7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 1/11
Ikterus Neonatorum Fisiologis Pada Bayi
Pendahuluan
Ikterus adalah perubahan warna pada kulit, sklera mata dan jaringan membran
mukosa lainnya menjadi warna kuning yang dikarenakan bilirubin meningkat
didalam darah. Warna kuning pada kulit biasanya terjadi akumulasi pigmen
bilirubin yang larut lemak, tak terkonjugasi didalam kulit, nonpolar (bereaksi-
indirek) yang dibentuk dari hemoglobin oleh kerja heme oksigenase, biliverdin
reduktase, dan agen pereduksi nonenzimatik dalam sel retikuloendotelial. Dapat
juga sebagian disebabkan oleh endapan pigmen sesudah pigmen ini didalam
mikrosom sel hati diubah oleh enzim asam uridin disoglukuronat (uridine
diphosphoglu!uroni! a!id"#D$%&), glukuronil transase menjadi menjadi bilirubin
ester glukuronida yang polar, larut dalam air(bereaksi direk). 'entuk tak
terkonjugasi ini bersiat neurotoksik bagi bayi yang kadar tertentu dan pada
berbagai keadaan. 'ilirubin terkonjugasi tidak neurotoksik tetapi menunjukkan
kemungkinan terjadi gangguan yang serius. enaikan bilirubin ringan dapay
mempunyai siat antitoksidan
Skenario
eorang bayi usia * hari dibawa kedokter untuk kontrol rutin. Ibu mengatakan
bahwa bayinya mulai tampak kuning pada usia + hari. 'ayi dilahirkan se!ara
normal per vaginam pada usia kehamilan minggu. 'ayi masih akti, menangis
kuat, dan menyusu dengan baik. $ada pemeriksaan isik didapatkan () s!lera
ikterik, ()jaundi!e pada wajah dan badannya. //0 dalam batas normal.
Anamnesis1
2erupakan suatu !ara pemeriksaan dengan !ara wawan!ara, pada kasus
ini !ara anamnesis yang digunakan adalah alloanamesis yaitu3 semua keterangan
diperoleh dari keluarga terdekat, seperti orang tua. &namnesis berperan sangat
penting dalam diagnosis dan tatalaksana penyakit.
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 2/11
4angkah 5 langkah anamnesis6
Identitas $asien bertujuan6 mengetahui dan memastikan bahwa yang diperiksa
benar-benar pasien yang dimaksud dan tidak keliru dengan pasien lain. Identitas
terdiri dari nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, agama dan suku
bangsa.
7iwayat $enyakit
eluhan utama, keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat.
eluhan utama tidak selalu merupakan keluhan yang pertama disampaikan oleh
pasien. eluhan utama tidak harus sejalan dengan diagnosis utama.
7iwayat penyakit sekarang, menanyakan keluhan adanya nyeri, kaku atau bengkak,
jika ada salah satu ataupun ketiga keluhan tersebut, kemudian ditanyakan dimana
lokasi terasa nyeri, kaku atau bengkak, kemudian onset yaitu dari kapan atau sejak
kapan mulai terasa nyeri, kaku atau bengkak. 4alu durasi, berapa lama keluhan
berlangsung. 8ang terakhir adalah adakah a!tor yang memperberat seperti terasa
nyeri atau kaku, ketika pagi hari, atau melakukan aktivitas sehari-hari.
7iwayat perjalanan penyakit disusun !erita yang kronologis, terin!i dan jelas sejak
sebelum terdapat keluhan sampai berobat, bila pasien telah berobat sebelumnya
tanyakan kapan, kepada siapa, obat apa yang diberikan dan bagaimana hasilnya.
$erlu ditanyakan perkembangan penyakit, kemungkinan terjadinya komplikasi,
adanya gejala sisa, bahkan juga ke!a!atan. 7iwayat perjalanan penyakit pada
dugaan penyakit keturunan ( mis6 asma) ditanyakan adakah saudara sedarah ada
yang mempunyai stigmata alergi. $erlu pula diketahui penyakit yang mungkin
berkaitan dengan penyakit sekarang. 9al-hal berikut perlu diketahui mengenai
keluhan atau gejala lamanya keluhan berlangsung. 'agaimana siat terjadinya
gejala 6mendadak"perlahan-lahan"terus, menerus"berupa, bangkitan"hilang,
timbul"berhubungan dengan waktu. eluhan lokal dirin!i lokalisasi dan siatnya6
menetap"menjalar"menyebar"siat penyebarannya"berpindah, berat-ringannya,
keluhan dan perkembangannya, menetap"!enderung bertambah, berat"!enderung
berkurang. /erdapatnya hal yang mendahului keluhan, apakah keluhan tersebut
pertama kali atau berulang .&pakah ada saudara atau tetangga menderita yang
sama, upaya yang telah dilakukan. 7iwayat penyakit yg pernah diderita atau
riwayat penyakit dahulu, perlu diketahui karena mungkin ada hubungan dengan
penyakit sekarang.
