7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 1/14
Infeksi Pneumonia Pada Anak
Pendahuluan
Pneumonia adalah penyakit infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri;
merupakan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang paling sering
menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. Bakteri penyebab pneumonia yang paling
sering adalah streptococcus pneumonia (pneumokokus), emophilus influen!a tipe b (ib)
dan Staphylococcus aureus (S.aureus). "iperkirakan #$% pneumonia pada anak balita &egara
berkembang termasuk Indonesia disebabkan pneumokokus dan ib.'
"iseluruh dunia diperkirakan teradi lebih dari uta kematian balita akibat
pneumonia. "i Indonesia menurut sur*ei kesehatan rumah tangga tahun ++' kematian bayi
akibat pneumonia $ per '+++ balita per tahun. Ini berarti baha pneumonia menyebabkan
kematian lebih dari '++.+++ balita setiap tahun.'
-eruuk pada angkaangka diatas bias dimengerti baha para ahli menyebutnya
pneumonia sebagai /0he forgotten pandemic1 atau 1abah yang terlupakan1 karena begitu
banyak korban meninggal akibat pneumonia tetapi sangat dikit perhatian yang diberikan
kepada masalah pneumonia. 0idak heran bila kontribusinya yang besar terhadap kematian
balita pneumonia dikenal sebagai /pembunuh balita nomor satu1.'
Skenario
Seorang anak perempuan berusia tahun dibaa kepuskesmas dengan keluhan sesak
nafas seak hari yang lalu. 2eluhan didahului oleh demam naik turun dan batuk pilek seak
' minggu yang llau. Batuk disertai dahak berana kuning. &afsu makan pasien uga
menurun. Pada P3 didapati kesadaran compos mentis, tampak sesak dan reel, tidak ada
sianosis, BB ' 2g, frekuensi nafas $$45menit, denyut nadi ''+45menit, suhu 67,$89,
pernafasan cuping hidung (:), retraksi intercostal (:), faring hiperemis, terdapat ronkhi basah
halus dan hee!ing pada kedua lapang paru.
Anamnesis
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 2/14
Pada anamnesis kasus pneumonia dapat ditanyakan identitas, keluhan utama, riayat
penyakit sekarang (PS), riayat penyakit dahulu (P"), riayat penyakit keluarga (P2)
riayat persalinan ibu, riayat perkembangan anak dan riayat sosial ekonomi pasien.
Pada anamnesis identitas cermati alamat untuk tahu apakah anak tinggal di daerah
berpolusi atau tidak. Pada anamnesis 2< tanyakan apakah anak terdapat batuk5sesa 5demam.
Pada anamnesis PS tanyakan, apakah sebelumnya anak tersedak. Pada anamnesis P2
tanyakan adakah keluarga yang mengalami sakit serupa. Pada anamnesis P" tanyakan
apakah pernah mengalami sakit serupa atau riayat asma dan alergi, cermati ada tidaknya
gastroesofageal refluks (tanyakan apakah pernah heartburn, sering mual5muntah). Pada
anamnesis riayat persalinan cermati apakah anak lahir BB= (berat badan bayi lahir
rendah), apakah ada kelainan anatomi baaan. Pada anamnesis riayat perkembangan
tanyakan apakah anak minum ASI eksklusif dan apakah anak rutin imunisasi. Pada riayat
sosial > ekonomi tanyakan apakah anak tinggal di rumah yang sempit atau tidak.6
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pada pneumonia umumnya dilakukan dengan cara 00? (tandatanda *ital),
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pada 00? biasanya didapatkan suhu subfebril atau
tinggi, takikardi, dan peningkatan frekuensi nafas. Pada inspeksi harus diperhatikan bentuk
thoraks dan pergerakannya, keadaan sela iga (pada pneumonia sela iga akan
mencekeung5retraksi). Selain itu uga yang bisa kita inspeksi adalah apakah pasien
mengalami sesak napas, batukbatuk atau sianosis dan uga melihat apakah napas pasien
cepat atau lambat. Pada palpasi thoraks anterior dan posterior pasien, raba sela iga
(normal, mencembung5mencekung) dan melakukan pemeriksaan *okal fremitus pada thoraks
anterior dan posterior. Pada perkusi pemeriksa mengetuk dinding dada dan mendengar
hasilnya apakah pekak (adanya massa tumor5cairan), hipersonor (pada emfisema), redup
(adanya infiltrate), dan timpani (pada penyakit pneumothorak). Pada auskultasi pemeriksa
mendengarkan suara paruparu. ilangnya suara nafas normal, adanya suara retak, atau
peningkatan suara bisikan (hispered pectorylo@ui) dapat mengenali daerah pada paru yang
keras dan yang penuh cairan yang dinamakan konsolidasi.
