SALINAN
KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016
TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini masih bersifat sektoral, perlu adanya upaya pengintegrasian dalam pola pengembangan dan dukungan kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara terpadu dan lintas sektoral;
b. bahwa dalam rangka pengintegrasian pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan LIPI sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tentang Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi LIPI 2015-2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen;
6. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen;
7. Keputusan Presiden Nomor 162/M Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Struktural Eselon I di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;
8. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;
9. Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 334/E/2015 tentang Rencana Strategis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2015-2019;
MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019.
KESATU : Menetapkan Rencana Strategis Teknologi Informasi dan
Komunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
2015-2019, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
Kepala ini.
KEDUA
: Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi LIPI
2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
merupakan dokumen perencanaan program dan kegiatan
pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengelolaan, dan
pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
lingkungan LIPI.
KETIGA : Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi LIPI
2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
digunakan sebagai pedoman yang harus dilaksanakan dalam
rangka penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
lingkungan LIPI.
KEEMPAT : Penyusunan Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi LIPI 2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU bertujuan untuk: a. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk keseluruhan satuan kerja di lingkungan LIPI;
b. menjamin keterikatan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan LIPI; dan
c. mengoptimalkan peran serta seluruh komponen terkait dalam pengimplementasian dan pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan LIPI.
KELIMA : Penyelenggaraan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi termasuk penyediaan infrastruktur jaringan dan aplikasi yang penggunaannya bersifat lintas sektoral atau antar satuan kerja di lingkungan LIPI.
KEENAM : Setiap satuan kerja bertanggung jawab terhadap aplikasi yang penggunaannya bersifat sektoral atau khas unit organisasi tertentu.
KETUJUH : Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh satuan kerja di lingkungan LIPI harus memperoleh persetujuan dari Sekretaris Utama LIPI dalam aspek standarisasi dan integrasi sistem.
KEDELAPAN : Sekretaris Utama LIPI sebagai penanggung jawab dalam penyelenggaraan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan LIPI.
KESEMBILAN : Biaya untuk melaksanakan Keputusan Kepala ini dibebankan pada Anggaran Belanja LIPI yang berkenaan dan dana lain yang sah.
KESEPULUH : Keputusan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Oktober 2016 KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, ttd. ISKANDAR ZULKARNAIN
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Para Pejabat Eselon I di lingkungan LIPI; 2. Para Kepala Satuan Kerja di lingkungan LIPI.
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas, ttd.
Nur Tri Aries Suestiningtyas
1
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era informasi dewasa ini, lalu-lintas informasi sangat padat dan berjalan sangat cepat
dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), informasi kini telah menjadi
komoditi yang sangat berharga dan kemajuan teknologi telah menempatkan informasi sebagai
salah satu sumber daya yang sangat penting dan perlu dikelola secara baik dan benar. Informasi
yang dikelola secara tepat akan sangat membantu organisasi dalam menentukan keputusan yang
tepat pada waktu yang tepat dan dalam tempo yang singkat serta dapat meningkatkan efisiensi
dengan meminimalisir kesalahan yang terjadi, mitigasi resiko, dan dapat mendukung
peningkatan kinerja organisasi secara umum.
Bagi Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) sebagai institusi pengawal perkembangan
keilmuan di Indonesia, yang memiliki beragam kewenangan dan telah memainkan sejumlah
peran penting dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam proses pembangunan bangsa
dengan terus berusaha untuk menghasilkan inovasi-inovasi di bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) guna mendukung upaya penyelesaian berbagai persoalan negara dan
bangsa Indonesia, LIPI dituntut untuk selalu berimprovisasi dan meningkatkan kinerja dan
kemampuan berperan sebagai penyedia informasi ilmiah global dengan mengerahkan seluruh
sumber daya yang dimiliki LIPI dan memanfaatkan semaksimal mungkin peluang perkembangan
teknologi di bidang penelitian secara global. Sehingga sudah menjadi suatu keniscayaan bahwa
pemanfaatan TIK yang memadai pada suatu lembaga akademis/ilmiah seperti LIPI tidak hanya
berperan sebagai infrastruktur utama untuk mencari informasi, namun lebih daripada itu sebagai
sarana utama lembaga untuk berperan sebagai penyedia informasi di ranah global.
Saat ini LIPI sudah menunjukan eksistensinya di dunia maya dengan selalu berusaha
menyebarluaskan konten-konten infomasi ilmiah melalui website LIPI dengan dukungan
infrastruktur jaringan komunikasi data yang terintegrasi. Namun lebih lanjut selain
pembangungan infrastruktur jaringan komunikasi data, yang lebih penting adalah kemampuan
LIPI untuk menciptakan sistem informasi yang dapat menunjang keberlanjutan dan konsistensi
2
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
peran LIPI sebagai penyedia informasi ilmiah yang utuh dan lengkap, yang tidak hanya
menyajikan informasi hasil penelitian saja namun juga seluruh informasi terkait proses penelitian
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pemanfaatan/implementasi hasil penelitian yang
terintegrasi dengan proses bisnis lainnya yang melibatkan seluruh level di lembaga.
Dengan menciptakan sistem informasi tersebut dapat memberikan manfaat kemudahan
dalam ketertelusuran data dan informasi secara utuh dan lengkap mengenai proses penelitian
baik yang akan berjalan, saat ini sedang berjalan dan yang telah selesai. Oleh karena itu TIK pada
dunia penelitian dapat direalisasikan kedalam bentuk Sistem Informasi Penelitian terpusat dan
terintegrasi yang me-record keseluruhan proses / history setiap kegiatan penelitian baik di
lingkungan LIPI maupun secara nasional. Dengan adanya alat bantu pelaksanaan kegiatan
penelitian dalam bentuk Sistem Informasi yang dapat digunakan sebagai database seluruh
kegiatan penelitian baik di lingkungan LIPI maupun secara nasional yang berperan mulai dari
proses perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta pemanfaatan/alih teknologi hasil
penelitian maka dapat memberikan kemudahan akses terhadap data/informasi penelitian dan
interoprability data penelitian sehingga tidak memulai dari awal, mengurangi redudancy dan
duplikasi penelitian, kolaborasi kepakaran SDM dan shared fasilitas sarana dan prasarana
pendukung penelitian.
Untuk dapat merealisasikan pelaksanaan penelitian berbasis TIK, LIPI memerlukan
dukungan dari pemanfaatan sistem informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) secara optimal dan
berkesinambungan. Usaha untuk memanfaatkan SI/TI terlihat dengan telah dibangunnya
berbagai sistem informasi untuk menunjang kegiatan dan aktivitas yang ada di dalam lingkungan
LIPI. Berdasarkan hasil Asesmen Tata Kelola TIK LIPI dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
sejak tahun 2011 pengembangan sistem informasi dilakukan secara sporadis oleh hampir seluruh
satuan kerja di lingkungan LIPI, hasilnya lebih kurang sebanyak 165 sistem informasi telah
dikembangkan namun pengembangan sistem informasi belum dilandasi oleh suatu pedoman
perencanaan sistem informasi dan belum didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai,
sehingga sistem informasi yang ada menghasilkan pulau-pulau sistem (silo system) yang
menyulitkan pada saat proses integrasi dan dapat menimbulkan permasalahan di masa kini dan
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, LIPI membutuhkan suatu pedoman rencana strategis pengembangan SI/TI
yang dapat dijadikan pedoman bagi rencana pengembangan SI/TI di lingkungan LIPI selanjutnya,
3
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
sehingga implementasi dari rencana strategis SI/TI tersebut dapat memberikan dukungan
pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi. Kegiatan Penyusunan IT Master Plan LIPI ini
merupakan sebagai bentuk rencana strategis SI/TI LIPI, yang kemudian akan menjadi landasan
untuk mengoptimalkan proses bisnis melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya TIK
yang terencana dan selaras dengan tugas, fungsi, serta sasaran strategis LIPI.
1.2. Tujuan
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja, tujuan dari pekerjaan ini adalah menyusun IT Master
Plan LIPI sebagai pedoman dalam pengembangan TIK yang terintegrasi di lingkungan LIPI, guna
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi LIPI maupun kegiatan pendukungnya.
1.3. Metodologi IT Plan
Dalam melakukan penyusunan dokumen IT Master Plan LIPI ini, digunakan metodologi
“Strategic Planning for Information Systems” oleh John Ward and Joe Peppard. Metodologi ini
menjelaskan secara berurutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan strategi dan
perencanaan TI, dimulai dari kegiatan Asesmen Tata Kelola TIK LIPI, kemudian dilakukan
perumusan IT Plan. Setelah kedua kegiatan tersebut, dilakukan gap analysis untuk penyusunan
roadmap dan strategi implementasi. Secara sistematis tahapan pekerjaan dibagi menjadi sebagai
berikut:
1. Penyusunan dokumen Kajian Kondisi SI/TI LIPI Saat Ini.
2. Penyusunan dokumen IT Master Plan LIPI.
3. Penyusunan dokumen Road Map dan Rencana Implementasi SI/TI LIPI.
Dalam masing-masing tahapan di atas, dilakukan analisa terhadap beberapa komponen, yaitu:
1. Analisa terhadap proses bisnis yang berjalan saat ini.
2. Analisa terhadap aplikasi yang digunakan.
3. Analisa terhadap infrastruktur teknologi informasi yang saat ini dimiliki.
4. Analisa terhadap pola manajemen & organisasi TI.
4
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 1.1. Metodologi IT Master Plan
1.4. Maksud Dokumen
Dokumen ini merupakan bentuk deliverable kedua (tahap Future IS/IT Blueprint),
metodologi IT Master Plan LIPI yang disusun ini berdasarkan analisa hasil asesmen dan
mempertimbangkan kesesuaian dengan teknologi informasi terkini. Selain itu penyusunan Grand
Desain Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) LIPI juga berdasarkan landasan hukum yang
ada di LIPI, serta mengacu pada Rencana strategis LIPI 2015-2019 untuk mengetahui arah
organisasi yang hendak dituju oleh LIPI beberapa tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan agar
strategi TI selaras dengan strategi organisasi. Gambar dibawah ini menjelaskan posisi dokumen
ini terhadap tahapan – tahapan yang dilakukan dalam keseluruhan kegiatan Penyusunan Grand
Desain Sistem SI/TI LIPI dengan berdasarkan metodologi IT Master Plan LIPI yang telah dijelaskan
sebelumnya.
Gambar 1.2. Tahapan-tahapan Penyusunan IT Blueprint
5
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
1.5. Sistematika Dokumen
Dokumen ini secara sistematis disusun dalam beberapa bab, yaitu:
1. Bab 1 Pendahuluan
Berisi mengenai deskripsi umum, tujuan pekerjaan, maksud dari dokumen, metodologi
pekerjaan, dan sistematika dokumen.
2. Bab 2 Kondisi TIK LIPI Saat ini
Berisi tentang kondisi saat ini pengelolaan TIK LIPI berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK
LIPI.
3. Bab 3 Analisis Lingkungan Strategis Organisasi
Berisi tentang analisis lingkungan strategis organisasi yang meliputi, analisis Critical Success
Factor (CSF), analisa Value Chain, analisis kondisi eksisting TIK, dan analisis kesenjangan positioning TIK
serta trend TIK.
4. Bab 4 Formulasi Strategi TIK LIPI
Berisi mengenai rumusan strategi TIK LIPI yang terdiri dari Strategi Sistem Informasi,
Teknologi Informasi, dan Tata Kelola TIK LIPI berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis
organisasi.
5. Bab 5 Sistem Informasi
Berisi tentang rumusan arsitektur dan portofolio Sistem informasi LIPI di masa depan dalam
mendukung arsitektur informasi/ arsitektur aplikasi yang telah dirancang.
6. Bab 6 Teknologi Informasi
Berisi tentang rumusan arsitektur dan portofolio teknologi informasi LIPI di masa depan dalam
mendukung arsitektur informasi/ arsitektur aplikasi yang telah dirancang.
7. Bab 7 Organisasi dan Manajemen Sistem Teknologi Informasi
Berisi tentang rumusan organisasi dan manajemen TI yang ideal bagi LIPI dalam rangka
menjamin terlaksananya dan keberlangsungan pengelolaan sumber daya TI berdasarkan
dengan arsitektur Sistem maupun Teknologi Informasi yang telah dirancang.
6
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
2. KONDISI TIK LIPI SAAT INI
2.1. Pendahuluan
Potret kondisi TIK LIPI saat ini dihasilkan dari rangkaian kegiatan Asesmen Positioning TIK
LIPI yang terbagi dalam beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Tahapan Asesmen Tata Kelola TIK LIPI
Pada langkah pertama, dilakukan kegiatan pemberian materi Workshop Asesmen
Positioning SI/TI organisasi dan pengantar perencanaan strategis sistem kepada tim counterpart
dan Pimpinan LIPI sebagai wawasan pengetahuan terhadap proses asesmen positioning SI/TI
organisasi dan perencanaan strategis sistem informasi di dalam suatu organisasi.
Pada langkah kedua, dilakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ekspektasi
Stakeholder terhadap peran fungsi TIK dalam organisasi. FGD ini akan dilakukan sebanyak tiga kali
yaitu FGD dengan peserta Eselon 1, FGD dengan peserta Eselon 2, dan FGD dengan peserta
Eselon 3/ Tim Teknis.
Pada langkah ketiga, dilakukan Pengisian Kuesioner, wawancara dan obeservasi kondisi
eksisting SI/TI LIPI. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mengirimkan instrumen kuesioner ke
seluruh satuan kerja dilingkungan LIPI untuk dapat diisi sesuai dengan kondisi eksisting sistem
informasi SI/TI yang meliputi kondisi : sistem informasi SI/TI, Infrastruktur SI/TI, dan Manajemen
SI/TI atau Kebijakan/Prosedur SI/TI.
7
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Pada langkah keempat, dilakukan Analisis Kesenjangan Positioning SI/TI saat ini. Dalam
tahap ini dilakukan analisa kesenjangan positioning SI/TI hasil asesmen dari FGD Pimpinan Eselon
1, Pimpinan Eselon 2 dan Tim Teknis serta dari pengumpulan hasil kuesioner terhadap kondisi
eksisting SI/TI di tiap satuan kerja di lingkungan LIPI. Sehingga hasil dari analisis kesenjangan
positioning SI/TI ini akan didapat kesimpulan akhir dari proses FGD yang telah dilakukan dan
pengumpulan hasil seluruh kuesioner kondisi eksisting SI/TI.
Pada langkah kelima, dilakukan proses penyusunan laporan dan rekomendasi berdasarkan
hasil asesmen. Jenis laporan yang akan dihasilkan terdiri dari dokumen yang berikan naskah dan
kesimpulan rekomendasi hasil Asesmen Positioning TIK LIPI dan presentasi yang berisikan slide
presentasi dan laporan hasil pekerjaan yang akan disampaikan kepada Pimpinan Eselon I LIPI.
2.2. Analisis Asesmen Positioning TIK LIPI
Data yang digunakan untuk analisis hasil asesmen positioning TIK LIPI adalah hasil
pengumpulan data melalui FGD Pimpinan Eselon I dan Eselon II LIPI yang menunjukkan bahwa
Positioning TIK LIPI sebagian besar masih bersifat Supporting (pendukung), baik dari aspek
strategis, fokus penggunaan TIK, tujuan investasi pengelolaan TIK maupun dalam pengembangan
dan pengelolaan SDM TIK, sedangkan dari sisi kepemimpinan unit TIK sudah mengarah ke
Factory.
2.2.1. Kondisi Saat ini
Fokus penggunaan TIK LIPI lebih banyak dimanfaatkan untuk media komunikasi, khususnya
dalam melakukan transfer data, pengiriman laporan, pencarian informasi serta untuk
mempromosikan LIPI. Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan TIK hanya sebatas
meningkatkan layanan internal, baik administratif maupun kegiatan penelitian.
Sebagian besar investasi TIK LIPI hanya ditujukan untuk memperkuat komunikasi, sehingga
investasi TIK nya lebih banyak difokuskan pada peningkatan jaringan, bandwidth dan server.
Investasi TIK bersifat otonom di masing-masing satker dan setiap satker mempunyai kebijakan
yang berbeda. Disamping itu penerapan TIK belum diperlakukan sebagai investasi, masih sebatas
biaya tanpa memberikan nilai tambah bagi LIPI. Investasi LIPI baru sebatas pada pengadaan
infrastruktur untuk proses pengolahan data.
8
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Tabel 2.1. Tabel Kesimpulan Kondisi TIK LIPI FGD G8 dan Eselon II
No Indikator FGD G8 FGD Eselon II Result
1 Aspek Strategis (AS) Support - Support
2 Fokus Penggunaan TIK (FP) Support Support Support
3 Tujuan Investasi TIK (TI) Support Support Support
4 Pengelolaan TIK (PT) Support Support Support
5 Kepemimpinan di Unit TI (KU) Factory Factory Factory
6 Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP)
Support Support Support
Hasil FGD G8 sepakat bahwa ke lima aspek yang terdiri dari Aspek Strategis (AS), Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT), Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP), saat ini berada di posisi kuadran Support. Dan satu aspek yaitu Kepemimpinan di
Unit TI berada pada posisi Factory.
Adapun hasil FGD Eselon II sepakat bahwa ke empat aspek yang terdiri dari aspek Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI), Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan
Pengelolaan SDM TIK, saat ini berada di posisi Support. Dan satu aspek yaitu Kepemimpinan di
Unit TI berada di posisi Factory.
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi TIK LIPI saat ini
berada di posisi Support.
2.2.2. Ekspektasi SI/TI LIPI
Pada tabel dibawah ini merupakan hasil analisis FGD Pimpinan Eselon I dan Eselon II LIPI
yang menggambarkan ekspektasi dan harapan terhadap pemanfaatan TIK LIPI di masa yang akan
datang :
Tabel 2.2. Tabel Kesimpulan Ekspektasi TIK LIPI FGD G8 dan Eselon II
No Indikator FGD G8 FGD Eselon II Result
1 Aspek Strategis (AS) Factory - Factory
2 Fokus Penggunaan TIK (FP) Strategic Strategic Strategic
3 Tujuan Investasi TIK (TI) Strategic Strategic Strategic
4 Pengelolaan TIK (PT) Strategic Strategic Strategic
5 Kepemimpinan di Unit TI (KU) Strategic Strategic Strategic
6 Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP)
Strategic Strategic Strategic
Hasil FGD Pimpinan Eselon I LIPI sepakat bahwa ekspektasi kedepan terhadap ke lima aspek
yang terdiri dari aspek Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT),
9
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Kepemimpinan di Unit TI (KU) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK (PP) berada di posisi
Strategic. Dan aspek strategis ekspektasi ke depan berada di posisi Factory.
Adapun hasil FGD Pimpinan Eselon II LIPI sepakat bahwa ekspektasi ke depan terhadap ke
lima aspek yang terdiri dari aspek Strategis (AS), Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK
(TI), Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK, berada di posisi
Strategic.
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi ekspektasi TIK LIPI
kedepan berada di posisi Strategic.
2.2.3. Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan
Gambar 2.2. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil Akhir FGD ke Tabel Mac. Farlan diatas, posisi TIK LIPI saat
ini berada pada kuadran Support, dengan ekspektasi ke depan posisi TIK LIPI berada pada
kuadran Strategic. Sehingga jalur yang ditempuh LIPI dalam menentukan posisi TIK kedepan
adalah bergerak dari posisi saat ini di kuadran Support menuju kuadran Factory dan selanjutnya
bergerak ke kuadran Strategic. Dimana pemanfaatan TIK LIPI saat ini dominan hanya digunakan
sebagai sarana pendukung seperti jaringan komunikasi, pelaporan dan pertukaran data akan
didorong fungsi dan pemanfaatan TIK LIPI agar dapat menjadi kebutuhan dasar untuk mendukung
proses bisnis/kerja pada seluruh level organisasi LIPI. Langkah selanjutnya apabila TIK sudah
menjadi kebutuhan dasar untuk melaksanakan seluruh proses kerja didalam organisasi LIPI maka
10
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
fungsi TIK bagi organisasi LIPI harus dimaksimalkan agar dapat memberikan keunggulan yang
kompetitif dan memberikan nilai tambah bagi LIPI.
2.3. Pemetaan Kondisi TIK LIPI Saat ini
Kondisi TIK LIPI saat ini dipetakan berdasarkan kelompok Sistem Informasi, Infrastruktur TI,
dan Tata kelola TIK LIPI dan pemetaannya berdasarkan hasil analisis hasil FGD, observasi,
wawancara dan penyebaran kuesioner asesmen tata kelola TIK LIPI kepada Pengelola TIK Satuan
Kerja.
2.3.1. Portofolio Sistem Informasi LIPI
Sistem informasi (SI) telah menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan dalam rangka
efektifitas dan efisiensi termasuk di lingkungan LIPI. SI di LIPI terbagi menjadi 3 jenis: (1) SI yang
disediakan Tim Gabungan Jaringan (TGJ), (2) SI yang disediakan pihak ke-3 (instansi lain, seperti:
Kemenkeu, LKPP), dan (3) SI yang dikembangkan sendiri oleh satuan kerja untuk kebutuhan
spesifik di satuan kerja. Pada bagian ini menyajikan informasi mengenai kondisi eksisting Sistem
Informasi yang telah dikembangkan dan dimplementasikan di lingkungan LIPI berdasarkan
kuesioner yang disampaikan kepada pengelola satuan kerja di seluruh satuan kerja LIPI,
didapatkan 165 buah sistem informasi dengan perincian sebagai berikut:
1) SI yang disediakan TGJ: 20 buah
Sistem informasi ini tersedia di portal INTRA LIPI. Pengguna SI ini adalah seluruh
satuan kerja. Fungsionalitas SI yang disediakan TGJ mencakup fungsi-fungsi umum yang
seluruh satuan kerja berurusan dengan fungsi tersebut. Sebagai contoh, modul TNDE
merupakan modul tata naskah dinas elektronik yang berfungsi sebagai manajemen naskah
dinas (surat masuk, surat keluar, dll). Semua proses komunikasi dengan naskah dinas telah
diakomodir oleh modul ini. Semua satuan kerja telah memanfaatkan modul ini. Begitu juga
dengan aneka modul dan SI lainnya yang ada di portal INTRA LIPI maupun di luar portal.
2) SI yang disediakan pihak ke-3 (instansi lain)
Selain sistem informasi yang disediakan oleh LIPI, sebagai instansi pemerintah, LIPI juga
wajib menggunakan aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh kementerian/lembaga lainnya
sebagai bentuk kontrol birokrasi yang dilakukan lintas instansi. Contoh aplikasi yang
disediakan oleh instansi lain adalah SIMAK BMN, SAPK yang dikelola oleh BKN, SAS yang
dikelola oleh Kemenkeu, e-formasi yang dikelola oleh Menpan, dan sebagainya. Penggunaan
11
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
aplikasi-aplikasi ini bersifat mandatory dan serta dikelola dan diawasi oleh instansi penyedia
layanan sistem informasi yang bersangkutan.
3) SI yang dikembangkan satuan kerja
Sistem informasi ini spesifik pada kebutuhan satuan kerja yang bersangkutan. Fungsi SI
yang dikembangkan adalah untuk membantu proses administratif yang spesifik di satuan
kerja tersebut. Namun, ada juga yang berfungsi sebagai SI yang dapat dimanfaatkan oleh
publik di luar satuan kerja tersebut.
Berikut ini adalah hasil pengelompokkan sistem informasi yang ada di satuan kerja
yang berhasil dihimpun melalui focus group discussion dan kuesioner yang disampaikan
kepada para pengelola satuan kerja (sivitas yang bertugas menangani SI/TI satuan kerja)
terkait.
a. Jumlah total sistem informasi di LIPI: 165 buah;
b. Jumlah sistem informasi yang disediakan TGJ: 20 buah;
c. Jumlah sistem informasi yang disediakan pihak ke-3: 14 buah;
d. Jumlah sistem informasi yang (spesifik) dibuat di untuk satuan kerja masing-masing: 121
buah.
Dari semua data sistem informasi yang berhasil dikumpulkan, dilakukan
pengelompokkan berdasarkan pada portfolio matrix. Sistem informasi yang terdata
kemudian diklasifikasikan ke dalam 4 kategori sebagai berikut:
a. Support
b. Key operational
c. High potential
d. Strategic
Hasil dari pengelompokkan berdasarkan portfolio matrix adalah sebagai berikut:
12
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 2.3. Pengelompokan berdasarkan portfolio matrix
Seperti terlihat pada grafik di atas, sebagian besar (46%) sistem informasi yang ada di
LIPI masih pada level Support. Sistem informasi yang berada di level Strategic hanya
sebanyak 12% dari keseluruhan sistem informasi yang ada.
Berikut ditampilan tabel summary duplikasi sistem informasi di lingkungan satuan
kerja LIPI :
Tabel 2.3. Summary Duplikasi Sistem Informasi
No Kategori SI Jumlah Satker
1 Website Profile 18
2 Absensi 13
3 Perpustakaan 16
4 Jurnal 9
5 Pelayanan Publik Eksternal 16
6 Pelayanan Publik Internal 14
7 SI Khusus satker 14
8 Administrasi 23
TOTAL 123
*Untuk detail pengembangan SI di setiap satuan kerja terlampir dilampiran.
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa masih banyaknya sistem informasi yang sejenis yang
dikembangkan oleh masing-masing satuan kerja di lingkungan LIPI seperti sistem informasi
Absensi, Perpustakaan, Jurnal dan Administrasi Penunjang. Idealnya sistem informasi
tersebut dapat dibuat secara kesatuan / terintegrasi sehingga tidak perlu adanya duplikasi
sistem informasi seperti keadaan saat ini. Adapun beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya duplikasi sistem informasi di lingkungan LIPI adalah sebagai berikut :
13
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
a. Belum adanya perencanaan strategis SI/TI LIPI yang selaras dengan Rencana Strategis LIPI
sehingga pemanfaatan TIK di LIPI belum maksimal dalam mendukung pencapian sasaran
strategis LIPI;
b. Belum adanya kebijakan/peraturan/prosedur mengenai tata kelola TIK LIPI secara
korporat/terpusat yang menjadi standar acuan yang mengatur pola koordinasi
pengembangan dan integrasi SI/TI di lingkungan LIPI;
c. Belum jelasnya unit yang bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh pengembangan
SI/TI di lingkungan LIPI;
d. Adanya kebutuhan aplikasi yang mendesak pada Satuan Kerja namun tidak dapat
disediakan oleh Pusat;
e. Lamanya waktu integrasi sistem dikarenakan sistem lainnya yang belum siap terintegrasi
sedangkan kebutuhan aplikasi di tingkat satker sudah mendesak;
2.3.2. Portofolio Teknologi Informasi LIPI
Jaringan komputer terintegrasi (intranet) LIPI merupakan tulang punggung Infrastruktur TI
di lingkungan LIPI dan menjadi pondasi untuk mendukung keberhasilan implementasi seluruh
layanan TIK di lingkungan LIPI serta sebagai sarana untuk pengukuhan eksistensi LIPI menjadi
penyedia informasi ilmiah di ranah global. Saat ini penyediaan dan pengelolaan infrastruktur
jaringan terintegrasi bagi seluruh sivitas pada 48 (empat puluh delapan) satuan kerja di
lingkungan LIPI yang tersebar pada 28 (dua puluh delapan) lokasi kampus LIPI menjadi tugas dan
tanggung jawab Tim Gabungan Jaringan (TGJ) LIPI yang dikoordinasikan oleh Biro Umum LIPI.
