SKRIPSI
ANALISIS DAN EVALUASI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
DARI MODEL UTAUT TERHADAP PENERAPAN KTP ELEKTRONIK
DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI BERGANDA
(STUDI KASUS KOTA TANGERANG SELATAN)
Disusun Oleh:
MOCHAMMAD RIKZA LUTHFI ARIEF
NIM: 107093003129
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
SKRIPSI
ANALISIS DAN EVALUASI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
DARI MODEL UTAUT TERHADAP PENERAPAN KTP ELEKTRONIK
DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI BERGANDA
(STUDI KASUS KOTA TANGERANG SELATAN)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
MOCHAMMAD RIKZA LUTHFI ARIEF
NIM: 107093003129
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
MANAPUN.
Jakarta, 28 April 2014
MOCHAMMAD RIKZA LUTHFI ARIEF
107093003129
v
ABSTRAK
Mochammad Rikza Luthfi Arief, Analisis dan Evaluasi Hubungan Antar
Variabel dari Model UTAUT terhadap Penerapan KTP Elektronik dengan
Menggunakan Regresi Berganda (Studi Kasus Kota Tangerang Selatan), di bawah
bimbingan Qurrotul Aini dan Meinarini Catur Utami.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju, para pengguna
informasi dituntut untuk mengikuti kemajuan yang telah berkembang pesat. Salah
satu program yang mulai diterapkan sekarang ini oleh Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia terutama di Kota Tangerang Selatan dengan memanfaatkan
teknologi informasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat adalah
berupa penerapan program Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau disebut juga e-
KTP. E-KTP adalah kartu tanda penduduk elektronik yaitu, alat teknologi
komunikasi pada era modern ini yang sangat popular di seluruh dunia. Karena
sekarang e-KTP telah terimplementasikan di semua tempat dan dimanfaatkan oleh
masyarakat, hal tersebut menjadi dasar pentingnya untuk dilakukan penelitian
mengenai evaluasi penerapan E-KTP yang telah berjalan saat ini, dengan
menggunakan model Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
yang sudah dimodifikasi, dengan kriteria performance expectancy, facilitating
conditions, perceive credibility dan anxiety. Dan untuk menentukan pengaruhnya
menggunakan regresi berganda yang diolah dengan SPSS 16.0, dan telah
melewati uji validitas dan reliabilitas hingga 11,7% pengaruh dari semua varian.
Dan yang paling dominan mempengaruhi intention to use (niat untuk
menggunakan) adalah perveived credibility (kredibilitas yang dirasakan), karena
memiliki 5,8% dengan nilai 0,021 lebih kecil dari nilai yang ditetapkan (0.05).
Kata Kunci : e-KTP, Regresi Berganda, Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT).
Bab I-V + 99 Halaman + xxiii Halaman + 12 Gambar + 24 Tabel + Pustaka +
Lampiran
Pustaka Acuan (32, 1989-2010)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanir Rohiim
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan
pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta Program Reguler Program Studi Sistem Informasi. Dengan judul skripsi
ini adalah “Analisis dan Evaluasi Hubungan Antar Variabel Dari Model
UTAUT Terhadap Penerapan KTP Elektronik Dengan Menggunakan
Regresi Berganda (Studi Kasus Kota Tangerang Selatan)”.
Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang
didapatkan baik dari segi moral maupun segi material dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vii
3. Ibu Nia Kumaladewi, Msi selaku sekretaris Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Kedua dosen pembimbing, Ibu Qurrotul Aini, MT, selaku Dosen
Pembimbing I dan Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku Dosen
Pembimbing II yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan
bimbingan, bantuan, serta dukungan baik secara moral maupun teknis dan
selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran serta memberikan
pemikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
5. Kedua Orang Tua Tercinta, Ayahanda Abdul Wadud dan Ibunda Titin
Mulyati yang telah memberikan kasih sayang, cinta, semangat serta
dukungan luar biasa dan doa yang tak pernah lepas ditujukan untuk
penulis. Serta Kakakku Dian Purnamawati, Laili Fuji Widyawati dan
adikku Zaki Ari Setiawan yang selalu memberikan keceriaan dan motivasi.
6. Terima kasih sahabat-sahabatku anak-anak Komplek Jamban Community,
keluarga besar komplek MABAD yang selalu dapat menghilangkan penat
yang ada ketika sedang dirundung masalah.
7. Teman-teman kelas seperjuangan, SIB angkatan 2007. Dan SIK 2007
Terimakasih untuk kebersamaan dan kerjasama yang terjalin begitu hangat
dan baik, kalian semua begitu hebat.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, maaf jika
saya tidak bisa menyebutkan satu per satu
viii
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Akhir kata, dengan segala kerendahan
hati peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Peneliti juga berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
Wassalammualaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh
Jakarta, 28 April 2014
Mochammad Rikza Luthfi Arief
NIM : 107093003129
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
1.6 Metode Penelitian ............................................................................... 6
1.6.1 Pengumpulan Data ................................................................. 6
1.6.2 Analisis Data ......................................................................... 7
1.7 Sistematika Penulisan ........................................................................ 7
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 9
x
2.1 Analisis ............................................................................................... 9
2.2 Evaluasi .............................................................................................. 9
2.2.1 Tujuan dan Fungsi Evaluasi ................................................... 13
2.2.2 Standar Evaluasi ..................................................................... 14
2.3 The Unified Theory of Acceptance and Use of Technologi
(UTAUT) .......................................................................................... 15
2.4 User Acceptance ................................................................................ 20
2.4.1 Faktor Keberhasilan Penerapan Teknologi ............................. 21
2.5 Konsep Dasar Software ..................................................................... 22
2.5.1 Jenis-Jenis Software ................................................................ 23
2.5.2 Kualitas Software .................................................................... 23
2.6 Kependudukan ................................................................................... 24
2.7 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) .................... 25
2.8 KTP Elektronik .................................................................................. 26
2.9 Populasi Dan Sampel ......................................................................... 31
2.9.1 Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 31
2.9.2 Teknik Menentukan Ukuran Sampel ....................................... 34
2.10 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 35
2.10.1 Uji Validitas........................................................................... 35
2.10.2 Uji Reliabilitas ....................................................................... 37
2.11 Regresi Linier Berganda ................................................................... 39
2.11.1 Asumsi-Asumsi Model Regresi Linier Berganda ................. 41
2.11.2 Uji Hipotesis ......................................................................... 41
2.12 SPSS (Statistical Program for Social Science) ................................ 44
xi
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 46
3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 46
3.1.1 Studi Literatur ......................................................................... 46
3.1.2 Observasi ................................................................................ 51
3.1.3 Wawancara ............................................................................. 51
3.2 Metode Analisis Data ........................................................................ 52
3.2.1 Model UTAUT ........................................................................ 52
3.2.2 Pembuatan Kuesioner ............................................................. 53
3.2.3 Pengumpulan Sampel dan Pelaksanaan Kuesioner ................. 53
3.2.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................ 53
3.2.5 Uji Hipotesis Regresi Berganda ............................................. 54
3.3 Kerangka Penelitian........................................................................... 54
BAB 4 Evaluasi KTP Elektronik ....................................................................... 56
4.1 Gambaran Umum Tangerang Selatan ............................................... 56
4.1.1 Sejarah Kota Tangerang Selatan ............................................. 56
4.1.2 Visi dan Misi ........................................................................... 59
4.1.3 Logo ........................................................................................ 60
4.1.4 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kota Tangerang Selatan 65
4.2 Pembuatan Kuesioner ........................................................................ 65
4.3 Pengumpulan Sampel dan Pelaksanaan kuesioner ............................ 65
4.3.1 Grafik Hasil dari Kuesioner .................................................... 67
4.4 Uji Validitas ...................................................................................... 74
xii
4.5 Uji Reliabilitas .................................................................................. 83
4.6 Uji Hipotesis Regresi Berganda ........................................................ 87
4.6.1 Persentase Variabel Independen dalam Mempengaruhi
Variabel Dependen ............................................................................ 91
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................... 93
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 93
5.2 Saran .................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Reliabilitas ............................................................................... 39
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis .................................................................................. 47
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Tangsel yang telah memiliki e-KTP ........................ 66
Tabel 4.2 Tabel Penolong PE1 .............................................................................. 76
Tabel 4.3 Hasil Validitas ....................................................................................... 81
Tabel 4.4 Hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS 16.0 .................................. 86
Tabel 4.5 ANOVAb ............................................................................................... 87
Tabel 4.6 Coefficientsa .......................................................................................... 89
Tabel 4.7 Model Summaryb .................................................................................. 91
Tabel 4.8 Model Summaryf ................................................................................... 92
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model UTAUT (Venkatesh dkk., 2003) ......................................... 17
Gambar 2.2 Model Penelitian (Loo dkk., 2011) ................................................... 18
Gambar 2.3 E-KTP ............................................................................................... 30
Gambar 2.4 Kategori Sampel (Siregar, 2013) ...................................................... 32
Gambar 2.5 Rumus Teknik Solvin ...................................................................... 35
Gambar 2.6 Pendekatan Isac Michel …...............................................................35
Gambar 2.7 Teknik Korelasi Product Moment....................................................36
Gambar 2.8 Teknik Alpha Cronbach …........…..................................................37
Gambar 2.9 Teknik Alpha Cronbach …..............................................................38
Gambar 2.10 Teknik Alpha Cronbach.................................................................39
Gambar 2.10 Teknik Alpha Cronbach.................................................................39
Gambar 2.11 Rumus Regrsi Linier Berganda......................................................40
Gambar 3.1 Model UTAUT (Loo dkk., 2011) ..................................................... 52
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian .......................................................................... 55
Gambar 4.1 Logo Kota Tangerang Selatan .......................................................... 60
Gambar 4.2 Grafik jawaban dari variabel Performance expectancy .................... 68
Gambar 4.3 Grafik jawaban dari variabel social influence .................................. 69
Gambar 4.4 Grafik jawaban dari variabel facilitating conditions ........................ 70
Gambar 4.5 Grafik jawaban dari variabel Anxiety ............................................... 71
Gambar 4.6 Grafik jawaban dari variabel Perceive Credibility ........................... 73
Gambar 4.7 Grafik jawaban dari variabel Intention to Use.................................. 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu program yang mulai diterapkan sekarang ini oleh Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia dengan memanfaatkan teknologi informasi
dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat adalah berupa penerapan
program Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau disebut juga e-KTP. E-KTP
adalah kartu tanda penduduk elektronik yaitu alat teknologi komunikasi pada era
modern ini yang sangat popular di seluruh dunia.
E-KTP merupakan sistem kependudukan terbaru yang sudah diterapkan
oleh Indonesia, hal ini sesuai dengan amanat dari Undang-Undang (UU) nomor 23
tahun 2006 dan serangkaian peraturan lainnya seperti peraturan UU nomor 35
tahun 2010 yang menyatakan aturan tata cara dan implementasi teknis dari e-KTP
yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip. Selain itu, undang-undang ini juga
diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2009 tentang penerapan KTP
berbasis NIK secara nasional.
Program e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP
konvensional di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih
dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang
menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi
peluang bagi penduduk yang ingin berbuat curang terhadap negara dengan
menduplikasi KTP-nya.
2
Program e-KTP ini dijalankan oleh sebuah konsorsium yang berisikan
beberapa instansi ternama di Indonesia, yaitu: Perum Percetakan Negara RI
(PNRI), PT. Sandipala Arthaputra, PT. Quadra Solution, SUCOFINDO, LEN.
Oleh karena e-KTP telah terimplementasikan di semua tempat dan dimanfaatkan
oleh masyarakat, hal tersebut menjadi dasar pentingnya untuk dilakukan
penelitian mengenai evaluasi implementasi E-KTP yang telah berjalan saat ini
dari para user atau semua yang terkait dalam program tersebut.
Banyak model untuk mengevaluasi penerimaan pengguna (user
acceptance) suatu teknologi baru, dan yang peneliti rasa sesuai dan paling efektif
adalah model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology) yang merupakan salah satu model penerimaan teknologi yang
dikembangkan oleh Venkatesh, Morris dan beberapa peneliti lain. Model
UTAUT ini sebenarnya merupakan sintesis atau penggabungan dari pada
elemen-elemen yang terdapat dalam 8 model penerimaan teknologi terkemuka
lainnya dengan tujuan untuk memperoleh kesatuan pandangan mengenai user
atau pengguna dari sebuah teknologi (Venkatesh dkk, 2003).
Terdapat berbagai penelitian yang membahas mengenai e-KTP ataupun
user acceptance yang menggunakan model UTAUT baik di dalam maupun di luar
negeri. Penelitian tersebut di antaranya Galih Abiyasa dkk (2011) yang meneliti
tentang e-KTP di Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Penelitian ini lebih
berfokus pada pemodelan sistem jaringan yang diterapkan sistem e-KTP.
Penelitian berikutnya adalah Indriani (2012) yang meneliti tentang efek
moderasi dari usia dan jenis kelamin dalam penerimaan e-KTP di Yogyakarta.
3
Dalam penelitiannya dilakukan pengujian efek moderasi yang dilakukan pada usia
dan jenis kelamin lalu menentukan berbagai faktor yang berpengaruh dengan
menggunakan model UTAUT yang sudah dimodifikasi oleh penelitian
sebelumnya yaitu model penelitian Loo dkk (2009) mengenai user acceptance
penggunaan smart ID card di Malaysia, dengan model UTAUT yang sudah
dimodifikasi dari model UTAUT yang telah dikembangkan Vankatesh dkk.
Dengan menambahkan beberapa determinan yang dianggap mendukung dalam
penelitiannya yaitu Intention to use, Performance expectancy, Social influence,
facilitating conditions, Perceived credibility, dan anxiety. dan menghilangkan
beberapa moderatornya yaitu Efford expectancy, gender, age, voluntariness, dan
Experience.
Selanjutnya pada tahun 2011, Yulianti dan Wuri, meneliti tentang faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan pengguna (user acceptance) dalam
menggunakan sistem ERP dengan mendasarkan pada model UTAUT. Nasir
(2013), juga melakukan penelitian yang mengevaluasi penerimaan teknologi
informasi mahasiswa di Palembang, di dalam penelitiannya juga menggunakan
model UTAUT sebagai model penerimaan teknologi informasinya. Dan Raditya
(2011) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi
e-procurement dengan model UTAUT pada panitia pengadaan instansi
pemerintah Jawa Tengah. Dari hasil penelitiannya ternyata faktor pengguna
teknologi e-procurement dipengaruhi oleh persepsi manfaat, ekspektasi usaha dan
dukungan dari lingkungan yang mempengaruhi.
4
Dilihat dari latar belakang yang ada, maka penulis melakukan penelitian
tentang “Analisis dan Evaluasi Hubungan antar Variabel dari Model UTAUT
terhadap Penerapan KTP Elektronik dengan Menggunakan Regresi
Berganda (Studi Kasus Kota Tangerang Selatan)”.
1.2 Rumusan Masalah
Setelah melihat dari latar belakang sebelumnya, maka peneliti
merumuskan beberapa masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel di UTAUT apa saja yang berpengaruh dalam penerapan e-
KTP?
2. Variabel apa yang paling berpengaruh dalam penerapan e-KTP dan
berapa besar pengaruh masing-masing variabel?
3. Bagaimana cara menentukan besar pengaruh dari setiap variabel
UTAUT dalam penerapan e-KTP?
1.3 Batasan Masalah
Dari perumusan masalah tersebut, maka penulis memberi batasan masalah
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian hanya di Kota Tangerang Selatan, Banten, yang di
dalamnya terdapat 7 (tujuh) Kecamatan, yaitu Kecamatan Ciputat,
Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Pondok
Aren, Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, dan Kecamatan
Setu.
