i
STRATEGI PENETAPAN HARGA IKLAN LOKAL DI STASIUN RADIO
SAS FM SOLO BARU
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya Diploma III Jurusan Manajemen Pemasaran
Disusun Oleh :
AMIR MUHAMMAD HASAN
F3208010
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
ii
iii
iv
MOTTO
Ø Jika harapan dihari kemarin belum terpenuhi,
maksimalkan usahamu hari ini dan buatlah harapanmu
sampai tercapai.
( penulis )
Ø Jangan berhenti mengejar impianmu meskipun itu sulit,
selama direncanakan dengan baik percayalah impianmu
akan menjadi kenyataan.
( penulis )
Ø Keberhasilan bukan diukur dari hasilnya, tetapi
seberapa besar usaha yang kita lakukan untuk
mencapainya.
( penulis )
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
v Ayah dan Ibu, terima kasih atas kasih sayang dan dukungannya
selama ini, serta do`a yang tak mungkin tergantikan oleh apapun.
v My Brother, terimakasih atas doa, kasih sayang dan dukungannya.
v Sahabat - sahabatku “Gembreng dan Kecu”, terimakasih atas
semangat, dukungan, serta tawa yang kalian berikan setiap harinya
di kampus.
v Semua teman - teman Manajemen Pemasaran angkatan 2008
v Almamaterku tercinta UNS
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucap puji dan syukur Alhamdulillah atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ STRATEGI PENETAPAN
HARGA IKLAN LOKAL DI STASIUN RADIO SAS FM SOLO BARU ”.
Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Akhir ini tanpa bantuan dari
semua pihak tidak akan mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku ketua Program Studi D3
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Suseno. M.M selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
yang telah banyak memberikan pengarahan selama penyusunan
Tugas Akhir ini.
4. Bapak Joko Suyono, SE, MSi. Selaku Pembimbing Akademik
vii
5. Seluruh Dosen DIII Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selama ini telah banyak
memberikan ilmunya.
6. Bapak Ronny Nurmila selaku Manager di perusahaan stasiun radio
SAS FM Solo Baru yang telah berkenan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian.
7. Bapak David Kisdi selaku Asisten Manager di perusahaan stasiun
radio SAS FM Solo Baru atas bimbingan dan pengarahannya
selama magang.
8. Bapak dan Ibu beserta keluarga besarku yang selalu memberikan
dukungan, cinta kasih dan do’a restunya sampai selesainya
penyusunan tugas akhir ini.
9. Teman seperjuangan selama magang di perusahaan stasiun radio
SAS FM Solo Baru, Dudie Adtya dan Fauzan Syahrul Hidayat.
10. Semua teman - teman D3 Manajemen Pemasaran angkatan 2008
yang telah memberikan banyak masukan selama duduk di bangku
kuliah.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima
kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama
penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan,
untuk lebih menyempurnakan Tugas Akhir ini.
viii
Semoga Tugas Akhir ini sangat berguna dan dapat memberikan
masukan bagi pihak - pihak yang membutuhkan. Dan kepada Allah SWT,
mudah-mudahan senantiasa menunjukkan jalan kebenarannya dan
keridhoannya. Amin.
Surakarta, 25 Juli 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
ABSTRAK …………. ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv
MOTTO ……………………. ................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
DAFTAR ISI ………. ............................................................................ x
DAFTAR TABEL ….... ........................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 5
E. Metode Penelitian ........................................................ 5
F. Teknik Analisis Data .................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran ................................................ 8
B. Pengertian Harga dan Penetapan Harga ..................... 9
x
C. Tujuan Penetapan Harga ............................................. 10
D. Strategi Penetapan Harga ......................................... 11
E. Proses Penetapan Harga ............................................ 13
F. Dimensi Strategi Harga ................................................ 14
G. Strategi Penyesuaian Harga ........................................ 15
H. Strategi Harga Bauran Produk ..................................... 16
I. Kerangka Pemikiran ..................................................... 18
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................... 20
B. Struktur Organisasi ...................................................... 27
C. Laporan Magang Kerja ................................................ 35
D. Pembahasan ............................................................... 37
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................. 48
B. Saran ........................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 51
LAMPIRAN ……….. ............................................................................ 52
xi
DAFTAR TABEL
TABEL
Tabel III.1 Daftar Harga Iklan Di Radio SAS FM ............................. 38
Tabel III.2 Perbandingan Harga Iklan Di Stasiun Radio SAS FM
Dengan Stasiun Radio lain............................................. 45
Tabel III.3 Daftar Iklan Yang Pernah Tayang Di Stasiun Radio
SAS FM Pada Periode Bulan Februari - April ............... 46
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ......................................................... 18
Gambar III.1 Logo SAS FM .................................................................. 25
Gambar III.2 Struktur Organisasi .......................................................... 27
ii
ABSTRAK
STRATEGI PENETAPAN HARGA IKLAN LOKAL DI STASIUN RADIO SAS FM SOLO BARU
AMIR MUHAMMAD HASAN
F3208010
Perkembangan dan kemajuan akan informasi dan hiburan menempatkan radio sebagai salah satu media massa elektronik yang dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi dan hiburan. Radio sebagai sarana promosi menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam upaya mencari, menarik, dan mempertahankan iklan yang telah masuk di radio SAS FM solo baru tentunya. Tujuan utama dari penerapan strategi harga itu sendiri adalah untuk meyakinkan pelanggan yang beriklan di stasiun radio SAS FM solo baru supaya loyal terhadap perusahaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang di angkat adalah bagaimana penerapan strategi harga iklan dalam upaya meyakinkan pelanggan serta dapat menambah calon pelanggan baru yang akan beriklan di stasiun radio SAS FM solo baru. Metode analisis data yang diperoleh dengan uraian sehingga data tersebut dapat menjadi informasi yang mudah dipahami oleh semua orang.
Dari analisis tersebut diperoleh hasil yaitu strategi penetapan harga iklan lokal yang diterapkan oleh stasiun radio SAS FM solo baru terhadap pelangganya serta calon pelanggan yang akan beriklan di stasiun radio SAS FM solo baru. Kata kunci : Harga Iklan Lokal
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permintaan akan hiburan dan informasi aktual yang terkini
membuat para pencari informasi memilah - milah media yang
dianggap cukup mewakili dan dapat diandalkan untuk
mendapatkan hiburan dan informasi yang aktual. Beberapa media
seperti surat kabar, majalah, radio, televisi internet hingga teknologi
telepon selular dapat menjadi acuan untuk memperoleh hiburan
dan informasi terkini.
