Transcript
Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian (SP)

Disusun Oleh:

SURYADI

NIM. 107092003007

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1435 H

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

Oleh:

Suryadi

NIM . 107092003007

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1435 H

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK
Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

PERNYATAAN

DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, April 2013

Hesti Puspita Sari

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Suryadi

Tempat/Tgl Lahir : Bogor, 16 November 1987

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Sudah Menikah

HP : 0838 9912 3385

No. KTP : 3276031611870002

Alamat : Kp. Kupu RT 004/006 No.27 Kelurahan Pasirputih

Kec.Sawangan, Kota Depok

E-Mail : [email protected]

Motto : Hidup adalah tentang belajar, memperbaiki

diri dan berbagi kepada orang lain

II. PENDIDIKAN FORMAL

o SDN Pasirputih 02 1995-2001

o SMPN 9 Depok 2001-2004

o SMAN 5 Depok 2004-2007

o Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2007-2014

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Pramuka SDN Pasirputih 02

2. Anggota Pramuka SMPN 9 Depok

3. Wakil Ketua ROHIS SMAN 5 Depok

4. Ketua Salam 5- FA ROHIS SMAN 5 Depok

5. Ketua Biruni- FA ROHIS SMPN 9 Depok

6. Kadiv PSDM Komda FST LDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Ketua DPMJ Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Anggota Departemen Kerohanian, Seni dan Olahraga BEMJ Agrinisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Bimbel Master Q

2. PILLAR Business Accelerator

3. Trigas International

4. Maslahat Insani

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

RINGKASAN

SURYADI. Strategi Pengembangan Pasar Segar Depok (Di bawah bimbingan

Dr. Iskandar Andi Nuhung dan Rizki Adi Puspita Sari,SP,MM)

Pasar merupakan tempat dimana terjadi transaksi jual beli. Selain itu, pasar

juga menjadi tepat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

merupakan pusat penggerak perekonomian masyarakat. Pasar tradisional

merupakan saluran penting dalam proses distribusi produk-produk agribisnis yang

sebagian besar merupakan produk pangan kebutuhan sehari-hari. Beragam produk

pangan yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat sebagian besar beredar dan

terdistribusikan melalui sistem perdagangan yang terjadi di pasar tradisional.

Seiring dengan perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat yang berubah,

standar hidup meningkat menuntut yang lebih dari sekedar membeli produk-

produk pangan kebutuhan sehari-hari. Faktor kenyamanan menjadi sesuatu yang

diharapkan dan menjadi daya tarik pasar tradisional.

Terdapat 12 pasar tradisional dan 11 pasar moderen di Kota Depok. Selain

itu, sejak tahun 2010 di Kota Depok telah berdiri sebuah pasar tradisional dengan

konsep moderen, yaitu Pasar Segar Depok yang berlokasi di Jalan Tole Iskandar.

Kehadiran Pasar Segar Depok ini merupakan salahsatu upaya untuk

memperbaharui citra pasar tradisional sehingga bisa bersaing dengan pasar

swalayan. Pasar Segar Depok menawarkan suasana belanja nyaman, aman, dan

mempertahankan mekanisme tawar - menawar antar penjual dan pembeli. Pasar

Segar sebagai konsep baru yang menawarkan kenyamanan dalam berbelanja,

fasilitas yang memadai, penataan yang rapih, higienis, tetap mengedepankan

tradisi berbelanja ala tradisional dengan sistem transaksi tawar-menawar, dan

dapat memberdayakan para pedagang seharusnya memiliki tempat yang cukup

baik di hati masyarakat sebagai tempat berbelanja. Tiga setengah tahun

beroperasi, Pasar Segar Depok belum berkembang secara signifikan setidaknya

dilihat dari jumlah pedagang dan jumlah pengunjung yang datang ke Pasar Segar

Depok.

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui kondisi internal dan

eksternal yang dihadapi Pasar Segar Depok dan mengetahui apa saja yang

menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bagi Pasar Segar

Depok. (2) Mengetahui alternatif strategi apakah yang dapat diterapkan untuk

mengembangkan Pasar Segar Depok.

Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Segar Depok yang berlokasi di Jalan

Tole Iskandar, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Pemilihan lokasi penelitian

ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Pasar Segar Depok

merupakan pasar tradisional dengan konsep moderen yang pertama di Kota Depok

dan sedang dalam masa pengembangan. Penelitian ini dilaksanakan pada 7

September 2012 s.d 30 Nopember 2012. Data penelitian dikumpulkan dengan

menggunakan teknik observasi (pengamatan), wawancara, pengisian kuisioner

dan studi dokumentasi. Analisis dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif

melalui pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis kualitatif digunakan

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

untuk mengetahui lingkungan perusahaan terkait dengan kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Alat analisis yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah: Matriks IFE, Matriks EFE, Matrik IE dan

Matriks SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan kondisi internal Pasar Segar Depok kuat

berdasarkan hasil analisis faktor strategis internal dengan nilai total skor sebesar

2,76200. Sedangkan untuk nilai total skor faktor lingkungan eksternal sebesar

3,03132 yang berarti Pasar Segar Depok merespon dengan baik kondisi eksternal

baik peluang maupun ancaman. Perumusan alternatif strategi dengan

menggunakan Matriks SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi, yaitu (1)

Restrukturisasi, (2) Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, (3)

Membangun sistem operasional kerja, (4) Meningkatkan keahlian dan

keterampilan sumberdaya manusia, (5) Meningkatkan aktifitas promosi, (6)

Mengintensifkan komunikasi dan konsolidasi dengan para pemilik unit dan

pedagang dan (7) Meningkatkan pelayanan dan fasilitas pendukung.

Kata Kunci : Strategi, Manajemen Strategis, Pasar Tradisional, SWOT,

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’ala atas berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya penelitian dan penyusunan

skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Shalawat beserta salam tercurah pada

junjungan alam, Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wa Salam, beserta keluarga,

sahabat dan orang-orang yang senantiasa memegang sunnah beliau hingga akhir

zaman.

Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Penulis baik dalam

pelaksanaan penelitian maupun penyusunan skripsi ini, baik secara materil

maupun non-materil, karena tanpa bantuan semua pihak yang terlibat skripsi ini

tidak akan dapat tersusun dengan baik. Terimakasih khususnya Penulis tujukan

kepada:

1. Dr.Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengesahkan karya tulis

ini sebagai skripsi.

2. Ketua Program Studi Agribisnis, Bpk. Drs. Acep Muhib,MM selaku Ketua

Program Studi Agribisnis yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menimba dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan.

3. Dosen Pembimbing, yaitu Bpk. Dr. Iskandar Andi Nuhung selaku Dosen

Pembimbing I yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan,

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

ii

serta meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran sampai selesainya penulisan

skripsi ini.

4. Ibu Rizki Adi Puspita Sari,SP,MM selaku Dosen Pembimbing II sekaligus

sekretaris Program Studi Agribisnis. yang telah membimbing dengan sabar

dan banyak memberikan pencerahan.

5. Bapak Dr.Akhmad Riyadi Wastra selaku Dosen Penguji I dalam sidang

munaqosyah Penulis yang telah memberikan kritik, saran, dan masukan yang

berharga untuk perbaikan skripsi ini.

6. Bapak Ir.Mudatsir Najamuddin,MM selaku Dosen Penguji II dalam sidang

munaqosyah Penulis yang telah memberikan kritik, saran, dan masukan yang

berharga untuk perbaikan skripsi ini.

7. Manajemen Pasar Segar Depok dan BSA Land yang telah memberikan

kesempatan untuk mengadakan penelitian di Pasar Segar Depok dan

memberikan informasi yang Penulis butuhkan.

8. Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan Fakultas

Sains dan Teknologi yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi

kepustakaan.

9. Dosen-dosen Program Studi Agribisnis yang telah mentransfer ilmu, wawasan

selama masa perkuliahan dan membantu serta memberi tuntunan yang

berharga dalam penusunan skripsi ini.

10. Keluarga besar Penulis, Bapak, Ibu, adik-adik, dan khususnya istri saya Hesti

Puspita Sari yang telah memberikan dukungan yang besar bagi Penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

iii

11. Rekan-rekan sejawat Mahasiswa Agribisnis, khususnya Mahasiswa Agribisnis

Angkatan 2007.

12. Rekan-rekan kerja di Pillar Business Accelerator, Trigas International dan

Maslahat Insani.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, Penulis mohon maaf jika ada kekurangan. Penulis juga

mengharapkan masukan berupa, kritik, dan saran yang membangun demi

membantu perbaikan dan penyempurnaan dalam penulisan skripsi ini.

Jakarta, Maret 2014

` Penulis

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang ......................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ... ............................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian .................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian .................................................. 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ....................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar ........................................................................ 6

2.1.1. Pasar Tradisional ........................................... 6

2.1.2. Pasar Moderen .............................................. 10

2.2. Manajemen Strategis ............................................... 12

2.2.1. Tahapan dalam Manajemen Strategis ............ 13

2.2.2. Model Manajemen Strategis ......................... 13

2.2.3. Tipe Strategis ................................................ 14

2.2.4. Kerangka Perumusan Strategi ....................... 18

2.2.5. Analisis Lingkungan Organisasi ................... 21

2.1.3.5.1. Lingkungan Internal ...................... 22

2.1.3.5.2. Lingkungan Eksternal ................... 23

2.3. Pengertian Pengembangan ...................................... 24

2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual ............................ 24

2.5. Penelitian Terdahulu ........... ................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................. 30

3.2. Data Penelitian ........................................................ 30

3.2.1. Jenis dan Sumber Data .................................. 30

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

v

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data .... ....................... 31

3.3. Metode Analisis Data .............................................. 33

3.3.1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) .... 33

3.3.2. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE).. 35

3.3.3. Matrik Internal – Eksternal (IE) ....... ........... 37

3.3.4. Matrik Strenghts-Weaknesses-Opportunities-

Threats (SWOT) ........................................... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Profil Pasar Segar Depok ........................................ 41

4.1.1. Visi, Misi dan Tujuan Pasar Segar Depok .... 42

4.1.2. Struktur Organisasi ....................................... 42

4.1.3. Fasilitas ......................................................... 44

4.2. Strategi Pemasaran .................................................. 45

4.2.1. Segmentasi .................................................... 45

4.2.2. Target ............................................................ 45

4.2.3. Penentuan Posisi ........................................... 46

4.2.4. Bauran Pemasaran ......................................... 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ........... 49

5.1.1. Lingkungan Internal ...................................... 49

5.1.1.1. Aspek Manajemen .... ....................... 51

5.1.1.2. Aspek Pemasaran .............................. 51

5.1.1.3. Aspek Keuangan ............................... 53

5.1.1.4. Aspek Produksi/Operasi ................... 54

5.1.1.5. Aspek Penelitian dan

Pengembangan .................................. 55

5.1.1.6. Aspek Sistem Informasi Manajemen.. 55

5.1.2. Lingkungan eksternal ................................... 57

5.1.2.1. Faktor Ekonomi ................................ 57

5.1.2.2. Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan

Lingkungan ...................................... 59

5.1.2.3. Faktor Politik, Hukum dan

Pemerintahan ................................... 61

5.1.2.4. Faktor Teknologi .............................. 62

5.1.2.5. Faktor Kekuatan Persaingan ............. 63

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

vi

5.2. Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal dan

Eksternal Pasar Segar Depok .................................. 70

5.2.1. Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal .. 71

5.2.1.1. Kekuatan ........................................... 72

5.2.1.2. Kelemahan ........................................ 83

5.2.2. Identifikasi Faktor-faktor Strategis

Eksternal ....................................................... 89

5.2.2.1. Peluang ............................................. 91

5.2.2.2. Ancaman .......................................... 101

5.3. Perumusan Alternatif Strategi ................................. 106

5.3.1. Matrik IFE .... ............................................... 106

5.3.2. Matriks EFE .................................................. 108

5.3.3. Matrik IE ....................................................... 111

5.3.4. Matriks SWOT .............................................. 113

5.3.5. Alternatif Perumusan Strategi Pengembangan

Pasar Segar Depok .... ................................... 115

5.3.5.1. Strategi SO ....................................... 115

5.3.5.2. Strategi ST .... ................................... 119

5.3.5.3. Strategi WO ...................................... 121

5.3.5.4. Strategi WT ...................................... 122

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ............................................................. 126

5.2. Saran ....................................................................... 128

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 127

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kondisi Pasar Segar Depok, Pasar Segar Bekasi dan Pasar

Segar Bintaro ................................................................... 3

Tabel 2. Narasumber Penelitian ...................................................... 30

Tabel 3. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ........................ 35

Tabel 4. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) .................... 37

Tabel 5. Matriks Strenghts-Weaknesses-Opportunities-Threats

(SWOT) ............................................................................ 40

Tabel 6. Faktor-faktor Strategis Internal ......................................... 71

Tabel 7. Faktor-faktor Strategis Eksternal ...................................... 90

Tabel 8. Tingkat Pendidikan Tertinggi Penduduk Kota Depok ...... 96

Tabel 9. Data Penduduk Kota Depok Menurut Agama

yang Dianut ...................................................................... 97

Tabel 10. Jumlah Bencana Alam di Kota Depok Berdasarkan

Jenisnya ............................................................................ 99

Tabel 11. Hasil Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ................ 107

Tabel 12. Hasil Matrik Eksternal Factor Evaluation (EFE)............. 109

Tabel 13. Hasil Matriks Strenghts-Weaknesses-Opportunities-Threats

(SWOT) ............................................................................ 114

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Komprehensif Manajemen Strategis .................. 14

Gambar 2. Diagram Kerangka Konseptual ...................................... 26

Gambar 3. Bagan Matriks Internal – Eksternal (IE) ........................ 38

Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi Pasar Segar Depok .............. 43

Gambar 5. Bagan Struktur Organisasi Pasar Segar Depok .............. 75

Gambar 6. Hasil Matrik Matriks Internal – Eksternal (IE) ............... 112

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuisioner Identifikasi dan Pemberian Peringkat .......... 133

Lampiran 2. Kuisioner Penentuan Bobot .......................................... 137

Lampiran 3. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating ..... 141

Lampiran 4. Input Kuisioner Penentuan Bobot ................................ 151

Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Input Kuisioner .............................. 161

Lampiran 6. Denah Kawasan Sekitar Pasar Segar Depok ................ 163

Lampiran 7. Foto Suasana Pasar Segar Depok ................................. 164

Lampiran 8. Tata Letak (Layout) Pasar Segar Depok ...................... 165

Lampiran 9. Surat Pengajuan Penelitian …………………………... 166

Lampiran 10. Surat Rekomendasi Penelitian ……………………… 167

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar merupakan tempat dimana terjadi transaksi jual beli. Selain itu, pasar

tidak hanya menjadi tepat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari, pasar juga merupakan pusat penggerak perekonomian masyarakat. Pasar

tradisional merupakan saluran penting dalam proses distribusi produk-produk

agribisnis yang sebagian besar merupakan produk pangan kebutuhan sehari-hari.

Beragam produk pangan yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat sebagian

besar beredar dan terdistribusikan melalui sistem perdagangan yang terjadi di

pasar tradisional. Seiring dengan perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat

yang berubah, standar hidup meningkat menuntut yang lebih dari sekedar

membeli produk-produk pangan kebutuhan sehari-hari. Faktor kenyamanan

menjadi sesuatu yang diharapkan dan menjadi daya tarik pasar tradisional.

Meskipun selama ini identik dengan kesan jorok, kumuh, pengap, bau dan

becek, berdasarkan observasi Penulis, pasar tradisional masih menjadi tempat

favorit bagi sebagian masyarakat untuk berbelanja. Senada dengan itu, hasil

survey AC Nielson pada tahun 2010 juga menunjukan 29% masyarakat tetap

menyukai berbelanja di pasar tradisional. Para pedagang, pengelola pasar, dan

perwakilan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan

bahwa hal penting yang harus dilakukan untuk menjamin keberadaan pasar

tradisional adalah dengan memperbaiki infrastuktur pasar tradisional, penataan

ulang para Pedagang Kaki Lima (PKL), dan penciptaan praktik pengelolaan pasar

yang lebih baik. Kebanyakan para pedagang secara terbuka mengatakan

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

2

keyakinan mereka bahwa kehadiran supermarket tidak akan menyingkirkan

kegiatan bisnis mereka bila persyaratan di atas terpenuhi (Harmanto, 2007). Bagi

sebagian masyarakat berbelanja di pasar tradisional menjadi pilihan dengan alasan

harga yang lebih terjangkau, bisa melakukan tawar - menawar harga dan

pengalaman berbelanja yang kental dengan interaksi sosial yang tidak ada jika

dilakukan di pasar swalayan. Pasar tradisional masih memiliki porsi yang cukup

besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok tahun 2010

menyebutkan, terdapat 12 pasar tradisional dan 11 pasar moderen (swalayan) di

Kota Depok. Selain 12 pasar tradisional dan 11 pasar moderen yang sudah ada,

sejak tahun 2010 di Kota Depok telah berdiri sebuah pasar tradisional dengan

konsep moderen, yaitu Pasar Segar Depok yang berlokasi di Jalan Tole Iskandar.

Kehadiran Pasar Segar Depok ini merupakan salahsatu upaya untuk

memperbaharui citra pasar tradisional sehingga bisa bersaing dengan pasar

swalayan. Pasar Segar Depok menawarkan suasana belanja nyaman, aman, dan

mempertahankan mekanisme tawar - menawar antar penjual dan pembeli. Konsep

kios dan produk yang dijual di pasar ini tetap bernuansa tradisional dengan jenis

komoditi yang beragam. Bangunannya dirancang khusus dengan memiliki langit-

langit tinggi. Hal ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga hawa

dalam ruangan tak panas walau tanpa pendingin udara. Pasar Segar Depok ini juga

menyediakan fasilitas penunjang aktivitas pasar seperti Musholla, ATM center,

toilet, tempat cuci dan tempat pemotongan unggas.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

3

Pasar Segar sebagai konsep baru yang menawarkan kenyamanan dalam

berbelanja, fasilitas yang memadai, penataan yang rapih, higienis, tetap

mengedepankan tradisi berbelanja ala tradisional dengan sistem transaksi tawar-

menawar, dan dapat memberdayakan para pedagang seharusnya memiliki tempat

yang cukup baik di hati masyarakat sebagai tempat berbelanja. Tiga setengah

tahun beroperasi, Pasar Segar Depok belum berkembang secara signifikan

setidaknya dilihat dari jumlah pedagang dan jumlah pengunjung yang datang ke

Pasar Segar Depok. Pasar Segar Depok memerlukan langkah-langkah

pengembangan lebih lanjut. Keterangan mengenai kondisi Pasar Segar Depok dan

dua Pasar Segar lainnya tercantum dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kondisi Pasar Segar Depok, Pasar Segar Bekasi dan

Pasar Segar Bintaro

No Aspek Pasar Segar

Depok

Pasar Segar

Bekasi

Pasar Segar

Bintaro

1 Mulai beroperasi Aug-10 Feb-11 2010

2 Luas Area 1,8 Ha 1,2 Ha 1,9 Ha

3 Jumlah Karyawan 11 13 11

4 Kunjungan /hari 500 tidak ada data 4000

5 Lapak Terisi 11 dari 168 50 dari 88 190 dari 216

7% 57% 88%

6 Kios Terisi 80 dari 481 150 dari 377 170 dari 286

17% 40% 59%

7 Ruko Terisi 35 dari 43 9 dari 15 60 dari 81

81% 60% 74%

Sumber : Data Primer (diolah)

Tabel 2 memperlihatkan bahwa pada beberapa aspek seperti jumlah

kunjungan per hari dan presentase lapak, kios dan ruko yang terisi, Pasar Segar

Depok memiliki presentase yang paling kecil diantara cabang Pasar Segar lainnya.

Hal ini menunjukan aktifitas jual beli atau transaksi yang terjadi di Pasar Segar

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

4

Depok relatif kecil dibandingkan dengan Pasar Segar Bekasi maupun Pasar Segar

Bintaro.

1.2. Rumusan Masalah

Melihat kondisi yang ada di Pasar Segar Depok, maka tentu diperlukan

sebuah kajian yang membahas mengenai kondisi apa yang dihadapi oleh Pasar

Segar Depok dan rekomendasi solusi yang dapat digunakan untuk pengembangan

Pasar Segar Depok. Penulis dalam hal ini merasa perlu untuk mengadakan

penelitian tentang Strategi Pengembangan Pasar Segar Depok dan membuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi internal dan eksternal yang dihadapi Pasar Segar

Depok dan apa saja yang menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang serta

ancaman bagi Pasar Segar Depok?

2. Alternatif strategi apakah yang dapat diterapkan untuk mengembangkan

Pasar Segar Depok?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kondisi internal dan eksternal yang dihadapi Pasar Segar Depok

dan mengetahui apa saja yang menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang

serta ancaman bagi Pasar Segar Depok.

2. Mengetahui alternatif strategi apakah yang dapat diterapkan untuk

mengembangkan Pasar Segar Depok.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

5

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantaranya :

1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah

wawasan tentang strategi pengembangan pasar tradisional dengan konsep

moderen dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan.

2. Bagi pengelola dan pedagang di Pasar Segar Depok hasil penelitian ini

diharapakan dapat memberikan kontribusi dalam upaya mengembangkan

Pasar Segar Depok.

3. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

tentang strategi pengembangan pasar tradisional dengan konsep moderen

serta sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup analisis dan pembahasan dalam penelitian ini meliputi

deskripsi perusahaan saat ini dan penyusunan strategi pengembangan melalui

analisis faktor - faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh Pasar Segar

Depok. Secara komoditasnya lingkup pembahasan dibatasi hanya pada produk-

produk agribisnis pangan. Penelitian ini hanya sampai pada matching stage dalam

kerangka formulasi strategi, yakni perumusan alternatif-alternatif strategi

sehingga menghasilkan beberapa alternatif strategi. Sedangkan untuk tahap

implementasi strategi merupakan wewenang manajemen perusahaan.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar

Menurut Masyhuri (2007) Pasar adalah bertemunya produsen dan konsumen

untuk mengadakan transaksi. Konsep pasar adalah setiap struktur yang

memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan

informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta

terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya.

Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori

dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua

peran di pasar, yaitu pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan

memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat.

2.1.1. Pasar Tradisional

Menurut Sinaga (2008) dalam Eksistensi Pasar Tradisional di Tengah

Pesona Pasar Moderen, Pasar tradisonal adalah pasar yang dikelola secara

sederhana dengan bentuk fisik tradisional yang menerapkan sistem transaksi tawar

menawar secara langsung dimana fungsi utamanya adalah untuk melayani

kebutuhan masyarakat baik di desa, kecamatan, dan lainnya. Harga yang berlaku

di pasar tradisional ini mempunyai sifat yang tidak pasti, oleh karena itu bisa

dilakukan tawar menawar. Bila dilihat dari tingkat kenyamanan, pasar tradisional

selama ini cenderung kumuh dengan lokasi yang tidak tertata rapi. Pembeli di

Pasar tradisional (biasanya kaum ibu) mempunyai perilaku yang senang

bertransaksi dengan berkomunikasi /berdialog dalam hal penetapan harga,

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

7

mencari kualitas barang, memesan barang yang diinginkan, dan perkembangan

harga-harga lainnya.

Barang yang dijual di pasar tradisional umumnya barang-barang lokal dan

ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, barang yang dijual di pasar tradisional

dapat terjadi tanpa melalui penyortiran yang kurang ketat. Aspek kuantitas,

jumlah barang yang disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila ada barang

yang dicari tidak ditemukan di satu kios tertentu, maka dapat dicari ke kios lain.

Kendala yang dihadapi pada pasar tradisional diantaranya mengalami

kesulitan dalam memenuhi kontinuitas barang, menjaga kualitas barang, lemah

dalam penguasaan teknologi dan menejemen sehingga melemahkan daya saing.

Pasar tradisional biasanya dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah,

Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, termasuk

kerjasama swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang

dimiliki/ dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau

koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang

dagangan melalui tawar-menawar (Pepres RI No. 112, 2007). Beberapa

stakeholder yang berperan memiliki andil dalam memajukan pasar tradisional

dengan berupaya meningkatkan daya saing terhadap pasar moderen.

Sebagian konsumen pasar tradisional adalah masyarakat kelas menengah

kebawah yang memiliki karakteristik sangat sensitif terhadap harga. Ketika faktor

harga rendah yang sebelumnya menjadi keunggulan pasar tradisional mampu

diruntuhkan oleh pasar moderen, secara relatif tidak ada alasan konsumen dari

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

8

kalangan menengah kebawah untuk tidak turut berbelanja ke pasar moderen dan

meninggalkan pasar tradisional (Wildan, 2007).

2.1.1.1. Kelemahan Pasar Tradisioanal

Data hasil penelitian AC Nielson tahun 2007 menunjukan penurunan

prosentase kontribusi pasar tradisional bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat,

hal ini berbanding terbalik dengan kontribusi pasar moderen yang justru

mengalami peningkatan. Menurut (Harmanto, 2007), menurunnya kinerja pasar

tradisional selain disebabkan oleh adanya pasar moderen, penurunannya justru

lebih disebabkan oleh lemahnya daya saing para peritel tradisional. Kondisi pasar

tradisional pada umumnya memprihatinkan. Banyak pasar tradisional yang tidak

terawat sehingga dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh pasar moderen

kini pasar tradisional terancam oleh keberadaan pasar moderen. Wildan (2007)

menambahkan bahwa mengenai kelemahan yang dimiliki pasar tradisional.

Kelemahan tersebut telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit di ubah. Faktor

desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas

barang, promosi pengeluaran, jam operasional pasar yang terbatas, serta

optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan kelemahan terbesar pasar

tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar moderen.

Faktor lain yang juga menjadi penyebab kurang berkembangnya pasar

tradisional adalah minimnya daya dukung karakteristik pedagang tradisional,

yakni strategi perencanaan yang kurang baik, terbatasnya akses permodalan yang

disebabkan jaminan (collateral) yang tidak mencukupi, tidak adanya skala

ekonomi (economies of scale), tidak ada jalinan kerja sama dengan pemasok

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

9

besar, buruknya manajemen pengadaan, dan ketidakmampuan untuk

menyesuaikan dengan keinginan konsumen (Wiboonpongse dan Sriboonchitta

2006). Hal ini diperkuat dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Paesoro

(2007) menunjukkan bahwa penyebab utama kalah bersaingnya pasar tradisional

dengan supermarket adalah lemahnya manajemen dan buruknya infrastruktur

pasar tradisional, bukan semata-mata karena keberadaan supermarket.

Supermarket sebenarnya mengambil keuntungan dari kondisi buruk yang ada di

pasar tradisional.

2.1.1.2. Kekuatan Pasar Tradisioanal

Diantara berbagai kelemahan yang telah disebutkaan diatas, pasar

tradisional juga memiliki beberapa potensi kekuatan, terutama kekuatan sosio

emosional yang tidak dimiliki oleh pasar moderen. Kekuatan pasar tradisional

dapat dilihat dari beberapa aspek . Aspek-aspek tersebut diantaranya harganya

yang relatif lebih murah dan bisa ditawar, dekat dengan pemukiman, dan

memberikan banyak pilihan produk segar. Kelebihan lainnya adalah pengalaman

berbelanja memegang langsung produk yang umumnya masih sangat segar. Akan

tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti pasar tradisional bukan tanpa

kelemahan. Selama ini justru pasar tradisional lebih dikenal memiliki banyak

kelemahan, antara lain kesan bahwa pasar terlihat becek, kotor, bau, dan terlalu

padat lalu lintas pembelinya. Ditambah lagi ancaman bahwa keadaan sosial

masyarakat yang berubah, dimana wanita diperkotaan umumnya berkarier

sehingga hampir tidak mempunyai waktu untuk berbelanja ke pasar tradisional

(Esther dan Dikdik, 2003).

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

10

2.1.2. Pasar Moderen

Pasar Moderen adalah pasar yang dikelola dengan manajemen moderen,

umumnya terdapat diperkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu

dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang pada umumnya anggota

masyarakat kelas menengah keatas. Pasar moderen antara lain mall, supermarket,

department store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada,

toko serba ada dan sebagainya (Sinaga, 2008).

Barang yang dijual di pasar moderen memiliki variasi jenis yang beragam.

Selain menyediakan barang lokal, pasar moderen juga menyediakan barang impor.

Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui

penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak memenuhi persyaratan

klasifikasi akan di tolak. Aspek kuantitas atau jumlah barang, pasar moderen

umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur. Pasar moderen

memiliki label harga yang pasti. Pasar moderen juga memberikan pelayanan yang

baik dengan adanya pendingin udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih,

display barang perkategori mudah dicapai dan relatif lengkap, informasi produk

tersedia melalui mesin pembaca, adanya keranjang belanja atau keranjang dorong

serta ditunjang adanya kasir dan pramuniaga yang bekerja secara profesional.

Rantai distribusi pada pasar ini adalah produsen–distributor– pengecer/konsumen.

Transaksi secara langsung di pasar moderen tidak terjadi antara penjual dan

pembeli. Pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barcode, berada

dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau

dilayani oleh pramuniaga. Barang - barang yang dijual, selain bahan makanan

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

11

seperti: buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah

barang yang dapat bertahan lama. Beberapa contoh pasar moderen adalah pasar

swalayan, hypermart, supermarket, dan minimarket.

Perubahan gaya hidup konsumen dalam perilaku membeli barang ritel

diantaranya dipengaruhi oleh kemudahan dan penjaminan mutu dari pasar

moderen, diantaranya: Pertama melalui skala ekonominya, pasar moderen dapat

menjual lebih banyak produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih

murah. Kedua, informasi daftar harga setiap barang tersedia dan dengan mudah

diakses publik. Ketiga, pasar moderen menyediakan lingkungan berbelanja yang

lebih nyaman dan bersih, dengan jam buka yang lebih panjang, dan menawarkan

aneka pilihan pembayaran seperti kartu kredit untuk peralatan rumah tangga

berukuran besar. Keempat, produk yang di jual di pasar moderen, seperti bahan

pangan, telah melalui pengawasan mutu dan tidak akan dijual bila telah

kadaluwarsa (Setiadi N, 2003).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh SMERU (Suryadarma et al,

2007), pengelola pasar moderen melakukan berbagai strategi harga seperti strategi

limit harga, strategi pemangsaan lewat pemangkasan harga (predatory

pricing), dan diskriminasi harga antar waktu (inter-temporal price

discrimination). Misalnya memberikan diskon harga pada akhir minggu dan pada

waktu tertentu. Sedangkan strategi nonharga antara lain dalam bentuk iklan,

membuka gerai lebih lama, khususnya pada akhir

minggu, bundling/tying (pembelian secara gabungan), dan parkir gratis.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

12

Paesoro (2007) menyebutkan bahwa kelebihan pasar tradisional adalah

kekhasannya yang tidak dimiliki oleh pasar moderen, seperti jual-beli dengan

tawar-menawar harga dan suasana yang memungkinkan penjual dan pembeli

menjalin kedekatan. Pasar tradisional juga sering disandingkan dengan

‟‟ketidakmampuan‟‟, kemelaratan, atau kemiskinan. Pergi ke pasar moderen lebih

bergengsi daripada ke pasar tradisional (Rohim, 2009).

Para pedagang , pengelola pasar, dan perwakilan Asosiasi Pedagang Pasar

Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan bahwa hal penting yang harus dilakukan

untuk menjamin keberadaan pasar ini adalah dengan memperbaiki infrastuktur

pasar tradisional, penataan ulang para PKL, dan penciptaan praktik pengelolaan

pasar yang lebih baik. Kebanyakan para pedagang secara terbuka mengatakan

keyakinan mereka bahwa kehadiran supermarket tidak akan menyingkirkan

kegiatan bisnis mereka bila persyaratan diatas terpenuhi (Harmanto, 2007).

2.2. Manajemen Strategis

Kata “strategi” berasal dari turunan kata Bahasa Yunani, “stratēgos” yang

dapat diterjemahkan sebagai „komandan militer‟ pada zaman demokrasi Athena.

Strategi menurut Marrus seperti dikutip Umar (2002) dalam Strategi In Action,

strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan

suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebur dapat tercapai. Strategi

menurut David (2006) adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Manajemen strategis merupakan seni dan pengetahuan untuk memformulasikan,

mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

13

memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya (David,2006). Manajemen

strategis merupakan proses yang sangat interaktif yang membutuhkan koordinasi

efektif antar manajer dari seluruh area fungsional bisnis.

2.2.1. Tahapan dalam Proses Manajeman Srategis

Perumusan dan penetapan strategi memerlukan tahapan yang harus dilalui.

Harus diakui dikalangan pakar manajemen tidak terdapat kesepakatan universal

mengenai jumlah tahap-tahap tersebut. Kesepakatan yang ada adalah bahwa

proses manajemen strategis terdiri dari berbagai tahap. Menurut David (2006),

proses manajmenen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu formulasi strategi,

implementasi strategi dan evaluasi strategi. Proses manajemen strategis

merupakan proses yang dinamis dan berkelanjutan. Aktivitas formulasi,

implementasi, dan evaluasi strategi seharusnya dilakukan secara berkelanjutan,

tidak hanya pada akhir tahun. Proses manajemen strategis tidak pernah berakhir.