Kondisi infrastruktur TI LIPI saat ini digunakan sebagai dasar (baseline) dalam perancangan
arsitektur infrastruktur TI kedepan. Dalam bagian ini menggambarkan kondisi infrastruktur TI LIPI
saat ini berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK LIPI. Secara konseptual infrastruktur TI LIPI
menggambarkan bagaimana pola integrasi seluruh elemen perangkat jaringan yang membentuk
kesatuan infrastruktur TI LIPI yang menjamin keberlangsungan dan keberhasilan seluruh
mekanisme transaksi/komunikasi data dan informasi pada seluruh sistem informasi yang ada di
lingkungan LIPI. Secara umum penerapan TIK LIPI tergantung pada infrastruktur TI LIPI yang
didukung oleh elemen-elemen berikut ini :
1. Layanan Pusat Data;
2. Koneksi Jaringan Komunikasi Data;
Dengan prinsip dasar implementasi infrastruktur TI LIPI saat ini sebagai berikut :
14
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
1. Pusat data LIPI menerapkan sistem cloud computing/komputasi awan;
2. Koneksi internet keluar terpusat melalui pusat data cloud LIPI;
3. Seluruh sistem koneksi, interkoneksi dan layanan sistem informasi dipusatkan di pusat data
cloud LIPI;
4. Koneksi intranet antar Kampus mengadopsi Metronet dan VPN yang disediakan oleh
penyedia jasa jaringan (ISP) dengan sistem sewa koneksi dengan peralatan;
5. Perangkat keras pendukung seminimal dan dengan spesifikasi seoptimal mungkin, namun
tetap dapat menjamin kehandalan jaringan sesuai karakteristik lembaga.
1) Layanan Pusat Data LIPI
Pusat Data merupakan suatu fasilitas yang menempatkan sumber daya teknologi
informasi (Information Technology Resources) organisasi yang kritis, dalam suatu
lingkungan yang terkendali dan dikelola secara terpusat. Pusat Data dapat memberikan
kemampuan dan dukungan pada organisasi untuk beroperasi sepanjang waktu dan sesuai
kebutuhan. Sumber daya TI yang dapat dicakup dalam Pusat Data mencakup mainframe,
web server, application server, file server, print server, messaging server, proxy server,
perangkat lunak aplikasi, sistem operasi, storage, dan infrastruktur jaringan.
Pusat data utama di lembaga merupakan infrastruktur utama keseluruhan sumber
daya infrastruktur TIK. Untuk itu guna menjamin kehandalan serta keberlangsungan seluruh
sumber daya infrastruktur TIK di lingkungan LIPI, sejak tahun 2014 LIPI telah menerapkan
teknologi pusat data berbasis sistem cloud computing/komputasi awan dengan metode
sewa colocation virtual private data center dan perangkat keras cloud pada penyedia jasa
internet (ISP) yang menjadi satu kesatuan dengan koneksi jaringan komunikasi data LIPI.
15
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Berikut adalah spesifikasi virtual private data center LIPI :
1. Standar Data Center :
a. Standar tingkat data center minimal tier 3 (sertifikat level tier dari uptime Institute);
b. Standar manajemen mutu ISO 9001 untuk lingkup layanan data center;
c. Standar Keamanan Informasi ISO/IEC 27001;
2. Volume layanan :
a. CPU : 48 vCPU (@2,5 GHz) = 120 GHz
b. Memory : 800 GB vRAM
c. Storage : 28 TB HDD
d. IP Public :
1) Menggunakan IP Publik (2013.160.128.0/24) dan ASN LIPI (45292)
2) Provider akan mengadvertise IP Public dan AS Number LIPI ke minimal 2 upstream
ISP yang berbeda;
e. Resource Networking :
1) Memiliki kemampuan distributed switch (vDS) pada software virtualisasi;
LIPI Private Cloud
Administrator
Production
Network
Admin
Network
Distribution
switch
ROR Manager
FC cable
1 Gb
connection
Core switch
EXISTINGEXISTING
EXISTING
NEW
EXISTING
NEW
NEW
Add memory Add memory
Gambar 2.4. Topologi Private Cloud LIPI
16
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
2) Support for VLANs, VLAN tagging with distributed switch;
3) Supports IPv6 for all major traffic types;
4) Transfer rate data antar VM minimal 1 Gb;
5) Memiliki fitur traffic monitoring.
f. Resource CPU :
1) Cloud Speed Processor minimal 2,5 (GHz) per 1 vCPU;
2) Menggunakan technology terbaru yaitu Haswell Processor;
3) memiliki kemampuan untuk setiap konfigurasi VM minimal 6 vCPU per VM;
g. Resource Memory (vRAM) :
1) Support DDR3 RAM dan DDR4 RAM;
2) Memiliki kemampuan untuk setiap konfigurasi VM dengan kapasitas;
3) minimal 128 GB per VM;
h. Resource Storage (vHDD):
1) memiliki kemampuan untuk menggunakan external storage kemampuan tinggi;
2) Tipe vHDD adalah SAS.
i. Memiliki fitur Resource Pooling, Penggabungan resource (storage, memory,
bandwidth, processing, dll).
j. Sistem Backup Cloud LIPI:
1) Kapasitas backup layanan cloud sesuai spesifikasi sistem cloud production;
2) Kemampuan melakukan full backup layanan cloud LIPI secara periodik minimal
setiap 1 (satu) minggu sekali;
3) Kemampuan menyimpan file backup minimal dalam waktu 2 minggu.
k. Software Virtualisasi yang digunakan masuk ke dalam Leader Quadrant dari 2015
Gartner Magic Quadrant untuk x86 Server Virtualization Infrastructure
l. Hardware Virtualisasi yang digunakan Provider:
1) Memiliki bukti Partnership dengan Principal Hardware terkait dengan solusi untuk
Private Cloud Computing (terlampir pada Dokumen Penawaran)
2) Menggunakan validated design untuk server, storage, dan network
m. Memiliki fitur Secure Multi Tenant, guna menjamin keamanan data LIPI.
n. Memiliki fitur Resource Pooling, penggabungan resource (storage, memory,
bandwidth, processing, dll)
o. Memiliki fitur Central Management Cloud, yaitu console management system cloud
17
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
disisi client berbasis web guna melakukan control, konfigurasi dan monitoring
keseluruhan sistem layanan cloud.
Sesuai dengan spesifikasi teknis sistem virtual private data center LIPI diatas mampu
memberikan pelayanan yang terdiri dari :
1. Firewall untuk gerbang akses dari dan ke jaringan :
Peranti ini sangat penting sebagai penjaga utama keanaman jaringan secara
keseluruhan, baik dari luar maupun dari dalam jaringan lembaga. Oleh karena itu
diperlukan dua buah firewall, untuk gerbang akses antara pusat data dan jaringan
eksternal lembaha, serta untuk gerbang akses antara pusat data dan jaringan internal
lembaga. Selain itu firewall sangat penting untuk melakukan pengaturan lebar pita serta
akses dari seluruh Kampus dan pemakai yang tergabung dalam jaringan.
2. Proxy untuk koneksi dan akses internet bersama :
Ini merupakan layanan paling primitif yang umumnya tersedia dalam suatu jaringan.
Layanan ini diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan menghemat lebar pita
koneksi ke internet. Karena proxy berfungsi untuk melakukan penyimpanan sementara
(caching) seluruh akses yang dilewatkan. Selain itu proxy bisa difungsikan sebagai alat
kontrol atas konten dari akses internet pemakai. Dewasa ini hal ini sangat penting
dengan maraknya aneka konten yang tidak sesuai dengan fungsi dan tugas lembaga,
maupun konten-konten yang berpotensi menghabiskan lebar pita jaringan secara masif
seperti iklan online, video dan gambar.
3. DNS untuk translasi nama domain :
Layanan DNS diperlukan sebagai sumber otentifikasi nama domain dari lembaga serta
seluruh sub-domainnya. Dilain pihak layanan ini diperlukan seperti proxy tetapi untuk
proses tranlasi nama domain diluar jaringan lembaga. Sehingga akan meningkatkan
koneksi serta menghemat lebar pita saat koneksi internet berbasis domain dilakukan
oleh pemakai.
4. Web untuk sistem informasi :
Layanan web merupakan infrastruktur utama yang diperlukan untuk mendukung
realisasi sistem informasi, baik internal maupun publik. Terlebih dewasa ini hampir
seluruh aplikasi yang dijalankan bisa dipastikan berbasis web.
18
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
5. Surat-e untuk komunikasi berbasis surat elektronik :
Layanan ini merupakan layanan dasar kedua setelah layanan koneksi internet bersama.
selain berfungsi sebagai penerima dan pengirim surat-e dari seluruh pemakai atau
server surat-e di dalam lembaga, layanan ini sangat diperlukan untuk melakukan kontrol
dan pengaturan lalu-lintas surat-e. Terlebih akhir-akhir ini marak dengan virus, spam
serta aneka penyalahgunaan jaringan melalui surat-e. Apabila pengaturan lalu-lintas
surat-e tidak dilakukan dengan cermat, bisa dipastikan kapasitas lebar pita yang tersedia
akan habis terpakai untuk lalu-lintas surat-e.
Selain beberapa layanan dasar diatas yang harus tersedia, ada beberapa layanan
tambahan yang bisa disediakan seiring dengan implementasi jaringan untuk meningkatkan
mutu dan tingkat pemakaian jaringan :
1. FTP untuk penyimpanan aneka perangkat lunak :
FTP bisa disediakan sebagai solusi untuk meningkatkan kenyamanan dan menghemat
lebar pita dengan menyediakan aneka perangkat lunak yang diperlukan pemakai di
pusat data. Sehingga setiap pemakai tidak perlu mengakses langsung ke sumber asal
melalui internet untuk melakukan instalasi ataupun pengunduhan. Meski layanan FTP
bisa dibatasi hanya untuk akses internal lembaga, secara umum sebaiknya dihindari
penyimpanan perangkat lunak berlisensi atau yang tidak berstatus jelas untuk
mencegah aneka permasalah di kemudian hari.
2. VoIP untuk komunikasi suara melalui jaringan :
Layanan ini merupakan layanan lanjut setelah seluruh sistem dan konfigurasi jaringan
sudah berjalan dengan normal dan stabil. Layanan ini sangat relevan untuk jaringan
lembaga yang berbasis VPN seperti telah disinggung sebelumnya. Bahkan dengan kata
lain, layanan ini menjadi kunci alasan utama implementasi VPN di lembaga. Dengan
layanan ini biaya komunikasi berbasis telepon antar Kampus yang terpisah bisa ditekan
sampai batas minimum.
3. SMS untuk komunikasi tulis berbasis pesan singkat :
Layanan ini berfungsi sebagai gerbang layanan SMS dan bisa dibuka untuk kalangan
terbatas (Pimpinan lembaga, pengelola jaringan, dsb). Meski tidak memiliki efek
19
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
penghematan, namun bila diintegrasikan dengan sistem informasi yang ada bisa
memudahkan memberikan nilai tambah bagi pemakai.
4. Layanan khusus terkait dengan jaringan :
Ada bebebrapa layanan khusus terkait dengan jaringan yang sebaiknya diadakan bila
memungkinkan. Contoh : image server untuk menyimpan aneka data konfigurasi terkait
dengan seluruh perangkat jaringan, terminal pengelola untuk akses langsung pengelola
ke dalam jaringan dari jaringan eksternal. Layanan-layanan ini diperlukan sebagai
antisipasi keadaan darurat saat terjadi kegagalan sistem akibat masalah di perangkat
keras.
Seluruh server dan divais layanan pada sistem virtual private data center LIPI berada di
daerah DMZ (DeMilitarized zone) antara firewall internal dan eksternal. DMZ atau biasa
disebut juga perimeter network adalah wilayah jaringan yang berada di antara jaringan
internal dan jaringan eksternal. DMZ yang dibangun dari firewall tersebut memuat aturan-
aturan komunikasi data dan informasi yang masuk dan keluar dalam suatu jaringan. Aturan-
aturan yang minimal harus dijalankan pada DMZ meliputi adanya pembatasan akses untuk
permintaan (request) yang datang dari internal dan eksternal, dan adanya pembatasan atau
aturan yang mengijinkan bahwa permintaan akses hanya diijinkan dari DMZ ke jaringan
internal saja. Tujuan utamanya adalah untuk keamanan jaringan secara keseluruhan.
Gambar 2.5. Topologi DMZ LIPI
20
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
2) Koneksi Jaringan Komunikasi Data LIPI
Seperti dijelaskan sebelumnya saat ini seluruh sivitas LIPI pada 48 (empat puluh
delapan) Satuan Kerja yang tersebar pada 28 (dua puluh delapan) lokasi kampus LIPI telah
mendapatkan fasilitas koneksi jaringan LIPI. Secara konseptual arsitektur jaringan
komunikasi data LIPI saat ini terbagi menjadi 3 (tiga) layer yaitu :
1. Lapisan Inti (Core Layer), Lapisan Inti bertanggung jawab untuk meneruskan lalu lintas
data (forwarding) secara cepat dan handal.
2. Lapisan Distribusi (Distribution layer), Lapisan distribusi disebut juga layer workgroup
yang menerapkan titik komunikasi antara lapisan akses dan lapisan inti.
3. Lapisan Akses (Access layer), Lapisan ini disebut layer desktop. Fungsi utamanya adalah
menjadi sarana bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar.
Gambar 2.6
Jika berdasarkan jenis koneksi, jaringan komunikasi data LIPI saat ini terbagi menjadi 3 (tiga)
jenis yaitu :
1. Koneksi Internet,
Koneksi internet dari dan ke dalam pusat data cloud LIPI terdiri dari koneksi internasional
dan koneksi domestik yang disewa dari penyedia jasa internet (ISP) terhubung secara
langsung menggunakan koneksi antara Autonomous System (AS) LIPI dan AS Penyedia Jasa
dengan menggunakan teknologi routing protocols Border Gateway Protocol (BGP).
Gambar 2.6. Arsitektur Jaringan LIPI
21
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 2.7. AS Number LIPI
Sejak tahun 2008 LIPI telah memiliki AS Number 45292 yang teregistrasi pada APNIC
(www.apnic.net) sebagai Regional Internet Registry administering IP addresses for the Asia Pacific.
Dengan memiliki AS Number, LIPI dapat menerapkan teknologi routing BGP antar ISP, dan LIPI telah
dianggap sebagai ISP dengan AS Number 45292 yang terkoneksi secara global melalui ISP di Indonesia
sebagai gateway internasional. Berikut adalah skema routing BGP LIPI untuk IP versi 4 dan IP versi 6 :
Gambar 2.8. Routing BGP LIPI IP versi 4
22
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 2.9. Routing BGP LIPI IP versi 6
Berikut adalah spesifikasi teknis koneksi internet LIPI :
A. Internet International
1. Bandwidth yang diberikan Provider adalah sbb :
a. Bandwidth Data Center (Cloud): 327.680 Kbps, menggunakan media Fiber
Optic
b. Bandwidth Cibinong : 204.800 Kbps, menggunakan media Fiber Optic
2. Perangkat Customer-Premise Equipment (CPE), yaitu Router BGP (FWE LIPI)
dan Switch DMZ Eksternal, dengan spesifikasi sbb :
a. Router native untuk kebutuhan routing BGP AS NUMBER LIPI (45292) dengan
ISP;
b. Router yang handal dan mampu menangani minimal 1 juta routing prefix;
c. Terminasi/conversion di sisi user berupa minimal 6 port RJ45 / Giga bit
Ethernet terpisah untuk koneksi internasional dan domestik LIPI dengan
penyedia jasa;
d. LIPI mendapat akses secara penuh untuk melakukan manage router yang
disediakan oleh penyedia untuk kebutuhan konfigurasi routing, filter BGP
dan firewall;
23
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
e. Provider menyediakan space colocation untuk perangkat router backup
yang disediakan oleh LIPI untuk ditempatkan pada Data Center Provider;
f. Menyediakan perangkat switch managable 48 Port GB untuk
menghubungkan perangkat Virtual Private Data Center dengan dengan
Router FWE LIPI.
g. Peralatan yang harus sudah dimiliki :
1) Router Native yang berfungsi sebagai Router BGP (FWE LIPI)
2) Switch DMZ Eksternal
h. Adapun merk dan tipe peralatan yang disediakan Provider adalah sbb :
3) Router BGP (FEW LIPI) : Mikrobit dinara 16 Gb (RoS lv 6)
4) Switch DMZ Eksternal : TP –LINK TL-SG2452
3. Rasio Bandwidth internet simetris 1:1
4. Koneksi internasional : international only (dedicated)
5. Koneksi internasional :
a. BGP full route
b. Provider mengadvertise IP Publik dan AS Number LIPI ke minimal 2
upstream ISP yang berbeda.
6. Routing BGP memiliki BGP community yang memungkinkan LIPI untuk
menentukan advertising routing BGP
7. Provider memiliki backbone internet sendiri yang terhubung langsung ke
gateway internasional.
8. Provider memiliki internasional peering dengan provider di luar negeri.
9. Provider memiliki kapasitas terpasang saat ini sebesar 4 kali kapasitas yang akan
diberikan ke LIPI.
10. Jumlah link internasional Telkom berjumlah 4, yaitu : AAG (Asia America
Gateway), TIS (Thailand Indonesia Singapore Cable System), BSCS (Batam
Singapore Cable System), DMCS (Dumai Melaka Cable System). Selanjutnya hal
24
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
ini dijelaskan pada Bab 4.
11. Total bandwidth international yang dimiliiki Telkom adalah 216 Gb .
12. Provider menyediakan Symmetric connection bersifat symmetries, dan Ratio
nilai link pembagi 1:1.
13. Trace route and ping test to:
c. BBC : ≤ 250 ms
d. CNN ≤ 250 ms
e. Bloomberg ≤ 250 ms
f. Science Direct ≤ 250 ms
g. JST .go.jp ≤ 250 ms
h. IEEE ≤ 250 ms
14. Service Level Agreement (SLA) :
a. Availability dari internet access ≥ 99,5%
b. Rata rata Round trip Delay ≤ 300 ms
c. Packet Loss ≤ 3 %
d. Respon time maksimum ≤ 30 menit
e. Rata-rata waktu recovery ≤624(luar jabotabek)
f. Response time maksimum di level/tier 1 ≤ 20 menit
g. Resolution time maksimum link domestic ≤ 2 jam
h. Resolution time maksimum link international ≤ 4 jam
15. Spesifikasi Monitoring Tool dan NMS :
a. Fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara online berbasis web
dengan user id dan password khusus untuk LIPI.
b. Manajemen Kerusakan :
1) Monitor keseluruhan elemen jaringan
2) Monitor terjadinya kerusakan
25
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3) Merinci detail kerusakan
c. Manajemen Konfigurasi :
1) Konfigurasi elemen jaringan
2) Memetakan jaringan kedalam system
d. Manajemen Performansi :
1) Mengukur perfomansi jaringan
2) Pelaporan performansi jaringan
e. Provider menyediakan fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara
online
16. Kompatibilitas : Provider menjaminkan kompatibilitas terhadap jaringan
tunneling (VPN/MPLS), VOIP, Instant messaging/chat, Web Streaming
Application Protocol, dan Video Conferencing.
17. IP Address dan IPv6 : Provider menyediakan IP Publik minimal 16 IP Address dan
IP versi 6.
B. Internet Domestik
1. Bandwidth Internet Domestik yang disediakan Provider adalah :
a. Data Center (Cloud) : 409.600 Kbps, menggunakan lastmile FO.
b. Cibinong : 10.240 Kbps, menggunakan lastmile FO.
2. Spesifikasi Internet Domestik yang disediakan Provider :
a. Rasio bandwidth : internet simetris 1:1
b. BGP full route
c. Routing BGP : memiliki BGP community yang memungkinkan LIPI untuk
menentukan advertising routing BGP
d. International peering : Telkom internasional peering dengan provider di luar
negeri yang dibuktikan dengan kontrak dengan upstream Provider, dalam
hal ini dimiliki oleh Telkom.
e. kapasitas terpasang : Provider Memiliki kapasitas terpasang (total
26
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
bandwidth domestik) saat ini sebesar lebih dari 4 kali kapasitas yang akan
diberikan ke LIPI, yaitu 21Gbps (penjelasan lengkap pada Bab 4).
f. Provider, dalam hal ini Telkom adalah NAP.
g. Total bandwidth yang dimiliki Provider adalah 21 Gbps untuk total
bandwidth domestic, dan 216 Gbps untuk total bandwidth internasional.
h. Symmetric connection : Simetris
i. Nilai pembagi link : Ratio 1:1
3. Service Level Agreement (SLA) yang disediakan Provider:
a. Availability dari internet access ≥ 99,5%
b. Rata rata Round trip Delay ≤ 300 ms
c. Packet Loss ≤ 3 %
d. Respon time maksimum ≤ 30 menit
e. Rata-rata waktu recovery ≤624(luar jabotabek)
f. Response time maksimum di level/tier 1 ≤ 20 menit
g. Resolution time maksimum link domestic ≤ 2 jam
h. Resolution time maksimum link international ≤ 4 jam
4. Spesifikasi Monitoring Tool dan NMS yang disediakan Provider:
a. Fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara online berbasis web
dengan user id dan password khusus untuk LIPI.
b. Manajemen Kerusakan :
1) Monitor keseluruhan elemen jaringan
2) Monitor terjadinya kerusakan
3) Merinci detail kerusakan
c. Manajemen Konfigurasi :
1) Konfigurasi elemen jaringan
2) Memetakan jaringan kedalam system
27
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
d. Manajemen Performansi :
1) Mengukur perfomansi jaringan
2) Pelaporan performansi jaringan
e. Provider menyediakan fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara
online
5. Kompatibilitas : Provider menjaminkan kompatibilitas terhadap jaringan
tunneling (VPN/MPLS), VOIP, Instant messaging/chat, Web Streaming
Application Protocol, dan Video Conferencing.
2. Koneksi WAN (Wide Area Network);
Koneksi WAN LIPI saat ini telah menghubungkan seluruh Satuan Kerja di lingkungan LIPI
yang tersebar pada 28 lokasi kampus LIPI sesuai dengan gambar topologi jaringan LIPI
sebagai berikut :
Gambar 2.10. Topologi Jaringan LIPI
28
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Seluruh koneksi WAN LIPI menggunakan leased line Metronet, VPN dan VSAT point to
point untuk komunikasi antara pusat data cloud LIPI dengan seluruh kampus LIPI dan
distribusi koneksi internet dari pusat data cloud ke seluruh kampus LIPI. Berikut adalah
spesifikasi teknis koneksi WAN LIPI :
A. Koneksi Metronet
1. Kompatibilitas : kompatibilitas terhadap jaringan tunneling (VPN/MPLS), VOIP,
Instant messaging/chat, Web Streaming Application Protocol, dan Video
Conferencing.
2. Penyedian Perangkat Customer-Premise - Equipment (CPE) pada Data Center yaitu
:
a. Router FWI LIPI
b. Switch DMZ Internal LIPI
c. Adapun spesifikasi CPE tersebut yang disediakan Provider sbb :
1) Menyediakan router native untuk kebutuhan routing WAN seluruh
lokasi kantor LIPI yang terdiri dari Koneksi Metronet (24 koneksi) dan IP
VPN (3 koneksi);
2) Router yang handal dan dapat compatible dengan metode static routing
maupun dynamic routing OSPF dan BGP.
3) Terminasi/conversion di sisi user berupa 28 (sejumlah koneksi
WAN/Metronet dan IP VPN LIPI) port RJ45 / Giga bit Ethernet terpisah
untuk koneksi internasional dan domestik LIPI dengan penyedia jasa;
4) LIPI mendapat akses secara penuh untuk melakukan manage router yang
disediakan oleh Provider untuk kebutuhan konfigurasi routing, filter dan
firewall LIPI;
5) Provider menyediakan perangkat switch managable minimal 48 Port
Gigabyte untuk menghubungkan perangkat Virtual Private Data Center
dengan dengan Router FWI LIPI.
3. Kapasitas bandwidth koneksi metronet :
29
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Tabel 2.4. Koneksi WAN LIPI
NO Koneksi WAN LIPI Bandwidth Lastmile Layanan
1 Koneksi Data ISP - LIPI Jakarta 76,800 Kbps FO Metro
2 Koneksi Data ISP - LIPI Bandung 66,560 Kbps FO Metro
3 Koneksi Data ISP - LIPI Serpong 51,200 Kbps FO Metro
4 Koneksi Data ISP - LIPI Cibinong 76,800 Kbps FO Metro
5 Koneksi Data ISP - LIPI Ancol 10,240 Kbps FO Metro
6 Koneksi Data ISP - LIPI Kebun Raya 10,240 Kbps FO Metro
7 Koneksi Data ISP - LIPI Subang 10,240 Kbps FO Metro
8 Koneksi Data ISP - LIPI Dauan Subang 2,048 Kbps FO Metro
9 Koneksi Data ISP - LIPI Kusnoto 2,048 Kbps FO Metro
10 Koneksi Data ISP - LIPI Gondangdia 4,096 Kbps FO Metro
11 Koneksi Data ISP - LIPI Raden Saleh 4,096 Kbps FO Metro
12 Koneksi Data ISP - LIPI Ranggamalela 4,096 Kbps FO Metro
13 Koneksi Data ISP - Herbarium 2,048 Kbps FO Metro
14 Koneksi Data ISP - KR Cibodas 7,168 Kbps FO Metro
15 Koneksi Data ISP - KR Purwodadi 10,240 Kbps FO Metro
16 Koneksi Data ISP - KR Tabanan Bali 10,240 Kbps FO Metro
17 Koneksi Data ISP - Yogyakarta 7,168 Kbps FO Metro
18 Koneksi Data ISP - Kr. Sambung 7,168 Kbps FO Metro
19 Koneksi Data ISP - Jampang Kulon 6,144 Kbps FO Metro
20 Koneksi Data ISP - Mataram 7,168 Kbps FO Metro
21 Koneksi Data ISP - Lampung Tjg Bintang 7,168 Kbps FO Metro
22 Koneksi Data ISP - Lampung Liwa 3,072 Kbps FO Metro
23 Koneksi Data ISP - Ambon 8,192 Kbps FO Metro
24 Koneksi Data ISP - Bitung (Tandu Rusa) 5,120 Kbps FO Metro
25 Koneksi Data ISP - Bitung (Kolombo) 5,120 Kbps FO Metro
26 Koneksi Data ISP - Biak 3,072 Kbps FO Metro
27 Koneksi Data ISP - Tual 3,072 Kbps FO Metro
B. Koneksi VPN
1. Kompatibilitas : kompatibilitas terhadap jaringan tunneling (VPN/MPLS), VOIP,
Instant messaging/chat, Web Streaming Application Protocol, dan Video
Conferencing.
