PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN KARTU SOAL
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN FIQIH MADRASAH
ALIYAH AL IKHLAS KOTA JAMBI
SKRIPSI
ABDUL HALIM
NIM. TP. 151312
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN KARTU SOAL
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN FIQIH MADRASAH
ALIYAH AL IKHLAS KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
ABDUL HALIM
NIM. TP. 151312
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayahandaku Suparno yang telah berkorban dan berjasa, baik berupa moril,
materil dan sprituil dalam mendukung penulis untuk menyelesaikan
pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) STS Jambi.
2. Ibundaku Siti Hafsah yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan
penulis sehingga penulis dapat menjadi insan yang berilmu pengetahuan dan
senantiasa mendoakanku menjadi manusia yang selalu sukses.
3. Saudara/I kandungku Aisyah, Hanifah dan Abdul Malik yang selalu
mendukung dan mendo’akan penulis dalam melanjutkan pendidikan.
4. Serta rekan-rekan teman seperjuangan; Nur Astuti, Betty, Canie, Desi, vivi,
Shod, Oji, Mustakim, Putra, Fathun, Rowi, Ari prasetio yang menjadi motivasi
tersendiri bagi penulis untuk segera menyelsaikan pendidikan di Universitas
Islam Negeri (UIN) STS Jambi.
vi
MOTTO
وا �ن و�ك � ���ظ ا���ب ���� ��ت � م و�و ��ت �ظ �&�� ر�$ �ن "! إن! ل *�( "! !���*ف *� م وا5,4�ر � م و�3ورھم 1� ا0�ر �/ذا *ز�ت �,و
�ب ا��, ��ن "! 7�و
“Maka disebabkan rahmad dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (Q.S Ali Imran : 159)
vii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Robbil ‘Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan
kehadirat Allah Swt. Sebagai pencipta, pengatur, dan pemelihara alam semesta ini, dan Yang
Maha Kuasa serta Maha Mengetahui atas apa yang di kehendakinya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang
berjudul : “PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN KARTU SOAL DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
FIQIH MADRASAH ALIYAH AL IKHLAS KOTA JAMBI”
Shalawat dan salam penulis do’akan semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. sebagai pembawa rahmat bagi semua alam.
Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana program S.I
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi, dalam
penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun
berkah dari Allah Swt. Serta usaha-usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama
pembuatan skripsi ini banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat
kerja keras, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih bisa di
atasi. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Hadri Hasan, MA. Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Dr. Hj. Armida, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
3. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I. Selaku Wakil Dekan I
4. Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M.Pd.I Selaku Wakil Dekan II
5. Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd. Selaku Wakil Dekan III
6. Ridwan, S.Psi, M.Psi, Psikolog Selaku Ketua Prodi PAI
7. Mukhlis, M.Pd.I selaku sekertaris prodi PAI
8. Iskandar, S.Ag M.Pd, Ph.D sebagai Pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,
viii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
9. Nispi Syahbani, S.Ag, M.Pd.I sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,
kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
10. Pimpinan Perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah dan keguruan serta
karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam
penulisan skripsi ini.
11. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PAI-A. Semoga kesuksesan senantiasa
mengiringi langkah kita semua, dan juga kakak angkatan maupun adik angkatan
yang turut serta memberikan semangat dan dukungan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan hikmah dan manfaat
bagi semua pihak dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Jambi, 20 Juni 2019
Penulis
Abdul Halim
TP. 151312
ix
ABSTRAK
Nama : Abdul Halim
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penggunaan Metode Diskusi Dengan Kartu Soal Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Fiqih Madrasah Aliyah Al ikhlas Kota Jambi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode diskusi dengan kartu soal
dalam pembelajaran fiqih di kelas X MA Al ikhlas Kota Jambi, dan dengan metode
diskusi dengan kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
fiqih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya utuk mengatasi
permasalahan yang muncul didalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap,
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap tersebut
merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-
langkah yang sama dan dan difokuskan pada pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi dengan kartu soal. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa dilihat pada hasil tes yang diberikanoleh peneliti. Nilai KKM yang
harus dicapai siswa sebesar 75. Dengan demikian, penggunaan metode diskusi
dengan kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada
mata pelajaran fiqih. peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah
dilaukan. Pada pra siklus nilai rata-rata keberhasilan siswa 38,46%, Siklus I nilai
rata-rata keberhasilan siswa 73,07% Siklus II nilai rata-rata keberhasilan siswa
88,46% Pada siklus II siswa mencapai KKM 23 siswa.
Kata Kunci : Metode Diskusi dengan kartu soal, Pelajaran Fiqih, Hasil Belajar
x
ABSTRACT
Name : Abdul Halim
Department : Islamic Education
Title : the use of the method of discussion with question cads in improving
student learning outcomes and learning activities in the subject of
jurisprudence madrasah aliyah al ikhlas jambi city
The purpose of this study was to apply the method of discussion with question cards
in learning fiqh in class X MA Al Ikhlas Jambi City, and with the method of
discussion with question cards can improve student learning outcomes in fiqh
subjects.The method used in this study is the Classroom Action Research (CAR)
method. PTK is implemented as an effort to overcome the problems that arise in the
classroom. This method is carried out in four stages, namely planning, action,
observation and reflection. The four stages are cycles that take place repeatedly and
are carried out with the same steps and focused on learning using the method of
discussion with the question card.The results of the study showed an increase in
student learning outcomes seen in the results of tests given by researchers. The KKM
value that must be achieved by students is 75. Thus, the use of the method of
discussion with a question card can improve student learning outcomes and the
activity of students in fiqh subjects. the increase can be seen through a cycle that has
been carried out. In the pre cycle the average value of students was 38,46%, Cycle I
the average value of students was 73.07% Cycle II the average value of students was
88.86% In the second cycle students reached KKM 23 students .
Keywords: Discussion Method with question cards, Fiqh Lessons, Learning
Outcomes
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
NOTA DINAS .................................................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................... v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................... x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifiksi Masalah ........................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
E. Tujuan dan manfaat Penelitian ......................................................... 6
BAB II Tinjauan Pustaka
xii
A. Kajian Teoritis .................................................................................. 8
1. Hasil Belajar ............................................................................... 8
2. Metode pembelajaran fiqih......................................................... 9
3. Media pembelajaran .................................................................. 15
4. Pembelajaran Fiqih ..................................................................... 16
B. Studi Relevan ................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 20
B. Rancangan tindakan ............................................................................ 20
C. Desain dan Prosedu Penelitian ........................................................... 23
D. Kreteria Keberhasilan Tindakan ......................................................... 25
E. Sumber Data ....................................................................................... 25
F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 26
G.Teknik Analisis Data ........................................................................... 27
H. Jadwal Penelitian ................................................................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian .............................................................. 32
B. Deskripsi Pelaksanaan ........................................................................ 37
1. Pra Siklus ........................................................................................ 37
2. Siklus 1 ........................................................................................... 38
3. Siklus 2 ........................................................................................... 47
4. Analisis Data .................................................................................. 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 57
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran ........................................................................ 59
1. kesimpulan ..................................................................................... 59
2. Saran ............................................................................................... 59
B. PENUTUP .......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABLE
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.............................................................................. 30
Table 4.1 Daftar Nama guru............................................................................. 33
Tabel 4.2 Daftar Nama pegawai....................................................................... 34
Tabel 4.3 Daftar keadaan Siswa ....................................................................... 35
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana ....................................................................... 35
Tabel 4.5 Nilai Hasil belajar prasiklus ............................................................. 37
Tabel 4.6 Jadwal perencanaan siklus I ............................................................. 35
Tabel 4.7 Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan I ....... 44
Tabel 4.8 Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan II ..... 45
Tabel 4.9 Hasil tes belajar siswa siklus I ........................................................ 45
Tabel 4.10 Jadwal perencanaan siklus II.......................................................... 47
Tabel 4.11 Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus II P empat .......... 52
Tabel 4.12 Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus II P lima ............. 53
Tabel 4.13 Hasil tes belajar siswa siklus II ...................................................... 53
Table 4.14 persentasi keaktivan belajar siswa ................................................ 55
Table 4.15 data ketuntasan hasil belajar siswa................................................. 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Siklus ................................................................................ 24
Gambar 1.2 Struktur organisasi MA Al Ikhlas Kota Jambi ............................. 36
Gambar 1.3 Diagram Aktivitas Belajar Siswa ................................................. 55
Gambar 1.4 Diagram Hasil Test Hasil belajar Siswa ...................................... 56
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran .................................................................... 63
Lampiran 2 RPP Siklus I .................................................................................. 67
Lampiran 3RPP Siklus II ................................................................................. 72
Lampiran 4 lembar Pertanyaan dalam Kartu Soal ........................................... 76
Lampiran 5 lembar Soal Siklus I ...................................................................... 77
Lampiran 6 lembar Soal Siklus II .................................................................... 79
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Belajar............................................. 81
Lampiran 8 Dokumentasi ................................................................................. 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak adanya manusia dimuka bumi ini dengan peradabannya maka sejak
itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Berbeda
dengan masa sekarang, dimana pendidikan pegajaran itu di selenggarakan
disekolah-sekolah maka pada masa lampau kegiatan dilaksanakan didalam
kelompok-kelompok masyarakat, yang dewasa ini kita sebut dengan pendidikan
informal. Dari tonggak-tonggak sejarah dapat kita lihat bagaimana persoalan yang
timbul mereka pecahkan. Kita akan mengetahui bagaimana para nabi
menyampaikan ajaran-ajaran Tuhan kepada umatnya dengan mengumpulkan
sejumlah orang dan kepada mereka diberikan wejangan-wejangan dan ajaran-
ajaran keagamaan tentang kebenaran dan keingkaran, tentang yang baik dan yang
buruk, dan lain-lain. Orang-orang dikumpulkan di tempat-tempat tertentu entah
didalam gua, diatas bukit, dikemah-kemah, atau didalam bangunan keagamaan
yang telah ada pada waktu itu, seperti kuil, gereja, masjid, pesantren dan lain-lain
(Hamalik, 2004: 3).
Pendidikan merupakan lembaga yang dengan sengaja diselenggarakan
untuk mewariskan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian
oleh generasi yang lebih tua kepada generasi berikutnya. Melalui pendidikan
sebagian manusia memperbaiki tingkah laku kehidupan mereka. Terjadi hubungan
yang kuat antara tingkat pendidikan seseorang dengan tingkat sosial
kehidupannya. Peningkatan kualitas pendidikan disekolah dapat ditempuh melalui
berbagai cara, antara lain peningkatan bekal awal siswa baru, peningkatan
kopetensi guru, peningkatan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran
penyediaan bahan ajar yang memadai serta penyediaan sarana belajar (Taniredja,
Faridli, & Harmianto, 2017: 1). Pendidikan juga merupakan hal penting dan
mendasar bagi kehidupan manusia sebagaimana Tujuan Pendidikan Nasional bab
II pasal 3 tentang mengembangankan kemampuan dan bentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan
tersebut mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
2
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat
,berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab (Nasional, 2003).
Pengajaran di sekolah semakin berkembang, dimulai dari pengajaran
tradisional konservatif berkembang menuju ke sistem pengajaran modern, yang
memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan kemajuan zaman. Dalam tahap-tahap
perkembangan itu, terdapat perubahan-perubahan dalam system pengajaran
dengan semua aspek dan unsur-unsurnya. Jadi, perkembangan pengajaran itu
sejalan dengan perkembangan sekolah sejak pertengahan abad kedua puluh ini
maka banyak dilakukan perbaikan-perbaikan atas kelemahan tersebut, atas dasar
perkembangan inilah maka perkembangan tersebut dapat dilihat dari segi-segi
historisnya, orientasi pengajaran, tujuan pengajaran, kurikulum yang
dipergunakan, proses belajar siswa, disiplin kelas, metode mengajar, hubungan
sekolah dan masyarakat, karena masyarakat mempunyai pengaruh besar terhadap
pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada
didalamnya (Daradjat & dkk, 2014: 45).
Pengajaran lama telah menyebabkan banyak siswa yang mengalami
kepribadian yang kurang stabil atas kesehatan mentalnya kurang baik. Hal ini
disebabkan oleh perasaan yang diperoleh oleh siswa selama ia bersekolah,
sebabnya ialah ukuran hasil belajar yang tidak sesuai dengan kesanggupanya.
Siswa melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan minatnya, tidak pernah
mengalami rasa berhasil dan sebagainya. Sekolah modern berusaha agar
perkembangan siswa berjalan seimbang, Metode dan bahan pengajaran
dimaksudkan untuk membantu perkembangan pribadi yang sehat. Setiap siswa
diberikan kesempatan mengukur kemampuanya sendiri, untuk mengalami rasa
berhasil dalam berbagai kegiatan, menghindari kemungkinan timbulnya
kegagalan, dan cemasan terhadap kegagalan. Karenaitu, guru bertnggung jawab
menyediakan atau menciptakan situasi dimana siswa dapat berpartisipasi menurut
keinginannya sendiri dan mengalami rasa sukses (Hamalik, 2014: 60).
3
Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila ia
menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan mengajar dengan
menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran, tujuan dan pokok bahasan
yang diajarkan. Bahan ajar yang telah dikuasai belum tentu dapat dicerna oleh
peserta didik bila tidak disampaikan dengan baik. Proses penyampaian ini
memerlukan kecakapan khusus. Dengan demikian perlu penguasaan pembelajar
terhadap metode penyampaian agar para peserta didik tidak pasif, melainkan
terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar (Yamin, 2013).
Fungsi metode dalam pendidikan yaitu sebagai suatu cara yang teratur
atau tersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan pendidikan untuk
mencapai tujuan yang ditentukan. Suatu kurikulum tanpa diikuti oleh
kemampuan guru dalam mengimplementasikannya dalam kegiatan proses
pendidikan, maka kurikulum itu tidak akan memilki makna (Sanjaya, 2011: 6).
Begitu juga dengan pelajaran fiqih dalam pembelajarannya membutuhkan metode
yang tepat sehingga ketika dihadapkan pada kenyataan kehidupan sehari-hari
pada lingkungan masyarakat, maka siswa akan mampu dan merasa terbiasa dalam
menjalankan ibadah dengan benar, pelajaran fiqih bila diterapkan secara tepat,
maka akan dapat memberikan pemahaman dan pengalaman yang lebih bagi
peserta didik, selain juga dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk terus
belajar dan menggali keilmuwan-keilmuwan lainnya.
Berdasarkan grandtour peneliti fenomena yang terjadi di Madrasah
Aliyah Al-ikhlas khususnya pada kelas X, mengalami beberapa masalah dalam
pembelajaran Fiqih dikarenakan sulitnya siswa dalam memahami dan mengingat
tentang hukum-hukum dan pelaksanaan ibadah yang terdapat pada pelajaran
Fiqih. Di antara permasalahan yang paling utama sekali adalah tidak aktifnya
siswa dalam pembelajaran Fiqih, kebanyakan siswa berbicara sendiri-sendiri tanpa
menghiraukan guru yang menerangkan materi pelajaran. Apalagi ketika guru
meminta agar siswa bertanya, merekapun diam. Selama ini guru belum
menggunakan metode bervariasi dalam menyampaikan pembelajaran Fiqih.
