SEMINAR NASIONAL KAKAO
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN:
Kakao sebagai Sumber Pendapatan Tambahan dan
Halmahera Barat sebagai inisiator untuk menjadikan
Maluku Utara sebagai pusat pertumbuhan baru Kakao
di Indonesia
Kerjasama:
Pemda Halmahera Barat
Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan Banau
Institut Pertanian Bogor (IPB)
Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo)
Dewan Kakao Indonesia
Pusat Penilitian Kopi & Kakao (Puslitkoka)
Jailolo, 29 – 30 Oktober 2014
We are not the job seeker, but the job creator
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman perkebunan yang menjadi salah satu
komodti yang di tanam luas di Indonesia. Luas lahan Kakao mencapai 1.6 juta hektar yang
tersebar luas di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Timur, Papua, Maluku, dan Maluku Utara (Direktorat Pengembangan Potensi Daerah
BKPM, 2014). Dengan luas lahan yang dimiliki, Indonesia menjadi negara penghasil Kakao
nomor 3 di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana yang masing-masing meiliki kapasitas
produksi 1.3 juta dan 900 ribu ton per tahun. Produksi Kakao Indonesia berfluktuasi setiap
tahunnya, mulai dari 380 ribu sampai produksi tertinggi mencapai 621.873 ton pada tahun
2006 (Gambar 1).
Sebelum diterapkannya Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) No. 67 Tahun 2010
tentang bea keluar (BK) atas ekspor biji kakao pada 1 April 2010, produksi Kakao Indonesia
diserap oleh Industri dalam negeri dengan angka tertinggi 180 ribu ton dan sebagian besar
biji Kakao diekspor ke luar negeri (Gambar 2) dengan negara tujuan ekspor utama
Malaysia, Singapura, China, Thailand, dan Amerika Serikat. Perimbangan antara serapan
industri dalam negeri dan ekspor berubah setelah pemerintah menerapkan BK. Penerapan
BK pada awalnya ditujukan untuk menumbuhkan industri pengolahan kakao di dalam
negeri. Industri pribumi diharapkan dapat tumbuh dengan baik dengan jaminan pasokan
bahan baku yang cukup dengan harga yang terjangkau. Dalam realitanya kebijakan ini tidak
mendorong industri pribumi seperti yang diharapkan, namun industri dalam negeri memang
meningkat pesat dengan pelaku utama perusahaan multinasional dengan kapital besar dan
divesifikasi produk yang bervariasi. Serapan biji kakaopun meningkat tajam dan bahkan
lebih besar dari biji kakao yang dapat diekspor (Gambar 2).
PENDAHULUAN
We are not the job seeker, but the job creator
382.898
465.318
380.242
382.294
465.971
621.873
525.174
520.462
542.075557.596
465.809453.729
450.000
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sumber: Askindo dari BPS
Sumber: BPS
Gambar 1. Fluktuasi produksi Kakao Indonesia
We are not the job seeker, but the job creator
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Serapan Industri Ekspor Bahan Baku
Data: Diolah dari data BPS
Pasca BK
Sumber Askindo (Data: Diolah dari data BPS)
Gambar 2. Data ekspor dan serapan industri dalam negeri sebelum dan sesudah BK diterapkan
We are not the job seeker, but the job creator
Sejak 2010 telah tercatat beberapa perusahaan multinasional melakuan investasi di
Indonesia, diantaranya Barry Callebout, BT Cocoa, Cargill, Guan Chong, Mars, Ceres,
Monggo, Chocodot, Nestle, Unilever, dan Arnots. Askindo memperkirakan kebutuhan bahan
baku biji kakao akan mencapai 539.000 ton per tahun.
Dengan memperhatikan produksi kakao Indonesia yang cenderung menurun (Gambar 1)
dan peningkatan kebutuhan bahan baku untuk industri pengolahan kakao yang terus
meningkat, maka terdapat gap yang perlu diperhatikan secara seksama agar Indonesia tidak
berubah posisi menjadi negara pengimpor bahan baku,
Untuk hal tersebut di atas maka perlu dilakukan berbagai upaya yang serius untuk membuat
produksi Kakao Indonesia kembali meningkat. Upaya yang harus dilakukan adalah melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Intensifikasi dapat dilakukan pada lahan-lahan yang
ada dengan meningkatkan upaya pemeliharaan, pemupukan, pemangkasan, dan
pengengalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Peningkatan pengetahuan petani
untuk aspek-aspek tersebut di atas perlu dilakukan secara terus-menerus oleh pemangku
kepentingan. Sementara upaya ekstensifikasi dilakukan dengan melakukan penanaman
kakao pada lahan baru atau lahan yang potensial untuk dikembangkan menjadi pusat
pertanaman kakao yang baru. Salah satu wilayah yang secara ekogeofisikokimia sangat
cocok adalah kepulauan di Maluku Utara, terurama Pulau Halmahera yang sangat subur
(Gambar 3).