2.2.2. Model Manajemen Strategi

Model dalam manajemen strategi menunjukan pendekatan yang jelas dan

praktis dalam melakukan formulasi, implementasi dan evaluasi strategi meskipun

tidak menjamin keberhasilan. Setiap model merepresentasikan semacam proses.

Proses manajamen strategi merupakan sesuatu yang dinamis dan berkelanjutan,

tidak kaku dan selalu disesuaikan dengan kondisi dilapangan tetapi tetap mengacu

pada sesuai dengan yang digambarkan dalam model. Prakteknya, proses

manajemen strategis, pembagian serta pelaksanaanya tidaklah serapi seperti yang

digambarkan dalam model manajemen strategis. Model komprehensif manajemen

strategis ditampilkan pada Gambar 1.

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

14

Formulasi Implementasi Evaluasi Strategi Strategi Strategi

Sumber : David (2006)

Gambar 1. Model Komprehensif Manajemen Strategis

2.2.3. Tipe Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan,

namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di

perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan

ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Organisasi

yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah

strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara

bersamaan. David (2006) membagi tipe strategi beserta 12 tindakan strategi

sebagai berikut:

Menetapkan

Tujuan

Jangka Panjang

Mengembang

kan

pernyataan

Visi dan Misi

Merumuskan ,

Mengevaluasi,

dan Memilih

Strategi

Implementasi

Strategi – Isu

Manajemen

Implementasi

Strategi – Isuisu

Pemasaran, Keuangan,

Litbang, Sistem

Informasi manajemen

Mengukur dan

Mengevaluasi

Kinerja

Menjalankan

Audit Internal

Menjalankan

Audit Eksternal

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

15

1. Strategi Integrasi

Strategi Integrasi merupakan cara perusahaan untuk menguasai lini dalam

proses usaha dalam satu kendali. Strategi Integrasi terdiri dari Integrasi ke depan,

integrasi ke belakang, dan Integrasi Horizontal.

1) Strategi Integrasi ke Depan yaitu akuisisi kepemilikan atau kontrol atas

distributor atau pengecer.

2) Strategi Integrasi ke Belakang yaitu mencari kepemilikan atau kontrol atas

pemasok perusahaan.

3) Strategi Integrasi Horizontal yaitu mencari kepemilikan atau peningkatan

kontrol terhadap perusahaan pesaing. Termasuk di dalamnya adalah akuisisi,

merger dan pengambilalihan perusahaan pesaing.

2. Strategi Intensif

Strategi Intensif merupakan kelompok tindakan yang memerlukan usaha

yang intensif untuk meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Strategi ini

terdiri atas :

1) Penetrasi Pasar, yaitu meningkatkan pasar untuk produk/ jasa saat ini

melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup

peningkatan jumlah tenaga penjual, jumlah belanja iklan, menawarkan

promosi penjualan yang ekstensif atau meningkatkan usaha publisitas.

2) Pengembangan Pasar , yaitu usaha memperkenalkan produk yang ada saat

ini ke area geografis yang baru.

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

16

3) Pengembangan Produk, yaitu mencari peningkatan penjualan dengan

memperbaiki atau memodifikasi produk/ jasa saat ini. Pengembangan

produk perlu perhatian khusus pada litbang.

3. Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik,

horizontal, dan konglomerat.

1) Diversifikasi Konsentrik, yaitu menambah produk/ jasa baru tetapi yang

masih berhubungan.

2) Diversifikasi Horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak

terkait untuk pelanggan yang sudah ada.

3) Diversifikasi Konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru yang

tidak ada sebelumnya.

4. Strategi Defensif

Strategi Defensi terdiri dari Retrencment, Divestasi dan Likuidasi. Berikut

uraian dar masing-masing strategi.

1) Retrencment, yaitu mengelompokan atau restrukturisasi biaya melalui

pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba. Kadang

disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi,

rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar

organisasi.

2) Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi

sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan

digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

17

menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk

melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang

memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya

dalam perusahaan.

3) Likuidasi, yaitu menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap

sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan

dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit

dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus

menderita kerugian dalam jumlah besar.

Selain tiga kelompok strategi menurut David, terdapat pandangan lain yang

dikemukakan oleh Michael Porter. Menurut Porter ada tiga landasan strategi yang

dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan

biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya Strategi Umum.

1) Keunggulan Biaya yaitu menekankan pada pembuatan produk standar

dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap

perubahan harga.

2) Diferensiasi yaitu strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan

jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen

yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga.

3) Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi

keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

18

2.2.4. Kerangka Kerja Perumusan Strategi

Perumusan strategi terdiri atas tiga tahap, diantaranya tahap input, tahap

pencocokan dan tahap pengambilan keputusan. Masing-masing tahap memiliki

alat analisis yang dapat digunakan untuk perumusan strategi (Rangkuti,2006).

A. Tahap Input

Tahap ini merupakan tahap awal pengumpulan data, tidak hanya

mengumpulkan tetapi juga pengklasifikasian dan pra analisis. Pada tahap ini data

dibedakan menjadi data internal dan data eksternal (Rangkuti,2006). Alat-alat

analisis yang digunakan adalah matriks Internal Factor Evaluation (IFE), matriks

Eksternal Factor Evaluation (EFE) dan Competitive Profit Matrix. Penjelasan

tentang alat-alat analisis ini adalah :

1. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan sebagai input dalam perumusan strategi. Matriks

Internal Factor Evaluation (IFE) memungkinkan Penulis meringkas dan

mengevaluasi informasi internal, meringkas apa yang menjadi kelemahan dan

kekuatan utama perusahaan.

2. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk merangkum

dan mengevaluasi informasi faktor ekonomi, faktor sosial, budaya, demografi dan

lingkungan, faktor politik, hukum dan pemerintahan, faktor teknologi serta faktor

kekuatan persaingan.

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

19

. Kemudiaan mengelompokan informasi-informasi tersebut terkait apa yang

menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan.

3. Competitive Profile Matrix (CPM)

CPM adalah sebuah alat manajemen strategis yang penting untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya

dengan posisi strategis perusahaan. Perangkat ini digunakan pada tahap masukan.

CPM menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif

perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor

penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang sama

untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi sehingga memudahkan

untuk dilakukan analisis komparatif. Dalam CPM, analisa dilakukan secara

keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Hal ini berbeda

dengan penilaian kondisi internal dan eksternal perusahaan melalui Internal Factor

Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) dimana hanya masing-

masing faktor internal dan eksternal saja.

B. Tahap Pencocokan

Tahap ini mencocokan informasi yang telah dikumpulkan pada tahap

pertama untuk selanjutnya dimasukan dalam model-model kuantitatif perumusan

strategi (Rangkuti,2006). Alat-alat analisis yang digunakan pada tahap ini yaitu

matriks SWOT (Strenght-Weaknesses-Opportunities-Threats), matriks Strategic

Position and Action Evaluation (SPACE), matriks Boston Consulting Group

(BCG) matriks Internal-External (I-E) dan matriks Grand Strategy. Berikut

penjelasan dari masing-masing alat analisis tersebut:

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

20

1. Matriks SWOT (Strenght-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokan faktor kunci sukses internal

dan eksternal yang membantu dalam dalam perumusan empat tipe strategi : SO

(kekuatan - peluang), WO (kelemahan – peluang), ST (kekuatan – ancaman) dan

WT (kelemahan- ancaman).

2. Matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE)

Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and

Action Evaluation – SPACE Matrix) memiliki empat kuadran, kerangka empat

kuadran ini mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif, defensif

atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu untuk

matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan

(financial strength –FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage – CA)

dan dua dimensi eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability –

ES) dan kekuatan industri (industrial strength – IS). Keempat faktor ini adalah

penentu yang paling penting dari keseluruhan posisi strategis organisasi. (David,

2006).

3. Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Matriks Boston Consulting Group (BCG) dan Matriks Internal-Eksternal

(IE) didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi untuk

dalam merumuskan strategi. Matriks BCG secara grafis menunjukan perbedaan

diantara berbagai divisi dalam posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan

industri. Matriks BCG memungkinkan perusahaan multidivisi untuk mengelola

portofolio bisnisnya dengan memepertimbangkan posisi pangsa pasar relatif dan

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

21

tingkat pertumbuhan industri dari masing-masing divisi relatif terhadap divisi lain

dalam organisasi (David, 2006).

4. Matriks Internal-External (I-E)

Matriks IE mirip matriks BCG dalam hal keduanya menempatkan divisi

organisasi dalam diagram skematis, ini mengapa keduanya disebut matriks

portofolio. Matriks IE memosisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan

sembilan sel (David, 2006).

5. Matriks Grand Strategy.

Matriks Strategi Besar (Grand Strategi Matrix) didasarkan pada dua

dimensi evaluatif : posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai

untuk dipertimbnagkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam

masing-masing kuadran dalam matriks. Semua organisasi dapat diposisikan dalam

salahsatu dari empat kuadran dalam matriks Grand Strategi.

C. Tahap Pengambilan Keputusan

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam kerangka kerja formulasi strategi.

Alat bantu yang digunakan dalam tahap ini yaitu Quantitative Strategic Planing

Matrix (QSPM). QSPM merupakan alat yang digunakan untuk melakukan

evaluasi pilihan strategi alternatif secara lebih objektif berdasarkan key sukses

factor internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya.

2.2.5. Analisis Lingkungan Organisasi

Analisis lingkungan organisasi diklasifikasikan ke dalam analisis

lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal. Berikut penjabaran dari

masing-masing analisis lingkungan tersebut.

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

22

2.2.5.1. Analisis Lingkungan Internal

David (2006) mengatakan semua organisasi memiliki kekuatan dan

kelemahann dalam area fungsional bisnis. Analisis lingkungan internal berupaya

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam organisasi/perusahaan.

Menurut David (2006), analisis lingkungan internal membutuhkan pengumpulan

dan pengasimilasian informasi tentang operasi manajemen, pemasaran, keuangan,

produksi/operasi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi manajemen.

Pendekatan Pandangan berbasis sumberdaya yang dipelopori Jay Barney

seperti dikutip oleh David (2006) dalam buku Manajemen Strategis, tentang

keunggulan kompetitif menyatakan bahwa sumberdaya internal adalah lebih

penting untuk perusahaan dibandingkan faktor eksternal dalam mencapai dan

mempertahankan keunggulan kompetitif. Jay Barney dalam buku Strategic

Management menyatakan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya ditentukan

oleh sumberdaya internal yang dapat dikelompokan dalam tiga kategori :

sumberdaya fisik, sumberdaya manusia dan sumber daya organisasi. Sumber daya

fisik meliputi semua pabrik dan peralatan, lokasi, teknologi, bahan baku, mesin.

Sumberdaya manusia meliputi semua karyawan, pelatihan, pengalaman,

kepandaian, pengetahuan keterampilan, kemampuan. Sumberdaya organisasi

meliputi struktur perusahaan, perencanaan, sistem informasi, paten, merek

dagang, hak cipta, database, dan sebagainya.

Pandangan berbasis sumberdaya, Resource Based View (RBV) yang

dipelopori oleh Jay Barney yang populer mulai tahun 1990 menekankan bahwa

sumberdaya adalah apa yang sebenarnya membantu perusahaan mengeksploitasi

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

23

peluang dan menetralisasi ancaman. Teori Resource Based View (RBV) juga

mengatakan bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan dalam

mempertahankan keunggulan kompetitif.

2.2.5.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal menekankan pada identifikasi tren dan

kejadian yang berada di luar kendali perusahaan. Analisis eksternal

mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga

manajer dapat memformulasi strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang

dan meghindari atau mengurangi dampak dari ancaman. Kekuatan eksternal

mempengaruhi tipe produk yang dikembangkan, karakteristik dari strategi

segmentasi pasar dan positioning, tipe jasa yang ditawarkan, dan pilihan yang

ingin diakuisisi atau dijual. Kekuatan eksternal secara langsung mempengaruhi

pemasok dan distributor. Proses menjalankan analisis eksternal harus melibatkan

sebanyak mungkin manajer dan karyawan. Keterlibatan dalam proses manajemen

strategis akan menghasilkan pemahaman dan komitmen dari anggota organisasi.

Individu menghargai kesempatan untuk menyumbangkan ide dan mendapatkan

pemahaman yang lebih baik tentang industri, pesaing, dan pasar perusahaan

(David,2006).

Analisis lingkungan eksternal berupaya mengidentifikasi faktor eksternal

kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan dengan tujuan

mengembangkan peluang untuk memberi manfaat dan menghindari apa yang

menjadi ancaman yang dapat merugikan perusahaan. Faktor eksternal kunci ini

dapat berubah seiring berjalannya waktu dan perkembangan industri. Faktor-

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

24

faktor yang termasuk di dalamnya yaitu faktor ekonomi, faktor sosial, budaya,

demografi dan lingkungan, faktor politik, hukum dan pemerintahan, faktor

teknologi dan faktor kekuatan persaingan (David,2006).

2.3. Pengertian Pengembangan

Pengembangan berasal dari kata dasar kembang yang berarti menjadi

bertambah sempurna. Kemudian mendapat imbuan pe- dan –an sehingga menjadi

pengembangan yang artinya proses, cara atau perbuatan mengembangkan. Jadi

pengembangan di sini adalah usaha sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan agar lebih sempurna dari pada sebelumnya. Menurut

kamus bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses atau cara yang dilakukan

untuk mengembangkan sesuatu menjadi baik atau sempurna. Pengembangan,

dalam pengertian secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara

perlahan (evolusi), dan perubahan secara bertahap.

2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual

Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan

pembeli sekaligus terjadi interaksi social. Selain itu, pasar juga merupakan pusat

perekonomian masyarakat. Pasar tradisioanal selama ini identik dengan kotor,

becek dan sumpek. Pasar moderen dengan tatakelola yang lebi rapih, di satu sisi

memberikan manfaat bagi konsumen dalam hal penyediaan kebutuhan

masyarakat. Namun di sisi lain dapat mematikan ekonomi masyarakat kecil, yakni

para pedagang, mereka adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM). Konsep pasar moderen dan pasar tradisional berbeda jauh. Pasar

moderen dengan konsep melayani sendiri (swalayan), harga sudah tetap (tidak ada

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

25

tawar menawar), sementara pasar tradisioanal masih dengan konsep interakasi

sosial yang kental dimana terjadi transaksi yang didahului dengan tawar

menawaran harga.

Melihat perkembangan gaya hidup masyarakat dan berupaya

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, muncul sebuah konsep baru oleh

Pasar Segar Depok, yaitu pasar tradisional dengan konsep moderen. Konsumen

dapat berbelanja dengan nyaman di tempat yang bersih, tertata rapih, harga yang

relatif terjangkau namun tidak menghilangkan interaksi social dan sistem tawar

menawar. Pedagang kecil tetap menjadi pemain utama penyedia produk.

Penelitian ini menganalisis data dan informasi untuk mengetahui

kondisi internal dan eksternal Pasar Segar Depok, posisi Pasar segar

Depok saat ini, dan mengindentifikasi faktor-faktor yang menjadi

kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada. Kemudian

merumuskan beberapa alternatif strategi yang dapat digunakan untuk

mengembangkan Pasar Segar Depok. Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain dengan menggunakan Matriks IFE dan EFE, Matriks IE

dan Matriks SWOT. Melalui Matriks IFE Penulis mengevalusi faktor-faktor kunci

sukses Pasar Segar dari sisi internal, yaitu kekuatan dan kelemahan Pasar Segar

Depok. Begitu juga dengan Matriks EFE, Penulis mengevaluasi faktor kunci

sukses Pasar Segar Depok dari sisi ekternal, yaitu peluang dan ancaman yang

dihadapi oleh Pasar Segar Depok. Kemudian Penulis melakukan pencocokan

strategi menggunakan Matriks IE. Matriks SWOT digunakan untuk mendapatkan

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

26

alternatif strategi yang bisa diterapkan Pasar Segar Depok. Diagram kerangka

konseptual dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 2. Diagram Kerangka Konseptual

Visi, Misi dan Tujuan

Pasar Segar Depok Depok

Analisis Lingkungan

Eksternal

Analisis Lingkungan

Internal

Alternatif Strategi Pengembangan

Pasar Segar Depok

Aspek-aspek Internal

1. Pemasaran

2. Produksi dan

Operasi

3. Manajemen

4. Keuangan

5. Penelitian dan

Pengembangan

6. Sistem Informasi

Manajemen

Faktor-faktor Eksternal

1. 1. Ekonomi

2. 2. Politik, Hukum dan

Pemerintahan

3. 3. Sosial, Budaya,

Demografi dan

Lingkungan

4. 4. Teknologi

5. 5. Kekuatan Persaingan

Posisi & Arah Pengembangan

Pasar Segar Depok

Kekuatan dan Kelemahan Peluang dan Ancaman

Matriks

SWOT

Matriks

IE

Matriks

IFE

Matriks

EFE

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

27

2.5. Penelitian Terdahulu

Sebelum membuat penelitian ini Penulis mempelajari dan membaca

beberapa skripsi/ penelitian terdahulu sebagai referensi. Berikut Penelitian

terdahulu yang penulis jadikan referensi awal. Pertama, Skripsi yang ditulis oleh

Hilwati, dengan judul Strategi Pengembangan Koperasi Ternak Sapi Bandung

Utara, penelitian dilakukan tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode

deskripstif dengan alat bantu analisis Matriks IFE, Matrik EFE, Matriks IE,

Matriks SWOT dan QSPM. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman utama yang dihadapi Koperasi Ternak Sapi

Bandung Utara. Kekuatan utamanya adalah harga jual produk olahan yang

bersaing, sedangkan yang menjadi kelemahan adalah kapasitas produksi yang

masih rendah. Sisi eksternal, peluang yang di hadapi adalah harga susu yang

melonjak tinggi di pasaran dunia. Sedangkan kebijakan pemerintah menjadi

ancaman utama yang dihadapi Koperasi. Hasil dari matriks IE menunjukan

koperasi berada pada kondisi tumbuh dan kembangkan. Beberapa alternatif

strategi yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 1) Memperjelas konsep bisnis

dalam visi dan misi, 2) Mengembangkan produk olahan, 3) Meningkatkan

promosi dan memperluas jaringan distribusi untuk produk olahan, 4)

Meningkatkan volume produksi untuk produk olahan, 5) Mengadakan pendidikan

dan pelatihan bagi anggota maupun karyawan secara berkesinambungan dan 6)

Memperkuat kemitraan dengan stakeholder KPSBU.

Kedua, Penelitian dengan judul Strategi Pengembangan Bisnis yang ditulis

oleh Fadlika Fatchur Rochman, penelitian dilakukan pada tahun 2011. Penelitian

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

28

ini menggunakan metode deskripstif dengan alat bantu analisis Matriks IFE,

Matrik EFE, Matriks IE, Matriks SWOT dan QSPM. Hasil identifikasi internal

dan eksternal adalah kualitas produk yang di hasilkan menjadi kekuatan utama

perusahaan, sedangkan kelemahannya adalah manajemen perusahaan yang masih

sederhana. Dari sisi eksternal, perusahaan memiliki peluang dalam hal

ketersediaan bahan baku. Sedangkan ancaman utama yang dihadapi perusahaan

adalah keberadaan produk substitusi. Beberapa alternatif strategi yang dirumuskan

dari penelitian ini adalah 1) Pengembangan pasar, 2) Peningkatan kualitas produk,

3) Peningkatan kapasitas produksi, 4) Perumusan visi dan misi perusahaan, 5)

Mengadakan promosi yang efektif 6) Penyediaan kontrak jangka panjang, 7)

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan 8) Penambahan modal.

Ketiga, penelitian dengan judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha pada

E-cofarm, Kampus IPB, Darmaga, Bogor yang ditulis oleh Muhammad Reza

Yusa pada tahun 2011. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi

pengembangan usaha yoghurt E-coFarm dan merumuskan alternatif strategi serta

menetapkan prioritas strategi yang bisa diterapkan oleh E-coFarm. Analisis dan

pengolahan data dilakukan secara kualitatif melalui pendekatan konsep

manajemen strategis. Hasil analisis SWOT yang dilakukan terdapat sembilan

alternatif strategi yang bisa diterapkan oleh E-coFarm yaitu 1) mempertahankan

dan meningkatkan kualitas/mutu produk yoghurt, 2) memperluas wilayah

distribusi produk, 3) mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan

pekerja, pelanggan dan dinas terkait, 4) memanfaatkan skim kredit untuk

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

29

meningkatkan kapasitas usaha, 5) memperbaiki kemasan produk dengan

memberikan merek dan labelisasi halal dari dinas terkait, 6) mempertahankan

harga yang terjangkau dan pelayanan kepada konsumen untuk menghadapi

persaingan, 7) melakukan diferensiasi produk yoghurt yang berkualitas dan terus

melakukan upaya inovasi untuk menghadapi pesaing dan pendatang baru, 8)

meningkatkan kualitas SDM dan 9) pengelolaan keuangan perusahaan. Kemudian

dari hasil wawancara yang dilakukan untuk menentukan urutan prioritas strategi

yang bisa diterapkan oleh EcoFarm, strategi memanfaatkan skim kredit untuk

meningkatkan kapasitas usaha menjadi strategi pertama dalam urutan prioritas

strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan usaha E-coFarm.

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Segar Depok yang berlokasi di Jalan

Tole Iskandar, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Pemilihan lokasi penelitian

ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Pasar Segar Depok

merupakan pasar tradisional dengan konsep moderen yang pertama di Kota Depok

dan sedang dalam masa pengembangan. Penelitian ini dilaksanakan pada 7

September 2012 s.d 30 Nopember 2012.

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh

penulis. Data Primer diperoleh dari narasumber yaitu Pengelola Pasar Segar

Depok. Berikut nama-nama pengelola Pasar Segar Depok yang menjadi

narasumber dalam penelitian ini:

Tabel 2. Narasumber Penelitian

No Nama Narasumber Posisi/Jabatan

1 Bpk. Dondi Property Manager (Kepala Pasar)

2 Bpk. Juliansyah Tenan Relation (Humas)

3 Bpk. Evan Office Support (Sarana, Kebersihan & Keamanan)

4 Ibu Ayu Administrations (Administrasi & Keuangan)

5 Bpk. Adi Mecanical Electrical (Mekanik & Kelistrikan)

Sumber : Data Primer (Pengelola Pasar Segar Depok)

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

31

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh

pihak lain. Data Sekunder Penulis peroleh dari instansi pemerintah (Pemerintah

Kota Depok), BPS maupun studi pustaka dari berbagai literatur baik cetak

maupun internet. Beberapa data sekunder yang penulis pergunakan adalah data

Kota Depok Dalam Angka yang diterbitkan oleh BAPPEDA Kota Depok dan

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, teori dari buku-buku textbook dan

skripsi hasil penelitian terdahulu.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan beberapa cara, yaitu

observasi (pengamatan), wawancara, pengisian kuisioner dan studi dokumentasi.

1. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan adalah aktifitas peneliti dalam melihat situasi dan kondisi di

lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan secara berstruktur dimana Penulis

menentukan poin-poin yang akan diamati dan melakukan ceklist. Beberapa poin

yang penulis amati dan data adalah fasilitas yang terdapat di Pasar Segar Depok,

jumlah ruko, kios, dan lapak, hari dan jam operasional, jumlah karyawan, jumlah

pedagang, trayek angkutan dan lain-lain. Alat yang digunakan dalam pengamatan

adalah lembar pengamatan, daftar ceklist, catatan kejadian, laptop, internet dan

lain-lain. Pengamatan Penulis lakukan mulai tahap pra-penelitian dengan melihat

langsung aktifitas perdagangan dan pengelolaan di Pasar Segar Depok.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

32

2. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) wawancara adalah pertemuan antara dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara Penulis lakukan

terhadap beberapa narasumber untuk mendapatkan informasi mengenai profil

Pasar Segar Depok, gambaran mengenai kondisi Pasar Segar Depok dan

mendapatkan informasi terkait lingkungan internal dan eksternal Pasar Segar

Depok. Narasumber dipilih secara sengaja dengan pertimbangan narasumber

merupakan orang-orang yang punya wewenang dan tanggungjawab pada

bidangnya dan memahami kondisi internal maupun eksternal Pasar Segar Depok.

Informan dari kalangan konsumen/pengunjung ditentukan dengan teknik

accidental, yakni pembeli yang Penulis temui ketika pengambilan data dan

bersedia memberikan data dan informasi.

3. Kuisioner

Kuisioner atau angket merupakan suatu teknik pengumpulan data secara

tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan reponden). Alat

pengumpulan datanya disebut juga angket yang berisi sejumlah pertanyaan yang

harus dijawab atau direspon oleh responden. Penulis memberikan kuisioner

kepada narasumber untuk mendapatkan sejumlah data tentang kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman serta penilaian responden terhadap Pasar Segar

Depok. Narasumber dalam penyebaran kuisioner ini adalah Pengelola Pasar

Segar Depok yang terdiri dari lima orang.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

33

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik. Dokumen yang diperoleh kemudian dianalisis dan

dipadukan dengan data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data lainnya.

Studi dokumentasi ini Penulis lakukan untuk mendapatkan data profil perusahaan,

profil Kota Depok dan data pendukung lainnya dari berbagai sumber baik cetak

maupun elektronik.

3.3. Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode

deskriptif dengan menggunakaan beberapa alat bantu analisis. Tujuan metode

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran secara sistematis, aktual, dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang

diteliti. Analisis dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif melalui

pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis kualitatif digunakan untuk

mengetahui lingkungan perusahaan terkait dengan kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Alat analisis yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah: Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE dan Matriks SWOT.

3.3.1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan sebagai input dalam perumusan strategi. Menurut

David (2006), alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan

dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

34

untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut.

Langkah-langkah pembuatan Matriks IFE menurut David (2006), yaitu:

1. Buat daftar faktor strategis atau kunci sukses internal (key succes factor)

yaitu faktor-faktor kunci utama yang mempunyai pengaruh pada kesuksesan

atau kegagalan perusahaan. Aspek intrenal mencakup kekuatan dan

kelemahan perusahaan.

2. Menentukan bobot dari faktor-faktor kunci tersebut dengan skala yang lebih

tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah

seluruh bobot harus sebesar 1,0.

3. Menentukan rating (peringkat) setiap faktor antara 1 sampai 4, nilai rating

dalam penelitian ini adalah

1 = Kelemahan Utama

2 = Kelemahan Minor

3 = Kekuatan Minor

4 = Kekuatan Utama

4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating (peringkat) untuk mendapatkan

skor tertimbang semua faktor-faktor tersebut.

5. Jumlahkan skor tertimbang untuk masing-masing factor untuk menentukan

total rata-rata tertimbang untuk organisasi.

Hasil pembobotan dan rating perusahaan dalam matriks disajikan pada

Tabel 3.

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

35

Tabel 3. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Sumber : David (2006)

3.3.2. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Menurut David (2006) Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi

informasi faktor ekonomi, faktor sosial, budaya, demografi dan lingkungan, faktor

politik, hukum dan pemerintahan, faktor teknologi serta faktor kekuatan

persaingan. Langkah-langkah pembuatan Matriks EFE menurut David (2006),

yaitu :

Faktor-Faktor

Kunci Sukses Internal

Bobot Rating Skor Tertimbang

(Bobot x Rating)

Kekuatan

1.

2.

3.

4.

5.

Kelemahan

1.

2.

3.

4.

5.

Total

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

36

1. Buat daftar faktor-faktor eksternal kunci yang mempunyai pengaruh penting

pada kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Faktor-faktor kunci ini

mencakup peluang dan ancaman bagi perusahaan.

2. Menentukan bobot dari faktor-faktor kunci tersebut dengan skala yang lebih

tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah

seluruh bobot harus sebesar 1,0.

3. Menentukan rating (peringkat) masing-masing faktor eksternal kunci

tentang seberapa efektif strategi perusaahn saat ini dalam merespon faktor

tersebut. Peringkat antara 1 sampai 4, dimana:

1 = Respon perusahaan rendah

2 = Respon perusahaan rata-rata

3 = Respon perusahaan di atas rata-rata

4 = Respon perusahaan superior

Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Penting untuk

diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat (rating)

1,2,3 atau 4.

4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating (peringkat) untuk mendapatkan

skor tertimbang.

5. Jumlahkan skor (nilai) tertimbang dari masing-masing variabel untuk

menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi.

Hasil pembobotan dan rating perusahaan dalam matriks disajikan pada

Tabel 4.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

37

Tabel 4. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Sumber : David (2006)

3.3.3. Matriks Internal - Eksternal (IE)

Matriks IE adalah alat bantu analisis pada tahap kedua, yaitu pencocokan

dalam perumusan strategi. Menurut David (2006) Matriks IE memposisikan

berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks IE berfungsi

untuk melihat di mana posisi perusahaan, dalam hal ini Pasar Segar Depok.

Matriks IE memiliki tiga implikasi strategi yang berbeda (Umar,2002), yaitu:

Faktor-Faktor

Kunci Sukses Internal

Bobot Rating Skor Tertimbang

(Bobot x Rating)

Peluang

1.

2.

3.

4.

5.

Ancaman

1.

2.

3.

4.

5.

Total

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

38

1. Organisasi yang berada pada sel I,II dan IV dapat digambarkan sebagai

Grow (tumbuh) dan Build (kembangkan). Srategi yang cocok anatara lain

strategi intensif dan strategi terintegrasi.

2. Organisasi yang berada pada sel III, V, dan VII digambarkan dengan Hold (

jaga) dan Maintenance (pertahankan). Penetrasi pasar dan pengembangan

produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk organisasi tipe ini.

3. Organisasi yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan

strategi Harvest (tuai) atau Divestiture (divestasi).

Matriks IE disajikan pada Gambar 3.

Sumber : David, (2006)

Gambar 3. Matriks IE

Tota

l Rat

a-ra

ta T

ertim

bnag I II III

IV V VI

VII VIII IX

Total Rata-rata Tertimbang

Tinggi3,0

3,0 2,0 1,0

Kuat Rata-rata Lemah

Menengah2,0

Rendah1,0

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

39

3.3.4. Matriks Strenghts-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT)

Matriks SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Matriks SWOT (Strenghts-Weaknesses-

Opportunities-Threats) merupakan alat bantu yang Penulis gunakan merumuskan

alternatif-alternatif strategi bagi Pasar Segar Depok. Matriks SWOT memiliki

sembilan sel yang terdiri dari empat sel faktor kunci, empat sel strategi yang

diberi nama SO,WO,ST dan WT serta satu sel yang selalu dibiarkan kosong.

David (2006) menjelaskan langkah-langkah dalam membuat Matriks SWOT,

yaitu:

1. Menuliskan peluang eksternal kunci perusahaan

2. Menuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan

3. Menuliskan kekuatan internal kunci perusahaan

4. Menuliskan kelemahan internal kunci perusahaan

5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan mencatat

strategi SO dalam sel yang ditentukan.

6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan mencatat

strategi WO dalam sel yang ditentukan.

7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan mencatat

strategi ST dalam sel yang ditentukan.

8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan mencatat

strategi WT dalam sel yang ditentukan.

Matrik SWOT disajikan pada Tabel 5.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

40

Tabel 5. Matriks SWOT

Sumber : David, (2006)

KEKUATAN

(STRENGTH - S)

Tuliskan faktor-faktor

Kekuatan Internal

KELEMAHAN

(WEAKNESS - W)

Tuliskan faktor-faktor

Kelemahan Internal

PELUANG

(OPPORTUNITIES - O)

Tuliskan faktor-faktor

Peluang Eksternal

STRATEGI S-O

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI W-O

Ciptakan strategi yang

meminimumkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang

ANCAMAN

(TREATHS - T)

Tuliskan faktor-faktor

Ancaman Eksternal

STRATEGI S-T

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

STRATEGI W-T

Ciptakan strategi yang

meminimumkan kelemahan

untuk menghindari ancaman

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

41

3.6. Definisi Operasional

Pasar .

Pasar tradisional

Pasar Moderen

Strategi

Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal

Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar Depok

Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi

Aksesbilitas Lokasi Pasar Segar Depok keterjangkauan baik jarak maupun

sarana transportasi menuju Pasar Segar Konsep Pasar Segar

Citra Merek Pasar Segar adalah pengenalan dan persepsi terhadap merek

Pasar Segar

Sistem Tatakelola Pasar Segar adalah cara mengelola pasar

Aktivitas Promosi dan Sosialisasi adalah berbagai aktivitas yang dtujukan

untuk memperkenalkan Pasar Segar kepada masyarakat

Fasilitas Pasar Segar : sarana dan kelengkapan yang dimiliki Pasar dalam

menunjang kenyaman pengguna Pasar Segar

Penerapan Sistem Administrasi :sistem yang mengatur hal persuratan,

pencataan data dan keuangan

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

42

Keuangan Perusahaan : kondisi keuangan perusahaan berupa modal, kas

dan aset

Biaya Operasional :

Pengelolaan K3 adalah pengelolaan Pasar dalam menjaga dan menjamin

kebersihan, keamana dan ketertiban

Kompetensi SDM Pengelola adalah ketereampilan yang dimiliki sumberdaya

pengelola dalam menjalankan tugasnya

Kualitas Produk

Variasi (keragaman) Produk

Ketersediaan (kuantitas) Produk

Harga Produk : sejumlah uang yang dikeluarkan/dibayarkan untuk membeli

produk

Keramahan Pelayanan adalah sikap dan tindakan pengelola dalam melayani

tenan dan pengunjung

Respon terhadap Keluhan adalah sikap dan tindakan pengelola dalam

merespon keluhan yang datang

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

43

David, Fred. R. Manajemen Strategis (Jakarta:Salemba Empat, 2006)

Rangkuti, Feddy. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

44

Umar, Husein. Strategic Management in Action. Jakrta: Gramedia Pustaka Utama,

2002.

