Global Positioning System satellite network. [Courtesy of NOAA]
Smart CityPrinsip dan Agenda Globalpasca 2015
Ananto YUDONOHead of Urban Planning & Design Laboratory,Urban & Regional Development Study Program
151028
Fungsi umum kota
Sbg tempat untukhidup dan
berpenghidupanmasyarakat urban
secaraberkelanjutan
Terpenuhnyakebutuhan dasar
manusiaRef ke HBN
Abraham Maslow
Daya dukung dan kesesuaianlingkungan bagi kehidupan
urban, udara sehat, kecukupanair, kecukupan energy, bebas
bencana banjir, longsor,tsunami
Kota Cerdas
Kota yang mendukung kemudahan,kelancaran, keamanan, kenyamanandan produktifitas secaraberkelanjutan, denganmemanfaatkan TIK, dalam sektor-sektor ekonomi, pencerdasanmasyarakat, pelayananpemerintahan, mobilitas orang,barang dan informasi, pelestarianlingkungan, serta kehidupansosekbudpol termasuk religiusmasyarakat
Agenda Global pasca2015 berdasarkan 22
isu dunia
Habitat III: Konferensi PBB tentang Perumahan dan Perkotaan yang Berkelanjutanyang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2016, di Quito, Ekuador.
1. Dalam resolusi 66/207, dan sejalan dengan siklus selama 10 tahun (1976, 1996
dan 2016), Majelis Umum PBB memutuskan untuk mengadakan, Konferensi
Habitat III untuk menghidupkan kembali komitmen global tentang urbanisasi
yang berkelanjutan, untuk fokus pada pelaksanaan "New Urban Agenda",
membangun Habitat Agenda Istanbul pada tahun 1996.
2. Tujuan konferensi ini adalah untuk mengamankan komitmen politik baru untuk
pengembangan kota yang berkelanjutan, menilai prestasi sampai saat ini,
mengatasi kemiskinan dan mengidentifikasi dan mengatasi tantangan baru
yang muncul.
Issue 1. Inclusive cityKota yang dinamis telah memberikan kontribusi signifikanterhadap perkembangan dunia. Secara progresif kotamenunjukkan cara-cara inovatif untuk memperkuatinklusifitasnya, yang secara umum kota menjadi hub sosekbud.
Namun manfaat dari pertumbuhan belum merata terutama dibidang ekonomi dan sosial. Eksklusivitas ekonomi perkotaandiwujudkan dalam tingginya tingkat ketimpangan antar wilayah.Terjadi proses pengucilan sosial MBR, para migran yang tunakerja formal, perempuan, masyarakat adat dan kelompokminoritas, penyandang cacat dan orang tua.
Issue 4. Urban Culture and Heritage• Model perencanaan perkotaan diadopsi selama dekade terakhir telah berkontribusi urban
sprawl, dengan biaya lingkungan yang berat.
• Sementara kota menjadi hub untuk migrasi, munculnya jenis konflik baru, danmenghambat kohesi sosial dan proses demokrasi.
• Meskipun kontribusi budaya untuk pembangunan perkotaan secara luas diakui, tetapiperan budaya masih dianggap masih marjinal, dalam perdebatan internasional tentangurbanisasi selama 40 tahun terakhir.
• Model baru perkotaan berbasis budaya mengajak untuk memperbarui sistem pemerintah.Kerangka hukum Nasional maupun Lokal harus disesuaikan untuk memasukkan budayake dalam instrumen perencanaan kota. Kesenjangan pengetahuan tentang budaya danwarisannya di tingkat perkotaan harus diatasi melalui kemitraan yang lebih luas denganuniversitas untuk mereview dan mengembangkan indikator, mengaplikasikan instrumentermasuk instrumen, serta melatih para profesional manajemen dan perencanaperkotaan. Inovasi PPP harus dieksplorasi, dan Lembaga Kerjasama internasionalmeliputi pendekatan berbasis budaya dalam strategi pembangunan mereka.
Issue 8. Urban Planning and DesignKnowledge.• Kesenjangan pengetahuan dalam pemaknaan urbanisasi dan dinamika
spasial (misalnya sprawl, metropolisasi, kota ukuran sedang), dankurikulum serta instrument perencanaan yang tidak cukup berevolusiuntuk mengatasi tantangan yang berkaitan dengan konteks dan tingkatpembangunan yang berbeda.
Policy.• Perluasan dan transformasi kota perlu dibimbing oleh rencana dengan
tepat. Strategi dan kebijakan yang tidak mengarah ke kekompakan, kekonektivitas dan integrasi kota telah menghasilkan pola perkotaan yangtidak berkelanjutan, dan disfungsional sistem perkotaan.
• Sehubungan dengan respon kota yang berbasis infrastruktur hijau dan eko-sistem mulai tahap awal perencanaan telah mengakibatkan kota lebihadaptif dan tangguh terhadap perubahan iklim dan lingkungan.
Issue 8. Urban Planning and DesignEngagement
• Perencanaan adalah fungsi inheren masyarakat yang hasinya telah diperkuatdengan keterlibatan luas pada proses perumusan dan tahap pelaksanaan.
• Perencanaan yang baik memberikan peluang berinovasi yang menggairahkan bagipara pemangku kepentingan, serta memperkuat transparansi dan akuntabilitas.Hal ini telah berkontribusi pada pencegahan perkembangan perkotaan yanginformal dan spekulatif, yang membahayakan lingkungan alam dan menggusurpara MBR dan kelompok rentan.
• Kemitraan telah memberikan kontribusi untuk keberlanjutan pencapaian tujuanjangka panjang perencanaan tata ruang kota, khususnya dalam masa perubahanpolitik atau hambatan jangka pendek. Pelembagaan inisiatif juga diperlukan (SMScenter Jembrana).
• Perhatian dan kewenangan khusus harus diberikan kepada lembagapembangunan wilayah dan perkotaan untuk perencanaan tata guna lahan.(contoh URA)
4 K
• Kompetensi
• Komitmen
• Konsistensi
• Kooperasi
• Keberanian untuk tidak popular dan keluar dari zona nyaman
Future livability, productifity &sustainability our cities are
depend on us
Selanjutnya