2. Penyedian Perangkat Customer-Premise - Equipment (CPE):
a. Pemeliharaan CPE menjadi tanggung jawab Provider termasuk penyediaan
perangkat pengganti apabila perangkat mengalami kerusakan.
b. Menghubungkan Local Area Network (LAN) dengan link yang akan
dipasang oleh penyedia jasa.
c. Provider menyediakan Perangkat tambahan pada site LIPI berupa :
30
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
1) Wallmount Rack
2) UPS
3) Router
3. Kapasitas bandwidth koneksi metronet :
Tabel 2.5. Koneksi Data VPN
NO Koneksi VPN LIPI Bandwidth Lastmile Layanan
1 Koneksi Data ISP – Pulau Pari (Kep.
Seribu)
1,024 Kbps VSAT VPN
3. Koneksi LAN (Local Area Network);
Penyediaan koneksi jaringan komunikasi data LIPI terpadu yang menjadi tanggung jawab
TGJ LIPI/Biro Umum LIPI selaku pengelola pusat adalah sampai dengan titik koneksi
utama atau lapisan akses (access layer) Satuan Kerja. Secara umum koneksi fisik dari titik
koneksi utama kampus-kampus besar LIPI seperti Kampus LIPI Jakarta, Cibinong,
Bandung dan Serpong sampai dengan lapisan akses Satuan Kerja di lingkungan kampus-
kampus besar tersebut sudah menggunakan jaringan Fiber Optic dengan topologi Star
dan secara logical dibagi menjadi segmen-segmen sesuai dengan satuan kerja sebagai
sebuah VLAN. Setiap satuan kerja mendapatkan segmen dengan nomor IP tersendiri.
Konsekuensi dari sistem ini :
1. Pemakai antar segmen tidak bisa saling mengganggu;
2. Bisa dilakukan manajemen lebar pita jaringan untuk setiap segmen sehingga
mengurangi kemungkinan pemakaian jaringan oleh hanya sebagian pemakai;
3. Peningkatan keamanan jaringan. Terutama terkait dengan virus, bila diketahui ada
virus yang menyerang dari satu segmen, maka Pengelola Pusat akan melakukan
blokade akses ke jaringan dari segmen tersebut. Untuk itu Pengelola Pusat akan
menginformasikan ke Pengelola Satker agar segera diatasi. Hal ini perlu untuk
mencegah gangguan jaringan secara keseluruhan akibat masalah yang ditimbulkan di
suatu segmen.
2.3.3. Portofolio Tata Kelola TIK LIPI
Pada bagian ini menjelaskan mengenai kondisi organisasi dan manajemen SI/TI LIPI.
Pelaksanaan SI/TI tidak bisa berjalan optimal tanpa didukung adanya tata kelola SI/TI yang baik.
31
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Tata kelola SI/TI yang baik dapat menjamin ketersediaan layanan SI/TI yang berkelanjutan,
sistem informasi yang mudah di kelola dan terlebih lagi yang menampung dan mendukung
seluruh kepentingan direksi dan unit bisnis.
Untuk mendapatkan gambaran atas tata kelola teknologi informasi LIPI, dilakukan
wawancara dengan personil teknologi informasi dan studi dokumen yang terkait dengan fungsi
dan proses TI yang dilakukan saat ini. Kondisi tata kelola TIK saat ini dipetakan berdasarkan 2
(dua) kategori yaitu Organisasi TIK LIPI dan Manajemen Tata Kelola TIK LIPI.
1) Organisasi TIK LIPI
Pada sub bab Organisasi TIK, dijelaskan mengenai struktur organisasi TIK LIPI saat ini.
Fungsi-fungsi yang telah dimiliki dan bagaimana fungsi tersebut dapat menjawab kebutuhan
bisnis LIPI. Sejak tahun 2005, Pengelola TIK LIPI sampai dengan saat ini adalah Tim Gabungan
Jaringan (TGJ) LIPI yang dibentuk secara ad-hoc berdasarkan Surat Keputusan Kepala LIPI
dan secara struktural/administratif TGJ LIPI dikoordinasikan oleh Biro Umum LIPI yang
secara hirarki dibawah Kepala Subbagian Pengelolaan dan Pemeliharaan Jaringan TI Biro
Umum. Lebih lanjut anggota/personil TGJ merupakan perwakilan dari setiap kampus-
kampus LIPI yang terkoneksi jaringan komunikasi data terpadu LIPI. Ditinjau dari fakta ini,
seharusnya, struktur yang ada belum cukup memberikan keleluasaan wewenang bagi
Subbagian TI untuk menjalankan fungsi-fungsi yang telah diamanahkan LIPI. Dengan posisi
yang berada dibawah salah satu Biro, yaitu Biro Umum LIPI, semakin menyulitkan
pelaksanaan tugas dan fungsi dukungan TI kepada organisasi dapat lebih netral dan tidak
mudah terintervensi. Secara struktur, organisasi TI di LIPI belum cukup memadai, dan perlu
ditingkatkan optimasi proses-proses yang ada untuk dapat mengelola layanan TI lebih baik
lagi sebagai supporting unit maupun enabler bagi bisnis.
Salah satu upaya untuk meninjau organisasi TI adalah dengan menganalisa struktur
organisasi di internal Subbagian TI. Gambaran struktur Subbagian TI dapat dilihat sebagai
32
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
berikut.
Gambar 2.11. Struktur Organisasi TIK LIPI
2) Manajemen TIK LIPI
Berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK LIPI, kebijakan dan regulasi terkait manajemen
pengelolaan TIK LIPI adalah terkait pengelolaan dan pemeliharaan jaringan LIPI terpadu dan
pengelolaan konten website LIPI serta informasi publik. Kebijakan dan regulasi yang sudah
ada tersebut belum cukup mewakili kebutuhan ruang lingkup tata kelola TIK secara
menyeluruh sehingga fokus penggunaan dan pemanfaatan TIK LIPI belum maksimal
dikarenakan TIK belum selaras dan mendukung rencana strategis LIPI secara berkelanjutan.
33
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3. ANALISIS LINGKUNGAN
STRATEGIS ORGANISASI
3.1. Pendahuluan
Dalam tahap pertama penyusunan IT Master Plan LIPI, disini kita akan melakukan
beberapa analisis terhadap lingkungan strategis organisasi LIPI yang meliputi, analisa Critical
Success Factor (CSF), analisa Value Chain, analisa kondisi eksisting TIK, dan analisis kesenjangan
positioning TIK serta trend TIK.
34
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 3.1. Analisis Lingkungan Strategis Organisasi
3.2. Analisis Critical Success Factor (CSF)
Critical Success Factor (CSF) merupakan beberapa aktifitas kunci yang harus dilakukan
secara benar dalam mencapai sasaran strategi organisasi. Sedangkan Information Needs
merupakan informasi yang diperlukan agar CSF tercapai dan Policy Needs merupakan aspek-
aspek lain yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya CSF. Berdasarkan rencana strategi LIPI,
maka dapat ditentukan CSF dan Information Needs & Policy Needs nya, sebagai berikut :
Tabel 3.1. Analisis Critical Success Factor (CSF)
No Sasaran Strategis
LIPI
Critical Success Factor Information Needs Policy Needs
Analisa Value Chain
SWOT TIK
Analisa Kondisi
Eksisting TIK
Analisa Kesenjangan
Positioning TIK
(currnet vs future)
Analisa Trend TIK
Strength (S), Weakness (W)
Oppurtinity (O), Threat (T)
Information Needs
Policy Needs
Analisa CSF
STRATEGI
TIK
Analisa SWOT
35
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
1 Meningkatnya
kontribusi LIPI
terhadap daya
saing bangsa
Memastikan topik
penelitian yang dipilih
relevan (secara subtansi
dan waktu) untuk
menyelesaikan
permasalahan nasional
yang dihadapi
Informasi permasalahan
nasional terkini khususnya
permasalahan yang masih
terjadi berulang
Panduan
menentukan topik
penelitian
Informasi summary
penelitian sejenis yang
sudah pernah dilakukan
Kebijakan dalam
menjawab masalah
nasional
Informasi prioritas
penyelesaian
permasalahan
-
Informasi mengenai
program nasional
(Bapenas)
-
Informasi terkait dengan
peraturan pemerintah
terkait dengan peran LIPI
-
Meningkatkan kerja sama
antar instansi terkait dan
stakeholder
Informasi mengenai profile
stakeholder LIPI
SOP kerja sama
dengan LIPI
Informasi mengenai
segmen dari stakeholder
LIPI
Kebijakan terkait
publikasi dari hasil
penelitian dan
kepakaran
Informasi mengenai LIPI
dan juga bidang kepakaran
serta kompetensinya
Kebijakan terkait
etika peneliti
Informasi mengenai produk
dan jasa LIPI
-
Informasi mengenai hasil
kerjasama yang telah
dilaksanakan
-
Memastikan metodelogi
yang digunakan harus
relevan dengan topik
penelitian sejenis
Informasi objek analisis dan
pendekatan teoritis dalam
pemilihan suatu
metodelogi
-
Memastikan originalitas
penelitian yang akan
dilakukan
Informasi hasil pengecekan
originalitas penelitian
Kebijakan
originalitas
penelitian
Informasi mengenai
database penelitian
Kebijakan memiliki
database penelitian
secara terpusat
Memastikan
kompetensi/kepakaran
peneliti sesuai dengan
penelitian yang dilakukan
Informasi mengenai
kebutuhan kepakaran di
LIPI
-
Informasi mengenai
penelitian yang dilakukan
-
Melakukan diseminasi
hasil penelitiannya
Informasi terkait hasil-hasil
penelitian LIPI
-
36
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Memastikan hasil
penelitian yang diseminasi
dimanfaatkan oleh
masyarakat yang dituju
Informasi mengenai status
hasil penelitian LIPI yang di
diseminasikan
-
Memastikan publikasi dari
setiap peneliti harus open
access pada e-jurnal
Informasi terkait hasil
publikasi penelitian
Kebijakan terkait
dengan tata kelola
e-jurnal
Memastikan hasil
penelitian peneliti
terdaftar di online
Informasi terkait hasil
publikasi penelitian LIPI
yang terdaftar secara
online
-
Memastikan publikasi
terindeks global
Informasi publikasi yang
terindeks global
-
Melakukan identifikasi
kebutuhan masyarakat
setempat
Informasi mengenai
kebutuhan penerapan
teknologi pada suatu
daerah
Kebijakan
pengelolaan
STP/TP
Memastikan aktivitas yg
dilakukan di STP/TP sesuai
dengan kebutuhan dan
melibatkan masyarakat
untuk menjawab asalahan
strategis
Informasi monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
STP/TP
Memastikan
pengelompokkan
pengguna jasa / clustering
Informasi pemetaan
sumber daya BMN yang
ada ditiap-tiap satker
Kebijakan
mengenai jasa yang
harus di deliver
oleh LIPI /
Kebijakan promosi
Memastikan peningkatan
sumber daya
Informasi jasa2 yang
tersedia di LIPI
-
Identifikasi jasa LIPI yang
dapat di deliver kepada
masyarakat
- -
Mamastikan tersedianya
layanan LIPI yang terpadu
- -
2 Meningkatnya
kontribusi LIPI
terhadap daya
saing industri
Memastikan proses alih
teknologi, ada yg melalui
inkubasi dan ada yang
langsung di lisensi kan
- Kebijakan terkait
alih teknologi
Memastikan proses kerja
sama untuk menghasilkan
lisensi
- -
Memastikan identifikasi
teknologi apa yang dapat
di support LIPI kepada
industri
Informasi mengenai
teknologi yang nanti dapat
di support LIPI
-
Mengidentifikasi
kebutuhan industri yang
sesuai atau dapat
memanfaatkan hasil
Informasi mengenai
kebutuhan industri terkait
penerapan teknologi hasil
penelitian
-
37
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
penelitian LIPI
Mengidentifikasi hasil-
hasil penelitian LIPI yang
sesuai/siap digunakan
oleh industri
informasi penelitian LIPI
yang siap / sesuai dengan
kebutuhan industri
-
Mengelompokan hasil-
hasil penelitian LIPI sesuai
dengan segmen industri
Informasi mengenai
clustering hasil penelitian
LIPI yang sesuai dengan
segmen industri
-
Melakukan selektsi
terhadap hasil-hasil
penelitian LIPI yang akan
dipromosikan/dibranding/
didorong untuk
diterapkan pada insdustri
Informasi mengenai hasil
penelitian LIPI yang
diprioritaskan untuk
diterapkan/dimanfaatkan
pada industri
-
Melakukan
branding/promosi hasil
penelitian LIPI yang telah
diprioritaskan
informasi mengenai hasil
branding/promosi
penelitian LIPI
-
Memastikan penelitian
yang telah di promosikan
dapat diuji cobakan oleh
industri
Informasi mengenai status
pemanfaatan hasil
penelitian LIPI oleh industri
-
Melakukan evaluasi
terhadap uji coba hasil
penelitian LIPI oleh
industri
informasi mengenai hasil
evaluasi pemanfaatan hasil
penelitian LIPI oleh industri
-
Menindaklanjuti hasil
evaluasi uji coba hasil
penelitian LIPI oleh
industri
Informasi eksekutif bagi
pimpinan LIPI untuk
menentukan tindak lanjut
hasil-hasil penelitian yang
telah di terapkan kepada
industri
-
Menjalin kerja sama
dengan industri
informasi mengenai hasil
penelitian LIPI yang
berhasil diterapkan dan
menjadi kerja sama dengan
industri
-
3 Meningkatnya
kebijakan
berbasis hasil
penelitian
Melakukan inventarisasi
seluruh penelitian LIPI
yang dapat menghasilkan
policy
papper/rekomendasi
kebijakan/keputusan yang
sudah melalui proses
seleksi usulan
Informasi mengenai
penelitian terkait policy
papper/rekomendasi
kebijakan
-
38
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Mendorong agar
penelitian tidak berhenti
sampai hasil namun harus
dapat menjadi rujukan
ilmiah oleh stakeholder
LIPI
- Kebijakan terkait
policy papper
Memastikan hasil
penelitian termanfaatkan
dan menjadi rujukan
informasi hasil penelitian
LIPI yang dapat dijadikan
sebagai policy pappe
-
Memastikan identifikasi
stakeholder yang akan
menerima rujukan dari
LIPI
informasi stakeholder yang
akan menerima rujukan
dari LIPI
-
Melakukan evaluasi dari
policy papper yang telah
diterapkan atau menjadi
rujukan
Informasi mengenai
penerapan policy papper
LIPI
-
4 Meningkatnya
nilai tambah
sumber daya dan
perlindungan
lingkungan
Menentukan strategi
target untuk penerapan
implementasi dari model /
jenis produk yang bernilai
tambah yang dapat
dimanfaartkan
- -
Menentukan penjabaran
dari masing-masing
teknologi/konsep/model
yang bernilai tambah
- -
5 Meningkatnya
jejaring dan kerja
sama ilmiah
nasional dan
internasional
yang berkualitas
dan saling
menguntungkan
Memastikan identifikasi
total kerjasama dan kerja
sama yang telah
terlaksana
Informasi mengenai
kerjasama dan MOU LIPI
SOP batas waktu
MOU
Mendorong MOU yang
sudah ada agar terlaksana
dalam bentuk perjanjian
kerjasama
Informasi mengenai status
MOU LIPI
Kebijakan terkait
evaluasi
pelaksanaan
perjanjian kerja
sama
Mengidentifikasi
organisasi
nasional/internasional
yang strategis bagi LIPI
dan LIPI dapat
berkontribusi disana
- -
Memastikan kompetensi
SDM yang berkontribusi
pada organisasi tersebut
- -
Informasi mengenai
indikator Webometric
-
6 Meningkatnya
rujukan ilmiah
dan informasi
Memastikan adanya
alokasi anggaran untuk
LIPI berkontribusi
- -
39
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
iptek yang
diakses
masyarakat
Memastikan adanya
kegiatan pemasyarakatan
iptek yang dilakukan LIPI
informasi mengenai
kegiatan pemasyarakatan
IPTEK LIPI
-
7 Meningkatnya
pengembangan
kompetensi SDM
penelitian
Indonesia
Memastikan bahwa
peneliti terdaftar di
google scholar
Informasi siapa saja
peneliti yang sudah
terdaftar / belum
Menerbitkan SK
LIPI
Memastikan bahwa
peneliti terindeks global
- -
Mempublikasikan hasil
penelitiannya di e-journal
- -
8 Terwujudnya tata
kelola
pemerintahan
yang baik
Memastikan pelaksanaan
evaluasi kelembagaan
dilakukan secara berkala
Informasi struktur
organisasi, peta jabatan
dan analisa beban kerja,
evaluasi jabatan
Kebijakan
pedoman beban
kerja
Memastikan seluruh
proses bisnis LIPI berbasis
teknologi informasi yang
terintegrasi
Informasi hasil asesmen IT
Masterplan TIK LIPI
-
Memastikan
terlaksananya
keterbukaan informasi
publik
Informasi kebutuhan data
dan status pelayanan
informasi
Kebijakan KIP
Memastikan proses
pengadaan barang dan
jasa 100% dilakukan
secara elektronik
Informasi rencana RUP dan
proses pengadaan
pelaksanaan secara
elektronik
-
Memastikan peningkatan
manajemen kearsipan
Informasi tersedianya
sistem pengelolaan
kearsiapan secara
elektronik
-
Memastikan adanya
evaluasi peraturan di
lingkungan LIPI
Informasi mengenai semua
peraturan LIPI
-
Memastikan perbaikan
berkelanjutan sistem
perencanaan ASN LIPI
Informasi terkait struktur
organisasi, analisis jabatan,
analisis beban kerja dan
peta jabatan
-
Memastikan penguatan
sistem rekrutmen dan
seleksi calon pegawai LIPI
Informasi terkait
perencanaan kebutuhan
pegawai
-
Melaksanakan promosi
jabatan secara terbuka
Informasi mengenai analisis
dan standar kompetensi
jabatan struktural
-
Memastikan assessmen
kompetensi sebagai acuan
pengembangan pegawai
LIPI
Informasi mengenai
standar kompetensi dan
analisis jabatan
-
Memastikan penguatan
sistem dan kualitas
pendidikan dan pelatihan
untuk mendukung kinerja
Informasi terkait training
need analysis (TNA)
pegawai
-
40
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
pegawai
Menerapkan sistem
penilaian kinerja individu
pegawai
Informasi perjanjian kinerja
organisasi dan individu
Regulasi mengenai
penilaian prestasi
kerja
Menegakkan aturan
disiplin/kode etik pegawai
Kebijakan terkait
kode etik pegawai
Memastikan
pengembangan sistem
pengkaderan/manajemen
talenta ASN LIPI
Informasi mengenai
ketersediaan pegawai
berdasarkan kompetensi
dan riwayat jabatan
-
Menyusun dan
menetapkan pola karir
pegawai
Informasi mengenai analisis
jabatan dan jenjang karir
pegawai
-
Memastikan
terlaksananya SPIP
Informasi mengenai analisa
resiko bisnis proses
-
Menyusun perencanaan
secara komprehensif
Informasi mengenai RPJP,
RPJM dan Renstra
Kebijakan
mengenai seluruh
proses
perencanaan
Memastikan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan
perencanaan
Informasi mengenai Renja
LIPI
-
Memastikan
penganggaran sesuai
dengan perencanaan
Informasi mengenai
proposal usulan anggaran
-
Memastikan penggunaan
anggaran dan aset sesuai
dengan peraturan
Informasi realisasi
anggaran
-
Memastikan pelaporan
keuangan dan kinerja
dapat dipertanggung
jawabkan
Informasi mengenai kinerja
individu yang mendukung
organisasi
-
Informasi terkait dengan
proses pelaksanaan
keuangan dan aset yang
terpadu
-
Memastikan tersedianya
sistem pelayanan terpadu
Informasi mengenai
katalog service
Regulasi mengenai
pembangunan dan
implementasi
pelayanan terpadu
berbasis ISO 20000
Informasi mengenai
perjanjian kualitas layanan
yang diberikan ke
pengguna layanan / SLA
-
Memastikan adanya
survei kepuasaan
pengguna layanan
Informasi mengenai
indikator kepuasan
pengguna layanan
-
Informasi mengenai
stakeholder pengguna
layanan LIPI
-
41
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3.3. Analisis Value Chain LIPI
Setelah melakukan analisis Critical Success Factors, selanjutnya akan dilakukan analisis
Value Chain. Analisis Value Chain dilakukan untuk mengidentifikasi nilai tambah yang dapat
diberikan terhadap suatu proses dengan memanfaatkan TIK. Pada gambar di bawah ini adalah
value chain dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Di dalam gambar tersebut
menggambarkan proses-proses yang berjalan pada lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, baik proses-proses utama maupun proses pendukung.
Proses bisnis utama dalam analisa value chain LIPI adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Penelitian;
2. Seminar Research Design;
3. Pelaksanaan Penelitian;
4. Diseminasi Hasil Penelitian;
5. Pemanfaatan Hasil Peneitian.
Dan adapun proses pendukung dalam analisa value chain LIPI adalah sebagai berikut :
Memastikan
implementasi nilai-nilai
LIPI PASTI dan ANEKA
untuk seluruh civitas LIPI
- Regulasi mengenai
penerapan nilai-
nilai LIPI
1.0
Perencanaan
Penelitian
2.0 3.0 4.0 5.0
Seminar
Research
Design
Pelaksanaan
Penelitian
Diseminasi Hasil
Penelitian
Pemanfaatan
Hasil Penelitian
8.0 Manajemen Pengendalian Internal
7.0 Manajemen Kesekretariatan (Tata Usaha dan Rumah Tangga)
6.0 Manajemen Layanan Publik
9.0 Manajemen SDM & Organisasi
10.0 Manajemen Aset
11.0 Manajemen Keuangan
12.0 Manajemen Perencanaan Program & Anggaran
Gambar 3.2. Value Chain LIPI
42
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
6. Manajemen Layanan Publik;
7. Manajemen Kesekretariatan;
8. Manajemen Pengendalian Internal;
9. Manajemen SDM & Organisasi;
10. Manajemen Aset;
11. Manajemen Keuangan;
12. Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran.
1. Berikut ini adalah proses yang terjadi dalam Perencanaan
Penelitian:
Gambar 3.3. Detil Proses Pada Perencanaan Penelitian
Ada empat proses dalam Perencanaan Penelitian, yaitu :
a. Pencarian topik penelitian
1) Kondisi saat ini pencarian topik penelitian sudah menggunakan fasilitas internet dan
berlangganan jurnal (springer dan science direct) namun masih dilakukan secara
parsial oleh masing-masing peneliti.
2) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam mencari topik penelitian dalam kolaborasi
penelitian dengan topik yang hampir sama sehingga dapat menghindari redudancy
dan duplikasi
b. Penyusunan proposal penelitian
3) Kondisi saat ini IT sudah digunakan sebagai sarana penyusunan proposal contoh
ProgramKu pada aplikasi Intra LIPI
c. Feasibility studi
1.0
Perencanaan
Penelitian
Pencarian topik
penelitian Penyusunan
proposal
penelitian
Feasibility study
Penyempurnaan
proposal
43
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
4) Kondisi saat ini kelayakan proposal dinilai dari hasil tim penilai PME
5) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam melakukan feasibility study
d. Penyempurnaan proposal
6) Kondisi saat ini revisi penyempurnaan proposal masih dilakukan secara manual
7) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam penyempurnaan proposal
2. Berikut ini adalah proses yang terjadi dalam Seminar Research Design.
Gambar 3.4. Detil Proses Pada Seminar Research Design
Dalam proses Seminar Research Design terdiri dari tiga tahapan sbb :
a. Perencanaan Seminar
1) Kondisi saat ini perencanaan seminar masih dilakukan secara manual
2) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam perencanaan karena bisa mencari
database pakar yang akan diundang
b. Pelaksanaan Seminar
1) Kondisi saat ini pelaksanaan seminar masih dilakukan secara manual
2) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam pelaksanaan dengan e-seminar
c. Penyempurnaan Rencana Penelitian
• Kondisi saat ini penyempurnaan rencana penelitian masih dilakukan secara manual
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam melakukan feasibility study
3. Berikut ini adalah proses yang terjadi dalam Pelaksanaan Penelitian.
2.0
Seminar Research
Design
Perencanaan
Seminar Pelaksanaan
Seminar
Penyempurnaan
Rencana Penelitian
44
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 3.5. Detil Proses Pada Pelaksanaan Penelitian
Pada proses pelaksanaan penelitian terbagi menjadi dua bagian besar yaitu :
a. Pelaksanaan penelitian Laboratorium, yang terdiri dari :
1) Studi literatur
• Kondisi saat ini e-library yang ada saat ini belum maksimal mengakomodir dalam
studi literature;
Penelitian Laboratorium
3.0
Pelaksanaan
Penelitian
Studi Literatur
Studi Literatur
Karakteristik &
Analisis
Penyusunan
Laporan Teknis
Penelitian
Melakukan
Percobaan
Menyempurnakan
Metode Penelitian
Mengurus
Persiapan
Penelitian
Data Gathering
Analisis
Penyusunan
Laporan Teknis
Penelitian
Penelitian
Non Laboratorium
Penyiapan Sarana
dan Prasarana
Penelitian
45
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan untuk searching dan dapat menggunakan e-
library.
2) Penyiapan sarana dana prasarana penelitian
• Kondisi saat ini penyiapan sarana dan prasarana penelitian sudah diakomodir oleh
e-proc
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam mencari produsen penjual sarana
prasarana
3) Melakukan percobaan
• Kondisi saat ini dibeberapa unit kerja sudah memanfaatkan IT dalam melakukan
percobaan
4) Karakteristik dan analisis
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam karakterisasi dan analisis namun
perlu dibuatkan regulasi / SOP terkait dengan dokumentasi hasil analisis data
tersebut
5) Penyusunan laporan teknis penelitian
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam penyusunan laporan teknis
penelitian
b. Pelaksanaan penelitian Non Laboratorium, yang terdiri dari :
1) Studi literatur
• IT dapat dimanfaatkan untuk searching dan dapat menggunakan e-library
2) Menyempurnakan metode penelitian
• IT dimanfaatkan dalam penyempurnaan metode penelitian
3) Mengurus persiapan penelitian
4) Data gathering
• Kondisi saat ini sudah ada beberapa satker dalam memanfaatkan IT untuk data
gathering
5) Analisis
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam analisis namun perlu dibuatkan
regulasi / SOP terkait dengan dokumentasi hasil analisis data tersebut
6) Penyusunan laporan teknis penelitian
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam penyusunan laporan teknis
penelitian
46
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3. Berikut ini adalah proses yang terjadi pada Diseminasi hasil penelitian.