Evaluasi yang diberikan kepada siswa hanya saat ulangan harian yang
dilaksanakan ketika habis materi dalam satu bab. Jauh dengan harapan dan tujuan
4
yang diharapkan oleh sekolah yakni siswa mampu memahami materi yang
diberikan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran Fiqih.
Hasil ulangan harian yang diperoleh peneliti di sekolah tersebut pada
materi Konsep Fiqih dan Ibadah dalam Islam yang belum tuntas 16 orang atau
61’53% siswa mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimum (KKM),
dan 38,46% diantaranya memperoleh nilai diatas standar ketuntasan minimum
(KKM). Rata-rata nilai ulangan harian fiqih siswa yang didapatkan sebesar 65,96
sedangkan standar ketuntasan yang telah ditetapkan sekolah adalah 75. Kedua,
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terbiasa dengan pembelajaran yang
biasa saja, dimana siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran Siswa cenderung pasif. Ketiga, pembelajaran masih satu arah
(ceramah) belum bervariasi sehingga dalam pembelajaran terkesan kaku, kurang
fleksibel, kurang demokratis dan cenderung menggunakan satu metode.
Proses pembelajaran di sekolah membutuhkan kreativitas dan keaktifan
seorang pendidik dalam menyusun strategi dan menggunakan metode
pembelajaran semenarik mungkin sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa
dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Fiqih, salah satu metode
yang peneliti tawarkan sebagai alternativ adalah metode diskusi dengan kartu soal.
Metode diskusi disertai dengan kartu soal sudah pernah di teliti oleh Heni Astuti,
Kus Sri Martini & Sri yamtinah mahasiswa program studi pendidikan FKIP UNS
Surakarta, yang berkesimpulan bahwa nilai siswa yang di ajarkan dengan
menggunakan metode diskusi dengan kartu soal bisa mencapai rata rata diatas
KKM yaitu 91,38 (Astuti, 2013).
Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud
melaksanakan penelitian tindakan kelas, dengan menerapkan metode diskusi
dengan kartu soal untuk meningkatkan hasil belajar Fikih siswa kelas X (sepuluh)
Madrasah Aliyah Al-ikhlas. Dengan judul “Penggunaan Metode Diskusi dengan
Kartu Soal dalam Meningkatkan Hasil belajar dan Aktivitas belajar siswa pada
Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Aliyah AL Ikhlas kota Jambi”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran berlangsung monoton guru menyampaikan materi
dengan metode ceramah dimana dalam kegiatan belajar mengajar siswa
cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru.
2. Pada proses pembelajaran berlansung siswa kurang aktif dan cendrung
pasif, setiap diberi pertanyaan tidak satupun siswa berani menjawabnya
dan setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun siswa yang berani
untuk bertanya.
3. Hasil belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan 61,53% siswa belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu 75.
C. Batasan Masalah
1. Metode yang diuji cobakan adalah metode diskusi dengan kartu soal
2. Pokok bahasan yang digunakan adalah konsep fiqih dan Ibadah dalam
Islam pada kelas X semester genap Madrasah Aliyah Kota Jambi.
3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar dari aspek kognitif &
keaktifan siswa.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi dan batasan masalah yang telah dikemukakan,
mana yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Apakah penggunaan metode diskusi dengan kartu soal dapat
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas X
Madrasah AliyahAl-ikhlas kotaJambi?
2. Apakah penggunakan metode diskusi dengan kartu soal dapat
meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas X pada mata pelajaran fikih di
Madrasah Aliyah Al-ikhlas kotaJambi?
6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Ingin mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
diskusi dengan kartu soal pada mata pelajaran fiqih kelas X di
Madrasah Aliyah Al-ikhlas kota Jambi.
b. Ingin mengetahui aktivitas belajar siswa kelas X dalam
menggunakan metode diskusi dengan kartu soal pada mata pelajaran
fiqih di Madrasah Aliyah Al-ikhlas kota Jambi.
2. Kegunaan penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian
ini di harapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung adapun kegunaan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Kegunaan teoritis
a. Sebagai sumbangan pemikiran penulis bagi guru fiqih dalam
menggunakan metode diskusi di Madrasah Aliyah Al-ikhlas
kotaJambi.
b. Untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang telah penulis terima
dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin JAMBI.
c. Sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar sarjana
setarasatu (S1) jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin JAMBI.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara
meningkatkan kemampuan mengajar siswa.
b. Bagi pendidik dan calon pendidik
7
Dapat menambah pengetahuan dam sumbangan pemikiran tentang
cara mengembangkan kemampuan mengajar pada siswa.
c. Bagi anak didik
Anak didik sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat
memperoleh pengalaman langsung mengenai pembelajaran fiqih,
sehingga perkembangan dan kemampuan anak dapat
meningkatkan.
d. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam membimbing guru dan siswa
agar dapat menjadikan siswa yang mempunyai kualitas dalam
bidang syara’.
8
BAB II
TINDAKAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Hasil belajar
Tujuan proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah sejumlah hasil
yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang
umumnya meliputi pengtahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru,
yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Abdurrahman yang menyatakan bahwa: Hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri
merupakan proses dari seseorang yang berusaha untuk mmperoleh suatu
bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap (Jihad, 2008: 14).
Masing-masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil
belajar, yakni: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,
sikap, dan keterampilan motoris. Dalam system pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S Bloom yang secara
garis besar membaginya ke dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik. Perinciannya adalah sebagai berikut
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yangterdiri dari enam aspek,
yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat
aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah afektif
berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada
siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran,
9
disiplin,motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan
belajar, dan hubungan sosial.
3. Ranah psikomotor
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Ada enam aspek ranah psikomotoris, yaitu: gerakan reflex, keterampilan
gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif
(Nana, 2010: 20).
Hasil belajar diperoleh dari evaluasi pembelajaran.Evaluasi sebagai
salah satu fungsi administrasi pendidikan adalah aktifitas-aktifitas untuk
mengukur sampai dimana hasil dan tujuan pendidikan itu telah tercapai.Untuk
mengetahui berhasil atau tudaknya program pendidikan maka diperlukan
adanya penilaian atau evaluasi.Tiap penilaian berpegang pada rencana dan
tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain setiap tujuan merupakan tujuan
criteria penilaian. Evaluasi itu sendiri menurut Wand dan Brown menyatakan
bahwa: evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu, evaluasi hasil belajar juga merupakan proses untuk
menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran
hasil belajar (Sanjaya, 2015: 50). Dari uraian tersebut telah dipaparkan, maka
hakikat hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil akhir pengambilan
keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama
mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi apabila
kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.
2. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) metode adalah cara
mengajar, yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki. Jadi metode bisa berarti jalan atau cara
yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Pupuh
Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno Metode merupakan suatu cara yang
10
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (fathurrahman & dkk,
2010: 15).
Menurut Abdul Majid, Metode Secara harfiah berasal dari bahasa yunani
yang terdiri dari kata “mefha” yang artinya melalui, “hodos” yang artinya
jalan atau cara. Metode proses pembelajaran merupakan interaksi yang
dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk
mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Berbagai pendekatan harus dijabarkan
kedalam metode pembelajaran PAI yang besifat prosedural(Majid, 2011:
136).Jadi kata umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan
yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan
belajar dan mengajar. Metode mengajar adalah bagian dari perangkat alat dan
cara dalam pelaksanaan suatu strategi pembelajaran di kelas. Strategi
pembelajaran merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan belajar
(Moedjono, 2004: 3).metode yang dapat digunaka dalam pendidikan sangat
banyak mulai dari penyajian formal sampai dengan widya wisata,
pengetahuan tentang metode ini sangat penting bagi seorang pendidik agar
dapat melakukan penyesuaian dengan pelajaran yang akan disampaikan dapat
terus di ingat dan takkan pernah dilupakan sepanjang hayatnya (Suprijanto,
2007: 72)
b. Metode Diskusi
Diskusi ialah percakapan ilmiah yang responsive berisikan pertukaran
pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis pemunculan
ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa
orang yang tergabung dalam kelompok dan diarahkan untuk memperoleh
pemecahan masalah dan untuk mencari kebenaran.Dalam diskusi selalu ada
suatu pokok yang dibicarakan.Dalam percakapan itu diharapkan para
pembicara tidak menyimpang dari pokok pembicaraan.Mereka harus selalu
senantiasa kembali kepada pokok masalahnya.Pada hakikatnya diskusi
berbeda dengan percakapan, situasi lebih santai kadang diselingi dengan
humor dalam diskusi, semua anggota turut berfikir dan diperlukan disiplin
yang ketat.teknik diskusi ini juga dinamakan teknik konferensi, didalamnya
11
termasuk kegiatan untuk mengembangkan aktivitas pertukaran ide antara
guru-siswa, dan antar siswa. Diutarakan topik tertentu untuk dibicarakan dan
ditarik suatu kesimpulan. Dalam kegiatan diskusi dapat digunakan ekspositori
diambil kalau guru berperan otoriter, biasanya keputusan akhir dari diskusi
adalah sebagai sebuah kesimpulan (Ahmadi, 2005: 93).
1. Manfaat diskusi antara lain adalah sebagai berikut :
a. peserta didik memperoleh kesempatan berfikir
b. peserta didik mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan
aspirasinya secara bebas;
c. peserta didik belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya
d. diskusi dapat menumbuhkan partisipasi aktif dikalangan peserta didik
e. diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai
pendapat orang lain
2. Kelemahan kelemahannya metode diskusi. Adapun kelemahannya antara
lain sebagai berikut
a. diskusi terlalu menyerap waktu.
b. Peserta didik tidak berlatih untuk menyiapkan materi yang akan
didiskusikan.
c. Kadang-kadang guru tidak memahami tata cara berdiskusi, maka
kecendrungan diskusi menjadi tanya jawab (Sagala, 2009: 208).
3. Memilih pokok diskusi
Suatu masalah atau isu yang memenuhi standar berikut ini biasanya
terbukti menjadi masalah yang baik.
a. Semua atau sebagian besar anggota kelompok sangat tertarik terhadap
masalah atau isu tersebut.
b. Masalah atau isu dikenal benar oleh semua atau sebagian besar
kelompok.
c. Isu atau masalah jelas, pasti, dan dimengerti oleh semua anggota
kelompok.
d. Masalah atau isu mempunyai tingkat kesulitan yang dapat
menumbuhkan diskusi yang berkelanjutan.
12
e. Informasi cukup tersedia bagi anggota kelompok untuk memecahkan
masalah dengan memuaskan.
f. Isu atau masalah dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang logis
g. Isu atau masalah merangsang pemikiran yang bermutu (Suprijanto,
2007: 98).
4. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
Terdapat beberapa langkah metode diskusi, mansyur membagikan 2
langkah-lagkah dalam penggunaan metode diskusi, diantaranya:
a. Persiapan menentukan topic diskusi yaitu: membagi kelas menjadi
beberapa kelompok, merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk
dan antisipasi untuk kelancaran diskusi.
b. Pelaksanaan metode diskusi yaitu:
a). menjelaskan topik diskusi, sekretaris, dan lainnya,
b). kelompok melaksanakan diskusi, guru mengontrol tiap kelompok
untuk menjaga atau membantu kegiatan diskusi, mengarahkan
anggota kelompok, membantu meluruskan pertanyaan atau
jawaban anggota kelompok,
c). kelompok melaporkan hasil diskusi kemudian ditanggapi
kelompok lainnya. Bila perlu kelompok lain membantu
memberikan jawaban, hasil diskusi seluruh kelompok ditulis
dalam laporan, laporan dari hasil diskusi disampaikan kepada
guru oleh pimpinan diskusi (Nuraini, 2018).
Langkah-langkah diskusi kelas dpat dilaksanakan dengan prosedur
yang lebih sederhana sebagai berikut
1. Merumuskan masalah secara jelas
2. Dengan pimpinan guru, para siswa membentuk kelompok-
kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi, mengatur tempat
duduk, ruangan, sarana dan sebagainya sesuai dengan tujuan
diskusi,tugas pimpinan diskusi antara lain:
a. Mengatur dan mengarahkan diskusi
b. Mengatur lalu lintas pembicaraan
13
3. Melaksanakan diskusi, setiap anggota diskusi hendaknya tahu
persis apa yang akan didiskusikandan bagaimana cara berdiskusi,
diskusi harus berjalan dalam suasana bebas, setiap anggota tahu
bahwa mereka mempunyai hak bicara yang sama
4. Melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil tersebut ditanggapi oleh
semua siswa terutama dari kelompok lain. guru memberi alasan
atau penjelasan oleh laporan tersebut
5. Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, dan guru mengumpulkan
hasil diskusi dari tiap kelompok
6. Guru menjelaskan bahan yang sukar mendapatkan persamaan
pendapat dikalangan para peserta didik. Guru menjelaskan
bagaimana sesungguhnya memperhatikan dan meyakini buah
fikiran tadi.
Sedangkan menurut Suryosubroto dalam bukunya yang berjudul
proses belajar mengajar disekolah, langkah-langkah penggunaan metode
diskusi dengan kartu soal adalah
1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikannya dan
memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya. Dapat pula pokok masalah yang akan
didiskusikan itu di tentukan bersama-sama oleh guru dan siswa.
Yang penting judul atau masalah yang akan didiskusikan itu
ditentukan, harus dirumuskan secara jelas-sejelasnya agar dapat
dipahami baik-baik oleh siswa
2. Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-
kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi, untuk mengatur
jalannya diskusi, pimpinan diskusi sebaiknya ada gi tengah siswa
yang:
a. Lebih memahami/menguasai masalah yang akan didiskusikan
b. Berwibawa dan disenangi para teman-temannya
c. Dapat bertindak tegas adil dan demokratis
14
Tugas pimpinan diskusi antara lain :
a. Pengatur dan pengarah jalanya diskusi
b. Mengatur lalu lintas percakapan
c. Penengah dan penyimpul berbagai pendapat
3. Para siswa berdiskusi didalam kelompoknya masing-masing,
sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu kekelompok yang lain
untuk menjaga ketertiban serta dorongan dan bantuan sepenuhnya
agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi berjalan
secara lancer, setiap anggota kelompok harus tahu persis apa yang
akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi. Diskusi harus
berjalan dalam suasana bebas, semua siswa harus tahu bahwa hak
bersuaranya sama.
4. Kemudian tiap kelompok mengadukan hasil diskusinya, hasil-
hasilnya yang dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa terutama
dari kelompok lain, guru memberi tanggapan atau balasan terhadap
laporan-laporan tersebut.
5. Akhirnya para siswa mencatat kesimpulan dari hasil diskusi (M.
Kautsar, 2017).