Kebutuhan akan informasi kian menjadi sangat penting
dewasa ini, sehingga muncullah berbagai macam media informasi
untuk memenuhi permintaan akan informasi tersebut. Radio
sebagai salah satu media atau sarana informasi dan komunikasi
yang masih mampu bertahan diantara pesatnya perkembangan
teknologi informasi. Radio merupakan salah satu media jasa yang
banyak dikonsumsi dan memiliki pengaruh terhadap perkembangan
perekonomian. Semakin banyak pendengar maka semakin banyak
pula pihak yang berkeinginan untuk memanfaatkan radio sebagai
media periklanan. Stasiun radio merupakan salah satu bagian
saluran informasi dari komunikasi massa, yakni suatu bentuk
komunikasi yang dilakukan melalui madia elektronik/audio. Seiring
dengan perkembangan dan kemajuan jaman kebutuhan
2
masyarakat akan informasi dan hiburan semakin bertambah dan
meningkat, melalui media cetak dan elektronik kebutuhan
masyarakat akan informasi dan hiburan tersebut dapat terpenuhi.
Hal ini menempatkan radio sebagai salah satu media massa
elektronik yang dimanfaatkan sebagai sarana promosi, sarana
informasi, sarana imajinasi, sarana komunikasi, sarana periklanan
sekaligus sebagai hiburan oleh masyarakat. Perkembangan industri
media elektronik khususnya radio sekarang ini telah menciptakan
kondisi persaingan yang sangat ketat diantara pelaku bisnis
komunikasi ini. Hal tersebut semakin terasa dengan bergulirnya era
reformasi yang berimbas langsung terhadap perkembangan media
elektronik, yakni semakin banyak berdirinya stasiun pemancar radio
baru.
Melihat perkembangan tersebut, stasiun pemancar radio
baru yang ada berlomba - lomba dalam persaingan untuk menjual
hasil produksinya yaitu jasa yang nantinya akan memikat
pendengar pada radio tersebut. Setiap media dituntut untuk lebih
kreatif, tajam dan teliti dalam pengaturan program acara dan dalam
pembuatan dan penyampaian iklan, dalam hal ini setiap media
berperang dalam menarik pendengar dan klien/perusahaan agar
mengiklankan produknya di media tersebut agar media dapat
mendekati khalayak sasaran yang menarik perhatian mereka dan
3
pada akhirnya khalayak sasaran tersebut mengkonsumsi produk
yang ditawarkan.
Dalam menghadapi persaingan yang ketat stasiun radio SAS
FM yang beralamat di Jln. Raya Solo Baru AA/19 Sukoharjo Solo,
Jawa Tengah, Indonesia sebagai salah satu penyedia informasi
dan hiburan dituntut untuk dapat menerapakan strategi harga yang
tepat untuk promosi periklanannya yang mana nantinya dapat
menarik klien / perusahaan baru yang akan beriklan di stasiun radio
SAS FM. Perusahaan stasiun radio SAS FM sendiri mempunyai
dua bagian periklanannya, yaitu iklan lokal dan iklan nasional.
Dimana iklan nasional sudah diatur oleh agen – agen yang sudah
menjadi bagian negosiasi antara perusahaan dengan iklan nasional
tersebut.
Keunggulan radio di bandingkan dengan media-media
lainnya, yaitu :
1. Mudah dan murah, artinya harga radio lebih murah di
bandingkan dengan harga televisi.
2. Ketajaman penetrasi, dengan adanya sinyal yang kuat maka
radio dapat menjangkau pendengar pada jarak yang jauh
dalam wilayah yang luas.
3. Pendengar bisa menikmati acaranya sambil melakukan
aktivitas lainnya karena tidak memerlukan perhatian khusus.
4
4. Penggunaan suara manusia dan musik dapat memberikan
kesan lebih hidup dan menarik pada radio dalam
menyampaikan pesan dibandingkan koran atau majalah.
5. Radio tidak tergantung pada aliran listrik, karena bisa
menggunakan battery.
Dengan menetapkan strategi harga iklan, maka akan banyak
sekali klien yang akan beriklan di radio tersebut. Oleh karena itu
tidak menutupi kemungkinan akan adanya persaingan harga iklan
lokal di radio untuk wilayah solo baru dan sekitarnya. Untuk
mendapatkan konsumen, maka penetapan harga harus dilakukan
dengan perencanaan yang matang, baik dari aspek internal dari
stasiun radio itu sendiri maupun dari pihak eksternal.
Uraian di atas menjelaskan betapa pentingnya dalam
penerapan harga bagi suatu perusahaan termasuk perusahaan
radio SAS FM. Pentingnya penetapan harga pada perusahaan
yang berkompetisi untuk mendapatkan konsumen, maka penulis
mengangkat topik dengan judul :
"STRATEGI PENETAPAN HARGA IKLAN LOKAL DI
STASIUN RADIO SAS FM SOLO BARU"
B. Rumusan masalah
Bagaimana penerapan strategi harga iklan dalam upaya
mendapatkan konsumen/klien pada stasiun radio SAS FM Solo.
5
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penetapan strategi harga pada stasiun
radio SAS FM Solo dalam upaya untuk mendapatkan
konsumen/klien.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, yaitu untuk menambah pengetahuan serta
wawasan yang berhubungan dengan strategi penetapan harga
yang telah didapat di bangku kuliah.
2. Bagi perusahaan, yaitu dapat menentukan strategi penetapan
harga yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan dan
penjualan iklan perusahaan terhadap keseluruhan persaingan
pasar iklan yang ada.
3. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi bagi penelitian yang
lain yang mengadakan penelitian serupa.
E. Metode Penelitian
1. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di stasiun radio SAS FM Solo
Baru yang beralamat di Jln. Raya Solo Baru AA/19
Sukoharjo.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber
objek yang diteliti melalui wawancara dengan pihak radio
6
SAS FM. Data tersebut berupa informasi mengenai elemen-
elemen strategi penetapan harga iklan yang digunakan
stasiun radio SAS FM Solo Baru serta media yang
digunakan.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari data dan dokumen yang
dimiliki oleh radio SAS FM. Data tersebut berupa gambaran
umum perusahaan dan struktur organisasi stasiun radio SAS
FM.
3. Metode pengumpulan data
a. Wawancara
Teknik pengumpulan data melalui tanya jawab secara
langsung pada karyawan radio SAS FM untuk menggali
informasi atau data.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung pada stasiun radio SAS FM yang
terkait dengan objek penelitian.
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data yang berasal dari literature yang
berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
7
F. Teknik analisis data
Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif yang menjelaskan data yang diperoleh dengan
uraian, sehingga data tersebut dapat menjadi informasi yang
mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa data kualitatif
yang berupa keterangan-keterangan yang diperoleh lewat
wawancara ataupun literature perusahaan yang tidak
bersifat matematis dan statistik. Analisis diskriptif dalam
penelitian ini yaitu, mendeskripsikan dan menjelaskan
tentang strategi harga yang digunakan oleh perusahaan
radio SAS FM Solo.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pengertian dari pemasaran menurut Kotler dan Amstrong
(2008 : 7) yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan seseorang.
Sedangkan menurut Lamb dkk (2001 : 6). Pemasaran
adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga,
promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu
dan organisasi.
Dari pengertian - pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah kegiatan yang direncanakan dan
diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan
harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan
yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat
dipasar.
