Transcript

Oleh:Rahmanur110 207 141

Pembimbing :dr. Ashari Makmur

Konsulen :dr. Syafruddin Gaus Ph.D, Sp.An-KMN-KNA

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF, DAN PENGELOLAAN NYERI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

BAGIAN ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF DAN PENGELOLAAN NYERIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

JOURNAL READING APRIL 2013

SITUASI KEWASPADAAN DI BIDANG ANESTESI

(Schulz CM, Endsley MR, Kochs EF, Gelb AW, Wagner KJ. Situation awareness in anesthesia. Anesthesiology 2013; 118(3): 729-42)

ABSTRAKSituation awareness (SA) yang akurat dari para

petugas medis dibutuhkan guna memberikan

pelayan optimal dalam suatu

penatalaksanaan kasus. Pemahamanan

mengenai SA dan pengaruhnya terhadap

penatalaksanaan kasus merupakan hal yang

penting demi keamanan pasien.

DEFINISISituation awareness (SA) didefinisikan

persepsi terhadap unsur-unsur lingkungan

termasuk volume waktu dan ruang,

pemahaman akan keberadaan unsur-unsur

tersebut dan proyeksi keadaan unsur-unsur

tersebut di masa depan.

3 TINGKAT HIERARKI SA1. Persepsi (SA tingkat I)

2. Komprehensi (SA tingkat 2)

3. Proyeksi (SA tingkat 3)

SA diklasifikasikan sebagai keterampilan non-

teknis yang penting dan dimasukkan dalam

alat penilaian dan taksonomi Anaesthetistd

Non-Technical Skills (ANTS).

mengandung 4 keterampilan non-teknis yang

utama: kesadaran situasi, pengambilan

keputusan, kerjasama tim, dan manajamen

masalah

CONTOH KASUS : Laki-laki 68 tahun datang dengan akut abdomen dan tanda-tanda sepsis RESIDEN ANASTESI TAHUN KE 4 :

- GETA- KATETER DI A. RADIALIS

LAPAROTOMI EKSPLORASI

(perforasi gastrointestinal)

TEK. SISTOLIK = 95 mmHg

HR = 105 X/MENIT

-NORADRENALIN DOSIS RENDAH

- KRISTALOID 1000 Ml

DOKTER BEDAH :

KECENDERUNGAN PERDARAHAN DIFUS

FFP

TENSI

HR

TIDAK ADA PERDARAHAN

DUGAAN BAKTERIMIA ;

NORADRENALIN

- TEK. SISTOLIK = 65 mmHg

- EKG : DEPRESI ELEMEN ST

AHLI ANESTESIRESIDEN

ANESTESI : - FRAKSI O2 1,0

- MENDUGA INFARK MIOKARD

- RJP

ADRENALIN

V. SENTRAL (URTIKARIA)

SYOK ANAFILAKTIK

ANTI HISTAMIN & GLUKOKORTIKOID

PASIEN PULIH TANPA DEFISIT NEUROLOGIS

SA

individu tim terdistribusi

SA TIM

Gambar 1 : SA TIM terdiri dari dokter anestesi, dokter bedah, dan perawat anestesi. Setiap anggota tim memiliki subgoals yang berfungsi untuk mencapai tujuan tim.

Gambar 2

SA TIM

SA TERDISTRIBUSI

Gambar 3 : mengilustrasikan contoh subsistem dalam sistem ruangan operasi dan contoh interaksinya

PEMERIKSAAN SA

Langsung

Objektif

Subjektif

SAGAT

Teknik penilaian kesadaran

situasi

Tabel 1 : Teknik Penilaian Situasi Kesadaran

TINGKAT 1 (PERSEPSI)Bagaimana tekanan darah pasien?Apakah tekanan darah pasien menurun dalam 2 menit terkahirObat apa yang telah kamu berikan?Berapa dosis noreadrenalin yang diberikan?Bagaimana tekanan udara sebenarnya?Berapa banyak darah pada alat penghisap?TINGKAT II (PEMAHAMAN)Apakah pasien bereaksi secara adekuat terhadap obat yang kamu berikan?Apakah cairan yang kamu berikan telah cukup?Apakah tekanan perfusi pasien telah cukup?Apa sebab terjadinya ketidakmampuan hemodinamik?Apa sebab terjadinya ventikel ekstrasistol?TINGKAT III (PROYEKSI)Apakah Anda berharap tekanan darah pasien anda meningkat, tetap sama, atau menurun?Apakah Anda menyangka pasien anda menderita serangan jantung ?Apakah anda membutuhkan transfuse dengan plasma segar beku ?

