Nomor 4, Tahun ll, Oktober 2AAl lssN 1907 - 3232
uidugj.$g|
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) PGRI BALIDENPASAR
Pelindung: Drs. I Dewa Putu Tengah (Pembina YPLP PT IKIP PGRI Bali) Drs. IGB. Arthanegard, S.H; M.Pd. (Ketua YPLP PT IKIP PGRI B all) I Gusti it{gurah Oka, S.H. (sekretaris YPLP pr IKIP PGRI Bali)u
Penanggung Jawab Drs. Redha Gunawan, MM
(Rektor IKIP PGRI Bati)
Dr
}.{engah
Ketua Redaksi Amawq M.Hun:
Sekretaris Redaksi : Drs. Nyoman Astaw&n, M.Hunr.
Anggota Dewan Redaksi
.
Prof, Dr. surnarsono, M.Ed. (undiksha) Prof. Dr Ida Bagus Yudha Triguna, M.Si. (Unhi) Prof, Dr. I }.{yoman Wedakusurr&, M.S. (Unud) ' Drs. I Putu Karpika, M.si; (lKIp PGRI Bali) Drs- I Wayan citrawan, M.Pd. (IKIP PGRI Bali) Drs. I Wayan Susanta, M.Pd. (IKIP PGRI B ah) Drs. Pande wayan Bawa, M.si. (IKIP PGRI Bali) / Drs. I WayanBudiyasa, M.Si. (IKIP PGRI Bali) Drs. I WayanAdnyana, M.M; M.EIg. (IKIP PGRI Bali) Drs. A-A. Cede Ardan&, M.For. (IKiP PGRI Bali)
Bendaharu Drs. I Made Suarta, S.H; M.Hum.
Distribusi : Drs. Dewa Putu Juwana, M.pd. I Ketut Sudana, S.E.
Alamat Redaksi Kampus IKIP PGRI Bali Jalan Seroj a - Tonja Denpasar utara Telepon (0361) 43 t434
DAFTAR
TST
Halaman
Pengantar Redaksi
ii
Daftar Isi ldentifikasi Permasalahan pernbelajaran tpS di SD Drs. Wayan Adnyana, MM; M.ErgSemantik Universal dan Pembelajaran Bahasa : Studi Kasus pada Anak-Anak Usia4
iii
I
-
6 Tahun
Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) : Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna Drs. Pande Wayan Bawa, M.Si. ..
..
....... 24
Studi Korelasi Antara Penalaran verbal, pola Asuh orang Tua, dan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Kewarganegaraan Siswa SMA Negeri Unggulan Kota DenpasarDrs.
I
Wryan Citrawan,
M.Pd.
.....34
Estimasi Kesalahan Pengukuran dalarn Bidang pendidikan Drs. WayanGunartha, M.Pd.Pendidikan Karakter dan Keberhasilan Akademik Drs. Ptttrt Karpika,'M.Si. ...Penggunaan Media Belajar dalam Pernbelajaran IPA di Kelas Awal Sekolah Dasar
.........5163
(Studi Kasus di SD Percobaan Drs. Wayctn Meten M.Pd.
"X" Matraman Jakarta Timur)77
Menci ptakan suasana Pem belajaran yang Nyaman Me lat u i' pendekatan Ergonom i Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw tl dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 2 di SD Negeri t Ababi Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem Tahun pelajaran 200612007
Drs.
I
Waltan Suands, S.P; tv{.$i. dkk
.
t00
iii
tuiclgodori norn ot 4 Tohun It
okto' et ?oo*lq07
Irrn
-
'2t2
SEMANTIK UNIVERSAL DAN PEMBELAJARAN BAHASA Studi Kasus pacla Anak-Anak Usia 4 _ 6 ThhunOleh
:
Dr. Nengah Arnawa, M.Hum. Program Studi perrdidikan Bahasa dan Sastra lndones ia Fakttltas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIp pGRI Bali Denpasar
Abstrak
universal.