5
2. Peneliti menganalisis dan mengevaluasi hanya dari sudut pandang user
acceptance.
3. Peneliti menganalisis dan mengevaluasi e-KTP menggunakan model
UTAUT.
4. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas lalu melakukan
pengujian regresi berganda untuk mengukur pengaruh antar variabel
yang terdapat dalam konstruksi UTAUT menggunakan SPSS 16.0.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis dan
mengevaluasi user acceptance penerapan e-KTP, sedangkan tujuan khusus dari
penelitian ini untuk menghasilkan:
1. Mengetahui Variabel di UTAUT apa saja yang berpengaruh dalam
penerapan e-KTP.
2. Menentukan besar pengaruh dari setiap variabel UTAUT dalam
penerapan e-KTP.
3. Mendapatkan hasil dari pengaruh masing-masing variabel dan variabel
apa yang paling berpengaruh dalam penerapan e-KTP.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Memberikan informasi untuk daerah Tangerang Selatan maupun untuk
daerah lain mengenai hasil kinerja sistem e-KTP yang sedang berjalan.
2. Memberikan masukan dan kontribusi bagi pelaksanaan e-KTP
selanjutnya baik untuk daerah Tangerang Selatan maupun untuk
daerah lain.
3. Menjadikan referensi pada peneliti berikutnya di bidang yang sama.
1.6 Metode Penelitian
Dalam memperoleh dan mengumpulkan data yang akurat dalam penelitian
ini, maka penelitian ini menggunakan beberapa metode sebagai sarana untuk
membantu serta memudahkan peneliti dalam menyusun laporan.
1.6.1 Pengumpulan Data
a. Studi Literatur
Metode pengumpulan data dengan cara menganalisis penelitian sejenis
untuk mencari kelebihan dan kekurangan terhadap penelitian yang peneliti
lakukan sekarang dari penelitian yang sudah ada.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer dengan mengamati langsung objek datanya. Pada tahap pengamatan
langsung ini peneliti melakukan pengamatan langsung ke Kantor Dinas Catatan
Sipil Tangerang Selatan.
c. Wawancara
7
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak yang berkompeten pada
program e-KTP untuk mendapatkan penjelasan dari masalah-masalah yang
sebelumnya kurang jelas dan untuk menyakinkan bahwa data yang
diperoleh/dikumpulkan benar-benar akurat.
1.6.2 Analisis Data
Peneliti menggunakan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance
and Use of Technology) untuk menjelaskan penerimaan pengguna (user
acceptance) dalam bidang sistem informasi yang dikembangkan oleh Vankatesh,
dkk. UTAUT dianggap sukses oleh penelitian sebelumnya karena UTAUT
merupakan pengembangan dan penggabungan dari delapan model sebelumnya
yang menjadi alat ukur user acceptance. Lalu pembuatan kuesioner berdasarkan
metode UTAUT, setelah itu pengumpulan sampel dan pelaksanaan kuesioner.
Dan untuk mengolah data dari hasil kuesioner peneliti melakukan uji validitas dan
reliabilitas lalu melakukan pengujian regresi linier berganda untuk mengukur
pengaruh antar variabel yang terdapat dalam konstruksi UTAUT dengan bantuan
SPSS Versi 16.0.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan skripsi ini sistematika penulisan terdiri atas 5
(lima) bab. Adapun uraian masing-masing bab tersebut adalah:
BAB I PENDAHULUAN
8
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori umum dan khusus yang
didapatkan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya yang dipakai
sebagai landasan dalam penulisan skripsi ini serta dibahas pula hal-hal
lain yang berkaitan dengan sistem informasi dan model analisis yang
peneliti gunakan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode yang dipakai dalam pencarian data
maupun metode untuk analisis data yang dilakukan dalam penelitian
ini.
BAB IV EVALUASI E-KTP
Bab ini merupakan inti dari penelitian ini yang membahas hasil
penelitian yang telah diperoleh dan melaporkan hasilnya untuk
mendapatkan jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat
sebelumnya.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penyusunan skripsi yang
menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis dan
saran-saran untuk pengembangan penelitian di masa yang akan
datang.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan
menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda- tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan
yang terpadu (Komaruddin, 2001).
Adapun pengertian lain, analisis adalah penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
(Kemendiknas, 2002).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan
berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian–bagian atau komponen
sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu
sama lain serta fungsi masing–masing bagian dari keseluruhan.
2.2 Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak
akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa
10
Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu
evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000).
Artinya:
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-nya serta orang-
orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Ayat 105 dalam surat At Taubah menerangkan bahwa kita semua dalam
bekerja akan selalu ada yang memperhatikan dengan menilai (mengevaluasi) kita.
Adapun menurut pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan” (Yunanda, 2009).
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai
dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Menurut
Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah “the process of delineating,
obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives,"
Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif
keputusan. Masih dalam Lababa (2008), Worthen dan Sanders mendefinisikan
11
“evaluasi sebagai usaha mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang
berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta
alternatif prosedur tertentu”.
Tague-Sutclife (1996), mengartikan evaluasi sebagai "a systematic process
of determining the extent to which instructional objective are achieved by pupils".
Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental,
melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana,
sistematik, dan terarah berdasarkan tuiuan yang jelas.
Dari definisi evaluasi sebagainya dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi
adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap
implementasi dan efektifitas suatu program. Evaluasi meliputi mengukur dan
menilai yang digunakan dalam rangka pengambilan keputusan. Hubungan antara
pengukuran dan penilaian saling berkaitan.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau
atas dasar ukuran atau kriteria tertentu (meter, kilogram, takaran dan sebagainya),
pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan
menilai itu mengandung arti, mengambil keputusan terhadap sesuatu yang
berdasarkan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan
sebagainya, dan penilaian bersifat kualitatif. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Arikunto (2009) bahwa mengukur adalah membandingkan
sesuatu dengan satu ukuran (bersifat kuantitatif), menilai adalah mengambil suatu
12
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (bersifat kualitatif), dan
evaluasi meliputi kedua langkah tersebut sebelumnya.
Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh Arikunto dan Cepi
(2008), bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi
utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang
berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Sedangkan Uzer (2003),
mengatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk
memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal atau
lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan atau
keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif-alternatif itu
harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus memerlukan
pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk proses pengambilan
keputusan
Menurut Djaali dan Pudji (2008), evaluasi dapat juga diartikan sebagai
“proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan
yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang
dievaluasi”. Sedangkan Ahmad (2007), mengatakan bahwa “evaluasi diartikan
sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan,
keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek,dll.) berdasarkan kriteria tertentu
melalui penilaian”. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan
13
dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria namun
dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian
baru membandingkannya dengan kriteria.
Dengan demikian evaluasi tidak selalu melalui proses mengukur baru
melakukan proses menilai tetapi dapat pula evaluasi langsung melalui penilaian
saja. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Crawford (2000), mengartikan
penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui/menguji apakah suatu kegiatan,
proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria
yang telah ditentukan. Dari pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah
dikemukakan beberapa ahli, dapat ditarik benang merah tentang evaluasi yakni
merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh
mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat
dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.
Oleh karena itu dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat di
dalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. “Efektifitas merupakan perbandingan
antara output dan input nya sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input
untuk menghasilkan output lewat suatu proses” (Sudharsono dalam Lababa,
2008). Jadi evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab
hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang
telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya
tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.
2.2.1 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
14
Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga
dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2002), ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara
keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing
komponen.
Menurut Crawford (2000), tujuan dan fungsi evaluasi adalah:
a. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah
tercapai dalam kegiatan.
b. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil.
c. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan.
d. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.
Pada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan bahan-
bahan pertimbangan untuk menentukan/membuat kebijakan tertentu, yang diawali
dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis.
2.2.2 Standar Evaluasi
Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat
dilihat dari tiga aspek utama (Umar, 2002), yaitu:
a. Utility (manfaat)
Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan atas program yang sedang berjalan.
b. Accuracy (akurat)
Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan tinggi.
15
c. Feasibility (layak)
Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara
layak.
2.3 The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Dari penelitian sebelumnya Technology Acceptance Model atau yang
biasanya dikenal dengan istilah TAM (Davis, 1989) telah menghasilkan
sebuah metodologi user acceptance dari sebuah sistem informasi. Untuk
meningkatkan tingkat kepercayaan, beberapa studi empiris pun telah
dilakukan. Pada tahun 2000 Venkatesh dan Davis mengeluarkan metodologi
tentang user acceptance selanjutnya yang merupakan generasi selanjutnya
dari TAM yakni TAM 2. Dan tahun 2003 Venkatesh, Morris dan beberapa
peneliti lain mengeluarkan sebuah ide metodologi user acceptance yang lain
yakni yang disebut dengan istilah UTAUT.
UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology) merupakan salah satu model penerimaan teknologi terkini yang
dikembangkan oleh Venkatesh, Morris dan beberapa peneliti lain.
Metodologi UTAUT ini sebenarnya merupakan sintesis atau penggabungan dari
pada elemen-elemen yang terdapat dalam 8 model penerimaan teknologi
terkemuka lainnya dengan tujuan untuk memperoleh kesatuan pandangan
mengenai user atau pengguna. Delapan model yang dijadikan sebagai acuan
metodologi UTAUT adalah:
Theory Reasoned Action (TRA)
16
Theory Acceptance Model (TAM)
Motivational Model (MM)
Theory of Planned Behaviour (TPB)
Combined TAM and TPB
Model of PC Utilization (MPTU)
Innovation Diffusion Theory (IDT)
Social Cognitive Theory (SCT)
UTAUT terbukti lebih berhasil dibandingkan kedelapan teori yang lain
dalam menjelaskan hingga 70 persen varian pengguna. Mereka menemukan empat
konstruksi utama yang memainkan peran penting sebagai determinan langsung
dari niat untuk berperilaku (behavioral intention) dan perilaku untuk
menggunakan suatu teknologi (use behavior) yaitu :
a. performance expectancy
Tingkat kepercayaan seorang individu pada sejauh mana penggunaan
sistem akan menolong ia untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan
kinerja di pekerjaannya.
b. effort expectancy
Tingkat kemudahan terkait dengan penggunaan sistem.
c. social influence
Tingkat dimana seorang individu merasa bahwa orang-orang yang penting
baginya percaya sebaiknya dia menggunakan sistem baru.
d. facilitating conditions.
17
Tingkat kepercayaan seorang individu terhadap ketersediaan infrastruktur
teknik dan organisasional untuk mendukung penggunaan sistem
Di samping itu terdapat pula empat moderator yang diposisikan untuk
memoderasi dampak dari empat konstruksi utama pada behavioral intention dan
use behavior yaitu:
a. Jenis kelamin (gender)
b. Usia (age)
c. Kesukarelaan (voluntariness)
d. Pengalaman (Experience)
Berikut adalah gambar tentang keterkaitan antara masing-masing
determinan dan moderator pendukung terhadap behavioral intention dan use
behavior dalam konstruksi UTAUT:
Gambar 2.1 Model UTAUT
(Venkatesh dkk, 2003)
18
Adapula Loo dkk (2011) yang melakukan penelitian mengenai user
acceptance penggunaan smart ID card dengan memodifikasi UTAUT.
Gambar 2.2 Model UTAUT
(Loo dkk, 2011)
Intention to use merupakan variabel yang digunakan dengan mengadopsi
variabel behavioral intention (Venkatesh dkk, 2003). Pada penelitiannya intention
to use didefinisikan sebagai kemungkinan pemegang e-NID menggunakan e-NID.
Performance expectancy merupakan determinan langsung yang
mempengaruhi intention to use (Vankates dkk, 2003). Performance expectancy
didefinisikan sebagai persepsi pemilik e-NID yang akan membantu pemegang
kartu dalam kehidupan sehari-hari (Loo dkk, 2009).
Efford expectancy tidak digunakan dalam penelitian ini meskipun variabel
efford expectancy merupakan determinan utama dari behavioral intention
19
(Venkatesh dkk, 2003) karena dianggap tidak ada kesulitan dalam penggunaan e-
NID dimana pemegang kartu hanya perlu memberikan kartu kepada pihak yang
berwenang saat dibutuhkan (Loo dkk, 2011).
Social influence merupakan determinan langsung yang mempengaruhi
intention to use (Venkatesh dkk, 2003). Social influence didefinisikan sebagai
tekanan sosial yang mempengaruhi intention to use pada e-NID (Loo dkk, 2009).
Meskipun facilitating conditions bukan merupakan determinan langsung
dari behavioral intention pada penelitian Venkatesh dkk (2003), facilitating
conditions diajukan sebagai determinan langsung pada penelitian ini karena
terbukti berpengaruh positif terhadap intention to use (Loo dkk, 2011).
Facilitating conditions didefinisikan sebagai tingkatan dimana user percaya
bahwa infrastruktur teknis dan organisasi ada untuk mendukung penggunaan
sistem (Venkatesh dkk, 2003).
Perceived credibility bukan merupakan determinan pada model UTAUT
yang dikembangkan oleh Venkatesh dkk (2003). Namun perceived credibility
perlu ditambahkan karena perceived credibility telah terbukti secara empiris
mempengaruhi user acceptance (Wang dkk, 2003). Perceived credibility yang
didefinisikan oleh Wang dkk, (2003) meliputi keamanan dan privasi karena
kredibilitas penyedia layanan elektronik untuk menjamin keamanan dan privasi
mempengaruhi pengguna untuk menggunakan layanan elektronik tersebut.
Sehingga, perceived credibility didefinisikan sebagai persepsi dari pemegang e-
NID bahwa e-NID tersebut aman (sulit untuk dipalsukan) dan dapat menghindari
20
pelanggaran privasi (menghindari kebocoran informasi sensitif pada pihak ketiga
tanpa ijin) (Loo dkk, 2009).
Meskipun anxiety tidak dimasukkan dalam model UTAUT yang disusun
oleh Venkatesh dkk (2003), namun anxiety terbukti menjadi determinan langsung
dari intention to use pada penggunaan e- NID (Loo dkk, 2011). Anxiety
didefinisikan emosi negatif yang timbul ketika menggunakan e-NID (Loo dkk,
2009).
2.4 User Acceptance
User acceptance dapat didefinisikan sebagai keinginan sebuah grup user
dalam memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) yang didesain untuk membantu
pekerjaan mereka (Dillon, 2001).
Namun, praktek kerja saat ini, serta pasar yang besar untuk bersantai dan
pendidikan aplikasi teknologi informasi telah memungkinkan kebijaksanaan yang
lebih besar di antara pengguna sehingga meningkatkan kebutuhan untuk
menentukan dinamika penerimaan. Dan juga pentingnya dengan tidak
sembarangan memperkerjakan orang, salah satunya dapat dipercaya seperti yang
tertera pada surat Al Qashas ayat 26
Artinya:
21
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapaku ambilah ia sebagai
orang yang bekerja, karena sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau
ambil untuk bekerja (tugaskan) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.
Untuk tujuan ini masuk akal untuk mempertimbangkan bukti karakteristik
diterima (atau ditolak) teknologi terpisah dari bukti karakteristik menerima (atau
menolak) pengguna, sebelum meninjau interaksi dari kedua faktor ini dalam
model saat penerimaan.