Pemeriksaan penunjang
• ambaran radiologis
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 3/14
3oto toraks (PA5lateral) merupakan pemeriksaan penunang utama untuk menegakkan
diagnosis. ambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan air
broncogram, penyebab bronkogenik dan interstisial serta gambaran ka*iti. 3oto toraks saa
tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya merupakan petunuk ke
arah diagnosis etiologi, misalnya gambaran pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh
Steptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral
atau gambaran bronkopneumonia sedangkan 2lebsiela pneumonia sering menunukkan
konsolidasi yang teradi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus.C
• Pemeriksaan mikrobiologis
Pada pneumonia anak, pemeriksaan mikrobiologis tidak rutin dilakukan, kecuali pada
pneumonia berat yang raat inap. Spesimen pemeriksaan ini berasal dari usap tenggorok,
sekret nasofaring, bilasan bronkus, darah, pungsi pleura, atau aspirasi paru . Spesimen dari
saluran napas atas kurang bermanfaat untuk kultur dan ui serologis karena tingginya
pre*alens kolonisasi bakteri.
2ultur sputum umumnya memerlukan kurang lebih dua sampai tiga hari, adi sebagian besar
dari sputum digunakan untuk konfirmasi antibiotika yang sudah diberikan dan sensitif
terhadap infeksi itu. Pada contoh darah dapat dikultur dengan cara yang sama untuk mencari
infeksi dalam darah(kultur darah). Setiap bakteri yang teridentifikasi kemudian di ui untuk
melihat antibiotik mana yang paling efektif. C
• Pemeriksaan darah
Pada pneumonia *irus atau mikoplasma, umunya leukosit normal atau sedikit
meningkat, tidak lebih dari +.+++5mm6 dengan predominan limfosit. Pada pneumonia
bakteri didapatkan leukositosis antara '$.+++C+.+++5mm6 dengan predominan sel
polimorfonuklear khususnya granulosit. =eukositosis hebat (6+.+++5mm6) hampir selalu
menunukkan pneumonia bakteri. Adanya leukopenia (D$.+++5mm6) menunukkan prognosis
yang buruk. 2adangkadang terdapat anemia ringan dan peningkatan =E". &amun, secara
umum, hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan =E" tidak dapat membedakan infeksi
*irus dan bakteri secara pasti.C
• 0es Serologi
<i serologis untuk deteksi antigen dan antibodi untuk bakteri tipik memiliki
sensiti*itas dan spesifisitas rendah. Pada deteksi infeksi bakteri atipik, peningkatan antibodi
Ig- dan Ig dapat mengkonfirmasi diagnosis.
0es serologi darah yang spesifik untuk bakteri lain (-ycoplasma,=egionella,dan
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 4/14
9hlamydophila) dan tes urine untuk antigen =egionella yang tersedia. Sekresi dari
pernapasan dapat uga dicoba untuk menunukan *irus seperti influen!a,*irus syncyal
respiratory dan adeno*irus.C
Anatomi
"idalam suatu mekanisme respirasi atau bernafas setiap manusia menarik nafas dan
memasukan udara. <dara yang masuk tentunya tidak langsung mencapai kedaerah tuuan
utamanya melainkan melalui beberapa tempat. Beberapa tempat yang dilalui oleh udara
tersebut adalah sebagai berikutF $,G,#
') Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
<dara dari luar akan masuk leat rongga hidung (ca*um nasalis). ongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenar minyak (kelenar sebasea) dan kelenar
keringat (kelenar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
leat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat uga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran dalam ukuran lebih kecil yang masuk bersama udara. Huga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara
yang masuk.