mewujtldkan tataan nrateri seperti ini diperlukan d"eskripsi bahasa anak-anak. Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk nrendeskripsit r,., uut,usa anak-anak adalah sernantik
Teori penrbelajaran bahasa mengisyaratkan bahwa. nrateri penrbelajaran seharusnya dirancang setingkat lebih tinggi dari kJm-petensi u,rgrirtit yang dinriliki pembelajar. Untuk
Sernantik universal nterupakan konsep penting dari teori metabahasa sernantik alami. Konsep ini nrenjelaskarr bahwa ada seperangkat makna"yang tidak berubah meskipuri kebudayaa' manusia terus berubah dan makna ini fertanla kuli dikuusai anak ketik a belajar bahasa. Seperangkat makna ini disebut primitiva makna. Relasi elenren-elemen primitiva makna dalam kaidah morfosintaksis suatu bihum nrenghasilkarr karimat kanonik. kalimat kanonik yang diproduksi anak-anak dapat dijadikan pijakan menyusLrl ,rui".i pembelajaran bahasa.Kata kunci : prirrritiva makna, kalimat kanonik Abstract
Theory of language teaching sign fhat study items ought to be desigried by level of linguistics interest had by learner' ri .eal;ze itenrs organir. rit" this needecl by children language description' one of tlre instrunrent able to be used for the describing of childrerr langLrage rurrr' ut urr is universal semantics. Universal seittantics represent itttportant concept of natural senrantics nretalanguage theory. This concept explain that there is a set nreaning which not charrge though;r;i;;," of human beirrg coutittue to chatrge a,d this nreaning flrst time rnort...Jty cniia whe,i learning larrgLrage. A set nrean this referred as senrantic primessenrantics prinres Elenrents relationship in rnethod of nlorplrosyntax certain latrguage yield canorrical serrtence. canonical sentence ,"vhich produced by children can be made by ,i.p[ing conrpire iter-'s study .f language.Key words : semantic prinres. cononical sentellce
I. PendahuluanKeuniversalan bahasa tnerLtpakatt salah satu objek kajian perrting dalanr bidang linguistik. Ada dua tt{tran utama pengkajian keuniversalarr bahasa. pertama, untuk pengenrba.gan teori
l4
lllidgodori
0om or 4 Tohun
ll
Oktober ,OAT
trrn
Iq07
- \ttlf[
linguistik yang dapat dijadikan pijakan menjelaskan berbagai fenomerra bahasa di dunia. Kedua. untuk pengembangan prinsip-prinsip penrbelajaran bahasa, baik pemb elajaran bahasa pertamamaupun bahasa kedua.
owens (1992: I5) menjelaskan bahwa secara universal bahasa terdiri dari tigakomponen, yaitu : .form'bentuk', contenl'isi", dan use 'penggunaan'. Komponen bentuk mencakup bidang
fonologi, ntorfologi, dan sintaksis. Konrponen isi mencakup bidang semantik dan komponen penggunaan nrencakup bidang pragmatik. Berclasarkan pandangan ini, kaj.ian tentangkeuniversalarl bahasa (terrnasuk balrasa pada usia anak-anak) seharusnya mencakup ketiga komponen tersebut. Kajian keuniversalan bahasa anak-anak telah sering dilakurkan, nanlun konrponen semantik
jarang ditelaah, seperti halnya yang dilakukan, antara lain, oleh pinker (2003) dan Sankaranayanan (2003). Kedua peneliti ini mernfokuskan kajiannya pacla komponen bentuk,khususnya sintaksis. Pinker rnengkaji konstruksi sintaksis anak-anak yang berbahasa Inggris dan Sankaranarayanan nrengkaji konstruksi sintaksis anak-anak penutur bahasa di India. Dari kedua penelitiarr itu terungkap bahwa ada kesanraan konstruksi kalinrat yang diproduksi anak-anak pada bahasa-bahasa tersebttt- Konstruksi kalirnat yang secara produktif digunakan anak pada bahasa yang diteliti itu berstruktur FN + FV. Struktur FN + FV dipandang oleh para linguis sebagai
struktur universal. Temuan ini dapat diinterpretasi bahwa anak-anak lebih awal menguasai struktttr ttniversal daripada struktur yang lebih spesifik. Temuan ini menrunculkanpersoalarr
bartr, yakni apakah pada konrponen semantik bahasa anak
juga rnengikuti keuniversalan
bahasa?
Dalam artikel ini akan diuraikan keuniversalan senrantik bahasa anak.