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Profil Pasar Segar Depok

Pasar Segar Depok merupakan pasar tradisional dengan konsep dan

pengelolaan yang moderen dan profesional. Pasar Segar Depok menyediakan

berbagai kebutuhan pokok meliputi sandang dan pangan. Pasar Segar Depok

mulai beroperasi tanggal 10 Agustus 2010. Pasar Segar Depok merupakan

salahsatu dari lima cabang Pasar Segar yang ada di beberapa kota di Indonesia.

Pasar Segar merupakan merek pasar yang berada dibawah perusahaan

pengembang propertI BSA Land. Pasar Segar Depok berdiri di lahan seluas 1,8 ha

dengan 2 lantai. Tempat berjualan di Pasar Segar Depok dibedakan menjadi 3

jenis, yaitu kios, ruko dan lapak. Pasar Segar Depok memiliki 481 kios dengan

ukuran 3x3 m2, 43 ruko dengan ukuran 4x6 m

2 dan 168 lapak dengan ukuran 2x2

m2. Pasar Segar Depok beralamat di Jalan. Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok.

Konsep yang diusung Pasar Segar Depok adalah pasar tradisional yang

dikelola secara moderen dengan fasilitas yang bersih, aman dan nyaman.

Dikatakan pasar tradisioanal karena dalam transaksi menggunakan sistem tawar

menawar antara penjual dan pembeli. Sistem transasksi tawar menawar seperti ini

lebih menekankan interaksi dan kedekatan emosional antara penjual dan pembeli.

Hal yang seperti ini tidak didapatkan ketika berbelanja di pasar swalayan.

Pengelolaan yang profesional dan ditunjang dengan berbagai fasilitas yang

lengkap menjadikan pembeda antara Pasar Segar dan pasar tradisional

konvensional. Fasilitas gedung yang dirancang khusus agar lebih nyaman ,

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

42

kebersihan yang terjaga, tata letak yang rapih menjadikan keunggulan Pasar Segar

dibandingkan pasar tradisional konvensional.

4.1.1. Visi, Misi dan Tujuan Pasar Segar Depok

Pasar Segar memiliki visi, misi dan tujuan yang berlaku untuk semua Pasar

Segar, tidak hanya Pasar Segar Depok . Jadi, visi, misi dan tujuan ini bersifat

seragam, tidak spesifik untuk satu cabang Pasar Segar. Berikut visi, misi dan

tujuan Pasar Segar.

a. Visi

Untuk menjadi yang paling menguntungkan dan terbaik di kelasnya, untuk

menjadi pengembang properti, pengembangan pasar moderen nomor satu dan

terbaik di Indonesia.

b. Misi

Mengembangkan kembali pasar tradisional yang bersih, nyaman dan ramah

bagi semua yang berkepentingan, baik pembeli, pedagang dan pihak terkait

lainnya.

c. Tujuan

Menciptakan pasar tradisional yang bersih, aman dan nyamaan sehingga

meningkatkan perdagangan dan aktivitas kegiatan ekonomi kerakyatan.

4.1.2. Struktur Organisasi Pasar Segar Depok

Pasar Segar Depok memiliki jumlah karyawan tetap sebanyak 11 orang.

Karyawan tetap menempati posisi diantaranya bagian Tenan Relation, General

Affair, Mecanical Elektrical dan Administration. Sementara untuk posisi tanaga

keamanan, petugas parkir dan kebersihan Pengelola Pasar Segar Depok

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

43

menggunakan jasa tenaga kerja alih daya (outsorching). Berikut struktur

organisasi yang ada di Pasar Segar Depok.

Sumber : Pengelola Pasar Segar Depok

Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi Pasar Segar Depok

Property Manager adalah Kepala Pasar yang merupakan pemegang

tanggungjawab untuk menjalankan operasional Pasar Segar Depok. Property

Manager bertugas mengkoordinasikan seluruh departemen dalam menjalankan

tugas. Kepala Pasar dibantu dengan staf yang terdiri dari empat departemen, yaitu

Departement of Administration, Departement of Mekanikal Elektrical,

Departement of Tenan Relation dan Departement of Office Support. Departement

of Administration bertugas mengurusi segala hal terkait administrasi dan

keuangan, termasuk di dalamnya fungsi penagihan pembayaran (kasir).

Departement of Mekanikal Elektrical bertugas merawat segala instalasi

pendukung Pasar Segar Depok, termasuk di dalamnya kelistrikan, air, dan

sirkulasi udara.

Property Manager

Mecanical

Elektrical

Office

Support

Tenan Relation

Tenan

Relation

Enginering

Administration

Cashier Parking

Service

Security

Cleaning

Service

Leasing/ Event

Recepsionist

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

44

Departement of Tenan Relation terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu Tenan

Relation itu sendiri yang berfungsi sebagai humas yang menjalin hubungan dan

koordinasi dengan para tenan/ pemilik/ penyewa unit kios. Bagian Leasing/ Event

bertugas menjalin hubungan dengan pihak luar untuk mempromosikan Pasar

Segar Depok dan mempersiapkan bentuk-bentuk kegiatannya. Bagian terakhir

adalah Recepsionist yang bertugas sebagai pemberi layanan bagi pengunjung atau

tenan jika ingin mendapatkan informasi-informasi tentang Pasar Segar Depok.

Departement of Office Support membawahi tiga bagian , yaitu kemanan,

kebersihan dan perparkiran. Ketiga bagian ini merupakan tenaga alih daya

(outsorching).

4.1.3. Fasilitas Pasar Segar Depok

Pasar Segar Depok memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Bangunan Pasar

Segar Depok secara umum pasar terbagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama

adalah gedung utama dua lantai. Bagian kedua adalah ruko yang berjejer di sisi

utara gedung utama Pasar Segar Depok. Fasilitas disediakan pengelola untuk

menunjang kenyamanan pengunjung dalam berbelanja dan pedagang berjualan.

Berikut fasilitas-fasilitas yang ada di Pasar Segar Depok:

1. Gedung utama dua lantai

2. Area parkir

3. Taman

4. Toilet

5. ATM Centre

6. Musholla

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

45

7. Kantor Pengelola

8. Rumah Potong Unggas

9. Penampungan sampah

10. Pos Keamanan

11. Petunjuk arah

12. Eskalator

13. Lampu rambu- rambu

14. Instalasi listrik dan air pada setiap unit kios/ lapak

4.2. Strategi Pemasaran Pasar Segar Depok

Strategi pemasaran Penulis rangkum dalam konsep STP (Segmentation,

Targeting and Positioning) dan bauran pemasaran 4P (Product, Price, Place,

Promotion). Berikut penjabaran mengenai konsep STP dan bauran pemasaran di

Pasar Segar Depok.

4.2.1. Segmentasi

Pasar Segar Depok mengarah kepada segmen pasar kalangan ekonomi

menengah dan dan menengah bawah. Segmentasi secara wilayah geografis adalah

masyarakat yang tinggal di daearah kecamatan Sukmajaya Depok dan sekitarnya,

baik permukiman maupun komplek perumahan.

4.2.2. Penargetan

Target pasar dari Pasar Segar Depok adalah rumahtangga, khususnya ibu

rumahtangga yang ingin membeli berbagai barang kebutuhan sehari-hari seperti

beras, gula, minyak goring, ikan, daging, ayam, aneka sayuran, bumbu rempah

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

46

maupun kebutuhan pendukung lainnya seperti sabun, pasta gigi, perkakas dapur

dan lain-lain.

4.2.3. Penentuan Posisi

Positioning Pasar Segar Depok adalah tempat berbelanja kebutuhan pokok

yang nyaman, bersih, harga terjangkau dengan memepertahankan nuansa

berbelanja selayaknya di pasar tradisonal konvensional.

4.2.4. Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran adalah strategi perusahaan dalam mengelaborasikan

beberapa aspek penting dalam pemasaran dalam upaya peningkatan penjualan.

Bauran Pemasaran terdiri dari Product (Produk), Price (Harga), Place

(Lokasi/Dstribusi) dan Promotion (Promosi).

4.2.4.1. Product (Produk)

Pasar Segar Depok adalah pasar yang menyediakan aneka produk yang

menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Produk utama yang diperjual-belikan di

Pasar Segar Depok adalah berupa produk pangan. Akan tetapi ada juga produk di

luar produk pangan, seperti pakaian, perkakas rumahtangga serta kebutuhan

perlengkapan rumah tangga lainnya. Produk pangan yang tersedia mulai dari

sayur mayur, daging sapi, ayam potong, ikan, bumbu dapur, beras dan kebutuhan

pokok lainnya. Produk pangan adalah magnet utama bagi sebuah pasar sehingga

ketersediaanya akan produk ini menjadi mutlak adanya. Adapun produk lainnya

yang tersedia adalah sebagai pelengkap dimana dapat membantu masyarakat

menemukan apa yang mereka butuhkan dengan hanya mendatangi Pasar Segar

Depok.

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

47

4.2.4.2. Price (Harga)

Harga produk-produk di Pasar Segar Depok relatif terjangkau, sama

selayaknya di pasar-pasar tradisional konvensional. Harga yang berlaku di Pasar

Segar Depok memang diupayakan bisa bersaing dengan yang ada di swalayan.

Pasar Segar Depok menggunakan Sistem tawar menawar dalam setiap

traksaksinya. Ini menjadi salahsatu keunggulan Pasar Segar Depok dibandingkan

dengan pasar swalayan. Dengan sistem ini interaksi anatara penjual dan pembeli

lebih terjalin dan memiliki ikatan emosional serta pengalaman yang tidak

didapatkan ketika berbelanja di pasar swalayan.

4.2.4.3. Place (Lokasi/Distribusi)

Pasar Segar Depok berlokasi di Jalan Tole Iskandar. Lokasi ini cukup

strategis, persis di sisi jalan dan dilewati berbagai trayek angkutan umum. Tidak

kurang dari tujuh trayek angkutan yang melewati jalur ini, bahkan beberapa

diantaranya beroperasi selama 24 jam. Sehingga dari segi aksesbilitas, lokasi ini

sangat baik. Lokasi ini berada dekat dengan permukiman penduduk dan kompleks

perumahan. Pasar tradisional yang ada di sekitar lokasi Pasar Depok adalah Pasar

Agung. Sedangkan pasar swalayan yang berada dekat dengan Pasar Segar Depok

adalah Tip Top.

4.2.4.4. Promotion (Promosi)

Promosi dilakukan oleh pihak pengelola dalam upaya memperkenalkan atau

mensosialisasikan Pasar Segar Depok kepada masyarakat. bentuk promosi yang

dilakukan antara lain 1) periklanan, 2) promosi penjualan, 3) publisitas dan

hubungan masyarakat dan 4) pemasaran langsung. Kegiatan promosi yang

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

48

dilakukan cukup banyak, mengingat konsep pasar seperti ini belum begitu dikenal

masyarakat, selain itu keberadaan Pasar Segar ini merupakaan pasar tradisional

yang dikelola secara moderen yang pertama di Kota Depok. Beberapa kegiatan

promosi yang dilakukan antara lain:

1) Periklanan, pemasangan papan baliho yang cukup besar di depan Pasar

Segar dengan desain yang menarik, selain itu juga di pasang di beberapa

titik strategi seperti di sisi jalan di jalan margonda Depok. Pemasangan

spanduk promosi di pasang di beberapa lokasi jalan keramaian dan kawasan

permukiman penduduk. Pasar Segar Depok juga pernah memasang iklan di

beberapa surat kabar lokal kota Depok.

2) Promosi penjualan, ini dilakukan dengan pemberian kupon belanja hemat

Rp.5000,- dengan tidak ada pembatasan minimal pembelanjaan.

3) Publisitas dan hubungan masyarakat, promosi ini dilakukan dengan

mengadakan kegiatan seperti pentas seni islami, perlombaan, pertunjukan

musik dan senam bersama dengan sasaran warga sekitar dan masyarakat

yang melewati kawasan Pasar Segar Depok. Selain untuk memperkenalkan

Pasar Segar Depok kepada masyarakat, kegiatan ini juga dimaksudkan

untuk menjalin kedekatan dan keakraban antara pengelola, pedagang dan

warga sekitar Pasar Segar Depok.

4) Pemasaran langsung, yaitu Tim Pengelola Pasar Segar Depok mendatangi

langsung ke rumah-rumah permukiman warga dan memberikan selebaran

atau pampflet.

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

49

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

50

Berikut Penulis sajikan data deografi penduduk sekitar.

1. Jumlah Penduduk

2. Usia

3. Tingkat pendidikan

4. Mata Pencaharian

5. Pendapatan

Catatan yg kurang

1. Data luasan gedung pasar

2. Bagan struktur organisasi

3. Definisi strategi pemasaran dan prolognya

4. Sisipkan tabel data demografis

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

49

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan mencakup analisis aspek lingkungan baik internal

maupun eksternal, identifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman serta proses formulasi strategi. Pembahasan atas setiap

bagian ini merupakan deskripsi atas kondisi yang ada di lapangan yang

didapatkan dari hasil wawancara, penyebaran kuisioner dan pengamatan langsung

di Pasar Segar Depok dan pihak-pihak terkait lainnya.

5.1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis Lingkungan internal dan eksternal diperlukan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang ada dan berkontribusi pada penyusunan formulasi strategi.

Analisis lingkungan terbagi ke dalam analisis lingkungan internal dan analisis

lingkungan eksternal. Analsisi lingkungan eksternal terbagi menjadi lingkungan

makro dan lingkungan mikro atau lingkungan industri.

5.1.1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi

perusahaan dan masih dalam ruang kendali perusahaan. Menurut David (2006)

analisis lingkungan internal membutuhkan pengumpulan dan pengasimilasian

informasi tentang operasi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi/operasi,

penelitian dan pengembangan dan sistem informasi manajemen. Berikut analisis

lingkungan internal Pasar Segar Depok yang mencakup beberapa aspek di atas.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

50

5.1.1.1. Aspek Manajemen

David (2006) mengatakan fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas

dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf

dan pengendalian. Secara umum Pasar Segar Depok sudah melaksanakan

pekerjaan yang mencakup fungsi-fungsi manajemen tersebut. Pengelola diarahkan

untuk dapat bekerja sesuai visi dan misi perusahaan. Penyusunan visi dan misi

serta program kerja, perumusan strategi, pembuatan target-target perusahaan

merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya perencanaan perusahaan.

Perencanaan yang dilaksanakan oleh pengelola Pasar Segar Depok masih kurang

terkait penentuan target, yaitu tidak ada penetapan target yang jelas dan terukur.

Kegiatan pengorganisasian yang dilakukan Pasar Segar Depok adalah

berupa pembuatan struktur organisasi, menyusun deskripsi pekerjaaan,

pendelegasian terhadap tugas-tugas pekerjaan dan berkoordinasi antar anggota tim

pengelola. Hal ini dilakukan agar setiap personil dalam tim dapat bekerja dengan

baik sesuai tugas dan tanggungjawabnya dalam mendukung kesuksesan Pasar

Segar Depok. Kepemimpinan tertinggi di Pasar Segar Depok di pegang oleh

Kepala Pasar yang disebut sebagai Property Manager. Property Manager

bertugas mengkoordinasikan setiap bagian dalam menjalankan tugas.

Pengambilan keputusan dilakukan oleh Property Manager atas masukan dari

personil pengelola. Selain dalam hal pengambilan keputusan, peran

kepemimpinan juga mencakup pemberian motivasi, dan pengarahan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara optimal serta menciptakan

lingkungan kerja yang sehat dan dinamis. Pemberian motivasi dilakukan dengan

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

51

cara berdiskusi baik secara formal pada rapat-rapat internal maupun secara non

formal dalam perbincangan santai saat bekerja.

Pengendalian dilakukan untuk memantau aktifitas kerja apakah sudah

sesuai dengan deskripsi kerja atau belum serta sejauh mana pencapaiannya.

Pengendalian yang dilakukan Pasar Segar Depok berupa rapat evaluasi yang rutin

dilakukan setiap pekan dan pembuatan laporan tertulis secara berkala atas

pekerjaan yang dilakukan. Pengendalian diharapkan dapat mengidentifikasi

masalah yang muncul dan dengan segera dicari alternatif solusi atas masalah

tersebut.

5.1.1.2. Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan serangkaian proses yang bersifat strategis yang

mencakup identifikasi kebutuhan konsumen, mendesain produk, penetapan harga,

membuat jalur distribusi, melaksanakan promosi dan melakukan penjualan. Pasar

Segar Depok melihat kebutuhan masyarakat akan tempat berbelanja kebutuhan

sehari-hari yang aman, nyaman, harga terjangka dan memberikan pengalam

berbelanja ala pasar tradisional. Produk yang dijual di Pasar Segar Depok

beraneka ragam, baik produk pangan maupun non pangan seperti pakaian, perabot

rumahtangga dan jasa meskipun untuk saat ini ketersediaanya belum begitu

lengkap.

Harga yang berlaku di Pasar Segar Depok bervariasi sesuai dengan

produknya. Sistem penerapan harga dilakukan dengan mekanisme tawar menawar

seperti halnya di pasar tradisional konvensional. Penerapan harga seperti ini

menjadi salahsatu daya tarik, mengingat masyarakat terbiasa dan menyukai jual

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

52

beli dengan sistem tawar menawar, setidaknya itu yang Penulis temui ketika

berdiskusi dengan beberapa warga sekitar Pasar Segar Depok, pengunjung dan

pedagang pasar. Selain itu sistem ini juga lebih memungkinkan terjadinya

kedekatan emosional antara pembeli dan penjual ketika transaksi juga

memberikan pengalaman yang tidak bisa didapatkan ketika berbelanja di pasar

swalayan.

Suplai pasokan produk (barang dagangan) menjadi sepenuhnya

tanggungjawab pedagang, karena dalam hal ini pengelola Pasar Segar Depok

hanya bertindak sebagai penyedia sarana dan prasarana pendukungnya termasuk

mempromosikan Pasar Segar Depok agar semakin banyak masyarakat yang

berkunjung dan berbelanja di Pasar Segar Depok. Pasar Segar Depok tetap

berupaya memberikan informasi-informasi akses penyediaan barang bisa yang

diperlukan melalui akses ke perkumpulan pedagang pasar.

Kegiatan promosi diperlukan untuk lebih memperkenalkan dan menarik

minat masyarakat untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Segar Depok.

Kegiatan promosi yang dilakukan Pasar Segar Depok, antara lain :

1. Periklanan, pemasangan papan baliho yang cukup besar di depan Pasar

Segar Depok dengan desain yang menarik. Selain itu, reklame berupa

spanduk juga di pasang di beberapa titik strategis seperti di sisi jalan di jalan

Margonda Raya, dan kawasan permukiman penduduk. Pasar Segar Depok

pernah memasang iklan di beberapa surat kabar lokal kota Depok.

2. Promosi penjualan, ini dilakukan dengan pemberian kupon belanja hemat

Rp.5000,- kepada warga sekitar Pasar Segar Depok.

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

53

3. Publisitas dan hubungan masyarakat, promosi ini dilakukan dengan

mengadakan kegiatan seperti pentas seni islami, perlombaan, pertunjukan

musik dan senam bersama dengan sasaran warga sekitar dan masyarakat

yang melewati kawasan pasar. Selain untuk memperkenalkan Pasar Segar

Depok kepada masyarakat, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjalin

kedekatan dan keakraban antara pengelola, pedagang dan warga sekitar

Pasar Segar Depok.

4. Pemasaran langsung, yaitu dengan mendatangi langsung rumah-rumah

warga dan memberikan selebaran atau pampflet. Kegiatan ini dilakukan

oleh pengelola Pasar Depok.

Selama tiga setengah tahun berjalan kondisi Pasar Segar Depok masih sepi

pengunjung dan pedagang. Berdasarkan analisis dan pengamatan di lapangan,

faktor utama penyebab sepinya Pasar Segar Depok adalah kurangnya promosi.

Kemampuan pengelola dalam memenuhi pasar dengan para pedagang tidak cukup

baik. Jumlah pedagang yang sedikit menyebabkan pasar terlihat kosong,

ketersediaan produk sangat terbatas sehingga masyarakat yang datang relatif

kesulitan berbelanja. Kondisi ini pada akhirnya membuat masyarakat tidak tertarik

untuk kembali datang ke Pasar Segar Depok.

5.1.1.3. Aspek Keuangan

Sumber permodalan utama Pasar Segar Depok adalah anggaran dari induk

perusahaan, yaitu BSA Land. BSA Land merupakan perusahaan pengembang dan

pengelola properti. Modal tersebut digunakan untuk pembangunan Pasar Segar

Depok dengan berbagai fasilitas pendukungnya juga untuk membiayai operasional

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

54

Pasar Segar Depok sehari-hari. Sumber pendapatan Pasar Segar Depok adalah

penjualan dan penyewaan unit ruko, kios dan lapak, iuran rutin pengelolaan

lingkungan (IPL) yang dipungut dari para tenan/pedagang, pemasukan dari

pembayaran parkir dan pembayaran fee dari rumah produksi yang menggunakan

Pasar Segar Depok sebagai lokasi syuting sinetron. Iuran pengelolaan lingkungan

yang dipungut dari para tenan/pedagang adalah Rp.125.000,- sampai dengan

Rp.150.000,- untuk kios dan ruko. Sedangkan untuk lapak, berlaku harga sewa

Rp.300.000,- per bulan. Hingga saat ini lapak yang semestinya disewakan, oleh

pengelola dipinjamkan secara gratis demi menarik padagang untuk berdagang di

Pasar Segar Depok. Meski demikian, untuk saat ini pos pemasukan yang ada

belum optimal, mengingat kondisi pasar yang belum stabil.

Pos pengeluaran Pasar Segar Depok antara lain gaji pegawai baik pegawai

tetap ataupun pegawai alih daya (outsourching), biaya rekening listrik, rekening

telepon, pembelian ATK dan pembelian barang habis pakai dan biaya promosi

baik iklan ataupun biaya kegiatan. Mengenai struktur biaya dan berapa besaran

biaya operasional Pasar Segar Depok setiap bulan, Penulis tidak memiliki data

tersebut dikarenakan keterbatasan informasi yang dapat diakses.

5.1.1.4. Aspek Produksi/Operasi

Kegiatan operasinal Pasar Segar Depok dikendalikan oleh tim pengelola

yang terbagi ke dalam beberapa bagian. Setiap bagian bekerja sesuai tugas dan

fungsinya yang kesemuanya mendukung kegiatan operasional. Tidak ada kegiatan

produksi di Pasar Segar Depok, yang ada hanya kegiatan transaksi jual beli.

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

55

5.1.1.5. Aspek Penelitian dan Pengembangan

Organisasi melakukan investasi dalam penelitian untuk pengembangan

(litbang) karena investasi tersebut dapat mengarah pada kepuasan pelanggan dan

mendapat keunggulan bersaing. Terutama pada perusahaan yang berfokus pada

strategi pengembangan produk, perusahaan harus memiliki litbang yang kuat.

Menurut David (2006), organisasi berinvestasi pada litbang karena mereka

percaya bahwa investasi tersebut akan menghasilkan produk atau jasa yang

superior dan akan memberikan mereka keunggulan kompetitif. Litbang dalam

sebuah perusahaan memiiki dua bentuk, pertama Litbang Internal, di mana

perusahaan menjalankan departemen litbangnya sendiri. Kedua, Kontrak Litbang,

yaitu perusahaan merekrut peneliti independen atau agen independen untuk

menangani sebuah riset tertentu untuk perusahaan.

Aspek penelitian untuk pengembangan belum dilakukan oleh Pasar Segar

Depok. Penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang pertama kali dilakukan,

meskipun ditangani dari pihak luar Pasar Segar Depok. Aspek penelitian dan

pengembangan sebaiknya mendapat perhatian yang lebih karena bersifat strategis

dan jangka panjang untuk pengembangan Pasar Segar Depok secara

berkelanjutan.

5.1.1.6. Aspek Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen pada saat ini khususnya pada perusahaan

moderen mutlak diperlukan untuk menunjang aktifitas operasional perusahaan

termasuk dalam hal pengambilan keputusan yang berbasis informasi. Penerapan

sistem informasi manajemen ini berbeda tarafnya pada setiap perusahaan. Pasar

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

56

Segar Depok menggunakan perangkat sistem informasi standar seperti perangkat

komputer, program pengolah data (Microsost Word dan Microsoft Excel), printer,

mesin fax dan koneksi internet. Sistem iniformasi ini digunakan dalam menunjang

aktifitas pasar seperti input dan pemyimpanan database, pembuatan laporan

operasional, laporan kas pembayaran dan komunikasi. Sistem informasi

merupakan sumberdaya strategi utama, mengikuti perubahan lingkungan,

mengenali ancaman persaingan, dan membantu dalam implementasi, evaluasi dan

mengendalikan strategi sehingga kedepan perlu mendapat perhatian yang lebih

serius.

Organisasi pada dasarnya merupakan sekumpulan kombinasi sumberdaya.

Organisasi memanfaatkan semua peluang yang dimilikinya, atau mengatasi segala

ancaman yang dihadapinya dengan pemanfaatan sumberdaya yang dimilikinya.

Atas dasar itulah organisasi akhirnya tumbuh dan berkembang. Ilmu Manajemen

Startegis, pandangan bahwa sumberdaya pada akhirnya menentukan

keberlangsungan organisasi, seperti menang bersaing dan berkembang di sebuah

industri disebut dengan Resources-Based View (RBV). Pandangan berbasis

sumberdaya, yang populer pada tahun 1990-an yang dipelopori oleh Jay Barney

perihal keunggulan kompetitif menyatakan bahwa sumberdaya internal adalah

lebih penting untuk perusahaan dibanding faktor eksternal dalam mencapai dan

mempertahankan keunggulan kompetitif. Pandangan Berbasis sumberdaya lebih

lanjut menyatakan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya ditentukan oleh

sumberdaya internal yang dapat dikelompokan dalam tiga kategori, yaitu

sumberdaya fisik, sumberdaya manusia dan sumberdaya organisasi. Ketiga

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

57

kategori ini secara tidak langsung masuk ke dalam pembahasan pada aspek-aspek

fungsional di atas.

Perusahaan selalu memiliki aset, mulai dari aset fisik seperti pabrik, gedung,

peralatan, lokasi, teknologi, dan lain-lain; aset manusia, yakni jumlah dan

kecakapan karyawan; aset organisasi, yakni budaya, reputasi, dan sistem kerja.

Kesemua aset ini kita sebut dengan Sumber Daya. Sumber daya ini dapat

dieksploitasi oleh perusahaan, tergantung kemampuannya. Kemampuan

mengeksploitasi secara baik sumber daya ini disebut Kapabilitas (Amir,2011).

5.1.2. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi

perusahaan dan di luar ruang kendali perusahaan. Analisis lingkungan eksternal

berupaya mengidentifikasi faktor eksternal kunci yang menjadi peluang dan

ancaman bagi perusahaan. Menurut David (2006) faktor-faktor yang termasuk di

dalamnya yaitu faktor ekonomi, faktor sosial, budaya, demografi dan lingkungan,

faktor politik, hukum dan pemerintahan, faktor teknologi serta faktor kekuatan

persaingan.

5.1.2.1. Faktor Ekonomi

Pearce dan Robinson (1997) mengatakan faktor ekonomi berkaitan dengan

arah dan sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Pola konsumsi

suatu segmen masyaraskat dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif. Aspek ekonomi

menjadi faktor penting terkait keberadaan sebuah pasar, karena pasar berfungsi

sebagai bagian dari penggerak roda perekonomian suatu kawasan disamping

sebagai sarana distribusi barang dan jasa. Secara umum kondisi perekonomian

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

58

Indonesia saat ini terbilang cukup kondusif, meski tingkat inflasi yang berada di

atas target pemerintah.

Presiden RI Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato

Kenegaraannya pada tanggal 16 Agustus 2013 mengatakan bahwa empat tahun

terakhir ini, telah banyak hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

oleh rakyat Indonesia. Periode 2009-2013 (sampai dengan Juni 2013) Indonesia

berhasil memacu pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,9% per tahun, lebih tinggi dari

rata-rata pertumbuhan ekonomi 5 tahun sebelumnya. Inilah pertumbuhan ekonomi

tertinggi, setelah Indonesia mengalami krisis ekonomi lima belas tahun

lalu. Pada tahun 2004, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tercatat

sebesar US$ 645 miliar (dalam ukuran PPP), saat ini telah mencapai lebih dari

US$ 1,1 triliun (PPP). Dalam hal pendapatan per kapita, tahun 2004 PDB per

kapita kita adalah US$1.177, angka ini terus meningkat menjadi US$2.299

ditahun 2009, dan mencapai US$ 3.592 pada tahun 2012. Bila pertumbuhan

ekonomi bisa dipertahankan, maka Insya Allah pada akhir tahun 2014, PDB per

kapita akan mendekati US$ 5000. Tidak hanya itu, Presiden RI menambahkan,

dalam tahun 2012 dan 2013, di antara negara anggota G-20, Indonesia menjadi

negara dengan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah Tiongkok.

Pertumbuhan ekonomi yang membaik, juga diikuti oleh menurunnya tingkat

pengangguran terbuka dari 9,86 persen pada tahun 2004, menjadi 5,92 persen

pada bulan Maret ditahun 2013. Demikan juga tingkat kemiskinan berhasil

diturunkan dari 16,66 persen atau 37,2 juta orang pada tahun 2004, menjadi 11,37

persen atau 28,07 juta orang pada Maret 2013.

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

59

Kota Depok yang merupakan kota yang berbatasan langsung dengan

kawasan Ibu Kota Jakarta memiliki masyarakat dengan karakteristik ekonomi

yang cukup beragam. Stabilitas ekonomi khususnya di Kota Depok dapat

dikatakan cukup kondisif, terlihat dari beragam aktifitas ekonomi dan usaha yang

berjalan dan berkembang baik. Pembangunan infrastruktur dan meningkatnya

pembangunan tempat-tempat usaha menjadi salahsatu indikasi perekonomian

yang membaik. Roda perekonomian berjalan dengan baik dari berbagai sektor.

Kota Depok adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta.

Kondisi ini menjadi peluang tersendiri bagi Pasar Segar Depok dalam

memberikan pelayanan bagi masyarakat yang hendak memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari. Kondisi ekonomi yang cukup memberikan pengaruh bagi Pasar Segar

Depok diantaranya kenaikan harga kebutuhan pokok yang membuat pedagang

harus menyesuaikan harga, ini biasa terjadi di pasar manapun.

5.1.2.2. Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan,

nilai sikap, opini dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan,

yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan

dan etnik (Pearce & Robinson, 1997). Salahsatu perubahan sosial yang menonjol

dewasa ini adalah masuknya sebagian besar kaum wanita ke dalam pasar tenaga

kerja. Setidaknya ini mempunyai pengaruh pada meningkatnya permintaan

beragam produk dan jasa yang dibutuhkan karena ketiadaan kaum wanita di

rumah. Selain itu juga mempengaruhi pada pola belanja rumah tangga, di mana

peluang kaum wanita untuk berbelanja ke pasar semakin kecil karena aktifitas

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

60

mereka sebagai wanita karir. Kondisi ini dapat berpengaruh bagi Pasar Segar

Depok, yaitu jika semakin banyak wanita bekerja, kesempatan wanita untuk

berbelanja ke pasar semakin kecil, kemungkinan mereka hanya bisa datang ke

pasar pada hari sabtu, minggu dan hari libur nasional.

Perubahan sosial lain yang juga menonjol adalah meningkatnya perhatian

konsumen pada kualitas hidup, termasuk dalam hal penyediaan produk pangan

yang sehat bergizi dan higienis. Selain itu juga meningkatnya kebutuhan lain

seperti hiburan dan bersosialisasi yang sangat erat kaitannya dengan gaya hidup.

Kondisi ini menjadi peluang bagi Pasar Segar Depok agar tetap eksis bahkan lebih

maju, yaitu dalam memberikan solusi tempat berbelanja yang sehat, higienis dan

nyaman.

Kota Depok di mana lokasi Pasar Segar Depok ini berada memiliki

karakteristik sosial budaya yang heterogen. Meskipun berbagai dari latarbelakang

etnis yang bebeda, namun kerukunan warga tetap terjaga. Keberadaan Pasar Segar

Depok di tengah lingkungan masyarakat dapat memberikan kotribusi bagi warga

sekitar, baik dalam hal penyediaan kebutuhan sehari, sarana berjualan bagi warga

sekitar maupun penyerapan tenaga kerja. Kondisi di lapangan, Pasar Segar Depok

memberikan perhatian yang cukup besar kepada masyarakat sekitar, terutama

pada saat awal beroperasi. Sebagai salahsatu bentuk tanggungjawab sosial kepada

masyarakat, Pasar Segar Depok dalam beberapa kesempatan mengadakan

kegiatan bakti sosial seperti pembangunan sarana jalan, penyantunan anak yatim

dan kegiatan sosial lainnya. Kontribusi penyerapan tenaga kerja sudah dilakukan

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

61

meski masih belum sepenuhnya mengingat adanya kebijakan mengenai standar

penerimaan pegawai yang berlaku.