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 3/11
7iwayat eluarga $erlu diketahui dengan akurat untuk memperoleh gambaran
keadaan sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan keluarga pasien.
Pemeriksaan fisik
$ada pasien se!ara langsung"isik dapat kita lihat tanda-tanda seperti kulitnya berwarna
kuning, dan sklera juga berwarna kuning. //0 normal.
Pemeriksaan penunjang+
1. Visual
2etode visual memiliki angka kesalahan yang tinggi, namun masih dapat digunakan
apabila tidak ada alat. $emeriksaan ini sulit diterapkan pada neonatus kulit berwarna, karena
besarnya bias penilaian. e!ara eviden!e pemeriksaan metode visual tidak direkomendasikan,
namun apabila terdapat keterbatasan alat masih boleh digunakan untuk tujuan skrining dan bayi
dengan skrining positi segera dirujuk untuk diagnostik dan tata laksana lebih lanjut.
W9: dalam panduannya menerangkan !ara menentukan ikterus se!ara visual, sebagai berikut6
a) $emeriksaan dilakukan dengan pen!ahayaan yang !ukup (di siang hari dengan !ahaya
matahari) karena ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan pen!ahayaan buatan dan
bisa tidak terlihat pada pen!ahayaan yang kurang.
b) /ekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna di bawah kulit dan
jaringan subkutan.+
2. Biliruin Serum
$emeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus
neonatorum serta untuk menentukan perlunya intervensi lebih lanjut. 'eberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini
merupakan tindakan invasi yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus.
#mumnya yang diperiksa adalah bilirubin total. ampel serum harus dilindungi dari !ahaya
(dengan aluminium oil). 'eberapa senter menyarankan pemeriksaan bilirubin direk, bila kadar
bilirubin total ; +< mg"d4 atau usia bayi ; + minggu.+
!. Biliruinometer "ranskutan
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 4/11
'ilirubinometer adalah instrumen spektrootometrik yang bekerja dengan prinsip
memanaatkan bilirubin yang menyerap !ahaya dengan panjang gelombang =*< nm. >ahaya
yang dipantulkan merupakan representasi warna kulit neonatus yang sedang diperiksa.
$emeriksaan bilirubin transkutan (/!') dahulu menggunakan alat yang amat dipengaruhi
pigmen kulit. aat ini, alat yang dipakai menggunakan multiwavelength spe!tral rele!tan!e
yang tidak terpengaruh pigmen. $emeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tujuan
skrining, bukan untuk diagnosis.+
#. Pemeriksaan iliruin eas dan $%
'ilirubin bebas se!ara diusi dapat melewati sawar darah otak. 9al ini menerangkan
mengapa ensealopati bilirubin dapat terjadi pada konsentrasi bilirubin serum yang rendah.
'eberapa metode digunakan untuk men!oba mengukur kadar bilirubin bebas. alah satunya
dengan metode oksidase-peroksidase. $rinsip !ara ini berdasarkan ke!epatan reaksi oksidasi
peroksidasi terhadap bilirubin. 'ilirubin menjadi substansi tidak berwarna. Dengan pendekatan
bilirubin bebas, tata laksana ikterus neonatorum akan lebih terarah.+
eperti telah diketahui bahwa pada peme!ahan heme dihasilkan bilirubin dan gas >:
dalam jumlah yang ekuivalen. 'erdasarkan hal ini, maka pengukuran konsentrasi >: yang
dikeluarkan melalui pernapasan dapat digunakan sebagai indeks produksi bilirubin.+
Pengertian ikterus
Ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan mukosa akibat
penumpukan bilirubin. Ikterus ?eonatorum merupakan enomena biologis yang timbul
akibat tingginya produksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada
neonatus. $ada neonatus produksi bilirubin + sampai kali lebih tinggi di banding orang
dewasa normal. 9al ini dapat terjadi karena jumlah eritrosit pada neonatus lebih lebih
banyak dan usianya lebih pendek.
