Download pptx - Santun Bernegosiasi

Transcript
Page 1: Santun Bernegosiasi

Tugas Bahasa Indonesia Bab II Santun Bernegosiasi

Disusun Oleh :Hayyun Ibnu Yaqzan (wakil ) (11/XA)Irfan Wahyu Wicaksono (ketua) (12/XA)Lalla Kumala Yulanda (editor) (13/XA)

Luthfia Azmi Faiha (sekretaris 1)(14/XA)Masita Hayunikusuma (sekretaris 2)(15/XA)Meta Mediana (bendahara 1)(16/XA)Miftah Fragusti Arrazi (bendahara 2)(17/XA)

Muhamad Hardian (editor) (18/XA)Muhammad Ikhwan Sabdana (operator) (19/XA)

Muhammad Rifqi Fatullah (editor) (20/XA)

Page 2: Santun Bernegosiasi

Bahasa sebagai alat negosiasi

A. Bahasa Sebagai Alat KomunikasiDi Indonesia terdapat banyak sekali bahasa daerah,.

Sehingga bahasa Indonesia adalah bahasa adalah solusi permasalahan komunikasi atas perbedaan bahasa di setiap daerah. Dalam negosiasi bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana komunikasi. Sarana komunikasi tersebut digunakan untuk memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis.

• Seorang negoisator hendaknya memperhatikan :• 1. Bahasa yang benar• 2. Kejujuran• 3. Kedisiplinan

Page 3: Santun Bernegosiasi

Pengertian negosiasi

B. Pengetian NegosiasiNegosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi

untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antar satu pihak dengan pihak yang lain. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, negosiasi berkaitan erat dengan komunikasi. Sehingga komunikasi adalah inti negosiasi.

Page 4: Santun Bernegosiasi

Ciri Negosiasi Apabila Dilihat Dari Segi Isinya.

(a) Negosiasi menghasilkan kesepakatan. (b) Negosiasi menghasilkan keputusan

yang saling menguntungkan. (c) Negosiasi merupakan sarana untuk

mencari penyelesaian . (d) Negosiasi mengarah kepada tujuan

praktis. (e) Negosiasi memprioritaskan kepentingan

bersama.

Page 5: Santun Bernegosiasi

1. Pengertian KomunikasiMenurut KBBI, komunikasi adalah pengiriman dan

penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam komunikasi terdapat dua unsur, yaitu komunikator dan pesan. Komunikator adalah orang yang berkomunikasi. Pesan adalah suatu yang disampaikan dan diterima oleh komunikator.

2. Proses Terjadinya NegosiasiProses komunikasi berhasil jika komunikan memahami pesan

yang disampaikan oleh komunikator. Selanjutnya komunikan memberi tanggapan kepada komunikator atas pesan yang disampaikan dan komunikator pun harus dapat memahami tanggapan tersebut.

Page 6: Santun Bernegosiasi

Cara Melakukan NegosiasiCara-cara itu dapat ditempuh dengan:

(1)menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis,

(2)mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak,

(3) mengajukan pandangan baru dan mengabaika pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak,

(4) mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing, dan

(5)memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat dari kedua belah pihak.

Page 7: Santun Bernegosiasi

3. Macam-Macam KomunikasiPesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan

berupa bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal adalah bahasa yang disampaikan secara lisan dengan menggunakan bahasa tertentu. Sedangkan bahasa nonverbal adalah bahasa nonlisan yang menyertai bahasa lisan.

Di dalam perusahaan, dikenal istilah komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung antar orang dalam satu perusahaan. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pemimpin perusahaan dengan pihak di luar perusahaan.

Page 8: Santun Bernegosiasi

4. Komunikasi Efektif

Agar komunikasi berjalan efektif, perhatikan beberapa aspek berikut!a. Keterbukaan

Komunikator dan komunikan harus bersikap terbuka. Keterbukaan dapat menimbulkan rasa saling percaya.

b. EmpatiKomunikasi bersifat dua arah antara komunikator dengan

komunikan. Sehingga penting bagi komunikator untuk menempatkan dirinya dalam posisi komunikan atau sebaliknya.

c. DukunganKomunikator dan komunikan yang saling mendukung akan

menghasilkan komunikasi yang lancar.d. Kesamaan

Komunikasi semakin efektif jika pihak yang terlibat memiliki banyak kesamaan.

