Transcript

A. Sistem Kepercayaan dan AgamaSistem kepercayaan di Jepang tidak sama dengan negara lain. Mereka tidak menerapkan agama / kepercayaan secara doctrinal, tetapi hanya sebatas permukaannya saja. Mereka bebas mengikuti acara keagamaan apa pun. Kebanyakan penduduk Jepang tidak tahu agama apa yang dianutnya. Mereka tidak peduli dengan agama yang mereka anut, bahkan mereka kadang tidak beragama. Agama merupakan kebebasan bagi kebanyakan orang Jepang. Mereka sama sekali tidak mau terikat dengan salah satu paham agama tertentu. Jadi, tidak aneh apabila mereka mencampuradukkan berbagai ritual agama. Dalam konstitusi Jepang pasal 20 disebutkan bahwa, i. Kebebasan politik. ii. Tidak seorangpun akan dipaksa untuk mengambil bagian dalam, perayaan ritual kegiatan keagamaan, atau praktek (yang berhubungan dengannya). iii. Negara dan organ-organ perusahaan harus menahan diri dari (mencampuri) pendidikan agama atau kegiatan keagamaan lainnya. Jepang merupakan negara sekuler, negara tidak ikut campur dalam urusan agama. Agama tidak diajarkan dalam sekolah, hanya sebatas sejarah saja. Mereka tidak mementingkan agama, yang mereka pentingkan yaitu perilaku dan sopan santun. Jepang merupakan negara yang memegang kepercayaan primitif dengan kuat. Hal ini bisa dipahami dari masih kuatnya nilai-nilai tradisional kepercayaan Shinto dalam masyarakat. Jepang mengenal beberapa agama dalam kehidupan masyarakatnya, diantaranya adalah Shinto, Budha, dan kong Fu Tse. Dari beberapa agama tersebut shinto merupakan agama asli masyarakat Jepang, keberadaanya tetap terpelihara sampai saat ini. Di samping agama yang ada tersebut, Jepang juga memiliki banyak aliran-aliran kepercayaan yag juga berkembang pesat dalam kehidupan warganya. 1. Shinto Shinto, yang berarti Jalan dewa merupakan kepercayaan asli Jepang. Shinto didasarkan pada pemikiran yang percaya dengan banyak dewa (polytheisme) dan kekuatan alam (matahari, bulan, gunung, laut, ombak, angina, petir, dll). Sehingga, hal ini berpengaruh pada sikap hormat yang beragama dijamin bagi semua. Tidak ada organisasi keagamaan harus menerima hak dari Negara, maupun olahraga otoritas

sangat tinggi masyarakat Jepang kepada alam, ditunjukkan dengan sikap merawat alam, hingga saat ini. Shinto pada dasarnya merupakan keyakinan yang terbentuk karena adanya pengaruh Budha yang masuk dari China dan Korea, sehingga Butsudo (Jalan Budha) disebut sebagai kepercayaan dari luar. Pada prosesnya, nilai-nilai Budha disesuaikan dengan nilai-nilai Jepang (diJepangkan). Kegiatan peribadatannya mengutamakan pemujaaan terhadap arwah nenek moyang dan alam lingkungannya, sehingga para penganut agama Shinto mempercayai banyak dewa. Mitos mengenai asal keturunan dewa keluarga kaisar pernah menjadi salah satu prinsip dasar Shinto, yang menyatakan bahwa orang Jepang adalah keturunan dewa matahari (Amaterau Ookami). Setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868, dan khususnya selama Perang Dunia II, Shinto diangkat oleh penguasa menjadi agama negara. Namun, berdasarkan Undang-Undang dasar setelah perang, Shinto tidak lagi diberi dukungan resmi ataupun hak khusus, walaupun masih memegang peran pada upacara penting dalam berbagai segi kehidupan Jepang. Masih banyak orang Jepang dewasa ini mengikuti upacara Shinto pada acara pernikahan (Japan Echo Inc. 1989:114). Kegiatan ibadah berlangsung di kuil shinto yang disebut Jinja, yaitu tempat peribadatan yang berfungsi untuk melakukan pemujaan terhadap dewa, ataupun dapat juga digunakan sebagai tempat upacara lain, seperti acara pernikahan. Jinja sering dikunjungi baik oleh orang yang beragama Shinto maupun orang tidak beragama Shinto, misalnya pada saat hatsumode (Hatsumairi) ketika tahun baru, omiyamairi beberapa minggu setelah seseorang melahirkan , atau pada saat Shichigosan bagi anak perempuan yang berusia 3 atau 7 tahun dan anak laki-laki yang berusia 3 atau 5 tahun. Agama Shinto juga memiliki sebutan khusus untuk para pendeta mereka, yaitu kanmushi. Ia bertugas melaksanakan upacara-upacara ritual agama Shinto di Jinja, termasuk dalam pengelolaan keuangan tempat tersebut. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh seorang kanmushi antara lain mempersembahkan sesaen dan lelkaukan pemujaan terhadap para dewa, melakukan pembersihan diri (baik orang maupun barang) bagi

pengunjung yang menginginkan kesehatan, keselamatan, kebahagiaan atau kesejahteraan dan ia juga bertugas melaksankan upacara pernikahan. Dalam pengelolaan keuangan kuil, kanmushi turut mengawasi