2.4.1 Faktor Keberhasilan Penerapan Teknologi
Penerapan teknologi merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan
untuk mempercepat pemanfaatan teknologi dari pencipta atau pemilik kepada
pengguna teknologi. Menerapkan teknologi berarti menjadikan teknologi itu
sebagai bagian dari pengoperasian fungsi-fungsi pengguna teknologi, menjadikan
teknologi itu diketahui, dapat di jangkau dan difungsikan di lingkungan yang
membutuhkan. Dalam menerapkan, mengembangkan dan menyebar luaskan
teknologi, sebelumnya perlu dilakukan studi kelayakan untuk menilai aspek
kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan sosial budaya dan lingkungan
serta standarisasi teknologinya (Angkasa, 2003).
Sudarmo (2005), merinci kinerja atau keberhasilan teknologi diukur dari
empat faktor yang merupakan tolak ukur untuk mengevaluasi teknologi, faktor
tersebut adalah:
a. Kelayakan teknis, teknologi harus menghasilkan nilai tambah,
mempunyai fitur atau kemampuan beragam untuk memenuhi keperluan
22
yang makin beragam, hemat dalam menggunakan sumberdaya termasuk
energi, awet, dan faktor teknis lainnya.
b. Faktor ekonomis, teknologi teknologi harus menghasilkan produktivitas
ekonomi atau keuntungan finansial. Salah satu cara untuk mengevaluasi
produktivitas teknologi adalah menghitung rasio output rupiah
dibandingkan dengan input rupiah. Teknologi yang tidak menghasilkan
keuntungan, disebut non-pervorming, tidak berkinerja. Teknologi yang
non-pervorming biasanya tidak sustainable, tidak berkelanjutan
perkembangannya.
c. Faktor ketiga, teknologi harus dapat diterima masyarakat pengguna
(user). Teknologi dapat diterima karena memang diperlukan dan
bermanfaat bagi pengguna, disenangi, mudah dipakai, dapat dibeli dengan
harga terjangkau, serta tidak bertentangan dengan budaya dan kebiasaan
masyarakat pengguna.
d. Faktor keempat, teknologi harus serasi dengan lingkungan, faktor ini akan
menentukan sustainability keberadaan teknologi di tengah masyarakat
pengguna.
2.5 Konsep Dasar Software
Software adalah sebuah produk yang dibangun secara profesional dan
terdapat dukungan jangka panjang yang berisi informasi tentang arsitektur,
cakupan, isi (program) dan dokumentasi dalam bentuk kertas maupun data digital
(Pressman, 2006).
23
2.5.1 Jenis-Jenis Software
Menurut O’Brien (2001), Software komputer terdiri atas 2 jenis program
utama yaitu :
a. System software yang mengontrol dan mendukung operasi sistem
komputer selama melakukan berbagai tugas pemrosesan informasi.
b. Aplikasi software yang menunjukan hasil dari penggunaan khusus atau
aplikasi dari komputer untuk mempertemukan kebutuhan pemrosesan
informasi dari pengguna.
2.5.2 Kualitas Software
Kualitas software atau software quality menurut Pressman, (1997),
“software quality is defined as conformance to explicitly stated functional and
performance requirement, explicitly documented developmented developments
standard, and implicit chacteristics that are expected of all professionally
developed software”. Maksudnya kualitas software dedefinisikan sebagai
penyesuaian dengan eksplisit harus dinyatakan fungsional dan kinerja persyaratan,
standar eksplisit didokumentasikan perkembangannya dan karakteristik implisit
yang diharapkan dari semua perangkat lunak dikembangkan secara profesional.
Berikut adalah beberapa faktor pengukuran software quality:
a. Correctness, yaitu tingkat dimana suatu program memenuhi spesifikasinya
dan memenuhi tujuan dari user.
b. Reability, yaitu tingkat dimana suatu program dapat melakukan fungsi
yang diharapkan dengan ketelitian yang diperlukan.
24
c. Efficiency, jumlah sumber daya komputer dan kode yang dibutuhkan oleh
suatu program untuk melaksanakan fungsinya.
d. Integrity, tingkat pengendalian terhadap akses ke software atau data oleh
orang yang tidak berwenang.
e. Useability, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari,
mengoprasikan, menyiapkan input dan menginterpretasi output dari suatu
program.
f. Maintainability, usaha yang dibutuhkan untuk menempatkan dan
menentukan error dalam program.
g. Testability, usaha yang dibutuhkan untuk menguji suatu program untuk
menjamin bahwa program itu menjalankan fungsi yang diharapkan.
h. Portability, usaha yang dibutuhkan untuk mentransfer program dari suatu
lingkungan sistem hardware atau software ke yang lainnya.
i. Reusability, tingkat dimana suatu program (bagian dari suatu program)
dapat digunakan kembali dalam aplikasi lain.
j. Interoperability, usaha yang dibutuhkan untuk menghubungkan suatu
sistem ke sistem lain.
2.6 Kependudukan
Kependudukan atau demografi berasal dari kata yunani demos-penduduk
dan grafien-tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi
ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana
25
ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang
bersifat kuantitatif dan ada yang bersifat kualitatif.
Dalam mempelajari demografi tiga komponen terpenting yang perlu
diperhatikan adalah cacah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi.
Sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang penting ialah mobilitas sosial dan
tingkat perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian
digunakan sebagai variabel (perubah) yang dapat menerangkan hal ihwal tentang
jumlah dan distribusi penduduk pada tempat tertentu, tentang pertumbuhan masa
lampau dan persebarannya. Tentang hubungan antara perkembangan penduduk
dengan berbagai variabel (perubah) sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan
penduduk di mana mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya
berbagai macam informasi tentang kependudukan sangant berguna bagi berbagai
pihak di dalam masyarakat.
2.7 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
SIAK adalah Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, yaitu suatu
sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai
standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan
sehingga tercapai tertib administrasi di bidang kependudukan. Administrasi
kependudukan meliputi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
Tujuan adanya SIAK adalah:
a. Database kependudukan terpusat,
26
b. Database kependudukan dapat diintegrasikan untuk kepentingan lain
(statistik, pajak, imigrasi, dan lain-lain),
c. Sistem SIAK terintegrasi (RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Pendaftaran
Penduduk, Catatan Sipil, dan lain-lain),
d. Standarisasi Nasional
1. Nomor Pengenal Tunggal (NIK)
2. Blangko Standar Nasional (KK, KTP, Buku, Registrasi, Akta Capil)
3. formulir-formulir Standar Nasional (termasuk kodefikasinya)
Implementasi SIAK online, yang telah diatur dalam Keputusan Presiden
(Keppres) No 88/2004 tentang pengelolaan kependudukan dan permendagri No
18/2005 tentang administrasi kependudukan.
Pada hakekatnya bahwa upaya tertib dokumen kependudukan atau tertib
administrasi kependudukan tidak sekedar pengawasan terhadap pengadaan
blangko-blangko yang dipersyaratkan dalam penerbitan dokumen, tapi hendaknya
harus tersistem, konkrit dan pragmatis. Artinya mudah dipahami oleh penduduk
dan diyakini bermakna secara hukum berfungsi melindungi, mengakui atau
mengesahkan status kependudukan atau peristiwa vital (vital event) yang dialami
penduduk, sehingga dibutuhkan oleh penduduk karena dapat memudahkan atau
melancarkan urusannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain dokumen
kependudukan memiliki insentif/benefit bagi penduduk atau pemegang dokumen.
2.8 KTP Elektronik
27
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat
sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi
informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.
Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum
Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap
penduduk dan berlaku seumur hidup. nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya
akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM),
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah
dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2006
tentang Adminduk).
Proyek e-KTP dilatar belakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional
di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP.
Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data
penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang
ingin berbuat curang terhadap negara dengan menduplikasi KTP-nya. Beberapa di
antaranya digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menghindari pajak
2. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota
3. Mengamankan korupsi
4. Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris)
Penggunaan sidik jari e-KTP lebih canggih dari yang selama ini telah
diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak
28
dalam bentuk gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali
melalui chip yang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telah
dienkripsi dengan algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari
dari penduduk sampai dapat dikenali dari chip kartu adalah sidik jari yang
direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi
yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu jempol dan telunjuk
kanan.
Bantuan bagi rakyat miskin bisa disampaikan dengan efektif dan
mengurangi/menghilangkan penyalahgunaan identitas, perbankan bisa
memanfaatkannya untuk verifikasi calon nasabah atau pengajuan kredit, pemilu
bisa berjalan lebih jujur dan adil karena data kependudukan sudah valid, dan
berbagai manfaat yang lain.
Kartu identitas elektronik telah banyak digunakan di negara-negara di
Eropa antara lain Austria, Belgia, Estonia, Italia, Finlandia, Serbia, Spanyol dan
Swedia, di Timur Tengah yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Maroko,
dan di Asia yaitu India dan China.
Gamawan Fauzi selaku Menteri Dalam Negeri membeberkan keunggulan
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang akan diterapkan di Indonesia,
dibandingkan dengan e-KTP yang diterapkan di RRC dan India. Gamawan
menyebut, e-KTP di Indonesia lebih komprehensif.
Di RRC, Kartu e-ID tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik
jari. Di sana, e-ID hanya dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang
terbatas. Sedang di India, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data
29
kependudukan adalah sistem UID (unique Identification), yang di Indonesia
namanya NIK (Nomor Induk Kependudukan).
E-KTP bukan semata kartu penduduk dengan smart card berisi data nama,
foto, dan data kependudukan lainnya. Komponen teknologinya tidak hanya
teknologi chip dan smart card. Itu baru satu sisi saja. Tetapi di sisi lain, ada
teknologi biometrik yang mampu membersihkan database kependudukan,
sedemikian hingga data yang direkam di dalam chip tersebut adalah tunggal.
Apakah ini saja cukup ? Masih belum. Apa gunanya data penduduk yang valid
direkam dalam chip kalau masih bisa di hack. Karena itu ada teknologi security
yang melindungi data tersebut.
Autentikasi Kartu Identitas (e-ID) telah menggunakan biometrik yaitu
verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah
laku manusia. Ada banyak jenis pengamanan dengan cara ini, antara lain sidik jari
(fingerprint), retina mata, DNA, bentuk wajah, dan bentuk gigi. Pada e-KTP, yang
digunakan adalah sidik jari. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk e-KTP
karena alasan berikut:
1. Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain,
2. Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan
kembali ke bentuk semula walaupun kulit tergores,
3. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar.
E-KTP dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti relief text,
microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar
ultra violet serta anti copy design. Penyimpanan data di dalam chip sesuai dengan
30
standar internasional NISTIR 7123 dan Machine Readable Travel Documents
ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai
dengan ISO 7810 dengan form factor ukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x 85,60
mm.
Struktur e-KTP terdiri atas sembilan layer yang akan meningkatkan
pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan
transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena
didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah
yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah
KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak.
Gambar 2.3 e-KTP
Untuk menciptakan e-KTP terdiri atas sembilan layer, tahap
pembuatannya cukup banyak:
1. Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip
31
2. Pick and pressure, yaitu menempatkan chip di kartu
3. Implanter, yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang
menyerupai spiral)
4. Printing, yaitu pencetakan kartu
5. Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik
6. Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman
2.9 Populasi dan Sampel
Populasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “population” yang berarti
jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi amat popular dipakai
untuk menyebutkan serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.
Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa sikap
hidup dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian (Bungin, 2006).
Jenis populasi terbagi dua, yaitu:
1. Populasi finit, artinya jumlah individu ditentukan.
2. Populasi infinit, artinya jumlah individu tidak terhingga atau tidak
diketahui dengan pasti.
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data, di mana hanya sebagian
populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menetukan sifat serta ciri
yang dikehendaki dari suatu populasi.
32
2.9.1 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi dapat dibedakan menjadi
dua kategori teknik pengambilan sampel, seperti yang terdapat dalam Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Kategori Sampel
(Siregar, 2013)
a. Probability Sampling
Merupakan metode sampling yang setiap anggota populasi memiliki peluang
sama untuk terpilih sebagai sampel.
1. Sampel Random Sederhana (Simple random sampling)
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada
dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel.
2. Strata sampel (stratified sampling)
Kategori Sampling
Probability Sampling Nonprobability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Stratified Sampling
Proporsinal
Disproporsional
3. Cluster Sampling
4. Double Sampling
1. Convenience Sampling
2. Purposive Sampling
3. Judgement Sampling
4. Quota Sampling
5. Snowball Sampling
33
stratified sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan
populasi yang memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki
karakteristik sendiri. Karena jumlah populasi pada setiap strata tidak sama,
maka dalam pelaksanaanya dibagi dua jenis, yaitu:
a. Proporsional, jumlah sampel yang diambil dari setiap strata sebanding,
sesuai dengan proporsi ukurannya.
b. Disproporsional, jumlah sampel yang diambil dari setiap strata
jumlahnya sama tidak sebanding dengan jumlah populasi dengan
proporsi sampel di setiap strata.
c. Cluster sampling, teknik penarikan sampel dengan menggunaka
metode ini adalah populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan
area atau cluster, lalu beberapa cluster dipilih sebagai sampel dari
cluster tersebut bisa diambil seluruhnya atau sebagian saja untuk
dijadikan sampel, anggota populasi di setiap cluster tidak perlu
homogen. Sampel ditarik dengan teknik kombinasi antara stratified
sampling dan cluster sampling.
d. Sampel ganda (double sample), double sample sering juga disebut
dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang) dan
multiphase-sampling (sampel multi tahap).
b. Non probability Sampling
Non probability Sampling, setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak
memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel,
bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Pemilihan unit
34
sampling didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak pada
penggunaan teori probabilitas.
1. Convenience sampling
Convenience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-
orang yang terdekat saja.
2. Purposive sampling
Merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan sampel
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.
3. Quota sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih
dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quota masing-masing
kelompok terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai.
4. Snowball sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil
tapi makin lama makin banyak, berhenti sampai informasi yang
didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon
responden sulit untuk identifikasi.
2.9.2 Teknik Menentukan Ukuran Sampel
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menetukan ukuran
sampel dari suatu populasi, antara lain (Siregar, 2013):
35
a. Teknik Solvin
( ) (2.5)
Keterangan:
N = besarnya populasi
n = besarnya sampel
= Perkiraan tingkat kesalahan.
b. Jumlah Populasi Tidak Diketahui
Pendekatan Isac Michel
( )
(2.6)
Keterangan:
= sampel
= proporsi populasi
= 1- p
= tingkat kepercayaan/signifikan
= margin of error
2.10 Uji Validitas dan Reliabilitas
2.10.1 Uji validitas
36
Menurut Azwar (2003), validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsiukurnya.
Uji validitas dengan mengukur korelasi antara variabel dengan total
skor variabel. Cara mengukur validitas konstruk salah satunya yaitu dengan
mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan
menggunakan rumus teknik korelasi “product moment” (Singarimbun, dkk
1989),
yakni :
( ) ( )
√ ( ) ( ) (2.7)
Keterangan:
r = Korelasi product momen
n = Jumlah responde
X = Skor pertanyaan (jawaban responden)
Y = Skor total seluruh pertanyaan
XY = Skor pertanyaan dikali skor total
Kriteria validasi suatu pertanyaan dapat ditentukan jika:
r hitung > r table, maka pertanyaan yang diajukan dinyatakan valid.
r hitung < r table, maka pertanyaan yang diajukan dinyatakan tidak
valid.
Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberi hasil ukur
37
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sebaliknya tes
yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan
sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2003). Suatu item skala
dikatakan valid apabila korelasi Pearson yang didapatkan ≥ 0,3 (Hasan, 2002).
Adapun perhitungan validitas skala penelitian ini dilakukan dengan bantuan
komputer melalui program apikasi SPSS versi 16.0.
