i
STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL
SEPERTI HUJAN YANG JATUH KE BUMI KARYA BOY CANDRA:
PERSPEKTIF NARATOLOGI A.J. GREIMAS
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Juwita Purba
NIM: 164114044
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
JANUARI 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Bapakku,
Joksiaman Purba,
Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan
Semangatnya yang selalu kauberikan
Mamaku,
Rosmalinda Simangunsong
Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan
kesabaran yang selalu kauberikan
dan kedua adikku tersayang,
Jhonlis Parlindungan Purba,
Jecklin Saut Andrio Purba
Terimakasih dukungan semangatnya
yang selalu kalian berikan untuk kakak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
MOTO
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.
(Filipi 4: 6)
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, Sebab Aku ini
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
(Yesaya 41:10)
- It will be fine -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan rahmat, penyertaan, dan bimbingan-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Struktur Naratif dalam Novel Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra: Perspektif Naratologi A.J.
Greimas” dengan lancar dan baik.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sastra (S.S) pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas
Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis dan juga
dukungan agar penulis tetap semangat untuk menyelesaikan skripsi ini hingga
selesai, yaitu kepada:
Orangtua penulis Bapak Joksiaman Purba dan Mama Rosmalinda
Simangunsong yang telah membiayai penulis selama proses perkuliahan hingga
selesai dan selalu memberikan dukungan semangat untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini hingga selesai. Adik kandung penulis Jhonlis
Parlindungan Purba dan Jecklin Saut Andrio Purba yang selalu memberikan
dukungan semangat untuk penulis. Keluarga penulis yang berada di kota Timika
dan kota Medan yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Susilawati Endah Peni Adji S.S., M.Hum. selaku dosen pembimbing I penulis
dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing
penulis selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai dan semoga saran serta
masukan yang diberikan bisa bermanfaat untuk penulis.
Dr. Yoseph Yapi Taum M. Hum. selaku dosen pembimbing II penulis dalam
menyusun skripsi ini. Terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing penulis
selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai. Adapun saran dan masukan
yang diberikan semoga bisa bermanfaat untuk penulis.
Sony Christian Sudarsono S.S., M.A. selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu memberikan perhatiannya dan kesabarannya dalam membimbing
penulis selama proses kegiatan belajar di Sastra Indonesia Universitas Sanata
Dharma.
Dosen Program Studi Sastra Indonesia: Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi M. Hum
, Drs. B. Rahmanto M. Hum , Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A , (alm)
Dr. P. Ari Subagyo M. Hum, S.E , (alm) Drs. Hery Antono , terima kasih atas
bimbingan yang diberikan selama penulis belajar di Program Studi Sastra
Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
Purba, Juwita. 2020. Struktur Naratif dalam Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke
Bumi karya Boy Candra: Perspektif Naratologi A.J. Greimas. Skripsi
Sastra (S-1). Yogyakarta: Program studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra
Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini mengkaji Struktur Naratif dalam Novel Seperti Hujan yang
Jatuh ke Bumi karya Boy Candra: Perspektif Naratologi A.J. Greimas. Novel
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi yang bergenre populer ini memiliki struktur
naratif sebagai unsur estetika yang sangat kuat. Maka, latar belakang yang dibahas
di dalam penelitian ini adalah struktur naratif yang terdapat di dalam novel
tersebut.
Berkaitan dengan pernyatan di atas, penelitian ini menggunakan teori
struktur naratif A.J Greimas, yang meliputi struktur aktansial, struktur fungsional,
dan poros semantik untuk diterapkan dalam Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke
Bumi karya Boy Candra. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dalam
mengumpulkan data. Pengolahan data yang digunakan dalam analisis data adalah
metode formal (struktural). Kemudian, hasil analisis data yang disajikan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian dari skripsi ini adalah sebagai berikut. Pertama,
ditemukannya empat konflik dalam struktur aktansial yaitu (1) struktur aktansial
Juned dan Elya, (2) struktur aktansial Juned dan Nara, (3) struktur aktansial Kevin
dan Nara, serta (4) struktur aktansial Tiara dan Kevin. Dari kajian struktur
aktansial ini diketahui motif penceritaan dalam mengetahui aktan dan fungsi
berdasarkan penceritaan dalam Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya
Boy Candra. Kedua, dalam penelitian ini ditemukannya juga empat struktur
fungsional yaitu (1) struktur fungsional Juned dan Elya, (2) struktur fungsional
Juned dan Nara, (3) struktur fungsional Kevin dan Nara, serta (4) struktur
fungsional Tiara dan Kevin. Dari kajian ini dirumuskan peran subjek dalam
melaksanakan tugas dari pengirim yang terdapat dalam fungsi aktan. Struktur
fungsional ini juga berfungsi sebagai alur dalam Novel Seperti Hujan yang Jatuh
ke Bumi karya Boy Candra. Ketiga, penelitian ini juga merumuskan poros
semantik yaitu (1) poros semantik Juned dan Elya, (2) poros semantik Juned dan
Nara, (3) poros semantik Kevin dan Nara, serta (4) poros semantik Tiara dan
Kevin. Dari kajian poros semantik ini dirumuskan adanya (1) poros pencarian
yang akan dicapai subjek, (2) poros kekuatan yang membantu subjek
mendapatkan objek, dan (3) poros komunikasi yang keinginan pengirim untuk
mendapatkan objek dalam Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy
Candra.
Kata kunci : Struktur naratif, struktur aktansial, struktur fungsional, poros
semantik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi
MOTO ....................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................................. x
ABSTRACT ................................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ... .......xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
1.4 Manfaat Hasil Penelitian ....................................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Teoretis ......................................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................................... 6
1.5 Tinjauan Pustaka ................................................................................................... 7
1.6 Landasan Teori .................................................................................................... 10
1.6.1 Struktur Aktansial ..................................................................................... 11
1.6.2 Struktur Fungsional ................................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1.6.3 Poros Semantik ........................................................................................ 15
1.7 Metode Penelitian ................................................................................................ 15
1.7.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 16
1.7.2 Metode Analisis Data ................................................................................ 16
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ..................................................... 16
1.7.4 Sumber Data .............................................................................................. 17
1.8 Sistematika Penyajian ......................................................................................... 17
BAB II STRUKTUR AKTANSIAL DALAM NOVEL SEPERTI HUJAN
YANG JATUH KE BUMI KARYA BOY CANDRA ............................................ 19
2.1 Pengantar ............................................................................................................. 19
2.2 Kajian Struktur Aktansial Juned dan Elya .......................................................... 19
2.2.1 Pengirim .................................................................................................... 21
2.2.2 Objek ......................................................................................................... 22
2.2.3 Subjek ....................................................................................................... 23
2.2.4 Pembantu/Penolong ................................................................................... 23
2.2.5 Penentang .................................................................................................. 24
2.2.6 Penerima ................................................................................................... 26
2.3 Kajian Struktur Aktansial Juned dan Nara .......................................................... 27
2.3.1 Pengirim ..................................................................................................... 28
2.3.2 Objek ......................................................................................................... 29
2.3.3 Subjek ....................................................................................................... 30
2.3.4 Pembantu/Penolong .................................................................................. 30
2.3.5 Penentang .................................................................................................. 31
2.3.6 Penerima ................................................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.4 Kajian Struktur Aktansial Kevin dan Nara ......................................................... 33
2.4.1 Pengirim .................................................................................................... 34
2.4.2 Objek ......................................................................................................... 34
2.4.3 Subjek ....................................................................................................... 35
2.4.4 Pembantu/Penolong ................................................................................... 36
2.4.5 Penentang .................................................................................................. 37
2.4.6 Penerima ................................................................................................... 38
2.5 Kajian Struktur Aktansial Tiara dan Kevin ......................................................... 39
2.5.1 Pengirim .................................................................................................... 40
2.5.2 Objek ......................................................................................................... 41
2.5.3 Subjek ....................................................................................................... 41
2.5.4 Pembantu/Penolong ................................................................................... 42
2.5.5 Penentang ................................................................................................... 43
2.5.6 Penerima ................................................................................................... 44
2.6 Rangkuman ......................................................................................................... 45
BAB III STRUKTUR FUNGSIONAL DALAM NOVEL SEPERTI HUJAN
YANG JATUH KE BUMI KARYA BOY CANDRA ............................................ 48
3.1 Pengantar .............................................................................................................. 48
3.2 Kajian Struktur Fungsional Juned dan Elya ......................................................... 48
3.2.1 Situasi Awal ............................................................................................... 50
3.2.2 Transformasi .............................................................................................. 50
3.2.3 Situasi Akhir .............................................................................................. 51
3.3 Kajian Struktur Fungsional Juned dan Nara ........................................................ 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.3.1 Situasi Awal ............................................................................................... 53
3.3.2 Transformasi .............................................................................................. 54
3.3.3 Situasi Akhir .............................................................................................. 54
3.4 Kajian Struktur Fungsional Kevin dan Nara ........................................................ 55
3.4.1 Situasi Awal ............................................................................................... 56
3.4.2 Transformasi .............................................................................................. 57
3.4.3 Situasi Akhir .............................................................................................. 58
3.5 Kajian Struktur Fungsional Tiara dan Kevin ....................................................... 58
3.5.1 Situasi Awal ............................................................................................... 60
3.5.2 Transformasi .............................................................................................. 60
3.5.3 Situasi Akhir .............................................................................................. 61
3.6 Rangkuman .......................................................................................................... 61
BAB IV POROS SEMANTIK DALAM NOVEL SEPERTI HUJAN YANG
JATUH KE BUMI KARYA BOY CANDRA ........................................................ 64
4.1 Poros Pencarian .................................................................................................... 64
4.1.1 Kajian Poros Pencarian Juned dan Elya ..................................................... 65
4.1.2 Kajian Poros Pencarian Juned dan Nara .................................................... 65
4.1.3 Kajian Poros Pencarian Kevin dan Nara .................................................... 65
4.1.4 Kajian Poros Pencarian Tiara dan Kevin ................................................... 66
4.2 Poros Kekuatan .................................................................................................... 66
4.2.1 Kajian Poros Kekuatan Juned dan Elya ..................................................... 66
4.2.2 Kajian Poros Kekuatan Juned dan Nara .................................................... 67
4.2.3 Kajian Poros Kekuatan Kevin dan Nara .................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4.2.4 Kajian Poros Kekuatan Tiara dan Kevin.................................................... 69
4.3 Poros Komunikasi ................................................................................................ 69
4.3.1 Kajian Poros Komunikasi Juned dan Elya ................................................ 70
4.3.2 Kajian Poros Komunikasi Juned dan Nara ................................................ 70
4.3.3 Kajian Poros Komunikasi Kevin dan Nara ................................................ 71
4.3.4 Kajian Poros Komunikasi Tiara dan Kevin ............................................... 71
4.4 Rangkuman .......................................................................................................... 71
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 74
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 74
5.2 Saran .................................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 82
LAMPIRAN ............................................................................................................. 84
SINOPSIS ................................................................................................................ 86
BIODATA PENULIS .............................................................................................. 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Struktur Aktansial Greimas ...................................................................... 11
Tabel 2 : Struktur Fungsional ................................................................................... 14
Tabel 3 : Struktur Poros Semantik .......................................................................... 15
Tabel 4 : Kajian Struktur Aktansial Juned dan Elya ................................................ 20
Tabel 5 : Kajian Struktur Aktansial Juned dan Nara ............................................... 27
Tabel 6 : Kajian Struktur Aktansial Kevin dan Nara ............................................... 33
Tabel 7 : Kajian Struktur Aktansial Tiara dan Kevin .............................................. 39
Tabel 8 : Kajian Struktur Fungsional Juned dan Elya ............................................. 49
Tabel 9 : Kajian Struktur Fungsional Juned dan Nara ............................................. 53
Tabel 10 : Kajian Struktur Fungsional Kevin dan Nara ............................................. 56
Tabel 11 : Kajian Struktur Fungsional Tiara dan Kevin ............................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya.
Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan
bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain (Jakob dan Saini, 1986: 5).
Karya sastra memiliki struktur intrinsik dan ekstrinsik. Keduanya
berkaitan erat dan saling mendukung dalam membangun suatu struktur cerita.
Peran struktur intrinsik lebih dominan karena struktur tersebut secara langsung
membangun cerita dari dalam karya itu sendiri. Namun peran struktur ekstrinsik
juga penting, karena turut membangun cerita meskipun dari luar karya sastra.
Tiga aspek dalam teks-teks naratif, yaitu (a) situasi bahasa yang tidak
homogen, dengan adanya penutur primer dan sekunder yang merupakan ciri khas
bagi jenis ini; maka dari itu diperlukan suatu penelitian mengenai cara
pencampuran sehingga teks tidak homogen, (b) bagaimana wajah dunia (fiktif) itu
disajikan lewat pengantaraan campuran tersebut, dan (3) susunan dunia (fiktif) itu
menentukan struktur deretan peristiwa. Jadi, kita dapat membedakan tiga aspek
teks naratif, yang disebut dengan istilah teks, cerita, dan sejarah karena dengan
demikian ditunjukkan berbagai cara untuk menganalisa sebuah teks naratif (Dick
Hartoko, 1984:119-120).
Dalam arti luas novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang
luas. Ukuran yang luas di sini dapat berarti cerita dengan plot (alur) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang
beragam, dan setting cerita yang beragam pula. Namun “ukuran luas” di sini juga
tidak mutlak demikian, mungkin yang luas hanya salah satu unsur fiksinya saja,
misalnya temannya, sedang karakter, setting, dan lain-lainnya hanya satu saja
(Jakob & Saini, 1986: 29).
Analisis naratologi menurut Greimas meliputi dua tahapan struktur, yaitu
(1) struktur lahir, yakni tataran bagaimana cerita dikemukakan (penceritaan), dan
(2) struktur batin, yaitu tataran imanen yang meliputi (a) tataran naratif analisis
sintaksis naratif (skema aktan dan skema fungsional), dan (b) tataran diskursif
(Taum, 2011: 141).
Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra ini
menceritakan tentang dua orang yang bersahabat dari kecil yang saling cinta.
Terutama Kevin yang mencintai Nara. Kemudian, muncul tokoh Juned dalam
kisah Kevin dan Nara. Juned adalah lelaki yang mengisi hati Nara. Hal ini
bermula ketika Nara mulai dekat dengan Juned setelah pengkhianatan yang
dilakukan oleh kekasih dan sahabat Juned. Juned memiliki hobi memanjat tebing
yang dia jadikan sebagai pelarian untuk melupakan masa lalunya bersama mantan
kekasihnya. Tak butuh lama untuk saling mengenal mereka pun berpacaran antara
Juned dan Nara.
Kevin mengetahui perasaannya Nara dan hanya bisa tersenyum serta
mendukungnya walaupun dia merasa tersakiti dan mencoba untuk mencintai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Tiara. Sudah sejak lama Tiara menyimpan rasa suka untuk Kevin sehingga dia
tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Kevin.
Hubungan antara Juned dan Nara dapat dikatakan harmonis. Namun
kebahagiaan keduanya tidak berlangsung lama, sebab Juned megalami kecelakaan
saat mengikuti aktivitas panjat tebing. Selesai sudah kisah mereka.
Ketika Nara berduka Kevin pun menemani untuk menguatkan Nara dan
perlahan untuk melupakan Tiara. Tiara pun menyerah terhadap Kevin sebab
Kevin hanya mencintai Nara seorang. Seiring berjalannya waktu saat hujan turun,
di sore hari, Kevin berani untuk menyatakan perasaanya kepada Nara.
Kevin, Nara, Juned, dan tokoh lainnya memiliki peran dalam alur cerita
tersebut. Jika ditelaah lagi, eksistensi mereka lah yang membuat alur cerita itu
berlanjut. Sifat, keinginan, keadaan tokoh, atau bahkan tindakan yang bukan
berasal dari tokoh bisa menjadi tali penghubung cerita. Bagian ini dapat
dinamakan aksi atau fungsi (aktansial dan fungsional).
Berkaitan dengan pernyataan di atas, penelitian ini akan menganalisis
Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra dengan menyesuaikan
teori struktural yang dikembangkan oleh A.J. Greimas, yang meliputi struktur
aktansial, struktur fungsional dan poros semantik, dengan langkah pertama
menentukan skema aktansial: tataran naratif sintaksis. Kedua menentukan tahap
analisis struktur fungsional. Ketiga merupakan tataran diskursif: yang
merumuskan poros semantik. Skema aktansial merupakan peran yang dilakukan
oleh seseorang atau sesuatu. Seseorang tokoh dapat menempati fungsi aktan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berbeda, yang bertujuan untuk menerangkan tindakan logis dan bermakna yang
membentuk narasi. Struktur fungsional bertujuan untuk menguraikan peran subjek
dalam rangka melaksanakan tugas dari pengirim yang terdapat dalam aktan.
Sedangkan poros semantik digunakan untuk memahami makna di dalam cerita
tersebut.
Dalam penenelitian ini penulis akan mengkaji Novel Seperti Hujan yang
Jatuh ke Bumi karya Boy Candra dengan menggunakan teori struktural naratologi
A.J. Greimas. Adapun alasannya sebagai berikut (i) penulis tertarik untuk
mengkaji Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra
menggunakan perspektif A.J. Greimas karena mampu mengungkapkan struktur
aktansial, fungsional, dan poros semantik dalam novel tersebut. (ii) penulis
menggunakan objek formal teori struktural naratologi A.J. Greimas karena ingin
menganalisis struktur naratif secara terperinci fungsi atau kedudukan masing-
masing aktan, alur cerita, dan memahami makna cerita dari awal sampai akhir.
(iii) penulis belum menemukan penelitian lain yang mengkaji Novel Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra dengan menggunakan teori
struktural naratologi A. J. Greimas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana struktur aktansial yang terdapat dalam Novel Seperti Hujan yang
Jatuh ke Bumi karya Boy Candra?
1.2.2 Bagaimana struktur fungsional yang terdapat dalam Novel Seperti Hujan
yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra?
1.2.3 Bagaimana poros semantik yang terdapat dalam Novel Seperti Hujan yang
Jatuh ke Bumi karya Boy Candra?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mendeskripsikan struktur aktansial yang terdapat dalam Novel Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra. Hal ini akan dibahas dalam Bab II.
1.3.2 Mendeskripsikan struktur fungsional yang terdapat dalam Novel Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra. Hal ini akan dibahas dalam Bab
III.
1.3.3 Mendeskripsikan poros semantik yang terdapat dalam Novel Seperti Hujan
yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra. Hal ini akan dibahas dalam Bab IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Mencakup pada tujuan pokok penelitian di atas, maka hasil dari penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis, antara lain
sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis penelitian ini sebagai berikut.
(1) Memberikan gambaran mengenai struktur aktansial dalam Novel
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra.
(2) Memberikan gambaran mengenai struktur fungsional dalam Novel
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra.
(3) Memberikan gambaran mengenai struktur poros semantik dalam Novel
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra.
(4) Mampu menambahkan wawasan mengenai penerapan teori struktural
A.J Greimas pada karya sastra populer.
1.1.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini dapat memberikan alternatif bahan rujukan
bagi penelitian selanjutnya, yang meneliti masalah yang sama atau berkaitan
dengan topik penelitian ini tentang penerapan teori struktural, khususnya
mengenai teori struktur naratif dalam perspektif A.J. Greimas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.5 Tinjauan Pustaka
Penelitian dengan menggunakan teori A. J Greimas pernah dilakukan oleh
lima peneliti sebelumnya, yakni Adiluhung (2011), Salahuddin (2018), Mustafa
(2017), Salverosari (2018), dan Panuju (2017). Pemaparan ini sebagai berikut.