5.1.2.3. Faktor Politik, Hukum dan Pemerintahan

Arah dan kebijakan politik suatu wilayah merupakan pertimbangan penting

bagi pengambil kebijakan di suatu perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan

parameter legal dan regulasi yang membatasi operasional perusahaan. Kondisi

dunia politik nasional Indonesia dalam kurun satu dekade terakhir relatif stabil,

meski tetap ada dinamika di dalamnya. Sistem pemerintahan otonomi daerah

memberikan peluang sekaligus tantangan, karena dengan sisitem ini pemerintah

daerah punya peran dalam menentukan arah pembangunan wilayahnya masing-

masing. Jika ada pemerintah daerah yang baik serta didukung oleh pemerintah

pusat maka ini akan sangat mendukung dalam hal iklim usaha dan investasi.

Pembangunan lebih cepat dan dunia usaha akan berjalan lancar tanpa ada

hambatan yang berarti.

Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Koperasi, Pasar dan UMKM

mempunyai perhatian yang cukup baik dalam kebijakan pengelolaan pasar di Kota

Depok. Saat ini Pemerintah Kota Depok telah memperbaharui peraturan daerah

(Perda) tentang pengelolaan pasar tradisional di Kota Depok, yaitu Peraturan

Daerah Kota Depok No. 03 tahun 2012 tentang Pengelolaan Pasar Tradisional

Kota Depok. Selain Pemerintah Kota Depok, Pemerintah Pusat juga memiliki

kebijakan yang memacu perbaikan pasar tradisional, melalui kebijakan di

Kementrian Koperasi dan UMKM yaitu kebijakan revitalisasi pasar tradisional.

Revitalisasi pasar tradisional merupakan program strategis Kementerian Koperasi

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

62

dan UKM sejak tahun 2003. Revitalisasi pasar tradisional dilakukan agar pelaku

usaha mikro memiliki fasilitas transaksi yang layak, sehat, bersih, dan nyaman.

Revitlisasi pasar diharapkan dapat mendatangkan banyak manfaat diantaranya

meningkatkan jumlah pedagang dan produk yang diperdagangkan, meningkatkan

volume transaksi dan menjadikan pasar lebih permanen. Dukungan pemerintah

ini, baik pemerintah Kota Depok maupun Pemerintah Pusat, diharapkan semakin

membawa perbaikan bagi dunia usaha dan pengelolaan pasar tradisional yang

lebih baik, moderen dan berdaya saing tinggi.

5.1.2.4. Faktor Teknologi

Faktor teknologi merupakan hal penting karena dapat mendorong inovasi

dan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Karenanya, perusahaan

harus merespon perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya.

Adaptasi teknologi yang baik dapat membuka terciptanya produk/jasa baru,

menyempurnakan produk/ jasa yang sudah ada atau meningkatkan loyalitas

konsumen melalui nilai tambah dan layanan yang diberikan perusahaan.

Bebarapa teknologi diterapkan pada beberapa pos penting di Pasar Segar

Depok. Teknologi perancangan bangunan pasar yang di buat dengan

mempertimbangkan fungsi sekaligus kenyamanan. Langit-langit bangunan pasar

dirancang dengan cukup tinggi dan pembuatan sirkulasi udara yang baik sehingga

memberikan kenyaman bagi pengunjung maupun pedagang. Pasar Segar Depok

juga dilengkapi dengan tangga eskalator untuk memudahkan pengunjung menuju

lantai dua. Teknologi informasi diterapkan Pasar Segar Depok untuk membantu

memudahkan pekerjaan seperti pembuatan database, laporan operasional dan

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

63

administrasi yang terkomputrerisasi. Perangkat teknologi informasi dan

komunikasi yang terdapat di Pasar Segar Depok diantaranya telepon, fax, internet

dan perangkat multimedia yang biasa dipergunakan dalam acara rapat. Teknologi

yang diterapkan secara baik sesuai dengan kebutuhan akan membuat Pasar Segar

Depok menjadi tempat yang nyaman bagi siapa saja yang datang dan berbelanja.

5.1.2.5. Faktor Kekuatan Persaingan

Michael Porter dalam Porter’s Five Force Model mengemukakan tentang

lima faktor kekuatan yang secara langsung mempunyai pengaruh terhadap

keberadaan dan daya saing sebuah organisasi/perusaahan dalam sebuah industri.

Lima faktor tersebut meliputi hambatan masuk pendatang baru, daya tawar

konsumen, daya tawar suplier, pesaing dan produk substitusi. Berikut analisis

lingkungan mikro Pasar Segar Depok dalam kerangka lima faktor kekuatan

Michael Porter.

A. Hambatan Masuk Pendatang Baru

Pendatang baru yang masuk pada sebuah industri membawa masuk

kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar dan seringkali sumberdaya

uang cukup besar. Penulis mencoba menganalisa faktor ancaman pendatang baru

ini dalam kerangka enam sumber utama hambatan masuk seperti dikatakan Pearce

dan Robinson (1997), yaitu :

1) Skala Ekonomi

Skala ekonomi yang cukup besar diperlukan untuk masuk dalam industri

pusat perbelanjaan. Pasar - pusat perbelanjaan membutuhkan skala yang cukup

besar, yaitu ratusan kios tempat berjualan beserta sarana pendukung lainnya

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

64

dengan melibatkan banyak pedagang dengan produk yang beraneka ragam.

Sehingga pada poin ini hambatan masuk relatif cukup besar. Perusahaan baru

harus siap membangun bisnis pasar dengan skala ekonomi yang besar.

2) Differensiasi Produk

Industri pasar atau pusat perbelanjaan adalah sebuah industri dengan

karakteristik yang berbeda dengan industri lain yang spesifik pada satu jenis

produk. Berbeda karena barang yang diperjual-belikan adalah berbagai jenis

barang dan jasa dari berbagai bidang industri lainnya. Sehingga jika kita

berbicara industri pasar-pusat perbelanjaan, di dalamnya termasuk berbagai

komoditas seperti pakaian, bahan makanan/minuman, jasa dan lain-lain. Hampir

tidak ada diffensiasi produk di Pasar Segar Depok, karena yang diperjual-belikan

sama dengan yang ada di pasar- pusat perbelanjaan lain. Namun yang menjadi

pembeda adalah dalam hal positioning, yakni pasar tradisional namun dengan

fasilitas moderen yang belum banyak ada di Kota Depok. Kurang adanya

diferensiasi produk sehingga pada poin ini hambatan masuk relatif cukup kecil.

Perusahaan baru tidak harus memiliki keunggulan (pembeda) khusus pada produk

yang dijual.

3) Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal untuk masuk di industi ini relatif besar. Invetsasi terbesar

diantaranya adalah pada pembangunan gedung pasar beserta sarana

pendukungnya. Sehingga pada poin ini hambatan masuk relatif cukup besar.

Perusahaan baru harus memiliki kekuatan modal yang besar.

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

65

4) Hambatan Biaya Bukan Karena Biaya

Adakalanya sebuah perusahan punya keunggulan dari segi biaya, yaitu

keunggulan biaya rendah. Sistem yang memungkinkan terjadinya efisiensi atau

pengalaman dalam hal operasional, penguasaan teknologi atau akses kepada

bahan baku dan relasi menjadikan sebuah perusahaan yang sudah ada mempunyai

keunggulan ini, yang mana belum tentu dimiliki oleh perusahan pendatang baru.

Pasar Segar Depok merupakan unit usaha dari sebuah perusahaan pengembang

properti yakni BSA Land yang telah banyak membangun pasar dan pusat

perbelanjaan di berbagai daerah. Sehingga pada poin ini hambatan masuk relatif

cukup besar. Perusahaan baru yang ingin masuk, atau membuat pasar yang sejenis

harus memiliki keunggulan dalam hal pengalaman, jaringan dan sistem kerja

sehingga dapat memiliki keunggulan biaya yang efisien.

5) Akses ke Saluran Distribusi

Perusahaan yang sudah ada biasanya akan lebih menguasai saluran

distribusi yang ada. Jadi, ketika ada pendatang baru yang akan masuk, mau tidak

mau pendataang baru ini harus menyingkirkan produk perusahaan lain.

Kadangkala ini terlalu berat dilakukan, sehingga yang bisa dilakukan pendatang

baru adalah adalah menciptakan saluran distribusi sendiri. Saluran distribusi

dalam hal ini yang memegang peran adalah para pedagang pasar. Kodisi saat ini

Pasar Segar Depok sendiri sebagai pasar yang baru berusia tiga setengah tahun

belum cukup mampu menguasai akses distribusi. Sehingga pada poin ini

hambatan masuk relatif cukup besar. Perusahaan baru jika ingin berhasil

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

66

memerlukan akses distribusi yang baik, jaringan penyedia komoditas yang tidak

hanya banyak kuantitasnya tetapi juga beragam jenis komoditasnya.

6) Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dapat secara langsung menjadi hambatan masuk bagi

perusahaan baru. Tindakan yang mencerminkan ini diantaranya keharusan

perijinan, pembatasan jumlah pasar pada satu kawasan atau pembatasan

pembangunan yang tidak sesuai dengan tata kota. Kota Depok khususnya, saat ini

sudah banyak memiliki pasar-pusat perbelanjaan, yang mana persaingan sudah

semakin ketat. Perusahaan lama pun kesuitan untuk bersaing diantara sesamanya.

Sehingga pada poin ini hambatan masuk relatif cukup besar.

B. Daya Tawar Konsumen

Konsumen memiliki posisi tawar terhadap perusahaan, diantaranya menekan

harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak, termasuk juga

dapat mengadu domba perusahaan satu dengan yang lainnya. Pearce dan

Robinson (1997) menyebutkan beberapa kondisi dimana konsumen mempunyai

posisi tawar yang kuat. Berikut penjelasan kondisi tersebut dikaitkan dengan

Pasar Segar Depok.

1. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar. Kondisi

ini tidak terdapat pada kasus Pasar Segar Depok, karena kebanyakan

konsumen adalah rumahtangga yang membeli tidak dalam jumlah banyak.

Sehingga, untuk poin ini daya tawar konsumen menjadi kecil.

2. Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdifferensiasi.

Kondisi ini terdapat pada kasus Pasar Segar Depok, karena produk yang

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

67

diperjual-belikan di Pasar Segar Depok adalah produk standar yang juga

dapat ditemukan di tempat lain, sehingga tidak memiliki spesialisasi.

Sehingga, untuk poin ini daya tawar konsumen menjadi besar.

3. Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk

pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar. Kondisi ini

terdapat pada kasus Pasar Segar Depok, karena sebagian konsumen Pasar

segar Depok adalah rumahtangga yang notabene konsumen akhir dan .

konsumen penjual seperti tukang sayur dan pengusaha rumah makan yang

bahan bakunya sebagian besar dibeli dari pasar. Pada konsumen yang

merupakan pelaku usaha/penjual, harga menjadi lebih sensitif karena

menentukan biaya produksi usahanya, dengan demikian mereka akan lebih

selektif dalam menentukan tempat pembelian. Sehingga, untuk poin ini daya

tawar konsumen menjadi besar.

4. Pembeli menerima laba yang rendah. Kondisi ini terdapat pada kasus Pasar

Segar Depok, karena sebagian konsumen penjual merupakan usaha

mikro/kecil yang laba usahanya relatif kecil. Karena itu, bagi mereka harga

menjadi sensitif, mereka akan berusaha menekan harga pembelian bahan

baku. Sehingga, untuk poin ini daya tawar konsumen menjadi besar.

5. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk/ jasa pembeli. Kondisi ini

tidak terdapat pada kasus Pasar Segar Depok, karena konsumen penjual

pada Pasar Segar Depok umumnya tidak terlalu ketat terhadap kualitas.

Mereka yang tidak terlalu mementingkan kualitas produknya akan sangat

peka terhadap harga, artinya jika tempat lain menawarkan harga yang lebih

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

68

murah mereka akan mudah berpindah. Sehingga, untuk poin ini daya tawar

konsumen menjadi besar.

6. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. Kondisi ini

terdapat pada kasus Pasar Segar Depok, karena produk yang diperjual-

belikan merupakan kebutuhan pokok sehar-hari dan harga yang berlaku

mengikuti mekanisme pasar. Sehingga, untuk poin ini daya tawar konsumen

menjadi besar.

7. Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. Kondisi ini

tidak terdapat pada kasus Pasar Segar Depok, karena tidak ada pembeli

utama, pembeli kebanyakan membeli dalam jumlah kecil. Sehingga, untuk

poin ini daya tawar konsumen menjadi kecil.

Konsumen cenderung lebih peka harga jika mereka membeli produk yang

tidak terdifferensiasi, relatif mahal terhadap penghasilan mereka dan jika kualitas

tidak terlalu penting bagi mereka.

C. Daya Tawar Pemasok

Para pedagang pasar merupakan suplier bagi Pasar Segar Depok.

Keberadaan para suplier ini menjadi sangat vital mengingat merekalah yang

menyediakan berbagai produk yang dibutuhkan pengunjung Pasar Segar Depok.

Kekuatan suplier di Pasar Segar Depok sangat kuat, keputusan dan tindakan

mereka untuk membuka tutup toko menjadi permasalahan utama bagi pengelola

Pasar Segar Depok. Banyak toko yang tutup atau tidak buka semakin

memperburuk keadaan dan membuat Pasar Segar Depok menjadi sepi

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

69

pengunjung. Hal ini mengindikasikan suplier memiliki bargaining position yang

kuat untuk kelangsungan Pasar Segar Depok.

D. Ancaman/Keberadaan Pesaing

Kota Depok memiliki jumlah pasar tradisional sebanyak 12 unit, 4 pasar

desa dan 8 sisanya termasuk pasar kota. Pasar moderen berjumlah 11 buah,

termasuk di dalamnya mall, supermarket dan sejenisnya. Terdapat 2 pasar

tradisional kategori pasar kota dan 2 pasar tradisonal kategori pasar desa di daerah

Sukmajaya yang merupakan daerah di mana lokasi Pasar Segar Depok. Beberapa

pasar pesaing Pasar Segar Depok diantaranya Pasar Agung, Pasar Musi, Pasar

Pondok Pucung dan Pusat Belanja Masyarakat Sukamaju. Sawalayan Tip Top

juga merupakan pesaing terdekat meski termasuk kategori swalayan. Pasar

pesaing yang ada memberikan pengaruh baik yang positif maupun negatif bagi

Pasar segar Depok. Pengaruh positifnya adalah menjadikan Pasar Segar Depok

lebih berupaya meningkatkan kualitas dan menonjolkan diferensiasi dengan

inovasi yang dinamis. Sementara sisi negatifnya adalah mengambil pangsa pasar

atau calon konsumen di sekitar Pasar Segar Depok.

E. Produk Substitusi

Pasar Segar Depok bukan merupakan perusahaan yang memproduksi atau

menjual suatu komoditas spesifik tertentu. Sehingga jika dikaitkan dengan

salahsatu dari lima faktor kekuatan Porter, sekilas yang dapat kita lihat bahwa

faktor produk substitusi ini tidak ada dalam dalam kasus Pasar Segar Depok.

Tetapi jika kita analisis lebih jauh, karena pasar merupakan jasa penyediaan

transaksi jual beli. Ancaman produk/ jasa substitusi tetap ada, seperti keberadaan

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

70

swalayan dan pedagang sayur keliling. Keberadaan swalayan menjadi alternatif

masyarakat dalam berbelanja kebutuhan pokok, termasuk juga pedagang sayur

keliling yg adapat menjadi pengganti pasar, meskipun di sisi lain pedagang sayur

juga merupakan konsumen sebuah pasar.

5.2. Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal dan Eksternal

Pasar Segar Depok

Faktor - faktor strategis internal dan eksternal diidentifikasi masing-masing

ke dalam kelompok kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Diagram

pengelompokan ini ditampilkan pada Gambar 5.

Sumber : David (2006)

Gambar 5. Diagram Pengelompokan Faktor-faktor Strategis

Faktor-faktor strategis internal diidentifikasi menjadi kekuatan dan

kelemahan. Sedangkan faktor-faktor strategis eksternal diidentifikasi menjadi

peluang dan ancaman.

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

71

5.2.1. Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal (Kekuatan & Kelemahan)

Faktor-faktor strategis internal diambil dari beberapa aspek, yaitu aspek

manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan

pengembangan dan aspek sistem informasi manajemen. Faktor-faktor strategis

internal berdasarkan hasil telaah di lapangan dirangkum dalam Tabel 6.

Tabel 6. Faktor-faktor Strategis Internal

Faktor - faktor Strategis Internal

Kekuatan Kelemahan

Aspek Manajemen

1. Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar

Depok

1. Strategi dan Program Kerja Pasar

Segar Depok

2. Struktur Organisasi dan Deskripsi

Pekerjaan

2. Kompetensi Sumberdaya Manusia

Pengelola

3. Proses Komunikasi dan Pemberian

Motivasi

Aspek Pemasaran

4. Lokasi Pasar Segar Depok 3. Aktifitas Promosi dan Sosialisasi

5. Konsep Pasar Segar 4. Produk (kualitas, kuantitas,

variasi, dan harga)

6. Merek Pasar Segar Depok

Aspek Keuangan

5. Keuangan Pasar Segar Depok

Aspek Produksi dan Operasi

7. Sistem Tatakelola 6. Tata Letak (Layout) Pasar

8. Pengelolaan Kebersihan, Kemanan

& Ketertiban

9. Fasilitas Pasar Segar Depok

10. Keramahan Pelayanan

Aspek Penelitian dan Pengembangan

11. Riset Konsumen dan respon

terhadap Keluhan

Aspek Sistem Informasi Manajemen

12. Penerapan Sistem Administrasi &

Informasi

Sumber : Data Primer (diolah)

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

72

Berikut penjabaran mengenai berbagai faktor kekuatan dan kelemahan

tersebut.

5.2.1.1. Kekuatan

Hasil identifikasi menunjukan ada dua belas poin kekuatan pada Pasar

Segar Depok. Kekuatan-kekuatan tersebut adalah:

1) Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar Depok

Visi, misi dan tujuan perusahan menjadi unsur penting karena menentukan

kemana arah perusaahan. Campbell dan Yeung (1991) dalam artikelnya yang

berjudul “Creating a Sense of Mission”, membedakan visi dan misi, mereka

mengatakan bahwa visi adalah “keadaan di masa depan yang mungkin dan

diinginkan sebuah organisasi” yang mencakup tujuan spesifik, sedangkan misi

lebih diasosiasikan dengan perilaku dan kondisi saat ini.

Pasar Segar Depok memiliki visi, misi dan tujuan secara tertulis. Visi, misi

dan tujuan ini seragam untuk semua cabang Pasar Segar, jadi setiap cabang tidak

memiliki visi misi dan tujuan tersendiri. Visi Pasar Segar Depok adalah untuk

menjadi yang paling menguntungkan dan terbaik di kelasnya, untuk menjadi

pengembang properti, pengembangan pasar moderen nomor satu dan terbaik di

Indonesia. Sedangkan Misi Pasar Segar Depok adalah mengembangkan kembali

pasar tradisional yang bersih, nyaman dan ramah bagi semua yang

berkepentingan, baik pembeli, pedagang dan pihak terkait lainnya.

Praktisi dan akademisi manajemen strategis merasa bahwa pernyataan yang

efektif menunjukan sembilan karakteristik atau komponen. Sembilan komponen

tersebut adalah :

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

73

1. Pelanggan

2. Produk atau Jasa

3. Pasar

4. Teknologi

5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas

6. Filosofi

7. Konsep diri

8. Perhatian akan citra publik

9. Perhatian akan karyawan

Berdasarkan kerangka sembilan komponen pernyataan misi yang efektif,

misi Pasar Segar Depok tidak secara spesifik menyinggung setiap komponen,

namun hanya sebagian komponen saja. Gambaran secara umum tentang apa bisnis

yang dijalani, siapa pelanggannya dan perhatian akan pihak-pihak terkait. Pada

bagian pernyataan visi, dan ini menjadi sangat penting sebagai acuan kemana arah

sebuah organisasi atau perusahaan, Pasar Segar memiliki poin kelemehan yang

cukup penting dan mendasar. Visi Pasar Segar Depok sangat bias. Visi tidak

kongruen dengan konsep dan kondisi nyata. Pada pernyataan visi tercantum

“untuk menjadi yang paling menguntungkan dan terbaik di kelasnya, untuk

menjadi pengembang properti, pengembang pasar moderen nomor satu di

Indonesia”. Visi ini tidak menggambarkan sebuah Pasar Segar Depok sebagai

sebuah pasar tradisional yang dikelola secara modern, tetapi visi ini justru

menggambarkan arah sebuah perusahaan pengembang properti. Visi Pasar Segar

Depok sebaiknya dibedakan dengan visi perusahaan induk BSA Land sebagai

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

74

sebuah perusahaan pengembang dan pengelola properti. Pemisahan antara visi

BSA Landa dan Visi Pasar Segar Depok akan membuat arah Pasar Segar Depok

lebih jelas, spesifik dan mencakup apa yang menjadi wilayah bisnisnya, yakni

pasar tradisional dengan pengelolaan moderen. Selain itu, perlu lebih tepat dan

konsisten dalam penggunaan istilah pasar tradisional dan pasar moderen.

Visi, misi dan tujuan Pasar Segar Depok kurang terkomunikasikan dengan

baik kepada setiap personil pengelola, maupun kepada para pedagang yang pada

dasarnya mereka juga merupakan komponen dari Pasar Segar Depok. Proses

sosialisasi yang tidak baik ini menyebabkan mereka tidak memahami visi, misi

dan tujuan yang ada. Sehingga kurang memotivasi untuk melakukan tindakan-

tindakan yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut. Visi, misi dan tujuan yang

ada juga belum ditempatkan di tempat yang strategis seperti di tempel di dinding

kantor pengelola dan website Pasar Segar. Hal ini juga penting untuk menunjukan

identitas dan jatidiri Pasar Segar Depok kepada masyarakat umum, khusus

masyarakat yang datang berkunjung ke pasar maupun ke website Pasar Segar

Depok.

2) Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Struktur organisasi dan definisi pekerjaan berkaitan dengan fungsi

pengorganisasian dalam manajemen. Pengorganisasian artinya siapa melakukan

apa dan siapa harus melapor kepada siapa (David,2006). Manajemen Pasar Segar

Depok memiliki struktur organisasi seperti pada Gambar 5.

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

75

Sumber : Pengelola Pasar Segar Depok

Gambar 6. Bagan Struktur Organisasi Pasar Segar Depok

Winardi (2010) menyatakan struktur membantu sumber-sumber daya

manusia pada organisasi-organisasi untuk bekerjasama dalam kombinasi-

kombinasi tugas produktif. Pada bagan struktur organisasi, secara tipikal kita

dapat menentukan lima komponen. Berikut analisis berdasarkan lima komponen

tersebut.

1. Pembagian Kerja

Pasar dipimpin oleh seorang kepala pasar yang disebut Property Manager,

kepala pasar dibantu beberapa orang yang terbagi ke dalam beberapa bagian atau

tugas kerja, yaitu General Affair, Mecanical Elektrical, Tenan Relation, dan

Adminitrasi. Bagian-bagian ini dibuat disesuaikan dengan kebutuhan kerja

organisasi pasar. Secara struktural, ada beberapa posisi yang masih belum

lengkap, ini diantisipasi dengan rangkap jabatan.

Property Manager

Mecanical

Elektrical

Office

Support

Tenan Relation

Tenan

Relation

Enginering

Administration

Cashier Parking

Service

Security

Cleaning

Service

Leasing/ Event

Recepsionist

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

76

2. Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan

Pasar Segar Depok memiliki struktur organisasi yang cukup jelas dan

dimengerti oleh tim pengelola, termasuk juga deskripsi pekerjaan. Deskripsi

pekerja setiap posisi dimengerti oleh pejabat yang bersangkutan. Hanya deskripsi

itu tidak ada dalam bentuk tertulis. Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan

dirasakan cukup membantu personil dalam menjalankan tugas.

3. Hubungan antara pimpinan dan bawahan

Struktur organisasi Pasar Segar Depok secara jelas menggambarkan bagian-

bagian dalam organisasi sesuai fungsinya termasuk dalam rantai komando, yakni

siapa melapor kepada siapa.

4. Kelompok-kelompok sub unit atau komponen-komponen

Kelompok-kelompok sub-unit tergambar cukup jelas, seperti bagian

parking, security dan cleaning service yang merupakan komponen atau sub unit

dari departemen Office Support.

5. Tingkatan Manajemen

Struktur Organisasi Pasar Segar Depok merupakan struktur otonom dari

struktur yang lebuh besar. Property Manager merupakan jabatan pimpinan

tertinggi yang membawahi para koordinator departemen. Para koordinator

departemen ini bekerja dengan tim yang terdiri dari beberapa orang staff.

Sehingga secara tingkatan manajemen, Pasar Segar Depok hanya terdapat tiga

tingkatan, yaitu Kepala Pasar, Koordinator Departemen dan Staf. Kekurangan

yang masih ada adalah dalam hal dokumentasi, yaitu belum ada dokumentasi

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

77

tertulis yang bersisi struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan sehingga tidak

dengan mudah dilihat atau diminta saat diperlukan.

3) Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi

Komunikasi yang baik mutlak diperlukan bagi kemajuan sebuah usaha.

Pemberian motivasi merupakan bagian dari fungsi manajemen. Richard Draft

seperti dikutip dalam buku Manajemen Strategis mendefinisikan pemberian

motivasi adalah proses mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan.

Komunikasi yang berjalan di Pasar Segar lebih banyak adalah komunikasi

langsung secara personal dan kolektif melalui forum rapat. Komunikasi langsung

juga menggunakan alat bantu komunikasi berupa telephon dan telepon seluler.

Forum rapat merupakan bentuk komunikasi yang sifatnya lebih formal dimana

membahas hal-hal terkait operasional pekerjaan seperti koordinasi lintas

departemen, evaluasi kinerja dan perencanaan suatu kegiatan. Rapat rutin

biasanya dilakukan per dua pekan dan rapat dimungkinkan pada saat tertentu yang

diperlukan.

Pemberian motivasi dilakukan meski bukan dengan cara yang tersistematis,

tetapi lebih kepada „obrolan‟ secara personal. Seperi yang dilakukan oleh tim

tenan relation kepada para pedagang, yaitu komunikasi yang di dalamnya juga

disisipkan motivasional untuk lebih menjaga dan meningkatkan semangat para

pedagang. Komunikasi adalah sebuah kekuatan yang perlu senantiasa

ditingkatkan, baik komunikasi ke dalam maupun komunikasi ke luar. Pemimpin

memiliki peran yang besar dalam menjalankan ini. Kesolidan sebuah tim dapat

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

78

dilihat dalam proses komunikasi yang baik dan membuat tim termotivasi dalam

bekerja sehingga dapat mendukung pencapaian perusahaan.

4) Lokasi Pasar Segar Depok

Lokasi adalah salahsatu aspek penting dalam pemasaran, Para ahli

pemasaran memperkenalkan strategi pemasaran dengan 4P, dan 7 P untuk bisnis

dibidang jasa. Ketujuh P dalam strategi pemasaran itu adalah : 1) Product, 2)

Price, 3) Place, 4) Promotion, 5) People, 6) Process dan 7) Physical Evidence.

Lokasi menjadi faktor yang sangat penting khususnya dalam dunia bisnis ritel.

Lokasi yang baik aalah lokasi yang mudah dijangkau para konsumen dan target

pasar perusahaan. Pasar Segar Depok berada persis di sisi jalan Tole Iskandar

yang menghubungkan Jalan Margonda raya menuju Jalan Raya Bogor. Jalan ini

dilalui oleh cukup banyak trayek angkutan, tidak kurang dari 6 trayek angkutan

kota dan beberapa antar kota. Kondisi yang seperti ini sebetulnya sangat

menguntungkan Pasar Segar Depok mudah diakses oleh masyarakat. Selain

menggunakan kendaraan pribadi, masyarakat juga dapat memanfaatkan angkutan

umum yang ada. Sedikit catatan mengenai aksesbilitas ini adalah sering terjadi

kemacetan di jalan di depan lokasi Pasar Segar Depok, situasi ini kurang

menguntungkan karena dapat membuat antusias masyarakat berkurang untuk

berkunjung ke Pasar Segar Depok. Selain itu salahsatu faktor yang sangat penting

dari segi lokasi adalah lokasi Pasar Segar Depok sangat berdekatan dengan pasar

lain yang dapat dikatakan menjadi pesaing. Pasar terdekat yang ada adalah Pasar

Agung, waktu tempuh 10 menit naik kendaraan. Pasar Musi yang dapat ditempuh

dengan 15 menit dari Pasar Segar Depok. Pasar Kemiri dapat ditempuh 15 menit

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

79

dari Pasar Segar Depok. Pasar pesaing yang terdekat adah Tip Topa. Meskipun

berbeda konsep dengan Pasar Segar Depok, Tip Top juga menyediakan kebutuhan

rumahtangga sehari-hari. Tip Top dan Pasar Segar depok hanya berjarak 100 m

atau tidak sampai 5 menit perjalanan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri

bagi Pasar Segar Depok.

5) Konsep Pasar Segar

Pasar Segar adalah pasar tradisional dengan fasilitas yang nyaman yang

dikelola secara moderen dan profesional. Konsep yang dibangun adalah

memberikan kenyamanan dalam berbelanja tanpa menghilangkan pengalaman

berbelanja seperti di pasar tradisional pada umumnya yang sarat dengan interaksi

tawar-menawar antara pembeli dan penjual. Kegemaran masyarakat akan nuansa

belanja tradisional dan faktor kenyamanan merupakan salahsatu daya tarik yang

menjadi kekuatan Pasar Segar Depok. Kekuatan dari segi konsep ini sekiranya

tetap dijaga dan dipertahankan dengan menghindari hal-hal yang dapat merusak

konsep dan citra yang ada seperti penempatan Pasar Segar Depok sebagai lokasi

pembuatan/perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM). Keadaan ini sedikit

banyak membawa efek yang kurang menguntungkan bagi citra Pasar Segar

Depok. Konsep yang ditawarkan oleh Pasar Segar Depok ini merupakan

positioning tersendiri. Positioning salahsatu dari STP Marketing Strategy, yaitu

yang terdiri dari Segmentation, Targeting dan Positioning. Positioning

menggambarkan perusahaan ingin dilihat seperti apa oleh konsumen. Positioning

yang baik didukung dengan proses komunikasi yang baik dan konsistensi.

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

80

6) Merek Pasar Segar

Merek merupakan identitas yang dibangun perusahaan agar lebih mudah

kenal dan diingat oleh masyarakat. Aktifitas promosi dan sosialisasi yang

dilakukan selama ini adalah dalam rangka memperkenalkan dan meningkatkan

brand awarness terhadap Pasar Segar Depok. Sejauh ini belum ada data yang

pasti yang menunjukan seberapa besar masyarakat mengenal merek Pasar Segar

Depok. Hasil wawancara dengan masyarakat dan pedagang, meski tidak

semuanya, Penulis mendapati masyarakat mengasosiasikan Pasar Segar adalah

pasar buah. Citra yang terbentuk ini masih kurang sesuai yang diharapkan oleh

pengelola. Pengelola mengharapkan Pasar Segar Depok dikenal sebagai pasar

yang menyediakan berbagai kebutuahan pokok dan produk-produk segar yang

beragam seperti sayur mayur, bumbu, daging, ayam, ikan dll. Kedepan, citra

merek Pasar Segar ini perlu lebih ditingkatkan, tentu dengan membangun

positioning yang tepat dan didukung dengan proses sosialisasi yang baik.

7) Sistem Tatakelola Pasar Segar

Sistem tata kelola yang ada pada tataran konsep sudah cukup baik, tetapi

masih kurang optimal dalam hal pelaksanaanya.

1. Penjualan unit yang kurang memperhatikan kehidupan pasar. Banyak unit

toko yang terjual ternyata dibeli oleh konsumen yang bertujuan untuk

investasi properti, membeli unit toko untuk disewakan atau untuk dijual

kemudian, bukan untuk membuka usaha. Hal ini menyebabkan tingkat buka

toko yang kecil, banyak unit toko yang sampai saat ini masih tutup.

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

81

2. Perlakuan yang kurang tegas terhadap adanya pelanggaran aturan yang

sebelumnya sudah disepakati. Pada saat pembeliaan unit toko, ada surat

perjanjian yang ditandatangani antara kedua belah pihak (pengembang dan

pembeli unit toko). Berdasar hasil observasi, ada perbedaan isi surat

perjanjian antara pemilik yang satu dengan pemilik yang lain. Hal

berikutnya adalah kebijakan tentang iuran yang tidak diberlakukan secara

tegas, seperti tidak membayar iuran bulanan, dan tidak ada sanksi yang

tegas terhadap pelanggaran aturan yang disepakati.