&orking diagnosis
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 5/11
Ikterus fisiologik
etiap neonatus mengalami peningkatan konsentrasi bilirubin serum,
namun kurang dari 1+ mg"d4 pada hari ketiga hidupnya dipertimbangkan sebagai
ikterus isiologis. $ola ikterus isiologis pada bayi baru lahir sebagai berikut6 kadar
bilirubin serum total biasanya men!apai pun!ak pada hari ke -* kehidupan dengan
kadar *-@ mg"d4, kemudian menurun kembali dalam minggu pertama setelah lahir.
adang dapat mun!ul peningkatan kadar bilirubin sampai 1+ mg"d4 dengan
bilirubin terkonjugasi A1+ mg"Dl.
$ola ikterus isiologis ini bervariasi sesuai prematuritas, ras, dan aktor-aktor lain.
ebagai !ontoh, bayi prematur akan memiliki pun!ak bilirubin maksimum yang
lebih tinggi pada hari ke-@ kehidupan dan berlangsung lebih lama, kadang sampai
beberapa minggu. 'ayi ras >ina !enderung untuk memiliki kadar pun!ak bilirubin
maksimum pada hari ke-= dan * setelah lahir.
kadar bilirubin tidak melebihi * mg B perhari. adar bilirubin direk kurang dari 1
mg B dan kadar bilirubin A 1* mg"dl. C Ikterus hilang dalam 1= hari. /idak
mempunyai dasar patologis dan hilang tanpa perlu pengobatan.=
'ifferent diagnosis
Ikterus Patologi#
/ingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan eek patologi pada
setiap bayi berbeda-beda. Dapat juga diartikan sebagai ikterus dengan konsentrasi
bilirubin, yang serumnya mungkin menjurus ke arah terjadinya kerinkterus bila
kadar bilirubin tidak dikendalikan. Ikterus yang kemungkinan menjadi patologi atau
dapat dianggap sebagai hiperbilirubinemia ialah biasanya ikterus terjadi pada +=
jam pertama sesudah kelahiran. $eningkatan konsentrasi bilirubin * mgB atau
lebih setiap += jam. onsentrasi bilirubin serum sewaktu 1< mgB pada neonates
kurang bulan dan 1+,* mgB pada neonates !ukup bulan,ikterus berlangsung lebihdari 1= hari. Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatibilitas darah,
deisiensi enzim %@$D dan sepsis). Ikterus yang disertai berat lahir kurang dari
+<<< gram, masa gestasi kurang dari @ minggu, asiksia, hipoksia, sindrom
gangguan pernaasan, ineksi, hipoglikemia, hiperkapnia, hiperosmolalitas darah.
ernikterus ialah ensealopati bilirubin yang biasanya ditemukan pada neonates
!ukup bulan dengan ikterus berat (bilirubin indirek lebih dari +< mgB dan disertai
penyakit hemolitik berat dan pada autopsy ditemukan ber!ak bilirubin pada otak.
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 6/11
ernikterus se!ara klinis berbentuk kelainan sara spasti! yang terjadi se!ara
kronik. Warne eses dempul dan urin kuning tua.
(tiologi*
1. $roduksi yang berlebihan
/erjadi pada hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas darah 7h, &'<,
golongan darah lain, deisiensi %@$D, piruvat kinase, perdarahan tertutup dan
sepsis
+. %angguan proses uptake konjugasi hepar
Disebabkan oleh bilirubin, gangguan ungsi hepar yang diakibatkan asidosis,
hipoksia, ineksi, dan tidak terdapatnya enzim glukoronil transerase. &da juga penyebab lain yang diakibatkan deisiensi protein 8 yang mempunyai
peranan penting dalam uptake bilirubin ke sel hati.
. %angguan transportasi
:bat-obatan seperti salisilat, sulaurazol dapat mempengaruhi pengikatan
bilirubin dengan albumin yang nantinya akan diangkat ke hepar. 'egitu juga
dengan deisiensi albumin, semakin sedikit albumin maka menyebabkan lebih
banyak terdapat bilirubin indirek bebas dalam darah yang mudah melekat ke
sel otak.=. %angguan ekskresi
/erjadi karena obstruksi hepar atau diluar hepar. 'iasa diakibatkan kelainan
bawaan dan kerusakan hepar oleh ineksi atau yang lain.
*. 'reast-eeding jaundi!e
/erjadi dikarenakan kurangnya konsumsi susu pada bayi sehingga siklus
entero hepatik meningkat sehingga bilirubin indirek meningkat yang
mengakibatkan ikterus.