Gambar 3.6. Detil Proses Pada Diseminasi Hasil Penelitian
Pada proses diseminasi hasil penelitian terbagi menjadi tiga metode yaitu :
a. Diseminasi hasil penelitian pada FGD/Workshop/Seminar, yang terdiri dari :
1) Menyusun rencana diseminasi
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam menyusun rencana diseminasi
2) Pelaksanaan diseminasi (Seminar, FGD, Workshop)
• Kondisi saat ini e-conference menggunakan skype/vicon cisco
b. Diseminasi hasil penelitian pada Expo, yang terdiri dari :
1) Menyusun rencana event
• Kondisi saat ini untuk dapat menyusun rencana event dapat dibuat melalui aplikasi
Agenda Intra
FGD/Workshop/Seminar
4.0 Diseminasi Hasil
Penelitian
Menyusun Rencana
Diseminasi Menyusun Rencana
Event
Menyusun Desain
Materi Diseminasi
Pelaksanaan
disemanasi
(seminar, FGD,
workshop)
Pengadaan Sarana
dan Prasarana Expo
Melaksanakan Expo
Menentukan Jenis
Media Massa
Diseminasi melalui
media massa
Monitoring hasil
diseminasi
Expo
Media Massa
47
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan untuk e-scheduling
2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Expo
• Kondisi saat ini pengadaan sarana dan prasarana Expo dapat dilakukan melalui
LPSE
• Namun IT dapat juga IT dimanfaatkan untuk e-scheduling
3) Melaksanakan Expo
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam hal publikasi iklan expo
c. Diseminasi hasil penelitian pada Media Massa, yang terdiri dari :
1) Menyusun desain materi diseminasi
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam melakukan desain materi
diseminasi (website)
2) Menentukan jenis media massa
• Kondisi saat ini belum memiliki sistem IT dalam menentukan jenis media massa
3) Diseminasi melalui media massa
• Kondisi saat ini sudah melalui social networking seperti facebook dan twitter
4) Monitoring hasil diseminasi
• Kondisi saat ini memanfaatkan IT dalam melakukan monitoring hasil diseminasi
(Google Schoolar)
48
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
4. Berikut ini adalah proses pada Pemanfaatan penelitian.
Gambar 3.7. Detil Proses Pada Pemanfaatan Hasil Penelitian
Pada proses pemanfaatan hasil penelitian terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Pemanfaatan hasil penelitian Non Komersil, yang terdiri dari :
1) Menyusun rencana kerjasama
• Kondisi saat ini sudah ada portal kerjasama BKHH LIPI
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam menyusun kerjasama (software
kerjasama)
2) Melakukan diklat penelitian
• Kondisi saat ini dalam diklat penelitian sudah memanfaatkan video e-learning
untuk memperkenalkan hasil diseminasi penelitian
Non Komersil
5.0
Pemanfaatan
Hasil Penelitian
Menyusun Rencana
Kerjasama
Menyusun
Pendaftaran HKI
Monitoring Hasil
Penelitian
Menyusun
Perjanjian
Kerjasama
Ujicoba
Komersialisasi
Menyusun
Kerjasama
Komersialisasi
Komersil
Melakukan Diklat
Penelitian
49
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3) Monitoring hasil penelitian
• Kondisi saat ini dalam monitoring hasil penelitian sudah memanfaatkan IT dalam
melakukan monitoring hasil diseminasi (Google Schoolar)
b. Pemnafaatan hasil penelitian Komersil, yang terdiri dari :
1) Menyusun pendaftaran HKI
• Kondisi saat ini menyusun pendaftaran HKI masih dilakukan secara manual
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam mengurus pendaftaran HKI
2) Menyusun perjanjian kerjasama
• Kondisi saat ini menyusun perjanjian kerjasama masih dilakukan secara manual
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam menyusun perjanjian kerjasama
3) Ujicoba komersialisasi
• Kondisi saat ini ujicoba komersialisasi masih dilakukan secara manual
• Namun IT dapat juga dimafaatkan dalam ujicoba komersialisasi
4) Menyusun kerjasama komersialisasi
• Kondisi saat ini menyusun kerjasama komersialisasi masih dilakukan secara
manual
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam menyusun kerjasama komersialisasi
6. Pada proses Manajemen Layanan Publik, kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem
manajemen layanan public dan saat ini LIPI juga sudah memiliki portal kerja sama namun
masi perlu dikembangkan agar dapat berfungsi lebih maksimal sebagai CRM LIPI. Serta saat
ini sudah memilik KIP Online namun masih perlu dikembangkan dan dilakukan upgrade
sistem agar dapat terintegrasi dengan sistem lain. . Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat digunakan untuk manajemen layanan public
b. IT dapat digunakan untuk pengelolaan kemitraan
c. IT dapat digunakan untuk pengelolaan KIP
d. IT dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan pengaduan
7. Pada proses Manajemen Kesekretariatan (Tata Usaha & Rumah Tangga), kondisi saat ini
sudah LIPI sudah memiliki sistem perencanaan (e-Pelaporan) pada Intra LIPI, namun masih
perlu dikembangkan agar dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Namun IT dapat juga
dimanfaatkan sbb :
50
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
a. IT dapat dimanfaatkan untuk proses perencanaan
b. IT dapat dimanfaatkan untuk penentuan prioritas perencanaan
c. IT dapat digunakan untuk membantu pengukuran kinerja
d. IT dapat digunakan sebagai alat bantu dalam monitoring dan evaluasi (pengawasan
internal)
e. IT dapat digunakan untuk penyusunan laporan kinerja
f. IT dapat dimanfaatkan untuk menyusun program dan kegiatan
g. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan anggaran
h. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pelaksanaan/revisi anggaran
i. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses monev anggaran
8. Pada proses Manajemen Pengendalian Internal, kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem
audit dan pengawasan internal dan saat ini hampir seluruh satker di LIPI sudah menerapkan
SMM namun masih secara manual. Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat digunakan untuk membantu proses audit internal
b. IT dapat dimanfaatkan dalam proses pengawasan internal
c. IT dapat digunakan untuk penerapan Quality Management System
d. IT dapat dimanfaatkan untuk manajemen resiko
9. Pada proses Manajemen SDM & Organisasi, kondisi saat ini LIPI sudah memiliki Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) LIPI yang sudah cukup lengkap, namun perlu
dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan implementasi konsep Human Capital
Management (HCM) dan dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Namun IT dapat juga
dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan dalam recruitment pegawai
b. IT dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pengembangan SDM
c. IT dapat dimanfaatkan dalam penilaian SKP
d. IT dimanfaatkan untuk membantu penegakan displin pegwai melaui monitoring kehadiran
pegawai
e. IT dimanfaatkan dalam melakukan evaluasi jabatan dan organisasi
f. IT dimanfaatkan sebagai alat bantu asesmen kompetensi dan analisis jabatan
g. IT dimanfaatkan sebagai alat bantu melaksanakan promosi jabatan secara terbuka
51
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
h. IT dimanfaatkan sebagai alat bantu menetukan pola karir pegawai
i. IT dapat dimanfaatkan untuk pelatihan dan diklat kompetensi pegawai
10. Pada proses Manajemen Aset, kondisi saat ini pengelolaan aset/BMN di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-aplikasi dari Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasi-
aplikasi tersebut belum dapat mengkomidir kebutuhan pengelolaan BMN sehingga sebagian
besar proses masih dilakukan secara manual yang mengakibatkan terdapat banyak
permasalahan dalam proses pengelolaan aset lebih lanjut dikarenakan belum adanya sistem
mengakibatkan tidak adanya standardisasi dokumen pertanggung jawaban keuangan.
Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan untuk perencanaan kebutuhan Aset
b. IT dapat dimanfaatkan dalam proses pengadaan e-procurement
c. IT dapat dimanfaatkan untuk proses pemeliharaan asset
d. IT dapat dimanfaatkan untuk pengedalian asset
e. IT dapat dimanfaatkan untuk penatausahaan asset
f. IT dapat dimanfaatkan untuk pemanfaatan dan penilaian asset
g. IT dapat membantu untuk proses pemindahtanganan asset
h. IT dapat membantu untuk proses penghapusan aset
11. Pada proses Manajemen Keuangan, kondisi saat ini pengelolaan keuangan di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-aplikasi dari Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasi-
aplikasi tersebut belum dapat mengakomidir kebutuhan transaksi pengelolaan keuangan
sehingga sebagian besar proses masih dilakukan secara manual yang mengakibatkan
terdapat banyak kesalahan dalam proses pertanggung jawaban dan pembukuan lebih lanjut
dikarenakan belum adanya sistem mengakibatkan tidak adanya standardisasi dokumen
pertanggung jawaban keuangan. Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan untuk automasi proses pertanggung jawaban keuangan
b. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses perbendaharaan keuangan
c. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses automasi payroll dan tunjangan pegawai
d. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pembukuan (general ledger)
e. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses perhitungan pajak
f. IT dimanfaatkan dalam pengelolaan PNBP
52
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
g. IT dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan barang persediaan
h. IT dapat dimanfaatkan untuk automasi dokumen pejalanan dinas
12. Pada proses Manajemen Perencanaan Program & Anggaran, kondisi saat ini LIPI sudah
memiliki sistem perencanaan (e-Pelaporan) pada Intra LIPI, namun masih perlu
dikembangkan agar dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Namun IT dapat juga
dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan untuk proses perencanaan
b. IT dapat dimanfaatkan untuk penentuan prioritas perencanaan
c. IT dapat digunakan untuk membantu pengukuran kinerja
d. IT dapat digunakan sebagai alat bantu dalam monitoring dan evaluasi (pengawasan
internal)
e. IT dapat digunakan untuk penyusunan laporan kinerja
f. IT dapat dimanfaatkan untuk menyusun program dan kegiatan
g. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan anggaran
h. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penelaahan anggaran
i. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pelaksanaan/revisi anggaran
j. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses monev anggaran
Kategori Kondisi Eksisting
1 Sistem informasi yang ada di LIPI masih pada level support sebanyak 46%,level
strategic 12%, Level High potensial 19% dan Key Operational 23%.
2 Duplikasi sistem informasi
3 LIPI Belum memiliki peta kepemilikan data
53
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3.4. Analisis Kondisi Internal Organisasi Berdasarkan Kondisi Eksisting
TIK
Setelah sebelumnya kita melakukan analisa Value Chain, sekarang kita akan lanjutkan
dengan analisa kondisi eksisting TIK di seluruh satuan kerja di lingkungan LIPI, berikut adalah
hasil analisa kondisi eksisting TIK LIPI yang telah dikelompokkan menjadi empat kategori besar
yaitu sbb :
Tabel 3.2. Analisis Kondisi Eksisting
Aplikasi
4 Data dan informasi belum terintegrasi atau belum ada rancangan integrasi data
antar satker dan antar kedeputian
5 Tingkat validasi informasi masih rendah
6 Sistem single sign on yang sudah diterapkan di LIPI belum maksimal dan
menyeluruh
1 Sebagian besar pengembangan Aplikasi di lingkungan LIPI dilakukan secara
mandiri/swakelola
Infrastruktur
1 Kesulitan dalam pemeliharaan infrastruktur, serta beberapa satker masih
mengalami kekurangan infrastruktur TIK
2 Belum maksimalnya penggunaan layanan TIK yang sudah ada seperti email
korporat LIPI, dan domain lipi.go.id
3 Permasalahan terkait pemeliharaan data di satuan kerja. Satker merasa kesulitan
dalam melakukan pemeliharaan infrastruktur server secara mandiri
4 Kapasitas backup sistem cloud masih belum memadai
5 Belum memiliki backup realtime mirroring sistem cloud
6 Belum memiliki DRC
7 Belum memiliki infrastruktur IPS dan IDS
8 Belum memiliki infrastruktur pendukung ITSM
1 Seluruh satuan kerja di lingkungan LIPI sudah terkoneksi jaringan internet dan
WAN LIPI
2 Koneksi WAN menggunakan metro-e sebanyak 89% dan IP VPN 11%
3 Memiliki AS Number sendiri
4 Menggunakan layanan IP Transit
5 Bandwidth Internet Internasional sebesar 300 Mbps dan Domestik 400 Mbps
6 Menggunakan Virtual Data Center LIPI
7 Menggunakan Teknologi Virtualisasi
8 Memiliki infrastruktur fisik klaster HPC
9 Memiliki perangkat Video Conference
10 LIPI memiliki 3 data center Jakarta, Cibinong dan Bandung
Regulasi
1 Satker masih belum memiliki SOP yang baku dalam pengelolaan TIK, serta tidak
adanya dokumentasi dari kegiatan pengelolaan TIK
2 Sebanyak 4 satuan unit kerja telah memiliki aturan baku TIK tertulis (8% dari
seluruh satuan unit kerja di LIPI)
3 LIPI belum memiliki rencana pengembangan TIK
54
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3.5. Analisis Kondisi Internal Organisasi Berdasarkan Kesenjangan
Positioning TIK
Menurut M.J Earl, kematangan organisasi TI turut menentukan pendekatan yang
digunakan dalam penyusunan IT Master Plan. Adapun pendekatan yang dimaksud dapat dilihat
dalam berbagai aspek yaitu
1. Aspek Strategis dari TIK
2. Aspek Fokus Penggunaan TIK
3. Aspek Pendekatan Organisasi dan Manajemen
4. Aspek Arah Kebijakan Investasi TIK
5. Aspek Kepemimpinan di Unit TI
6. Aspek Pengembangan dan Pengelolaan SDM
4 LIPI belum memiliki kebijakan tata kelola TIK
5 Awarness Pimpinan LIPI terkait penerapan TIK sudah sangat tinggi namun belum
adanya kebijakan yang mengikat komitmen Pimpinan LIPI terkait penerapan dan
pengambangan TIK di LIPI (Kebijakan IT Steering Committee)
6 LIPI belum menerapkan konsep Chief Information Officer (CIO) yang berperan
dalam mengkoordinasikan pengelolaan dan pengembangan TIK di lingkungan LIPI
7 LIPI belum menerapkan standar/best practice pengelolaan layanan teknologi
informasi
8 LIPI belum menerapkan standar/best practice keamanan informasi
9 LIPI belum memiliki kebijakan terkait siklus pengembangan sistem dan
manajemen proyek pengambangan sistem
1 Kebijakan pengelolaan anggaran pengadaan sewa koneksi internet, WAN dan
cloud terpusat
Manajemen
1 Terbatasnya jumlah SDM TIK baik di pusat maupun satuan kerja
2 Tersedianya SDM TIK tetapi tidak difungsikan sesuai dengan bidangnya, maupun
sebaliknya. SDM yang menangani TIK tidak memiliki background pendidikan TIK
3 SDM yang tersedia masih membutuhkan peningkatan kompetensi agar mampu
mengelola TIK di satker sesuai kebutuhan dan trend
4 Keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan dan pengelolaan TIK
5 Struktur organisasi pengelola TIK LIPI berada pada posisi Eselon IV (Sub bagian
pengelolaan dan pemeliharaan jaringan Teknologi Informasi)
6 Permasalahan terkait tidak adanya struktur organisasi yang menangani TIK secara
resmi di satuan kerja
7 Belum jelasnya unit pembina SDM TIK
8 Permasalahan terkait komunikasi antara satuan kerja dengan pengelola TGJ pusat
yang antara lain disebabkan kendala lokasi yang berjauhan
Weakness Strength
55
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Dalam analisa ini, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) terhadap piminan LIPI eselon I / G8
dan eselon II terkait kesenjangan positioning TIK LIPI saat ini dan ekspektasi TIK LIPI ke Depan.
Berikut tabel dibawah ini yang menerangkan secara lengkap mengenai analisis kondisi Internal
Oranisasi berdasarkan kesenjangan positioning TIK :
Tabel 3.3. Analisis Kondisi Internal Organisasi Berdasarkan Kesenjangan Positioning TIK
G8 /Eselon I Eselon II
No
Positioning TIK
Kondisi Saat Ini Ekspetasi ke Depan
A Aspek Strategis
Support Factory
1 Belum strategis, hanya sebatas mendukung
administrasi dan komunikasi (jaringan komputer dan
komunikasi data) dan pencarian informasi
Level of urgency dari TIK tinggi, baik untuk
administrasi, proses bisnis, layanan publik hingga
substansi penelitian
2 Belum pernah memiliki IT Master Plan Visi TIK dan ITMP disusun untuk jangka waktu
menengah
3 Inisiatif pemanfaatan TIK sebagian besar dilakukan
secara bottom up
Inisiatif pemanfaatan TIK juga dilakukan secara
top down
4 Awareness terhadap pemanfaatan TIK masih rendah Awareness terhadap pemanfaatan TIK tinggi
5 Pemanfaatan TIK baru sebatas pengolahan data,
belum sampai ke tahap mendukung pengambilan
keputusan
Pemanfaatan TIK sudah dapat mendukung dalam
pengambilan keputusan
B Fokus Penggunaan TIK
Support Strategic
1 Sebatas administrasi, media komunikasi, repository
data
Alat untuk pengambilan keputusan
2 Penggunaan TIK belum memperhatikan nilai tambah
bagi LIPI
Penggunaan TI harus dapat memberikan benefit
bagi LIPI sehingga LIPI dapat fokus pada substansi
penelitian – ESIA
3 TIK digunakan sebagai alat promosi dalam
meningkatkan citra LIPI sebagai lembaga penelitian
Penggunaan TI difokuskan untuk meningkatkan
layanan publik berbasis TI
Support Strategic
4 Sebatas administrasi, pendukung dan tidak
memberikan nilai tambah bagi satker
TIK menjadi enabler dalam meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses bisnis organisasi
5 Meningkatkan layanan internal TIK Mampu memberikan nilai tambah bagi organisasi
dalam meningkatkan layanan publik
6 Penggunaan TIK belum secara penuh dimanfaatkan
dalam kegiatan kerja sehari-hari
Dimanfaatkan dalam melaksanakan day to day
activity (budaya kerja berbasis TIK)
7 Belum dimanfaatkan secara maksimal social media
sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi
Memanfaatkan social media untuk komunikasi
dan kolaborasi
C Tujuan Investasi
Support Strategic
1 Membangun infrastruktur (jaringan) untuk
meningkatkan komunikasi data
Untuk mengembangkan organisasi dan
meningkatkan kinerja LIPI
2 TIK belum dianggap sebagai aset, sehingga
pengeluaran masih dianggap biaya (bukan investasi)
Untuk menghasilkan informasi dan knowledge
dalam pengambilan keputusan
3 Untuk memenuhi kebutuhan operasional saja,
sehingga biaya investasi masih diperlakukan sebagai
biaya (cost), belum investasi (investment) yang
Untuk meningkatkan koordinasi antar satker yang
terpisah secara geografis dan untuk meningkatkan
kualitas layanan publik dan diseminasi IPTEK
56
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
memiliki return
Support Strategic
4 Penerapan TIK belum diperlakukan sebagai investasi Investasi TIK harus diarahkan kepada peningkatan
efektifitas dan efisiensi proses bisnis dalam
meningkatkan kualitas layanan public
5 Baru sebatas pada pengadaan infrastruktur maupun
SI untuk melakukan pengolahan data dan otomatisasi
proses manual
Diarahkan untuk memberikan nilai tambah bagi
LIPI sehingga mampu mengukur benefit atas
investasi yang dilakukan
6 Mendukung kegiatan penelitian dan pencapaian
kinerja satker
D Pengelolaan TIK LIPI
Support Strategic
1 Pengelolaan TIK baru sebatas pengelolaan jarkomdat
(centralized)
Hybrid: dimana kebijakannya terpusat,
pengembangan dan operasional di satker
2 Belum ada kebijakan terpusat terkait pengelolaan TIK Adanya kebijakan terpusat terkait pengelolaan TIK
3 Pengelolaan TIK masih dilakukan oleh masing-masing
satker secara otonom (information islands)
Terintegrasinya informasi dari masing-masing
satker
Support Strategic
4 Belum melakukan tata kelola TIK secara sistematis Pengelolaan TIK secara hybrid
5 Masih terjadi pengelolaan TIK secara reaktif
(insidental)
Terdapat kebijakan maupun standar sebagai
rujukan pengelolaan TIK di satker
E Kepemimpinan di Unit TI
Support Strategic
1 Unit kerja yang menaungi TIK baru setingkat eselon
IV dan lebih bersifat teknis operasional
Latar belakang dan pengalaman di bidang TIK
2 Tusi belum fokus pada pengelolaan TIK Mampu berpikir dinamis dalam mengembangkan
TIK
3
Memiliki kompetensi teknikal TI
Memiliki kemampuan untuk menyelaraskan TIK
dengan kebutuhan organisasi
Memiliki semangat dalam mengembangkan SDM
TIK
Memiliki kemampuan manajerial
Support Strategic
4 Unit kerja yang menaungi TIK baru setingkat eselon
IV dan lebih bersifat teknis operasional
Unit kerja TIK dipimpin oleh seorang leader yang
mampu membangun motivasi bawahan
5 Tusi belum fokus pada pengelolaan TIK Unit kerja TIK dipimpin oleh seseorang yang
memahami TIK, mampu dan mau menggunakan
TIK secara optimal
6 Memiliki kompetensi teknikal TI Memiliki komitmen dan integritas tinggi dalam
mengoptimalkan pemanfaatan TIK
Memiliki kompetensi managerial
F Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK
Support Strategic
1 Belum ada perencanaan pengembangan SDM TIK Memiliki rencana pengembangan SDM TIK ke
depan
2 Belum ada pola karir yang jelas untuk SDM TIK yang
belum memiliki jabfung
Pengelolaan SDM TIK dilakukan secara terpusat
3 SDM dengan kompetensi TIK tidak ditempatkan
sesuai kompetensinya
Adanya penempatan SDM TIK sesuai dengan
kompetensinya
4 Belum ada pembina jabatan fungsional prakom Adanya pembina jabatan fungsional prakom
Support Strategic
5 Belum ada perencanaan pengembangan SDM TIK Menempatkan SDM TIK sebagai aset
6 Belum ada pola karir yang jelas untuk SDM TIK yang
belum memiliki jabfung sehingga terjadi alih peran
Memberikan ruang untuk kreatifitas
7 Belum dilakukan analisis beban kerja terhadap Menyusun rencana pengembangan SDM TIK yang
57
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Dari hasil pengumpulan data melalui FGD G8 dan Eselon II menunjukkan bahwa Positioning
TIK LIPI sebagian besar masih bersifat supporting (pendukung), baik dari aspek strategis, fokus
penggunaan TIK, tujuan investasi pengelolaan TIK maupun dalam pengembangan dan
pengelolaan SDM TIK, sedangkan dari sisi kepemimpinan unit TIK sudah mengarah ke Factory.
Fokus penggunaan TIK LIPI lebih banyak dimanfaatkan untuk media komunikasi, khususnya
dalam melakukan transfer data, pengiriman laporan, pencarian informasi serta untuk
mempromosikan LIPI. Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan TIK hanya sebatas
meningkatkan layanan internal, baik administratif maupun kegiatan penelitian.
Sebagian besar investasi TIK LIPI hanya ditujukan untuk memperkuat komunikasi, sehingga
investasi TIK nya lebih banyak difokuskan pada peningkatan jaringan, bandwidth dan server.
Investasi TIK bersifat otonom di masing-masing satker dan setiap satker mempunyai kebijakan
yang berbeda. Disamping itu penerapan TIK belum diperlakukan sebagai investasi, masih sebatas
biaya tanpa memberikan nilai tambah bagi LIPI. Investasi LIPI baru sebatas pada pengadaan
infrastruktur untuk proses pengolahan data.
Tabel 3.4. Tabel Kesimpulan Positioning TIK LIPI FGD G8 dan Eselon II
Hasil FGD G8 sepakat bahwa ke lima aspek yang terdiri dari aspek strategis (AS), Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT), Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP), saat ini berada di posisi kuadran Support. Dan satu aspek yaitu kepemimpinan di
Unit TI berada diposisi Factory.
Adapun hasil FGD Eselon II sepakat bahwa ke empat aspek yang terdiri dari aspek Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI), Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan
kebutuhan TIK di satker jelas sesuai prinsip Human Capital Management
(HCM)
8 Menyusun pola karir dan sistem insentif yang
menarik bagi SDM TIK
Indikator FGD G8 FGD Eselon II Result
1 Aspek Strategis (AS) Support - Support
2 Fokus Penggunaan TIK (FD) Support Support Support
3 Tujuan Investasi TIK (TI) Support Support Support
4 Pengelolaan TIK (PT) Support Support Support
5 Kepemimpinan di Unit TI (KU) Factory Factory Factory
6 Pengembangan dan
Pengelolaan SDM TIK (PP)
Support Support Support
58
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Pengelolaan SDM TIK, saat ini berada di posisi Support. Dan satu aspek yaitu Kepemimpinan di
Unit TI berada di posisi Factory.
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi TIK LIPI saat ini
berada di posisi Support.
Tabel 3.5. Tabel Kesimpulan Ekspektasi TIK LIPI FGD G8 dan Eselon II
Hasil FGD G8 sepakat bahwa ekspektasi kedepan terhadap ke lima aspek yang terdiri dari
aspek Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT), Kepemimpinan di
Unit TI (KU) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK (PP) berada di posisi Strategic. Dan
aspek strategis ekspektasi ke depan berada di posisi Factory.
Adapun hasil FGD Eselon II sepakat bahwa ekspektasi ke depan terhadap ke lima aspek
yang terdiri dari aspek Strategis (AS), Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI),
Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK, berada di posisi Strategic.
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi ekspektasi TIK LIPI
kedepan berada di posisi Strategic.
Berdasarkan McFarlan IS/IT Strategic grid untuk mengetahui peran strategis SI/TI terhadap
bisnis organisasi. Tabel Strategic grid dibawah ini dapat digunakan memetakan peran strategis
SI/TI saat ini dan peran strategis yang diharapkan dalam rencana strategis organisasi di masa
depan.
No Indikator FGD G8 FGD Eselon II Result
1 Aspek Strategis (AS) Factory - Factory
2 Fokus Penggunaan TIK (FD) Strategic Strategic Strategic
3 Tujuan Investasi TIK (TI) Strategic Strategic Strategic
4 Pengelolaan TIK (PT) Strategic Strategic Strategic
5 Kepemimpinan di Unit TI (KU) Strategic Strategic Strategic
6 Pengembangan dan
Pengelolaan SDM TIK (PP)
Strategic Strategic Strategic
59
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 3.8. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (1)
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (1), terlihat ada empat
parameter yang terdiri dari aspek Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI),
Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK (PP) yang saat ini kondisinya
berada di posisi kuadran Support. Dan ekspektasi ke depan, ke-empat parameter tersebut
berada di posisi kuadran Strategic.
Gambar 3.9. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (2)
60
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (2), terlihat hanya ada satu
parameter yaitu aspek strategis yang saat ini kondisinya berada di posisi kuadran Support. Dan
ekspektasi ke depan, aspek strategis tersebut berada di posisi kuadran Factory.
Gambar 3.10. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (3)
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (3), terlihat hanya ada satu
parameter yaitu aspek Kepemimpinan di Unit TI yang saat ini kondisinya berada di posisi kuadran
factory. Dan ekspektasi ke depan, aspek Kepemimpinan di Unit TI berada diposisi kuadran
Strategic.
61
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Gambar 3.11. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (4)
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil Akhir FGD ke Tabel Mac. Farlan (4), didapatkan hasil
kondisi saat ini posisi TIK LIPI berada di posisi kuadran Support, dengan ekspektasi ke depan,
posisi TIK LIPI berada di posisi Strategic. Dan berdasarkan Pemetaan Hasil Akhir FGD ke Tabel Mac.
Farlan (2) dan (3), didapatkan hasil bahwa, aspek strategis bergerak dari kuadran Support ke
factory dan aspek kepemimpinan di unit TIK bergerak dari kuadran factory ke Strategic. Sehingga
jalur yang ditempuh LIPI dalam menentukan posisi TIK kedepan adalah bergerak dari posisi saat
ini di kuadran Support ke kuadran factory dan selanjutnya bergerak ke kuadran Strategic.
