i
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI
GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E
SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2008/2009
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan biologi
Oleh :
MARTINA
A 420 050 033
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009
ii
PERSETUJUAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI
GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E
SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2008/2009
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
MARTINA
A 420 050 033
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Mengetahui,
Pembimbing I
Prof. Em.D Sutoyo
Pembimbing II
Drs. Djumadi M.Kes
iii
PENGESAHAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI
GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E
SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2008/2009
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
MARTINA
A 420 050 033
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 29 Juni 2009
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Prof . Em.D Sutoyo ( )
2. Drs. Djumadi, M. Kes ( )
3. Dra. Suparti, M.Si ( )
Surakarta, 29 Juni 2009
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. Sofyan Anif, M.Si
NIK. 547
iv
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjamg pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam
pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, Juni 2009
MARTINA
A 420 050 033
v
MOTTO
”Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarla:, sesungguhnya bumi ini milik Allah yang dipakakanNya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”.
(Q.S Al A’raf : 128) ”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”.
(Q.S Al Insyiroh : 6-8) Jika engkau menginginkan atau menyelesaikan suatu perkara, maka pelan-pelanlah (tenanglah) hingga Allah akan menunjukkan padamu jalan keluarnya.
(HR. Bukhori) Janganlah sekali-kali engkau berputus asa walaupun harus menempuh masa yang panjang, jika engkau meminta pertolongan dengan sikap sabar, pasti kau akan menemukan jalan keluarnya. Berperilakulah seperti orang yang sabar saat mengejar tujuan, laksana pengetuk pintu yang terus mengetuk.
(Abdul Azis) Semangat dan senyumlah selalu sebagai awal ungkapan syukur dan penghargaan terimakasih bagi orang lain
(Penulis)
vi
PERSEMBAHAN
Untaian kata kiranya tak cukup untuk ungkapkan nikmat yang tiada terkira, desiran nadi, hamburan nafas dan sempurnanya indera membuat huruf demi huruf mampu terhimpun penih makna segala puji hanya untukmu ya Allah SWT. Karya nan sederhana ini kupersembahkan teruntuk:
Wujud bakti ananda kepada bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang yang takkan pernah lekang oleh waktu dan senantiasa mendoakanku dengan tulus ikhlas serta menuntunku disetiap langkah-langkahku Adik-adikku yang tercinta de’ Siti, Dila dan Diva terimakasih kalianlah sebagai penghibur, pemberi semangat dan kebahagiaan sejatiku Buat keluarga besar semuanya baik p’de, bude, bule, pa’le yang telah mendorong dan mendoakan sehingga penulis mampu dan berusaha tegar menghadapi kehidupan ini. Sahabat-sahabat terbaikku Atik, Retes, Tin Nyaik, Fitri, Dwi, Jeki, Wita, Tutik, Mega, Yani, Retno dan teman-teman biologi angkatan ’05 yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak warna kehidupan dikampus ini, semoga persahabatan kita tak terhenti sampai disini makasih buat kebersamaan yang pernah kita lalui dan terus Semangat....!!! Keluarga Besar kost WK Mb’ Lina, Nita, Nuri, Ani, maya terimakasih atas kebersamaannya selama ini canda tawamu tidak akan pernah terlupakan Seseorang yang kelak menjadi imam yang akan membimbing dalam setiap langkahku Amamaterku, Semoga jadi awal kesuksesanku
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan nikmat yang tidak ternilai harganya. Shalawat
serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
shabatnya. Atas izin-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
”PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN
STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN
PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA
KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II TAHUN
AJARAN 2008/2009”
pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup Skripsi ini
disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna memperoleh gelar
kesarjanaan pendidikan S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penyusunan
skripsi ini penulis banyak melibatkan pihak yang telah rela meluangkan waktu
untuk memberikan bantuan, saran, bimbingan serta informasi-informasi yang
diperlukan. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. Sofyan Anif, M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
viii
2. Dra. Tuti Rahayu, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.
3. Prof. Em.D Sutoyo , selaku Pembimbing I yang telah ikhlas meluangkan
waktunya dan sabar dalam membimbing dan memberi arahan serta nasehat.
4. Drs. Djumadi, M. Kes, selaku Pembimbing II yang telah ikhlas meluangkan
waktunya dan sabar dalam membimbing, memberi arahan dan nasehat serta
selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama belajar di
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
5. Dra. Suparti, M.Si, selaku penguji III yang telah berkenan meluangkan waktu.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing dan memberikan arahan ilmu
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
7. Jaka Suprianta, S.pd, selaku Kepala SMP Negeri 2 Banyudono yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
8. Sri Subiyanti, S. Pd, selaku guru biologi kelas VII E SMP Negeri 2
Banyudono yang telah memberikan masukan dan arahan serta membantu
penulis selama melakukan penelitian tindakan kelas.
9. Siswa-siswi SMP Negeri 2 Banyudono atas partisipasi dan kerjasamanya.
10. Teman-teman Biologi angkatan 2005
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga
semua amal baik yang telah diberikan senantiasa mendapat ridho Allah SWT.
Amin.
Wassalamualiakum Wr. Wb
Surakarta, Juni 2009
MARTINA
A 420 050 033
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................... 5
C. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar ........................................................................... 7
B. Pembelajaran Biologi .................................................................. 10
C. Strategi Group To Group Exchange ............................................ 12
D. Hasil Belajar ................................................................................ 15
E. Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 17
F. Kerangka Pemikiran .................................................................... 19
G. Hipotesis ...................................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 22
x
B. Jenis Penelitian ............................................................................ 22
C. Prosedur Penelitian ...................................................................... 23
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 30
E. Teknik Analisis Data ................................................................... 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 38
B. Pembahasan .................................................................................. 43
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 48
B. Saran ............................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Asumsi Penyebab Masalah ........................................................................... 25
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Strategi Group To Group
Exchange ...................................................................................................... 27
3. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi . 33
4. Ringkasan Anava Atau Variansi Untuk Menguji Hipotesis k Sampel ......... 34
5. Rekapitulasi Hasil Penelitian Dengan Metode Pembelajaran Model Group To
Group Exchange Siklus I Sampai Dengan Siklus III .................................... 42
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kegiatan Pada Setiap Siklus PTK ................................................................ 19
2. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 20
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus
2. RPP Kemampuan Awal
3. RPP Siklus I
4. RPP Siklus II
5. RPP Siklus III
6. Lembar Diskusi Kemampuan Awal
7. Lembar diskusi siklus I
8. Lembar diskusi siklus II
9. Lembar diskusi siklus III
10. Soal Kemampuan Awal
11. Soal Siklus I
12. Soal Siklus II
13. Soal Siklus III
14. Daftar Presensi Siswa Kelas VII E
15. Daftar Nama Kelompok
16. Format Penilaian Ranah Kognitif
17. Data Penilaian Ranah Kognitif
18. Format Penilaian Ranah Afektif
19. Data Penilaian Ranah Afektif Kemampuan Awal
20. Data Penilaian Ranah Afektif Siklus I
21. Data Penilaian Ranah Afektif Siklus II
22. Data Penilaian Ranah Afektif Siklus III
23. Daftar Hasil Belajar Siswa Biologi (Pengujian Hipotesis Analisis Kovariansi
Dengan 4 Variabel)
24. Uji Normalitas
25. Korelasi
26. Variansi
xiv
27. Uji t-test
28. Tabulasi Analisis Data Hasil Belajar Siswa
29. Materi Pentingnya Keanekaragaman Makhluk hidup
30. Catatan Lapangan
31. Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurve Normal Dari 0 S/D Z
32. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t
33. Tabel Nilai-Nilai r Poduct Moment
34. Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi F
35. Tabel Nilai Kritik Uji Lilliefors
xv
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI
GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E
SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2008/2009
MARTINA, A 420 050 033, Program Studi Pendidikan Biologi
Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2009. 48 halaman
ABSTRAK
Siswa pasif dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran,
menyebabkan hasil belajar biologi siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan metode group to group exchange dapat meningkatkan
aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa kelas VII E
SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 40 siswa.Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode tes, serta catatan
lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik kovariansi.
Melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan guru biologi
kepada siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Hal ini berdasarkan
refleksi dan evaluasi pada analisis data yang diperoleh, aspek afektif siswa
sebelum tindakan 25.6 (kurang berhasil), Siklus I 25.26 (kurang berhasil), Siklus
II 35.3 (cukup berhasil) dan Siklus III 40.77 (berhasil). Aspek kognitif, yaitu
anava Fhit (6.75) lebih besar dari pada Ftab (0.05) (2.80) artinya ada perbedaan yang
bermakna dari hasil belajar siswa keseluruhan siklus. t-tes (dua arah) dengan
membandingkan nilai ttabel (0.05) (2.021) dan ttab (0.01) (2.704), antara sebelum
tindakanl dengan Siklus I thit (-10.25) lebih besar daripada ttab, artinya adanya
perbedaan hasil belajar siswa antar siklus dan sangat bermakna. Antara Siklus I
dengan Siklus II thit (-41.67) lebih besar daripada ttab, artinya adanya perbedaan
hasil belajar siswa antar siklus dan sangat bermakna. Antara Siklus II dengan
Siklus III thit (-36) lebih besar daripada ttabel, artinya adanya perbedaan hasil
belajar siswa antar siklus dan sangat bermakna. Korelasi, dengan membandingkan
nilai rtab (0.05) (0.320) dan rtabel (0.01) (0.413), antara sebelum tindakan dengan Siklus
I rhit (0.981) lebih besar dari pada rtab, artinya adanya hubungan antara metode
group to group exchange dengan hasil belajar biologi masing-masing individu,
bersifat kuat dan sangat bermakna. Antara Siklus I dengan Siklus II rhit (0.978)
lebih besar dari pada rtab artinya adanya hubungan antara metode group to group
exchange dengan hasil belajar biologi masing-masing individu, bersifat kuat dan
sangat bermakna.Antara Siklus II dengan Siklus III rhit (0.983) artinya adanya
hubungan antara metode group to group exchange dengan aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar biologi masing-masing individu, bersifat kuat
dan sangat bermakna.
Kata kunci : Metode Pembelajaran model group to group exchange, aktivitas
belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha mengembangkan dan membina potensi
sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang
diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan di tingkat dasar, menengah
dan perguruan tinggi. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk
mengubah agar dapat memiliki pengetahuan ketrampilan dan sikap pelajar
sebagai bentuk perubahan hasil belajar. Perubahan diri hal ini biasanya
dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa metode dan kegiatan
praktek untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar metode dan
kegiatan proses belajar mengajar sehingga siswa aktif didalamnya (Hadi,
1994).
Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keamanan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(UU Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal (1)). Pendidikan dalam
pelaksanaannya memerlukan proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan yang saling berkaitan dalam suatu sistem
pendidikan yang integral.
2
Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan adalah
dengan menggunakan pembelajaran aktif dimana siswa melakukan sebagian
besar pekerjaan yang harus dilakukan. Siswa menggunakan otak untuk
mempelajari berbagai masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung, dan
menarik hati dalam belajar. Untuk mempelajari sesuatu dengan baik, belajar
aktif membantu untuk mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyan tentang
pelajaran tertentu, dan mendiskusikannya dengan yang lain. Dalam belajar
aktif yang paling penting siswa perlu memecahkan masalah sendiri,
menemukan contoh-contoh, mencoba ketrampilan dan melaksanakan tugas-
tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki (Silberman,
2001).
Dalam proses belajar mengajar, guru kedudukan sehingga figure
sentral di tangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah agar para guru mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik, maka hendaknya para guru memahami
dengan seksama hal-hal yang penting dalam proses belajar mengajar (Usman,
1990). Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat memilih dan
menggunakan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan
pembelajaran, waktu yang tersedia. Jumlah siswa, materi pelajaran, dan
kondisi siswa dalam proses pembelajaran (Suryabrata, 1993).
Peran guru sebagai fasilitator dan motivator yang mampu membimbing
dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan perannya
3
guru harus kreatif dan inovatif serta menerapkan pembelajaran aktif untuk
meningkatkan keberhasilan pendidikan (Hidayat, 2001). Guru berhak memilih
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan, tujuan
pembelajaran, pembelajaran (Suryabarata, 1994). Dengan demikian terdapat
pembaharuan di bidang metode pembelajaran, strategi pembelajaran dan
peningkatan referensi pendidikan.
Untuk meningkatkan kekurangan-kekurangan metode maupun strategi
yang digunakan seseorang guru dianjurkan untuk melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) bersama guru lain atau peneliti dengan melihat aspek
interaksi siswa dalam proses dapat menganalisis, mensitesis terhadap apa yang
telah dilakukan di kelas, yang berarti guru dapat memperbaiki pembelajaran
sehingga lebih efektif (Supardi, 2006).
Keberhasilan suatu pendidikan berkaitan dengan masalah untuk mencapai
keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran akan
efektif apabila siswa menggunakan otak untuk mempelajari berbagai masalah
dan mencari solusinya (Hidayat, 2006). Salah satu cara untuk membuat siswa
belajar aktif adalah dengan membuat mereka bertanya dan berani
mengemukakan pendapatnya. Cara ini mampu mengubah siswa untuk
mencapai kunci belajar yaitu bertanya (Zaini, dkk, 2007).
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta ddik untuk
membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan
masing-masing. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana agar
4
mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi
perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakan dalam Standar Isi (SI)
dan standar kompetensi kelulusan. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide,
konsep dan kebijakan kurikulum. Kurikulum potensial dalam suatu aktivitas
pembelajaran sehinga peserta didik menguasai seperangkat komperensi
tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Mulyasa, 2008)
Model pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran
dengan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok. Model
pembelajaran kooperatif memandang siswa sebagai kesatuan tersendiri untuk
mencapai tujuan. Kelompok dapat dibuat berdasarkan perbedaan individual
dalam kemampuan belajar, perbedaan minat dan bakat belajar, jenis kegiatan
wilayah tempat tinggal dan sebagainya. Strategi group to group exchange
merupakan pembelajaran kelompok yang melatih siswa untuk bekerjasama
dalam kelompok dan melatih siswa belajar sambil berkreatifitas.
Dari uraian diatas perlu dilakukan penelitian tentang
“PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN
STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK
BAHASAN PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK
HIDUP SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009”.
5
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan dikaji secara mendalam maka
perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Subyek Penelitian
Siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009.
2. Obyek Penelitian
Aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa dengan
menggunakan strategi Group to group exchange.
3. Parameter
Parameter yang digunakan adalah aktivitas belajar yang dicerminkan
dengan hasil belajar siswa, yaitu hasil akhir dan pembelajaran siswa kelas
VII E SMP N 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 dengan strategi Group
to group exchange yang ditujukan dalam aspek kognitif dan afektif.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu, Apakah ada peningkatan aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa dengan strategi group to group
exchange pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup
siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009?
6
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar
yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa dengan strategi group to group
exchange pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup
siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan
tentang penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Guru
a. Memberikan masukan dan mempertimbangkan untuk menerapkan
strategi group to group exchange.
b. Memberikan informasi untuk lebih lanjut menekankan keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Sebagai sistem pertimbangan dan masukan serta menumbuhkan
motivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
3. Sekolah
Penerapan strategi pembelajaran aktif dan menyenangkan mampu
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sehingga tujuan pendidikan
tercapai
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1999) kata aktivitas berasal
dari bahasa inggris activity yang artinya “keaktifan , kegiatan, kesibukan yang
dilakukan seseorang disebut aktivitas. Montessori (Sardiman, 2001)
berpendapat anak-anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri
membentuk sendiri. Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan
mengamati bagaimana perkembangan anak didiknya. Pertanyaan Montessori
tersebut memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas
adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik hanya memberikan bimbingan
dan merencanakan segala kegiatan yang akan dilalui dalam proses proses
belajar mengajar.
Rousseau (Sardiman, 2001) memberikan penjelasan bahwa dalam
kegiatan belajar segala pengetahuan harus diperoleh dengan bekerja sendiri
pengalaman sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa adanya aktivitas
maka proses belajar tak mungkin terjadi.
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa di sekolah.
Aktivitas tersebut tidak cukup hany amendengarkan dan mencatat seperti
lazim yang terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Diedrich (Rohani, 2004)
membuat suatu daftar yang dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Visual
8
activities, seperti: membaca, melihat gambar demontrasi, percobaan,
pengamatan. Percobaan orang lain. 2) Oral activities, seperti: menyatakan,
merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat
mengadakan wawancara, diskusi. 3) Listening activities, seperti
mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan diskusi, mendengarkan
musik, mendengarkan pidato. 4) Writing activities, seperti: menulis cerita,
menulis karangan, menulis laporan, mengisi angket, menyalin. 5) Drawing
activities, seperti menggambar, membuat garafik, peta, diagram. 6) Motor
activities, seperti: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model
konstruksi, model merapasi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa
melihat hubungan, mengambil keputusan. 8) Emotional activities, seperti:
menaruh minat, merasakan bosan, gembira, bersemangat, berpengaruh, berlari,
tenang, gugup.
Dari beberapapendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
aktivitas siswa merupakan salah satu faktor yang sangat dominant dalam
proses memperoleh pengetahuan dan beranekaragam jenisnya.
Belajar merupakan perilaku siswa yang komplek sebagai tindakan,
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa merupakan penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat
siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Bradway, 2003).
Belajar merupakan proses siswa memperoleh kecakapan, ketrampilan
dan sikap yang dimulai dari kecil sampai akhir hayat. Belajar sebagai proses
perubahan perilaku melalui pengalaman belajar siswa yang meliputi strategi
9
dan metode yang digunakan dalan kegiatan pembelajaran. Adapun unsur-
unsur belajar yang berpengaruh yaitu : a) motif untuk belajar (sesuatu uang
mendorong keinginan yang akan dipenuhi), b) tujuan yang akan dicapai (hasil
akhir suatu perbuatan) dan c) situasi yang mempengaruhi keadaan diri sendiri
yang menunjang efisiensi belajar yaitu: kesiapan untuk belajar, minat dan
konsentrasi dalam belajar (Salam, 2004), jadi belajar merupakan tindakan
yang dialami oleh siswa sendiri dalam proses memperoleh kecakapan,
ketrampilan dan sikap sebagai proses perubahan tingkah laku siswa melalui
pengalaman yang diperoleh dari kecil sampai akhir hayat.
Menurut Siregar (2004), menyatakan bahwa pembelajaran adalah
upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah pencapaiannya. Dalam kegunaan pembelajaran perlu dipilih
strategi yang tepat.
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar yang merupakan proses interaksi antara siswa
dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan, pembelajaran adalah usaha
sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan (Selfert, 2007)
Belajar adalah proses yang dialami oleh siswa dalam memperoleh
kecakapan, ketrampilan dan sikap sebagai proses perubahan tingkah laku yang
diperoleh dari lingkungan sekitarnya yang dimulai sejak kecil hingga akhir
hayat melalui pengalaman. Belajar dialami oleh setiap individu yang
dipengaruhi oleh minat dan konsentrasi belajar, keteraturan waktu, disiplin
10
dan motif belajar yang dirancang untuk membantu siswa mempelajari suatu
pengetahuan, ketrampilan dan sikap melalui proses interaksi antara siswa dan
siswa lain, siswa dengan guru dan siswa dengan lingkungan sekitar, sehingga
siswa mampu menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
yang mengarah pada perubahan tingkah laku yang lebih baik.
Bradway (2003), menyatakan bahwa kondisi-kondisi umum yang
mengganggu proses pembelajaran adalah kekacauan karena kurang perhatian,
problem perkembangan penglihatan dan dislexia (gangguan dalam
kemampuan membaca).
B. Pembelajaran Biologi
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang berasal atau
berubah lewat reaksi dari situasi yang dihadapi dengan keadaan bahwa
karakeristik-karakteristik dari perubahan dari aktivitas tidak dapat dijelaskan
dengan sadar kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahan-
perubahan sementara dari organisme (Jogiyanto, 2006).
Pembelajaran juga dapat diartikan kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru.
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan
(Sagala, 2003). Pembelajaran merupakan proses dua arah. Pembelajaran
merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk memeblajarkan
11
siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses
pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Pembelajaran menurut Dimyati dan Moedjiono (1990) adalah kegiatan
guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa
belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
UUSPN No. 20. tahun 203 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan
berfikir siswa serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi pelajaran.
Pemahaman tentang pengetahuan biologi yang dilakukan melalui
kegiatan belajar mengajar di SMP lebih ditekankan pada penguasaan konsep-
konsep biologi erat kaitannya dengan aspek lainnya disamping itu juga untuk
memberikan bekal kepada siswa agar mampu menggunakan metode ilmiah
dilandasi dengan sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.(Hasibuan dan Moedjiono, 1995).
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan gagasan,
konsep terorganisasi, tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman
melalui serangkaian proses ilmiah, proses ini melalui penyelidikan,
12
penyusunan dan penyajian gagasan untuk menjawab gejala-gejala
permasalahan yang harus ada melalui proses ilmiah (Nuryani,1995).
Biologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk
hidup.mata pelajaran biologi diberikan kepada siswa disekolah dengan tujuan
agar siswa lebih memahami konsep biologi dengan mengagumi kebesaran dan
keagungan penciptanya,yang lebih penting adalah mengarahkan siswa untuk
mampu berfikir secara kritis dan ilmiah dalam menyelesaikan masalah.
C. Strategi Group To Group Exchange
Strategi group to group exchange merupakan pemberian tugas yang
berbeda kepada kelompok siswa yang berbeda. Masing-masing kelompok
mengajarkan apa yang dipelajari untuk sisa kelas (Silberman, 2006) Adapun
langkah-langkah strategi Group to group exchange sebagai berikut :
a. Memilih sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian posisi,
konsep,pendekatan untuk ditugaskan. Topik haruslah sesuatu yang
mengembangkan sebuah pertukaran.
b. Membagi kelas kedalam kelompok sesuai jumlah tugas.
c. Masing-masing kelompok mempersiapkan untuk mengujikan topik yang
mereka kerjakan.
d. Kelompok memilih presenter untuk menyampaikan kepada kelompok lain.
e. Setelah presentasi singkat, siswa dari kelompok lain diberi kesempatan
untuk bertanya atau tawarkan pandangan mereka sendidri
13
f. Melanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi
dan merespon pertanyaan juga komentar peserta
Menurut Sagala (2006), kelebihan dan kekurangan kerja kelompok yaitu
sebagai berikut :
a. Kebihannya adalah : 1) membiasakan siswa bekerja sama menurut paham
demokrasi, memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan
sikap musyawarah dan tanggung jawab, 2) menimbulkan rasa kompetitif
yang sehat, 3) guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid cukup
memperhatikan kelompok, 4) melatih ketua untuk melaksanakan tugas
kewajiban sebagai siswa yang patuh peraturan.
b. Kelemahannya adalah : 1) sulit menyusun kelompok yang homogen,
terkadang siswa merasa tidak enak dengan anggota kelompok yang dipilih
oleh guru, 2) dalam kerja kelompok terkadang pemimpin kelompok sulit
menjelaskan dan mengadakan pembagian kerja, anggota kelompok
kadang-kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan oleh pemimpin
kelompok dan dalam belajar kelompok sering tidak terkendali sehingga
menyimpang dari rencana yang telah ditentukan.
