SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS
Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn.
WIDYAISWARA ============================================================
Abstrak
Seni lipat melipat merupakan bahan yang akan dibentuk menjadi sesuatu dalam hantaran. Bentuk dapat bermacam-macam antara lain, seperti bentuk binatang (burung merak, ubur-ubur, burung merpati, kupu-kupu, ikan, udang, cumi-cumi, ular, kura-kura, anjing laut, dan panda), bentuk tanaman (bunga), bentuk benda (kipas, tas, dan perahu). Hantaran merupakan simbol kesungguhan calon pengantin pria meminang pengantin wanita. Maka dari itu hantaran pun dikemas semenarik mungkin. Misalnya dengan seni lipat melipat kain. Baik dan tidaknya bentuk seserahan dalam benda antaran pernikahan merupakan bagian dari citra seorang mempelai dan keluarganya. Juga merupakan bagian besar dari perhatian dan penghargaan kedua mempelai terhadap prosesi pernikahan yang akan berjalan diantara kedua belah pihak. Bila hantaran dibuat secara asal-asalan, stigma yang timbul seolah-olah tidak menghargai nilai keagungan dari pernikahan itu sendiri. Tiap aneka bentuk seni lipat melipat hantaran khususnya Yogyakarta memiliki makna/arti simbolis yang baik. Yang tentunya tersimpan doa terbaik untuk kedua mempelai didalam kehidupan berumah tangga.
Keyword: Seni lipat melipat, bahan, alat, arti simbolis ============================================================
PENDAHULUAN
Pada perkembangannya hantaran ditata, dibentuk, dan dikemas dengan cantik dan
spesial karena pesta pernikahan adalah pagelaran yang dirancang secara apik,
termasuk juga didalamnya hantaran yang akan diarak dan ditonton oleh para tamu
undangan. Penataan hantaran pernikahan yang menyertakan unsur seni dapat
menghasilkan wujud yang unik dan eksklusif. Dengan memberikan seserahan atau
hantaran yang tertata apik, tentu orang tua mempelai wanita akan mendapatkan kesan
mendalam, betapa calon menantunya berupaya memberikan penghargaan yang tinggi
terhadap anaknya, dalam ketulusan dan wujud terbaik yang dapat diusahakan sang
calon menantu. Kesan pertama tersebut, setidaknya dapat memberikan kepercayaan
bahwa anak gadisnya nanti akan diperlakukan dengan baik oleh sang suami maupun
keluarga besarnya.
Dalam hantaran bahan yang akan dibentuk menjadi sesuatu disebut Seni lipat melipat.
Bentuk seni lipat melipat pun beraneka ragam seperti bentuk binatang, tumbuhan,
benda lain, dan sebagainya. Tiap bentuk seni lipat melipat dalam hantaran khususnya
Yogyakarta memiliki makna simbolis yang baik.
PERMASALAHAN Tentunya dalam memberikan hantaran kepada mempelai wanita tidak boleh
sembarangan. Baik isi maupun penataannya pun harus diusahakan yang terbaik dan
cantik. Dan kita juga harus tahu mengapa bahan yang akan dibentuk menjadi bentuk
sesuatu tidak boleh digunting? Apa saja makna simbolis yang terkandung pada setiap
bentuk seni lipat melipat? Apa saja bahan dan alat yang digunakan pada seni lipat
melipat ini? Termasuk pula cara membuatnya.
PEMBAHASAN Dalam hantaran bahan yang akan dibentuk menjadi sesuatu disebut dengan seni lipat
melipat. Prinsip dasar hantaran bahan yang dibentuk menjadi bentuk sesuatu ini tidak
boleh digunting, karena jika nanti akan dibuka kembali atau diurai bentuk bahan awal itu
masih utuh tidak tergunting-gunting atau menjadi rusak.
Bentuk-bentuk ini dapat bermacam-macam antara lain, bentuk binatang, tumbuhan,
benda lain, dan sebagainya. Bahan yang biasa digunakan dalam seni lipat melipat
antara lain jarik/kain, handuk, bahan tekstil, pakaian dalam (BH, celana dalam),
mukena, selendang/kerudung, setagen, longtorso, dan sebagainya. Bahan lain yang
harus ada kosmetik, tas, sepatu, alat mandi, sembako, dan sebagainya.