Dalam proses pembelajaran perlu merangsang siswa untuk berdiskusi
dengan menggunakan berbagai macam strategi, diantaranya dengan
menciptakan satu suasana pertemuan bangku teman sekelas, banyak siswa
terlibat langsung dalam suasana diskusi dengan keadaan hangat dan gembira,
diperhatikan juga tentang kelas yang mungkin secara terbuka berhadap-
hadapan langsung dalam satu lingkaran atau dalam sebuah konfrensi meja
bundar yang menarik minat siswa. Strategi-strategi ini mendorong siswa
dalam mengembangkan prespektif yang berbeda-beda. Mempertimbangkan
pandangan orang lain dan menghargai pendapat orang lain. sehingga strategi-
strategi ini memungkinkan mengajari siswa berlaku empatis dalam suasana
diskusi yang hangat dan gembira (Munthe, 2016: 145).
15
3.Media Pembelajaran
a. Kartu Soal
Kartu soal merupakan kartu yang berisikan soal-soal yang harus
dijawab oleh siswa. Dengan adanya kartu soal, siswa dilatih untuk
mengerjakan latihan-latihan soal sambil berdiskusi dengan kelompoknya
sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang
disajikan oleh guru (Qurniawati & Saputro, 2013)
Media Kartu Soal digunakan sebagai media latihan oleh siswa. Siswa
mengerjakan soal yang ada di dalam kartu soal tersebut kemudian menuliskan
jawaban pada kartu yang di sediakan .dari penelitian Zulfan (2009) dapat
diketahui bahwa penerapan media kartu soal merupakan alternative untuk
meningkatkan keefektifan proses dan hasil belajar, dimana prestasi belajar
merupakan salah satu dari hasil belajar. Penggunaan media kartu soal dapat
disebut sebagai sebuah permainan dalam suatu pembelajaran yang akan
menghilangkan kejenuhan dan menciptakan suasana yang kompetitif, suasana
yang demikian mampu memotivasi siswa agar lebih terpacu untuk menjadi
lebih baik (Astuti, 2013).
Cara penggunaan kartu soal pada proses pembelajaran dapat kita lakukan
sebagai berikut
1. Diawali dengan memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran
yang akan di pelajari.
2. guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok
sebanyak 5 orang.
3. guru membagikan permainan kartu soal kepada masing-masing
kelompok.
4. siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang tata cara
dan peraturan dalam permainan kartu soal.
5. proses permainan dimulai dengan masing-masing siswa di setiap
kelompok, melempar dadu untuk menentukan siapa diantara mereka yang
menjadi orang pertama memainkan permainan tersebut, yang berhak
16
menjadi orang pertama yaitu siswa yang mendapatkan angka terbesar
yang ditujukan oleh dadu.
6. orang pertama melempar dadu lagi untuk menentukan soal mana yang
harus dikerjakan siswa, jika siswa dapat menjawab soal yang ada pada
kartu soal tersebut maka siswa berhak mendapatkan kartu soal tersebut
dan jika siswa tersebut tidak dapat menjawab soal yang ada pada kartu
soal, maka kartu soal tersebut akan disimpan kembali pada tempatnya dan
permainan dilanjutkan lagi ke orang kedua (Bethan, 2016).
4. Pembelajaran fiqih
Secara ilmu bahasa fiqih berasal dari pengertian faqiha, yafqahu, fiqhan,
yang berarti mengerti, faham, dari dari sinilah ditarik perkataan fiqih, yang
memberi pengertian kepahaman dalam hukum syari’at yang sangat
dianjurkan oleh allah dan rasulnya. Jadi, ilmu fiqih ialah suatu ilmu yang
mempelajari syari’at yang bersifat amaliah yang diperoleh dari dalil-dalil
hukum islam yang terinci dari ilmu tersebut. Menurut pengertian para fuqaha,
fiqih merupakan pengertian zhanni tentang hukum-hukum syari’at yang
berhubungan dengan tingkah laku manusia.Bila kita mempergunakan fiqih
Mazhab Syafi’I tentang masalah hukum memakan bangkai dan nanah adalah
haram, hal itu artinya ialah bahwa menurut pendapat ijtihad imam syafi’I
memakan bangkai dan nanah itu hukumnya haram. Ijtihad artinya: orang yang
menggunakan akal dan fikirannya serta kemampuan intelektualnya secara
bersungguh-sungguh untuk merumuskan garis hukum berdasarkan Al-Qur’an
dan Hadits mengenai suatu masalah (Muhammad Idris, 1997: 16).
Ulama berpendapat bahwa didalam syariat islam telah terdapat segala
hukum yang mengatur semua tindak-tanduk manusia, baik perkataan maupun
perbuatan. Hukum-hukum itu adakalanya disebutkan secara jelas serta tegas
danada kalanya pula hanya dikemukakan oleh dalil dalil dan kaidah-kaidah
secara umum (Koto, 2004: 1).
Ruang lingkup yang terdapat pada ilmu fiqih adalah semua hukum yang
berbentuk amaliyah untuk diamalkan oleh setiap mukallaf (artinya orang
17
yang telah dibebani atau di beri tanggungjawab melaksanakan ajaran syari’ah
islam dengan tanda-tanda seperti baligh, berakal, sadar, sudah masuk islam).
Hukum fiqih yang diatur dalam islam itu terdiri dari hukum wajib, sunah,
mubah, makruh, haram, disamping itu ada pula dalam bentuk yang lain
seperti sah, batal, benar salah dan sebagainya. Fiqih juga menjelaskan tentang
pengertian ibadah dan macam-macam ibadah, menurut ulama fiqih ibadah
adalah semua bentuk pekerjaan yang bertujuan memperoleh ridho Allah dan
mendambakan pahala di akhirat nanti. Secara garis besar, ibadah dibagi
menjadi 2 yakni : ibadah khassah (khusus) atau mahdah dan ibadah amah
(umum) atau ghairu mahdah.
a. Ibadah mahdah adalah ibadah yang khusus berbentuk praktik atau
perbuatan yang menghubungkan antara hamba dan Allah melalui cara
yang telah ditentukan dan diatur atau dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, pelaksanaan dan bentuk ibadah ini sangat ketat, yaitu
harus sesuai dengan contoh dari Rasulullah seperti shalat, zakat, puasa
dan haji.
b. Ibadah ghairu mahdah adalah umum berbentuk hubungan sesama
manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah. Ibadah ini
tidak ditentukan cara dan syarat secara detail melainkan diserahkan
kepada manusia sendiri. Islam hanya memberi perintah atau anjuran, dan
prinsip-prinsip umum saja, misalnya: menyantuni fakir miskin,mencari
nafkah, bertetangga, bernegara, tolong-menolong, dan lain-lain (Agama,
2014).
4. Studi Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Desi lestari dengan judul Penaruh
Model Pembelajaran cooperative tipe pair checks Berbantuan Kartu Soal
Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK PAB2 Helvetia Tahun
pembelajaran 2017/2018. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unversitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa belajar dengan
18
model pembelajaran Kooperative tipe pair checks berbantuan kartu soal
dengan hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan model konvensional, dari
hadil analisis data kelas eksperimen di peroleh mean sebelum perlakuan
sebesar 62,36, dengan standar deviasi 7,83 dan setelah perlakuan diperoleh
mean 83,53 dengan standar deviasi 7,88, dengan demikian terdapat pengaruh
Model pembelajaran kooperative tipe pair checks berbantuan kartu soal
terhadap hasil belajar akuntansi dengan T hitung 8,569 > T tabel 1,99346
artinya Ha diterima. peneliti mengutip penelitian ini sebagai salah satu studi
relevan karena memiliki kesamaan dalam menggunakan media yang berupa
kartu soal, dan objek nya adalah mengenai hasil belajar siswa, tetapi banyak
juga memiliki perbedaan antara lain yaitu tentang metode pengajaran, mata
pelajaran, dalam hal ini desi lestari meneliti tentang pelajaran akuntansi serta
sekolah yang diteliti yaitu SMK PAB 2 Helvetia yang beralamat dijalan
Veteran Psr. IV Helvetia kabupaten Deli serdang (Lestari, 2018).
Penelitian yang dilakuan oleh Khalisatul wardah NIM. 102335110 jurusan
pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto dengan judul Penerapan Metode
Diskusi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil belajar pkn Pokok Bahasan
Keputusan Bersama Siswa Kelaas VB MI Ma’arif Beji Tahun ajaran
2013/2014, penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar pkn siswa yang
masih belum mencapai KKM, nilai KKM pelajaran pkn adalah 72.
Sedangkan ketuntasan belajar hanya mencapai 37,5% dengan rata-rata 64,3.
Ini disebabkan karena penggunaan metode pelajaran yang belum bervariasi
dalam proses pembelajaran pkn. Setelah melakukan penelitian maka
mendapatkan hasil bahwa penerapan metode diskusi kelompok berhasil
meningkatkan hasil belajar pks siswa, pokok bahasan mengalami peningkatan
yaitu, siklus I berhasil menuntaskan 17 dari 28 siswa dengan nilai rata-rata
71,1 atau 60,7%, dan pada siklus II berhasil menuntaskan 25 orang siswa
dengan nilai rata-rata 80,2 atau 89,3%. Dalam hal ini peneliti mengutip
skripsi Khalisatul wardah karena ada keselarasan antara metode diskusi dan
hasil belajar yang di telitinya dengan judul pada proposal saya, tetapi tetap
19
mempunyai banyak perbedaan yang sangat signifikan diantaranya tentang
pokok bahasan, materi pelajaran, serta objek penelitian yang ditelitinya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Qodri Tp.120359 jurusan
Pendidikan Agama Islam dengan judul peningkatan pemahaman siswa pada
mata pelajaran akidah akhlak melalui metode diskusi dimadrasah aliyah
nurul iman kota jambi.Latar belakang masalah penelitian ini berdasarkan
hasil belajar Aqidah Akhlak siswa yang kurang memuaskan. Kondisi ini
dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang masih kurang dari nilai
standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75, hanya berjumlah enam
siswa yang tidak mencapai nilai standar minimum dari kelas IX yang
berjumlah dua puluh lima siswa dikelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak dengan
menggunakan metode pembelajaran diskusi dikelas IX Madrasah Aliyah
Nurul Iman Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan
kelas, dari pengamatan peneliti ada kenaikan dari siklus I nilai rata-rata siswa
menjadi 69,00 dan naik pada siklus II menjadi 75. Berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan , penggunaan metode
diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran akidah
akhlak melalui metode diskusi pada materi akhlak terpuji dan akhlak tercela
di kelas IX Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi. Kesamaan penelitian
ini terletak pada metode diskusi yang digunakan tetapi bedanya mengenai
ukuran yaitu tentang hasil belajar dengan pemahaman siswa pada
keberhasilan penelitian.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan disekolah Madrasah Aliyah Al-
ikhlas Kota Jambi pada mata pelajaran fiqih kelas X. Penelitian ini akan dilakukan
pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.
B. Rancangan Tindakan
1. Gambaran pelaksanaan siklus I
a) Perencanaan
Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi :
(1) Permintaan izin dari Kepala MA Al-ikhlas Kota Jambi.
(2) Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang
perlu segera diatasi. Tahap ini peneliti melakukan observasi pada
pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan siswa.
(3) Membuat lembar observasi bagi siswa untuk melihat proses
pembelajaran dengan menggunakan metode Diskusi. Bagaimana
aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu:
(a) Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada siklus.
(b) Membuat RPP.
(c) Membuat lembar observasi untuk siswa.
(d) Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.
b) Pelaksanakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu
yang sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah bentuk kegiatan
atau tindakan yang dilakukan dari semua yang telah direncanakan dengan
penelitian sebagai berikut :
Memberikan informasi tentang materi pelajaran
(1) Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP
21
(2) Mempelajari materi pada siklus I dan II dengan menggunakan atau
menerapkan metode Diskusi .
(3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi, aktif,
kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.
(4) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
(5) Siswa diberikan waktu untuk mengulas dan mencertiakan kembali materi
yang baru saja dipelajari secara bersama–sama.
(6) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
c) Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis siswa maupun
kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang
melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan juga
dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi
selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan berpikir
kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan
dalam penelitian ini mencangkup :
(1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
(2) Kemampuan berpikir siswa dalam menyampaikan pendapat.
(3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
(4) Aktivitas siswa ketika menyimak, dan menanggapi dari materi pelajaran.
(5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama
(6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi dengan
menggunakan metode Diskusi.
d) Refleksi
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap
hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan (Daryanto, 2018: 30).
22
Tahap-tahap refleksi adalah :
(1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I
(2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil analisis,
kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
(3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menyusun
RPP pada siklus II.
2. Gambaran pelaksanaan siklus II
a) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus
II. Perancanaan pembelajaran siklus II masih sama dengan siklus I hanya saja
guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar dapat mengeluarkan
pendapat.
b) Pelaksanakan Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
Diskusi tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus I. Di
setiap pembelajaran diusahakan guru membawa media.
c) Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan siswa mengekspresikan
perasaan bahkan melepaskannya maupun kepada hasil tindakan pembelajaran
beserta segala peristiwa yang melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu
tindakan secara bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala
sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan
mengekspresikan persaannya dalam peran siswa, serta untuk mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang
dilaksanakan. Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup :
(1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
23
(2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.
(3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
(4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mempertunjukkan perannya masing-
masing menunjukkan kemampuannya menguasai materi pelajaran.
(5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama
(6) Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi dengan
menggunakan metode Diskusi.
e) Refleksi
Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan
yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam
observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi direalisasikan melalui
diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah :
(1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II
(2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil analisis,
kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
(3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menyusun
RPP pada siklus III.
Peneliti melakukan refleksi pada siklus II dan menganalisis ternyata masih sama
dengan siklus I. Apabila pada siklus ini belum berhasil maka dilanjutkan pada
siklus berikutnya sampai berhasil (Iskandar, 2012: 50)
C. Desain dan Prosedur Tidakan
7. Desain tindakan
Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama” (Suharsimi & dkk, 2012). Desain intervensi yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian kelas Kemmis
dan Mc. Taggart yang terdiri dari tahapan-tahapan a) perencanaan b)
pelaksanaan c) pengamatan d) refleksi(Daryanto, 2018: 187). Prosedur
penelitian tindakan ini diawali dengan melakukakan penelitian pendahuluan,
24
dilanjutkan dengan tindakan pertama atau siklus I yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, pada mata pelajaran fiqih
kelas X, peneliti akan dilanjutkan dengan pemberian tindakan kedua atau
siklus II sebagai perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
Desain tindakan penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Model spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Daryanto, 2018: 187).
8. Prosedur Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk
melihat hasil peningkatan kemampuan keaktifan siswa pada mata pelajaran
Fiqih dengan menggunakan metode Diskusi. Masing-masing siklus dengan
tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dengan kolaborasi
antara peneliti dengan guru Fikih kelas X di MA Al-ikhlas Kota Jambi, berikut
Pelaksanaan tindakan I Perencanaan tindakan I
Analisis dan refleksi I Pengamatan/
pengumpulan data I
Perencanaan tindakan II
permasalahan
Pelaksanaan tindakan II Permasalahan
baru hasil
refleksi
Analisis dan refleksi II
Evaluasi keseluruhan
siklus
Pengamatan/
pengumpulan data II
Identivikasi
hal-hal yang
perlu diperbaiki
25
ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang
dilakukan pada setiap siklus.
Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari
tindakan pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan
rancangan tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru
berkolaborasi melanjutkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti
pada siklus I. Jika telah selesai pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti
belum merasa puas untuk perbaikan dan peningkatan atas tindakan tersebut,
peneliti dapat melanjutkan penelitian kedalam siklus III, yang cara
pelaksanaanya sama dengan siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan atau
ketetapan beberapa siklus yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung dengan peneliti, jika hasil
penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan dalam perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat menghentikan
dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya PTK dilakukan
paling kurang dua siklus (Iskandar, 2012:48-49). Kedudukan Peneliti sebagai
kolaborator dan observer antara guru dan siswa mata pelajaran fikih kelas X
Madrasah AliyahAl ikhlas Kota Jambi
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dilihat dari
meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas X Madrasah
Aliyah Al ikhlas. Tindakan ini dikatakan berhasil Apabila telah mencapai
80% atau lebih siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM dan aktifitas
siswa minimal telah mencapai kategori baik
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
peserta didik, guru dan kolaborator.
26
F. InstrumenPengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dimana data-data
dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi, wawancara, tes
tertulis, dan dokumentasi.Selama pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Diskusi.berlangsung. Lembar observasi yang
digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran saat
melaksanakan metode Diskusi.Di setiap akhir siklus dilaksanakan tes tertulis
yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis
siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode Diskusi.
Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2013: 222).
a) Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran didalam pelaksanaan metode pembelajaran Diskusi. Observasi
sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan prilaku
manusia, proses kerja yaitu kegiatan belajar mengajar dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar. Lembar observasi tersebut digunakan
sebagai pedoman melakukan observasi atau pengamatan untuk memeroleh
informasi bagaimana proses dengan metode Diskusi yang dilaksanakan di
kelas MA Al-ikhlas kelas X(sepuluh) Kota Jambi.
b) Panduan wawancara
Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat dan
gambaran di MA Al-ikhlas Kota Jambi.
c) Tes Tertulis
Instrumen bentuk uraian yang disusun berdasarkan indikator kemampuan
berpikir kritis. Lembar tes tertulis akan diberikan kepada siswa pada setiap
akhir pelaksanaan siklus. Hasil dari tes tertulis ini bertujuan untuk mengukur
peningkatan kemampuan pemahan siswa dalam memaikan perannya siswa
setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode Diskusi. Dalam penelitian
27
ini dilaksanakan dua kali tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus yaitu: tes
akhir siklus I, dan akhir siklus II
d) Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan menampilkan
foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan metode
Diskusi. Foto-foto ini digunakan sebagai alat bantu untuk
menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran
berlangsung.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi teknik
metode gabungan (Mixed Methods Research).Teknik kualitatif digunakan untuk
mendeskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan, menggambarkan hambatan-
hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran dan mendeskripsikan
aktivitas atau partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik
kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan tentang efektivitas dari
pembelajaran yang meliputi hasil belajar siswa.
Penentuan hasil kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes soal
kemampuan berpikir kritis akhir siklus, dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran.Kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan dari hasil penilaian
kemampuan menyelesaikan soal dengan baik berdasarkan rubrik penilaian yang
disusun.
Peningkatan pembelajaran ditentukan berdasarkan pencapaian pada aspek-aspek
hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa.Berikut analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini.
Data dan Sumber Data
a) Data kualitatif seperti: lembar observasi, panduan wawancara, dan
dokumentasi
b) Data kuantitatif: tes
Sumber data penelitian ini adalah siswa
28
1. Penyajian data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun informasi
secara sistematis dari tahap reduksi data sehingga mempermudah dalam
membaca data.
2. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah pemberian makna pada data yang diperoleh
dari penyajian data.Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil data
yang telah diperoleh.
a) Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan metode
Diskusi.Analisis data observasi adalah sebagai berikut:
(1) Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman
penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah dibuat.
(2) Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan
pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung
persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Sudijono, 2012: 43).
� =�
��100%
Keterangan :
p = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Belajar Siswa (Rahayu, 2012: 12).
29
b) Analisis Aktivitas Belajar Siswa
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman,
menyatakan pendapat dan mengingat siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi dengan kartu soal. Data hasil tes
dianalisis berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti.
Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor, adapun perhitungannya
dengan rumus-rumus berikut. Untuk menghitung skor rata-rata hasil tes
kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan rumus. (Sudijono, 2012: 85):
� =∑�
��100%
Keterangan :
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
Σx = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang telah diperoleh pada setiap
siklusnya kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut (Rahayu,
2012: 13).
Persentase Rata-rata Kategori
81% - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Buruk
< 21% Sangat Buruk
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
H. Jadwal penelitian
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dilapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis
yang terlihat pada table jadwal penelitian sebagai betikut :
Tabel 3.1.jadwal penelitian
Kegiatan
Bulan
Agustus Oktober Januari Februari April Juni september oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
penelitian
X
Menyusun atau
menulis konsep
proposal
X
Mengajukan judul
ke fakultas
untukpersetujuan
judul
X
Penyerahan
penunjukkan dosen
pembimbing
X
Konsultasi dengan
dosen pembimbing
X
Acc seminar X
Seminar proposal X
Izin atau perintah
riset X
Pelaksanaan riset
Penulisan konsep X
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
skripsi
Konsultasi dengan
dosen pembimbing X
Munaqosah dan
perbaikan X
Penggandaan
skripsi dan
penyampaian
skripsi kepada tim
penguji fakultas
X
Sewaktu-waktu jadwal dapat berubah.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Sejarah MA Al Ikhlas Kota Jambi
Madrasah Aliyah Al ikhlas Kota jambi berdiri tahun 2004 terletak di
daerah Villa Kenali Permai Kecamatan Mayang Mangurai Kelurahan
Alam Barajo Kota Jambi. Dengan bangunan diatas tanah lebih kurang
1200 meter persegi milik Yayasan Pendidikan Al-Ikhlas Villa Kenali
Permai. Keadaan ini cukup Baik, di depan sekolah terdapat sebuah masjid
yang biasa digunakan siswa untuk sholat zuhur berjama’ah dan membaca
yasin sebagai rutinitas yang dilakukan setiap pagi jum’at, di lingkungan
sekolah juga didirikan sebuah kantin yang di maksudkan untuk tempat
siswa memanfaatkan jam istirahat sekolah, siswa mendapatkan ruang yang
cukup memadai untuk mereka belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan
lainnya. Lingkungan terjaga dengan baik karena pintu masuk hanya dari
satu arah. Pagar tembok yang tinggi juga mengurangi gangguan dari pihak
luar terhadap sekolah.
2. Visi dan Misi MA AL Ikhlas Kota Jambi
a. Visi
• Mewujudkan siswa yang unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan
berakhlak mulia berlandaskan Islam.
b. Misi
• Menumbuhkan semangat belajar untuk pengetahuan IPTEK dan
IMTAQ.
• Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan Kreatif dan
Inovatif.
• Menumbuh kembangkan semangat penghayatan dam penglaman
ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
• Mewujudkan warga sekolah yang memiliki kepedulian terhadap diri,
lingkungan dan berestetika tinggi.
• Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar.
• Memberdayakan pendidik dan tenaga pendidik yang mampu dan
tangguh.
• Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.
• Mewujudkan pembinaan Kompetensi siswa secara Kompetitif.
• Memberdayakanpotensi kecerdasan yang dimiliki peserta didik.
• Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk
berkompetensi pada peserta didik.
3. Keadaan Tenaga Pendidik MA AL Ikhlas kota Jambi
1. Keadaan Guru
Tenaga pengajar di MA Al ikhlas kota Jambi mempunyai tanggung
jawab atas pelaksanaan proses pembelajaran. Guna meningkatkan mutu
pendidikan dan meningkatkan kualitas dan sumberdaya manusia, maka
dibutuhkan tenaga yang handal dan profesionaldalam bidangnya masing-
masing. Lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Daftar Guru Madrasah Aliyah Al ikhlas kota Jambi
No
1
Nama Guru
2
Jabatan
3
1 Milus, S.Pd Kepala Sekolah
2 Sri Wahyuni, S.Pd WK.Kurikulum
3 Dra. Mismaiwarni WK.Siswa
4 Vivi Yulyana TU/Operator
5 Fitriyani, M.Pd WK.Sarpras
6 A Yanto, S.Pd Guru
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
7 Adetia, S.Pd Guru
8 Amrina, S.Pd Guru
9 Ana Siska, S.Pd Guru
10 Eka Priadinata, S.Pd Guru
11 Hajriani, S.Pd Guru
12 Ice Anggralia SPd Guru
13 Megawati, S.Pd Guru
14 Ratna Dewi, S.Pd Guru
15 Riska Rama Dewi, S.Pd Guru
16 Sabri Hidayat, S.Pd Guru
17 Agung Prasetio Staff TU
18 M. Khamdani, S.Kom Teknisi Komputer
19 Sisri Putri Yani OB
20 Aca Kebersihan/Penjaga
Sumber : Dokumentasi MA Al ikhlasTahun Pelajaran2018/2019
2. Data Guru MA Al ikhlas kota Jambi
Tabel 4.2.
Kepegawaian MA Al ikhlas Kota Jambi
No Nama Keterangan
1 A Yanto, S.Pd Guru B. Arab
2 Adetia, S.Pd Guru sejarah Indonesia
3 Amrina, S.Pd Guru TIK
4 Ana Siska, S.Pd Guru Sejarah
5 Eka Priadinata, S.Pd Guru Seni budaya
6 Hajriani, S.Pd Guru Sosiologi
7 Ice Anggralia SPd Guru Penjas
8 Megawati, S.Pd Guru MTK
9 Ratna Dewi, S.Pd Guru Ekonomi & geografi
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
10 Riska Rama Dewi, S.Pd Guru BK
11 Fitriyani, M.Pd Guru Fiqih
3. Keadaan Siswa
Keadaan siswa Al Ikhlas kota Jambi berjumlah 176 dengan jumlah laki-
laki 124 serta perempuan 52 yang terdiri dari 3 lokal dan kelas X terdapat 17
siswa yang mengikuti program tahfizd dan hanya mengikuti kegiatan pada saat
ujian saja.
Tabel 4.3
Daftar keadaan siswa MA Al IKhlas kota Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019.
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 X 27 16 43
2 XI 39 15 54
3 XII 58 21 79
Jumlah 124 52 176
4. Keadaan Sarana dan Prasarana
1. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung jalannya proses pembelajaran harus diperlukan
sarana dan prasarana yang bersifat memadai dalam pelaksanaan
pembelajaran. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah semua
fasilitas peralatan baik langsung maupun tidak langsung yang berfungsi
sebagai penunjang dan memperlancar dalam kegiatan pembelajaran.Pada
hakikatnya sarana dan prasarana tersebut dapat pula mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan.Madrasah Aliyah Swasta AL Ikhlas
Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi, dalam menyelenggarakan
pendidikan telah memiliki berbagai fasilitas. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4
Keadaan gedung MA Al Ikhlas kota Jambi Tahun 2018/2019
NO NAMA JUMLAH
1 Ruang Kelas 4
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Ruang Laboratorium
Komputer 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang TU 1
6 Ruang Kepala
Sekolah 1
7 Ruang BK 1
8 Ruang UKS 1
9 Ruang OSIS 1
10 Ruang Koperasi 1
11 Ruang Gudang 1
12 Toilet Siswa 2
13 Toilet Guru 1
14 Lapangan upacara 1
15 Tempat Parkir 1
16 Mushollah 1
Sumber : Dokumentasi MA AL Ikhlas kota Jambi Semester Genap Tahun
Pelajaran2018/2019
5. Struktur Organisasi MA Al Ikhlas kota Jambi
Yayasan
Pendidikan Villa
Kenali Permai
Siswa
Wali Kelas Koordinator BK
Waka Kesiswaan Waka Kurikulum
Bendahara Sekolah Tata Kepala Usaha
dan Staf
Kepala Madrasah
Dinas Pendidikan
Kota Jambi
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
B. Deskripsi Pelaksanaan
1. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Observasi yang dilakukan sebelumnya diketahui bahwasannya hasil
belajar siswa kelas X pada mata pelajaran fiqih di MA Al Ikhlas kota Jambi masih
rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil ulangan harian yang di ikuti
oleh 26 orang siswa, Peneliti memperolehdata dari guru fiqih kelas X MA Al
Ikhlas kota Jambi, dengan data sebagai berikut:
Tabel 4.5
Kondisi Hasil Belajar siswa Pra Siklus
No Nama Siswa Kriteria ketuntasan
Minimum (KKM)
Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
1. Natasya Khairunnisa 75 80 Tuntas
2. Egi Saputra Wijaya 75 60 Belum tuntas
3. Doni Saputra 75 75 Tuntas
4. Kardiyansya Putra 75 50 Belum tuntas
5. Rahma Dwi Lestari 75 60 Belum tuntas
6. Ningsi Safitri 75 55 Belum tuntas
7. Handa Nur M 75 80 Tuntas
8. Mario Patimura 75 60 Belum tuntas
9. Tiara Indriansyah 75 75 Tuntas
10. Ade bagus Saputra 75 55 Belum tuntas
11. Randi Setiawan 75 50 Belum tuntas
12. Dinda Suci R 75 75 Tuntas
13. Rina Mariyana 75 65 Belum tuntas
14. Atikah Purnamasari 75 75 Tuntas
15. M. Arif 75 60 Belum tuntas
16. Cindi Fatmawati 75 65 Belum tuntas
17. Jefri Ananda 75 75 Tuntas
18. Yeyen febiarti 75 65 Belum tuntas
19. Firmansyah 75 50 Belum tuntas
20. Alba Ridwan 75 75 Tuntas
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1 2 3 4 5
21. Muhammad Akbar 75 75 Tuntas
22. Rendi Septian D 75 65 Belum tuntas
23. Marvira 75 70 Belum tuntas
24. Ramadhani 75 65 Belum tuntas
25. Said Abdul Rahman 75 55 Belum tuntas
26. Al Akip Wijaya 75 80 Tuntas
Jumlah nilai 1715
Nilai rata-rata siswa 65,96%
Jumlah siswa yang tuntas 10
Jumlah siswa belum tuntas `16
Persentase ketuntasan siswa 38,46%
Persentase siswa belum
tuntas
61,53%
Sumber : Dokumentasi hasil ulangan harian kelas X MA Al ikhlas Kota jambi.
Data dalam table 4.5 di atas terlihat hasil belajar siswa masih rendah. Jumlah
siswa yang belum tuntas KKM mencapai 16 siswa atau 61,53% dari jumlah
keseluruhan siswa (26 orang), sedangkan jumlah siswa yang tuntas mencapai 10
siswa atau 38,46% dari jumlah keseluruhan. Selain itu nilai rata-rata yang di
peroleh siswa juga masih rendah yaitu 65,96 dari sinilah peneliti mulai melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK). untuk meningkatkan hasil belejar siswa pada
mata pelejaran fiqih di kelas Xmenggunakan metode Diskusi dengan Kartu Soal
Pada proses pembelajaran.