pendapatan dan pengeluaran keuangan, seperti dalam perhitungan hasil penjualan Omikuji, atau Engimono serta dalam perhitungan Saisen (uang sekolah) yang terkumpul dari pengunjung kuil. Para penganut agama Shinto memiliki tempat pemujaan yang khusus disediakan di rumahrumah mereka, benda ini disebut dengan kamidana (altar shinto). Kamidana adalah benda/tempat yang dianggap suci bagi penganut agama shinto dan dipasang dalam rumah untuk mengadakan pemujaan terhadap arwah leluhur juga para dewa. Namun, tidak semua orang Jepang yang melengkapi rumahnya dengan kamidana ini. Di dalam kamidana antara lain tersimpan Omamori, Kanai anzen, dan sebagainya yang dipercaya sebagai benda yang memiliki kekuatan untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan seluruh anggota keluarga. Di depan Kamidana biasanya orang Jepang menyalakan lilin dan melengkapinya dengan berbagai makanan, minuman (mis: sake), dan sebagainya. Kamisama Konsep Tuhan dalam kepercayaan Shinto adalah sangat sederhana yaitu semua benda di dunia baik yang bernyawa atau pun tidak, pada hakikatnya memiliki roh, spirit, atau kekuatan jadi wajib dihormati. Kekuatan supernatural ini disebut dengan istilah KAMI., kemudian diberi akhiran SAMA, bentuk hormat untuk nama orang atau dewa, sehingga menjadi KAMISAMA. Pengakuan, kekaguman, kekuatan dan juga kerinduan pada Spirit atau kekuatan besar yang disebut KAMISAMA tersebut diwujudkan dalam bentuk tarian, upacara, dan festival budaya. Kamisama adalah Tuhan bagi orang Jepang. Kamisama sebagai Tuhan hidup di segala tempat dan memiliki nama sesuai dengan benda yang ditempatinya. Tuhan yang berdiam di gunung diberi nama Kami no Yama, kemudian ada Kami ni Kawa (Tuhan sungai), Kami no Hana (Tuhan bunga).

Konsep Sorga, Neraka, dan Akherat Konsep sorga dan neraka ataupun ajaran tentang kehidupan alam akhirat sepertinya adalah hal yang umum ditemukan pada ajaran agama ataupun kepercayaan primitif sekalipun. Shinto sepertinya memiliki tradisi yang sedikit menyimpang. Konsep tentang sorga dan neraka hampir tidak disentuh sama sekali dalam kepercayaan Shinto. Hal ini bisa dilihat dari hampir tidak ditemukannya ada ritual upacara kematian pada tradisi Shinto. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, ritual dan tata cara pemakaman di Jepang sepenuhnya dilakukan dengan tata cara agama Buddha dan sisanya menggunakan ritual Kristen. Kuburan dan tempat makam juga umumnya berada di bawah organisai kedua agama tersebut. Sepertinya ritual Shinto lebih difokuskan pada kehidupan duniawi atau kehidupan sekarang terutama yang berhubungan dengan alam khususnya keselaran antara manusia dengan alam sekitarnya. Kosep Doa dan Sembahyang Tidak mengenal konsep ibadah Shinto kurang begitu akrab dengan aktivitas ibadah dalam arti menyembah dengan tujuan memuji dan mengagungkan kebesaran Kamisama atau Tuhan. Mereka cendrung lebih dekat dengan konsep "doa" yaitu menyembah dengan tujuan "meminta sesuatu" kepada Tuhan seperti agar lulus ujian, diterima bekerja di perusahaan tertentu, dikaruniai kesehatan, umur panjang dan berbagai permintaan yang bersifat duniawi. Dengan konsep ini tentu saja ibadah bukanlah sesuatu yang wajib dan menjadi keharusan. Kebanyakan tempat ibadah di negara ini, baik Jinja ataupun Tera (Buddha) adalah berfungsi juga sebagai tempat wisata. Jadi kebanyakan pengunjung menjadikannya saat berwisata sekaligus sebagai kesempatan untuk berdoa. Jadi orang yang datang ke kuil dengan niat dari awal untuk ibadah sepertinya sangat jarang ditemukan. Namun aktivitas keseharian yang sangat sibuk membuat aktivitas wisata

semacam ini hampir tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam banyak kesempatan. Berdoa cukup setahun sekali Seperti yang saya telah tulis di atas, berdoa bukanlah sebuah keharusan sehingga kebanyakan orang sangat jarang berkunjung ke kuil kecuali saat ada perayaan kuil atau saat tahun baru. Jadi secara umum bisa dikatakan kebanyakan orang Jepang berdoa cukup hanya setahun sekali yaitu saat tahun baru. Sehingga bukanlah pemandangan aneh kalau perayaan tahun baru di negara ini cendrung sepi dari hinggar bingar pesta atau perayaan karena kebanyakan penduduk khususnya golongan muda melewatkan pergantian tahun di kuil dengan berdoa. Keramaian ini bisanya akan berlanjut sampai beberapa hari setelah tahun baru. Pada saat itu kita bisa menyaksikan puluhan bahkan ratusan ribu orang yang datang memenuhi memadati areal kuil. Shinto adalah pemuja alam Sinto adalah (agama) pemuja alam. Sebutan ini sepertinya yang paling tepat untuk dipakai. Hal ini bisa dilihat dari tradisi Shinto yang memberikan penghormatan yang sangat tinggi kepada alam. Pohon besar misalnya tidak boleh sembarangan ditebang karena dipercaya ada Kami yang berdiam di dalamnya. Kebanyakan penduduk jaman dulu akan taat dan tidak merusak tempat alam atau bahkan kadang dengan jalan tidak memasuki hutan, gunung bahkan pulau tertentu karena dipercaya adanya Kami yang bersemayam di tempat tersebut. Lahirnya seni Ikebana (merangkai

bunga), Bonsai (mengkerdilkan tumbuhan) dan seni taman ala Jepang yang memadukan tanaman, batu dan air juga (sepertinya) tidak lepas dari philosophy Shinto. Dengan konsep kepercayaan yang sangat sederhana seperti ini bisa dibilang mereka cukup termasuk sukses menjaga kelestarian alamnya. Saat ini tempat yang bisa dihuni di Jepang hanyalah 30 % dari luas dataran yang ada, selebihnya, 70% masih dibiarkan berupa gunung dan bukit. Jalan layang atau kereta tidak dibangun

tidak

dengan

merobohkan

bukit

tapi

dengan

trowongan

menembus bukit. Kebersihan air sungai dijaga sampai aliran air sungai di pusat kota sekalipun. Kuil Shinto juga umumnya selalu dipenuhi dengan sejumlah pohon besar yang sudah berumur ratusan tahun. Bukan pemandangan yang aneh di negara ini kalau seandainya terlihat sebuah pohon besar yang tumbuh gagah tepat di tengah jalan serta sebuah kuil kecil didekatnya yang berdiri entah sejak kapan, tanpa ada yang berani atau berniat menggusurnya. Kemudian contoh lainya yang lebih mudah adalah

