UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Pengambilan Spesimen Darah Vena
Nomor dokumen:
01/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Februari 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, M.KM)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Definisi/Pengertian Pengambilan spesimen darah vena adalah suatu tindakan
untuk mengeluarkan sejumlah volume tertentu darah dari
pembuluh darah vena untuk pemeriksaan laboratorium.
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Untuk mengambil spesimen darah sebagai bahan
pemeriksaan
Alat 1. Spuit dispossible
2. Ikatan pembendung (tourniquet)
3. Kapas alkohol 70 %
4. Botol penampung dengan / tanpa anti koagulan
Bahan 1. Darah Vena
2. Anti Koagulan
Kewenangan Kepala Puskesmas
Langkah-langkah 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Petugas cuci tangan.
3. Letakkan lengan pasien lurus di atas meja dengan
telapak tangan menghadap keatas.
4. Pasang torniquet ± 10 cm di atas lipat siku.
5. Pasien diminta untuk mengepalkan tangan.
6. Petugas mencari lokasi pembuluh darah yang akan
ditusuk (vena median cubital (1), vena cephalic (2),
vena basilic (3)).
7. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol dan
biarkan kering.
8. Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan ditusuk
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Pengambilan Spesimen Darah Vena
Nomor dokumen:
01/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
9. Tusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum
menghadap keatas dengan sudut kemiringan 15-30º.
10. Akan terlihat darah masuk ke dalam spuit. Tarik
perlahan-lahan penghisap spuit. Bila darah tidak keluar,
ganti posisi penusukan.
11. Pasien diminta untuk membuka kepalan tangan.
12. Setelah volume darah dianggap cukup, lepaskan
torniquet.
13. Letakkan kapas pada tempat tusukan, jarum ditarik
kembali.
14. Tekan bekas tempat tusukan dengan kapas tersebut
sampai pendarahan berhenti (siku tidak boleh ditekuk).
15. Plester bekas tempat tusukan.
16. Cuci tangan setelah selesai prosedur.
17. Lepaskan jarum dari sempritnya dan alirkan darah ke
dalam wadah yang tersedia melalui dinding tabung.
18. Jika tabung mangandung anti koagulan kocok darah
dengan perlahan tanpa berbusa.
Pelaporan -
Normal Darah tidak haemolisis
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- MTBS
- NC
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Pengambilan Spesimen Darah Kapiler
Nomor dokumen:
02/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Februari 2011
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, M.KM)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Definisi/Pengertian Pengambilan spesimen darah kapiler adalah suatu tindakan
untuk mengeluarkan sejumlah volume tertentu darah dari
pembuluh darah kapiler untuk pemeriksaan laboratorium.
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Untuk mengambil spesimen darah sebagai bahan
pemeriksaan
Alat 1. Lancet darah
2. Kapas alkohol 70%
3. Autoklik
4. Kertas Saring
Bahan Darah kapiler
Kewenangan Kepala Puskesmas
Langkah-langkah 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Petugas cuci tangan.
3. Masukkan lancet darah dispossibel ke dalam
autoklik, lalu tarik penguncinya.
4. Bersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk (ujung
jari manis atau ujung jari tengah di bagian tepi) dengan
kapas alkohol. Biarkan kering.
5. Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit.
6. Tusuk dengan lancet.
7. Tetesan darah pertama dihapus dengan kertas saring
dan tetesan berikutnya dapat dipakai untuk
pemeriksaan.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Pengambilan Spesimen Darah Kapiler
Nomor dokumen:
02/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
8. Cuci tangan setelah selesai prosedur.
Pelaporan -
Normal Darah kapiler yang keluar cukup untuk pemeriksaan tanpa
diperas / dipijit-pijit
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- MTBS
- NC
- TK
- SD
- Posbindu
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Golongan Darah
Nomor dokumen:
03/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Februari 2011
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, M.KM)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Definisi/Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan yang
didasarkan pada prinsip aglutinasi sel darah merah dengan
anti sera tertentu untuk mengetahui golongan darah
seseorang.
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Mengetahui jenis golongan darah pasien.
Alat 1. Lancet darah
2. Autoklik
3. Kartu golongan darah
4. Ujung tabung bulat
Bahan 1. Kapas alkohol 70%
2. Anti-A
3. Anti-B
4. Anti-AB
5. Anti-D/Rh faktor
6. Darah kapiler
Kewenangan Kepala Puskesmas
Langkah-langkah 1. Tulis identitas pasien pada bagian depan kartu golongan
darah.
2. Tulis tanggal dan nama pemeriksa pada bagian belakang
kartu, serta bubuhi tanda tangan.
3. Teteskan setetes kecil darah pada kotak-kotak / lingkaran
khusus yang terdapat pada kartu golongan darah.
4. Teteskan reagen anti-A, anti-B, anti-AB dan anti-D pada
kotak / lingkaran tersebut diatas sesuai dengan yang
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Pengambilan Spesimen Darah Vena
Nomor dokumen:
03/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
tertulis dibawah kotak / lingkaran, saat meneteskan
reagen, ujung pipet jangan menyentuh sampel darah.
5. Campur menggunakan ujung tabung bulat, lalu goyang
dengan membuat gerakan melingkar selama ± 4 menit.
6. Lihat aglutinasi yang terjadi.
7. Hasil
Golongan darah A :
Terdapat aglutinasi pada anti-A dan anti-AB,
tetapi tidak terdapat aglutinasi pada anti-B
Golongan darah B :
Terdapat aglutinasi pada anti-B dan anti-AB,
tetapi tidak terdapat aglutinasi pada anti-A
Golongan darah AB :
Terdapat aglutinasi pada anti-A, anti-B, dan
anti-AB
Golongan darah O :
Tidak terdapat aglutinasi pada anti-A, anti-B,
maupun anti-AB
Rhesus Positip :
Terdapat aglutinasi pada anti-D
Rhesus Negatip :
Tidak terdapat aglutinasi pada anti-D.
8. Catat hasil pada kartu golongan darah dan register
pemeriksaan laboratorium ( Golongan darah ditulis
A,B,AB, atau O dan Rhesus ditulis + / - ).
Pelaporan -
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- MTBS
- NC
- TK
- SD
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Kadar Haemoglobin
( Hemocue Hb 201+ )
Nomor dokumen:
04/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Februari 2011
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, M.KM)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Definisi/Pengertian Pemeriksaan hemoglobin Hemocue Hb 201+ adalah
pemeriksaan hemoglobin secara cepat dan mudah pada
whole blood dengan menggunakan alat Hemocue Hb 201+.
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan hemoglobin dengan
menggunakan alat Hemocue Hb 201+
Kebutuhan Sarana dan
Prasarana
1. Alat Hemocue Hb 201+
2. Microcuvette Hb
3. Kapas alkohol 70%
4. Lancet darah
5. Autoklik
6. Kertas saring
Kewenangan Kepala Puskesmas
Langkah-langkah 1. Setelah dinyalakan, wadah cuvette harus berada pada
posisi loading. Layar akan menampilkan tiga garis datar
berkedip, dan tanda Hemocue.
2. Petugas melakukan pengambilan darah kapiler pasien
hingga didapatkan satu tetes darah. Jika menggunakan
darah EDTA, campur darah dengan baik. Tempatkan
setetes darah pada parafilm.
3. Saat tetes darah cukup besar, isilah microcuvette dalam
satu proses yang tidak terputus. Jangan mengisi ulang.
4. Hapus sisa darah pada bagian luar ujung microcuvette.
Pastikan tidak ada darah yang menetes keluar dari
microcuvette selama prosedur ini.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Pengambilan Spesimen Darah Kapiler
Nomor dokumen:
04/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
5. Perhatikan apakah ada gelembung udara di dalam
mikrocuvette. Jika ada ambillah sampel baru. Gelembung
kecil di bagian tepi dapat diabaikan.
6. Letakkan microcuvette yang telah terisi dalam wadah
cuvette. Ini harus dilakukan kurang dari 10 menit setelah
pengisian microcuvette.
7. Tekan wadah cuvette hingga pada posisi pengukuran.
8. Selama pengukuran, tanda “-“ akan ditampilkan pada
layar.
9. Setelah 15-60 detik nilai hemoglobin dari sampel akan
ditampilkan.
10. Catat hasil (g/dL) pada register pemeriksaan
laboratorium.
Pelaporan Dinyatakan dalam gr/dL
Normal Laki-laki : 14 – 18 gr/dL
Wanita : 12 -16 gr/dL
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- MTBS
- NC
- TK
- SD
Referensi Petunjuk Penggunaan Hemocue Hb 201+
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Nomor dokumen:
05/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit : Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, MKM)NIP. 19771108 200501 2 008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan
pertolongan larutan HCl. Lalu kadar dari asam hematin ini
diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan
warna standar memakai mata biasa.
Metoda Sahli
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah.
Alat Hemoglobinometer (haemometer)
1. Gelas berwarna sebagai warna standar.
2. Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2
sampai dengan 22. Skala merah untuk hematokrit.
3. Pengaduk dari gelas.
4. Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai
volume 20 μL.
5. Pipet pasteur.
6. Kertas saring / tissue.
Bahan 1. Larutan HCl 0,1 N
2. Aquadest
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N
sampai tanda 2.
2. Hisaplah darah kapiler / vena dengan pipet Sahli sampai
tepat pada tanda 20 μL.
3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Nomor dokumen:
05/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai
darah dari dalam pipet berkurang.
4. Masukkan darah sebanyak 20 μL ini ke dalam tabung
yang berisi larutan HCl tadi tanpa menimbulkan
gelembung udara.
5. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan
mengeluarkan HCl dari dalam pipet secara berulang-
ulang 3 kali.
6. Tunggu 5 menit untuk pembentukkan asam hematin.
Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades
setetes demi setetes sambil diaduk dengan batang
pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama
dengan warna standar.
7. Miniskus ( permukaan terendah dari larutan ) dari larutan
dibaca.
Pelaporan Dinyatakan dalam gr/dL
Normal Laki-laki : 14 – 18 gr/dL
Wanita : 12 -16 gr/dL
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- MTBS
- NC
- Posbindu
- SD dan TK
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Jumlah Leukosit
Nomor dokumen:
06/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, MKM)NIP. 19771108 200501 2 008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Darah diencerkan, lalu dihitung jumlah leukosit yang ada
dalam volume tertentu.
Metoda Kamar Hitung
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih
Tujuan Menghitung jumlah leukosit dalam darah.
Alat 1. Pipet Thoma Leukosit.
2. Kamar Hitung ( Improved Neubauer )
Bahan Reagen Turk
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Hisaplah darah kapiler / EDTA dengan pipet leukosit
sampai tepat pada garis 0,5.
2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar
pipet dengan cara menghapus dari pertengahan pipet ke
bawah dengan kertas saring / tissue secara cepat.
3. Masukkan ujung pipet dalam larutan Turk sambil
menahan darah pada garis tadi. Pipet dipegang dengan
sudut 45º dan larutan Turk dihisap perlahan-lahan
(jangan sampai timbul gelembung udara) sampai garis 11.
4. Angkatlah pipet dari cairan dan tutup ujungnya dengan
ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.
5. Kocoklah pipet dengan menutup ujung-ujung pipet
dengan ibu jari dan jari tengah selama 2 – 3 menit.
Bila tidak akan segera diperiksa, letakkan pipet tersebut
dalam posisi horizontal.
6. Ambillah kamar hitung Improved Neubauer yang bersih,
letakkan kamar hitung ini dengan kaca penutup terpasang
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Jumlah Leukosit
Nomor dokumen:
06/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
mendatar di atasnya.
7. Kocoklah kembali pipet yang telah diisi tadi, kemudian
buanglah cairan dalam batang kapiler pipet sebanyak 3 –
4 tetes dan segera sentuhkan pipet dengan sudut 30º pada
permukaan kamar hitung serta menyinggung pinggir kaca
penutup.
8. Biarkan kamar hitung terisi secara perlahan-lahan dengan
sendirinya.Biarkan kamar hitung di atas mikroskop
selama 2 menit agar leukosit mengendap.
Bila tidak segera dihitung, kamar hitung dapat disimpan
dalampetridish tertutup yang berisi kapas basah.
Perhitungan Pengenceran darah dalam pipet = 20 x
Luas tiap bidang besar = 1 mm2
Tinggi kamar hitung = 1 / 10 mm
Leukosit dihitung dalam 4 bidang besar sehinga luasnya
menjadi 4 mm2
Faktor perkalian = 20 = 50
4 x 1 / 10
Pelaporan Dinyatakan jumlah leukosit per mm2 darah.
Normal 4.000 – 10.000 / mm2
Unit terkait - Balai Pengobatan
- MTBS
- KIA
- NC
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Jumlah Trombosit
Nomor dokumen:
07/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, MKM)NIP. 19771108 200501 2 008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Darah diencerkan, lalu dihitung jumlah trombosit yang ada
dalam volume tertentu.
Metoda Brecker Cronckite
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Menghitung jumlah leukosit dalam darah.
Alat 1. Pipet Thoma Trombosit.
2. Kamar Hitung ( Improved Neubauer )
Bahan Reagen Amonium Oksalat / Rees Ecker
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Hisaplah darah kapiler / EDTA dengan pipet trombosit
sampai tepat pada garis 1.
2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar
pipet dengan cara menghapus dari pertengahan pipet ke
bawah dengan kertas saring / tissue secara cepat.
3. Masukkan ujung pipet dalam larutan Amonium Oksalat /
Rees Ecker sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet
dipegang dengan sudut 45º dan larutan Amonium
Oksalat / Rees Ecker dihisap perlahan-lahan ( jangan
sampai timbul gelembung udara ) sampai garis 101.
4. Angkatlah pipet dari cairan dan tutup ujungnya dengan
ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.
5. Kocoklah pipet dengan menutup ujung-ujung pipet
dengan ibu jari dan jari tengah selama 2 – 3 menit.
Bila tidak akan segera diperiksa, letakkan pipet tersebut
dalam posisi horizontal.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Jumlah Trombosit
Nomor dokumen:
07/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
6. Ambillah kamar hitung Improved Neubauer yang
bersih,
letakkan kamar hitung ini dengan kaca penutup terpasang
mendatar di atasnya.
a. Kocoklah kembali pipet yang telah diisi tadi, kemudian
buanglah cairan dalam batang kapiler pipet sebanyak 3 –
4 tetes dan segera sentuhkan pipet dengan sudut 30º pada
permukaan kamar hitung serta menyinggung pinggir kaca
penutup.
Biarkan kamar hitung terisi secara perlahan-lahan dengan
sendirinya.
b. Simpan kamar hitung petridish tertutup yang berisi kapas
basah.
Perhitungan Pengenceran darah dalam pipet = 100 x
Luas tiap bidang kecil = 1 / 400 mm2
Tinggi kamar hitung = 1 / 10 mm
Trombosit dihitung dalam 5 x 16 bidang kecil sehingga
luasnya menjadi 80 x 1/4000 mm2 = 1/50 mm2
Faktor perkalian = 100 = 5000
1 / 50
Pelaporan Dinyatakan jumlah trombosit per mm2 darah.
Normal 150.000 – 400.000 / mm2
Unit terkait - Balai Pengobatan
- MTBS
- KIA
- NC
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Laju Endap Darah ( LED )
Nomor dokumen:
08/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati, MKM)NIP. 19771108 200501 2 008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Darah yang sudah diberi antikoagulan bila didiamkan dalam
waktu tertentu maka sel-sel darah akan mengendap. Dalam
hal ini yang dihitung adalah kecepatan waktu
mengendapnya.
Metoda Westergreen
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Untuk mengetahui banyaknya sel-sel darah yang mengendap
dalam waktu tertentu.
Alat 1. Tabung Wstergreen.
2. Rak Westergreen.
3. Penghisap.
4. Pencatat waktu.
5. Pipet berskala.
6. Spuit 5 mL.
7. Botol kecil
Bahan Reagen Natrium Sitrat 3,8 %
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Sediakan tabung / botol yang telah diisi dengan 0,4 mL
larutan natrium sitrat 3,8 %.
2. Hisaplah darah vena sebanyak 1,6 mL dan masukkan ke
dalam botol yang berisi natrium sitrat tadi.
3. Campurkan baik-baik larutan ini dengan gerakan
melingkar secara perlahan-lahan.
4. Hisaplah larutan darah ini ke dalam pipet Westergreen
dengan bantuan karet penghisap sampai garis bertanda 0
mm.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Laju Endap Darah ( LED )
Nomor dokumen:
08/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
5. Biarkan pipet itu dalam sikap tegak lurus pada rak
Westergreen selama 60 menit ( pasang pencatat waktu ).
6. Bacalah tingginya lapisan plasma pada jam pertama dan
kedua dari 0 sampai batas plasma dengan endapan darah.
Pelaporan Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam milimeter per jam dan 2 jam
Normal Laki – laki : 0 – 10 mm / jamPerempuan : 0 – 20 mm / jam
Unit terkait - Balai Pengobatan
- MTBS
- NC
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit ( Diff Count )
Nomor dokumen:
09/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 3
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Terdapat perbedaan daya serap sel darah terhadap zat asam
Metoda Manual
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Menghitung jumlah tiap-tiap jenis leukosit dalam darah
Alat 1. Mikroskop.
2. Kaca objek yang kering, bebas debu dan lemak.
3. Lancet steril.
4. Pencatat waktu.
5. Rak pengecatan.
6. Rak pengering.
7. Minyak imersi.
8. Kaca penggeser.
9. Pinsil kaca
Bahan 1. Larutan Giemsa.
2. Metanol Absolut
3. Aquadest.
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Pembuatan sediaan apus darah
a. Siapkan objek glass dan kaca penghapus yang bersih
dari kotoran dan bebas lemak.
b. Teteskan 1 tetes darah di sebelah kanan ± 1-2 cm
dari ujung kanan.
c. Paparkan darah dengan kaca penghapus sehingga
terbentuk apusan yang berbentuk lidah. ( Dengan
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit ( Diff Count )
Nomor dokumen:
09/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 3
kaca penghapus, simpan di sebelah kirinya, tarik
sampai kena pada darah kemudian dorong perlahan
dengan sudut 30 - 45˚ ke arah kiri.
d. Biarkan sedfiaan tersebut kering di udara, lalu
tulislah nama pasien, tanggal, pada bagian tebal dari
sediaan dengan pensil kaca.
e. Ciri-ciri sediaan yang baik :
- Panjang apusan ±½ - ¾ panjang kaca
- Ada bagian yang tipis dan tebal
- Tidak berlubang dan bergaris-garis.
- Penyebaran leukosit harus merata, tidak
berkumpul pada pinggir.
- Eritrosit saling berdekatan tapi tidak bertumpuk.
- Fiksasi harus cukup lama, bila tidak maka
kromatin dan inti akan larut.
- Tidak boleh mengandung endapan zat warna.
2. Pewarnaan Sediaan Apus
a. Letakkan sediaan yang akan diwarnai pada rak
pewarnaan dengan lapisan darah menghadap ke atas.
b. Tetesi dengan methanol absolute ± 3-5 menit
c. Buang sisanya, genangi dengan pewarna Gyemsa
selama 30 menit (Gyemsa stok : aquadest = 1 : 7 )
d. Buang kelebihan zat warna dengan air mengalir
secara perlahahn.
e. Keringkan di udara.
f. Lihat di bawah mikroskop
3. Hitung Jenis Leukosit
a. Mencari lapang pandang dengan perbesaran 10 x.
b. Tetesi minyak imersi, periksa dengan lapang
perbesaran 100x.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit ( Diff Count )
Nomor dokumen:
09/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
3 dari 3
Pelaporan Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam prosen ( % )
Normal Basofil EosinofilBatangSegmenLimfositMonosit
: : ::::
0 – 1 % 1 – 3 % 2 – 6 % 50 – 70 % 20 – 40 % 2 – 8 %
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- NC
Referensi Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Cholesterol ( Easy Touch )
Nomor dokumen:
10/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Pemeriksaan kolesterol EasyTouch adalah pemeriksaan in
vitro berdasarkan perubahan tegangan untuk menentukan
kolesterol secara kuantitatif dalam darah kapiler
Metoda Rapid
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan kolesterol EasyTouch
Alat 1. Lancet darah
2. Autoklik
3. Alat EasyTouch
Bahan 1. Kapas alkohol 70%
2. Darah Kapiler
3. Strip tes kolesterol EasyTouch
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Pasang kunci kode kolesterol(biru) pada slot kunci kode
alat EasyTouch dengan nomor kode menghadap ke atas.
2. Letakkan alat EasyTouch di tempat datar. Masukkan strip
tes kolesterol ke slot strip pada alat, pastikan nomor kode
yang muncul di layar sesuai dengan nomor kode pada
tube strip.
3. Petugas melakukan pengambilan darah kapiler pasien
hingga didapatkan satu tetes darah.
4. Saat simbol "tetesan darah" muncul pada layar,
sentuhkan darah pasien ke bagian sisi strip tes sehingga
darah terabsorbsi ke seluruh area target dan alat berbunyi.
5. Baca hasil pengukuran (mg/dL) yang muncul di layar
setelah 150 detik.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Cholesterol ( Easy Touch )
Nomor dokumen:
10/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
6. Matikan alat dengan mencabut strip tes.
7. Catat hasil pada buku register pemeriksaan laboratorium.
Pelaporan Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam mg% ( mg/dL )
Normal Cholesterol Total ≤ 200 mg% ( mg/dL )
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- NC
- Posbindu
Referensi EasyTouch Blood Cholesterol Test Strips User's Manual
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Cholesterol ( Easy Touch )
Nomor dokumen:
11/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Pemeriksaan asam urat EasyTouch adalah pemeriksaan in
vitro berdasarkan perubahan tegangan untuk menentukan
asam urat secara kuantitatif dalam darah kapiler.
Metoda Rapid
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan asam urat EasyTouch
Alat 1. Lancet darah
2. Autoklik
3. Alat EasyTouch
Bahan 1. Kapas alkohol 70%
2. Darah Kapiler
3. Strip tes kolesterol EasyTouch
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Pasang kunci kode asam urat (jingga) pada slot kunci
kode alat EasyTouch dengan nomor kode menghadap ke
atas.
2. Letakkan alat EasyTouch di tempat datar. Masukkan strip
tes asam urat ke slot strip pada alat, pastikan nomor kode
yang muncul di layar sesuai dengan nomor kode pada
tube strip.
3. Petugas melakukan pengambilan darah kapiler pasien
hingga didapatkan satu tetes darah.
4. Saat simbol "tetesan darah" muncul pada layar,
sentuhkan darah pasien ke bagian sisi strip tes sehingga
darah terabsorbsi ke seluruh area target dan alat berbunyi.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Cholesterol ( Easy Touch )
Nomor dokumen:
11/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
5. Baca hasil pengukuran (mg/dL) yang muncul di layar
setelah 20 detik.
6. Matikan alat dengan mencabut strip tes.
7. Catat hasil pada buku register pemeriksaan laboratorium.
Pelaporan Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam mg% ( mg/dL )
Normal PriaWanita
: :
3 – 7,2 mg/dL 2 – 6,0 mg/dL
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- NC
- Posbindu
Referensi EasyTouch Blood Uric Acid Test Strips User's Manual
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Glukosa ( Easy Touch )
Nomor dokumen:
12/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Pemeriksaan glukosa Easy Touch adalah pemeriksaan in
vitro untuk menentukan glukosa secara kuantitatif dalam
darah
Metoda Rapid
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan glukosa Easy Touch
Alat 1. Lancet darah
2. Autoklik
3. Alat EasyTouch
Bahan 1. Kapas alkohol 70%
2. Darah Kapiler
3. Strip tes kolesterol EasyTouch
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Pasang kunci kode glukosa ( hijau ) pada slot kunci kode
alat EasyTouch dengan nomor kode menghadap ke atas.
2. Letakkan alat EasyTouch di tempat datar. Masukkan strip
tes glukosa ke slot strip pada alat, pastikan nomor kode
yang muncul di layar sesuai dengan nomor kode pada
tube strip.
3. Petugas melakukan pengambilan darah kapiler pasien
hingga didapatkan satu tetes darah.
4. Saat simbol "tetesan darah" muncul pada layar,
sentuhkan darah pasien ke bagian sisi strip tes sehingga
darah terabsorbsi ke seluruh area target dan alat berbunyi.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit ( Diff Count )
Nomor dokumen:
12/PRO/Lab
Nomor revisi:
0
Halaman:
2 dari 2
5. Baca hasil pengukuran (mg/dL) yang muncul di layar
setelah 10 detik.
6. Matikan alat dengan mencabut strip tes.
7. Catat hasil pada buku register pemeriksaan laboratorium.
Pelaporan Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam mg% ( mg/dL )
Normal Puasa2 jam pp Sewaktu
: ::
70 – 105 mg/dL 100 – 150 mg/dL 70 – 150 mg/dL
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA / KB
- NC
- Posbindu
Referensi EasyTouch Blood Glucose Test Strips User's Manual
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemberian Nomor Identitas Sediaan
Nomor dokumen:
13/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Memberi nomor identitas sediaan sesuai dengan identitas
pada pot dahak
Metoda Manual
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Pemberian nomor identitas sediaan
Alat 1. Kaca Sediaan
2. Stiker
3. Pensil / Pulpen
Bahan -
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Pegang kaca sediaan pada kedua sisinya untuk
menghindari sidik jari pada badan kaca sediaan.
2. Pada sisi kaca sediaan ditulis nomor identitas sediaan
sesuai dengan identitas pada pot dahak, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Kelompok angka pertama terdiri dari dua angka, mis :
17 merupakan kode wilayah untuk Kota Bandung.
b. Kelompok angka kedua terdiri dari dua angka, mis :
48 merupakan kode pusat kesehatan untuk Puskesmas
Griya Antapani.
c. Kelompok angka ketiga terdiri dari tiga atau empat
angka, mis : 009 merupakan nomor untuk sediaan
sesuai urutan di TB 06 ( dimulai dengan nomor 001
setiap awal tahun ).
d. Huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, J sesuai dengan
spesimen yang dipesan.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pemberian Nomor Identitas Sediaan
Nomor dokumen:
13/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
2 dari 2
e. Angka register laboratorium pada TB 04, mis : 001
( dimulai dengan nomor 001 setiap awal tahun ).
Contoh : 17 / 48 / 009
001– A
Pelaporan Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dengan metode EQA
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA
- NC
Referensi - Buku Protap Penatalaksanaan Pemeriksaan TB Paru.
- Buku Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik.
- Buku BTA Pelatihan Mikroskopis.
- Buku Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi
AFB pada Level Operasional.
- Buku Laporan EQA Untuk TB Mikroskopi di Jawa Barat
Tahun 2010
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengumpulan Sampel Dahak
Nomor dokumen:
14/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Mengumpulkan / menampung dahak Sewaktu, Pagi, dan
Sewaktu ( SPS ) ke dalam pot dahak dalam dua hari
kunjungan yang berurutan.
Metoda -
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Menampung spesimen dahak dalam pot dahak.
Alat 1. Pot dahak: bermulut lebar, diameter 6 cm / lebih, tutup
berulir, tidak mudah pecah dan tidak mudah bocor.
2. Stiker
3. Pensil / Pulpen
Bahan Dahak
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Beri label pada dinding pot yang memuat nomor identitas
sediaan ( TB 06 ).
2. Buka pot dahak, pegang tutupnya dan berikan kepada
klien.
3. Berdiri di belakang klien, minta pasien mendekatkan pot
ke bibirnya dan membatukkan dahak ke dalam pot
penampungan dahak dilakukan di tempat terbuka dan
jauh dari orang lainatau di ruang terpisah yang
mempunyai ventilasi cukup.
4. Periksa secara makroskopis baik itu kekentalan, warna,
dan volume dahak ( dahak yang kental berwarna kuning
kahijauan, volume 3 – 5 mL ). Bila volumenya kurang,
minta agar pasien batuk lagi sampai volumenya
mencukupi. Atau jika bahannya bukan dahak minta
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengumpulan Sampel Dahak
Nomor dokumen:
14/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
2 dari 2
pasien untuk mengulang mengaluarkan dahak.
5. Tutup pot dengan erat.
6. Petugas harus mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
7. Mintalah pasien untuk menampung dahaknya keesokan
hari waktu bangun tidur dan waktu datang ke Unit
Pelayanan Kesehatan ( UPK ).
Pelaporan Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dengan metode EQA
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA
- NC
Referensi - Buku Protap Penatalaksanaan Pemeriksaan TB Paru.
- Buku Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik.
- Buku BTA Pelatihan Mikroskopis.
- Buku Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi
AFB pada Level Operasional.
- Buku Laporan EQA Untuk TB Mikroskopi di Jawa Barat
Tahun 2010
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pembuatan dan Penyimpanan Sediaan
Hapusan Dahak
Nomor dokumen:
15/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Membuat hapus dahak pada kaca sediaan kemudian difiksasi.
Metoda -
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Membuat sediaan hapus dahak.
Alat 1. Kaca Sediaan yang telah diberi label sesuai dengan pot
dahak
2. Lampu Spirtus
3. Pensil
4. Stiker
5. Pinset Anatomis
6. Tusuk gigi / lidi berujung runcing
7. Ose
Bahan 1. Dahak
2. Botol berisi pasir alkohol 70 % ( setinggi 3 – 5 cm di atas
pasir )
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas
sama.
2. Buka pot dahak dengan hati-hati.
3. Buat hapusan sediaan dengan urutan sbb :
a. Panaskan ose di atas api spirtus sampai merah dan
biarkan menjadi dingin.
b. Ambil sedikit dahak yang purulent ( kental kuning
kehijauan) dengan ose atau menggunakan lidi/batang
bambu yang dipatahkan untuk mengambil dahak.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengumpulan Sampel Dahak
Nomor dokumen:
15/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
2 dari 2
c. Oleskan dahak pada kaca sediaan secara merata
dengan ukuran 2 x 3 cm.
d. Ratakan dahak pada kaca sediaan, oleskan dengan
pola melingkar kecil-kecil sampai sediaan berbentuk
oval dengan ukuran lebar 2 cm dan panjang 3 cm.
Bila menggunakan ose setelah mengambil dahak, ose
dibersihkan dari sisa dahak dengan cara dicelupkan
ke dalam botol pasir alkohol, putar dan gerakkan ke
atas dan ke bawah berkali-kali untuk melepaskan
partikel yang melekat pada ose.
e. Dekatkan ose pada api spirtus sampai kering
membara lalu simpan.
f. Keringkan sediaan dahak pada suhu kamar 15 – 30
menit.
g. Setelah sediaan benar-benar kering, pegang sediaan
memakai pinset dengan permukaan sefiaan dahak
menghadap ke atas. Lewatka sediaan di atas api 2 – 3
kali, sekitar 2 – 3 detik.
h. Sediaan yang sudah difiksasi segera disusun di dalam
kotak sediaan.
Pelaporan Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dengan metode EQA
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA
- NC
Referensi - Buku Protap Penatalaksanaan Pemeriksaan TB Paru.
- Buku Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik.
- Buku BTA Pelatihan Mikroskopis.
- Buku Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi
AFB pada Level Operasional.
- Buku Laporan EQA Untuk TB Mikroskopi di Jawa Barat
Tahun 2010
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengolahan Limbah Dahak
Nomor dokumen:
16/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Merendam semua bahan yang terkontaminasi dengan dahak
dalam larutan sodium hipoklorit 5 % atau larutan fenol 5 %
selama satu malam, kemudian dibakar dan dikubur.
Metoda -
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Melakukan desinfeksi terhadap bahan-bahan yang
terkontaminasi dengan dahak kemudian memusnahkannya.
Alat 1. Ember / baskom
2. Panci untu merebus / autoklaf
3. Kompor
4. Tempat pengumpulan limbah
Bahan Larutan sodium hipoklorit 5 % atau fenol 5 %
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Masukkan pot dengan sisa dahak dan bahan-bahan lain
yang telah terkontaminasi dengan dahak ke dalam ember.
2. Rendamlah dengan cairan hipoklorit 5 % atau larutan
fenol 5 % selama satu malam ( 12 jam ).
3. Rebus bahan-bahan tersebut sampai mendidih selama 60
menit atau disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121˚C
selama 15 menit.
4. Selanjutnya dibakar dan kaca sediaan dikubur.
5. Untuk saat ini hal no. 3 dan 4 tidak dianjurkan lagi tetapi
langsung dikirim untu diolah oleh pihak ketiga.
Pelaporan Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dengan metode EQA
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- NC
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengumpulan Sampel Dahak
Nomor dokumen:
16/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
2 dari 2
Referensi - Buku Protap Penatalaksanaan Pemeriksaan TB Paru.
- Buku Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik.
- Buku BTA Pelatihan Mikroskopis.
- Buku Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi
AFB pada Level Operasional.
- Buku Laporan EQA Untuk TB Mikroskopi di Jawa Barat
Tahun 2010
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pewarnaan Sediaan Hapusan Dahak
Nomor dokumen:
17/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
1 dari 2
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Pada proses pewarnaan dengan pemanasan, bakteri
Mycobacterium tuberculosis akan menyerap zat warna dan
tahan asam alcohol sehingga tampak sebagai bakteri
berbentuk batang.
Metoda -
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Melakukan pewarnaan pada sediaan hapusan dahak.
Alat 1. Rak Pewarnaan.
2. Pinset.
3. Lampu Spirtus
4. Timer
Bahan 1. Larutan Carbol Fuchsin 0,3 %
2. Asam alkohol 3 %
3. Larutan Methylen Blue 0,3 %
4. Air Mengalir
5. Spirtus
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Letakkan kaca sediaan hapusan dahak yang telah
difiksasi pada rak pewarnaan.
2. Teteskan larutan Karbol Fuchsin 0,3 % sehingga
menutupi seluruh permukaan kaca sediaan.
3. Panaskan dengan nyala api spirtus sehingga keluar uap.
Pertahankan uap selama 3 – 5 menit, jangan sampai
mendidih.
4. Diamkan selama 5 menit.
5. Bilas dengan air mengalir pelan.
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengumpulan Sampel Dahak
Nomor dokumen:
17/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
2 dari 2
6. Tetesi kaca sediaan dengan asam alkohol 3 % sampai
warna merah menghilang.
7. Bilas dengan air mengalir pelan.
8. Teteskan methylen blue 0,3 % hingga menutupi seluruh
permukaan kaca sediaan. Diamkan selama 10 – 20 detik.
9. Bilas dengan air mengalir pelan, keringkan di udara
terbuka ( jangan di bawah sinar matahari langsung ).
Pelaporan Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dengan metode EQA
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA
- NC
Referensi - Buku Protap Penatalaksanaan Pemeriksaan TB Paru.
- Buku Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik.
- Buku BTA Pelatihan Mikroskopis.
- Buku Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi
AFB pada Level Operasional.
- Buku Laporan EQA Untuk TB Mikroskopi di Jawa Barat
Tahun 2010
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pembacaan Sediaan Hapusan Dahak
Nomor dokumen:
18/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
1 dari 1
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Sediaan hapusan dahak diletakkan di bawah mikroskop
dengan memakai lensa pembesaran 10 x dan lensa objektif
100 x, dicari BTA dalam 100 lapang pandang.
Metoda -
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Menentukkan hasil pemeriksaan
Alat 1. Mikroskop Binokuler
2. Minyak imersi
3. Xylol
Bahan Sediaan hapusan dahak
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 1. Cari lapang pandang dengan lensa objektif 10 x
2. Teteskan minyak imersi di atas sediaan hapusan dahak
yang telah diwarnai. Jangan menyentuh sediaan dahak
dengan ujung pipet untuk menghindari kontaminasi BTA
dari satu sediaan dahak ke sediaan dahak yang lain.
3. Periksa dengan lensa okuler 10 x dan lensa objektif 100x.
Cari BTA yang berbentuk batang berwarna merah
dengan menggeser dari sisi kiri ke sisi kanan pada bagian
tengah ( pembacaan BTA dari sisi kiri ke sisi kanan pada
sediaan hapusan dahak sepangjang 3 cm mencakup ± 150
LP ).
Pelaporan ( - ) Tidak ditemukan BTA pada paling sedikit 100 lapang
pandang
( ± ) Ditemukan 1 – 9 BTA / 100 lapang pandang
( 1+ ) 10 – 99 BTA / 100 lapang pandang
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengumpulan Sampel Dahak
Nomor dokumen:
18/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
2 dari 2
( 2+ ) 1 – 10 BTA / lapang pandang
( 3 + ) L ebih dari 10 BTA / lapang pandang
Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dengan metode EQA
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA
- NC
Referensi - Buku Protap Penatalaksanaan Pemeriksaan TB Paru.
- Buku Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik.
- Buku BTA Pelatihan Mikroskopis.
- Buku Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi
AFB pada Level Operasional.
- Buku Laporan EQA Untuk TB Mikroskopi di Jawa Barat
Tahun 2010
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pembacaan Sediaan Hapusan Dahak
Nomor dokumen:
18/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
1 dari 1
Unit: Laboratorium PuskesmasTanggal terbit:
19 Juli 2010
Ditetapkan,
Ka. UPT Puskesmas Griya Antapani
(dr. Rita Astriani Noviati)NIP. 197711082005012008
Pembuat Dini Yuniarti, A.Md. AK
Prinsip Sediaan hapusan dahak diletakkan di bawah mikroskop
dengan memakai lensa pembesaran 10 x dan lensa objektif
100 x, dicari BTA dalam 100 lapang pandang.
Metoda -
Kebijakan Dilaksanakan oleh analis kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang terlatih.
Tujuan Menentukkan hasil pemeriksaan
Alat 4. Mikroskop Binokuler
5. Minyak imersi
6. Xylol
Bahan Sediaan hapusan dahak
Kewenangan Analis Kesehatan
Langkah-langkah 4. Cari lapang pandang dengan lensa objektif 10 x
5. Teteskan minyak imersi di atas sediaan hapusan dahak
yang telah diwarnai. Jangan menyentuh sediaan dahak
dengan ujung pipet untuk menghindari kontaminasi BTA
dari satu sediaan dahak ke sediaan dahak yang lain.
6. Periksa dengan lensa okuler 10 x dan lensa objektif 100x.
Cari BTA yang berbentuk batang berwarna merah
dengan menggeser dari sisi kiri ke sisi kanan pada bagian
tengah ( pembacaan BTA dari sisi kiri ke sisi kanan pada
sediaan hapusan dahak sepangjang 3 cm mencakup ± 150
LP ).
Pelaporan ( - ) Tidak ditemukan BTA pada paling sedikit 100 lapang
pandang
( ± ) Ditemukan 1 – 9 BTA / 100 lapang pandang
( 1+ ) 10 – 99 BTA / 100 lapang pandang
UPT Puskesmas Griya Antapani
Standar Prosedur Operasional
Protap Pengumpulan Sampel Dahak
Nomor dokumen:
18/PRO/Lab
Nomor revisi:
1
Halaman:
2 dari 2
( 2+ ) 1 – 10 BTA / lapang pandang
( 3 + ) Lebih dari 10 BTA / lapang pandang
Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dengan metode EQA
Normal -
Unit terkait - Balai Pengobatan
- KIA
- NC
Referensi - Buku Protap Penatalaksanaan Pemeriksaan TB Paru.
- Buku Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik.
- Buku BTA Pelatihan Mikroskopis.
- Buku Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi
AFB pada Level Operasional.
- Buku Laporan EQA Untuk TB Mikroskopi di Jawa Barat
Tahun 2010