We are not the job seeker, but the job creator
Pulau Halmahera adalah pulau terbesar di Provinsi Maluku utara dan memiliki luas lahan
17.780 km2 terdiri dari 5 kabupaten dan satu bagian wilayah kota, yaitu Halmahera Barat,
Halmahera Timur, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, dan Wilayah
Kota Tidore Kepulauan.
Gambar 3.Wilayah Maluku Utara
Tanah di Maluku Utara sangat subur
dan ditumbuhi oleh berbagai
komoditas tanaman komersial. Namun
secara umum tanaman yang dominan
adalah Kelapa seluas 227.574 ha,
Pala 39.691 ha, Kakao 32.273 ha, dan
Cengkeh 20.348 ha (Direktorat
Pengembangan Potensi Daerah
BKPM, 2014)
Pola pertanaman di Maluku Utara
pada umumnya dalam pola tumpang
sari dengan kelapa sebagai tanaman
utama (Gambar 4). Bila diasumsikan
demikian dan dengan memperhatikan
bahwa luas tanaman kelapa sebesar
227.574 ha, maka bila dikurangi
dengan luas tanam dari 3 komoditi lain
We are not the job seeker, but the job creator
Yaitu Pala, Kakao, dan Cengkeh, maka lahan
kelapa yang masih dapat dioptimalkan sebagai
naungan tanaman Kakao seluas 135.262 ha. Suatu
luasan yang hampir setara dengan luasan tanaman
Kakao di Sulawesi Barat dan Sumatera Barat.
Kabupaten Halmahera Barat memiliki potensi
luasan pertanaman Kelapa yang tidak kecil,
merupakan 15% dari potensi Maluku Utara dan
22% dari Pulau Halmahera. Luas pertanaman
Kelapa yang sudah dimiliki Halmahera Barat adalah
31.695 ha, bila diasumsikan bahwa diantara
Kepala itu sudah ditanami Kakao 4.610 ha, Pala
3.720 ha, dan Cengkeh 1.886, maka potensi lahan
Kelapa yang masih ditanami oleh Kakao mencapai
21.479 ha. Luas ini setara dengan 2 kalinya luasan
pertanaman Kakao di Jawa Barat.
Optimalisasi lahan yang dimiliki oleh Maluku Utara
dan Halmahera perlu dilakukan karena memiliki
peluang yang sangat besar untuk menjadi sumber
pendapatan tambahan bagi petani yang selama ini
sudah mendapatkannya dari Kelapa. Dengan
Gambar 4. Pola pertamanan tumpang sari
yang umum di Mauluku Utara. Kelapa
sebagai tanaman utama
We are not the job seeker, but the job creator
Tambahan pendapatan dari Kakao, tingkat ekonomi petani akan meningkat dan secara
regional akan meningkatkan pendapatan asli daerah.
Kabupaten Halmahera perlu menjadi pioner dalam membangkitkan perekonomian daerah
berbasis sumber daya lokal. Peran sebagai inisiator Pemerintah Daerah (Pemda)
Halmahera Barat memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan hasil yang baik. Pemda
Halmahera Barat dapat menggandeng Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK)
Banau sebagai koordinator dan sekaligus pelaksana program optimalisasi lahan untuk
ditanami Kakao. STPK memiliki sumber daya manusia (SDM) yang dapat diandalkan.
Mahasiswa yang dididik untuk berjiwa entrepreneur dapat menangkap peluang ini sebagai
bagian dari wirausaha mandiri. Dengan bantuan pelatihan teknis dalam budidaya Kakao
yang memadai dan jaminan pemasaran biji Kakao. Mahasiswa dapat membimbing petani
dalam hal teknis budidaya atau melakukan perjanjian bagi hasil dengan pemilik lahan.