Ma{usnran (199i
'
3?) ntenegaskan
bah'"va pengkaraterisasian semantik bahasa anak
penting dilakrrkan karena konrponen ini yang paling awal dikuasai anak-anak. Fakta Iinggal yang tttendukuttg pandattgan ini adalah bahwa anak telah dapat merrgerti nrakna ujaran orang lain di
sekitarnya rueskipttn alaf ucap anak tersebut belunr berfungsi selayaknya untuk rnenghasilkan bunyi-bunyi bahasa. Urgensi pengkarakterisasian konrponen senrantik bahasa anak sejalan pula dengan salah sattr lripotesis pemerolehan senrarrtik, yakni hipotesis prinritif-prinritif, u,iversal(Chaer, 2003
:
199).
Pengkarakterisasian keuniversalan senrantik bahasa anak clidasarkan pada teori metabahasa
sentantik alanri (v-lSA). Teori MSA rttertegaskan bahr.va acla seperangkat nrakna yang tidak berrrbalr rleskiptrrr kebudayaarr dan peradaban manusia telalr berubah. Seperangkat makna yang
l5
ttJidyadari llornot 4 Tohun
ll Oktober *AAT
lttn l?07. I|tt?
tidak berubah itu ditenrukan pada sentua bahasa dan pertanta kali dikuasai anak-anak saat belajar bahasa- Seperangkat ntakn a yang tidak berubah itu disebut prinritiva nrakna (Wi erzbicka, 1996:e).
2. Pembahasan
2'l KedudukanBaradja
semantik cratam penrberajaran Bahasabahwa nrasukan (input) rnenriliki peranan perrting dalanr
(1990:5) r,enjelaska,
anak-anak. Deskripsi empirik karakteristik bahasa a,ak-anak dapat dijadikan acuan inerancang disain dan sirabus pemberajaran bahasa.r-rsia
karakteristik bahasa pada
lingustik yang telah dinriliki dengan korpus linguistik baru yang dipajankan kepadariya. Sebaliknya, jika input penrbelajararr balrasa + i 0 atau i + (-l) atau lebih rendah dari ,r, n.,uo, pernbelajar akarr keliilalrgan nrotivasi. Apabila ini terjadi nraka penrbelajaran balrasa akan menjadi tidak bermakna' Asumsi pembelajaran bahasa ini rnemerluka. deskripsi empirik
pernbelajararr bahasa' Masttkatr tersebut idealnya setingkat lebih tinggi dari konrpetensi linguistik yang dinriliki pernbelajar saat itir. Pandangan ini rnuncul dilatarbelakangi pernikiran balrwa idealnya belajar bahasa (ternrasuk belajar yang lain) bergerak maju setapak denri setapak. Ide ini difbrrnulasikan dengan i + l. Jika input pernbelajaran bahasa i + 2 ataulebih tiriggi dari itu ntaka penrbelajar cenderung lnerrgalami kesLrlitan nrenrbangun jalina, atltara kompetensi
Serrantik nrerupakatt salalt satu konrponen penting dalarn belajar bahasa. Dikatakarr penting karena semalrtik dapat nrenjelaskan hubungan kognisi delgan perilaku ber6ahasa anak-anak, bahkarr dalarn beberapa hal setlantik dapat rnenjelaskan berbagai kendala analisis be.tuk (fbrrologi, morfologi, dan sintaksis) bahasa anak-anak (Goddard, IggT : 273). Signif]kansi setttatttik dalanr penrbelajaratt balrasa juga diu,gkapkan oleh pakar lain. pi,,,ker (19g9) telah tnelnanfaatkan perrdekatan sentatrtik untuk mengkaji perkembangap sintaksis bahasa anak-a,ak. Menuruttlya, 'kejanggalatt'sintaksis dapat dijelaskan rnelalui pendekata, serna,tik. Dari pandangan Goddard (1997) dan Pinker (1989) rersebur di aras dapat disirnpLrlka, bahwa sentatttik rlrenriliki kedtrdLrkan pe,ting clalanr penrberajaran balrasa. sentantic rules, dapat digunakan untuk nrendeskripsikan bahasa anak-anak. Tanpa pertinrbangan ser,antik, kita ticlak dapat nrenjelaskan proses-proses linguistik yang terjadi pada anak-anak. Jadi, climensi senrantik bahasa anak dapat lnerrjelaskan banyak fbnorrena penrerolehan bahasa seperti yang diungkapkan Owens (1992: 57) berikLrt ini.