3.6. Analisis Trend TIK LIPI
Analisa trend TIK dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan TIK saat
ini dan manfaat yang dapat diperoleh untuk LIPI. Berikut adalah hasil dari analisa trend TIK LIPI :
Tabel 3.6. Tabel Analisa Trend TIK LIPI
62
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
No Trend TIK Dampak Terhadap LIPI Dampak Terhadap TIK LIPI
1 Cloud Computing Efisiensi biaya / anggaran Biaya investasi infrastruktur IT lebih
efisien / murah
Memudahkan pemeliharaan
infrastruktur TIK
2 Big Data Sarana pendukung dalam
mengambil keputusan
Sarana pendukung pengelola TIK LIPI
dalam mengambil keputusan
3 Disaster Recovery
Center
Proses bisnis tidak terganggu
jika terjadi bencana
Jaminan ketersediaan data
4 Single Sign On Kemudahan pengguna sistem Tidak adanya duplikasi account
5 Manajemen
authetikasi terpusat
- -
6 Database yang
sentralisasi
terdistribusi
- -
7 Pengembangan
Sistem Berbasis
Object
- Meningkatkan fleksibilitas
pengembangan dan pemeliharaan
sistem TIK
8 No SQL Database - Meningkatkan kapasitas dan
fleksibilitas pengambangan sistem
TIK
9 Data warewhouse - -
10 Data Mining - -
11 Open Harvester
Systems
- -
12 SCRUM - Meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pengembangan sistem
13 Prince 2 Project
Management
- -
14 Access Point
Integrated
Efisiensi biaya / anggaran Kemudahan dalam
monitoring/maintenance perangkat
access point
15 Video Conference Efisiensi biaya dan waktu dan
kemudahan berkomunikasi
-
16 Mobile Apps Memudahkan akses layanan dan
informasi
-
17 Sosial Media
Analytics
Jangkauan promosi dan
sosialisasi LIPI lebih luas
-
18 Teknologi Virtualisasi Efisiensi biaya / anggaran Meningkatkan fleksibilitas
pengembangan dan pemeliharaan
infrastruktur TIK
19 SEO LIPI menjadi lebih dikenal
masyarakat umum
-
20 Web Scale IT Efisiensi biaya / anggaran Meningkatkan skalabilitas,
63
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3.7. Analisis SWOT TIK LIPI
Dari hasil analisis lingkungan strategis organisasi LIPI, maka dapat ditentukan strategi SI/TI
yang dapat memberikan kontribusi terhadap organisasi. Penentuan strategi ini diawali dengan
melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi serta melihat peluang dan
ancaman yang ada dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi. Setelah itu berdasarkan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada maka disusunlah strategi untuk
mengatasinya. Dengan analisa SWOT organisasi, dimana kegunaannya memastikan bahwa
strategi organisasi yang ada di renstra LIPI masih valid atau tidak. Setelah itu melakukan analisa
value chain, analisa kondisi eksisting TIK, analisa hasil asesmen positioning TIK, analisa Trend TIK
untuk SWOT nya, sehingga nantinya akan merumuskan formulasi strategi TIK yang akan menjadi
pedoman pelaksanaan aktifitas SI/TI pada lingkungan LIPI. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Berikut di bawah ini adalah analisis untuk kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman
(Analisis SWOT) yang ada di LIPI, Berikut di bawah ini analisis SWOT,
Tabel 3.7. Analisis SWOT
pengembangan TIK kontinuitas pengembangan TIK LIPI
21 IPS dan IDS Keamanan Informasi LIPI Memudahkan dalam pengelolaan
keamanan informasi LIPI
22 Programming Fraud - -
23 Data Tampering - -
24 Penetrasi ke
teknologi sistem
informasi
- -
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Peluang
(O)
S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5 / O4,
O5
Dengan skema koneksi jaringan
koneksi internet dan WAN terintegrasi
yang sudah menjangkau seluruh
satuan kerja LIPI dapat dimanfaatkan
untuk menerapkan sistem authentikasi
sentralisasi terdistribusi.
W18,19,2
0,21,25,2
6,27,28,2
9,30,31,3
2,33,34,3
5,36, 43,
44, 45, 46,
47 / O22,
23, 24
Menyusun Kebijakan Rencana Strategis
TIK sesuai standard/compliance
Enterprise Architecture yang selaras
dan mendukung rencana strategis LIPI
secara berkelanjutan
S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5 /
O15,
O14
Memanfaatkan infrastruktur jaringan
koneksi WAN LIPI yang sudah
terintegrasi untuk
mengimplementasikan teknologi
komunikasi video teleconference/VOIP
dan sistem wireless terintegrasi.
Mendorong awarness pemanfaatan TIK
di tingkat top level management LIPI
dengan menyusun kebijakan IT
Steering Committee agar inisiatif
pemanfaatan TIK dilaksanakan secara
top down sehingga dapat menjadi
bagian dari strategi LIPI yang mampu
mengeleminasi/meningkatkan
64
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
efektifitas dan efesiensi proses bisnis
dalam mencapi sasaran strategis LIPI,
dan dapat mendukung proses
pengambilan keputusan strategis. S6 / O3 Memanfaatkan data center yang telah
dimiliki oleh LIPI sebagai DRC
Menyusun kebijakan penetapan Chief
Information Officer (CIO) LIPI yang
berfungsi Mengkoordinasikan
perencanaan, pelaksanaan, dan
pematauan investasi Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang strategis di
tingkat LIPI S6 /
O4,
O5,
O19
Virtual data center dan teknologi
virtualisasi dapat digunakan untuk
membangun sistem informasi bersifat
single sign on yang stabil
Menyusun kebijakan tata kelola TIK
LIPI yang bersifat hybrid
S8, S7 /
O1,
O2,
O18
Memanfaatkan infrastruktur klaster
HPC untuk analisis Big Data dan
Analisis Media Sosial guna menunjang
pengambilan keputusan (Misal : Grand
design Research, trend research issues)
W7, W22
/ O22 Menyusun dan menerapkan kebijakan
pengelolaan layanan TIK LIPI yang
sesuai standar ITSM / ISO 20000
S 6, S7
/ O7 Memanfaatkan teknologi virtualisasi
dan cloud computing untuk
mempercepat proses pengembangan
sistem informasi dan meningkatkan
efesiensi biaya investasi infrastruktur
W23 /
O24 Menyusun dan menerapkan kebijakan
keamanan informasi yang sesuai
standar ISO/IEC 27001
S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5 / O21
Mengimpementasikan teknologi IPS
dan IDS untuk meningkatkan
keamanan jaringan koneksi WAN dan
sistem informasi LIPI
W12, 37,
38, 39, 40,
41
Implementasi Sistem Virus Protection
Software, Sistem Antispyware, dan
Sistem Spam Management
W10,11,5
4,55,56,5
7,58,59,6
0,61/OALL
Meningkatkan kemampuan teknis dan
manajerial SDM TIK LIPI sesuai dengan
trend TIK S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5 / O5
Jaringan komputer telah menjangkau
seluruh satuan unit kerja, hal tersebut
dapat dimanfaatkan untuk
menerapkan database yang sentrasilasi
terdistribusi untuk menjamin data
yang akurat dan slalu tersedia.
Menunjuk Unit Pembina Teknis SDM
TIK di lingkungan LIPI
Menerapkan secure, adaptive, and
shared infrastructure dalam
meningkatkan efekBfitas dan efisiensi
pemanfaatan infrastruktur TIK di LIPI
Menyusun Rencana Pengembangan
SDM TIK LIPI
W1,2,3,4
/ O9, 10,
11,
22,23,24,
25
Menyusun Kebijakan Rancangan
Integrasi Data Menyusun Kebijakan Standard
Pengembangan SI Mengembangkan Service Bus Integrasi
Data LIPI W62-79 /
O-ALL Meng-upgrade aplikasi Intra LIPI yang
saat ini sudah ada sesuai dengan
perkembangan teknologi dan
pertumbuhan organisasi LIPI yang
dapat digunakan sebagai sistem
informasi internal/back office LIPI yang
mampu meningkatkan efisiensi
prosedur kerja administrasi, penelitian,
65
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
kerja sama dan layanan publik di
lingkungan LIPI. Intra LIPI baru
dikembangkan dengan mengadopsi
teknologi pengembangan sistem
berbasis objek, autentikasi
terpusat/SSO, data warehouse dan
memenuhi standar best practice ITSM
dan IT Security. Modul-modul intra LIPI
baru terdiri dari :
1. Perencanaan Penelitian;
2. Seminar Research Design;
3. Pelaksanaan Penelitian;
4. Diseminasi Penelitian;
5. Alih Teknologi Penelitian.
6. Manajemen Perencanaan dan
Program;
7. Manajemen Organisasi dan SDM;
8. Manajemen Keuangan;
9. Manajemen Kesekretariatan;
10. Manajemen Aset;
11. Manajemen Layanan Internal;
12. Manajemen Layanan Publik;
13. Manajemen Kemitraan dan Kerja
Sama;
14. Manajemen
Pengawasan/Pengendalian Internal;
15. Manajemen Dasboard Eksekutif;
16. Manajemen Desicion Support
System; W62 / O-
All Membangun Layanan Sistem Informasi
Perencanaan Penelitian yang dapat
menjadi alat bantu dalam pencarian
topik penelitian, penyusunan proposal
penelitian, Feasibility study dan
penyempurnaan proposal W63 / O-
all Membangun Layanan Sistem Informasi
Seminar research design yang dapat
menjadi alat bantu dalam perencanaan
e-seminar, pelaksanaan e-seminar, dan
feasibility studi W64 / O-
all Membangun Layanan Sistem Informasi
Pelaksanaan penelitian yang dapat
menjadi alat bantu dalam studi
literatur, data gathering, uji coba
penelitian, analisis data,
dokumentasi/penyimpanan data
mentah penelitian dan dokumentasi
proses/laporan penelitian W66 / O-
all Membangun Layanan Sistem Informasi
Diseminasi penelitian yang dapat
menjadi alat bantu dalam menyusun
rencana diseminasi, Menentukan jenis
media massa, pelaksanaan diseminasi
(e-conference, e-Expo), monitoring
diseminasi dan Social media analytics. W62-66 /
O-all Membangun Layanan Sistem Informasi
Pemanfaatan Penelitian yang dapat
66
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
menjadi alat bantu dalam menyusun
rencana kerjasama, Melakukan diklat
hasil penelitian, monitoring
pemanfaatan hasil penelitian,
menyusun pendaftaran HKI, menyusun
perjanjian kerjasama, Uji Coba
Komersialisasi, dan menyusun
perjanjian komersialisasi W68/O-
ALL Mengembangkan modul aplikasi
manajemen perencanaan dan program
pada Intra LIPI baru yang berguna
sebagai alat bantu untuk perencanaan
dan pengukuran kinerja program dan
kegiatan LIPI W67/O-
ALL Mengembangkan aplikasi SIMPEG LIPI
yang saat ini sudah ada agar sesuai
dengan konsep Human Capital
Management dan dapat terintegrasi
dengan sistem-sistem lain W69/O-
ALL Mengembangkan modul aplikasi
manajemen keuangan pada Intra LIPI
baru yang terintegrasi dengan aplikasi-
aplikasi dari Kemenkeu sehingga dapat
berguna sebagai alat untuk
mengotomasi dan menjadi standard
pengelolaan keuangan di lingkungan
LIPI W70/O-
ALL Mengembangkan modul aplikasi
manajemen Aset/BMN pada Intra LIPI
baru yang terintegrasi dengan aplikasi-
aplikasi dari Kemenkeu sehingga dapat
berguna sebagai alat untuk
pengelolaan dan penatausahaan
Aset/BMN LIPI W71/O-
ALL Mengembangkan modul aplikasi
manajemen kesekretariatan pada Intra
LIPI baru yang berfungsi sebagai media
untuk persuratan elektronik, agenda
kegiatan koporat dan individu, serta
manajemen dokumen/arsip W77/O-
ALL Membangun modul aplikasi
manajemen layanan internal pada
Intra LIPI baru yang dapat digunakan
untuk mengelola pelayanan internal
administrasi dan penggunaan fasilitas
layanan yang ada di lingkungan LIPI Mengembangkan modul aplikasi
manajemen layanan publik pada Intra
LIPI baru yang mencakup manajemen
pelayanan publik, manajemen
pengaduan layanan, manajemen KIP,
dan manajemen IKM yang dapat
digunakan untuk mengelola pelayanan
publik LIPI yang terintegrasi W78/O-
ALL Mengembangkan modul aplikasi portal
kerja sama yang saat ini sudah ada
yang tidak hanya berfungsi sebagai
67
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
database kerja sama yang berguna
untuk CRM (Customer relationship
management ) LIPI W75/O-
ALL Membangun modul aplikasi
pengawasan internal pada intra LIPI
baru yang dapat digunakan sebagai
alat bantu untuk inspektorat W80/O-
ALL Membangun modul aplikasi sistem
informasi eksekutif W81/O-
ALL Membangun modul aplikasi sistem
informasi penunjang pengambilan
keputusan W82 / O-
ALL Melakukan penambahan kapasitas
sistem backup W83 / O-
ALL Membangun sistem backup reltime
mirroring W84 / O-
ALL Mengaktifkan DC Cibinong sebagai DRC
LIPI W85 / O-
ALL Mengadakan infrastruktur pendukung
IT Security W86 / O-
ALL Mengadakan infrastruktur pendukung
ITSM
Threat
(T)
S1-10 /
T1-3 Seluruh Infrastruktur dan Aplikasi yang
ada saat ini dikembangkan dan dikelola
secara mandiri sehingga dapat
memperkecil resiko terkait keamanan
jaringan dan sistem informasi.
W1,2,3,4,
5 / T1-3 Mempercepat implementasi Sistem
Autentikasi terpusat / Single Sign On
LIPI
Melakukan testing keamanan unutk
seluruh produk sistem informasi dan
teknologi informasi secara berkala
sesuai dengan perkembangan
teknologi
W9-11 /
T1-3 Melakukan Pelatihan IT Sekuriti untuk
SDM TIK LIPI
W19-23 /
T1-3 Mempercepat penyusunan dan
implementasi kebijakan tata kelola TIK
LIPI yang diantaranya mengatur
mengenai keamanan informasi Mempercepat penyusunan dan
implementasi ISO 27001 Menyusun standar keamanan
teknologi informasi dalam proses
pengembangan sistem informasi LIPI Melakukan testing keamanan unutk
seluruh produk sistem informasi dan
teknologi informasi secara berkala
sesuai dengan perkembangan
teknologi Memprioritaskan penambahan
kapasitas sistem backup Memprioritaskan implemetansi sistem
backup reltime mirroring Memprioritaskan Pengadaan
infrastruktur pendukung IT Security Memprioritaskan Pengadaan
infrastruktur pendukung ITSM
68
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Dari hasil analisa SWOT maka didapatkan Formulasi Strategi TIK, yang akan dijelaskan pada sub-
sub selanjutnya.
69
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
4. FORMULASI STRATEGI TIK LIPI
4.1. Pendahuluan
Dalam tahap selanjutnya dalam penyusunan IT Master Plan LIPI, setelah kita mendapatkan
strategi TIK, kita akan melakukan pengelompokkan strategi TIK menjadi 3 bagian meliputi,
strategi sistem informasi, strategi teknologi informasi dan strategi tata kelola TI. Setelah itu
dalam setiap strategi kita akan melakukan Gap analisis untuk menentukan manakah strategi /
sub proses strategi yang akan di pertahankan (utilize), di perbaharui (update), di gantikan
(replace), dan di buatkan baru (create). Kemudian kita akan menentukan prioritas dari strategi
yang dipiih melalui tabel portfolio matriks Mc. Farlan, manakah strategi yang berada di posisi
strategic, high potential, key operational dan support. Penentuan prioritas strategi ini berguna
untuk menentukan tahap akhir yaitu menetukan roadmap waktu dalam implementasi semua
strategi yang kita miliki. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar 4.1 dibawah ini.
Gambar 4.1. Formulasi Strategi TIK
Strategi
Sistem
Informasi
Strategi
Teknologi
Informasi
STRATEGI
TIK
Stategi
Tata Kelola
TI
GAP
Utilize
Update
Portfolio
Matriks
Roadmap
70
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
4.2. Strategi Sistem Informasi LIPI
Strategi Sistem Informasi merupakan salah satu strategi yang dihasilkan dari strategi TIK
yang berasal dari SWOT TIK yang meliputi didalamnya analisa value chain, analisa kondisi
eksisting TIK, analisa kesenjanan positioning TIK dan analisa trend TIK. Strategi sistem informasi
TIK selain berasal dari SWOT TIK dapat juga berasal dari asumsi strategis organisasi. Strategi
sistem informasi ini memberikan gambaran mengenai arsitektur sistem informasi LIPI di masa
depan dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1. Strategi Sistem Informasi LIPI
No Strategi TIK Sumber Strategi TIK Asumsi Strategis
1 Mengembangkan Service Bus
Integrasi Data LIPI
SWOT TIK -
2 Meng-upgrade aplikasi Intra LIPI
yang saat ini sudah ada sesuai
dengan perkembangan
teknologi dan pertumbuhan
organisasi LIPI yang dapat
digunakan sebagai sistem
informasi internal/back office
LIPI yang mampu meningkatkan
efisiensi prosedur kerja dalam
rangka menyukseskan
pelaksanaan program reformasi
birokrasi LIPI. Intra LIPI baru
dikembangkan dengan
mengadopsi teknologi
pengembangan sistem berbasis
objek, autentikasi terpusat/SSO,
data warehouse dan memenuhi
standar best practice ITSM dan
IT Security. Modul-modul intra
LIPI baru terdiri dari :
1. Perencanaan Penelitian;
2. Seminar Research Design;
3. Pelaksanaan Penelitian;
4. Diseminasi Penelitian;
5. Alih Teknologi Penelitian.
6. Manajemen Perencanaan dan
Program;
7. Manajemen Organisasi dan
SDM;
8. Manajemen Keuangan;
9. Manajemen Kesekretariatan;
SWOT TIK -
Replace
Create
71
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
10. Manajemen Aset;
11. Manajemen Layanan
Internal;
12. Manajemen Layanan Publik;
13. Manajemen Kemitraan dan
Kerja Sama;
14. Manajemen
Pengawasan/Pengendalian
Internal;
15. Manajemen Dasboard
Eksekutif;
16. Manajemen Desicion
Support System;
3 Membangun Layanan Sistem
Informasi Perencanaan
Penelitian yang dapat menjadi
alat bantu dalam pencarian
topik penelitian, penyusunan
proposal penelitian, Feasibility
study dan penyempurnaan
proposal
SWOT TIK Penerapan e-Office
yang
diimplementasikan
dan terintegrasi dalam
Sistem Informasi Intra
LIPI akan sangat
bermanfaat bagi
LIPI dalam
meningkatkan
kinerja LIPI
Informasi permasalahan nasional
terkini khususnya permasalahan
yang masih terjadi berulang
Informasi summary penelitian
sejenis yang sudah pernah dilakukan
Informasi prioritas penyelesaian
permasalahan
Informasi terkait dengan peraturan
pemerintah terkait dengan peran
LIPI
Informasi mengenai program
nasional (Bapenas)
4 Membangun Layanan Sistem
Informasi Seminar research
design yang dapat menjadi alat
bantu dalam perencanaan e-
seminar, pelaksanaan e-
seminar, dan feasibility studi
SWOT TIK
Informasi objek analisis dan
pendekatan teoritis dalam pemilihan
suatu metodelogi
Informasi hasil pengecekan
originalitas penelitian
Informasi mengenai database
penelitian
5 Membangun Layanan Sistem
Informasi Seminar research
design yang dapat menjadi alat
bantu dalam perencanaan e-
seminar, pelaksanaan e-
seminar, dan feasibility studi
SWOT TIK
Informasi objek analisis dan
pendekatan teoritis dalam pemilihan
suatu metodelogi
Informasi hasil pengecekan
originalitas penelitian
Informasi mengenai database
penelitian
6 Membangun Layanan Sistem
Informasi Pelaksanaan
penelitian yang dapat menjadi
alat bantu dalam studi literatur,
data gathering, uji coba
penelitian, analisis data,
SWOT TIK
72
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
dokumentasi/penyimpanan data
mentah penelitian dan
dokumentasi proses/laporan
penelitian
7 Membangun Layanan Sistem
Informasi Diseminasi penelitian
yang dapat menjadi alat bantu
dalam menyusun rencana
diseminasi, Menentukan jenis
media massa, pelaksanaan
diseminasi (e-conference, e-
Expo), monitoring diseminasi
dan Social media analytics.