Penelitian pertama ditulis oleh Adiluhung (2011) dalam skripsinya yang
berjudul “Serat Sirwenda Danurwenda dalam Kajian Strukturalisme A.J.
Greimas”. Serat Sirwenda Danurwenda berisi tentang keserakahan akan
kekuasaan dari seorang pemimpin yang bernama Adipati Pragola. Penelitian ini
membahas tentang skema aktansial dan struktur fungsional, dan korelasi antar
pola pada cerita Serat Sirwenda Danurwenda. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, diketahui terdapat 11 skema aktan dan struktur fungsional pada Serat
Sirwenda Danurwenda. Hasil korelasi skema aktan dan struktur fungsional
diketahui bahwa skema aktan 8 merupakan skema aktan utama.
Penelitian kedua ditulis oleh Salahuddin (2018) dalam skripsinya yang
berjudul “Skema Aktan dan Model Fungsional Novel Maryamah Karpov: Kajian
Naratologi A.J.Greimas”. Penelitian ini membahas skema aktan pada konflik, dan
model fungsional pada konflik dalam novel Maryamah Karpov melalui skema
aktan dan model fungsional berdasarkan teori naratologi A.J. Greimas, yang
terdapat dalam novel tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat 11
skema aktan dan 11 model fungsional yang ditimbulkan oleh 11 konflik. Dari
sebelas konflik, yang dominan berperan sebagai subjek atau pahlawan ialah tokoh
Ikal, yakni pada pada skema aktan dalam konflik II, IX, X, dan XI. Tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
berikutnya adalah Ketua Karmun, berperan sebagai subjek pada skema aktan
dalam konflik III, dan V. Kemudian tokoh Arai berperan sebagai subjek pada
skema aktan dalam konflik VI, dan VII. Dan Ayah Ikal sebagai subjek pada
skema aktan dalam konflik I, Dr. Diaz dalam konflik IV, dan Mahar dalam
konflik VIII. Berdasarkan hasil analisis, yang merupakan konflik utama adalah
konflik IX, karena dianggap sebagai yang utama karena kisah tentang perjuangan
Ikal sengat detail pada skema tersebut, kemudian kisah tentang mimpi-mimpi
Lintang serta mengenai Maryamah Karpov.
Penelitian ketiga ditulis oleh Mustafa (2017) artikel dalam jurnal
Sawerigading, Volume 23, No.2, Desember 2017: Halaman 205-216 yang
berjudul “Skema Aktan dan Fungsional Cerita Sangbidang (Actant and
Functional Schemes of Sangbidang Folkore)”. Penelitian ini membahas tentang
skema aktan dan fungsional cerita rakyat Toraja Sangbidang dengan
menggunakan teori A.J. Greimas. Penelitian ini mendeskripsikan (1) struktur
lahir, yakni tataran perihal cerita dikemukakan (penceritaan), dan (2) struktur
batin, yakni tataran imanen yang meliputi (a) tataran analisis sintaksis naratif
(skema aktan dan skema fungsional) dan (b) tataran diskursif. Pengumpulan data
dilakukan melalui studi pustaka. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat skema
aktan pada cerita Sangbidang yang terdiri atas (1) pengirim, (2) objek, (3)
penerima, dan (4) subjek. Terdapat pula skema fungsional yang dibedakan
menjadi (1) situasi awal; (2) transformasi yang terbagi atas (a) tahap uji
kecakapan, (b) tahap utama, dan (c) tahap kegemilangan; dan (3) situasi akhir
yang terdapat di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Penelitian keempat ditulis oleh Salverosari (2018) dalam skripsinya yang
berjudul “Analisis Struktur Naratif Serial Petualangan di Negeri Awan karya
Eddy Supangkat: Perspektif A.J. Greimas”. Serial Petualangan di Negeri Awan
memiliki lima seri buku. Secara keseluruhan, kelima serial Petualangan di Negeri
Awan ini mengisahkan tentang Rio, manusia yang tinggal di Bumi, yang
berpetualangan di Negeri Awan. Kisah ini melibatkan teman Rio yang bernama
Gaga, kakek kerdil yang bernama Kakek Panji, penghuni Negeri Awan yang
bernama Bidadari Mayangsari, juga kedua saudara kembar Bidadari Mayangsari
yaitu Nini Sihir dan Nenek Sihir. Penelitian ini membahas tentang struktur
aktansial dan struktur fungsional, dan poros semantik pada serial Petualangan di
Negeri Awan karya Eddy Supangkat dengan menggunakan pendekatan
strukturalisme naratif perspektif A.J. Greimas.
Terakhir, penelitian kelima ditulis oleh Panuju (2017) dalam skripsinya
yang berjudul “Kajian Struktur Tiga Cerpen Karya Budi Darma dalam Kumpulan
Cerpen Orang-orang Bloomington: Perspektif Strukturalisme Naratif A.J.
Greimas”. Penelitian ini membahas tentang kajian penceritaan, kajian skema
aktansial dan fungsional, dan kajian tiga poros semantik tiga cerpen karya Budi
Darma dalam kumpulan cerpen Orang-orang Bloomington dengan menggunakan
pendekatan struktural naratif perspektif A.J. Greimas.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis belum menemukan
penelitian lain yang membahas Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya
Boy Candra dengan menggunakan teori A.J. Greimas. Akan tetapi penulis
menemukan banyak penelitian lain yang menggunakan teori yang sama yaitu teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
A.J. Greimas untuk menganalisis objek material yang berbeda. Maka dari itu,
penulis mengambil judul sebagai penelitiannya yaitu “Struktur Naratif dalam
Novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra: Perspektif Naratologi
A.J. Greimas” ini merupakan sebuah penelitian yang baru dan belum pernah
dilakukan oleh orang lain.
1.6 Landasan Teori
Naratologi Greimas merupakan kombinasi antara model paradigmatis
Levi-Strauss dengan model sintagmatis Propp. Greimas memberikan perhatian
pada relasi, menawarkan konsep yang lebih tajam, dengan tujuan yang lebih
umum yaitu membentuk sebuah tata bahasa naratif universal. Greimas juga lebih
mementingkan aksi (fungsi) dibandingkan dengan pelaku. Tidak ada subjek di
balik wacana, yang ada hanyalah subjek, manusia semu yang dibentuk oleh
tindakan, yang disebut actans dan acteurs. Actans maupun acteurs dapat berarti
suatu tindakan, tetapi tidak selalu tindakan manusia, melainkan juga nonmanusia
(Ratna, 2004: 138).
Greimas tidak hanya berhenti pada satu jenis fungsi tunggal melainkan
sampai pada perumusan sebuah tata bahasa naratif (narrative grammar) yang
universal dengan menerapkan analisis semantik atas struktur kalimat.
Greimas mengemukakan model tiga pasang oposisi biner yang meliputi
enam aktan atau peran, yaitu subjek versus objek, pengirim versus penerima, dan
penolong versus penentang. Diantara ketiga pasangan oposisi biner ini, pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
oposisi subjek-objek adalah yang terpenting. Ketiga pasangan oposisi biner itu
merupakan pola dasar yang selalu berulang dalam semua cerita yang membentuk
tata bahasa penceritaan (Taum, 2011: 143). Jadi, di dalam penelitian ini akan
menggunakan teori struktural naratologi A.J. Greimas.
1.6.1 Struktur Aktansial
Aktan adalah satuan naratif terkecil, berupa unsur sintaksis yang
mempunyai fungsi tertentu. Jadi, aktan dapat berupa tokoh, dapat juga berupa
sesuatu yang abstrak seperti cinta, kebebasan, keadilan, dan lain-lainnya. Tabel
struktur aktansial sebagai berikut.
Tabel 1 Struktur Aktansial Greimas
Jadi, tanda panah dari pengirim yang mengarah ke objek berarti ada
keinginan dari pengirim untuk mendapatkan objek. Tanda panah dari objek ke
PENGIRIM
(sender)
OBJEK
(object)
PENERIMA
(receiver)
SUBJEK
(subject)
PEMBANTU
(helper)
PENENTANG
(opponent)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
penerima berarti objek yang diusahakan oleh subjek dan diinginkan oleh pengirim
diserahkan kepada penerima. Tanda panah dari pembantu menunjukkan bahwa
pembantu memudahkan subjek untuk mendapatkan objek. Sebaliknya, tanda
panah dari penentang menuju subjek berarti penentang mempunyai kedudukan
untuk menentang atau menghalangi usaha subjek. Tanda panah dari subjek
menuju objek berarti subjek bertugas untuk mendapatkan objek yang ditugasi oleh
pengirim (Taum, 2011: 145).
Adapun fungsi atau kedudukan masing-masing aktan yaitu sebagai berikut.
1) Pengirim (sender) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang
sebagai penggerak cerita. Pengirim memberikan karsa kepada
subjek untuk mendapatkan objek.
2) Objek (object) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang
diinginkan subjek.
3) Subjek (subject) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang
ditugasi pengirim untuk mencari dan mendapatkan objek.
4) Penolong (helper) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang
membantu atau mempermudah usaha subjek untuk
mendapatkan objek.
5) Penentang (opponent) adalah aktan (seseorang atau sesuatu)
yang menghalangi usaha subjek dalam mencapai objek.
6) Penerima (receiver) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang
menerima objek yang dicari oleh subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
7) Subjek dan objek ada tujuan, di antara pengirim dan penerima
ada komunikasi, sedangkan di antara penolong dan penentang
ada bantuan atau pertentangan. Tanda panah pada skema
aktansial merupakan unsur penting yang menghubungkan
fungsi masing-masing aktan.
1.6.2 Struktur Fungsional
Selain menunjukkan struktur aktansial, Greimas juga mengemukakan
struktur cerita yang tetap sebagai alur di dalam cerita. Struktur itu dinyatakan
dalam berbagai tindakan yang disebut fungsi, sehingga dinamakan struktur
fungsional.