Page 9: Santun Bernegosiasi

5. Hambatan-Hambatan Berkomunikasia. Komunikasi terjadi satu arahb. Perbedaan pandanganc. Adanya kesalahpahamand. Umpan balik yang tidak tepate. Topik yang tidak fokus

Page 10: Santun Bernegosiasi

Kriteria negosiasi

• Ada pihak-pihak yang terlibat• Ada tujuan yang hendak dicapai setiap pihak• Ada permasalahan yang dibahas• Ada proses tawar-menawar• Ada harapan yang mencapai kesepakatan

Page 11: Santun Bernegosiasi

Negosiasi lisan dan tulis

Page 12: Santun Bernegosiasi

NEGOSIASI LISAN

Dalam hal ini seorang negoisator lebih mengutamakan kemampuan bicaranya, ini lebih bersifat praktek.

Teknik berbicara : 1. Faktor internal2. Faktor eksternal

Berbicara Efektif : 1. Pembuka2. Isi3. Penutup Prasyarat Organis :1.Pengaturan napas2.Pengaturan Suara3.Pengaturan tubuh

Page 13: Santun Bernegosiasi

• Prasyarat bahasa :

1. Dinamika Bicara2. Ritme Bicara3.Diksi4.Susunan kalimat

Page 14: Santun Bernegosiasi

Negosiasi Tulis• Negosiasi tulis adalah negosiasi yang menggunakan bahasa

baku dan media tulis.• Negosiasi menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Page 15: Santun Bernegosiasi

Bentuk- Bentuk Negosiasi Tulis:

• Proposal di lontarkan ketika suatu bentuk kegiatan bersifat umum ketika memerlukan sebuah anggaran dana yang di rilis dalam sebuah tulisan formal berisikan dari mulai kegiatan yang di laksanakan sampai anggaran dana yang di butuhkan. Hal ini sering terjadi dalam sebuah organisasi masyarakat aktif yang kerap igin sekali meyajikan sautu bentuk ekspresi untuk memperingati hari hari besar yang bersifat penting baik hari besar islam dan hari besar negara.

A) Proposal

Page 16: Santun Bernegosiasi

Format sistematis dalam pembuatan sebuah proposal yang baik dan benar dapat anda ikuti langkah langkah di bawah ini:

1. Pendahuluan 2. Latar belakang 3. Masalah 4. Tujuan 5. Sasaran 6. Pelaksanaan 7. Jadwal Pelaksanaan 8. Anggaran Dana 9. Penutup 

Adapun dalam langkah menyusun sebuah proposal dapat di lihat susunan rapi dan baik seperti di bawah ini:

1. Halaman Judul2. Latar Belakang3. Tujuan Kegiatan4. Nama5. Tema Kegiatan6. Bentuk Kegiatan7. Peserta8. Penyelenggara9. Jadwal dan Lokasi Kegiatan10.Susunan Acara11.Susunan Panitia12.Rencana Anggaran13.Penutup

Proposal Kegiatan

Page 17: Santun Bernegosiasi

1) Kepala atau kop suratKepala surat umumnya mencantumkan identitas lembaga organisasi yang terdiri atas:a. Logo atau lambang lembaga atau perusahaan, organisasib. Nama lembagac. Alamat lembagad. Nomor telepon, teleks, faximile.Khusus untuk surat perusahaan dapat ditambahkan macam usaha, bidang kegiatan, nomor izin usaha.Fungsi kepala surat:a. Mengetahui nama dan alamat kantor lembagab. Menginformasikan bidang usaha, jenis kegiatanc. Alat promosi.

Bagian-bagian dari Surat Resmi :

B) Surat Resmi

Page 18: Santun Bernegosiasi

2) Nomor suratSurat resmi yang mewakili suatu organisasi, lembaga atau perusahaan pada umumnya menggunakan nomor dan kode tertentu.Penomoran surat itu berguna untuk:a. Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukanb. Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaanc. Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinyad. Penunjukkan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.Secara umum rangkaian nomor surat terdiri atas nomor urut, kode, bulan, dan tahun pembuatan surat. Nomor urut menggunakan angka Arab, kode bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun ditulis utuh dan dapatditulis dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya, yaitu:a) Diletakkan disebelah kiri atas kertas untuk surat berperihalb) Diletakkan dibawah judul untuk surat berjudul