t6
tuidyodori
J?omor 4 Tohun
il oktober ,,aal $tn wa7 - l,'tn
The semantic/cognitive hypothesis has helped explain ]nany of the phenomena of ;anguage acquisitiorr' The hypothesis offers a description of child Ianguage thu, ,..,r, to represent more closely the reality of the child ancl offer a clear relationst i-p uet*een child and adult langttage' ["'] In addition, the semantic/cognitive hypothesis presents a notion of language acquisition ag.ainst the backdrop of g.n.rul child development. Without certain cognitive attainments, the child coLrld not ascertain the transfbrurational rules of her language or make the required behavioral associations found in the behavioral and earlier syntactic theories
2.2 Semantik Universal clan Bahasa Anak_Anak Dardjowidjojo (2000: I6) nrenjelaskan bahwa pemerolehankeuniversalan balrasa. Keuniversalam bahasa mana pun
bahasa berkaitan erat dengan
ini nremungkinkan anak dapat menguasai bahasa jika kepadanya dipajartkan (expontre) korpus bahasa oleh orang-orang yang ada di
sekitarnya' Keuniversalan bahasa terdapat pada setiap komponen. Semantik merupakan salah satr-r komponen bahasa karena itu senrantik pun nrenriliki keuniversalan. Keuniversalan senrantik dikukuhka, oleh teori ,retabahasa semantik ararni (MSA). Teori MSA dipelopori oleh wierzbicka. Teori ini rnengakui adanyakeunikan sistem makna dalanr sebrrah bahasa, akan tetapi di balik keunikan itu terdapat fitur semantik universai untuk rnendeskripsikan keunikan vang ada. Semarrtik urriversal inilah yang disebut prirnitiva makna (Sutjiati-Beratha, I997: lll: Sutjiati-Beratha, l99ga:2g9; Mulyadi, l99g:35). Goddard (1996a:l - 5) nrerumuskan tujuh prinsip sernantik universal. Ketujuh prinsip itu adalah seperti berikut ini.
(l)
Prinsip semiotik, sebuah tanda tidak dapat direduksi atau diarralisis ke dalarn kombinasi yang bukan tanda itu; kensekuensinya adalah tidak mungkin nrereduksi makna ke dalanr konrbinasi yang birkan maknanya sendiri.
(2) Prinsip penrisahatt dan keturrtasan analisis, makna kornpleks dapat dianalisis secara lengkap dengan nlengikuti urutan yang jelas. lni berarti nrakna-nrakna kompleks dapatdirrraikan ke dalanl konrbinasi nrakna seclerhana secara terpisah tarrpa berputar-putar dan tanpa residu.
(3) Prinsip prirnitiva nlakna, ada seperangkat nraknayangtidak dapat diuraikan makna' Makna asali nrelniliki elenren-elemen sintaksis yang disusunsederhana.
-
primitivaproposisi
dari
(4) Prinsip balrasa alantiah, prinritiva nrakna dan elenren-elenren sintaksinya nrerupakanbentuk yang digLlnakan dalanr bahasa alanriah.
t7
llJidyadari 0orn ot 4 Tohun II oktober l0o7
lttn
lqo7
- t2r2
(5) Prinsip ekuivalensi ekspresif metabahasa semantik alami, metabahasa semantik alamididerivasi dari bahasa yang berbeda yang mengekspresikan ekuivalensi makna. Beberapa proposisi sederhana dalam MSA dapat mengekspresikan makna dalanr bahasa yangberbeda.
(6) Isonrorfis nretabahasa senrantik alami, proposisi-proposisi sederhana yang diekspresikan MSA ,rerupaka. isonrorfis dararn bahasa yang berbeda. (7) Prinsip hipotesis leksikal, setiap prinritiva makna dapat diekspresikan ke dalanr kata,morfem, fiase yang berbeda pada setiap bahasa.