Struktur fungsional berfungsi untuk menguraikan peran subjek dalam
melaksanakan tugas dari pengirim yang terdapat dalam fungsi aktan. Struktur
fungsional terbangun oleh berbagai peristiwa yang dinyatakan dalam kata benda
seperti, keberangkatan, perkawinan, kematian, pembunuhan, dan sebagainya.
Maka di dalam struktur fungsional dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu (I)
situasi awal, (II) transformasi: tahap uji kecakapan, tahap utama, tahap
kegemilangan dan (III) situasi akhir. Tabel struktur fungsionalnya sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel 2 Struktur Fungsional
I II III
Situasi
Awal
Transformasi
Situasi
Akhir
Tahap Uji
Kecakapan
Tahap
Utama
Tahap
Kegemilangan
Jadi, situasi awal cerita merupakan suatu keadaan sebelum ada suatu
peristiwa yang mengganggu keseimbangan (harmoni). Dalam situasi awal subjek
mulai mencari objek.
Transformasi meliputi tiga tahap cobaan. Ketiga tahapan cobaan tersebut
menunjukkan usaha subjek untuk mendapatkan objek (dalam tahap ini pula
muncul pembantu dan penentang). Pemaparan berbagai rintangan yang harus
dilalui, di situlah subjek mengalami tahap uji kecakapan. Tahap utama merupakan
hasil usaha subjek dalam mendapatkan objek. Dalam tahap utama ini seseorang
berhasil mengatasi tantangan dan melakukan perjalanan pulang. Tahap
kegemilangan merupakan bagian subjek dalam menghadapi seseorang misalnya
musuh dalam selimut atau seseorang yang berpura-pura baik padahal jahat
sehingga terbongkar. Bila tidak ada pahlawan palsu maka subjek adalah
pahlawan.
Situasi akhir merupakan keseimbangan, situasi telah kembali ke keadaan
semula. semua konflik telah berakhir. Di sinilah cerita berakhir dengan subjek
yang berhasil atau gagal mencapai objek (Taum, 2011: 147).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1.6.3 Poros Semantik
Struktur poros semantik berusaha mengungkapkan makna dibalik narasi
dengan mempertimbangkan aktan dan fungsi yang ada dalam cerita (Panuju,
2017: 16-17). Jadi, dibagian ini akan memaparkan bagaimana isi cerita tersebut
dan pemaknaan apa saja yang terdapat di dalam cerita tersebut dari awal sampai
akhir cerita. Tabel struktur poros semantik sebagai berikut.
Tabel 3 Struktur Poros Semantik
Poros Komunikasi
Pengirim OBJEK Penerima
Poros Pencarian (desire)
Penolong SUBJEK Penentang
Poros Kekuatan
Poros komunikasi yaitu pengirim menyampaikan objek kepada penerima.
Poros pencarian adalah hubungan subjek dan objek. Subjek menginginkan objek
dalam mencari objek. Sedangkan Poros kekuatan yang mempertentangkan
penolong dari penghalang (Panuju, 2017: 15).
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) metode pengumpulan
data, (ii) metode analisis data, dan (iii) metode penyajian hasil analisis data.
Pemaparannya sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penulis menggunakan metode studi pustaka
dalam mengumpulkan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra serta refrensi
yang akurat dalam menganalisis teks sesuai dengan teori yang digunakan. Sebagai
refrensi penunjang, penulis menggunakan data-data yang diperoleh dari sumber
tertulis atau pustaka lainnya seperti buku, skripsi, artikel, jurnal yang terdapat
pada laman internet.
1.7.2 Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode formal
(struktural). Metode formal bertugas untuk mempertimbangkan aspek-aspek
formal, aspek-aspek bentuk, yaitu unsur-unsur karya sastra (Ratna, 2004: 49-51).
Dalam menerapkan teori struktural, penulis menggunakan teori struktural
naratologi A.J. Greimas untuk mengungkapkan skema aktansial, struktur
fungsional dan struktur poros semantik dalam novel yang dikaji.
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Analisis data disajikan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
hasil analisis berupa pemaknaan karya sastra yang disajikan secara deskriptif
(Ratna, 2004: 46-48). Hasil analisis ini berupa penjelasan kajian struktur dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra dalam bentuk
deskriptif.
1.7.4 Sumber Data
Karya sastra yang menjadi penelitian ini dari sebuah novel dengan
identitas sebagai berikut :
Judul Novel : Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi
Pengarang : Boy Candra
Tahun Terbit : 2016
Penerbit : Mediakita
Jumlah Halaman : 284 halaman
Ukuran Novel : 13x19 cm
Cetakan : Pertama
1.8 Sistematika Penyajian
Bab pertama berisi pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar. Bab
ini dipaparkan bagian latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
hasil penelitian yang terdiri dari manfaat teoritis dan praktis, selanjutnya tinjauan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pustaka, landasan teori, metode penelitian dapat dibagi menjadi metode
pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyajian hasil analisis data.
Bab kedua berisi deskripsi analisis struktur aktansial dalam novel Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra. Pada bab ini akan di paparkan
mengenai struktur aktansial yang meliputi pengirim, objek, subjek, penolong,
penentang, dan penerima. Bab ini berfungsi juga untuk mengetahui peran masing-
masing aktan yang akan dikaji.
Bab ketiga berisi deskripsi analisis struktur fungsional dalam novel Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra. Pada bab ini akan di paparkan
mengenai struktur fungsional yang meliputi situasi awal, tahap transformasi, dan
situasi akhir. Bab ini berfungsi juga untuk mengetahui suatu fungsi penceritaan
yang akan dikaji.
Bab keempat berisi deskripsi analisis poros semantik dalam novel Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra. Pada bab ini akan dipaparkan
mengenai struktur poros semantik yang meliputi Poros Komunikasi, Poros
Pencarian, dan Poros Kekuatan. Bab ini berfungsi juga untuk memahami makna
cerita.
Bab kelima berisi kesimpulan dan saran sekaligus menjadi bagian dari
penutup penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB II
STRUKTUR AKTANSIAL
DALAM NOVEL SEPERTI HUJAN YANG JATUH KE BUMI
KARYA BOY CANDRA
2.1 Pengantar
Dalam Bab II ini akan dipaparkan analisis struktur aktansial dalam novel
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra. Paparan tentang analisis
penceritaan yang dilakukan menurut perspektif naratologi A.J Greimas. Dari
pebacaan awal, terungkap adanya empat struktur aktansial pada novel ini, yaitu
Juned dan Elya, Juned dan Nara, Kevin dan Nara, serta Tiara dan Kevin. Oleh
karena itu, pokok persoalan yang akan dikaji pada bab ini, yaitu (1) Kajian
struktur aktansial Juned dan Elya, (2) Kajian struktur aktansial Juned dan Nara,
(3) Kajian struktur aktansial Kevin dan Nara, dan terakhir (4) Kajian struktur
aktansial Tiara dan Kevin.
Tujuan kajian struktur di atas untuk memahami motif penceritaan dalam
mengetahui aktan dan fungsi berdasarkan penceritaan dalam Novel Seperti Hujan
yang Jatuh ke Bumi karya Boy Candra.
2.2 Kajian Struktur Aktansial Juned dan Elya
Pada bagian ini akan memaparkan aktan Juned (pengirim) yang
mengenang atau mengingat masa lalunya bersama Elya (objek). Di samping itu,
Juned yang tidak menyangka bahwa Elya meninggalkannya dan membuat patah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
hati Juned saat mengetahui sikap dan hubungan Elya dengan sahabatnya Juned
sendiri yaitu Ikmal (penerima). Lalu, fungsi aktannya Ibu Juned (Subjek).
Pembantu/Penolong di sini menyatakan kebebasan atau suatu kegiatan seperti
panjat tebing (rock climbing) bersama Boni dan Farid di Desa Marantala Pargi,
Gorontalo. Kemudian, Rina dan Ibu Juned berperan sebagai (penentang). Rina dan
Ibu yang menentang sikap Juned dalam menyikapi masalah patah hatinya Juned
bersama Elya. Jadi, Fungsi aktan yang terdapat pada struktur cerita aktansial
Juned dan Elya dapat dilihat pada pada tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4
Kajian Struktur Aktansial Juned dan Elya
PENGIRIM
(sender)
Juned
OBJEK
(object)
Elya
PENERIMA
(receiver)
Ikmal
SUBJEK
(subject)
Ibu Juned
PEMBANTU
(helper)
Kebebasan atau suatu
kegiatan Juned untuk
memanjat tebing (rock
climbing) bersama
Boni & Farid di Desa
Marantala Pargi,
Gorontalo.
PENENTANG
(opponent)
Rina
Ibu Juned
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.2.1 Pengirim
Pengirim atau sender dalam cerita ini adalah Juned. Seseorang yang
menjadi sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita. Pengirim
memberikan karsa atau keinginan kepada subjek untuk mencapai atau
mendapatkan objek. Jadi, bagian ini akan memaparkan aktan Juned (pengirim)
yang sebagai penggerak cerita dalam mengingat masa lalunya bersama Elya. Hal
tersebut dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(1) Kepedihan telah membawa jari-jarinya mengepal dinding berbatu terjal. Ia gantungkan rasa perih itu pada tali penyangga. Tidak ada lagi
yang ia takutkan. Bahkan rasa takut kehilangan kini menjelma
keberanian untuk menghadapi apa pun. Baginya, cinta pernah datang
kemudian menusuk mati segala harapan. Cinta membawa luka yang
tidak pernah ia bayangkan. Terlalu dalam dan kejam. Dengan berlari
sejauh mungkin, ia berharap bisa membawa pedih hatinya pergi. Meski
ia tahu lari dari kenyataan bukanlah hal yang akan mengobati. Namun,
bertahan dengan rasa sakit di tempat yang sama, melihat orang yang
sama, seseorang yang tidak lagi memiliki perasaan yang sama
kepadamu, hanya akan menimbulkan sesak dan rasa pilu. (Candra,
2016: 1-2).