8) Fasilitas Pasar Segar Depok

Pasar Segar Depok memiliki fasilitas pendukung yang lengkap yang

disiapkan untuk menunjang kenyaman bagi pengunjung maupun pedagang.

Fasilitas yang ada dalam kondisi terawat dan rapih. Kelengkapan fasilitas yang

ada menjadikan ini sebagai kekuatan Pasar Segar Depok yang belum tentu

dimiliki pasar lain. Fasilitas yang dimiliki ini sebaiknya dapat ditonjolkan agar

dapat menjadi daya tarik yang tidak kalah dengan pasar swalayan dan jauh lebih

nyaman dibanding pasar tradisional konvensional. Fasilitas yang ada sudah sesuai

standar yang ditetapkan pemerintah.

9) Penerapan Sistem Administrasi dan Informasi

Sistem administrasi di Pasar Segar Depok sudah terkomputerisasi. Data

diinput dan disajikan dalam bentuk file softcopy dan hardcopy menggunakan

perangkat teknologi. Perangkat informasi dan komunikasi yang digunakan adalah

seperangkat komputer dan internet. Penggunaan internet masih terbatas baik untuk

berkomunikasi internal maupun penggunaan sebagai alat promosi.

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

82

10) Pengelolaan K3 (Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban)

Aspek kebersihan, kemanan dan ketertiban (K3) di Pasar Segar Depok

dikelola dengan menggunakan perusahan jasa alih daya (outsourching) yaitu

tenaga kebersihan, kemanan dan perparkiran. K3 merupakan tanggung jawab dari

bagian Genaral Affair. Hampir di setiap bagian Pasar Segar Depok terpelihara

kebersihannya. Keamanan ditangani oleh 18 petugas satpam yang berjaga dengan

bergantian 24 jam. Pengaturan perparkiran cukup baik yang ditunjang dengan area

yang luas dan fasilitas pendukung berupa mesin tiket parkir dan rambu petunjuk

arah. Tiket parkir diberlakukan per sekali masuk. Tarif parkir yang berlaku adalah

Rp.1000 untuk kendaraan sepeda motor, Rp.2000,- untuk kendaraan mobil

pribadi, dan Rp.3000,- untuk kendaraan mobil angkutan barang.

11) Keramahan Pelayanan

Keramahan pelayanan menjadi salahsatu aspek yang penting dalam usaha.

Pelayanan yang baik masuk ke dalam aspek process dalam kerangka Strategi 7 P.

Pada aspek process ini ditekankan tentang taat cata dan sistem dalam bekerja dan

termasuk sikap atau perilaku orang-orang yang terlibat dalam bisnis, khususnya

yang berkaitan dengan pelayanan terhadap konsumen. Pelayanan di Pasar Segar

Depok dapat dikatakan cukup baik. Keramahan yang diberikan baik oleh

pengelola, pedagang, petugas kemanan, petugas parkir, sampai petugas

kebersihan.

12) Riset Konsumen dan Respon Terhadap Keluhan

Respon yang diberikan konsumen merupakan cerminan dari apa yang telah

dilakukan dan telah dicapai perusahaan. Kemampuan dalam menanggapi respon,

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

83

terutama keluhan menjadi salahsatu kunci keberhasilan, karena dengan begitu

perusahaan bisa mengevaluasi diri. Evaluasi diri dari sudut pandang konsumen,

yang relatif objektif disamping evaluasi dari sudut pandang internal yang juga

perlu. Sejauh ini pengelola sudah cukup baik dalam merespon keluhan yang ada.

Respon terhadap keluhan ditampung setelah ada pengaduan dari pedagang atau

konsumen. Selain itu, pengelola juga cukup aktif menjemput bola dalam

menampung aspirasi pedagang maupun konsumen dengan cara berdiskusi

langsung dan berkunjung ke kios-kios pedagang.

Selama ini, pengelola cukup baik merespon terhadap keluhan yang ada dari

pedagang, dengan cara berdialog langsung dengan pedagang, menanyakan kondisi

bisnis mereka dan mendapatkan kritik dan saran dari mereka. Sedangkan

komunikasi yang dilakukan dalam rangka merespon tanggapan dari konsumen

belum dilakukan karena melihat kondisi pasar yang belum stabil. Salahsatu poin

pentingnya adalah respon sudah ada dan cukup baik, hanya saja belum

tersistemasi, misalnya penggunaaan angket khusus sehingga tertulis dan

terdokumentasikan. Berikutnya adalah, respon yang ada kurang mendapatkan

tindak lanjut yang diperlukan, karena wewenang pengambilan keputusan yang

terbatas bagi pengelola.

5.2.1.2. Kelemahan

Hasil identifikasi menunjukan ada enam poin kelemahan pada Pasar Segar

Depok. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah:

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

84

1) Strategi dan Program Kerja Pasar Segar Depok

Pasar Segar Depok sebagai sebuah organisasi memiliki strategi untuk

mencapai visi, misi dan tujuan. Diantaranya strategi pemasaran, yakni bagaimana

membuat pasar ramai dengan pedagang dan ramai dengan pengunjung yang

berbelanja. Dalam rangka membuat pasar ramai dengan pedagang dan

meningkatkan jumlah kios dan lapak yang buka, Pengelola memberlakukan

kebijakan menggratiskan penggunaan lapak di Pasar Segar Depok. Tidak hanya

lapak, untuk kios-kios yang kosong juga diberikan hak penggunaan secara gratis

selama enam bulan. Hal Ini dilakukan sebagai kebijakan untuk meningkatkan

frekuensi buka kios dan lapak yang lebih besar. Mengingat selama ini lebih

banyak kios dan lapak yang tutup daripada yang buka. Pengelola Pasar Segar

Depok juga pernah melakukan upaya promosi berupa pemberian kupon belanja,

mengadakan kegiatan perlombaan, pentas musik dan lain-lain dilakukan untuk

menarik minat pengunjung. Beberapa dari strategi dan cara yang sudah dilakukan,

tingkat keberhasilannya relatife rendah.

Seperti dikatakan oleh R.Wernham dalam buku Manajemen Strategik:

strategi keseluruhan harus dilembagakan (institutionalized); artinya strategi ini

haruslah meresap ke dalam kehidupan sehari-hari perusahaan agar dapat

terimlementasi secara efektif. Empat elemen organisasi yang merupakan sarana

fondamental untuk melembagakan strategi yaitu struktur, kepemimpinan, kultur

dan imbalan. Implementasi yang berhasil menuntut keterampilan manajemen dan

integritas yang efektif dari keempat elemen ini untuk memastikan bahwa strategi

“mendarah-daging” dalam kehidupan sehari-hari perusahaan. Diperlukan strategi

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

85

dan program kerja yang lebih baik, terencana, lebih segar dan berjenjang, yaitu

jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Sisi kekurangan yang ada

adalah pendokumentasian secara tertulis mengenai strategi, program dan

kebijakan. Serta penentuan target yang masih belum mendapat perhatian khusus.

Tim pengelola bekerja tanpa ada target yang jelas dari segi indikator pencapaian

dan waktu pencapaian.

2) Kompetensi SDM Pengelola

Pengelola berjumlah 13 orang yang menempati beberapa bagian. Latar

belakang pendidikan tim pengelola cukup beragam, begitu juga pengalaman kerja

yang dimiliki. Bila dilihat dari sisi jumlah, personil pengelola yang ada cukup

untuk mengatur operasional pasar. Program peningkatan keterampilan merupakan

sarana yang tepat untuk lebih meningkatkan kinerja tim pengelola. Program

pelatihan yang ada baru sebatas pelatihan saat penempatan kerja yaitu di awal

masa kerja. Sementara, program pelatihan yang bersifat rutin dan berkala masih

belum tersedia. Kedepan, program pelatihan dan pengembangan sumberdaya

manusia pengelola perlu diprioritaskan untuk meningkatkan keterampilan dan

memberikan penyegaran agar dapat menghasilkan ide dan inovasi baru dalam

mengembangkan Pasar Segar Depok.

3) Aktivitas Promosi dan Sosialisasi

Promosi merupakan salahsatu aspek dalam Strategi 7P. Aktivitas promosi

dan sosialisasi dilakukan dalam rangka memperkenalkan dan mengajak

masyarakat untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Segar Depok. Berbagai

aktifitas yang dilakukan diantaranya menyebarkan pamflet, memasang baliho,

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

86

memasang spanduk, memasang iklan di media cetak lokal, membuat kupon

belanja dan mengadakan kegiatan seperti perlombaan, pentas musik dll. Aktifitas

promosi lebih banyak dilakukan pada awal-awal Pasar Segar Depok beroperasi.

Saat ini kegiatan promosi sangat sedikit dilakukan. Selain itu, aktifitas promosi

yang ada belum efektif dalam meningkatkan kunjungan dan konversi belanja.

Kunjungan yang ada bersifat sementara hanya pada saat kegiatan berlangsung,

itupun tidak banyak berefek pada pembelanjaan produk di Pasar Segar Depok.

4) Keuangan Perusahaan

Pengelolaan keuangan di Pasar Segar bersifat terpusat, sehingga Pasar Segar

Depok tidak membuat sendiri laporan keuangan dan tidak mempunyai kebijakan

keuangan. Segala keperluan yang membutuhkan pendanaan diajukan kepada pusat

dalam bentuk pengajuan anggaran ke kantor pusat. Pengalokasian anggaran untuk

keperluan promosi dan operasional Pasar Segar Depok sekarang ini lebih kecil

daripada masa awal saat Pasar Segar Depaok baru beroperasi. Mengingat belum

begitu terlihat tanda-tanda kemajuan yang signifikan. Sumber pemasukan

keuangan yang sifatnya rutin berasal dari sewa lapak, Iuran Pengelolaan

Lingkungan (IPL), pendapatan parkir dan pendapatan lain-lain seperti fee sewa

tempat untuk syuting sinetron dan sejenisnya. Namun dengan kondisi yang ada

saat ini, pos-pos pemasukan tersebut masih belum optimal.

5) Produk

Mengenai produk, identifikasi dibagi dalam beberapa poin, yaitu kualitas,

variasi, kuantitas dan harga.

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

87

a. Kualitas Produk

Kualitas produk yang dijual di Pasar Segar Depok masih kurang baik

dikarenakan stok barang yang ada relatif lama berada di lapak, sementara jumlah

pengunjungnya sedikit, sehingga produk segar seperti sayuran dan buah sering

layu dan tidak laku dijual. Pada kondisi ideal, produk yang ada di Pasar Segar

Depok, akan lebih baik dari yang ada di pasar tradisional konvensional karena

sarana pasar yang baik dan terjaga kebersihannya sehingga lebih higienis.

b. Variasi (Keragaman) Produk

Keragaman produk yang ada di sebuah pasar bisa dikatakan menjadi daya

tarik bagi masyarakat untuk berbelanja. Produk yang beragam akan memudahkan

masyarakat dalam membeli produk-produk yang mereka butuhkan tanpa harus

berpindah dari satu pasar ke pasar yang lain sehingga akan menghemat tenaga,

waktu dan biaya. Produk yang ada di Pasar Segar Depok cukup beragam seperti

beras, tepung terigu, gula pasir, sayur mayor, bumbu rempah, buah, ikan, ayam,

daging dll. Terlepas dari batasan pembahasan pada produk-produk agribisnis

pangan, di Pasar Segar Depok juga menyediakan berbagai produk lain di luar

produk non pangan dan produk di luar produk agribisnis seperti pakaian, perabot

rumahtangga sampai penyedia jasa salon dan travel. Beragam produk non pangan

dan non agribisnis ini adalah sebagai pelengkap dan penempatannya pun terpisah,

diatur berdasarkan zona. Hal yang menjadi kelemahan adalah justru pada produk

agribisnis pangan, keragaman ini belum bisa ditemukan. Masih sangat sedikit

variasi produk yang dijual di Pasar Segar Depok dikarenakan penjual yang sangat

sedikit, hanya ada 7-11 penjual dari ratusan lapak yang tersedia. Sedikitnya

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

88

pedagang yang berjualan, menyebabkan produk yang tersedia masih sangat

terbatas. Berdasarkan observasi dan diskusi singkat dengan beberapa pengunjung

dan warga sekitar, kondisi ini menyebabakan banyak pengunjung yang datang

akhirnya enggan kembali berbelanja ke Pasar Segar Depok dengan alasan produk

yang dijual tidak lengkap sehingga cukup merepotkan.

c. Ketersediaan (Kuantitas) Produk

Mengingat masih sedikit pedagang yang menggelar dagangannya,

menyebabkan ketersediaan produk menjadi sangat kecil. Kapasitas produk yang

dijual masih sangat kecil. Para pedagang tidak berani memasok barang dalam

jumlah banyak karena resiko rusak dan kondisi pasar yang masih sepi

pengunjung.

d. Harga Produk

Harga untuk beberapa kalangan menjadi hal yang sangat sensitif yang

menentukan keputusan pembelian. Oleh karena itu strategi harga perlu

diperhatikan dengan baik. Pasar Segar Depok sebagai pengelola dan penyedia

fasilitas pasar tidak menentukan harga jual produk. Harga jual produk murni dari

para pedagang. Penentuan harga yang berlaku di Pasar Segar Depok menerapkan

mekanisme tawar menawar antara pembeli dan penjual. Tingkat harga yang

berlaku relatif hampir sama dengan yang berlaku di pasar tradisional

konvensional. Sistem pemberlakuan harga seperti ini seharusnya menjadi

salahsatu daya tarik Pasar Segar Depok.

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

89

6) Tata Letak (Layout) Pasar Segar Depok

Tata letak pasar yang baik tidak hanya akan memberikan kenyaman

berbelanja bagi pengunjung pasar tetapi juga mempermudah pengunjung dalam

mencari dan menemukan produk yang dibutuhkan. Pasar Segar Depok yang

terdiri atas bangunan utama dua lantai dan deretan ruko di sisi kiri serta beberapa

bangunan pendukungnya. Denah keseluruhan Pasar Segar Depok sudah cukup

baik dan memperhatikan arus hilir mudik kendaraan maupun pengunjung. Akses

menuju lantai dua dapat menggunakan eskalator.

Pada awalnya area untuk produk pangan tidak hanya ada di lantai dua tetapi

juga di lantai satu. Namun, beberapa waktu terakhir, lantai satu yang semula

sebagai lahan lapak untuk penjual bahan pangan diubahfungsikan menjadi kantor

pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sehingga, ketika pengunjung

datang ke Pasar segar Depok, terlihat beberapa petugas polisi yang hilir mudik

dan melayani pengunjung yang hendak membuat atau memperpanjang SIM.

Penggunaan lantai satu untuk pelayanan SIM tidak sesuai dengan peruntukan

pasar. Meski dinilai kebijakan ini akan dapat meningkatkan tingkat kunjungan dan

sosialisasi Pasar Segar Depok tetapi pada kenyataannya tidak signifikan.

Kebijakan ini justru menimbulkan image yang kurang menguntungkan bagi Pasar

Segar Depok yang sering terlihat petugas polisi berada di lokasi.

5.2.2. Identifikasi Faktor-faktor Strategis Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Faktor-faktor strategis eksternal diambil dari beberapa aspek, yaitu aspek

kekuatan persaingan; politik, hukum dan pemerintahan; ekonomi; sosial, budaya,

demografi dan lingkungan; dan aspek teknologi. Faktor-faktor strategis eksernal

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

90

yang terdiri dari peluang dan ancaman berdasarkan hasil telaah di lapangan

dirangkum dalam Tabel 7.

Tabel 7. Faktor-faktor Strategis Eksternal

Sumber : Data Primer (diolah)

Faktor - faktor Strategis Eksernal

Peluang Ancaman

Aspek Kekuatan Persaingan (Lingkungan Industri)

1. Daya Tawar Konsumen 1. Hambatan masuknya Pendatang Baru

2. Daya Tawar Suplier

3. Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada

4. Produk Substitusi

Aspek Politik, Hukum dan Pemerintahan

2. Situasi Politik dan Keamanan

3. Kebijakan Pemerintah tentang

Pasar

Aspek Ekonomi

4. Peningkatan Pendapatan

Masyarakat Depok 5. Kenaikan Harga Komoditas

5. Mata Pencaharian Masyarakat 6. Kenaikan Harga BBM dan TDL

Aspek Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

6. Keberagaman Sosial Budaya dan

Agama Masyarakat

7. Tingkat Pendidikan Masyarakat

8. Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Kota Depok

9. Gaya Hidup

10. Kebiasaan berbelanja dengan

sistem tawar menawar

11. Kondisi Lingkungan Hidup dan

Kelestarian Alam

Aspek Teknologi

12. Kemajuan Teknologi Informasi &

Komunikasi

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

91

5.2.2.1. Peluang

Hasil identifikasi menunjukan ada dua belas poin peluang bagi Pasar Segar

Depok. Peluang-peluang tersebut adalah:

1) Daya Tawar Konsumen

David (2006) mengatakan ketika konsumen terkonsentrasi atau besar

jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka

menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu

industri. Secara umum konsumen Pasar Segar Depok memiliki posisi tawar yang

cukup tinggi mengingat ada banyak pilihan pasar atau pusat perbelanjaan yang

ada di Kota Depok dengan jarak lokasi yang tidak terlalu jauh. Perilaku

konsumen mulai dari identifikasi kebutuhan, pencarian informasi sampai kepada

keputusan pembelian akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan pengelola

Pasar.

Pasar Segar Depok harus memiliki keunikan atau differensiasi tertentu yang

tidak ada pada pasar pesaing sehingga meningkatkan daya saing di mata

konsumen. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan David (2006) yang

menyatakan bahwa kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih tinggi ketika

yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdifferensiasi. Pengelola Pasar

Segar Depok melihat daya tawar konsumen sebagai peluang, yakni mendorong

Pasar Segar Depok untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan. Inovasi

dan kualitas layanan ini jika dikelola dengan baik akan dapat menjadi differensiasi

yang menjadikan keunggulan dalam persaingan.

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

92

2) Situasi Politik dan Keamanan

Secara geografis Kota Depok terletak berdekatan dengan Ibu Kota Jakarta,

dengan kondisi ini Kota Depok sangat strategis sebagai daerah penyangga ibu

kota. Kota Depok termasuk daerah yang cukup stabil dari segi kondisi politik dan

keamanan. Jarang terjadi gejolak yang dapat menggangu keamanan. Kondisi yang

stabil ini menjadi peluang bagi kemajuan Pasar Segar Depok karena sangat

mendukung lancarnya roda perekonomian. Masyarakat menjadi merasa aman dan

nyaman keluar rumah, melakukan aktivitas termasuk berbelanja ke tempat-tempat

perbelanjaan. Respon Pasar Segar dalam hal ini termasuk rata-rata.

3) Kebijakan Pemerintah Terkait Pasar

Kebijakan Pemerintah sedikit banyak punya pengaruh terhadap operasional

Pasar Segar Depok. Kabar yang tengah hangat saat ini adalah keberadaan pasar

tradisional Pasar Kemiri Muka yang dalam masa sengketa antara pemerintah Kota

Depok dan perusahaan swasta atas kepemilikan lahan seluas yang saat ini

ditempati sebagai area Pasar Kemiri Muka. Kondisi ini dapat menjadi peluang

bagi Pasar Segar Depok, karena Pasar Segar dapat menjadi tempat alternatif bagi

para pedagang Pasar Kemiri Muka untuk berdagang.

Saat ini di Kota Depok telah cukup banyak beroperasi pasar dengan

berbagai kategori pasar. Kedepan, kebijakan diarahkan tidak lagi membangun

pasar baru tetapi merevitalisasi pasar yang sudah ada. Pasar tradisional

direvitalisasi dari berbagai aspek demi meningkatkan kualitas dan pelayanan

kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dicanangkan oleh pemerintah

pusat, dalam hal ini Kementrian Koperasi dan UMKM. Disampaikan langsung

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

93

oleh Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan

UKM Neddy Rafinaldy Halim. Revitalisasi pasar tradisional merupakan program

strategis Kementerian Koperasi dan UKM sejak tahun 2003. Revitalisasi pasar

tradisional dilakukan agar pelaku usaha mikro memiliki fasilitas transaksi yang

layak, sehat, bersih, dan nyaman. Menurut Neddy, revitalisasi pasar dilakukan

supaya pengelolaan pasar lebih mandiri. Pengelolaan pasar tradisional juga harus

dilakukan secara profesional dan tertib. Kebijakan pemerinatah ini menjadi

peluang yang sangat baik mengingat konsep Pasar Segar Depok sangat sejalan

dengan apa yang diharapkan pemerintah.

4) Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyarakan biasanya akan berbanding lurus dengan daya beli.

Semakin baik pendapatan, maka daya beli semakin meningkat. Daya beli yang

baik berarti akan membantu meningkatkan iklim usaha, transaksi jual beli

semakin meningkat. Kebijakan soal ketenagakerjaan baik nasional maupun

regional akan sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat. Saat ini, besaran

Upah Minimum Kota Depok sesuai SK Nomor 561/Kep.1405-Bangsos/2012

tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Barat tahun 2013

adalah sebesar Rp 2.042.000, atau naik sebasar 43% dari UMP tahun 2012 yang

sebasar Rp. 1.424.797. Perlu diketahui, banyak masyarakat Depok adalah bekerja

di kawasan DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menetapkan UMP DKI 2013

sebasar Rp. 2,2 juta, naik 40% dari UMP tahun 2012. Faktor tingkat pendapatan

masyarakat ini menjadi peluang mengingat kondisi ekonomi Indonesia yang

semakin baik dan berakibat pada meningkatnya daya beli masyarakat.

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

94

5) Mata Pencaharian Masyarakat

Penduduk Kota Depok yang bekerja masih didominasi laki-laki daripada

perempuan (65,54% laki-laki dan 34,46% perempuan). Penduduk yang bekerja

sebagian besar bekerja di sektor 4 (Jasa Kemasyarakatan). Status pekerjaan masih

didominasi sebagai buruh/karyawan/ pegawai sebanyak 60,21%, kemudian

berusaha sendiri 20,49%. (DDA BAPEDA Kota Depok, 2010).

Kondisi masyarakat Kota Depok yang sebagian besar bekerja sebagai

karyawan memberikan implikasi baik yang positif maupun negatif. Implikasi

positifnya adalah pendapatan keluarga lebih stabil. Sedangkan dari sisi negatifnya

adalah kesempatan berbelanja di pasar menjadi semakin berkurang, karena banyak

masyarakat perempuan menjadi wanita karier yang bekerja pada hari dan jam

kerja.

6) Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok

Jumlah penduduk Kota Depok berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010

mencapai 1.736.565 Jiwa. Pada tahun 2010 kepadatan penduduk Kota Depok

mencapai 10.101 jiwa/km². Dari 11 Kecamatan yang ada di Kota Depok,

Kecamatan Sukmajaya merupakan kecamatan terpadat di Kota Depok dengan

tingkat kepadatan 12.495 jiwa/km2 (DDA BAPEDA Kota Depok, 2010) . Laju

pertumbuhan penduduk Kota Depok per tahun selama sepuluh tahun tahun

terakhir yakni 2000 – 2010 sebesar 4,27%. Laju pertumbuhan penduduk

Kecamatan Limo adalah yang tertinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain

yaitu 8,48%. Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Sukmajaya yakni

sebasar 2,44%. Kecamatan Cimanggis walaupun menempatai urutan pertama dari

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

95

jumlah penduduk Kota Depok namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk adalah

terendah kedua setelah Kecamatan sukmajaya yakni sebesar 3,27%.

Jumlah rumahtangga di Kota Depok berdasarkan Sensus Penduduk tahun

2010 adalah 440.475 rumahtangga. Secara rata-rata banyaknya penduduk yang

menempatai satu rumahtangga adalah 3,94 orang. Rata-rata anggota rumahtangga

dalam satu rumahtangga untuk setiap kecamatan di Kota Depok dapat dikatakan

homogen. Rata-rata anggota rumahtangga terbesar di Kecamatan Sukmajaya yaitu

4,20 orang sedangkan yang terkecil terdapat di Kecamatan Beji yaitu sebaesar

3,43 orang. Peningkatan jumlah penduduk merupakan sebuah peluang yang bisa

dimanfaatkan oleh Pasar Segar Depok karena dengan peningkatan jumlah

penduduk maka jumlah kebutuhan hidup semakin meningkat. Kebutuhan hidup

yang semakin meningkat ini tentunya akan meningkatkan permintaan akan barang

dan jasa. Kondisi ini tentu perlu didukung dengan adanya penguatan daya beli

masyarakat.

7) Tingkat Pendidikan Masyarakat Kota Depok

Tingkat pendidikan merupakan salahsatu indikator kesejahteraan

masyarakat. Semakin meningkatnya tingkat pendidikan berbanding lurus dengan

kesejahteraan secara ekonomi. Selain itu tingkat pendidikan yang tinggi akan

menentukan pemahaman, pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Pada Tabel 8

disajikan data tingkat pendidikan, ijazah tertinggi masyarakat Kota Depok.

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

96

Tabel 8. Tingkat Pendidikan Tertinggi Penduduk Kota Depok

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009

Tabel 8 menunjukan bahwa paling besar penduduk Kota Depok

berpendidikan SLTA atau sederajat, yakni sebresar 22,27%. Peringkat kedua

adalah penduduk berpendidikan SLTP atau sederajat dengan persentase sebesar

23,13%. Sebesar 18, 19% penduduk adalah lulusan Sekolah Dasar. Hanya 7,22%

penduduk yang memiliki ijazah D IV atau Sarjana. Sebesar 0,43% yang

merupakan lulusan pasca sarjana (S2/S3). Data ini mengindikasikan segmen pasar

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

97

yang lebih banyak berpendidingan jenjang SLTA ke bawah. Segmen pasar dengan

pendidikan setara SLTA merupakan masyarakat menengah sehingga pendekatan

tradisional masih diperlukan.

8) Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat

Masyarakat Depok terdiri beragam etnis atau heterogen, meski sangat

beragam, masyarakat hidup secara rukun dan damai. Jarang sekali terjadi polemik

ataupun kericuhan antara kelompok masyarakat. Kondisi ini dapat menjadi

peluang bagi Pasar Segar Depok. Kehadiran Pasar Segar Depok dapat diterima

oleh berbagai kalangan sosial masyarakat.

Tabel 9. Data Penduduk Kota Depok Menurut Agama yang Dianut

Sumber : Kantor Departemen Agama Kota Depok

Catatan : Data masih dalam 6 Kecamatan

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

98

Pada Tabel 9 disajikan data mengenai penduduk Kota Depok menurut

agama yang dianut. Masyarakat Depok mayoritas beraga Islam, yakni sebanyak

74,82%. Penganut Agama Protestan 20.63% , Katolik 2.84%, Hindu 1.04%,

Budha 0.59% dan sisanya 0.08% adalah penganut Agama Khonghucu.

Khususnya masyarakat yang berada di sekitar Pasar Segar Depok juga mayoritas

beragama Islam, yaitu sebanyak 224.621 jiwa.

9) Perubahan Gaya Hidup

Sering semakin pesatnya kemajuan diberbagai bidang, gaya hidup

masyarakat kian berubah. Termasuk dalam hal berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Jika masyarakat dahulu datang ke pasar atau pusat perbelanjan hanya untuk

membeli berbagai kebutuhan, sekarang sudah lebih meluas, bukan hanya

berbelanja tapi juga berekreasi. Nuansa hiburan menjadi nilai tambah yang sudah

dicari oleh masyarakat, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Karenanya

kebutuhan yang berkaitan dengan gaya hidup ini perlu diakomodasi dan ini

menjadi peluang dalam meningkatkan tingkat kunjungan dan konsumen Pasar

Segar Depok.

10) Kebiasaan Berbelanja dengan Sistem Tawar Menawar

Masyarakat khususnya yang terbiasa berbelanja di pasar tradisional sangat

menikmati aktifitas berbelanja dengan sistem tawar menawar. Ada pengalaman

dan kepuasan tersendiri bila membeli sesuatu dengan tawar menawar dengan

pedagang. Kebiasaan masyarakat ini adalah salahsatu hal yang ditawarkan oleh

Pasar Segar Depok. Pilihan untuk mempertahankan kebiasaan seperti ini

diharapkan menjadi salahsatu daya tarik masyarakat untuk berbelanja di Pasar

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

99

Segar Depok. Sehingga ini menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh

pengelola seperti yang selama ini dijalankan sejak awal Pasar Segar Depok

beroperasi.

11) Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam

Wilayah Depok secara geografis berada pada wilayah dataran sedang.

Kondisi lingkungan alam relatif aman meski tetap memungkinkan terjadinya

bencana alam. Beberapa jenis bencana alam yang pernah terjadi di Kota Depok

disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Bencana Alam di Kota Depok Berdasarkan Jenisnya

Sumber : Disnakersos Kota Depok

Tabel 10 menunjukan jenis bencana alam yang pernah terjadi di Kota Depok

adalah angin topan, banjir, kebakaran dan tanah longsor. Banjir merupakan

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

100

bencana dengan jumah terbanyak. Daerah yang mengalami bencana banjir paling

banyak adalah Kecamatan Sukmajaya yaitu sebanyak 15 kali. Meskipun bencana

alam ini tidak berdampak langsung pada Pasar Segar Depok, kondisi ini patut

menjadi perhatian agar kondisi lingkungan menjadi semakin baik. Terkait dengan

isu lingkungan hidup, pengelolaan kebersihan menjadi hal yang penting.

Masyarakat mulai sadar akan produk yang higienis sehinga lebih aman bagi

kesehatan. Penyediaan produk yang bersih, higienis dan sarana berbelanja yang

terjaga kebersihannya menjadi nilai tambah yang menjadi peluang bagi Pasar

Segar Depok dalam memberikan layanan yang lebih baik.

12) Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi

Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia

tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara

ini. Pada tahun 2013, angka itu diprediksi naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta

pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50

persen total populasi pada 2015 (Kompas.com, 12 Desember 2012). Kemajuan di

bidang tekhnologi informasi dan komunikasi menjadi peluang yang bisa

dimanfaatkan Pasar Segar Depok. Namun peluang ini belum optimal

dimanfaatkan oleh pengelola Pasar Segar Depok. Penggunaaan media informasi

dan komunikasi masih terbatas. Penggunaan website sebaiknya juga didukung

dengan optimalisasi sosial media untuk lebih meningkatkan tingkat kunjungan

website dan meningkatkan brand awarness Pasar Segar Depok di masyarakat.

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

101

5.2.2.2. Ancaman

Hasil identifikasi menunjukan ada enam poin ancaman bagi Pasar Segar

Depok. Ancaman-ancaman tersebut adalah:

1) Hambatan Masuk Pendatang Baru

Industri pasar atau pusat perbelanjaan adalah sebuah industri dengan

karakteristik yang berbeda dengan industri lain yang spesifik pada satu jenis

produk. Berbeda karena produk yang diperjual-belikan adalah berbagai jenis

barang dan jasa dari berbagai bidang industri lainnya. Sehingga jika kita

berbicara industri pasar-pusat perbelanjaan, di dalamnya termasuk berbagai

komoditas seperti pakaian, bahan makanan/minuman, jasa dan lain-lain. Tingkat

hambatan masuknya pendatang baru pada industri ini relatif besar. Hal ini terlihat

dari enam sumber utama hambatan masuk seperti dikatakan Pearce dan Robinson,

lima diantaranya memiliki hambatan yang yang cukup besar bagi masuknya

pendatang baru. Sumber utama yang memiliki hambatan besar adalah 1) Skala

Ekonomi, 2) Kebutuhan Modal, 3) Hambatan Biaya Bukan Karena Biaya, 4)

Akses ke Saluran Distribusi dan 5) Kebijakan Pemerintah. Sementara differensiasi

produk memiliki hambatan yang relatif kecil. Melihat hal ini meskipun faktor

ancaman masuknya pendatang baru bukan merupakan ancaman utama bagi Pasar

Segar Depok, tetapi tetap memerlukan perhatian serius sebagai sebuah ancaman

yang bisa datang kapan saja. Saat ini belum ada pendatang baru yang masuk. Ke

depan yang perlu dilakukan untuk meminimalisasi dampak masuknya pendatang

baru adalah mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk dalam

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

102

persaingan, memonitor strategi yang mereka pakai dan menyusun langkah

serangan balik bila diperlukan.

2) Daya Tawar Suplier/ Pedagang

Para pedagang merupakan penyedia produk di Pasar Segar Depok.

Keberadaan para pedagang ini menjadi sangat vital mengingat merekalah yang

menyediakan berbagai produk yang dibutuhkan pengunjung Pasar Segar Depok.

Para pedagang memperoleh produk segar diantarnya ialah dari Pasar Induk

Kramat Jati dan sebagian langsung dari petani/peternak di Kota Depok dan

sekitarnya. Daya tawar pedagang di Pasar Segar Depok sangat kuat, keputusan

dan tindakan mereka untuk membuka tutup toko menjadi permasalahan utama

bagi pengelola Pasar Segar Depok.