Makna asali atau seniantik universal merupakan seperangkat makna yang diternukan
pada
setiap bahasa sehingga ketlniversalan semantik (berdasarkan teori ini) bersifat"absolut. Mak,a universal biasanya yang pertama kali diketahui nranusia dalam kehiduparrnya. Di dalam primitiva makna rnelekat fitur-fitur senrantik yang tidak akan berubah sekalipu, kebudayaan darr peradaban manusia senantiasa berubah. Wierzbicka (1999); Yoon (2001) dan Goddard (2002)merumuskan 59 leksikon universal sebagai representasi prinritiva nrakrra. Kecr-rali itu, ditemukan jtrga 3 calon elenten kata sebagai representasi prinritiva nrakna (dihrlis dalarnelenren itu dapat disajikan berikurt ini.S
kurung). Senrua
ubstantives
. . ; : ; ; ; : ; ;:
AKU, KAMU, SI]SEORANIG, SESU/\]'U. ORANIG BADANINI., (YANG) SAMA,
Determiners Quantifiers
LAIN
SATU, DUA, SEMTJA, BANYAK, BEBERAPA
Attributes Mental PredicatesSpeech
BAIK, BURLJK, BESAR, KECIL, (PANI.IANG)PIKIR. I'A}{LJ. INGIN, RASA, LIHAT. DENGARBICAR,T\. KAT,{, BIINAR
Acti ons,evelt [s, movel]t ent
MELAKLJKAN, 'TERJADI, BERGERAK,
(MTTN YITNTLJI-lt
Existelrce and possession
ADA, PIJNY{I{lDU P, nzlAl-l
Life andTinrepace
clea[h
BII'A, SEKARANG. SERITLUM, SE]'ELAI-1. LAMA,B
SITKITJAP
I I] l- IL ,{ P,4. S A i{i-. (S l-l WA K'l'tJ - W,{ K'l- LJ t t)I I-JAI\AI.I. .}AUI-I, DITKA'I'.
S
DIMANA/]"EMPT\J', DI SINI, DI A1' AS,
DI SEBELAI{, DI DALAM
cotlcepts flrtensifier, augrnentor Taxotlomy, partotlolnyLogical
TIDAK, MLJNGKIN. SEBAB. KA[-,A.U. I)APATSANGA f, [-EBIH .llrNIS. BAGIAN
:
:
I8
lllidgoctrori 0orn at 4 Tohun II oktober
l00r'ctth
$tn
tq07
-
S
imilarity chaer (2003
SEPERTI
: 199) menjelaskan
bahwa salah satu hipotesis pemerolehan semantik adalah
hipotesis primitif-primitif universal. Dalam hipotesis ini dijelaskan bahwa semua bahasa di dunia ilti dilandasi oleh suatu perangkat primitif-primitif semantik universal dan fo'nula untuk menggaburtgkan primitif-primitif semantik itu. Primitif-prirnitif semantik mewakili kategoriatau
prinsip-prinsip yang sudah ada dan digunakan sejak awal untuk nrenggolongkan benda-benda atau situasi yang diamati manusia sehingga hipotesis prirnitif-primitif universal nrenghubungkan perkembangan semantik anak-anak dengan perkembangan kognitif umum. Dikaitkan
teori MSA, primitif-primitif universal pada hakikatnya merupakan elemen-elemen prinritiva ntakna dan fornrula-fbrnrula untuk nrenggabungkan primlif'-primitifsemantik itu merupakan kaidah morfosintaksis suatu bahasa. Penggabungan primitif-prirnitif universal dalam bingkai kaidah morfosintaksis suatu bahasa menghasilkan kalimat kanonik. Goddard (1gg7 : 274) menunjLrkkan beberapa bukti bahwa anak usia 5 tahun telah menraharni elemen primitivamakna
dengan
berikut ini.
(l) Mental predicates (2) Descriptors (3) Actions, even[s, movetnetlt (4) peech (5 ) pace (6) Time {7) Exs istence and possess ion (8 ) Logical conceptsS S
TAI-IU, PIKIR. INGIN, I-IHAT BESAR, KECII-
MELAK UKANI, BERGERA K., TERJADIMENGATAKANI
DI DALAM, DEKA'I.. BAWAH, DI SINIBI
LAMANA,
S
EBEL UM,
S
ETELAI-I
ADA
TIDAK
Selain atiak-anak telah nremahamai primitiva makna seperti tersebLrt di atas, dijelaskan pula bahwa atlak-anak telah dapat rnengajukan pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, dan di mana tttrtuk tnenatryakan hal-hal yang berkaitan dengan primitiva nrakna SESUATU, SESEORANG, TEMPAT,Paparan Goddard tersebut rnerniliki kaitan erat derrgan paparan Johnston ( I9g5). Johnston
ntengatakan bahwa perkenrbangan bahasa anak berhubungan dengan perkembangan kognitif. Anak-anak dapat menginterpretasi nrakna kaliniat yang berkitan dengan hal-hal berikut ini.