Strategi group to group exchange merupakan salah satu strategi
pembelajaran aktif yang memanfaatkan kelompok belajar untuk
memaksimalkan belajar. Kelompok dibuat heterogen untuk menghindari
penguasaan pada proses pembelajaran oleh salah satu kelompok. Masing-
masing kelompok mendapatkan topik yang berbeda. Strategi group to group
exchange merupakan gabungan dari metode diskusi, Tanya jawab dan
14
mengajarkan teman sebaya. Penerapan dari strategi ini mempunyai kelebihan
yaitu membiasakan siswa untuk bekerja sama, bermusyawarah, bertanggung
jawab, menghormati pandangan atau tanggapan siswa lain, menumbuhkan
sikap ketergantungan positif dan memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan potensinya. Adapun kekurangannya yaitu sulit menyusun
kelompok yang heterogen dan menjadikan siswa kurang mandiri.
Kelemahan-kelemahan yang melekat dan yang akan ditemui dalam
metode ini, bukannya berarti untuk melemahkan penggunaannya melainkan
agfar dapat diambil langkah buat mengatasinya. Langkah-langkah untuk
mengatasinya menurut Mansyur (1996) antara lain adalah 1) guru haruslah
berusaha memperoleh pengetahuan yang luas dalam hal cara menyusun
kelompok, baik melalui buku atau dengan bertanya kepada mereka yang telah
berpengalaman; 2) kumpulan data tentang siswa untuk menunjang tugas-tugas
guru; 3) adakan tes sosiometri dan buatlah sosiogram dari kelas bersangkutan
untuk mengetahui klik atau ada murid yang terisolasi; 4) Bimbingan terhadap
kelompok harus dilakukan terus menerus; 5) arahkan agar jumlah kelompok
itu tak terlalu besar dan anggotanya dalam waktu tertentu berganti-ganti dan 6)
dalam memberikan motivasi haruslah menuju kepada kompetensi yang sehat.
15
D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh individu maupun
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam mempelajari mata
pelajaran khususnya biologi. Evaluasi hal belajar dilakukan untuk mengetahui
perubahan perilaku dengan penilaian kelas (ulangan harian, ulangan umum
dan akhir). Tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan
(ketuntasan belajar siswa dalam waktu tertentu), banchmarking (proses dan
hasil untuk mencapai keunggulan) dan penilaian program Kesesuaian
kurikulum dengan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan kemajuan zaman
(Mulyasa, 2007).
Arikunto (2001), menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai
seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian
yang dicapai siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran diterima
siswa. Dalam dalam menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran
dilakukan usaha menilai hasil belajar yang bertujuan melihat kemajuan peserta
materi.
Hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilaku upaya bersangkutan oleh karena itu dalam kaitannya dengan
implementasi KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan), kebiasaan di
sekolah dalam penentuan nilai mata pelajaran pada rapot seorang peserta didik
perlu yang nota bene mengamati kemajuan ranah kognitif daripada ranah-
16
ranah lainnya. Ranah afektif dan ranah psikomotorik pun tentu saja harus
diamati hanya dengan test tertulis pada penilaian akan tetapi harus dengan test
observasi bahkan dalam bentuk non test misalnya dengan mengadakan
observasi, wawancara jawaban terinci, lembar pendapat dan lain-lain sesuai
dengan kepentingan (Mulyasa, 2008)
Sudjana (2000), ada tiga ranah domain hasil belajar yaitu kognitif,
psikomotorik dan afektif. Ranah kognitif merupakan aspek yang berkaitan
dengan kemampuan berfikir (kemampuan memperoleh pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran). Ranah
psikomotorik merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan pekerjaan
dengan melibatkan anggota badan, kemampuan yang berkaitan dengan gerak
fisik. Sedangkan ranah afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan
perasaan, emosi, sikap derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu
obyek .
Budimansyah (2002), menyatakan bahwa penilaian dijadikan media
untuk merefleksikan pengamalan yang siswa dengan kegiatan yang dilakuakn
refleksi pengalaman belajar merupakan suatu cara untuk menghindari
kesalahan dimasa yang akan datang dan untuk meningkatkan kinerja.
Hasil belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah
melaksanakan kegiatan belajar sebagai tolak ukur untuk melihat
perkembangan siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang
dipengaruhi oleh faktor internal siswa dan eksternal siswa. Hasil belajar ideal
17
meliputi segenap ranah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa
yang meliputi segenap ranah cipta kognitif dan ranah rasa atau afektif.
E. Penelitian Tindakan Kelas
Arikunto (2006), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelasatau
istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR). terdiri
dari tiga kata pembentuk pengertian PTK yaitu a) penelitian menunjuk
kegiatan mencermati obyek dengan menggunakan cara tertentu untuk
memperoleh informasi; b) tindakan menunjukkan kegiatan yang disengaja
dengan tujuan tertentu; c) kelas yaitu sekelompok siswa dalam waktu yang
bersaman menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dengan
menggabungkan pengertian tiga kata tersebut dapat disimpukan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan. PTK terdiri atas empat rangkaian yang
dilakukan siklus berulang yaitu a) perencanaan (planning) menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagamana tindakan
tersebut dilakukan; b) tindakan (acting) merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan mengenai tindakan di kelas; c) pengamatan
(observasing); d) refleksi (reflecting) merupakakn kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Aqib, (2006), menyatakan PTK merupakan tugas dan tanggung jawab
guru terhadap kelasnya. Adapaun karakteristik PTK, yaitu a) didasarkan pada
18
masalah yang dihadapi guru dalam intuksional; b) adanya kolaborasi dalam
pelaksanaannya; c) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan
refleksi; d) bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek
intruksional; e) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan berbagai siklus.
Dalam PTK peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktek
pembelajaran atau bersama guru lain ia dapat melakukan penelitian terhadap
siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran dalam
PTK guru secara reflektif dapat menganalisis, mensintesis tehadap apa yang
telah dilakukan dikelas. Sehingga pendidik dapat memperbaiki praktek-
praktek pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Dengan adanya PTK juga
dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Hal ini terjadi
karena kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri di kelas sendiri, dengan
melibatkan siswanya sendiri melalui tindakan yang direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan demikian diperoleh umpan balik yang
sistematis mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Disamping ini dapat dibuktikan suatu teori belajar mengajar untuk
diterapka dengan baik di kelas yang ditekuni. Jika sekiranya ada teori yang
mengadaptasi teori lain untuk kepentingan proses atau produk belajar yang
efektif, optimal dan fungsional (Supardi 2006).
Suhardjono (2006), tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan
permasalah tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut
dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
19
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya. Pada
intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan
praktis dalam peningkatkan mutu pembelajaran di kelas yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. PTK
tediri atas empat rangkaian yang dilakukan dalam siklus berulang . keempat
kegiatan yang ada ada pada setiap siklus yaitu (a) perencanaan; (b) tindakan
kelas; (c) pengamatan; (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus I
Siklus II
Bagan 1. Kegiatan pada setiap siklus PTK
F. Kerangka Pemikiran
Siswa merupakan subyek sekaligus didalam proses pembelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Keberhasilan
dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya :
motivasi belajar, waktu belajar, lingkungan dan juga strategi Pembelajaran
Perencanaan
Tindakan II Permasalahan baru
Hasil Refleksi
Refleksi I
Refleksi II Pengamatan /
Pengumpulan data II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan /
Pengumpulan data I
Dilanjutkan ke
Siklus berikutnya
Apabila permasalahan
belum terselesaikan
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
20
yang digunakan. Ketepatan dalam penggunakan strategi pembelajaran
mempengaruhi keberhasilan dari proses pembelajaran. Strategi pembelajaran
aktif akan memberikan motivasi dan kesenangan dalam belajar. Strategi group
to group exchange merupakan strategi pembelajaran aktif yang menempatkan
satu sama lain dalam menyelasaikan kegiatan pembelajaran. Tugas yang
diberikan pada siswa dalam satu kelompok berbeda-beda, dengan tujuan
melatih siswa untuk bertanya dan berpendapat hasil belajar dapat diukur dari
aspek kognitif dan efektif.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat dituangkan dalam
bagan berikut :
Bagan 2. Kerangka Pemikiran
Problem :
• Konsentrasi siswa
kurang berfokus.
• Keaktifan dan
partisipasi.
• Siswa didalam
pelajaran belum
tampak.
Hasil belajar
Pembelajaran
dengan metode
group to group
exchange
Melatih siswa
bertanggung
jawab
Melatih siswa
bertanya dan
mengeluarkan
pendapat
Melatih siswa
menghargai
pendapat orang
lain
Proses
pembelajaran
Siswa kelas
Aspek
afektif
Aspek
kognitif
21
G. Hipotesis
Berdasarkan uraian dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan
penelitian yaitu: “Ada peningkatkan hasil belajar bidang biologi dengan
strategi group to group exchange pada siswa kelas VII E SMP Negeri 2
Banyudono tahun ajaran ajaran 2008/2009”.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono
Boyolali.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2009.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, untuk
memperbaiki suatu permasalahan yang ada dalam suatu kelas yang mengalami
masalah dalam hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan
suatu penelitian tindakan kelas yang akar permasalahannya muncul di kelas,
dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Dalam penelitian
tindakan kelas, guru secara reflektif dapat menganalisis, mensitesis terhadap
apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti dengan melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK), pendidik dapat memperbaiki praktek-praktek
pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006).
Penelitian tindakan kelas (PTK), merupakan jenis penelitian yang
mampu menawarkan pendekatan dan produksen baru yang lebih menyajikan
dampak langsung dan lebih efektif. Dampak tersebut diwujudkan dalam
bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola
23
proses dan pembelajaran ynag terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan
hasil implementasi berbagai program sekolah.
Penelitian tindakan ditandai dengan adanya perbaikan terus menerus
sehingga tercapai sasaran dari penelitian tersebut. Perbaikan-perbaikan
tersebut dilaksanakan pada setiap siklus yang telah dirancang peneliti dan
subyek yang membantu.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas sehingga penelitian
ini melakukan kerjasama dengan guru kelas yang berupaya memperoleh hasil
yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan
adanya tindakan yang berulang dan revisi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa terhadap siswa khususnya bidang studi biologi. Peneliti bekerja sama
dengan guru biologi yang berpacu pada penelitian tindakan kelas yang
menggunakan prosedur sebagai berikut:
a. Dialog Awal
Dialog awal dilakukan dengan mengadakan penemuan antara peneliti
dan guru bidang studi biologi untuk menyampaikan maksud, tujuan
peneliti dan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung yang meliputi hasil belajar siswa baik
dalam konsentrasi dan kesiapan mengikuti pelajaran, pengajuan
pertanyaan dan nilai rata-rata harian.
24
Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan 10 Maret sampai 31
Maret 2009, dengan diawali dialog awal antara peneliti dan guru biologi
kelas VII E. Dialog awal dilaksanakan pada tanggal 26 februari 2009 pada
pukul 09.00-10.30 WIB, di ruang guru SMP Negeri 2 Banyudono.
Pertemuan tersebut sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan penelitian
yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan pengalaman guru menghadapi situasi kelas dalam
mengajarkan materi biologi, pengamatan langsung di kelas dan melalui
diskusi yang disepakati, disimpulkan bahwa permasalahan di kelas VII E
yang perlu segera diatasi dalam penelitian ini adalah :
a) Keaktifan siswa didalam pembelajaran masih kurang
b) Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengungkapkan
pendapat kurang
c) Kemampuan menguasai materi yang belum optimal.
d) Pemahaman siswa terhadap materi sangat lemah sehingga hasil
belajar siswa masih rendah.
Masalah-masalah tersebut diatas, tentunya telah memenuhi syarat
sebagai permasalahan yang dapat dipecahkan melalui penelitian tindakan
kelas (PTK). Setelah mendapatkan masalah, selanjutnya diskusi dilakukan
untuk mengidentifikasi faktor penyebab masalahnya dengan memahami
berbagai kemungkinan penyebab masalah maka suatu tindakan
dikembangkan.
25
Hasil dialog awal antara guru biologi dan peneliti disepakati
asumsi penyebab masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Asumsi penyebab masalah
No. Faktor Penyebab Masalah
1. Siswa a. Kurang memperhatikan dalam pembelajaran
b. Pasif dalam menerima informasi maupun dalam proses
pembelajaran
c. Takut untuk bertanya
d. Takut gagal dan berkomunikasi
e. Menganggap biologi sebagai ilmu yang penuh hafalan
2. Guru a. Kurang mendorong siswa untuk menyampaikan pendapat atau
untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
b. Kurang menyeluruh dalam memperhatikan siswa
c. Kurang memfungsikan laboratorium untuk pembelajaran
d. Penyampaian materi cenderung monoton (kurang bervariasi)
3. Proses belajar
mengajar
a. Cenderung satu arah dan tidak demokrasi
b. Pembelajaran masih terpusat oleh guru
c. Membosankan tidak bervariasi
d. Pembelajaran kurang melibatkan siswa secara aktif
4. Materi Guru a. Nyata
b. Proses
5. Lain-lain a. Alat laboratorium lumayan lengkap tetapi hanya sedikit dan
banyak yang rusak karena jarang dan bahkan tidak digunakan
untuk kegiatan atau pembelajaran.
b. Pengaruh siswa lain yang tidak belajar sangat kuat
c. Kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak
dirumah.
d. Suasana kelas yang kurang kondusif
Berbagai kemungkinan penyebab masalah-masalah yang dijelaskan
diatas kemudian dianalisis melalui kerja kolaborasi. Dari hasil kolaborasi
tersebut peneliti dan guru biologi sepakat bahwa penyebab masalah yang
paling dominan adalah kualitas proses pembelajaran yang tidak kondusif
bagi siswa yang ditandai dengan pembelajaran yang cenderung satu arah
dan guru kurang memfungsikan laboratorium sehingga pembelajaran
berpusat pada guru dan siswa tidak aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan pada penyebab masalah yang telah disepakati. Oleh
rekan kolaborasi, kegiatan dilanjutkan dengan dialog membahas
26
perencanaan solusi masalah yang dikembangkan berdasarkan akan
penyebab masalah. Pembelajaran perencanaan solusi masalah ini
dilakukan dalam satu rangkaian dialog awal yaitu pada hari kamis, 26
Februari 2009. Tindakan solusi masalah yang ditawarkan dalam penelitian
ini adalah pembelajaran melalui strategi group to group exchange.
Tindakan pembelajaran melalui strategi group to group exchange
pada kelas VII E yang akan dikembangkan pada setiap siklus tindakan
melalui perencanaan yang terevisi dengan strategi group to group
exchange.
Dalam pembelajaran diharapkan dapat mengubah pembelajaran
yang semula siswa hanya pasif menjadi lebih aktif dan pemahaman siswa
pada keanekaragaman.makhluk hidup dan upaya pelestariannya.
b. Perencanaan Tindakan
1. Proses pembelajaran akan dilaksanakan dengan strategi pembelajaran
group to group exchange.
2. Membuat kesepakatan bersama guru bidang studi biologi untuk
menetapkan materi yang akan diajarkan
3. Merancang program pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan
pembelajaran, lembar penilaian kognitif, lembar penilaian afektif, soal
post test, serta menyiapkan materi yang akan dilaksanakan.
4. Sebelum pelakasanaan pembelajaran, peneliti dan guru berlatih
bersama untuk menyamakan persepsi dalam proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
27
Tabel 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Strategi Group to
Group Exchange
Waktu (menit)
2x40 menit
Kegiatan
5
Guru membuka pelajaran, dengan salam dan berdoa
bersama-sama.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa agar
mempersiapkan terlebih dahulu sebelum memulai
pelajaran
10
Guru memberikan pengantar kemudian membagi
kelompok menjadi 4 kelompok dimana secara acak dan
memberi materi yang berbeda pada setiap kelompok
• Kelompok 1 : Keanekaragaman makhluk hidup
• Kelompok 2 : Faktor yang mempengaruhi
keanekaragaman makhluk hidup
• Kelompok 3 : Flora dan fauna langka
• Kelompok 4 : Usaha-usaha untuk melindungi
keanekaragaman hayati
15 Siswa berdiskusi dalam kelompok masing-masing dan
meresum hasilnya
25 Presentasi hasil kelompok dan anggota kelompok lain
memberikan tanggapan atau pertanyaan
10 Guru menyimpulkan hasil persentasi semua kelompok l
10 Post test
5
Guru memberi tugas pada siswa untuk meresum hasil
presentasi kelompok lain dan dikumpulkan pada
pertemuan yang akan datang.
c. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tindakan ini peroleh melaksanakan pembelajaran sesuai
rencana yang diuraikan pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan strategi group to group exchange dalam usaha kearah
perbaikan. Namun perencanaan sesuai dengan keadaan yang terjadi dalam
proses pelaksanaan di lapangan . proses pembelajaran pada tahap ini
mengarah pada pokok permasalahan untuk dapat meningkatkan aktivitas
belajar yang dicerminkan denga hasil belajar siswa kelas VII E SMP
Negeri 2 Banyudono dengan menggunakan strategi group to group
exchange pada materi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup yang
28
ditujukan dalam ranah kognitif dan afektif. SMP Negeri 2 Banyudono
merupakan sekolah berstandar nasional sehingga diharapkan rata-rata
ranah kognitif mencapai 9 dan rata-rata ranah afektif 45.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan tindakan prosedur penelitian
sebagai berikut :
1. Persiapan Penelitian
Tahap persiapan diawalai dengan mengajukan permohonan riset
di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan pada biro skripsi di UMS
yang diajukan kepada SMP Negeri 2 Banyudono kemudian
mengadakan observasi lapangan untuk menentukan kelas yang
bermasalah. Setelah menentukan kelas kemudian menyusun silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran, format penilaian kognitif, afektif
dan membuat soal post test.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah menentukan kelas yang bermasalah kemudian
dilaksanaan pembelajaran dengan strategi group to group exchange,
proses pembelajaran dilaksanakan tiga kali pertemuan pada setiap
akhir pertemuan dilakukan post test kepada siswa.
d. Observasi
Observasi dilaksanakan berdasarkan dengan proses pembelajaran.
Pengamatan terhadap jalannmya proses pembelajaran dilakukan oleh
peneliti yang dibantu oleh guru bidang studi biologi.
29
Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan mencatat semua hal
diperlukan dan terjadi selama proses pembelajaran. Pengumpulan data ini
dimasukkan dalam format penilaian afektif yanga telah disusun post test
dan (keaktifan). Berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan analisis,
refleksi dan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan.
e. Refleksi
Data yang diperoleh dari hasil yang berupa data kualitatif dan
keaktifan siswa dan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil post test
sebelum dan sesudah tindakan selanjutnya didiskusikan antara guru bidang
studi dengan peneliti untuk mengetahui
1. Apakah tindakan yang dilakukan sesuai rencana.
2. Kemajuan yang dicapai siswa, terutama dalam peningkatan hasil
belajar siswa dan keaktifan siswa.
Jika dari refleksi ini terdapat masalah, maka dilakukan tindakan ulang
yang meliputi perencanaan ulang, tindakan ulang dan observasi ulang
sehingga masalah tersebut dapat di atasi dan dicapai hasil yang optimal.
f. Evaluasi
Kegiatan ini sebagai proses pengumpulan, mengolah dan menyajikan
informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan
antara dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan evaluasi yang merupakan proses yang saling terkait secara sistematis
dan berkesinambungan bidang studi biologi siswa kelas VII E SMP Negeri
2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 yang meliputi ranah kognitif dapat
30
dilihat dari keaktifan siswa yang berkaitan dengan perasaan emosi, sikap,
peneriman atau penolakan terhadap suatu obyek.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode sebagai
berikut:
a. Metode Wawancara
Wawancara merupakan komunikasi dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan untuk memperoleh informasi yang diperlukan peneliti.
b. Metode Observasi
Observasi yaitu pengambilan data yang dilakukan dengan mengamati
langsung dalam proses pembelajaran pada setiap pertemuan mengenai
kondisi siswa.
c. Metode Test
Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang
dilakukan diakhir proses pembelajaran pada setiap siklus atau post test.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan yaitu catatan tertulis tentang apa yang didengan,
dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data, catatan
lapangan merupakan sumber data yang penting. Kekayaan data dalam
catatan memuat secara deskritif kegiatan. Suasana kelas dan berbagai
bentuk interaksi.
31
e. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui daftar nama dan
nomer absen siswa yang menjadi subyek penelitian yang diperoleh dengan
melihat dokumen yang ada di sekolah.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji statistik kovariansi.
Analisis data dilakukan selama proses pengambilan data ini dikhususkan agar
tidak terjadi penumpukkan data dan penelitian dapat memberi refleksi
terhadap data, sehingga proses pemaknaan dan kesimpulan yang diambil lebih
tepat. Dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data mempunyai
sebaran yang normal atau tidak. Uji normalitas dilaksanakan dengan metode
lilliefors. untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dilakukan dengan
membandingkan Lomaks dengan nilai kritis Ltabel pada taraf signifikan 0.05.
Jika Lomaks < Ltabel maka hipotesis nol (Ho) diterima atau data berdistribusi
normal.
Rumus:
SD
ii
Χ−Χ=Ζ
Statistik uji untuk metode ini adalah:
L = Maks F(Zi) - S(Zi)
32
a. Hipotesis
Ho : Data tidak berdistribusi normal
Hi : Data berdistribusi normal
b. Menarik kesimpulan
Apabila Lomaks < Ltabel. Ho ditolak dan Hi diterima. sebaliknya bila Lomaks
> Ltabel. maka Ho diterima Hi ditolak.
2. Korelasi
Mencari nilai korelasi (r), untuk mengetahui hubungan variabel
bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan besar kecilnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam perlakuan ini kita mencari
3 pasang korelasi, yaitu
r 1= X 1 dengan X 2
r 2 = X 2 dengan X 3
r 3= X 3dengan X 4
Rumus :
r = ( )
( )( )yx2
yxyx2−Σ−+
a. Hipotesis:
Ho : tidak ada hubungan yang bermakna antara metode group to group
exchange dengan aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil
belajar siswa biologi masing-masing individu.
33
Hi : ada hubungan yang bermakna antara metode group to group
exchange dengan hasil belajar siswa biologi masing-masing
individu.
b. Menarik kesimpulan
Apabila r hitung < r tabel , maka Ho diterima, dan H 1 ditolak.
Sebaliknya bila r hitung > r tabel , maka Ho ditolak, dan H 1 diterima.
Kemudian memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi.
Tabel 3.. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi terhadap
Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199
0.20-0.399
0.40-0.599
0.60-0.799
0.80-1.000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
3. Varian
Sebelum analisis varians dilakukan pengujian hipotesis, maka
diperlukan pengujian homogenitas varians terlebih dahulu. Pengujiannya
menggunakan uji F, dengan rumus:
Varians terbesar
F =
Varians terkecil
Varian (s 2 ) = )1(
).( 2
−
−∑n
XiX
Hipotesis:
Ho : varians data yang akan dianalisis tidak homogen.
Hi : maka varians data yang akan dianalisis homogen.
34
Kesimpulan :
Apabila F hitung < F tabel , maka Ho ditolak dan Hi diterima. Sebaliknya bila
F hitung > F tabel , maka Ho diterima Hi ditolak.
Bila data homogen, maka uji dilanjutkan untuk menguji hipotesis
komparatif rata-rata k sampel. Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai
1) JK tot = ∑ 2
totX - ( )
N
X tot
2∑
2) JK antar = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
N
X
n
X
n
X
n
X
n
X tot
2
4
2
4
3
2
3
2
2
2
1
2
1 ∑∑∑∑∑ −+++
3) JK dalam = JK tot - JK antar
4) MK antar = 1−m
JK tot
5) MK dalam = mN
JKdalam
−
6) F hitung = dalam
antar
MK
MK
b. Membuat Tabel.4. Ringkasan Anava atau Variansi untuk Menguji
Hipotesis k sampel
Sumber Variasi db JK MK F hitung F tabel ( 5%)
Antar
Dalam
m-1
N-m
∑ Total N-1
35
c. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi SMP Negeri 2
Banyudono antar perlakuan.