penghormatan mereka yang tinggi terhadap makanan khususnya beras. Sehingga hal inilah yang menyebabkan kebanyakan orang Jepang yang pantang untuk menyisakan nasi bahkan dimakan sampai butir terakhir karena dianggap tidak menghormati Spirit (roh) yang hidup di dalamnya. Di beberapa kuil seperti Sumiyoshi Taisha di Osaka contohnya, memiliki tradisi upacara tanam padi pada setiap bulan July dan tradisi yang sudah berumur sangat tua ini masih dilestarikan hingga kini walaupun masyarakat disekitar kuil sebagian besar sudah tidak masih berprofesi sebagai petani. Untuk menjaga agar tradisi ini tetap lestari, beberapa petak sawah masih tetap dipertahankan. Ini adalah salah satu konsep perlindungan alam atau sawah yang unik. Di beberapa daerah lain, upacara semacam ini juga bisa ditemukan. KELOMPOK SHINTO Secara umum Shinto bisa dikelompokkan menjadi 4 bagian atau kelompok yang masing masing mempunyai keunikannya tersendiri. (Sumber diambil dari Wikipedia). Catatan : pengelompokan ini bukanlah semacam sekte atau aliran namun hanya sekedar penjelasan textstual yang umum ditemukan dalam literatur ilmiah saja sedangkan dalam kondisi nyata masyarakat sehari hari istilah semacam ini sama sekali tidak digunakan. Jadi sub ini hanya sebagai penjelasan tambahan saja. Selengkapnya adalah sebagai berikut : 1. Imperial Shinto (Kych Shinto atau Koshitsu Shinto)

Shinto kelompok ini sangat eksklusif dan tidak umum ditemukan. Memiliki beberapa kuil saja yang kalau tidak salah 5 buah di seluruh negeri. Nama kuil ini biasanya berakhir dengan nama Jingu, misalnya Heinan Jingu, Meiji Jingu, Ise Jingu dll. Umumnya kuil ini berfungsi sebagai tempat untuk menghormati leluhur khususnya keluarga kerajaan serta tempat untuk menghormati Dewa Matahari. Jadi sepertinya sebutan agama Shinto sebagai penyembah Matahari berakar dari kelompok. 2. Folk Shinto (Minzoku Shinto) Folk Shinto adalah kepercayaan Shinto yang meliputi cerita tua, legenda, hikayat dan cerita sejarah seperti mityologi tentang Kojiki, terbentuknya negara Jepang dll. Kelompok Shinto ini sangat unik yang bisa dilihat pada kuil yang mereka buat. Tidak aneh bila dapat ditemukan kuil yang penuh dengan ornament dan pernak pernik kucing atau binatang dan benda lainya karena sejarah pendiriannya yang memang berkaitan dengan binatang tersebut. Contoh lain adalah kuil Kibitsu Jinja yang terletak di daerah Okayama, Jepang tengah yang khusus dibangun untuk menghormati tokoh utama dalam cerita rakyat yaitu Momo Taro. 3. Sect Shinto (Kyoha atau Shuha Shinto) Shinto kelompok ini mulai muncul pada abad ke 19 dan sampai saat ini memiliki kurang lebih 13 sekte. Dua diantara sekte 4. Ko Shinto Kelompok ini sangat tidak umum ditemukan jadi saya sangat kesulitan untuk menemukan contohnya sehingga penjelasannya saya salin secara mentah dari sumber aslinya yang mengatakan aktivitas kelompok Shinto ini fokus utamanya adalah penyembuhan (healing) dan meditasi. 5. Shrine Shinto (Jinja Shinto) Hampir semua kuil (SHinto) yang ada saat ini hampir sebagian besar dimasukkan ke kelompok terakhir ini. ini yang cukup banyak pengikutnya adalah Tenrikyo atauKenkokyo.

Dari lima pengelompokan ini menjadi lebih jelas bahwa ajaran Shinto yang menjelaskan tentang Dewa Matahari hanya ada pada kelompok Imperial Shinto saja yang notabene adalah kuil milik kerajaan, demikian juga dengan berbagai kisah dan legenda seperti Kojiki hanya ada pada kelompok Folk Shinto saja. Jadi penjelasan yang mengatakan Shinto adalah menyembah Dewa Matahari jelas kurang tepat. PENDETA Ketika kita memasuki kuil Shinto, umumnya kita akan disambut oleh seorang atau sekolempok gadis muda berpakaian lebar berwarna putih bersih dan rok lebar berwarna merah menyala menutup sampai mata kaki. Rambut lurus sisir rapi dan diikat lurus kebelakang. Mereka adalah orang yang mengabdikan diri untuk kuil dan dinamai dengan sebutan Miko. Tugas utama mereka adalah memimpin ritual tertentu, menari dan juga sekaligus juga sebagai sebagai penjual tiket masuk, penjual Omamori (jimat keberuntungan) serta menyapu atau menjaga kebersihan kuil. (Note : bersih bersih dianggap juga sebagai bagian dari ritual). Status untuk menjadi seorang Miko cukup unik karena dituntut harus masih gadis. Jadi adalah hal umum kalau profesi ini cendrung hanya dijalankan selama beberapa tahun saja dan harus mengundurkan diri setelah berkeluarga. Satu catatan kecil yang perlu saya tulis adalah status mereka sebagai pelayan kuil atau milik Kamisama, jadi mencoba menyentuh atau mengajak kenalan adalah sangat tidak umum dilakukan. Kemudian untuk pendeta pria dikenal dengan

nama Kannushi mempunyai tugas yang kurang lebih sama dengan pendeta wanita. Karena Shinto tidak mengenal ajaran maka tugas sebagai penceramah agama, khotbah dan sejenisnya tentu saja tidak ada. FESTIVAL DAN PERAYAAN Festival dan perayaan atau yang dikenal dengan

nama Matsuri dalam bahasa Jepang adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ritual Shinto. Bagi masyarakat umum, matsuri dianggap tidak lebih dari perayaan budaya