t9
tuidyodori 0om ot 4 Tohun II oktober
r00r
ltt{t tq07- ,r,I2
l) Tem pat objek (2) Menentukan kuantitas (i) Konteks tenrpat {4) Deiksis(
: : : .
di dalalx, di atas, di bawahlebih, kurang, besar, kecil
di belakang,, di depan ini, itu
penggunaalr elenren-elemen prirnitiva makna yang dituangkan dalarn bentuk kalirnat kanonik sesuai dengan kaidah morfbsi,taksis bahasa yang dikuasainya.
pri'ritiva nrakna' Jadi' dalarn bidang sernantik bahasa anak dicirikan oreh produktivitas
Paparan Johttston tersebut sekalipun tidak rnenggunakan terminologi primitiva makna, tetapi jelas bahwa elelnen-eletnen makna tampak tersebut rnerupakan bagian dari elemen-elemen
2'3 Implikasi Semantik Universar paaa pemberajaran Bahas ^ Kolaborasi antara teori pertrb elaiaran
diharapkan dapat rnenjadi kerangka kerja konrprehensif untuk ,ienyusun rencana pemberajaran bahasa' Teori MSA diharapkan dapat nrenjelaskan komponen sintaksis nrelalui konsep kalimat kanonik atau sintaksis MSA' Kalinrat kanonik (canonicctr sentence) ,rerupakan kombinasi elenten-elenren prinritiva makna dalam bingkai kaidah nrorfosintaksis bahasa (tertentu). unit dasar kali,tat kanonik atau si,taksis MSA disejajarkan denga' krausa yang dibe'tuk oreh substa,tif darl predikat serta beberapa ele,ren ta,rbahan yarrg ditentukan oleh ori,ourrru. ;;; strbsta*tif - predikat ini aka, dijadikan pijaka'untuk .renrfornrulasi pora-pora kalimat kano,ik bahasa yarlg secara rtyata diproduksi anak-anak. wierzbicka (lgg6b) menjelaskan bahwa kalimat kanollik diprediksi ada pada setiap bahasa di dunia. pora karirnat ka,onik tersebut nrerupakan gramatika bersifat ba,vaan' Pola kalimat kanorrik itu rnerupaka, rearitas tatabahasa MSA yang diekplikasi dengan teknik parafrase' Berdasarkan konsep ini sermantik universar dapat dijadikan pijakan untuk nrenjeraskarr pora si,taksis bahasa anak-anak. wierzbicka (1996) nretrgatakarr bahwa MSA dapat nrembuktikan dan nrernberi perrjerasan dari sisi sematttik atas bentuk kalinrat anak-anak usia sekitar 5 tahun. pacra r-rsia sekitar.irri, anakanak telah l'narnptr nrengttngkapakan representasi prirnitiva makna INGIN, Lil{AT, BESAAR, KECIL' TIDAK' BEBERAPA' dan DI SINI. Represetttasi prinritiva makna ini pun tercernri, pada beberapa kalimat bahasa Bali anak-anak, rnisaln ya : sing nyak ane cenik ,Tidak rrrau ya,g kecil'; lcang baang ane gcdeatz 'Saya berikan yang Iebih Lresar,; Dini jang bolctne ,Di sini letakkan bolanya'; lcang lirtnan 'Saya lebih banyak'. De,rikia' pula, anak-anak
bahasa dengan nretabahasa senrantik
ala.ri (MSA)
aka,
segera
20
lllidgodori 0ornor 4 Tohun ll oktober LogT
tttn rqoT - t2I2
dapat menggutrakankatatanyaapa, siapa, dan
di mana sejak awal karena semua kata tanya itu
berhubungan dengan primitiva makna SESUATU, SESEORANG; TEMPAT. Hal inilah yang nrerryebabkan anak-attak yang belajar bahasa Bali dapat rnengajukan pertanya an: Apa ent, ?
