08/01/2016
1
Perdagangan
Harga Konsumen
Harga Perdagangan
Besar
Harga Produsen
STATISTIK DISTRIBUSI
DI SUSUN OLEH:
RINO GALANG PRABOWO
DIAN PRAVITASARI
SRI SISKA WIRDANIYATI
GALIH ALAM INDRAYANA
WURI PERMADININGTYAS
08/01/2016
2
PERBANDINGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI
YOGYAKARTA DAN JAKARTA TAHUN 2013
KONSEP
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka/indeks yangmenunjukkan perbandingan relatif antara tingkat(konsumen/enceran) pada saat bulan survei dan hargatersebut pada bulan sebelumnya.
Indeks Harga Konsumen (IHK) mengukur hargasekumpulan barang tertentu (seperti bahan makananpokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa)yang dibeli konsumen.
Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahanharga beli di tingkat konsumen (purchasing cost) darisekelompok tetap barang dan jasa (fixed basket) yang padaumumnya dikonsumsi masyarakat.
Inflasi adalah satu ukuran yang dapat digunakan untukmemantau gejolak perubahan harga do sektro rill yangterjadi di masyarakat yang berkaitan dengan mekanismepasar.
08/01/2016
3
GRAFIK 1 :
PERKEMBANGAN INFLASI YOGYAKARTA, SEPTEMBER
2012 – SEPTEMBER 2013 (%)
0.190.38 0.2
0.660.96 0.93 0.79
-0.3 -0.29
0.82
2.58
0.89
-0.24
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Sumber : BPS diolah sendiri
0.39 0.53 0.14 0.560.88
0.650.42
-0.24-0.07
0.93
3.16
0.95
0.21
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
GRAFIK 2 :
PERKEMBANGAN INFLASI DKI JAKARTA, SEPTEMBER
2012 – SEPTEMBER 2013 (%)
Sumber : BPS diolah sendiri
08/01/2016
4
GRAFIK 3 :
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN INFLASI YOGYAKARTA DAN
DKI JAKARTA, SEPTEMBER 2012 – SEPTEMBER 2013 (%)
0.19
0.38
0.2
0.66
0.96 0.93
0.79
-0.3 -0.29
0.82
2.58
0.89
-0.24
0.39
0.53
0.14
0.56
0.88
0.65
0.42
-0.24
-0.07
0.93
3.16
0.95
0.21
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13
Yogyakarta
Jakarta
Sumber : BPS diolah sendiri
Kelompok Pengeluaran Persentase
(1) (2)
Umum 0,87
Bahan Makan 0,36
Makanan jadi, minuman, rokok, dan
tembakau 0,19
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan
Bakar 0,12
Sandang 0,07
Kesehatan 0,01
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,09
TABEL 1 :
SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI
YOGYAKARTA 2013 (%)
Sumber : BPS
08/01/2016
5
TABEL 2 :
SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI DKI
JAKARTA 2013 (%)
Kelompok Pengeluaran Persentase
(1) (2)
Umum 0,21
Bahan Makanan -0,45
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan
Tembakau0,13
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan
Bakar0,09
Sandang 0,51
Kesehatan 0,00
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,07
Sumber : BPS
GRAFIK 4:
PERBANDINGAN SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP
INFLASI YOGYAKARTA DAN DKI JAKARTA 2013 (%)
0.87
0.36
0.19
0.12
0.07
0.01
0.09
0.21
-0.45
0.130.09
0.51
0.00
0.07
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Yogyakarta
DKI Jakarta
Sumber : BPS diolah sendiri
08/01/2016
6
TABEL 3:
IHK DAN LAJU INFLANSI YOGYAKARTA AGUSTUS 2013 MENURUT
KELOMPOK PENGELUARAN (%)
Sumber : BPS
Kelompok PengeluaranIHK Agustus
2012
IHK Agustus
2013
Laju Inflasi
Tahun 2013
(1) (2) (3) (4)
Umum 133,8 144,58 6,53