2. Deskipsi Data dan Hasil Pembelajaran
A. Pelaksanaan penelitian siklus I
Pelaksanaan siklus I di lakukan sebanyak 3 kali pertemuan sejak 23 April
2019 sampai 7 Mei 2019, dipertemuan terakhir peneliti memberikan soal tes
belajar sesuai materi kepada siswa.
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Siklus I Terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan siklus I
Peneliti dan guru pada tahap perencanaan ini berkolaborasi menyusun
rancangan pembelajaran fiqih yang akan dilaksanakan. Peneliti menyusun
Rencanan Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) setiap akan melakukan tindakan, serta
guru akan melakukan tindakan yang direncanakan oleh peneliti selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menyiapkan bahan dan alat yang di
gunakan pada pembelajaran fiqih sebagaimana prosedur yang dirancang
sebelumnya.
Perencanan siklus I, tindakan yang di rencanakan terdiri dari 3 kali
pertemuan dengan pokok bahasan tentang pengertian konsep fiqih dalam islam,
ruang lingkup fiqih, perbedaan fiqih dengan syari’ah dan di pertemuan ke tiga
akan mengadakan evaluasi dengan unit soal untuk mengetahui hasil belajar siswa
tersebut. Berikut ini jadwal pelaksanaan pembelajaran siklus I yang terdiri dari 3
kali pertemuan sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.6
Jadwal Pembelajaran Siklus I
Hari/tanggal Pertemuan Materi
Selasa, 23 April
2019
- Pertemuan I Konsep fiqih dalam
islam
Selasa, 30 April
2019
- Pertemuan II Ruang lingkup fiqih
dan perbedaan fiqih
dengan syariah
Selasa, 7 Mei
2019
- Pertemuan III Tes soal (siklus I)
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
Sebelum siklus pertama di lakukan peneliti bersama guru telah masuk dan
bertemu dengan objek yang akan di teliti, guru mengenalkan sistem
pembelajaran yang akan di terapkan.Dalam tahapan ini peneliti bersama guru
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
(kulabolator) melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Diskusi
dengan kartu soal.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama di laksanakan pada tangal 23 April 2019 di kelas X
yang di hadiri 24 siswa dari 26 orang siswa. Satu siswa tidak hadir
dikarenakan sakit dan satu lagi tidak ada keterangan. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran sedangkan peneliti
bertindak sebagai observer yang mengamati jalannya pembelajaran.
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memasuki kelas, mengucapkan salam
pembukaan dan menanyakan keadaan siswa, setelah semua dalam keadaan
kondusif guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Selanjutnya
guru mengecek kehadiran dan mengkondisikan agar siswa lebih siap
menerima materi yang akan disampaikan. Kemudian guru memberikan
apersepsi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan seperti, ilmu apa
yang wajib diketahui seorang muslim? Dan setelah siswa menjawab guru
memberi tahu tujuan pembelajaran pada hari ini.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan dan mencatat poin-poin penting tentang
pengertian konsep fiqih dalam Islam
(2) siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 orang serta menentukan ketua kelompok
(3) Guru menjelaskan langkah-langkah metode diskusi dengan kartu
soal
(4) Guru membagikan kepada masing-masing kelompok potongan
kartu soal yang dipilih secara acak menggunakan kocokan dadu
yang dimainkan oleh ketua kelompok
(5) Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok
untuk berdiskusi tentang soal yang terdapat pada katu soal
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
(6) Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya dan
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapinya
(7) Jika ada kelompok yang tidak dapat menjawab pertanyaan dari
kelompok lain maka pertanyaan tersebut dilemparkan kepada
kelompok yang sanggup menjawabnya
(8) Siswa pada kelompok lain dapat menambahkan pendapat dari
kelompok yang menjawab dengan jawaban kurang lengkap
(9) Kepada kelompok yang memaparkan hasil diskusinya dengan
baik, maka diberi reward berupa tepuk tangan serta pujian oleh
guru
(10) Kelompok yang belum maksimal diberikan motivasi agar
semangat mempersiapkan materi selanjutnya
c) Penutup
Guru menyimpulkan materi yang sudah di pelajari dan memberikan
kesempatan bertanya bagi murid yang belum paham. Kemudian guru
menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya dengan
menginstruksikan agar siswa membaca lebih banyak refrensi dari luar
buku pelajaran, guru menutup pembelajaran mengajak siswa ber’doa
bersama dan guru mengucapakan salam sebelum keluar kelas.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan Kedua pada siklus I dilaksanakan pada tanggal Selasa, 30 April
2019 yang di hadiri seluruh siswa kelas X siswa.pokok bahasan yang di pelajari
yaitu ruang lingkup fiqih dan perbedaan fiqih dengan syariah.
a) Kegiatan Awal.
Guru memasuki kelas, dan menyampaikan salam, kemudian guru meminta siswa
memimpin dan bersama-sama membaca doa sebelum memulai pelajaran, setelah
itu guru mengecek kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan guru menanyakan
tentang pelajaran kemarin yaitu tentang konsep fiqih didalam islam, ada beberapa
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
siswa yang menjawab dan menyampaikan jawaban atas pertanyaan, kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti.
(1) Guru menjelaskan materi tentang ruang lingkup fiqih dan perbedaan
fikih dengan syariah
(2) Guru mempersihlahkan siswa untuk memilih teman sekelompoknya
yang terdiri dari 5 orang
(3) Guru mempersilahkan kepada masing-masing kelompok untuk
memahami materi dan membagikan kartu soal yang dituliskan di
kertas untuk didiskusikan dengan cara mengocok dadu dan
membagikan kartu soal tersebut sesuai angka yang ada pada dadu.
(4) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok diskusi yang di
tunjuk agar dapat memaparkan hasil diskusinya
(5) Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk bertanya tentang
hasil diskusinya
(6) Apabila ada kelompok yang tidak dapat mempertahankan argumennya,
maka diberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
materi pada kartu soal tersebut
(7) Kepada kelompok yang dapat mempertahankan argumennya dengan
baik, maka diberikan reward oleh guru berupa pujian dan tepuk tangan
oleh peserta disksusi
(8) Guru memberikan tema yang akan di diskusikan pada siklus II
(9) Guru memberikan masukan agar siswa rajin membaca berbagai macam
referensi yang berkenaan dengan materi
c) Penutup
Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan, kemudian guru memberi
penguatan materi kepada siswa dengan kisah orang-orang sholeh yang
semangat dalam melakukan ibadah serta menyampaikan untuk pertemuan
besok akan di adakan ulangan harian seputaran konsep fiqih dalam islam,
ruang ligkup fiqih dan perbedaan fiqih dengan syariah. Sebelum pulang guru
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
dan siswa sama-sama berdoa dan guru mengucapkan salam sebelum keluar
kelas.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2019dalam
pertemuan ini guru memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui hasil
belajar yang telah dilalui siswa sebelum dan sesudah menerapkan metode
diskusi dengan kartu soal.
a) Kegiatan Awal.
Guru mamasuki kelas di mulai dengan meyampaikan salam dan meminta
siswa untuk memimpin doa bersama-sama. Selanjutnya menanyakan kehadiran
siswa dan di lanjutkan dengan absen siswa kemudian guru bertanya kepada siswa
tentang materi kemarin. Setelah beberapa siswa menjawab dengan benar guru
menyeruhuh semua siswa untuk memberikan tepuk tangan kepada teman yang
menjawab dengan benar. guru menginformasikan kepada siswa bahwa di
petemuan ini akan dilaksanakan tes dengan memberikan 10 soal tentang materi
kemarin.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru memberikan instruksi dan aturan dalam menjawab soal-soal yang
telah diberikan pada pelajaran pada siklus I.
(2) Siswa mengerjakan soal yang telah diberikan
(3) Guru mengumpulkan jawaban siswa
c) Penutup
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya dan menutup
pembelajaran dengan berdo’a bersama yang di pimpin oleh ketua kelas dan di
akhiri dengan salam dari guru.
c. Hasil observasi siklus I
Setelah melakukan pembelajaran siklus I guru dan kolabolator melakukan
penilaian proses dan pengamatan terhadap hasil kerjasama peneliti dan guru
baik dari segi keaktifan siswa yang di amati selama proses pembelajaran
berlangsung dan hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi. Pada siklus
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
pertama ini dilaksanakan tes formatif I yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda
dan 5 soal esay.
Dari hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran siklus ini dapat di lihat
pada tabel di berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Pengamatan Aktivitas belajar Siswa Siklus I Pertemuan Pertama
menggunakan Metode diskusi dengan kartu soal sebagai berikut.
No Nama
Kelompok
Kerja sama
kelompok
Tanggung
jawab
Menyatakan
pendapat
Jumlah Persentase
1 Kelompok 1 4 3 3 10 83,33%
2 Kelompok 2 3 4 2 9 75%
3 Kelompok 3 4 2 2 8 66,66%
4 Kelompok 4 2 2 3 7 58,33%
5 Kelompok 5 3 3 3 9 75%
Jumlah rata-rata 42 70%
*) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali
Dari data tabel 4.7 dapat dilihat persentase Aktivitas belajar siswa pada
siklus I pertemuan pertama jumlah keseluruhan persentase kelompok mencapai
70% atau bisa dikatakan kategori Baik. Tetapi dapat kita lihat terdapat 2
kelompok yang masih belum mencapai kategori baik, yaitu kelompok 3 dan
kelompok 4.
Tabel 4.8
Hasil Pengamatan Aktifivas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan kedua
menggunakan Metode diskusi dengan kartu soal.
No Nama
Kelompok
Kerja sama
kelompok
Tanggung
jawab
Menyatakan
pendapat
Jumlah Persentase
1 Kelompok 1 4 2 3 9 75%
2 Kelompok 2 4 3 3 10 83,33%
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
3 Kelompok 3 3 3 3 9 75%
4 Kelompok 4 4 3 4 11 91,66%
5 Kelompok 5 4 3 3 10 83,33%
Jumlah rata-rata 49 81,66%
*) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali
Dari data tabel 4.8 dapat dilihat persentase Aktivitas belajar siswa pada
siklus I pertemuan kedua, jumlah keseluruhan persentase kelompok mencapai
81,66% atau bisa dikatakan kategori Sangat Baik.
Dari hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa di peroleh pada siklus I
dengan rata-rata Aktivitas belajar siswa 70% atau dikategorikan baik pada
pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 81,66% atau di
kategorikan sangat baik.
Tabel 4.9
Hasil tes siklus 1
No Nama Siswa
Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM)
Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
1 Natasya Khairunnisa 75 85 Tuntas
2 Egi Saputra Wijaya 75 75 Tuntas
3 Doni Saputra 75 70 Belum tuntas
4 Kardiyansya Putra 75 60 Belum tuntas
5 Rahma Dwi Lestari 75 75 Tuntas
6 Ningsi Safitri 75 75 Tuntas
7 Handa Nur M 75 80 Tuntas
8 Mario Patimura 75 65 Belum tuntas
9 Tiara Indriansyah 75 80 Tuntas
10 Ade bagus Saputra 75 70 Belum tuntas
11 Randi Setiawan 75 75 Tuntas
12 Dinda Suci R 75 75 Tuntas
13 Rina Mariyana 75 80 Tuntas
14 Atikah Purnamasari 75 80 Tuntas
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
15 M. Arif 75 70 Belum tuntas
16 Cindi Fatmawati 75 75 Tuntas
17 Jefri Ananda 75 75 Tuntas
18 Yeyen febiarti 75 75 Tuntas
29 Firmansyah 75 65 Belum tuntas
20 Alba Ridwan 75 80 Tuntas
21 Muhammad Akbar 75 70 Belum tuntas
22 Rendi Septian D 75 80 Tuntas
23 Marvira 75 75 Tuntas
24 Ramadhani 75 75 Tuntas
25 Said Abdul Rahman 75 75 Tuntas
26 Al Akip Wijaya 75 85 Tuntas
Jumlah nilai 1945
Nilai rata-rata siswa 74,80%
Jumlah siswa yang tuntas 19
Jumlah siswa yang belum
tuntas
7
Persentase ketuntasan siswa 73,07%
Persentase siswa yang
belum tuntas
26,92%
Data dalam table 4.9 terlihat hasil belajar siswa sudah ada peningkatan,
jumlah siswa yang belum tuntas KKM tinggal 7 orang siswa atau 26,92% dari 26
orang siswa, dan jumlah siswa yang mencapai KKM mencapai 19 siswa atau
73,07% dari jumlah keseluruhan. Selain itu nilai rata-rata yang diperoleh siswa
terdapat peningkatan yaitu 74,80 dari sini peneliti meneruskan penelitian tindakan
kelas siklus II, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih
di kelas X menggunakan metode diskusi dengan kartu soal pada proses
pembelajaran.
d. Refleksi siklus I
Berdasarkan observasi pada tindakan siklus I terhadap proses pembelajaran
menggunakan metode diskusi dengan kartu soal, dapat disimpulkan bahwa
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran. Tetapi ada beberapa
kendala yang di hadapi pada proses penerapan Metode diskusi dengan kartu soal
pada siklus I antara lain :
1. Masih banyak siswa yang belum memahami tata cara berdiskusi.
2. Siswa belum mampu sepenuhnya mengutarakan pendapat tentang materi
yang di ajarkan.
3. Masih ada siswa yang belum akif dalam pembelajaran menggunakan
metode diskusi.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dan
untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, maka perlu dilanjutkan
dengan siklus II dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Guru harus berusaha menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti
oleh siswa agar dapat dipahami maksud dari metode diskusi dengan kartu
soal.
2. Guru perlu membuat asyik proses pembelajaran dan membuat nyaman
keadaan, agar dapat memberikan kesempatan siswa menyampaikan
pendapatnya dengan tidak malu-malu atau takut salah berpendapat.
3. Guru hendaknya memberikan rangsangan pembelajaran agar dapat menarik
kemauan siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dapat dikemukakan
bahwa hasil penelitian di peroleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa masih belum maksimal dalam mencapai KKM yaitu 75
dan 80% siswa yang harus tuntas. Dalam penelitian siklus I terdapat 26,92%
atau 7 dari 26 siswa kelas X yang belum tuntas, serta 73,07% atau 19 dari
26 siswa yang tuntas pada mata pelajaran fiqih tentang konsep fiqih dan
ibadah dalam Islam.
2. Keaktifan siswa dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi dengan kartu soal, masih belum maksimal, artinya masih ada
beberapa siswa yang masih belum mengikutsertakan dirinya dalam
memajukan kelompok diskusinya.
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
3. Peneliti merasa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I belum berhasil,
oleh sebab itu peneliti masih menganggap perlu di lakukan tindakan siklus
berikutnya. hal ini di lakukan untuk menguji apakah benar penggunaan
Metode diskusi dengan kartu soal dapat mengingkatkan hasil belajar siswa.