Kondisi saat ini, jumlah pedagang yang membuka usaha di Pasar Segar

terbilang sangat sedikit, hanya ada 7-11 pedagang yang membuka dagangannya,

itupun tidak rutin setiap hari. Hal ini menjadi penyebab sepinya Pasar Segar

Depok. Kondisi ini mengindikasikan suplier/pedagang memiliki bargaining

position yang kuat untuk kelangsungan Pasar Segar Depok. Pedagang memiliki

peran yang signifikan terhadap keberhasilan Pasar, karenanya kekuatan tawar

pedagang ini menjadi ancaman yang serius. Pedagang langsung berinteraksi

dengan konsumen yang datang ke Pasar Segar Depok. Kekuatan tawar pedagang

ini direspon cukup baik oleh pengelola, di mana pengelola sering mengadakan

komunikasi langsung dengan para pedagang. Komunikasi langsung dengan

menayakan kabar bisnis mereka, kendala yang mereka rasakan dan menampung

apa yang menjadi aspirasi mereka. Secara teori, David (2006) mengatakan

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

103

kondisi besarnya kekuatan tawar suplier dapat diantisipasi dengan melakukan

strategi integrasi ke belakang untuk mendapatkan kendali atau kepemilikan

pemasok. Namun, dalam kasus ini sulit dilakukan, karena Pasar Segar Depok ini

adalah sebuah pasar yang mana melibatkan pedagang yang independen sebagai

penjual. Strategi yang mungkin dilakukan adalah membangun hubungan yang

baik antara pengelola pasar dengan para pedagang pasar agar terjalin kerjasama

yang baik dan saling menguntungkan.

3) Pasar Pesaing yang Ada

Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar

dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan

dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding

strategi yang dijalankan perusahaan lain (David, 2006). Pasar Segar Depok berada

dalam jarak yang tidak terlalu jauh dari pasar-pasar lain. Pasar pesaing yang ada

meliputi pasar tradisional konvensional dan pasar swalayan. Pasar tradisional

yang menjadi pesasing Pasar Segar Depok adalah Pasar Agung yang berjarak 10

menit dari Pasar Segar Depok, Pasar Musi yang berjarak 15 menit dari Pasar

Segar dan Pasar Kemiri Muka yang berjarak 20 menit dari Pasar Segar.

Sedangkan pasar swalayan yang menjadi pesaing Pasar Segar Depok adalah Tip

Top yang hanya berjarak 5 menit dari Pasar Segar Depok. Tip Top merupakan

swalayan yang menjual aneka produk kebutuhan pokok sehari-hari termasuk

produk segar seperti sayur, buah, bumbu dapur, ayam, ikan daging dan lain-lain.

Pasar-pasar pesaing ini menjadi ancaman bagi Pasar Segar Depok karena

langsung atau tidak langsung dapat mengurangi pangsa pasar yang ada. Faktor

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

104

jarak yang terlalu dekat juga menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih

tempat berbelanja. Pasar Segar Depok harus memiliki keunggulan dibandingkan

pasar pesaing yang ada jika ingin memenangkan persaingan.

4) Produk Substitusi

Esensinya, produk substitusi adalah produk yang memiliki fungsi yang

hampir sama dan dapat menggantikan fungsi produk utama. Tekanan kompetisi

yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga

relatif dari produk substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke

produk lain menurun. Pasar Segar Depok bukan merupakan perusahaan yang

memproduksi atau menjual suatu komoditas spesifik tertentu. Sehingga jika

dikaitkan dengan salahsatu dari lima faktor kekuatan Porter, sekilas yang dapat

kita lihat bahwa faktor produk substitusi ini tidak ada dalam dalam kasus Pasar

Segar Depok. Tetapi jika kita analisis lebih jauh, karena pasar merupakan jasa

penyediaan transaksi jual beli, ancaman produk/ jasa substitusi tetap ada, seperti

keberadaan minimarket dan pedagang sayur keliling. Keberadaan minimarket

menjadi alternatif masyarakat dalam berbelanja kebutuhan pokok, termasuk juga

pedagang sayur keliling dapat menjadi tempat pengganti pasar.

5) Kenaikan Harga Komoditas

Harga komoditas khususnya komoditas pangan yang menjadi kebutuhan

pokok tidak terlepas dari adanya fluktuasi harga. Terutama pada masa-masa

menjelang Bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, sudah menjadi hal yang biasa

terjadi berbagi harga kebutuhan pokok melonjak naik. Seperti yang telah terjadi

pada musim Bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2013 ini, masyarakat merasa

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

105

resah karena sebagian besar harga kebutuhan pokok melonjak naik. Selain itu

kenaikan harga bisa dipicu pada faktor kelangkaan pasokan baik yang bersifat

nasional maupun lokal. Hal ini menjadi ancaman tersendiri pagi pasar dan para

pedagang. Kenaikan harga membuat daya beli masyarakat menurun dan

mengganggau roda bisnis dan perekonomian. Langkah yang perlu diambil untuk

mempertahankan minat dan daya beli masyarakat diantaranya adalah dengan

mengadakan pasar murah atau voucher belanja.

6) Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak & Tarif Dasar Listrik

Pada tanggal 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB pemerintah pusat resmi

mengumumkan kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM). Kenaikan harga

BBM terjadi untuk jenis premium dan solar. Harga premium yang semula

Rp.4.500,- naik menjadi Rp.6.500,-. Sedangkan harga Solar naik menjadi

Rp.5.500,- dari harga semula Rp.4.500,-. Sesuai ketentuan pasal 4, pasal, 5, dan

pasal 6, Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2013 tentang harga jual eceran dan

konsumen jenis bahan minyak tertentu pengumuman penyesuaian harga BBM

bersupsidi ini disampaikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik di Kantor Kemenko

Perekonomian di Jln. Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kenaikan harga BBM dan

Tarif Tasar Listrik (TDL) secara tidak langsung akan berdampak pada fluktuasi

harga. Fluktuasi harga akan sedikit banyak mempengaruhi daya beli masyarakat.

Jika tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan, masyarakat akan cenderung

mengurangi konsumsi, khususnya pada kebutuhan non primer. Jika melihat

kondisi seperti ini, jelas kenaikan harga BBM menjadi ancaman yang akan

mengurangi daya beli dan belanja konsumen di Pasar Segar Depok.

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

106

5.3. Perumusan Alternatif Strategi

Perumusan alternatif strategi menggunakan beberapa tahap dan alat bantu,

yaitu Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE dan Matriks SWOT. Perumusan

altenatif strategi dilakukan setelah melakukan identifikasi faktor-faktor strategis

internal dan eksternal. Setelah identifikasi, selanjutnya yaitu tahap masukan

(input). Pada tahap input ini faktor-faktor strategis diolah dengan menggunakan

Matriks IFE untuk faktor-faktor strategis internal dan menggunakan matriks EFE

untuk faktor-faktor strategi eksternal. Gabungan dari dua matriks tersebut

menjadi masukan untuk Matriks IE. Matriks IE digunakan untuk melihat

bagaimana posisi Pasar Segar Depok saat ini dan menentukan jenis strategi yang

akan digunakan. Selanjutnya digunakan Matriks SWOT untuk merumuskan

beberapa alternatif strategi yang berbasis pada kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman.

5.3.1. Matriks IFE

Matriks IFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal yang

dianggap penting bagi Pasar Segar Depok dengan menghitung skor untuk masing-

masing faktor kunci/strategis dari hasil perkalian nilai rating dan bobot. Nilai skor

yang diperoleh dapat memberi gambaran tentang faktor kunci yang menjadi

kekuatan utama dan kelemahan utama. Proses pembobotan terhadap faktor-faktor

kunci dilakukan dengan metode paired comparison. Paired Comparison

merupakan metode yang baik untuk mengukur kepentingan relatif (relative

importance) dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan. Analisis ini

memudahkan kita dalam menentukan keputusan skala prioritas dari masalah dan

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

107

solusi tidak jelas, atau ketika seluruh solusi terhadap masalah memiliki

kemungkinan menarik untuk dipilih. Teknik ini menyediakan kerangka untuk

membandingkan setiap solusi atau tindakan terhadap alternatif solusi atau

tindakan lain, dan memperlihatkan pada kita perbedaan kepentingan antara

alternatif solusi. Berdasarkan data berupa nilai rating dan bobot untuk masing-

masing faktor strategis maka didapatkan hasil seperti pada Tabel 11.

Tabel 11. Matrik IFE

No Faktor-Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Tertimbang

(Bobot x Rating)

Kekuatan

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar 0,0580 3,20 0,18560

2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 0,0504 3,00 0,15120

3 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi 0,0626 3,00 0,18780

4 Lokasi Pasar Segar Depok 0,0530 3,20 0,16960

5 Konsep Pasar Segar 0,0540 3,20 0,17280

6 Merek Pasar Segar 0,0550 3,80 0,20900

7 Sistem Tatakelola Pasar Segar 0,0526 3,20 0,16832

8 Fasilitas Pasar Segar Depok 0,0622 3,80 0,23636

9 Sistem Administrasi 0,0516 3,00 0,15480

10 Pengelolaan Kebersihan,Kemanan&Ketertiban 0,0542 3,60 0,19512

11 Keramahan Pelayanan 0,0482 3,40 0,16388

12 Respon terhadap Keluhan 0,0462 3,20 0,14784

Jumlah 2,14232

Kelemahan

1 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar Depok 0,0610 1,60 0,09760

2 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola 0,0578 2,00 0,11560

3 Aktivitas Promosi dan Sosialisasi 0,0598 1,60 0,09568

4 Keuangan Pasar Segar Depok 0,0580 1,80 0,10440

5 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) 0,0640 1,60 0,10240

6 Tata Letak (Layout) Pasar Segar Depok 0,0520 1,80 0,10400

Jumlah 0,60928

Total 2,76200

Sumber : Data Primer (diolah)

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

108

Tabel 11 menunjukan untuk faktor internal Pasar Segar Depok memiliki

skor total 2,76200. Skor ini menunjukan bahwa posisi internal Pasar Segar Depok

kuat. Seperti dikatakan David (2006), bahwa skor total yang berada di bawah 2,5

menggambarkan organisasi yang lemah secara internal sementara total skor diatas

nilai 2,5 mengindikasikan posisi internal kuat.

Faktor strategis internal yang menjadi kekuatan utama adalah fasilitas Pasar

Segar Depok dengan skor tertimbang 0,23636. Fasilitas yang ada di Pasar Segar

Depok menjadi kekuatan yang dapat menjadi daya tarik agar masyarakat semakin

ramai berkunjung dan berbelanja di Pasar Segar Depok. Fasilitas yang baik akan

membuat pengunjung betah dan nyaman dalam berbelanja. Sedangkan faktor

strategis internal yang menjadi kelemahan utama adalah aktivitas promosi dan

sosialisasi dengan skor tertimbang 0,09568. Promosi dan sosialisasi yang ada

perlu lebih ditingkatkan, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Oleh karena

itu, diperlukan alokasi anggaran khusus untuk bisa melakukan promosi dan

sosialisasi secara efektif dan berkelanjutan.

5.3.2. Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor eksternal yang

dianggap penting bagi Pasar Segar Depok dengan menghitung skor untuk masing-

masing faktor kunci/strategis dari hasil perkalian nilai rating dan bobot. Nilai skor

yang diperoleh dapat memberi gambaran tentang faktor strategis yang direspon

secara baik oleh Pasar Segar Depok. Proses pembobotan terhadap faktor-faktor

kunci dilakukan dengan metode paired comparison. Berdasarkan data dan

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

109

informasi yang Penulis peroleh berupa nilai peringkat (rating) dan bobot untuk

masing-masing faktor strategis maka didapatkan hasil seperti pada Tabel 12.

Tabel 12. Matrik EFE

No Faktor-Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating

Skor

Tertimbang

(Bobot x

Rating)

Peluang

1 Daya Tawar Konsumen 0,0524 3,2 0,16768

2 Situasi Politik dan Keamanan 0,0530 3,4 0,18020

3 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar 0,0622 3,6 0,22392

4 Peningkatan Pendapatan Masyarakat 0,0654 3,0 0,19620

5 Mata Pencaharian Masyarakat 0,0506 3,2 0,16192

6 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok 0,0556 2,6 0,14456

7 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kota Depok 0,0476 2,8 0,13328

8

Keberagaman Sosial Budaya dan Agama

Masyarakat Depok

0,0388 3,0 0,11640

9 Gaya Hidup 0,0516 2,6 0,13416

10

Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar

menawar

0,054 3,2 0,17280

11 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam 0,0454 3,2 0,14528

12 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi 0,0476 2,8 0,13328

Jumlah 1,90968

Ancaman

1 Hambatan Masuk Pendatang Baru 0,0514 3,0 0,15420

2 Daya Tawar Suplier/ Pedagang 0,0604 3,4 0,21760

3 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada 0,0622 2,8 0,17416

4 Produk Substitusi 0,0566 2,8 0,15848

5 Kenaikan Harga Komoditas 0,0734 3,2 0,21600

6 Kenaikan Harga BBM dan TDL 0,0738 2,8 0,20664

Jumlah 1,12164

Total 3,03132

Sumber : Data Primer (diolah)

Tabel 12 menunjukan untuk faktor eksternal Pasar Segar Depok memiliki

skor total 3,03132. Hal ini menunjukan Pasar Segar Depok merespon cukup baik

terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dengan kata lain

Pasar Segar Depok secara cukup efektif mengambil keuntungan dari peluang yang

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

110

ada dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal.

Seperti yang dikatakan David (2006), bahwa skor total yang berada di atas 2,5

menggambarkan organisasi merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada

dalam industrinya, sementara total skor yang berada di bawah nilai 2,5

mengidentifiikasikan bahwa organisasi tidak memanfaatkan peluang atau

menghindari ancaman eksternal secara baik.

Faktor strategis eksternal yang menjadi peluang direspon paling baik oleh

Pasar Segar Depok adalah Kebijakan Pemerintah Kota Depok tentang Pasar

dengan skor 0,22392. Pasar Segar Depok aktif dan menyambut baik kerjasama

yang dilakukan dengan Dinas Pasar, Koperasi dan UKM Kota Depok berupa

bantuan sosialisasi kepada para pedagang yang berada di bawah koordinasi Dinas

Pasar, Koperasi dan UKM. Sedangkan faktor strategis eksternal yang menjadi

ancaman direspon paling baik adalah Daya Tawar Suplier/ Pedagang dengan skor

0,21760. Daya Tawar Suplier/ Pedagang menjadi faktor yang sangat krusial

karena aktifitas di Pasar Segar Depok bergantung kepada kehadiran mereka para

suplier/ pedagang. Kondisi yang ada saat ini, yaitu Pasar Segar Depok masih sepi

salahsatu penyebab utamanya adalah masih terlalu sedikit unit kios yang buka.

Melihat kondisi tersebut, Pengelola Pasar Segar Depok mengambil

kebijakan menggratiskan sewa unit kios dan iuran pengelolaan lingkungan yang

bertujuan untuk lebih mendorong masuknya para supplier/ pedagang yang

berusaha di Pasar Segar Depok. Pasar Segar Depok dapat mengoptimalkan

peluang yang ada dengan meningkatkan respon terhadap peluang yang potensial

yang selama ini masih belum terlalu diperhatikan yaitu Kemajuan Teknologi

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

111

Informasi & Komunikasi. Selain itu perlu mewaspadai ancaman berupa

masuknya pendatang baru.

5.3.3. Matriks IE

Matriks IE digunakan untuk menyusun strategi umum Pasar Segar Depok,

yakni melihat posisi dan arah pengembangan Pasar Segar Depok. Pemetaan posisi

Pasar Segar Depok sangat penting untuk pemilihan alternatif strategi. Matriks IE

merupakan tahap pencocokan yaitu tahap lanjutan dari tahap masukan (input).

Matriks IE menggunakan input dua dimensi yaitu total skor faktor internal dan

total skor faktor eksternal.

Berdasarkan hasil analisis faktor strategis internal dan analisis faktor

strategis eksternal diperoleh nilai total skor faktor lingkungan internal sebesar

2,76200 yaitu di atas nilai rata-rata 2,50 yang berarti posisi internalnya kuat.

Sedangkan nilai total skor faktor eksternal sebesar 3,03132 yaitu di atas nilai rata-

rata 2,50 yang berarti perusahaan merespon dengan baik kondisi eksternal baik

peluang maupun ancaman. Gambar 6 menunjukkan matriks internal-eksternal

Pasar Segar Depok.

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

112

3,0

2,0

1,0

I II III

Tinggi 3,0

IV V VI

Menengah 2,0

VII VIII IX

Rendah 1,0

Kuat Rata-rata Lemah

Sumber : Data Primer (diolah)

Gambar 7. Matriks IE

Matriks internal-eksternal pada Gambar 6 menunjukkan posisi Pasar Segar

Depok yang berada di Sel II. Karena itu, berdasarkan teori David (2006) maka

strategi yang seharusnya diterapkan oleh Pasar Segar Depok dalam upaya

pengembangan adalah tumbuh dan kembangkan (Grow and Build) yang terdiri

dari Strategi Intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan

produk) dan Strategi Terintegrasi (integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan

integrasi horizontal). Strategi Intensif adalah yang paling memungkinkan untuk

dilakukan oleh Pasar Segar Depok. Strategi Intensif tersebut adalah penetrasi

pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar dilakukan dengan melakukan

EFE

3,03132

IFE

2,76200

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

113

upaya pemasan yang lebih besar, diantaranya merekrut tenaga pemasaran,

meningkatkan belanja iklan, mengadakan kegiatan sosialisi langsung ke

masyarakat, dan memberikan voucher belanja atau hadiah. Sedangkan strategi

pengembangan produk adalah secara serius dan konsisten mencari dan menjalin

kerjasama dengan berbagai pedagang untuk mensuplai berbagai produk ke Pasar

Segar Depok. Pengembangan produk yang menjamin ketersediaan produk baik

dari segi jumlah maupun keragaman jenisnya.

5.3.4. Matriks SWOT

Matriks SWOT (Strenghts-Weaknesses-Opportunities-Threats) digunakan

untuk merumuskan beberapa alternatif strategi yang bisa diterapkan Pasar Segar

Depok. Matriks ini berguna untuk menggambarkan secara jelas kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki disesuaikan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi

dalam mengembangkan pasar. Hasil dari Matrik SWOT akan didapatkan empat

macam strategi, yaitu Strategi SO (Kekuatan-Peluang), Strategi WO (Kelemahan-

Peluang), Strategi ST (Kekuatan-Ancaman) dan Strategi WT (Kelemahan-

Ancaman). Matriks SWOT untuk Strategi Pengembangan Pasar Segar Depok

ditampilkan pada Tabel 13.

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

114

Tabel 13. Matriks SWOT

KEKUATAN

1. Visi ,Misi dan Tujuan Pasar Segar

2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

3. Proses Komunikasi dan Pemberian

Motivasi 4. Lokasi Pasar Segar Depok

5. Konsep Pasar Segar

6. Merek Pasar Segar 7. Sistem Tatakelola Pasar Segar

8. Fasilitas Pasar Segar

9. Penerapan Sistem Administrasi 10. Pengelolaan Kebersihan,

Kemanan & Ketertiban

11. Keramahan Pelayanan 12. Respon terhadap Keluhan

KELEMAHAN

1. Strategi dan Program Kerja Pasar

Segar Depok 2. Kompetensi Sumberdaya Manusia

Pengelola

3. Aktivitas Promosi dan Sosialisasi 4. Keuangan Pasar Segar

5. Produk (kualitas, kuantitas, variasi,

dan harga) 6. Tata Letak (Layout) Pasar Segar

Depok

PELUANG

1. Daya Tawar Konsumen

2. Situasi Politik dan Keamanan

3. Kebijakan Pemerintah tentang Pasar

4. Peningkatan Pendapatan

Masyarakat 5. Mata Pencaharian Masyarakat

6. Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Kota Depok 7. Tingkat Pendidikan Masyarakat

Depok

8. Keberagaman Sosial Budaya & Agama Masyarakat

9. Gaya Hidup

10. Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar - menawar

11. Kondisi Lingkungan Hidup dan

Kelestarian Alam 12. Kemajuan Teknologi Informasi

& Komunikasi

STRATEGI SO

1. Restrukturisasi

(S1,S2,S3,S9,S11,O1,O4,O10)

2. Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan (S1, S3, S4,

S5,S7,O3,O4,O6,O7,O9,O10,O12)

2. Membangun sistem operasional kerja (S1,S2,S3,S5,S7,S9,S10,S11,

S12,O2,O3,O10,O11,O12)

STRATEGI WO

1. Meningkatkan keahlian &

keterampilan sumberdaya manusia

(W1,W2,W3,W5,O1,O3,O7,O9,O11,O12)

ANCAMAN

1. Hambatan Masuknya Pendatang

Baru 2. Daya Tawar Suplier/ Pedagang

3. Keberadaan Pasar Pesaing yang

Ada 4. Produk/ layanan Substitusi

5. Kenaikan Harga Komoditas

6. Kenaikan Harga BBM dan TDL

STRATEGI ST

1. Meningkatkan pelayanan dan

fasilitas pendukung (S1,S3,S5,S8,S10,S11,T1,T2,T3,T4)

STRATEGI WT

1. Meningkatkan aktifitas promosi

(W1,W2,W3,W4,W5,W6,T1,T3,T4, T5)

2. Mengintensifkan komunikasi dan

konsolidasi dengan para pemilik unit dan pedagang

(W1,W2,W3,W4,T2,T3)

Sumber : Data Primer (diolah)

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

115

Matriks SWOT pada Tabel 13 menghasilkan empat macam strategi, yaitu

Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT. Berikut penjabaran

masing-masing strategi tersebut.

5.3.5. Alternatif Strategi Pengembangan Pasar Segar Depok

Perumusan strategi dengan menggunakan Matriks SWOT menghasilkan 4

jenis strategi,yaitu Strategi SO, Strategi ST, Strategi WO dan Strategi WT.

Perumusan strategi mengacu pada pencapaian visi dan misi Pasar Segar Depok.

5.3.5.1. Strategi S-O

Strategi ini menggunakan dan mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan

peluang yang ada, strategi ini terdiri dari:

1. Restrukturisasi

Pasar Segar merupakan sebuah merek yang berada dibawah naungan BSA

Land. BSA Land adalah sebuah perusahaan pengembang dan pengelola properti.

Selain Pasar Segar, BSA Land juga memiliki pusat perbelanjaan lain yaitu Sentra

Bazaar, Auto Part dan M Walk. Pengembang properti dan pengelolaan properti

merupakan lini bisnis yang berbeda meski diantara keduanya masih terkait. Lebih

khusus lagi, pengelolaan sebuah pasar tidak bisa sepenuhnya disamakan dengan

pengelolaan properti pada umumnya. Karena itu, perlu pendekatan khusus. Pola

pikir yang dikembangkan untuk memajukan Pasar Segar Depok tidak bisa

menggunakan pendekatan perusahaan properti. Pola pikir ini tergambarkan pada

pernyataan visi, misi dan tujuan. Pernyataan visi, misi dan tujuan ini menjadi

sangat penting sebagai acuan ke mana arah sebuah organisasi atau perusahaan.

Pasar Segar memiliki poin kelemehan yang cukup penting dan mendasar pada

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

116

pernyataan visi. Visi Pasar Segar sangat bias. Visi tidak sinkron dengan konsep

yang diusung. Visi ini tidak menggambarkan sebuah Pasar Segar Depok sebagai

sebuah pasar tradisional yang dikelola secara moderen, tetapi visi ini justru

menggambarkan arah sebuah perusahaan pengembang properti. Visi Pasar Segar

Depok sebaiknya dibedakan dengan visi perusahaan induk BSA Land sebagai

sebuah perusahaan pengembang dan pengelola properti. Pemisahan antara visi

BSA Land dan Visi Pasar Segar Depok akan membuat arah Pasar Segar Depok

lebih jelas, spesifik dan mencakup apa yang menjadi wilayah bisnisnya, yakni

pasar tradisional dengan pengelolaan moderen. Selain itu, perlu lebih tepat dan

konsisten dalam penggunaan istilah pasar tradisional dan pasar moderen.

Struktur perusahaan juga menjadi poin penting yang perlu diperhatikan.

Karena itu, perlu dipertimbangkan untuk membuat secara terpisah divisi yang

menangani pengembangan properti dan divisi yang menangani pengelolaan

properti. Kemudian divisi yang menangani pengelolaan properti dibagi ke dalam

beberapa unit bisnis, yaitu Pasar Segar, Autopart dan M Walk. Setiap unit bisnis

harus memiliki identitas yang berbeda, baik visi, misi, dan tujuan; struktur

organisasi; penentuan strategi pemasaran; penentuan segmentasi, target dan

penentuan posisi; dan lain-lain. Pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan

di antara ketiga unit bisnis tersebut tidak bisa disamaratakan karena karakternya

memang berbeda. Terlebih disamakan dengan identitas dan karakter sebuah

perusahaan pengembang properti, ini akan jauh berbeda. Manajemen pada level

unit bisnis benar-benar fokus mengembangkan strategi, program dan kebijakan

sesuai visi, misi dan tujuan masing-masing. Manajemen pada unit bisnis Pasar

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

117

Segar harus fokus pada bagaimana mengembangkan Pasar Segar Depok sebagai

pasar tradisional yang dikelola secara moderen. Fokus agar Pasar Segar Depok

dapat beroperasi dengan baik, ramai pedagang, ramai pengunjung dan secara

bisnis maupun sosial dapat menguntungkan pihak-pihak yang terlibat di

dalamnya.

2. Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan

Kerjasama merupakan langkah strategis dimana diharapkan dapat

memberikan manfaat dan keuntungan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Kerjasama dapat dilakukan baik dengan instansi pemerintah maupun swasta,

perorangan maupun lembaga. Kerjasama mencakup berbagai aspek yang bersifat

strategis. Seperti dalam hal pengisian lapak dan kios, promosi, penyediaan

produk, akses permodalan usaha dan lain-lain. Prinsip utama yang dibangun

adalah saling membantu dan saling menguntungkan.

Kerjasama dapat dilakukan dengan pihak Pemerintah Kota Depok, dalam

hal ini Dinas Pasar, Koperasi dan UMKM, yakni kerjasama dalam

mensosialisasikan kepada para pedagang terkait pengisian lapak dan kios yang

masih kosong di Pasar Segar Depok. Selain itu, kerjasama juga dapat dilakukan

dengan paguyuban atau kelompok-kelompok pedagang yang ada di Kota Depok

dan sekitarnya. Kerjasama ini akan dapat membantu mengatasi masalah

kurangnya jumlah pedagang dan banyaknya lapak dan kios yang masih kosong di

Pasar Segar Depok. Secara tidak langsung, jika kerjasama ini berhasil akan juga

dapat mengatasi persoalan ketersediaan produk di Pasar Segar Depok yang

sebelumnya sangat terbatas karena minimnya pedagang yang menggelar dagangan

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

118

di Pasar Segar Depok. Dapat dipertimbangkan membuat alternatif penawaran

khusus untuk para pedagang di pasar tradisional lain agar mau membuka

dagangan di Pasar Segar Depok. Penawaran dapat berupa gratis penyewaan unit

lapak atau kios dalam jangka waktu tertentu dan diusahakan tetap bertahan

minimal 3 bulan yang mana dalam masa tiga bulan ini Pasar Segar Depok

melakukan promosi yang gencar untuk mengundang pengunjung.

Bagi para pedagang, dalam menjalankan usaha tidak terlepas dari aspek

permodalan. Mendukung kelancaran usaha para pedagang harus menjadi salahsatu

bentuk komitmen Pasar Segar Depok. Karenanya, sangat baik jika Pasar Segar

Depok mengambil peran sebagai fasilitator, yaitu membuka akses permodalan ke

berbagai pihak, salahsatunya perbankan. Bentuk kerjasama yang terjalin antara

pengelola, pedagang dan perbankan diharapkan dapat membantu pedagang yang

membutuhkan tambahan modal untuk mengambangkan usahanya. Selain itu,

kerjasama antara pengelola, pedagang dan perbankan akan memberikan kemajuan

positif bagi pihak yang terlibat. Pedagang akan mendapat tambahan modal usaha

dengan lebih mudah, bahkan sebisa mungkin mendapat tingkat bunga yang

spesial. Jika dengan adanya tambahan modal usaha pedagang semakin maju, maka

ini juga merupakan kesuksesan Pasar Segar Depok. Selain itu, dengan kerjasama

ini pihak bank mendapatkan keuntungan karena dapat memperkenalkan dan

memasarkan produk mereka dalam menyalurkan pembiayaan.

3. Membangun sistem operasional kerja

Pasar Segar tidak secara langsung terlibat dalam sebuah transaksi jual beli

yang terjadi di Pasar Segar Depok. Namun demikian, peran Pasar Segar Depok

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

119

sangat penting dalam menjaga proses transaksi tersebut dapat berjalan dengan

baik. Pengelola Pasar Segar Depok memiliki tugas dan fungsi menyediakan

sarana dan prasarana pendukung. Termasuk didalamnya secara berkelanjutan

memperkenalkan Pasar Segar Depok agar semakin banyak dikenal masyarakat

dan Pasar Segar Depok semakin ramai pengunjung yang berbelanja.

Mengingat peran, tugas dan fungsi yang penting tersebut, Pasar Segar

Depok harus memiliki sistem yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan

operasional Pasar Segar Depok. Sistem yang bersifat standar agar menjadi

pedoman setiap personil pengelola dalam menjalankan tugasnya di setiap lini

kerja masing-masing. Pastikan sistem ini dapat digunakan di setiap cabang Pasar

Segar dan berjalan dengan baik dalam mendukung kemajuan Pasar Segar Depok.

Sistem yang baik dimulai dari perencanaan yang baik. Perencanaan terkait

program, kebijakan dan alokasi anggaran disusun secara jelas, konkret dan

terukur. Sehingga hasilnya akan dapat dengan mudah diukur dan dievaluasi. Jika

sistem sudah ada, maka diperlukan sumberdaya yang siap untuk menjalankan

sistem tersebut.

5.3.5.2. Strategi S-T

Strategi ini menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, strategi ini

terdiri dari:

1. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas pendukung

Pasar Segar Depok sebagai sarana dan fasilitator terjadinya transaksi jual

beli mempunyai peran penting dalam pelayanan bagi pihak-pihak yang terlibat di

dalamnya, yaitu pengelola pasar, pedagang, pemilik unit, pengunjung/pembeli dan

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

120

masyarakat di sekitar Pasar Segar Depok. Pelayanan yang baik akan semakin

meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan dan mengangkat citra

Pasar Segar Depok dan Pasar Segar pada umumnya. Pelayanan harus berbasiskan

pada pihak yang akan dilayanani. Artinya betul-betul mengakomodasi kebutuhan

dan keinginan para pemangku kepentingan, khusunya pedagang dan

pembeli/pengunjung pasar. Layanan yang baik kepada para pedagang akan

membuat para pedagang merasa nyaman dan mendukung kemajuan usaha.

Layanan yang baik kepada masyarakat pengunjung/pembeli akan membuat

pengunjung merasa nyaman berbelanja dan pada kesempatan lain akan kembali

bahkan merekomendasikan kerabat, saudara atau kawannya untuk berbelanja di

Pasar Segar Depok. Upaya peningkatan pelayanan sangat terkait dengan fasilitas

pendukung. Fasilitas yang lengkap dan terawat baik menjadi salahsatu indikasi

pelayanan yang baik. Tidak hanya itu, pelayanan yang baik juga terkait dengan

personal pengelola yang menjalankan operasional pasar sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat berkunjung ke pasar atau

pusat perbelanjaan bukan hanya sekedar berbelanja kebutuhan hidup sehari-hari,

namun ada kebutuhan lain sepert sosialisasi, hiburan dan informasi. Hal ini

mejadi gaya hidup masyarakat yang akan sangat baik jika diakomodasi oleh pihak

pengelola Pasar Segar Depok. Sehingga untuk mengakomodasi gaya hidup seperti

ini perlu disiapkan fasilitas pendukung tambahan, diantaranya berupa area terbuka

hijau (taman), sarana bermain anak dan tempat penitipan anak yang berkonsep

edutainment. Keberadaan sarana bermain anak ini untuk mengakomodasi

kebutuhan, yakni sebagian ibu rumahtangga yang berbelanja biasanya mengajak

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

121

serta anak-anak mereka. Arena taman bermain berikut fasilitas bermain anak bisa

menjadi sarana pendukung yang menjadi daya tarik Pasar Segar Depok dalam

rangka memberikan pelayanan yang terbaik.

5.3.5.3. Strategi W-O

Strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara mengatasi kelemahan yang ada, strategi ini terdiri dari:

1. Meningkatkan keahlian dan keterampilan sumberdaya manusia

Sumberdaya manusia merupakan aset penting perusahaan. Bukan hanya soal

kuantitas, aspek yang lebih penting adalah terkait kualitas. Kualitas dalam

berbagai bentuknya, seperti integritas, kapasitas dan kapabilitas. Kapasitas

sumberdaya manusia, termasuk didalamnya keahlian dan keterampilan sangat

diperlukan perusahaan untuk tetap eksis dan terus berkembang sesuai visi, misi

dan tujuan perusahaan. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh personil

merupakan aspek yang sangat penting terhadap kinerja sebuah perusahaan. Maju

mundurnya perusahaan tergantung seberapa baik personil dalam manajamen

menjalankan tugas dan fungsinya. Sumberdaya manusia yang berperan penting

dalam kemajuan Pasar Segar Depok tidak hanya pengelola, tetapi juga para

pedagang. Para pedagang memilik peran yang sangat penting, bahkan menjadi

ujung tombak kemajuan sebuah pasar. Karena itu, perlu dipersiapkan berbagai

program yang mendukung peningkatan keahlian dan keterampilan personil

sumberdaya manusia pengelola dan pedagang yang berkelanjutan sesuai bidang

dan tingkatan yang diperlukan. Berbagai program peningkatan keahlian dan

keterampilan dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan pemangku kepentingan

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

122

(stakeholder) terkait, seperti pemerintah, sponsor maupun lembaga profesional

yang berkompeten dalam memberikan pelatihan dan pembinaan.