Bahan Makanan 162,53 192,56 15,67
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan
Tembakau 141,71 152,42 4,89
Perumahan 130,89 137,39 3,74
Sandang 139,2 139,56 -1,95
Kesehatan 122,2 126,19 2,36
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 122,89 124,42 1,02
Kelompok Pengeluaran
IHK
Agustus
2012
IHK
Agustus
2013
Laju Inflasi Tahun
2013
(1) (2) (3) (4)
Umum133,58 142,7 7,05
Bahan Makanan166,34 191,67 12,49
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,
dan Tembakau150,06 159,909 7,36
Perumahan127,19 131,68 3,92
Sandang145,29 140,4 1,83
Kesehatan120,13 123,89 3,12
Pendidikan, Rekreasi, dan
Olahraga117,45 117,75 1,21
TABEL 4:
IHK DAN LAJU INFLANSI DKI JAKARTA AGUSTUS 2013 MENURUT
KELOMPOK PENGELUARAN (%)
Sumber : BPS
08/01/2016
7
GRAFIK 5:
IHK DAN LAJU INFLANSI YOGYAKARTA DAN DKI JAKARTA AGUSTUS
2013 MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN (%)
6.53
15.67
4.89
3.74
-1.95
2.36
1.02
7.05
12.49
7.36
3.92
1.83
3.12
1.21
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Yogyakarta
Jakarta
Sumber : BPS diolah sendiri
PERBANDINGAN INDEKS HARGA PRODUSEN DI
PULAU JAWA TAHUN 2003-2006
08/01/2016
8
KONSEP
Nilai Tukar Petani adalah angka perbandingan antaraindeks harga yang diterima petani dengan indeks hargayang dibayar petani yang dinyatakan dalam presentase.
Petani adalah orang yang mengusahakan usaha pertanianatas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual, baik sebagaipemilik maupun petani penggarap.
Harga yang diterima petani (It) adalah rata-rata hargaprodusen dari hasil produksi petani sebelum ditambahkanbiaya transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan kedalam harga penjualannya
Harga yang dibayar petani (Ib) adalah rata-rata hargaeceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baikuntuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendirimaupun untuk keperluan biaya produksi pertanian.
Harga yang diterima petani (It) adalah rata-rata hargaprodusen dari hasil produksi petani sebelum ditambahkanbiaya transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan kedalam harga penjualannya
Harga yang dibayar petani (Ib) adalah rata-rata
harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau
dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangganya sendiri maupun untuk keperluan
biaya produksi pertanian.
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara
penjual dan pembeli atau tempat yang biasanya
terdapat penawaran dan permintaan.
Harga eceran pedesaan adalah harga transaksi
antara penjual dan pembeli secara eceran dipasar
setempat untuk setiap jenis barang yang dibeli
dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri dan bukan
untuk dijual kepada pihak lain.
KONSEP
08/01/2016
9
Secara Konseptual NTP adalah Pengukurkemampuan tukar barang-barang (produk)pertanian yang dihasilkan petani dengan barangatau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumattangga dan keperluan dalam memproduksi produkpertanian.
Formula :
NTP : It x 100
Ib
Keterangan :
NTP :Nilai Tukar PetaniIt : Indeks Harga yang diterima petani
Ib : Indeks harga yang dibayar petani
KONSEP
Arti angka NTP
1. NTP > 100
Artinya , petani mengalami Surplus.
2. NTP = 100
Artinya , petani mengalami impas/break even.