9
B. Pengertian Harga dan Penetapan Harga
Harga bisa diartikan dengan berbagai istilah, misalnya iuran,
tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP,
dsb. Dari sudut pandang pemasaran,harga adalah jumlah uang
yang dikenakan pada produk atau jasa (Ma`ruf, 2006 : 570).
Sedangkan pengertian harga secara luas adalah jumlah nilai yang
ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat kepemilikan
atau penggunaan suatu produk atau jasa (Ma`ruf, 2006 : 570).
Pengertian ini sejalan dengan konsep tukar-menukar (barter) dalam
pemasaran.
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung
terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan
mempengaruhi kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak
langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang
terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya
dengan efisiensi produk. Oleh karena itu penetapan harga
mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan
dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam
setiap perusahaan (Tjiptono, 2008 : 151).
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 439)
10
C. Tujuan Penetapan Harga
Tujuan dari penetapan harga tersebut adalah sebagai
berikut (Machfoedz, 2010 : 67) :
a. Mencapai Laba Maksimal
Melakukan penetapan harga yang kompetitif, maka
perusahaan akan memperoleh laba yang maksimal.
b. Promosi
Penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan
menjadi salah satu cara perusahaan untuk bisa
mempromosikan produk atau jasanya.
c. Meningkatkan Penjualan
Peningkatan penjualan akan dapat tercapai ketika
perusahaan melakukan penetapan harga. Penetapan harga
rendah tentunya konsumen akan tertarik dan menggunakan
produk atau jasa yang ditawarkan.
d. Mencapai target pengembalian investasi
Perusahaan jelas menginginkan balik modal dari
investasi yang ditanam pada perusahaan, sehingga
penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya
kembalinya modal.
e. Meningkatkan daya saing
Melalui penetapan harga maka pesaing juga
terpancing untuk melakukan penetapan harga yang lebih
11
hebat, mungkin sampai terjadi persaingan harga antar
perusahaan.
f. Stabilitas harga
Kondisi ini akan tampak ketika harga yang ditetapkan
oleh perusahaan dan harga yang ditetapkan oleh pesaing
sama, dan cara yang bisa untuk menciptakan kondisi seperti
ini adalah dengan cara penetapan harga.
g. Mempertahankan dan memperbaiki market share
Melalui penetapan harga rendah dibandingkan produk
atau jasa pesaing, akan dapat mengalihkan perhatian
konsumen.
h. Prestis
Disini penetapan harga bertujuan untuk
memposisikan jasa perusahaan sebagai jasa yang eksklusif.
D. Strategi Penetapan Harga
Strategi harga digolongkan pada tiga orientasi (Ma`ruf, 2006 :
570)
a. Orientasi demand (permintaan)
Penetapan harga ini berdasarkan permintaan konsumen,
yaitu dengan melihat perubahan konsumen memilih jasa pada
harga yang berbeda, kemudian dipilih harga yang sesuai
dengan tingkat pembelian yang ingin dicapai perusahaan.
12
Terdapat dua aspek psikologis yang terkait pada
penetapan harga ini :
1) Penetapan harga berdasarkan anggapan asosiasi harga dan
mutu
Pada penetapan harga ini pemahaman konsumen
adalah harga tinggi berkonotasi kualitas baik, sedangkan
harga rendah berkonotasi kualitas buruk.
2) Penetapan harga gengsi
Untuk penetapan harga gengsi konsumen
beranggapan bahwa membeli dengan harga rendah berarti
kualitasnya tidak bagus dan status konsumen juga ikut
rendah. Konsumen akan lebih senang menikmati produk
atau jasa dengan harga tinggi karena gengsi daripada harus
menikmati produk atau jasa dengan harga rendah.
b. Orientasi biaya
Penetapan harga berdasarkan biaya yang banyak dianut
oleh perusahaan adalah markup pricing. Perusahaan akan
menetapkan harga dengan cara menambah biaya perolehan
produk (HPP) per unitnya dengan semua biaya operasional, dan
besaran laba yang diinginkan.
c. Orientasi persaingan
Penetapan harga ini dilakukan perusahaan dengan
mengikuti harga yang ditetapkan oleh para pesaing.
13
Perusahaan tidak akan tergesa-gesa dalam melakukan
perubahan harga dan perusahaan akan melakukan perubahan
harga baru ketika pesaing yang dijadikan benchmark (patokan)
mengubah harga jualnya.
E. Proses Penetapan Harga
Ada enam langkah pokok yang harus diikuti oleh perusahaan
untuk menetapkan harga jualnya (Suyanto, 2007 : 123).
1. Memilih sasaran harga
Sasaran harga yang dimaksud disini adalah tujuan-tujuan
perusahaan dalam menetapkan harga jual produknya. Misalnya
saja untuk bertahan hidup perusahaan harus menurunkan harga
jual produknya.
2. Menentukan permintaan
Pada langkah kedua ini perusahaan menentukan
permintaan yang akan memperlihatkan jumlah yang akan dibeli
dalam periode tertentu pada tingkat harga yang berbeda.
3. Memperkirakan biaya
Perusahaan memperkirakan biaya pada tingkat produksi,
ada dua biaya dalam perusahaan :
14
a. Biaya tetap
Yaitu biaya yang tidak bervariasi dengan produksi
atau penjualan, misalnya pada gaji karyawan.
b. Biaya variabel
Yaitu biaya yang bervariasi langsung dengan tingkat
produksi, misalnya untuk bahan produksi.
4. Menganalisis pesaing
Pada bagian ini perusahaan harus membandingkan
biaya dan harga dengan biaya yang ditetapkan oleh pesaing.
5. Memilih metode harga
Untuk langkah kelima ini perusahaan harus memilih salah
satu metode dari berbagai metode harga yang ada.
6. Memilih harga akhir
Pada pemilihan harga akhir, perusahaan harus
mempertimbangkan resiko dan keuntungan dalam menghadapi
reaksi konsumen yang mungkin kurang puas dengan apayang
diberikan oleh perusahaan.
F. Dimensi Strategi Harga
Menurut (Tjiptono dan Candra, 2007 : 179) Dimensi strategi
harga adalah sebagai berikut :
1. Harga merupakan pernyataan nilai suatu produk tersebut.
2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli.
15
3. Harga adalah determinan utama permintaan.
4. Harga bekaitan langsung dengan pendapatan dan laba.
5. Harga bersifat fleksibel.
6. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning.
7. Harga merupakan masalah nomor satu yang harus dihadapi
oleh para manajer.
G. Strategi Penyesuaian Harga
Terdapat tiga strategi penyesuaian harga yang bisa dipakai
oleh perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2008 : 485), yaitu :
a. Potongan Harga
Potongan harga artinya pembeli mendapatkan harga
yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dibayar. Untuk
menetapkan potongan harga harus didasarkan pada beberapa
hal :
1) Waktu pembayaran yang lebih awal
Misalnya pada saat klien harus membayar lunas
kontrak iklannya pada tanggal 17 April 2011. Tapi sebelum
tanggal tersebut atau tepatnya tanggal 15 April 2011 klien
sudah membayar lunas kontrak iklanya, maka klien tersebut
mendapat potongan harga.