Page 19: Santun Bernegosiasi

3) Tanggal penulisan suratCara penulisan tanggal untuk surat pribadi atau yang berasal dari perorangan, tanggal sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau nama kota pengirim surat. Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu mencantumkan alamat atau nama kota, karena hal itu sudah tercantum dalam kepala surat. Penulisan tanggal selalu diikuti dengan nama bulan dan tahun.4) Lampiran yang disertakanPengiriman surat yang disertai lampiran dokumen disebut dalam isi surat. Penulisannya dibawah nomor surat disebutkan jumlah lembar, eksemplar atau cukup satu berkas. Penulisan jumlah ditulis dengan huruf kalau jumlah kurang dari sepuluh.5) Hal atau perihalHal atau perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca tentang pokok dalam surat. Hal atau perihal sama dengan judul pada surat berjudul. Beberapa hal teknik penulisan yang harus diperhatikan :a. Hal atau perihal tidak ditulis dengan huruf kapital keseluruhannya, kecuali untuk judul surat berjudulb. Hal ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama kata utamanya. Kata tugas ditulis dengan huruf kecilc. Pada akhir perihal tidak menggunakan tanda titik karena perihal bukan kalimat

Page 20: Santun Bernegosiasi

6) Alamat tujuanAlamat tujuan terdapat dalam dua tempat. Pertama, ditulis disampul surat. Kedua, alamat yang ditulis pada lembar kertas surat. Alamat yang ditulis pada sampul biasanya harus lengkap. Sedangkan pada lembar kertas surat dapat tidak selengkap alamat yang tertulis pada sampul. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan adalah:

a. Kata kepada tidak wajib dipakai, karena mengandung unsur kemubaziran

b. Ungkapan ”Yang terhormat” atau singkatannya ”Yth.” dipakai untuk :1) Menghormati orang atau pihak yang dikirim surat. Misalnya atasan, teman, kolega atau relasi kerja.2) Menghormati pihak yang dituju dalam kedudukannya sebagai pejabat suatu lembaga, organisasi atau perusahaan. Ungkapan ”Yang terhormat” atau ”Yth.” tidak perlu dipakai apabila alamat yang dituju tidak menyebutkan nama atau jabatan seseorang.

c. Sebutan ”Bapak”, ”Ibu”, atau ”Sdr.” hanya dipergunakan apabila diikuti nama orang. Kata-kata sebutan tersebut tidak perlu digunakan apabila pihak yang dituju adalah lembaga atau jabatan tertentu.

Page 21: Santun Bernegosiasi

7) Salam PembukaSalam pembuka berguna untuk membuka pembicaraan dalam surat secara adab. Akan tetapi, surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun tidaklah salah. Biasanya salam pembuka digunakan untuk surat-surat yangberisi berita.8) Isi SuratSebagaimana karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga bagian penting, yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup

a. Bagian PembukaBagian pembuka berguna sebagai pengantar bagi pembaca untuk segera mengetahui berita pokok yang akan disampaikan melalui surat tersebut. Dalam bagian pembuka sudah harus disebutkan inti masalah yang akan disampaikan kepada pihak yang dimaksud.

b. Bagian IntiBagian inti surat adalah bagian yang berisi maksud utama pengiriman surat. Kecuali surat pengantar, maksud utama pengiriman surat yang sudah disinggung pada bagian pembuka ditegaskan kembali atau dijelaskan lebih lanjut pada bagian inti.

c. Bagian PenutupBagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih. Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin disampaikan melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya singkat, tegas, dan tidak perlu berbasa-basi secara berlebihan.

Page 22: Santun Bernegosiasi

Macam-macam negosiasi• 1. Negosiasi Berdasarkan Situasi a. Negosiasi Formal

Negosiasi formal merupakan negosiasi yang terjadi dalam situasi formal. Ciri-cirinya adalah adanya perjanjian yang sah secara hukum. Contoh : Negosiasi kerjasama antara dua perusahaan.

b. Negosiasi Informal Negosiasi informal atau lobi yaitu negosiasi yang dapat

terjadi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, serta dapat dilakukan secara terus-menerusdalam jangka waktu panjang. Contoh : Negosiasi antara ayah dan anak.