(2) Lelaki itu pernah begitu dalam mencintai. Menyerahkan seluruh perasaannya. Menanam harapan setinggi mungkin. Menciptakan
rencana-rencana baik untuk masa depan. Namun, tidak dengan
kekasihnya. Perempuan itu menyudahi sendiri. Mengatur rencana
tanpa ia sadar, sudah tertusuk saja dadanya. Tak berdarah, tetapi
hampir menghilangkan waras. Tak berbekas, namun menyesakan
napas. (Candra, 2016: 2).
(3) Kalau jatuh dari tebing. Paling langsung mati. Atau mungkin patah dan cacat seumur hidup. Dan itu enggak sesakit yang kamu lakukan
padaku. Ia mengingat perempuan itu. Matanya menatap panorama
alam yang berada di sekelilingnya. (Candra, 2016: 3).
Dari contoh kutipan (1), (2) dan (3) di atas dapat dianalisis bahwa Juned di
dalam cerita benar-benar mengingat masa lalunya saat bersama Elya. Juned yang
menginginkan Elya untuk selalu bersamanya. Untuk itu, perbuatan Elya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
meninggalkan Juned, Juned tetap saja tidak bisa melupakan Elya dan kenangan
yang pernah dijalani bersama-sama akan selalu diingat oleh Juned. Maka dari itu,
Juned di sini dapat dikatakan sebagai pengirim karena seseorang yang menjadi
sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita tersebut dalam mendapatkan
objek.
2.2.2 Objek
Objek dalam cerita ini adalah Elya. Seseorang yang dituju, dicari atau
diinginkan oleh subjek atas ide dari pengirim. Hal tersebut dapat ditemukan pada
kutipan di bawah ini.
(4) Elya Rahma, begitu ia memanggilnya. Gadis 21 tahun berambut lurus dengan kulit bersih. Memiliki tinggi 166 cm. Dengan senyuman yang
tak akan pernah mengisyarat kalau dia mampu mematahkan hati lelaki.
Kenyataannya tidak seperti itu. Tidak semua bunga yang indah
menawarkan madu, ada yang menyimpan racun. Membunuh perlahan.
Menikam dengan pelan. Lelaki itu terluka. Terlalu dalam. Luka yang
kini mengantarkannya bergelantungan di tebing batu granit terjal.
Batu-batu penghilang rasa sakit dengan cara yang menyakitkan.
(Candra, 2016: 2).
Dari contoh kutipan (4) di atas dapat dianalisis bahwa suatu perlakuan
Elya yang sudah mematahkan hatinya Juned. Sehingga, membuat hatinya Juned
terluka dan patah hati ditinggalkan oleh Elya. Maka dari itu, fungsi aktannya Elya
berperan sebagai objek yang akan dicari atau dituju oleh Juned saat masa lalunya
bersama Elya. Maka, Elya juga dapat dikatakan sebagai objek karena dia
merupakan seseorang yang dituju atau diinginkan oleh subjek atas ide pengirim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.2.3 Subjek
Subjek dalam cerita ini adalah Ibu Juned. Seseorang yang ditugasi
pengirim untuk mencari dan mendapatkan objek. Jadi, dibagian ini akan
memaparkan pengakuan Ibu Juned sedahulunya ingin bertemu langsung dengan
Elya. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(5) Sewaktu tahu Juned begitu patah di tinggal Elya, Ibu Juned ingin rasanya menemui Elya, dan meminta penjelasan kepada gadis itu
kenapa begitu tega menyakiti anaknya. Namun Juned melarang, rasa
cinta itu masih ada di antara hati yang terluka. Hal yang sulit di
pahami manusia. Mengapa saat hati sudah disakiti masih saja ada rasa
sayang di dalamnya? (Candra, 2016: 11).
Dari contoh kutipan (5) di atas dapat dianalisis bahwa pengakuan Ibu
Juned yang menginginkan bisa bertemu dengan Elya secara langsung dalam
menyampaikan suatu pernyataan yang sejelas-jelasnya kepada Elya. Dengan
pernyataan kenapa tega meninggalkan Juned dan tega mematahkan hatinya Juned.
Maka dari itu, Ibu Juned dapat di katakan sebagai subjek karena ingin mencari
atau mendapatkan objek.
2.2.4 Pembantu/Penolong
Pembantu atau helper adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang
membantu atau mempermudah usaha subjek untuk mendapatkan objek. Suatu
kebebasan Juned dalam kegiatan seperti memanjat tebing (rock climbing) di Desa
Marantala, Pargi, Gorontalo bersama Boni dan Farid membantu Juned untuk bisa
menenangkan hatinya dari masalah patah hatinya bersama Elya. Hal tersebut
dapat ditemukan pada kutipan sebagai berikut.
(6) Sudah tiga hari ia meninggalkan kota dan kampusnya. Tebing Likunggavali adalah tebing kesekian yang ia ingin taklukan sejak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
setahun terakhir. Rock climbing adalah bentuk pelarian dari rasa
sakitnya. Di Desa Marantala, Pargi, Gorontalo, di pagi yang memukau.
Embun menguap perlahan. Udara masih terlalu dingin. Pagi datang
dengan malas. Juned, lelaki bernama lengkap Juned Ardi itu membuka
mata, ia mencoba bangkit dari tidur. Tubuhnya masih terasa lelah.
Namun, hatinya menolak rasa lelah itu. Ia tahu kenapa dia sampai di
sini. Ia ingin memulihkan hati. (Candra, 2016: 3).
(7) Boni dibantu Farid membawa ransel berisi peralatan rock climbing. Mereka berjalan mendekati tebing setinggi 100 meter dari permukaan
tanah itu. Sesampai di depan tebing, mata Juned menengadah menatap
tebing Likunggavali. Baruan kapur yang tajam bisa saja mencabik
kulitnya. Namun, pengalaman setahun belakangan sudah mengajarkan
banyak hal. Ia yakin bisa menaklukan Likunggavali. Menaklukan batu-
batu tajam itu dengan kepalan tangannya. Menggenggam dengan rasa
sakit yang ia simpan di dada. (Candra, 2016: 4).
Dari contoh kutipan (6) di atas memaparkan suatu tempat sebagai pelarian
Juned dalam menenangkan dirinya dari masalah patah hatinya dan contoh kutipan
(7) suatu kebebasan atau kegiatan Juned seperti memanjat tebing (rock climbing)
yang bisa menenangkan dirinya Juned ditinggalkan oleh Elya. Tujuannya Juned
seperti ini, supaya Juned bisa terhibur dari masa lalunya saat bersama Elya. Maka
dari itu, suatu kebebasan atau kegiatan memanjat tebing (rock climbing) bersama
Boni dan Farid sebagai pelarian Juned dari cerita masalah patah hatinya tersebut.
Boni dan Farid fungsi aktannya sebagai pembantu karena mereka berdua
menemani dan ikut melakukan kegiatan memanjat tebing (rock climbing) di
tebing Likunggavali bersama Juned.
2.2.5 Penentang
Penentang atau opponent dalam cerita ini adalah Rina dan ibu Juned. Jadi,
selain fungsi aktannya ibu Juned sebagai subjek, ibu Juned juga di sini berperan
sebagai penentang. Karena ibu Juned mengkhawatirkan anaknya (Juned) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
masih saja memikirkan Elya dan Rina di sini sebagai penentang dalam kebebasan
kakaknya (Juned) untuk tidak mengikuti kegiatan memanjat tebing (rock
climbing). Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(8) Ibu, nggak ngelarang kamu untuk melakukan apa pun. Tapi kamu juga harus menyadari. Melarikan diri dari rasa sakit hati, nggak akan
membuat hati kamu menjadi lebih baik. Kadang, patah hati memang
harus dinikmati. Rasa sakit bukan untuk dibunuh. Rasa sakit akan mati
saat kita berusaha memberikan kebahagiaan pada diri kita. Bukan
menumbuhkan rasa benci di dada, ucap ibunya. (Candra, 2016: 10).
(9) “Sudahlah! Kamu nggak perlu mikirin perempuan jalang itu!” kalimat itu begitu tajam, kalimat yang bahkan tidak pernah Juned dengar dari
ibunya seumur hidup. (Candra, 2016: 12).
(10) “Untuk apalagi kamu bela perempuan pengkhianat itu, Nak!” kemarahan itu semakin berapi-api. (Candra, 2016: 12).
(11) “Kamu pasti bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik,” bisik ibunya membuyarkan semua ingatan yang menyakitkan itu. Juned
memeluk lebih erat ibunya. Malam semakin larut. Kopi yang ditinggal
setengah gellas di meja itu juga semakin dingin. (Candra, 2016: 14).
(12) “Ibu pernah bilang, ia nggak mau abang kenapa-kenapa. Tapi ia tahu, abang orang yang susah dibilangin. Lagian, Ibu nggak mau abang
semakin terpuruk karena putus dengan Kak Elya.” Fakta apalagi yang
akan Juned dengar, ia belum menanggapi sepatah kata pun ucapan
adiknya. (Candra, 2016: 84).
(13) “Bang, abang masih mau manjat tebing lagi? Abang nggak kasihan sama Ibu. Kalau abang pergi, Ibu lebih sering memikirkan abang.”
Rina duduk di sebelah Juned. Ia memang jarang berbicara dengan
kakaknya itu. Hanya untuk urusan-urusan yang ia rasa penting. Kali
ini, mengingatkan kakaknya perihal hobi yang sudah dijalaninya akhir-
akhir ini adalah bagian yang penting. (Candra, 2016: 83).