2.10.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas diartikan sebagai stabilitas bilamana tes itu diujikan dan
hasilnya diadakan analisis reliabilitas dengan menggunakan kriteria internal dalam
tes tersebut. Cara untuk mengetahui koefisien reliabilitas ini adalah dengan
beberapa rumus yang seluruhnya cukup menggunakan satu tes dengan sekali uji.
Untuk menentukan koefisien reliabilitas tes menggunakan teknik Alpha Cronbach
(Suherman, 2003). Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan
teknik Alpha Cronbach, yaitu :
a. Membuat tabel penolong
b. Menghitung nilai varian setiap butir pertanyaan
∑
(∑ )
(2.8)
c. Menghitung total nilai varian
Menjumlahkan seluruh hasil yang didapat dari perhitungan nilai varian setiap
butir pertanyaan.
d. Menghitung nilai varian total
38
∑ (∑ )
(2.9)
e. Menghitung nilai reliabilitas instrumen
(
) (
) (2.10)
Keterangan:
= Jumlah sampel
= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
∑ = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
= Varian total
= Jumlah varian butir
= Jumlah butir pertanyaan
= Koefisien reliabilitas instrumen
Menurut Azwar (2003) reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata
reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability, atau dengan kata lain
reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah
(Azwar, 2003).
39
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur,
yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Dalam aplikasinya, reliabilitas
dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0
sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekatiangka 1,00
berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah
mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2000).
Adapun norma reliabilitas yang dijelaskan oleh Guilford di antaranya:
Tabel 2.1 Kriteria Reliabilitas (Azwar, 2000)
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel > 0,9
Reliabel 0,7 – 0,9
Cukup Reliabel 0,4 – 0,7
Kurang Reliabel 0,2 – 0,4
Tidak Reliabel < 0,2
Pada penelitian ini, pengukuran uji reliabilitas skala menggunakan uji
Statistic Alpha Cronbach dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 16.0.
2.11 Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika
yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan
meramal suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004). Istilah “regresi”
40
pertama kali dikemukakan oleh Sir Francis Galton (1822-1911), seorang
antropolog dan ahli meteorologi terkenal dari Inggris. Dalam makalahnya yang
berjudul “Regression towards mediocrity in hereditary stature”, yang dimuat
dalam Journal of the Anthropological Institute, volume 15, hal. 246-263, tahun
1885. Galton menjelaskan bahwa biji keturunan tidak cenderung menyerupai biji
induknya dalam hal besarnya, namun lebih medioker (lebih mendekati rata-rata)
lebih kecil daripada induknya kalau induknya besar dan lebih besar daripada
induknya kalau induknya sangat kecil (Draper dan Smith, 1992). Dalam mengkaji
hubungan antara beberapa variabel menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu
peneliti menentukan satu variabel yang disebut dengan variabel tidak bebas dan
satu atau lebih variabel bebas. Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh satu
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan
adalah model regresi linier sederhana. Kemudian Jika ingin dikaji hubungan atau
pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model
regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda (multiple linear
regression model). Kemudian untuk mendapatkan model regresi linier sederhana
maupun model regresi linier berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi
terhadap parameter-parameternya menggunakan metode tertentu.
Rumus regresi linier berganda
(2.11)
Keterangan :
= Variabel terikat
41
= Variabel bebas pertama
= Variabel bebas kedua
= Variabel bebas ketiga
= Variabel bebas ke-
dan serta = konstanta
2.11.1 Asumsi-Asumsi Model Regresi Linier Berganda
Menurut Gujarati (2003) asumsi-asumsi pada model regresi linier
berganda adalah sebagai berikut:
1. Model regresinya adalah linier dalam parameter.
2. Nilai rata-rata dari error adalah nol.
3. Variansi dari error adalah konstan (homoskedastik).
4. Tidak terjadi autokorelasi pada error.
5. Tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas.
6. Error berdistribusi normal.
2.11.2 Uji Hipotesis
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang memmpunyai dua kata
“hupo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Karena hipotesis
merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu
diuji kebenrannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan
terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi tersebut
42
dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus
diuji kebenarannya.
Menurut bentuknya hipotesis dibagi menjadi tiga:
a. Hipotesis penelitian/kerja (Ha)
Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu
masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini, peneliti menganggap
benar hipotesisnya, yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui
pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperoleh selama
melakukan penelitian.
b. Hipotesis operasional (Ho)
Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat objektif. Artinya
peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan
dasarnya, tetapi juga berdasarkan objektifitasnya, bahwa hipotesis
penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti melakukan hipotesis
pembanding yang bersifat objektif dan netral atau secara teknis disebut
hippotesis nol (Ho). Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang menyatak
ketidak benaran dari suatu fenomena, atau menyatakan tidak ada hubungan
antara dua variabel atau lebih.
Ho digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian,
karena pada peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya
hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperoleh selama
43
melakukan penelitian. Contohnya, tidak ada hubungan antara tingkat
pengangguran dengan tingkat kriminalitas.
c. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam
bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan
peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Misalnya : Ho;r=0 atau Ha;p=0.
Jenis Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Deskriptif
Hipoptesis deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan
menghubungkan dengan variabel lain, atau hipotesis yang dirumuskan
untuk menggambarkan suatu fenomena, atau hipotesis yang dirumuskan
untuk menjawab permasalahan taksiran.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk
memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan
atau membandingkan antara satu dengan data lainnya.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk
memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat
hubungan/pengaruh. Sedangkan menurut sifat hubungannya, hipotesis
ini dibagi 3 jenis, yaitu:
44
a. Hipotesis hubungan Simetris
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat
kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tetapi tidak menunjukan
hubungan sebab akibat.
b. Hipotesis hubungan sebab akibat
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan yang bersifat
sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
c. Hipotesis hubungan interaktif
Adalah hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih yang
bersifat saling mempengaruhi.
2.12 SPSS (Statistical Program for Social Science)
Menurut Rahayu (2004), SPSS (Statistical Program for Social Science)
merupakan paket program aplikasi computer untuk menganalisis data statistic,
terutama analisis statistic untuk ilmu-ilmu sosial. Paket program SPSS dapat
memakai hamper dari seluruh tipe file data dan menggunakannya untuk
membuat laporan berbentuk tabulasi, chart (grafik), plot (diagram) dari
berbagai distribusi, statistika diskriptif dan analisis statistic yang kompleks.
SPSS pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1960 sebagai perangkat
lunak untuk sistem statistik pada komputer mainframe oleh Norman H. Nie, C.
Hadlay dan Dale Bent dari Stanford University. Pada tahun 1984 dikeluarkan
SPSS/PC+ untuk personal computer (PC), sedangkan untuk versi windows,
dirilis pada tahun 1992. Sesuai dengan perkembangannya, antara tahun 1994
45
sampai tahun 1999, SPSS mengakuisisi beberapa perusahaan sehingga
menambah daya saingnya.
Dari berbagai ragam perangkat lunak yang ada, SPSS dapat dijadikan
pilihan karena banyak fasilitas yang dapat menangani berbagai persoalan
statistik, tampilannya user friendly, dan merupakan terobosan baru berkaitan
dengan perkembangan teknologi informasi khususnya e-business. Dalam hal ini
SPSS telah dilengkapi dengan fasilitas OLAP (Online Analytical Processing).
Pada tahun 2000, SPSS banyak digunakan dalam memberikan solusi
analisis atas keinginan pelanggan karena dapat memprediksikan apa yang
mereka inginkan untuk dikerjakan. SPSS dapat memberikan solusi dalam
berbagai bidang, diantaranya yaitu analisis pemasaran, pelanggan dan data
operasional, telekomunikasi, kesehatan, perbankan, lembaga keuangan,
asuransi, ritel, penelitian pemasaran, sektor publik dan barang-barang
konsumtif.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas dua metode, yang
pertama metode pengumpulan data yaitu melakukan studi literatur dengan melihat
penelitian sejenis untuk mencari kelebihan terhadap penelitian yang peneliti
lakukan sekarang dari penelitian yang sudah ada. Lalu observasi melakukan
pengamatan secara langsung terhadap seluruh Kecamatan di Kota Tangerang
Selatan yang menjadi tempat penelitian, dan melakukan wawancara terhadap
orang yang bergerak dalam program e-KTP. Kedua, metode analisis data
menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT). Lalu pembuatan kuesioner berdasarkan metode UTAUT, setelah itu
pengumpulan sampel dan pelaksanaan kuesioner. Untuk mengolah data dari hasil
kuesioner peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas lalu melakukan
pengujian regresi linear untuk mengukur pengaruh antar variabel yang terdapat
dalam konstruksi UTAUT.
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Studi Literatur
Penulis membaca dan memahami penelitian-penelitian yang berhubungan
dengan penelitian. Adapun peneliti membaca 3 buku referensi, 10 jurnal, 11 link.
Studi literatur adalah studi yang dilakukan dengan menggunakan literatur sebagai
objek kajiannya. Tujuan dilaksanakan studi literatur adalah sebagai sumber
47
informasi dan pembanding pada penelitian yang akan dibuat. Sumber-sumber
yang dapat dijadikan studi literatur antara lain buku, jurnal dan artikel yang terkait
dengan penelitian yang akan di teliti
Adapun sumber literatur yang digunakan sebagai sumber informasi seperti
yang terdapat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis
1 Peneliti Novan Raditya.
Judul Penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Teknologi E-Procurement Dengan
Pendekatan Model Unified Theory Of Acceptance
And Use Of Technology (UTAUT) (Studi Kasus
Pada Panitia Pengadaan Instansi Pemerintah Jawa
Tengah).
Tahun Penelitian 2011.
Model Penelitian Unified Theory Of Acceptance And Use Of
Technology (UTAUT).
Tool Partial Least Square (PLS).
Kelebihan Data yang dihasilkan termasuk lengkap.
Kekurangan Tool yang digunakan bukan spss sehingga tidak
umum untuk penelitian lain.
Hasil Melihat dari kelebihan dan kekurangan menurut
saya Tool yang harus digunakan adalah spss agar
48
umum untuk penelitian lain.
2 Peneliti Muhammad Nasir.
Judul Penelitian Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi
Mahasiswa Di Palembang Menggunakan Model
UTAUT.
Tahun Penelitian 2013.
Model Penelitian Unified Theory Of Acceptance And Use Of
Technology (UTAUT).
Tool SPSS versi 17.0
Kelebihan Penelitian yang dilakukan mudah dipahami dan
pantas untuk dijadikan studi literature bagi
penelitian lain.
Kekurangan Karena terlalu mudah dipahami sehingga
penelitiannya terkesan terlalu simpel.
Hasil Melihat dari kelebihan dan kekurangan menurut
saya permasalahan yang di angkat dalam
penelitian terlalu simpel.
3 Peneliti Agung Nugroho Saputro
Judul Penelitian ANALISIS PERSEPSI PENERAPAN SISTEM
INFORMASI PADA PT. UPS DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM)
49
Tahun Penelitian 2010.
Model Penelitian TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(TAM)
Tool SPSS
Kelebihan Penelitian nya lebih cepat dalam pengerjaannya
karena menggunakan metode TAM.
Kekurangan Masih menggunakan model TAM yang dirasa
kurang lengkap dalam menjelaskan penerimaan
pengguna teknologi informasi.
Hasil Melihat dari kelebihan dan kekurangan menurut
saya meskipun lebih cepat dalam pengerjaannya
tapi metode yang digunakan dirasa kurang
lengkap dalam menjelaskan pengguna teknologi
informasi.
4 Peneliti Sutanto Halim Pranata
Judul Penelitian ANALISIS HUBUNGAN MULTI CHANNEL
LEARNING DENGAN INDEKS PRESTASI
MAHASISWA MENGGUNAKAN VARIABEL
UTAUT DAN ANALISIS LINTASAN (STUDI
KASUS : BINA NUSANTARA)
Tahun Penelitian 2008
Model Penelitian Unified Theory Of Acceptance And Use Of
Technology (UTAUT).
50
Tool SPSS
Kelebihan Pengolahan data simpel dan cepat.
Kekurangan Kurang pengelompokan dalam variabel UTAUT.
Hasil Melihat dari kelebihan dan kekurangan menurut
sayadalam pengolahan data termasuk simpel dan
cepat tapi kurang pengelompokan dalam variable
UTAUT.
5 Peneliti Tri Suci Gandawati
Judul Penelitian ANALISIS PROSES ADOPSI ELECTRONIC
PAYMENT SYSTEM DENGAN
MENGGUNAKAN UTAUT MODEL
(Studi pada Sistem Pembayaran Online Kaspay di
Kaskus)
Tahun Penelitian 2012.
Model Penelitian Unified Theory Of Acceptance And Use Of
Technology (UTAUT).
Tool SPSS
Kelebihan Penjelasan hasil olahan data tergolong lengkap.
Kekurangan Variabel tidak dimodifikasi.
Hasil Melihat dari kelebihan dan kekurangan menurut
saya penjelasan hasil olahan data tergolong
lengkap tapi variabel tidak dimodifikasi.
51
3.1.2 Observasi
Dalam tahap ini dilakukan peninjauan langsung pada bulan Juni 2013 pada
7 Kecamatan di Kota Tangerang Selatan dalam rangka untuk pengumpulan data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini, adapun hasil observasi yang didapat:
1. Peneliti dapat mengetahui sistem yang berjalan tentang bagaimana proses
perekaman hingga pembagian KTP Elektronik di seluruh kecamatan yang ada
di Kota Tangerang Selatan.
2. Peneliti dapat mengetahui permasalahan terkait dengan belum ada yang bisa
memberikan hasil evaluasi sejauh mana user acceptance dapat menerima dan
memahami teknologi E-KTP hingga dapat mengetahui tingkat kesuksesan
program E-KTP di Indonesia.
3.1.3 Wawancara
Metode ini dilakukan untuk membantu mencari informasi yang berkaitan
dengan jalannya pogram E-KTP di Kota Tangerang Selatan. Dalam hal ini
wawancara dilakukan pada bulan Agustus 2013 kepada Novy Achmad Haryadi
Tamher, SH. Selaku KASI pengolahan data dan jaringan komunikasi di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan. Dari hasil wawancara
tersebut, dikumpulkan data penduduk dan informasi berupa cara kerja aplikasi E-
KTP serta fungsi-fungsi E-KTP, dan juga permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan perekaman E-KTP.
3.2 Metode Analisis Data
52
3.2.1 Model UTAUT
Model UTAUT yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
UTAUT yang telah dimodifikasi, karena dianggap sesuai dengan penelitian kali
ini.
Gambar 3.1 Model UTAUT
Penelitian ini tidak menggunakan variabel moderator yaitu jenis kelamin
(gender) dan usia (age), karena e-KTP wajib dimiliki laki-laki dan perempuan
mulai umur 17 tahun, sedangkan experience dan voluntariness of use tidak
digunakan karena e-KTP baru diterapkan pertama kali dan e-KTP merupakan
program dari pemerintah sehingga pemilik e-KTP berada dalam kondisi yang
setara dalam experience dan voluntariness of use.
53
3.2.2 Pembuatan Kuesioner
Pada penelitian ini terdapat 19 pertanyaan yang dibuat berdasarkan model
UTAUT. Pertanyaan disesuaikan dengan variabel-variabel yang terdapat dalam
metode UTAUT.
3.2.3 Pengumpulan Sampel dan pelaksanaan kuesioner
Peneliti melakukan pengamatan langsung lalu menyebarkan kuesioner
kepada objek yang diteliti dan dalam melakukan penyebaran kuesioner peneliti
menggunakan teknik cluster sampling dan convience sampling lalu untuk
mengetahui jumlah sampel yang tepat peneliti menggunakan persamaan 2.1.
3.2.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Sebelum masuk pengujian regresi berganda peneliti melakukan uji
validitas dan reliabilitas, untuk mendapatkan data yang yang valid dan reliable
sehingga bisa diolah untuk langkah selanjutnya, yaitu uji regresi berganda.
Dalam pengujian validitas digunakan taraf signifikan 0.05, artinya suatu
item dikatakan valid apabila berkorelasi signifikan terhadap skor total. Sedangkan
reabilitas pada penelitian ini peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach
sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab 2. Namun demikian agar lebih
memudahkan dan menghindari human error maka dipergunakanlah perangkat
lunak SPSS 16.0.
3.2.5 Uji Hipotesi Regresi Berganda
54
Peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dan
penghitungannya dibantu dengan menggunakan software SPSS 16.0. Teknik
analisis regresi berganda ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh dari performance expectancy, social influence, facilitating conditions,
dan perceived credibility terhadap intention to use.
3.3 Kerangka Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan pada sub bab
sebelumnya, maka dapat dibuat suatu rangkaian kerangka konseptual yang akan
digunakan sebagai penuntun, alur pikir dan dasar dari penelitian. Kerangka
penelitian tersebut ditunjukan Gambar 3.2.
55
56
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian
56
BAB IV
EVALUASI KTP ELEKTRONIK
4.1 Gambaran umum Kota Tangerang Selatan
4.1.1 Sejarah Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten yang memiliki luas wilayah ± 9.662,92 km² dengan
penduduk pada tahun 2007 berjumlah 9.245.075 jiwa, terdiri atas 4 (empat)
kabupaten dan 3 (tiga) kota, perlu memacu peningkatan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dalam rangka memperkukuh Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kabupaten Tangerang yang mempunyai luas wilayah ± 1.159,05 km²
dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah 3.315.584 jiwa, terdiri atas 36 (tiga
puluh enam) kecamatan. Kabupaten tersebut memiliki potensi yang dapat
dikembangkan untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk seperti tersebut,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya
terjangkau.Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali
pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru sehingga pelayanan
publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat. Dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 28
Tahun 2006 tanggal 27 Desember 2006 tentang persetujuan pembentukan Kota
Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
57
Tangerang Nomor 13 tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 tentang persetujuan
Penetapan Batas Wilayah dan Belanja Operasional dan Pemiliharaan kepada
Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Surat Bupati Tangerang Nomor 135/088
Binwil/2007 tanggal 30 Januari 2007 perihal Persetujuan Pembentukan Daerah,
Keputusan Bupati Tangerang Nomor 130/Kep.149-Huk/2007 tanggal 19 Februari
2007 tentang Persetujuan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Surat Bupati
Tangerang Nomor 137/530 Binwil-2007 tanggal 15 Maret 2007 perihal Usul
Pembentukan Daerah Otonom, Keputusan Bupati Tangerang Nomor
130/Kep.239-Huk/2007 tanggal 7 Mei 2007 tentang Belanja Operasional dan
Pemiliharaan untuk Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Bupati
Tangerang Nomor 130/Kep.380-Huk/2007 tanggal 6 Agustus 2007 tentang
Penetapan Batas Wilayah Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 23 Januari
2007 tentang Persetujuan ditetapkannya Ex Kantor Kewedanaan Ciputat menjadi
Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/18/2007 tanggal 21 Mei
2007 tentang Persetujuan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Surat Gubernur
Banten Nomor 135/1436-Pem/2007 tanggal 25 Mei 2007 perihal Usulan
Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Keputusan Gubernur Banten Nomor
125.3/Kep.353-Huk/2007 tanggal 25 Mei 2007 tentang Persetujuan Pembentukan
Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Tangerang Nomor 13 tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 tentang
Persetujuan Penetapan Batas Wilayah dan Belanja Operasional dan Pemiliharaan
58
Kepada Kota Tangerang Selatan, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/09/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang
Persetujuan Pemberian Bantuan Dana Untuk Penyelenggaraan Pemerintahan
Calon Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/10/2008 tanggal 7 Juli
2008 tentang Persetujuan Pemberian Bantuan Dana Untuk Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Pertama Walikota dan Wakil Walikota Calon Kota Tangerang
Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/11/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan
Nama Calon Kota, Batas Wilayah Kota dan Cakupan Wilayah Kota Calon
Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/12/2008 tanggal 7 Juli 2008
tentang Persetujuan Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)
Serpong Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor Calon Kota Tangerang
Selatan Provinsi Banten, dan Keputusan Gubernur Banten Nomor 011/Kep.301-
No. 4935 (Penjelasan Atas Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 188) Huk/2008
tanggal 17 Juli 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja
Industri (BLKI) Serpong Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor Calon
Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah telah melakukan pengkajian secara
mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan
berkesimpulan bahwa perlu dibentuk Kota Tangerang Selatan. Pembentukan Kota
Tangerang Selatan yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, terdiri
59
atas 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara,
Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur,
Kecamatan Pamulang, dan Kecamatan Setu. Kota Tangerang Selatan memiliki
luas wilayah keseluruhan ± 147,19 km² dengan penduduk pada tahun 2007
berjumlah ± 918.783 jiwa.
Dengan terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai daerah otonom,
Pemerintah Provinsi Banten berkewajiban membantu dan memfasilitasi
terbentuknya kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan perangkat
daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta
membantu dan memfasilitasi pelaksanaan pemindahan personel, pengalihan aset
dan dokumen untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam
rangka meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat di Kota Tangerang Selatan.
Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kota Tangerang Selatan perlu melakukan
berbagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan sarana dan
prasarana pemerintahan, pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia,
serta pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4.1.2 Visi dan Misi
a. Visi
“TERWUJUDNYA KOTA MANDIRI, DAMAI, ASRI DAN
SEJAHTERA”
60
TANGSEL KOTA MANIS (The Charming City)
Visi tersebut dapat di maknai sebagai kota bisnis dan pemukiman
berkategori urban dengan kualitas ruang fisik dan sosial yang dapat memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat berstandar kota dalam dimensi ekonomi, sosial,
budaya dan lingkungan hidup.
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat
2. Meningkatkan keharmonisan fungsi ruang kota yang berwawasan lingkungan
3. Menata sistem sarana dan prasarana dasar perkotaan
4. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan masyarakat
5. Meningkatkan fungsi dan peran kota sebagai sentra perdagangan dan jasa
Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih
4.1.3 Logo
61
Gambar 4.1 Logo Kota Tangerang Selatan
1. Bentuk dan Arti Lambang Daerah
Bentuk keseluruhan logo berbentuk perisai.Bagian atas perisai dengan
tulisan “KOTA TANGERANG SELATAN” warna merah dan dasar putih. Bagian
tengah perisai terdapat gambar bintang, rumah adat, setangkai padi dan bunga
kapas serta 8 (delapan) ikatan, pena dan buku, bingkai segi lima, 7 (tujuh) trap
pondasi, dan hamparan berwarna hijau kebiruan. Bagian bawah berupa pita
bertuliskan slogan atau moto Kota Tangerang Selatan “Cerdas, Modern dan
Religius”.
1. Perisai mengandung arti perlindungan, keamanan, penegakan hukum, dan
dalam arti luas mengandung makna pengamalan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
2. Bintang mengandung arti Ketuhanan, melambangkan bahwa masyarakat
Tangerang Selatan berkeyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, saling
menghormati sesama dan antar pemeluk agama didalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Rumah khas daerah dengan beranda tempat orang berkumpul (blandongan)
melambangkan tempat atau wadah yang akan melahirkan satu tekad ataupun
tujuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan agar membawa kemajuan
bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan.
4. Tujuh trap pondasi melambangkan adanya tujuh wilayah kecamatan saat
terbentuknya Kota Tangerang Selatan, yaitu Kecamatan Pamulang,
62
Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pondok Aren,
Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, dan Kecamatan Setu.
5. Padi dan kapas serta ikatan atau simpul, memiliki makna kemakmuran dan
kesejahteraan di setiap bidang kehidupan masyarakat dengan jumlah masing-
masing mengandung arti sebagai berikut:
a. Padi berjumlah 26 butir mencerminkan Kota Tangerang Selatan secara
resmi terbentuk pada tanggal 26.
b. Bunga kapas berjumlah 11 mencerminkan Kota Tangerang Selatan secara
resmi terbentuk pada bulan 11 atau bulan November.
c. Ikatan atau simpul berjumlah 8, mencerminkan Kota Tangerang Selatan
secara resmi terbentuk pada tahun 2008
6. Pena dan buku melambangkan pendidikan sebagai lembaga dan sebagai
proses mewujudkan masyarakat kota Tangerang Selatan yang cerdas, modern,
dan religius.
7. Bingkai yang melingkar membentuk segi lima adalah simbol ideologi Negara,
yaitu Pancasila.
8. Hamparan yang berwarna hijau kebiruan pada bagian bawah bingkai segi lima
melambangkan hamparan kekayaan sumber daya air, baik sungai maupun situ,
yang ada di Kota Tangerang Selatan, sebagai salah satu sumber kekayaan
alam yang memberi kehidupan bagi masyarakat kota Tangerang Selatan.
9. Pita yang bertuliskan slogan atau moto “CERDAS MODERN GELIGIUS”
mengandung makna bahwa cita-cita dan harapan untuk mewujudkan
masyarakt Kota Tangerang Selatan yang :
63
a. Cerdas dalam arti memiliki ilmu pengetahuan yang luas, berketerampilan
baik, disertai prilaku positif.
b. Modern dalam arti memiliki peradaban yang dinamis sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Religius dalam arti bahwa kecerdasan dan kemajuan peradaban senantiasa
dibingkai oleh nilai-nilai luhur ketuhanan yang tercermin dari sikap dan
prilaku yang sesuai dengan aturan dan nilai-nilai agama yang dianut
masyarakat secara utuh dan benar.
10. Arti warna logo, yaitu:
a. Biru melambangkan ketenangan dan kesejukan, mengandung arti
kebenaran, damai kecerdasan tinggi, dan bersifat menengahi.
b. Hijau melambangkan alami dan sehat, mengandung arti sensitif, toleran,
harmonis, dan keberuntungan.
c. Kuning melambangkan kehangatan, mengandung arti segar, cepat, jujur,
adil, dan cerdas.
d. Cokelat melambangkan sifat alami,adalah warna tanah sebagai simbol dari
sifat positif dan stabil.
e. Merah melambangkan keberanian,mengandung arti penuh energi, hidup,
cerah, gairah, dan kuat.
f. Putih melambangkan kesucian,mengandung arti kebersihan, perlindungan,
kenyamanan, dan ketentraman.
2. Makna Motto Kota Tangerang Selatan
64
Kota Tangsel memiliki motto “Cerdas, Modern dan Religious”, sifat-
sifat mulia yang menjadi tantangan dan harapan semua pihak. Berharap memiliki
masa depan yang benderang mutlakmembutuhkan rancang bangun yang baik
meliputi, tahapan-tahapan terukur,setidaknya mengacu kepada konsep kehidupan
yang ingin diwujudkan:cerdas-modern-religius.
a. Masa depan benderang dalam konteks “Cerdas” menyangkut dunia
pendidikan dengan segala aspek keterkaitannya: infrastruktur fisik (bangunan
sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan semacamnya), perangkat lunaknya,
rancang muatan kurikulumnya, system dan prosedur administrasi, serta
kesejahteraan pegawai dan tenaga pendidiknya, termasuk standar mutu peserta
didiknya.
b. Masa depan benderang dalam konteks “Modern” menyangkut banyak faktor
kehidupan yang satu sama lain saling terkait, tak dapat dipungkiri bahwa
pendidikan formal terstruktur dominan membentuk perilaku
manusia.Seseorang atau suatu kelompok masyarakat dapat dikatakan modern,
umumnya manakala kelompok masyarakat bersangkutan memiliki tatakrama
kehidupan “saling menghormati,beretika, dan berbudaya”, jarang terjebak
dalam konflik terbuka dan berkepanjangan.
Masa depan benderang dalam konteks “Religius” merupakan puncak
kesempurnaan kehidupan, hampir dapat dipastikan manakala sekelompok
orang atau mayoritas masyarakat sebuah wilayah sudah sampai pada fase
kehidupan cerdas dan modern, maka sesungguhnya masyarakat tersebut dapat
juga dikatakan sudah masuk pada fase religius.
65
4.1.4 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan peraturan daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun
2010, struktur organisasi dan tata kerja pemerintah Kota Tangerang Selatan
meliputi :
a. 5 Staf ahli (bidang pemerintahan dan bidang pembangunan daerah)
b. 1 Sekretariat daerah dengan 3 (tiga) asisten sekda dan 11 bagian
c. 1 Sekretariat dewan dengan 2 bagian
d. 12 Dinas daerah
e. 13 Lembaga teknis daerah
f. 7 Kecamatan, 49 Kelurahan dan 5 Desa
4.2 Pembuatan Kuesioner
Pada penelitian ini terdapat 18 pertanyaan yang dibuat berdasarkan metode
UTAUT. Pertanyaan disesuaikan dengan variabel-variabel yang terdapat dalam
metode UTAUT.
4.3 Pengumpulan Sampel dan Pelaksanaan kuesioner
Hasil yang didapat oleh peneliti setelah melakukan pengumpulan sampel
dengan menggunakan teknik cluster sampling dan convience sampling untuk
mengetahui jumlah sampel yang tepat peneliti menggunakan persamaan 2.1.
Dengan jumlah populasi yang didapat dari Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil kota tangerang selatan pada tanggal 19 Agustus 2013, jumlah
penduduk yang telah memiliki e-KTP sebanyak 654.158. Peneliti menentukan
66
tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel sebesar 10%. Maka banyaknya
sampel yang mewakili dengan perkiraan tingkat kesalahan ( ) sebesar 10% adalah
:
( )
Keterangan:
n = besarnya sampel
N = besarnya populasi
= Perkiraan tingkat kesalahan.
11.0*654158
6541582
n
10099,9958.6542
654158n
Oleh karena itu penulis memilih sebesar 10% dengan n = 100. Berikut
tabel jumlah Penduduk tangsel yang telah memiliki e-KTP beserta masing masing
sample di setiap cluster.
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Tangsel yang telah memiliki e-KTP
Cluster Kecamatan Jumlah
Penduduk ( )
Proporsi ( ) Sampel per
Cluster ( )
I Serpong 63.980 0,098 10
67
II Serpong Utara 63.504 0,097 10
III Pondok Aren 14.5796 0,223 22
IV Ciputat 105.009 0,161 16
V Ciputat Timur 81.125 0,124 12
VI Pamulang 152.949 0,234 23
VII Setu 41.795 0,064 6
Total (m) 654.158 1,000 100
Wilayah tangerang selatan dapat dibagi menjadi 7 cluster, yakni sesuai
dengan masing-masing kecamatannya seperti yang tertera pada tabel 3.1 dimana
= /m dan = *n. Pada setiap kecamatan dilakukan pengambilan sampel
dengan teknik convenience sampling.
4.3.1 Grafik Hasil dari Kuesioner
Dalam penyebaran kuesioner peneliti mendapatkan rincian hasil jawaban
setiap responden, yang dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan rincian tersebut
peneliti membuat grafik dari setiap variabel. Berikut adalah grafik jawaban hasil
penyebaran kuesioner dari semua variabel beserta deskripsinya:
1. Performance expectancy
Terhadap pertanyaan pertama (PE1) mengenai performance expectancy
sebanyak 46 orang menyatakan setuju, 27 orang menyatakan sangat setuju, 22
orang menyatakan netral, 5 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
68
Terhadap pertanyaan kedua (PE2) mengenai performance expectancy
sebanyak 50 orang menyatakan setuju, 26 orang menyatakan sangat setuju, 20
orang menyatakan netral, 4 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan ketiga (PE3) mengenai performance expectancy
sebanyak 49 orang menyatakan setuju, 29 orang menyatakan sangat setuju, 17
orang menyatakan netral, 5 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Gambar 4.2 Grafik jawaban dari variabel Performance expectancy
2. Social influence
Terhadap pertanyaan keempat (SI1) mengenai social influence sebanyak
34 orang menyatakan setuju, 18 orang menyatakan sangat setuju, 22 orang
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
PE1 PE2 PE3
Sangat Setuju 27 26 29
Setuju 46 50 49
Netral 22 20 17
Tidak Setuju 5 4 5
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
27 26 29
46 50 49
22 20
17
5 4 5
0 0 0 JUM
LAH
JA
WA
BA
N
BUTIR PERTANYAAN PERVARIABEL
Performance expectancy
69
menyatakan netral, 20 orang menyatakan tidak setuju dan 6 orang menyatakan
sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan kelima (SI2) mengenai social influence sebanyak 42
orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan sangat setuju, 24 orang
menyatakan netral, 8 orang menyatakan tidak setuju dan 1 orang menyatakan
sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan keenam (SI3) mengenai social influence sebanyak 43
orang menyatakan setuju, 24 orang menyatakan sangat setuju, 14 orang
menyatakan netral, 16 orang menyatakan tidak setuju dan 3 orang menyatakan
sangat tidak setuju.
Gambar 4.3 Grafik jawaban dari variabel social influence
3. Facilitating conditions
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
SI1 SI2 SI3
Sangat Setuju 18 25 24
Setuju 34 42 43
Netral 22 24 14
Tidak Setuju 20 8 16
Sangat Tidak Setuju 6 1 3
18
25 24
34
42 43
22 24
14
20
8
16
6
1 3
JUM
LAH
JA
WA
BA
N
BUTIR PERTANYAAN PERVARIABEL
Social influence
70
Terhadap pertanyaan ketujuh (FC1) mengenai facilitating conditions
sebanyak 19 orang menyatakan setuju, 8 orang menyatakan sangat setuju, 47
orang menyatakan netral, 19 orang menyatakan tidak setuju dan 7 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan kedelapan (FC2) mengenai facilitating conditions
sebanyak 30 orang menyatakan setuju, 8 orang menyatakan sangat setuju, 35
orang menyatakan netral, 18 orang menyatakan tidak setuju dan 9 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan kesembilan (FC3) mengenai facilitating conditions
sebanyak 33 orang menyatakan setuju, 22 orang menyatakan sangat setuju, 25
orang menyatakan netral, 13 orang menyatakan tidak setuju dan 7 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Gambar 4.4 Grafik jawaban dari variabel facilitating conditions
4. Anxiety
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
FC1 FC2 FC3
Sangat Setuju 8 8 22
Setuju 19 30 33
Netral 47 35 25
Tidak Setuju 19 18 13
Sangat Tidak Setuju 7 9 7
8 8
22 19
30 33
47
35
25
19 18
13
7 9
7
JUM
LAH
JA
WA
BA
N
BUTIR PERTANYAAN PERVARIABEL
Facilitating conditions
71
Terhadap pertanyaan kesepuluh (A1) mengenai Anxiety sebanyak 22 orang
menyatakan setuju, 10 orang menyatakan sangat setuju, 28 orang menyatakan
netral, 34 orang menyatakan tidak setuju dan 6 orang menyatakan sangat tidak
setuju.
Terhadap pertanyaan kesebelas (A2) mengenai Anxiety sebanyak 17 orang
menyatakan setuju, 7 orang menyatakan sangat setuju, 31 orang menyatakan
netral, 41 orang menyatakan tidak setuju dan 4 orang menyatakan sangat tidak
setuju.
Terhadap pertanyaan keduabelas (A3) mengenai Anxiety sebanyak 21
orang menyatakan setuju, 12 orang menyatakan sangat setuju, 26 orang
menyatakan netral, 37 orang menyatakan tidak setuju dan 4 orang menyatakan
sangat tidak setuju.
Gambar 4.5 Grafik jawaban dari variabel Anxiety
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
A1 A2 A3
Sangat Setuju 10 7 12
Setuju 22 17 21
Netral 28 31 26
Tidak Setuju 34 41 37
Sangat Tidak Setuju 6 4 4
10 7
12
22
17 21
28 31
26
34
41 37
6 4 4
JUM
LAH
JA
WA
BA
N
BUTIR PERTANYAAN PERVARIABEL
Anxiety
72
5. Perceive Credibility
Terhadap pertanyaan ketigabelas (PC1) mengenai Perceive Credibility
sebanyak 48 orang menyatakan setuju, 21 orang menyatakan sangat setuju, 20
orang menyatakan netral, 9 orang menyatakan tidak setuju dan 2 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan keempatbelas (PC2) mengenai Perceive Credibility
sebanyak 49 orang menyatakan setuju, 21 orang menyatakan sangat setuju, 20
orang menyatakan netral, 8 orang menyatakan tidak setuju dan 2 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan kelimabelas (PC3) mengenai Perceive Credibility
sebanyak 45 orang menyatakan setuju, 20 orang menyatakan sangat setuju, 23
orang menyatakan netral, 12 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan keenambelas (PC4) mengenai Perceive Credibility
sebanyak 48 orang menyatakan setuju, 13 orang menyatakan sangat setuju, 25
orang menyatakan netral, 14 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
73
Gambar 4.6 Grafik jawaban dari variabel Perceive Credibility
6. Intention to Use
Terhadap pertanyaan ketujuh belas (ITU1) mengenai Intention to Use
sebanyak 36 orang menyatakan setuju, 28 orang menyatakan sangat setuju, 34
orang menyatakan netral, 2 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan kedelapanbelas (ITU2) mengenai Intention to Use
sebanyak 41 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan sangat setuju, 31
orang menyatakan netral, 3 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Terhadap pertanyaan kesembilanbelas (ITU3) mengenai Intention to Use
sebanyak 38 orang menyatakan setuju, 31 orang menyatakan sangat setuju, 26
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
PC1 PC2 PC3 PC4
Sangat Setuju 21 21 20 13
Setuju 48 49 45 48
Netral 20 20 23 25
Tidak Setuju 9 8 12 14
Sangat Tidak Setuju 2 2 0 0
21 21 20
13
48 49 45
48
20 20 23
25
9 8 12
14
2 2 0 0 JU
MLA
H J
AW
AB
AN
BUTIR PERTANYAAN PERVARIABEL
Perceive Credibility
74
orang menyatakan netral, 5 orang menyatakan tidak setuju dan 0 orang
menyatakan sangat tidak setuju.
Gambar 4.7 Grafik jawaban dari variabel Intention to Use
4.4 Uji Validitas
Untuk mengetahui nilai validitas dari data kuesioner peneliti menggunakan
penghitungan manual dan tool SPSS versi 16.0 agar dapat membuktikan
kesamaan hasil yang didapat, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
( ) ( )
√ ( ) ( )
Keterangan:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
ITU1 ITU2 ITU3
Sangat Setuju 28 25 31
Setuju 36 41 38
Netral 34 31 26
Tidak Setuju 2 3 5
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
28 25
31
36
41 38
34 31
26
2 3 5
0 0 0 JUM
LAH
JA
WA
BA
N
BUTIR PERTANYAAN PERVARIABEL
Intention to Use
75
r = Korelasi product momen
n = Jumlah responde
X = Skor pertanyaan (jawaban responden)
Y = Skor total seluruh pertanyaan
XY = Skor pertanyaan dikali skor total
= Skor pertanyaan (jawaban responden) dikuadratkan
= Skor total seluruh pertanyaan dikuadratkan
Langkah-langkah melakukan penghitungan uji validitas pertanyaan pertama (PE1)
variabel Performance Expectancy:
a. Menjumlahkan skor jawaban
Pada langkah ini dilakukan penjumlahan jawaban dari setiap butir pertanyaan
kepada responden.
b. Uji validitas setiap butir pertanyaan
Pada tahap ini melakukan uji validitas dari setiap butir pertanyaan dengan cara
jawaban setiap setiap butir pertanyaan diidentifikasi menjadi variabel X dan
total jawaban menjadi variabel Y.
c. Menghitung nilai r
d. Membuat tabel penolong
76
Tabel 4.2 Tabel Penolong PE1
Responden X Y XY
1 4 68 272 16 4624
2 4 54 216 16 2916
3 4 68 272 16 4624
4 4 56 224 16 3136
5 4 60 240 16 3600
6 4 68 272 16 4624
7 5 71 355 25 5041
8 3 60 180 9 3600
9 5 66 330 25 4356
10 5 73 365 25 5329
11 3 59 177 9 3481
12 4 74 296 16 5476
13 3 72 216 9 5184
14 4 75 300 16 5625
15 3 61 183 9 3721
16 3 67 201 9 4489
17 3 68 204 9 4624
18 5 76 380 25 5776
19 3 87 261 9 7569
20 4 75 300 16 5625
77
21 5 67 335 25 4489
22 4 58 232 16 3364
23 5 61 305 25 3721
24 4 69 276 16 4761
25 4 59 236 16 3481
26 3 63 189 9 3969
27 2 66 132 4 4356
28 4 69 276 16 4761
29 3 61 183 9 3721
30 4 72 288 16 5184
31 5 62 310 25 3844
32 4 61 244 16 3721
33 2 48 96 4 2304
34 4 57 228 16 3249
35 5 78 390 25 6084
36 3 73 219 9 5329
37 4 76 304 16 5776
38 3 63 189 9 3969
39 4 71 284 16 5041
40 5 61 305 25 3721
41 5 75 375 25 5625
42 4 66 264 16 4356
78
43 4 72 288 16 5184
44 5 81 405 25 6561
45 2 50 100 4 2500
46 4 60 240 16 3600
47 3 81 243 9 6561
48 5 76 380 25 5776
49 4 80 320 16 6400
50 4 83 332 16 6889
51 4 75 300 16 5625
52 5 74 370 25 5476
53 3 68 204 9 4624
54 3 65 195 9 4225
55 4 71 284 16 5041
56 5 81 405 25 6561
57 5 69 345 25 4761
58 4 68 272 16 4624
59 5 75 375 25 5625
60 4 64 256 16 4096
61 4 57 228 16 3249
62 4 67 268 16 4489
63 5 73 365 25 5329
64 3 55 165 9 3025
79
65 5 59 295 25 3481
66 4 58 232 16 3364
67 2 64 128 4 4096
68 5 66 330 25 4356
69 4 73 292 16 5329
70 5 76 380 25 5776
71 3 76 228 9 5776
72 4 82 328 16 6724
73 5 89 445 25 7921
74 4 57 228 16 3249
75 3 63 189 9 3969
76 3 71 213 9 5041
77 4 59 236 16 3481
78 4 59 236 16 3481
79 4 63 252 16 3969
80 4 64 256 16 4096
81 4 60 240 16 3600
82 4 62 248 16 3844
83 4 71 284 16 5041
84 4 67 268 16 4489
85 3 60 180 9 3600
86 3 71 213 9 5041
80
87 4 73 292 16 5329
88 5 75 375 25 5625
89 3 76 228 9 5776
90 4 82 328 16 6724
91 5 59 295 25 3481
92 5 74 370 25 5476
93 4 66 264 16 4356
94 4 72 288 16 5184
95 5 82 410 25 6724
96 2 53 106 4 2809
97 4 68 272 16 4624
98 5 72 360 25 5184
99 3 60 180 9 3600
100 5 65 325 25 4225
Jumlah 395 6786 27038 1629 467308
e. Menghitung nilai r
( ) ( )( )
√ ( ) ( ) ( ) ( )
81
√
Dari perhitungan diatas didapatkan nilai r hitung adalah 0,340. Hal ini
berarti > ( didapatkan dari table r statistika dengan N = 100
dapat dilihat bahwa r = 0,1966) atau 0,3409 > 0,1966. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan 1 (PE1) valid. Dengan rumus yang sama
dilakukan uji validitas terhadap pertanyaan ke-2 hingga pertanyaan ke-19. Hasil
pengujian validitas untuk semua butir pertanyaan yang digunakan pada kuesioner
telah mempunyai nilai validitas yang lebih besar dari nilai yang ditentukan
yakni 0,1966. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh item
pertanyaan dinyatakan valid. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.3 Hasil Validitas
Pertanyaan
nilai r
Hitung
nilai r
Table
Validitas
PE1 0,341 Valid
82
PE2 0,326
O,197
Valid
PE3 0,299 Valid
SI1 0,548 Valid
SI2 0,374 Valid
SI3 0,323 Valid
FC1 0,467 Valid
FC2 0,489 Valid
FC3 0,598 Valid
PC1 0,611 Valid
PC2 0,429 Valid
PC3 0,486 Valid
PC4 0,389 Valid
A1 0,483 Valid
A2 0,385 Valid
A3 0,426 Valid
ITU1 0,487 Valid
ITU2 0,517 Valid
ITU3 0,537 Valid
Uji validitas tersebut juga dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS,
hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran.
4.5 Uji Reliabilitas
83
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunaka metode alpha
cronbach. Yaitu:
a. Membuat tabel penolong
Tabel penolong terdapat pada lampiran
b. Menghitung nilai varian setiap butir pertanyaan
∑
(∑ )
Keterangan:
= Koefisien reliabilitas
= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
∑ = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
= Varian total
= Jumlah varian butir
= Jumlah butir pertanyaan
= Koefisien reliabilitas instrumen
PE1
= 0.6875
84
PE2
= 0.6196
PE3
= 0.6596
SI1
= 1.3556
SI2
= 0.8676
SI3
= 1.1939
FC1
= 0.9796
FC2
= 1.15
FC3
= 1.37
PC1
= 0.8971
PC2
= 0.8659
PC3
= 0.8371
PC4
= 0.78
A1
= 1.2984
85
A2
= 0.9876
A3
= 1.22
ITU1
= 0.69
ITU2
= 0.6656
ITU3
= 0.7675
c. Menghitung total nilai varian
∑ = 0.6875 + 0.6196 + 0.6596 + 1.3556 + 0.8676 + 1.1939 + 0.9796 +
1.15 + 1.37 + 0.8971 + 0.8659 + 0.8371 + 0.78 + 1.2984 + 0.9876 +
1.22 + 0.69 + 0.6656 + 0.7675 = 17.8926
d. Menentukan nilai varian total
∑ (∑ )
= 68.1004
e. Menentukan nilai reliabilitas instrumen
86
(
) (
)
(
) (
) = 0.778
Nilai reliabilitas dengan 19 item valid dengan nilai reliabilitas sebesar
0.778. Maka dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian
karena sesuai dengan kriteria reliabel yaitu 0.7-0.9.
Untuk menambah keakuratan hasil uji, uji reliabilitas tersebut juga
dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0. Hasil uji
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS 16.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.780 19
Dengan bantuan tools SPSS 16.0 didapatkan hasil yang sama dengan
perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach. Sehingga dapat disimpulkan tidak
ada kesalahan pada proses uji reliabilitas pada penelitian ini. Dan hasil pengujian
reliabilitas baik dengan rumus nilai Alpha Cronbach dan pengujian reliabilitas
dengan SPSS 16.0, didapatkan hasil yang sama yaitu 0,780 (reliabel).