Page 23: Santun Bernegosiasi

2. Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator

a. Negosiasi tanpa Pihak Penengah Negosiasi yang dilakukan oleh 2 negosiator atau

lebih. Contoh : Negosiasi antara perwakilan OSIS dan pihak sponsor.

b. Negosiasi dengan Pihak PenengahNegosiasi yang dilakukan oleh 2 negosiator

atau lebih dan pihak penengah. Negosiator saling berargumentasi. Pihak penengah bertugas membuat kesepakatan akhir dalam negosiasi tersebut. Contoh : Sidang di pengadilan. Pihak penggugat dan tergugat sebagai pihak yang bernegosiasi dan hakim sebagai pihak pengengah.

Page 24: Santun Bernegosiasi

3. Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi

a.Negosiasi Kolaborasi (Negosiasi win-win) Para negosiator berusaha mencapai kesepakatan dengan menggabungkan kepentingan masing-masing.

b.Negosiasi Dominasi (Negosiasi win-lose) Salah satu negosiator mendapatkan keuntungan lebih besar dari kesepakatan yang dicapai, sedangkan pihak lawan mendapatkan keuntungan lebih kecil.

c.Negosiasi Akomodasi (Negosiasi lose-win) Negosiator mendapatkan keuntungan sangat kecil bahkan mengalami kerugian, sedangkan pihak lawan mendapatkan keuntungan sangat besar bahkan 100% keuntungan. Hal ini disebabkan oleh kegagalan negosiator dalam bernegosiasi.

d.Negosiasi Menghindari Konflik (Negosiasi lose-lose) Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang muncul. Akibatnya, kedua pihak bersepakat untuk menyelesaikan konflik.

Page 25: Santun Bernegosiasi

Menganalisis teks negosiasiBacalah Teks Negosiasi berikut :

Setelah para karyawan sebuah perusahaan di bidang elektronika melakukan aksi mogok kerja dengan melakukan demonstrasi di depan kantor perusahaan, akhirnya wakil perusahaan itu menerima wakil para karyawan untuk berdialog. Dialog itu dijaga oleh sejumlah petugas keamanan. Sementara itu, beratus-ratus karyawan masih berdemonstrasi di depan kantor perusahaan.

Page 26: Santun Bernegosiasi

1. Wakil karyawan : Selamat sore, Pak.2.Wakil perusahaan: Selamat sore. Mari, silakan

duduk.3.Wakil karyawan: Ya, terima kasih.4.Wakil perusahaan: Saya, Hadi Winoto, wakil dari

perusahaan. Anda siapa?5.Wakil karyawan: Saya Suparmin, yang dipercaya

teman-teman untuk menemui pimpinan.(Mereka bersalaman)

6. Wakil perusahaan: Sebenarnya, apa yang terjadi? Semua karyawan di perusahaan ini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan karyawan bisa di-PHK.

7.Wakil karyawan: Tidak ada apa-apa, Pak. Kami hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup layak.

Page 27: Santun Bernegosiasi

8.Wakil perusahaan: Maksudnya?9.Wakil karyawan: Ya, pasti Bapak tahu. Kami, karyawan, sudah

bekerja keras demi perusahaan. Tetapi, kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp2.000.000,00 sebulan. Paling tidak, kami menerima upah sebesar Rp3.000.000,00.

10.Wakil perusahaan: Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Listrik naik, bahan bakar naik, dan biaya operasional lain juga naik. Kenaikan UMP (upah minimum provinsi) belum bisa naik sekarang.

11.Wakil karyawan: Kalau begitu, kami tetap akan melakukan aksi mogok kerja sampai tuntutan kami dipenuhi.

12.Wakil perusahaan: Tidak boleh demikian. Kita harus mencari jalan tengah.

Page 28: Santun Bernegosiasi

13.Wakil karyawan: Lalu, bagaimana?14.Wakil perusahaan: Saya akan mengusulkan kenaikan

tersebut kepada direksi. Perusahaan hanya mampu menaikkan UMP sampai Rp2.400.000,00. Tidak lebih dari itu. Anda sendiri tahu bahwa pada situasi global ini perusahaan mana pun mengalami kesulitan.

15.Wakil karyawan: Tidak bisa, Pak. Ini kota Jakarta, Pak. Semua harus dibeli dengan uang. Ya, tolong diusahakan bagaimana caranya agar kami dapat hidup layak. Paling tidak kami menerima gaji sebesar Rp2.800.000,00.

16.Wakil perusahaan: Nanti saya akan mengusulkan ke direksi sebesar Rp2.600.000,00.