2) Tingkat atau jumlah pembelian
16
Biasanya untuk klien yang beriklan lebih dari 5-10
iklan, maka akan mendapat potongan harga juga.
3) Pembelian Pada Musim Tertentu
Potongan harga dapat berupa potongan tunai,
potongan jumlah, dan potongan musiman.
b. Penetapan Harga Tersegmentasi
Menjual produk atau jasa dengan dua atau lebih harga,
dimana perbedaan harga tidak didasarkan pada perbedaan
biaya.
c. Penetapan Harga Promosi
Penetapan harga produk sementara dibawah harga
tertulis, dan beberapa kali bahkan dibawah biaya untuk
meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.
d. Penetapan Harga Nasional
Menyesuaikan harga untuk pasar nasional agar sama
dengan harga-harga lain yang telah beredar dipasar.
H. Strategi Harga Bauran Produk
Strategi ini bukanlah strategi yang mudah untuk dilakukan,
karena masing – masing produk mempunyai permintaan dan biaya
yang saling berkaitan. Selain itu masing – masing produk juga
memiliki tingkat persaingan yang berbeda – beda. Dalam strategi
17
harga ini dapat dibedakan empat situasi harga (Kotler dan
Armstrong, 2008 : 481) :
a. Harga Garis Produk
Umumnya suatu perusahaan tidak hanya memproduksi satu
jenis produk saja, tetapi banyak yang dihasilkan dalam suatu
garis (product line). Oleh karena itu harga yang ditetapkan
berbeda untuk tiap produk, agar dapat dikenali dengan mudah.
b. Harga Produk Pilihan
Pada strategi harga ini maksudnya perusahaan juga menjual
produk pelengkap dan akssesorisnya kepada konsumen,
sehingga konsumen bisa memilih produk yang diinginkannya.
c. Harga Paket Produk
Perusahaan menggabungkan beberapa produk dan
menawarkan paket tersebut pada harga yang lebih rendah.
d. Harga Produk Sampingan
Strategi harga ini perusahaan tidak hanya memproduksi
produk utama saja, tetapi juga produk atau jasa sampingan.
Produk sampingan yang dihasilkan ini biasanya bukan produk
yang berharga, tetapi sangat berfungsi sekali sebagai
pemasukan bagi sebuah perusahaan.
18
I. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Keterangan :
Penetapan harga yang baik dimulai dengan pemahaman
yang menyeluruh dari nilai yang diciptakan suatu produk bagi para
konsumen. Pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau
program pemasaran dan kemudian menetapkan harga. Harga
dihitung bersama-sama dengan variabel bauran pemasaran lainnya
sebelum program pemasaran ditetapkan.
Pada dasarnya perusahaan menetapkan harga sasaran
berdasarkan persepsi konsumen terhadap nilai suatu produk. Nilai
Konsumen
Nilai
Harga
Biaya
Produk
19
dan harga sasaran kemudian menghasilkan keputusan mengenai
rancangan produk dan berapa besar biaya yang dapat dimasukkan.
Sebagai hasilnya, penetapan harga dimulai dengan menganalisis
kebutuhan dan persepsi nilai konsumen dan harga kemudian
ditetapkan untuk menyamai nilai anggapan konsumen.
Pada akhirnya konsumenlah yang akan memilih apakah
harga suatu produk tersebut sudah tepat atau belum. Keputusan
penetapan harga, seperti keputusan bauran pemasaran lainnya,
harus dimulai dengan nilai konsumen secara efektif, penetapan
harga yang berorientasi pada konsumen akan melibatkan
pemahaman akan nilai yang dianggap konsumen dapat
menggantikan keuntungan yang mereka peroleh dari produk dan
penetapan harga yang menunjukkan nilai tersebut.
20
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan perkembangan perusahaan
Berdasarkan company profile terbitan tahun 2003, radio
SAS FM atau dengan kepanjangannya Sasana Adhi Swara
didirikan oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Atmajaya
Surakarta khususnya mahasiswa fakultas teknik. Setelah
mendapatkan Call sign atau disebut sebagai radio identity (radio
identity menunjukkan identitas radio), awal mula siaran radio
SAS FM dipancarluaskan pada tanggal 4 Agustus 1968 sebagai
siaran radio amatir.
Kemudian berdasarkan akta notaris nomor 33, Radio
SAS FM mengubah statusnya dari Radio Amatir menjadi
Perseroan Terbatas (PT) dan bernama PT. Sasana Adhi Swara
pada tanggal 25 Oktober 1970. Kemudian pada tanggal 20
Februari 1990 PT. Sasana Adhi Swara mendapatkan surat ijin
dari pemerintah dengan nomor 1075 / PT. 108 / DEFREK /1990
untuk dapat menggunakan frekuensi 103,35 MHz, namun
terhitung mulai tanggal 1 Mei 2004 frekuensi radio SAS FM
berubah menjadi 104,35 MHz. Perubahan frekuensi tersebut
21
terkait dengan adanya ketentuan pemerintah pada tahun 2004
yang lalu melalui Ditjen Pos dan Telekomunikasi yang telah
menetapkan master plan atau rencana induk frekuensi radio
khususnya bagi radio yang berada pada gelombang FM.
Rencana tersebut ditetapkan untuk membenahi alokasi peta
frekuensi sebagai antisipasi pesatnya perkembangan teknologi
dan informasi, dimana rencana induk tersebut didasarkan pada
UU No. 23 / 2002 mengenai ketentuan dan kebijakan penyiaran
yang semakin mendorong maraknya siaran radio dan televisi
baru di berbagai wilayah.
Dalam sejarahnya terdapat tiga lokasi yang pernah
digunakan oleh Radio SAS FM untuk memancarkan siarannya.
Yang pertama adalah di Jl. Honggowongso no.20 Surakarta
dimana dalam kali pertama radio SAS FM mengudara.
Kemudian yang ke dua berpindah tempat ke Jl. Benang AC 31
Surakarta dan yang ke tiga atau terakhir yang digunakan hingga
sekarang adalah di Solo Baru jalan Raya Solo Baru AA 19
Surakarta.
Radio SAS FM sebagai radio anak muda yang kreatif
dinamis dan aktif selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi
pendengarnya yang disebut sebagai SASFMER’S. yang
berusaha menerapkan prinsip think global act local. Muda tanpa
22
harus melanggar norma - norma yang berlaku dan selalu berdiri
pada jalur yang positif.