5.3.5.4. Strategi W-T

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan (defensive) dan

ditunjukan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman yaitu:

1. Meningkatkan aktifitas promosi

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran. Bauran pemasaran

terdiri atas 7 komponen yang dikenal dengan istilah 7 P. Ketujuh komponen

tersebut adalah 1) Product, 2) Price, 3) Place, 4) Promotion, 5) People, 6)

Process dan 7) Physical Evidence. Promosi mengambil peran menyampaikan

pesan kepada masyarakat tentang sebuah nilai, citarasa, penampilan, kualitas dan

lain-lain. Promosi menjadi ujung tombak agar sebuah perusahaan, merek, atau

produk dikenal oleh masyarakat. Ketika masyarakat sudah mengenal, maka akan

lebih mudah dalam memutuskan untuk menjatuhkan pilihan pada sebuah merek,

perusahaan, atau produk yang ditawarkan.

Kondisi yang ada saat ini membutuhkan energi yang cukup besar untuk

mengangkat Pasar Segar Depok. Diperlukan aktifitas promosi yang lebih intensif

dan efektif agar masyarakat lebih mengenal Pasar Segar Depok. Pengelola harus

berusaha meyakinkan masyarakat akan pesan yang disampaikan. Pesan yang

disampaikan terkait dengan Pasar Segar Depok sebagai pasar tradisional yang

dikonsep dan dikelola secara moderen dan professional. Pasar yang bersih,

nyaman, lengkap, dan transaksi dengan sistem tawar menawar. Bentuk promosi

yang dilakukan dapat berupa kombinasi dari periklanan, promosi penjualan,

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

123

publisitas dan hubungan masyarakat, serta penjualan langsung. Sehingga, dengan

berbagai bentuk aktifitas promosi yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat

menarik masyarakat untuk berbelanja di Pasar Segar Depok. Baik masyarakat

yang baru mengenal Pasar Segar Depok maupun masyarakat yang sebelumnya

sudah mengenal Pasar Segar Depok.

Aktifitas promosi sedapat mungkin didesain secara menarik dan berkesan,

sehingga benar-benar menarik perhatian dan menimbulkan keinginan untuk

berkunjung dan berbelanja di Pasar Segar Depok. Namun, sebelum aktifitas

promosi gencar dilaksanakan, harus dipastikan terlebih dahulu persiapan dan

perbaikan internal sudah dilakukan. Sehingga ketika masyarakat datang benar-

benar merasakan Pasar Segar Depok dengan suasana yang baru, produk yang

lengkap, pedagang yang banyak dan pengunjung yang ramai. Berbagai aktifitas

promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan Pasar Segar Depok akan kurang

efektif jika belum ada perbaikan dan kesiapan terutama pedagang yang berjualan

dan ketersediaan produk yang memadai.

Promosi harus dilakukan secara berkelanjutan, bukan hanya pada saat dan

momen tertentu saja. Dapat kita lihat, berbagai merek terkenal, sekalipun merek

tersebut sudah terkenal tetapi promosi tetap dilakukan. Oleh karenanya, perlu

dipersiapkan berbagai program promosi yang berkelanjutan dan didukung dengan

kebijakan anggaran yang baik.

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

124

2. Mengintensifkan komunikasi dan konsolidasi dengan para pemilik unit

dan pedagang

Data internal Pasar Segar Depok pada bulan Nopember 2012 menunjukan

bahwa dari 168 lapak hanya terisi sebanyak 11 unit, atau hanya 7%. Kios terisi 80

unit atau 17% dari 481 unit yang tersedia. Kemudian ruko dari 43 unit yang

tersedia, terisi sebanyak 35 unit atau 81%. Kondisi ini cukup memperihatinkan,

Banyak unit, khususnya lapak dan kios yang tidak terisi. Jika kondisi ini

dibiarkan, akan semakin membuat Pasar Segar Depok sepi dan tidak diminati

masyarakat. Sedikitnya unit lapak, kios dan ruko yang buka menyebabkan

ketersediaan produk menjadi sangat terbatas, baik jumlah, varian maupun

kualitasnya. Karenanya, ketersediaan produk sangat erat kaitannya dengan

keberadaan pedagang sebagai penyedia produk.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah

adalah dengan melakukan konsolidasi dan komunikasi yang lebih intensif dengan

para pemilik unit dan para pedagang yang ada. Konsolidasi diharapkan

menghasilkan kesepakatan bersama, untuk secara serentak membuka unit mereka

agar pasar lebih hidup, produk tersedia bahkan lengkap hingga pada akhirnya

dapat menarik pengunjung. Bagi para pemilik unit yang merupakan investor,

diharapkan mereka bersedia memberikan kesempatan pada orang lain yang ingin

berdagang menggunakan unit miliknya secara cuma-cuma dalam jangka waktu

tertentu. Konsolidasi dan komunikasi intensif kepada pedagang dan pemilik unit

sebaiknya tidak hanya berupa komunikasi langsung secara personal, namun dapat

dipertimbangkan untuk dibentuk sebuah forum bersama antara pengelola, pemilik

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

125

unit dan pedagang. Forum ini menjadi wadah penyampaian aspirasi dan diskusi

jika terdapat permasalahan untuk mencari solusi secara bersama-sama. Demi

mendukung berjalannya forum ini, perlu bangun pola komunikasi dan koordinasi

yang baik antara pengelola dan pedagang serta pemilik unit.

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

126

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

127

Diagram SWOT terdiri dari empat kuadran yang menggambarkan posisi

suatu organisasi. Diagram SWOT berfungsi untuk mengetahui posisi Pasar Segar

Depok saat ini dan menunjukan alternatif strategi yang harus dijalankan untuk

pengembangan pasar.

Hasil dari matrik IFE didapatkan selisih kekuatan-kelemahan sebesar ...

Dari matriks EFE didapatkan selisih peluang – ancaman sebesar ... Hasil analisis

Diagram SWOT seprti terlihat pada gambar 5.4

Kuadran ==========

Kuadran SWOT diatas menunjukan saat ini Pasar Segar berada pada

kuadran .. yang berarti strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif sehingga dimungkinakan Pasar

Segar dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi..

Product

Melengkapi produk dan menata posisi setiap jenis produk.

Salahsatu yang menjadi kelemahan utama Pasar Segar adalah dal harga ketersediaanya

produk, khususnya prodk segar/ produk sembako. Produk yang ada kurang variasi dan

kalaupun ada ketersediaanya sangat terbatas, atau kapasitasnya masih kecil. Kondisi ini

menyebabkan konsumen enggan berbelanja karena dinilai cukup merepotkan, sudah

datang ke pasar tetapi barang yang dicari tidak tersedia. Penataan posisi setiap jenis

produk eprlu diperhatikan, ini untuk memudahkan konsumen dalam berbelanja. Konsep

awal penataan ini sudah tersusun,yaitu lapak di bagi per blok atau deretan untuk produk

sejenis dan diberikan papan nama jenis komoditinya. Kondisi yang ada sekarang, selain

masih banyak lapak yang kosong juga ada lapak yang masih belum sesuai

penempatannya. Sangat penting dilakukan adalah melengkapi produk dan menata posisi

Page 151: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

128

setiap jenis produk. Ini dapat dilakukan dengan mengupayakan para pedagang

membuka dagangannya dan didata secara baik barang apa yang mereka jual dan

Place

Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan pedagang dan pemasok dari luar

Meningkatkan komunikasi dengan pedagang-pedagang dan pemasok dari pasar lain,

termasuk pedagang yang berjualan di pasar tetangga. Pada dasarnya para pedagang

tertarik berjualan di Pasar Segar apalagi didukung dengan fasilitas yang jauh lebih baik.

Komunikasi bisa dilakukan baik dengan personal pedagang atau dengan forum

perkumpulan pedagang dan berkoordinasi dengan pemerintah kota pada dinas terkait,

yaitu Dinas Koperasi, Pasar dan UMKM. Perlu untuk membuat penawaran khusus untuk

mengisi lapak dengan biaya Rp.0 alias gratis dalam jangka waktu tertentu dan

diusahakan tetap bertahan minimal 3 bulan yang mana dalam masa 3 bulan ini Pasar

segar melakukan promosi yang gencar untuk mngundang pengunjung.

Price

Memberikan potongan harga dan hadiah

Memberikan potongan harga khusus pada produk tertentu pada waktu tertentu dengan

sistem kupon. Sistem kupon juga dapat diterapkan untuk mendapatkan hadiah langsung

bila mencapai minimum belanja tertentu atau kupon untuk mendapatkan hadiah

undian. Penerapan sistem ini akan lebih baik bila bekerjasa dengan sponsor produk-

produk tertetu.

Promotion

Mengadakan re-launching Pasar Segar

Pasar Segar dengan kondisi yang sekarang membutuhkan energi yang cukup besar untuk

kembali mengangkat Pasar Segar. Re launching ini diharapkan dapat menarik

masyarakat yang belum kenal dengan Pasar Segar dan mendorong kembali masyarakat

yang sebelumnya sudah kenal dengan Pasar segar. Sebelum re launching ini harus

Page 152: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

129

dipastiakan terlebih dahulu persiapan dan perbaikan sudah dilakukan. Sehingga ketika

masyarakat datag benar-benar merasakan Pasar Segar yang baru, produk yang lengkap

dan pengunjung yang ramai. Kegiatan-kegiata yang diulakukan untuk mempromosikan

Pasar Segar akan kurang efektif jika belum ada perbaikan dan kesiapan terutama pedang

yang berjualan dan ketersediaan produk. Pada saat re launching, sedapat mungkin

terpublikasi ke media-media lokal seprti koran dan radio. Jalin kerjasama media partnert

dalam kegiatan re launching.

Menambahkan tagline pada merek Pasar segar.

Menambahkan tagline pada merek Pasar Segar dimaksudkan untuk lebih menguatkan

keunggulan konsep pasar. Konsep Pasar Segar sangat bisa jadi keungulan dibandingkan

dengan pasar tradisional konvensional maupun pasar swalayan. Keunggulan ini sudah

seharusnya di tonjolkan dalam proses komunikasi dan promosi yang dilakukan, termasuk

penulisan tagline. Penulisan tagline ini mencerminkan definisi pasar dan apa yang di

tawarkan oleh pasar jika berbelanja di Pasar Segar.

Menjalin kerjasama dengan perbankan untuk akses permodalan UMKM

Kerjasama merupakan langkah strategis dimana diharapkan dapat memberikan nilai

tambah dan keuntungna bagi semua pihak. Pengelola Pasar Segar dalam hal ini adalah

sebagai fasilitator para pedagang yang kita tahu dalam hal menjalankan usaha aspek

modal menjadi salahsatu aspek yang penting. Melihat hal ini, yaitu permodalan usaha,

ada baiknya pengelola berupaya membuka akses permodalan dengan berbagai pihak,

yaitu perbankan yang diharapkan dapat membantu pedagang yang membutuhkan

tambahan modal untuk mengmbnagkan usahanya. Kerjasama ini, antara pengelola,

pedagang dan perbankan akan meberikan kemajuan positif bagi semua pihak. Dengan

kerjasama ini Pedagang dapat tambahan modal usaha dengan lebih mudah, bahkan

sebisa mungkin mendapat tingkat bung yang khusus. Jika dengan adanya tambahan

modal usaha perdagang semakin maju makan dengan sendirinya ini adalah juga

kesuksesan Pasar Segar. Dan satu lagi, dengan kerjasama ini pihak bank pun

mendapatkan keuntungan karena dapat memasarkan produk mereka dalam

menyalurkan pembiayaan.

Physical Evident

Mengembalikan tata letak Pasar Segar seperti semula.

Page 153: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

130

Mengembalikan tata letak Pasar Segar seperti semula, yatu area lapak untuk berjualan

produk segar dan sembako berada di lantai dasar. Keberadaan lapak yang hanya di lantai

atas dinilai sangat menyulitkan konsumen untuk berbelanja. Kita tentu tahu, sebagian

besar yang berbelanja adalah ibu rumah tangga, mulai dari usia muda sampai usia lanjut.

Meskipun tersedia eskalator untuk akses menuju lantai 2, di rasa kurang efektif, ibu2

khusunya yang berusaia lanjut yang tidak terbiasa dan merasa takut naik eskalator. Naik

eskalator takut naik tangga cape, kira-kira seperti itu kondisinya.

Kondisi yang berjalan sampai saat ini adalah Pasar Segar menjadi tempat

pembuatan/perpanjang SIM yang bekerjasama dengan kepolisian. Pada awalnya, ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke Pasar Segar. Berdasarkan

kondisi dilapangan, hasil observasi dan wawancara, masyarakt yang datang dengan

tujuan pembuatan SIM, sebagian besar tidak mengunjungi pasar dan sangat sedikit

terjadinya pembelian. Pembelian terjadi hanya pad produk tertentu yang berhubungan

dengan keperluan pembuatan SIM seperti alat tulis, foto copy dan makanan ringan.

Sehingga, Penulis melihat kerjasama ini kurang menguntungkan Pasar Segar, malah

justru mengganggu image Pasar Segar sendiri. Oleh karena itu, dirasa memang perlu

untuk menghentikan kerjasama dengan kepolisian perihal pembuatan SIM di lokasi

Pasar Segar Depok.

Penataan posisi setiap jenis produk eprlu diperhatikan, ini untuk

memudahkan konsumen dalam berbelanja. Konsep awal penataan ini sudah

tersusun,yaitu lapak di bagi per blok atau deretan untuk produk sejenis dan

diberikan papan nama jenis komoditinya. Kondisi yang ada sekarang, selain

masih banyak lapak yang kosong juga ada lapak yang masih belum sesuai

penempatannya.

People

Page 154: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

131

Mengadakan kegiatan pelatihan dan pembinaan kepada karyawan dan tenan secara

berkesinambungan.

Pelatihan dan pembinaan perlu dilakukan disamping sebagai sarana meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan juga sebagai sarana untuk lebih memotivasi karyawan

dan pedagang. Diharapkan denagan pelatihan dan pembinaan ini akan lebih

meningkatkan kinerja dan semangat baik karyawan maupun pedagang. Pelatihan dan

pembinaan ini dapat dilakukan dengan bekerjasa dengan stakeholder terkait, seperti

pemerintah kota, sponsor maupun lembaga profesional yang berkompeten dalam

memberikan pelatihan dan pembinaan.

Process

Mengadakan komunikasi intensif kepada tenan dan pemilik toko

Mengadakan komunikasi intensif kepada tenan dan pemilik toko. Tidak hanya berupa

komunikasi langsung kepada personal, ada baiknya juga dibentuk sebuah forum. Forum

ini menjadi wadah penyampaian aspirasi dan diskusi jika terdapat permasalahan untuk

dicarikan solusinya bersama. Untuk mendukung berjalannya forum ini, perlu bangun

pola komunikasi dan koordinasi yang baik antara pengelola dan pedagang serta pemilik

toko.

Sebagai sebuah titik awal untuk membangkitkan Pasar Segar, yang perlu dilakukan

adalah membuat suatu forum diskusi antara stakeholder, yaitu pengelola, pemilik toko

dan pedagang. Pada forum ini dibahas tentang

kembali perkumpulan pedagang yang lebih terorganisir. Sehingga, lembaga ini bisa

mewakili komponen pedagang dalam berkomunikasi dan meyampaikan aspirasi.

Melalui forum ini diharapkan akan mendukung terwujudnya Visi, misi dan tujuan pasar

secara bersama sama dan meningkatkan rasa kepemilikan dan kebersamaan.

Merapihkan administrasi dan ketegasan

Sistem administrasi yang sudah ada cukup baik, hanya saja masih terdapat kekurangan

pada sistem administrasi yang berkaitan perjanjian dan kebijakan.

Page 155: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

132

Salah satu masalah yang di temukan di lapangan adalah perjanjian antara Pemasar yang

menjual unit Pasar Segar dan pembeli unit. Surat perjanjian ini memuat beberapa

ketentuan seperti keharusan membuka toko, iuran yang harus di bayarkan dan sanksi

yang diberlakukan bila terdapat pelanggaran. Isi surat perjanjian ini dinilai tidak seragam

terhadap semua pemilik unit sehingga ada semacam kecemburuan sosial. Selain itu

belum diberlakukan tindakan yang tegas terhadap pelanggaran yang ada.

Ketidaktegasan ini menjadi salahsatu faktor sepinya tingkat buka toko. Sehingga solusi

yang dapat diterapkan adalah membangun komitmen bersama khsusunya kepada para

pemilik toko, agar mereka memberikan peminjaman toko mereka untuk sementara disi

oleh orang lain secara Cuma-Cuma. Kurun waktu tiga bulan diras awaktu yang cukup

untuk membuat pasar menjadi bergairah.

Page 156: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

133

5.6. Penentuan Prioritas Strategi

Setelah mendapatkan alternatif-alternatif strategi, berikutnya adalah penentuan

prioritas strategi dengan menggunakan QSPM. Analisis matriks QSPM bertujuan

untuk menetapkan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari strategi-

strategi yang bervariasi yang telah dipilih, dan untuk menentukan strategi mana

yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Matriks SWOT

menghasilkan strategi-strategi alternatif yaitu: ... kemudian strategi-strategi

alternatif tersebut disusun dalam matriks QSPM dan pemilihan strategi didasarkan

atas pandangan peneliti. Faktor yang memiliki daya tarik dari masing-masing

Page 157: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

134

faktor internal dan eksternal diberi nilai satu (tidak menarik) sampai empat

(sangat menarik). Hasil analisis QSPM dapat dilihat pada Tabel 6.13

Berdasarkan Tabel 5.13 diperoleh gambaran bahwa nilai TAS (Total Attractives

Score) dari strategi meningkatkan promosi makanan tradisional Bali, dan

meningkatkan keberagaman makanan tradisional Bali dalam menu, menunjukkan

nilai tertinggi yang berarti bahwa strategi ini menjadi pilihan utama.

Tabel Identifikasi Kekuatan- Kelemahan berdasarkan faktor/ bidang

Tabel Identifikasi Peluang _ Ancaman berdasarkan faktor/ bidang

Page 158: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

135

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu menghadirkan

kemudahan dan kecepatan akses informasi bekontribusi pada semakin cedas dan

canggihnhya konsumen di era milenium ini. Konsumen masa kini semakin sulit

dipuaskan. Mereka menuntut custumized product, speed, flexibility, quality,

superior service dan cost effective solution. Konsekuensinya perusahaan tidak bis

asurvie tanpa kemampuan memahami setiap pelanggan dan memnawarakan

produk dan jasa yang lebih ter cistimized kepada mereka (Butler,2000) dalam

buku pemasaran jasa, Fandy Tjiptono,412.

Implikasi strategi dari betnagai perkembanagan ini bahwa organisasi perlu

menyelaraskan kompetensi, teknologi, dan sumbet daya yang dimiliki dengan

kebutuhan dan keinginan pelangggan yang dinamis. Salahsatu strategi yang bisa

memfasilitasi hal tersebut adalah Relationship Marketing (RM) yang dlaam

Page 159: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

136

bebertapa tahun terkahir ddikuti pula denga Custumer Relationship Management

(CRM). Kedua strategi ini berkaitan erat, meskipun terdapat perbedaan yang

menyangkut elemen-element pokoknya. Sebagai contoh, Batterly (2004)

mengatakan bahwa RM tidak sama dengan CRM. Menurutnya CRM lebih

menyangkut infrastruktur teknologi baik pernagkat keras maupun perangkat

lunak, yang digunakan untuk mengelola data pelanggan dalam jumlah besar.

Sedangkan RM adalah cara menjalankan bisnis bukan sekedar proses atau

inftastruktur teknologi.

Page 160: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

126

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab V, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.

1. Kondisi internal Pasar Segar Depok berdasarkan hasil analisis faktor strategis

internal dan analisis faktor strategis eksternal diperoleh nilai total skor faktor

lingkungan internal sebesar 2,76200 yaitu di atas nilai rata-rata 2,50 yang berarti

posisi internal kuat. Kemudian nilai total skor faktor lingkungan eksternal sebesar

3,03132 yaitu di atas nilai rata-rata 2,50 yang berarti perusahaan merespon dengan

baik kondisi eksternal baik peluang maupun ancaman. Sisi internal, Pasar Segar

Depok memiliki 12 poin kekuatan dan 6 poin kelemahan. Kekuatan : 1) Visi ,

Misi dan Tujuan Pasar Segar, 2) Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjan 3)

Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi, 4) Lokasi Pasar Segar Depok, 5)

Konsep Pasar Segar, 6) Merek Pasar Segar, 7) Sistem Tatakelola Pasar Segar, 8)

Fasilitas Pasar Segar Depok, 9) Penerapan Sistem Administrasi, 10) Pengelolaan

Kebersihan, Kemanan & Ketertiban, 11) Keramahan Pelayanan dan 12) Respon

terhadap Keluhan. Kelemahan : 1) Strategi dan Program Kerja Pasar Segar

Depok, 2) Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola, 3) Aktivitas Promosi dan

Sosialisasi, 4) Keuangan Pasar Segar, 5) Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan

harga) , 6) Tata Letak (Layout) Pasar Segar Depok.

Page 161: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

127

Sedangkan dari sisi eksternal memiliki 12 poin peluang dan 6 poin

ancaman. Peluang : 1) Daya Tawar Konsumen, 2) Situasi Politik dan Keamanan,

3) Kebijakan Pemerintah tentang Pasar, 4) Peningkatan Pendapatan Masyarakat,

5) Mata Pencaharian Masyarakat, 6) Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok,

7) Tingkat Pendidikan Masyarakat Kota Depok, 8) Keberagaman Sosial Budaya

dan Agama Masyarakat Depok, 9) Gaya Hidup, 10) Kebiasaan berbelanja dengan

sistem tawar menawar, 11) Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam, 12)

Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi. Ancaman : 1) Hambatan Masuk

Pendatang Baru, 2) Daya Tawar Suplier/ Pedagang, 3) Keberadaan Pasar Pesaing

yang Ada, 4) Produk/Jasa Substitusi, 5) Kenaikan Harga Komoditas, 6) Kenaikan

Harga BBM dan TDL. Kekuatan utama Pasar Segar Depok adalah pada fasilitas

Pasar Segar Depok. Sedangkan kelemahan utamanya pada aktifitas promosi dan

sosialisasi. Peluang yang direspon paling baik oleh Pasar Segar Depok adalah

kebijakan pemerintah terkait pasar. Sedangkan ancaman yang mendapat respon

paling baik adalah daya tawar suplier/pedagang.

2. Berdasarkan analisis SWOT maka didapat 7 poin alternatif strategi yang

dapat dijalankan Pasar Segar Depok, yaitu :

1) Restrukturisasi

2) Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan

3) Membangun sistem operasional kerja

4) Meningkatkan keahlian dan keterampilan sumberdaya manusia

5) Meningkatkan aktifitas promosi

Page 162: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

128

6) Mengintensifkan komunikasi dan konsolidasi dengan para pemilik unit dan

pedagang

7) Meningkatkan pelayanan dan fasilitas pendukung

6.2. Saran

Saran yang dapat Penulis berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

1. Visi dan Misi Pasar Segar Depok belum menggambarkan sebuah Pasar

Segar Depok sebagai sebuah pasar tradisional yang dikelola secara moderen,

tetapi visi ini justru menggambarkan arah sebuah perusahaan pengembang

properti. Visi Pasar Segar Depok sebaiknya dibedakan dengan visi

perusahaan induk BSA Land sebagai sebuah perusahaan pengembang dan

pengelola properti. Pemisahan antara visi BSA Landa dan Visi Pasar Segar

Depok akan membuat arah Pasar Segar Depok lebih jelas, spesifik dan

mencakup apa yang menjadi wilayah bisnisnya, yakni pasar tradisional

dengan pengelolaan moderen. Selain itu, perlu lebih tepat dan konsisten

dalam penggunaan istilah pasar tradisional dan pasar moderen.

2. Pengelola Pasar Segar Depok agar dapat mengoptimalkan potensi yang ada,

yakni mempertahankan kekuatan dan membuatnya menjadi lebih menonjol

sehingga menjadi daya tarik. Meminimalisasi kelemahan dengan

mengadakan pembenahan yang diperlukan. Serta memanfatkan peluang dan

menghindari ancaman secara optimal. Gunakan aternatif strategi yang

paling memungkinkan untuk segera dilakukan.

Page 163: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

129

3. Pengelola Pasar Segar Depok agar lebih mengadakan pendekatan yang lebih

intensif kepada warga masyarakat, khususnya warga sekitar lokasi Pasar

Segar Depok dan para pedagang pasar.

4. Pemerintah Kota Depok agar lebih meningkatkan dan mendukung

kerjasama dengan pihak swasta untuk memajukan pasar tradisional.

Page 164: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

130

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.Taufiq.2011.Manajemen Strategik : Konsep dan Aplikasi.Jakarta: PT.

Raja Grafindo.

BAPEDA,BPS Kota Depok. 2010.Depok Dalam Angka.Depok: BPS Kota Depok.

Campbell dan Yeung.1991. Creating a Sense of Mission.Artikel

David, Fred. R.2006.Manajemen Strategis.Jakarta: Salemba Empat.

Esther dan Didik. 2003. Membuat Pasar Tradisional Tetap Eksis.Sinar Harapan.

Jakarta.

Hilwati.2009. Pengembangan Koperasi Ternak Sapi Bandung Utara. Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah: Skripsi Tidak Diterbitkan.

Pearce dan Robinson.1997.Manajemen Strategis, Jilid I..Jakarta: Binarupa Aksara

Rangkuti, Feddy. 2006. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis.Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rochman, Fadlika Fatchur.2011.Strategi Pengembangan Bisnis. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta : Skripsi Tidak Diterbitkan.

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Sinaga, Pariaman. 2008. Menuju Pasar yang Berorientasi Pada Perilaku

Konsumen. Artikel

Umar, Husein. 2002. Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Wildan, Ekapribadi.2007.Pasar Modern: Ancaman Bagi Pasar

Tradisional.Artikel.

Yusa, Muhammad Reza.2011. Analisis Strategi Pengembangan Usaha pada E-

cofarm, Kampus IPB, Darmaga, Bogor. Intitut Pertanian Bogor : Skripsi

Tidak Diterbitkan.

A.C. Nielsen (2005) Asia Pacific Retail and Shopper Trends 2005 [Tren Pembeli

dan Ritel Asia Pasifik 2005]. [Online] tersedia http://www.acnielsen.de/

pubs/documents/RetailandShopperTrendsAsia2005.pdf

Page 165: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

131

Anonim.2011. Strategi Bersaing UKM dalam Menghadapi Pasar Modern.

[Online] tersedia http://binaukm.com/2011/12/strategi-bersaing-ukm-dalam-

menghadapi-tumbuhnya-pasar-modern-mall-dan-pusat-perbelanjaan-besar-

lainnya/[27 Maret 2012]

Apriyanto, Deri. 2013.Dampak Pasar Moderen terhadap Pasar Tradisional.

[Online] tersedia http://deriaprianto74.blogspot.com/2012/11/dampak-pasar-

modern-terhadap-pasar.html [28 agustus 2013]

Fahmiarto, Anjar. 2010.Konsumen Butuh Pasar Modern.[Online} tersedia

http://koran.republika.co.id/koran/0/120078/Konsumen_Butuh_Pasar_Mode

rn[27 Maret 2012]

Harian Kompas. 2007. Hasil Penelitian: Pepres Tidak Ubah Kondisi Pasar

Tradisional Jakarta. [Online] tersedia http://www.kompas.com/kompas-

cetak/0704/19/ekonomi/3466033.htm

Harmanto. 2007. Pasar Tradisional Kita Semakin Babak Belur. [Online] teredia

http://harmanto.blog.detik.com/index.php/archieves/61

Kompas.(2006).Jangan Biarkan Pasar Bersaing dengan Hipermarket.[Online]

tersedia http://www.kompas.com/kompascetak/0606/02/metro/2693747.

htm [3 November 2010]

Paesoro, Adri. 2007. Pasar Tradisional di Era Persaingan Global. [Online] tersedia

http://www.Smeru.or.id [17 November 2010]

Pasar Bersih.2012. Asyiknya Belanja di Pasar Modern [Online} tersedia

http://pasarbersihserang.blogspot.com/2011/04/asyiknya-belanja-di-pasar-

modern.html#more [27 Maret 2012]

Pasar Bersih.2012. Pengertian Pasar Moderen.[Online] tersedia

http://pasarbersihserang. blogspot.com/2011/04/pengertian-pasar-

modern.html 27 Maret 2012]

Rahayubudi.2013.Perilaku Konsumen Berbelanja dan Peran Pasarku.[Online]

tersedia http://pasarkutradisional.blogspot.com/2012/09/perilaku-konsumen-

berbelanja-dan-peran.html [28 Agustus 2013]

Rohim,M.Abdul.2009.Pembangunan Pasar Tradisional Pati [Online] tersedia

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/11/09/87259/Pem

bangunan-Pasar-Tradisional-Pati-. [29 November 2010].

Page 166: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

132

Sujito,Arie. 2012. Membentengi Pasar Tradisional dari Arus Pasar

modern.[Online] tersedia http://www.ireyogya.org/id/article/policy-

brief/membentengi-pasar-tradisional-dari-arus-pasar-modern.html [27 Maret

2012]

Suryadarma dkk. 2007. Laporan Penelitian: Dampak Supermarket terhadap

Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Pusat-pusat Perkotaan

di Indonesia.Jakarta:Lembaga Penelitian SMERU.[Online] tersedia

http://smeru.or.id.report/reseach/Supermarket/Supermarket_ind.pdf

Yudhoyono, Susilo Bambang.2013. Pidato Kenegaraan Presiden Republik

Indonesia. [Online] tersedia http://www.setkab.go.id/home [28 Agustus

2013]

Page 167: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

133

J.David Hunger & Thomas L. Wheelen.2003.Manajemen Strategis.Yogyakarta:

ANDI

Esterberg (2002) >> Pengertian wawancara

Campbell dan Yeung (1991) Creating a Sense of Mission.Artikel

Winardi (2010)

Winardi.2010. >> Struktur

(Esther dan Dikdik, 2003). Pasar tradisional

Page 168: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

134

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Kotler, Philip, Armstrong, Garry.2001. Ptrinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Indah.2010.Pengertian, Definisi Konsumen[Online]

tersedia:http://carapedia.com/pengertian_definisi_konsumen_info2078.html

[15 Februari 2012]

NN.2011.Perilaku Konsumen, Definisi dan Tipe [Online] tersedia:

http://www.informasiku.com/2011/04/perilaku-konsumen-definisi-dan-

tipe.html [15 Februari 2012}

Yasinta.2008.Elastisitas Permintaan dan Penawaran.[Online] tersedia:

http://yasinta.wordpress.com/2008/07/30/elastisitas-permintaan-dan-

penawaran/ [15 Februari 2012]

Page 169: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

135

Page 170: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

132

Lampiran 1

Kuisioner Identifikasi dan Pemberian Peringkat (rating)

Faktor-faktor Strategis Internal & Eksternal

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

Nama Peneliti : Suryadi

NIM : 107 092 003 007

Program Studi : Agribisnis

Nama Narasumber :

Jabatan :

TUJUAN

Mendapatkan penilaian responden guna mengidentifikasi dan mengetahui

pengaruh masing-masing faktor strategis internal dan eksternal terhadap kondisi

perusahaan. Selanjutnya faktor-faktor strategis tersebut dikelompokan ke dalam

aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

PETUNJUK UMUM

1. Pengisian kuisioner dilakukan secara tertulis oleh narasumber.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber.

3. Dalam pengisian kuisioner, narasumber. diharapkan untuk melakukannya

secara sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.

4. narasumber berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuisioner dengan alasan yang jelas dan kuat.

Page 171: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

133

PETUNJUK KHUSUS

1. Faktor-faktor strategis internal adalah faktor-faktor yang berada dalam

organisasi tersebut yang dapat dikendalikan dan memiliki implikasi

langsung terhadap Pasar Segar Depok. Faktor-faktor strategis internal

dikelompokan ke dalam aspek kekuatan dan kelemahan.

2. Faktor-faktor strategis eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar

Pasar Segar dan tidak dapat dikendalikan oleh Pasar Segar Depok. Faktor-

faktor strategis eksternal dikelompokan ke dalam aspek peluang dan

ancaman.

3. Kekuatan dan kelemahan meliputi sumberdaya manusia, keuangan,

produksi dan operasi, pemasaran, penelitian dan pengembangan, dan

manajemen sistem informasi. Sedangkan Peluang dan ancaman meliputi

tinjauan terhadap situasi ekonomi, sosial, budaya, politik pemerintahan

dan hukum, geografi dan lingkungan, teknologi serta kekuatan persaingan.