) Faring (enggorokan)
<dara dari rongga hidung masuk ke faring. 3aring merupakan percabangan saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring
(tekak) tempat terletaknya pita suara (pita *ocalis). -asuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
6) !erongkongan (rakea)
0enggorokan berupa pipa yang panangnya '+ cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). "inding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin
tulang raan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Siliasilia ini berfungsi menyaring
bendabenda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
C) Ca"ang#$a"ang !erongkongan (%ronkus)0enggorokan (trakea) bercabang menadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 5/14
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang raan
bronkus bentuknya tidak teratur. Bronkus bercabangcabang lagi menadi bronkiolus. Stelah
keluar dari daerah bronki inilah mulai teradinya pertukaran udara.
&) %ronkiolus
Bronkiolus, yaitu alan nafas intralobular berdiameter $ mm atau kurang, tidak
memiliki tualng raan atau kelenar dalam mukosanya5hanya terdapat sebaran sel goblet di
dalam epitel segmen aal. Pada bronkiolus yang besar, epitelnya adalah epitel bertingkat
silindris bersilia, yang masik memendek dan makin sederhana sampai menadi epitel epitel
selapis silindris bersilia atau selapun kuboid pada bronkiolus terminalis yang lebih kecil.
Epitel bronkiolus terminalis uga mengandung sel clara. Selsel ini, yan tidak memiliki silia,
memiliki granul sekretori di dalam aspeknya dan diketahui menyekresi protein yang
melindungi lapisan bronkiolus terhadap polutan oksidatif dan implamasi. Bronkiolus
terminalis becabang menadi atau lebih bronkiolus respiratorius yang berfungsi sebagai
daerah peralihan antara bagian konduksi dan bagian respirasi dari system pernapasan.
-ukosa bronkiolus repiratorius secara structural identik dengan mukosa bronkiolus
terminalis kecuali dindingnya yang diselingi oleh banyak al*eolus tempat teradinya
pertukaran gas. Bagaia bronkiolus respiratorius dilapisi oleh epitel kuboid bersilia dan sel
clara, tetapi pada tepi muara al*eolus, epitel bronkiolus menyatu dengan selsel al*eolus
gepeng (sel al*eolus tipe '). -akin ke distal di sepanang bronkiolus ini, umlah al*eolusnya
makin banyakdan arak di antaranya makin pendek.
G) Alveolus
Al*eolus merupakan penonolan (e*aginasi) mirip kantong di bronkiolus
respiratorius, duktus al*eolaris, dan sakus al*eolaris. Al*eoli bertanggung aab atas
terbentunya struktur brongga di paru. Setiap dinding terletak diantara al*eolu yang
bersebelahan dan karenya di sebut sebagai septum atau dinding interal*eolar. Satu septum
terdiri atas lapis epitel gepeng tipis, dengan kapiler, fibroblast, serat elastin dan retikulin,
matriks dan sel aringan ikat di antara kedua lapisan tersebut.
#) Paru#paru (Pulmo)
Paruparu terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh
otototot intercostalis e4ternus dan internus pada rusuk dan di bagian baah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. ?ena, arteri, dan ner*us intercostalis uga ikut memparsarafi
bagian rongga dada ini. Paruparu ada dua bagian yaitu paruparu kanan (pulmo dekster)
yang terdiri atas 6 lobus dan paruparu kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas lobus. Paru
paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 6/14
langsung menyelaputi paruparu disebut pleura dalam (pleura *isceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura
parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paruparu. 9airan pleura berasal dari plasma darah yang masuk
secara eksudasi. "inding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan !at!at lain. Paru
paru tersusun oleh bronkiolus, al*eolus, aringan elastik, dan pembuluh darah. Paruparu
berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk
pertukaran gas. "i dalam paruparu, bronkiolus bercabangcabang halus dengan diameter '
mm, dindingnya makin menipis ika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus tidak mempunyi
tulang raan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian uung mempunyai
epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia.
Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (al*eolus).Al*eolus terdapat pada uung akhir
bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa
atau mirip sarang taon. Jleh karena al*eolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara
kapiler darah maka memungkinkan teradinya difusi gas pernapasan.
'iagnosis !erja
Pneumonia
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai aringan paruparu (al*eoli)
biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri, yang ditandai oleh geala klinis batuk,
demam tinggi dan disertai adanya napas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian baah ke
dalam. "alam pelaksanaan Pemberantasan Penyakit ISPA (PISPA) semua bentuk pneumonia
baik pneumonia maupun bronchopneumonia disebut pneumonia.
Pneumonia merupakan penyakit batuk pilek disertai napas sesak atau napas cepat.
&apas sesak ditandai dengan dinding dada baah tertarik ke dalam, sedangkan napas cepat
diketahui dengan menghitung tarikan napas dalam satu menit. <ntuk balita umur tahun
sampai $ tahun tarikan napasnya C+ kali atau lebih dalam satu menit, balita umur bulan
sampai tahun tarikan napasnya $+ kali atau lebih per menit, dan umur kurang dari bulan
tarikan napasnya G+ kali atau lebih per menit.
'iagnosis %anding
%ronkitis Akut
Kalaupun diagnosis bronkitis akut sering dibuat, namun pada anakanak keadaan ini
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 7/14
mungkin tidak diumpai sebagai uud klinis tersendiri. Bronkitis merupakan akibat beberapa
keadaan lain saluran pernapasan atas dan baah, dan trakea biasanya terlibat. Bronkitis akut
biasanya didahukui oleh infeksi pernapasan atas. Infeksi sekunder biasanya diakibatkan oleh
Streptococcus pneumoniae, -ora4ella catarrhalis, . influen!ae dapat teradi. asnya pada
anak ialah datang dengan batus sering, tidak produkktif dan timbuknya relatif bertahap, mulai
6 hari setelah rhinitis.
Pada saat penyakit memburuk penderita biasanya dapat terganggu oleh suara siulan
selama rspirasi, nyeri dada, dan kadangkadang oleh napas pendek. Batuk proksimal atau rasa
mencekik pada saat sekresi tekadang disertai muntah. "alam beberapahari batuk menadi
produktif dan sputum berubah arnadari ernih menadi purulen. "alam $'+ hari batuk
mulai menghilang dan mukus mulai encer dan badan mulai sangat malaise. 0andatanda fisik
ber*ariasi menurut umur dan stadium penyakit. Pada anak yang gi!inya baik komplikasinya
sedikit, sedangkan pada anak yang malnutrisi komplikasinya bisa berupa, otitis, sinusitis dan
pneumonia. 0idak ada terapi spesifik sebagian besar sembuh tanpa pengobatan apapun. Anak
dengan serangan bronkitis akut berulang perlu die*aluasi dengan cermat untuk kemungkinan
anomali saluran pernapasan, benda asing, bronkiektasia, alergi, sinusitis, kistik fibrosis.7
%ronkiolitis
Bronkiolitis akut teradi akibat obstruksi saluran pernapasan kecil penyakit ini teradi
pada usia tahun pertama dengan insiden memuncak pada usia G bulan. Penyakit ini paling
sering mengakibatkan anak harus raat inap. Bronkiolitis ditandai dengan adanya obstruksi
bronkiolus yang disebabkan oleh edema dan kumpulan mucus serta kumpulan puinpuing
seluler dan oleh in*asi oleh bagianbagian bronkus yang lebih kecil oleh *irus sehingga
teradi penebalan pada dinding bronkiolus. Penebalan sesedikit apapun pada pronkiolus pada
bayi dapat sangat mempengaruhi aliran udara. Anak mulamula menderita infeksi ringan
saluran napas atas disertai dengan ingus dan bersin. eala ini biasanya berakhir beberapa
hari.dan dapat disertai dengan penurunan nafsu makan. "an demam 67,$6Lo9.
perkembangan kegaatan biasanya disertai dengan batuk proksimal, dispnea, dan iritabilitas.