Radio SAS FM memang memberikan gambaran tentang
bagaimana anak muda jaman sekarang. Dalam perencanaan
siaran radio SAS FM memberikan total hiburan. Namun
pelaksanaan siaranya tidak melupakan untuk memberikan
informasi yang sedang aktual, baik berita, hiburan, tips-tips
seputar wanita dan karir namun tidak berkesan terlalu tua dalam
penyampaiannya.
a. Data Media
Nama Stasiun Radio : SAS FM
Posisi : Solo Cool Station
Badan Penyelenggara : PT. Radio Sasana Adhi Swara
Nomor ijin : PM 4 PIC / 1141
Alamat : Jl. Raya Solo Baru AA – 19
Telephone : 0271 – 622255
Fax : 0271 – 621634
Penanggung Jawab : NVR Ronny N. Setiabudi
Program Manajer : David Kisdi
Sales Manager : David Kisdi
23
b. Data Teknik
Frekuensi : 104,3 FM
Daya Pancar : Maksimum yang diijinkan oleh
pemerintah
Sistem antena : Vertical Omnidirectional, import /
build up
Radius Pancaran : 40 km efektif, meliputi Solo,
Karanganyar, Wonogiri, Klaten,
Kartasura, Boyolali, Sragen.
TX & Audio equipment : Computerize, Digitally, Import
Build Up, RVR, Orban Rolland,
Yamaha, Tascam, etc
c. Data Siaran
Format Musik : Khusus Indonesia
Komposisi lagu : Pop Indonesia 70%
: Pop Barat 30%
Jam siaran / On-Off Air : 05.00 – 01.00 (20 jam nonstop)
24
d. Target Pendengar
Usia / Age : 10 tahun – 18 tahun : 30%
: 19 tahun – 24 tahun : 40%
: 25 tahun – 39 tahun : 20%
: 40 tahun – up : 10%
Status Ekonomi Sosial : A : 15%
: B : 30%
: C : 45%
: D : 15%
Gender : Wanita : 55%
: Pria : 45%
Total Pendengar : 394.376 orang
e. Logo
Logo merupakan salah satu bagian dari usaha suatu
perusahaan maupun organisasi untuk melakukan upaya
promosi melalui gambar – gambar, simbol – simbol atau
huruf dan kata – kata ataupun kombinasi dari hal – hal
tersebut yang disusun sedemikian rupa. Begitu pula radio
SAS FM yang juga memiliki logo yang berfungsi sebagai
identitas dan sebagai pengingat bagi pendengarnya.
25
Gambar 3.1
Logo SAS FM
Keterangan :
Dengan bentuk persegi panjang logo SAS FM ini
menggambarkan satu kesatuan, kekuatan, dan
kebersamaan stasiun radio yang hadir di tengah-tengah
masyarakat yang membutuhkan sarana hiburan dan
informasi.
1) Simbol Nada
Simbol nada ini merupakan simbol bahwa SAS FM
adalah radio yang mengedepankan hiburan terutama
terhadap musik, baik musik domestik maupun
mancanegara.
2) Angka
Angka 104.3 merupakan frekuensi dari radio SAS
FM untuk memudahkan masyarakat mencari frekuensi
tersebut.
26
3) Huruf
Huruf SASFM merupakan simbol dari nama radio
SAS FM, sedangkan kata Good Music Good
Entertainment merupakan slogan dari SAS FM yang
berarti menyajikan musik yang bagus serta hiburan yang
bagus pula.
4) Warna
a) Kuning
Warna yang melambangkan kehangatan,
kecerdasan, dan perkembangan bagi radio SAS FM
serta merupakan warna penyatu unsur - unsur yang
ada didalamnya.
b) Biru
Merupakan warna langit serta lautan yang
diasosiasikan sebagai kedalaman, stabilitas, dan
jangkauan bagi SAS FM dalam menjalankan
bisnisnya.
c) Merah
Merupakan warna yang menunjukan kekuatan,
serta keberanian sebagai landasan bagi SAS FM
untuk memberikan hiburan dan informasi.
27
B. Struktur Organisasi
Gambar 3.2
Struktur Organisasi SAS FM
Station Manager NVR Ronny
Nurmila
Program Manager & Asisten Manager
David Kisdi
Diskotik Mr. Soso
Teknisi Mr. Ribut
Produksi SAS FM
Penyiar David Dewa Oka
Naomi Alinda Ayu
Reporter Dewa
Cleaning Service Mr. Agus
Administrasi Miss. Ningrum
FO Miss.
Sandra
Office Boy Mr. Ari
Security Mr. Toby
28
Struktur keorganisasian pada PT. Radio Sasana Adhi Swara
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Station Manager
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas
berjalannya proses, perencanaan rekruitmen, penugasan
dan pengorganisasian kerja.
2) Memberikan penilaian dan
melakukan pengendalian serta membimbing dan
mengembangkan seluruh sumber daya manusia yang
berada di bawah tanggung jawabnya.
3) Mendorong, mengamankan serta
memastikan terselenggaranya siaran dan segala
aspeknya, sesuai dengan format station dan target
audience yang telah ditetapkan perusahaan.
4) Selalu mendorong berjalannya
proses berkesinambungan, dalam mensosialisasikan,
mengkondisikan serta mengamankan segala hal yang
berhubungan dengan metode dan cara yang digunakan
perusahaan dalam mencapai sasaran kepada semua
karyawan yang terlibat dalam pencapaian sasaran.
5) Merumuskan kebijakan redaksi.
29
6) Merumuskan kebijakan
pemasaran dan promosi.
7) Penyelenggaraan rapat
perencanaan dan operasional, baik dipimpin sendiri atau
kuasanya (yang mendekati delegasi wewenang).
8) Membangun dan merawat citra
dan daya saing perusahaan agar tetap tinggi dalam
persepsi masyarakat pendengar maupun bagi pemasang
iklan.
9) Kerja sama dengan industri
perusahaan/instansi/lembaga lain sebagai upaya
mengembangkan radio.
10) Pembinaan karyawan
bawahannya, baik dalam mengembangkan karir maupun
kemampuan intelektual.
11) Penyusunan anggaran biaya
operasional untuk memelihara kelancaran kegiatan
keredaksian, pemasaran dan promosi.
b. BSO (Broadcast Service Officer)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjadi pelaksana harian bagi
kegiatan operasional keredaksian.
30
2) Memimpin dan membawahi para
bagian produksi, reporter, penyiar dan teknisi.
3) Mengkaji dan menilai daftar isian
atas hasil kerja atau prestasi reporter dan penyiar, untuk
menjadi dasar usulan kepada Station Manager.
4) Merencanakan format siaran,
penjadwalan kerja bagian produksi, reporter, dan penyiar.
5) Pendistribusian pekerjaan editor,
reporter, penyiar, scripwriter dan operator.
6) Memastikan persiapan logistik
siaran setiap jamnya termasuk script, lagu dan
sebagainya.
7) Pemilihan materi bagi editor,
penyiar dan reporter.
8) Pengecekan persiapan siaran
pada jam berikutnya.
c. SSO (Sales Service Officer)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjadi pelaksana kegiatan
operasional dan administrasi pemasaran, logistik dan
kerumahtanggaan kantor.
31
2) Mempertanggungjawabkan hasil
pelaksanaan kegiatannya kepada Station Manager.