H 1 : ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi SMP Negeri 2
Bnyudono antar perlakuan.
d. Kesimpulan
1. Apabila F hitung < F tabel , maka Ho diterima, dan H 1 ditolak.
Sebaliknya bila F hitung > F tabel , maka Ho ditolak, dan H 1 diterima.
2. Apabila H 1 diterima artinya ada makna aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi SMP Negeri 2
Bnyudono antar perlakuan, maka uji dilanjutkan untuk menguji ada
tidaknya perbedaan yang bermakna dari hasil belajar biologi siswa
SMP Negeri 2 Bnyudono antar perlakuan dengan uji t-tes.
4. t-tes (related berpasangan)
Menurut Sehefler (1999), untuk mendapatkan informasi bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar biologi kelas SMP Negeri 2 Bnyudono
tahun ajaran 2008/2009 selama empat kali pengukuran, yaitu sebelum
menggunakan metode group to group exchange (X 1 ), setelah
menggunakan metode group to group exchange (X 2 ), setelah siklus I
menggunakan metode group to group exchange (X 3 ), setelah siklus 2
36
menggunakan metode group to group exchange (X 4 ). Disini belum
diketahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa biologi antara X 1
dengan X 2 ; X 2 dengan X 3 ; X 3dengan X 4 . untuk itu diperlukan
pembuktian antar dua sampel tersebut, dengan t-tes (related berpasangan).
a. Hipotesis
1) Ho = Tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar
yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas
VII E sebelum menggunakan metode group to group
exchange dengan siklus pertama.
H1 = Ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas VII E
sebelum menggunakan metode group to group exchange
dengan siklus pertama.
2) Ho = Tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar
yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas
VII E antara siklus pertama dengan siklus kedua.
H1 = Ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas VII E
antara siklus pertama dengan siklus kedua.
3) Ho = Tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar
yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas
VII E antara siklus kedua dengan siklus ketiga.
37
H1 = Ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi VII E antara
siklus kedua dengan siklus ketiga.
b. Menguji hipotesi dengan menggunakan rumus t
Rumus :
t =
++
−
2
2
1
1
2
2
2
1
2
1
21
2n
s
n
sr
n
s
n
s
XX
c. Penarikan kesimpulan
Apabila t hitung < t tabel , Ho diterima dan H 1ditolak. Sebaliknya bila
t hitung > t tabel , Ho ditolak dan H 1diterima.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada observasi dan dialog awal yang dilakukan sebelum penelitian di
peroleh hasil bahwa pada pengamatan yang dilakukan pada kelas VII E adalah
timbulnya berbagai permasalahan di kelas VII E terjadi karena beberapan
faktor ditinjau dari kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang
cenderung pasif, siswa terlihat kurang tertarik pada mata pelajaran biologi
karena menganggap pelajaran biologi susah dimengerti dan dihafalkan, siswa
tidak mau berusaha belajar dengan sungguh-sungguh, siswa cenderung pasif
selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga peran guru masih sangat
mendominasi dikelas, metode mengajar yang digunakan oleh guru kurang
bervariasi atau hanya dengan menggunakan metode ceramah saja, sehingga
menyebabkan siswa merasa bosan selama proses pembelajaran, serta kondisi
pembelajaran yang kurang kondusif dan tidak mendukung menyebabkan hasil
belajar biologi siswa menjadi rendah.
39
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Dengan Metode Pembelajaran Model Group To Group Exchange Siklus I Sampai Dengan Siklus III
Observasi Refleksi Evaluasi Nilai
Siklus I 1. Siswa masih pasif
2. Siswa masih ramai
3. Siswa kurang
memperhatikan
penjelasan dari guru
1. Siswa kurang siap menerima
pejalaran
2. Siswa masih pasif
3. Pemahaman siswa akan
pelajaran masih kurang
1. Peneliti dan guru biologi memotivasi siswa agar menjadi
lebih aktif
2. Peneliti dan guru biologi menjelaskan tujuan dari kegiatan
yang akan dilaksanakan
3. Penerapan pembelajaran model Group To Group Exchange
dalam pembelajaran biologi belum cukup baik sehingga guru
dan peneliti harus memberikan motivasi dan dorongan kepada
siswa untuk giat belajar
Kognitif =
rata-rata 6,5
Afektif =
26.25
Siklus II 1. Sebagian siswa
sudah memulai aktif
2. Keramaian dari
siswa sudah agak
berkurang
3. Siswa sudah mulai
memperhatikan
penjelasan dari guru
1. Siswa sudah cukup menerima
pelajaran
2. Siswa sudah mulai aktif
3. Siswa sudah cukup paham
akan materi pelajaran
1. Peneliti dan guru harus lebih memotivasi siswa agar menjadi
aktif lagi.
2. Memperbaiki komunikasi dalam belajar secara bersahabat,
ramah dan terbuka
3. Penerapan pembelajaran model Group To Group Exchange
sudah cukup baik dan meningkat dari pertemuan sebelumnya
karena peneliti dan guru biologi selalu memberikan motivasi
untuk belajar dan diperoleh hasil belajar biologi meningkat.
Kognitif =
rata-rata 7,5
Afektif =
35.3
Siklus III 1. Siswa sudah aktif
2. Siswa sudah tenang
dan serius mengikuti
pelajaran
1. Proses belajar berjalan lancar
2. Siswa aktif bertanya
3. Siswa paham akan materi
pelajaran
1. Peneliti dan guru harus lebih memotivasi siswa agar menjadi
aktif lagi.
2. Memperbaiki komunikasi dalam belajar secara bersahabat,
ramah dan terbuka
3. Penerapan metode Group To Group Exchange dalam
pembelajaran sudah cukup optimal, karena peneliti dan guru
biologi selalu memberikan motivasi untuk belajar dan didapat
hasil belajar biologi siswa meningkat.
Kognitif =
rata-rata 8,4
Afektif =
40.77
39
40
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil rekapitulasi, dengan penerapan metode
pembelajaran model Group to group exchange dapat mengatasi permasalahan
yang dihadapi pada pembelajaran Biologi seperti siswa yang pasif dalam
pembelajaran Biologi dan siswa kurang memperhatikan apa yang telah
disampaikan oleh guru, sehingga kualitas pembelajaran Biologi yang semula
rendah dapat ditingkatkan dengan metode pembelajaran model Group to
group exchange. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar
Biologi dari kedua ranah yang diamati, yaitu ranah kognitif dan ranah afektif.
Dalam ranah kognitif terdapat penilaian awal, siklus I, siklus II dan siklus III,
terjadi peningkatan dengan nilai siklus I yaitu 6,5 dari nilai awal yaitu 5,3.
Pada siklus I, hasil yang didapatkan kurang begitu memuaskan yang
ditunjukan dengan hasil rata-rata afektif siswa yang hanya mencapai 25,6
yang artinya pada pembelajaran siklus I dengan Group to group exchange
kurang berhasil. Karena siswa belum bisa untuk mengikuti pembelajaran
dengan penerapan metode Group to group exchange dalam pembelajaran
biologi. Proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dengan
merealisasikan contoh nyata langsung kepada siswa dari pokok bahasan
pentingnya keanekaragaman makhluk hidup. Pada proses pembelajaran siklus
I banyak siswa yang ramai dan berbicara sendiri dengan teman sebangku pada
waktu dijelaskan oleh guru. Sikap siswa pun masih terlihat pasif saat guru
memberikan kesempatan bertanya dan mengeluarkan pendapat saat
41
pembelajaran berlangsung. Guru belum begitu bisa menguasai kondisi kelas,
saat menjelaskan guru masih banyak terpaku didepan kelas saja.
Kemampuan kognitif yang dicapai siswa pun kurang optimal. Setelah
siklus I hasil belajar biologi siswa kemampuan kognitifnya ada perbedaan
yang sangat bermakna. Hal ini ditunjukkan hasil dari analisis t-tes, bahwa t
hitung (-10.25) lebih besar daripada t tabel 1% (2.704) (lampiran 27). Dan
aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar masing-masing
siswa ada hubungan yang bermakna dengan metode Group to group exchange
dalam proses pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut maka perlu diadakan
refleksi dan evaluasi dari tindakan kelas siklus I mengarah kepada peneliti
yang berperan sebagai pembimbing dan fasilitator pada proses pembelajaran
tersebut.
Revisi untuk pelaksanaan tindakan kelas siklus I agar lebih baik lagi
di setiap pertemuan, maka peneliti dan guru mata pelajaran biologi harus
memberikan motivasi kepada siswa agar berani dalam pembelajaran dapat
tumbuh, bersikap ramah dan terbuka kepada siswa, dan memberikan suatu
penghargaan untuk siswa yang aktif baik bertanya maupun mengeluarkan
pendapatnya, walaupun pertanyaan dan pendapat masih kurang bermakna.
Proses pembelajaran tindakan kelas siklus II berjalan cukup baik
dibandingkan dengan tindakan kelas siklus I, yang ditunjukan dengan hasil
rata-rata kognitif yaitu 7,5 dan hasil nilai rata-rata afektif siswa meningkat
yaitu mencapai 35,3 yang artinya pada pembelajaran siklus II dengan group to
group exchange cukup berhasil. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa
42
sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan tenang, memperhatikan guru
ketika menjelaskan, sudah cukup aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat.
Guru pun sudah cukup bisa mengelola kelas, saat menjelaskan sudah tidak lagi
terpaku pada satu titik di depan kelas saja, tetapi berkeliling kelas. Tetapi
masih ada sebagian siswa yang belum bisa memperhatikan dengan seksama
saat guru menjelaskan dan saat diberi pertanyaan pun kurang bisa menjawab
dengan benar.
Setelah siklus II aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan
hasil belajar siswa kemampuan kognitifnya juga ada perbedaan yang sangat
bermakna. Hal ini ditunjukkan hasil dari analisis t-tes, bahwa t hitung (-41.67)
lebih besar daripada t tabel 1% (2.704) (lampiran 27). Dan aktivitas belajar
biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar masing-masing siswa ada
hubungan yang bermakna dengan metode group to group exchange dalam
proses pembelajaran.
Refleksi pada siklus II yaitu proses belajar sudah berjalan cukup lancar
dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah cukup paham dan mengerti materi
yang disampaikan dengan penerapan metode group to group exchange.
Pemahaman siswa terhadap materi sudah cukup baik karena penerapan group
to group exchange sudah cukup optimal dan siswa cukup aktif. Dari hasil
refleksi tersebut, peneliti dan guru mata pelajaran biologi mengadakan
evaluasi terhadap tindakan kelas siklus II, selain memberikan motivasi,
peneliti dan guru biologi juga harus menyesuaikan strategi dalam
pembelajaran, peneliti dan guru biologi bersikap ramah dan terbuka sehingga
43
keberanian siswa dalam belajar dapat tumbuh, memperbaiki komunikasi
dalam belajar secara terbuka, bersahabat dan menyenangkan. Peneliti selaku
pengajar harus menghargai dan merespon setiap pendapat siswa dengan baik.
Untuk revisi pada tindakan kelas siklus II agar pelaksanaan tindakan kelas
berikutnya dapat berjalan dengan lebih baik diantaranya dalam setiap
pertemuan peneliti dan guru mata pelajaran biologi memberikan motivasi
kepada siswa agar terbiasa untuk mengemukakan pendapat sehinggga siswa
menjadi aktif dalam belajar, proses pembelajaran berpusat pada siswa,
menghargai setiap pendapat dan memberikan penghargaan kepada siswa yang
aktif dalam setiap pembelajaran.
Pembelajaran tindakan kelas siklus III dengan penerapan group to
group exchange berjalan baik dibandingkan pembelajaran tindakan kelas
siklus II, yang ditunjukan dengan hasil rata-rata kognitif 8,4 dan hasil rata-rata
afektif siswa meningkat yaitu mencapai 40,775 yang artinya pada
pembelajaran siklus III dengan menggunakan metode group to group
exchange berhasil. Karena siswa sudah terbiasa dengan langkah-langkah
dalam strategi pembelajaran tersebut.
Setelah siklus III aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan
hasil belajar biologi siswa kemampuan kognitifnya juga ada perbedaan yang
sangat bermakna. Hal ini ditunjukkan hasil dari analisis t-tes, bahwa t hitung (-
36) lebih besar daripada t tabel 1% (2.704) (lampiran 27). Dan aktivitas
belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar masing-masing siswa
ada hubungan yang bermakna dengan metode group to group exchage dalam
proses pembelajaran, dan tingkat hubungannya kuat.
44
Proses pembelajaran pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman
makhluk hidup mengalami peningkatan aktivitas belajar biologi yang
dicerminkan dengan hasil belajar siswa yang ditandai adanya perbedaan hasil
belajar biologi siswa pada setiap siklus (kognitif), dan metode yang digunakan
yaitu group to group exchange dalam pembelajaran sangat bermakna terhadap
hasil belajar biologi siswa yang telah dicapai. Peningkatan aktivitas belajar
biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar juga didukung adanya
hubungan antara metode group to group exchange dengan aktivitas belajar
biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar pada masing-masing siswa
pada ketiga siklus (Siklus I, II, dan III). Hubungan ini kuat dan sangat
bermakna terhadap hasil belajar biologi yang dicapai masing-masing siswa.
Aspek kognitif siswa yang mengalami peningkatan ini ditunjang
dengan adanya kemampuan afektif siswa yang mengalami peningkatan pula
pada setiap siklus. Proses pembelajaran sebelum menggunakan Group to
group exchange tidak berhasil, setelah menggunakan Group to group
exchange yaitu siklus I proses pembelajarannya tidak berhasil. Setelah siklus
II proses pembelajarannya cukup berhasil dan pada siklus terakhir proses
pembelajarannya berhasil.
Segala pengetahuan harus diperoleh dari pengamatan sendiri,
pengalaman sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar
harus aktif sendiri. Tanpa adanya aktifitas, maka proses belajar tidak akan
terjadi (Sardiman, 2001).
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VII E
SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 baik dari penilaian awal
hingga siklus III terjadi peningkatan. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar
1,2 dari penilaian awal tindakan.pada siklus II juga mengalami peningkatan
sebesar 1,0 dari penilaian siklus I. Sedangkan siklus III juga mengalami
peningkatan sebesar 0,9 dari penilaian siklus II. Hasil belajar afektif
mengalami peningkatan sebelum tindakan = 25,6 (tidak berhasil), siklus I =
26,25 (tidak berhasil), siklus II = 35,3 (cukup berhasil) dan siklus III = 40,775
(berhasil).
B. Saran
1. Kepada peneliti selanjutnya agar mencari pokok bahasan lain yang cocok
dengan metode pembelajaran model Group to group exchange.
2. Kepada calon guru hendaknya menciptakan strategi-strategi belajar yang
baru, agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan
46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi
Aksara.
. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bumi Aksara.
Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya.
Bradway, Lauren., Barbara Albers Hall. 2003. Pola-Pola Belajar. Jakarta: Inisiasi
Press.
Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian. Bandung: PT.
Genesindo.
Dimyati dan Moedjiono. 1990. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, Margono. 1994. Pengetahuan Laboratorium Malang: IKIP.
Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda
Karya
Hidayat, Komarudin. 2006. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Karya.
Jogiyanto. 2006. Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa.
Yogyakarta: Andi Offset.
Mansyur. 1996. Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran: Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan
Universitas Terbuka.
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Salam, Burhanudin. 2004. Cara Belajar Sukses di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sehefler, W. 1999. Statistika Untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran, dan Ilmu yang
Bertautan. Bandung: ITB.
47
Selfert, Kelvin. 2007. Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan
(Manajemen Mutu Psikologi Pendidikan Para Pendidik). Yogyakarta:
Irasod.
Silberman, Melvin. 2006. Active Learning = 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta : Yappendis.
Siregar, Eveline, Dewi Salma Prawiradilaga. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru.
Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Kegiatan Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta : Bina Aksara.
Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Supardi. 2006. Penelitian. Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan
Laporannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi. 1993. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Andi Offset.
. 1994. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Undang-Undang. RI. No. 20. Tahun. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yogyakarta: Media Abadi.
Usman, Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Yasmin, Martinus. 2006. Profesionalisasi Guru dan Implementasi kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.
Zaini, Hisyam, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Institut
Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.
48
49
SILABUS
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran : IPA (biologi)
Kelas / Semester : VII/ genap
Standar Kompetensi : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Penilaian Kompetensi
dasar Materi pembelajaran
Pengalaman
belajar Indikator
Teknik Bentuk
instrumen Contoh instrumen
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
Menentukan
ekosistem
dan saling
hubungan
antara
komponen
ekosistem
A. Keanekaragaman
makhluk hidup
indonesia
Pembelajaran
dengan
menggunakan
metode guided
note talking
� Mendeskripsikan
keanekaragaman
makhluk hidup
indonesia
� Menyebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keanekaragaman
hayati
Tes
tulis
1. Essay
2. Pilihan
ganda
1. Apakah yang dimaksud
dengan keanekaragaman
makhluk hidup indonesia?
2. Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi
keanekaragaman hayati?
1. Mengapa keanekaragaman
perlu dilestarikan
karena………
a. Jenisnya terlalu banyak
b. Setiap jenis makhluk
hidup mempuyai
peranan didalam
lingkungannya
c. Terdapat flora langka
didalamnya
d. Terdapat fauna langka
didalamnya
2 x 40
menit
� Buku
biologi
kelas
VII
� LKS
� Gambar
Lampiran 2
Menentukan
ekosistem
dan saling
hubungan
antara
komponen
ekosistem
B. Macam-macam
flora langka di
indonesia
Pembelajaran
dengan
menggunakan
metode guided
note talking
� Menyebutkan
macam-macam
flora langka di
indonesia
� Mendiskripsikan
penyebaran dari
macam-macam
flora langka di
Indonesia
Tes
tulis
1. Essay
2. Pilihan
ganda
2. Tipe flora dan fauna ini
ada di indonesia,
kecuali………
a. Australia
b. Peralihan
c. Americana
d. Oriental
1. Sebutkan macam-macam
flora langka di indonesia!
2. Bagaimanakah deskripsi
dan penyebaran dari
macam-macam flora
langka di indonesia!
1. Berikut ini yang termasuk
flora langka di indonesia
adalah………
a. Bunga bangkai
b. Bunga melati
c. Akasia
d. Bunga matahari
2. Berikut ini termasuk flora
langka di indonesia,
kecuali………
a. Kantong semar
b. Kepel
c. Durian
d. Kemenyan
Penilaian Kompetensi
dasar Materi pembelajaran
Pengalaman
belajar Indikator
Teknik Bentuk
instrumen Contoh instrumen
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
Menentukan
ekosistem
dan saling
hubungan
antara
komponen
ekosistem
C. Macam-macam
fauna langka di
indonesia
Pembelajaran
dengan
menggunakan
metode guided
note talking
� Menyebutkan
dan menjelaskan
macam-macam
fauna langka di
indonesia
� Mendiskripsikan
penyebaran dari
macam-macam
fauna langka di
Indonesia
Tes
tulis
1. Essay
2. Pilihan
ganda
1. Sebutkan macam-macam
fauna langka di Indonesia!
2. Bagaimanakah deskripsi
dan penyebaran dari
macam-macam fauna
langka di indonesia?
1. Berikut ini merupakan
fauna langka yang ada di
Indonesia adalah………
a. Babi rusa
b. Singa
c. Harimau
d. Gajah
2. Yang termasuk fauna
langka di Indonesia,
kecuali………
a. Komodo
b. Tarsius
c. Babi rusa
d. Ular
2 x 40
menit
� Buku
biologi
kelas
VIII
� LKS
� Gambar
Penilaian Kompetensi
dasar Materi pembelajaran
Pengalaman
belajar Indikator
Teknik Bentuk
instrumen Contoh instrumen
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
Menentukan
ekosistem
dan saling
hubungan
antara
komponen
ekosistem
D. Usaha- usaha
untuk
melindungi
keanekaragama
n hayati
Pembelajaran
dengan
menggunakan
metode guided
note talking
� Menyebutkan
usaha-usaha
untuk
melindungi
keanekaragaman
hayati
� Menyebutkan
macam-macam
konservasi alam
Tes
tulis
1. Essay
2. Pilihan
ganda
1. Sebutkan usaha-usaha untuk
melindungi keanekaragaman
hayati !
2. Sebutkan dua macam
konservasi alam!
1. Membiarkan ekosistem
dalam suatu wilayah apa
adanya merupakan
pengertian dari………
a. Suaka Margasatwa
b. Keanekaragaman
Hayati
c. Cagar Alam
d. Konservasi
2 x 40
menit
� Buku
biologi
kelas
VIII
� LKS
� Gambar
2. Contoh konservasi In Situ
adalah………
a. Cagar Alam dan Kebun
Raya Bogor
b. Suaka Margasatwa
Way Kambas
c. Cagar Alam dan Suaka
Margasatwa
d. Konservasi Flora di
Kebun Raya Bogor
Mengetahui,
Guru pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
54
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran : IPA / Biologi / Pentingnya keanekaragaman
Makhluk Hidup
Kelas / Semester : VII/ Genap
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem
Kompetensi Dasar : 7.2 Mengidentifikasi pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian
keanekaragaman hayati
2. Menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi keanekaragaman hayati
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mendeskripsikan keanekaragaman makhluk hidup indonesia
Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
keanekaragaman hayati
Materi Pembelajaran
Keanekaragaman Makhluk Hidup Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
Metode Pembelajaran
• Group To Group Exchange
Lampiran 2
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
� Prasarat : Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman?
� Motivasi : Mengapa keanekaragaman perlu dilestarikan?
Kegiatan Inti (65 menit)
� Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
� Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang
berisi permasalahan mengenai keanekaragaman makhluk hidup
Indonesia dan faktor-fakror yang mempengaruhi keanekaragaman
hayati
� Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah
ditentukan
� Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
� Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah
� Setiap kelompok mempresentasikan hasl diskusi yang telah
dipersiapkan
� Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
� Guru memberikan postest
Kegiatan Akhir (10 menit)
� Kesimpulan dengan:
� Refleksi:
1. Apakah keanekaragaman makhluk hidup indonesia?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman
hayati?
� Penguatan materi
- Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan
singkat dan jelas.
� Penugasan
� Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah
dipresentasikan
Sumber Belajar
� Buku paket biologi kelas VII
� LKS
� Gambar
Penilaian
Teknis : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Soal essay
Soal / instrumen :
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman?
2. Mengapa keanekaragaman makhluk hidup perlu dilestarikan
3. Apakah keanekaragaman makhluk hidup Indonesia?
4. Sebutkan tipe-tipe keanekaragaman Fauna?
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup?