Alat yang dipergunakan antara lain : jarum pentul, jarum paku, benang jahit, jarum jahit,
karet gelang, gunting, lem, isolasi bening, isolasi bolak balik, kawat, kertas karton,
kertas koran, lem tembak, tembakan, jeglekan, isi jeglekan, peniti bros, peniti sarangan,
cuter.
Bahan sebagai penghias atau asesori : kertas krep, kertas emas, renda air, renda
emas, pita-pita katun, kertas kado, kertas payung.
ARTI SIMBOLIS Hantaran khususnya Yogyakarta, dalam seni lipat melipatnya harus mempunyai makna
simbolis yang baik, misalnya :
1. Bahan yang dibentuk ayam mempunyai makna simbolis agar dalam kehidupan
berumah tangga nanti dapat mencari nafkah karena ayam pandai ceker-ceker ( bhs
Jawa ) dengan kakinya untuk mencari makan.
2. Bahan yang dibentuk perahu/kapal mempunyai makna simbolis bahwa dalam
kehidupan berumah tangga nanti mengarungi berbagai masalah dan cobaan yang
dilambangkan sebagai samudra. Kapal dilambangkan sebagai biduk rumah tangga.
3. Bahan yang dibentuk burung merak mempunyai makna simbolis anggun, keindahan
dan istimewa.
4. Bahan yang dibentuk ular mempunyai makna simbolis sifat yang baik dan buruk.
Karena ular binatang yang berbisa dan bisanya sangat berbahaya, dapat mematikan
tapi ada kalanya dapat menyembuhkan penyakit.
5. Bahan yang dibentuk kura-kura mempunyai makna simbolis tidak sombong, dia akan
keluar atau berbuat jika diperlukan.
6. Bahan yang dibentuk ikan mempunyai makna simbolis dapat mengendorkan urat
syaraf, mengurangi ketegangan dan menyenangkan. Karena ikan merupakan hewan
hias untuk memperindah ruangan.
7. Bahan yang dibentuk burung mempunyai makna simbolis kebebasan.
ANEKA BENTUK SENI LIPAT MELIPAT
Bentuk Burung Merak Bentuk Ubur-Ubur
Be Bentuk Burung Merpati Bentuk Kupu-Kupu
Bentuk Ular Bentuk Bunga
Bentuk Kura-Kura Bentuk Anjing Laut
Bentuk Tas Bentuk Panda
Bentuk Perahu
CARA MEMBUAT 1. Bentuk Burung Merak Dibuat dari kain atau Jarik
Langkah 1.
Ambilah kertas karton panjang 90 cm Karton setelah dilipat seperti kipas. lebar 25 cm lipat-lipat seperti kipas Dimasukkan disemati jarum pentul dengan lebar 3 -5 cm
Diikat dengan karet Langkah 2
Kertas koran diremas-remas Bentuk badan untuk badan dimasukkan
Langkah 3 Langkah 4
Kertas koran diremas-remas Kertas yang telah dibentuk kepala lalu dibentuk kepala, dimasukkan lipat perlahan-lahan sambil dibentuk salah satu sisi bagian atas. kepala dan leher. Kalau sudah rapi semati jarum pentul. Langkah 5 Langkah 6
Ekor diletakkan pada badan dengan Sisa kain bagian sayap dilekatkan disemati jarum pentul agar dapat tegak. dibagian bawah badan dengan jarum lakukan hal yang sama pada kepala, pentul dan dirapikan yaitu dilekatkan pada badan. Langkah 7 Langkah 8
Kertas emas warna kuning, bagian atas Mata boneka, ditempel pada kepala digunting (panjang 4 cm lebar 2,5 cm) bagian samping kiri dan kanan. membentuk segi panjang. Kertas tersebut dilekatkan diatas kepala sebagai JENGGER
Langkah 9 Langkah 10
Kertas emas kuning (lebar 5 cm, panjang Pita ditempel pada bagian leher untuk 5 cm) buat segi tiga silinder untuk paruh. hiasan dengan jarum pentul. Lekatkan pada bagian mulut dengan jarum pentul.