Sinergi ini bila dilaksanakan merupakan yang pertama terjadi di Indonesia.
Atas dasar hal tersebut di atas, berbagai pertimbangan teknis dan langkah-langkah
persiapan perlu dilakukan dengan seksama. Untuk itu maka perlu dilakukan sebuah
kegiatan seminar nasional yang mengundang berbagai pihak yang kompeten dalam bidang
pengembangan tanaman Kakao mulai dari aspek teknis budidaya, pengembangan
masyarakat sampai pada jaminan pemasaran.
We are not the job seeker, but the job creator
TUJUAN, NAMA, TEMA , WAKTU, & TEMPAT KEGIATAN
TUJUAN
Menyelenggarakan seminar nasional untuk membahas potensi pengembangan Kakao di
Halmahera Barat dan menjadikan Halmahera Barat sebagai inisiator pengembangan
Kakao di Maluku Utara dengan STPK sebagai mitra.
NAMA KEGIATAN
Kegiatan yang akan disenggarakan adalah SEMINAR NASIONAL KAKAO yang
merupakan kerjasama antara Pemda Halmahera Barat, STPK Banau, IPB, Asosiasi
Kakao Indonesia, Dewan Kakao Indonesia, dan Pusat Penelitian Kakao Jember
TEMA KEGIATAN
REVITALISASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI HALMAHERA BARAT:
Kakao sebagai Sumber Pendapatan Tambahan dan Halmahera Barat sebagai inisiator
untuk menjadikan Maluku Utara sebagai pusat pertumbuhan baru Kakao di Indonesia
WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Seminar Nasional Kakao akan selenggarakan di Sekolah Tinggi Pertanian
Kewirausahaan (STPK) Banau, Jailolo Halmahera Barat pada tanggal 29 – 30 Oktober
2014
PEMBICARA DAN MATERI
No Pembicara Materi
1 Direktorat Jenderal Perkebunan,
Departemen Pertanian
Kebijakan pertanian dan program pengembangan Kakao
Indonesia
2 Gubernur Maluku Utara Kebijakan pertanian dan program pengembangan Kakao
di Maluku Utara
3 Bupati Halmahera Barat Kebijakan pertanian dan program pengembangan Kakao
di Halmahera Barat
4 Dr. Ir. Dadan Hindayana
Ketua STPK Banau
Pengembangan SDM Pertanian berjiwa Entrepreneur
dalam pengelolaan Kakao di Halmahera Barat
5 Ir. Zulhefi Sikumbang
Ketua ASKINDO
Perdagangan Kakao Indonesia dan dunia
6 Dr. Ir. Sutanto Abdoellah, SU
Ketua DEKAINDO
Peran stakeholder Kakao dalam mewujudkan Indonesia
sebagai produsen Kakao utama dunia
7 Dr. Misniawi Dukungan riset Kakao di Indonesia
8 Prof. Dr. Aunu Rauf
Guru Besar IPB
Penerapan PHT pada Kakao
9 Dr. Ir. Abdul Munif, MSc.
Ahli Penyakit Tanaman IPB
Pengelolaan penyakit tanaman Kakao
10 Prof. Dr, M.A. Chozin
Guru Besar IPB
Ekofisologi Kakao pada agrojlimat Halmahera Barat
We are not the job seeker, but the job creator
We are not the job seeker, but the job creator
SASARAN KEGIATAN
Seminar nasional Kakao dengan tema REVITALISASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI
HALMAHERA BARAT: Kakao sebagai Sumber Pendapatan Tambahan dan Halmahera
Barat sebagai inisiator untuk menjadikan Maluku Utara sebagai pusat pertumbuhan baru
Kakao di Indonesia diharapkan dapat diikuti oleh berbagai pihak yang kompeten dan
berkepentingan dalam pengembangan Kakao khususnya dan peningkatan ekonomi
masyarakat pada umumnya. Pihak-pihak yang diharapkan dapat terlibat diantaranya:
• Pemerintah pusat, cq Departemen Pertanian RI
• Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara
• Pemerintah Daerah Kabupaten di Provinsi Maluku Utara
• Dinas Pertanian/Perkebunan Provinsi Maluku Utara
• Dinas Pertanian/Perkebunan Kabupaten di seluruh Provinsi Maluku Utara
• Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo)
• Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo)
• Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang Kakao
• Perguruan Tinggi yang memiliki fakultas pertanian
• Kepala Sekolah di seluruh Halmahera Barat
• Para Camat di seluruh Halmahera Barat
• Para Kepala Desa di seluruh Halmahera Barat
• Para petani pemilik lahan di Halmahera Barat
• Seluruh sivitas akademika STPK Banau
We are not the job seeker, but the job creator
OUTPUT KEGIATAN
Seminar nasional Kakao dengan melibatkan berbagai pihak yang kompeten dan
berkepentingan dalam pengembangan Kakao khususnya dan peningkatan ekonomi
masyarakat pada umumnya dapat menghasilkan berbagai konsep dan langkah strategis
dalam implementasi pengembangan Kakao di Halmahera Barat untuk meningkatkan
nilai guna lahan sebagai sumber pendapatan tambahan bagi petani dan pemilik lahan
serta dapat menjadikan Kakao sebagai komoditi utama mendampingi Kelapa yang
menjadi sumber pendapatan asli daerah utama Halmahera Barat. Konsep dan langkah
strategis yang diharapkan dapat dihasilkan diantaranya:
• Konsep dan pola perbanyakan bibit Kakao
• Konsep dan pola penanaman Kakao
• Konsep dan pola pendampingan teknis petani
• Konsep dan pola pengelolaan organisme pengganggu tanaman
• Konsep dan pola kemitraan antara petani, STPK, dan pemerintah daerah
• Konsep dan pola pemasaran biji Kakao
• Konsep dan pola pembiayaan dalam pengembangan Kakao
• Konsep dan langkah implementasi gerakan penanaman Kakao
We are not the job seeker, but the job creator
SUSUNAN ACARA KEGIATAN
Waktu Acara (hari I)07.30-08.30 Registrasi Peserta
Pembagian Materi dan Seminar kit
Pengkondisian Peserta untuk Seminar
Coffee Break dan Kunjungan ke Stand-stand
08.30-08.35 Pembukaan
08.35-08.45 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
08.45-09.05 Sambutan :
09.05-10.05 Seminar Sesi I : Kebijakan pertanian dan program pengembangan Kakao Indonesia
Pembicara : Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian
Moderator :
10.05-11.05 Seminar Sesi II : Perdagangan Kakao Indonesia dan dunia
Pembicara : Ir. Zulhefi Sikumbang, Ketua ASKINDO
Moderator :
11.05-12.05 Seminar Sesi III : Peran stakeholder Kakao dalam mewujudkan Indonesia sebagai
produsen Kakao utama dunia
Pembicara : Dr. Ir. Sutanto Abdoellah, SU. Ketua DEKAINDO
1.Ketua Panitia
2.Ketua STPK Banau
3.Bupati Halmahera Barat
4.Gubernur Maluku Utara
We are not the job seeker, but the job creator
Waktu Acara12.05-13.30 ISHOMA (Istirahat, Sholat, Makan) dan Kunjungan ke Stand-stand
13.30-14.30 Seminar Sesi IV : Ekofisologi Kakao pada agrojlimat Halmahera Barat
Pembicara : Prof. Dr, M.A. Chozin, Guru Besar IPB
Moderator :
14.30-15.30 Seminar Sesi V : Dukungan riset Kakao di Indonesia
Pembicara : Dr. Misniawi
Moderator :
15.30-16.30 Seminar Sesi VI : Penerapan PHT pada Kakao
Pembicara : Prof. Dr. Aunu Rauf, Guru Besar IPB
Moderator :
16.30-17.00 Coffee Break
17.00-18.00 Seminar Sesi VII : Pengelolaan penyakit tanaman Kakao
Pembicara : Dr. Ir. Abdul Munif, MSc, Ahli Penyakit Tanaman IPB
Moderator :
18.00-19.00 ISHOMA
19.00-Selesai Dinner dan Hiburan
We are not the job seeker, but the job creator
Waktu Acara (Hari II)07.30-08.30 Sarapan Pagi
Persiapan acara
08.30-11.00 Kunjungan lapangan dan penyerahan Bibit Kakao
11.00-11.15 Pemberian Ucapan Terima Kasih (Berupa Plakat)
11.15-11.20 Penutup