tahunan belaka. Masing masing kuil mempunyai matsurinya sendiri sendiri dan tiap kuil ataupun daerah yang satu dengan daerah yang lain mempunyai keunikannya perayaannya sendiri sendiri. Perayaan matsuri yang bersifat nasional seperti halnya hari raya agama yang kita kenal sama sekali tidak dijumpai di Jepang. Kebanyakan festival dilaksanakan pada musim panas sekitar bulan July dan Agustus dan jatuh pada hari minggu sesuai dengan kalender masehi. Bulan ini juga merupakan bulan liburan anak sekolah, jadi festival dipastikan akan dipenuhi oleh para remaja dan anak anak. Beberapa kuil tertentu khusunya untuk daerah Kyoto umumnya masih menyelenggarakan matsurinya menurut kalender aslinya jadi dipestikan perayaan akan berlangung pada hari kerja. Hal yan aneh tentu saja menurut tradisi Jepang modern. Beberapa festival tertentu yang bisa disebut sangat megah yang melibatkan peserta dalam jumlah besar dan tentu saja tidak ketinggalan jumlah penonton yang bisa mencapai jutaan orang. Empat dari sepuluh perayaan besar yang bisa saya catat adalah Gion matsuri Kyoto, Tenjin matsuri Osaka, Kishiwada matsuri Osaka, Kanda matsuri Tokyo dan Takayama matsuri Takayama. Kebanyakan dari perayaan ini mempunyai umur atau sejarah yang sangat tua dan panjang serta sudah dijalankan secara turun temurun sejak ribuan tahun dan hampir tanpa terputus sama sekali kecuali ketika masa perang dunia kedua. Seiring perkembangan jaman, waktu dan peran serta warga menjadi semakin terbatas sehingga peran serta penduduk luar desa atau daerah sering sangat diharapkan. Sebagai contohnya adalah perayaan terbesar di Jepang yaitu Gion Matsuri yang melibatkan banyak penduduk luar daerah atau bahkan orang asing pada setiap event tahunannya. Hari perayaan juga kebanyakan sudah disesuaikan mengikuti perkembangan jaman yaitu dilangsungkan pada akhir pekan. 1. Budha Agama Budha adalah agama terbesar penganutnya di Jepang, yang pada akhir tahun 1985 mempunyai 92 juta pemeluk, masuk ke Jepang dari

india melalui Cina dan Korea kira-kira pada tahun 538 Masehi (Japan Echo Inc. 1989:113). Setelah memperoleh dukungan kaisar, agama Budha disebarluaskan oleh para penguasa ke semua pelosok. Pada awal abad ke-9, agama ini secara khusus melayani kaum bangsawan istana. Pada periode Kamakura (1192-1338), suatu periode keresahan besar politik dan kekacauan sosial, muncullah banyak sekte baru Budhis yang menawarkan harapan keselamatan baik kepada prajurit maupun kepada rakyat petani. Agama Budha bukan hanya berkembang sebagai agama, tetapi juga banyak turut memperkaya kesenian dan ilmu pengetahuan. Selama periode Edo (1603 - 1868) ketika pemerintahan keshogunan yang bertangan besi membawakan damai dan kemakmuran yang tinggi dalam masyarakat,ternyata vitalitas spritual ajaran Budha malah banyak menyurut. Agama Budha di Jepang termasuk agama Budha Mahayana (wahana besar) di Asia Timur, dan pada umumnya mengajarkan keselamatan di taman firdaus untuk semua orang, bukan kesempurnaan perseorangan, dan mempunyai bentuk yang jauh berbeda dengan bentuk agama Budha yang ditemukan di bagian-bagian lain di Asia Tenggara. Agama Budha di Jepang memiliki banyak aliran atau sekte-sekte yang keberadaannya masih dapat ditemukan sampai saat ini. Semua sekte agama Budha di Jepang dewasa ini, tergolong atau dapat diselusuri jejak asalnya pada cabang-cabang utama agama Budha yang masuk ke Jepang diantaranya adalah: jodo, jososhin, nichiren, shingon, tendai, dan zen (Sudjianto,2002:7 ). Kemudian, untuk pelaksanaan ritual penyembahan, biasanya pemeluk Budha memasang butsudan ( Altar Budha ), yaitu benda atau tempat yang dianggap suci dan dipasang di dalam rumah untuk melakukan pemujaan. Namun tidak semua orang Jepang melengkapi rumahnya dengan butsudan. Di dalam butsudan biasanya tersimpan patung Budha kecil, plakat papan nama-nama nenek moyang yang sudah meninggal, lonceng kecil, juga tempat membakar dupa atau menyalakan lilin. Di depan butsudan biasanya orang Jepang menyajikan sesajen dan melakukan pemujaan atau peribadatan sambil membakar kemenyan.

Kalau agama Shinto memiliki tempat peribadatan khusus, maka begitu juga halnya dengan agama Budha. Tera adalah kuil Budha, bangunan tempat peribadatan dimana para pendeta Budha tinggal untuk melakukan pertapaan atau melaksanakan upacara-upacara agama Budha. Kuil yang dijadikan tempat patung Budha ini sering dikunjungi baik oleh orang yang beragama Budha maupun orang yang bukan beragama Budha. Biasanya sangat ramai dikunjungi misalnya oleh orang-orang yang melakukan hakamairi ( akan berziarah ), ke makam nenek moyangnya pada waktu festival Bon atau yang lebih dikenal dengan istilah Obon, atau oleh orang yang mengunjunginya pada saat Omisoka ( malam tahun baru ) ataupun pada saat hatsumairi ( awal tahun baru ). Pendeta Budha dikenal dengan sebutan Oboosan atau disebut juga Soo. Ia bertugas melaksanakan atau memimpin upacara-upacara ritual agama Budha. Para Oboosan tinggal di tera untuk melakukan pertapaan dan mengatur pemeliharaan makam yang ada di sekitarnya. Mereka berpenampilan berbeda dengan kebanyakan orang, tidak memelihara rambut di kepalanya dan memakai pakaian khas seorang pendeta Budha, diantara mereka ada yang berkeluarga dan ada juga yang tidak berkeluarga. 2. Kong Fu Tse Masyarakat Jepang lebih cenderung memandang kepercayaan Kong Fu Tse sebagai kode pedoman akhlak, dan bukan sebagai agama. Masuk ke Jepang pada permulaan abad ke-6. Kong Fu Tse mempunyai dampak yang besar pada pemikiran dan perilaku Jepang, tetapi pengaruhnya telah berkurang sejak Perang Dunia II ( Japan Echo Inc. 1989 : 115 ). Ajaran Konfusianisme atau Kong Tze atau Konfusius) dalam bahasa Hu Cu (juga: Kong istilah Fu aslinya Tionghoa,