17.Wakil karyawan: Tapi, usahakan lebih, Pak. Kami akan bekerja lebih keras lagi.

Page 29: Santun Bernegosiasi

18.Wakil perusahaan: Baiklah, akan saya coba. Tolong kendalikan teman-teman karyawan dan sampaikan kepada mereka mulai besok semua karyawan harus masuk kerja kembali. Karyawan yang mogok kerja akan kena sanksi.

19.Wakil karyawan: Baik, Pak. Terima kasih. Boleh saya keluar?20.Wakil perusahaan: Ya, silakan.21.Wakil karyawan: Ya, terima kasih. Selamat sore.22.Wakil perusahaan: Selamat sore.(Mereka bersalaman)

Begitu Suparmin keluar dari kantor perusahaan, dia disambut oleh teman-temannya. Dia lalu menyampaikan hasil dialog dengan wakil perusahaan bahwa UMP mereka diusulkan naik paling tidak sebesar Rp2.600.000,00.

Page 30: Santun Bernegosiasi

Nah, teks negosiasi tersebut dapat dianalisis berdasarkan tiga hal, yaitu struktur, pasangan tuturan, dan tuturan santun serta tuturan persuasif.

1. Struktur Teks NegosiasiTeks ini dibagi mejadi 3 bagian, yaitu pembukaan, isi dan penutup. Tetapi dalam beberapa buku, teks ini diperinci menjadi 5 bagian yaitu Orientasi, Permintaan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup.

Page 31: Santun Bernegosiasi

• Orientasi dalam contoh diatas terdapat pada no 1-5.

Orientasi adalah tahap awal dalam negosiasi atau bisa dibilang adalam pembukaan.

• Permintaan pada no 6-12• Penawaran pada no 13-15• Persetujuan pada no 16-18Permintaan, penawaran, dan persetujuan merupakan

isi dari negosiasi yang membahas topik yang dibicarakan.

• Dan Penutup pada no 19-22Dan tentu saja penutup merupakan akhir dari topik

yang dibicarakan.

Page 32: Santun Bernegosiasi

2. Pasangan Tuturan Teks Negosiasi Perhatikan pasangan tuturan berikut ini[2].Wakil perusahaan: Selamat sore. Mari, silakan

duduk. (Memerintah)[3].Wakil karyawan : Ya, terima kasih. (Mematuhi

Perintah)Terlihat bahwa pada tuturan nomor 2 dan 3, wakil

perusahaan menyuruh wakil karyawan untuk duduk. Di situ terdapat pasangan tuturan memerintah–mematuhi perintah. Apabila perintah tidak dipatuhi, pasangan itu menjadi memerintah–menolak perintah.

Page 33: Santun Bernegosiasi

Pasangan tuturan yang lain yang mungkin terdapat dalam negosiasi adalah sebagai berikut.

- Mengucapkan salam–membalas salam- Bertanya–menjawab/tidak menjawab- Meminta tolong–memenuhi/menolak

permintaan- Meminta–memenuhi/menolak

permintaan- Menawarkan–menerima/menolak

tawaran- Mengusulkan–menerima/menolak

usulan, dan sebagainya

Page 34: Santun Bernegosiasi

3. Tuturan Santun dan Persuasifa. Tuturan Santun

Dalam negosiasi, harus menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan, oleh karena itu, kedua belah pihak harus bersikap santun.Misal, dalam berkata menggunakan bahasa yang santun seperti “Terima kasih, Pak” “Tidak apa-apa, Pak. Kami hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup layak” dan kata kata lainnya. Dan kesantunan tersebut merupakan strategi untuk mencapai tujuannya.

Page 35: Santun Bernegosiasi

b. Tuturan PersuasifTuturan persuasif merupakan tuturan yang digunakan untuk membujuk. Tujuannya adalah agar lawan negosiasi bersedia mengikuti usulan negosiator.Misal pada contoh kalimat no [15] dan [17] dalam kalimat itu wakil karyawan membujuk wakil perusahaan dengan tuturan serta alasan yang meyakinkan dan benar.

