SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA PADA SEKOLAH DASAR TELUK TIRAM 6 MENGGUNAKAN METODE
TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) BERBASIS WEB
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Nana Mahdalena 10.11.3851
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
1
2
DECISION SUPORT SYSTEM FOR DETERMINATION OF SCHOLARSHIP IN TELUK TIRAM 6 ELEMENTARY SCHOOL USING TECHNIQUE FOR ORDERS
PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) METHOD BASED WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA PADA SEKOLAH DASAR TELUK TIRAM 6 MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER
PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) BERBASIS WEB
Nana Mahdalena Kusrini
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Processing data to determining scholarship in Teluk Tiram 6 Banjarmasin Elementary School still using the manual system. Where the lack of a good computerized system in determining the scholarship recipients has resulted in some problems at the manual system.
The problem that often arises is not precise disbursement of scholarships to students. Problems like this are triggered because the lack of accuracy when the selection process from the scholarship selectors where this process is carried out by the teachers of the school. Many activities of learning in the classroom makes teachers have a little time to do the selection process for the scholarship. From this problems, then obtained a solution to build a Decision Support System (DSS) using Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methode with based web to determine who a student would be eligible the scholarship based from the output of the system.
This system can provide accurate information to determining which students are eligible to receive the scholarship until the goal of this scholarship program is reached.
Keywords : Elementary School, Scholarship, TOPSIS, DSS
3
1. Pendahuluan Pengolahan data dalam penentuan beasiswa di Sekolah Dasar
Teluk Tiram 6 Banjarmasin hingga saat ini masih menggunakan sistem
yang masih manual. Dimana belum adanya sistem yang terkomputerisasi
dengan baik dalam menentukan penerima beasiswa yang kemudian
menyebabkan munculnya beberapa masalah pada sistem manual ini.
Masalah yang sering kali muncul yaitu kurang tepatnya penyaluran
beasiswa terhadap siswa. Masalah seperti ini dipicu karena kurangnya
ketelitian dari para penyeleksi beasiswa dalam melakukan proses seleksi
terhadap si penerima beasiswa, yang pada dasarnya proses seleksi ini
dilakukan oleh para guru dari sekolah itu sendiri. Banyaknya kesibukan
belajar mengajar di kelas membuat para guru hanya punya sedikit waktu
dalam melakukan proses seleksi penerimaan beasiswa para siswa
tersebut.
Dari permasalahan tersebut diambil solusi penentuan keputusan
menggunakan metode Technique for Orders Preference by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS) untuk menentukan penerima beasiswa di Sekolah
Dasar Teluk Tiram 6, dengan melakukan perhitungan dari kriteria-kriteria
yang sudah ditetapkan. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan
penentuan penerima beasiswa ini akan menjadi lebih objektif, efektif, dan
efisien dalam pengolahan data melalui sistem yang secara otomatis
terkomputerisasi dan tersimpan ke database.
2. Landasan Teori 2.1 Beasiswa
Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi
yang masih sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan
tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga selesai.
Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya atau ongkos
yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama
4
menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan1. Pada
dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini
sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan
pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan
nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari
sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk
konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena beasiswa
bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya,
berarti beasiswa merupakan penghasilan2.
2.2 Sistem Informasi 2.2.1 Sistem
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan dan
bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan
keluaran (output)3. Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks di
mana pengertian sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan beberapa
definisi sistem secara umum, yaitu4:
1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang sama.
2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi
serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan
yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
2.2.2 Informasi Informasi merupakan hasil olahan data, di mana data tersebut
sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna
untuk pengambilan keputusan. Suatu informasi berguna bagi pembuat
1Ahira Anne. 2012. Beasiswa, Arti, tujuan dan Syaratnya Beasiswa. http://www.anneahira.com/beasiswa.htm. Diakses pada tanggal 24 September 2013.
2 Maghfirah. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bagi Siswa SD Salman Al Farisi 2 Yogyakarta menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2013.
3 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 11
4 Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hal 3
5
keputusan karena informasi bisa menurunkan ketidakpastian
(menigkatkan pengetahuan) tentang hal yang sedang dipikirkan5.