adalah Rujiao ( ) yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu pengajaran filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia. Sebenarnya kalau orang mau memahami secara benar dan utuh tentang Ru Jiao atau Agama Khonghucu, maka orang akan

tahu bahwa dalam agama Khonghucu (Ru Jiao) juga terdapat Ritual yang harus dilakukan oleh para penganutnya. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di". Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Ia meninggal dunia pada tahun 479 SM. Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antara manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku. Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan penunggu tapi hanya yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang keramat atau penunggu yang tidak patut disermbah, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki moral. Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius ke seluruh Tiongkok dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah sebagai seorang dewa dan falsafahnya menjadi agama baru, meskipun dia sebenarnya adalah manusia biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong Hu Cu telah mengubah falsafahnya menjadi sebuah agama dengan diadakannya perayaan-perayaan tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.

A. Sistem Ekonomi Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini. Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun, dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, dan realestat, Jepang bisnis memiliki eceran, industri transportasi,telekomunikasi, konstruksi.

berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan. Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa. Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta orang.Tingkat pengangguran di Jepang sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam produktivitas tenaga kerja. Menurut indeks Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah per jam terbesar di dunia.

Toyota Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT DoCoMo, Nippon Telegraph & Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda, Mitsubishi Corporation, dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun 2008. Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri khas. Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar).Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRC, Peru,Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili, dengan total tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996. Pertanian adalah sektor industri andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia II. Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian. Sepanjang "masa keajaiban ekonomi Jepang", angkatan kerja di bidang pertanian terus menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008. Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000 keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000 keluarga petani pengusaha. Sebagian besar angkatan kerja pertanian sudah berusia lanjut, sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang bekerja di bidang pertanian. Setelah AS, kini giliran Jepang diturunkan peringkat utangnya. Pemeringkat Moody's Investor Service menurunkan peringkat utang Jepang. Alasannya, prospek pertumbuhan negara itu lemah, utang pemerintah yang sangat besar, serta politik yang selalu bergolak. Moody's di Tokyo, memangkas peringkat utang Jepang dari Aa2 menjadi Aa3. Peringkat baru ini tiga level di bawah peringkat paling top Moody's yaitu Aaa. Moody's juga mengatakan prospek peringkat baru ini stabil. Bank Dunia dalam Laporan Ekonomi Global terbaru yang dirilis Selasa (17/01) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Jepang dari aspek produk domestik bruto riil pada tahun 2012 diperkirakan sebesar 1,9 persen, atau turun dibanding prediksi yang dirilis pada bulan Juni 2011 sebesar 2,6 persen. Laporan Bank Dunia juga merevisi perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2013, yang sebelumnya sebesar 2,0 persen menjadi 1,6 persen. Menurut Bank Dunia, ekonomi global kemungkinan akan tumbuh 2,5 persen pada tahun 2012, dan 3,1 persen pada tahun 2013, turun dari prediksi

sebelumnya yang masing-masing sebesar 3,6 persen, sebagian karena dipicu melemahnya perdagangan global.

B. Sistem Teknologi Jepang termasuk salah satu negara maju di dunia. Jepang mampu menciptakan teknologi yang canggih. Banyak sekali produk-produk canggih yang dibuat oleh Jepang. Dapat dilihat berbagai macam produk canggih yang ada kebanyakan merupakan buatan Jepang. Produk teknologi unggulan jepang yang telah merambah dunia internasional adalah teknologi di bidang transportasi dan elektronik. Jepang dikenal dengan produk transportasinya diantaranya sepeda motor, mobil, dan kereta cepat. Perusahaan otomotif di jepang yang telah terkenal produk-produknya antara lain Honda, Daihatsu, Hino, Mitshubishi, Nissan, Suzuki, Toyota, dan Yamaha.

Saat ini Jepang sedang membuat prototipe kereta terbang pertama di dunia. Yusuke Sugahara, peneliti dari Tuhoku University, Jepang membuat prototipe kereta terbang pertama di dunia. Ia merancang sebuah lokomotif serupa pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan super cepat. Teknologi ini diklaim selangkah lebih maju dibanding kereta cepat Maglev, yang mengambang akibat memanfaatkan gaya magnet. Penampilan prototipe kereta terbang buatan Yusuke tak ubahnya seperti pesawat. Lokomotif itu dilengkapi baling-baling dan dua sayap. Teknologi serupa pesawat itulah yang mampu mengangkat badan lokomotif sedikit di atas tanah dengan kecepatan super. Memang konsep kereta terbang bukan yang pertama kali di perkenalkan di dunia. Sebelumnya ada kerete Maglev (Jerman) yang memanfaatkan

elektromagnet kuat. Kini Maglev mampu bergerak dengan kecepatan 360 kilometer perjam. Urusan kereta cepat kini Jepang memiliki kereta berkecepatan peluru, Hayabusa . Kereta ini mampu melakukan perjalanan kilat secepat kecepatan peluru. Perjalanan sejauh 675 kilometer bisa ditempuh dalam tempo 3 jam 10 menit.