Page 36: Santun Bernegosiasi

Mengkonversi teks negosiasi

• Ini adalah contoh mengonversi dialog negosiasi menjadi teks narasi.Pada sore hari disebuah perusahaan, Suparmin (wakil karyawan) menemui Hadi Winoto (wakil perusahaan). Niat suparmin menemuinya karena dipercaya teman-teman untuk menyampaikan keluhan mereka. Semua karyawan melakukan demokrasi, mereka hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup yang layak. Karena selama ini mereka merasa kurang mendapat imbalan yang pantas, padahal sudah bekerja keras demi perusahaan. Semua karyawan melakukan aksi mogok kerja ini sampai tuntutannya dipenuhi. Wakil perusahaan menanggapi kasus ini dengan santai, ia akan mengusulkan kenaikan upah kerja kepada direksi.

Page 37: Santun Bernegosiasi

Menyunting teks negosiasi

• Menyunting adalah kegiatan dimana memperoleh data dari berbagai sumber yang kemudian di salin ke dalam media penyalin.

• Media penyalin tersebut dapat berfungsi sebagai media penampung aspirasi si penulis dengan terlebih dahulu melihat atau mengamati buku referensi yang menjadi salah satu patokan si penulis dalam menyunting sesuatu teks.

Page 38: Santun Bernegosiasi

• Proses Penyuntingan1. Melalui Media Elektronik, yaitu dengan menggunakan

komputer / laptop melalui fitur Microsoft Word. Dengan fitur tersebut kita dapat langsung mengubah kata, frasa, atau klausa yang salah.

2. Melalui media kertas, misalnya berupa buku. Untuk mempermudah proses penyuntingan, diperlukan tanda – tanda koreksi. Tanda koreksi berfungsi untuk menyeleksi kesalahan – kesalahan yang terjadi

Page 39: Santun Bernegosiasi

Ungkapan dalam bahasa indonesia• PENGERTIAN UNGKAPAN

Ungkapan adalah ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan umum bahwa ekspresi yang terpisah dari arti harfiah atau definisi dari kata-kata yang dibuat.

• Jenis-jenis Ungkapan berdasarkan bentuknyao Ungkapan dalam bahasa indonesia, terbagi dalam dua jenis utama.

Yaitu: berdasarkan bentuk dan berdasarkan unsur gabungan.

o Dalam berdasarkan bentuk, ungkapan ini masih terbagi dalam dua sub jenis. Yaitu: ungkapan penuh dan ungkapan tak penuh.

Page 40: Santun Bernegosiasi

Ungkapan penuh• Ungkapan yang maknanya berbeda dengan makna gabungan

katanya.• contoh:

Adu buku tangan Artinya: berkelahio Adu domba

o Artinya: memecah belah Benang raja

Artinya: pelangio Berada di atas angino Artinya: unggul Panjang tangan

Artinya: suka mencuri

Page 41: Santun Bernegosiasi

Ungkapan tak penuh • Adalah ungkapan yang maknanya dapat di telusuri dari unsur

gabungan katanyaContoh:

1. Buku kakiArtinya: mata kaki2. Anak bawang

Atinya: anak kecil yang belum mengetahui apa-apa3.Batu kubur

Artinya: batu nisan4.Berani lalat

Artinya: kelihatanya berani, namun takut.

Page 42: Santun Bernegosiasi

Berdasarkan unsur gabungan• Berdasarkan unsur gabungannya ungkapan diklasifikasikan

menjadi:1. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan

bagian tubuhContoh :mengurut dada (kecewa)2. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan

dengan indraContoh : hitam manis(berkulit hitam tetapi cantik)3. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan

penunjuk warna Contoh : putih hati (hati yang jujur )4. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan

benda-benda alam Contoh : menangkap angin(melakukan pekerjaan yang sia-

sia)5. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan nama

binatang Contoh : mati ayam (mati sia-sia)6. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan nama

bagian tanamanContoh : berurat berakar (sudah mendarah daging)7. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menunjukkan

bilanganContoh : berita ganjil (berita aneh)

Page 43: Santun Bernegosiasi

Daftar Pustaka

• Buku Bahasa Indonesia (Intan Pariwara)• id.wikipedia.org/wiki/Negosiasi• http://gurubahasaindonesiasmkn10mlg.blog

spot.com/2013/08/teks-v-kegiatan-1-pemodelan-teks.html

• http://apakabar.weebly.com/negosiasi.html • http://www.hambali.me/2013/09/contoh-pr

oposal.html• http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-i

ndonesia-2-bagian-bagian-surat-resmi.html

• Buku Bahasa Indonesia BSE

Page 44: Santun Bernegosiasi

Terima kasih


Recommended