20
LAPORAN EVALUASI SUSPENSI KERING AMOXICILLINDisusun oleh :Ade Fithrotinnadhiroh Bayyinah Dina Haryanti Endah Purnamasari Siti Mardiyanti Wiwin Wiarsih
KELOMPOK 5 FARMASI IV A
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
20
2010
SUSPENSI KERING AMOXICILLIN
1. DATA PREFORMULASI1.1 BAHAN AKTIF Amoksisilina) BM Amoksisilin Trihidrat (C16H19N3O5S.3 H2O) 419,45 b) BM Amoksisilin Anhidrat (C16H19N3O5S) 365,40 c) Sifat Organoleptis d) Kelarutan
: Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.
: 1:400 dalam air, 1:1000 dalam alkohol, 1:200 dalam metil alkohol,
praktis tidak larut dalam dalam kloroform, eter, karbon tetra klorida dan campuran minyak.e) pH f) Sediaan
: 3,5 dan 6,0 : Dalam bentuk trihidrat.1
gr amoksisilin anhidrat 1,15 gr amoksisilin trihidrat.
Amoksisilin untuk suspensi oral mengandung tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 120,0 % C16H19N3O5S dari jumlah yang tertera pada etiket. Mengandung satu atau lebih zat pendapar, pewarna, pengroma, pengawet, penstabil, pemanis dan pensuspensi yang sesuai. pH untuk suspensi : Antara 5,0 dan 7,5 dalam suspensi yang disiapkan seperti pada etiket. Indikasi : Antibiotika spektrum luas yang aktif terhadap kuman-kuman gram positif : dan gram negatif, kecuali Pseudomonas, Klebsiella dan B Fraglis. Mekanisme Kerja1) Obat bergabung dengan penicillin binding protein (PBPs) pada kuman, 2) Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai peptidaglikan terganggu, 3) Terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding usus. Derivat hidroksi dengan aktivitas sama dengan ampisilin. Tetapi resorpsinya lebih lengkap (ca 80%) dan pesat dengan kadar darah 2 kali lipat. PP dan t nyalebih kurang sama, tetapi
20
difusinya ke jaringan dan cairan tubuh lebih baik, antara lain ke dalam air liur pasien bronchitis kronis. Begitupula kadar bentuk aktifnya dalam kemih jauh lebih tinggi daripada ampisilin (ca 70%) sehingga lebih layak digunakan pada infeksi saluran kemih.
Efek Samping terjadi. Interaksi
:Gangguan lambung usus (diare, mual, muntah, dll) dan rash yang jarang : Lama kerja diperpanjang oleh obat-obat encok probenisid dan
sulfinpirazon, juga asetosal dan indometasin. Efek amoksisilin (golongan penicillin) dikurangi oleh antibiotika bakteriostatis (tetrasiklin, chloramphenicol, makrolida). Amoksisilin (golongan penicillin) dianggap aman bagi wanita hamil dan menyusui, walau dalam jumlah kecil terdapat dalam darah jani dan air susu ibu. Dosis Lazim : Dewasa : 3 x 250 mg Amosisilin anhidrat Anak di bawah 10 tahun : 3 x125-250 mg Anak di bawah 20 kg : 20-40 mg/kg BB per hari 1.2 BAHAN TAMBAHAN
Suspending Agent : CMC Na Sinonim : Cellulose gum, Sodium cellulose glycolate, Akucell; Aquasorb; Blanose; permen selulosa, CMC sodium; E466; Finnfix; Nymcel; SCMC; karboksimetilselulosa natrium, natrium glycolate selulosa; sodium CMC; Tylose CB.
Nama Kimia Fungsi viskositas.
: Celullose, Karboksimetil eter : Suspending agent, Stabilizing agent, Pelapisan agen; bahan stabilisasi,
menangguhkan agen, tablet dan hancur untuk kapsul; pengikat tablet; agen peningkat
Pemerian
: Serbuk putih, tidak berbau, seperti granul bedak
Kelarutan : praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan toluen. Mudah terdispersi di dalam air pada semua temperatur, membentuk jelas, solusi koloid. Kelarutan air bervariasi dengan derajat substitusi (DS).
pH Konsentrasi
: 2 - 10 : 0,5 2 %
Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan : natrium karboksimetilselulosa adalah stabil, meskipun bahan higroskopis. Simpan dalam tempat yang dingin dan kering.
20
OTT : Larutan asam, garam besi, beberapa logam dan xantan gum
pKa = 4,30 Titik lebur: cokelat di sekitar 227 C, dan karakter pada sekitar 252 C.
Tidak kompatibel : natrium karboksimetilselulosa tidak kompatibel dengan solusi sangat asam dan garam larut dengan besi dan beberapa logam lain, seperti aluminium, merkuri, dan seng. Pengendapan dapat terjadi pada pH