3) Memberikan penilaian terhadap
kinerja staf yang menjadi tanggungjawabnya.
4) Menyediakan keperluan atau
penambahan peralatan kantor.
5) Membuat anggaran dan target
untuk bidang – bidang tugasnya.
d. Penyiar
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Melakukan pekerjaan penyiaran,
baik materi berita maupun materi non berita.
2) Membantu pelaksanaan
pekerjaan produksi.
3) Mempertanggungjawabkan
kegiatan operasionalnya, baik secara individual maupun
tim kepada editor atau Broadcast Service Officer.
4) Menyampaikan informasi dan
membacakan berita.
5) Menepati waktu siaran.
32
6) Membuat catatan atau script
tentang hal – hal yang akan disiarkan untuk melengkapi
script yang sudah dipersiapkan scriptwriter atau editor.
e. Reporter
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjadi pelaksana lapangan
dalam mencari dan mengumpulkan berita atau gosip
yang layak untuk disiarkan kepada pendengar radio.
2) Mempertanggungjawabkan
kegiatan operasionalnya, baik secara individual maupun
tim kepada bagian produksi.
3) Melakukan tugas fungsional atas
penunjukkan bagian produksi sesuai dengan
pengalaman dan pangkatnya dalam kerangka pembinaan
karir dengan kompensasi yang ditetapkan pejabat
keredaksian.
4) Pemeliharaan alat - alat reportase
dan kelengkapan redaksi lainnya.
5) Harus siap untuk melakukan
liputan dadakan kapanpun dan dimanapun dalam waktu
24 jam.
33
f. Produksi
Bagian produksi di SAS FM dikerjakan oleh para Penyiar,
yang mempunyai tugas :
1) Membuat iklan.
2) Melakukan proses rekaman,
pengeditan, dan produksi bahan siaran lainnya.
g. Teknisi
Mempunyai tugas dan tanggungt jawab sebagai berikut :
1) Memprogram komputer.
2) Menjaga data - data perusahaan.
3) Melakukan pengecekan dan
perawatan peralatan siaran agar berfungsi sebagaimana
mestinya.
4) Memperbaiki kerusakan peralatan
yang berhubungan dengan media elektronik.
h. Diskotik
Mempunyai tugas dan wewenang serta tanggung jawab
sebagai berikut :
1) Menyimpan dan menjaga file - file
lagu.
34
2) Mengatur lagu - lagu yang akan
masuk daftar suatu program acara.
i. Administrasi
Mempunyai tugas dan wewenang serta tanggung jawab
sebagai berikut :
1) Mempunyai tugas untuk
mengatur keluar masuknya keuangan perusahaan.
2) Memiliki wewenang untuk
mengetahui keperluan dari pengeluaran anggaran dalam
perusahaan.
3) Menyediakan anggaran
keuangan bagi keperluan atau kebutuhan perusahaan.
4) Menjaga kestabilan anggaran
keuangan dalam perusahaan.
5) Membuat pembukuan anggaran
perusahaan.
6) Mempertanggungjawabkan hasil
pelaksanaan kegiatannya kepada Sales Service
Manager.
j. Front Officer
35
Bertugas melayani tamu serta pendengar apabila ada yang
dipertanyakan di kantor perusahaan yang bertempat di
depan.
k. Office Boy
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1) Menyediakan makan dan minum
para karyawan.
2) Menyediakan minum untuk tamu.
l. Cleaning Service
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjaga kebersihan lingkungan
perusahaan, ruang-ruang kerja dan studio siaran, juga
pelataran kantor.
2) Membersihkan peralatan kantor.
3) Menjamin ruangan sudah bersih
sebelum jam kerja.
m. Security
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
36
1) Menjaga keamanan sekitar
perusahaan agar tercipta situasi dan kondisi yang
kondusif.
2) Menjaga peralatan dan
perlengkapan milik perusahaan.
3) Mengatur kendaraan yang parkir
dan menjaga keamanan di pelataran parkir.
C. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian dan Tujuan Magang Kerja
Program Magang Kerja merupakan suatu upaya
mengarahkan mahasiswa agar dapat merasakan situasi dunia
kerja, melihat, dan melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan program studinya. Kegiatan magang kerja ini
merupakan sebuah kegiatan penunjang perkuliahan dan
merupakan kegiatan intrakulikuler yang bersifat wajib diikuti
oleh semua mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan berorientasi pada
dunia kerja/ dunia usaha.
Adapun tujuan dari magang kerja itu sendiri adalah :
a. Agar mahasiswa dapat mengamati permasalahan yang
ada pada dunia kerja serta dapat belajar dan
memperoleh pangalaman secara langsung di lapangan
37
tentang berbagai persoalan yang dihadapai
perusahaan/instansi tempat magang.
b. Agar mahasiswa dapat melakukan adaptasi terhadap
dunia kerja/ dunia usaha yang belum pernah mereka
masuki atau jalankan, sehingga dapat menciptakan
tenaga terampil yang siap kerja serta mampu
mengembangkan diri secara professional sesuai dengan
bidangnya.
2. Pelaksanaan dan Kegiatan Magang
a. Lokasi Magang Kerja
Penulis melakukan magang kerja di PT. Radio Sasana Adhi
Swara yang beralamat di Jalan Raya Solo Baru AA – 19,
Solo, 57552, telp : 0271 – 622255, Fax 0271 – 621634
b. Jangka waktu magang kerja
Penulis melakukan magang kerja di perusahaan stasiun
radio Sasana Adhi swara selama satu bulan, yaitu mulai
tanggal 1 Februari – 3 Maret 2010, dengan perincian masuk
selama 5 hari dalam satu minggu, hari Sabtu, Minggu, dan
hari besar tertentu libur.
c. Kegiatan magang kerja
Penulis dalam melakukan magang kerja di PT. Radio
Sasana Adhi Swara tidak mengikuti jadwal kerja seperti
38
karyawan lainnya. Pada waktu magang kerja, penulis
mengadakan wawancara kepada Bapak David Kisdi selaku
Assisten Marketing Manager di stasiun radio Sasana Adhi
Swara serta para karyawan untuk mendapatkan data yang
diperlukan untuk penulisan laporan tugas akhir.
3. Manfaat Magang Kerja bagi Penulis
Manfaat magang kerja yang dirasakan penulis adalah
penulis dapat menambah pengetahuan tentang perusahaan
radio SAS FM, mulai dari sistem pencarian iklan, produksi iklan,
strategi harga iklan, serta promosi iklan dan dapat mengetahui
sifat-sifat konsumen atau klien yang berbeda-beda dan belajar
mengatasi masalah yang timbul atas keluhan dari konsumen
atau klien.
D. Pembahasan
Analisis data yang telah penulis lakukan menemukan hasil
penelitian tentang strategi harga iklan yang digunakan perusahan
stasiun radio SAS FM serta strategi penetapan harga yang paling
tepat bagi perusahaan tersebut. Untuk bisa mendapatkan hasil
penelitian yang sesuai, penulis melakukan observasi dan juga
interview dengan beberapa karyawan serta penyiar di radio SAS
FM Solo Baru.