B. Pelaksanaan penelitian siklus II
Pelaksanaan pada siklus II di laksanakan selama 3 kali pertemuan di mulai
dari tanggal 14 Mei 2019 sampai 28 Mei 2019. Pada pertemuan terakhir akan
dilakukan evaluasi belajar dengan memberikan soal sesuai dengan materi yang
sudah diajarkan kepada siswa. Pelaksanaan siklus II pada kegiatannya meliputi
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaaan siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Menyiapkan lembar observasi, lembar kartu soal beserta
alat-alat dan bahan ajar lainya.
Tabel 4.10
Jadwal Pembelajaran Siklus II
Hari/tanggal Pertemuan Materi
Selasa, 14 Mei
2019
- Pertemuan I Pengertian Ibadah serta
karakteristiknya
Selasa, 21 Mei
2019
- Pertemuan II Macam-macam ibadah
dan prinsip-prinsip
ibadah dalam islam
Selasa, 28 Mei
2019
- Pertemuan III Tes soal (siklus II)
b. Tahap Pelaksanaan siklus II
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pada tahapan ini peneliti bersama guru melaksanakan kolaborasi pembelajaran
menggunakan metode diskusi dengan kartu soal, di mulai dari merancang rencana
pelaksanaan pambelajaran (RPP) pada tahap pelaksanaan siklus II, proses siklus II
juga dilakukan dalam dua kali pertemuan dan pada pertemuan ketiga nantinya
akan diberikan tes soal siklus II untuk mengukur hasil belajar siswa menggunakan
metode diskusi dengan kartu soal.
1). Pertemuan pertama
Pertemuan pertama pada siklus II di laksanakan pada tanggal 14 Mei 2019.
Materi yang akan disampaikan adalah tentang pengertian ibadah serta
karakteristiknya
a). Kegiatan Awal
pada kegiatan awal guru memasuki kelas, dan mengucapkan salam
setelah itu guru meminta seorang siswa untuk memimpin pembacaan doa
sebelum memulai pelajaran, guru mengecek kehadiran siswa dengan
mengabsen siswa. Guru memberi tahu kepada siswa hasil dari ulangan
kemarin bahwa hasil nilai ulangam kemarin bagus, dan ada beberapa orang
yang kurang bagus. Guru mulai mulai menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b). kegiatan Inti
(1) Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan tentang ibadah dan
karakteristiknya
(2) Guru menuliskan poin-poin penting di papan tulis
(3) Guru membagi kelompok diskusi sebanyak lima kelompok dan
memberikan kartu soal dengan menggunakan dadu yang angkanya
sesuai dengan kode yang ada dikartu soal
(4) Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
mendiskusikan kartu soal yang telah dibagikan
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
(5) Bagi kelompok yang tidak dapat menjawab maka kartu soal akan
dikembalikan dan diberikan kepada kelompok lain untuk mengocok
dadu
(6) memberikan kesempatan bagi kelompok lain untuk bertanya tentang
argument yang telah disampaikan oleh kelompok yang menjawab kartu
soal
(7) Guru mengontrol jalannya diskusi
(8) Seluruh peserta diskusi diajak bersama-sama bertepuk tangan sebagai
reward dan semangat dalam pembelajaran
(9) Memberitahukan bahwa diskusi pada pertemuan selanjutnya masih
dengan kelompok yang sama
(10) Memberikan tema diksusi untuk pertemuan selanjutnya dan memotivasi
siswa agar dapat membaca banyak referensi
c). Penutup
Guru memberikan kesimpulan tentang hasil pelajaran yang telah
berlangsung, dan bertanya kepada siswa tentang pelajaran yang belum ,mereka
fahami, dan mengingatkan tentang materi yang akan didiskusikan pada
pertemuan selanjutnya dengan mengajak siswa banyak-banyak membaca
tentang materi yang akan di pelajari selanjutnya, kemudian guru menutup
pelajaran dengan mengajak siswa berdo’a bersama, terakhir guru keluar kelas
dengan mengucap salam.
2). Pertemuan kedua
Pertemuan kedua pada siklus II di laksanakan pada tanggal 21 Mei 2019. Pada
pertemuan kali ini materi yang akan disampaikan mengenai macan-macam ibadah
dan perinsip-perinsip ibadah dalam islam
a) Kegiatan Awal.
Guru mengucapkan salam, sebelum memasuki kelas dan salah satu siswa
untuk memimpin teman-temanya membaca doa seperti biasa. Guru
memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa belajar dengan
melakukan apersepsi dan memotivasi siswanya, kemudian guru
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
menyambungkan dengan tema dengan materi pelajaran yang akan
berlangsung.
b) Kegiatan Inti
1) Guru menguraikan materi tentang macam-macam dan prinsip ibadah
dalam islam
2) Siswa dibagi menjadi lima kelompok dengan kelompok yang sama
dipertemuan sebelumnya
3) Membagikan kartu soal kepada masing masing kelompok dengan cara
mengocok dadu yang telah disiapkan dan mencocokkan angka yang
terdapat didadu dengan angka yang terdapat di kartu soal
4) Kelompok yang belum pernah memberikan hasil diskusi pada
pertemuan selanjutnya di persilahkan mengutarakan hasil diskusinya
5) Kelompok lain dipersilahkan memberikan pandangan tentang hasil
diskusi kelompok yang mendapat kartu soal
6) Guru memberikan riward kepada peserta didik berupa pujian dan tepuk
tangan seluruh peserta diskusi, dan memotivasi siswa dapat belajar
lebih giat dan jangan malu dalam menyampaikan pendapat
7) Guru menulis poin poin yang terdapat pada materi yang didapat pada
materi tentang macam-macam dan prinsip ibadah dalam islam
c) Penutup
Guru memberikan kesimpulan tentang tema pada hari inibersama siswa
dan memberikan penguatan dengan mengulang poin-poin yang telah di
diskusikan. Kemudian guru mengingatkan di pertemuan yang akan datang
akan dilaksanakan ulangan tentang materi yang telah dipelajari pada siklus II.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 28 Mei 2019 dan dalam pertemuan
ketiga pada siklus II ini akan dilakukan tes kepada siswa untuk mengetahui hasil
belajar menggunakan metode diskusi dengan kartu soal.
a) Kegiatan Awal.
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Seperti biasa, pada awal guru mamasuki kelas dengan meyampaikan salam
dan seorang siswa memimpin untuk membaca doa sebelum belajar kemudian
di lanjutkan dengan mengabsen siswa. Guru mengulang sedikit tentang materi
yang ada pada siklus II dan memberikan motivasi untuk mengerjakan soal-soal
ulangan.
b) Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan aturan dalam mengerjakan soal
2) Guru membacakan soal dan memerintahkan siswa agar dapat menulis
soal terlebih dahulu
3) Guru mempersilahkan siswa untuk menjawab soal yang telah diberikan
4) Guru menentukan waktu terakhir mengumpulkan lembar jawaban di
meja guru.
c). Penutup
Guru memberikan gambaran tentang materi pada pertemuan berikutnya
kemudian sebelum guru berpamitan di tutup dengan membaca doa kembali
dan guru mengucap salam.
c. Hasil observasi siklus II
Selama psoses pembelajaran siklus II guru dan kolaborator melakukan
penilaian proses dan pengamatan terhadap kerja tim. Aspek partisipasi siswa yang
di minati selama proses pembelajaran berlangsung meliputi.
1. Kerja sama kelompok
2. Tanggung jawab
3. Menyatakan pendapat
Data hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran siklus ini dapat di lihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.11
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan Keempat.
No Nama
Kelompok
Kerja sama
kelompok
Tanggung
jawab
Menyatakan
pendapat
Jumlah Persentase
1 Kelompok 1 4 3 3 10 83,33%
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2 Kelompok 2 4 3 4 11 91,66%
3 Kelompok 3 4 3 3 10 83,33%
4 Kelompok 4 4 4 3 11 91,66%
5 Kelompok 5 3 3 3 9 75%
Jumlah rata-rata 51 85%
*) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali
Dari data tabel 4.11 dapat dilihat persentase Aktivitas belajar siswa pada siklus
II pertemuan keempat terdapat jumlah keseluruhan persentase kelompok
mencapai 85% atau bisa dikatakan kategori Sangat Baik.
Tabel 4.12
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II pertemuan kelima.
No
Nama
Kelompok
Kerja sama
kelompok
Tanggung
jawab
Menyataka
n pendapat
Jumlah Persentase
1 Kelompok 1 4 4 3 11 91,66%
2 Kelompok 2 4 3 4 10 83,33%
3 Kelompok 3 4 4 3 11 91,66%
4 Kelompok 4 4 3 3 10 83,33%
5 Kelompok 5 4 3 3 10 83,33%
Jumlah rata-rata 52 86,66%
*) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali
Dari data tabel 4.12 dapat dilihat persentase Aktivitas belajar siswa pada
siklus II pertemuan kelima, jumlah keseluruhan persentase kelompok mencapai
86,66% atau bisa dikatakan kategori Sangat Baik.
Tabel 4.13
Hasil Tes Siklus II
No Nama Siswa Ketuntasan Kriteria Nilai KET
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Minimum (KKM)
1 2 3 4 5
1 Natasya Khairunnisa 75 90 Tuntas
2 Egi Saputra Wijaya 75 80 Tuntas
3 Doni Saputra 75 75 Tuntas
4 Kardiyansya Putra 75 70 Belum tuntas
5 Rahma Dwi Lestari 75 80 Tuntas
6 Ningsi Safitri 75 85 Tuntas
7 Handa Nur M 75 80 Tuntas
8 Mario Patimura 75 70 Belum tuntas
9 Tiara Indriansyah 75 80 Tuntas
10 Ade bagus Saputra 75 75 Tuntas
11 Randi Setiawan 75 75 Tuntas
12 Dinda Suci R 75 90 Tuntas
13 Rina Mariyana 75 80 Tuntas
14 Atikah Purnamasari 75 85 Tuntas
15 M. Arif 75 75 Tuntas
16 Cindi Fatmawati 75 100 Tuntas
17 Jefri Ananda 75 80 Tuntas
18 Yeyen febiarti 75 75 Tuntas
19 Firmansyah 75 70 Belum tuntas
20 Alba Ridwan 75 80 Tuntas
21 Muhammad Akbar 75 75 Tuntas
22 Rendi Septian D 75 90 Tuntas
23 Marvira 75 80 Tuntas
24 Ramadhani 75 75 Tuntas
25 Said Abdul Rahman 75 85 Tuntas
26 Al Akip Wijaya 75 90 Tuntas
Jumlah nilai 2,090
Nilai rata-rata siswa 80,38%
Jumlah siswa yang tuntas 23
Jumlah siswa yang belum 3
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
tuntas
Persentase ketuntasan siswa 88,46%
Persentase siswa yang
belum tuntas
11,53%
Data dalam table 4.13 terlihat hasil belajar siswa sudah ada peningkatan,
jumlah siswa yang belum tuntas KKM tinggal 3 orang siswa atau 11,58% dari 26
orang siswa, dan jumlah siswa yang mencapai KKM mencapai 23 siswa atau
88,46% dari jumlah keseluruhan. Selain itu nilai rata-rata yang diperoleh siswa
terdapat peningkatan yaitu 80,38% dari sini peneliti merasa cukup melakukan
penelitian tindakan kelas sampai siklus II dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran fiqih di kelas X menggunakan metode diskusi dengan kartu
soal pada proses pembelajaran.
d. Refleksi siklus II
Berdasarkan observasi pada tindakan siklus II terhadap proses pembelajaran
menggunakan Metode diskusi dengan kartu soal, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran, serta hasil belajar dan
aktivitas belajar siswa meningkat bila dibandingkan dengan pra siklus dan siklus
I. hal ini dibuktikan dapat dilihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa
dalam proses pembelajaran, serta peningkatan hasil belajar siswa. Hasil tindakan
pada siklus inipun telah mencapai indikator kesuksesan siswa yang telah
ditetapkan, oleh karena itu penelitian ini tidak dilanjutkan lagi pada siklus
berikutnya atau berhenti pada siklus ini.
A. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut
berupa hasil belajar siswa dan hasil observasi keaktivan belajar siswa. Hasil
yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah
sebagai berikut.
1. Hasil belajar siswa pada pra siklus diperoleh persentase keberhasilan
siswa yaitu 38,46% dan pada siklus satu diperoleh persentase
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
keberhasilan siswa sebesar 73,07% sedangkan pada siklus dua
diperoleh persentase keberhasilan siswa sebesar 88,46%. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan metode
diskusi dengan kartu soal.
2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama
yaitu 70% dan 81,66% petemuan kedua, sedangkan pada siklus II
pertemuan ke empat yaitu 85% dan 86,66% pada pertemuan kelima,
hal ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam
proses pembelajaran pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan
metode diskusi dengan kartu soal.
Dari dasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa
pada pelaksanaan siklus I tentang hasil belajar siswa dan keaktifan siswa
belum begitu optimal.Namun terjadi peningkatan hasil belajar dan keaktifan
siswa pada siklus II.
Untuk melihat lebih jelasnya keterhubungan hasil penelitian pada masing-
masing siklus dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, pada tabel 4.14
disajikan data perkembangan hasil observasi dan hasil tes sebagai berikut :
Tabel 4.14
Persentase aktivitas belajar siswa pada Siklus I dan II
Siklus Keaktifan Siswa
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Siklus I 70% 81,66%
Siklus II 85% 86,66%
Dari tabel 4.14 tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktifitas siswa dalam
proses pembelajaran selama dua siklus Penelitian Tindakan Kelas, dapat di lihat
pada diagram berikut :
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Gambar. 4.1 Diagram Aktivitas belajar siswa siklus I dan siklus II
Diagram peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan metode diskusi
dengan kartu soal.
Tabel 4.15
Data Ketuntusan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Setelah Tindakan Siklus I
dan Siklus II
No Siklus Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
1 Pra siklus 38,46%
2 Siklus I 73,07%
3 Siklus II 88,46%
Dari Tabel di atas, hasil belajar kognitif diukur pada masing-masing secara
keseluruhan menunjukan adanya peningkatan. Dapat dilihat lebih jelas pada grafik
berikut :
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II
Aktivitas Belajar Siswa
Keaktifan
pertemuan I
Keaktifan
pertemuan II
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Gambar. 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Dari hasil data yang telah dikemukakan dapat dinyatakan bahwa penerapan
Metode Diskusi dengan kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
pada mata pelajaran fiqih Madrasah Aliyah Al ikhlas kota Jambi.
B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi dengan
kartu soal pada mata pelajaran fiqih kelas X, pada kegiatan pembelajaran fiqih
pada materi konsep fiqih dan ibadah dalam islam dengan menerapkan metode
diskusi dengan kartu soal ini telah menunjukkan hasil yang cukup efektif, hal ini
terlihat dengan adanya peningkatan hasil belajar serta peningkatan keaktifan
belajar siswa yang mencapai standar ketuntasan yaitu 80.
Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa yang
semula dilakukan pada siklus I diperoleh jumlah persentase pada pertemuaan
pertama 70% dan 81,66% pada pertemuan kedua kemudian pada siklus II
diperoleh 85% pada pertemuan keempat dan 86,66% pada pertemuan kelima hal
ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pelajaran
fiqih menggunakan metode diskusi dengan kartu soal. Sejalan dengan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Ketentusan Hasil
Belajar Siswa
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
peningkatan aktivitas belajar siswa, hal serupa terjadi pada peningkatan hasil
belajar siswa yaitu pada pra siklus 38,46%meningkat pada siklus I menjadi
73,07% dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 88,46% sehingga dapat
disimpulkan bahwa metode diskusi dengan kartu soal dapat meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas X pada mata pelajaran fiqih pada bahasan konsep fiqih dan
ibadah dalam islam.
Peneliti menilai bahwa metode diskusi dengan kartu soal ini bisa digunakan
sebagai salah satu metode untuk membuat aktivitas belajar siswa semakin
meningkat karena membawa kepada pelaku diskusi supaya menyiapkan bahan-
bahan bacaan agar dapat menjawab pertanyaan ataupun sanggahan dari para
peserta diskusi lainnya.
Peneliti juga merasa bahwa waktu yang diperlukan untuk melakukan metode
diskusi dengan kartu soal ini dapat di atur dengan sebaik-baiknya karena betul
teori yang di paparkan oleh Drs. Syaiful bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain
(2002), dalam bukunya, Strategi Belajar Mengajar bahwa kekurangan metode
diskusi yaitu, pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu
yang panjang, tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar, peserta dapat
informasi yang terbatas dan mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka
berbicara dan menonjolkan diri. Kemudian kebaikan metode diskusi yaitu
merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa, dan
terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah, kemudian mengembangkan
sikap menghargai pendapat orang lain, memperluas wawasan serta membina
untuk terbiasa musyawarah untuk mupakat dalam memecahkan suatu masalah.
peneliti juga menyarankan agar ada peneliti lainnya yang menggunakan
metode diskusi dengan kartu soal dalam proses pembelajaran, untuk dapat sama-
sama memberikan masukkan serta kritikan tentang metode diskusi dengan kartu
soal.
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pembelajaran yang dilakukan dengan mengunakan metode diskusi
dengan kartu soal di Madrasah Aliyah Al ikhlas kelas X pada mata
pelajaran Fiqih materi konsep fiqih dan ibadah dalam islam, dapat
membantu siswa untuk memahami materi tersebut serta dapat
memahami bagian-bagian ibadah antara ibadah mahdoh dan ghoiru
mahdoh, siswa juga secara efektif menjadi aktif dalam pelajaran
sehingga menimbulkan umpan balik antara guru dan siswa.
2. Penerapan metode diskusi dengan kartu soal ini dapat dilihat dari hasil
observasi yang telah dilakukan dari siklus I dan II yang menunjukkan
adanya peningkatan Aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh setiap
siklusnya, pada saat pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan nilai
persentase keberhasilan siswa 38,46%, dan setelah dilakukan tindakan
siklus I nilai persentase keberhasilan siswa yaitu 73,07%, kemudian
meningkat pada siklus II dengan persentase keberhasilansiswa yaitu
88,46%, sehingga dengan adanya penerapan metode diskusi dengan
kartu soal dapat dikatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang dikemukakan
diatas, saran yang dapat di berikan oleh peneliti bagi pihak-pihak terkait,
tanpa maksud menggurui antara lain:
1. Kepala sekolah
Kepada kepala sekolah diharapkan banyak memberikan masukan
kepada guru tentang metode apapun serta memperbanyak motivasi
sehingga apapun permasalahan yang terdapat didalam kelas dapat
terselesaikan.
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Guru
Seorang guru hendaknya harus tetap semangat berjuang mencerdaskan
anak bangsa dengan berbagai macam cara atau metode yang
mengasikkan dan tidak membuat jenuh proses pembelajaran, karena
hakikatnya proses pembelajaran tidak harus menegangkan, melainkan
tetap memberikan edukasi dan asyik pada saat dijalani.
3. Murid
Hendaknya murid menghargai perjuangan guru yang telah menyiapkan
pelajaran yang disajikan kepada mereka, dengan cara mengikuti segala
instruksi yang diberikan oleh guru, kemudian mencatat serta
menghayati pelajaran yang dianggap penting dan menjadi bekal di
kehidupan ini.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesa-besarnya pada
Allah SWT, bahwa penulis telas dapat menyelesaikan penelitian tindakan
kelas (PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih
terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun
bentuk kata-kata.
Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulisan penelitian
tindakan kelas ini.Kemudian penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
penulisan karya ilmiyah ini.Semoga karya ilmiyah ini dapat bermanfaat
bagi para guru di MA Al- Ikhlas Kota Jambi.
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR PUSTAKA
Agama, K. (2014). Buku Siswa Fikih Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013.
Ahmadi, A. (2005). Munawar sholeh. Psikologi Perkembangan.
Astuti, heni. (2013). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TTS DAN KARTU
SOAL DI DALAM METODE DISKUSI PADA MATERI KOLOID KELAS XI
SEMESTER GENAP SMA N COLOMADU KARANGANYAR TAHUN
PELAJARAN 2011/2012. vol 2.
Bethan, D. S. (2016). PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU SOAL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI
JARAKAN. BASIC EDUCATION, 5(5), 414–423.
Daradjat, zakiah, & dkk. (2014). ilmu pendidikan islam. jakarta: bumi aksara.
Daryanto. (2018). penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan sekolah.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Fathurrahman, sutikno, & dkk. (2010). strategi belajar mengajar. Bandung: Refika
Aditama.
Hamalik, O. (2004). Proses belajar mengajar. Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran Edisi. 1, Cetakan 14. Jakarta:
Bumi Aksara.
Iskandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.
Jihad, A. (2008). Evaluasi pembelajaran. Multi Pressindo.
Koto, A. (2004). ilmu fiqih dan ushl fiqih. jakarta: grafindo persada.
Lestari, D. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperative Tipe Pair Checks
Berbantuan Kartu Soal Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X
SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2017-2018.
Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar.
Moedjono, hasibun. (2004). proses pembelajaran. Bandung: remaja rosda karya.
Muhammad Idris, R. (1997). Asas-asas Hukum Islam Sejarah dan berkembangnya
kedudukan hukum islam dalam sistem hukum indonesia. Jakarta: Sinar
Grafika.
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Muhammad Kautsar. (2017). Efektifitas Metode Diskusi dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Banda Aceh. Skripsi
Munthe, B. (2016). Strategi Mengajar Aktif Kreatif Inovatif.
Nana, S. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar. Sinar Baru Bandung.
Nasional, D. P. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Nuraini, (2018) Penerapan Metode Diskusi pada Mata Pelajaran Fiqih Untuk
Membangun Kecerdasan Jamak Peserta didik Madrasah Aliyah Madani
Alauddin Kabupaten Gowa.Skripsi.
Qurniawati, A., & Saputro, A. N. C. (2013). Efektivitas Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Nht) Dengan Media Kartu Pintar
Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta. Jurnal
Pendidikan Kimia, 2(3), 166–174.
Rahayu. (2012). Dasar dasar statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: CV.
Sanjaya, W. (2011). Model Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Sanjaya, W. (2015). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Kencana.
Sudijono. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Persada.
Sugiono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi, A., & dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suprijanto, H. (2007). Pendidikan orang dewasa: dari teori hingga aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Taniredja, T., Faridli, E. Mi., & Harmianto, S. (2017). Model model Pembelajaran
Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta.
Yamin, martinis. (2013). paradigma baru pembelajaran. jakarta: referensi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran I
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah
Mata Pelajaran : Fikih
Kelas/Program : X (Sepuluh)
Semester : Genap
Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan baksat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR MATERI KEGIATAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN ALO
KAS
I
WA
KTU
SUMBER
BELAJAR
1.1 Meyakini
kesempurnaan
a jaran agama
Islam melalui
komlpleksitas
1.1.1. Menunjukkan
prilaku
ketaatan sesuai
aturan Islam
Perilaku taat pada
aturan hukum
Membimbing prilaku
ketaatan sesuai aturan Islam
Penilaian diri
Penilaian
sejawat
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
aturan fikih Observasi
Catatan/jurna
l
2.1 Menunjukkan
perilaku taat
terhadap ketentuan
hukum fikih dalam
kehidupan sehari-
hari
2.1.1. Memiliki
perilaku taat
terhadap
ketentuan
hukum fikih
dalam
kehidupan
sehari – hari
- Perilaku taat
terhadap
ketentuan
hukum fikih
dalam
kehidupan
sehari – hari
Membiasakan perilaku taat
terhadap ketentuan hukum
fikih dalam kehidupan sehari
– hari
- Penilaian
diri
- Penilaian
sejawat
- Observasi
- Catatan/jur
nal
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
3.1 Memahami
konsep fikih dalam
Islam
3.1.1 Menjelaskan
konsep fikih
dalam Islam 3.1.2 Menjelaskan
ruang lingkup
fikih
3.1.3 Menjelaskan
perbedaan
fiqih, syari’ah
dan ibadah
3.1.4 Menjelaskan macam-macam
ibadah dan
karakteristikny
a
- Konsep Fikih
dalam Islam
- Ruang Lingkup
Fikih
- Perbedaan Fikih
dengan Syari’at
- Ibadah dan
Karakteristiknya
- Tujuan ibadah
dalam Islam
- Rukun Ibadah
Mengamati - menyimak penjelasan guru
tentang pengertian fikih
dan syariah
- mengamati tentang prinsip
ibadah dan syariah
- Membaca ulang materi
Menanya
- memberikan tanggapan hasil penjel
- asan guru tentang
pengertian syariah
- Melakukan Tanya jawab
yang belum difahami terkait
prinsip ibadah dan syariah
Eksplorasi/eksperimen
- Menggali informasi tentang
- Tes tulis
dengan soal
uraian non
obyektif,
analisis
kasus, atau
bisa jadi
dengan
soal-soal
menjodohk
an,
- Tes lisan
dengan
soal-soal
uraian
obyektif
atau dengan
analisis
kasus.
- Penugasan
untuk
menguatka
- Buku Fikih
Pegangan
Siswa,
Kemenag
2014
- Buku Fikih
Pedoman
Guru,
Kemenag
2014
- Buku-buku
Penunjang lain
yang Relevan.
- Akses Internet
yang sesui
dengan
kebutuhan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
4.1 Mempresentasikan
konsep fikih Islam
4.1.1.
Mempresentasi
kan konsep
fikih Islam
prinsip ibadah dan syariah
- Menemukan pengertian
syariah pada internet/buku
sumber lain
Mengasosiasi
- merumuskan prinsip ibadah
dan syariah
- memilah dan membandingkan antara
ibadah dan syariah dalam
konsep fikih Islam
Mengkomunikasikan
- memaparkan secara
bergantian di depan kelas.
n
penguasaan
materi
-
- Unjuk
kerja,
dengan
praktek
atau
simulasi
- Proyek,
memberi
tugas
pengayaan
materi
- Portofolio,
produk
sesuai
desain
penilaian
Mengetahui
Guru Fiqih Mahasiswa Peneliti
Fitriani S.Pd.I Abdul Halim
Tp 151312
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MA Al-Ikhlas Kota Jambi
Mata Pelajaran : Fiqih
Pokok Bahasan : Konsep Fiqih Dalam Islam
Kelas/semester : X (Sepuluh)
Alokasi Waktu : 3 x 45menit 3x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anutnya.
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, mengambar, danmengarang) sesuaidengan yang di
pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandanga tau teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Meyakini konsep Ajaran Islam melalui hukum fiqih
1.2 Memahami Konsep FiqihDalam Islam
1.3 Menjelaskan cara membiasakan diri beribadah berdasarkan hukum Fiqih
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1.4 Melakukan Ibadah berdasaarkan aturan Fiqih
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Menjelaskan Hukum Fiqih dalam Ibadah.
1.1.2 Menjelaskan cara membiasakan diri beribadah dan berdasarkan hukum Fiqih
1.1.3 Menjelaskan Konsep fiqih dalam beribadah.
1.1.4 Beribadah berdasarkan hukum Fiqih
D. TujuanPembelajaran
1. Melalui diskusi dengan kartu soal dapat menjelaskan hukum Fiqih dalam Ibadah
2. Melalui Tanya jawab dapat menjelaskan konsep Ibadah dengan benar
3. Melalui pendalaman materi siswa dapat mencontohkan Fiqih denganBenar.
4. Melalui diskusi dapat menjelaskan Konsep Fiqih dengan baik
5. Melalui kartu soal siswa dapat memahami konsep fiqih dengan baik dan benar.
E. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : ceramah , diskusi dengan kartu soal
2. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung
F. Media, Sumber Pembelajaran
1. Media : Papan tulis, Kartu Soal
2. SumberBelajar : LKS dan Buku yang relevan
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke-I
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 menit
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin salah
satu siswa
2. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tent
ang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3. menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
4. menyampaikan tentang metode belajar diskusi denga
n kartu soal
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Kegiatan Inti 35 menit
·Mengamati
(11) menjelaskan dan mencatat poin-poin tentang
pengertian konsep fiqih dalam islam
(12) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri dari 5—6 orang serta
menentukan ketua kelompok
(13) Menjelaskan langkah-langkah metode diskusi
dengan kartu soal
(14) Membagikan kepada masing-masing kelompok
potongan kartu soal yang dipilih secara acak
menggunakan dadu yang dimainkan oleh ketua
kelompok
(15) Memberikan kepada masing-masing kelompok
berdiskusi tentang soal yang telah didapat
(16) Pemaparan hasil diskusi dan memberikan
kesempatan kelompok lain menanggapi
(17) Melempar pertanyaan bagi kelompok yang tidak
dapat menjawab kartu soal kepada kelompok lain
(18) Memberikan kesempatan siswa pada kelompok lain
untuk menanggapi
(19) Memberikan pujian dan tepuk tangan kepada
kelompok yang memaparkan hasil diskusinya
dengan baik
(20) Memotivasi siswa agar mempersiapkan materi
selanjutnya
Kegiatan Menutup 5 menit
1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup pel
ajaran
Pertemuan ke-2
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin salah
satu siswa
2. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tent
ang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelaj
ari
4. Guru menyampaikan tentang metode belajar diskusi
dengan kartu soal
Kegiatan Inti 35 menit
·Mengamati
(10) Menjelaskan materi tentang ruang lingkup fiqih
dan perbedaan fiqih dengan syariah
(11) Memberikan kesempatan siswa memilih
kelompoknya sendiri
(12) Membagikan kartu soal dengan cara mengocok
dadu oleh ketua kelompok
(13) Pemaparan hasil diskusi oleh tiap-tiap kelompok
(14) Memberikan kesempatan kelompok lain untuk
bertanya
(15) Bila tidak bisa menjawab maka diberikan kepada
kelompok lain untuk menanggapinya
(16) Memberikan pujian serta mengajak siswa
bertepuk tangan diberikan kepada kelompok yang
dapat mempertahankan hasil diskusinya dengan baik
(17) Guru memberikan tema yang akan didiskusikan
pada siklus II
(18) Memotivasi agar siswa rajin membaca berbagai
macam referensi
Kegiatan Menutup 5 Menit
1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup maj
lis
Pertemuan ke-3
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1. Salam pembuka
2. Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama
sebelum membuka pelajaran.