2.2.3 Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi
dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi
penerimanya(Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan
informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan,
pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi
subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada
proses (Murdick dan Ross, 1993)6.
2.3 Sistem Pendukung Keputusan 2.3.1 Pengambilan Keputusan
Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan
kerugian atau menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Keputusan
merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam
pemecahan masalah tersebut. Tujuan dari keputusan adalah untuk
mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan. Adapun kriteria
atau ciri-ciri dari keputusan adalah7:
1. Banyak pilihan/alternatif
2. Ada kendala atau syarat
3. Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur
maupun tidak terstruktur
4. Banyak input/variable
5. Ada 6actor risiko
6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan.
2.3.2 Konsep Sistem Pendukung Keputusan
5 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 4
6 Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hal 9
7 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 7
6
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System
(DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,
pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi
yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti
bagaimana keputusannya harus dibuat (Alter, 2002)8.
Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antarmuka
pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil
keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam
melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang
terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan
untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan
perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk
melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia9.
2.3.3 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Adapun tujuan dari DSS adalah (Turban,2005)10:
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas
masalah semiterstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan
dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih
dari perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi dimana para pengambil keputusan dapat
banyak mengambil keputusan dengan proses komputerisasi
dengan cepat dan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas dimana pelaku pengambil keputusan
dapat dikurangi jumlahnya karena pekerjaan dapat dilakukan
8 Ibid. Hal 15 9 Ibid. Hal 16 10 Ibid.
7
secara komputerisasi. Hal ini menyebabkan turunnya biaya dan
naiknya tingkat produktivitas.
6. Dukungan kualitas dimana computer dapat meningkatkan
kualitas keputusan yang dibuat.
7. Berdaya saing dimana persaingan terjadi tidak hanya pada
harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk,
dan dukungan pelanggan.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan
penyimpanan.
2.4 Metode Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria.
Pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS
menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai
jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif
dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean
untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi
optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai
terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-
ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.
TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif
dan jarak terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan
relatif terhadap solusi ideal positif. Berdasarkan perbandingan terhadap
jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa dicapai11.
2.4.1 Prosedur TOPSIS Prosedur dari TOPSIS, yaitu12:
1. Menghitung separation measure
11Anwar Khoirul. 2012. Methode TOPSIS. http://www.staff.pradnya.ac.id/khoirul/wp-content/uploads/2012/11/TOPSIS-Method.pdf. Diakses pada 16 September 2013.
12 Ibid.
8
2. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks
solusi ideal positif dan negatif
3. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif
4. Decision matrix D mengacu terhadap m alternatif yang akan
dievaluasi berdasarkan n kriteria yang didefinisikan sebagai
berikut:
D=�
𝑥11 𝑥12 … 𝑥1𝑛𝑥21 𝑥22 … 𝑥2𝑛. . 𝑥𝑚1 𝑥𝑚2 … 𝑥𝑚𝑛
�…………………………......………...…2.1
5. Dengan xij menyatakan performansi dari perhitungan untuk
alternatif ke-i terhadap atribut ke-j.
2.4.2 Langkah-langkah metode TOPSIS Langkah-langkah dalam metode TOPSIS, adalah13:
1. Membangun normalized decision matrix
Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengam
metode Euclidean length of a vector adalah:
𝑟𝑖𝑗 = 𝑥𝑖𝑗
�∑ 𝑥𝑖𝑗2𝑚
𝑖=1
……………………………………..........…………..2.2
2. Membangun weight normalized decision matrix
Dengan bobot W=(w1,w2…,wn), maka normalisasi bobot
matriks V adalah:
V=�
𝑤1𝑟22 𝑤2𝑟12 … 𝑤𝑛𝑟1𝑛𝑤1𝑟21 𝑤2𝑟22 … 𝑤𝑛𝑟2𝑛
… … 𝑤1𝑟𝑚1 𝑤2𝑟𝑚2 … 𝑤𝑛𝑟𝑚𝑛
�……………………………………2.3
3. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif
Solusi ideal dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal negatif
dinotasikan A-:
A+={ �max 𝑣𝑖𝑗 �𝑗𝜖 𝐽�, �min 𝑣𝑖𝑗|𝑗𝜖 𝐽′�,…….…………….….…..…..2.4
𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚} = {𝑣1∗ , 𝑣2∗ , … , 𝑣𝑛∗}………………….……..……2.5
13 Ibid.
9
𝐴− = { �min𝑣𝑖𝑗 �𝑗𝜖 𝐽�, �max 𝑣𝑖𝑗|𝑗𝜖 𝐽′�,………………………......2.6
𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚 } = {𝑣1− , 𝑣2− , … , 𝑣𝑛−}…………………..……..…2.7
J = {j = 1, 2, 3, … , n dan j merupakan 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎}….........2.8
J′ = {j = 1, 2, 3, … , n dan j merupakan 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎}R……..........2.9
4. Menghitung Separasi
Si+ adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) alternatif dari
solusi ideal didefinisikan sebagai:
𝑆𝑖+ = �∑ (𝑣𝑖𝑗 − 𝑣𝑗∗)2,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚𝑛𝑗=1 …………….2.10
Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai:
𝑆𝑖− = �∑ (𝑣𝑖𝑗 − 𝑣𝑗−)2,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚𝑛𝑗=1 ………...…..2.11
5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal
𝐶𝑖+ = 𝑆𝑖−𝑆𝑖++𝑆𝑖−
,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 < 𝐶𝑖+ < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚R …..…2.12
6. Merangking Alternatif
Alternatif dapat dirangkingkan berdasarkan urutan Ci+. Maka
dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak
terpendek terhadap solusi ideal dan berjarak terjauh dengan
solusi negatif-ideal.
2.5 Analisis Sistem 2.5.1 Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajemen data merupakan memasukkan satu
database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh
perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS/Data
Base Management System)14.
Subsistem manajemen data terdiri dari beberapa elemen antara
lain15: 1. Database Sistem Pendukung Keputusan
14 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 25
15 Ibid. Hal 33
10
Sumber data dalam sistem pendukung keputusan, yaitu:
a. Data Internal
Merupakan data yang sudah ada dalam suatu organisasi.
Data tersebut bisa dikendalikan oleh organisasi tersebut..
b. Data Eksternal
Adalah data yang tidak bisa dikendalikan oleh organisasi.
c. Data Privat/Personal
Data privat merupakan data mengenai kepakaran/naluri dari
user terhadap masalah yang akan diselesaikan dan data
tersebut bersifat subjektif.
2. Sistem Manajemen Database/ Database Management System
(DBMS)
Database dibuat, diakses, dan diperbaharui melalui sistem
manajemen database/ database management system (DBMS)
yakni software pengelola database pengelola database seperti
Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Oracle, My SQL, dan
lain-lain.
3. Direktori Data
Merupakan sebuah katalog dari semua data yang ada dalam
database.
4. Fasilitas Query
Merupakan fasilitas untuk menyediakan akses data ke
database serta manipulasi data dalam database..
2.5.2 Subsistem Manajemen Model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model
keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang
memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang
tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model-model
kustom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering disebut sistem
11
manajemen basis model (MBMS). Komponen ini dapat dikoneksikan ke
penyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model16.
2.5.3 Sub Antarmuka Pengguna Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem
pendukung keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah
bagian yang dipertimbangkan dari sistem17.
2.5.4 Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan mendukung semua
subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen
independen dan sifatnya optional18.
2.6 Perancangan Sistem 2.6.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari sistem,
tempat penyimpanan data, proses apa yang menghasilkan data tersebut,
serta interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan
pada data tersebut.
Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu19:
1. Kesatuan luar (External Entity) Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem
yang bisa berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang
berada di lingkungan luarnya, yang akan memberikan input
atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar bisa
disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak
dengan sisi kiri dan atas berbentuk garis tebal. Kesatuan luar
bisa diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas.
16 Ibid. Hal 25 17 Ibid. 18 Ibid. 19 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 41
12
atau
Gambar 2.4 Simbol Kesatuan Luar 2. Arus Data (Data Flow)
Arus data mengalir di antara proses, simpanan data, dan
kesatuan luar. Arus data menunjukkan arus data yang bisa
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Arus data diberi symbol suatu panah.
Gambar 2.5 Simbol Arus Data 3. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang,
mesin, atau computer dengan hasil suatu arus data yang
masuk ke dalam proses untuk kemudian dihasilkan arus data
yang akan keluar dari proses. Suatu proses bisa ditunjukkan
dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi
panjang dengan sudut-sudut yang tumpul.
Gambar 2.6 Simbol Proses 4. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang berupa file
atau database komputer, arsip atau catatan manual, kotak
tempat data, tabel acuan, dan agenda atau buku. Simpanan
a
No. Proses
Nama Proses
atau
13
data disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya.
Gambar 2.7 Simbol Simpanan Data 2.7 Basis Data 2.7.1 Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Basis data
dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut20:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat
dimanfa’atkan dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersamaan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu,
untuk memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang
disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
2.7.2 Komponen-komponen Basis Data Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan
sistem manajemen basis data (DBMS). Komponen-komponen sistem
basis data meliputi21:
1. Perangkat keras (hardware)
2. Sistem operasi (operating system) atau perangkat lunak untuk
mengelola basis data
3. Database management system (DBMS)
4. Pemakai (user)
5. Aplikasi lain
2.7.3 Normalisasi
20 Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi.Hal 2
21 Ibid. Hal 11
Media Nama Data Store
14
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun
desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan
dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan
kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
Langkah-langkah normalisasi, yaitu22:
1. Unnormalized Entity
Mulai dengan entitas dari model data logis.
2. First Normal form (1NF)
Cari kelompok-kelompok atribut yang berulang dan pisahkan ke
dalam entitas yang berbeda.
3. Second Normal form (2NF)
Jika ada entitas yang memiliki identifier gabungan, cari atribut
yang hanya berganung pada identifier. Jika ditemukan,
pindahkan ke entitas baru.
4. Third Normal form (3NF)
Cari atribut yang bergantung hanya pada atribut lain yang
bukan merupakan identifier. Jika ditemukan, pindahkan menjadi
entitas baru. Pimdahkan juga atribut-atribut yang perlu
dipindahkan.
2.8 Software yang digunakan 2.8.1 MySQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi
(relational database management system) yang bersifat “terbuka” (open
source). Terbuka maksudnya adalah MySQL boleh di- download oleh
siapa saja, baik versi kode program aslinya (source code program)
maupun versi binernya (executable program) dan bisa digunakan secara
(relatif) gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang
maupun sebagai suatu program aplikasi komputer23.
22 Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hal129
23 Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andi. Hal 1
15
MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query
Langguage) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data. Perintah
SQL sering juga disebut Query24.
2.8.2 Notepad++ Notepad++ merupakan sebuah text editor yang mempunyai fitur
sangat lengkap. Hampir semua bahasa pemrograman bisa dibuka
olehnya. Anda pun bisa membuat atau mengedit text yang bahasanya
disupport oleh Notepad++. Dan jangan lupa bahwa Notepad++ adalah
sebuah software freeware.
Notepad++ ditulis dalam bahasa C dan murni menggunakan Win32
API dan STL yang menjamin kecepatan eksekusi yang lebih tinggi dan
ukuran program yang lebih kecil.
3. Analisis 3.1 Analisis Sistem
Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara
keseluruhan tentang sistem yang akan kita kembangkan berdasarkan
masukan dari calon pengguna dan beberapa pihak yang berkepentingan.
Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari
pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan
sistem yang dihasilkan nantinya utamanya difokuskan pada masalah dan
persyaratan-persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang dapat
atau akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada masalah
tersebut agar sistem dapat berjalan dengan baik guna mencapai tujuan
sistem.
3.2 Identifikasi Masalah 3.2.1 Identifikasi Permasalahan dan Penyebab Masalah
Permasalahan pada penentuan siswa yang berhak menerima
beasiswa pada Sekolah Dasar Teluk Tiram 6 Banjarmasin ternyata belum
tepat. Seperti dari segi penentuan siapa siswa yang berhak mendapatkan
beasiswa misalnya siswa yang sebenarnya tidak layak mendapatkan
24 Ibid. Hal 3
16
beasiswa namun mendapatkan beasiswa, sebaliknya siswa yang berhak
mendapatkan beasiswa baik itu beasiswa berprestasi maupun beasiswa
kurang mampu tetapi tidak mendapatkan beasiswa.