39
1. Strategi Penetapan Harga yang Digunakan oleh stasiun
radio SAS FM Solo Baru
Strategi penetapan harga merupakan strategi yang
sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Strategi
harga yang digunakan sangat membantu pemilik usaha
untuk mendapatkan keseluruhan persaingan pasar iklan
yang ada serta hasil laba yang lebih besar juga. Adapun
daftar tarif harga dari jenis dan durasi iklan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan radio SAS FM Solo Baru adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Daftar Harga Iklan di Radio SAS FM
Jenis Iklan Harga Durasi
Spot
Rp 150,000.00 30 detik
Rp 200,000.00 60 detik
Adlib Rp 400,000.00 60 detik
Talk Show Rp 6,000,000.00 60 menit
Sumber : SAS FM
40
Keterangan :
a. Spot
Merupakan jenis iklan yang terdiri dari suara
manusia diiringi dengan lagu, suara instrumen musik
ataupun musik pengiring.
b. Adlib
Merupakan iklan yang hanya terdiri dari suara
manusia saja tanpa lagu atau musik pengiring, yang
dibawakan atau dibacakan oleh penyiar radio secara
langsung.
c. Talkshow
Merupakan bentuk iklan berupa dialog atau ulasan
dengan nara sumber secara langsung terhadap produk
yang akan di tawarkan atau diiklankan.
Dari tabel di atas, terlihat beberapa jenis iklan dan
daftar harganya dari perusahaan stasiun radio SAS FM.
Tanpa adanya strategi penetapan harga, usaha yang
didirikan bisa saja bangkrut. Seperti halnya yang dilakukan
oleh perusahaan stasiun radio SAS FM. Perusahaan ini
sangat memperhitungkan harga yang ditawarkan untuk bisa
meraih klien untuk beriklan di radio SAS FM. Perusahaan
menerapkan beberapa strategi harga untuk bisa menarik
41
klien lebih banyak lagi, tentunya untuk klien supaya mereka
mau beriklan diradio SAS FM, strategi harga yang diterapkan
sebagai berikut :
a. Harga Bundel (Bundel Pricing)
Bundling pricing adalah penawaran dua atau
lebih produk yang berbeda untuk penjualan pada satu
harga. Perusahaan menerapkan strategi harga ini
biasanya untuk iklan yang dirasa kurang laku pada
bulan-bulan tertentu dan masih memungkinkan untuk
beriklan. Caranya yaitu dari pihak perusahaan radio
SAS FM mengkomunikasikan ke klien tentang
penggabungan dua iklan yang berbeda . Misalnya,
pada awal tahun yang dirasa perusahaan pada awal
tahun tersebut sangat sulit sekali mencari klien untuk
beriklan di perusahaan tersebut, hal ini dimaksudkan
agar klien lebih tertarik dan berminat untuk beriklan
diradio SAS FM. Dan pada awal – awal tahun
biasanya dari pihak perusahaan memberikan diskon
bagi klien yang mau beriklan pada bulan tersebut.
Perusahaan menetapkan strategi harga ini dengan
tujuan untuk mencari klien sebanyak mungkin supaya
mau beriklan pada periode bulan tersebut.
42
Sebagai contoh, dapat dilihat di perusahaan
radio SAS FM, harga untuk sebuah jenis iklan spot
misalnya, biasanya kalau pada pertengahan tahun
harga jenis iklan spot mencapai Rp 150.000,00 - Rp
200.000,00. Misalnya jika klien beriklan pada periode
bulan januari - maret dimana pada saat periode bulan
tersebut sangat sepi sekali pengiklan di radio. mereka
dapat membayar lebih murah dari harga normal yang
ditawarkan. Oleh karena itu perusahaan menerapkan
strategi harga bundling pricing untuk menarik klien
supaya mau beriklan pada periode awal tahun.
b. Potongan Harga (Discount)
Ada satu lagi strategi yang juga diterapkan oleh
perusahaan stasiun radio SAS FM. Strategi tersebut
adalah potongan harga. Perusahaan melakukan
strategi ini untuk menghargai klien atas respon
tertentu terhadap perusahaan. Potongan harga ini
diterapkan oleh perusahaan pada saat terjadi kontrak
iklan yang berdurasi cukup lama. Misalnya klien
beriklan dengan durasi kontrak 1 tahun pada jenis
iklan spot, selama ini setiap beriklan dalam waktu
yang cukup lama biasanya dari pihak perusahaan
43
memberikan potongan harga sebesar 10% sampai
25% yang berarti semakin lama kontrak iklannya
semakin besar juga potongan harganya (dengan
batas maksimal potongan harga 25%).
Strategi ini dilakukan pada saat proses kontrak
iklan yang berdurasi cukup lama, perusahaan
memberikan potongan harga ketika klien sudah deal
kontrak iklan dengan perusahaan stasiun radio SAS
FM. Perusahaan ini tidak dapat memprekdisikan
selang waktu penggunaan strategi ini, dikarenakan
strategi ini berlaku ketika klien akan melakukan
kontrak iklan yang cukup lama pada perusahaan radio
SAS FM tersebut.
c. Strategi Harga Rendah (Loss Leader)
Loss Leader adalah strategi yang menekankan
pada upaya perusahaan untuk menarik minat klien
supaya mau beriklan di perusahaan tersebut.
Perusahaan radio SAS FM menerapkan strategi ini
untuk semua jenis iklannya. Hal tersebut dikarenakan
perusahaan radio SAS FM dapat membuat iklan
dengan kualitas yang sama, akan tetapi harga yang
ditetapkan lebih rendah dari para pesaing.
Perusahaan radio SAS FM berani menetapkan
44
strategi ini dikarenakan pihak perusahaan tidak mau
kalah bersaing dengan perusahaan radio yang lain.
Strategi ini diterapkan perusahaan dengan cara
mengkomunikasikan secara langsung kepada klien.
Maksud dari strategi ini adalah perusahaan radio SAS
FM dapat membuat produk iklan yang sama dengan
produk iklan yang lain dengan harga yang lebih
murah, kualitas sama, serta dengan durasi iklan yang
sama pula. Biasanya klien datang ke perusahaan
radio SAS FM bernegosiasi dengan perusahaan
tentang harga iklan yang dipasang oleh perusahaan
stasiun radio lain yang diinginkan. Perusahaan radio
SAS FM lalu mencermati jenis iklan yang akan
dipasang tersebut dengan teliti dan kemudian
menentukan harga di bawah harga jenis iklan yang
lain tersebut. Strategi ini diterapkan perusahaan radio
SAS FM sejak tahun 2001 sampai sekarang. Secara
terus - menerus perusahaan radio SAS FM terus
menawarkan strategi ini kepada klien. Maksudnya
pihak perusahaan menerapkan strategi ini bukan
hanya pada even - even atau perieode tertentu saja.