Dari contoh kutipan (8), (9), (10), (11), (12) di atas memaparkan
kecemasan, kekhawatiran, dan amarah ibu Juned kepada anaknya (Juned) untuk
bisa melupakan Elya. Tujuan ibu Juned seperti ini supaya Juned tidak bersedih
dan benar-benar ibu Juned tidak menginginkan anaknya (Juned) memikirkan Elya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
lagi. Pernyataan ibu Juned seperti ini juga suatu penenang untuk Juned dalam
menyikapi masalah patah hatinya Juned. Contoh kutipan (13) di atas kecemasan
dan kekhawatiran seorang adik kepada kakaknya (Juned) supaya tidak mengikuti
kegiatan memanjat tebing (rock climbing) kerena Rina takut dan khawatir yang
akan terjadi kepada kakaknya jika mengikuti kegiatan panjat tebing (rock
climbing) tersebut. Maka dari itu, Ibu Juned dan Rina dapat di katakan fungsi
aktannya sebagai penentang karena mereka berdua yang menghalangi dan
menentang Juned dalam melakukan kegiatan memanjat tebing (rock climbing) dan
juga menghalangi atau menentang pikiran Juned untuk tidak memikirkan Elya
lagi.
2.2.6 Penerima
Penerima atau receiver dalam cerita ini adalah Ikmal. Hal tersebut dapat
ditemukan pada kutipan sebagai berikut.
(14) Melebur sudah hatinya mendengar nama seseorang yang disebut Elya kemudian. Berkeping. Remuk tak berbentuk. Ikmal adalah
sahabat Juned –dan Elya kekasihnya. Dua orang yang ia anggap
manusia terbaik, kini menghancurkan hidupnya. Juned terhempas
mendengar pengakuan itu. Ia tidak pernah menduga betapa kejam
cinta. Ia sama sekali tidak pernah membayangkan betapa pedih
kehidupan. Dikhianati dan ditusuk kekasih, mungkin bisa ia pahami,
tetapi dikhianati kekasih dan ditusuk oleh sahabat sendiri adalah hal
yang tidak pernah ia bayangkan. Bahkan pada pikiran terjahat sekali
pun ia tidak pernah membayangkan kehidupan yang sesakit itu.
Namun, kenyataannya begitulah yang ia dapatkan. (Candra, 2016: 13-
14).
Dari contoh kutipan (14) di atas menyampaikan pengakuan Juned kepada
sahabatnya (Ikmal) serta mantan kekasihnya (Elya) yang telah menusuk Juned
dari belakang. Prasangka Juned kepada Ikmal tidak dapat dipercayakan lagi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
juga Ikmal telah menyakiti hatinya Juned sehingga tali persahabatan mereka
merenggang karena perbuatan Ikmal sendiri yang telah menusuk Juned dari
belakang. Pernyataan di atas dapat dikatakan sebagai penegasan Juned kepada
Ikmal yang sudah berhasil mendapatkan Elya seutuhnya. Atas perbuatannya Ikmal
dan Nara kepada Juned, itu tetap saja peranggapan Juned kepada Ikmal dan Nara
telah mengkhinatinya.
2.3 Kajian Struktur Aktansial Juned dan Nara
Juned (pengirim) dan fungsi aktannya Nara (objek) juga berperan sebagai
(penerima). Fungsi aktannya Kevin (Subjek). Kemudian, fungsi aktannya sebagai
(pembantu/penolong) suatu pertemuan kedua sahabat antara Kevin dan Nara yang
sangat erat. Tiara (penentang) karena dia menentang sikap Kevin yang selalu
perhatian dalam menyikapi Nara. Jadi, fungsi aktan yang terdapat pada struktur
cerita aktansial Juned dan Nara dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut.
Tabel 5
Kajian Struktur Aktansial Juned dan Nara
PENGIRIM
(sender)
Juned
OBJEK
(object)
Nara
PENERIMA
(receiver)
Nara
SUBJEK
(subject)
Kevin
PEMBANTU
(helper)
Kevin
PENENTANG
(opponent)
Suatu Balasan Cinta
Kevin antara Nara
dan Tiara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.3.1 Pengirim
Pengirim atau sender dalam cerita ini adalah Juned. Seseorang yang
menjadi sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita. Pengirim
memberikan karsa atau keinginan kepada subjek untuk mencapai atau
mendapatkan objek. Jadi, di bagian ini akan memaparkan pengirim yang sebagai
penggerak cerita suatu kedekatan antara Juned dan Nara. Hal tersebut dapat
ditemukan pada kutipan sebagai berikut.
(15) Sejak pertemuan pertama –saat Juned melihat Nara di malam kompetisi menari-, Lalu berlanjut pada perkenalan saat hujan. Dan
pertemuan-pertemuan tanpa percakapan selanjutnya. Juned sudah
menyimpan sesuatu yang mengganggu pikirannya. Hal yang
memaksanya untuk selalu ingin bertemu dengan Nara. Di sini, di acara
ini mereka sudah lebih sering bertemu. Sebagai lelaki, Juned mencoba
memberi isyarat kalau dia memiliki ‘sesuatu’ kepada Nara. (Candra,
2016: 124).
(16) Apa mungkin karena selama ini terlalu jauh mengasingkan diri dari perempuan. Sejak berpisah tidak baik dengan Elya, Juned bahkan tidak
pernah dekat lagi dengan perempuan lain. Tidak pernah lagi membuka
hati. Bertemu dengan Nara adalah hidup yang baru baginya. Rasa itu
mampu membuatnya kembali mencoba percaya bahwa hatinya belum
benar-benar mati rasa. (Candra, 2016: 125).
(17) Selain senyum Nara, bola mata Nara yang bulat hitam di tengahnya, membuat Juned melihat ada kehidupan yang lebih bahagia
di hari nanti. Satu hal yang terbesit di hatinya, ia harus mendapatkan
hati pemilik mata bulat itu. (Candra, 2016: 125).
Dari contoh kutipan (1) di atas dapat dianalisis bahwa Juned bisa bertemu
dan mengenal Nara lebih dekat lagi. Contoh kutipan (2) Juned bertemu dengan
Nara adalah suatu kehidupan baru baginya dalam membuka hatinya Juned kepada
Nara. Contoh kutipan (3) Juned dapat membayangkan bahwa ada kehidupan yang
lebih bahagia di hari nanti saat bersama Nara. Pertanyaan di atas suatu pertemuan
Juned dengan Nara. Juned berharap Nara adalah seseorang yang tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menyakiti hatinya lagi. Maka dari itu, Juned dapat di katakan fungsi aktannya
sebagai pengirim yang merupakan suatu ide atau penggerak cerita dalam
mendapatkan objek.
2.3.2 Objek
Objek dalam cerita ini adalah Nara. Aktan seseorang yang dituju, dicari
atau diinginkan oleh subjek atas ide dari pengirim. Hal tersebut dapat ditemukan
pada kutipan sebagai berikut.
(18) Nara merasa beruntung, berada di samping Juned membuatnya merasa aman. Tidak ada sedikit pun takut. Bahkan ia tidak takut patah
hati jikapun ada kemungkinan itu. Saat bersama Juned, Nara percaya,
lelaki itu adalah jawaban dari segala luka yang selama ini ditinggalkan
orang-orang yang pernah singgah. Pun bagi Juned, Nara adalah
perempuan yang ingin ia cintai seutuh hati. Luka yang membuatnya
melarikan diri seolah menemukan rumah. Ruang di mana ia ingin
pulang. Menyempatkan melepas penat terhempas debu jalanan.
Melemaskan otot-otot tergores tebing tajam. Juga sebagai pelepas
beban dari masa lalu yang menikam. (Candra, 2016: 180).
(19) Mereka bukan Radit dan Jani, bukan pula Romeo dan Juliet. Ini kisah Nara dan Juned, dua orang yang jatuh atas segala hal yang
datang dari sebuah luka panjang. Cinta yang tumbuh atas luka-luka
yang melepuh. Dua anak manusia yang akhirnya mencoba percaya
bahwa memang ada cinta yang seperti yang mereka rasa. (Candra,
2016: 181).
Dari contoh kutipan (4) dan (5) di atas dapat dianalisis bahwa kedekatan
Juned dan Nara yang semakin erat dapat membuat hubungan mereka bisa berjalan
dengan baik. Sehingga, Juned dan Nara bisa saling mengetahui satu sama lain.
Maka dari itu, Nara dapat dikatakan sebagai objek karena dia merupakan
seseorang yang dicari, dituju, diinginkan oleh Juned.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.3.3 Subjek
Subjek dalam cerita ini adalah Kevin. Aktan seseorang yang ditugasi
pengirim untuk mencari dan mendapatkan objek. Hal tersebut dapat ditemukan
pada kutipan sebagai berikut.
(20) Jika kini Nara dekat dengan Juned, selayaknya Kevin mendukung. Toh itu membuat Nara terlihat bahagia. Bukankah yang diperjuangkan
Kevin selama ini adalah kebahagiaan Nara? Jika begitu, harusnya ia
tidak perlu sedih saat Nara menemukan orang baru yang berani
menyatakan rasa. Lelaki yang berani untuk mendampingi hari-harinya.
Tidak seperti Kevin, hanya bisa mencintai dalam keheningan hati.
(Candra, 2016: 133).
Dari contoh kutipan (6) di atas dapat dianalisis suatu keinginan Kevin
melihat Nara bisa bahagia bersama Juned. Kevin yang menyayangi dan peduli
kepada Nara. Hal ini tetap saja Nara tidak pernah peka dengan kebaikan dan
kepedulian Kevin yang lebih kepadanya. Balasan Nara yang menganggap Kevin
hanya sebatas sahabat saja. Maka dari itu, Kevin dapat dikatakan sebagai subjek
karena membantu pengirim untuk menjaga objek dengan baik. Intinya Kevin
(subjek) tidak ingin melihat Nara (objek) tersebut bersedih tetapi, ingin melihat
objek bisa bahagia bersama Juned (pengirim).
2.3.4 Pembantu/Penolong
Pembantu atau helper dalam cerita ini adalah Kevin. Aktan (seseorang
atau sesuatu) yang membantu atau mempermudah usaha subjek untuk
mendapatkan objek. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan sebagai berikut.