Peralana fase yang paling kritis selama C7# am pertama setelah batuk dan dispnea.
Pada fase ini anak akan merasa sangat sakit, sedangkan pada bayi akan mengalami apnea.
Sesudah periode kritis biasanya penyembuhan teradi sangat cepat. &amun dapat uga
menyebabkan kematian yang merupakan akibat dari serangan apnea yang lama, asidosis
respiratorik yang berat yang tidak terkompensasi, atau dehidrasi akibat kehilangan penguapan
air dan takipnea serta ketidak mampuan minum cairan. 2omplikasi bakteri seperti
bronkopneumonia dan otitis media tidak la!im teradi. <ntuk penanganan penderita biasanya
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 8/14
diletakan atau ditempatkan pada ruangan yang udaranya telah dilembabkan. iba*irin
(*ira!ol), suatu agen anti*irus yang tersedia untuk pengobatan akibat infeksi *irus S?.
Antibiotic tidak mempunyai nilai terapeutik kecuali penderita ada pneumonia bakteri.
2ortikosteroid tidak bermanfaat dan dapat membahayakan pada keadaan tertentu. Biasanya
obatobatan bronkodilatator biasanya digunakan pada terapi empiric. 2arena obstruksi teradi
pada tingkat bronkiolus, trakeostomi tidak bermanfaat dan menimbulkan resiko yang besar
pada penderita yang akut. Beberapa penderita kondisinya dapat memburuk dapat dengan
cepat menadi kegagalan pernapasan, sehingga memerlukan bantuan *entilasi.7
u"erkulosis Paru
0uberkulosis paru adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan
oleh bakteri -ycobacterium tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan aktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paruparu (L+%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Penderita yang
terinfeksi biasanya akan mengalami demam subfebris yang berlangsung lama, biasanya
dirasakan malam hari disertai keringat malam. 2adangkadang serangan demam seperti
influen!a dan bersifat hilang timbul. eala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan,
batukbatuk selama lebih dari 6 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak
(malaise), dan lemah. eala lain antara lain dahak bercampur darah5batuk darah, sesak nafas
dan rasa nyeri pada dada, demam5meriang lebih dari sebulan, berkeringat pada malam hari
tanpa penyebab yang elas, badan lemah dan lesu, nafsu makan menurun dan teradi
penurunan berat badan.
tiologi
Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri,
*irus, mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan *irus) dan proto!oa.L
'. Bakteri
Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saa, dari bayi sampai usia
lanut. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah
Streptococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu
pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera
memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan. Balita yang terinfeksi
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 9/14
pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napas terengahengah dan denyut
antungnya meningkat cepat.
. ?irus
Setengah dari keadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh *irus. ?irus
yang tersering menyebabkan pneumonia adalah espiratory Syncial ?irus (S?).
-eskipun *irus*irus ini kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas,
pada balita gangguan ini bisa memicu pneumonia. 0etapi pada umumnya
sebagian besar pneumonia enis ini tidak berat dan sembuh dalam aktu singkat.
&amun bila infeksi teradi bersamaan dengan *irus influen!a, gangguan bisa berat
dan kadang menyebabkan kematian.
6. -ikoplasma
-ikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang menyebabkan penyakit pada
manusia. -ikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai *irus maupun bakteri,
meski memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya
berderaat ringan dan tersebar luas. -ikoplasma menyerang segala enis usia,
tetapi paling sering pada anak pria remaa dan usia muda. Angka kematian sangat
rendah, bahkan uga pada yang tidak diobati.