'Apa itu?'; N)'enento?'Siapa itu
?'; Dija bolane ?'Dinrana
bolanya?,.Dalarn kategori verba,
anak-anak dapat menguasai primitiva nrakna TINDAKAN, BERPINDAH, dan TERJADI, nrisalnya Entungan bolane!'Lenrparkan bola itu !'; sing ctadi mak;isid,Tindak boleh berpindah; Kentbungane makepulttg 'Balonku pecah'. Semua contoh karimat anak-anak itu merupakan representasi primitiva makna sehingga teori MSA dapat digunakan untuk nrenjelaskan bentuk dan makna bahasa usia anak-anak.Pengetahuan tentang kondisi kebahasaan anak-anak merupakan pijakan penting dalam perencaan pengajaran bahasa. Semantik universal merupakan salah satu instrumen untuk nrendeskripsikan korrdisi kebahasaan itu. Sernantik universal akan dapat memberikan gambaran teutang pola-pola sintaksis universal bahasa anak-anak yang dituangkan dalam konsep kalimaiuntuk mendeskripsikart potensi lingistik anak yang dapat dijadikan pijaka6 guru rnenentukan pilihan nrateri yang setirrgkat Iebih tinggi dari potensi kebahasaan anak-anak.
kanonik atau sintaksis MSA. Jadi, semantik universal merniliki keandalan
3. PenutupBerdasarkan pernbahasan di atas dapat disirrrpulkan bahwa anak-anak lebih awal menguasai elenten-elenrerr pritnitiva nrakna yang merLrpakarr senrantik universal. penrahaman primitiva makna tersebut diwqiudkan dalam bentr-rk kalinrat kanonik. oleh karena itu, pengajaran bahasa pada awal usia sekolah selayaknya berpijak pada kalirnat kanorrik sebagai representasi elenrenelemen prinritiva makna dalarn bingkai kaidah morfbsintaksis bahasa yang dipelajari.
DAFTAR P{JSTAKAAll&ft, Keith. 2001 " Natrtrar Langaltge senruntics. Oxford : Blackwell publishers. Baradja, Muhanrad Farid. I 990. Kapita sclckta Pengajerctn Bahas'a. Malarrg Malang.Clraer, AbdLrl. 2003. Psikolingttistik; Kalian
: penerbit IKIp
koretik. Jakarta : Ri6eka cipta.
2\1
luidyadari 0ornor 4 Tohun Il oktober ?,ooT lttfi tq07 - ,2t2
Dardjowidjojo, Soenjono. 199 I . pemerolehan Fonologi dan Senrantik pada Anak : Kaitan nya dengan penderita Afasia. Dalam Soenjono Dardjowidjojo (Ed) . P ELLBA 4, 63 g7 - . Iakarta : Unika Atm a [aya.Dardjowidjojo, Soenjo.o' 2000. Echa t Kisah Penterole han Bahn.;a Anok.Jakarta : Grasindo. Dardjowidjojo, Soenjono' 2003. Psikolongttistik peng;antar pamahaman Bahasa t Manusia Jakarta : yayasan Obor Indonesia.
Goddard' cliff 1996a' Semantic theory and semantic universal. Daranr cliff Goddard (conventor), ci'os-t' Linguistic synalx.fi"on o s"rrnrtic point o/'view ' v"r' ur t(vv i*su Approaclt) , lrt 5. Ausralia :Austratian National university.Goddard' 1996b' Building a universal semantic metalanguage : the senrantic theory of Anna wierzbicka' Dalam Cliff Goddard (convento), Cross- Linguistic synatx.f|orn a semantic Point af view (NSM Approachl ,24 - 37. AustraiJia : Austral;an Nat;onal university.
cliff
o"o'?*.:liff'
lggT' semantic Analysis t A Practical [ntroduc,tion. oxford : oxford University
Goddard' clift' tt' The Natural Serna,tic.Metalanguage (Homepage). [cited 25 Nopember 2003]. Available fionr : http:/lwww.une-edu.au turtJtil-tiiciplines/ linguistics/nsnipage.hrrn.
Goddard'
2002' The search for the Shared Sernantic core of Nopember
cliff'
2Afi).i
edu .au/ artsr LCLld
Available fiom
.
AII Laguages. [cited 25http
cip
ri
nes/r i ngu i sti cs/G oddar{_Ch i' _zo
oz pat.
://www.
une_
Goddard'
cliff'
:ifi:ffifl:;li:0,,Goddard'/
2003'-D.irective Speech Acts in Malay: Arr Ethnopragnratic perspective. Dalanr speciai rsstte on tntercrtnt'rt,t'cr*n,uri"ot7on Armidare
: university
Nopember Z0A3l. Available Serrrantic Core of All Laguages. [cited 25 frorn . hftp :/lwww.une_edu.aLrl arts LCL/ di c ipri
c'liff'
2002' The Search for the Sharedn
es/r i ngu
is
ri
cs/God dard_c h t _zoio z p ar.