87
4.6 Uji Hipotesis Regresi Berganda
Pada tahapan ini, peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi
berganda dan penghitungannya dibantu dengan menggunakan software SPSS
16.0. Teknik analisis regresi berganda ini dapat digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh dari performance expectancy, social influence, facilitating
conditions, dan perceived credibility atau independent variable (IV) terhadap
intention to use atau dependent variable (DV).
Pengujian hipotesis didasarkan pada dugaan variabel performance
expectancy, social influence, facilitating conditions, dan perceived credibility
(independent variable) berpengaruh terhadap variabel intention to use (dependent
variable).
Tabel 4.5 ANOVAb
Model Sig.
1 Regression .035a
Tabel 4.5 menunjukan hasil dari uji secara menyeluruh dengan melibatkan
semua variabel independent (performance expectancy, social influence,
facilitating conditions, dan perceived credibility) dengan rumus hipotesis sebagai
berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel performance expectancy, social influence, facilitating
88
conditions, dan perceived credibility (independent variable) terhadap
variabel intention to use (dependent variable). (Sig. > 0,05)
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel performance expectancy, social influence, facilitating
conditions, dan perceived credibility (independent variable) terhadap
variabel intention to use (dependent variable). (Sig. < 0,05).
Resiko kekeliruan yang diajukan sebesar 5% ( )
Ternyata pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0.035.
karena tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0.035 < 0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian atau hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Jadi, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara performance expectancy,
social influence, facilitating conditions, perceived credibility, dan anxiety
terhadap intention to use.
Tabel 4.6 Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.164 1.988 2.598 .011
Pe .177 .126 .147 1.398 .165
Si .032 .102 .032 .309 .758
Fc .035 .091 .041 .384 .702
89
Pc .204 .089 .238 2.298 .024
A .084 .085 .102 .985 .327
Berdasarkan pada tabel 4.6, dapat disimpulkan persamaan regresinya
sebagai berikut:
y’ = 5.164 + 0.177 x1 performance expectancy + 0.032 x2 social influence +
0.035 x3 facilitating conditions + 0.204 x4 perceived credibility + 0.084 x5
anxiety.
Berdasarkan tabel di atas dapat rinciannya yaitu sebagai berikut:
1. Variabel performance expectancy diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.165.
Karena nilai signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian atau hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jadi, dapat dikatakan bahwa
tidak terdapat pengaruh signifikan performance expectancy terhadap intention
to use.
2. Variabel social influence diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.758. Karena
nilai signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
atau hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh signifikan social influence terhadap intention to use.
3. Variabel facilitating conditions diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.702.
Karena nilai signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
90
penelitian atau hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jadi, dapat dikatakan bahwa
tidak terdapat pengaruh signifikan facilitating conditions terhadap intention to
use.
4. Variabel perceived credibility diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.024.
Karena nilai signifikansi < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian atau hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi, dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh signifikan perceived credibility terhadap intention to use.
5. Variabel anxiety diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.327. Karena nilai
signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian atau
hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan anxiety terhadap intention to use.
Dari uji hipotesis yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa apabila ingin
melakukan intervensi terhadap peningkatan intention to use, maka variabel yang
perlu diperhatikan yaitu variabel perceived credibility.
4.6.1 Persentase Variabel Independen dalam Mempengaruhi Variabel
Dependen
Untuk melihat persentase dari intention to use yang secara keseluruhan
dapat diterapkan pada (performance expectancy, social influence, facilitating
conditions, perceived credibility, dan anxiety), peneliti melakukan uji analisis
regresi berganda menggunakan SPSS 16.0, hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Model Summaryb
91
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .343a .118 .071 2.25877 .118 2.513 5 94 .035
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai koefisien determinasi (R square)
yang didapat yaitu sebesar 0.118. Hal ini berarti bahwa proporsi varian dari
intention to use yang secara keseluruhan dapat diterapkan pada lima variabel yaitu
11,8%. Atau dengan kata lain, secara bersama-sama memberikan sumbangsih
sebesar 11,8% bagi perubahan variabel intention to use. Sedangkan sisanya (100%
- 11,8% = 88,2%) dipengaruhi oleh faktor lain selain kelima variabel
(performance expectancy, social influence, facilitating conditions, perceived
credibility, dan anxiety) yang tidak terukur dalam penelitian ini yang dapat
memberikan perubahan terhadap intention to use.
Tabel 4.8 Model Summaryf
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .171a .029 .019 2.32069 .029 2.956 1 98 .089
92
2 .202b .041 .021 2.31868 .012 1.171 1 97 .282
3 .234c .055 .025 2.31375 .014 1.414 1 96 .237
4 .330d .109 .071 2.25842 .054 5.761 1 95 .018
5 .343e .118 .071 2.25877 .009 .971 1 94 .327
Selanjutnya peneliti menganalisis persentase untuk masing-masing
variabel yang dilihat dari perubahan nilai R Square (R Square Change).
Persentase setiap independent variable dalam mempengaruhi dependent variable
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Performance expectancy memiliki 2,9% dalam mempengaruhi intention to
use,
2. Social influence memiliki 1,2% dalam mempengaruhi intention to use,
3. Facilitating conditions memiliki 1,4% dalam mempengaruhi intention to use,
4. Perceived credibility memiliki 5,4% dalam mempengaruhi intention to use,
dan
5. Anxiety memiliki 0,9% dalam mempengaruhi intention to use.
93
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan analisis dan evaluasi hubungan antar
variabel dari model utaut terhadap penerapan ktp elektronik dengan menggunakan
regresi berganda (studi kasus kota Tangerang Selatan), maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Variabel di UTAUT yang terbukti berpengaruh dalam penerapan e-KTP
adalah Performance expectancy, social influence, facilitating conditions,
perceived credibility, anxiety.
2. Berdasarkan hasil olahan data, pengaruh setiap independent variable dalam
mempengaruhi dependent variable dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Pengaruh masing-masing variabel terhadap penerapan e-KTP dalam
bentuk persentase
Performance expectancy memiliki 2,9% dalam mempengaruhi
intention to use,
Social influence memiliki 1,2% dalam mempengaruhi intention to use,
Facilitating conditions memiliki 1,4% dalam mempengaruhi intention
to use,
Perceived credibility memiliki 5,4% dalam mempengaruhi intention to
use, dan
Anxiety memiliki 0,9% dalam mempengaruhi intention to use.
94
b. Independent variable yang paling dominan mempengaruhi dependent
variable adalah perveived credibility, karena memiliki 5,4% dengan nilai
(0.024) lebih kecil dari nilai yang ditetapkan (0.05).
3. Cara menentukan besar pengaruh dari setiap variabel UTAUT dalam
penerapan e-KTP menggunakan model regresi linier berganda (multiple linear
regression model) dan penghitungannya dibantu dengan menggunakan
software SPSS 16.0. berikut rumus regresinya:
y’ = 5.164 + 0.177 x1 performance expectancy + 0.032 x2 social influence +
0.035 x3 facilitating conditions + 0.204 x4 perceived credibility + 0.084 x5
anxiety.
Sebelumnya dilakukan uji validitas dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment, lalu melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik
Alpha Cronbach.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, analisis dan evaluasi
hubungan antar variabel dari model utaut terhadap penerapan ktp elektronik
dengan menggunakan regresi berganda (studi kasus kota tangerang selatan)
memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih lengkap
lagi. Oleh karena itu maka peneliti mencoba memberikan saran yang sekiranya
dapat berguna untuk penelitian berikutnya, antara lain:
1. Peneliti berharap ada penelitian lanjutan sejenis di luar variabel performance
expectancy, facilitating conditions, social influence, perceived credibility dan
95
Anxiety yang hanya memiliki kontribusi sebesar 11,8% bagi perubahan
variabel intention to use, sedangkan sisanya 88,2% dipengaruhi faktor lain
selain kelima variabel tersebut.
2. Peneliti berharap pemerintah mengembangkan perceived credibility lebih baik
lagi, karena terbukti mempunyai pengaruh paling besar di antara variabel lain
dalam penerapan e-KTP.
96
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching. Ciputat :
Quantum Teaching.
Alavi, M. and Joachimshaler, E., Revisiting Decision Support System
Implementation Research: A Meta Analysis of the Literature and
Suggestions for Researcher”, MIS Quarterly, vol 16, 1992.
Angkasa, Wisman Indra, Bambang Risdianto, dan Kasman. 2003. Pengkajian
Mekanisme Difusi Teknologi Tepat Guna Pertanian. BPPT: Prosiding
Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Vol. V, hal. 140-155.
Al-Qur’anul Karim.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Ed. Revisi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Arikunto. 2002. Ed. Rev. Cet. 12. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto dan Cepi Safruddin Jabar. 2008. Evaluasi program pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Azwar, Saifuddin. (2003). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin (2000). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Crawford, John. 2000. Ed. 2. Evaluation of Libraries and Information Services.
London : Aslib, the association for information management and
information management international.
Davis, F.D.; Bagozzi, R.P.; & Warshaw, P.R. 1989. User Acceptance of Computer
Technology: A Comparison of Two Theorethical Models. Management
Science, Volume 35, Nomor 8.
97
Djaali dan M. Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta :
Grasindo.
Dillon, A. 2001. User Acceptance of Information Technology. Encyclopedia of
Human Factors and Ergonomics.
Draper, N. dan Smith, H. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi Kedua.
Terjemahan Oleh Bambang Sumantri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Echols, John M and Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Gujarati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4th ed. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok materi metodologi penelitian &
aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi
ke-3. Balai Pustaka, Jakarta. Gramedia.
Komaruddin, Sastradipoera. 2004. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan, Edisi
Pertama, Kapa-Sigma, Bandung.
Kutner, M.H., C.J. Nachtsheim., dan J. Neter. 2004. Applied Linear Regression
Models. 4th
ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Lababa, Djunaidi. 2008. Evaluasi program : sebuah pengantar.
<http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/evaluasi-program-
sebuah-pengantar.html>
Loo, W.H.; Yeow, H.P.; & Chong, S.C. 2009. User acceptance of Malaysian
Qovernment Multipurpose Smartcard applications. Government
Information Quarterly, Volume 26, Nomor 2.
Loo, W.H.; Yeow, H.P.; & Chong, S.C. 2011. Acceptability of Multipurpose
Smart National Identity Card: An Empirical Study. Journal of Global
Information Technology Management, Volume 14, Nomor 1.
98
O’Brien, James A. (2001). Introduction To Information System, Essential For The
Internetworked E-business Enterprise (10th ed.). The McGraw-Hill
Companies, Inc
Pressman, R. S. (2006). Rekayasa Perangkat Lunak Panduan Praktisi,
Yogyakarta, Andi.
Pressman, Roger, S, 1997, Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi
(Edisi Satu), Yogyakarta, Andi.
Pressman, R. S. (2005). Software Engineering: A Practiotioner’s Approach, Forth
Edition, McGraw-Hill Book, Co.
Rahayu. 2004. Belajar Mudah SPSS Versi 11.05. Cetakan Pertama. Bandung :
Alfabeta.
ROGERS, E. (1995). Diffusion of Innovations. (New York: Free Press)
Sudarmo, Arie. 2005. Adaptasi Teknologi oleh UKM Masih Rendah. Bisnis.co,
copyright sajadah.Net-All Rights Reserved, 12 Juli 2005.
Tague-Sutclife, J.M. “Some Perspective on the Evaluation of Information
Retrieval System”, Journal of the American Society for Information
Science, 47(1), 1996 : 1-3.
Umar, Husein. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Uzer, Usmar. 2003. Menjadi Guru professional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wikipedia. 2010. Information Needs.
http://en.wikipedia.org/wiki/Information Needs
Venkatesh, V., Morris, M.G., Davis, G.B., dan Davis, F.D., 2003, “User
Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View”, MIS
Quarterly, Vol. 27, No. 3, pp. 425-478/September 2003.
Wang, Y.S.; Wang, Y.M.; Lin, H.H.; & Tang, T.I. 2003. Determinants of user
acceptanceof internet banking: an empirical study. International Journal of
Service Industri Management, Volume 14, Nomor 5. (E:b)
99
<www.tangerangselatan.go.id/>
Yunanda, Martha . 2009. Evaluasi dalam Islam. <http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/1956775-evaluasi-dalam-islam/>
HASIL WAWANCARA
Tanggal : 19 Agustus 2013
Penanya : Mochammad Rikza Luthfi Arief
Responden : Novy Achmad Haryadi Tamher, SH.
Jabatan : KASI Pengolahan Data dan Jaringan Komunikasi
Tempat : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan
1. T : Menurut bapak kenapa e-KTP harus diterapkan di Kota Tangerang Selatan?
J : e-KTP harus diterapkan di Kota Tangerang Selatan karena sangat bermanfaat dalam
mengatasi masalah warga yang memiliki data ganda.
2. T : Apakah menurut bapak e-KTP akan efektif di Kota Tangerang Selatan?
J : Ya, e-KTP akan efektif di Kota Tangerang Selatan karena kecanggihannya.
3. T : Apa saja kendala yang terjadi dalam penerapan e-KTP di Kota Tangerang Selatan?
J : Kendala yang terjadi dalam penerapan e-KTP di Kota Tangerang Selatan bermacam-
macam salah satunya penyesuaian data asli warga yang kita miliki dengan pemerintah
miliki.
4. T : Apakah kelebihan e-KTP dengan KTP sebelumnya?
J : Kelebihan e-KTP dengan KTP sebelumnya sangat menonjol, dari sisi kecanggihannya
dan yang paling penting dapat mencegah warga Kota Tangerang Selatan melakukan
kecurangan dengan menggandakan identitasnya.
5. T : Resiko apa yang ditimbulkan dengan berjalannya e-KTP?
J : Resiko yang ditimbulkan dengan berjalannya e-KTP di Kota Tangerang Selatan
adalah kurangnya fasilitas untuk membaca e-KTP di instansi-instansi penting, terutama
instansi pemerintahnya sendiri.
6. T : Berapakah jumlah warga penduduk Kota Tangerang Selatan?
J : jumlah warga penduduk Kota Tangerang Selatan per 19 Agustus 2013 adalah
1.286.325
7. T : Berapakah jumlah warga penduduk Kota Tangerang Selatan yang sudah mendaftar e-
KTP?
J : jumlah warga penduduk Kota Tangerang Selatan yang sudah mendaftar e-KTP adalah
705.792
8. T : Berapakah jumlah warga penduduk Kota Tangerang Selatan yang sudah memiliki e-
KTP?
J : Jumlah warga penduduk Kota Tangerang Selatan yang sudah memiliki e-KTP adalah
654.158
9. T : Bagaimanakah alur pembuatan e-KTP di Kota Tangerang Selatan?
J : Alur pembuatan e-KTP di Kota Tangerang Selatan sama seperti didaerah lain pada
umumnya,
1. Warga datang ke kecamatan untuk melakukan pembuatan e-KTP sesuai tanggal yang
ditentukan di surat undangan.
2. Operator memasukan NIK warga yang akan membuat e-KTP.
3. Operator mengambil foto warga yang akan membuat e-KTP.
4. warga yang akan membuat e-KTP melakukan perekaman tanda tangan pada signature
pad yang tersedia.
5. warga yang akan membuat e-KTP menempelkan kelima jarinya pada pada alat finger
print yang tersedia untuk merekam sidik jarinya.
6. Operator mengarahkan alat iris kepada warga yang akan membuat e-KTP untuk
merekam retina mata.
7. Terakhir operator melakukan verivikasi untuk menyimpan data warga yang akan
membuat e-KTP tersebut.