Selain transportasi, produk-produk elektronik dari Jepang yang juga mendunia antara lain seperti televisi, radio, komputer, kamera, mesin-mesin industri, robot, dan alat rumah tangga. Perusahaan elektronik Jepang antara lain Sony, Casio, Hitachi, Toshiba, Panasonic, Fujitsu, Canon, Sharp, Olympus, Sanyo, Nikon, dan lain-lain. guna. Jepang juga terkenal dengan robot-robot buatannya. Contoh-contoh robot yang telah berhasil diciptakan oleh Jepang adalah berikut ini: 1. Robot Bisa Tersenyum Ilmuwan Jepang ingin menunjukkan bahwa robot tak selalu berwajah kaku dan menegangkan, namun juga bisa tersenyum. Bahkan jika tertawa, ia kian mirip dengan manusia. Produk Jepang sangat diminati karena inovasi teknologinya yang banyak menghasilkan produk berteknologi tinggi dan tepat

Geminoid-F, demikian nama robot wanita ini, memang sengaja dibuat oleh para peneliti dengan lebih menunjukkan ekspresi mimik wajah yang lebih 'manusiawi'. Wajah robot ini tak hanya dibiarkan dengan balutan besi, namun sudah dipercantik oleh kulit yang berasal dari karet elastis. Ia pun siap menyambut orang-orang yang ditemui dengan senyumnya yang menenangkan, alisnya bisa bergerak, sehingga ekspresi wajahnya benarbenar bak seorang gadis muda. Pembuatan Geminoid-F didasarkan dari seorang model. Dan saat dipamerkan, ia disandingkan dengan 'kembarannya' yang seorang manusia tersebut. Hasilnya bak pinang di belah dua. Apalagi ketika pakaian yang mereka gunakan sama. 2. Robot Bayi Bisa Menangis dan Bersin

Rendahnya

angka

kelahiran

di

Jepang

mendorong

sekelompok

mahasiswa menciptakan sebuah robot bayi. 'Bayi' ini bisa merespons sentuhan, menangis, tertawa bahkan bersin. Robot bayi bernama Yotara tersebut dikembangkan para mahasiswa di University of Tsukuba. 'Kulit' Yotara dapat merespon sentuhan. Ekspresi wajah dan gerakannya berubah-ubah tergantung sentuhan yang diterima. Layaknya bayi sungguhan, Yotara juga akan tersenyum ketika perutnya diusap-usap dan bangun ketika 'digoda' dengan mainan yang digoncang-goncangkan. Yotara akan menangis saat 'lapar' bahkan bisa bersin dan meler hidungnya. Ini berkat sistem pompa air yang dipanaskan. Pengembangan Yotara bertujuan untuk mendorong kaum muda di Negeri Matahari Terbit agar berkeluarga dan meningkatkan angka kelahiran. Karena populasi di Negeri Sakura itu terus mengalami penurunan. Di antara negara-negara maju, Jepang termasuk yang memiliki angka kelahiran terkecil, yakni 1,37 persen, sementara Amerika Serikat 2,12 persen dan Inggris 1,84 persen.

3. Robot PRT

Para peneliti dari Universitas Tokyo berhasil menciptakan sebuah robot humanoid. Kali ini ia digadang-gandang mampu membereskan pekerjaan rumah apapun, layaknya pembantu rumah tangga (PRT). Dengan tubuh yang dibuat mirip manusia, lengkap dengan mekanika kerangka, otot dan tendon, serta adanya tulang belakang palsu, ia mampu berjalan luwes seperti layaknya manusia. Tim pembesut robot yang dipimpin oleh Profesor Nakanishi ini menamakannya "Kojiro". Nakanishi berharap ke depannya ia bisa membuat Kojiro dalam bobot yang lebih ringan dan fleksibel agar lebih lincah untuk urusan beres-beres rumah. Hal ini mengingat, meski sang robot sudah cukup mumpuni, namun pergerakannya lebih lambat. Dan satu hal yang dikuatirkan akan menimbulkan masalah adalah mengenai beratnya. Dengan berat yang disandangnya, Kojiro ditakutkan bisa melukai manusia atau objek di sekelilingnya. Kojiro, selain dilengkapi dengan sistem yang berisi sekitar 100 otot tendon, ia juga diberi sensor untuk melacak pergerakannya dan juga sebuah akselerometer dan dua giroskop untuk membantunya tetap seimbang. 4. Robot Motoman : Robot yang Pandai Memasak Okonomiyaki Robot MotoMan SDA1 dari perusahaan Yaskawa Electric, Jepang adalah robot yang juga bisa memasak makananan yang digemari di Jepang yaitu Okonomiyaki (mungkin di Indonesia mirip dengan martabak telor).

Sebenarnya robot ini sendiri diciptakan untuk merakit kamera digital disposable mempunyai tetapi 2 ternyata robot ini juga pintar untuk membuat okonomiyaki. Robot ini mempunyai tinggi 135cm dan berat 220 kg tangan yang cukup panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas 5. Yaskawa-kun: Robot penjual es krim di Jepang Melihat penjual es krim saja semua anak pasti senang, apalagi yang jualnya itu sebuah robot yang lucu Yaskawa-kun adalah sebuah robot penjual es krim yang sedang menjual es krimnya di sebuah theme park di Jepang, tepatnya di Tokyo Summerland.

Sama seperti dilayani orang, Yaskawa-Kun akan langsung membuat pesanan es krim bila anda sudah memilih jenis es krim dan juga membayarnya tentu saja. Bedanya, anda bisa memilih es krim melalui layar sentuh yang ada. 6. Ninomiya-kun: Robot yang Dapat Membaca Buku Untuk Anak atau Orang Tua Ninomiya-kun adalah sebuah robot yang bisa membaca buku melalui kamera yang ada di matanya. Robot ini bisa membaca seluruh jenis bacaan mulai dari koran sampai majalah dari awal sampai akhir. Buku atau koran diletakkan di bagian yang yang telah disediakan dan dengan teknologi mekanik yang ada, setiap lembaran bisa dibalik secara otomatis.

Saat ini Ninomiya-kun memang hanya bisa mengeluarkan suara robot tetapi para peneliti akan mencoba untuk membuat suara Ninomiya-kun lebih mempunyai perasaan sehingga bisa menyamai suara manusia. Di dalam sistemnya, robot ini dapat mengenali 2.000 huruf kanji, hiragana dan katakana tetapi ke depannya, robot ini diharapkan dapat lebih banyak mengenal tulisan dan huruf lainnya. Robot ini dibuat oleh Waseda University di Jepang dan mempunyai tinggi 1 m dan berat hanya 25 kg. Ninomiya-kun diharapkan dapat berguna bagi para orang tua yang mempunyai kesulitan untuk membaca dan juga orang tua yang malas untuk membacakan buku cerita ke anaknya sebelum tidur 7. RIBA: Robot yang Tugasnya Menggendong Pasien di Rumah Sakit RIBA (Robot for Interactive Body Assistance) adalah sebuah robot yang diciptakan oleh Japan Institute of Physical and Chemical Research (RIKEN) yang dikhususkan untuk mengangkat atau tepatnya menggendong pasien di rumah sakit. RIBA nantinya akan menemai para suster yang biasanya memang kesulitan untuk mengangkat pasien dari/ke atas ranjang.