3. Sebagai Apersepsi guru menanyakan kembali
pelajaran yang telah di ajarkan minggu lalu
Kegiatan inti 35 menit
1) Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan tes hasil belajar akhir siklus I
2) Guru membahas soal latihan dengan melontarkan
pertanyaan kepada siswa, sehingga dapat
menganalisis peningkatan berpikir siswa
Kegiatan penutup 5 menit
1) Guru menutup pelajaran
2) Bersama-sama membaca doa menutup pelajaran
H. penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)
2. Bentuk instrumen dan instrumen
(/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi)
3. Pedoman penskoran (terlampir)
Mengatahui, jambi, 20 April 2019
Guru pembimbing Mahasiswa
Fitryani S.Pd.I Abdul Halim
NIM. TP.151312
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah : MA Al-Ikhlas Kota Jambi
Mata Pelajaran : Fiqih
Pokok Bahasan : Ibadah dan Karakteristiknya
Kelas/semester : X (Sepuluh)
Alokasi Waktu : 3 x 45menit 3x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anutnya.
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, mengambar, danmengarang) sesuaidengan yang di
pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandanga tau teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Memahami karakteristik ibadah
1.2 Memahami dasar beribadah dalam Islam
1.3 Menjelaskan maca-macam ibadah dan prinsip ibadah dalam Islam
1.4 Melakukan Ibadah berdasaarkan ajaran Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 . Dasar Ibadah Dalam Islam
1.1.2 Menjelaskan dasar beribadah dalam islam
1.1.3 Menjelaskan macam-macam Ibadah dan prinsip Ibadah dalam islam .
1.1.4 Beribadah berdasarkan ajaran Islam
D. TujuanPembelajaran
1. Melalui diskusi dengan kartu soal dapat menjelaskan ibadah dan karakteristiknya
2. Melalui Tanya jawab dapat menjelaskan dasar ibadah dalam Islam
3. Melalui pendalaman materi siswa dapat menjelaskan macam-macam dan prinsip
ibadah dalam Islam.
4. Melalui diskusi dapat mempraktekkan makna ibadah dan karakteristiknya.
6. Melalui kartu soal siswa dapat memahami konsep fiqih dengan baik dan benar.
5. Metodedan Model Pembelajaran
3. Metode : Ceramah , Diskusi dengan kartu soal
4. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung
6. Media, Sumber Pembelajaran
3. Media : Papan tulis, Kartu Soal
4. SumberBelajar : LKS dan Buku yang relevan
7. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke-I
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 Menit
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin sal
ah satu siswa
2. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan t
entang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipe
lajari
4. Guru menyampaikan tentang metode belajar disku
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
si dengan kartu soal
Kegiatan Inti 30 menit
·Mengamati
1. Menyampaikan materi tentang ibadah dan
karakteristiknya
2. Menulis poin poin materi
3. Membagi kelompok diskusi dengan menggunakan
dadu
4. Memberikan waktu mendiskusikan kartu soal yang
telah didapat oleh tiap-tiap kelompok
5. Kelompok yang tidak dapat menjawab kartu
soalnya dikembalikan dan di beri kesempatan
kelompok lain menjawabnya
6. Memberikan kesempatan kelompok lain bertanya
tentang argument yang telah disampaikan oleh
kelompok yang menjawab kartu soal
7. Guru mengontrol jalannya diskusi
8. Mengajak seluruh siswa bertepuk tangan sebagai
penghargaan kepada murid
9. Memberitahukan siswa untuk pertemuan
selanjutnya masih berdiskusi dengan kelompok
yang sama
10. Memberikan tema diskusi yang ada pada kartu
soal selanjutnya
Kegiatan Menutup 15 menit
4. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
5. Guru memberikan penguatan
6. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup p
elajaran
Pertemuan ke-2
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 5 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa dipimpin sal
ah satu siswa
2. Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan t
entang kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipe
lajari
4. Guru menyampaikan tentang metode belajar disku
si dengan kartu soal
Kegiatan Inti 35 menit
·Mengamati
1. Menguraikan materi tentang macam-macam dan
prinsip ibadah dalam islam
2. Membagi siswa menjadi lima kelompok dengan
kelompok yang sama dibagi pada pertemuan
sebelumnya
3. Guru memberikan kartu soal kepada masing-
masing kelompok dengan cara mengocok dadu
4. Memberi kesempatan kepada kelompok yang
pada pertemuan sebelumnya belum menguarakan
pendapatnya, agar dapat duluan memaparkan hasil
diskusinya
5. Memberi kesempatan kelompok lain memberikan
pandangan tentang hasil diskusi kelompok yang
mendapat kartu soal
6. Memberi reward dengan pujian dan tepuk tangan
dan memotivasi agar jangan malu dalam
mengeluarkan pendapat
7. Guru menulis di papan tulis tentang poin-poin
penting yang terdapat pada materi
Kegiatan Menutup 5 Menit
1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan
3. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup
majlis
Pertemuan ke-3
Kegiatan Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal 6 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1. Salam pembuka
2. Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama
sebelum membuka pelajaran.
3. Sebagai Apersepsi guru menanyakan kembali
pelajaran yang telah di ajarkan minggu lalu
Kegiatan inti 35 menit
(4) Guru memberikan instruksi dan aturan
dalam menjawab soal-soal yang telah
diberikan pada pelajaran pada siklus II.
(5) Siswa mengerjakan soal yang telah
diberikan
(6) Guru mengumpulkan jawaban siswa
Kegiatan penutup 5 Menit
1. Guru menutup pelajaran
2. Bersama-sama membaca doa menutup
pelajaran
8. penilaian
4. Jenis/teknik penilaian
(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)
5. Bentuk instrumen dan instrumen
(/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi)
Jambi, 12 Mei 2019
Mengatahui,
Guru pembimbing Mahasiswa
Fitryani S.Pd.I Abdul Halim
NIM. TP.151312
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran 4
LEMBAR PERTANYAAN DALAM KARTU SOAL
Siklus I
Pertemuan pertama
1. Konsep fiqih dalam islam
2. Defenisi fiqih di kemukakan oleh ulama ushul fiqh
3. Ruang lingkup fikih
4. Contoh Hukum keluarga
5. Contoh Hukum perdata
Pertemuan kedua
1. Contoh Hukum prekonomian & keuangan
2. Apa Perbedaan fikih dan syariah
3. Apa Tujuan fikih dan syariah
4. Sumber dalil fiqih
5. Apa yang dimaksud dengan Mukallaf
Siklus II
Pertemuan keempat
1. Pengertian Ibadah
2. Karakteristik ibadah
3. Dasar ibadah dalam islam
4. Ibadah mahdah
5. Ibadah ghairu mahdah
Pertemuan kelima
1. Bentuk ibadah dari segi pelaksanaannya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Bentuk ibadah dari segi bentuknya
3. Prinsip ibadah dalam islam
4. Tujuan ibadah dalam islam
5. Keterkaitan ibadah dalam kehidupan sehari-hari
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran 5
LEMBAR SOAL SIKLUS I
A. Pilihlah Jawaban yang tepat !
1. Kata fiqih bentukan dari kata…
a. Fiqhun c. yafqohu
b. Fuqaha d. Faqiha
2. Fuqaha Artinya…
a. Ilmu fiqih c. hukum fiqih
b. Dasar-dasar fiqih d. pemahaman mendalam tentang fiqih
3. Yang tidak termasuk dasar hukum fiqih ialah . . .
a. Al Qur’an c. ijma’
b. Buku d. Qiyas
4. Al-ahwal Asy-Syakhsiyyah Artinya..
a. Hukum-hukum keluarga c. Hukum cambuk
b. Hukum-hukum perdata d. Hukum pernikahan
5. Orang yang sudah dibebani tanggung jawab melaksanakan ajaran syariah dengan
tanda-tanda baligh, berakal, sadar dan sudah masuk islam disebut . . .
a. Fuqaha c. Mukallaf
b. Qiyas d. Ijma’
B. Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
1. Jelaskan konsep fiqih dalam Islam ?
2. Jelaskan ruang lingkup fiqih ?
3. Sebutkan hukum-hukum fiqih yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya,
baik pribadi maupun kelompok ?
4. Jelaskan perbedaan fiqih dengan syariah ?
5. Jelaskan pengertian Mukallaf ?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan ganda
1. A fiqhun
2. D pemahaman mendalam tentang fiqih
3. B buku
4. A hukum-hukum keluarga
5. C mukallaf
B. Essay
1. Kata fiqih adalah bentukan dari kata fiqhun, yang secara bahasa berarti pemahaman
yang mendalam yang menghendaki pengerahan potensi akal. Ilmu fiqih merupakan
salah satu bidang keilmuan dalam syariat islam yang secara khusus membahas
persoalan hukum dan aturan yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan manusia,
baik menyangkut kehidupan individu, masyarakat, maupun hubungan manusia
dengan pencipta.
2. Ruang lingkup fiqih adalah semua hukum yang berbentuk amaliyah yang diamalkan
oleh setiap Mukallaf baik hubungan antara manusia kepada Allah, atau manusia
kepada makhluk lainnya , dan hukum yang diatur dalam fiqih yang terdiri dari wajib,
sunnah, mubah, makruh dan haram, ada pula yang berbentuk sah, batal, benar ataupun
salah
3. Hukum hukum keluarga, yaitu hukum yang mengatur manusia dalam keluarga baik
dari awal hingga akhir. Hukum hukum perdata, yaitu hukm yang bertalian manusia
dengan hubungan hak kebendaan yang disebut muammalah maddiyah. Hukum-
hukum lain yang bertalian dengan perekonomian dan keuangan al-ahkam al-
iqtisadiyah wal maliyah.
4. Syariah adalah teks suci yang bebas dari kesalahan baik isi maupun keutentikannya,
sedangkan fiqih merupakan hasil ijtihad para ulama yang tentu kualitasnya tidak bisa
disamakan dengan kesucian dua hal yang menjadi sumbernya, yakni Al Qur’an dan
As sunnah.
5. Mukallaf artinya orang yang sudah dibebani atau diberi tanggung jawab
melaksanakan ajaran syariah islam dengan tanda tanda seperti sampai umur, berakal,
sadar dan sudah masuk islam.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran 6
LEMBAR SOAL SIKLUS II
A. Pillihlah jawaban yang tepat!
1. Upaya memahami Al qur’an dan As-sunnah untuk menghasilkan hukum-hukum
fiqih dikenal sebagai . . .
a. Ijtihad c. ijma’
b. Syari’ah d. Qiyas
2. Syari’ah merupakan dua hal yang suci dan tidak pernah salah, yaitu . . .
a. Al Qur’an dan ijtihad c. Al Qur’an dan as sunnah
b. As sunnah dan Qiyas d. ijma’ dan Qiyas
3. Segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah baik perkataan maupun
perbuatan disebut . . .
a. Islam c. Ibadah
b. Qudrat d. Istiqamah
4. Perbuatan yang menghubungkan antara hamba dan Allah melalui cara yang telah
ditentukan rasulullah disebut ibadah . . .
a. Ghairu mahdah c. Fardi
b. Mahdah d. Ijtima’i
5. Ibadah yang berbentuk hubungan sesama manusia dan manusia dengan alam
disebut. . .
a. Ibadah mahdah c.istiqamah
b. Ibadah ghairu mahdah d.Fardi
B. Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
1. Jelaskan perbedaan fiqih dan syari’ah ?
2. Bagaimana ibadah kita agar diterima oleh Allah, jelaskan ?
3. Apa yang di maksud dengan ibadah mahdah ?
4. Apa yang dimaksud dengan ibadah ghairu mahdah ?
5. Ketika ada suara azan shalat maghrib padahal kamu sedang asyik bermain
PUBG. Apa yang kamu lakukan ?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan ganda
1. A ijtihad
2. C al qur’an dan sunnah
3. C ibadah
4. B mahdah
5. B ibadah ghairu mahdah
B. Essay
1. Syariah bersumber dari alqur’an dan hadits, hukumnya bersifat qat’I dan
tidak ada campur tangan manusia dalam menetapkan hukum.
Sedangkan fiqih bersumber dari para ulama dan ahli fiqih tetapi tetap
merujuk kepada Al Qur’an dan hadits, hukumnya bersifat zanni, adanya
campur tangan manusia dalam menetapkan hukum.
2. Niat beribadah hanya kepada Allah, tidak boleh riya’, ujub, sum’ah
ataupun penyakit hati lainnya, harus menjadikan rasulullah teladan dalam
beribadah, harus didasari oleh kecintaan kepada Allah SWT.
3. Ibadah mahdah adalah ibadah yang berbentuk praktek atau perbuatan yang
menghubungkan antara hamba dan Allah melalui cara yang telah
ditentukan oleh rasulullah SAW.
4. Ibadah ghairu mahdah adalah ibadah umum berbentuk hubungan sesama
manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah
5. Berhenti bermain, lalu mengikuti sholat berjamaah di masjid dengan
mengejar takbirotul ula.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DENGAN
KARTU SOAL PADA MATA PELAJARAN FIQIH MADRASAH ALIYAH AL
IKHLAS KOTA JAMBI
Mata Pelajaran :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Berilah skor penilaian pada aspek-aspek penilaian Aktivitas belajar siswa
berikut ini
No Nama Kelompok Kerja sama
kelompok
Tanggung
jawab
Menyatakan
pendapat
Jumlah Persentase
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
Jumlah rata-rata
*) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Lampiran 8
DOKUMENTASI
Kolaborasi Guru dan Peneliti pada mengenalkan metode diskus dan kartu soal
Guru dan Peneliti Menyiapkan Kartu Soal dan langkah Langkah diskusi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Siswa sedang Melaksanakan Metode diskusi dengan Kartu Soal Siklus I
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Siswa Melakukan Tes Hasil Belajar
Kolaborasi Guru dan Peneliti pada Siklus II
Siswa Melaksanakan Tes Hasil Belajar
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Abdul Halim
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat / Tgl Lahir : Jambi, 20 Juni 1996
Alamat : Ir. H. Juanda No 100 RT 25 Simpang III
Sipin Jambi
No kontak : 01541304738
Pengalaman-pengalaman
Pendidikan Formal
1. SD NEGERI 25 KOTA JAMBI : 2008
2. MTS TARBIYAH ISLAMIYAH : 2012
3. MA AL IKHLAS KOTA JAMBI : 2015
4. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi : 2015 s/d sekarang
Pendidikan Non Formal
(Pelatihan, kursus,dll)
Pengalaman Organisasi
1. PMII 2015
Motto Hidup: “ Semua Milik Allah dan Kembali Kepadanya”
Jambi, Agustus 2019
Penulis
ABDUL HALIM
TP.151312
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI