BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
SRI SUWANTI -
PROGRAM JAMINAN
KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN
APARATUR SIPIL NEGARA(PP NO. 70 TAHUN 2015 )
1. Sebagai bentuk tanggungjawab negara yang
menganut paham negara kesejahteraan
(Welfare State) dalam mensejahterakan
rakyatnya.
2. Sebagai tindak lanjut amanat Psl 92 ayat (4)
dan Psl 107 UU NO. 5 Th 2014 ttg ASN
3. PP 12 Tahun 1981 ttg Perawatan, Tunjangan
cacat dan uang Duka PNS , sdh tidak sesuai
lagi dengan perkembangan kebijakan.
2
JKK &JKM
PP NO. 70 TH 2015 ttg JKK dan JKM Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara
3
Memberikan perlindungan bagi Aparatur Sipil Negara dalam
menjalankan tugas dan fungsinya menyelenggarakan pemerintahan
umum dan pelayanan publik
1. Jaminan kepastian akan hak
Peserta
2. Jaminan kepastian atas manfaat
yang akan diterima
3. Jaminan kepastian atas
keberlangsungan program
SASARAN:
• Meningkatkan pelayanan• Meningkatkan
kesejahteraan
4
2 . H A K P E G AWA I A S N
PNS
a.Gaji, tunjangan, danfasilitas;
b.Cuti;c.Jaminan pensiun dan JHT;d.Perlindungan; dane.Pengembangan kompetensi.
PPPK
a.Gaji dan tunjangan;
b.Cuti;
c.Perlindungan; dand.Pengembangan kompetensi.
P E R L I N D U N G A N ( P s l 9 2 a y a t ( 4 ) ) U U A S N
Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa :
1. jaminan kesehatan;
2. jaminan kecelakaan kerja;
3. jaminan kematian; dan
4. bantuan hukum.
Mencakup jaminan sosial yang
diberikan dalam program
jaminan sosial nasional
Jenis dan Pengelola Program
JAMINAN
PERLINDUNGAN
JKK JKM
PT.
Taspen
7
Pengelola
:
PENGERTIAN
Perlindungan atas resikokecelakaan kerja atau penyakitakibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan cacat
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi:• Dalam menjalankan tugas kewajiban;• Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas• Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab• Dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya; dan atau• Yang menyebabkan penyakit akibat kerja.
JKK
Perlindungan atas risikokematian bukan akibatkecelakaan kerjaberupa santunankematian.
JKM
1
2•Santunan; dan
3•Tunjangan cacat
Manfaat
JKK
• Perawatan1
No Jenis Manfaat JKK Besaran
1 Biaya pengangkutan 1.300.00 s/d 3.250.000
2 Santunan sementara 100% x Gj terakhir, setiap bln s/d
mampu bekerja kembali
3 Santunan cacat Lihat tabel4 Biaya rehabilitasi 40% dari harga alat, dan medic
Rp.2.600.0005 Penggantian gigi tiruan Rp.3.900.000 setiap kasus
6 Santunan Kematian kerja 60%x80xGP Terakhir
7 Uang duka tewas 6xGP terakhir8 Biaya pemakaman Rp. 10.000.000,-9 Bantuan Beasiswa SD (45 jt); SMP (35jt); SLTA (25jt);
Dplm, Sjn/setingkat (15jt)
1
2•Uang Duka Wafat
2
3 •Bantuan Beasiswa
Manfaat
JKM
• Santunan Sekaligus
•Biaya Pemakaman
2
No Jenis Manfaat Besaran1 Santunan
sekaligus
Rp15.000.000,00
2 Uang duka Wafat 3xGP terakhir3 Biaya pemakaman Rp7.500.000,004 Bantuan Beasiswa Rp15.000.000,00
13
1. Kewenangan Penetapan Tewas2. Kriteria tewas3. Persyaratan administratif4. Prosedur Penetapan Tewas.
Cakupan dalan R Perka
BKN
14
1. Kewenangan Penetapan Tewas2. Kriteria tewas3. Persyaratan administratif4. Prosedur Penetapan Tewas.
Cakupan dalan R Perka
BKN
Tujuan :Sebagai pedoman bagi PPK atau Pejabat yangmemiliki kewenangan dalam menetapkan statustewas Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan kriteria
yang ditetapkan oleh
BKN
15
Kewenangan Penetapaan “Tewas”
Pejabat Pembina
Kepegawaian
(Psl 18 PP 70 Th 2015)
Catatan :Perlu pengaturan /penegasan masa transisi(Mis, berkas pengajuan yg sdh terlanjur masukatau yg tewas sebelum 1 Juli 2015,penetapannya oleh BKN
16
1. Meninggal dunia
dalam menjalankan tugas kewajibannya:
2. Meninggal dunia
dalam keadaan yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga kematiannya itu disamakan dengan meninggal dunia dalam menjalankan tugs
kewajibannya: atau
3. Meninggal dunia
karena perbuatan anasir yang tidak
bertanggungjawab atau sebagai akibat tindakan
terhadap anasir itu dalam menjalankan tugas
kewajibannya.