Selain menggendong pasien, RIBA juga dilengkapi dengan Face and Voice recognition dimana RIBA mampu menjalankan perintah melalui suara dan mengenali para suster atau orang yang bekerja di rumah sakit. Sayangnya RIBA yang beratnya mencapai 180 kg ini hanya mampu menggendong seorang pasien dengan berat sampai 61 kg.

8. ApriPoko : Robot yang berfungsi sebagai Universal Remote Control ApriPoko, robot keluaran dari Toshiba ini adalah sebuah universal Remote Control yang dapat mengontrol semua remote baik TV, video dan lainnya. Kelebihan robot ini adalah dapat berbicara dan diperintahkan melalui suara (voice operated).

Robot

ini

akan

mempelajari

segala

kebiasaan

anda

dalam

menggunakan remote untuk setiap alat bahkan bertanya segala hal untuk memudahkan anda menggunakan remote di kemudian hari. AproPoko akan mendeteksi semua remote melalui koneksi InfraRed (IR) dan bertanya kepada anda, apa yang harus dia (ApriPoko) lakukan. Kalau punya robot seperti ini, tangan anda tidak perlu merasa pegal lagi karena kebanyakan mencet tombol untuk mengganti channel di TV pada saat iklan 9. Hina: Robot dengan karakter manga yang bisa membuat kopi Seorang warga negara Jepang dengan nama samaran Clock Work berhasil memodifikasi mesin robot untuk dapat membuat secangkir kopi tetapi juga melakukan modifikasi tampilan sebuah robot (Kondo KHR-2HV) menjadi sebuah robot dengan karakter Manga yang diberi nama HINA.

HINA mempunyai tinggi 36 cm dengan berat 1,1 kg dan dikendalikan melalui sebuah remote control dan mempunyai sekitar 20 servo (motor) untuk menggerakkan beberapa bagian tubuhnya.

A. Kesenian

1. KabukiKabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori),serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria.

2. NohNoh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.

3. KyogenKyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang

dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.

4. BunrakuBunraku, yang menjadi populer sekitar akhir abad ke-16,

merupakan jenis teater boneka yang dimainkan dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus di dunia.

5. Tanabata

Tanabata atau festival bintang yang diadakan di Jepang setiap musim panas. Perayaan tanabata diadakan pada malam tanggal 7 Juli, hari ke-7 bulan ke-7 kalender lunisolar, atau sebulan lebih lambat sekitar tanggal 8 Agustus. Perayaan Tanabata diadakan sangat meriah , penuh dengan warna dan lentera. Salah satu kegiatan yang paling diminati pada perayaan ini adalah menulis satu keinginan di atas kertas tanzaku (kertas warna warni) dan menggantungkannya di pohon bamboo, dengan harapan agar keinginan itu terwujud. Selain itu, selama perayaan, di rumah-rumah penduduk, biasanya juga dihiasi dengan hiasan kertas yang digantung di pohon-pohon yang berada di luar rumah. Di bebrapa tempat bahkan banyak orang yang menyalakan lentera dan meletakkannya di atas sungai yang mengalir.

6. IkebanaIkbana adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis bunga, rumput-rumputan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Ikebana juga sebuah philosofi untuk lebih mendekat dengan alam.

Di dalam Ikebana terdapat berbagai macam aliran yang masingmasing mempunyai cara tersendiri dalam merangkai berbagai jenis bunga. Aliran tertentu mengharuskan orang melihat rangkaian bunga tepat dari bagian depan, sedangkan aliran lain mengharuskan orang melihat rangkaian bunga yang berbentuk tiga dimensi sebagai benda dua dimensi saja. Ikebana tidak mementingkan keindahan bunga tapi pada aspek pengaturannya menurut garis linier. Bentuk-bentuk dalam Ikebana didasarkan tiga titik yang mewakili langit, bumi, dan manusia. Perangkai Ikebana adalah dari kaum perempuan, tetapi ada juga dari kaum lelaki yang suka merangkai Ikebana, bahkan ada beberapa perangkai Ikebana laki-laki yang handal. Ada banyak aliran Ikebana di Jepang diantaranya yang dikenal adalah Chiko, Ichiyo, Ikenobo, Koryu, Kozan, Mishoryu, Ohara, RyuseiHa, Saga Goryu, Shinpa Seizan, Shofu Kadokai, Sogetsu, dll. Ada 3 gaya dalam Ikebana, yaitu:

a. Rikka (Standing Flower)adalah ikebana gaya tradisional yangbanyak dipergunakan untuk perayaan keagamaan.

b. Shoka adalah rangkaian ikebana yang tidak terlalu formal tapimasih tradisional. Gaya ini difokuskan pada bentuk asli tumbuhan.

c. Jiyuka

adalah

rangkaian

Ikebana

bersifat

bebas

dimana

rangkaiannya berdasarkan kreativitas serta imaginasi.

7. OrigamiOrigami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.

Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior rumah dan pelapis pintu dorong. Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.

8. Baju Tradisional Jepang

a. Kimono Kimono adalahpakaian tradisionalJepang. Arti harfiah kimono adalahbaju atau sesuatu yang dikenakan (ki berartipaka i, danmono berartibarang). Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf T, miripmantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagiankanan harus berada di bawah kerah bagiankiri. Sabuk kain yang disebutob i dililitkan di bagianperut/pinggang, dan diikat di bagianpunggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalahzri ataugeta.Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa.

Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode.Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakanfurisode untuk menghadiri seijin shiki. Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono.Anakanak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan Shichi- GoSan. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan wanita rumah makan tradisional (rytei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan). Pakaian pengantin wanita tradisional Jepang (hanayome ish) terdiri dari furisode danuch ikake (mantel yang dikenakan di atasfurisode).Furisode untuk pengantin wanita berbeda darifurisode untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan untuk furisode pengantin diberi motif yang dipercaya mengundang keberuntungan, seperti gambar burung jenjang. Warna furisode pengantin juga lebih cerah dibandingkan furisode biasa.Shiro muku adalah sebutan untuk baju pengantin wanita tradisional berupa furisode berwarna putih bersih dengan motif tenunan yang juga berwarna putih. Sebagai pembeda dari pakaian Barat (yfuku) yang dikenal sejak zaman Meiji, orang Jepang menyebut pakaian tradisional Jepang sebagai wafuku (pakaian Jepang). Sebelum dikenalnya pakaian Barat, semua pakaian yang dipakai orang Jepang disebut kimono. Sebutan lain untuk kimono adalah gofuku Istilahgofuku mulanya dipakai untuk menyebut pakaian orang negara Dong Wu (bahasa Jepang : negara Go) yang tiba di Jepang dari daratan Cina. b. Kimono wanita

Terselubung yang dikandung masing-masing jenis kimono. Tingkat formalitas kimono wanita ditentukan oleh pola tenunan dan

warna, mulai dari kimono paling formal hingga kimono santai. Berdasarkan jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Kurotomesode

Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah padasuso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi. Irotomesode

Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga

pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada suso. Furisode

Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian kain. Ciri khas furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah. Furisode dikenakan sewaktu menghadiri upacara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, upacara wisuda, atauhatsu mode. Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ish termasuk salah satu jenis furisode. Homongi

Hmon-gi (arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu

menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru. Iromuji

Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahanbahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga. Tsukesage

Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya setingkat dibawah homongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.

Komon

Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil- kecil yang berulang. Komon dikenakan untuk menghadiri pesta reuni, makan malam, bertemu dengan temanteman, atau menonton pertunjukan di gedung. Tsumugi

Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah seperti ketika berbelanja dan berjalan-jalan. Bahan yang dipakai adalah kain hasil tenunan sederhana dari benang katun atau benang sutra kelas rendah yang tebal dan kasar. Kimono jenis ini tahan lama, dan dulunya dikenakan untuk bekerja di ladang. Yukata

Yukata (baju sesudah mandi) adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin, yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudahmandi malam berendam dengan air panas. Menurut urutan tingkat formalitas, yukata adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaanobon. Yukata dapat dipakai siapa saja tanpa mengenal status, wanita sudah menikah atau belum menikah. Ketika berlatih tari, penari mengenakan yukata sebagai pengganti kimono agar kimono berharga mahal tidak rusak karena keringat. Aktor kabuki mengenakan yukata ketika berdandan atau memerankan tokoh yang memakai yukata. Pegulat sumo memakai yukata sebelum dan sesudah bertanding. Cara memakai Hotel atauryokan di Jepang menyediakan yukata untuk dipakai tamu sebagai pakaian tidur. Sebagai pakaian tidur, yukata bisa dikenakan begitu saja tanpa mengenakan pakaian dalam. Ketika dipakai pria untuk keluar rumah, yukata biasanya dikenakan tanpa kaus dalam, dan cukup memakai celana dalam atau celana pendek. Berbeda dengan kimono yang dikenakan dengan dua lapis pakaian dalam (hadajuban danju ban), sewaktu mengenakan yukata, wanita hanya perluhada juban (pakaian dalam lapis pertama). Alas kaki sewaktu memakai yukata adalah geta. Yukata dikencangkan ke tubuh pemakai dengan obi yang lebarnya setengah dari lebar obi untuk kimono jenis lain. Di

antara berbagai jenis simpul obi untuk yukata, bentuk simpul yang paling populer adalah simpulbunko yang berbentuk kupukupu. Bila tidak bisa membuat simpul, toko kimono menjual simpul obi yang sudah jadi dan tinggal disisipkan pada obi. Wanita mengenakan yukata yang pas dengan ukuran tubuh pemakai agar terlihat bagus sewaktu dipakai. Seperti halnya kimono, panjang yukata selalu melebihi tinggi badan pemakai. Perlengkapan memakai yukata wanita: rok panjang (susoyoke) sebagai pakaian dalam,

berwarna putih polos. pakaian dalam (hadajuban) tali pinggang (koshihimo) untuk mengencangkan kain berlebih di bagian pinggang yang berasal dari kelebihan panjang kain pada bagian bawah kain sabuk pengikat (datejime) untuk mengencangkan kain yang longgar di bagian perut Obi untuk mengencangkan yukata ke badan Kimono pria

Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua, dan hitam. Kimono paling formal berupa setelan montsuki hitam dengan hakama dan haori. Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atau seijin shiki. Kimono santai ki nagashi

Pria mengenakan kinagashi sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor kabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan lambang keluarga.

1. Musik klasikMusik klasik masuk ke Jepang dari Barat. Penggemarnya cukup banyak dan sejumlah konser diadakan di berbagai tempat di Jepang. Jepang telah melahirkan banyak konduktor (seperti Ozawa Seiji), pianis, dan pemain biola dan mereka melakukan pertunjukan di seluruh dunia.

2. Dunia PerfilmanSejak Kurosawa Akira memenangkan Golden Lion Award di Festival Film Venice pada tahun 1951, dunia perfilman Jepang menjadi pusat perhatian dunia, dan karya-karya dari sutradara besar seperti Mizoguchi Kenji dan Ozu Yasujiro mendapat sambutan luas. Pada tahun-tahun terakhir ini, Kitano Takeshi memenangkan Golden Lion Award pada Festival Film Venice 1997 dengan karyanya HANA-BI dan meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik pada festival tahun 2003 dengan karyanya Zatoichi. Film anime (kartun) Jepang yang menjadi hiburan bagi anak-anak Jepang sejak tahun 1960-an, kini diekspor ke seluruh dunia. Ada seri yang menjadi favorit anak-anak seluruh dunia, seperti Astro Boy, Doraemon, Sailor Moon, Detective Conan, dan Dragonball Z. Sementara itu, karya sutradara Miyazaki Hayao, Spirited Away, memenangkan Oscar sebagai film cerita kartun terbaik pada tahun 2003.


Recommended