C. Proto!oa
Pneumonia yang disebabkan oleh proto!oa sering disebut pneumonia
pneumosistis. 0ermasuk golongan ini adalah Pneumocystitis 9arinii Pneumonia
(P9P). Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur.
Peralanan penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa
bulan, tetapi uga dapat cepat dalam hitungan hari. "iagnosis pasti ditegakkan
ika ditemukan P. 9arinii pada aringan paru atau spesimen yang berasal dari paru.
pidemologi
2eadian pneumonia pada balita di dunia teradi di '$ negara dan Indonesia
menduduki urutan keenam dengan insidensi per tahunnya sekitar G uta (<&I9E35KJ,
++G). Pada tahun ++', S2& menyebutkan ,G% kematian bayi dan ,7% kematian balita
di Indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori terutama pneumonia.
Propinsi &0B, menurut "epkes I tahun ++7, menduduki urutan pertama keadian
pneumonia anak di Indonesia. Maitu sekitar $G,G%. "i Propinsi &0B, "inkes Propinsi &0B
melaporkan baha umlah keadian pneumonia pada tahun ++# sebanyak $$.#$ kasus
dimana lebih dari #+% tersebar di empat kabupaten5kota yaitu 'C.C# kasus ($,$%) di
2abupaten =ombok Barat, L.7## kasus ('#,#%) di 2abupaten =ombok 0imur, L.77 kasus
('#,G%) di 2ota -ataram, dan L.#C' kasus ('#,C%) di 2abupaten =ombok 0engah.'+
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 10/14
Patofisiologi
Paru memiliki beberapa mekanisme pertahanan yang efektif yang diperlukan karena
sistem respiratori selalu terpaan dengan udara lingkungan yang sering kali terpolusi serta
mengandung iritan, patogen, dan alergen. Sistem pertahanan organ respiratorik terdiri dari
tiga unsur, yaitu refleks batuk yang bergantung pada integritas saluran respiratori, otototot
pernapasan, dan pusat kontrol pernapasan di sistem saraf pusat.
Pneumonia teradi ika mekanisme pertahanan paru mengalami gangguan sehingga
kuman patogen dapat mencapai saluran napas bagian baah. Agenagen mikroba yang
menyebabkan pneumonia memiliki tiga bentuk transmisi primerF (') aspirasi sekret yang
berisi mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi pada orofaring, () infeksi aerosol
yang infeksius, dan (6) penyebaran hematogen dari bagian ekstrapulmonal. Aspirasi dan
inhalasi agenagen infeksius adalah dua cara tersering yang menyebabkan pneumonia,
sementara penyebaran secara hematogen lebih arang teradi.Setelah mencapai al*eoli, maka
mikroorganisme patogen akan menimbulkan respon khas yang terdiri dari empat tahap
berurutan, yaitu'+
1. Stadium 2ongesti (C ' am pertama)F eksudat serosa masuk ke dalam al*eoli melalui
pembuluh darah yang berdilatasi dan bocor.
2. Stadium epatisasi merah (C7am berikutnya)F paru tampak merah dan bergranula karena
selsel darah merah, fibrin, dan leukosit P-& mengisial*eoli.
3. Stadium epatisasi kelabu (6 sampai 7 hari)F paru tampak kelabu karenaleukosit dan fibrin
mengalami konsolidasi di dalam al*eoli yang terserang.
4. Stadium esolusi (# sampai '' hari)F Eksudat mengalami lisis dandireabsorpsi oleh makrofag
sehingga aringan kembali pada strukturnya semula.
anifestasi !linis
Sebagian besar gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar antara ringan hingga
sedang, sehingga dapat berobat alan saa. anya sebagian kecil yang berat, mengancam
kehidupan, dan mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan peraatan di S.
eala infeksi umum seperti demam, sakit kepala, gelisah, malaise* penurunan napsu
makan, dan keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare. eala gangguan
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 11/14
respiratori seperti batuk, sesak napas, retraksi dada,takipnea, napas cuping hidung, air hunger,
merintih, sianosis.
Penatalaksanaan
-edika mentosa
1. Antibiotik
"iagnosis etiologi pneumonia sangat sulit untuk dilakukan, sehingga pemberian antibiotik
diberikan secara empirik sesuai dengan pola kuman tersering yaitu Streptococcus pneumonia
dan . influen!a. Pemberian antibiotik sesuai kelompok umur. <ntuk umur dibaah 6 bulan
diberikan golongan penisilin dan aminoglikosida. <ntuk usia N 6 bulan, pilihan utama adalah
ampisilin dipadu dengan kloramfenikol. Bila keadaan pasien berat atau terdapat empiema,
antibiotik adalah golongan sefalosporin. Antibiotik parenteral diberikan sampai C7# am
setelah panas turun, dilanutkan dengan pemberian per oral selama # > '+ hari. Bila diduga
penyebab pneumonia adalah S.aureus, kloksasilin dapat segera diberikan. Bila alergi terhadap
penisilin dapat diberikan cefa!olin, klindamisin, atau *ancomycin. =ama pengobatan untuk
Stafilokokus adalah 6 > C minggu.'+
2. 0atalaksana raat inap
Penatalaksanaan bergantung pada usia anak dan keadaan klinis (klinisberatnya pneumonia).
Sebagian besar pneumonia pada anak usia 6 bulan$ tahun disebabkan infeksi *irus. Jleh
karena itu pada anak usia tersebut apabila anak tampak sakit ringan, tidak demam, dapat
diobati dengan raat alan. &amun apabila tidak perbaikan dalam C7 am atau terdapat
perburukan, anak harus segera dibaa ke rumah sakit. Penanganan yang dilakukan di rumah
sakit adalah sebagai berikut F'+
1. Pemberian oksigen (J) bila saturasi oksigen DL% (terutama pneumonia berat5sangat
berat)
2. Antipiretik5 penurun panas. Penurun panas yang biasa diberikan adalah paracetamol
dan ibuprofen.
3. Pemberian antibiotik. Pada pneumonia sedangberat antibiotik diberikan melalui
infus. Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan pola kuman di setiap rumah sakit.
4. Pemberian cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Pada pneumonia ringan dan
anak bisa minum, cairan dapat diberikan melalui oral (minum) dan pada pneumonia
sedang sampai berat atau anak susah minum atau diperlukan antibiotik infus maka di
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 12/14
perlukan untuk pemasangan infuse.
&onmedika mentosa''
• Penatalaksanaan yang dilakukan adalah untuk mengatur diet pasien anak pneumonia yang
memberikan makanan yang memenuhi gi!i seimbang. Selain itu diet uga berfungsi
meningkatkan berat badan sehingga status gi!i pasien meningkat menadi status gi!i yang
baik. Satu lagi tuuan diet pasien pneumonia yakni meningkatkan berat badan sehingga status
gi!i pasien meningkatkan daya tahan tubuh, dengan kata lain penerapan diet pasien
pneumonia memegang peranan penting dalam mendukung proses penyembuhannya. <ntuk
itu, sebisa mungkin setiap pasien pneumonia harus menalankan terapi diet untuk
mempercepat proses penyembuhannya.
• 0erapi diet yang diterapkan untuk pasien pneumonia memiliki beberapa syarat. Beberapa
syarat diet pneumonia yang harus dialani di antaranya yaitu pemenuhan energy yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan '++ mg5kg BBI (berat badan ideal). Selain itu uga
ditambah dengan faktor stress + %. 2emudian syarat lain ada;ah pemenuhan protein '$%
dari kebutuhan energy total. "isamping pemenuhan kebutuhan nutrisi pokok seperti energy,
protein, lemak dan karbohidrat. Pasien pneumonia uga harus memenuhi kebutuhan *itamin
serta mineralnya.
• -encegah sebisa mungkin agar anak tidak terlalu kelelahan bermain dan menangis
karena akan merangsang refleks batuk.
• -encegah sebisa mungkin agar anak sementara aktu tidak langsung terpapar udara
yang terkontaminasi seperti asap polusi.
-emperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan.
!omplikasi
2omplikasi pneumonia pada anak meliputi empiema torasis, perikarditis purulenta,
pneumotoraks atau infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis prulenta.Empiema torasis
merupakan komplikasi tersering yang teradi pada pneumonia bakteri, curiga ke arah ini
apabila terdapat demam persisten meskipun sedang diberiantibiotik, ditemukan tanda klinis
dan gambaran foto dada yang mendukung yaituadanya cairan pada satu atau kedua sisi dada.
"ilaporkan uga mengenai komplikasi miokarditis (tekanan sistolik kanan meningkat,
kreatinin kinase meningkat, dan gagal antung) yang cukup tinggi pada seri pneumonia anak
berusia C
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 13/14
bulan. Jleh karena miokarditis merupakankeadaan yang fatal, maka dianurkan untuk
melakukan deteksi dengan teknik nonin*asif seperti E2, ekokardiografi, dan pemeriksaan
en!im.'+
Prognosis
"engan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di turunkan
sampai kurang dari '%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang
terlambat menunukkan mortalitas yang lebih tinggi.'
!esimpulan
Pneumonia adalah suatu proses peradangan di mana terdapat konsolidasi yang
disebabkan pengisian rongga al*eoli oleh eksudat. Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri,
*irus, amur, ataupun benda asing lain yang masuk ke saluran nafas. eala klinis pneumonia
menunukkan adanya batuk bersputum dan persisten, sesak nafas, nyeri dada, demam
subfebril, retraksi sela iga, nafas cepat, dan takipneu. Pneumonia dapat dikelompokan
menadi beberapa kelompok, berdasarkan umur, geala dan epidemiologi, bakteri penyebab,
dan predileksi infeksi. Pengobatan pneumonia dapat dengan pemberian antibiotika intra*ena
maupun oral misal penisilin, antibiotik golongan fluorokuinolon, dan golongan sefalosporin.
'aftar pustaka
'. -isnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran &apas Pneumonia Pada Anak Balita, Jrang
"easa, <sia =anut. Ed. '. HakartaF Pustaka Jbor Populer ; ++7. h. G#
2. ardodisastro ". -enuu seni ilmu 2edokteran. ' st ed. Hakarta F P0. ramedia
Pustaka <tama; ++G. h.'#
6. Staff Ilmu 2esehatan Anak 32<I. Ilmu 2esehatan Anak. Hilid 6. HakartaF Bagian
Ilmu 2esehatan 32<I.h. '7'C6
4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Hakarta. E9. ++6.h.GG##
5. Snell S. Anatomi klinik untuk mahasisa kedokteran. Ed. G. HakartaF E9;
++G.h.7#'++
G. unardi S. Anatomi Sistem Pernapasan. HakartaF Penerbit 32<I; ++# F67G
7. Prober 9B. &elson Ilmu 2esehatan Anak. Edisi '$F HakartaF Penerbit Buku
2edokteran; +'.7767C, 'C767G
7/18/2019 semangat 18
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 14/14
7. "ahlan, O. ++G. Buku Aar Ilmu Penyakit "alam, Pulmonologi. Pusat Penerbitan
"epartemen Ilmu Penyakit "alam 3akultas kedokteran <ni*ersitas Indonesia.
Hakarta
L.ahaoe, &astini.&.++7.Buku Aar espirologi,Edisi '.Hakarta F I"AI &elson. +++.
Ilmu 2esehatan Anak, Edisi '$,?olume .Hakarta FE9.
'+. -isnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran &apas Pneumonia. HakartaF Mayasan Jbor
Indonesia;+'+.h.'C
''. <&I9E3.KJ. Pneumonia 0he 3orgotten 2iller Jf 9hildren. &e MorkF <&I9E3;
++G. h. 6+
'. Behrman E, ?aughan ?9, 'LL, &elson Ilmu 2esehatan Anak, Bagian II, Edisi ',
Penerbit E9, Hakarta, halF G'#G7.