4. Berikan tanda centang (v) pada ruang kolom kekuatan atau kelemahan dan

peluang atau ancaman sesuai dengan nilai rating yang Anda berikan untuk

faktor tersebut.

Penilaian Untuk Faktor Internal

1 = Kelemahan Utama

2 = Kelemahan Minor

3 = Kekuatan Minor

4 = Kekuatan Utama

Penilaian untuk Faktor Ekternal

1 = Rendah, respon perusahaan rendah

2 = Sedang, respon perusahaan rata-rata

3 = Tinggi, respon perusahaan diatas rata-rata

4 = Sangat tinggi, respon perusahaan superior

Page 172: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

134

Page 173: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

135

Page 174: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

134

4 3 2 1

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi

6 Lokasi Pasar Segar Depok

7 Konsep Pasar Segar

8 Merek Pasar Segar

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar

10 Aktifitas Promosi dan Sosialisasi

11 Fasilitas Pasar Segar Depok

12 Penerapan Sistem Administrasi

13 Keuangan Pasar Segar

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga)

16 Keramahan Pelayanan

17 Respon terhadap Keluhan

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok

19

20

Depok, ..

Narasumber,

( )

Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Internal & Eksternal

A.    Faktor-Faktor Strategis Internal

Faktor Strategis InternalNo KeteranganKekuatan Kelemahan

Lampiran 1 (Lanjutan)

Page 175: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

135

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru

2 Daya Tawar Konsumen

3 Daya Tawar Suplier/Pedagang

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada

5 Situasi Politik dan Keamanan

6 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar

7 Kenaikan Harga Komoditas

8 Peningkatan Pendapatan Masyarakat

9 Mata Pencaharian Masyarakat

10 Kenaikan Harga BBM dan TDL

11 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok

12 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok

13 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat

14 Gaya Hidup

15 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar

16 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam

17 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi

18 Produk/layanan Substitusi

19

20

Depok, ..

Narasumber

( )

Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Internal & Eksternal

B.    Faktor-Faktor Strategis Eksternal

KeteranganPeluang Ancaman

Faktor Strategis EkternalNo

Lampiran 1 (lanjutan)

Page 176: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

137

Lampiran 2

Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Internal dan Eksternal

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

Nama Peneliti : Suryadi

NIM : 107 092 003 007

Program Studi : Agribisnis

Nama Narasumber :

Jabatan :

TUJUAN

Mendapatkan penilaian responden terhadap tingkat kepentingan faktor- faktor

strategis internal dan eksternal dalam mengembangkan Pasar Segar Depok

berdasarkan polling pendapat responden pada kuisioner putaran pertama. Tingkat

kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap faktor-

faktor strategis untuk melihat seberapa besar faktor-faktor tersebut menentukan

tingkat keberhasilan untuk mengembangkan Pasar Segar Depok.

PETUNJUK UMUM

1. Pengisian kuisioner dilakukan secara tertulis oleh narasumber.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber.

3. Dalam pengisian kuisioner, narasumber diharapkan untuk melakukannya

secara sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.

4. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuisioner ini bersifat mutlak karena

merupakan rangkuman dari jawaban narasumber. pada kuisioner putaran

pertama.

Page 177: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

138

PETUNJUK KHUSUS

1. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor kunci sukses internal dan

eksternal yang tersedia untuk kuisioner ini adalah dengan memberikan nilai

1,2 atau 3 yang paling sesuai menurut responden dengan cara sebagai

berikut:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

2. Contoh :

a. Jika Lokasi Pasar Segar Depok kurang penting daripada Konsep

Pasar Segar, maka nilai untuk baris 6 kolom G = 1.

b. Jika Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar sama penting daripada

Strategi dan Program Kerja, maka nilai untuk baris 1 kolom B pada =

2.

c. Jika Produk lebih penting daripada Keramahan Pelayanan, maka

nilai untuk baris 15 kolom P = 3.

Page 178: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

138

Kuisioner Bobot Faktor-faktor Strategis Internal & Eksternal

No Faktor-faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi

6 Lokasi Pasar Segar Depok

7 Konsep Pasar Segar

8 Merek Pasar Segar

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar

10 Aktivitas Promosi dan Sosialisasi

11 Fasilitas Pasar Segar Depok

12 Penerapan Sistem Administrasi

13 Keuangan Pasar Segar

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga)

16 Keramahan Pelayanan

17 Respon terhadap Keluhan

18 Tata Letak (Layout )

Jumlah

Depok, ..

Narasumber,

( )

A.    Penentuan Bobot Faktor-Faktor Strategis Internal

Lampiran 2 (lanjutan)

Page 179: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

139

Kuisioner Bobot Faktor-faktor Strategis Internal & Eksternal

No Faktor-faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru

2 Daya Tawar Konsumen

3 Daya Tawar Suplier/ Pedagang

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada

5 Produk/layanan Substitusi

6 Situasi Politik dan Keamanan

7 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar

8 Kenaikan Harga Komoditas

9 Peningkatan Pendapatan Masyarakat

10 Mata Pencaharian Masyarakat

11 Kenaikan Harga BBM dan TDL

12 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok

13 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok

14 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat

15 Gaya Hidup

16 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar

17 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam

18 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi

Jumlah

Depok, ..

Narasumber,

( )

B.    Penentuan Bobot Faktor-Faktor Strategis Eksternal

Lampiran 2 (lanjutan)

Page 180: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

140

Nomor : 1

Nama Narasumber : Ibu Ayu

Jabatan : Admnistration

4 3 2 1

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar v

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar v

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan v

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola v

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi v

6 Lokasi Pasar Segar Depok v

7 v

8 v

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar v

10 Aktivitas Promosi dan Sosialisasi v

11 Fasilitas Pasar Segar Depok v

12 Penerapan Sistem Administrasi v

13 Keuangan Pasar Segar Depok v

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban v

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) v

16 Keramahan Pelayanan v

17 Respon terhadap Keluhan v

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok v

19

20

Konsep Pasar Segar

Merek Pasar Segar

A. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

NoKekuatan Kelemahan

KeteranganFaktor Strategis Internal

Lampiran 3

Page 181: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

141

Nomor : 2

Nama Narasumber : Bpk. Juliansyah

Jabatan : Tenan Relation

4 3 2 1

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar v

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar v

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan v

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola v

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi v

6 Lokasi Pasar Segar Depok v

7 Konsep Pasar Segar v

8 Merek Pasar Segar v

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar v

10 Aktivitas Promosi dan Sosialisasi v

11 Fasilitas Pasar Segar Depok v

12 Penerapan Sistem Administrasi v

13 Keuangan Pasar Segar Depok v

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban v

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) v

16 Keramahan Pelayanan v

17 Respon terhadap Keluhan v

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok v

19

20

A. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

NoKekuatan Kelemahan

KeteranganFaktor Strategis Internal

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 182: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

142

Nomor : 3

Nama Narasumber : Bpk. Evan

Jabatan : Office Support

4 3 2 1

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar v

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar v

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan v

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola v

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi v

6 Lokasi Pasar Segar Depok v

7 Konsep Pasar Segar v

8 Merek Pasar Segar v

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar v

10 Aktivitas Promosi dan Sosialisasi v

11 Fasilitas Pasar Segar Depok v

12 Penerapan Sistem Administrasi v

13 Keuangan Pasar Segar Depok v

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban v

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) v

16 Keramahan Pelayanan v

17 Respon terhadap Keluhan v

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok v

19

20

Faktor Strategis Internal

A. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

NoKekuatan Kelemahan

Keterangan

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 183: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

143

Nomor : 4

Nama Narasumber :Bpk. Dondi

Jabatan : Property Manager

4 3 2 1

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar v

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar v

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan v

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola v

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi v

6 Lokasi Pasar Segar Depok v

7 Konsep Pasar Segar v

8 Merek Pasar Segar v

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar v

10 Aktivitas Promosi dan Sosialisasi v

11 Fasilitas Pasar Segar Depok v

12 Penerapan Sistem Administrasi v

13 Keuangan Pasar Segar Depok v

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban v

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) v

16 Keramahan Pelayanan v

17 Respon terhadap Keluhan v

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok v

19

20

A. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

NoKekuatan Kelemahan

KeteranganFaktor Strategis Internal

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 184: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

144

Nomor : 5

Nama Narasumber :Adi

Jabatan : Mecanical Electric

4 3 2 1

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar v

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar v

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan v

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola v

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi v

6 Lokasi Pasar Segar Depok v

7 Konsep Pasar Segar v

8 Merek Pasar Segar v

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar v

10 Aktivitas Promosi dan Sosialisasi v

11 Fasilitas Pasar Segar Depok v

12 Penerapan Sistem Administrasi v

13 Keuangan Pasar Segar Depok v

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban v

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) v

16 Keramahan Pelayanan v

17 Respon terhadap Keluhan v

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok v

19

20

Faktor Strategis Internal

A. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

NoKekuatan Kelemahan

Keterangan

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 185: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

145

Nomor : 1

Nama Narasumber : Ibu Ayu

Jabatan : Admnistration

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru v

2 Daya Tawar Konsumen v

3 Daya Tawar Suplier/Pedagang v

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada v

5 Situasi Politik dan Keamanan v

6 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar v

7 Kenaikan Harga Komoditas v

8 Peningkatan Pendapatan Masyarakat v

9 Mata Pencaharian Masyarakat v

10 Kenaikan Harga BBM dan TDL v

11 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok v

12 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok v

13 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat v

14 v

15 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar v

16 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam v

17 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi v

18 Produk/layanan Substitusi v

19

20

Faktor Strategis Ekternal

Gaya Hidup

Peluang AncamanKeterangan

B. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

No

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 186: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

146

Nomor : 2

Nama Narasumber : Bpk. Juliansyah

Jabatan : Tenan Relation

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru v

2 Daya Tawar Konsumen v

3 Daya Tawar Suplier/Pedagang v

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada v

5 Situasi Politik dan Keamanan v

6 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar v

7 Kenaikan Harga Komoditas v

8 Peningkatan Pendapatan Masyarakat v

9 Mata Pencaharian Masyarakat v

10 Kenaikan Harga BBM dan TDL v

11 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok v

12 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok v

13 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat v

14 v

15 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar v

16 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam v

17 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi v

18 Produk/layanan Substitusi v

19

20

Gaya Hidup

B. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

NoPeluang Ancaman

KeteranganFaktor Strategis Ekternal

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 187: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

147

Nomor : 3

Nama Narasumber : Bpk. Evan

Jabatan : Office Support

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru v

2 Daya Tawar Konsumen v

3 Daya Tawar Suplier/Pedagang v

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada v

5 Situasi Politik dan Keamanan v

6 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar v

7 Kenaikan Harga Komoditas v

8 Peningkatan Pendapatan Masyarakat v

9 Mata Pencaharian Masyarakat v

10 Kenaikan Harga BBM dan TDL v

11 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok v

12 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok v

13 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat v

14 v

15 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar v

16 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam v

17 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi v

18 Produk/layanan Substitusi v

19

20

Faktor Strategis Ekternal

Gaya Hidup

B. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

NoPeluang Ancaman

Keterangan

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 188: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

148

Nomor : 4

Nama Narasumber :Bpk. Dondi

Jabatan : Property Manager

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru v

2 Daya Tawar Konsumen v

3 Daya Tawar Suplier/Pedagang v

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada v

5 Situasi Politik dan Keamanan v

6 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar v

7 Kenaikan Harga Komoditas v

8 Peningkatan Pendapatan Masyarakat v

9 Mata Pencaharian Masyarakat v

10 Kenaikan Harga BBM dan TDL v

11 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok v

12 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok v

13 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat v

14 v

15 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar v

16 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam v

17 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi v

18 Produk/layanan Substitusi v

19

20

Faktor Strategis Ekternal

Gaya Hidup

B. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

NoPeluang Ancaman

Keterangan

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 189: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

149

Nomor : 5

Nama Narasumber :Adi

Jabatan : Mecanical Electric

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru v

2 Daya Tawar Konsumen v

3 Daya Tawar Suplier/Pedagang v

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada v

5 Situasi Politik dan Keamanan v

6 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar v

7 Kenaikan Harga Komoditas v

8 Peningkatan Pendapatan Masyarakat v

9 Mata Pencaharian Masyarakat v

10 Kenaikan Harga BBM dan TDL v

11 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok v

12 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok v

13 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat v

14 v

15 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar v

16 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam v

17 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi v

18 Produk/layanan Substitusi v

19

20

Faktor Strategis Ekternal

Gaya Hidup

B. Input Kuisioner Identifikasi dan Penentuan Rating Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

NoPeluang Ancaman

Keterangan

Lampiran 3 (lanjutan)

Page 190: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

150

A. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

Nomor : 1

Nama Narasumber : Ibu Ayu

Jabatan : Admnistration

No A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar 3 3 2 1 1 2 1 3 1 1 3 1 2 1 3 3 3 34 0,055

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar 1 3 2 3 1 2 3 2 1 1 3 1 2 3 3 3 3 37 0,060

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 3 27 0,044

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola 2 2 3 3 2 3 3 3 1 1 3 1 2 1 3 3 3 39 0,064

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 3 2 3 3 31 0,051

6 Lokasi Pasar Segar Depok 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 45 0,073

7 Konsep Pasar Segar 2 2 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 3 1 3 3 3 33 0,054

8 Merek Pasar Segar 3 1 1 1 2 1 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 36 0,059

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar 1 2 3 1 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 3 3 2 30 0,049

10 Aktifitas Promosi dan Sosialisasi 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 41 0,067

11 Fasilitas Pasar Segar Depok 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 46 0,075

12 Penerapan Sistem Administrasi 1 1 3 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 3 2 1 25 0,041

13 Keuangan Pasar Segar Depok 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 1 3 1 1 3 3 3 39 0,064

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban 2 2 2 2 3 2 1 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 35 0,057

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 0,073

16 Keramahan Pelayanan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 2 3 24 0,039

17 Respon terhadap Keluhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 3 22 0,036

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 1 3 1 1 1 1 1 24 0,039

34 31 41 29 37 23 35 32 38 28 22 43 28 33 23 44 46 46 613 1,000

Faktor-faktor Kunci Internal

Jumlah

Lampiran 4

Page 191: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

151

A. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

Nomor : 2

Nama Narasumber : Bpk. Juliansyah

Jabatan : Tenan Relation

No Faktor-faktor Kunci Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar 3 3 2 1 1 2 1 3 1 1 3 1 2 1 3 3 3 34 0,055

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar 1 3 2 3 1 2 3 2 2 1 3 1 2 2 3 2 3 36 0,059

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 3 27 0,044

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola 2 2 3 3 2 3 3 3 1 1 3 1 2 1 3 3 3 39 0,064

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 3 3 31 0,051

6 Lokasi Pasar Segar Depok 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 45 0,073

7 Konsep Pasar Segar 2 2 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 3 1 3 3 3 33 0,054

8 Merek Pasar Segar 3 1 1 1 2 1 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 36 0,059

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar 1 2 3 1 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 3 3 2 30 0,049

10 Aktifitas Promosi dan Sosialisasi 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 40 0,065

11 Fasilitas Pasar Segar Depok 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 46 0,075

12 Penerapan Sistem Administrasi 1 1 3 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 3 2 1 27 0,044

13 Keuangan Pasar Segar Depok 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 1 2 1 2 3 3 3 39 0,064

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 34 0,055

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 45 0,073

16 Keramahan Pelayanan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 2 3 24 0,039

17 Respon terhadap Keluhan 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 3 23 0,038

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 1 3 1 1 1 1 1 24 0,039

34 32 41 29 37 23 35 32 38 29 22 41 28 34 23 44 45 46 613 1,000Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 192: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

152

A. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

Nomor : 3

Nama Narasumber : Bpk. Evan

Jabatan : Office Support

No Faktor-faktor Kunci Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar 1 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 37 0,060

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 38 0,062

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 1 1 3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 34 0,055

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 34 0,055

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 43 0,070

6 Lokasi Pasar Segar Depok 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 22 0,036

7 Konsep Pasar Segar 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 34 0,055

8 Merek Pasar Segar 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 34 0,055

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 35 0,057

10 Aktifitas Promosi dan Sosialisasi 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 34 0,055

11 Fasilitas Pasar Segar Depok 2 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 32 0,052

12 Penerapan Sistem Administrasi 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35 0,057

13 Keuangan Pasar Segar Depok 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 33 0,054

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 34 0,055

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 33 0,054

16 Keramahan Pelayanan 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 33 0,054

17 Respon terhadap Keluhan 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 33 0,054

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok 1 1 1 1 1 2 3 1 2 4 3 2 3 3 3 2 3 36 0,059

30 30 34 33 25 46 34 34 33 37 36 33 35 34 35 35 35 35 614 1,000Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 193: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

153

A. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

Nomor : 4

Nama Narasumber : Bpk. Dondi

Jabatan : Property Manager

No Faktor-faktor Kunci Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar 1 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 37 0,060

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 38 0,062

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 1 1 3 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 32 0,052

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 34 0,055

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 0,077

6 Lokasi Pasar Segar Depok 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 22 0,036

7 Konsep Pasar Segar 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 32 0,052

8 Merek Pasar Segar 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 32 0,052

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33 0,054

10 Aktifitas Promosi dan Sosialisasi 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 34 0,055

11 Fasilitas Pasar Segar Depok 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 34 0,055

12 Penerapan Sistem Administrasi 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34 0,055

13 Keuangan Pasar Segar Depok 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 33 0,054

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 33 0,054

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 35 0,057

16 Keramahan Pelayanan 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35 0,057

17 Respon terhadap Keluhan 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 33 0,054

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok 1 1 1 1 1 2 3 3 2 4 3 2 3 3 1 2 3 36 0,059

30 30 36 33 21 46 36 36 35 37 34 34 35 35 33 33 35 35 614 1,000Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 194: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

154

A. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Internal Pasar Segar Depok

Nomor : 5

Nama Narasumber : Adi

Jabatan : Mecanical Electric

No Faktor-faktor Kunci Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar 1 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 37 0,060

2 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 38 0,062

3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 1 1 3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 34 0,055

4 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 32 0,052

5 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 45 0,073

6 Lokasi Pasar Segar Depok 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 23 0,037

7 Konsep Pasar Segar 2 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 33 0,054

8 Merek Pasar Segar 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 31 0,050

9 Sistem Tatakelola Pasar Segar 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 33 0,054

10 Aktifitas Promosi dan Sosialisasi 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 36 0,059

11 Fasilitas Pasar Segar Depok 2 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 34 0,055

12 Penerapan Sistem Administrasi 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 36 0,059

13 Keuangan Pasar Segar Depok 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 33 0,054

14 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 32 0,052

15 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 36 0,059

16 Keramahan Pelayanan 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 34 0,055

17 Respon terhadap Keluhan 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 32 0,052

18 Tata letak (lay out ) Pasar Segar Depok 1 1 1 1 1 2 3 3 2 4 3 2 3 3 1 2 3 36 0,059

30 30 34 35 23 45 35 37 35 36 34 32 36 36 32 34 36 35 615 1,000Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 195: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

155

B. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

Nomor : 1

Nama Narasumber : Ibu Ayu

Jabatan : Admnistration

No A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru 3 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 1 32 0,052

2 Daya Tawar Konsumen 1 2 1 2 1 2 3 3 2 1 2 3 1 1 1 1 2 29 0,047

3 Daya Tawar Suplier/ Pedagang 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 44 0,072

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada 2 3 1 1 3 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 3 36 0,059

5 Produk/layanan Substitusi 3 2 1 3 1 1 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 38 0,062

6 Situasi Politik dan Keamanan 3 3 2 1 3 1 1 1 3 1 2 3 3 2 3 3 3 38 0,062

7 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 42 0,069

8 Kenaikan Harga Komoditas 2 1 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38 0,062

9 Peningkatan Pendapatan Masyarakat 3 1 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 42 0,069

10 Mata Pencaharian Masyarakat 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 3 3 3 2 3 3 2 33 0,054

11 Kenaikan Harga BBM dan TDL 2 3 1 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 42 0,069

12 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 36 0,059

13 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok 1 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 31 0,051

14 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 23 0,038

15 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 29 0,047

16 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar 3 3 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 3 2 3 3 31 0,051

17 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 24 0,039

18 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 23 0,038

35 39 24 31 30 30 26 30 26 35 26 32 37 45 39 37 44 45 611 1,000

Gaya Hidup

Faktor-faktor Kunci Internal

Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 196: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

156

B. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

Nomor : 2

Nama Narasumber : Bpk. Juliansyah

Jabatan : Tenan Relation

No A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru 3 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 1 32 0,052

2 Daya Tawar Konsumen 1 2 1 2 1 2 3 3 2 1 2 3 1 1 1 1 2 29 0,047

3 Daya Tawar Suplier/ Pedagang 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 46 0,075

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada 2 3 1 1 3 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 3 36 0,059

5 Produk/layanan Substitusi 3 2 1 3 1 1 1 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 36 0,059

6 Situasi Politik dan Keamanan 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 2 3 3 2 3 3 3 37 0,061

7 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 43 0,070

8 Kenaikan Harga Komoditas 2 1 1 2 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 40 0,065

9 Peningkatan Pendapatan Masyarakat 3 1 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43 0,070

10 Mata Pencaharian Masyarakat 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 2 32 0,052

11 Kenaikan Harga BBM dan TDL 2 3 2 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 43 0,070

12 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 35 0,057

13 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok 1 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 31 0,051

14 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 23 0,038

15 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 28 0,046

16 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar 3 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 3 3 30 0,049

17 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 24 0,039

18 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 23 0,038

35 39 22 31 32 31 25 28 25 36 25 33 37 45 40 38 44 45 611 1,000

Gaya Hidup

Faktor-faktor Kunci Internal

Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 197: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

157

B. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

Nomor : 3

Nama Narasumber : Bpk. Evan

Jabatan : Office Support

No A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru 3 3 1 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 31 0,051

2 Daya Tawar Konsumen 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 34 0,056

3 Daya Tawar Suplier/ Pedagang 1 2 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 35 0,057

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 2 3 3 2 2 3 1 39 0,064

5 Produk/layanan Substitusi 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 33 0,054

6 Situasi Politik dan Keamanan 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 3 29 0,047

7 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 1 1 3 3 1 1 2 35 0,057

8 Kenaikan Harga Komoditas 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 0,082

9 Peningkatan Pendapatan Masyarakat 2 2 1 1 2 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 39 0,064

10 Mata Pencaharian Masyarakat 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 2 3 2 2 1 3 1 30 0,049

11 Kenaikan Harga BBM dan TDL 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 46 0,075

12 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 3 3 2 1 3 2 33 0,054

13 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 27 0,044

14 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 23 0,038

15 3 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 2 3 3 2 1 1 32 0,052

16 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar 2 1 1 2 2 1 3 1 2 3 1 3 3 3 2 3 3 36 0,059

17 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 26 0,043

18 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi 3 1 1 3 2 1 2 1 1 3 1 2 2 3 3 1 3 33 0,054

36 34 33 28 35 39 33 18 29 38 22 35 41 45 36 32 42 35 611 1,000

Gaya Hidup

Faktor-faktor Kunci Internal

Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 198: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

158

B. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

Nomor : 4

Nama Narasumber : Bpk. Dondi

Jabatan : Property Manager

No A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru 3 3 1 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 31 0,051

2 Daya Tawar Konsumen 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 34 0,056

3 Daya Tawar Suplier/ Pedagang 1 2 1 2 2 2 1 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 35 0,057

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 2 3 3 2 2 3 1 39 0,064

5 Produk/layanan Substitusi 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 33 0,054

6 Situasi Politik dan Keamanan 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 3 29 0,047

7 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar 3 1 2 3 3 2 2 1 3 2 1 1 3 3 1 1 2 34 0,056

8 Kenaikan Harga Komoditas 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 48 0,079

9 Peningkatan Pendapatan Masyarakat 2 2 1 1 2 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 39 0,064

10 Mata Pencaharian Masyarakat 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 2 3 2 2 1 3 1 30 0,049

11 Kenaikan Harga BBM dan TDL 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 46 0,075

12 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 3 3 2 1 3 2 33 0,054

13 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok 2 2 3 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 28 0,046

14 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 23 0,038

15 3 2 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 34 0,056

16 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar 2 1 1 2 2 1 3 1 2 3 1 3 3 3 2 3 3 36 0,059

17 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 26 0,043

18 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi 3 1 1 3 2 1 2 1 1 3 1 2 2 3 3 1 3 33 0,054

36 34 33 28 35 39 34 20 29 38 22 35 40 45 34 32 42 35 611 1,000

Gaya Hidup

Faktor-faktor Kunci Internal

Jumlah

Lampiran 4 (lanjutan)

Page 199: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

159

B. Input Kuisioner Penentuan Bobot Faktor-faktor Strategis Eksternal Pasar Segar Depok

Nomor : 5

Nama Narasumber : Adi

Jabatan : Mecanical Electric

No A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total Bobot

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru 3 3 1 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 31 0,051

2 Daya Tawar Konsumen 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 34 0,056

3 Daya Tawar Suplier/ Pedagang 1 2 3 2 2 3 1 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 39 0,064

4 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada 2 3 1 3 3 2 1 3 3 1 2 3 3 2 2 3 1 38 0,062

5 Produk/layanan Substitusi 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 33 0,054

6 Situasi Politik dan Keamanan 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 3 29 0,047

7 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar 3 1 1 2 3 2 2 1 3 2 1 1 3 3 1 1 2 32 0,052

8 Kenaikan Harga Komoditas 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 44 0,072

9 Peningkatan Pendapatan Masyarakat 2 2 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 41 0,067

10 Mata Pencaharian Masyarakat 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 2 3 2 2 1 3 1 30 0,049

11 Kenaikan Harga BBM dan TDL 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 47 0,077

12 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 3 2 2 1 3 2 32 0,052

13 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 27 0,044

14 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 24 0,039

15 3 2 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 34 0,056

16 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar 2 1 1 2 2 1 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 37 0,061

17 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 26 0,043

18 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi 3 1 1 3 2 1 2 1 1 3 1 2 2 3 3 1 3 33 0,054

36 34 29 29 35 39 36 24 27 38 21 36 41 44 34 31 42 35 611 1,000Jumlah

Gaya Hidup

Faktor-faktor Kunci Internal

Lampiran 4 (lanjutan

Page 200: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

160

Page 201: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

160

Rekapitulasi Nilai Rating, Bobot dan Skor Faktor Strategis Internal

SKOR

N1 N2 N3 N4 N5 N1 N2 N3 N4 N5 (Rating x Bobot)

Kekuatan

1 Visi , Misi dan Tujuan Pasar Segar 3 3 4 2 4 3,20 0,055 0,057 0,059 0,06 0,059 0,05800 0,18560

2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 4 4 3 1 3 3,00 0,044 0,044 0,055 0,052 0,057 0,05040 0,15120

3 Proses Komunikasi dan Pemberian Motivasi 4 3 4 1 3 3,00 0,051 0,052 0,07 0,077 0,063 0,06260 0,18780

4 Lokasi Pasar Segar Depok 2 4 4 3 3 3,20 0,073 0,073 0,036 0,036 0,047 0,05300 0,16960

5 Konsep Pasar Segar 2 4 4 3 3 3,20 0,054 0,054 0,055 0,052 0,055 0,05400 0,17280

6 Merek Pasar Segar 4 4 4 4 3 3,80 0,059 0,059 0,055 0,052 0,05 0,05500 0,20900

7 Sistem Tatakelola Pasar Segar 3 3 3 3 4 3,20 0,049 0,049 0,057 0,054 0,054 0,05260 0,16832

8 Fasilitas Pasar Segar Depok 4 4 4 3 4 3,80 0,075 0,072 0,052 0,055 0,057 0,06220 0,23636

9 Penerapan Sistem Administrasi 2 4 3 2 4 3,00 0,041 0,046 0,059 0,055 0,057 0,05160 0,15480

10 Pengelolaan Kebersihan, Kemanan & Ketertiban 3 4 4 3 4 3,60 0,057 0,055 0,055 0,054 0,05 0,05420 0,19512

11 Keramahan Pelayanan 3 3 4 3 4 3,40 0,039 0,039 0,054 0,057 0,052 0,04820 0,16388

12 Respon terhadap Keluhan 4 3 2 3 4 3,20 0,036 0,038 0,054 0,054 0,049 0,04620 0,14784

2,14232

1 Strategi dan Program Kerja Pasar Segar 1 1 3 2 1 1,60 0,060 0,057 0,064 0,062 0,062 0,06100 0,09760

2 Kompetensi Sumberdaya Manusia Pengelola 1 3 2 2 2 2,00 0,064 0,064 0,054 0,055 0,052 0,05780 0,11560

3 Aktifitas Promosi dan Sosialisasi 2 2 1 2 1 1,60 0,067 0,065 0,055 0,055 0,057 0,05980 0,09568

4 Keuangan Pasar Segar Depok 2 2 2 1 2 1,80 0,064 0,064 0,054 0,054 0,054 0,05800 0,10440

5 Produk (kualitas, kuantitas, variasi, dan harga) 2 2 2 1 1 1,60 0,073 0,073 0,054 0,057 0,063 0,06400 0,10240

6 Tata Letak (Layout ) Pasar Segar Depok 2 2 2 2 2 2,00 0,039 0,041 0,059 0,059 0,062 0,05200 0,10400

0,61968

2,76200

Faktor StrategisRating Rataan

Rating

Bobot Rataan

Bobot

Kelemahan

Jumlah

Jumlah

Total Skor Internal

Lampiran 5

Page 202: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

161

Rekapitulasi nilai Rating, Bobot dan Skor Faktor Strategis Eksternal

SKOR

N1 N2 N3 N4 N5 N1 N2 N3 N4 N5 (Rating x Bobot)

Peluang

1 Daya Tawar Konsumen 2 3 4 4 3 3,20 0,072 0,047 0,056 0,056 0,056 0,0524 0,16768

2 Situasi Politik dan Keamanan 3 3 4 3 4 3,40 0,062 0,062 0,047 0,047 0,047 0,0530 0,18020

3 Kebijakan Pemerintah tentang Pasar 3 3 4 4 4 3,60 0,069 0,07 0,057 0,056 0,059 0,0622 0,22392

4 Peningkatan Pendapatan Masyarakat 2 3 4 4 2 3,00 0,069 0,069 0,064 0,061 0,064 0,0654 0,19620

5 Mata Pencaharian Masyarakat 4 3 3 4 2 3,20 0,054 0,052 0,049 0,049 0,049 0,0506 0,16192

6 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Depok 2 2 2 4 3 2,60 0,059 0,057 0,054 0,056 0,052 0,0556 0,14456

7 Tingkat Pendidikan Masyarakat Depok 3 3 1 4 3 2,80 0,051 0,056 0,044 0,046 0,041 0,0476 0,13328

8 Keberagaman Sosial Budaya dan Agama Masyarakat 3 3 1 4 4 3,00 0,038 0,038 0,038 0,039 0,041 0,0388 0,11640

9 Gaya Hidup 2 3 3 2 3 2,60 0,047 0,047 0,052 0,056 0,056 0,0516 0,13416

10 Kebiasaan berbelanja dengan sistem tawar menawar 3 3 4 3 3 3,20 0,051 0,049 0,052 0,059 0,059 0,0540 0,17280

11 Kondisi Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam 3 3 4 4 2 3,20 0,039 0,043 0,059 0,043 0,043 0,0454 0,14528

12 Kemajuan Teknologi Informasi & Komunikasi 2 3 4 3 2 2,80 0,038 0,038 0,054 0,054 0,054 0,0476 0,13328

1,90968

Ancaman

1 Hambatan Masuk Pasar Pesaing Baru 2 3 4 4 2 3,00 0,052 0,054 0,051 0,051 0,049 0,0514 0,15420

2 Daya Tawar Suplier/ Pedagang 3 3 4 3 3 3,20 0,069 0,075 0,057 0,062 0,057 0,0604 0,19328

3 Keberadaan Pasar Pesaing yang Ada 3 3 2 4 2 2,80 0,059 0,059 0,064 0,064 0,065 0,0622 0,17416

4 Produk/Jasa Substitusi 3 4 2 4 1 2,80 0,062 0,059 0,054 0,054 0,054 0,0566 0,15848

5 Kenaikan Harga Komoditas 3 3 4 3 3 3,20 0,062 0,065 0,082 0,072 0,079 0,0734 0,23488

6 Kenaikan Harga BBM dan TDL 2 3 4 2 3 2,80 0,072 0,072 0,075 0,075 0,075 0,0738 0,20664

1,12164

3,03132

Faktor StrategisRating Rataan

Rating

Bobot Rataan

Bobot

Jumlah

Total Skor Eksternal

Jumlah

Lampiran 5 (lanjutan

Page 203: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

162

Lampiran 6

Denah Kawasan Sekitar Pasar Segar Depok

Page 204: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

163

Lampiran 7

Foto Suasana Pasar Segar Depok

Page 205: STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SEGAR DEPOK

164

Lampiran 8

Tata Letak (Layout) Pasar Segar Depok


Recommended