight news), Pawartos Mendalam (depth news), Pawartos Opini (opini news) saha pawartos photo. Struktur panyeratan pawartos menika awujud irah-irahan (head), baris tengah (dateline), teras pawartos (lead) saha wos pawatos (body). Prinsip panyeratanipun menika nengenaken fakta ingkang wigati piyambak, antawispun fakta saha opini boten dipuncampur saha seimbang. Wosing pawartos menika minangka faktaning saking kadadosan ingkang saged dipunsade wosipun, inggih menika aktual, faktual, wigati, saha narik kawigaten. 2. OpiniOpini menika minangka panyaruh ingkang sifatipun subjektif ngengingi salah satunggaling perkawis ingkang dipunolah dados seratan. Jinising opini inggih menika opini, kolom, esai, tajuk rencana, Surat pembaca, karikatur, pojok. Wosing seratan awujud pamanggihing panyerat piyambak saged adedasar fakta utawi pamanggih kemawon. Struktur seratan opini inggih menika irah-irahan, penyerat, pambuka seratan, kerangka penggalih utawi pengait, wos seratan saha panutup.3. FeatureFeature utawi karangan khasinggih menika palaporan jurnalistik ingkang emper kaliyan sastra ingkang mbabar perkawis utawi kadadosan. Wosipun nengenaken perangan tartemtu ing salebeting perkawis menika, adatipun unsur ingkang ngandut human interest inggih menika fakta-fakta ingkang saged nggugah rasa utawi emosi (trenyuh, simpati, remen, jengkel utawi nesu. Jinising feature inggih menika feature pawartos, feature artikel, tips, feature biografi, feature petualangan lsp.4. ResensiResensi inggih menika ngrembag wosing buku. Wosinpun ngengingi kirang saha langkungipun wos buku kasebat, undering perkawis utawi wosing buku menika narik kawigatisan menapa boten, kitik dumateng buku ingkang dipun resensi, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika. Struktur seratan resensi inggih menika pambuka (wosipun: identitas buku (irah-irahan buku, panyerat, penerbit, warsa terbitipun, cacahing kaca, saha regi), wos (wujudipun: ulasan ngengingi undering perkawis utawi irah-irahan buku menika, wosing buku, saha informasi ngengingi sebab musabab saha ancasipun buku menika dipun serat, gayanipun panyeratan, bandingan kaliyan buku sanes ingkang undering perkakawispun sami utawi buka sanes ingkang dipunanggit panyerat buku kasebat. Panutup (wosipun: kualitas saking buku kasebat, langkung saha kirangipun buku kasebat, paring kritik sara panyaruh dumateng panyerat saha penerbit, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika). Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani resentator (peresensi). 5. KolomKolom inggih manika rubric khusu para winasis ingkang wujudipun seratan cekak ingkang wosipun pamanggih subjektif panyerat nengingi salah satunggaling perkawis. Ing media massa kolom menika kadang kala anggenipun wastani boten sami wonten ingkang mastani resonansi, asal-usul lsp. Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani Kolomnis. Wosing kolom menika namung pamanggih/ panyaruh adedasar teori ngelmu ingkang saged dipundadosaken dasar seratan kolom menika. Seratan kolom menika boten nggadahi struktur tertemtu, wujudipun langsung wos saking seratan kasebat, inggih menika mbabar pokok pirembagan saha pamanggih panyerat ngengingi perkawis kasebat. Irah-irahannipun saged cekak kemawon kepara saged setunggal tembung. 6. Tajuk RencanaTajuk rencana utawi Tajuk langkung dipuntepan kanti unen-unen Induk Karangan ing media massa. Tajuk asring dipunwasatani Opini Redaksi, inggih menika pambijining redaksi salah satunggaling media massa ngengingi perkawis tartemtu. Tajuk menika ugi minangka Jati Dhiri media massa kasebut. Lumantar tajuk redasi media massa kasebat nuduhaken sikap utawi visi ngengingi salah satunggaling perkawis aktual ingkang wonten ing Masyarakat. Tajuk menika awujud serat cekak saha emper kaliyan kolom. Tajuk menika saged dipunserat dening Pimpinan Redaksi utawi redaktur senior ingkang saged paring paring panyaruh ngengingi sikap utawi visi media massa kasebat gegayutan kaliyan perkawis ingkang siweg aktual. 7. EsaiEsai bilih dipuntingali saking etimologis nggadahi teges Karangan, sastra saha Skripsi. Miturut KBBI esai inggih menika karangan prosa (karangan bebas) ingkang ngrembag perkawis kanthi cara spintas mawon saking objektifitas panyerat kemawon. Esai menika wonten ing ndunyaning Jurnalistik, Akademisi saha Sastra/ seni. Katingal saking jurnalistik esai inggih menika seratan cekak ingkang adatipun awujud pamanggih panyerat ngengingi subjek tartemtu. Bilih saking akademisi esai inggih menika komposisi prosa cekak minangka opini panyerat ngengingi subjek tartemtu. Struktur seratan esai inggih menika pambuka, subjek pirembagan saha pengantar subjek sertan, wosing seratan, saha panutup. Esai ing ndunyaning sastra uatwi seni inggih menika karya sastra awujud seratan cekak ingkang wosipun pambabaring ngengingi salah satungaling karya sastra saha seni. Sakirang-kirangipun esai wonten 3 jinisipun inggih menika naratif, deskriftif saha persuasif. 8. Seratan IlmiahSeratan Ilmiah langkung wisuwur minangka seratan akademis. Mbetahaken ukara tesis, premis, hipotesis saha Kerangka Berpikir supados dipunbabar malih kanthi detail ingkang dipun perang wonten ing pinten-pinten bab kanthi riset ingkang saestu. Metodologi saha deviasi kedah dipunbabar kanthi cetha. Jinising seratan ilmiah inggih menika skripsi, tesis, desertasi saha artikel-artikel ingkang wonten ing Jurnal ilmiah. 9. Seratan Ilmiah PopulerSeratan Ilmiah Populer inggih menika seratan Ilmiah ingkang wujudipun artikel popular utawi Jurnalistik ingkang nengenaken unsur informasi, kaumuman saha gampil dipunmangertosi. Prisipun nyerat artikel ilmiah sami kaliyan nyerat ilmiah popular kades dene adatipun. Bedanipun artikel kados dene adatipun kaliyan ertikel populer inggih menika ngengingi fakta saha teori. Ing artikel ingkang kados dene adatipun panyerat boten dipuntuntut ngawontenaken fakta utawi teori ing salebeting argumentasi utawi opinipun. Karateristik utama saking artikel ilmiah popular inggih menika opini subjektif panyerat dipunparingi fakta-data (adatipun minangka asiling riset) saha teorin ingkang paring panjurung ngengingi salah satunggaling perkawis utawi kadadosan. Setrukturipun panyeratan samikaliyan artikel opini. Jinising Seratan Jurnalistik Miturut Fungsinipun1. Cariyos (narasi)Nyariyosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara lan sanes-sanesipun. Tuladhanipun: dongeng, fable, mite, legenda, epos, sage, wiracarita.2. Gegambaran (deskripsi)Seratan ingkang wosipun nggambaraken kawontenaning barang, swasana, kedadosan lan sanes-sanesipun satemah ingkang maos kados mriksani piyambak kadosdene ingkang dipungambaraken. Tuladhanipun: seratan bab papanwisata (Pantai Parangtritis, Tawangmangu, Gua Gong).3. Paparan (eksposisi)Seratan ingkang wosipun ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud, ancas utawi samubarang sanesipun. Tuladhanipun: Caranipun Damel Tempe, Bandeng Presto lsp.4. Penggalihan (Argumentasi)Seratan ingkang wosipun ngandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantheni katrangan- katrangan, dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik menapa dene ngiyataken penggalihan utawi satunggaling gagasan. Tuladhanipun: Pengaruh Formalin ing Bakso.5. Ajakan (Persuasi)Seratan ingkang wosipun ajak-ajak dhateng tiyang sanes supados tuwuh keyakinanipun, satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat. Tuladha; Iklan, Pengaosan Agama.