Dari permasalahan tersebut dapat diidentifikasi bahwa dalam
penentuan siswa yang berhak menerima beasiswa belum
mempergunakan alat bantu, metode atau aplikasi pendukung keputusan
secara khusus.
3.2.2 Identifikasi Titik Keputusan Berdasarkan identifikasi penyebab masalah di atas dapat
ditentukan titik keputusan yaitu perlunya dibangun sistem sebagai alat
untuk menunjang keputusan dalam menentukan siswa-siswa yang berhak
menerima beasiswa. Sistem ini selanjutnya dapat memperjelas aturan
teknis penilaian pada siswa-siswa yang terdaftar sebagai calon penerima
beasiswa.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem (Implementation System) merupakan tahap
meletakkan sistem yang baru dikembangkan supaya nantinya sistem
tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan
dari tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan
sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
4.1.1 Tampilan Menu Login
17
4.1.2 Tampilan Menu Beranda
4.1.3 Tampilan Menu Laporan
4.2 Pengujian Program 4.2.1 Pengujian White Box
Terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan yang
disebutkan dalam spesifikasi. Pada white box testing, cara pengujiannya
hanya dilakukan dengan menguji alur logika program. Kemudian diamati
apakah hasil dari unit tersebut sesuai dengan proses sistem yang
diinginkan. Jika ada unit yang sesuai outputnya maka untuk
menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian kedua, yaitu black box
testing.
18
4.2.2 Pengujian Black Box Black Box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam
modul untuk
meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada
kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang
tidak sesuai dengan proses sistem yang dilakukan, maka baris-baris
program, variable, dan parameter yang terlibat pada
unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di proses
ulang.
Contoh uji black box adalah testing login. Uji coba dinyatakan
berhasil apabila fungsi-fungsi pada perangkat lunak sesuai dengan yang
diharapkan pemakai.
5. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan untuk merancang dan membuat
sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa ini dalam
memudahkan pengerjaan dan menentukan apakah siswa yang akan
diberikan beasiswa layak atau tidak untuk menerima beasiswa tersebut.
Untuk mengetahuinya maka dilakukan uji coba penggunaan sistem
pendukung keputusan yang dapat menghitung nilai bobot dari kriteria-
kriteria beserta nilai subkriterianya dan nilai siswa dari hasil pendataan
yang diperlukan dalam proses perhitungan perangkingan menggunakan
metode TOPSIS, sehingga diperoleh hasil perhitungan dan keputusan
yang akurat untuk memberikan beasiswa dengan tepat kepada siswa
yang memang layak untuk menerimanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andi. Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi.
19
Nurcahyono Nugroho. 2007. PHP dengan Macromedia Dreamweaver MX. Yogyakarta: Ardana Media.
Turban, Efraim, dkk. 2005. Decissioin Support System and Intelligent System.
Yogyakarta: Andi. Acong. 2013. Pengertian Notepad++ dan cara
menginstall. http://aconksetiakuselalu.blogspot.com/2013/03/pengertian-notepad-dan-cara- menginstall 4912.html. Diakses pada 24 November 2013.
Ahira Anne. 2012. Beasiswa, Arti, tujuan dan Syaratnya
Beasiswa. http://www.anneahira.com/beasiswa.htm. Diakses pada tanggal 24 September 2013.
Anwar Khoirul. 2012. Methode TOPSIS. http://www.staff.pradnya.ac.id/khoirul/wp-
content/uploads/2012/11/TOPSIS-Method.pdf. Diakses pada 16 September 2013.
Jawa Pos. 2007. Beasiswa Jadi Objek
Pph. http://www.infopajak.com/berita/310107jps.htm. Diakses pada 20 April 2009.
MTIF. 2007. Flow Chart atau Diagram Alir Data. http://www.thesis.binus.ac.id. Diakses
pada 30 September 2013. Riyanto. 2005. ERD (Entity Relationship Diagram). http://www.blog.re.or.id/erd-entity-
relationship-diagram.htm. Diakses pada 30 September 2013.
20