Akan tetapi setiap tahun perusahaan radio SAS FM
menerapkan strategi ini.
45
2. Strategi Penetapan Harga yang Paling Tepat
bagi Perusahaan Radio SAS FM Solo Baru
Setelah menerapkan beberapa strategi harga,
perusahaan bisa melihat hasil dari penerapan strategi
tersebut. Perusahaan juga bisa tahu strategi yang paling
tepat digunakan untuk penjualan produknya iklannya. Dari
analisis yang telah dilakukan, strategi penetapan harga yang
paling tepat bagi perusahaan radio SAS FM adalah Strategi
Harga Rendah.
Penggunaan strategi ini dirasa yang paling tepat
dikarenakan dapat menarik perhatian dari klien untuk
beriklan di stasiun radio SAS FM dengan harganya yang
murah. Arti murah disini maksudnya perusahaan radio SAS
FM dapat menetapkan harga iklan di bawah pesaing dengan
kualitas, durasi iklan dan jenis iklan yang sama. Selain itu
dengan menerapkan strategi ini, perusahaan tidak
mengalami banyak kesulitan. Maksudnya dengan melakukan
strategi ini pihak perusahaan mampu bersaing dengan
perusahaan lain dalam hal mempromosikan produk iklannya.
46
Tabel 3.2
Perbandingan harga iklan di stasiun radio SAS FM
dengan stasiun radio lain
Jenis Iklan Durasi Radio SAS FM Radio yang lain
Spot
30 detik Rp 150,000.00 Rp 175,000.00
60 detik Rp 200,000.00 Rp 250,000.00
Adlib 60 detik RP 400,000.00 Rp 450,000.00
Talk Show 60 menit Rp 6,000,000.00 Rp 6,250,000.00
Sumber : SAS FM
Dari tabel diatas, diperoleh bahwa harga iklan untuk
jenis iklan Spot untuk durasi 30 detik dan 60 detik di stasiun
radio SAS FM lebih murah dibandingkan dengan stasiun
radio yang lain dengan selisih harga antara Rp 25,000.00
sampai Rp 50,000.00 Sedangkan untuk harga iklan Adlib
mempunyai selisih sebesar Rp 50,000.00. Sedangkan untuk
jenis iklan Talk Show mempunyai selisih harga sebesar Rp
250,000.00.
47
Tabel 3.3
Daftar iklan yang pernah di selenggarakan di stasiun
radio SAS FM pada periode bulan Februari sampai April
Nama
perusahaan Jenis iklan Durasi iklan
Durasi
kontrak iklan
Rumah Makan
Lombok ijo Adlib 60 Detik 1 Bulan
Larissa Spot 30 Detik 3 Bulan
Toko Tanjung
Makmur Adlib 60 Detik 1 Tahun
Roti Kecil Spot 30 Detik 6 Bulan
Solonet Adlib 60 Detik 1 Tahun
Ayam Goreng
Mulyani Adlib 60 Detik 2 Bulan
ELTI Spot 60 Detik 6 Bulan
Sumber : SAS FM
48
Dari table di atas dapat diketahui bahwa iklan lokal
yang paling loyal terhadap perusahaan radio SAS FM adalah
toko sepeda Tanjung Makmur dan Solonet. Dimana Solonet
sendiri yang menyuplai area hotspot di kantor stasiun radio
SAS FM. Sedangkan iklan yang baru masuk merupakan uji
coba bagi perusahaan itu sendiri yang mengiklankan
produknya yang dijual kepada konsumen supaya mendapat
perhatian dari konsumen – konsumen baru.
49
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada
bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
oleh penulis sebagai berikut:
1. Strategi penetapan harga yang diterapkan pada
perusahaan stasiun radio SAS FM adalah sebagai berikut :
a. Strategi Harga Bundel (Bundel Pricing)
b. Strategi Potongan Harga (Discount)
c. Strategi Harga Rendah (Loss Leader)
2. Strategi penetapan harga yang paling tepat untuk
perusahaan stasiun radio SAS FM adalah strategi harga rendah
(loss leader). Karena dengan menerapkan strategi loss leader
ini perusahaan dapat menarik banyak klien yang akan
mengiklankan produk usahanya di stasiun radio SAS FM
daripada memilih ke perusahaan stasiun radio yang lain yang
ada di daerah surakarta dan sekitarnya. Dengan menetapkan
strategi harga rendah, maka perusahaan stasiun radio SAS FM
semakin dikenal oleh para kliennya dengan harga murah tetapi
tidak murahan.
50
B. Saran
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dan
kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran yang
mungkin bisa dilakukan oleh perusahaan stasiun radio SAS FM
pada periode – periode selanjutnya agar supaya nantinya
perusahaan radio tersebut lebih maju dan berkembang dan menjadi
pelopor buat radio – radio yang ada di sekitar solo dan sekitarnya.
Saran tersebut dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Strategi Harga Bundel (Bundel Pricing)
Strategi Bundel Pricing yang selama ini dilakukan
perusahaan stasiun radio SAS FM hanya diterapkan pada
even - even tertentu saja seperti seperti pada periode awal
tahun saja. Sebaiknya perusahaan stasiun radio SAS FM
menetapkan strategi ini menggunakan siklus waktu yang
tepat. Bisa dua atau tiga bulan sekali. Selain itu produk iklan
yang di bundel harus lebih bervariasi lagi agar klien lebih
tertarik untuk beriklan di perusahaan radio SAS FM.
2. Strategi Potongan Harga (Discount)
Strategi potongan harga untuk kuantitas atau
pembelian partai besar seharusnya perusahaan radio SAS
FM sudah menetapkan diskon diawal, bukan pada waktu
klien akan beriklan dalam waktu yang cukup lama.
Penetapan potongan harga diawal tersebut agar klien lebih
51
tertarik untuk beriklan dalam waktu yang cukup lama serta
supaya nantinya klien tersebut akan loyal terhadap
perusahaan stasiun radio SAS FM.
3. Strategi Harga Rendah (Loos Leader)
Sebaiknya strategi ini harus tetap dipertahankan oleh
perusahaan stasiun radio SAS FM, karena melalui strategi
ini perusahaan radio SAS FM tetap eksis sampai sekarang.
Dan dengan strategi ini perusahaan stasiun radio SAS FM
bisa bertahan dengan persaingan iklan dengan perusahaan
stasiun radio lain yang ada di Surakarta dan sekitarnya.
Diantara ketiga strategi harga di atas yang paling sesuai
untuk perusahaan stasiun radio SAS FM adalah strategi harga
rendah, karena dengan menggunakan strategi harga rendah
perusahaan stasiun radio SAS FM dapat mengambil keuntungan
yang lebih besar dibandingkan dengan strategi – strategi yang ada
di atas.Dibandingkan dengan strategi harga bundel dan strategi
potongan harga strategi harga rendah yang paling bagus untuk
perusahaan stasiun radio SAS FM.