3. NTP < 100
Artinya ,petani mengalami defisit
KONSEP
08/01/2016
10
KONSEP
KEGUNAAN
NTP
Dari Indeks Harga diterima
Petani (it)
Dari Indeks harga dibayar
petani (ib)
Dari NTP
TABEL 1 :
NILAI TUKAR PETANI DI PULAU JAWA 2003-2005
Tahun
Propinsi
Jawa BaratJawa
TengahYogyakarta Jawa Timur
(1) (2) (3) (4) (5)
2003 Rata-
Rata132,60 124,05 133,28 121,24
2004 Rata-
rata*117,11 91,42 122,73 87, 78
2005 Rata-rata 113,12 91, 89 122,50 89,81
Sumber : BPS
08/01/2016
11
GRAFIK 1 :
NILAI TUKAR PETANI DI PULAU JAWA 2003-2005
Sumber : BPS diolah sendiri
132.6
124.05
133.28
121.24117.11
91.42
122.73
87.78
113.12
91.89
122.5
89.81
0
20
40
60
80
100
120
140
Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur
2003 Rata-rata
2004 Rata-rata
2005 Rata-rata
TABEL 2 :
INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI
DI PULAU JAWA 2003-2005
Tahun
Provinsi
Jawa
Barat
Jawa
TengahYogyakarta Jawa Timur
(1) (2) (3) (4) (5)
2003 Rata-Rata 603,11 623,14 592,31 714,25
2004 Rata-
Rata*504,95 403,81 571, 76 396,93
2005 Rata-Rata 527,18 442,80 621,50 443,92
Sumber : BPS
08/01/2016
12
GRAFIK 2 :
INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI
DI PULAU JAWA 2003-2005
Sumber : BPS diolah sendiri
603.11623.14
592.31
714.25
504.95
403.81
571.76
396.93
521.71
442.8
621.5
443.92
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur
2003 Rata-rata
2004 Rata-rata
2005 Rata-rata
TABEL 3 :
INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI
DI PULAU JAWA 2003-2005
Tahun
Provinsi
Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur
(1) (2) (3) (4) (5)
2003 Rata-rata 454,73 502,08 444,42 589,29
2004 Rata-
Rata*431,36 441,66 466,05 452,33
2005 Rata-
Rata466,48 481,91 507,23 493,90
Sumber : BPS
08/01/2016
13
GRAFIK 3 :
INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI
DI PULAU JAWA 2003-2006
Sumber : BPS diolah sendiri
454.73
502.08
444.42
589.29
431.36 441.66 446.05 452.33466.48
481.91507.23
493.9
0
100
200
300
400
500
600
700
Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur
2003 Rata-rata
2004 Rata-rata
20035 Rata-rata
KESIMPULAN UNTUK INDEKS HARGA KONSUMEN
Kota Yogyakarta pada bulan September 2013 mengalami deflasi sebesar 0,24
persen. Deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh
berubahnya indeks harga konsumen. Pada bulan September, lima kelompok pengeluaran
mengalami kenaikan dan satu kelompok lainnya mengalami penurunan. Kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,60 persen, kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,11 persen, kelompok sandang naik 2,28
persen, kelompok kesehatan naik 0,10 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga naik 1,78 persen. Sedangkan kelompok jasa keuangan mengalami penurunan 0,57
persen.
Pada bulan september 2013, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,21
persen. Inflasi yang terjadi pada bulan September terutama disebabkan naiknya harga-
harga pada kelompok sandang. Empat kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu
kelompo sandang 5,38 persen, kelompol pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,95
persen, kelompok makanan jad, minuman, rokok dan tembakau 0,75 persen dan kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0, 37 persen. Sedangkan dua kelompok
lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan 2,37 persen dan
kelompok kesehatan 0,01 persen.
Berdasarkan hal tersebut, indeks harga konsumen mempunyai manfaat besar
sebagai berikut :
a)Mengukur daya beli konsumen suatu daerah;
b)menggambarkan besaran inflasi pada sektor konsumben;
c)Menggambarkan tingkat Effective Demand dalam negeri;
d)Kebijakan dalam menentukan UMR suatu daerah;
e)perhitungan inflasi secara keseluruhan;
08/01/2016
14
Dari Indeks Harga Yang Diterima Petani (It), dapatdilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani.Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalampenghitungan pendapatan sektor pertanian.
Dari Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib), dapat dilihatfluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petaniyang merupakan bagian terbesar dari masyarakat dipedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukanuntuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan Ib jugadapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan.
NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuantukar produk yang dijual petani dengan produk yangdibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumahtangga.
Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produkpertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar iniupaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produkpertanian dapat dilakukan.
KESIMPULAN UNTUK INDEKS HARGA KONSUMEN
SARAN
Pemerintah Indonesia harus segera mengambil suatutindakan yang bijak, lebih memperhatikan masyarakat danharus melindungi masyarakat dari inflasi. Karena inflasidapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga sangatmenyengsarakan masyarakat miskin. Dengan terusmenaiknya inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia punkian berkurang. Namun tidak hanya pemerintah yangberusaha untuk mengatasi masalah inflasi ini tapimasyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikutserta dalam penghematan pemakaian bahan bakar minyakdengan melakukan efisiensi energi pada sektor transportasi.
Tidak berbeda jauh dengan saran inflasi, pemerintahIndonesia juga harus segera mengambil tindakan tegas gunauntuk melihat kesejahteraan petani dan mengukurkemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produkyang dibutuhkan petani dalam berprodusi dan konsumsibarang dan jasa untuk keperluan rumah tangga.