Jackendoff' Ray' I972' 'scmantic lntcrytt'eration in Gencrative Gr.cwtmar. ca,rbridge:The press. MITJackendoff, Ray' tt. A Syste,r of Senrantic Pri,ritives [cited 24 Nopenrber 2003]. Available fronr : http://wrvw. i nsecu ri ti es. r:rgld rak I i g/j n vr.v. pd f Johnstoll' 1985' Cog,itivie Prereq-ririt.r:The Evide.ce fiom children Lear,irrg E,glish. Dalanr Dan Isac Slobin (Ed), rhe Crosstinguistrc Snrcti ,i;'r;;;;;"ilri,,i,',',,on votunrc 2: Tltorctical l'tsues, 96l 1004. Ner.v Je*rsey , r.u*r"n"" ErlbaLrm Associates publishers..
Maksan, Marjusman. 1993. p.rikolirgui,rrk. pada.g : IKIp padang press.
uliclgodori 0om ot 4 Tohun
ll oktober ,,ool
lttft IqoI - lLlh
Mulyadi I998. Struktur semantis verbalJdaya na.
bahasa
Indonesia (Tesis).Denpasar: LJniversitas
Owens. Jr. Robert E. lggl. Langaltge Det'eloptnent : An [ntroclttction New york : Macmillan Publishing Conrpany.
Pinker' Steven' l9!.9' L-earnahility anc{ Cognition Cambridge : The MIT press.
:
The Acquisition o/'Argument stmcture
Pinker' Steven' 2003. Language Acquisition. [cited http://www.esc.soton.ac.uk/-hari
l5
ad/ paperr pyt o+u
pinker. rangacq, htrn.
September 2003]. Available
fiom :
Sankaranarayanan' G' 2003- Adult Interaction with children : Language Use. [cited l5 September 20031' Available from : http://www.langaugeindia.com/ ieb21;Z/gsank4.htrnl. Sutjiati-Beratha' Ni Luh' 1997' Basic concept Linguistika Tlthttn tv Edisi Keenam l0
,
-
a universal semantic metaranguage. Dalarn I I 5. Denpasar : universitas udaya,a.
of
Sutjiati-Beratha' Ni Luh' 1998a. 'Natural senrantic metaranguage (NSM) dalam linguistik kebudayaan'' Dalam Aron Meko Ida Bagus Darmasuta, dan I Nyogran Darma putra {beJe, (ed'\' Prcs"t Prote's Budaya,.2:7 - 294. Senpasar : Diperbanyak dan diedarkan atas *l kerja sa*ra Bari pose dengan garai peneritian Bahasa.Sutjiati-Beratha' Ni Luh' I998b. Materi kajian linguistik kebudayaan. Dalarn Linguistika Tahun v Eclisi Kesembiran, 4r Denpasar : Universitas -45.Udayana.
Sutjiati-Beratha' Ni Ltrh' I999. Buku pelajaran bahasa Bari untuk Sekolah Dasar (laporan penelitian). Denpasar : Universitas Udayana.
wexler' Kenneth dan Peter w. cu{icover. 1983. Fnrnral principres of Language Acquisition Cartbridge : The MIT press.
.
wierzbicka' Anna 1996a. cultural scripts :
a new approach to study of cross culture conttttunication' Dalant Anna wie.zbicka (Conventor) - -- , Ct,ss-Cultt,e tontntttnication, I 10. Australia : Australian National Univers)ty.,6
wierzbicka' Antta 1996b' Tlie syntax of universal senrantic prirnitives. Dalam cliff Goddard (converrtor), ()ross'Linguistic synta^-.fi"ont a sentantic point of view (NSM. Approachl *23. Australia : Australian National University.
wierzbicka, Anna r996c. Semantics : primes ancr Univenyals. oxfbrcr : oxtbrd Un iversity Press.
wiezbicka, Anrla,
1999. Entotions Ac,ro.rs Language and ctiltures Canrbridge : Canrbridge University press.
t Diversity and (Jnivef:t.a/s
Yoon' Kirrg-Joo' 200I' The Sernantic Prinre 'THIS' in Korean. [cited 24 Nope,ber 2003]. Avai lab le fionr : http://r i ngistics.anu.edu.aul A LS20 0 r / paper/yoo..pdf.
23