“Tewas” adalah :(Berdasarkan Pasal PP No. 70 Tahun 2015)
1. MENINGGAL DUNIA DALAM MENJALANKAN TUGASKEWAJIBANNYA.
17
Kriteria:
a. Meninggal dunia langsung atau tidak langsung dalam dan/ataukarena menjalankan tugas jabatan dan/atau tugas kedinasanlainnya di lingkungan kerja, dengan ketentuan :
1) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengankewenangan yang diberikan;
2) Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP yang ditentukan;dan/atau
3) Melaksanakan tugas sesuai dengan peraturanperundangan yang berlaku;
18
b. Meninggal dunia langsung atau tidak langsung dalamdan/atau karena menjalankan tugas jabatan dan/atau tugaskedinasan lainnya di luar kantor/lingkungan kerja, denganketentuan :
a) Melaksanakan tugas kedinasan sesuai dengan suratperintah/tugas dari pimpinan dan/atau pejabat yangmemiliki kewenangan;
b) Meninggal dunia di tempat tujuan sesuai dengan suratperintah/tugas; dan/atau
c) Meninggal dunia di tempat lain yang ada hubungannyadengan tempat yang dituju sesuai dengan suratperintah/tugas sepanjang terdapat alasan yang dapatdibenarkan.
2. MENINGGAL DUNIA DALAM KEADAAN LAIN YANG ADAHUBUNGANNYA DENGAN DINASNYA SEHINGGA KEMATIANNYAITU DISAMAKAN DENGAN MENINGGAL DUNIA DALAMDAN/ATAU KARENA MENJALANKAN KEWAJIBANYA.
Kriteria:
19
a. Meninggal dunia langsung atau tidak langsung akibat darikecelakaan yang bukan karena kesalahannya padaperjalanan berangkat atau pulang menuju tempat tugas;
b. Meninggal dunia langsung atau tidak langsung sebagiakibat dari kecelakaan yang terjadi bukan darikesalahannya akan tetapi sebagai akibat dari kelalaiantugas kedinasan pegawai lain;
20
c. Meninggal dunia yang langsung diakibatkan karena luka-luka maupun cacad rohani atau jasmani yang didapatdalam menjalankan tugas kewajibannya atau dalamkeadaan lain :1) Yang didapat akibat pekerjaan (resiko
jabatan/pekerjaan), seperti:a) Keracunan secara mendadak akibat
menghirup/memakan/memegang sebagai akibatdari pekerjaan yang dilakukan;
b) Penularan penyakit yang didapat akibatbersentuhan atau berhubungan dengan orangsebagai akibat dari pekerjaan yang dilakukan
c) Penganiayaan atau penyerangan dari pihak yanglangsung/tidak langsung berhubungan dengantugas dan tanggung jawabnya sebagai akibat daripekerjaan yang dilakukan.
21
2) Karena adanya bencana alam, seperti:
1) Adanya gempa bumi;
2) Adanya gunung meletus;
3) Adanya tsunami;
4) Adanya banjir;
5) Adanya kebakaran hutan;
6) Adanya perubahan cuaca; atau
7) Adanya wabah penyakit
3. MENINGGAL DUNIA KARENA PERBUATAN ANASIR-ANASIR YANGTIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAUPUN SEBAGAI AKIBAT DARITINDAKAN TERHADAP ANASIR-ANASIR ITU.
22
Kriteria:
Meninggal dunia langsung atau tidak langsung karenaperbuatan anasir-anasir yang tidak bertanggung jawab ataupunsebagai akibat dari tindakan terhadap anasir-anasir itu, seperti:a. akibat penculikan; ataub. akibat penganiayaan
4. Mekanisme Penetapan Tewas
1. Penetapan tewas
oleh PPK
1. Bila dipandang perlu
2. Antar instansi/unit/SKPD
yang terkait dan BKN
3. Pihak lain yang terkait
(Mis Kepolisian)
4. Putusan sidang/rapat
1. Pengendalian dan
pengelolaan
berkas/data
2. Verivikasi
kelengkapan dan
keabsahan data
3. Telaahan/analisis
4. Rekomendasi/draf
konsep
1
2
3
UNIT PENGELOLA
SIDANG/RAPAT KHUSUS
PPK
3
1. Surat Pengantar dari unit kerja2. Berita Acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian yang
mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia.3. Visum et Repertum dari dokter.4. Salinan/ foto copy sah surat perintah penugasan , atau surat
keterangan yang menerangkan bahwa CPNS/PNS tersebutmeninggal dunia dalam rangka menjalan tugas kedinasan.
5. Laporan Tertulis dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada PPK yang bersangkutan tentangkronologis kejadian mulai dari tugas dan kegiatan yangdilaksanakan PNS/CPNS yang bersangkuta sampai iamengalami musibah/kecelakaan.
6. Foto copy sah (ligalisir) SK CPNS7. Foto copy sah (ligalisir) SK PNS8. Foto copy sah (ligalisir) SK kenaikan pangkat terakhir
5. Persyaratan Administrasi Penetapan Tewas
TERIMA KASIH