Kunci Jawaban
1. Perbedaan diantaranya makhluk hidup yang berbeda spesies/jenisnya
2. Karena setiap jenis makhluk hidup mempunyai peranan di dalam
lingkungannya
3. Indonesia dikenal mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi karena
habitatnya, kekayaan tumbuhan dan hewan serta banyaknya jumlah spesies
endemik
4. Tipe oriental. Australian dan peralihan
5. Faktor biotik dan faktor abiotik
Pedoman Penilaian
No soal Skor maksimal
1
2
3
4
5
3
3
1
2
1
Jumlah 10
Nilai = x100skorJumlah
diperolehyangskorJumlah
ΣΣ
� Lembar Observasi
Nilai Keterangan
A Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C Siswa pasif dan hanya diam saja
D Siswa pasif dan tidak merespon cenderung ramai
Surakarta, Maret 2009
Mengetahui,
Guru Pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran : IPA / Biologi
Kelas / Semester : VII/ Genap
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem
Kompetensi Dasar : 7. 2 Mengidentifikasi pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
Indikator : 1. mendeskripsikan macam-macam flora
langka
2. menunjukkan macam-macam flora
langka dari gambar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyebutkan macam-macam flora langka di Indonesia
b. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam flora langka di
Indonesia
c. Siswa dapat menjelaskan penyebaran macam-macam flora langka
di Indonesia
B. Materi Pembelajaran
Macam-macam flora langka yang terdapat di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
• Group to group exchange
Lampiran 3
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
� Prasarat : Flora langka apa saja yang terdapat di Indonesia?
� Motivasi : Bagaimanakah diskripsi dan penyebaran dari
macam-macam flora langka di Indonesia?
b. Kegiatan Inti (65 menit)
� Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
� Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang
berisi permasalahan mengenai macam-macam flora langka yang
terdapat di Indonesia
� Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah
ditentukan
� Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
� Setiap kelompok mempresentasikan hasl diskusi yang telah
dipersiapkan
� Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah
� Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
� Guru memberikan postest
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
� Kesimpulan dengan:
� Refleksi:
1. Apa saja yang termasuk macam-macam flora langka di
Indonesia?
2. Bagaimanakah deskripsi flora langka di Indonesia?
� Penguatan materi
- Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan
singkat dan jelas.
� Penugasan
� Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah
dipresentasikan
E. Sumber Belajar
� Buku paket biologi kelas VII
� LKS
� Gambar
F. Penilaian
a. Teknis : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal essay
c. Soal / instrumen :
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Sebutkan macam-macam flora langka di Indonesia?
2. Dimanakah penyebaran dari flora langka kayu hitam?
3. Deskripsikan jenis flora langka dari Styrax benzoin (kemenyan)?
4. Deskripsikan jenis flora langka dari Limnocitrus littoralis (klemohan)?
5. Dimanakah penyebaran dari flora langka kepel?
Kunci Jawaban
1. Diospyros celebica (eboni atau kayu hitam), Styrax benzoin (kemenyan),
Stelechocarpus buharol (kepel), Phalaenopsis javanica (anggrek bulan jawa),
Rafflesia arnoldii (bunga bangkai), Limnocitrus littoralis (klemohan),
Aquilaria sp (gaharu), kantong semar
2. Beberapa daerah di Sulawesi
3. Pohon yang dapat mencapai tinggi 30m, dan gatahnya disebut kemenyan
4. Termasuk jeruk-jerukan, berupa semak dengan tinggi dapat mencapai 2m, dan
tumbuh liar di pinggir jalan di tepi-tepi tambak daerah pesisir
5. Asia Tenggara
Pedoman Penilaian
No soal Skor maksimal
1
2
3
4
5
3
3
1
2
1
Jumlah 10
Nilai = x100skorJumlah
diperolehyangskorJumlah
ΣΣ
� Lembar Observasi
Nilai Keterangan
A Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C Siswa pasif dan hanya diam saja
D Siswa pasif dan tidak merespon cenderung
ramai
Surakarta, Maret 2009
Mengetahui,
Guru Pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran : IPA / Biologi
Kelas / Semester : VII/ Genap
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem
Kompetensi Dasar : 7. 2 Mengidentifikasi pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
Indikator : 1. mendeskripsikan macam-macam fauna
langka dari gambar
2. menunjukkan macam-macam fauna
langka dari gambar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyebutkan macam-macam fauna langka di Indonesia
b. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam fauna langka di Indonesia
c. Siswa dapat menjelaskan penyebaran macam-macam fauna langka di
Indonesia
B. Materi Pembelajaran
Macam-macam fauna langka yang terdapat di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
• Group to group exchange
Lampiran 4
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
� Prasarat : Fauna langka apa saja yang terdapat di Indonesia?
� Motivasi : Bagaimanakah diskripsi dan penyebaran dari
macam-macam fauna langka di Indonesia?
b. Kegiatan Inti (65 menit)
� Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
� Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang
berisi permasalahan mengenai macam-macam fauna langka yang
terdapat di Indonesia
� Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah
ditentukan
� Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
� Setiap kelompok mempresentasikan hasl diskusi yang telah
dipersiapkan
� Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah
� Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
� Guru memberikan postest
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
� Kesimpulan dengan:
� Refleksi:
1. Apa saja yang termasuk macam-macam fauna langka di
Indonesia?
2. Bagaimanakah deskripsi fauna langka di Indonesia?
� Penguatan materi
- Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan
singkat dan jelas.
� Penugasan
� Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah
dipresentasikan
E. Sumber Belajar
� Buku paket biologi kelas VII
� LKS
� Gambar
F. Penilaian
a. Teknis : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal essay
c. Soal / instrumen :
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Sebutkan macam-macam fauna langka di Indonesia?
2. Deskripsikan jenis fauna langka harimau sumatra?
3. Dimanakah penyebaran dari fauna langka babi rusa?
4. Deskripsikan jenis fana langka dari Tarsius spectrum (tarsius)?
5. Dimanakah penyebaran dari fauna langka badak bercula satu?
Kunci Jawaban
1. Pongo pygmaeus (orang utan), Rhinoceros sundaicus (badak bercula satu),
Dicerorhinus sumantrensis (badak baercula dua), Panthera tigris
sumantrensis (harimau sumatra), Babyrousa babyrussa (babi rusa), Tarsius
spectrum (tarsius)
2. Pada malam hari dapat mengetahui adanya mangsa dalam jarak 10-20 km
3. Sulawesi dan Pulau Buru
4. Makananya serangga dan cecak, melakukan aktivitas makan sebagian besar
pada malam hari dan memiliki penglihatan yang tajam
5. Ujung Kulon
Pedoman Penilaian
No soal Skor maksimal
1
2
3
4
5
3
3
1
2
1
Jumlah 10
Nilai = x100skorJumlah
diperolehyangskorJumlah
ΣΣ
� Lembar Observasi
Nilai Keterangan
A Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C Siswa pasif dan hanya diam saja
D Siswa pasif dan tidak merespon cenderung
ramai
Surakarta, Maret 2009
Mengetahui,
Guru Pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran : IPA / Biologi
Kelas / Semester : VII/ Genap
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam
ekosistem
Kompetensi Dasar : 7. 2 Mengidentifikasi pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
Indikator : 1. Menyebutkan usaha-usaha untuk
melindungi keanekaragaman hayati
2. Menunjukkan tempat untuk melindungi
keanekaragaman hayati dari gambar
sebagai alat peraga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekeragaman
hayati
b. Siswa dapat mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan cagar alam,
suaka margasatwa, taman nasional dan taman laut
c. Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan macam-macam konservasi
alam
B. Materi Pembelajaran
Usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
C. Metode Pembelajaran
• Group to group exchange
Lampiran 5
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
� Prasarat : usaha-usaha apa saja yang digunakan untuk
melindungi keanekaragaman hayati?
� Motivasi : Bagaimanakah diskripsi dari cagar alam, suaka
margasatwa, taman nasional, taman laut dan
konservasi alam?
b. Kegiatan Inti (65 menit)
� Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
� Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang
berisi permasalahan mengenai usaha-usaha untuk melindungi
keanekaragaman hayati
� Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah
ditentukan
� Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
� Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah
� Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
� Guru memberikan postest
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
� Kesimpulan dengan:
� Refleksi:
1. Apa saja yang termasuk usaha-usaha untuk melindungi
keanekaragaman hayati?
2. Bagaimanakah deskripsi dari cagar alam, suaka margasatwa,
taman nasional dan taman laut?
� Penguatan materi
- Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan
singkat dan jelas.
� Penugasan
� Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah
dipresentasikan
E. Sumber Belajar
� Buku paket biologi kelas VII
� LKS
� Lingkungan
F. Penilaian
a. Teknis : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal essay
c. Soal / instrumen :
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
Sebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati?
Deskripsikan apa yang dimaksud dengan cagar alam dan suaka margasatwa!
Deskripsikan apa yang dimaksud dengan taman nasional dan taman laut!
Apakah yang dimaksud dengan konservasi alam?
Sebut dan jelaskan macam-macam konservasi!
Kunci Jawaban
1. Dengan upaya pelestarian di suatu wilayah, perlindungannya meliputi:
b. Cagar alam c. Taman nasional
c. Suaka margasatwa d. Taman laut
2. a. Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya
b. Suaka margasatwa merupakan pelestarian satwa lagka, perburuan dibuat
peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang
konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus
3. a. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli
b. Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora
dan fauna yang tinggi dan indah
4. Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk
menjamain kelangsungan hidup manusia dimasa kini dan masa mendatang
5. a. In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli
b. Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat
asli
Pedoman Penilaian
No soal Skor maksimal
1
2
3
4
5
3
3
1
2
1
Jumlah 10
Nilai = x100skorJumlah
diperolehyangskorJumlah
ΣΣ
� Lembar Observasi
Nilai Keterangan
A Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C Siswa pasif dan hanya diam saja
D Siswa pasif dan tidak merespon cenderung
ramai
Surakarta, Maret 2009
Mengetahui,
Guru Pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
LEMBAR DISKUSI
KEMAMPUAN AWAL
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman?
2. Mengapa keanekaragaman makhluk hidup perlu dilestarikan
3. Apakah keanekaragaman makhluk hidup Indonesia?
4. Sebutkan tipe-tipe keanekaragaman Fauna?
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekarafgaman makhluk hidup?
Kunci Jawaban
1. Perbedaan diantaranya makhluk hidup yang berbeda spesies/jenisnya
2. Karena setiap jenis makhluk hidup mempunyai peranan di dalam
lingkungannya
3. Indonesia dikenal mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi karena
habitatnya, kekayaan tumbuhan dan hewan serta banyaknya jumlah spesies
endemik
4. Tipe oriental. Australian dan peralihan
5. Faktor biotik dan faktor abiotik
Lampiran 6
LEMBAR DISKUSI
SIKLUS I
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Sebutkan macam-macam flora langka di Indonesia?
2. Dimanakah penyebaran dari flora langka kayu hitam?
3. Deskripsikan jenis flora langka dari Styrax benzoin (kemenyan)?
4. Deskripsikan jenis flora langka dari Limnocitrus littoralis (klemohan)?
5. Dimanakah penyebaran dari flora langka kepel?
Kunci Jawaban
1. Diospyros celebica (eboni atau kayu hitam), Styrax benzoin (kemenyan),
Stelechocarpus buharol (kepel), Phalaenopsis javanica (anggrek bulan jawa),
Rafflesia arnoldii (bunga bangkai), Limnocitrus littoralis (klemohan),
Aquilaria sp (gaharu), kantong semar
2. Beberapa daerah di Sulawesi
3. Pohon yang dapat mencapai tinggi 30m, dan gatahnya disebut kemenyan
4. Termasuk jeruk-jerukan, berupa semak dengan tinggi dapat mencapai 2m,
dan tumbuh liar di pinggir jalan di tepi-tepi tambak daerah pesisir
5. Asia Tenggara
Lampiran 7
LEMBAR DISKUSI
SIKLUS II
FLORA LANGKA Dan FAUNA LANGKA
Deskripsikan Gambar Flora Langka Dibawah Ini!
KAYU HITAM ANGGREK BULAN
RAFFLESIA ARNOLDII
KEPEL
Lampiran 8
KEMENYAN KANTONG SEMAR
HARIMAU SUMATRA TARSIUS
BADAK BERCULA SATU BADAK BERCULA
DUA
BABI RUSA KOMODO
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI
SIKLUS II
1. Kayu Hitam
Kayu hitam mempunyai ciri-ciri pohon yang dapat mencapai tinggi 40
m. Pohon ini dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, tiang jembatan dan
peralatan rumah tangga. Pohon ini terdapat di beberapa daerah Sulawesi.
2. Anggrek Bulan
Anggrek bulan ini hidup di hutan tropis yang teduh dan lembab. Wilayah
penyebarannya cukup luas dari Sumatra barat kearah selatan, Kalimantan
termasuk serawak. Variasi bentuk dan ukuran bunga anggrek berjuluk
batterfly , warnanya indah, dijadikan tanaman hias, dan tingginya mencapai 5-
10 cm.
3. Rafflesia Arnoldii
Rafflesia arnoldii sering disebut bunga bangkai. Perkembangan
pertumbuhannya di dalam akar disebabkan tumbuhan inang serta terbentuk
kuncup, setelah pecah berwarna coklat kehitaman, pada diameter 25 cm,
bunga mulai mekar dengan membukannya lobur perigonium satu persatu kira-
kira pada kucup berdiameter 30-35 cm. Tumbuhan ini terdapat di daerah
Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung dan Kalimantan Barat.
4. Kepel
Kepel mempunyai ciri-ciri pohon yang dapat mencapai tinggi 25 m dan
buahnya dapat di makan. Pohon ini terdapat di daerah Asia Tenggara.
5. Kemenyan
Kemenyan mempunyai ciri-ciri pohon yang dapat mencapai tinggi 30 m
dan getahnya disebut kemenyan. Kemenyan terdapat di daerah Sumatra dan
Bangka.
6. Kantong Semar
Kantong semar mempunyai ciri-ciri tingginya mencapai 1 m, daun
memanjang dengan tepi yang tidak teratur dan ujung yang meruncing. Warna
daunnya hijau dan sedikit kecoklatan. Kantong semar mempunyai berbagai
khasiat yaitu menambah nafsu makan, memperlancar pencernaan, menggobati
penyakit gondok, menurunkan kolesterol dan kadar gula dar
7. Harimau Sumatra
Harimau sumatra pada malam hari, dapat mengetahui adanya mangsa
dalam jarak 10-20 km. Harimau Sumatra terdapat di daerah Sumatra.
8. Tarsius
Tarsius makanannya serangga dan cecak. Melakukan aktivitas makan
sebagian besar pada malam hari dan memilki penglihatan yang tajam. Tarsius
terdapat di daerah hutan hujan tropis Indonesia.
9 Badak Bercula Satu
Badak bercula satu merupakan hewan herbivora (pemakan tumbuhan).
Memiliki indera penciuman yang tajam. Badak bercula satu hanya ditemukan
di daerah Sumatra.
10 Badak Bercula Dua
Badak Bercula Dua memiliki tubuh gemuk dan agak bulat, kulitnya licin
dan berambut jarang, menarik perhatian dengan adanya dua lipatan kulit yang
besar. Berat tubuhnya dapat mencapai 909 kg. Habitat badak bercula dua
terdapat di daerah Sumatra di gunung Leuser.
11 Babi Rusa
Babi Rusa mempunyai gigi taring bawah yang menonjol ke luar. Hewan
ini melakukan aktivitas makan sepanjang hari. Babi rusa terdapat di daerah
Pulau Buru dan Sulawesi.
1. Komodo
Komodo bisa disebut dengan biawak komodo. Komodo merupakan kadal
terbesar di dunia dengan rata-rata panjang 2-3 m. Komodo tidak memiliki
indera penglihatan dan bisa melihat sejauh 300 m. Komodo mengunakan
lidahnya untuk mendeteksi rasa yang mencium stimuli. Komodo terdapat di
daerah Pulau komodo.
LEMBAR DISKUSI
SIKLUS III
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Sebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati?
2. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan cagar alam dan suaka margasatwa!
3. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan taman nasional dan taman laut!
4. Apakah yang dimaksud dengan konservasi alam?
5. Sebut dan jelaskan macam-macam konservasi!
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI
SIKLUS III
1. Dengan upaya pelestarian di suatu wilayah, perlindungannya meliputi:
a. Cagar alam c. Taman nasional
b. Suaka margasatwa d. Taman laut
2. a. Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya
b. Suaka margasatwa merupakan pelestarian satwa lagka, perburuan dibuat
peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang
konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus
3. a. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli
b. Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora
dan fauna yang tinggi dan indah
4. Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk
menjamain kelangsungan hidup manusia dimasa kini dan masa mendatang
5. a. In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli
6. Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli
SOAL KEMAMPUAN AWAL
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Keanekaragaman Makhluk Hidup dan upaya
pelestariannya
Kelas : VII
PETUNJUK UMUM
• Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik
• Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik
• Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d)
• Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan
1. Mengapa keanekaragaman perlu dilestarikan karena………
a. Jenisnya terlalu banyak
b. Setiap jenis makhluk hidup mempuyai peranan didalam lingkungannya
c. Terdapat flora langka didalamnya
d. Terdapat fauna langka didalamnya
2. Tipe flora dan fauna ini ada di indonesia, kecuali………
a. Australia c. Oriental
b. Peralihan d. Americana
3. Flora dan fauna yang hanya hidup di daerah tertentu dan tidak ditemukan di
daerah lain disebut……….
a. Pandemik c. In Situ
b. Endemik d. Ex Situ
4. Perbedaan yang ada diantaranya makhluk hidup yang berbeda spesies atau
jenisnya disebut………
a. Makhluk hidup c. sumberdaya alam
b. Keanekaragaman d. populasi
Lampiran 10
5. Kandungan mineral, sanitasi dan tingkat keasinan termasuk factor…..
a. Faktor alami c. faktor kimis
b. Faktor manusia d. faktor fisik
6. Yang termasuk hewan endemik adalah………
a. Gajah c. Kera
b. Badak bercula Satu d. Ular
7. Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup adalah………
a. Faktor biotik dan abiotik
b. Faktor fisik dan faktor kimis
c. Faktor alami dan faktor manusia
d. Faktor fisik dan faktor biotik
8. Yang termasuk faktor abiotik adalah………
a. Kandungan mineral, sanitasi dan tingkat keasinan
b. Faktor alami dan faktor manusia
c. Cahaya, suhu, air dan kelembaban
d. Faktor fisik dan faktor kismis
9. Di bawah ini yang termasuk fauna tipe oriental………
a. Gajah, banteng, harimau dan badak
b. Kangguru dan kuskus
c. Cendrawasih dan betet
d. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa
10. Yang termasuk faktor alami dalam penurunan keanekaragaman hayati,
kecuali
a. Banjir
b. Gunung meletus
c. Tanah longsor
d. Cahaya
11. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa termasuk fauna tipe………
a. Amerikana c. Peralihan
b. Oriental d. Australia
12. Dibawah ini merupakan hewan tipe Australian yang mempunyai bulu indah
adalah…….
a. kangguru c. bebek
b. cendrawasih d. angsa
13. Cahaya, suhu, air dan kelembaban termasuk faktor………
a. Faktor kimis c. Faktor manusia
b. Faktor alami d. Faktor fisik
14. Berikut ini merupakan tindakan manusia yang dapat meningkatkan
keanekaragaman hayati, kecuali
a. Pembuatan taman kota c. pemuliaan
b. penghijauan d. seleksi
15. Dibawah ini yang termasuk spesies mamalia berukuran besar,kecuali ………
a. Gajah c. Harimau
b. Semut d. Badak
16. Indonesia terletak diantara dua benua yaitu………
a. Benua Afrika dan Benua Asia
b. Benua Australia dan Benua Afrika
c. Benua Asia dan Benua Australia
d. Benua Eropa dan Benua Asia
17. Dibawah ini merupakan salah satu manfaat dari keanekaragaman hayati dalam
bidang ekonomi adalah………
a. Sumber bahan makanan c. Menjaga keseimbangan
SDA
b. Menjaga keseimbangan ekosistem d. Menjaga erosi
18. Berikut ini yang merupakan hewan jenis primata adalah………
a. Moyet, kera, orang utan dan tarsius
b. Gajah, harimau, banteng dan badak
c. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa
d. Cendrawasih dan betet
19. Berikut ini termasuk ciri khas hewan di Indonesia bagian timur………
a. Banyak jenis mamalia berukuran besar
b. Terdapat spesies kera
c. Terdapat mamalia berukuran kecil dan hewan berkantung
d. Jenis-jenis burung mempunyai warna yang beragam
20. Berikut ini yang merupakan hewan berkantong adalah……………
a. Gajah c. Kangguru
b. Harimau d. Badak
KUNCI JAWABAN
SOAL KEMAMPUAN AWAL
1. B
2. D
3. B
4. B
5. C
6. B
7. A
8. D
9. A
10. D
11. B
12. B
13. D
14. C
15. B
16. C
17. A
18. A
19. C
20. C
84
SOAL POSTES
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Keanekaragaman Makhluk Hidup dan upaya
pelestariannya
Kelas : VII
PETUNJUK UMUM
• Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik
• Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik
• Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d)
• Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan
1. Perlindungan (konversi) keanekaragaman hayati bertuuan untuk melindungi
……
a. Fauna Saja c. Flora dan Fauna
b. Flora Saja d. Cagar Alam
2. Membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya merupakan
pengertian dari………
a. Suaka Margasatwa c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam d. Konservasi
3. Upaya melestarikan satwa langka biasa disebut……….
a. Suaka Margasatwa c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam d. Konservasi
4. Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli merupakan
pengertian dari………
a. Taman Laut c. Cagar Alam
b. Konservasi Alam d. Taman Nasional
Lampiran 11
5. Taman yang mempunyai wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora
dan fauna yang tinggi dan indah biasa disebut dengan taman ………
a. Taman Laut c. Taman Nasional
b. Taman Kota d. Taman Internasional
6. Upaya pengelolaan SDA untuk menjamin kelangsungan hidup manusia
dimasa kini dan masa mendatang merupakaan pengertian dari………
a. Keanekaragaman Hayati c. Cagar Alam
b. Konservasi d. Suaka Margasatwa
7. Konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli disebut
dengan………
a. In Situ c. Pandemik
b. Ex Situ d. Endemik
8. Konservasi flora dan fauna yang dilakukan diluar habitat asli disebut
dengan………
a. In Situ c. Pandemik
b. Ex Situ d. Endemik
9. Contoh konservasi In Situ adalah………
a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor
b. Suaka Margasatwa Way Kambas
c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor
10. Contoh konservasi Ex Situ adalah ………
a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor
b. Suaka Margasatwa Way Kambas
c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor dan Konservasi Fauna di Suaka
Margasatwa Way Kambas
11. Berikut ini tujuan dari Cagar Alam, kecuali………
a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan dan ekosistem alam
b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi
c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati
d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan
12. Dibawah ini yang termasuk konservasi alam adalah………
a. Perlindungan, pelestarian dan pemanfaan
b. Melestarikan, menjaga dan melindungi
c. Mempertahankan, memelihara dan melindungi
d. Melindungai, memelihara dan memanfaatkan
13. Perlindungan meliputi 2 hal yaitu ………
a. Siklus udara dan air
b. Proses ekologis dan sisitem penyangga kehidupan
c. Sumber daya alam dan keanekaragaman hayati
d. Memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya
14. Pelestarian Rafflesia arnoldi di kebun raya bogor merupakan upaya pelestarian
secara ………
a. In Situ c. Pandemik
b. Ex Situ d. Endemik
15. Badak bercula satu adalah binatang langka upaya pelestariannya dilakukan
di………
a. Taman Safari Surabaya
b. Taman Nasional Gunung Lauser
c. Taman Nasional Galuran
d. Taman Nasional Ujung Kulon
16. Di Pulau Jawa ada 2 Kebun Raya yang terkenal yaitu di ………
a. Ujung Kulon dan Pangadaran
b. Bogor dan Purwodadi
c. Baluran dan Purwodadi
d. Bromo dan Tengger
17. Pelestarian dalam konservasi alam mempunyai fungsi untuk ………
a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan dan ekosistem alam
b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi
c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati
d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan
18. Pemanfaatan dalam konservasi alam mempunyai fungsi untuk ………
a. Memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya
b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi
c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati
d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan
19. Berikut ini yang merupakan contoh dari taman nasional yang ada di Sumatera,
kecuali………
a. Taman Nasional Leuseur
b. Taman Nasional Siberut
c. Taman Nasional Kerinci Sebat
d. Taman Nasional Bunaken
20. Taman Nasional Bunaken merupakan taman nasional yang berada di
daerah………
a. Kalimantan c. Sumatera
b. Sulawesi d. Maluku
KUNCI JAWABAN
SOAL POSTES SIKLUS I
1. C
2. B
3. A
4. D
5. A
6. B
7. A
8. B
9. C
10. D
11. C
12. A
13. B
14. C
15. D
16. B
17. C
18. A
19. D
20. B
89
SOAL POSTES
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Keanekaragaman Makhluk Hidup dan upaya
pelestariannya
Kelas : VII
PETUNJUK UMUM
• Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik
• Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik
• Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d)
• Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan
1. Eboni atau kayu hitam merupakan tumbuhan langka yang terdapat di pulau
……
a. Kalimantan c. Sulawesi
b. Sumatera d. Bangka
2. Pohon yang dapat mencapai tinggi 60 m dan diameter batang 1,5 m serta
dimanfaatkan untuk konstruksi berat merupakan ciri-ciri dari tubuhan………
a. Ulin c. Kemenyan
b. Kayu hitam d. Kepel
3. Berikut ini yang merupakan ciri dari tumbuhan kemenyan adalah……….
a. Pohon yang dapat mencapai tinggi 30 m
b. Pohon yang dapat mencapai tinggi 40 m
c. Pohon yang dapat mencapai tinggi 60 m dan diameter batang 1,5 m
d. Pohon yang dapat mencapai 25 m dan buahnya dapat dimakan
4. Asia tenggara merupakan daerah penyebaran dari tumbuhan………
a. Apel c. Kepel
b. Durian d. Pisang monyet
Lampiran 12
5. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari dari tanaman anggrek bulan adalah
………
a. Digunakan sebagai bahan obat-obatan
b. Dimanfaatkan sebagai tanaman hias
c. Tidak banyak dimanfaatkan karena buahnya berbiji
d. Digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal
6. Digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal merupakan ciri-ciri dari
tumbuhan………
a. Gaharu c. Kemenyan
b. Rafflesia d. Pisang monyet
7. Bunga rafflesia sering disebut juga………
a. Bunga harum c. Bunga bangkai
b. Bunga anggrek d. Bunga melati
8. Berikut ini merupakan daerah penyebarandari tumbuhan ulin, kecuali………
a. Sulawesi c. Kalimantan Timur
b. Belitung d. Sumatera Selatan
9. Gunung Leuser dn kawasan hutan Sumatera merupakan daerah penyebaran
dari buah ………
a. Durian c. Apel
b. Kepel d. Pisang monyet
10. Dibawah ini merupaka nama latin dari tanaman pisang monyet adalah ………
a. Musa parisade c. Rafflesia arnoldii
b. Musa acuminate colla d. Durio kutejensis
11. Durio kutejensis merupakan nama latin dari tanaman………
a. Kepel c. Pisang monyet
b. Gaharu d. Durian lae
12. Tumbuhan yang hanya satu-satunya ditemukan di Rembang, Jawa Tengah
adalah tumbuhan ………
a. Gaharu c. Kemenyan
b. Kayu besi d. Klemohan
13. Makanannya serangga dan cecak, melakukan aktifitas makan sebagaian bsear
pada malam hari dan memiliki penglihatan yang tajam merupakan ciri-ciri dari
hewan………
a. Tarsius c. Orang utan
b. Babirusa d. Badak bercula satu
14. Hewan dibawah ini yang mempunyai ciri-ciri hanya ditemukan di pulau
Sumatera adalah ………
a. Badak bercula satu c. Harimau Sumatera
b. Badak bercula dua d. Orang utan
15. Sulawesi dan Pulau buru merupakan habitat dari hewan………
a. Badak bercula satu c. Harimau Sumatera
b. Badak bercula dua d. Babirusa
16. Herbivora dan memiliki indera penglihatan yang tajam adalam ciri-ciri dari
hewan ………
a. Badak bercula satu c. Harimau Sumatera
b. Badak bercula dua d. Babirusa
17. Harimau Sumatera merupakan hewan langka yang mempunyai ciri-ciri………
a. Melakukan aktivitas makan pada malam hari serta memiliki penglihatan
yang tajam
b. Hanya ditemukan dipulau Sumatera
c. Pada malam hari dapat mengetahui mengetahui adanya mangsa dalam
jarak 10-20
d. Herbivora dan memiliki penciuman yang tajam
18. Pongo pygmaeus (Orang utan) mempumyai tempat penyebaran di
daerah………
a. Ujung Kulon
b. Dataran rendah dan hutan hujan tropis sumatera
c. Sumatera
d. Sulawesi
19. Babirusa merupakan hewan langka yang ditemukan di pulau………
a. Sulawesi
b. Kalimantan dan Pulau Buru
c. Kalimantan
d. Sulawesi dan Pulau Buru
20. Ujung Kulon merupakan habitat dari hewan………
a. Tarsius c. Badak bercula satu
b. Babirusa d. Orang utan
KUNCI JAWABAN
SOAL POSTES SIKLUS II
1. C
2. A
3. A
4. C
5. B
6. A
7. C
8. A
9. D
10. B
11. D
12. D
13. A
14. B
15. D
16. A
17. C
18. B
19. D
20. C
94
SOAL POSTEST
SIKLUS III
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Keanekaragaman Makhluk Hidup dan upaya
pelestariannya
Kelas : VII
PETUNJUK UMUM
• Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik
• Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik
• Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d)
• Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan
1. Tipe flora dan fauna ini ada di indonesia, kecuali………
a. Australia c. Oriental
b. Peralihan d. Americana
2. Flora dan fauna yang hanya hidup di daerah tertentu dan tidak ditemukan di
daerah lain disebut……….
a. Pandemik c. In Situ
b. Endemik d. Ex Situ
3. Berikut ini yang termasuk flora langka, kecuali………
a. Bunga bangkai c. Melati
b. Anggrek selop d. Kantong Semar
4. Yang termasuk fauna langka adalah………
a. Komodo c. Angsa
b. Burung d. Ular
5. Yang termasuk hewan endemik adalah………
a. Gajah c. Kera
b. Badak bercula Satu d. Ular
Lampiran 13
6. Di bawah ini yang termasuk fauna tipe oriental………
a. Gajah, banteng, harimau dan badak
b. Kangguru dan kuskus
c. Cendrawasih dan betet
d. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa
7. Berikut ini termasuk tindakan manusia yang merusak habitat, kecuali………
a. Membuka lahan pertanian di hutan
b. Penebangan hutan untuk pemukiman
c. Kegiatan lading berpindah
d. Pembuatan taman kota
8. Yang termasuk faktor alami dalam penurunan keanekaragaman hayati
adalah………
a. Reboisasi
b. Hutan gundul
c. Penebangan liar dan pembuangan limbah di aliran sungai
d. Banjir, gunung meletus dan tanah longsor
9. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa termasuk fauna tipe………
a. Amerikana c. Oriental
b. Peralihan d. Australia
10. Berikut ini termasuk ciri khas hewan di Indonesia bagian barat adalah………
a. Banyak jenis mamalia berukuran besar
b. Banyak hewan berkantung
c. Tidak terdapat spesies kera
d. Jenis-jenis burung mempunyai warna yang beragam
11. Perlindungan (konversi) keanekaragaman hayati bertuuan untuk melindungi
……
a. Fauna Saja c. Flora dan Fauna
b. Flora Saja d. Cagar Alam
12. Membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya merupakan
pengertian dari………
a. Suaka Margasatwa c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam d. Konservasi
13. Upaya melestarikan satwa langka biasa disebut……….
a. Suaka Margasatwa c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam d. Konservasi
14. Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli merupakan
pengertian dari………
a. Taman Laut c. Cagar Alam
b. Konservasi Alam d. Taman Nasional
15. Contoh konservasi Ex Situ adalah ………
a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor
b. Suaka Margasatwa Way Kambas
c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor dan Konservasi Fauna di Suaka
Margasatwa Way Kambas
16. Contoh konservasi In Situ adalah………
a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor
b. Suaka Margasatwa Way Kambas
c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor
17. Upaya pengelolaan SDA untuk menjamin kelangsungan hidup manusia
dimasa kini dan masa mendatang merupakaan pengertian dari………
a. Keanekaragaman Hayati c. Cagar Alam
b. Konservasi d. Suaka Margasatwa
18. Taman yang mempunyai wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora
dan fauna yang tinggi dan indah biasa disebut dengan taman ………
a. Taman Laut c. Taman Nasional
b. Taman Kota d. Taman Internasional
19. Berikut ini tujuan dari Cagar Alam, kecuali………
a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan dan ekosistem alam
b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi
c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati
d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan
20. Dibawah ini yang termasuk konservasi alam adalah………
a. Perlindungan, pelestarian dan pemanfaan
b. Melestarikan, menjaga dan melindungi
c. Mempertahankan, memelihara dan melindungi
d. Melindungai, memelihara dan memanfaatkan
21. Eboni atau kayu hitam merupakan tumbuhan langka yang terdapat di
pulau………
a. Kalimantan c. Sulawesi
b. Sumatera d. Bangka
22. Pohon yang dapat mencapai tinggi 60 m dan diameter batang 1,5 m serta
dimanfaatkan untuk konstruksi berat merupakan ciri-ciri dari
tumbuhan………
a. Ulin c. Kemenyan
b. Kayu Hitam d. Kepel
23. Berikut ini merupakan ciri dari tumbuhan kemenyan adalah………
a. Pohon yang mencapai tinggi 30 cm
b. Pohon yang dapat mencapai tinggi
c. Pohon yang dapat mencapai tinggi 40 m
d. Pohon yang dapat mencapai 25 m dan buahnya dapat dimakan
24. Asia Tenggara merupakan daerah penyebaran dari tumbuhan………
a. Apel c. Kepel
b. Durian d. Pisang Monyet
25. Berikut ini ciri-ciri dari tanaman anggrek bulan adalah………
a. Digunakan sebagai bahan obat-obatan
b. Dimanfaatkan sebagai tanaman hias
c. Tidak banyak dimanfaatkan karena buahnya berbiji
d. Digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal
26. Makanannya serangga dan cecak, melakukan aktifitas makan sebagian besar
pada malam hari dan memiliki penglihatan yang tajam merupakan ciri-ciri dari
hewan………
a. Tarsius c. Orang Utan
b. Babirusa d. Badak Bercula Satu
27. Sulawesi dan Pulau Buru merupakan habitat dari hewan………
a. Badak Bercula Satu c. Orang Utan
b. Badak Bercula dua d. Babirusa
28. Harimau Sumatera merupakan hewan langka yang mempunyai ciri-ciri………
a. Melakukan aktivitas makan pada malam hari serta memiliki penglihatan
yang tajam
b. Hanya ditemukan di pulau sumatera
c. Pada malam hari dapat mengetahui adanya mangsa dalam jarak 10-20 m
d. Herbivora dan memiliki penciuman yang tajam
29. Herbivora dan memiliki indera penglihatan yang tajam adalah ciri-ciri dari
hewan………
a. Badak Bercula Satu c. Orang Utan
b. Badak Bercula dua d. Babirusa
30. Pongo pygmaeus (orang Utan) mempunyai tempat penyebaran di
daerah………
a. Ujung kulon
b. Dataran rendah dan hutan hujan tropis Sumatera
c. Sumatera
d. Sulawesi
KUNCI JAWABAN
SOAL POSTEST
SIKLUS III
1. C
2. B
3. C
4. A
5. A
6. A
7. D
8. C
9. B
10. A
11. C
12. B
13. A
14. D
15. B
16. C
17. A
18. D
19. D
20. A
21. C
22. A
23. A
24. C
25. B
26. A
27. D
28. C
29. A
30. B
DAFTAR PRESENSI SISWA KELAS VII E
SMP NEGERI 2 BANYUDONO
TAHUN AJARAN 2008 / 2009
NOMOR
URUT INDUK NAMA L/P
Pertemuan
Awal Siklus I Siklus II Siklus III
1 7309 Aldo Priambodo L √ √ √ √ 2 7310 Aprllia Dita Putri Sutrisno P √ √ √ √ 3 7311 Ari Widodo L √ √ √ √ 4 7312 Atika Wulandari P √ √ √ √ 5 7313 Bayu Aji Saputro L √ √ √ √ 6 7314 Bayu Sutrisno L √ √ √ √ 7 7315 Brigita Suwastias Galuh P √ √ √ √ 8 7316 Candra Adi Prabowo L √ √ √ √ 9 7317 Chrisna Ganda Saputro L √ √ √ √ 10 7318 Cornelia Septiani P √ √ √ √ 11 7319 Denti Citra Dewi P √ √ √ √ 12 7320 Diyah Nur Indah Sari P √ √ √ √ 13 7321 Dwi Hestuti P √ √ √ √ 14 7322 Dwi Kartika Wulandari P √ √ √ √ 15 7323 Dyah Ayu Lestari P √ √ √ √ 16 7324 Endah Puspitasari P √ √ √ √ 17 7325 Endah Tri Mulyani P √ √ √ √ 18 7326 Galih Nur Pangestu L √ √ √ √ 19 7237 Hana Eka Mulyantini P √ √ √ √ 20 7328 Ika Yuniarti P √ √ √ √ 21 7329 Jonet Ari Wahyu Wibowo L √ √ √ √ 22 7330 Latifah Hardiyani Nilasari P √ √ √ √ 23 7331 Listyaningrum P √ √ √ √ 24 7332 Mega Lumintang P √ √ √ √ 25 7333 Meilani Dwi Ambarwati P √ √ √ √ 26 7334 Meri Puspitasari P √ √ √ √ 27 7335 Mursito L √ √ √ √ 28 7336 Nur Aini P √ √ √ √ 29 7337 Oscarina Indah Jelita P √ √ √ √ 30 7338 Prasasti Septiano Palato L √ √ √ √ 31 7339 Rian Rahmasari P √ √ √ √ 32 7340 Rika Yunitasari P √ √ √ √ 33 7341 Rudy Setiyawan L √ √ √ √ 34 7342 Sri Handayani P √ √ √ √ 35 7343 Surya Purboy Adiyanti P √ √ √ √
Lampiran 14
36 7344 Tri Meylani P √ √ √ √ 37 7345 Ugik Sugiyanto P √ √ √ √ 38 7346 Wisnu Tri Pamungkas L √ √ √ √ 39 7347 Yacub Kristiawan L √ √ √ √ 40 7348 Yasita Indriwati P √ √ √ √
103
DAFTAR KELOMPOK DISKUSI
Kelompok I
Aldo Priambodo
Aprillia Dita Putri Sutrisno
Ari Widodo
Atika Wulandari
Bayu Aji Saputro
Bayu Sutrisno
Brigita Suwastias Galuh
Candra Adi Prabowo
Chisna Fanda Saputro
Cornelia Septiani
Kelompok II
Denti Citra Dewi
Diyah Nur Indah Sari
Dwi Hestuti
Dwi Kartika Wulandari
Dyah Ayu Lestari
Endah Puspitasari
Endah Tri Mulyani
Galih Nur Pangestu
Hana Eka Mulyantini
Ika Yuniarti
Kelompok III
Jonet Ari Wahyu Wibowo
Latifah Hardiyani nilasari
Listyaningrum
Mega Lumintang
Meilani Dwi Ambarwati
Meri Puspitasari
Mursito
Nur Aini
Oscarina Indah Jelita
Prasasti Septiano Palato
Kelompok IV
Rian Rahmasari
Rika Yunitasari
Rudy Setiyawan
Sri Handayani
Surya Purboy Adiyanti
Tri Meylani
Ugik Sugiyanto
Wisnu Tri Pamungkas
Yacub Kristiawan
Yasita Indriwati
Lampiran 15
104
FORMAT PENILAIAN RANAH KOGNITIF
Mata Pelajaran : IPA / Biologi Kelas / Semester : VII E/ Genap
No Nama
Urut Induk
Nilai
awal
Nilai
siklus I
Nilai
siklus II
Nilai
siklus III Jumlah
Rata-
rata
1 07309 Aldo Priambodo
2 07310 Aprillia Dita Putri S
3 07311 Ari Widodo
4 07312 Budi Setiawan
5 07313 Bayu Aji Saputro
6 07314 Bayu Sutrisno
7 07315 Brigita Suwastias Galuh
8 07316 Candra Adi Prabowo
9 07317 Candra Adi Prabowo
10 07318 Cornelia Septiani
11 07319 Denti Citra Dewi
12 07320 Diyah Nur Indah Sari
13 07321 Dwi Hestuti
14 07322 Dwi Kartika Wulandari
15 07323 Dyah Ayu Lestari
16 07324 Endah Puspitasari
17 07325 Endah Tri Mulyani
18 07326 Galih Nur Pangestu
19 07327 Hana Eka Mulyantini
20 07328 Ika Yuniarti
21 07329 Jonet Ari Wahyu Wibowo
22 07330 Latifah Hardiyani Nilasari
23 07331 Listyaningrum
24 07332 Mega Lumintang
25 07333 Meilani Dwi Ambarwati
26 07334 Meri Puspitasari
27 07335 Mursito
28 07336 Nur Aini
29 07337 Oscarina Indah Jelita
30 07338 Prasasti Septiano Palato
31 07339 Rian Rahmasari
32 07340 Rika Yunitasari
33 07341 Rudy Setiyawan
34 07342 Sri Handayani
35 07343 Surya Purboy Adiyanti
36 07344 Tri Meylani
37 07345 Ugik Sugiyanto
38 07346 Wisnu Tri Pamungkas
39 07347 Yacub Kristiawan
40 07348 Yasita Indriwati
Jumlah
Rata
Lampiran 16
DATA PENILAIAN RANAH KOGNITIF
Mata Pelajaran : IPA / Biologi Kelas / Semester : VII E/ Genap
No Nama
Urut Induk
Nilai
awal
Nilai
siklus I
Nilai
siklus II
Nilai
siklus III Jumlah
Rata-
rata
1 07309 Aldo Priambodo 5 6 7 8 25 6.5
2 07310 Aprillia Dita Putri S 6 7 8 9 25 7.5
3 07311 Ari Widodo 6 7 7 8 30 7
4 07312 Budi Setiawan 4 7 7 8 28 6.5
5 07313 Bayu Aji Saputro 6 7 8 8 26 7.25
6 07314 Bayu Sutrisno 5 7 8 8 29 7
7 07315 Brigita Suwastias Galuh 4 5 8 9 28 6.5
8 07316 Candra Adi Prabowo 7 7 8 8 26 7.5
9 07317 Candra Adi Prabowo 4 5 6 8 30 5.75
10 07318 Cornelia Septiani 7 8 9 9 23 5.25
11 07319 Denti Citra Dewi 5 6 8 8 33 8.25
12 07320 Diyah Nur Indah Sari 5 6 9 10 27 6.75
13 07321 Dwi Hestuti 4 7 8 8 30 7
14 07322 Dwi Kartika Wulandari 5 5 6 9 27 6.75
15 07323 Dyah Ayu Lestari 6 6 8 8 25 7.5
16 07324 Endah Puspitasari 6 7 8 8 28 6.5
17 07325 Endah Tri Mulyani 8 8 9 10 29 7
18 07326 Galih Nur Pangestu 4 5 8 9 35 8.75
19 07327 Hana Eka Mulyantini 7 8 8 9 26 7.5
20 07328 Ika Yuniarti 6 6 8 9 32 8
21 07329 Jonet Ari Wahyu Wibowo 4 5 5 8 29 7
22 07330 Latifah Hardiyani Nilasari 5 6 8 8 22 5.5
23 07331 Listyaningrum 4 6 6 8 27 6.75
24 07332 Mega Lumintang 5 6 7 9 24 6
25 07333 Meilani Dwi Ambarwati 6 7 8 8 27 6.75
26 07334 Meri Puspitasari 5 8 8 9 29 7
27 07335 Mursito 3 5 6 7 30 5.75
28 07336 Nur Aini 6 8 8 9 21 5.25
29 07337 Oscarina Indah Jelita 6 7 7 8 31 7.75
30 07338 Prasasti Septiano Palato 5 6 8 8 28 6.5
31 07339 Rian Rahmasari 7 8 8 8 27 6.75
32 07340 Rika Yunitasari 5 8 9 10 31 7.75
33 07341 Rudy Setiyawan 5 6 6 9 32 8
34 07342 Sri Handayani 8 8 8 9 26 7.5
35 07343 Surya Purboy Adiyanti 5 5 6 7 33 8.25
36 07344 Tri Meylani 6 7 8 9 23 5.25
37 07345 Ugik Sugiyanto 4 6 6 7 30 5.75
38 07346 Wisnu Tri Pamungkas 5 4 8 9 23 5.25
39 07347 Yacub Kristiawan 7 4 7 8 29 7
40 07348 Yasita Indriwati 4 5 7 8 29 7
Jumlah 215 261 300 336 1112 309.25
Rata 5.3 6.5 7.5 8.4 27.8 7.73
Lampiran 17
FORMAT PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Mata Pelajaran : IPA/Biologi Kelas/Semester : VIIE/Genap
No Indikator Sikap
Nama Siswa Mem
baw
a Buku
Mem
baca Buku
Ketekunan Berdiskusi
Kesiapan M
engikuti Pelajaran
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Tem
an yang bicara
Mem
perhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jaw
ab
Nilai Rata-rata (Kualitatif/H
uruf)
1 Aldo Priambodo
2 Aprillia Dita Putri. S
3 Ari Widodo
4 Atika Wulandari
5 Bayu Aji Saputro
6 Bayu Sutrisno
7 Brigita Suwastias Galuh
8 Candra Adi Prabowo
9 Chrisna Ganda Saputro
10 Cornelia Septiani
11 Denti Citra Dewi
12 Diyah Nur Indah Sari
13 Dwi Hestuti
14 Dwi Kartika Wulandari
15 Dyah Ayu Lestari
16 Endah Puspitasari
17 Endah Tri Mulyani
18 Galih Nur Pangestu
19 Hana Eka Mulyantini
20 Ika Yuniarti
21 Jonet Ari Wahyu. W
22 Latifah Hardiyani. N
23 Listyaningrum
24 Mega Lumintang
25 Meilani Dwi Ambarwati
26 Meri Puspitasari
27 Mursito
28 Nur Aini
29 Oscarina Indah Jelita
30 Prasasti Septiano Palato
31 Rian Rahmasari
32 Rika Yunitasari
Lampiran 18
33 Rudy Setiyawan
34 Sri Handayani
35 Surya Purboy Adiyanti
36 Tri Meylani
37 Ugik Sugiyanto
38 Wisnu Tri Pamungkas
39 Yacub Kristiawan
40 Yasita Indriwati
JUMLAH
RATA-RATA
Keterangan : skor nilai : 5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Kriteria Penilaian :
Nilai 10-19 = Tidak Berminat
20-29 = Kurang Berminat
30-39 = Cukup Berminat
40-49 = Berminat
50 = Sangat Berminat
FORMAT PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Mata Pelajaran : IPA/Biologi Kelas/Semester : VIIE/Genap
No Indikator Sikap
Nama Siswa Mem
baw
a Buku
Mem
baca Buku
Ketekunan Berdiskusi
Kesiapan M
engikuti Pelajaran
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Tem
an yang bicara
Mem
perhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jaw
ab
Nilai Rata-rata (Kualitatif/H
uruf)
1 Aldo Priambodo
2 Aprillia Dita Putri. S
3 Ari Widodo
4 Atika Wulandari
5 Bayu Aji Saputro
6 Bayu Sutrisno
7 Brigita Suwastias Galuh
8 Candra Adi Prabowo
9 Chrisna Ganda Saputro
10 Cornelia Septiani
11 Denti Citra Dewi
12 Diyah Nur Indah Sari
13 Dwi Hestuti
14 Dwi Kartika Wulandari
15 Dyah Ayu Lestari
16 Endah Puspitasari
17 Endah Tri Mulyani
18 Galih Nur Pangestu
19 Hana Eka Mulyantini
20 Ika Yuniarti
21 Jonet Ari Wahyu. W
22 Latifah Hardiyani. N
23 Listyaningrum
24 Mega Lumintang
25 Meilani Dwi Ambarwati
26 Meri Puspitasari
27 Mursito
28 Nur Aini
29 Oscarina Indah Jelita
30 Prasasti Septiano Palato
31 Rian Rahmasari
32 Rika Yunitasari
33 Rudy Setiyawan
Lampiran 19
34 Sri Handayani
35 Surya Purboy Adiyanti
36 Tri Meylani
37 Ugik Sugiyanto
38 Wisnu Tri Pamungkas
39 Yacub Kristiawan
40 Yasita Indriwati
JUMLAH
RATA-RATA
Keterangan : skor nilai : 5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Kriteria Penilaian :
Nilai 10-19 = Tidak Berminat
20-30 = Kurang Berminat
30-40 = Cukup Berminat
40-50 = Berminat
50 = Sangat Berminat
SISTEM PENILAIAN AFEKTIF KEMAMPUAN AWAL
Mata Pelajaran : IPA/Biologi Kelas/Semester : VIIE/Genap
No Indikator Sikap
Nama Siswa Mem
baw
a Buku
Mem
baca Buku
Ketekunan Berdiskusi
Kesiapan M
engikuti Pelajaran
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Tem
an yang bicara
Mem
perhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jaw
ab
Nilai Rata-rata (Kualitatif/H
uruf)
1 Aldo Priambodo 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 27
2 Aprillia Dita Putri. S 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
3 Ari Widodo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
4 Atika Wulandari 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 29
5 Bayu Aji Saputro 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28