SWOT TIK
Informasi terkait hasil-hasil
penelitian LIPI
Informasi mengenai kebutuhan
industri terkait penerapan teknologi
hasil penelitian
informasi penelitian LIPI yang siap /
sesuai dengan kebutuhan industri
Informasi mengenai clustering hasil
penelitian LIPI yang sesuai dengan
segmen industri
Informasi mengenai hasil penelitian
LIPI yang diprioritaskan untuk
diterapkan/dimanfaatkan pada
industri
8 Membangun Layanan Sistem
Informasi Pemanfaatan
Penelitian yang dapat menjadi
alat bantu dalam menyusun
rencana kerjasama, Melakukan
diklat hasil penelitian,
monitoring pemanfaatan hasil
penelitian, menyusun
pendaftaran HKI, menyusun
perjanjian kerjasama, Uji Coba
Komersialisasi, dan menyusun
perjanjian komersialisasi
SWOT TIK
informasi mengenai hasil
branding/promosi penelitian LIPI
Informasi mengenai status
pemanfaatan hasil penelitian LIPI
oleh industri
informasi mengenai hasil evaluasi
pemanfaatan hasil penelitian LIPI
oleh industri
Informasi eksekutif bagi pimpinan
LIPI untuk menentukan tindak lanjut
hasil-hasil penelitian yang telah di
terapkan kepada industri
9 Mengembangkan Jurnal
Elektronik Corporate LIPI
Informasi terkait hasil publikasi
penelitian
Informasi terkait hasil publikasi
penelitian LIPI yang terdaftar secara
online
Informasi publikasi yang terindeks
global
10 Mengembangkan Aplikasi Social
Media Analityc terkait
pemasyarakatan IPTEK
informasi mengenai kegiatan
pemasyarakatan IPTEK LIPI
-
11 Mengembangkan modul aplikasi
manajemen perencanaan dan
program pada Intra LIPI baru
yang berguna sebagai alat bantu
untuk perencanaan dan
SWOT TIK Penerapan e-Office
yang
diimplementasikan
dan terintegrasi dalam
Sistem Informasi Intra
Informasi mengenai RPJP, RPJM dan
Renstra
Informasi mengenai Renja LIPI
Informasi mengenai proposal usulan
73
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
pengukuran kinerja program
dan kegiatan LIPI
anggaran LIPI akan
sangat bermanfaat
bagi
LIPI dalam
meningkatkan
kinerja LIPI
Informasi realisasi anggaran
Informasi mengenai kinerja individu
yang mendukung organisasi
Informasi terkait dengan proses
pelaksanaan keuangan dan aset
yang terpadu
12 Mengembangkan aplikasi
SIMPEG LIPI yang saat ini sudah
ada agar sesuai dengan konsep
Human Capital Management
dan dapat terintegrasi dengan
sistem-sistem lain
SWOT TIK
Informasi terkait struktur organisasi,
analisis jabatan, analisis beban kerja
dan peta jabatan
Informasi terkait perencanaan
kebutuhan pegawai
Informasi mengenai analisis dan
standar kompetensi jabatan
struktural
Informasi mengenai standar
kompetensi dan analisis jabatan
Informasi terkait training need
analysis (TNA) pegawai
Informasi perjanjian kinerja
organisasi dan individu
Informasi mengenai ketersediaan
pegawai berdasarkan kompetensi
dan riwayat jabatan
Informasi mengenai analisis jabatan
dan jenjang karir pegawai
13 Mengembangkan modul aplikasi
manajemen keuangan pada
Intra LIPI baru yang terintegrasi
dengan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu sehingga dapat
berguna sebagai alat untuk
mengotomasi dan menjadi
standard pengelolaan keuangan
di lingkungan LIPI
SWOT TIK
14 Mengembangkan modul aplikasi
manajemen Aset/BMN pada
Intra LIPI baru yang terintegrasi
dengan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu sehingga dapat
berguna sebagai alat untuk
pengelolaan dan penatausahaan
Aset/BMN LIPI
SWOT TIK
15 Mengembangkan modul aplikasi
manajemen kesekretariatan
pada Intra LIPI baru yang
berfungsi sebagai media untuk
persuratan elektronik, agenda
kegiatan koporat dan individu,
serta manajemen
SWOT TIK
74
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
dokumen/arsip
16 Membangun modul aplikasi
manajemen layanan internal
pada Intra LIPI baru yang dapat
digunakan untuk mengelola
pelayanan internal administrasi
dan penggunaan fasilitas
layanan yang ada di lingkungan
LIPI
SWOT TIK
17 Mengembangkan modul aplikasi
manajemen layanan publik pada
Intra LIPI baru yang mencakup
manajemen pelayanan publik,
manajemen pengaduan layanan,
manajemen KIP, dan
manajemen IKM yang dapat
digunakan untuk mengelola
pelayanan publik LIPI yang
terintegrasi
SWOT TIK
Informasi pemetaan sumber daya
BMN yang ada ditiap-tiap satker
Informasi mengenai katalog service
Informasi mengenai perjanjian
kualitas layanan yang diberikan ke
pengguna layanan / SLA
Informasi mengenai indikator
kepuasan pengguna layanan
Informasi mengenai stakeholder
pengguna layanan LIPI
18 Mengembangkan modul aplikasi
portal kerja sama yang saat ini
sudah ada yang tidak hanya
berfungsi sebagai database kerja
sama yang berguna untuk CRM
(Customer relationship
management ) LIPI
Informasi mengenai profile
stakeholder LIPI
Informasi mengenai segmen dari
stakeholder LIPI
Informasi mengenai LIPI dan juga
bidang kepakaran serta
kompetensinya
Informasi mengenai produk dan jasa
LIPI
Informasi mengenai hasil kerjasama
yang telah dilaksanakan
Informasi mengenai kerjasama dan
MOU LIPI
Informasi mengenai status MOU LIPI
Informasi mengenai semua
peraturan LIPI
19 Mengembangkan modul aplikasi
pengelolaan regulasi/peraturan
pada intra LIPI
SWOT TIK
Informasi peraturan
perundangundangan yang
terkait tugas dan fungsi LIPI yang
sudah dikelompokkan berdasarkan
tema
20 Membangun modul aplikasi
pengawasan internal pada intra
SWOT TIK
75
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
4.3. Strategi Teknologi Informasi LIPI
Pada strategi teknologi informasi akan mendefinisikan kebutuhan infrastruktur TI, tren
teknologi dan standar teknologi yang dapat diterapkan di LIPI kedepannya dan untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2. Strategi Teknologi Informasi LIPI
LIPI baru yang dapat digunakan
sebagai alat bantu untuk
inspektorat
Informasi mengenai analisa resiko
bisnis proses
Informasi hasil audit
21 Membangun modul aplikasi
sistem informasi eksekutif
SWOT TIK
22 Membangun modul aplikasi
sistem informasi penunjang
pengambilan keputusan
SWOT TIK
23 Mengembangkan Sistem
Informasi Pengelolaan TP/STP
Informasi mengenai kebutuhan
penerapan teknologi pada suatu
daerah
24 Melakukan testing keamanan
unutk seluruh produk sistem
informasi dan teknologi
informasi secara berkala sesuai
dengan perkembangan
teknologi
SWOT TIK
25 Mempercepat implementasi
Sistem Autentikasi terpusat /
Single Sign On LIPI
SWOT TIK -
26 Melakukan testing keamanan
unutk seluruh produk sistem
informasi dan teknologi
informasi secara berkala sesuai
dengan perkembangan
teknologi
SWOT TIK -
27 Mengembangkan SI Pengelolaan
Kebun Raya
Informasi mengenai potensi kebun
raya daerah
-
Informasi mengenai jenis koleksi
yang sudah ada
No Strategi TIK Sumber Strategi TIK Asumsi Strategis
1 Dengan skema koneksi jaringan
koneksi internet dan WAN
terintegrasi yang sudah
menjangkau seluruh satuan
kerja LIPI dapat dimanfaatkan
SWOT TIK -
76
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
untuk menerapkan sistem
authentikasi sentralisasi
terdistribusi
2 Memanfaatkan infrastruktur
jaringan koneksi WAN LIPI yang
sudah terintegrasi untuk
mengimplementasikan teknologi
komunikasi video
teleconference/VOIP dan sistem
wireless terintegrasi
SWOT TIK -
3 Memanfaatkan data center yang
telah dimiliki oleh LIPI sebagai
DRC
SWOT TIK -
4 Virtual data center dan
teknologi virtualisasi dapat
digunakan untuk membangun
sistem informasi bersifat single
sign on yang stabil
SWOT TIK -
5 Memanfaatkan infrastruktur
klaster HPC untuk analisis Big
Data dan Analisis Media Sosial
guna menunjang pengambilan
keputusan (Misal : Grand design
Research, trend research issues)
SWOT TIK -
6 Memanfaatkan teknologi
virtualisasi dan cloud computing
untuk mempercepat proses
pengembangan sistem informasi
dan meningkatkan efesiensi
biaya investasi infrastruktur
SWOT TIK -
7 Mengimpementasikan teknologi
IPS dan IDS untuk meningkatkan
keamanan jaringan koneksi
WAN dan sistem informasi LIPI
SWOT TIK -
8 Jaringan komputer telah
menjangkau seluruh satuan unit
kerja, hal tersebut dapat
dimanfaatkan untuk
menerapkan database yang
sentrasilasi terdistribusi untuk
menjamin data yang akurat dan
slalu tersedia
SWOT TIK -
77
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
4.4. Strategi Tata Kelola TIK LIPI
Pada strategi tata kelola TIK ini akan didefinisikan kebutuhan kebijakan dan prosedur yang
dapat diterapkan di LIPI kedepannya dan untuk lebih selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3
sebagai berikut :
Tabel 4.3. Strategi Tata Kelola TIK LIPI
9 Melakukan penambahan
kapasitas sistem backup
SWOT TIK -
10 Membangun sistem backup
reltime mirroring
SWOT TIK -
11 Mengaktifkan DC Cibinong
sebagai DRC LIPI
SWOT TIK -
12 Mengadakan infrastruktur
pendukung IT Security
SWOT TIK -
13 Mengadakan infrastruktur
pendukung ITSM
SWOT TIK -
No Strategi TIK Sumber Strategi TIK Asumsi Strategis
1 Menyusun Kebijakan Rencana
Strategis TIK sesuai
standard/compliance Enterprise
Architecture yang selaras dan
mendukung rencana strategis
LIPI secara berkelanjutan
SWOT TIK -
2 Mendorong awarness
pemanfaatan TIK di tingkat top
level management LIPI dengan
menyusun kebijakan IT Steering
Committee agar inisiatif
pemanfaatan TIK dilaksanakan
secara top down sehingga dapat
menjadi bagian dari strategi LIPI
yang mampu
mengeleminasi/meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses
bisnis dalam mencapi sasaran
strategis LIPI, dan dapat
mendukung proses pengambilan
keputusan strategis
SWOT TIK -
78
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
3 Menyusun kebijakan penetapan
Chief Information Officer (CIO)
LIPI yang berfungsi
Mengkoordinasikan
perencanaan, pelaksanaan, dan
pematauan investasi Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang strategis
di tingkat LIPI
SWOT TIK -
4 Menyusun kebijakan tata kelola
TIK LIPI yang bersifat hybrid
SWOT TIK -
5 Menyusun dan menerapkan
kebijakan pengelolaan layanan
TIK LIPI yang sesuai standar ITSM
/ ISO 20000
SWOT TIK -
6 Menyusun dan menerapkan
kebijakan keamanan informasi
yang sesuai standar ISO/IEC
27001
SWOT TIK -
7 Meningkatkan kemampuan
teknis dan manajerial SDM TIK
LIPI sesuai dengan trend TIK
SWOT TIK -
8 Menunjuk Unit Pembina Teknis
SDM TIK di lingkungan LIPI
SWOT TIK -
9 Menyusun Rencana
Pengembangan SDM TIK LIPI
SWOT TIK -
10 Menyusun Kebijakan Rancangan
Integrasi Data
SWOT TIK -
11 Menyusun Kebijakan Standard
Pengembangan SI
SWOT TIK -
12 Menyusun Kebijakan Pedoman
Penelitian dilaksanakan secara
elektronik
SWOT TIK -
13 Melakukan Pelatihan IT Sekuriti SWOT TIK -
79
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
untuk SDM TIK LIPI
14 Mempercepat penyusunan dan
implementasi kebijakan tata
kelola TIK LIPI yang diantaranya
mengatur mengenai keamanan
informasi
SWOT TIK -
15 Mempercepat penyusunan dan
implementasi ISO 27001
SWOT TIK -
16 Menyusun standar keamanan
teknologi informasi dalam
proses pengembangan sistem
informasi LIPI
SWOT TIK -
80
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
4.5. Enterprise Architecture LIPI
Enterprise Architecture (EA) adalah proses menerjemahkan visi dan strategi suatu bisnis ke
perubahan yang lebih efektif dengan cara membuat, mengkomunikasikan, dan meningkatkan
kebutuhan kunci, prinsip dan model yang mendeskripsikan keadaan organisasi pada masa depan
dan memastikan organisasi untuk berevolusi menjadi lebih baik. Pada gambar dibawah ini adalah
Enterprise Architecture (EA) yang ada di dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Gambar 4.2. Enterprise Architecture LIPI
Enterprise Architecture (EA) LIPI terdiri dari 3 lapisan besar antara lain:
1. Arsitektur Sistem Informasi, yang terdiri sbb :
a. Dashboard Eksekutif
b. Perencanaan Penelitian
c. Seminar Research Design
81
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
d. Pelaksanaan Penelitian
e. Diseminasi Hasil Penelitian
f. Alih Teknologi Penelitian
g. Layanan Kolaborasi dan Integrasi Data
h. Manajemen Layanan
i. Layanan Manajemen Sistem Informasi
j. Manajemen Keuangan dan Aset
k. Manajemen Ketatausahaan & Kesekretariatan
l. Manajemen Organisasi & SDM
m. Manajemen Perancangan Program
n. Manajemen Pengawasan Internal
2. Arsitektur Infrastruktur Teknologi Informasi, yang terdiri sbb :
a. Security
b. Storage
c. Server
d. Network
e. Disaster Recovery Center
f. Data Center
g. Multimedia
h. Big Data
3. Arsitektur Kebijakan & Standar Pengelolaan TIK, yang terdiri sbb :
a. Standar Pengelolaan TIK
b. Kebijakan Pengelolaan Organisasi TIK
c. Kewenangan Unit TIK
82
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
5. SISTEM INFORMASI
5.1. Pendahuluan
Bab Sistem Informasi ini pada intinya adalah memberikan gambaran mengenai arsitektur
sistem informasi LIPI di masa depan. Arsitektur tersebut disarikan dari strategi penyelarasan
bisnis dan TI yang pada ujungnya menghasilkan perkiraan target solusi TI. Arsitektur sistem
informasi selain bersumber pada strategi organisasi dan strategi TI organisasi, serta dirumuskan
berdasarkan pada prinsip-prinsip pengembangan dan pengelolaan sistem informasi sesuai best
practice. Dengan demikian diharapkan arsitektur sistem informasi yang ada dapat dikelola dan
diterapkan dengan mudah dari sisi teknologi dan di sisi lain dapat mengakomodasi kebutuhan
organisasi. Arsitektur Sistem Informasi yang sudah didefinisikan tentu berdampak kepada
seluruh aspek baik bagi domain bisnis maupun TI itu sendiri. Implikasi tersebut meliputi proses
bisnis baik operasional maupun strategik organisasi, dampak terhadap peningkatan kapabilitas
dan maturitas organisasi TI, serta infrastruktur TI yang akan diterapkan.
5.2. Prinsip-prinsip Berdasarkan Arahan Strategis
Sebagian prinsip-prinsip sistem informasi telah disesuaikan dengan kebutuhan dan
kepentingan LIPI dan arahan strategis yang telah dijabarkan sebelumnya, sehingga menghasilkan
prinsip-prinsip pemanfaatan data berikut ini:
1. Data adalah milik LIPI
Prinsip ini diusulkan untuk mendukung pernyataan bahwa data bukan lagi milik masing-
masing satuan Kerja / kedeputian namun sepenuhnya menjadi milik LIPI.
2. Mendukung aspek kepentingan LIPI secara menyeluruh dalam bentuk kolaborasi dan
integrasi antar Satuan Kerja / Kedeputian. Prinsip ini melengkapi salah satu prinsip sistem
informasi yang hanya mendukung aspek kolaborasi dengan penambahan dukungan aspek
integrasi antar satuan kerja / kedeputian.
83
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
5.3. Prinsip-prinsip Umum Sistem Informasi
Dalam menentukan arsitektur sistem informasi yang ideal, dibutuhkan suatu guiding
principle yang harus dipenuhi untuk menjamin arsitektur yang sudah dirancang dapat
diimplementasikan. Beberapa prinsip yang harus dipenuhi ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 5.1. Prinsip-prinsip Umum Sistem Informasi
5.4. Business IS Strategy
Pada tabel berikut akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi pada lapisan sistem
informasi LIPI.
Tabel 5.2. Analisis Kesenjangan Sistem Informasi
No. Prinsip Penjelasan
1 Anytime/Anywhere Access Aplikasi seharusnya dapat diakses kapan saja dimana saja oleh seluruh
pegawai dan stakeholder sesuai hak akses
2 Reengineering First Sebisa mungkin prosedur atau aturan bisnis yang akan didukung oleh
sistem informasi sudah jelas dan disepakati oleh seluruh elemen yang
terlibat dalam penggunaan aplikasi.
Di satu sisi arsitektur sistem informasi yang akan diterapkan harus
tanggap (adaptif) terhadap kebutuhan bisnis yang dinamis
3 Minimize Platform Configurations Platform teknologi yang digunakan seharusnya terstandarisasi
sehingga memudahkan perbaikan, updating, dan pemeliharaan
4 Integration Modul aplikasi yang ada seharusnya dapat saling berinteraksi sesuai
kebutuhan bisnis.
5 Reduce Integration Complexity Proses Integrasi dan pemeliharaannya seharusnya dilakukan melalui
pola-pola yang standar sesuai dengan best practice dan
mempertimbangkan kapabilitas organisasi TI.
6 Reuse before buying, Buy before
Building
Pemanfaatan lebih lanjut dari aset aplikasi yang telah ada sebelum
dilakukan pengembangan aplikasi baru. Apabila reuse tidak memenuhi
kebutuhan bisnis maka sebaiknya dilakukan pembelian produk jadi
daripada membangun aplikasi dari awal.
No. Proses Bisnis Sub Proses Kondisi Saat Ini Solusi Teknis Usulan
Teknologi
1. Perencanaan
Penelitian
Pencarian Topik
Penelitian
Pencarian ide sudah
menggunakan fasilitas
internet dan berlangganan
jurnal (springer dan science
direct) namun masih
dilakukan secara parsial oleh
masing-masing peneliti
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
mencari topik
penelitian dan
kolaborasi penelitian
dengan topik yang
hampir sama sehingga
dapat menghindari
redudancy dan
Sistem
Informasi
Perencanaan
Penelitian
Big Data
84
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
duplikasi penelitian
Penyusunan
Proposal
Penelitian
Saat ini IT digunakan sebagai
sarana penyusunan proposal
contoh ProgramKu Intra LIPI
Sistem yang dapat
dimanfaatkan guna
menyusun proposal
penelitian
Feasibility study Saat ini kelayakan proposal
dinilai dari hasil tim penilai
PME
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
melakukan feasibility
study
Penyempurnaan
Proposal
Saat ini revisi
penyempurnaan proposal
masih dilakukan secara
manual
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
penyempurnaan
proposal
2. Seminar
Research Design
Perencanaan
seminar
Saat ini masih dilakukan
secara manual
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
perencanaan karena
bisa mencari database
pakar yang akan
diundang
Sistem
Informasi
Research
Design
e-seminar
3. Pelaksanaan
seminar
Saat ini masih dilakukan
secara manual
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
pelaksanaan degan e-
seminar
4. Penyempurnaan
rencana
penelitian
Saat ini masih dilakukan
secara manual
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
melakukan feasibility
study
5. Pelaksanaan
Penelitian
Laboratorium
Studi Literatur e-library yang ada saat ini
belum maksimal
mengakomodir dalam studi
literatur
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
searching dan dapat
menggunakan e-library
Sistem
Informasi
Pelaksanaan
Penelitian
e-library
Big Data
e-proc
6. Penyiapan
sarana dan
prasarana
penelitian
Saat ini sudah diakomodir
oleh e-proc
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
mencari produsen
penjual sarpras
Melakukan
percobaan
Saat ini dibeberapa unit kerja
sudah memanfaatkan IT
dalam melakukan percobaan
Sistem yang dapat
manfaatkan dalam
melakukan percobaan
Karakteristik dan
analisis
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam karakterisasi dan
analisis namun perlu
dibuatkan regulasi / SOP
terkait dengan dokumentasi
hasil analisis data tersebut
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
karakterisasi dan
analisis
Penyusunan
laporan teknis
penelitian
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam penyusunan laporan
teknis penelitian
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
penyusunan laporan
teknis penelitian
7. Pelaksanaan
Penelitian non-
laboratorium
Studi literatur - Sistem yang dapat
dimanfaatkan untuk
searching dan dapat
menggunakan e-library
Menyempurnaka
n Metode
Penelitian
- Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
penyempurnaan
metode
85
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Mengurus
persiapan
penelitian
- -
Data Gathering Sudah ada beberapa satker
dalam memanfaatkan IT
untuk data gathering
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
data gathering
Analisis Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam analisis namun
perlu dibuatkan regulasi /
SOP terkait dengan
dokumentasi hasil analisis
data tersebut
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
analisis
Penyusunan
laporan teknis
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam penyusunan laporan
teknis penelitian
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
penyusunan laporan
teknis penelitian
8. Diseminasi Hasil
Penelitian,
FGD/Workshop/
Seminar
Menyusun
rencana
diseminasi
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam menyusun rencana
diseminasi
Sistem yang dapat
dimanfaatkan untuk
menyusun rencana
diseminasi
Sistem
Informasi
Diseminasi
Hasil
Penelitian
e-conference
Social Media
Schoolar
Pelaksanaan
disemanasi
(seminar, FGD,
workshop)
e-conference menggunakan
skype/vicon cisco
Sistem yang dapat dimanfaatkan untuk e-
conference
9. Diseminasi Hasil
Penelitian, Expo
Menyusun
rencana event
Saat ini rencana event dapat
dilihat pada Agenda Intra
Sistem yang dapat
dimanfaatkan untuk e-
scheduling
Pengadaan
sarana dan
prasarana expo
Saat ini untuk pengadaan
sarana dapat diakomodir
oleh sistem SPSE
Sistem yang dapat
dimanfaatklan untuk e-
procurement
Melaksanakan
expo
Saat ini publikasi expo via
iklan expo
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
melaksanakan expo
10. Diseminasi Hasil
Penelitian,
Media Massa
Menyusun
desain materi
diseminasi
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam melakukan desain
materi diseminasi (website)
Sistem yang dapat dimanfaatkan dalam
melakukan desain
materi diseminasi
Menentukan
jenis media
massa
Saat ini belum memiliki
sistem IT dalam menentukan
jenis media massa
Sistem yang dapat
membantu
menentukan jenis
media massa
Diseminasi
melalui media
massa
Saat ini diseminasi melalui
media social Facebook dan
Sistem yang dapat
membantu dalam Social media analytics
Monitoring hasil
diseminasi
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam melakukan
monitoring hasil diseminasi
(Google Schoolar)
11. Pemanfaatan
Hasil Penelitian,
Non Komersil
Menyusun
rencana
kerjasama
Saat ini sudah ada portal
kerjasama bkhh LIPI
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam
menyusun kerjasama
(software kerjasama)
Sistem
Informasi
Pemanfaatan
Hasil
Penelitian Melakukan diklat
hasil penelitian
Saat ini diklat hasil penelitian
sudah memanfaatkan video
e-learning
Sistem yang dapat
dimanfaatkan sebagai
E-Learning
Monitoring - Sistem yang dapat
86
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
pemanfaatan
hasil penelitian
dimanfaatkan dalam
monitoring
pemanfaatan hasil
penelitian
12. Pemanfaatan
Hasil Penelitian,
Komersil
Menyusun
pendaftaran HKI
Saat ini masih diakukan
secara manual
Sistem yang dapat dimanfaatkan dalam
mengurus pendaftaran
HKI
Menyusun
perjanjian
kerjasama
Saat ini masih diakukan
secara manual
Sistem yang dapat
digunakan dalam
menyusun perjanjian
kerjasama
Uji Coba
Komersialisasi
Saat ini masih diakukan
secara manual
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam uji
coba komersialisasi
Menyusun
perjanjian
komersialisasi
Saat ini masih diakukan
secara manual
Sistem yang dapat
digunakan dalam
menyususn perjanjian
komersialisasi
13. Manajemen
SDM &
Organisasi
- Saat ini LIPI sudah memiliki
Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) LIPI
yang sudah cukup lengkap,
namun perlu dikembangkan
agar dapat memenuhi
kebutuhan implementasi
konsep HCM dan dapat
terintegrasi dengan sistem-
sistem lain.
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam :
1. Recruitment
pegawai
2. Evaluasi Jabatan
dan Organisasi
3. Alat bantu
asesmen
kompetensi dan
analisis jabatan
4. Alat bantu
melaksanakan
promosi jabatan
secara terbuka
5. Alat bantu
menentukan pola
karir pegawai
6. Pelatihan dan
diklat kompetensi
pegawai
Sistem
Informasi
SDM &
Organisasi
14. Manajemen
Perencanaan
Program dan
Anggaran
- Saat ini sudah LIPI sudah
memiliki sistem perencanaan
(e-Pelaporan) pada Intra LIPI,
namun masih perlu
dikembangkan agar dapat
terintegrasi dengan sistem-
sistem lain
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam :
1. Proses
perencanaan
2. Penetuan prioritas
perencanaan
3. Membantu
pengukuran
kinerja
4. Alat bantu dalam
monitoring dan
evaluasi /
pengawasan
internal
5. Penyusunan
laporan kinerja
6. Menyususn
Sistem
Informasi
Perencanaan
Program dan
Anggaran
87
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
program dan
kegiatan
7. Membantu proses
penyusunan
anggaran
8. Membantu proses
penelaahan
anggaran
9. Membantu proses
pelaksanaan /
revisi anggaran
10. Membantu proses
monev anggaran
15. Manajemen
Keuangan
- Saat ini pengelolaan
keuangan di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-
aplikasi dari Kemenkeu,
namun dalam
pelaksanaannya aplikasi-
aplikasi tersebut belum
dapat mengkomidir
kebutuhan transaksi
pengelolaan keuangan
sehingga sebagian besar
proses masih dilakukan
secara manual yang
mengakibatkan terdapat
banyak kesalahan dalam
proses pertanggung jawaban
dan pembukuan lebih lanjut
dikarenakan belum adanya
sistem mengakibatkan tidak
adanya standardisasi
dokumen pertanggung
jawaban keuangan
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam :
1. Automasi proses
pertanggung
jawaban keuangan
2. Membantu proses
perbendaharaaan
keuangan
3. Membantu proses
automasi payroll
dan tunjangan
pegawai
4. Membantu proses
pembukuan
(general ledger)
5. Membantu proses
perhitungan pajak
6. Pengelolaan PNBP
7. Pengelolaan baran
persediaan
8. Automasi
dokumen
perjalanan dinas
Sistem
Informasi
Manajemen
Keuangan
16. Manajemen
Aset
- Saat ini pengelolaan
aset/BMN di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-
aplikasi dari Kemenkeu,
namun dalam
pelaksanaannya aplikasi-
aplikasi tersebut belum
dapat mengkomidir
kebutuhan pengelolaan BMN
sehingga sebagian besar
proses masih dilakukan
secara manual yang
mengakibatkan terdapat
banyak permasalahan dalam
proses pengelolaan aset
lebih lanjut dikarenakan
belum adanya sistem
mengakibatkan tidak adanya
standardisasi dokumen
pertanggung jawaban
keuangan
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam :
1. Perencanaan
kebutuhan Aset
2. Proses pengadaan
e-procurement
3. Proses
pemeliharaan aset
4. Pengendalian aset
5. Penatausahaan
aset
6. Pemanfaatan dan
penilaian aset
7. Pemindahtangana
n aset
8. Penghapusan aset
Sistem
Informasi
Manajemen
Aset
88
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
17. Manajemen
Kesekretariatan
(tata usaha dan
rumah tangga)
- Saat ini LIPI belum memiliki
sistem penyebarluasan
informasi secara masal
Sistem yang dapat
dimanfaatkan untuk
penyebarluasan
informasi bagi seluruh
pegawai
Sistem
Informasi
Manajemen
Kesekretariat
an (tata
usaha dan
rumah
tangga)
18. Saat ini LIPI sudah memiliki
sistem layanan manajemen
ruang pertemuan dan
kendaraan dinas perlu
dikembangkan dan dilakukan
upgrade sistem agar dapat
terintegrasi dengan sistem
lain
Sistem yang dapat
digunakan untuk
layanan umum
kerumahtanggaan
(ruang pertemuan,
kendaraan, dll)
19. Saat ini LIPI sudah memiliki
database peraturan (JDIH)
perlu dikembangkan dan
dilakukan upgrade sistem
agar tidak hanya sebagai
database namu dapat
berfungsi untuk automasi
proses penerbitan peraturan
(e-regulasi)
Sistem yang dapat
dimanfaatkan untuk
membantu manajemen
peraturan.
20. Manajemen
Pengendalian
Internal
- Saat ini LIPI belum memiliki
sistem audit dan pengawasan
internal
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam :
1. Membantu proses
audit internal
2. Membantu proses
pengawasan
internal
Sistem
Informasi
Manajemen
Pengendalia
n Internal
Saat ini hampir seluruh
satker di LIPI sudah
menerapkan SMM namun
masih secara manual
Sistem yang dapat
dimanfaatkan dalam :
1. Penerapan Quality
Management
System
2. Manajemen
Resiko
21. Manajemen
Layanan Publik
- Saat ini LIPI belum memiliki
sistem manajemen layanan
public
Sistem yang dapat
digunakan untuk
manajemen layanan
publik
Sistem
Informasi
Manajemen
Layanan
Publik Saat ini LIPI sudah memiliki
portal kerja sama namun
masi perlu dikembangkan
agar dapat berfungsi lebih
maksimal sebagai CRM LIPI
Sistem yang dapat
digunakan untuk
pengelolaan kemitraan
Saat ini sudah memilik KIP
Online namun masih perlu
dikembangkan dan dilakukan
upgrade sistem agar dapat
terintegrasi dengan sistem
lain
Sistem yang dapat
digunakan untuk
pengelolaan KIP dan
pengelolaan pengaduan
22
Mengembangka
n Intra LIPI yang
saat ini sudah
ada sesuai
dengan
Modul SI
Manajemen
Perencanaan dan
Anggaran
Saat ini proses perencanaan
program dan kegiatan di LIPI
masih dilakukan secara
manual dan menggunakan
aplikasi renja KL dari
Update Sistem
Informasi
Manajemen
Perencanaan
dan
89
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
perkembangan
teknologi dan
pertumbuhan
organisasi LIPI
yang dapat
digunakan
sebagai sistem
informasi
internal/back
office LIPI yang
mampu
meningkatkan
efisiensi dan
efektifitas
seluruh
prosedur kerja
dalam rangka
menyukseskan
pelaksanaan
program
reformasi
birokrasi LIPI.
Bappenas Anggaran
Saat ini LIPI belum memiliki
referensi data perencanaan
RPJMN, RKP, Renstra LIPI,
Renja LIPI yang tersimpan
dalam database terstruktur
yang mudah diakses
Create
Saat ini LIPI belum memiliki
sistem informasi untuk
penentuan prioritas
perencanaan
Create
Saat ini sudah LIPI sudah
memiliki sistem pengukuran
kinerja, monev dan
pelaporan pada Intra LIPI,
namun masih perlu
dikembangkan agar dapat
terintegrasi dengan sistem-
sistem lain.
Create
Saat ini proses penyusunan
anggaran menggunakan
aplikasi desktop RKAKL dari
Kemenkeu dan penyusunan
dokumen KAK/TOR/Proposal
pendukung masih dilakukan
secara manual
Create
Saat ini proses penelaahan
anggaran masih dilakukan
secara manual terhadap
dokumen KAK/TOR/Proposal
pendukung.
Create
Saat ini proses usulan revisi
anggaran masih dilakukan
secara manual.
Create
Saat ini proses monitoring
anggarang menggunakan
aplikasi SPAN Kemenkeu
sehingga data realisasi
anggaran tidak realtime
dikarenakan menunggu
proses SP2D
Create
Modul SI
Manajemen
Organisasi dan
SDM
Saat ini proses rekrutmen
PNS sudah dilakukan secara
online, namun belum
terintegrasi secara maksimal.
Update Sistem
Informasi
Manajemen
Organisasi
dan SDM Saat ini pada SIMPEG LIPI
belum terdapat informasi
struktur organisasi
Update
Saat ini pada SIMPEG LIPI
belum terdapat informasi
analisis jabatan
Create
Saat ini analisis beban kerja
masih dilakukan secara
manual
Create
Saat ini pada SIMPEG LIPI
belum terdapat fitur
Create
90
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
perencanaan kebutuhan
formasi pegawai
Saat ini pada SIMPEG LIPI
belum terdapat fitur
performance management
sehingga SKP masih secara
manual
Create
Saat ini pada SIMPEG LIPI
belum terdapat fitur pola
karir pegawai
Create
Saat ini pada SIMPEG LIPI
belum dapat menyajikan
informasi peta jabatan
Create
Saat ini pada SIMPEG LIPI
belum dapat memberikan
informasi kepakaran
Create
Setiap satuan kerja di LIPI
memiliki sistem
presensi/kehadiran pegawai
yang berbeda-beda sehingga
sulit untuk
mengintegrasikannya
Replace
Saat ini LIPI sudah memiliki
Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) LIPI
yang sudah cukup lengkap,
namun perlu dikembangkan
agar dapat memenuhi
kebutuhan implementasi
konsep HCM dan dapat
terintegrasi dengan sistem-
sistem lain.
Update
Modul SI
Manajemen
Pengelolaan
Keuangan
Saat ini pengelolaan
keuangan di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-
aplikasi dari Kemenkeu,
namun dalam
pelaksanaannya aplikasi-
aplikasi tersebut belum dapat
mengkomidir kebutuhan
transaksi pengelolaan
keuangan sehingga sebagian
besar proses masih dilakukan
secara manual yang
mengakibatkan terdapat
banyak kesalahan dalam
proses pertanggung jawaban
dan pembukuan lebih lanjut
dikarenakan belum adanya
sistem mengakibatkan tidak
adanya standardisasi
dokumen pertanggung
jawaban keuangan.