4Caranipun NyeratMenawi badhe damel seratan (karangan) prosa, kita kedah nggatosaken urut-urutan ingkang dipuntindakaken supados seratan saged runtut saha asilipun saged sae. Urut- urutanipun seratan inggih menika:1. Nemtokaken tema (topik) seratan2. Nemtokaken irah-irahan seratan3. Ngempalaken bahan-bahan4. Damel cengkorongan (kerangka) seratan5. Mekaraken cengkorongan seratan kasebat dados seratan ingkang jangkep.

Kejawi urut-urutan ing nginggil, babagan ingkang kedah dipungatosaken ugi inggih punika:1. Kertasipun ingkang sae2. Basanipun ingkang baku saha sae3. Ukaranipun runtut.4. Seratanipun cetha5. Pamilihing tembung ingkang mentes6. Temanipun manunggal.

5Sumber berita, 5W + 1 H, unsur berita, judul, bahasa yang di gunakan.

b. Struktur teks

Struktur TeksParagraf/Kalimat

Pernyataan umumParagraf 1

AnggotaParagraf 3

AnggotaParagraf 3

Catatan: kalimat disesuaikan dengan teks

c.Unsur KebahasaanKalimat

Kalimat tunggalKalimat yang terdiri dari satu subjek, predikat dan objek atau keterangan (jika ada)

Kalimat majemukKalimat yang terdiri dari satu subjek atau lebih, dua predikat atau lebih dan objek atau keterangan (jika ada) serta adanya konjungsi

Konjungsidan, sehingga, dalam, dll

3. Keterampilan PetunjukMenulisan tembang macapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.

Pedoman Penskoran :

No.Aspek dan Kriteria Skor

1.Struktur Teksa. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung sanagt lengkapb. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkapc. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkapd. Struktur teks karya jurnalistik reportase (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap4

3

2

1

2.Unsur Kebahasaana. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sangat sesuaib. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sesuaic. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) kurang mendukung atau kurang sesuaid. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) tidak mendukung atau tidak sesuai tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai4

3

2

1

Perhitungan skor :

Skor = Perolehan skor Skor Maksimalx 100