11.20-Selesai Foto Bersama, Makan Siang dan Pengambilan Sertifikat
We are not the job seeker, but the job creator
SUSUNAN PANITIA
Pembina : 1. Bupati Halmahera Barat
2. Ketua STPK Banau Halmahera Barat
Penanggung Jawab : Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Ketua : Ir. Fony Pelafu
Sekretaris I : Hearty Salatnaya, S.Pt, M.Si
Sekretaris II : Stefani S. Tak, SP
Bendahara : Heni Wangelaha, SE
Seksi Acara : 1. Peinina I. Nindatu, SP, M.Si
: 2. Ferdirizal Lolong
3. Jefri Saqhureka
4. Yunita Badarab, SE
5. Relanti Sopacua, SP
Seksi Perlengkapan, Akomodasi, dan
Transportasi
: 1. Foniike Samad, SP, M.Si
2. Yonex Meta, SP
3. Irsad Abdul Rakib, A.Md.Kom
4. Merstond Guit, S.Ip
Seksi Konsumsi : 1. Imelda Tawale, SKM
2. Valentina J. Pora, A.Md
3. Mayz Papilaya, S.Si
Seksi Sekretariat : 1. Stevie Tumimomor, SE
2. Vischa Aesh, S.Si
3. Injilia Thenu, SP
We are not the job seeker, but the job creator
PAKET PARTISIPASI
1. Paket PLATINUM (Rp 75 juta)• Kontra Prestasi
• Logo perusahaan pada 10 spanduk selama 1 Minggu di Kota Jailolo
• Logo perusahaan pada 10 umbul-umbul di tempat acara
• Logo perusahaan pada backdrop di tempat acara
• Logo perusahaan pada 150 Exemplar seminar kit
• Gimmic sebanyak 5x pada saat acara
2. Paket EMAS ((Rp 50 juta)• Kontra Prestasi
• Logo perusahaan pada 6 spanduk selama 1 Minggu di Kota Jailolo
• Logo perusahaan pada 6 umbul-umbul di tempat acara
• Logo perusahaan pada backdrop di tempat acara
• Logo perusahaan pada 150 Exemplar seminar kit
• Gimmic sebanyak 4x pada saat acara
3. Paket PERAK ( (Rp 30 juta)• Logo perusahaan pada 3 spanduk selama 1 Minggu di Kota Jailolo
• Logo perusahaan pada 4 umbul-umbul di tempat acara
• Logo perusahaan pada backdrop di tempat acara
• Logo perusahaan pada 150 Exemplar seminar kit
• Gimmic sebanyak 3x pada saat acara
4. Paket PERUNGGU (Rp 15 juta)• Kontra Prestasi
• Logo perusahaan pada 2 spanduk selama 1 Minggu di Kota Jailolo
• Logo perusahaan pada 3 umbul-umbul di tempat acara
• Logo perusahaan pada backdrop di tempat acara
• Logo perusahaan pada 150 Exemplar seminar kit
• Gimmic sebanyak 2x pada saat acara
We are not the job seeker, but the job creator
KONFIRMASI PARTISIPASI
Kepada Yth.,
Ketua Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau
Jl. Ir. Soekarno, Kompleks BBI Palawija, Acango, Jailolo, Halmahera Barat
Telp./Fax. (0922) 2221097; website: www.stpkbanau.ac.id; [email protected]
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama :
Jabatan :
Perusahaan/Instansi :
Alamat :
Telp./Fax. :
Dengan ini menyatakan akan turut berpartisipasi dalam penyelenggarakan SEMINAR NASIONAL KAKAO
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN: Kakao sebagai Sumber Pendapatan Tambahan dan Halmahera Barat sebagai
inisiator untuk menjadikan Maluku Utara sebagai pusat pertumbuhan baru Kakao di Indonesia dengan paket partisipasi (mohon
beri tanda pada paket yang dipilih):
Platinum (Rp 75 juta)
Gold (Rp 50 juta)
Perak (Rp 30 juta)
Perunggu (Rp 15 juta)
Akan kami kirim sepeda ke STPK Banau Jl. Ir. Soekarno, Kompleks BBI Palawija, Acango, Jailolo, Halmahera Barat atau kami
transfer senilai ………… ……………… ke rekening a/n STPK BANAU HALBAR pada nomor: 5221-01-000554-30-7 Bank BRI
Unit Jailolo , Cabang Ternate.
________, ____________________ 2014
Yang menyatakan,
(_____________________________)
Nama jelas, ttd & Stempel Perusahaan
*Coret yang tidak dipilih