Create Sistem
Informasi
Manajemen
Pengelolaan
Keuangan
Modul SI
Manajemen Aset
Saat ini pengelolaan
aset/BMN di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-
Create Sistem
Informasi
Manajemen
91
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
aplikasi dari Kemenkeu,
namun hanya sebatas
pencatatan nilai BMN dan
dalam pelaksanaannya
aplikasi-aplikasi tersebut
belum dapat mengkomidir
kebutuhan pengelolaan BMN
sehingga sebagian besar
proses masih dilakukan
secara manual yang
mengakibatkan terdapat
banyak permasalahan dalam
proses perencanaan,
pemanfaatan dan
penghapusan aset.
Aset
Saat ini LIPI sudah
mengimplementasikan LPSE
yang sudah terintegrasi
secara nasional
Utilize
Modul SI
Manajemen
Kesekretariatan
(tata usaha dan
rumah tangga)
Saat ini LIPI sudah memiliki
sistem persuratan, berkas
dijital dan manajemen
agenda pada Intra LIPI,
namun masih perlu
dikembangkan agar dapat
terintegrasi dengan sistem-
sistem lain.
Update Sistem
Informasi
Manajemen
Kesekretariat
an (tata
usaha dan
rumah
tangga)
Saat ini LIPI sudah memiliki
aplikasi e-arsip (sistem
manajemen dokumen)
namun belum terintegrasi
dengan sistem persuratan
elektronik
Update
Modul SI
Manajemen
Layanan Internal
Saat ini LIPI sudah memiliki
sistem-sistem pelayanan
administrasi diantaranya
Portal Layanan BU, LSP
SIMPEG, Revisi Anggaran dan
PNBP namun semua aplikasi
tsb saling terpisah dan tidak
terintegrasi dengan
masksimal
Update Sistem
Informasi
Manajemen
Layanan
Internal
Modul SI
Manajemen
Layanan Publik
Saat ini LIPI sedang
mengembangkan sitem
layanan science namun
belum terintegrasi dengan
sistem lain seperti Sistem KIP,
Sistem IKM, SI Pengaduan
Update Sistem
Informasi
Manajemen
Layanan
Publik
Modul SI
Manajemen Kerja
sama
Saat ini LIPI sudah memiliki
Sistem Informasi Portal Kerja
Sama, namun baru sebatas
database kerja sama yang
masi perlu dikembangkan
agar dapat mengakomodir
seluruh pemrosesan dan
monitoring pelaksanaan kerja
Update Sistem
Informasi
Manajemen
Kerja sama
92
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
sama di lingkungan LIPI
Modul SI
Manajemen
Regulasi
Saat ini LIPI sudah memiliki
Sistem InformasiJDIH, namun
baru sebatas database
peraturan/regulasi dan masih
perlu dikembangkan agar
dapat mengakomodir seluruh
pemrosesan dan monitoring
peraturan
perundangundangan
Update Sistem
Informasi
Manajemen
Regulasi
Modul SI
Pengendalian/Au
dit Internal
Belum Ada Create Sistem
Informasi
Pengendalia
n/ Audit
Internal
Modul SI
eksekutif
Belum Ada Create Sistem
Informasi
Eksekutif
Modul SI
Pendukung
Pengambilan
Keputusan
Belum Ada Create Sistem
Informasi
Pendukung
Pengambil
Keputusan
Modul SI Service
Bus LIPI
LIPI belum memiliki aplikasi
pertukaran data
Create Sistem
Informasi
Service bus /
API LIPI
Modul SI Website
LIPI
Saat ini sudah memiliki
modul SI Website LIPI pada
Intra LIPI
Utilize Website LIPI
23 Membangun
Layanan e-
Research LIPI
Modul SI
Perencanaan
Penelitian
Pencarian ide sudah
menggunakan fasilitas
internet dan berlangganan
jurnal (springer dan science
direct) namun masih
dilakukan secara parsial oleh
masing-masing peneliti
Create Sistem
Informasi
Perencanaan
Penelitian
Saati ini proses penyusunan
proposal dapat menggunakan
modul Program-ku pada Intra
LIPI, namun masih belum
terintegrasi dengan sistem
informasi lainnnya
Update
Saat ini proses penilaian studi
kelayakan proposal penelitian
dilakukan secara manual oleh
PME Kedeputian
Create
Saat ini revisi
penyempurnaan proposal
masih dilakukan secara
manual
Create
Modul SI Seminar
research design
Proses perencanaan seminar
masih dilakukan secara
manual
Create Sistem
Informasi
Seminar
Research
Design
Proses pelaksanaan seminar
belum memanfaatkan IT
Create
93
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Proses penyempurnaan
rencana penelitian masih
dilaksanakan dengan manual
Create
Modul SI
Pelaksanaan
penelitian
e-library yang ada saat ini
belum maksimal
mengakomodir dalam studi
literatur
Update Sistem
Informasi
Pelaksanaan
Penelitian
Saat ini dibeberapa unit kerja
sudah memanfaatkan IT
dalam melakukan percobaan
namun perlu dikembangkan
penyediaan sarana
dokumentasi seluruh proses
uji coba yang terpusat dalam
repositori data ilmiah
Update
Saat ini dibeberapa unit kerja
sudah memanfaatkan IT
dalam proses data gathering
namun perlu dikembangkan
penyediaan sarana
dokumentasi seluruh proses
data gathering yang terpusat
dalam repositori data ilmiah
Update
Saat ini dibeberapa unit kerja
sudah memanfaatkan IT
dalam melakukan percobaan
namun perlu dikembangkan
penyediaan sarana
dokumentasi seluruh proses
analisis yang terpusat dalam
repositori data ilmiah
Update
Saat ini sudah memanfaatkan
modul kegiatan-ku pada intra
LIPI dalam penyusunan
laporan teknis penelitian
Update
Modul SI
Diseminasi hasil
penelitian
(teknologi/konse
p/model/jenis
produk/koleksi)
Belum memiliki sistem
diseminasi penelitian
berbasis IT
Create
Modul SI Alih
Teknologi
penelitian
Saat ini LIPI sedang
mengembangkan sistem
IDWOS
Update
24 Mengembangka
n Jurnal
Elektronik
Korporate LIPI
OJS Corporate
LIPI
Saat ini hampir setiap satuan
kerja membangun OJS
sehingga sulit untuk
mengintegrasikan dan
mengelola jurnal elektronik
LIPI secara korporat
Update Sistem
Informasi
Pengelolaan
Jurnal
Elektronik
Korporat LIPI
25 Membangun
Layanan
Pengelolaan
TP/STP
SI Pengelolaan
TP/STP
Belum Ada Create Sistem
Informasi
Layanan
Pengelolaan
TP/STP
26 Mengembangka SI Pengelolaan Belum Ada Create Sistem
94
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Berikut dibawah ini adalah gambar dari strategi sistem informasi LIPI:
Gambar 5.1. Strategi Sistem Informasi
n SI Pengelolaan
Kebun Raya
Kebun Raya Informasi
Pengelolaan
Kebun Raya
95
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Fungsi-Fungsi utama yang berjalan di dalam LIPI, didukung oleh sistem-sistem yang berada
pada lapisan ini. Di dalam lapisan ini terbagi menjadi lima core sistem diantaranya adalah
perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, research design, diseminasi hasil penelitian, alih
teknologi penelitian. Berikut adalah daftar lengkap dari keempat bagian sistem tersebut.
1. Sistem Perencanaan Penelitian
Kondisi saat ini proses perencanaan penelitian masih dilakukan secara parsial dan tidak ada
kolaborasi sehingga redundancy dan duplikasi penelitian masih terjadi dan pemanfaatan IT
masih sebatas pada penyusunan proposal. Dan dimana sistem yang akan dibangun dapat
dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Pencarian topik penelitian dan kolaborasi penelitian dengan topik yang hampir sama
sehingga dapat menghindari redundancy dan duplikasi penelitian
b. Menyusun proposal penelitian
c. Feasibility study
d. Penyempurnaan proposal
2. Sistem Research Design
Kondisi saat ini seminar research design masih dilakukan secara manual. Dan dimana sistem
yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Perencanaan seminar karena dapat mencari database pakar yang akan diundang
b. Pelaksanaan seminar dengan e-seminar
c. Penyempurnaan rencana penelitian dengan melakukan feasibility study
3. Sistem Pelaksanaan Penelitian
Kondisi saat ini proses pelaksanaan penelitian belum memanfaatkan IT secara maksimal
dikarenakan belum ada sistem informasi dan kebijakan terkait dokumentasi proses sehingga
data mengenai proses penelitian masih tersebar dan tidak terdokumentasi dengan baik. Dan
dimana sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Studi Literatur, yaitu dalam searching dan dapat menggunakan e-library
b. Penyiapan sarana dan prasarana penelitian, yaitu dalam mencari produsen penjual sarana
dan prasarana penelitian
c. Menyempurnakan metode penelitian (Penelitian Non Lab)
d. Data gathering (Penelitian Non Lab)
96
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
e. Analisis (Penelitian Non Lab)
f. Melakukan percobaan
g. Karakteristik dan analisa
h. Penyusunan laporan teknis penelitian
4. Sistem Diseminasi Hasil Penelitian
Kondisi saat ini proses diseminasi hasil penelitian masih belum memanfaatkan IT secara
maksimal
5. Sistem Alih Teknologi Penelitian
Kondisi saat ini proses teknologi / pemanfaatan hasil penelitian sebagian besar masih
dilakukan secara manual terkait kerjasama, kemitraan, dan monitoring pemanfaatan hasil
penelitian
Fungsi pendukung lainnya yaitu Layanan Kolaborasi dan Integrasi Data, yang terdiri dari :
1. Sistem E-Library
Kondisi saat ini pengelolaan e-library masih dilakukan oleh masing-masing satuan kerja LIPI,
diantaranya :
a. Pusbindiklat : Pustaka Pusbindiklat
b. PDII : Digital Library (LARAS)
c. P20 : Senayan Library Management System (SLIMS)
d. Biologi : Digital Library
e. KR Bogor : Situs Perpustakaan KRB
f. KR Cibodas : Katalog Online Perpusatakaan
g. KR Purwodadi : Perpusatakaan KRP
h. KR Bali : Aplikasi Senayan
i. TTG : Sistem Informasi Perpusatakaan
j. P2E : Pangkalan Data Ekonomi
k. Politik : Pangkalan Data Politik
l. PDII : Sistem Sirkulasi & Data Pengunjung Perpustakaan
m. BIT : Sistem Informasi Perpustakaan
n. P2KK : Sistem Informasi Pangkalan Data P2KK
o. P2SDR : Pangkalan Data
97
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
p. P2SMTP : Digital Library
Diharapkan kedepannya pengelolaan library dapat dilakukan secara terpusat dan
terintegrasi dimana akses informasi diantara library di satuan kerja dapat diakses dan
terhubung satu sama lainnya dengan membuat sistem e-library terpusat.
2. Sistem Kolaborasi
Kondisi saat ini terdapat banyak aplikasi sistem informasi yang dikembangkan oleh masing-
masing satuan kerja dan tentunya hal ini menjadi masalah dalam hal integrasi data dan
informasi ke depannya, diperlukanlah sistem kolaborasi / sistem API yang dapat
menghubungkan seluruh aplikasi sistem informasi yang digunakan sehingga integrasi data
dan informasi dapat terwujud. Sistem kolaborasi yang dibangun kedepannya harus dapat
mengakomodir kebutuhan seluruh sistem informasi yang ada (multi platform).
3. Sistem Pengelolaan TP/STP
Science Techno Park (STP) adalah merupakan kawasan yang dikelola secara professional
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan/perekonomian masyarakat sekitarnya dengan
mempromosikan budaya inovasi dan daya saing dari bisnis berbasis pengetahuan. Saat ini
akan dibangun beberapa kawasan STP yang salah satunya akan terletak di kampus LIPI
Cibinong. Adapun beberapa kegiatan saat ini yang berjalan sbb :
a. Akselerasi Diseminasi Produk sistem Pemantau Cuaca Secara On-Line di Kawasan CSC-BG
LIPI
b. Akselerasi Diseminasi Teknologi Pengolahan Air Bersih Dan Air Minum Hemat Energi dan
Perawatan
c. Alih Teknologi Diversifikasi Hasil Perikanan (Abon Ikan/Lele)
d. Fasilitasi Instalasi dan Pengelolaan Monitoring Radar Pengawas Pantai
e. Fasilitasi Pemanfaatan Mobil listrik LIPI di kawasan CSC-BG LIPI
f. dll
Diharapkan kedepannya pengelolaan TP/STP di seluruh LIPI dapat kelola secara integrasi
melalui sistem informasi pengelolaan TP/STP LIPI.
4. Sistem e-Learning
Kondisi saat ini e-learning hanya digunakan sebagai bahan ajar diklat online pada satuan
kerja Pusbindiklat (Sistem Informasi Diklat). Diharapkan kedepannya sistem e-learning ini
dapat juga digunakan untuk seluruh satuan kerja dalam memberikan informasi / pengajaran
98
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
sesuai dengan kepakarannya dengan memperhatikan akomodasi kebutuhan seluruh satuan
kerja LIPI.
5. Sistem Pengelolaan Jurnal Elektronik Korporat
Kondisi saat ini pengelolaan jurnal masih dilakukan oleh masing-masing satuan kerja LIPI,
diantaranya :
a. Pusbindiklat : e-widyariset
b. Pappiptek : Journal of S&T and R&D Management
c. Oseanografi : Open Journal System
d. KR Bogor : Jurnal KR Bogor
e. Metrologi : e-journal
f. PDII : Jurnal Ilmiah Indonesia
Diharapkan kedepannya pengelolaan jurnal elektronik dapat dilakukan secara
integrasi/terpusat/korporat dengan membuat sistem pengelolaan jurnal elektronik korporat
yang dapat menakomodasi semua kebutuhan satuan kerja dalam pengelolaan jurnal di
setiap satuan kerja LIPI.
6. Sistem Pengelolaan Kebun Raya
Kondisi saat ini LIPI memiliki empat kebun raya besar meliputi : KR. Bogor, KR. Cibodas, KR.
Purwodadi dan KR. Bali. Dalam pengelolaannya kebun raya LIPI saat ini memliki berbagai
macam sistem informasi yang digunakan seperti :
a. Sistem Informasi Registrasi Tanaman Koleksi
b. Sistem Informasi Herbarium
c. Sistem Informasi administratif pengelolaan KR
Diharapkan kedepannya pengelolaan kebun raya LIPI dapat dilakukan secara integrasi
dengan membuat sistem pengelolaan kebun raya LIPI, sebagai contoh untuk administrasi
pengelolaan seluruh kebun raya LIPI dapat dimonitor secara realtime melalui dashboard
kebun raya dan pengunjung kebun raya dapat melihat seluruh koleksi flora dan fauna di
seluruh kebun raya LIPI dengan memanfaatkan sistem informasi ini.
Sistem-sistem yang berfungsi mendukung fungsi-fungsi yang bersifat administratif dapat
dilihat sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Perencanaan dan Anggaran
99
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
Kondisi saat ini sudah LIPI sudah memiliki sistem perencanaan (e-Pelaporan) pada Intra LIPI,
namun masih perlu dikembangkan agar dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Dan
dimana sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Proses perencanaan
b. Penentuan prioritas perencanaan
c. Pengukuran kinerja
d. Monitoring & evaluasi (pengawasan internal)
e. Penyusunan laporan kinerja
f. Penyusunan program dan kegiatan
g. Penyusunan anggaran
h. Penelaahan anggaran
i. Pelaksanaan revisi anggaran
j. Monev anggaran
2. Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Keuangan
Kondisi saat ini pengelolaan keuangan di LIPI sudah menggunakan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasi-aplikasi tersebut belum dapat
mengakomodir kebutuhan transaksi pengelolaan keuangan sehingga sebagian besar proses
masih dilakukan secara manual, yang mengakibatkan terdapat banyak kesalahan dalam
proses pertanggung jawaban dan pembukuan lebih lanjut dikarenakan belum adanya sistem
mengakibatkan tidak adanya standardisasi dokumen pertanggung jawaban keuangan. Dan
dimana sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Automasi proses pertanggung jawaban keuangan
b. Proses perbendaharaan keuangan
c. Proses automasi payroll dan tunjangan pegawai
d. Proses pembukuan (general ledger)
e. Proses perhitungan pajak
f. Pengelolaan PNBP
g. Pengelolaan barang persediaan
h. Automasi dokumen pejalanan dinas
3. Sistem Informasi Organisasi dan SDM
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) LIPI
yang sudah cukup lengkap, namun perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan
100
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
implementasi konsep HCM dan dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Dan dimana
sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Recruitment pegawai
b. Perencanaan pengembangan SDM
c. Penilaian SKP
d. Penegakan displin pegawai melaui monitoring kehadiran pegawai
e. Evaluasi jabatan dan organisasi
f. Asesmen kompetensi dan analisis jabatan
g. Melaksanakan promosi jabatan secara terbuka
h. Pelatihan dan diklat kompetensi pegawai
4. Sistem Informasi Manajemen Aset
Kondisi saat ini pengelolaan aset/BMN di LIPI sudah menggunakan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasi-aplikasi tersebut belum dapat
mengakomodir kebutuhan pengelolaan BMN sehingga sebagian besar proses masih
dilakukan secara manual yang mengakibatkan terdapat banyak permasalahan dalam proses
pengelolaan aset lebih lanjut dikarenakan belum adanya sistem mengakibatkan tidak
adanya standardisasi dokumen pertanggung jawaban keuangan. Dan dimana sistem yang
akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Perencanaan kebutuhan Aset
b. Pengadaan e-procurement
c. Proses pemeliharaan asset
d. Pengedalian asset
e. Penatausahaan asset
f. Pemanfaatan dan penilaian asset
g. Proses pemindahtanganan asset
h. Proses penghapusan asset
5. Sistem Informasi Manajemen Layanan Publik
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem manajemen layanan publik dan sudah memiliki
portal kerja sama namun masih perlu dikembangkan agar dapat berfungsi lebih maksimal
sebagai CRM LIPI serta saat ini sudah memilik KIP Online namun masih perlu dikembangkan
dan dilakukan upgrade sistem agar dapat terintegrasi dengan sistem lain. Dan dimana sistem
yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
101
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
a. Manajemen layanan public
b. Pengelolaan kemitraan
c. Pengelolaan KIP
d. Pengelolaan pengaduan
6. Sistem Informasi Manajemem Layanan Internal
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki manajemen layanan internal yang dapat diakses di
alamat intra.lipi.go.id , sistem informasi ini di peruntukkan untuk pegawai lipi dalam
mendukung pekerjaannya, adapun layanan internal saat ini meliputi :
a. Layanan TNDE (Tata Naskah Dinas Elektronik)
b. Layanan Forum Diskusi, Blog Sivitas
c. Layanan Agenda Pimpinan
d. Layanan Laporan Pendanaan Program Kegiatan Satuan Kerja
e. Layanan Laporan Capaian Kinerja Satuan Kerja
f. Layanan Berkas Digital
g. Layanan Bantuan Teknis
h. Layanan Administrator
Saat ini sistem informasi manajemen layanan internal versi 2 dalam tahap pengembangan,
diharapkan nanti seluruh sistem informasi internal LIPI akan terdaftar sebagai salah satu
layanan di dalam portal sistem informasi manajemen layanan internal versi 2 ini. Sehingga
pengguna nanti akan dimudahkan mengakses seluruh layanan internal sistem informasi LIPI
di dalam sistem informasi manajemen layanan internal versi 2 ini, tanpa perlu harus
menghapal alamat yang diakses.
7. Sistem Informasi Manajemen Ketatausahaan & Kesekretariatan
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem penyebarluasan informasi secara masal dan belum
memiliki sistem layanan manajemen ruang pertemuan dan kendaraan dinas, perlu
dikembangkan dan dilakukan upgrade sistem agar dapat terintegrasi dengan sistem lain dan
serta belum memiliki database peraturan (JDIH) sehingga perlu dikembangkan dan dilakukan
upgrade sistem agar tidak hanya sebagai database namun dapat berfungsi untuk automasi
proses penerbitan peraturan (e-regulasi). Dan dimana sistem yang akan dibangun dapat
dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Penyebarluasan informasi bagi seluruh pegawai
b. Pelayanan umum kerumahtanggaan (ruang pertemuan, kendaraan, dll)
102
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
c. Manajemen peraturan.
8. Sistem Informasi Website LIPI
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki website LIPI yang belum lama telah diluncurkan website
LIPI baru hasil redesain pada tanggal 4 Maret 2016, dan saat ini tampilan website lebih eye
catching, simple, dengan fokus berita hasil riset yang lebih ditonjolkan.
9. Sistem Informasi Pengendalian / Audit Internal
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem audit dan pengawasan internal dan hampir
seluruh satker di LIPI sudah menerapkan SMM namun masih secara manual. Dan dimana
sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Proses audit internal
b. Proses pengawasan internal
c. Penerapan Quality Management System
d. Manajemen resiko
10. Sistem Informasi Manajemen Kerja Sama
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki sistem informasi manajemen kerja sama yang dikelola
oleh BKHH di alamat kerjasama.bkhh.lipi.go.id, dalam sistem informasi manajemen kerja
sama ini memuat :
a. Data kerja sama LIPI baik dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri
b. Data implementasi kerja sama LIPI
c. Data kunjungan mitra LIPI
Diharapkan kedepannya sistem informasi manajemen kerja sama ini dapat dikembangkan
lebih lanjut misal pengajuan kerja sama mitra dengan LIPI secara online dll.
11. Sistem Informasi Manajemen Regulasi
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki sistem informasi manajemen regulasi yang dikelola oleh
BKHH di alamat jdih.bkhh.lipi.go.id, dalam sistem informasi manajemen regulasi ini memuat :
a. Undang-undang
b. Peraturan Pemerintah
c. Peraturan Presiden
d. Instruksi Presiden
e. Peraturan Kepala LIPI
103
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
f. Keputusan Kepala LIPI
g. Surat Edaran
h. MoU
Diharapkan kedepannya sistem informasi manajemen regulasi ini dapat terintegrasi dengan
sistem informasi manajemen regulasi seluruh kementerian/lembaga, agar tidak terjadi
tumpang tindih peraturan.
12. Sistem Informasi Executive
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem informasi executive / dashboard pimpinan.
Dimana didalamnya terdapat summary hasil riset penelitian dan administratif (Keuangan,
SDM, Aset, dll). Diharapkan kedepannya dengan terintegrasinya seluruh sistem informasi
yang ada di LIPI akan dengan mudah membangun sistem informasi executive ini yang
tentunya berguna bagi Pimpinan LIPI dalam mengambil keputusan.
13. Sistem Informasi Pendukung Keputusan
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem informasi pendukung kuputusan. Dimana
didalamnya terdapat banyaknya data dan informasi yang dapat digali lebih lanjut untuk
mendapatkan informasi yang lebih berguna kedepannya (data mining). Diharapkan
kedepannya dengan terintegrasinya seluruh sistem informasi yang ada di LIPI akan
memudahkan membangun sistem informasi pendukung keputusan ini / business intelligent
dalam mendukung pengambilan keputusan strategis.
5.5. Application Portfolio matrix
McFarlan Strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi Sistem Informasi
berdasarkan kontribusinya terhadap proses bisnis organisasi. Pemetaan dilakukan terhadap
empat kategori aplikasi, yaitu Strategic, High potential, key operation dan Support. Hasilnya
adalah pemetaan proporsi aplikasi terhadap kepentingannya dalam menjalankan proses bisnis
LIPI. Dengan demikian hasil pemetaan tersebut dapat digunakan untuk analisa penentuan strategi
Sistem Informasi dan kemungkinan perkembangan di masa mendatang.
Kategori Strategic berarti pemanfaatan SI yang yang sangat menentukan keberhasilan kerja
kita di masa depan. Kategori Key operational didefinisikan bahwa Sistem Informasi yang
mendukung eksistensi kerja kita saat ini. Kategori Support artinya Sistem Informasi dimanfaatkan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, tapi tidak menambah competitiveness. Sedangkan
104
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
High potential berarti pemanfaatan TI yang mungkin akan meningkatkan competitiveness di
masa depan. Berikut ini adalah gambar portofolio aplikasi yang ada di LIPI:
Gambar 5.2. Pemetaan Solusi Sistem Informasi ke Matriks Mc Farlan
105
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1343/E/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015-2019
104
5.6. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi
Tabel 5.3. Peta Jalan Pengembangan Modul SI User Manajemen Terpusat / SSO LIPI
No Sistem Informasi Estimasi Biaya 2016 2017 2018 2019
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1 Pengembangan Intra LIPI ver. 2.0 yang
terdiri dari modul :
a. Modul Website LIPI
b. Modul SI User Manajemen Terpusat /
SSO LIPI
c. Modul SI Manajemen Kesekretariatan
d. Modul SI Organisasi dan SDM
e. Modul SI Manajemen Layanan Publik
f. Modul SI SI Manajemen Pengelolaan
dan Keuangan
g. Modul SI Perencanaan dan Anggaran
h. Modul SI Manajemen Aset
i. Modul SI Manajemen Layanan Internal
j. Modul SI Pengendalian / Audit Internal
k. Modul SI Manajemen Kerja Sama
l. Modul SI Manajemen Regulasi
m. Modul SI Eksekutif
n. SI Pendukung Pengambilan Keputusan
2 Pengembangan e-Research :
a. Modul SI Perencanaan Penelitian
b. Modul SI Research Design
105
No Sistem Informasi Estimasi Biaya 2016 2017 2018 2019
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
c. Modul SI Pelaksanaan Penelitian
d. Modul SI Diseminasi Penelitian
e. Modul SI Pemanfaatan dan Alih
Teknologi
3 Sistem Informasi Pendukung (Support
System)
106
5.6.1. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi Intra LIPI
Tabel 5.4. Peta Jalan Pengembangan Modul SI User Manajemen Terpusat / SSO LIPI
Tabel 5.5. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Organisasi dan SDM (HRIS)
No Nama Modul Aktifitas 2016
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI User Manajemen
Terpusat / SSO LIPI
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2016 2017
M7 M8 M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6
107
Tabel 5.6. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Pengelolaan dan Keuangan
1 Modul SI Organisasi dan SDM
(HRIS)
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2016 2017
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8
1 Modul SI Manajemen
Pengelolaan dan Keuangan
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2017
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Perencanaan dan
Anggaran
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
108
Tabel 5.7. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Perencanaan dan Anggaran
Tabel 5.8. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Modul SI Manajemen Aset
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release No Nama Modul Aktifitas 2017
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Manajemen Aset Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
109
Tabel 5.9. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Kesekretariatan
No Nama Modul Aktifitas 2016
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Manajemen
Kesekretariatan
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2016
110
Tabel 5.10. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Layanan Publik
Tabel 5.11. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Layanan Internal
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Manajemen Layanan
Publik
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2017
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Manajemen Layanan
Internal
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2018
111
Tabel 5.12. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pengendalian / Audit Internal
Tabel 5.13. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Kerja Sama
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Pengendalian / Audit
Internal
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2018
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Manajemen Kerja
Sama
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
112
Tabel 5.14. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Regulasi
Tabel 5.15. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Eksekutif
No Nama Modul Aktifitas 2018
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Manajemen Regulasi Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2018
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Eksekutif Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
113
Tabel 5.16. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pendukung Pengambilan Keputusan
5.6.2. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi e-Research LIPI
Tabel 5.17. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Perencanaan Penelitian
No Nama Modul Aktifitas 2018 2019
M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9
1 Modul SI Pendukung
Pengambilan Keputusan
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2019
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Perencanaan
Penelitian
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
114
Tabel 5.18. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Research Design
Tabel 5.19. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pelaksanaan Penelitian
No Nama Modul Aktifitas 2019
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Perencanaan
Penelitian
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2019
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Pelaksanaan
Penelitian
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
115
Tabel 5.20. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Diseminasi Penelitian
Tabel 5.21. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pemanfaatan dan Alih Teknologi
No Nama Modul Aktifitas 2019
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Diseminasi
Penelitian
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No Nama Modul Aktifitas 2019
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul SI Pemanfaatan dan
Alih Teknologi
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
116
5.6.3. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi Pendukung (Support System)
Tabel 5.22. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi Pendukung (Support System)
No Nama Modul Aktifitas 2017
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1 Modul Sistem Informasi
Pendukung (Support
System)
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
117
116
6. TEKNOLOGI INFORMASI
6.1. Pendahuluan
Suatu organisasi akan sangat sulit beroperasi secara optimal tanpa mendapatkan
dukungan infrastruktur yang bagus. Infrastruktur merupakan lapisan paling dasar yang
memberikan dukungan dan layanan-layanan yang dapat digunakan oleh lapisan-lapisan di
atasnya. Pada bagian ini akan dibahas mengenai prinsip-prinsip yang mendasari dalam
perancangan infrastruktur TI, tren teknologi dan standar teknologi yang dapat diterapkan di LIPI
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, topologi jaringan, arsitektur infrastruktur TI, dan
portofolio infrastruktur.