)etaolisme
'ilirubin merupakan produk yang bersiat toksik dan harus dikeluarkan dari
tubuh. ebagian besar bilirubin berasal dari degradasi hemoglobin darah dan sebagian
lagi dari hem bebas, atau dari proses eritropoesis yang tidak eekti. $embentukan
bilirubin dimulai dari proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 7/11
lain. 'iliverdin mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas (indirek). at ini sulit
larut dalam air tetapi larut dalam lemak dan sulit diekskresi tetapi mudah melalui
membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak.
'ilirubin bebas bersenyawa dengan albumin dan dibawa ke hepar. Didalam hepar
terjadi mekanisme uptake, sehingga bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan
masuk kedalam hepar. Didalam hepar terjadi persenyawaan ligandin (protein 8), protein
dan glutation hepar lain yang membawanya ke retikulum endoplasma hepar tempat
terjadi konjugasi. $roses ini timbul karna adanya enzim glukoronil transerase yang
menghasilkan bilirubin direk yang larut dalam air dan dapat di ekskresi melalui ginjal.
ebagian besar bilirubin yang terkonjugasi ini juga di ekskresi melalui duktur hepati!us
kedalam saluran pen!ernaan menjadi urobilinogen dan keluar dengan tinja sebagai
sterkobilin. Didalam usus diabsorbsi kembali oleh mukosa dan terbentuklah absorpsienterohepatik.
*ejala klinis@
%ejalanya seperti terjadi letargi, tidak mau minum dan hipotonik, tangisan yang
melengking (high pit!h !ry) meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya
menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis, gengguan pendengaran,
paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis), kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa.
Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala6
1. Dehidrasi.&supan kalori tidak adekuat (misalnya6 kurang minum, muntah-muntah)
+. $u!at. ering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis. etidak!o!okan golongan darah
&':, rhesus, deisiensi %@$D) atau kehilangan darah ekstravaskular.
. /rauma lahir. 'ruising, sealhematom (peradarahan kepala), perdarahan tertutup lainnya.
=. $letorik (penumpukan darah). $olisitemia, yang dapat disebabkan oleh keterlambatan
memotong tali pusat.
*. $etekiae (bintik merah di kulit). ering dikaitkan dengan ineksi !ongenital, sepsis atau
eritroblastosis.
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 8/11
@. 2ikroseali (ukuran kepala lebih ke!il dari normal) ering berkaitan dengan anemia
hemolitik, ineksi kongenital, penyakit hati
E. 9epatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
F. :malitis (peradangan umbilikus)
. 9ipotiroidisme (deisiensi aktivitas tiroid)
1<. 2assa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)
11. Geses dempul disertai urin warna !oklat. $ikirkan ke arah ikterus obstrukti, selanjutnya
konsultasikan ke bagian hepatologi.@
Penatalaksanaan+
"indakan umum
a. 2emeriksa golongan darah ibu (7h, &':) pada waktu hamil.
b. /erapi sinar matahari 1*-+< menit pada pukul @6< - F6<<.
!. $emberian makanan dan minuman dini dengan jumlah !airan dan kalori yang sesuai dengankebutuhan bayi baru lahir
d. 9idrasi adekuwat.
"indakan khusus
etiap bayi yang kuning harus di tangani menurut keadannya masing masing. 'ila kadar
bilirubin serum bayi tinggi, sehingga di duga akan terjadi kern ikterus, hiperbilirubenia tersebutharus di obati dengan tindakan berikut6E
a. $emberian enobarbital, agar proses konjugasi bisa di per!epat serta mempermudah ekskresi.
$engobatan ini tidak begitu eekti karena kadar bilirubin bayi dengan hiperbilirubinemia baru
menurun setelah =-* hari. Hek pemberianenobarbital ini tampak jelas bila di berikan kepada
ibu hamil beberapa minggu sebelum persalinan, segera sesudah bayi lahir atau kedua keadaan
tersebut. $emberian enobarbital proilaksis tidak di anjurkan karena eek samping obat
tersebut, seperti gangguan metabolik dan pernaasan, baik pada ibu maupun pada bayi.
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 9/11
!. 2elakukan dekomposisi bilirubin dengan ototerapi sinar.
Gototerapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan transusi pengganti untuk
menurunkan bilirubin. 2emaparkan neonatus pada !ahaya dengan intensitas yang tinggi akan
menurunkan bilirubin dalam kulit. Gototerapi menurunkan kadar bilirubin dengan !ara
memasilitasi ekskresi bilirubin tak terkonjugasi. 9al ini terjadi jika !ahaya yang diabsorpsi jaringan merubah bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut otobilirubin.
Gotobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme diusi. Di dalam
darah otobilirubin berikatan dengan albumin dan di kirim ke hati. Gotobilirubin kemudian
bergerak ke empedu dan di ekskresikan kedalam duodenum untuk di buang bersama eses
tanpa proses konjugasi oleh hati. 9asil otodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi
bilirubin dapat dikeluarkan melalui urine.E
Gototerapi mempunyai peranan dalam pen!egahan peningkatan kadar bilirubin, tetapi
tidak dapat mengubah penyebab kekuningan dan hemolisis dapat menyebabkan anemia. e!ara
umum ototerapi harus diberikan pada kadar bilirubin indirek =-* mg"dl. ?oenatus yang sakit
dengan berat badan kurang dari 1<<< gram harus diototerapi dengan konsentrasi bilirubin *
mg"dl. 'eberapa ilmuwan mengarahkan untuk memberikan ototerapi proilaksasi pada += jam
pertama pada bayi resiko tinggi dan berat badan lahir rendah.E
&pabila dalam evaluasi kadar bilirubin serum barada dalam batas normal, terapi sinar
dihentikan. ika kadar bilirubin masih tetap atau tidak banyak berubah, perlu dipikirkan adanya
beberapa kemungkinan, antara lain lampu yang tidak eekti atau bayi menderita dehidrasi,
hipoksia, ineksi, dan gangguan metabolisme.E
$emberian terapi sinar dapat menimbulkan eek samping. ?amun, eek samping
tersebut bersiat sementara, yang dapat di !egah atau dapat ditanggulangi dengan
memperhatikan tata !ara penggunaan terapi sinar dan diikuti dengan pemantauan keadaan bayi
se!ara berkelanjutan.E,F
d. /ransusi tukar
/ransusi pengganti digunakan untuk6E
1. 2engatasi anemia sel darah merah yang tidak sus!eptible (rentan) terhadap sel darah merah
terhadap antibody maternal
+. 2enghilangkan sel darah merah untuk yang tersensitisasi (kepekaan)
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 10/11
. 2enghilangkan serum bilirubin
=. 2eningkatkan albumin bebas bilirubin dan meningkatkan keterikatan dangan bilirubin
$ada 7h Inkomptabilitas diperlukan transuse darah golongan : segera (kurang dari + hari), 7h
negative whole blood. Darah yang dipilih tidak mengandung antigen & dan antigen '. etiap =
-F jam kadar bilirubin harus di !ek. 9emoglobin harus diperiksa setiap hari sampai stabil.
Prognosis
$rognosis baik, bila penanganan yang dilakukan terhadap bayi ikterus ditanganidengan !epat dan tepat.
,esimpulan
Ikterus neonatorum merupakan kelainan pada bayi yang baru lahir yang memiliki
tanda-tanda seperti sklera mata dan warna kulit berwarna kuning yang biasanya
diakibatkan kadar bilirubin yang tinggi karena pe!ahnya sel darah bayi yang !epat.
elainan ini tidak bahaya bila ditangani dengan !epat. 'ila kelainan ini ditangani dengan
terlambat dapat mengakibatkan kernikterus yang dapat merusak otak. /idak ada obat
yang spesiik untuk menyembuhkan penyakit ini melainkan ada beberapa non medi!a
mentosa yang dapat dilakukan untuk penyembuhan seperti terapi sinar, jemur matahari,
dan pemberian asupan makanan dan minuman yang dini.
7/21/2019 SEMANGAT BLOK 17
http://slidepdf.com/reader/full/semangat-blok-17 11/11
'aftar pustaka
1. &zis 9. $engantar Ilmu esehatan &nak. akarta. H%>. +<<F. 9.+1-*.
+. Dennery $&, eidman D, tevenson D. ?eonatal hyperbilirubinemia. ? Hngl
2ed +<<13==6*F1-<.
. 2ary $. Dasar-dasar keperawatan 2aternitas. akarta. H%>. +<<*.h.11-E.
=. #nderwood . $atologi #mum dan istematik. akarta. H%>. +<<@.h.11+-*.
*. >ontan!e . 'uku aku ebidanan. akarta. H%>. +<1<. h. +=-=.
@. >orwin H. 'uku aku $atoisiologi. akarta. H%>.+<<.h. 111-1*.
E. urasmi &. $erawatan 'ayi 7isiko /inggi. akarta. H%>.+<<. h. 1=-+1.
F. David 9. Dasar-dasar $ediatri akarta. H%>. +<<F.h.1=-*1.