Langkah 11
Kertas emas digunting seperti tetes air (panjang 5 cm, lebar 3 cm, buat ukuran besar, ukuran sedang, ukuran kecil). Lekatkan menjadi satu bersusun (biru/ hijau, merah, kuning) lalu ditempel pada ekor dan badan.
2. Bentuk Ular Dibuat dari Jarik atau Setagen
Cara membuatnya sebagai berikut :
Langkah 1
Dilipat
Langkah 2. Langkah 3.
Ambil kertas koran diremas-remas Koran yang telah dibentuk kepala ular dan dibuat bentuk kepala ular kobra dimasukkan dibagian tengah kain, lalu dilipat perlahan-lahan sambil dibentuk kepala ular dan disemati jarum pentul.
Langkah 4.
Lilit terus kain itu sampai habis.
Langkah 5.
3. Mata boneka lekatkan di samping kiri dan kanan.
4. Buat lidah ular bercabang dengan kertas emas warna merah dan
tempelkan pada bagian kepala sebelah bawah.
5. Ambil kertas emas warna kuning (panjang dan lebar 10 cm) buat
segi tiga silinder dan lekatkan pada ekor.
6. Ambil pita lekatkan pada leher.
7. Sekeliling badan ular dililiti pita kecil kuning emas atau diberi asesori
lain.
8. Bentuklah ular sedemikian rupa sehingga bagus
Bentuk Ular
KESIMPULAN Seni lipat melipat adalah bahan yang akan dibentuk menjadi sesuatu dalam hantaran.
Prinsip dasar hantaran bahan yang dibentuk menjadi bentuk sesuatu ini tidak boleh
digunting, karena jika nanti akan dibuka kembali atau diurai bentuk bahan awal itu
masih ada tidak tergunting-gunting atau menjadi rusak.
Bentuk seni lipat melipat beraneka macam antara lain, seperti bentuk binatang (burung
merak, bebek, ubur-ubur, burung merpati, kupu-kupu, ikan, udang, cumi-cumi, ular,
kura-kura, anjing laut, dan panda), bentuk tanaman (bunga), bentuk benda (kipas, tas,
dan perahu). Tiap aneka bentuk seni lipat melipat hantaran khususnya Yogyakarta
memiliki makna/arti simbolis yang baik.
Bahan: jarik/kain, handuk, bahan tekstil, pakaian dalam (BH, celana dalam), mukena,
selendang/kerudung, setagen, longtorso, dan sebagainya. Bahan lain yang harus ada
kosmetik, tas, sepatu, alat mandi, sembako, dan sebagainya. Alat: jarum pentul, jarum
paku, benang jahit, jarum jahit, karet gelang, gunting, lem, isolasi bening, isolasi bolak
balik, kawat, kertas karton, kertas koran, lem tembak, tembakan, jeglekan, isi jeglekan,
peniti bros, peniti sarangan, cuter. Bahan sebagai penghias atau asesori : kertas krep,
kertas emas, renda air, renda emas, pita-pita katun, kertas kado, kertas payung.
Referensi :
• Dirjen PNF, 2010, Hantaran Cantik dan Unik I, Dipen kursus dan kelembagaan , Jakarta.
• Dirjen PNF, 2010, Hantaran Cantik dan Unik II, Dipen kursus dan kelembagaan , Jakarta.
• Enen Wardana, 2001, Seni dan Teknik Menata Hantaran Tingkat Dasar, Mutia Cipta Sarana, Jakarta
• HerinaYuwati, 2000, Kreasi Hantaran Peningset, AKS .AKK, Yogyakarta
• Kireini Tsutsumu, 1995, Aneka Kado, PT.Gramedia, Jakarta.
BIODATA PENULIS
Nama : Dra. Widarwati, M.Sn.
NIP : 196203071992032001
Pangkat/Gol. : Penata/IVa
Jabatan : Widyaiswara
Unit Kerja : DPK Tekstil
HP. : 08122716005
Email : [email protected]