6.2. Strategi Infrastruktur TI
Pada tabel berikut akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi pada lapisan
infrastruktur teknologi informasi LIPI.
Tabel 6.1. Analisis Kesenjangan Infrastruktur Teknologi Informasi
No. IT Infrastructure Strategy Infrastruktur TI Kondisi Saat Ini Tindak
Lanjut
1
Dengan skema koneksi jaringan
koneksi internet dan WAN
terintegrasi yang sudah menjangkau
seluruh satuan kerja LIPI dapat
dimanfaatkan untuk menerapkan
sistem authentikasi sentralisasi
terdistribusi
Proxy Server Saat ini seluruh koneksi
internet di lingkungan satuan
kerja LIPI sudah
menggunakan proxy, namun
belum terintegrasi dengan
single sign on
Update
2 Memanfaatkan infrastruktur jaringan
koneksi WAN LIPI yang sudah
terintegrasi untuk
mengimplementasikan teknologi
komunikasi video
teleconference/VOIP
Video Teleconference /
VOIP
Saat ini untuk melaksanakan
video teleconference
menggunakan VICON (cisco
based) dan Skype dan belum
semua satuan kerja memiliki
fasilitas video conference
yang handal.
Create
3 Memanfaatkan infrastruktur jaringan
koneksi WAN LIPI yang sudah
terintegrasi untuk
mengimplementasikan sistem
wireless terintegrasi
Sistem Wireless
Terintegrasi
Saat ini penggunaan wireless
/ access point masih
beragam dan tidak
terintegrasi dalam satu
control terpusat sehingga
menyebabkan kesulitan
dalam hal pemeliharaan
wireless.
Replace
4 Virtual data center dan teknologi
virtualisasi dapat digunakan untuk
Single Sign On Saat ini LIPI belum
menerapkan single sign on
Create
117
membangun sistem informasi
bersifat single sign on yang stabil
untuk mengizinkan pengguna
mengakses seluruh layanan
LIPI dengan sekali login
5 Memanfaatkan data center yang
telah dimiliki oleh LIPI sebagai DRC
DRC (Disaster Recovery
Center)
Saat ini data center yang
dimiliki oleh LIPI masih
belum memiliki DRC, hanya
tersedia backup data untuk
Virtual Machine Server Cloud
Create
6 Memanfaatkan teknologi virtualisasi
dan cloud computing untuk
mempercepat proses
pengembangan sistem informasi dan
meningkatkan efesiensi biaya
investasi infrastruktur
Virtualisassi / VM Ware Saat ini untuk server layanan
pusat dan beberapa server
satuan kerjaLIPI sudah
menggunakan teknologi
virtualisasi / VM Ware
Utilize
7 Memanfaatkan infrastruktur klaster
HPC untuk analisis Big Data dan
Analisis Media Sosial guna
menunjang pengambilan keputusan
(Misal : Grand design Research,
trend research issues)
HPC (High Performance
Computing)
Saat ini LIPI sudah memiliki
HPC yang digunakan analisa
big data dan untuk
kepentingan penelitian
Utilize
8 Mengimpementasikan teknologi IPS
dan IDS untuk meningkatkan
keamanan jaringan koneksi WAN dan
sistem informasi LIPI
IDS (Intrusion
Detection System & IPS
(Intrusion Prevention
System)
Saat ini LIPI belum memiliki
IDS dan IPS yang berguna
membantu mendeteksi dan
mencegah adanya ancaman
keamanan jaringan
computer, saat ini hanya
menggunakan firewall baik
ditingkat jaringan dan server
Create
9 Jaringan komputer telah menjangkau
seluruh satuan unit kerja, hal
tersebut dapat dimanfaatkan untuk
menerapkan database yang
sentrasilasi terdistribusi untuk
menjamin data yang akurat dan slalu
tersedia.
Jaringan komputer
Fiber Optic
Saat ini hampir seluruh
satuan kerja LIPI telah
menggunakan media fiber
optic sebagai komunikasi
jaringan komputer
Utilize
10 Melakukan penambahan kapasitas
sistem backup VM Cloud
Kapasitas Backup VM
Cloud
Saat ini LIPI sudah
menyediakan layanan
backup server VM untuk
rentang waktu 2 minggu,
namun layanan backup ini
masih belum tersedia untuk
semua server VM Cloud LIPI
dikarenakan kurangnya
kapasitas penyimpanan data
Update
11 Membangun Sistem Backup Reltime
Mirroring
Backup Data Realtime
Mirroring
Saat ini LIPI belum memiliki
backup data realtime
mirroring, hal ini diperlukan
tidak hanya backup untuk
data saja namun diperlukan
juga backup untuk hardware
cloud server
Create
12 Mengaktifkan Data Center Cibinong
sebagai DRC LIPI
Data Center Cibinong Saat ini Data Center Cibinong
belum berfungsi sebagai DRC
LIPI, diperlukan kesiapan dari
segi infrastruktur untuk
membuat DRC LIPI
Create
118
Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.1. IT Infrastruktur Strategy
(perangkat IT, listrik,
pendingin AC, dll)
13 Mengadakan infrastruktur
pendukung IT Security
Antivirus Saat ini belum ada
standarisasi penggunaan
antivirus untuk pengguna
komputer di seluruh satuan
kerja LIPI
Create
14 Mengadakan infrastruktur
pendukung ITSM
Aplikasi Service Desk
(ITSM)
Saat ini LIPI belum memiliki
aplikasi service desk / ITSM
Create
119
6.3. IT Infrastructure Portfolio matrix
Solusi kebutuhan teknologi informasi dipetakan ke dalam matriks Strategic, High potential,
Key operational, dan Support. Hasil pemetaan tersebut merupakan Future Application Portfolio
yang diusulkan. Pemetaan ini bertujuan untuk membuat prioritas dalam pengembangan
infrastruktur. Pemetaan solusi IT infrastruktur TIK LIPI ke matriks Mc Farlan dapat dilihat pada
gambar 6.2 berikut.
High Performance Computing (HPC) dapat digunakan untuk analisis Big Data dan Analisis
Media Sosial yang dapat menunjang pengambilan keputusan (Misal : Grand design Research,
trend research issues) dan Teleconference yang dapat digunakan untuk kepentingan conference
baik untuk kepentingan para peneiliti dan pimpinan, sehingga High Performance Computing
(HPC) dan Teleconference termasuk ke dalam matriks High potential.
Dan untuk IT Infrastruktur lainnya seperti proxy server, NTP server, SSH Transit server, NMS
server, Database server, Email server, Aplikasi server, Hosting server, Private Cloud, Internet,
WAN, LAN Wireless, DRC, Cloud Storage, Backup Disk, Backup Tape, SSL/HTTPS, Single Sign On,
Firewall, IDS & IPS dan Antivirus termasuk ke dalam matriks Key operational.
Gambar 6.2. Pemetaan Solusi IT Infrastruktur ke Matriks Mc Farlan
120
6.4. Peta Jalan Implementasi Infrastruktur Teknologi Informasi
Tabel 6.2. Peta Jalan Implementasi Infrastruktur TI LIPI
No Infrastruktur Teknologi Informasi Estimasi Biaya 2016 2017 2018 2019
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1 Implementasi Sistem Single Sign On (SSO)
2 Implementasi Intrusion Detection System
3 Implementasi Intrusion Prevention System
4 Pembangunan Disaster Recovery Center
(DRC)
5 Wireless Integrated System
121
7. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
TIK LIPI
7.1. Pendahuluan
Berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK LIPI, kondisi saat ini pengelolaan infrastruktur
TIK di LIPI sudah tersentralisasi namun terkait kebijakan dan pengembangan sistem masih
terdesentralisasi sehingga banyak terjadi tumpang tindih dan duplikasi sistem informasi. Maka
dari itu, untuk pengelolaan TIK di LIPI ke depan akan dilaksanakan secara Hybrid atau
dekonsilidasi sentralisasi dimana kebijakan TIK secara terpusat dan pengembangan serta
pengelolaan TIK dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi.
Tabel 7.1. Pengelolaan Kewenangan TIK LIPI
7.2. IS/IT Management Strategy
Pada tabel berikut akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi pada lapisan tata kelola TIK
LIPI.
Tabel 7.2. Analisis Kesenjangan Tata Kelola TIK LIPI
No Wewenang Unit TIK Pusat Unit TIK Eselon 1
1 Kebijakan ѵ -
2 Standar ѵ ѵ
3 Operasional Layanan Terpadu ѵ ѵ
4 Operasional Spesifik - ѵ
5 Pemantauan ѵ ѵ
No. IT Strategic & Policy Strategy Kebijakan & Standar
Pengelolaan TIK
Kondisi Saat Ini Tindak
Lanjut
1
Menyusun Kebijakan Rencana
Strategis TIK sesuai
standard/compliance Enterprise
Architecture yang selaras dan
mendukung rencana strategis LIPI
secara berkelanjutan
Kebijakan Rencana
Strategis TIK / IT
Master Plan
Saat ini kebijakan rencana
strategis TIK disusun per-
tahun
Create
2 Mendorong awarness pemanfaatan
TIK di tingkat top level management
LIPI dengan menyusun kebijakan IT
Kebijakan IT Steering
Committee
Saat ini belum memiliki
kebijakan IT Steering
Committee
Create
122
Steering Committee agar inisiatif
pemanfaatan TIK dilaksanakan
secara top down sehingga dapat
menjadi bagian dari strategi LIPI
yang mampu
mengeleminasi/meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses bisnis
dalam mencapi sasaran strategis LIPI,
dan dapat mendukung proses
pengambilan keputusan strategis.
3 Menyusun kebijakan penetapan
Chief Information Officer (CIO) LIPI
yang berfungsi Mengkoordinasikan
perencanaan, pelaksanaan, dan
pematauan investasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang
strategis di tingkat LIPI;
Kebijakan Penetapan
Chief Information
Officer (CIO) LIPI
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Penetapan Chief
Information Officer (CIO) LIPI
Create
4 Menyusun kebijakan tata kelola TIK
LIPI yang bersifat hybrid
Kebijakan Tata Kelola
TIK LIPI yang bersifat
hybrid
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Tata Kelola TIK LIPI
yang bersifat hybrid
Create
5 Menyusun dan menerapkan
kebijakan pengelolaan layanan TIK
LIPI yang sesuai standar ITSM / ISO
20000
Kebijakan Pengelolaan
Layanan TIK LIPI / ISO
20000
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Pengelolaan
Layanan TIK LIPI / ISO 20000
Create
6 Menyusun dan menerapkan
kebijakan keamanan informasi yang
sesuai standar ISO/IEC 27001
Kebijakan Keamanan
Informasi / ISO 27001
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Keamanan
Informasi / ISO 27001
Create
7 Meningkatkan kemampuan teknis
dan manajerial SDM TIK LIPI sesuai
dengan trend TIK
Pelatihan teknis
manajerial SDM TIK
LIPI
Saat ini belum pernah
mengikuti pelatihan teknis
manajerial SDM TIK
Create
8 Menunjuk Unit Pembina Teknis SDM
TIK di lingkungan LIPI
Pembina Teknis SDM
TIK
Saat ini belum memiliki
Pembina Teknis SDM TIK
Create
9 Menyusun Rencana Pengembangan
SDM TIK LIPI
Rencana
Pengembangan SDM
TIK LIPI
Saat ini belum memiliki
Perencanaan Pengembangan
SDM TIK LIPI
Create
10 Menyusun Kebijakan Rancangan
Integrasi Data
Kebijakan Rancangan
Integrasi Data
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Rancangan
Integrasi Data
Create
11 Menyusun Kebijakan Standard
Pengembangan SI
Kebijakan Standard
Pengembangan SI
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Standard
Pengembangan SI
Create
12 Menyusun Kebijakan Pedoman
Penelitian dilaksanakan secara
elektronik
Kebijakan Pedoman
Penelitian dilaksanakan
secara elektronik
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Pedoman
Penelitian dilaksanakan
secara elektronik
Create
13 Melakukan Pelatihan IT Sekuriti
untuk SDM TIK LIPI
Pelatihan IT Sekuriti Saat ini belum pernah
mengikuti pelatihan IT
sekuriti
Create
14 Menyusun standar keamanan
teknologi informasi dalam proses
pengembangan sistem informasi LIPI
Standar Keamanan
dalam proses
pengembangan sistem
Informasi LIPI
Saat ini belum memiliki
Standar Keamanan dalam
proses pengembangan
sistem Informasi LIPI
Create
123
7.2.1. Struktur Tata Kelola TIK
Mengingat hasil dari TI tidak dapat ditentukan hanya oleh organisasi pengelola TI saja,
maka tata kelola TI organisasi dalam konteks korporat akan sangat menentukan keberhasilan
TI dalam mencapai obyektif yang ingin dituju. Berikut gambar dibawah ini memperlihatkan
fungsi-fungsi dasar yang dibutuhkan dalam struktur tata kelola TI organisasi yang kemudian
akan dijadikan sebagai kerangka kerja untuk melakukan analisa dan desain struktur tata
kelola TI.
Gambar 7.1. Kerangka Kerja Fungsional Tata Kelola TIK
Pengelolaan TI dalam konteks korporat di LIPI perlu memiiki keseluruhan fungsi dibutuhkan
seperti dinyatakan pada kerangka kerja pengelolaan TI yang telah diterapkan. Untuk itu,
struktur tata kelola TI LIPI harus mengandung fungsi-fungsi sebagaimana yang diuraikan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 7.3. Kategori Fungsi pada Kerangka Kerja
No Kategori Fungsi Deskripsi
1 Strategi Fokus kelompok fungsi ini adalah memastikan keterkaitan
dan keselarasan antara TI dengan strategi bisnis.
Perencanaan dan Strategi TIK LIPI, Perencanaan. Dari
keterkaitan tersebut, kelompok fungsi ini menghasilkan
124
Untuk saat ini LIPI belum memiliki Komite Teknologi Informasi. Komite Teknologi Informasi
diperlukan dalam memastikan keselarasan antara penerapan teknologi informasi dengan
pencapaian tujuan organisasi. Jika kondisi saat ini dipetakan kepada kerangka kerja tata
kelola TI, maka akan diperoleh pemetaan sebagaimana yang diperliatkan pada Tabel 7.4
sebagai berikut
Tabel 7.4. Pemetaan kondisi eksisting dengan kerangka kerja tata kelola TI korporat
keputusan-keputusan terkait : perencanaan dan strategi TIK
LIPI, perencanaan dan strategi investasi TI beserta anggaran
yang dibutuhkan, kebijakan dan standart TIK LIPI, Arsitektur
TIK LIPI
2 Pengembangan / Project Fokus kelompok fungsi ini adalah mengelola dan
mengimplementasikan proyek-proyek TI agar sesuai dengan
keputusan dan arahan kelompok strategi. Adapun kelompok
fungsi ini meliputi manajemen program TIK, change
management, application implementation, infrastruktur
implementation
3 Operasional TI Fokus kelompok ini adalah operasioanal serta pemeliharaan
yang dibutuhkan untuk menyajikan layanan TI. Adapun
kelompok fungsi ini meliputi system security management,
pemeliharaan infrastruktur, pemeliharaan aplikasi, capacity
provisoioning, license management, end user support,
products and product & services delivery.
4 Resiko Fokus kelompok ini adalah menjalankan fungsi manajemen
resiko terhadap seluruh fungsi tata kelola TI. Adapun
kelompok fungsi ini meliputi Quality Audit, Compliance
Audit, Security Audit.
5 Pendukung Fokus kelompok fungsi ini adalah pada kepada pengelolaan
sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan /
projek ataupun operasional TI. Dukungan tersebut dapat
berupa dukungan SDM, Finansial, Aset dan sistem
manajemen layanan.
No Kategori Fungsi Pihak Terkait (Eksisting) Status Saat Ini
1 Strategi Belum ada Belum ada Komite Teknologi
Informasi
2 Pengembangan 1. PMO TIK & Resource
Deployment
2. Tim Development &
Implementasi
Belum ada PMO TIK dan belum
terdapat standar bagaimana
sebuah tim proyek dibentuk
untuk menangani proyek-
proyek TI yang dilaksanakan di
lingkungan LIPI
125
7.2.2 Kebutuhan Kebijakan dan Prosedur
Dalam rangka untuk memperbaiki kualitas proses tata kelola TI yang diterapkan di LIPI, diperlukan
sejumlah program tata kelola TI. Program tata kelola TI tersebut berupa kebijakan dan prosedur
tata kelola TI. Daftar kebijakan dan prosedur tata kelola TI yang perlu diprioritaskan untuk disusun
dan diterapkan di LIPI diuraikan pada Tabel 7.3.
Tabel 7.3 Daftar Kebutuhan Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola TI
3 Operasional TI 1. Operasional TIK Pusat
2. Operasional TK Eselon I
3. Service Support
4. Service Delivery
Untuk infrastruktur jaringan
dan server dikelola oleh
Operasional TIK Pusat
Untuk aplikasi pengelolaannya
dilakukan oleh masing-masing
satuan kerja. Pengadaan
teknologi informasi masih
dilakukan oleh masing-masing
satuan kerja tanpa keharusan
untuk berkoordinasi dengan
pihak Operasional TIK Pusat
4 Resiko Inspektorat Fungsi resiko / pengendalian TI
belum berjalan. Inspektorat
sebagai unsur pengawasan di
lingkungan LIPI belum memiliki
unsur audit TI. Sehingga fungsi
pengendalian yang dilakukan
masih terbatas kepada area-
area non-TI
5 Pendukung 1. Sekretariat Utama khususnya
Biro Umum yang membawahi
bagian TI & Aset, BOSDM
membawahi bagian SDM dan
BPK yang membawahi bagian
Keuangan, BKHH yang
membawahi bagian kerja
sama dan hukum
2. Seluruh deputi
Dukungan bisnis terhadap TI
masih dilakukan oleh masing-
masing deputi sehingga dinilai
baik namun belum
terkoordinasi di satu Deputi
No Kelompok Kebijakan / Prosedur
1 Strategi • IT Master Plan
• Kebijakan IT Steering Committee
• Kebijakan Penetapan Chief Information Officer (CIO) LIPI
• Kebijakan Tata Kelola TIK LIPI yang bersifat Hybrid
• Kebijakan Pedoman Penelitian dilaksanakan secara
elektronik
2 Pengembangan • Kebijakan dan Prosedur Pengembangan SI
• Kebijakan dan Prosedur Rancangan Integrasi Data
126
Gambar 7.1 Kebijakan dan Prosedur TIK
7.2.3 Diagram Fungsi Organisasi TIK
Organisasi TI merupakan satuan kerja dalam perusahaan yang bertanggung-jawab dalam
penyajian layanan TI. Oleh karena itu maka dibutuhkan struktur organisasi yang tepat dan
sumber daya manusia yang kuat pula. Saat ini satuan kerja pengelola TI di LIPI adalah Sub
Bagian Pengelolaan Jaringan Teknologi Informasi dibawah satuan kerja Biro Umum LIPI.
Berikut struktur organisasi TIK LIPI yang tertera pada gambar berikut ini :
Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Layanan TIK LIPI
• Kebijakan dan Prosedur Keamanan Informasi
3 Operasional • Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Data Center
• Kebijakan dan Prosedur Pengadaan TI
• Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Layanan TIK LIPI
• Kebijakan dan Prosedur Keamanan Informasi
4 Resiko • Kebijakan dan Prosedur Disaster Recovery
• Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Layanan TIK LIPI
• Kebijakan dan Prosedur Keamanan Informasi
127
Gambar 7.2. Struktur Organisasi TIK LIPI
Terkait dengan struktur organisasi di atas, ada beberapa penjelasan penting mengenai
jabatan dan fungsinya dalam organisasi TIK LIPI, sebagai berikut :
1. Komite Pengarah TIK LIPI
Keanggotaan Komite Pengarah TIK terdiri dari Sekretariat Utama LIPI selaku CIO tingkat LIPI,
yang dibantu oleh :
a. Penganggung jawab pemantauan kegiatan TIK (PMO) tingkat LIPI
b. Penanggung jawab fungsi pengembangan arsitektur aplikasi dan infrastruktur yang
berperan sebagai perancang kegiatan continues improvement
c. Penanggung jawab IT PMO dan CoE dikoordinasi oleh Biro Umum yang keanggotaannya
terdiri dari perwakilan eselon I LIPI
Adapun tugas Komite Pengarah TIK sbb :
a. Memberikan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan Komite Pengarah TIK
b. Mengajukan usulan kebijakan dan standar TIK LIPI
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan TIK LIPI
128
Gambar 7.3. Komite Pengarah TIK LIPI
2. Chief Information Officer (CIO) LIPI
Adapun tugas CIO LIPI sbb :
a. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan investasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang strategis di tingkat LIPI
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pemutakhiran IT Master Plan LIPI agar selaras
dengan rencana strategis LIPI
c. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan perumusan kebijakan standard an
prosedur TIK di tingkat LIPI
d. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pengembangan arsitektur TIK
e. Mengajukan rancangan kebijakan dan standar TIK LIPI kepada Kepala LIPI
f. Menetapkan keputusan terkait dengan penyelenggaraan tata kelola TIK
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi operasional layanan TIK LIPI
h. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan kebijakan, standard an prosedur TIK di
lingkungan LIPI
i. Menyatakan kondisi bencana (disaster) terkait dengan kelangsungan layanan TIK di LIPI
3. Project Management Office (PMO)
PMO terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Project Manager
b. Project Admin
129
c. Project Portfolio
Adapun tugas Tim PMO sbb :
a. Melakukan penyelarasan investasi TIK di lingkungan LIPI
b. Menyusun kebutuhan untuk proses pengadaan barang dan jasa terkait integrasi TIK
c. Mengelola ketersediaan sumber daya dalam proses pendampingan hasil pengadaan
barang dan jasa terkait integrasi
d. Memonitor tahapan integrasi TIK LIPI
4. Tim Perencanaan Kebijakan TIK
Tim Perencanaan Kebijakan TIK terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Perencanaan Strategi TIK
b. Kebijakan dan Standarisasi Tata Kelola TIK
c. Bina Kepatuhan TIK
Adapun tugas Tim Perencanaan Kebijakan TIK sbb :
a. Me-review dan menyesuaikan kebijakan dan standar yang telah ditetapkan
b. Menyusun kebijakan dan standar serta prosedur TIK yang dibutuhkan dan
c. Melakukan pemantauan dan review terhadap implementasi kebijakan dan standar serta
prosedur TIK di lingkungan LIPI
5. Tim Arsitektur TIK
Tim Arsitektur TIK terdiri dari 5 bagian yaitu :
a. Arsitektur Proses Bisnis
b. Arsitektur Data / Informasi
c. Arsitektur Aplikasi
d. Arsitektur Keamanan Informasi
e. Arsitekur Infrastruktur TIK
Adapun tugas Tim Perencanaan Kebijakan TIK sbb :
a. Melakukan koordinasi dan terlibat aktif dalam setiap tahapan integrase TIK LIPI
b. Memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan dan standar serta prosedur TIK yang
dibutuhkan dan
c. Mewujudkan pembentukan repository data keuangan dan kekayaan negara dalam rangka
kegiatan pertukaran data elektronik antar unit eselon I di lingkungan LIPI
6. Tim Pengembangan & Implementasi
Tim Pengembangan dan Implementasi terdiri dari 6 bagian yaitu :
130
a. Analisa Sistem
b. Perancangan Sistem
c. Pengembangan Sistem
d. Pengendalian Mutu
e. Implementasi Sistem
f. Dokumentasi Sistem
Adapun tugas Tim Pengembangan dan Implementasi adalah melakukan pengembangan dan
Implementasi sistem informasi LIPI
7. Tim Operasional TIK
Tim Operasional TIK terdiri dari 5 bagian yaitu :
a. Layanan TIK
b. Pengelolaan Operasional TIK
c. Pengelolaan Infrastruktur TIK
d. Pengelolaan Aplikasi Umum
e. Penelolaan Aplikasi Khusus
Adapun tugas Tim Operasional TIK adalah berfokus kepada pengelolaan layanan TIK yang
saat ini berjalan.
8. Tim TIK Unit Eselon I
7.3. IS/IT Management Portfolio matrix
Solusi kebutuhan tata kelola TIK LIPI dipetakan ke dalam matriks Strategic, High Potential, Key
Operational, dan Support. Hasil pemetaan tersebut merupakan Future Application Portfolio yan diusulkan.
Pemetaan ini bertujuan untuk membuat prioritas dalam pengembangan infrastruktur. Pemetaan solusi IT
infrastruktur TIK LIPI ke matriks Mc Farlan dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 7.4. Pemetaan Solusi IS/IT Management Strategis ke Matriks Mc Farlan
131
7.4. Peta Jalan Implementasi Organisasi dan Manajemen TIK
Tabel 7.5. Peta Jalan Implementasi Manajemen Tatakelola TIK LIPI
No Kebijakan / Standard Estimasi Biaya 2016 2017 2018 2019
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1 Kebijakan IT Steering Committee
2 Kebijakan Penetapan Chief information
Officer (CIO) LIPI
3 Kebijakan Tata Kelola Hybrid TIK LIPI
4 Kebijakan Pengelolaan Layanan TIK LIPI /
ISO 20000
5 Kebijakan dan Prosedur Pengadaan TIK
6 Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Data
Center
7 Kebijakan Rancangan Integrasi Data
8 Kebijakan Standar Pengembangan Sistem
Informasi
9 Kebijakan dan Prosedur Disaster Recovery
Plan
10 Kebijakan Keamanan Informasi / ISO
27001
11 Kebijakan Pedoman Penelitian
dilaksanakan secara elektronik
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, ttd. ISKANDAR ZULKARNAIN
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas, ttd. Nur Tri Aries Suestiningtyas