10. T : Berapa lama proses warga mendaftar e-KTP di Kota Tangerang Selatan?
J : lama proses warga mendaftar e-KTP di Kota Tangerang Selatan kurang lebih 5 menit
perorang.
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sistem Informasi pada Fakultas Saint dan Teknologi .
Nama : Mochammad Rikza Luthfi Arief
NIM : 107093003129
Jurusan : Sistem Informasi
Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan
lengkap sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kuesioner ini akan dijadikan data dalam
penelitian saya. Oleh karena itu, Bapak/Ibu/Saudara/i diminta untuk membaca dengan teliti
dan menjawabnya dengan lengkap. Tidak ada jawaban benar atau salah, yang terpenting
adalah memilih jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Segala informasi yang
diterima dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan untuk
keperluan akademis.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab
semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya ucapkan beribu terima kasih.
Data tentang Responden (Diisi dengan lengkap)
Mohon pernyataan di bawah ini diisi dengan data Bapak/Ibu/Sdr/i.
Jika keberatatan mencantumkan nama, maka pertanyaan tersebut boleh
untuk tidak di jawab.
o Nama : …………………………
o Umur : …………………………
o Jenis Kelamin *
( ) Laki-laki ( ) Perempuan
o Alamat : …………………………
o Kecamatan*
( ) Ciputat ( ) Pondok Aren ( ) Setu
( ) Ciputat Timur ( ) Serpong
( ) Pamulang ( ) Serpong Utara
*Berikan tanda (X) pada kolom yang tersedia
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan mengenai penerapan e-KTP di Kota
Tangerang Selatan. Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk memberikan tanggapan atas pernyataan
tersebut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang disediakan. Adapun alterntif
pilihan adalah sebagai berikut:
No Pernyataan S SS N TS STS
Performance Expectancy
1 e-KTP memudahkan proses identifikasi.
2 e-KPT mempercepat proses verifikasi identitas.
3 e-KTP meningkatkan kepercayaan akan validitas
(kebenaran) identitas saya.
Social Influence
4 Adanya pengaruh dari relasi/teman/tetangga/saudara
yang mendorong saya untuk menggunakan e-KTP.
5 Dorongan pemerintah mempengaruhi saya untuk
menggunakan e-KTP
6 Secara keseluruhan, Pemerintah telah mendukung
adanya penggunaan e-KTP.
Facilitating Conditions
7 Pembaca chip e-KTP sudah tersedia dalam jumlah yang
memadahi.
8 Scanner sidik jari sudah tersedia dalam jumlah yang
memadahi.
9 Pemerintah menyediakan pegawai/instansi khusus yang
membantu jika menghadapi kesulitan dalam
menggunakan
STS (Sangat Tidak Setuju) = 1
TS (Tidak Setuju) = 2
N (Netral) = 3
S (Setuju) = 4
SS (Sangat Setuju) = 5
“Terimakasih saya sampaikan kepada
Bapak/Ibu/Sdr/i atas kerjasamanya dalam
pengisian lembar kuesioner ini, semoga hasil
penelitian ini dapat memberikan kontribusi
kepada kemajuan teknologi di Indonesia.”
e-KTP.
Perceive Credibility
10 e-KTP lebih aman.
11 e-KTP sulit untuk dipalsukan.
12 e-KTP mengurangi kemungkinan pencurian identitas.
13 e-KTP menghindari pelanggaran privasi (menghindari
kebocoran informasi sensitif pada pihak ketiga tanpa
ijin).
Anxiety
14 Saya takut menggunakan e-KTP karena takut hilang
15 Saya takut menggunakan e-KTP karena tidak percaya
terhadap fitur keamanan yang ada pada e-KTP
16 Saya segan untuk menggunakan e-KTP karena takut
merusak e-KTP akibat penggunaan yang berlebihan
Intention to Use
17 Saya memiliki rencana untuk menggunakan e-KTP
dalam
waktu dekat
18 Saya bermaksud untuk menggunakan e-KTP dalam
waktu
dekat
19 Saya memperkirakan bahwa saya akan menggunakan e-
KTP dalam waktu dekat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
responden pe1 pe2 pe3 si1 si2 si3 fc1 fc2 fc3 pc1 pc2 pc3 pc4 a1 a2 a3 itu1 itu2 itu3 responden pe1 pe2 pe3 si1 si2 si3 fc1 fc2 fc3 pc1 pc2 pc3 pc4 a1 a2 a3 itu1 itu2 itu3 responden pe1 pe2 pe3 si1 si2 si3 fc1 fc2 fc3 pc1 pc2 pc3 pc4 a1 a2 a3 itu1 itu2 itu3
1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 38 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 75 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4
2 4 4 4 1 1 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 39 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 76 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 5 2 2 3 4 4 4 40 5 5 5 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 77 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4
4 4 4 2 2 4 4 5 1 1 4 2 4 2 2 2 2 3 4 4 41 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 3 4 2 4 3 3 5 78 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2
5 4 4 4 3 3 4 1 1 1 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 42 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 79 4 4 4 2 3 4 2 2 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4
6 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 43 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 3 3 3 80 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3
7 5 5 4 3 5 4 3 3 4 5 3 3 3 2 2 2 5 5 5 44 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 5 4 3 3 2 5 5 5 81 4 4 4 2 4 5 2 2 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3
8 3 3 5 2 3 2 3 5 3 2 3 2 3 3 2 3 5 3 5 45 2 2 3 1 5 2 1 1 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 82 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3
9 5 5 5 5 2 2 4 3 5 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 46 4 4 2 2 5 5 3 3 3 5 4 4 3 3 2 2 2 2 2 83 4 4 4 2 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
10 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 47 3 3 3 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 84 4 4 5 3 3 2 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
11 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 48 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 85 3 4 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4
12 4 4 5 5 4 4 3 3 5 5 4 5 4 1 2 1 5 5 5 49 4 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 86 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 2 3 4 4 5
13 3 5 3 2 5 5 5 3 3 3 5 5 3 2 2 3 5 5 5 50 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 87 4 4 4 4 5 5 3 2 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
14 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 5 4 2 4 3 4 5 4 4 51 4 5 4 5 2 1 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 88 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3
15 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 2 2 2 3 3 3 52 5 3 4 2 4 4 5 3 4 4 3 4 3 5 3 5 4 5 4 89 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5
16 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 53 3 3 3 3 5 5 2 3 1 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 90 4 4 5 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
17 3 3 4 4 2 1 3 4 2 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 54 3 3 4 1 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91 5 5 5 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4
18 5 5 5 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 55 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 1 2 2 4 4 3 3 5 5 92 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 2 4 3 3 5
19 3 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 56 5 5 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 93 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4
20 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 57 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 1 1 5 5 5 94 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 3 3 3
21 5 4 5 3 5 4 2 2 2 5 4 3 4 1 1 2 5 5 5 58 4 5 4 5 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 95 5 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 3 3 2 5 5 5
22 4 4 4 2 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 59 5 5 5 5 2 2 5 4 5 5 5 4 4 2 1 2 5 4 5 96 2 2 3 1 5 5 1 1 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3
23 5 5 2 5 5 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 60 4 4 3 4 5 4 2 3 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 3 97 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4
24 4 4 5 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 61 4 4 4 2 4 5 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 98 5 5 4 3 5 5 3 3 4 5 3 3 3 2 2 2 5 5 5
25 4 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 1 1 3 3 3 99 3 3 5 2 3 2 3 5 3 2 3 2 3 3 2 3 5 3 5
26 3 5 2 3 3 3 2 1 1 3 5 2 2 3 5 5 5 5 5 63 5 3 5 3 3 3 3 5 4 5 3 3 2 5 5 5 3 3 5 100 5 5 5 5 2 1 4 3 5 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4
27 2 3 3 2 4 5 5 5 5 3 5 3 3 2 3 4 3 3 3 64 3 3 4 2 4 4 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3
28 4 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 65 5 5 4 4 4 4 1 2 1 1 2 3 5 5 3 3 3 2 2 429 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 66 4 4 4 4 3 3 3 1 2 4 1 3 2 4 4 4 3 3 2 530 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 67 2 2 5 1 4 4 1 1 1 5 2 5 5 3 3 5 5 5 5 331 5 5 5 3 4 4 1 1 2 4 4 5 5 1 2 2 3 3 3 68 5 4 5 2 4 5 3 4 5 3 2 5 3 2 3 2 3 3 3 2
32 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 69 4 4 5 4 5 4 3 3 5 5 4 3 5 1 2 2 5 5 4 1
33 2 2 4 1 2 2 3 2 2 2 5 4 3 2 2 2 3 3 2 70 5 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3
34 4 4 3 5 5 5 1 1 1 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 71 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5
35 5 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 4 3 3 2 5 5 5 72 4 4 5 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
36 3 3 3 5 3 3 5 3 3 5 5 5 3 3 5 3 5 5 3 73 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
37 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 74 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3
Intention to usesocial influence Perceive Credibility Anxiety
setujusangat setuju
netraltidak setuju
sangat tidak setuju
Performance Expectancy Facilitating Conditions Facilitating Conditions Performance Expectancy Facilitating ConditionsPerformance Expectancy Perceive Credibility Anxiety Intention to usesocial influence Intention to usePerceive Credibility Anxiety social influence
DF = n-2
Tingkat Signifikansi Untuk Uji 1 arah
0,05 0,025 0,001 0,005 0,0005
Tingkat Signifikansi Untuk Uji 2 arah
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
1 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 1,0000
2 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9990
3 0,8054 0,8783 0,9343 0,9587 0,9911
4 0,7293 0,8114 0,8822 0,9172 0,9741
5 0,6694 0,7545 0,8329 0,8745 0,9509
6 0,6215 0,7067 0,7887 0,8343 0,9249
7 0,5822 0,6664 0,7498 0,7977 0,8983
8 0,5494 0,6319 0,7155 0,7646 0,8721
9 0,5214 0,6021 0,6851 0,7348 0,8470
10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233
11 0,4762 0,5529 0,6339 0,6835 0,8010
12 0,4575 0,5324 0,6120 0,6614 0,7800
13 0,4409 0,5140 0,5923 0,6411 0,7604
14 0,4259 0,4973 0,5742 0,6226 0,7419
15 0,4124 0,4821 0,5577 0,6055 0,7247
16 0,4000 0,4683 0,5425 0,5897 0,7084
17 0,3887 0,4555 0,5285 0,5751 0,6932
18 0,3783 0,4438 0,5155 0,5614 0,6788
19 0,3687 0,4329 0,5034 0,5487 0,6652
20 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368 0,6524
21 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256 0,6402
22 0,3438 0,4044 0,4716 0,5151 0,6287
23 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052 0,6178
24 0,3297 0,3882 0,4534 0,4958 0,6074
25 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869 0,5974
26 0,3172 0,3739 0,4372 0,4785 0,5880
27 0,3115 0,3673 0,4297 0,4705 0,5790
28 0,3061 0,3610 0,4226 0,4629 0,5703
29 0,3009 0,3550 0,4158 0,4556 0,5620
30 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487 0,5541
31 0,2913 0,3440 0,4032 0,4421 0,5465
32 0,2869 0,3388 0,3972 0,4357 0,5392
33 0,2826 0,3338 0,3916 0,4296 0,5322
34 0,2785 0,3291 0,3862 0,4238 0,5254
35 0,2746 0,3246 0,3810 0,4182 0,5189
36 0,2709 0,3202 0,3760 0,4128 0,5126
37 0,2673 0,3160 0,3712 0,4076 0,5066
38 0,2638 0,3120 0,3665 0,4026 0,5007
39 0,2605 0,3081 0,3621 0,3978 0,4950
40 0,2573 0,3044 0,3578 0,3932 0,4896
41 0,2542 0,3008 0,3536 0,3887 0,4843
42 0,2512 0,2973 0,3496 0,3843 0,4791
43 0,2483 0,2940 0,3457 0,3801 0,4742
44 0,2455 0,2907 0,3420 0,3761 0,4694
45 0,2429 0,2876 0,3384 0,3721 0,4647
46 0,2403 0,2845 0,3348 0,3683 0,4601
47 0,2377 0,2816 0,3314 0,3646 0,4557
48 0,2353 0,2787 0,3281 0,3610 0,4514
49 0,2329 0,2759 0,3249 0,3575 0,4473
50 0,2306 0,2732 0,3218 0,3542 0,4432
51 0,2284 0,2706 0,3188 0,3509 0,4393
52 0,2262 0,2681 0,3158 0,3477 0,4354
53 0,2241 0,2656 0,3129 0,3445 0,4317
54 0,2221 0,2632 0,3102 0,3415 0,4280
55 0,2201 0,2609 0,3074 0,3385 0,4244
56 0,2181 0,2586 0,3048 0,3357 0,4210
57 0,2162 0,2564 0,3022 0,3328 0,4176
58 0,2144 0,2542 0,2997 0,3301 0,4143
59 0,2126 0,2521 0,2972 0,3274 0,4110
60 0,2108 0,2500 0,2948 0,3248 0,4079
61 0,2091 0,2480 0,2925 0,3223 0,4048
62 0,2075 0,2461 0,2902 0,3198 0,4018
63 0,2058 0,2441 0,2880 0,3173 0,3988
64 0,2042 0,2423 0,2858 0,3150 0,3959
65 0,2027 0,2404 0,2837 0,3126 0,3931
66 0,2012 0,2387 0,2816 0,3104 0,3903
67 0,1997 0,2369 0,2796 0,3081 0,3876
68 0,1982 0,2352 0,2776 0,3060 0,3850
69 0,1968 0,2335 0,2756 0,3038 0,3823
70 0,1954 0,2319 0,2737 0,3017 0,3798
71 0,1940 0,2303 0,2718 0,2997 0,3773
72 0,1927 0,2287 0,2700 0,2977 0,3748
73 0,1914 0,2272 0,2682 0,2957 0,3724
74 0,1901 0,2257 0,2664 0,2938 0,3701
75 0,1888 0,2242 0,2647 0,2919 0,3678
76 0,1876 0,2227 0,2630 0,2900 0,3655
77 0,1864 0,2213 0,2613 0,2882 0,3633
78 0,1852 0,2199 0,2597 0,2864 0,3611
79 0,1841 0,2185 0,2581 0,2847 0,3589
80 0,1829 0,2172 0,2565 0,2830 0,3568
81 0,1818 0,2159 0,2550 0,2813 0,3547
82 0,1807 0,2146 0,2535 0,2796 0,3527
83 0,1796 0,2133 0,2520 0,2780 0,3507
84 0,1786 0,2120 0,2505 0,2764 0,3487
85 0,1775 0,2108 0,2491 0,2748 0,3468
86 0,1765 0,2096 0,2477 0,2732 0,3449
87 0,1755 0,2084 0,2463 0,2717 0,3430
88 0,1745 0,2072 0,2449 0,2702 0,3412
89 0,1735 0,2061 0,2435 0,2687 0,3393
90 0,1726 0,2050 0,2422 0,2673 0,3375
91 0,1716 0,2039 0,2409 0,2659 0,3358
92 0,1707 0,2028 0,2396 0,2645 0,3341
93 0,1698 0,2017 0,2384 0,2631 0,3323
94 0,1689 0,2006 0,2371 0,2617 0,3307
95 0,1680 0,1996 0,2359 0,2604 0,3290
96 0,1671 0,1986 0,2347 0,2591 0,3274
97 0,1663 0,1975 0,2335 0,2578 0,3258
98 0,1654 0,1966 0,2324 0,2565 0,3242
99 0,1646 0,1956 0,2312 0,2552 0,3226
100 0,1638 0,1946 0,2301 0,2540 0,3211