6 Bayu Sutrisno 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28
7 Brigita Suwastias Galuh 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
8 Candra Adi Prabowo 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28
9 Chrisna Ganda Saputro 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 25
10 Cornelia Septiani 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 18
11 Denti Citra Dewi 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 24
12 Diyah Nur Indah Sari 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 18
13 Dwi Hestuti 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 27
14 Dwi Kartika Wulandari 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27
15 Dyah Ayu Lestari 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
16 Endah Puspitasari 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28
17 Endah Tri Mulyani 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 33
18 Galih Nur Pangestu 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 25
19 Hana Eka Mulyantini 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 23
20 Ika Yuniarti 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 23
21 Jonet Ari Wahyu. W 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
22 Latifah Hardiyani. N 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27
23 Listyaningrum 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 27
24 Mega Lumintang 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27
25 Meilani Dwi Ambarwati 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 24
26 Meri Puspitasari 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 24
27 Mursito 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25
28 Nur Aini 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 27
29 Oscarina Indah Jelita 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 22
30 Prasasti Septiano Palato 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 25
31 Rian Rahmasari 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 22
32 Rika Yunitasari 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 24
33 Rudy Setiyawan 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22
Lampiran 20
34 Sri Handayani 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 28
35 Surya Purboy Adiyanti 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22
36 Tri Meylani 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 28
37 Ugik Sugiyanto 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22
38 Wisnu Tri Pamungkas 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 27
39 Yacub Kristiawan 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 22
40 Yasita Indriwati 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 24
JUMLAH 1024
RATA-RATA 25.6
Keterangan:
Hasil rata-rata sebesar 25,6 menunjukkan bahwa pada kemampuan awal
kemampuan afektif siswa kurang berhasil
Keterangan : skor nilai : 5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Kriteria Penilaian :
Nilai 10-19 = Tidak Berminat
20-31 = Kurang Berminat
30-41 = Cukup Berminat
40-51 = Berminat
50 = Sangat Berminat
SISTEM PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS I
Mata Pelajaran : IPA/Biologi Kelas/Semester : VIIE/Genap
No Indikator Sikap
Nama Siswa Mem
baw
a Buku
Mem
baca Buku
Ketekunan Berdiskusi
Kesiapan M
engikuti Pelajaran
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Tem
an yang bicara
Mem
perhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jaw
ab
Nilai Rata-rata (Kualitatif/H
uruf)
1 Aldo Priambodo 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 24
2 Aprillia Dita Putri. S 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 22
3 Ari Widodo 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 22
4 Atika Wulandari 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 26
5 Bayu Aji Saputro 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 27
6 Bayu Sutrisno 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 27
7 Brigita Suwastias Galuh 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28
8 Candra Adi Prabowo 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 27
9 Chrisna Ganda Saputro 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 26
10 Cornelia Septiani 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 27
11 Denti Citra Dewi 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 23
12 Diyah Nur Indah Sari 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 35
13 Dwi Hestuti 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27
14 Dwi Kartika Wulandari 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27
15 Dyah Ayu Lestari 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 28
16 Endah Puspitasari 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 22
17 Endah Tri Mulyani 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27
18 Galih Nur Pangestu 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 34
19 Hana Eka Mulyantini 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 26
20 Ika Yuniarti 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 27
21 Jonet Ari Wahyu. W 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 27
22 Latifah Hardiyani. N 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 27
23 Listyaningrum 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 26
24 Mega Lumintang 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 23
25 Meilani Dwi Ambarwati 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 27
26 Meri Puspitasari 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28
27 Mursito 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 26
28 Nur Aini 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 22
29 Oscarina Indah Jelita 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28
30 Prasasti Septiano Palato 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22
31 Rian Rahmasari 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
32 Rika Yunitasari 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 22
Lampiran 21
33 Rudy Setiyawan 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 27
34 Sri Handayani 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22
35 Surya Purboy Adiyanti 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 27
36 Tri Meylani 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 27
37 Ugik Sugiyanto 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 22
38 Wisnu Tri Pamungkas 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 33
39 Yacub Kristiawan 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 28
40 Yasita Indriwati 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 26
JUMLAH 1050
RATA-RATA 26.25
Keterangan:
Hasil rata-rata sebesar 26,25 menunjukkan bahwa pada siklus I
kemampuan afektif siswa kurang berhasil
Keterangan : skor nilai : 5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Kriteria Penilaian :
Nilai 10-19 = Tidak Berminat
20-32 = Kurang Berminat
30-42 = Cukup Berminat
40-52 = Berminat
50 = Sangat Berminat
SISTEM PNILAIAN AFEKTIF SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPA/Biologi Kelas/Semester : VIIE/Genap
No Indikator Sikap
Nama Siswa Mem
baw
a Buku
Mem
baca Buku
Ketekunan Berdiskusi
Kesiapan M
engikuti Pelajaran
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Tem
an yang bicara
Mem
perhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jaw
ab
Nilai Rata-rata (Kualitatif/H
uruf)
1 Aldo Priambodo 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 26
2 Aprillia Dita Putri. S 4 3 3 2 2 2 2 3 3 2 26
3 Ari Widodo 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 24
4 Atika Wulandari 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 30
5 Bayu Aji Saputro 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 30
6 Bayu Sutrisno 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 30
7 Brigita Suwastias Galuh 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 34
8 Candra Adi Prabowo 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 36
9 Chrisna Ganda Saputro 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 35
10 Cornelia Septiani 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 36
11 Denti Citra Dewi 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 32
12 Diyah Nur Indah Sari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
13 Dwi Hestuti 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 35
14 Dwi Kartika Wulandari 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 35
15 Dyah Ayu Lestari 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 36
16 Endah Puspitasari 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 27
17 Endah Tri Mulyani 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 36
18 Galih Nur Pangestu 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
19 Hana Eka Mulyantini 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 36
20 Ika Yuniarti 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 37
21 Jonet Ari Wahyu. W 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 37
22 Latifah Hardiyani. N 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38
23 Listyaningrum 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 36
24 Mega Lumintang 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 34
25 Meilani Dwi Ambarwati 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38
26 Meri Puspitasari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
27 Mursito 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37
28 Nur Aini 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
29 Oscarina Indah Jelita 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
30 Prasasti Septiano Palato 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 38
31 Rian Rahmasari 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 38
32 Rika Yunitasari 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 38
33 Rudy Setiyawan 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 38
Lampiran 21
34 Sri Handayani 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38
35 Surya Purboy Adiyanti 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
36 Tri Meylani 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 38
37 Ugik Sugiyanto 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
38 Wisnu Tri Pamungkas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
39 Yacub Kristiawan 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 38
40 Yasita Indriwati 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 34
JUMLAH 1412
RATA-RATA 35.3
Keterangan:
Hasil rata-rata sebesar 35,3 menunjukkan bahwa pada Siklus II
kemampuan afektif siswa kurang berhasil
Keterangan : skor nilai : 5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Kriteria Penilaian :
Nilai 10-19 = Tidak Berminat
20-33 = Kurang Berminat
30-43 = Cukup Berminat
40-53 = Berminat
50 = Sangat Berminat
SISTEM PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS III
Mata Pelajaran : IPA/Biologi Kelas/Semester : VIIE/Genap
No Indikator Sikap
Nama Siswa Mem
baw
a Buku
Mem
baca Buku
Ketekunan Berdiskusi
Kesiapan M
engikuti Pelajaran
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Tem
an yang bicara
Mem
perhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jaw
ab
Nilai Rata-rata (Kualitatif/H
uruf)
1 Aldo Priambodo 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 37
2 Aprillia Dita Putri. S 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 36
3 Ari Widodo 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 35
4 Atika Wulandari 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 35
5 Bayu Aji Saputro 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 36
6 Bayu Sutrisno 5 5 4 3 4 3 5 3 4 4 40
7 Brigita Suwastias Galuh 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 40
8 Candra Adi Prabowo 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 40
9 Chrisna Ganda Saputro 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 40
10 Cornelia Septiani 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 37
11 Denti Citra Dewi 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
12 Diyah Nur Indah Sari 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 46
13 Dwi Hestuti 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
14 Dwi Kartika Wulandari 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
15 Dyah Ayu Lestari 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 44
16 Endah Puspitasari 5 4 3 4 3 4 3 3 3 3 35
17 Endah Tri Mulyani 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
18 Galih Nur Pangestu 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 46
19 Hana Eka Mulyantini 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 41
20 Ika Yuniarti 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
21 Jonet Ari Wahyu. W 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
22 Latifah Hardiyani. N 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
23 Listyaningrum 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 40
24 Mega Lumintang 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 42
25 Meilani Dwi Ambarwati 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 43
26 Meri Puspitasari 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 44
27 Mursito 5 5 4 4 5 3 5 4 3 4 42
28 Nur Aini 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 40
29 Oscarina Indah Jelita 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 45
30 Prasasti Septiano Palato 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 40
31 Rian Rahmasari 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 44
32 Rika Yunitasari 5 5 4 3 4 3 4 4 3 4 45
33 Rudy Setiyawan 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
Lampiran 22
34 Sri Handayani 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 42
35 Surya Purboy Adiyanti 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 42
36 Tri Meylani 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 41
37 Ugik Sugiyanto 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 35
38 Wisnu Tri Pamungkas 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 44
39 Yacub Kristiawan 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
40 Yasita Indriwati 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 37
JUMLAH 1631
RATA-RATA 40.775
Keterangan:
Hasil rata-rata sebesar 40,775 menunjukkan bahwa pada Siklus III kemampuan
afektif siswa kurang berhasil
Keterangan : skor nilai : 5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Kriteria Penilaian :
Nilai 10-19 = Tidak Berminat
20-34 = Kurang Berminat
30-44 = Cukup Berminat
40-54 = Berminat
50 = Sangat Berminat
118
Data Hasil Belajar Siswa Biologi (Pengujian Hipotesis Analisis Kovariansi dengan 4 Variabel)
No X1 X2 X3 X4 x1 x2 x3 x4 X12
X22
X32
X42 ΣXtotal
X X2
1 5 6 7 8 -0.3 -0.5 -0.5 -0.4 25 36 49 49 25 159
2 6 7 8 9 0.7 0.5 0.5 0.6 36 49 64 81 30 230
3 6 7 7 8 0.7 0.5 -0.5 -0.4 36 49 49 64 28 198
4 4 7 7 8 -1.3 0.5 0.5 -0.4 16 49 49 64 26 178
5 6 7 8 8 0.7 -0.5 0.5 -0.4 36 49 64 64 29 213
6 5 7 8 8 -0.3 0.5 0.5 -0.4 25 49 64 64 28 202
7 4 5 8 9 -1.3 0.5 0.5 0.6 16 25 64 81 26 186
8 7 7 8 8 1.7 0.5 0.5 -0.4 49 49 64 64 30 226
9 4 5 6 8 -1.3 -1.5 -1.5 -0.4 16 25 36 64 23 141
10 7 8 9 9 1.7 1.5 1.5 0.6 49 64 81 81 33 275
11 5 6 8 8 -0.3 0.5 0.5 -0.4 25 36 64 64 27 189
12 5 6 9 10 -0.3 1.5 1.5 1.6 25 36 81 100 30 242
13 4 7 8 8 -1.3 0.5 0.5 -0.4 16 49 64 64 27 193
14 5 5 6 9 0.3 -1.5 -1.5 0.6 25 25 36 81 25 167
15 6 6 8 8 0.7 -0.5 0.5 -0.4 36 36 64 64 28 200
16 6 7 8 8 0.7 0.5 0.5 -0.4 36 49 64 64 29 213
17 8 8 9 10 2.7 1.5 1.5 1.6 64 64 81 100 35 309
18 4 5 8 9 -1.3 -1.5 0.5 0.6 16 25 64 81 26 186
19 7 8 8 9 1.7 1.5 0.5 0.6 49 64 64 81 32 258
20 6 6 8 9 0.7 -0.5 0.5 0.6 36 36 36 81 29 117
21 4 5 5 8 -1.3 -1.5 -2.5 -0.4 16 25 49 64 22 130
22 5 6 8 8 -0.3 -0.5 0.5 -0.4 25 36 64 64 27 189
23 4 6 6 8 -1.3 -0.5 -1.5 -0.4 16 36 36 64 24 152
24 5 6 7 9 -.0.3 -0.5 -0.5 0.6 25 36 49 81 27 191
25 6 7 8 8 0.7 0.5 0.5 -0.4 36 49 64 64 29 213
26 5 8 8 9 -0.3 1.5 0.5 0.6 25 64 64 81 30 234
Lampiran 23
27 3 5 6 7 -2.3 -1.5 -1.5 -1.4 9 25 36 49 21 119
28 6 8 8 9 0.7 1.5 0.5 0.6 36 64 64 81 31 245 29 6 7 7 8 0.7 0.5 -0.5 -0.4 36 49 49 64 28 198
30 5 6 8 8 -0.3 -0.5 0.5 -0.4 25 36 64 64 27 189
31 7 8 8 8 1.7 0.5 0.5 -0.4 49 64 64 64 31 241
32 5 8 9 10 -0.3 -1.5 1.5 1.6 25 64 81 100 32 270
33 5 6 6 9 -0.3 -0.5 -1.5 0.6 25 36 36 81 26 178
34 8 8 8 9 2.7 1.5 0.5 0.6 64 64 64 81 33 273
35 5 5 6 7 -0.3 -0.5 -1.5 -1.4 25 25 36 49 23 135
36 6 7 8 9 0.7 0.5 0.5 0.6 36 49 64 81 30 230
37 4 6 6 7 -1.3 -0.5 -1.5 -1.4 16 36 36 49 23 137
38 5 7 8 9 -0.4 0.5 0.5 0.6 25 49 64 81 29 219
39 7 7 7 8 1.7 0.5 -0.5 -0.4 49 49 49 64 29 211
40 4 5 7 8 -1.3 -1.5 -0.5 -0.4 16 25 49 64 24 154
∑ 215 261 300 336 3.5 5 1 1.8 1211 1745 2288 2846 1112 8090
Χ 5.3 6.5 7.5 8.4
s2
0.31 0.64 0.02 0.08
Lanjutan Lampiran 23
120
1. Uji Normalitas
a. Nilai awal
No Xi Zi F (Zi) S (Zi) Lo
1 3 -2.09 0.0183 0.025 -0.006
2 4 -0.81 0.209 0.05 0.159
3 4 -0.81 0.209 0.075 0.134
4 4 -0.81 0.209 0.1 0.109
5 4 -0.81 0.209 0.125 0.084
6 4 -0.81 0.209 0.15 0.059
7 4 -0.81 0.209 0.175 0.034
8 4 -0.81 0.209 0.2 0.009
9 4 -0.81 0.209 0.225 -0.016
10 4 -0.81 0.209 0.25 -0.041
11 5 -0.27 0.3936 0.275 0.1186
12 5 -0.27 0.3936 0.3 -0.0936
13 5 -0.27 0.3936 0.325 0.0686
14 5 -0.27 0.3936 0.35 0.0436
15 5 -0.27 0.3936 0.375 0.0186
16 5 -0.27 0.3936 0.4 -0.006
17 5 -0.27 0.3936 0.425 -0.0314
18 5 -0.27 0.3936 0.45 -0.0564
19 5 -0.27 0.3936 0.475 -0.0814
20 5 -0.27 0.3936 0.5 -0.1064
21 5 -0.27 0.3936 0.525 -0.1314
22 5 -0.27 0.3936 0.55 -0.1567
23 5 -0.27 0.3936 0.575 -0.1814
24 6 0.63 0.7357 0.6 0.1357
25 6 0.63 0.7357 0.625 0.1107
26 6 0.63 0.7357 0.65 0.0857
27 6 0.63 0.7357 0.675 0.0607
28 6 0.63 0.7357 0.7 0.0357
29 6 0.63 0.7357 0.725 0.0107
30 6 0.63 0.7357 0.75 -0.0143
31 6 0.63 0.7357 0.775 -0.0393
32 6 0.63 0.7357 0.8 -0.0643
33 6 0.63 0.7357 0.825 -0.0893
34 7 1.54 0.9382 0.85 0.0882
35 7 1.54 0.9382 0.875 0.0632
36 7 1.54 0.9382 0.9 0.0382
37 7 1.54 0.9382 0.925 0.0132
38 7 1.54 0.9382 0.95 -0.0118
39 8 3.18 0.9993 0.975 0.0243
40 8 3.18 0.9993 1 -00007
Lomaks = 0.1357
- Jumlah X = 215
X = 5.3
S = 1.10
Lampiran 24
- Hipotesis
1) Ho : data tidak berdistribusi normal
2) Hi : data berdistribusi normal
- Keputusan
Lomaks < Ltabel = 0.1357 < 0.1401
- Kesimpulan Data Normal
Perhitungan
1. Mean (X ) = ΝΣΧ
= 40
215
= 5.3
SD =
( )
1
2
2
−ΝΝΣΧ
−ΣΧ
= ( )40.39
215481402−
= 1560
1915
= 227.1
= 1.10
2. Menghitung luas daerah (Z)
Zi = SD
i Χ−Χ
= 10.1
3.53−
= -2.09
3. Mencari F(Zi) dengan bantuan daftar F daftar luas dibawah luas
lengkung normal standart.
Contoh: -2.09 dalam daftar F = 0.4817 maka 0.5 - 0.4817 = 0.0183
4. Menentukan S (Zi), proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh Zi
Contoh: 40
1 = 0.025
5. Menghitung luas daerah, selisih F(Zi) dengan S(Zi)
Contoh: 0.0183 - 0.025= -2.09 (lampiran 15)
6. Kesimpulan, karena Lomaks < Ltabel (0.05, 38) yaitu 0.1357 < 0.1401 maka
dapat dinyatakan bahwa data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
memiliki sebaran normal.
b. Nilai Post Test I
No Xi Zi F (Zi) S (Zi) Lo
1 5 -1.31 0.0951 0.025 0.0701
2 5 -1.31 0.0951 0.05 0.0451
3 5 -1.31 0.0951 0.075 0.021
4 5 -1.31 0.0951 0.1 0.004
5 5 -1.31 0.0951 0.125 -0.0299
6 5 -1.31 0.0951 0.15 -0.0549
7 5 -1.31 0.0951 0.175 -0.0799
8 5 -1.31 0.0951 0.2 -0.1049
9 6 -0.48 0.3156 0.225 -0.0894
10 6 -0.48 0.3156 0.25 0.0656
11 6 -0.48 0.3156 0.275 0.0406
12 6 -0.48 0.3156 0.3 0.0156
13 6 -0.48 0.3156 0.325 -0.009
14 6 -0.48 0.3156 0.35 -0.0344
15 6 -0.48 0.3156 0.375 -0.0594
16 6 -0.48 0.3156 0.4 -0.0844
17 6 -0.48 0.3156 0.425 -0.1094
18 6 -0.48 0.3156 0.45 -0.1344
19 6 -0.48 0.3156 0.475 -0.1594
20 7 0.68 0.7517 0.5 -0.1517
21 7 0.68 0.7517 0.525 0.1267
22 7 0.68 0.7517 0.55 0.1017
23 7 0.68 0.7517 0.575 -0.1767
24 7 0.68 0.7517 0.6 -0.1517
25 7 0.68 0.7517 0.625 0.1267
26 7 0.68 0.7517 0.65 0.1017
27 7 0.68 0.7517 0.675 0.0767
28 7 0.68 0.7517 0.7 0.0517
29 7 0.68 0.7517 0.725 0.0267
30 7 0.68 0.7517 0.75 0.0017
31 7 0.68 0.7517 0.775 -0.0233
32 7 0.68 0.7517 0.8 -0.0483
33 8 1.68 0.9535 0.825 0.1285
34 8 1.68 0.9535 0.85 0.1035
35 8 1.68 0.9535 0.875 0.0785
36 8 1.68 0.9535 0.9 0.0535
37 8 1.68 0.9535 0.925 0.0285
38 8 1.68 0.9535 0.95 0.0035
39 8 1.68 0.9535 0.975 -0.0215
40 8 1.68 0.9535 1 -0.0465
Lomaks = 0.1285
Jumlah X = 261
X = 6.5
S = 1.03
- Keputusan uji
Lomaks < Ltabel = 0.1285< 0.1401
- Kesimpulan Data Normal
c. Nilai Post Test II
No Xi Zi F (Zi) S (Zi) Lo
1 5 -2.42 0.0068 0.025 -0.0182
2 6 -1.48 0.0694 0.05 0.0194
3 6 -1.48 0.0694 0.075 -0.0056
4 6 -1.48 0.0694 0.1 -0.0306
5 6 -1.48 0.0694 0.125 -0.0606
6 6 -1.48 0.0694 0.15 -0.0806
7 6 -1.48 0.0694 0.175 -0.1056
8 6 -1.48 0.0694 0.2 -0.1306
9 7 -0.49 0.3121 0.225 0.0871
10 7 -0.49 0.3121 0.25 0.0621
11 7 -0.49 0.3121 0.275 0.0371
12 7 -0.49 0.3121 0.3 0.0121
13 7 -0.49 0.3121 0.325 -0.0129
14 7 -0.49 0.3121 0.35 -0.0379
15 7 -0.49 0.3121 0.375 -0.0629
16 8 0.49 0.6879 0.4 -0.2879
17 8 0.49 0.6879 0.425 -0.2629
18 8 -0.49 0.6879 0.45 -0.2379
19 8 -0.49 0.6879 0.475 -0.2129
20 8 -0.49 0.6879 0.5 -0.1879
21 8 -0.49 0.6879 0.525 -0.1629
22 8 -0.49 0.6879 0.55 0.1329
23 8 -0.49 0.6879 0.575 0.1129
24 8 -0.49 0.6879 0.6 0.0879
25 8 -0.49 0.6879 0.625 0.0629
26 8 -0.49 0.6879 0.65 0.0379
27 8 -0.49 0.6879 0.675 0.0129
28 8 -0.49 0.6879 0.7 -0.0121
29 8 -0.49 0.6879 0.725 -0.0371
30 8 -0.49 0.6879 0.75 -0.0621
31 8 -0.49 0.6879 0.775 -0.0871
32 8 -0.49 0.6879 0.8 -0.1121
33 8 -0.49 0.6879 0.825 -0.1371
34 8 -0.49 0.6879 0.85 -0.1621
35 8 -0.49 0.6879 0.875 -0.1871
36 8 -0.49 0.6879 0.9 -0.2121
37 9 1.48 0.49 0.925 0.0056
38 9 1.48 0.49 0.95 -0.0194
39 9 1.48 0.49 0.975 -0.0444
40 9 1.48 0.49 1 -0.0694
Lomaks = 0.1329
- Jumlah X = 300
X = 7.5
S = 1.01
- Keputusan uji
Lomaks < Ltabel = 0.1329< 0.1401
- Kesimpulan Data Normal
d. Nilai Post Test III
No Xi Zi F (Zi) S (Zi) Lo
1 7 -1.81 0.0351 0.025 -0.0101
2 7 -1.81 0.0351 0.05 -0.0146
3 7 -1.81 0.0351 0.075 -0.0399
4 7 -1.81 0.0351 0.1 -0.0649
5 8 -0.51 0.0305 0.125 -0.0945
6 8 -0.51 0.0305 0.15 0.155
7 8 -0.51 0.0305 0.175 -0.1445
8 8 -0.51 0.0305 0.2 -0.1695
9 8 -0.51 0.0305 0.225 -0.1945
10 8 -0.51 0.0305 0.25 -0.2195
11 8 -0.51 0.0305 0.275 -0.2445
12 8 -0.51 0.0305 0.3 -0.2695
13 8 -0.51 0.0305 0.325 -0.2945
14 8 -0.51 0.0305 0.35 -0.3195
15 8 -0.51 0.0305 0.375 -0.3445
16 8 -0.51 0.0305 0.4 -0.3695
17 8 -0.51 0.0305 0.425 -0.3945
18 8 -0.51 0.0305 0.45 -0.4195
19 8 -0.51 0.0305 0.475 -0.4445
20 8 -0.51 0.0305 0.5 -0.4695
21 8 -0.51 0.0305 0.525 -0.4945
22 8 -0.51 0.0305 0.55 -0.5195
23 8 -0.51 0.0305 0.575 -0.5445
24 9 0.77 0.7794 0.6 0.1794
25 9 0.77 0.7794 0.625 -0.1544
26 9 0.77 0.7794 0.65 0.1294
27 9 0.77 0.7794 0.675 0.1044
28 9 0.77 0.7794 0.7 0.0794
29 9 0.77 0.7794 0.725 0.0544
30 9 0.77 0.7794 0.75 0.0294
31 9 0.77 0.7794 0.775 0.0044
32 9 0.77 0.7794 0.8 -0.0206
33 9 0.77 0.7794 0.825 -0.0456
34 9 0.77 0.7794 0.85 -0.0706
35 9 0.77 0.7794 0.875 -0.6956
36 9 0.77 0.7794 0.9 -0.1206
37 9 0.77 0.7794 0.925 -0.1456
38 10 2.07 0.9808 0.95 0.0308
39 10 2.07 0.9808 0.975 0.058
40 10 2.07 0.9808 1 -0.0192
Lomaks = 0.1294
- Jumlah X = 336
X = 8.4
S = 0.77
- Keputusan uji
Lomaks < Ltabel = 0.1294< 0.1401
- Kesimpulan Data Normal
2. Korelasi
1r = 1x dengan 2x
N x Peringkat y Peringkat (x - y) (x - y)2
1 5 3.5 6 2.5 1 1
2 6 4.5 7 3.5 1 1
3 6 4.5 7 3.5 1 1
4 4 2.5 7 3.5 -1 1
5 6 4.5 7 3.5 1 1
6 5 3.5 7 3.5 0 0
7 4 2.5 5 1.5 1 1
8 7 4.5 7 3.5 1 1
9 4 2.5 5 1.5 1 1
10 7 4.5 8 4.5 0 0
11 5 3.5 6 2.5 1 1
12 5 3.5 6 2.5 1 1
13 4 2.5 7 .3.5 -1 1
14 5 3.5 5 1.5 2 4
15 6 4.5 6 2.5 2 4
16 6 4.5 7 3.5 1 1
17 8 6.5 8 4.5 2 4
18 4 2.5 5 1.5 1 1
19 7 4.5 8 4.5 0 0
20 6 3.5 6 2.5 1 1
21 4 2.5 5 1.5 1 1
22 5 3.5 6 2.5 1 1
23 4 2.5 6 2.5 0 0
24 5 3.5 6 2.5 1 1
25 6 4.5 7 3.5 1 1
26 5 3.5 8 4.5 -1 1
27 3 1.5 5 1.5 0 0
28 6 4.5 8 4.5 0 0
29 6 4.5 7 3.5 1 1
30 5 3.5 6 2.5 1 1
31 7 5.5 8 4.5 1 1
32 5 3.5 8 4.5 -1 1
33 5 3.5 6 2.5 1 1
34 8 6.5 8 4.5 2 4
35 5 3.5 5 1.5 2 4
36 6 4.5 7 3.5 1 1
37 4 2.5 6 2.5 0 0
38 5 3.5 7 3.5 0 0
39 7 5.5 7 3.5 2 4
40 4 2.5 5 1.5 2 4
Σ (x - y)2 54
Lampiran 25
x1x2
Seri x = N
mm∑ −3
= 40
22
40
55
40
1010
40
1313
40
99 23333 −+
−+
−+
−+
−
= 40
6
40
120
40
990
40
2184
40
720++++
= 18 + 54.6 + 24.75 + 3 + 0.15
= 100.5
Seri y = N
mm∑ −3
= 40
88
40
1313
40
1111
40
88 3333 −+
−+
−+
−
= 40
504
40
1320
40
60
40
4896+++
= 12.6 + 33 + 54.6 + 12.6
= 112.8
x = −−n
nn3
seri x
= 5.10040
40403
−−
= 5.10040
63960−
= 1599 - 100.5
= 1498.5
y = −−n
nn3
seri y
= 8.11240
40403
−−
= 8.11240
406400−
−
= 8.11240
63960−
= 1599 – 112.8
= 1486.2
( )( )( )yx2
y-x -yxr
2
xx 21
Σ+=
= ( ) ( )2.1486.5.14982
542.14865.1498 −+
= 7.2227070.2
547.2984 −
= ( )33.1492.2
7.2930
= 67.2984
7.2930
= 0.981
a. Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan yang bermakna antara nilai awal (x1) dan siklus I
(x2) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan
metode Group to group exchange.
Hi = ada hubungan yang bermakna antara nilai awal (x1) dan siklus I (x2)
dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode
Group to group exchange.
b. Menarik kesimpulan
Hasil perhitungan r1 = x1 dengan x2 yaitu r hitung 0.981 lebih besar dari
rtabel 5% (0.312) dan 1% (0.403) maka, hubungan ini bersifat sangat
bermakna terhadap hasil belajar masing-masing siswa.
Nilai rhitung 0.981 ini terletak pada koefisien antara 0.80 sampai dengan
1.000. Jadi tingkat hubungannya kuat.
Tabel Korelasi 2r = 2x dengan 3x
N x Peringkat y Peringkat (x - y) (x - y)2
1 6 2.5 7 3.5 -1 1
2 7 3.5 8 4.5 -1 1
3 7 3.5 7 3.5 0 0
4 7 3.5 7 3.5 0 1
5 7 3.5 8 4.5 -1 1
6 7 3.5 8 4.5 -1 1
7 5 1.5 8 4.5 -3 3
8 7 3.5 8 4.5 -1 1
9 5 1.5 6 2.5 -1 1
10 8 4.5 9 5.5 -1 1
11 6 2.5 8 4.5 -2 4
12 6 2.5 9 5.5 -3 9
13 7 3.5 8 4.5 -1 1
14 5 1.5 6 2.5 -1 1
15 6 2.5 8 4.5 -2 4
16 7 3.5 8 4.5 -1 1
17 8 4.5 9 5.5 -1 1
18 5 1.5 8 4.5 -3 9
19 8 4.5 8 4.5 0 0
20 6 2.5 8 4.5 -2 4
21 5 1.5 5 1.5 0 0
22 6 2.5 8 4.5 -2 4
23 6 2.5 6 2.5 0 0
24 6 2.5 7 3.5 -1 1
25 7 3.5 8 4.5 -1 1
26 8 4.5 8 4.5 0 0
27 5 1.5 6 2.5 -1 1
28 8 4.5 8 4.5 0 0
29 7 3.5 7 3.5 0 0
30 6 2.5 8 4.5 -2 4
31 8 4.5 8 4.5 0 0
32 8 4.5 9 5.5 -1 1
33 6 2.5 6 2.5 0 0
34 8 4.5 8 4.5 0 0
35 5 2.5 6 2.5 0 0
36 7 3.5 8 4.5 -1 1
37 6 2.5 6 2.5 0 0
38 7 3.5 8 4.5 -1 1
39 7 3.5 7 3.5 0 0
40 5 1.5 7 3.5 -2 4
Σ (x - y)2 63
( )( )( )yx2
y-x -yxr
2
xx 32
Σ+=
= ( )( )4.13492.14862
634.13492.1486 −+
= 28.2005478.2
636.2835 −
= 29.2832
6.2772
= 0.978
a. Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan yang bermakna antara siklus I (x2) dan siklus II
(x3) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan
metode Group to group exchange.
Hi = ada hubungan yang bermakna antara siklus I (x2) dan siklus II (x3)
dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode
Group to group exchange.
b. Menarik kesimpulan
Hasil perhitungan r2 = x2 dengan x3 yaitu r hitung 0.978 lebih besar dari
rtabel 5% (0.312) dan 1% (0.403) maka, hubungan ini bersifat sangat
bermakna terhadap hasil belajar masing-masing siswa.
Nilai rhitung 0.978 ini terletak pada koefisien antara 0.80 sampai dengan
1.000. Jadi tingkat hubungannya kuat.
Tabel Korelasi 3r = 3x dengan 4x
N x Peringkat y Peringkat (x - y) (x - y)2
1 7 2.5 8 2.5 0 0
2 8 3.5 9 3.5 0 0
3 7 3.5 8 2.5 1 1
4 7 3.5 8 2.5 1 1
5 8 3.5 8 2.5 1 1
6 8 3.5 8 2.5 1 1
7 8 1.5 9 3.5 -2 4
8 8 3.5 8 2.5 1 1
9 6 1.5 8 2.5 -1 1
10 9 4.5 9 3.5 1 1
11 8 2.5 8 2.5 0 0
12 9 2.5 10 4.5 -2 4
13 8 3.5 8 2.5 1 1
14 6 1.5 9 3.5 -2 4
15 8 2.5 8 2.5 0 0
16 8 3.5 8 2.5 1 1
17 9 4.5 10 4.5 0 0
18 8 1.5 9 3.5 -2 4
19 8 4.5 9 3.5 1 1
20 8 2.5 9 3.5 -1 1
21 5 1.5 8 2.5 -1 1
22 8 2.5 8 2.5 0 0
23 6 2.5 8 2.5 0 0
24 7 2.5 9 3.5 -1 1
25 8 3.5 8 2.5 1 1
26 8 4.5 9 3.5 -1 1
27 6 1.5 7 2.5 -1 1
28 8 4.5 9 3.5 1 1
29 7 3.5 8 1.5 2 4
30 8 2.5 8 2.5 0 0
31 8 4.5 8 2.5 2 4
32 9 4.5 10 4.5 0 0
33 6 2.5 9 3.5 -1 1
34 8 4.5 9 3.5 1 1
35 6 2.5 7 1.5 1 1
36 8 3.5 9 3.5 0 0
37 6 2.5 7 2.5 0 0
38 8 3.5 9 3.5 0 0
39 7 3.5 8 2.5 1 1
40 7 1.5 8 2.5 -1 1
Σ (x - y)2 46
( )( )( )yx2
y-x -yxr
2
xx 43
Σ+=
= ( )( )64.13574.13492
4664.13574.1349 −+
=416.18319992
4604.2707 −
= ( )51.13532
04.2661
=02.2707
04.2661
= 0.983
a. Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan yang bermakna antara siklus II (x3) dan siklus
III (x4) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan
metode Group to group exchange.
Hi = ada hubungan yang bermakna antara antara siklus II (x3) dan siklus
III (x4) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan
metode Group to group exchange.
b. Menarik kesimpulan
Hasil perhitungan r3 = x3 dengan x4 yaitu r hitung 0.983 lebih besar dari
rtabel 5% (0.312) dan 1% (0.403) maka, hubungan ini bersifat sangat
bermakna terhadap hasil belajar masing-masing siswa.
Nilai rhitung 0.983 ini terletak pada koefisien antara 0.80 sampai dengan
1.000. Jadi tingkat hubungannya kuat.
3. Variansi
Homogenitas Variansi
F = terkecil
terbesar
V
V
= 02.0
64.0
= 0.32
a. Hipotesis:
Ho : varians data yang akan dianalisis tidak homogen.
Hi : maka varians data yang akan dianalisis homogen.
b. Kesimpulan :
Berdasarkan table F dengan taraf kesalahan ditetapkan 5 % (taraf
kepercayaan 95 %), maka harga F table adalah 2.80 dan F hitung 0.32.
Ternyata harga F hitung (0. 32) lebih kecil dari F table (2.80) maka Ho
ditolak dan Hi diterima, artinya varians data yang akan dianalisis
homogen, sehingga perhitungan Anova dapat dilanjutkan.
1) JK tot = ∑ 2
totX - ( )
N
X tot
2∑
= 8090 - ( )160
11122
= 8090 - ( )
160
1236544
= 8090 – 7728.4
= 361.6
2) JK antar = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
N
X
n
X
n
X
n
X
n
X tot
2
4
2
4
3
2
3
2
2
2
1
2
1 ∑∑∑∑∑ −+++
= 4.772840
336
40
300
40
261
40
215 2222
−+++
= 4.772840
112898
40
90000
40
68121
40
46225−+++
= 1155.625 + 1703.025 + 2250 + 2822.4 – 7728.4
Lampiran 26
= 7931.05 – 7728.4
= 202.65
3) JK dalam = JK tot - JK antar
= 361.6– 202.65
= 158.95
4) MK antar = 1−m
JKantar
= 14
65.202
−
= 3
65.202
= 67.55
5) MK dalam = mN
JK tot
−
= 440
6.361
−
= 36
6.361
= 10.04
6) F hitung = dalam
antar
MK
MK
= 04.10
55.67
= 6.72
a. Membuat Ringkasan Anava atau Variansi untuk Menguji Hipotesis
k sampel
Sumber Variasi db JK MK F hitung F tabel ( 5%)
Antar
Dalam
3
36
202.65
158.96
67.55
10.04 6.72 2,80
∑ Total 39 361.61 77.59
b. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil belajar
Biologi siswa SMP Negeri 2 Banyudono antar perlakuan.
H 1 : ada perbedaan yang bermakna dari hasil belajar Biologi
siswa SMP Negeri 2 Banyudono antar perlakuan.
c. Kesimpulan
Berdasarkan table F dengan taraf kesalahan ditetapkan 5 %
(taraf kepercayaan 95 %), maka harga F table adalah 2.80 dan F
hitung 6.72. Ternyata harga F hitung (6.72) lebih besar dari F table
(2.80), maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya ada perbedaan
yang bermakna dari hasil belajar Biologi siswa SMP Negeri 2
Banyudono antar perlakuan.
4. t-tes
a. 21xxt
1) Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan yang bermakna antara nilai awal (X1) dan
siklus I (X2) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan
menggunakan metode Group to group exchange.
Hi = ada perbedaan yang bermakna antara nilai awal (X1) dan siklus I
(X2) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan
menggunakan metode Group to group exchange.
2) Menguji hipotesi dengan menggunakan rumus t
t x1x2 =
++
−
2
2
1
1
2
2
2
1
2
1
21
2n
s
n
sr
n
s
n
s
XX
=
( )
−+
−
40
64.0
40
31.0981.02
40
64.0
40
31.0
5.63.5
=
−+
−
32.6
64.0
32.6
31.0966.1016.00075.0
2.1
= 0097.00235.0
2.1
−−
= 0138.0
2.1−
= 117.0
2.1−
= - 10.25
3) Penarikan kesimpulan
Hasil perhitungan 21xxt yaitu -10.25 lebih besar dari ttabel 5%
(2.021) dan 1% (2.704) yang menggunakan uji dua fihak. Maka ada
perbedaan hasil belajar siswa kelas VII E yang sangat bermakna.
Lampiran 27
b. t x2x3
1) Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan yang bermakna antara siklus I (X2) dan
siklus II (X3) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan
menggunakan metode Group to group exchange.
Hi = ada perbedaan yang bermakna antara siklus I (X2) dan siklus II
(X3) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan
menggunakan metode Group to group exchange.
2) Menguji hipotesis dengan menggunakan rumus t
t x2x3 =
( )
−+
−
40
02.0
40
64.0978.02
40
02.0
40
64.0
5.75.6
=
( )
−+
−
32.6
02.0
32.6
64.0978.020005.0016.0
1
= ( )( )( )003.010.0956.10165.0
1
−−
= 0027.00165.0
1
−−
= 0005868.0
1−
= 024.0
1−
= - 41.67
3) Penarikan kesimpulan
Hasil perhitungan 32xxt yaitu - 41.67 lebih besar dari ttabel 5% (2.021)
dan 1% (2.704) yang menggunakan uji dua fihak. Maka ada perbedaan
hasil belajar siswa kelas VII E yang sangat bermakna.
c. t x3x4
1) Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan yang bermakna antara siklus II (X3) dan
siklus III (X4) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan
menggunakan metode Group to group exchange.
Hi = ada perbedaan yang bermakna antara siklus II (X3) dan siklus III
(X4) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan
menggunakan metode Group to group exchange.
2) Menguji hipotesi dengan menggunakan rumus t
t x3x4 =
( )
−+
−
40
08.0
40
02.0983.02
40
08.0
40
02.0
4.85.7
=
( )
−+
−
32.6
08.0
32.6
02.0983.020002.00005.0
9.0
= ( )( )( )012.00031.0966.10007.0
9.0
−−
= 00007.00007.0
9.0
−−
= 00063.0
9.0−
= 025.0
9.0−
= - 36
3) Penarikan kesimpulan
Hasil perhitungan 43xxt yaitu -36 lebih besar dari ttabel 5% (2.021) dan
1% (2.704) yang menggunakan uji dua fihak. Maka ada perbedaan
hasil belajar siswa kelas VII E yang sangat bermakna.
TABULASI ANALISIS DATA HASIL BELAJAR SISWA
Tabel 6. Rangkuman hasil uji normalitas data hasil belajar Biologi pada siswa
Kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 2008/2009
Kelas Sampel Lomaks Ltabel
(5%)
Keputusan Uji
Nilai awal 0.1357 0.1401 Normal
Post test I 0.1285 0.1401 Normal Post test II 0.1329 0.1401 Normal Post test III 0.1294 0.1401 Normal
Tabel 7. Hubungan strategi group to group exchange dengan Hasil belajar Biologi
pada masing-masing Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran
2008/2009
r tabel
pertemuan r
hitung 5 %
(0.05)
1%
(0.01)
keterangan
Antara awal dengan Siklus I
Antara Siklus I dengan Siklus I
Antara Siklus II dengan Siklus III
0.981
0.978
0.983
0.312
0.403
Ada hubungan (kuat
dan sangat bermakna)
Ada hubungan (kuat
dan sangat bermakna)
Ada hubungan (kuat
dan sangat bermakna)
Tabel 8.Hasil Ringkasan Anava atau Variansi untuk Menguji Hipotesis k sample
Tabel 9. Perbedaan hasil belajar antara Perlakuan dengan strategi group to group
exchange
t tabel pertemuan
t
hitung 1% (0.01) keterangan
Antara awal dengan Siklus I
Antara Siklus I dengan Siklus I
Antara Siklus II dengan Siklus III
- 10.25
- 41.67
- 36
2.704
ada perbedaan
(sangat bermakna)
ada perbedaan
(sangat bermakna)
ada perbedaan
(sangat bermakna)
Sumber
Variasi
db JK MK F hitung F tabel ( 5%) ketrerangan
Antar
Dalam
3
36
202.65
158.96
67.55
10.04 6.75 2.80
Ada perbedaan
(bermakna)
∑ Total 39 3661.61 77.59
Lampiran 28
Tabel 10. Hasil Belajar Siwa Ranah Afektif Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2
Banyudono Tahun Ajaran 2008/2009
Pertemuan Rata-rata kriteria
Awal
SiklusI
SiklusII
SiklusIII
25.6
26.25
35.3
40.775
Tidak berhasil
Cukup berhasil
Cukup berhasil
Berhasil
141
MATERI
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP INDONESIA
Keanekaragaman merupakan perbedaan yang ada di antaranya makhluk
hidup yang berbeda spesies / jenisnya. Sedangkan perbedaan antara individu satu
dengan yang lain dalam satu spesies / jenis menunjukkan adanya variasi.
Indonesia dikenal mempunyai kenekaragaman hayati tinggi karena
habitatnya, kekayaan tumbuhan dan hewan serta banyaknya jumlah spesies
endemik Indonesia terletak di daerah tropik di antara dua benua yaitu benua Asia
dan benua Australia dan diantara dua samudera yaitu samudera Pasifik dan
samudera Hindia, wilayahnya berbentang dari Sumatera sampai dengan Papua.
Indonesia memiliki beberapa tipe keanekaragaman fauna yaitu tipe Oreintal,
Australian, dan Peralihannya, tipe oreintal terdapat di Indonesia bagian barat,
termasuk Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Di wilayah ini terdapat spesies
mamalia berukuran besar misalnya gajah, benteng, harimau dan badak. Terdapat
berbagai jenis primata misalnya : monyet, kera, orang utan dan tarsius. Tipe
Australian terdapat di Indonesia bagian timur termasuk Maluku dan Papua.
Mamalia di wilayah ini bertubuh kecil, terdapat hewan berkantong, misalnya
kangguru dan kuskus. Terdapat burung berbulu indah misalnya; cendrawasih dan
betet. Tipe peralihan meliputi daerah Sulawesi, Lombok, Nusa Tenggara. Disebut
daerah peralihan, karena hewan-hewan yang ada merupakan peralihan antara tipe
Oriental dan Australian misalnya; maleo, anoa, tarsius dan babi rusa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati / makhluk
hidup terdiri dari:
1. Faktor biotik yaitu terdiri dari makhluk hidup
2. Faktor abiotik yang meliputi
a. Faktor fisik meliputi tanah, suhu, air dan kelembapan
b. Faktor kismis meliputi kandungan mineral, sanitasi dan tingkat keasinan
Sedangkan penurunan keanekaragaman hayati disebabkan oleh faktor-
faktor berikut:
1. Faktor alami. Misalnya; banjir, gunung meletus dan tanah longsor
2. Faktor manusia. Misalnya; penebangan liar dan pembuangan limbah aliran
sungai.