(21) Tidak ada alasan bagi Kevin untuk menolak, meski ia pun merasa mungkin sudah saatnya ‘melepas’ Nara seutuhnya. Sudah saatnya dia
membuka hati yang beku untuk mencintai perempuan itu. Lebam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sudah lama memeluk dadanya. Nara tidak pernah tahu bahwa lelaki itu
memiliki rasa terlalu dalam. (Candra, 2016: 181-182).
(22) “Iya, aku senang kok, asal kamu bahagia.” Kalimat terpalsu yang seringkali menjadi pelepas tanya Nara. Kevin memang tidak pernah
jujur perihal ini. Entahlah, mungkin karena cinta memang bisa
melahirkan segalanya. Bahkan bisa membuat orang menjadi
berbohong hanya untuk membuat hatinya tetap aman. Meski tidak
membuatnya tetap nyaman. (Candra, 2016: 182).
Dari contoh kutipan (7) dan (8) di atas dapat dianalisis bahwa suatu
ungkapan Kevin yang palsu untuk melepas Nara dan melihat Nara bisa bahagia
bersama Juned. Sehingga, ungkapan Kevin yang palsu itu membuat hatinya
tersakiti oleh kata-kata yang diucapkan oleh dirinya sendiri kepada Nara. Maka
dari itu, Kevin dapat dikatakan sebagai pembantu karena dia membantu Juned
(pengirim) untuk mendapatkan dan menginginkan Nara (objek).
2.3.5 Penentang
Penentang atau opponent dalam cerita ini adalah suatu balasan cinta Kevin
kepada Nara dan Tiara. Suatu yang menghalangi usaha subjek dalam mencapai
objek. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(23) Iya, Vin. Aku nggak mau menjalani hubungan dengan orang yang hatinya nggak jelas. Aku nggak mau mencintai orang yang sama sekali
nggak mencintaiku. Aku capek. Aku udah nggak tahan kalau kamu
kayak gini terus sama aku.” Emosi Tiara mengalir begitu saja. (Candra,
2016: 265).
(24) “Aku pikir kamu beda, Vin. Tapi nyatanya sama saja. Kamu nggak bisa berkomitmen! Kamu nggak pernah anggap aku benar-benar pacar
kamu.” Emosinya semakin meluap-luap. Emosi perempuan ternyata
lebih mengerikan saat dia telah kehilangan kendalinya. (Candra, 2016:
266).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dari contoh kutipan (9) dan (10) di atas dapat di analisis bahwa perasaan
dan cintanya Tiara kepada Kevin yang begitu besar, tetapi sebaliknya Kevin
hanya membalas cintanya Tiara itu begitu saja karena dihatinya Kevin hanyalah
seorang Nara. Maka dari itu, sebagai penentang di sini adalah suatu balasan
cintanya Kevin kepada Tiara yang tidak sebesar dengan Nara. Di samping itu,
kecemburuan Tiara kepada Nara yang selalu dekat dengan Kevin. Kesimpulannya,
Kevin tetap saja berharap bisa dekat dengan Nara. Tetapi, sebaliknya Tiara yang
menginginkan bisa dekat dengan Kevin.
2.3.6 Penerima
Penerima atau receiver dalam cerita ini adalah Nara. Suatu objek yang di
usahakan atau di cari oleh subjek. Jadi, subjek di sini yaitu Kevin sedangkan
objek yang di cari adalah Nara. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan di
bawah ini.
(25) Pedih. Namun begitulah yang dilakukan Kevin. Ia hanya ingin melindungi Nara.Sejak mereka kecil naluri itu hanyalah naluri untuk
melindungi sahabat. Namun perlahan-lahan ia mulai sadar. Melindungi
Nara tidak hanya menjaga perempuan itu sebagai sahabat. Tetapi lebih
dari itu. Lebih dalam dari ras anak kecil dulu. Ada harapan yang tanpa
sengaja terus tumbuh. (Candra, 2016: 50).
(26) Hal yang selalu dilakukan Kevin adalah berusaha terlihat bahagia saat bersama Nara. Meski kebahagiaan itu harus ia samarkan dalam
kepura-puraan. Ia paham, kadang kita memang harus berpura-pura
bahagia. Hanya untuk membuat orang lain senang. Sebab, kita
mencintai dia. (Candra, 2016: 69).
Dari contoh kutipan (11) dan (12) di atas dapat dianalisis bahwa suatu
keinginan Kevin untuk bisa mendapatkan Nara. Nara adalah orang yang selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dicintai oleh Kevin. Maka dari itu, Nara dapat dikatakan sebagai penerima karena
Nara merupakan suatu objek yang dicari atau diinginkan oleh subjek.
2.4 Kajian Struktur Aktansial Kevin dan Nara
Kevin (pengirim) juga berperan sebagai (penerima). Fungsi aktannya Nara
(objek) yang merupakan sahabat kecilnya Kevin. Lalu, perasaannya Kevin yang
diberikan ebih kepada Nara sejak dulu. Hanya saja Kevin yang tidak berani untuk
mengatakan isi perasaanya kepada Nara. Fungsi aktannya Erlis (orangtuanya
Nara) yaitu sebagai subjek. Pembantu/penolong di sini sebuah persahabatan,
kesetiaan Kevin dan Nara yang membuat hubungan mereka semakin erat. Selain
itu, Juned dan Tiara memiliki peran sebagai penentang karena mereka berdua
yang menentang kedekatan Kevin dan Nara yang lebih dari sebagai sahabat.
Sedangkan, Juned seseorang yang sempat merebut Nara dari Kevin. Jadi, Fungsi
aktan yang terdapat pada struktur cerita aktansial Kevin dan Nara dapat dilihat
pada tabel 6 sebagai berikut.
Tabel 6
Kajian Struktur Aktansial Kevin dan Nara
PENGIRIM
(sender)
Kevin
OBJEK
(object)
Nara
PENERIMA
(receiver)
Kevin
SUBJEK
(subject)
Erlis (Ibunya Nara) PEMBANTU
(helper)
Suatu persahabatan
dan kesetiaan antara
Kevin dan Nara
PENENTANG
(opponent)
Juned
Tiara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.4.1 Pengirim
Pengirim atau sender dalam cerita ini adalah Kevin. Seseorang yang
menjadi sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita. pengirim
memberikan karsa atau keinginan kepada subjek untuk mencapai atau
mendapatkan objek. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(27) Kevin belum juga mampu mengumpulkan keberanian untuk mengutarakan perasaan kepada Nara. Ia masih keras menjaga
ketakutannya. Mungkin benar, orang yang jatuh cinta diam-diam
kadang rasa kehilangannya lebih kuat, dari pada menyatakan perasaan
yang jelas-jelas menusuk seisi dadanya. Kevin lebih memilih
memendam semua rasa di balik kata persahabatan. Persahabatan yang
memiliki dua sisi. Bahagia sebab ia bisa selalu merasa dekat. Menahan
luka saat Nara dekat dengan seseorang yang bukan dirinya. (Candra,
2016: 28).
Contoh kutipan (1) di atas memaparkan bahwa Kevin yang akan menjadi
seorang pengirim atau sebuah penggerak cerita. Lalu, suatu perasaan Kevin
kepada Nara yang lebih dalam dari seorang sahabat melainkan jatuh hati kepada
Nara. Di samping itu, ketidakberanian Kevin untuk mengutarakan isi perasaannya
kepada Nara. Kevin yang selalu berharap pasangan hidupnya bisa bersama Nara.
Maka dari itu, Kevin dapat dikatakan sebagai penggerak cerita dalam mendekati
dan mengharapkan bersama Nara yang lebih dari seorang sahabat.
2.4.2 Objek
Objek dalam cerita ini adalah Nara. Aktan seseorang yang di tuju, di cari,
atau diinginkan oleh subjek atas ide dari pengirim. Nara (objek) yang akan dicari
dan diinginkan oleh subjek. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(28) Seperti yang lainnya, meski dingin pada kebanyakan perempuan, ia tetap memiliki teman spesial. Gadis yang sudah bersahabat bersama
sedari kecil. Nara, lengkapnya Nara Senja. Gadis berambut lurus hitam
itu, suka mendengarkan musik melalui earphone ke telinganya, adalah
satu-satunya perempuan yang bisa dekat dengan Kevin. (Candra, 2016:
20).
Dari contoh kutipan (2) di atas dapat di analisis bahwa Nara yang menjadi
objek yang akan dicari atau diinginkan oleh Kevin. Di samping itu, Kevin yang
menganggap teman spesialnya itu adalah Nara. Sebagaimana, Nara yang selalu
ada di hatinya Kevin dan bisa menemani Nara setiap saat. Jadi, Kevin dan Nara
memang mempunyai hubungan yang dekat dan selalu bersama-sama. Maka Nara
dapat dikatakan sebagai objek karena seseorang yang dicari, dituju, diinginkan
oleh Kevin.
2.4.3 Subjek
Subjek dalam cerita ini adalah ibunya Nara yaitu Erlis. Seseorang yang
ditugasi pengirim untuk mencari dan mendapatkan objek. Hal tersebut dapat
ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(29) Ibu Nara mengenal baik Kevin, sejak kecil Kevin memang menjadi anak yang sopan. Meski sikapnya dingin kepada banyak
orang, tetapi Kevin selalu ramah kepada orang yang lebih tua. Hal
yang membuat Erlis percaya, anak perempuannya aman bersahabat
dengan Kevin. Tidak jarang bila ada kegiatan kampus yang
dilaksanakan malam hari, Erlis meminta tolong kepada Kevin untuk
menemani Nara. Menjaga anak perempuan paling bungsu itu. (Candra,
2016: 37-38).
Contoh kutipan (3) di atas dapat di analisis bahwa Ibu Nara yang sudah
lama mengenal Kevin. Jadi, Ibu Nara sudah mempercayai anak perempuannya
(Nara) itu kepada Kevin. Maka dari itu, fungsi aktannya Ibu Nara dapat dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sebagai pembantu karena dia mempercayai Kevin untuk menjaga anak
perempuannya itu dengan baik.