Tabel 2 : Teknik Penilaian Kesadaran Situasi

Keakraban dengan situasiFokus perhatianJumlah informasi Informasi yang berkualitasKetidakstabilan situasiKonsentrasi perhatianKompleksitas situasiKeragaman situasiStimulasiKapasitas cadangan mental

PEMERIKSAAN SATidak

langsung

Perilaku

Kinerja

-Skala ANTS- Kuisioner- Skala penilaian Global Otawa

Simulasi

FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU YG MENENTUKAN TERCAPAINYA SA YG BAIK

Kapasitas

Memori kerja

Pengolahan berbasis tujuan dan berbasis data

FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU YG MENENTUKAN TERCAPAINYA SA YG BAIK

Harapan

Model mental

Penyesuaian pola

FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU YG MENENTUKAN TERCAPAINYA SA YG BAIK

Otomatisitas

Keterampilan belajar

Gambar 4. Kerangka kerja ini menggambarkan bahwa SA merupakan pusat untuk pengambilan keputusan dan kinerja.

SA ErrorInformasi mungkin tidak terdeteksi atau tidak

terkumpul dengan benar (SA tingkat I)

situasi ini tidak dipahami, meskipun semua

informasi yang relevan tersedia (SA tingkat

II)

tidak diantisipasi, meskipun situasinya telah

dipahami (SA tingkat III).

PELATIHAN SATUJUAN :

Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan kognitif dan membangun

struktur kognitif yang diperlukan untuk SA

tingkat tinggi

METODE PELATIHAN SA1. Kelas berbasis Instruksi

Merupakan salah satu metode yang

digunakan pada pelatihan individu dan tim

mengenai SA dan bahaya yang terjadi

apabila terjadi ketidakakuratan SA.

2. Pelatihan Berbasis Komputer

Metode lain untuk menjadi SA yang baik yaitu

memusatkan pelatihan pada pengetahuan

dasar dan skil melalui program pelatihan

berbasis komputer dimana dilakukan

pelatihan kognitif tertentu.

3. Review Sistem SA menggunakan Lingkungan

yang sebenarnya

Pelatihan ini terdiri dari alat pengukur

perilaku yang menilai tindakan individu

maupun tindakan tim, Alat pengukur

komunikasi yang nantinya akan mengevaluasi

komunikasi tim, dan alat tanya jawab SA yang

memungkinkan penilaian langsung SA pada

individu dan tim

4. Pelatihan Prinsip

Hal-hal yang penting pada pelatihan prinsip

mencakup pelatihan tentang manajemen dan

prioritas, perilaku self-checking, keterampilan

dasar untuk menemukan informasi yang

dibutuhkan

5. Penerapan di Anestesi

Langkah awal pelatihan SA di bagian

anestesi terdiri dari pelajaran teori tentang

konsep SA, dengan demikian meningkatkan

kepekaan dokter anestesi terhadap faktor-

faktor yang membahayakan atau dapat

mengembangkan kemampuan SA.

6. Menampilkan Perkembangan Pasien

Mengamati perkembangan pasien sangat

penting terutama selama fase operasi. Seperti

yg telah dijelaskan sebelumnya, pemantauan

pasien akan memberikan banyak informasi yg

diperlukan u/ mendapatkan SA yg akurat.

7. Sintesis

Perancangan sarana diagnostik dan pemantauan yang

baik dapat meningkatkan penggunaan SA pada

berbagai bidang. Melalui tinjauan ini, kami secara

ringkas memfokuskan pada perancangan monitor

pasien dan membahasa penelitian-penelitian yang

bertujuan untuk meningkatkan alat pemantau terbaru.

KESIMPULAN SA yang baik merupakan salah satu hal penting

dalam membuat keputusan klinis. SA yang baik akan meningkatkan kemampuan

penolong dalam penatalaksanaan pasien selama tindakan anesthesia, perawatan intensif, dan kedokteran darurat

SA harus dikenali sebagai salah satu komponen penting dalam membuat keputusan yang berhubungan langsung dengan tindakan medis

RINGKASANSA merupakan suatu keahlian yg dimiliki oleh

ahli anestesia, terdiri dari 3 tingkatan yaitu

persepsi, komprehensif, proyeksi.

SA dikelompokan sebagai keterampilan non

teknis, dan mengandung 4 unsur utama yaitu

kesadaran situasi, pengambilan keputusan,

kerjasama tim, dan manajemen masalah.

RINGKASANSA terbagi menjadi SA Individu, SA Tim, dan

SA terdistribusi.

SA merupakan pusat pengambilan keputusan

dan kinerja.

TERIMA KASIH