Lampiran 29
Flora Langka
Pada umumnya flora langka yang terdiri di kawasan konservasi termasuk
dalam kategori terancam punah. Kepunahan merupakan salah satu dari proses
evolusi dalam resiko atas ketidakmampuan menyesuaikan diri dari punah.
Berbagai jenis flora langka yang ditemukan di kawasan konservasi antara
lain anggrek, bunga bangkai, kantung semar, gaharu, kepel, kemenyan, klemohan.
� Anggrek Bulan
Anggrek bulan ini hidup di hutan tropis yang teduh dan lembab, wilayah
penyebarannya cukup luas dari sumatera barat ke arah selatan ke arah
kalimantan termasuk serawak
Ciri-ciri dari sebuah bunga anggrek : bunganya berbentuk kupu-kupu
warnannya indah, dijadikan tanaman hias, tinggginya mencapai 5-10 cm,
pertumbuhan batang anggrek bulan bersifat monopodial yang artinya
meninggi atau vertikal pada satu titik tumbuh dan terdiri dari satu batang
hama bunga anggrek dilindungi oleh pemerintah dan UUD yang berlaku di
cagar alam.
� Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Penyebaran bunga bangkai berada disepanjang punggung bukit barisan
dari aceh sampai lampung dengan pusat ekoli di bengkulu, pertumbuhan
raflesia arnoldi dimulai dengan perkecambahan yang terdapat dalam kulit
inang.
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Penyebaran bunga bangkai berada di sepanjang punggung bukit barisan dari
Aceh sampai Lampung dengan pusat ekologi di Bengkulu.
Pertumbuhan Raflesia Arnoldi dimulai dengan perkecambahan yang
terdapat dalam kulit inang.
Proses terbentuknya bunga diawali oleh pembengkakan didalam akar atau
batang tumbuhan inang. Pada diameter sekitar 25 cm, braktea dapat dibedakan
dari perigonium yaitu dari warnanya yang lebih gelap, lebih keras dan lebih tipis.
Bunga mulai mekar dengan membuka lobur perigonitum satu per satu atau kira-
kira pada saat kuncup berdiameter 30 -35 cm.
Masa mekar sampai layu bunga Raflesia Arnoldi biasanya 5-7 hari.
Kemudian membusuk dan biasanya akan dikerumini lalat dan serangga lain.
Raflesia Arnoldi berbunga sepanjang tahun dan paling banyak adalah pada bulan-
bulan basah. Saat mekar bunga tersebut mengeluarkan bau busuk jadi namanya
bunga bangkai (amorphophallcis titanum) juga dikenai "Padma Raksasa" karya
ukurannya yang besar
Bau busuk dari Raflesia Arnoldi akan menarik berbagai jenis serangga
terutama lalat. Lalat akan hinggap dari satu bunga ke bunga lain. Raflesia Arnoldi
merupakan tumbuhan berumah dua. Lalat merupakan hewan utama yang
membantu dalam penyerbukan. Lalat penyerbuk pada tumbuhan ini adalah lucilia
so (lalat hijau) dan sarchopoga (lalat, abu-abu). Bunga jantan dan bunga betina
akan sulit dibedakan, karena kedua-duanya berwarna merah kecoklat-coklatan
dengan bintik-bintik putih.
Biji Raflesia Arnoldi yang terdapat pada jaringan buah yang hanya dapat
tumbuh pada tumbuhan inangnya bila terdapat hewan penyebar biji yang
berfungsi sebagai pembawa biji dan melukai akar tumbuhan inang. Hewan yang
berperan dalam penyebaran biji ini diduga berasal dari mamalia berkuku
(ungulata) sepert babi hutan, rusa, kijang dan jenis tupai.
Kantong Semar
Si jukkot atau kantong semar merupakan salah satu tumbuhan yang senang
dan sinar matarhari.
Ciri-ciri kantung seminar:
- Tingginya mencapai 5- 20 meter
- Dengan daun menunjang dengan tepi tidak teratur dan ujung yang meruncing
- Warna daun hijau dan sedikit kecoklatan
- Warnanya serasi dengan warna batang yang putih kemerah-merahan
- Secara ekonomis kandungan airnya sangat tinggi
- Rasanya mirip dan ubi jalar
Manfaat / khasiat dari kantong semar adalah:
1. Penambah nafsu makan
2. Memperlancar pencernaan
3. Mengobati penyakit gondok dan maag
4. Menurunkan kolseterol, kadar gula darah dan resiko serangan kanker
Makanan tumbuhan kantong semar ialah:
1. Serangga
2. Pacet
3. Anak kodok yang masuk ke dalamnya
� Garuhu
Gaheriru adalah pokok dalam Thymelaeceae. Gharu juga sering
digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal dan industri minyak wangi.
Tumbuhan-tumbuhan ini ditemukan mencapai 40 m dan berdiameter 40 cm.
� Kepel
Tumbuhan kepel atau biasanya disebut dengan buharol mempunyai
nama latin "stechocarpus buharol" biasanya digunakan sebagai tanaman hias
Ciri-ciri dari tumbuhan kepel:
- Pohonnya tegak dan berwarna hijau
- Tingginya mencapai 25 m
- Daunnya berbentuk lonjong sampai bulat dan telor
Manfaat tumbuhan kepel:
- Sebagai peluruh kencing
- Mencegah radang ginjal
dan bisa menyebabkan kemandirian, tumbuhan ini terdapat di Asia.
� Kemenyan
Kemenyan di Indonesia terutama dihasilkan dari daerah Papua Utara.
Pohon kemenyan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
- Berbatang lurung dengan percabangan yang sedikit dan kulit batang
berwarna kemerahan
- Berdaun tunggal yang tersusun spiral dan berbentuk oval, bukit
memanjang dan ujung daun meruncing
- Buahnya berbentuk bukit dan lonjong dengan ukuran agak kecil
- Biji berwarna coklat terbungkus dalam daging buah yang tebal dan keras
Getah kemenyan disebut kemenyan digunakan sebagai bahan abat-
obatan dan berbagai acara ritual.
� Klemohan
Klemohan terguling tumbuhan semak dengan tinggi mencapai 2 meter.
Klemohan memiliki ranting, dan cabang yang kuat dan keras serta berduri
tunggal. Daunnya berbentuk bundar telur dan memiliki kelenjar minyak.
Buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Klemohan berbunga dan
berbuah pada bulan Oktober. Klemohan memiliki toleransi tinggi terhadap
salinitas dan kelembapan tanah. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai
tanaman obat dan sumber plasma nuftah jeruk. Penyebarannya ditemukan di
Rembang, Jawa Tengah.
Fauna Langka
Pada umumnya fauna langka yang terdapat di kawasan konservasi termasuk
dalam kategori terancam punah. Adapun jenis fauna langka di antaranya harimau,
badak bercula satu, badak bercula dua, orang utan, komodo, jalak bali, tarsius,
babi rusa.
HARIMAU SUMATERA
Harimau Sumatera (panthera tigris sumaterae) hanya ditemukan di pulau
Sumatera di Indonesia. Pupulasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama
hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah
mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa spesies
ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila hasil lestari. Pnghancuran
habitat adalah ancaman terbesar terhadap pipulasi saat ini. Pembalakan tetap
berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66
ekor harimau terbunuh antara 1998 dan 2000.
Harimau Sumatera adalah subspesies harimau terkecil. Harimau Sumatera
jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut dengan berat 300
pound. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat 200 pound. Belang
Harimau Sumatera lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini
juga punya lebih banyak janggut serta suari dibandingkan subspesies lain,
terutama harimau jantan. Ukuranya yang kecil memudahkannya menjelajahi
rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu
berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air terutama
bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi
gelap ketika melahirkan.
Harimau Sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera. Kucing besar ini
mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan,
dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal
di cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang
ditebang untuk pertanian.
BADAK BERCULA SATU
Badak bercula satu adalah binatang tenang dengan pengecualian ketika
mereka berkembang biak dan apabila seekor inang mengasuh anaknya. Mereka
terkadang akan berkerumun pada kelompok kecil di tempat mencari mineral dan
kubangan lumpur. Berkubang di lumpur adalah sifat umum semua badak, aktivitas
itu membuat mereka dapat menjaga suhu tubuh dan membantu mencegah
penyakit dan parasit.
Badak bercula satu memiliki bibir panjang, atas dan tinggi yang
membantunya mengambil makanan. Gizi serinya panjang dan tajam; ketika badak
Jawa bertempur, mereka menggunakan gigi ini. Di belakang gigi seri, enam gigi
geraham panjang digunakan untuk mengunyah tanaman kasar. Seperti semua
badak, badak Jawa memiliki penciuman dan pendengaran yang baik baik tetapi
memiliki pandangan mata yang buruk. Mereka diperkirakan hidup selama 30
sampai 45 tahun. Kulitnya yang sedikit berbulum berwarna abu-abu atau abu-abu
coklat membungkus pundak, punggung dan pantat. Kulitnya memiliki pola
mosaik alami yang menyebabkan badak memiliki perisai. Pembungkus leher
badak jawa lebih kecil dari pada badak India, tetapi tetap membentuk bentuk
pelana pada pundak. Karena resiko mengganggu spesies terancam, badak Jawa
dipelajari melalui sampel kotoran dan kamera. Mereka jarang ditemui, diamati
atau diukur secara langsung. Sifat seksual badak jawa sulit dipelajari karena
spesies ini jarang diamati secara langsung dan tidak ada kebun binatang memiliki
spesimennya. Betina mencapai kematangan seksual apada usia 3-4 tahun
sementara kematangan seksual jantan pada umur 6 tahun. Kemungkinan untuk
hamil diperkirakan muncul pada periode 16-19 bulan. Interval kelahiran spesies
ini 4-5 tahun dan anaknya membuat berhenti pada waktu sekitar 2 tahun. Empat
spesies badak lainnya memiliki sifat pasangan yang mirip. Habitat badak adalah
hutan dataran rendah dan rawa-rawa (tropical rainforest) dan montain moss
forest. Beberapa dijumpai pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut.
1. Badak bercula satu terdapat di daerah barat pulau Jawa tepatnya di
Taman Nasional Ujung Kulon.
2. Tempat-tempat yang rimbun dengan semak dan perdu yang rapat serta
menghindari tempat-tempat yang terbuka, terutama pada siang hari.
3. Hutan teduh dan rapat, seperti halnya formasi langkap disukai badak
untuk bernaung dan berlindung dari kejaran manusia.
4. Daerah jelajah untuk badak betina diperkirakan sekitar 10-20 km2 dan
untuk badak jantan diperkirakan sekitar 30 km2.
BADAK BERCULA DUA
Badak Asia cula dua yang kemudian oleh Fischer (1814) diberi nama ilmiah
Rhinoceros sematrensis (sumateranus), dengan berbagai nama sinonim:
Ceratorhinus sumatrensis (sumateranus), Didermocerus sumatrensis
(sumateranus), Ceratorhinus crosii, Rhinoceros crosii, Ceratorhinus niger,
Ceratorhinus blythii, Dicerorhinus; berasal dari bahasa Yunani yaitu di, berarti
"dua", cero, berarti "cula" dan rhinusm berarti "bidung" sumatrenis: merujuk pada
pulau Sumatera (ditambah akhiran ensis menurut bahasa Latin, berarti lokasi)
• Badak Sumatera meruapakan badak terkecil dan jenis yang paling primitif dari
kelima jenis badak yang masih hidup di dunia.
• Tubuhnya ditumbuhi rambut yang berukuran pendek dan jarang, sehingga
sering disebut fosil hidup atau badak primitif.
• Tinggi badak Sumatera diukur dari telapak kaki sampai ke bahu antara 120-
125 cm, panjang dari mulut sampai pangkal ekor antara 200-270 cm.
• Berat tubuhnya dapat mencapai 909 kg.
• Tubuhnya gemuk dan agak bulat, kulitnya licin dan berambut jarang, menarik
perhatian dengan adanya dua lipatan kulit yang besar.
• Lipatan pertama melingkari pada paha diantara kaki depan dan lipatan kedua
di atas abdomen dan bagian leteral.
• Di atas tubuhnya tidak ada lipatan, jadi lipatan kulit tampak nyata dekat
dengan kaki belakang dan lipatan bagian depan dekat kedua culanya.
• Cula bagian depan (anterior) di atas ujung dari moncongnya jauh lebih besar
dari cula bagian belakang (pasterior).
• Cula belakang terletak di atas matanya dan sering kali hanya merupakan
gumpalan yang tidak lebih besar ukuranya dari cula depan.
1. Hidup pada daerah tergenang diatas permukaan laut sampai daerah
pegunungan yang tinggi (dapat juga mencapai ketinggian lebih dari
2000 meter diatas permukaan laut).
2. Tempat hidup yang penting bagi dirinya adalah cukup makanan, air,
tempat berteduh dan lebih menyukai hutan lebat.
3. Pada cuaca yang cerah sering turun ke daerah dataran randah, untuk
mencari tempat yang kering. Pada cuaca panas ditemukan berada di
hutan-hutan di atas bukit dekat air terjun. Senang makan di daerah hutan
sekunder.
4. Habitat badak Sumatera di gunung leuser, terbatas pada hutan-hutan
primer pada ketinggian antara 1000-2000 m diatas permukaan laut.
ORANG UTAN
Orang utan (atau orang utan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis
kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang coklat, yang
hidup di Indonesia dan Malaysia. Istilah orang utan diambil dari bahasa Indonesia
dan/atau bahasa Melayu yang berarti manusia (orang ) hutan. Mereka memiliki
tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki
yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.
Orang utan berikuran 1-1.4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran
seekor gorila. Tubuh orang utan diselimuti rambut merah kecokelatan. Mereka
mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Telapak tangan
mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka
juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.
Orang utan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu
di pulau Borneo dan Sumatera di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia.
Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan.
Orang utan dapat hidup pada berbagai tipe, hutan, mulai dari hutan dipterokarpus
perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa
gambut, tanag kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan.
Di borneo orang utan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m diatas permukaan
laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan
pegunungan pada 1.000 m dpl.
Orang utan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka mempunyai
indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecap, dan peraba. Orang utan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10
tahun dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan, hampir sama
dengan manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu.
Bayi orang utan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun.
KOMODO
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus
komodoensis) adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo,
Rinca, Flores, Gili Motang dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh
penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat Ora. Komodo
merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya
yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan
meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait
dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju
metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki
posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar
dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang.
Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan
karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap
kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi dibawah peraturan pemerintah
Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan
untuk melindungi mereka.
Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga.
Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya
memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan
malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu
membedakan objek yang tak bergerak. Komodo menggunakan lidahnya untuk
mendeteksi rasa dan mencium stimuli, sepertik reptil lainnya, dengan indera
vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat
membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaanya
menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan. Komodo dapat
mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4 - 9,5 kilometer. Lubang hidung
komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak
memiliki sakit rongga badan. Hewan ini tidak memiliki indera perasa di lidahnya,
hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan.
JALAK BALI
Jalak bali atau dalam nama ilmiahnya Leucopsar rothshildi adalah sejenis
burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25 cm, dari
suku Sturnidae, jalak bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu
yang putih di seluruh tubunya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang
berwarna hitam. Jalak Bali memiliki pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna
biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina
serupa.
Endemik Indonesia, jalak bali hanya ditemukan di hutan bagian barat
pulau bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik bali, dimana
pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali. Keberadaan
hewan endemik ini dilindungi undang-undang.
Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah jalak
Bali dinamakan setelah pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild,
yang merupakan orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia
pengetahuan pda tahun 1912.
Dikarenakan penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali merupakan
salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemeliharan
burung, penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah dimana burung ini
ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi jalak bali cepat menyusut dan
terancam punah dalam waktu singkat.Untuk mencegah hal ini sampai terjadi,
sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia di seluruh dunia menjalankan
program penangkaran jalak Bali.
Jalak Bali dievaluasikan sebagai kritis di dalam IUCN red list serta
didaftarkan dalam CITES apendix I
TARSIUS
Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar dan kaki belakang
yang sangat panjang, tulang tarsius di kakinya sangat panjang dan dari tulang
tarsius inilah tarisus mendapatkan nama. Panjang kepala dan tubuhnya 10 sampai
15 cm, namun kaki belakangnya hampir dua kali panjang ini, mereka juga punya
ekor yang ramping sepanjang 20 hingga 25 cm. Jari-jari mereka juga memanjang,
dengan jari ketiga kira-kira sama panjang dengan lengan atas. Di banyak ujung
jarinya ada kuku namun pada jari kedua dan ketiga dari kaki belakang berupa
berupa cakar yang mereka pakai untuk merawat tubuh. Bulu tarsius sangat lembuh
dan mirip beludru yang bisanya berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda dan
kuning-jingga muda. Semua jenis tarsius bersifat nokturnal, namun seperti
organisme nokturnal lain beberapa individu mungkin lebih banyak atau sedikit
beraktivitas selama siang hari. Tidak seperti kebanyakan binatang nokturnal lain,
tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya (tapetum lucidum) di matanya.
Mereka juga memiliki fovea, suatu hal yang tidak biasa pada binatang nokturnal.
Otak tarsius berada dari primata lain dalam hal koneksi kedua mata dan
laeral geniculate nucleus, yang merupakan daerah utama di talamus yang
menerima mata ipsilateral (sisi kepala yang sama) dan contralateral (sisi kepala
yang berbeda) di lateral geniculate nucleus membedakan tarsius dari lemur,
kukang, dan monyet, yang semuanya sama dalam hal ini. Tarsius merupakan
satwa insektivora, dan menangkap serangga dengan melompat pada serangga itu.
Mereka juga diketahui memangsa vertebrata kecil sepeerti burung, ular, kadal dan
kelelawar. Saat melompat dari satu pohon ke pohon lain. Tarsius bahkan dapat
menangkap burung yang sedang bergerak.
Kehamilan berlangsung enam bulan, kemudian tarsius melahirkan seekor
anak tarsius muda lahir berbulu dan dengan mata terbuka serta mampu memanjat
dalam watu sehari setelah kelahiran. Mereka mencapai masa dewasa setelah satu
tahun/tarsius dewasa hidup berpasangan dengan jangkauan tempat tinggal sekitar
satu hektar.
BARI RUSA
Bari rusa (Baryousa barirussa) hanya terdapat di sektar Sulawesi, pulau
Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitast babi rusa banyak ditemukan di
hutan hujan tropi. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti
mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari
untuk menghindari beberapa bintaang buas yang sering menyerang. Oanjang
tubuh babi rusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babi rusa berkisar pada
65-80 sentimeter dan berat mereka hidup berkelompok dengan seekor perjantan
yang paling kuat sebagai pemimpinnya.
Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya
panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan. Babi rusa
betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya
berkisar antara 25 hingga 150 hari. Bayi babi rusa itu akan disusui selama satu
bulan, setelah hanya melahirkan sasatu kali. Usia dewasa seekor babi rusa lima
hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun.
Gigi taring atas babi rusa tumbuh berukuran ekstrem bak gading yang
menembus kulit moncongnya, gigi.
'Gading' ini membengkok ke dalam hingga menyentuh kepalanya. Gigi
'gading' itu membentuk lingkaran unik yag sekaligus menjadi pembeda babi rusa
dengan hewan lain. Babi rusa jantan umumnya memiliki gading yang besar &
tajam. Sebetulnya kelebihan itu tidak membantu babi rusa dalam berperang, bila
tersundul sesuatu, gading itu akan menusuk kepalanya sendiri.
Binatang ini termasuik babi yang hebat, babi rusa pandai berenang dan
jago lari, tidak seperti babi yang bisa beranak sampai 6 ekor, babi rusa betina
hanya melahirkan paling banyak dua anak saja. Mereka biasa hidup bersama,
ikatan kekeluargaan inilah yang membuat pertahanan diri terhafap predator
menjadi lebih baik. Induk babi ursa membuatkan anaknya sarang dari rerumputan.
Dengan jumlah anak yang sedikit, induk babi rusa punya perhatian yang besar
untuk merawat keturunanya. Saat masih kecil baburusa sangat rentan terhadap
serangan predator.
� Usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk
melindungi flora dan fauna dari anfaman kepunahan. Upaya pelesatarian
perlindungan tersebut diantaranya.
1. Cagar alam
Cagar alam adalah membiarkan ekosistem daam suatu wilayah apa
adanya. Perkembangan terjadi secara alami.
2. Cagar alam bertujuan
a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alam
b. Mempertahankan keanekaragaman gen
c. Menjamin pemanfaatan ekosistem seara berkelanjutan
d. Memelihara proses ekologi
3. Suaka margasatwa
Merupakan pelestaraian satwa langka, perburan dibuat perautan
tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi
sehingga pemilikannya harus memilih ijin khusus.
4. Taman nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli.
Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi
taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan
keanekaragaman flora dan fauna dan melestarikan pemanfaatan sumber
daya alam hayati.
5. Taman laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman
flora dan fauna yang tinggi dan indah.
Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam
untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa
mendatang.
Konservasi alam meliputi tiga hal yaitu:
a. Perlindungan
b. Pelsetarian
c. Pemanfaatan
Konservasi dibagi 2 macam yaitu:
a. Institut adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat
asli. Meliputi kategori yaitu : cagar alam, suaka margasatwa, taman
laut, taman buru, hutan / taman wisata.
b. Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan diluar habitat
asli misalnya konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi
fauna di Suaka Margasatwa Way Kambas, Lampung.
CATATAN LAPANGAN
Rekapitulasi hasil catatan lapangan
Aktifitas siswa dalam pembelajaran
Pada siklus I masih banyak siswa yang kurang siap dalam menghadapi
pelajaran yang terlihat dari banyaknya siswa yang tidak membawa buku
materi biologi, kemampuan siswa dalam menerima pelajaran biologi
masih kurang, siswa pasif dalam diskusi kelompok, masih banyak siswa
yang tidak memperhatikan pada saat proses pembelajaran. Hal ini
dikarenakan siswa merasa asing dengan model pembelajaran yang
diterapkan.
Pada siklus II siswa mengalami peningkatan pembelajaran meskipun
masih terbatas. Siswa yang semula sama sekali belum mengerti langkah-
langka diskusi menjadi lebih mengerti, siswa yang semula pasif dan takut
dalam kegiatan diskusi menjadi lebih berani dan aktif, kemampuan siswa
sudah terlihat mulai meningkat namun masih banyak siswa yang tidak
tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.
Pada siklus III keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab semakin
meningkat, banyak siswa yang sudah terampil dalam diskusi dan
memecahkan masalah, siswa lebih mandiri dalam mengerjakan tugas dan
tes yang diberikan peneliti. Dengan demikian pembelajaran dengan
metode group to group exchange denagan bantuan alat peraga gambar
yang diterapkan dengan optimal terbukti dapat meningkatkan pemahaman
siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Lampiran 30
Lampiran 31
TABEL I
LUAS DI BAWAH LENGKUNG KURVE NORMAL
DARI 0 S/D Z
Lampiran 32
TABEL II
NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t
162
Lampiran 33
TABEL III
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
Lampiran 34
TABEL IV
NILAI-NILAI UNTUK DISTRIBUSI F
Baris atas untuk 5%
Baris bawah untuk 1 %
Lanjutan Lampiran 34
Lanjutan Lampiran 34
Lamjutan Lampiran 34
Lampiran 35
TABEL V
NILAI KRITIK UJI LILIEFORS