2.4.4 Pembantu/Penolong
Pembantu atau helper dalam cerita ini adalah suatu persahabatan dan
kesetiaan antara Kevin dan Nara. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan
sebagai berikut.
(30) “Mereka bertemu sewaktu SD, Kevin bahkan tidak pernah melupakan pertemuan pertamanya dengan Nara.” (Candra, 2016: 20).
(31) “Sejak perkenalan itu, Nara dan Kevin menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Bahkan hingga kuliah pun mereka memilih kampus yang
sama, meski tak lagi pada jurusan yang sama. Kevin kuliah di jurusan
Pendidikan Fisika, sedangkan Nara mengambil jurusan Seni Tari dan
Musik.” (Candra, 2016: 21).
(32) “Bagaimana kalau kita mulai dari awal lagi. Bukan sebagai sahabat, tapi sebagai kekasih.” Kevin meminta dengan matanya.”
(Candra, 2016: 276)
(33) “Kita mulai dari awal lagi. dan aku nggak mau semua ini berakhir.”Nara memeluk tubuh Kevin. Pelukan pertama, bukan lagi
sebagai pelukan sahabat.” (Candra, 2016: 276).
Dari contoh kutipan (4) dan (5) di atas memaparkan pertemuan awal Kevin
dan Nara dari mereka masih SD. Dilanjutkan, Kevin dan Nara tetap saja bertemu
dan mereka sama-sama tidak menyangka bakalan bisa kuliah di tempat yang
sama. Dari hasil pemaparan ini dapat disimpulkan bahwa mereka tidak dapat
terpisahkan dan memang untuk selalu bersama-sama. Sedangkan contoh kutipan
(6) dan (7) di atas pernyataan suatu cerita akhir antara Kevin dan Nara yang
dulunya hanya seorang sahabat lama-kelaman bisa menjadi saling suka dan cinta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Maka dari itu, pembantu/penolong di sini yaitu suatu hubungan awal sebagai
sahabat dan di akhiri suatu perasaan yang saling suka antara Kevin dan Nara.
2.4.5 Penentang
Penentang atau opponent dalam cerita ini adalah Juned dan Tiara.
Seseorang yang menghalangi usaha subjek atau pahlawan dalam mencapai objek.
Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(34) Pelukan Kevin mungkin ucapan selamat kepada Nara. Penjelasan akhir pada perempuan yang dicintainya dalam hati itu. Bahwa
perempuan itu menemukan lagi lelaki yang bisa membuatnya bahagia.
tetapi makna lain dari pelukannya adalah agar tidak semakin rapuh,
agar ia tetap kuat berdiri, melihat perempuan yang sudah mencuru
hatinya kini dicuri lelaki lain. Pelukan itu vukan hanya untuk
menyelamati Nara. Namun juga untuk menguatkan dirinya sendiri.
(Candra, 2016: 151-152).
(35) Batapa cemburunya Kevin melihat Nara dijemput oleh Juned. Lelaki itu dengan lembut memasangkan helm ke kepala Nara. Dengan
lembut mengelus kening Nara. Juga matanya yang menatap penuh
cinta pada perempuan itu. Belum lagi sentuhan mesra di pipi Nara,
bibir Juned membisikkan betapa sayangnya ia pada perempuan itu.
Dan semua adegan itu sungguh menyakitkan bagi Kevin. Hal-hal
yangg seharusnya ia yang melakukan, malah dilakukan oleh orang lain.
(Candra, 2016: 208).
(36) “Aku nggak tahu apa aku bisa menjadi orang yang mencintaimu. Jujur saja, separuh hatiku masih terbawa Juned. Tapi ada satu hal yang
harus aku akui, selama kamu sibuk, aku kehilanganmu. Jujur saja aku
cemburu saat kamu memilih untuk jadian dengan Tiara. Dan entah ini
jahat atau bagaimana, saat aku tahu kamu nggak lagi menjadi pacar
Tiara, aku merasa bahagia.” mata Nara menatap dalam mata Kevin.
(Candra, 2016: 276).
Pernyataan kedua contoh kutipan di atas jika ditelaah bahwa Kevin dan
Nara sebenarnya sama-sama menutupi perasaannya yang saling suka dan saling
mencintai. Maka dari itu, pemaparan dari contoh kutipan (9) di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menyampaikan perasaannya Kevin kepada Nara. Dalam hal kecemburuan Kevin
kepada Nara yang dilihatnya secara langsung saat Nara bersama Juned.
Sedangkan contoh kutipan (10) memaparkan kecemburuan Nara kepada Kevin
yang sering dekat dengan Tiara. Sehingga sibuk dan tidak bisa ada waktu untuk
Nara. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua penentang di sini adalah Juned dan
Tiara yang menentang dalam hubungan kedekatan antara Kevin dan Nara.
2.4.6 Penerima
Penerima atau receiver dalam cerita ini adalah Nara. Suatu objek yang
diusahakan atau dicari oleh subjek untuk bisa mendapatkan objek. Hal tersebut
dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(37) “Tak jarang, Kevin datang ke rumah Nara, untuk menjemput Nara bermain kala sore, atau sekadar menanyakan tugas-tugas yang saban
hari harus mereka selesaikan.” (Candra, 2016: 37).
Dari contoh kutipan (11) di atas memaparkan Kevin yang sering datang ke
rumah Nara untuk menanyakan tugas yang harus mereka selesaikan. Di samping
itu, pernyataan contoh di atas menyatakan modusnya Kevin untuk bisa bertemu
dengan Nara. Ungkapan “tak jarang” dapat disimpulkan juga kalau Kevin
memang sering bertemu dengan Erlis (ibunya Nara) karena Kevin sering bermain
ke rumahnya Nara. Erlis (Ibunya Nara) yang sudah mengenal Kevin sejak dulu
dan yang diketahui Erlis bahwa Kevin anaknya baik untuk selalu melindungi
Nara. Maka fungsi aktannya sebagai penerima adalah Kevin karena dia yang akan
dicari atau diinginkan Erlis (Ibunya Nara) sebagai subjek untuk bisa dekat dan
bersama Nara (objek).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.5 Kajian Struktur Aktansial Tiara dan Kevin
Tiara sebagai (pengirim) dan fungsi aktannya Kevin sebagai (objek) dan
juga (penerima). Tiara juga berperan sebagai orang yang ingin dapat perhatihan
dan kasih sayang oleh Kevin. Lalu fungsi aktannya Nara (subjek). Kemudian,
fungsi aktannya sebagai (pembantu/penolong) di sini adalah Nara yang
menginginkan Kevin bisa tetap bahagia walaupun bukan bersama Nara. Selain itu,
fungsi aktan sebagai (penentang) suatu persahabatan dan cinta Kevin kepada
Nara. Jadi, Fungsi aktan yang terdapat pada struktur cerita aktansial Tiara dan
Kevin dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut.
Tabel 7
Kajian Struktur Aktansial Tiara dan Kevin
PENGIRIM
(sender)
Tiara
OBJEK
(object)
Kevin
PENERIMA
(receiver)
Kevin
SUBJEK
(subject)
Nara
PEMBANTU
(helper)
Nara
PENENTANG
(opponent)
Persahabatan
dan Cinta Kevin
kepada Nara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2.5.1 Pengirim
Pengirim atau sender dalam cerita ini adalah Tiara. Aktan seseorang yang
menjadi sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita. Pengirim yang
memberikan karsa atau keinginan kepada subjek untuk mencapai atau
mendapatkan objek. Hal tersebut dapat ditemukan pada kutipan di bawah ini.
(38) Tiara adalah orang yang paling kesal kalau melihat orang buang sampah sembarangan. Ia bergabung satu komunitas dengan Kevin
sudah hampir dua tahun. Perempuan paling bawel dan resah melihat
sampah berserakan. Salah satu anggota komunitas yang konsisten. Dan
menjadi orang yang paling sering diajak Kevin diskusi soal kegiatan
komunitas yang akan mereka lakukan. Selain itu, Tiara juga memiliki
banyak relasi pengusaha, kenalan almarhum bokapnya. Secara
langsung menjadi donatur untuk kegiatan komunitas mereka. (Candra,
2016: 63).
(39) “Ia mencintai seseorang yang mencintai orang lain. Ia berharap pada seseorang yang berharap pada orang lain”. (Candra, 2016: 116).
(40) “Aku malu. Aku udah nggak sanggup lagi nyembuyiin perasaan ini ke kamu. Aku malu, kalau ternyata kamu hanya menertawakan apa
yang aku rasakan”. (Candra, 2016: 227).
(41) Tidak ada kata-kata yang mampu diucap oleh Tiara. Ia hanya memeluk erat tubuh Kevin. Hari ini dalam hujan yang belum juga reda
Kevin memberi senyum di bibir Tiara. Tetapi ia melukai hatinya lebih
dalam. Bayangan Nara menari di kepalanya saat memeluk tubuh Tiara.
(Candra, 2016: 228).
Dari contoh kutipan (1) di atas memaparkan pertemuan Tiara yang bisa
mengenal Kevin lebih dekat lagi. Tiara yang menyukai Kevin terlihat pada contoh
kutipan (2) dan (3). Kemudian, suatu pernyataan langsung Tiara untuk berani diri
dalam menyatakan perasaanya kepada Kevin. Kevin terlihat jelas pada contoh
kutipan (4) bahwa dia menghargai perasaan yang diucapkan secara langsung oleh
Tiara. Hanya saja yang selalu ada dipikiran Kevin itu adalah Nara yang selalu bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bersamanya. Maka dari itu, Tiara dapat di katakan sebagai pengirim atau
penggerak cerita yang ingin mendapatkan Kevin (objek).
2.5.2 Objek
Objek dalam cerita ini adalah Kevin. Seseorang yang dituju, dicari,
diinginkan oleh subjek atas ide